jsika vol. 6, no. 3 tahun 2017 issn 2338-137x

9
JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1 RANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN UJIAN DI INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Alvian Deffa 1) Tutut Wurijanto 2) A.B. Tjandrarini 33) Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected] Abstract: Universities have activities that will be able to support education activities which take place. Activities to support the education process is the scheduling activities conducted by the Institute of Business and Medical Informatics Stikom Surabaya one rescheduling process test.The fact that occurred in the preparation of the current test schedule requires the process and a long time. This happens because the application that is currently unable to meet the need and must arrange the schedule with the help of Microsoft Excel. When arrange the schedule the test in a way that is done when the difficulties faced by the arrange the schedule the test to meet the conditions and policies that have been determined. When it is left then the Son need more resources to arrange a trial, and it will be discussed how to solve the problem is in the scheduling using a method that is algorithm genetic algorithm. Genetic algorithms can be used for the needs of the preparation of the schedule that meets the conditions of the terms and the policy that has been determined the results of the study showed that the test scheduling applications can help the Son to provide information on the schedule of the tests in one semester and are able to include the conditions and the existing policy at the Institute of Business and Medical Informatics Stikom Surabaya. Keywords: Applications, Scheduling Test, Genetic algorithms Perguruan tinggi adalah institusi yang mempunyai peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan dan melakukan upaya perbaikan secara terus menerus untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perguruan tinggi terdiri dari beberapa fakultas/jurusan yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah/profesional dalam beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam suatu perguruan tinggi karena sumber daya manusia menunjang melalui karya, bakat, kreativitas, dorongan, dan peran nyata. Perguruan tinggi memiliki berbagai macam kegiatan untuk menunjang proses pendidikan, salah satunya adalah proses penjadwalan. Penjadwalan adalah proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau memasukkan dalam jadwal (Lee, 2000). Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan perguruan tinggi yang bergerak di bidang manajemen dan informatika atau yang disebut dengan Stikom Surabaya. Stikom Surabaya mempunyai beberapa bagian yang mengelola kegiatan pendidikan, salah satunya adalah Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (AAK). Bagian AAK memiliki tanggung jawab yaitu mengatur penjadwalan kuliah dan penjadwalan ujian Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Proses penjadwalan ujian dimulai dari proses melihat mata kuliah yang terselenggara pada semester tersebut. Setelah itu mengecek kapasitas ruangan, jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian, serta sifat dari ujian tersebut. Jika proses tersebut telah selesai dilakukan maka bagian AAK melanjutkan ke proses penjadwalan. Selama ini bagian AAK memiliki permasalahan dalam proses penjadwalan ujian. Bagian AAK kesulitan dalam proses pengecekan ketersediaan ruangan terhadap jadwal ujian yang telah dijadwalkan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang ada tidak dapat melakukan proses pengecekan ketersediaan ruangan terhadap jadwal ujian yang telah dijadwalkan. Selain itu bagian AAK kesulitan dalam menjadwalkan pengawas ujian serta mahasiswa yang mengikuti ujian. Hal ini dikarenakan setiap pengawas ujian memiliki beban jaga ujian yang berbeda dan mahasiswa memiliki jatah jadwal ujian maksimal dalam satu hari yaitu dua kali. Oleh karena itu bagian AAK harus menyusun kembali jadwal ujian dengan cara mengecek kapasitas kelas dan jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian untuk dipindahkan agar jumlah kapasitas kelas terpenuhi serta menyesuaikan beban jaga dosen dengan jadwal ujian yang sudah dijadwalkan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Dampak dari kendala-kendala tersebut membuat bagian AAK membutuhkan waktu yang lama untuk menyusun jadwal ujian. Masalah-masalah penjadwalan yang terjadi di Institus Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat diminimalkan dengan perhitungan penjadwalan yang tepat dan mempertimbangkan seluruh aspek yang berkaitan dengan kegiatan penjadwalan ujian. Dengan adanya masalah penjadwalan ujian yang sudah dijelaskan di atas, maka akan dibahas bagaimana memecahkan masalah yang ada dalam penjadwalan dengan menggunakan suatu metode algoritma yaitu Algoritma Genetika. Algoritma genetika merupakan algoritma pencarian yang berdasarkan pada mekanisme seleksi alami dan genetik alami, keunikannya adalah mengikuti pola evolusi makhluk hidup dan sering

Upload: others

Post on 04-Feb-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN UJIAN DI

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Alvian Deffa1) Tutut Wurijanto2) A.B. Tjandrarini33)

Program Studi/Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Teknologi dan Informatika Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298

Email : 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]

Abstract: Universities have activities that will be able to support education activities which take place. Activities

to support the education process is the scheduling activities conducted by the Institute of Business and Medical

Informatics Stikom Surabaya one rescheduling process test.The fact that occurred in the preparation of the

current test schedule requires the process and a long time. This happens because the application that is

currently unable to meet the need and must arrange the schedule with the help of Microsoft Excel. When arrange

the schedule the test in a way that is done when the difficulties faced by the arrange the schedule the test to meet

the conditions and policies that have been determined. When it is left then the Son need more resources to

arrange a trial, and it will be discussed how to solve the problem is in the scheduling using a method that is

algorithm genetic algorithm. Genetic algorithms can be used for the needs of the preparation of the schedule

that meets the conditions of the terms and the policy that has been determined the results of the study showed

that the test scheduling applications can help the Son to provide information on the schedule of the tests in one

semester and are able to include the conditions and the existing policy at the Institute of Business and Medical

Informatics Stikom Surabaya.

Keywords: Applications, Scheduling Test, Genetic algorithms

Perguruan tinggi adalah institusi yang

mempunyai peran dan posisi strategis dalam pencapaian

tujuan pendidikan dan melakukan upaya perbaikan

secara terus menerus untuk mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Perguruan tinggi terdiri dari

beberapa fakultas/jurusan yang menyelenggarakan

pendidikan ilmiah/profesional dalam beberapa

ketentuan yang telah ditetapkan. Keberadaan manusia

sebagai sumber daya sangat penting dalam suatu

perguruan tinggi karena sumber daya manusia

menunjang melalui karya, bakat, kreativitas, dorongan,

dan peran nyata.

Perguruan tinggi memiliki berbagai macam

kegiatan untuk menunjang proses pendidikan, salah

satunya adalah proses penjadwalan. Penjadwalan adalah

proses, cara, perbuatan menjadwalkan atau

memasukkan dalam jadwal (Lee, 2000).

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya

merupakan perguruan tinggi yang bergerak di bidang

manajemen dan informatika atau yang disebut dengan

Stikom Surabaya. Stikom Surabaya mempunyai

beberapa bagian yang mengelola kegiatan pendidikan,

salah satunya adalah Bagian Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan (AAK). Bagian AAK memiliki

tanggung jawab yaitu mengatur penjadwalan kuliah dan

penjadwalan ujian Institut Bisnis dan Informatika

Stikom Surabaya. Proses penjadwalan ujian dimulai

dari proses melihat mata kuliah yang terselenggara pada

semester tersebut. Setelah itu mengecek kapasitas

ruangan, jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian, serta

sifat dari ujian tersebut. Jika proses tersebut telah

selesai dilakukan maka bagian AAK melanjutkan ke

proses penjadwalan. Selama ini bagian AAK memiliki

permasalahan dalam proses penjadwalan ujian. Bagian

AAK kesulitan dalam proses pengecekan ketersediaan

ruangan terhadap jadwal ujian yang telah dijadwalkan.

Hal ini dikarenakan aplikasi yang ada tidak dapat

melakukan proses pengecekan ketersediaan ruangan

terhadap jadwal ujian yang telah dijadwalkan. Selain itu

bagian AAK kesulitan dalam menjadwalkan pengawas

ujian serta mahasiswa yang mengikuti ujian. Hal ini

dikarenakan setiap pengawas ujian memiliki beban jaga

ujian yang berbeda dan mahasiswa memiliki jatah

jadwal ujian maksimal dalam satu hari yaitu dua kali.

Oleh karena itu bagian AAK harus menyusun kembali

jadwal ujian dengan cara mengecek kapasitas kelas dan

jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian untuk

dipindahkan agar jumlah kapasitas kelas terpenuhi serta

menyesuaikan beban jaga dosen dengan jadwal ujian

yang sudah dijadwalkan dengan menggunakan aplikasi

Microsoft Excel. Dampak dari kendala-kendala tersebut

membuat bagian AAK membutuhkan waktu yang lama

untuk menyusun jadwal ujian.

Masalah-masalah penjadwalan yang terjadi di

Institus Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat

diminimalkan dengan perhitungan penjadwalan yang

tepat dan mempertimbangkan seluruh aspek yang

berkaitan dengan kegiatan penjadwalan ujian. Dengan

adanya masalah penjadwalan ujian yang sudah

dijelaskan di atas, maka akan dibahas bagaimana

memecahkan masalah yang ada dalam penjadwalan

dengan menggunakan suatu metode algoritma yaitu

Algoritma Genetika. Algoritma genetika merupakan

algoritma pencarian yang berdasarkan pada mekanisme

seleksi alami dan genetik alami, keunikannya adalah

mengikuti pola evolusi makhluk hidup dan sering

Page 2: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2

menggunakan bilangan-bilangan yang dihasilkan secara

acak. Dari bilangan-bilangan yang dihasilkan acak,

tetapi sesuai aturan-aturan yang ada, dapat dihasilkan

suatu solusi yang sama atau mendekati target yang ingin

dicapai (Kusumadewi, 2003). Algoritma Genetika dapat

digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan penyusunan

jadwal yang memenuhi kondisi syarat-syarat dan

batasan-batasan yang telah ditentukan

Analisis Bisnis Setelah dilakukan tahap komunikasi, selanjutnya

dilakukan analisis bisnis meliputi :

1. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan observasi dan wawancara

langsung dengan bagian Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan (AAK) di STIKOM

Surabaya, terdapat beberapa permasalahan yang

ada maka penelitian mengangkat satu

permasalahan yaitu mengenai penjadwalan ujian.

Mengacu pada hasil wawancara yang telah

dilakukan, dapat diketahui beberapa proses. Proses

ini dimulai dari pihak staff akademik melihat

daftar mata kuliah yang berlangsung, kemudian

mencari daftar penjaga yang sudah di

rekomendasikan. Pihak akademik membuat daftar

penjaga untuk meminta persetujuan dari wakil

rektor 1, kemudian dari wakil rektor 1

memberikan persetujuan atau tidak. Data

persetujuan tersebut nantinya untuk menentukan

penjaga ujian, apabila mendapat persetujuan daftar

penjaga tersebut dikembalikan lagi kepada pihak

akademik. Pihak akademik melihat melihat daftar

ruang kelas yang sudah di rekomendasikan untuk

menjadi jadwal ujian. Data ruang kelas sudah

ditentukan pihak akademik mulai menyusun

jadwal ujian dan menentukan beban jaga dosen

disesuaikan dengan jumlah jadwal ujian. Hal

tersebut dilakukan dikarenakan sering kali dalam

pengawas ujian tidak sesuai dengan beban jaga

dosen sehingga mengakibatkan dalam pengawasan

ujian ada yang penjaga ujian lebih dari dua atau

bahkan tidak ada pengawas ujian & seringnya

bagian akademik kesulitan dalam ketersediaan

kelas, sehingga bagian akademik sulit

menjadwalkan pengawas ujian serta mahasiswa

yang mengikuti ujian. Hal tersebut membuat tidak

efektifnya dalam hal meminimalis kelas ujian.

Berikut adalah permasalahan yang dimaksud yang

digambarkan dalam dokumen flow pada Gambar

1.

2. Identifikasi Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian

Akademik. Pada proses penjadwalan ujian, user

yang ada yaitu Bagian Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan (AAK), Dekan.

3. Identifikasi Data

Setelah dilakukan proses identifikasi

permasalahan, pengguna dan data, maka dapat

diidentifkasi fungsi dari proses penjadwalan ujian

sebagai berikut: menentukan matakuliah,

menentukan penjaga, menentukan ruangan,

menyusun halaman waktu, melakukan otorisasi

penjaga, melakukan proses penjadwalan, dan

menghasilkan laporan penjadwalan.

Gambar 1. Dokumen flow proses membuat jadwal

Kebutuhan Pengguna Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian

AAK khususnya dengan pengguna yang bersangkutan

dengan sistem, maka dapat dibuat kebutuhan

pengguna.Analisis kebutuhan pengguna berfungsi untuk

mengetahui kebutuhan dari masing-masing pengguna

yang berhubungan langsung dengan sistem yang dibuat

dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh pengguna

yang bersangkutan dengan sistem. Pengguna tersebut

terbagi menjadi role yang berbeda, yaitu sebagai admin

(Kabag AAK dan Kepegawaian) dan sebagai otorisasi

(Penjaga). Dari role yang berbeda tersebut maka

memiliki fungsi yang berbeda sehingga kebutuhan data

dan informasi yang dihasilkan pada setiap user. Untuk

penerapan sistem pada aplikasi Berikut adalah dapat

dilihat kebutuhan pengguna dalam penjadwalan ujian

sebagai berikut:

1. Kepala Bagian BAAK

Tabel 1 Kebutuhan Pengguna Kepala Bagian AAK

Kebutuhan

Fungsi

Kebutuhan

Data

Kebutuhan

Informasi

Login Data karyawan Karyawan yang

mempunyai hak

akses untuk

masuk ke dalam

halaman login

Puket 1Staff Akademik

Phas

e

Mulai

Mencari

petugas

penjaga

Karyawa

n

Membuat

daftar penjaga

Melihat daftar

mata kuliah

berlangsung

Kuliah

Memberikan

persetujuan

ACC ?

Memilih ruang

kelas

Daftar

penjaga

Daftar

Kelas

Jadwal ujian

ya

tidak

Menyusun jadwal

ujian menyesuikan

beban jaga dosen

dengan jumlah

jadwal ujian

Membu

at

jadwal

ujian

Selesai

Penuh ?

ya

tidak

Page 3: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3

Kebutuhan

Fungsi

Kebutuhan

Data

Kebutuhan

Informasi

Mengelola data

waktu

Data waktu Mengelola data

waktu yang

dipakai untuk

proses

penjadwalan

Mengelola data

hari

Data hari Mengelola data

hari yang

dipakai untuk

proses

penjadwalan

Mengelola data

sebaran waktu

1. Data waktu

2. Data hari Waktu dan hari

yang sudah

digabungkan

untuk dipilih

Mengelola data

penjaga

1. Data

karyawan &

dosen

2. Data penjaga

Karyawan mana

saja yang akan

menjaga ujian

Pemilihan mata

kuliah

1. Data

matakuliah

2. Data semester

3. Data kelas

4. Data sks

Halaman

matakuliah yang

sudah berisi data

apa saja yang

dibutuhkan

Pemilihan

ruangan

Data ruangan Ruangan mana

saja yang

dipakai untuk

ujian

Proses

Penjadwalan

1. Data

matakuliah

2. Data penjaga

3. Data ruangan

4. Data sebaran

waktu

Halaman proses

penjadwalan

yang berisi data

yang dibutuhkan

untuk diproses

menjadi

penjadwalan

ujian

Laporan

Penjadwalan

1. Data hasil

jadwal

2. Data penjaga

Laporan hasil

dari proses

penjadwalan

2. Dekan

Tabel 1 Kebutuhan Pengguna Dekan

Kebutuhan

Fungsi

Kebutuhan

Data

Kebutuhan

Informasi

Pengisian

halaman

otorisasi penjaga

Data penjaga Halaman

otorisasi penjaga

yang disetujui

Algoritma Genetika Algoritma Genetika adalah metode heuristic

adaptif yang memiliki dasar pemikiran atau gagasan

untuk proses seleksi alam dan genetika berdasarkan

penelitian dari Charles Darwin. Dengan kata lain,

pencarian solusi suatu masalah dengan Algoritma

Genetika akan terus berevolusi (Kusumadewi dan

Purnomo, 2005). Dengan meniru teori evolusi tersebut,

Algoritma Genetika dapat digunakan untuk mencari

solusi dari permasalahan yang ada dalam dunia nyata.

Sebelum memanfaatkan Algoritma Genetika, hal yang

harus dilakukan adalah menyandikan solusi dari

masalah yang diberikan ke dalam kromosom pada

Algoritma Genetika dan membandingkan nilai fitness-

nya. Sebuah representasi Algoritma Genetika yang

efektif dan nilai fitness yang bermakna merupakan

kunci keberhasilan dalam aplikasi genetika. Algoritma

Genetika bekerja dengan menggunakan pendekatan

random, dan nilai yang dihasilkan adalah nilai random.

Pada kasus penjadwalan ini dengan model genetika

ditujukan untuk mendapatkan kombinasi yang tepat

antara variabel dosen, waktu, dan ruang.

Semakin banyak iterasi yang dilakukan, maka waktu

yang dibutuhkan akan semakin lama. Beberapa hal yang

harus dilakukan dalam Algoritma Genetika adalah

a. Mendefinisikan individu, dimana individu

menyatakan salah satu solusi (penyelesaian) yang

mungkin dari permasalahan yang diangkat.

b. Mendefinisikan nilai fitness, yang merupakan

ukuran baik atau tidaknya sebuah individu.

c. Menentukan proses pembangkitan populasi awal,

hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan

pembangkitan secara acak.

d. Menentukan proses seleksi yang akan digunakan.

e. Menentukan proses perkawinan silang dan mutasi

gen yang akan digunakan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

flowchart algoritma genetika secara umum yaitu pada

Gambar 2.

Page 4: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4

Mulai

Input Data

Pengkodean

Prosedur Inisialisasi

Evaluasi Fitness

Seleksi

Fitness Terbaik ?

Crossover

Mutasi

tidak

Kromosom terbaik

ya

Hasil

Selesai

Gambar 2. Flowchart Algoritma Genetika

Sitemap Sitemap membantu mempermudah menjelaskan

aplikasi penjadwalan kuliah berbasis web pada

penelitian ini. Sitemap apilkasi penjadwalan ujian dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Sitemap Aplikasi Penjadwalan Ujian

Context Diagram Context diagram merupakan gambaran

menyeluruh dari DFD. Di dalam Context Diagram

terdapat dua External Entity, yang terdiri atas Bagian

Prodi, dan Bagian AAK. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 4.

Diagram Jenjang Diagram jenjang adalah sebuah bagan yang

menggambarkan proses-proses yang ada dan

mendukung suatu aplikasi. Diagram jenjang dari

aplikasi penjadwalan kuliah terdapat delapan proses

besar yaitu mengecek hak akses login, mengelola data

master waktu, menentukan matakuliah yang

diselenggarakan, menentukan kompetensi dosen,

menentukan ruangan yang digunakan, menentukan

sebaran waktu, memproses jadwal, dan mengasilkan

laporan jadwal kuliah dalam satu semester. Diagram

jenjang ini digunakan sebagai pedoman dalam

pembuatan Data Flow Diagram. Gambar 5

menggambarkan diagram jenjang proses aplikasi

penjadwalan kuliah

Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Pada

DFD, akan dijelaskan mengenai aliran data yang

terdapat dalam sistem. Semua masukkan dan keluaran

dari sistem akan digambarkan dengan jelas. Pada DFD

aplikasi penjadwalan kuliah ini terdapat delapan proses

yaitu melakukan login untuk pengguna, mengelola

master waktu dan waktu, menentukan mata kuliah yang

digunakan, menentukan penjaga, menentukan ruang

digunakan, menentukan sebaran waktu, melakukan

penjadwalan, dan menampilkan hasil jadwal.

Gambar 4. Context Diagram

Gambar 5. Diagram Jenjang

Data jadwal ujian

Pilih hasil jadwal

Penjag a yang diotorisasi

Halaman dekan

Otorisasi penjag a

Data penjag a

NIK dan PIN

Penjag a

Hasil jadwal ujian

Jadwal ujian

Sesi hari

Data sesi hari

Data sesi waktu

Sesi waktu

Data karyawan

Data Ruang dipil ih

Data matakuliah diujikan

Sebaran Waktu

Ruang an

Halaman AAK

Matakuliah yang dipilih

Data karyawan terpilih

Data sebaran waktu

Data ruang an

NIK dan PIN

0

Rancang Bang un

Aplikasi Penjadwalan

Ujian STIKOM Surabaya

+

AAK Dekan

Page 5: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5

Data Flow Diagram Level 0 Pada DFD level 0 aplikasi penjadwalan ujian terdapat

delapan proses yaitu melakukan login untuk pengguna,

mengelola data master, menentukan sebaran waktu ,

menentukan mata kuliah yang digunakan, menentukan

penjaga, menetukan ruang digunakan, otorisasi penjaga,

melakukan penjadwalan, dan menampilkan hasil

jadwal. Tabel yang terlihat pada DFD level 0 adalah

karyawan, bagian, waktu, hari, sebaran waktu, mata

kuliah, krs, ruangan, ruang digunakan, penjaga, dan

jadwal ujian. Gambar 6, 7 dan 8 menampilkan DFD

level 0 aplikasi penjadwalan kuliah.

Gambar 6. DFD Level 0

Gambar 7. DFD Level 0

Gambar 8. DFD Level 0

Conceptual Data Model (CDM) Conceptual data model dari aplikasi

penjadwalan ujian dengan menggunakan metode

Algoritma Genetika pada Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya terdapat 14 tabel, yang

terdiri atas tabel V_KARYAWAN, tabel

V_FAKULTAS, tabel V_FAKUL, tabel V_MSTMK,

tabel V_KUR, tabel V_DEPARTMENT1, tabel

V_RNG, tabel MK_DIGUNAKAN, tabel KULIAH,

tabel JADWAL, tabel RUANG_DIGUNAKAN, tabel

DATA_WAKTU, tabel DATA_HARI, dan tabel

DATA_SLOT_WAKTU. Conceptual data model

aplikasi penjadwalan ujian dengan menggunakan

metode Algoritma Genetika pada Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya terdapat pada Gambar 9.

Physical Data Model (PDM) Physical data model dari aplikasi penjadwalan kuliah

terdapat 16 tabel, yang terdiri atas tabel

V_KARYAWAN, tabel V_FAKULTAS, tabel

V_FAKUL, tabel V_MSTMK, tabel V_KUR, tabel

V_DEPARTMENT1, V_MHS, tabel V_RNG, tabel

MK_DIGUNAKAN, tabel KULIAH, tabel JADWAL,

tabel RUANG_DIGUNAKAN, tabel DATA_WAKTU,

tabel DATA_HARI, dan tabel DATA_SLOT_WAKTU,

tabel DATA_PENJAGA. Physical data model aplikasi

penjadwalan ujian dengan menggunakan metode

Algoritma Genetika pada Institut Bisnis dan

Informatika Stikom Surabaya terdapat pada Gambar 9.

Gambar 8. CDM

NIK dan PIN (AAK)

NIK dan PIN (AAK)

Data sebaran waktu dis impan

Data hari dibaca

Data waktu dibaca

Data hari tersimpan

Data waktu tersimpan

Data hari dibaca

Data waktu dibaca

Data bagian dibaca

Data karyawan dibaca

[Sebaran Waktu]

[Data sebaran waktu]

[Sesi waktu]

[Data sesi waktu]

[Sesi hari]

[Data sesi hari]

[Halaman dekan]

[Halaman AAK]

[NIK dan PIN]

[NIK dan PIN]AAKAAKAAKAAKAAKAAKAAKAAK

DekanDekan

1

Melakukan Log in Untuk

Peng g una

+

2

Meng elola Data Master

+

3

Menentukan Sebaran Waktu

+

1 Karyawan

2 Bag ian

3 Waktu

4 Hari

6 Sebaran Waktu

3 Waktu

4 Hari

Data matakuliah disimpan

[Data ruangan]

Data penjag a dibaca

Data penjag a disimpan

Data ruang an dig unakan disimpan

Data ruang an dibaca

NIK dan PIN (AAK)

NIK dan PIN (AAK)

NIK dan PIN (AAK)

Data krs dibaca

Data matakuliah dibaca

NIK dan PIN (Dekan)

[Penjag a yang diotorisasi]

[Otorisasi penjaga]

[Data penjaga]

[Penjag a]

[Data karyawan]

[Data karyawan terpilih]

Data penjag a disimpan

Data karyawan dibaca

[Ruangan]

[Data Ruang dipil ih]

[Data matakuliah diujikan]

[Matakuliah yang dipil ih]

AAK

AAKAAK

AAKAAKAAKAAKAAK

DekanDekanDekan

5 Matakuliah

4

Menentukan penjag a

+

1

Melakukan

Login Untuk

Peng g una+

5

Otorisasi Penjag a

+

6

Menentukan matakuliah

+

7 Penjag a

1 Karyawan

7

Menentukan ruang an

+

8 KRS

1

Melakukan

Login Untuk

Peng g una+

9 Ruang an

10Ruang

dig unakan

7 Penjag a

13Matakuliah

dig unakan

Jadwal ujian dis impan

Data KRS

Data penjag a dibaca

Data krs dibaca

Data matakuliah dibaca

Data ruang an dibaca

Data penjag a dibaca

Data sebaran waktu dibaca

Jadwal ujian dibaca

Data penjag a

[Data jadwal ujian]

[Jadwal ujian]

[Pil ih hasil jadwal]

[Hasil jadwal ujian]

NIK dan PIN (AAK)

Data Sebaran Waktu

Matakuliah yang dipilih

Data ruang an dig unakan

NIK dan PIN (AAK)

AAKAAKAAKAAK

8

Melakukan Penjadwalan

+

1

Melakukan Log in Untuk

Peng g una

+

9

Menampilkan ujian

+

11 Jadwal Ujian

7 Penjag a

10Ruang

dig unakan

6 Sebaran Waktu

5 Matakuliah

8 KRSReference_1

Reference_2

Reference_3

0,n

Reference_4

Reference_5

0,n

Reference_7

Reference_8

Reference_10

Reference_13

Reference_14

Reference_16

Reference_15

Reference_17

Reference_18

Reference_19

Reference_20

DATA_SLOT_WAKTU

ID_SLOT_WAKTU <pi> Variable characters (2) <M>

ID_SLOT_WAKTU <pi>

DATA_WAKTU

ID_WAKTU

MULAI

SELESAI

<pi> Variable characters (2)

Date

Date

<M>

ID_WAKTU <pi>

DATA_HARI

ID_HARI

NAMA_HARI

<pi> Variable characters (2)

Variable characters (20)

<M>

ID_HARI <pi>

V_RNG

ID

KAP

BARIS

KOLOM

SISA

LANTAI

MAC_ADDRESS

<pi> Variable characters (5)

Number (3)

Variable characters (30)

Number (2)

Number (3)

Variable characters (30)

Variable characters (50)

<M>

Key_1 <pi>

V_MSTMK

ID

NAMA

NAMA_ING

SKS

STATUS_MK_AKTIF

<pi> Variable characters (10)

Variable characters (50)

Variable characters (75)

Number (1)

Variable characters (1)

<M>

Key_1 <pi>

V_KUR

SEMESTER

PRASYARAT

SINONIM

STATUS

JENIS

...

Variable characters (1)

Variable characters (100)

Variable characters (40)

Number

Number

...

V_KARYAWAN

NIK

KARY_TYPE

NAMA

ALAMAT

KOT_ID

SEX

STS_MARITAL

WN

AGAMA

KOTA_LAHIR

TGL_LAHIR

SHIFT

NIP

TELP

STATUS

BAGIAN

ALAMAT_2

KOT_ID_2

TELP_2

ABSENSI

PIN

STS_PIN

MANAGER_ID

GOL_DARAH

MULAI_KERJA

TGL_KELUAR

KELOMPOK

INISIAL

KODE_SIE

ADM

DOSEN

GELAR_DEPAN

GELAR_BELAKANG

PIN_B

KTP

KK

BPJSKESEHATAN

BPJSTENAGAKERJA

<pi> Variable characters (5)

Variable characters (2)

Variable characters (50)

Variable characters (100)

Variable characters (4)

Variable characters (1)

Number (1)

Number (1)

Number (1)

Variable characters (4)

Date

Variable characters (1)

Variable characters (15)

Variable characters (50)

Characters (1)

Number (2)

Variable characters (50)

Variable characters (4)

Variable characters (50)

Number (1)

Variable characters (6)

Variable characters (1)

Variable characters (6)

Variable characters (2)

Date

Date

Variable characters (15)

Variable characters (3)

Number (2)

Number (1)

Number (1)

Variable characters (20)

Variable characters (80)

Variable characters (50)

Variable characters (30)

Variable characters (30)

Variable characters (30)

Variable characters (30)

<M>

Key_1 <pi>

V_FAKULTAS

ID

NAMA

STATUS

JURUSAN

PRODI_ING

JURUSAN_ING

MNGR_ID

ALIAS

SKS_TEMPUH

SKS_AKTIF

ID_FAKULTAS

<pi> Variable characters (5)

Variable characters (50)

Variable characters (1)

Variable characters (50)

Variable characters (50)

Variable characters (50)

Variable characters (6)

Variable characters (10)

Integer

Variable characters (1)

Number

<M>

ID_PRODI <pi>

V_DEPARTEMEN1

KODE

NAMA

MANAGER_ID

PUKET

<pi> Variable characters (2)

Variable characters (35)

Variable characters (6)

Variable characters (6)

<M>

ID_BAGIAN <pi>

V_MHS

NIM

NIRM

NAMA

ALAMAT

STS_RUMAH

SEX

GOL_DARAH

STS_MARITAL

WN

KOTA_LAHIR

STS_PRESENSI

TGL_LAHIR

JALUR_MASUK

KELAS

PIN

KOT_ID

DOSEN_WL

AGAMA

STS_PIN

NAMA2

TLP

KODEPOS

THN_MASUK

NO_TEST

HP

STS_KHUSUS

TGL_REG

PIN_ORTU

PIN_B

PIN_B_ORTU

NIK_KTP

JALAN

RT

RW

DUSUN

KELURAHAN

KECAMATAN

PENERIMA_KPS

NO_KPS

KEBUTUHAN_KHUSUS

<pi> Variable characters (11)

Variable characters (20)

Variable characters (80)

Variable characters (200)

Number (1)

Number (1)

Number (1)

Number (1)

Number (1)

Variable characters (4)

Variable characters (1)

Date

Number (1)

Number (1)

Variable characters (6)

Variable characters (4)

Variable characters (6)

Number (4)

Variable characters (1)

Variable characters (200)

Variable characters (50)

Variable characters (5)

Number

Variable characters (10)

Variable characters (100)

Variable characters (1)

Date

Variable characters (6)

Variable characters (50)

Variable characters (50)

Variable characters (16)

Variable characters (80)

Number (2)

Number (2)

Variable characters (40)

Variable characters (40)

Variable characters (8)

Number (1)

Variable characters (40)

Number (32)

<M>

NIM <pi>

V_KRSP

JKUL_KELAS

STS_UJIAN

<pi> Variable characters (2)

Variable characters (1)

<M>

ID_KELAS <pi>

DATA_PENJAGA

KD_UJIAN

SEMESTER

POSISI

JML_JAGA

STATUS

Number

Variable characters (5)

Number

Number

Variable characters (1)

V_JDWUP

NIM_AKHIR

STS_UJIAN

JMHS

Variable characters (11)

Number (1)

Number (5)

RUANG_DIGUNAKAN

KAPASITAS

LANTAI

Number (3)

Variable characters (30)

V_FAKUL

ID

NAMA

NAMA_ING

ALIAS

MNGR_ID

WKL_MNGR_ID

STS_AKTIF

<pi> Number

Variable characters (200)

Variable characters (200)

Variable characters (10)

Variable characters (6)

Variable characters (6)

Variable characters (1)

<M>

Key_1 <pi>

MK_DIGUNAKAN

STS_UJIAN Variable characters (1)

Page 6: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6

Gambar 9. PDM

HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi penjadwalan ujian dengan

menggunakan metode Algoritma Genetika pada Institut

Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ini

menggunakan browser atau peramban.

Fungsi Login Fungsi login pengguna adalah halaman untuk

mengecek pengguna berdasarkan bagiannya masing

masing. Ada dua jenis pengguna yaitu pengguna

pertama sebagai Ketua Program Studi dan kedua

pengguna sebagai Kepala Bagian AAK. Pengguna

memasukkan NIK dan password yang sudah ada dan

kemudian menekan tombol login. Apabila pengguna

bukan sebagai bagian yang disebutkan maka sistem

tidak dapat memberikan akses untuk masuk dan

menggunakan aplikasi. Terdapat pemberitahuan “user

tidak valid”. Jika pengguna sebagai bagian yang

disebutkan kemudian memasukkan username dan

password dengan benar maka sistem akan memberikan

hak akses untuk masuk halaman masing-masing sesuai

bagian yang melakukan login. Pengguna dapat

menggunakan sistem sesuai dengan hak askes masing-

masing. Pada gambar 8 adalah tampilan halaman login

pengguna. Tampilan halaman pengguna bagian Prodi

setelah login dapat dilihat pada gambar 9, dan tampilan

halaman pengguna bagian AAK setelah login dapat

dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Halaman Login

Gambar 11. Halaman Bagian AAK

Gambar 12. Halaman Bagian Dekan

Fungsi Menentukan Matakuliah Diselenggara-

kan Fungsi menentukan mata kuliah yang

diselenggarakan adalah fungsi yang bertujuan untuk

menentukan daftar matakuliah apa saja yang akan

diselenggarakan untuk penjadwalan. Bagian AAK

mempunyai hak akses untuk menambah dan menghapus

data mata kuliah yang akan diselenggarakan. Untuk

menambah mata kuliah yang akan diselenggarakan

dengan menekan tombol tambah yang ada di sudut

pojok atas sebelah kanan. Halaman daftar mata kuliah

diselenggarakan dapat dilihat pada gambar 13.

Sedangkan tampilan untuk menambah data mata kuliah

diselenggarakan dapat dilihat pada gambar 14.

Page 7: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 7

Gambar 13. Halaman Mata Kuliah Diselenggarakan

Gambar 14. Tampilan pilih mata kuliah yang akan

ditambahkan

Fungsi Menentukan Ruangan yang Digunakan Fungsi menentukan ruangan yang digunakan

adalah fungsi yang bertujuan untuk menentukan

ruangan mana saja yang akan digunakan untuk

penjadwalan. Bagian AAK mempunyai hak akses untuk

menambah dan menghapus data ruangan yang akan

digunakan. Untuk menambah ruangan yang digunakan

dengan menekan tombol tambah yang ada di sudut

pojok atas sebelah kanan. Halaman daftar ruangan yang

digunakan dapat dilihat pada gambar 15. Sedangkan

tampilan untuk menambah ruangan yang digunakan

dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 15. Halaman Daftar Ruang yang Digunakan

Gambar 16. Tampilan Menambah Ruangan

Fungsi Menentukan Sebaran Waktu Fungsi menentukan sebaran waktu bertujuan

untuk menyimpan dan menampilkan data pembagian

sebaran waktu yang akan digunakan untuk

penjadwalan. Pengguna halaman ini adalah Bagian

AAK. Gambar 17 menggambarkan Halaman Sebaran

Waktu.

Gambar 17. Halaman Sebaran Waktu

Fungsi Memproses Jadwal Ujian Halaman proses penjadwalan menampilkan

informasi data-data yang akan dibutuhkan untuk proses

generate jadwal. Informasi total kuliah yang akan

dijadwalkan, informasi total sebaran waktu yang

digunakan, informasi total ruangan yang digunakan,

informasi penanggung jawab dan pengawas yang

digunakan. Serta jumlah maksimal generasi yang akan

diproses. Halaman ini berfungsi untuk melakukan

proses generate jadwal berdasarkan data-data yang

sudah ditentukan sebelumnya. Untuk melakukan proses

tersebut yaitu dengan menekan tombol generate jadwal.

Dan untuk melihat hasil jadwal kuliah dengan menekan

menu lihat jadwal. Tampilan halaman proses

penjadwalan gambar 18. Sedangkan halaman untuk

Page 8: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 8

melihat hasil jadwal kuliah dapat dilihat pada gambar

19.

Gambar 18. Halaman Proses Penjadwalan Kuliah

Gambar 19. Tampilan Hasil Jadwal Ujian

Hasil Uji Coba Menggunakan Parameter Uji coba dilakukan dengan menggunakan

masukkan parameter yang berbeda-beda dengan jumlah

data menggunakan 40 kelas kuliah, 6 ruang yang

digunakan, 25 sebaran waktu yang telah disediakan, 20

karyawan yang disediakan. Berikut adalah analisis hasil

uji coba yang dilakukan :

1. Analisis dan hasil uji coba kromosom

Ukuran kromosom yang diujikan adalah kelipatan

10 dengan rentang nilai antara 10 sampai 100.

Probabilitas pindah silang dan probabilitas mutasi

yang digunakan masing-masing adalah 50, generasi

yang digunakan adalah 10. Hasil pengujian dapat

dilihat pada gambar 20.

Gambar 20. Hasil uji coba pengujian kromosom

Pada Gambar 20, jumlah keberhasilan yang

dihasilkan dari ukuran kromosom 10 sampai ukuran

kromosom 100 titik paling optimum dalam uji coba

ini adalah pada nilai 10 da 30. Kemudian pada

ukuran kromosom 80 jumlah keberhasilannya

mengalami penurunan. Pada umumnya, dengan

penambahan ukuran kromosom akan meningkatkan

jumlah keberhasilan karena akan menghasilkan

keragaman individu yang lebih banyak, sehingga

akan lebih membuka peluang untuk menghasilkan

individu yang memiliki nilai fitness yang besar.

Namun dengan ukuran kromosom yang besar

tersebut waktu untuk komputasi atau proses

menemukan solusi akan lebih lama. Sebaliknya, jika

ukuran kromosom kecil, maka semakin rendah

peluang untuk menemukan individu dengan nilai

fitness yang besar, tetapi waktu untuk menemukan

solusi akan lebih cepat. Pada pengujian ini,

didapatkan parameter ukuran kromosom yang

optimal adalah 10 dan 30 dengan tingkat

keberhasilan 85,00%. Sehingga pada pengujian

selanjutnya akan menggunakan salah satu ukuran

kromosom yang optimum yaitu dengan nilai ukuran

kromosom 30.

2. Analisis dan hasil uji coba generasi

Banyak generasi yang digunakan adalah kelipatan

10. Banyak kromosom yang digunakan yaitu 30.

Nilai ini diambil dari hasil uji coba sebelumnya yang

merupakan salah satu nilai optimum. Sedangkan

kombinasi probabilitas pindah silang dan

probabilitas mutasi yang digunakan adalah 50 dan

50. Pengujian dilakukan masing-masing 10 kali.

Hasil uji coba dapat dilihat pada gambar 21.

Gambar 21. Hasil uji coba pengujian generasi

80,00 70,00

80,00 65,00 70,00

77,50 70,00

60,00 70,00 65,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

10

20

30

40

50

60

70

80

90

10

0Jum

lah

Ke

be

rhas

ilan

(%

)

Kromosom

70,00 60,00

75,00 75,00

55,00

75,00 75,00 70,00 72,50

65,00

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100JUm

lah

Ke

be

rhas

ilan

(%

)

Generasi

Page 9: JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. 6, No. 3 Tahun 2017 ISSN 2338-137X

JSIKA Vol. ??, No. ??, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 9

Hasil uji coba pengujian ukuran Generasi Pada

Gambar 21 jumlah keberhasilan yang dihasilkan

dari ukuran generasi 10 hingga ukuran generasi 100

terdapat 4 nilai optimum yang didapatkan yaitu pada

ukuran generasi 30, 40,60 dan 70. Kemudian pada

ukuran generasi 50 jumlah keberhasilan mengalami

penurunan. Semakin banyak jumlah generasi

berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan

algoritma genetika dalam mencari solusi terbaik.

Pada penelitian ini tingginya jumlah generasi belum

tentu menghasilkan nilai yang optimal. Selain itu hal

tersebut akan membutuhkan waktu lama untuk

prosesnya. Pada generasi 30, 40, 60 dan 70

merupakan titik optimum karena tidak terjadi lagi

kenaikan jumlah keberhasilan yang signifikan selain

ukuran generasi tersebut. Pada pengujian ini,

didapatkan parameter ukuran generasi yang optimal

adalah 30, 40, 60 dan 70 yaitu dengan tingkat

keberhasilan sebanyak 85.00%. Sehingga pada

pengujian berikutnya akan menggunakan ukuran

kromosom sebesar 30 dan ukuran generasi 30. Nilai

ukuran generasi diambil dari salah satu ukuran

generasi yang paling optimal pada uji coba ini.

3. Analisis dan hasil uji coba probabiltas pindah silang

dan probabilitas mutasi

Banyak kromosom dan generasi yang digunakan

adalah kromosom dan generasi terbaik pada uji

coba kromosom dan generasi yaitu ukuran

kromosom 30 dan generasi 30. Sedangkan

kombinasi yang digunakan yaitu nilai 0 hingga 100.

Nilai dari kombinasi probabilitas pindah silang dan

probabilitas mutasi yang digunakan pada pengujian

ini yaitu 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50,

40:60, 30:70, 20:80, 10:90, dan 0:100. Perbandingan

kombinasi tersebut akan menghasilkan jumlah anak

yang sama dari masing-masing parameter, sehingga

proses perbandingan dari masing-masing parameter

seimbang. Pada Gambar 22 dapat dilihat jumlah

keberhasilan terbaik dan optimal pada uji coba ini

adalah 92% yaitu pada kombinasi probabilitas

pindah silang 70 dan probabilitas mutasi 30.

Kombinasi terburuk yaitu pada kombinasi

probablitas pindah silang 30 dan probabilitas mutasi

70 dengan jumlah keberhasilan sebanyak 73,67%.

Maka dapat disimpulkan komnbinasi probablitas

pindah silang : probablitas mutasi terbaik adalah

70:30. Apabila menggunakan nilai probabilitas

pindah silang yang rendah dan nilai probabilitas

mutasi rendah maka algoritma genetika akan bekerja

seperti random search dan tidak mampu untuk

mengeksplorasi daerah pencarian secara efektif.

Pada kondisi sebaliknya, apabila nilai probabilitas

pindah silang tinggi dan probabilitas mutasi rendah

maka algoritma genetika tidak akan mampu

memperlebar area pencarian.

Gambar 22 Hasil uji coba probabiltas pindah silang

dan probabilitas mutasi

SIMPULAN Berdasarkan uji coba, dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi penjadwalan ujian yang dibuat dapat

memberikan informasi jadwal ujian UTS dan

UAS.

2. Aplikasi penjadwalan ujian yang dibuat mampu

menyertakan syarat dan kebijakan yang ada di

Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

RUJUKAN Lee, H.S.C. 2000. Timetabling Highly Constrained

System Via Genetic Algorithm (tesis).

Department of Mathematics. College of Science.

University of the Philippines. Diliman. Quezon

City.

Pressman, R. S. 2015. Software Engineering: A

Practitioner’s Approach, Seventh Edition.

Yogyakarta: Andi.

80,00

70,00

70,00

70,00 75,00

80,00

65,00

80,00 75,00

75,00

72,50

70,00 72,50

75,00 70,00

67,50

75,00

70,00

80,00

65,00

80,00

77,50

85,00

75,00

70,00

72,50

60,00

85,00 75,00

72,50

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

1 4 7 10 13 16 19 22 25 28

Jum

lah

Ke

be

rhas

ilan

(%

)

Uji Coba Ke-

Chart Title