jalan rusak picu konflik antar kampung di sukabumi

3
Nama : Unsa Sabrina H. (201310230311164)/Psikologi C Hayatun Nissa K. (201310230311205)/Psikologi C Jalan Rusak Picu Konflik Antar Kampung di Sukabumi REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kondisi jalan rusak di Sukabumi menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Salah satunya kasus bentrokan antar warga yang melibatkan dua kampung berbatasan antara Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Ahad (11/8) lalu. Peristiwa ini menyebabkan sekitar lima rumah rusak pada bagian kaca jendela dan genting. Hal ini disebabkan karena lemparan batu oleh massa yang melakukan penyerangan. Untuk mencegah bentrok susulan, di lokasi kejadian ditempatkan polisi

Upload: unsasabrinaharjanto

Post on 20-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Nama : Unsa Sabrina H. (201310230311164)/Psikologi C Hayatun Nissa K. (201310230311205)/Psikologi C

Jalan Rusak Picu Konflik Antar Kampung di Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kondisi jalan rusak di Sukabumi menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat. Salah satunya kasus bentrokan antar warga yang melibatkan dua kampung berbatasan antara Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi, Ahad (11/8) lalu. Peristiwa ini menyebabkan sekitar lima rumah rusak pada bagian kaca jendela dan genting. Hal ini disebabkan karena lemparan batu oleh massa yang melakukan penyerangan. Untuk mencegah bentrok susulan, di lokasi kejadian ditempatkan polisi dibantu aparat TNI. Bentrokan sebenarnya terjadi sejak Jumat (9/8) antara Kampung Babakan Jawa Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi dengan Kampung Pasir Pogor Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Pemicu konflik hanya disebabkan memperebutkan jalan yang bagus untuk dilintasi kendaraan.Permasalahan ini langsung ditangani Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz yang langsung turun ke lapangan.Kondisi jalan di kampung kurang mulus, sehingga warga berebutan mencari jalan yang bagus, terang Muraz, kepada wartawan, Senin (12/8).Kasus ini akhirnya menimbulkan gesekan antar warga dua kampung tersebut. Menurut Muraz, kehadirannya langsung ke tengah mayarakat diharapkan dapat menyelesaikan konflik antar warga. Ia secara langsung menemui perwakilan dan tokoh masyarakat yang ada di dua kampung tersebut. Muraz mengungkapkan, seharusnya pada momen Idul Fitri ini semua masyarakat dapat menjalin tali silaturahmi. Sehingga potensi konflik dapat diredam semaksimal mungkin. (http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/08/13/mrg174-jalan-rusak-picu-konflik-antar-kampung-di-sukabumi)ANALISIS ARTIKEL Konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh individu, kelompok, dan organisasi. Begitu pula dengan kampung Babakan Jawa Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi dengan Kampung Pasir Pogor Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi. Awal mula konflik dari kedua Desa tersebut disebabkan oleh perebutan jalan yang bagus untuk dilintasi kendaraan antara kedua desa tersebut. Perebutan tersebut terjadi karena jalan dalam kondisi baik adalah salah satu sumber langka di Sukabumi. Kedua Desa menganggap kodisi jalan yang baik dapat memperlancar pendapatan dan mengurangi resiko kecelakaan jika salah satu desa dapat menguasi jalan tersebut. Perebutan tersebut berakibat bentrokan yang menyebabkan sekitar lima rumah rusak pada bagian kaca jendela dan genting karena lemparan batu oleh massa yang melakukan penyerangan. Untuk mencegah bentrok susulan, di lokasi kejadian ditempatkan polisi dibantu aparat TNI. Konflik memang pasti ada dalam hubungan sosial antar masyarakat desa namun hal ini dapat dihindari dan dapat diatasi dengan musyawarah bersama-sama Hal tersebut biasa di sebut Fase Konflik hubungan antar manusia. Konflik seperti ini disebut konflik horizontal yaitu konflik yang terjadi antar sesama kelompok yang memiliki kedudukan yang setara. Permasalah pokok dari konflik tersebut ialah perilaku-perilaku dari warga desa yang dianggap oleh Desa lain sebagai perilaku yang dapat menghalangi Desa lain untuk dapat menggunakan fasilitas jalan yang bagus. Untuk memperbaiki situasi Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz langsung turun ke lapangan untuk mendamaikan Desa-desa yang sedang berseteru. Dalam kasus ini Wali Kota Sukabumi menjadi pihak ketiga yang dalam penyelesaian konflik. Penyelesaian konflik di Sukabumi adalah Arbitrase yaitu adanya peran orang ketiga sebagai penengah untuk penyelesaian masalah.