jtptiain gdl muhamadgho 5884-1-073511062

95
PENGARUH KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh : Muhamad Ghoni Rif’an NIM : 073511062 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: akka-septiawan-erlanda

Post on 28-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

PENGARUH KEMAMPUAN SPASIAL TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK DIMENSI TIGA

PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

Guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh :

Muhamad Ghoni Rif’an

NIM : 073511062

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhamad Ghoni Rif’an

NIM : 073511062

Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 30 Nopember 2011

Saya yang menyatakan,

Muhamad Ghoni Rif’an NIM. 073511062

Page 3: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

iii

KE MENTRIAN AGAMA R.I INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Kemampuan Spasial Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Materi Pokok Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Muhamad Ghoni Rif’an NIM : 073511062 Program Studi : Tadris Matematika telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Semarang,

DEWAN PENGUJI

Ketua,

Sekretaris,

Penguji I,

Penguji II,

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Page 4: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

iv

Page 5: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

v

Page 6: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

vi

ABSTRAK

Judul : Pengaruh Kemampuan Spasial Terhadap Prestasi Belajar

Matematika Materi Pokok Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011

Penulis : Muhamad Ghoni Rif’an NIM : 073511062

Kemampuan spasial adalah ”kemampuan seseorang untuk menangkap ruang dengan segala implikasinya.”1 Kecerdasan ini bermanfaat untuk menempatkan diri dalam berbagai pergaulan sosial, pemetaan ruang, gambar, teknik, dimensi dan sebagainya yang berkaitan dengan ruang nyata maupun ruang abstrak.2 Kemampuan spasial memuat kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang.3

Dimensi tiga adalah salah satu materi matematika kelas X yang berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, menggambar dan menghitung jarak titik ke garis dan titik ke bidang, menggambar dan menghitung jarak garis ke bidang, menggambar dan menghitung jarak antara dua bidang, menggambar dan menghitung sudut antara garis dan bidang, dan menggambar dan menghitung sudut antara dua bidang.4

Untuk memecahkan soal-soal dalam dimensi tiga, seseorang harus memiliki kemampuan spasial. Karena dalam materi dimensi tiga banyak materi-materi soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk atau bangun yang sesungguhnya, sehingga hanya divisualisasikan atau digambarkan dalam bentuk dimensi dua. Visualisasi dimensi tiga ke dalam bentuk dimensi dua inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi peserta didik, sehingga sering membingungkan bagi mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada siswa kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode regresi linier sederhana, yang dilaksanakan di SMA Negeri 11 Semarang, sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X yang diambil dengan menggunakan teknik Random Sampling.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi untuk mengambil data mengenai nama peserta didik yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian, data mengenai sekolah, dan prestasi belajar dimensi tiga. Selain itu digunakan metode tes kemampuan spasial yang berupa pilihan ganda untuk memperoleh data mengenai kemampuan spasial peserta didik kelas X.

1 M. Hariwijaya, Tes Intelegensi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hlm. 14 2 Hariwijaya, Tes Intelegensi, hlm. 14 3 Moch. Masykur Ag, Mathematical Intelligence, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007),

hlm. 107 4 Suwah Sembiring, Matematika Bilingual, hlm. 388

Page 7: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

vii

Berdasarkan uji hipotesis diketahui nilai kemampuan spasial menggunakan Uji F. Berdasarkan Uji F dengan taraf signifikansi 5% diperoleh

122.589Fsedangkan 4.024F hitungtabel . Karena hitungtabel FF , dengan nilai signifikansi 0.000, sehingga nilai Sig. < 0.05 maka Ha diterima. Karena Ha diterima, berarti model regresi signifikan. Berdasarkan dari uji korelasi diketahui nilai 0.836R (arahnya positif) yang berarti hubungan antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar dimensi tiga adalah sangat tinggi yaitu pada interval 1.00R0.80 . Sedangkan berdasarkan uji determinasi diketahui nilai

0.698R 2 , ini berarti nilai kemampuan spasial dapat berpengaruh terhadap nilai dari prestasi belajar dimensi tiga sebesar 69.8%, sedangkan 30.2% prestasi belajar dimensi tiga peserta didik dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Dengan persamaan regresinya adalah 0.619X30.374Y . Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kemampuan spasial peserta didik, maka semakin tinggi prestasi belajar peserta didik pada materi dimensi tiga.

Dari data di atas dapat dijelaskan ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan spasial peserta didik terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada siswa kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang.

Page 8: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

viii

MOTTO

“Sukses adalah hasil kesempurnaan, kerja keras, belajar dari kegagalan,

kesetiaan, dan ketekunan.”5

“Usaha dan Berdo’a”

5

Page 9: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

ix

PERSEMBAHAN

Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkan

senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasih sayang

dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini untuk :

Ayahanda dan ibunda tercinta, ini adalah bagian dari perjuangan, cita-cita,

iringan doa restumu. Karena jasa dan kasih sayangmu, aku akhirnya dapat

menyelesaikan kuliah. Pengorbananmu sungguh luar biasa

Kakak dan Adik tercinta, doa dan motivasi darimu semoga mengantarkan

aku menuju gerbang kesuksesan

Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi

untuk menyelesaikan skripsi ini

Keluarga besar Matematika IAIN Walisongo Semarang

Keluarga besar HIMATIKA IAIN walisongo Semarang

Keluarga besar Kost_ 29

Dan tak lupa pembaca budiman sekalian

Semoga amal baik mereka mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Yang

Maha Kuasa.

Page 10: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

x

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحیمPuji dan syukur tercurahkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat,

hidayah, dan inayah yang telah diberikan, dan tidak lupa penulis panjatkan

shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. semoga kita diakui sebagai

umatNya, dan kelak di hari akhir mendapatkan syafaat beliau. Amin

Skripsi berjudul “Pengaruh Kemampuan Spasial Terhadap Prestasi

Belajar Matematika Materi Pokok Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas X

Semester II SMA Negeri 11 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011“ ini

disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-

1 pada Program Studi Tadris Matematika Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril

maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan

kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam

rangka penyusunan skripsi ini.

2. Lulu Choirunnisa, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Drs. H. Abdul

Wahid, M.Ag selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penulisan skripsi ini.

3. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas

Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

4. Dra. Hj. Sri Nurwati, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 11 Semarang yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

5. Drs. Sudaryoto dan Titien Sulistyoningsih, S.Pd. selaku guru matematika

SMA Negeri 11 Semarang, yang telah membantu pencapaian keberhasilan

dalam penelitian ini.

Page 11: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xi

6. Ayahanda, Ibunda, kakak dan adik tercinta yang ikhlas dalam doa, restu, serta

motivasi yang tiada henti dan tidak mengharap balasan.

7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran

dalam proses penulisan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya

ucapan terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas

semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah

serta inayah-Nya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

berkesempatan membacanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Amin

Semarang, 30 Nopember 2011

Penulis

Muhamad Ghoni Rif’an NIM. 073511062

Page 12: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------- i

PERNYATAAN KEASLIAN ---------------------------------------------------- ii

PENGESAHAN -------------------------------------------------------------------- iii

NOTA PEMBIMBING ------------------------------------------------------------ iv

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------- vi

MOTTO ----------------------------------------------------------------------------- viii

PERSEMBAHAN ------------------------------------------------------------------ ix

KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ x

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ xii

DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------ xiv

DAFTAR GAMBAR -------------------------------------------------------------- xv

DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- xvi

BAB I : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 1

A. Latar Belakang Masalah ----------------------------------------- 1

B. Rumusan Masalah ------------------------------------------------ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian --------------------------------- 5

BAB II : LANDASAN TEORI ------------------------------------------------ 7

A. Kajian Pustaka ---------------------------------------------------- 7

B. Kerangka Teoritik ------------------------------------------------ 8

C. Rumusan Hipotesis ---------------------------------------------- 20

BAB III : METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 21

A. Jenis Penelitian ---------------------------------------------------- 21

B. Waktu dan Tempat Penelitian ----------------------------------- 21

C. Populasi dan Sampel Penelitian --------------------------------- 21

D. Variabel dan Indikator Penelitian ------------------------------ 22

E. Pengumpulan Data Penelitian ----------------------------------- 23

F. Analisis Data Penelitian ----------------------------------------- 24

Page 13: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xiii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------- 29

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian --------------------------------- 31

B. Analisis Uji Hipotesis ------------------------------------------- 34

C. Pembahasan Hasil Penelitian ------------------------------------ 48

D. Keterbatasan Penelitian ------------------------------------------ 50

BAB V : SIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP -------------------------- 51

A. Simpulan ----------------------------------------------------------- 51

B. Saran --------------------------------------------------------------- 51

C. Penutup ------------------------------------------------------------ 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.

Lampiran 2.

Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7.

Lampiran 8.

Lampiran 9.

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Daftar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 11 Semarang

Daftar Guru SMA Negeri 11 Semarang

Daftar Karyawan SMA Negeri 11 Semarang

Soal Kemampuan Spasial

Kunci Jawaban Soal Kemampuan Spasial

Uji Laboratorium Komputer Tadris Matematika

Tabel Nilai Chi Kuadrat

Tabel Nilai Z

Tabel Nilai t

Tabel Nilai F

Surat Penunjukan Pembimbing

Surat Ijin Riset Dinas Pendidikan Kota Semarang

Surat Keterangan Telah Melakukan Riset

Surat Keterangan Ko-Kurikuler

Transkrip Ko-Kurikuler

Sertifikat PASSKA Institut

Sertifikat PASSKA Fakultas

Sertifikat Orientasi Akademik dan Keagamaan

Sertifikat PPL

Sertifikat KKN

Page 15: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Gambar 2

Histogram Nilai Kemampuan Spasial, 36.

Histogram Nilai Prestasi Belajar Dimensi Tiga, 40.

Page 16: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Daftar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 11 Semarang, 21.

Hasil Nilai Tes Kemampuan Spasial, 31.

Hasil Nilai Mid Prestasi Belajar Dimensi Tiga, 33.

Distribusi Frekuensi Kemampuan Spasial, 35.

Kriteria Kualitas Kemampuan Spasial, 37.

Chi Kuadrat Kemampuan Spasial, 38.

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Dimensi Tiga, 39.

Kriteria Kualitas Prestasi Belajar Dimensi Tiga, 41.

Chi Kuadrat Prestasi Belajar Dimensi Tiga, 42.

Descriptive Statistics ”out put SPSS 16”, 43.

Correlations “out put SPSS 16”, 44.

Model Summary “out put SPSS 16”, 44.

ANOVA ” out put SPSS 16”, 46.

Coefficients “out put SPSS 16”, 48.

Page 17: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika, sejak peradaban manusia bermula, memainkan peranan

yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai bentuk simbol,

rumus, teorema, dalil, ketetapan, dan konsep digunakan untuk membantu

perhitungan, pengukuran, penilaian, peramalan, dan sebagainya. Maka, tidak

heran jika peradaban manusia berubah dengan pesat karena ditunjang oleh

partisipasi matematika yang selalu mengikuti perubahan dan perkembangan

zaman.

Matematika juga merupakan subyek yang penting dalam sistem

pendidikan di dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika

sebagai prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama

sains dan teknologi), dibanding dengan negara lainnya yang memberikan

tempat bagi matematika sebagai subyek yang penting. Di Indonesia, sejak

bangku SD sampai perguruan tinggi, bahkan sejak play group atau

sebelumnya (baby school), syarat penguasaan terhadap matematika jelas tidak

bisa disampingkan. Untuk dapat menjalani pendidikan selama di bangku

sekolah sampai kuliah dengan baik, maka anak didik dituntut untuk

menguasai matematika dengan baik.6

Salah satu cabang dari matematika adalah geometri. Geometri yaitu

ilmu yang mempelajari titik, garis, bidang, benda-benda ruang serta sifat,

ukuran, dan hubungan satu dengan lainnya. Dalam mempelajari materi

geometri khususnya dimensi tiga tentu setiap peserta didik mempunyai

pengalaman yang berbeda-beda. Apabila peserta didik dalam mempelajari

materi dimensi tiga tidak banyak menemui hambatan, maka akan berdampak

dalam keberhasilan belajar peserta didik tersebut. Begitu pula jika peserta

didik banyak menemui hambatan dalam mempelajari materi dimensi tiga,

6 Moch. Masykur Ag., Mathematical Inteliegence, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2007),

hlm. 41

Page 18: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

2

maka perlu dilakukan tindakan agar peserta didik tidak apriori terhadap

pelajaran matematika.

Dalam pembelajaran matematika, faktor intelegensi yang antara lain

terdiri dari: kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan spasial,

dan kemampuan penalaran memegang peranan yang penting. Faktor-faktor

tersebut saling berhubungan secara integratif, namun ada materi-materi

tertentu dimana kemampuan spasial dan kemampuan numerik lebih

dibutuhkan dari pada di materi yang lain. Misalnya, materi dimensi tiga pada

geometri.

Kemampuan spasial adalah kemampuan seseorang untuk

memvisualisasikan gambar, sedangkan kemampuan numerik digunakan untuk

melakukan perhitungan atau pengoperasian bilangan-bilangan. Untuk

memecahkan soal-soal dalam dimensi tiga, seseorang harus memiliki

kemampuan spasial. Karena dalam materi dimensi tiga banyak materi-materi

soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk atau bangun yang

sesungguhnya, sehingga hanya divisualisasikan atau digambarkan dalam

bentuk dimensi dua. Visualisasi dimensi tiga ke dalam bentuk dimensi dua

inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi peserta didik, sehingga

sering membingungkan bagi mereka. Setelah peserta didik dapat

memvisualisasikan gambar tersebut, barulah peserta didik dituntut untuk

mengoperasikan bilangan-bilangan tersebut ke dalam rumus.

Sedangkan hambatan-hambatan yang mungkin dialami peserta didik

dalam mempelajari dimensi tiga antara lain; lemahnya penguasaan peserta

didik dalam melakukan operasi hitung, peserta didik kurang mampu untuk

mengklarifikasikan apa yang harus ia tempuh jika dihadapkan pada soal, serta

kurang tepatnya dalam menerapkan rumus. Di samping itu, peserta didik juga

mengalami kesulitan dalam mengenali bentuk dan memahami sifat-sifat

keruangan.

Dalam mempelajari suatu konsep matematika diperlukan pengetahuan

prasyarat yang akan menjadi landasan berpikir untuk mengembangkan suatu

konsep tertentu. Begitu juga dalam mempelajari materi pokok dimensi tiga,

Page 19: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

3

peserta didik harus memiliki kemampuan spasial untuk memecahkan soal.

Karena dalam mempelajari dimensi tiga, peserta didik harus bisa menangkap

apa yang dimaksudkan dalam soal sebelum menerapkannya ke dalam rumus.

Ada banyak soal dalam dimensi tiga yang seharusnya merupakan bangun

ruang, akan tetapi digambarkan dalam bentuk dua dimensi sehingga

membingungkan bagi sebagian peserta didik.

Hal ini juga berlaku pada matematika materi pokok dimensi tiga yang

diajarkan di SMA Negeri 11 Semarang. Dalam mempelajari materi pokok

dimensi tiga, terdapat soal-soal aplikasi yang seharusnya merupakan bangun

ruang akan tetapi digambarkan dalam bentuk dua dimensi sehingga

membingungkan bagi sebagian peserta didik. Peserta didik harus

memvisualisasikan terlebih dahulu bagaimana bentuk gambar yang

sebenarnya apabila digambarkan dalam bentuk dimensi tiga. Hal inilah yang

menjadi permasalahan bagi sebagian peserta didik, karena bentuk gambar

dalam soal hanya berbentuk dua dimensi sehingga peserta didik dituntut

untuk bisa memvisualisasikan terlebih dahulu bagaimana bentuk gambar yang

sebenarnya.7

Kesulitan ini semakin bertambah ketika peserta didik dihadapkan pada

soal-soal aplikasi pada dimensi tiga yang disajikan tanpa adanya gambar.

Untuk menyelesaikan soal tersebut, peserta didik terlebih dahulu harus bisa

membayangkan bagaimana bentuk bangun yang ditanyakan dalam soal

tersebut dan bagaimana hubungan titik dengan titik, garis dengan garis,

bidang dengan bidang, atau garis dengan bidang dalam gambar tersebut.

Setelah peserta didik dapat memvisualisasikan bagaimana bentuk gambar

yang sebenarnya dan mengetahui bagaimana letak hubungan antara titik,

garis, dan bidang dalam gambar tersebut, barulah peserta didik dapat

menerapkannya ke dalam rumus.

Dalam menyelesaikan soal-soal aplikasi pada dimensi tiga,

diperlukan kemampuan dasar berupa kemampuan spasial untuk memudahkan

7 Wawancara dengan Bapak Sudaryoto guru matematika di SMA N 11 Semarang pada

tanggal 13 Nopember 2010

Page 20: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

4

peserta didik dalam menangkap apa yang dimaksudkan oleh soal, sehingga

dapat menerapkannya ke dalam rumus. Apabila peserta didik dapat

menangkap dengan baik apa yang dimaksudkan dalam soal, maka dapat

dengan mudah menerapkannya ke dalam rumus sehingga dapat menjawab

dengan benar dan prestasi belajarnya akan meningkat.

Ada beberapa karakteristik peserta didik berkesulitan belajar

matematika, yaitu (1) adanya gangguan dalam hubungan keruangan, (2)

normalitas persepsi visual, (3) asosiasi visual-motor, (4) kesulitan mengenal

dan memahami simbol, (5) kesulitan dalam bahasa dan membaca, dan (6)

Performance IQ jauh lebih rendah dari pada sekor Verbal IQ.8

Adanya gangguan dalam memahami konsep-konsep hubungan

keruangan dapat mengganggu pemahaman peserta didik tentang sistem

bilangan secara keseluruhan. Untuk mempelajari matematika, peserta didik

tidak cukup hanya menguasai konsep hubungan keruangan, tetapi juga

berbagai konsep dasar yang lain. Ada empat konsep dasar yang harus

dikuasai, yaitu konsep keruangan, konsep waktu, konsep kuantitas, dan

konsep serbaneka (miscellaneous).9

Apabila peserta didik tidak dapat menangkap dengan benar apa yang

dimaksudkan dalam soal tersebut, maka peserta didik akan merasa kesulitan

dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Hal ini akan berpengaruh terhadap

prestasi belajar peserta didik. Karena kesalahan dalam menangkap apa yang

dimaksudkan dalam soal akan mengakibatkan kesalahan dalam menerapkan

sebuah rumus, sehingga prestasi atau nilai yang diperoleh tidak akan

maksimal.

8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta. 1999), hlm. 259

9 Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar,,hlm. 260

Page 21: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan spasial peserta didik kelas X di SMA Negeri

11 Semarang?

2. Bagaimanakah prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada

kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang?

3. Adakah pengaruh antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar

matematika materi pokok dimensi tiga pada kelas X semester II SMA

Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

dari penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui bagaimana kemampuan spasial peserta didik kelas X

di SMA Negeri 11 Semarang.

b) Untuk mengetahui prestasi belajar matematika materi pokok dimensi

tiga pada kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang.

c) Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan spasial peserta didik

terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada

kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran

2010/2011.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Bagi Siswa

(1) Dapat meningkatkan kemampuan spasial.

(2) Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.

Page 22: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

6

b) Bagi Guru

(1) Menjadi informasi yang penting bagi guru matematika khususnya

tentang materi pokok dimensi tiga

(2) Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran

Matematika dan memberi alternatif kepada guru matematika dalam

memecahkan atau mengatasi masalah yang berkaitan dengan materi

pokok dimensi tiga.

c) Bagi Peneliti

(1) Memberikan gambaran yang jelas bagi peneliti tentang pengaruh

kemampuan spasial dengan prestasi belajar matematika materi

pokok dimensi tiga.

(2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

peneliti berikutnya yang sejenis.

Page 23: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

7

BAB II

LANDASAN TEORI

D. Kajian Pustaka

Kajian pendahulu ini digunakan sebagai bahan pertimbangan baik

mengenai kelebihan maupun kekurangan yang sudah ada sebelumnya. Selain

itu, kajian terdahulu juga mempunyai andil besar dalam mendapatkan

informasi yang ada sebelumnya mengenai teori yang berkaitan dengan judul

yang digunakan sebagai landasan teori ilmiah.

Dalam skripsi yang ditulis oleh Siti Marliah Tambunan, mahasiswi

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dengan judul “Hubungan Antara

Kemampuan Spasial dengan Prestasi Belajar Matematika”, yang meneliti

anak usia sekolah dasar pada tahun 2006 menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan antara kemampuan spasial dengan prestasi belajar

matematika.

Demikian juga skripsi yang ditulis oleh Sony Kukuh Prasetyo,

mahasiswa UMS dengan judul “Hubungan Antara Minat Belajar Matematika

dan Kemampuan Spasial dengan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan

Dimensi Tiga Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri I Ngrampal

Tahun Pelajaran 2008/2009“, juga menunjukkan ada hubungan yang positif

antara kemampuan spasial dan motifasi belajar dengan prestasi belajar.

Perbedaan antara skripsi yang ditulis oleh Siti Marliyah Tambunan dari

Universitas Indonesia dan Sony Kukuh Prasetyo dari UMS dengan penelitian

ini terletak pada metode dan materi yang digunakan untuk penelitian. Skripsi

di atas masing-masing menggunakan metode Korelasi Product Moment dan

digunakan untuk meneliti anak usia sekolah dasar (SD) dan sekolah

menengah pertama (SMP). Sedangkan penelitian ini menggunakan metode

Regresi Linier Sederhana dan dilakukan untuk meneliti sekolah menengah

atas (SMA).

Berdasarkan kajian pustaka di atas dan berangkat dari hasil penelitian

tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan menggunakan variabel

Page 24: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

8

kemampuan spasial dan prestasi belajar pada materi yang berbeda, yaitu pada

materi pokok dimensi tiga pada siswa kelas X di SMA Negeri 11 Semarang

Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh

antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar dengan menggunakan

regresi linier sederhana.

E. Kerangka Teoritik

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan upaya sadar atau upaya yang disengaja untuk

mendapat kepandaian. Banyak definisi belajar yang dikemukakan oleh

para ahli. “Learning is the acquisition of habits, knowledge, and

attitude.”10 (Belajar adalah perolehan kebiasaan, pengetahuan dan

sikap). Menurut Cronbach sebagaimana dikutip oleh Sardiman,

mengemukakan: “Learning is shown by a change in behaviour as a

result of experience”.11 Belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman.

Beberapa definisi tentang belajar menurut para ahli yaitu:

1) Menurut L.Bigge, belajar adalah perubahan yang menetap dalam

kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis.

Perubahan terjadi pada pemahaman (insight), perilaku, persepsi,

motivasi, atau campuran dari semuanya secara sistematis sebagai

akibat pengalaman dalam situasi tertentu.12

10 Lester D. Crow and Alice Crow, Educational Psychology, (New York: American Book

Company, 1958), revised edition, p. 225. 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm. 20. 12 Max Darsono, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: IKIP Semarang Press,

2000), hlm 3

Page 25: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

9

2) Menurut Whittaker, belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang

menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau

pengalaman.13

3) Menurut Sartain dkk, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu

perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman. Perubahan ini antara

lain ialah cara merespon suatu hasil sinyal, cara menguasai, suatu

keterampilan dan mengembangkan sikap terhadap suatu objek.14

4) Howar L. Kingskey dalam syaiful Djamarah learning is the process

by which behavior (in the broader sense) is originate or changed

through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah

laku (dalam arti luas) ditimbulkan melalui praktik dan latihan.15

5) Belajar menurut Harold Spears yang dikutip Agus Suprijono

learning is observe, to read to imitate, to try something themselves,

to listen, of follow direction. Belajar adalah mengamati, membaca,

meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.16

Menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid dalam kitab At-

Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:

ةربخ على أرطی ملعتالم نھذ في رییغت وھ لمالتع أن

17 ادیدج اییرغت اھفی ثدحفی ةابقس

(Belajar adalah adanya perubahan hati (Qolbu) peserta didik yang didasarkan atas pengalaman masa lampau, sehingga menimbulkan perubahan baru pada peserta didik).

Dari pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses atau usaha dari seseorang untuk menuju ke

arah yang lebih baik sebagai suatu bentuk perubahan perilaku dirinya,

13 Max, Belajar dan Pembelajaran, hlm 3 14 Max, Belajar dan Pembelajaran, hlm 3 15Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), Edisi II,

hlm. 13 16Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 2 17 Abdul Azis, At Tarbiyah wa Turuqu At Tadris, jilid 1, (Mesir: Darul Ma’arif, 1979),

cet. X, hlm. 169.

Page 26: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

10

atau suatu proses yang dialami oleh individu dalam pengalamannya

yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Salah satu tanda atau ciri

kalau seorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada

diri seseorang yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat

pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara

guru dan peserta didik dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber

yang ada. Baik potensi yang bersumber dari dalam diri peserta didik itu

sendiri, seperti minat, bakat, dan kemampuan dasar yang dimiliki.

Termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar peserta didik

seperti lingkungan, sarana, dan sumber belajar sebagai upaya untuk

mencapai tujuan belajar tertentu.18

“Pembelajaran berarti proses, cara, dan perbuatan mempelajari.”19

Guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk

mempelajarinya. Subyek pembelajaran adalah peserta didik, jadi

pembelajaran berpusat pada peserta didik. Sehingga pembelajaran dapat

diartikan sebagai dialog interaktif antara guru dan peserta didik.

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi (hubungan timbal

balik) antara guru dengan peserta didik. Dalam proses tersebut, guru

memberikan bimbingan dan menyediakan berbagai kesempatan yang

dapat mendorong peserta didik belajar, untuk memperoleh pengalaman

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tercapainya pembelajaran ditandai

oleh tingkat penguasaan, kemampuan dan pembentukan kepribadian.20

Aliran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah

pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran adalah

aliran behavioristik. Aliran behavioristik menekankan pada

terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Aplikasi teori

18Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010), hlm. 26 19Agus Suprijono, Cooperative Learning, hlm. 13 20Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet.

8, hlm. 148

Page 27: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

11

behavioristik tergantung dari beberapa hal seperti tujuan pembelajaran,

sifat materi pelajaran, karakteristik peserta didik, media, dan fasilitas

pembelajaran yang tesedia. Di dalam teori behavioristik tujuan

pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan

belajar merupakan bentuk aktivitas (mimetic) yang menuntut peserta

didik untuk mengungkap kembali pengetahuan yang sudah dipelajari

dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.21

Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dengan

sengaja dengan menciptakan berbagai kondisi tertentu yang diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Pengertian Prestasi Belajar

“Hasil merupakan sesuatu yang diadakan oleh usaha.”22 Hasil belajar

yaitu perubahan yang diperoleh peserta didik setelah mengalami proses

belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Hasil yang dicapai berbeda-

beda pada tiap peserta didik. Ada yang belajar dengan cepat, mudah, dan

hasilnya memuaskan. Tetapi ada juga yang agak sukar dan hasilnya kurang

memuaskan. Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh

banyak hal yang berkaitan dengan upaya-upaya atau latihan yang

dilakukan secara sadar.

”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

dikerjakan, dsb).”23 Sedangkan prestasi belajar adalah ”penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru.”24 Jadi prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai

21C Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm.

27-28 22 W. J. S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2006), edisi ketiga, hlm. 408 23 Purwadarminta, Kamus Umum, hlm. 895 24 Purwadarminta, Kamus Umum, hlm. 895

Page 28: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

12

oleh peserta didik setelah mendapatkan pelajaran di sekolah yang

ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru.

Prestasi belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.25 Bloom dkk

mengemukakan tiga ranah atau aspek hasil belajar, yaitu:

a. Ranah Kognitif

Ranah Kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan,

kemampuan dan kemahiran intelektual.

b. Ranah Afektif

Ranah Afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan

perasaan, sikap, minat dan nilai.

c. Ranah Psikomotorik

Prestasi belajar ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan

fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan

koordinasi syaraf.26

Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang diukur adalah indikator

prestasi belajar pada ranah kognitif. Prestasi belajar ranah ini dapat dilihat

dari hasil tes yang diberikan di akhir pembelajaran materi dimensi tiga.

Dari hasil tes tersebut akan diketahui sejauh mana peserta didik menguasai

tentang konsep dimensi tiga dan seberapa besar pemahaman peserta didik

terhadap konsep yang telah diajarkan. Selain itu juga dapat diketahui

kemampuan peserta didik dalam menentukan bagaimana letak hubungan

antara titik, garis, dan bidang dalam dimensi tiga dan kemampuan peserta

didik dalam menerapkan sebuah rumus untuk memecahkan suatu masalah.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Sumardi Suryabrata, faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

25 Catharina, Psikologi Belajar, hlm. 4 26 Drs. Ahcmad Sugandi dkk, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT UNNES Press,

2004), hlm. 24-27

Page 29: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

13

a. Stimulasi Belajar.

Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk

mengadakan reaksi atau perbuatan belajar dikelompokkan dalam faktor

stimuli belajar antar lain: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan

pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan

suasana lingkungan eksternal.

b . Metode Belajar.

Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode

belajar yang dipakai oleh si pelajar, faktor-faktor metode belajar

menyangkut hal-hal berikut: kegiatan berlatih atau praktek,

overlearning dan drill, resitasi belajar, pengenalan tentang hasil-hasil

belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-bagian,

penggunaan indera, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi

intensif.

c. Individual

Faktor-faktor individu meliputi: kematangan, faktor usia

kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,

kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani,

dan motivasi.27

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut

Syaiful Bahri Djamarah ada 2, yaitu faktor dari luar individu dan faktor

dari dalam individu.

a. Faktor dari luar individu peserta didik

1) Faktor lingkungan

a) Lingkungan Alami

Pengalaman membuktikan di sekolah yang miskin tanaman

atau tidak ada pepohonan di sekitarnya, membuat peserta didik

gelisah hati untuk keluar kelas lebih besar dari pada mengikuti

27 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998),

hlm. 233-237

Page 30: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

14

pelajaran di dalam kelas. Daya konsentrasi menurun akibat suhu

udara yang tidak nyaman dan panas.

b) Lingkungan Sosial Budaya

Latar belakang sosial budaya seorang peserta didik akan

membawa pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan

kepribadian peserta didik tersebut. Hal ini sesuai dengan kodrat

manusia sebagai makhluk sosial yang secara naluriah mempunyai

kebutuhan hidup berkelompok.28 antara masyarakat desa dan kota

mulai mengarah kepada kehidupan individualistis. Namun

kebutuhan untuk berhubungan satu dengan yang lain atau untuk

bersosialisasi masih tetap dirasakan.

2) Faktor Instrumental

Faktor ini meliputi; kurikulum, program pendidikan, dan

pengajaran, sarana dan fasilitas, guru/ tenaga pengajar.29

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor

ekstern juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

prestasi belajar peserta didik. Karena apabila kurikulum atau fasilitas

yang digunakan sebagai media untuk menunjang hasil belajar tidak

mendukung dalam proses belajar mengajar, maka prestasi tidak

dapat maksimal karena kurangnya fasilitas dapat menurunkan minat

dan kreativitas peserta didik.

b. Faktor dari dalam individu peserta didik

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah keadaan fisik peserta didik, jika dalam

keadaan sehat maka peserta didik dapat belajar dengan baik,

sebaliknya jika peserta didik dalam keadaan sakit atau cacat, peserta

didik tidak dapat memahami pelajaran yang diberikan dengan

sempurna, sehingga proses belajar mengajar terganggu yang

28 Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 176 29 Djamarah, Psikologi Belajar, hlm 177

Page 31: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

15

berakibat proses belajar tidak optimal.30 Faktor ini meliputi kondisi

fisiologis dan kondisi panca indra peserta didik.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi peserta didik

adalah minat, kecerdasan (intelligensi), bakat, motivasi, dan

kemampuan kognitif peserta didik.31

Di antara faktor dari dalam individu yang mempengaruhi hasil

belajar adalah intelegensi. Ada suatu perbedaan kecepatan dan

kesempurnaan seseorang dalam memecahkan berbagai permasalahan

yang dihadapi, sehingga hal tersebut memperkuat pendapat bahwa

intelegensi itu memang ada dan berbeda-beda pada setiap orang, di

mana orang yang memiliki taraf intelegensi yang lebih tinggi akan

memiliki kecenderungan untuk memecahkan permasalahan yang

sama bila dibandingkan dengan seseorang yang memiliki taraf

intelegensi yang lebih rendah. Perbedaan intelegensi tersebut bukan

terletak pada kualitas intelegensi itu sendiri, tetapi terletak pada

tarafnya.

Beberapa definisi tentang intelegensi menurut para ahli, yaitu:

1) Menurut Wechsler, intelegensi adalah kemampuan bertindak

dengan menetapkan suatu tujuan, untuk berpikir secara rasional,

dan untuk berhubung dengan lingkungan di sekitarnya secara

memuaskan.

2) W. Stern, mengatakan bahwa intelegensi merupakan kemampuan

untuk mengetahui problem serta kondisi baru, kemampuan

berpikir abstrak, kemampuan bekerja, kemampuan menguasai

tingkah laku instinkstif, serta kemampuan menerima hubungan

yang kompleks termasuk apa yang dimaksud dengan intelegensi.

3) Binet, mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk

menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk

30 Djamarah, Psikologi Belajar ,hlm. 178 31 Djamarah, Psikologi Belajar ,hlm. 178

Page 32: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

16

mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan

untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri.32

Berdasarkan pada pengertian-pengertian yang telah

dikemukakan di atas, jelaslah bahwa intelegensi pada hakikatnya

merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum untuk

memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai komponen

yang dapat membantu seseorang untuk mengatasi masalah tertentu.

4. Pembelajaran Matematika

Beberapa definisi tentang matematika menurut para ahli, yaitu:

a. Menurut Johnson dan Myklebust, matematika adalah bahasa simbolis

yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk

memudahkan berpikir.

b. Lerner mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa

simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan

manusia memikirkan, mencatat, dan mengomunikasikan ide mengenai

elemen dan kuantitas.

c. Kline juga mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa

simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif,

tetapi tidak juga melupakan cara bernalar iduktif.

d. Paling mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk

menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu

cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang

bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung,

dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu

sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.33

Dari berbagai pendapat tentang hakikat matematika yang telah

dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa definisi yang menyatakan

32 Djamarah, Psikologi Belajar, hlm. 17-19 33 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 252

Page 33: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

17

bahwa matematika sebagai ilmu tentang kuantitas atau ilmu tentang

ukuran diskrit dan berlanjut telah ditinggalkan. Dan berbagai pendapat

tersebut menunjukkan bahwa secara kontemporer pandangan tentang

hakikat matematika lebih ditekankan pada metodenya daripada pokok

persoalan matematika itu sendiri.

Dimensi tiga adalah materi yang diajarkan kepada siswa kelas X

semester 2 yang berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada

bangun ruang, menggambar dan menghitung jarak titik ke garis dan titik

ke bidang, menggambar dan menghitung jarak garis ke bidang,

menggambar dan menghitung jarak antara dua bidang, menggambar dan

menghitung sudut antara garis dan bidang, dan menggambar dan

menghitung sudut antara dua bidang.34

Standar kompetensi: menggunakan sifat dan aturan geometri dalam

menentukan kedudukan titik, garis, bidang, jarak, sudut, dan volume.

Kompetensi dasar: memahami komponen, menggambar, dan menghitung

volume dari benda ruang, dan menggunakan abstraksi ruang untuk

menggambar dan menghitung jarak dan sudut antara dua bidang.35

5. Kemampuan spasial

”Spasial merupakan sesuatu yang berkenaan dengan ruang atau

tempat.”36 Sedangkan kemampuan spasial adalah ”kemampuan seseorang

untuk menangkap ruang dengan segala implikasinya.”37 Kecerdasan ini

bermanfaat untuk menempatkan diri dalam berbagai pergaulan sosial,

pemetaan ruang, gambar, teknik, dimensi dan sebagainya yang berkaitan

dengan ruang nyata maupun ruang abstrak.38

34 Suwah Sembiring, Matematika Bilingual (Bandung: Yrama Widya, 2009), hlm. 388 35 B. K. Noormandiri, Matematika SMA untuk kelas X (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm.

264 36 Purwadarminta, Kamus Umum, hlm. 1086 37 M. Hariwijaya, Tes Intelegensi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hlm. 14 38 Hariwijaya, Tes Intelegensi, hlm. 14

Page 34: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

18

Kemampuan spasial memuat kemampuan seseorang untuk

memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang.39

Siswa dengan kemampuan ini akan memiliki kemampuan misalnya,

menciptakan imajinasi bentuk dalam pikirannya atau kemampuan untuk

menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi seperti dijumpai pada orang

dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan.

Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian

memecahkan berbagai masalah yang berhubungan dengan kemampuan ini

adalah hal yang menonjol pada jenis kemampuan spasial ini. Kemampuan

spasial ini dicirikan antara lain dengan:

1) Memberikan gambaran visual yang jelas ketika menjelaskan sesuatu;

2) Mudah membaca peta atau diagram;

3) Menggambar sosok orang atau benda mirip dengan aslinya;

4) Sangat menikmati kegiatan visual, seperti teka-teki atau sejenisnya;

5) Mencoret-coret di atas kertas atau buku tugas sekolah; dan

6) Lebih memahami informasi lewat gambar daripada kata-kata atau

uraian.40

Kemampuan spasial dapat diketahui dengan menggunakan sebuah

tes atau soal. Tipe soal yang diberikan akan menyajikan suatu kombinasi

dari dua bentuk pendekatan terdahulu dengan pengukuran kemampuan ini.

Kemampuan membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu

gambar dalam suatu pola yang telah sering digunakan dalam tes visualisasi

struktural. Demikian pula, kemampuan untuk membayangkan bagaimana

suatu objek akan tampak jika diputar-putar dalam beberapa cara tertentu

yang telah dipergunakan secara efektif dalam pengukuran persepsi ruang.

Tes ini mengungkap sesuatu yang berhubungan dengan benda-benda

yang konkret melalui visualisasi. Hasil tes dapat mengungkapkan

bagaimana baiknya seseorang dapat membayangkan atau membentuk

gambar-gambar mental dari objek-objek padat hanya dengan melihat

39 Moch. Masykur Ag, Mathematical Intelligence, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hlm. 107

40 Masykur Ag, Mathematical Intelligence, hlm. 108

Page 35: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

19

rencana-rencana di atas kertas yang rata (flat paper plans), dan bagaimana

baiknya seseorang berpikir dalam tiga dimensi.41 Tes ini akan

mengungkap kemampuan seseorang untuk melihat, membayangkan

bentuk-bentuk dan permukaan-permukaan suatu objek yang telah selesai

sebelum dibangun, hanya dengan melihat gambar-gambar yang akan

digunakan sebagai penuntun. Kemampuan ini akan mempermudah

menangani berbagai pekerjaan dalam matematika seperti geometri.

6. Pengaruh Kemampuan Spasial terhadap Prestasi Belajar Dimensi Tiga

”Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang

atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan

seseorang.”42Sedangkan kemampuan spasial adalah ”kemampuan

seseorang untuk menangkap ruang dengan segala implikasinya.”43

Dimensi tiga adalah salah satu materi matematika kelas X yang

berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang,

menggambar dan menghitung jarak titik ke garis dan titik ke bidang,

menggambar dan menghitung jarak garis ke bidang, menggambar dan

menghitung jarak antara dua bidang, menggambar dan menghitung sudut

antara garis dan bidang, dan menggambar dan menghitung sudut antara

dua bidang.44

Untuk memecahkan soal-soal dalam dimensi tiga, seseorang harus

memiliki kemampuan spasial. Karena dalam materi dimensi tiga banyak

materi-materi soal yang tidak dapat diwujudkan dalam bentuk atau bangun

yang sesungguhnya, sehingga hanya divisualisasikan atau digambarkan

dalam bentuk dimensi dua. Visualisasi dimensi tiga ke dalam bentuk

dimensi dua inilah yang membutuhkan imajinasi dan abstraksi peserta

didik, sehingga sering membingungkan bagi mereka.

41 Dewa Ketut Sukardi, Analisis Tes Psikologis Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2009), hlm. 134 42 Purwadarminta, Kamus Umum, hlm. 849 43 Hariwijaya, Tes Intelegensi, hlm. 14 44 Suwah Sembiring, Matematika Bilingual, hlm. 388

Page 36: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

20

Kesulitan ini semakin bertambah ketika peserta didik dihadapkan

pada soal-soal aplikasi pada dimensi tiga yang disajikan tanpa disertai

dengan adanya gambar. Untuk menyelesaikan soal tersebut, peserta didik

terlebih dahulu harus bisa membayangkan bagaimana bentuk bangun yang

ditanyakan dalam soal tersebut dan bagaimana hubungan titik dengan titik,

garis dengan garis, bidang dengan bidang, atau garis dengan bidang dalam

gambar tersebut. Setelah peserta didik dapat memvisualisasikan

bagaimana bentuk gambar yang sebenarnya dan mengetahui bagaimana

letak hubungan antara titik, garis, dan bidang dalam gambar tersebut,

barulah peserta didik dapat menerapkannya ke dalam rumus. Untuk dapat

mengetahui bagaimana letak hubungan antara titik, garis, dan bidang

dalam gambar tersebut peserta didik harus mempunyai kemampuan spasial

yang cukup.

Jadi kemampuan spasial mempunyai pengaruh terhadap prestasi

belajar dimensi tiga. Apabila kemampuan spasial peserta didik rendah

maka prestasi belajar dimensi tiga peserta didik akan rendah pula,

begitupun sebaliknya jika kemampuan spasial peserta didik tinggi, maka

prestasi belajar peserta didik akan tinggi pula.

F. Rumusan Hipotesis

“Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.”45

Berdasarkan maksud, tujuan, dan kajian teori penelitian pengaruh

kemampuan spasial terhadap prestasi belajar matematika materi pokok

dimensi tiga, maka dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha : Ada pengaruh antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar

matematika materi pokok dimensi tiga pada kelas X semester II SMA

Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Ed. VI, hlm. 71

Page 37: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

21

Sehingga semakin besar kemampuan spasial yang dimiliki oleh peserta

didik, maka semakin besar pula prestasi belajar dalam menyelesaikan soal-

soal matematika materi pokok dimensi tiga. Harapan dari penelitian ini adalah

ada pengaruh positif antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar

matematika materi pokok dimensi tiga.

Page 38: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk

mencari adakah pengaruh kemampuan spasial terhadap prestasi belajar

matematika pada materi pokok dimensi tiga.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kelurahan Lamper Tengah,

Kecamatan Semarang Selatan, Kabupaten Kota Semarang. Adapun waktu penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juni sampai dengan 14 Juni 2011.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun

pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, daripada karakteristik

tertentu mengenai sekelompok objek yang jelas dan lengkap.46Jadi yang

dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X

semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011 yang

berjumlah 360 peserta didik dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1 Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah Per parallel

KELAS X

195 165 360 360 siswa

X – 1 18 18 36

X – 2 17 19 36

X – 3 20 16 36

X – 4 20 16 36

X – 5 19 17 36

X – 6 20 16 36

46 Husaini Usman, Pengantar Statistika, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Ed. II, hlm. 181

Page 39: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

23

X – 7 20 16 36

X – 8 20 16 36

X – 9 20 16 36

X - 10 21 15 36

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan

menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.47

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut.

Apabila jumlah populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% dari jumlah populasi.48

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 55 peserta didik atau 15%

dari jumlah populasi.

D. Variabel dan Indikator Penelitian

“Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi.”49 Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel adalah kemampuan spasial dan prestasi

belajar matematika peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang. Ada dua

macam variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat

(dependen).

47 Husaini Usman, Pengantar Statistika , hlm. 182 48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Ed. VI, hlm. 134 49 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta :PT Bumi Aksara,

1989), hlm. 89

Page 40: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

24

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor,

dan antecedent, yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi.50 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang.

Adapun indikator dari tes kemampuan spasial sebagai berikut:

a. Peserta didik mengetahui bagaimana bentuk bangun apabila dilakukan

rotasi;

b. Peserta didik mampu membayangkan bagaimana bentuk bangun ketika

dipotong; dan

c. Peserta didik mampu menggunakan konsep bangun dalam geometri.

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria,

konsekuen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.51 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah prestasi belajar matematika peserta didik pada materi pokok

Dimensi Tiga kelas X SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran

2010/2011. Prestasi belajar ini diperoleh dari hasil tes di akhir pembelajaran

materi Dimensi Tiga.

E. Pengumpulan Data Penelitian

1. Metode Dokumentasi

“Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.”52Metode ini digunakan

untuk mendapatkan nama-nama siswa yang menjadi objek penelitian, data

50 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 10, hlm 3 51 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 3 52 Suharsimi, Prosedur Penelitian, hlm. 231

Page 41: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

25

mengenai sekolah, dan prestasi belajar peserta didik pada materi dimensi

tiga.

2. Metode Tes

“Metode tes adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus

dijawab atau dikerjakan oleh orang atau anak yang ingin diselidiki atau

responden.”53 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

kemampuan spasial. Jenis tes yang digunakan tes objektif yang berisi

tentang kemampuan spasial. Tes dibuat oleh peneliti yang sebelumnya

dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, dan daya beda item soal yang diambil dari buku Arief Budiman

yang berjudul Panduan Psikotes54 dan buku Nano Sunartyo yang berjudul

Kupas Tuntas Psikotes.55

F. Analisis Data Penelitian

1. Analisis awal

a. Uji Normalitas

Sebelum data dianalisis, harus dilakukan uji normalitas data. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi

Kuadrat.

Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut :

1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.

3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.

4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.

53 Bimo Walgino, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Yogyakarta: Andi Offset,

1989), hlm. 60 54 Arief Budiman, Panduan Psikotes (Bandung: Pustaka Grafika, 2006), hlm. 168-175 55 Nano Sunartyo, Kupas Tuntas Psikotes (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hlm. 65-69

Page 42: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

26

5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus sebagai

berikut :56

sXKelas BatasZ

6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan

menggunakan tabel.

7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus

sebagai berikut :

K

E i

2ii2

iE

)E(Oχ

dengan:

kuadrat Chi χ 2

pengamatan FrekuensiOi

data)Banyak daerah (Luas diharapkan yang FrekuensiEi

8) Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel

dengan taraf signifikansi 5%.

9) Menarik kesimpulan, yaitu jika tabel2

hitung2 χχ maka data

berdistribusi normal.57

2. Analisis akhir

Setelah sampel diberi perlakuan yang berbeda, maka dilaksanakan tes

akhir. Dari hasil tes akhir ini akan diperoleh data yang digunakan sebagai

dasar dalam penelitian, yaitu hipotesis diterima atau ditolak. Analisis ini

digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan, yaitu dengan cara

perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik. Analisis statistik yang

digunakan adalah analisis regresi sederhana.

56 Riduwan, Pengantar Statistika Sosial (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 161 57 Riduwan, Pengantar Statistika Sosial. hlm. 163

Page 43: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

27

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan koefisien korelasi dan determinasi

Analisis korelasi merupakan analisis yang membahas derajat

hubungan antara variabel-variabel dalam data kuantitatif dan sukar untuk

dipisahkan dengan analisis regresi. Koefisien korelasi (rxy) merupakan

analisis korelasi untuk menghitung hubungan secara kuantitatif antara (X)

dengan (Y). Koefisien korelasi (rxy) dihitung dengan rumus sebagai

berikut:58

}Y)(Y}{NX)(X{N

Y))(X(XYNr

2222xy

dengan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel (X) dan variabel (Y)

N = banyaknya responden

X = skor untuk kemampuan spasial

Y = skor untuk hasil belajar

(Y)dan (X)perkalian jumlah XY

Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1) rendahsangat 0.20r0.00 xy

2) rendah 0.40r0.20 xy

3) sedang 0.60r0.40 xy

4) tinggi0.80r0.60 xy

5) ggisangat tin 1.00r0.80 xy

Koefisien determinasi adalah koefisien yang menyatakan berapa

persen (%) besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel

terikat. Koefisien determinasi mengukur besarnya pengaruh antara

variabel (X) dan (Y) yang dinyatakan dalam persen (%). Rumus secara

umum adalah: Koefisien determinasi = r2 x 100%

58 Sudjana. Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 369.

Page 44: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

28

Untuk korelasi antara variabel (X) dan (Y), rumusnya menjadi:

Koefisien determinasi = ry12 x 100%.

Adapun kriteria koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

1) rendahsangat 0.20R0.00 2

2) rendah 0.40R0.20 2

3) sedang 0.60R0.40 2

4) tinggi 0.80R0.60 2

5) ggisangat tin 1.00R0.80 2

b. Uji keberartian koefisien regresi

Jika nilai hitungtabel FF dan angka signifikansi < α (0.05), maka Ho

ditolak sehingga model koefisien regresi signifikan.

c. Menentukan persamaan regresi linier sederhana, ditentukan dengan

rumus:59

bXaY

Adapun besar nilai a dan b ditentukan dengan rumus sebagai

berikut:60

22

2

XXN

XYXXYa

22 XXN

YXXYNb

dengan:

N = jumlah respoden

Y = skor hasil belajar

X = skor prediktor

a = intersep garis regresi antara kemampuan spasial dengan hasil

belajar

59 Supardi, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Diadit Media, 2009), hlm. 119 60Supardi, Pengantar Statistik Pendidikan hlm. 119

Page 45: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

29

b = arah garis regresi antara kemampuan spasial dengan hasil belajar.

Analisis Regresi dilakukan dengan menggunakan SPSS 16, dimana

outputnya terdiri dari:

1) Uji koefisien korelasi dan determinasi;

2) Uji keberartian koefisien regresi; dan

3) Uji persamaan regresi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah metode regresi yang

digunakan berarti. Artinya dengan taraf signifikasi (α = 5%) dapat

memprediksikan pengaruh kemampuan spasial terhadap prestasi belajar

peserta didik, yang berarti ada pengaruh yang positif antara prestasi

belajar peserta didik dengan kemampuan spasial atau tidak.

Page 46: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum SMA Negeri 11

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 11 Semarang

SMA Negeri 11 Semarang berdiri sejak tanggal 22 November 1985

atas dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan RI dengan

Nomor Statistik Sekolah (NSS) 301036305065 dengan Nomor Induk

Sekolah (NIS) 3300110. SMA Negeri 11 telah mengalami banyak

perubahan sejak berdiri pertama kali sampai sekarang, baik perubahan

dalam fisik maupun struktural. Hal ini berkat jasa dari para pemimpin

terdahulu dalam memimpin SMA Negeri 11, dan para pemimpin yang telah

berhasil membawa SMA Negeri 11 sampai dengan keadaan saat ini.

Diantara para pemimpin yang telah berhasil membawa SMA Negeri 11

sampai saat ini adalah :

1) Drs. Widayat Sukamto (Sebagai perintis)

2) Dra. Hj. Endang Soelastri (Kepala Sekolah ke- I)

3) Drs. Gunawan Soedyanto (Kepala Sekolah ke-II)

4) Drs. H. Hadiyono (Kepala Sekolah ke-III)

5) Drs. T. Budi Prayitno (Kepala Sekolah ke-IV)

6) Drs. Soedjono, M.Si (Kepala Sekolah ke-V)

7) Dra. HJ. Sri Nurwati, M.Pd (Kepala Sekolah ke-VI)61

Sistem kegiatan belajar mengajar yang digunakan adalah sistem KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dan merintis menuju Sekolah

Kategori Mandiri (SKM) yang sudah berjalan mulai tahun pelajaran

2008/2009.

61 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011

Page 47: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

31

2. Visi dan Misi Sekolah

Adapun Visi dari SMA Negeri 11 adalah tewujudnya sekolah sebagai

institusi berwawasan lingkungan yang dapat membantu peserta didik dalam

mengaktualisasi diri, berprestasi, berbudaya dan berbudi pekerti luhur.

Sedangkan Misi dari SMA Negeri 11 yaitu dengan mengoptimalisasi

kegiatan belajar mengajar, pembinaan kesiswaan, pengembangan citra

sekolah, pelayanan masyarakat, optimalisasi prasarana yang mendukung

terwujudnya sekolah berwawasan “wiyata mandala”, dan mengembangkan

sekolah menjadi “community school”.62

3. Guru dan Karyawan Jumlah guru di SMA Negeri 11 Semarang adalah 75 orang dengan disiplin

ilmu masing-masing. Adapun rasio antara jumlah guru dengan peserta didik adalah

13. Jumlah guru untuk tiap-tiap kompetensi lulusan adalah 3 orang guru yang

bergelar magister (S2) dan 72 orang guru dengan gelar sarjana (S1).

Untuk mendukung operasional dan manajemen pendidikan di SMA Negeri

11 Semarang didukung dengan adanya beberapa tenaga administrasi dan karyawan

yang berjumlah 17 orang. Adapun rasio antara jumlah karyawan dengan peserta

didik adalah 56.63

4. Peserta Didik

Jumlah peserta didik di SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran

2010/2011 adalah 947 peserta didik. Jumlah tersebut terdiri dari 360 peserta didik

kelas X yang dibagi dalam 10 lokal kelas, dan masing-masing kelas terdiri dari 36

peserta didik. 286 peserta didik kelas XI yang dibagi dalam 10 lokal kelas, dan 301

peserta didik kelas XII yang dibagi dalam 10 lokal kelas. Jumlah tersebut dianggap

cukup ideal untuk masing-masing kelas, karena tidak terlalu banyak sehingga

proses belajar mengajar bisa berjalan secara efektif dan efisien.64

62 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011 63 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011 64 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011

Page 48: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

32

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data rekapitulasi nilai tes kemampuan spasial

Untuk menentukan nilai kuantitatif kemampuan spasial adalah dengan

melaksanakan tes kemampuan spasial. Berdasarkan tes yang telah dilakukan

pada tanggal 14 Juni 2011, diperoleh hasil kemampuan spasial peserta didik

kelas X SMA Negeri 11 Semarang yang ditunjukkan pada tabel di bawah

ini.

Tabel 2 Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Spasial

No Responden Kemampuan Spasial

1 Responden – 1 70

2 Responden – 2 73

3 Responden – 3 70

4 Responden – 4 78

5 Responden – 5 78

6 Responden – 6 78

7 Responden – 7 78

8 Responden – 8 73

9 Responden – 9 70

10 Responden – 10 75

11 Responden – 11 78

12 Responden – 12 90

13 Responden – 13 83

14 Responden – 14 80

15 Responden – 15 75

16 Responden – 16 73

17 Responden – 17 85

Page 49: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

33

18 Responden – 18 75

19 Responden – 19 78

20 Responden – 20 78

21 Responden – 21 73

22 Responden – 22 80

23 Responden – 23 70

24 Responden – 24 70

25 Responden – 25 80

26 Responden – 26 73

27 Responden – 27 88

28 Responden – 28 73

29 Responden – 29 75

30 Responden – 30 85

31 Responden – 31 80

32 Responden – 32 73

33 Responden – 33 75

34 Responden – 34 75

35 Responden – 35 80

36 Responden – 36 83

37 Responden – 37 78

38 Responden – 38 88

39 Responden – 39 68

40 Responden – 40 88

41 Responden – 41 68

42 Responden – 42 83

Page 50: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

34

43 Responden – 43 68

44 Responden – 44 65

45 Responden – 45 68

46 Responden – 46 88

47 Responden – 47 70

48 Responden – 48 70

49 Responden – 49 75

50 Responden – 50 88

51 Responden – 51 75

52 Responden – 52 68

53 Responden – 53 68

54 Responden – 54 78

55 Responden – 55 65

Dari hasil tes kemampuan spasial di atas, dapat diketahui nilai

tertinggi kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang adalah 90. Sedangkan nilai kemampuan spasial terendah adalah

65.65

2. Data rekapitulasi prestasi belajar dimensi tiga

Untuk menentukan prestasi belajar dimensi tiga adalah dengan

melaksanakan tes. Prestasi belajar dimensi tiga diambil dari hasil tes Mid

Semester II peserta didik kelas X yang dilakukan oleh sekolahan.

Berdasarkan tes yang telah dilakukan diperoleh prestasi belajar dimensi tiga

peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang sebagaimana ditunjukkan

pada tabel di bawah ini.

65 Tes kemampuan spasial tanggal 14 Juni 2011 di SMA Negeri 11 Semarang

Page 51: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

35

Tabel 3 Rekapitulasi Prestasi Belajar Dimensi Tiga

No Responden Dimensi Tiga

1 Responden – 1 75

2 Responden – 2 76

3 Responden – 3 75

4 Responden – 4 75

5 Responden – 5 79

6 Responden – 6 78

7 Responden – 7 78

8 Responden – 8 76

9 Responden – 9 75

10 Responden – 10 78

11 Responden – 11 76

12 Responden – 12 94

13 Responden – 13 80

14 Responden – 14 77

15 Responden – 15 82

16 Responden – 16 83

17 Responden – 17 85

18 Responden – 18 79

19 Responden – 19 77

20 Responden – 20 75

21 Responden – 21 78

22 Responden – 22 75

Page 52: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

36

23 Responden – 23 75

24 Responden – 24 76

25 Responden – 25 75

26 Responden – 26 77

27 Responden – 27 83

28 Responden – 28 75

29 Responden – 29 75

30 Responden – 30 83

31 Responden – 31 75

32 Responden – 32 76

33 Responden – 33 78

34 Responden – 34 75

35 Responden – 35 81

36 Responden – 36 81

37 Responden – 37 84

38 Responden – 38 86

39 Responden – 39 70

40 Responden – 40 84

41 Responden – 41 71

42 Responden – 42 80

43 Responden – 43 75

44 Responden – 44 70

45 Responden – 45 73

46 Responden – 46 86

47 Responden – 47 72

Page 53: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

37

48 Responden – 48 74

49 Responden – 49 78

50 Responden – 50 87

51 Responden – 51 76

52 Responden – 52 72

53 Responden – 53 70

54 Responden – 54 77

55 Responden – 55 70

Dari hasil tes di atas, dapat diketahui nilai tertinggi prestasi belajar

dimensi tiga adalah 94 sedangkan nilai terendah prestasi belajar dimensi tiga

adalah 70.66

C. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Awal

a. Uji Normalitas

Setelah mengetahui nilai terendah dan nilai tertinggi yang

diperoleh dari tes kemampuan spasial dan prestasi belajar dimensi tiga,

maka akan dicari interval dari nilai tersebut. Rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

dahskor teren-nggiSkor tertiR

n log 3.31K

KRP

Keterangan :

R : Rentang atau jarak

K : Banyaknya kelas

P : Panjang kelas

66 Dokumen dengan Bapak Drs. Sudaryoto dan Ibu Titien sulistyoningsih, S. Pd guru mata pelajaran matematika SMA Negeri 11 Semarang tanggal 14 Juni 2011

Page 54: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

38

N : Banyaknya Data atau sampel

1. Tes kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang (variabel X)

2565-90R

55 log 3.31K

5.7431

7 menjadi dibulatkan 6.743

4 menjadi dibulatkan 3.57725P

Dari hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam

tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Spasial

Kelas fi Xi Xi2 fi.Xi fi.Xi2 65 – 68 8 66.5 4422.25 532 35378 69 – 72 7 70.5 4970.25 493.5 34791.8 73 – 76 15 74.5 5550.25 1117.5 83253.8 77 – 80 14 78.5 162.25 1099 86271.5 81 – 84 3 82.5 6806.25 247.5 20418.8 85 – 88 7 86.5 748.25 605.5 52375.8 89 – 92 1 90.5 8190.25 90.5 8190.25 Jumlah 55 4185.5 320680

Page 55: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

39

Gambar 1 Histogram Kemampuan Spasial

Dari gambar histogram di atas, diketahui bahwa nilai terendah

hasil kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang berada pada interval 65 - 68 yaitu sebanyak 8 peserta didik,

dan nilai tertinggi kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA

Negeri 11 Semarang berada pada interval 89 - 92 yaitu sebanyak 1

peserta didik.

Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel

distribusi frekuensi (tabel 4) adalah menentukan kualitas kemampuan

spasial peserta didik yaitu sebagai berikut:

a) Mencari rata- rata variabel X

fiXi fi

X

76,155

4185.5X

0

2

4

6

8

10

12

14

16

65 - 68 69 - 72 73 - 76 77 - 80 80 - 84 85 - 88 89 - 92

Frekuensi

Frekuensi

Page 56: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

40

b) Mencari standar deviasi variabel Xi

1-nn

Xi fiXi fiS

222

n

15555(4185.5)- 32068055S

22

42,37S2

6,51S

Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh,

digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima

dengan rumus:67

86 menjadi dibulatkan 85,866,51)(1,576,1Sd1,5X

80 menjadi dibulatkan 79,356,51)(0,576,1Sd0,5X

73 menjadi dibulatkan 72,856,51)(0,576,1Sd0,5X

66 menjadi dibulatkan 66,346,51)(1,576,1Sd1,5X

Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data

kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 5

Kualitas kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang (variabel X)

Interval Kategori Frekuensi

≥ 86 Sangat Baik 6 80 – 85 Baik 10 73 – 79 Cukup 24 66 – 72 Kurang 13

≤ 65 Sangat Kurang 2

Dari tabel di atas diketahui bahwa kemampuan spasial

peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang adalah 2 peserta

didik termasuk dalam kategori sangat kurang, 13 peserta didik

67 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm.

333

Page 57: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

41

termasuk dalam kategori kurang, 24 peserta didik termasuk dalam

kategori cukup, 10 peserta didik termasuk dalam kategori baik, dan

6 peserta didik termasuk dalam kategori sangat baik. Jadi

kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata 76,1

yang terletak pada interval 73 - 79.

c) Membandingkan nilai hitung χ 2 dengan tabelχ 2

Ketentuan : Jika nilai tabelχ hitung χ 22 , maka data berdistribusi

normal

Tingkat signifikansi (α) = 5 %

Tabel 6 Chi Kuadrat Kemampuan Spasial SMA Negeri 11 Semarang

Kelas Bk Zi P(Zi) Luas Daerah Ei Oi

EiEiOi 2

64.5 -1.79 -0.4636 65 – 68 0.0827 4.5 8 2.6235

68.5 -1.18 -0.3809 69 – 72 0.1669 9.2 7 0.5171

72.5 -0.57 -0.2141 73 – 76 0.2337 12.9 15 0.3592

76.5 0.05 0.0196 77 – 80 0.2269 12.5 14 0.1849

80.5 0.66 0.2465 81 – 84 0.1529 8.4 3 3.4776

84.5 1.28 0.3994 85 – 88 0.0714 3.9 7 2.4041

88.5 1.89 0.4708 89 – 92 0.0231 1.3 1 0.0581

92.5 2.51 0.4939 9.6245χ 2

12.59tabelχ maka 6,17dkdan 5%,α 2

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai hitung Chi kuadrat

kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang

Page 58: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

42

adalah 9.6245, atau kurang dari nilai tabel Chi kuadrat yaitu 12.59.

karena tabelχ hitung χ 22 , maka data kemampuan spasial

berdistribusi normal.

2. Prestasi Belajar dimensi tiga peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang (variabel Y)

247094R

7 menjadi dibulatkan 6,7433,3log551K

4 menjadi dibulatkan 3,56724P

Dari hasil perhitungan di atas kemudian dimasukkan dalam

tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Dimensi Tiga SMA Negeri

11 Semarang

Kelas fi Yi Yi2 fiYi fiYi2 70 – 73 8 71.5 5112.25 572 40898 74 – 77 24 75.5 5700.25 1812 136806 78 – 81 12 79.5 6320.25 954 75843 82 – 85 7 83.5 6972.25 584.5 48805.8 86 – 89 3 87.5 7656.25 262.5 22968.8 90 – 93 0 91.5 8372.25 0 0 94 – 97 1 95.5 9120.25 95.5 9120.25 Jumlah 55 4280.5 334442

Page 59: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

43

Gambar 2 Histogram Prestasi Belajar Dimensi Tiga

Dari gambar histogram di atas, diketahui bahwa nilai terendah

prestasi belajar dimensi tiga peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang berada pada interval 70 - 73 yaitu sebanyak 8 peserta didik,

dan nilai tertinggi prestasi belajar dimensi tiga peserta didik kelas X

SMA Negeri 11 Semarang berada pada interval 94 - 97 yaitu sebanyak

1 peserta didik.

Langkah selanjutnya setelah data dimasukkan dalam tabel

distribusi frekuensi (tabel 7) adalah menentukan kualitas prestasi

belajar peserta didik yaitu sebagai berikut:

a) Mencari rata-rata variabel Y

fiYi fi

Y

77,5655

4280.5Y

b) Mencari standar deviasi variabel Y

0

5

10

15

20

25

30

70 - 73 74 - 77 78 - 81 82 - 85 86 - 89 90 - 93 94 - 97

Frekuensi

Frekuensi

Page 60: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

44

1nn

Yi fiYi finS

222

15555(4280.5)33444255S

22

23.29S2

4.83S

Setelah nilai rata-rata dan standar deviasi diperoleh,

digunakan untuk mengubah skor mentah menjadi skor standar lima

dengan rumus:68

85 menjadi dibulatkan 84,814,83)(1,577,56Sd1,5Y

80 menjadi dibulatkan 79,984,83)(0,577,56Sd0,5Y

75 menjadi dibulatkan 75,144,83)(0,577,56Sd0,5Y

70 menjadi dibulatkan 70,314,83)(1,577,56Sd1,5Y

Dari perhitungan data di atas diperoleh data interval dan data

kualifikasi sebagai berikut:

Tabel 8

Kualitas Prestasi Belajar Dimensi Tiga peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang (variabel Y)

Interval Kategori Frekuensi

≥ 85 Sangat Baik 5 80 – 84 Baik 10 75 – 79 Cukup 31 70 – 74 Kurang 9

≤ 69 Sangat Kurang 0

Dari tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar dimensi

tiga peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang adalah 9

peserta didik termasuk dalam kategori kurang, 31 peserta didik

termasuk dalam kategori cukup, 10 peserta didik termasuk dalam

kategori baik, dan 5 peserta didik termasuk dalam kategori sangat

68 Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 333

Page 61: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

45

baik. Jadi prestasi belajar dimensi tiga kelas X SMA Negeri 11

Semarang termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata 77,56

yang terletak pada interval 75 – 79.

c) Membandingkan nilai hitung χ 2 dengan tabelχ 2

Ketentuan : Jika nilai tabelχhitung χ 22 , maka data berdistribusi

normal

Tingkat signifikansi (α) = 5 %

Tabel 9 Chi Kuadrat Prestasi Belajar Dimensi Tiga SMA Negeri 11

Semarang

Kelas Bk Zi P(Zi) Luas Daerah Ei Oi

Ei

EiOi 2

69.5 -1.67 -0.4526

70 - 73 0.1526 8.4 8 0.0186 73.5 -0.84 -0.2999

74 - 77 0.2950 16.2 24 3.7286 77.5 -0.01 -0.0050

78 – 81 0.2978 16.4 12 1.1718 81.5 0.82 0.2929

82 - 85 0.1572 8.6 7 0.3128 85.5 1.65 0.4501

86 - 89 0.0433 2.4 3 0.1615 89.5 2.47 0.4933

90 - 93 0.0062 0.3 0 0.3409 93.5 3.30 0.4995

94 - 97 0.0005 0.0 1 0 97.5 4.13 0.5000 5.7342χ 2

12.59tabelχ maka 6,17dkdan 5%,α 2

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai hitung Chi kuadrat

prestasi belajar dimensi tiga peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang adalah 5.7342, atau lebih kecil dari nilai tabel Chi

Page 62: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

46

kuadrat yaitu 12.59. karena tabelχ hitung χ 22 , maka data

prestasi belajar dimensi tiga berdistribusi normal. 2. Analisis Akhir

a. Perhitungan koefisien korelasi dan determinasi

1) Hipotesis Korelasi

Ho : Kedua variabel X dan Y tidak ada korelasi

Ha : Kedua variabel X dan Y ada korelasi

Dasar pengambilan keputusan hipotesis model regresi

berdasarkan nilai signifikansi (probabilitas), yaitu: a) Ho diterima, jika nilai Sig. > 0.05

b) Ho ditolak, jika nilai Sig. < 0.05

2) Hasil dan analisis koefisien korelasi dan determinasi

Dari tabel Descriptive Statistics, terlihat bahwa: rata-rata skor

kemampuan spasial = 76.18 dengan standard deviasi = 6.510, dan

rata-rata skor dimensi tiga = 77.56 dengan standard deviasi = 4.826

Dari tabel Correlations, terlihat bahwa :koefisien korelasi antara

skor kemampuan spasial dengan skor dimensi tiga adalah : 0.836, dan

nilai Sig. = 0.000

Tabel 10 Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

dimensi_tiga 77.56 4.826 55

kemampuan_spasial 76.18 6.510 55

Page 63: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

47

Tabel 11 Correlations

dimensi_tiga kemampuan_spasial

Pearson Correlation dimensi_tiga 1.000 .836

kemampuan_spasial .836 1.000

Sig. (1-tailed) dimensi_tiga . .000

kemampuan_spasial .000 .

N dimensi_tiga 55 55

kemampuan_spasial 55 55

Dari tabel Model Summary, terlihat bahwa: R = 0.836, artinya

nilai koefisien korelasi antara skor kemampuan spasial (X) dengan

skor dimensi tiga (Y) adalah 0.836, dan nilai determinasi = R Square =

R2 = 0.698.

Kesimpulannya karena dari tabel Correlations nilai Signifikansi

adalah 0.000 dengan α adalah 5%, maka berarti nilai Sig. < 0.05

sehingga Ho ditolak. Karena Ho ditolak berarti antara kemampuan

spasial dengan prestasi belajar dimensi tiga terdapat suatu korelasi

Tabel 12 Model Summaryb

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .836a .698 .692 2.676 .698 122.589 1 53 .000

a. Predictors: (Constant), kemampuan_spasial

b. Dependent Variable: dimensi_tiga

Page 64: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

48

atau hubungan. Sedangkan dari tabel Model Summary ditunjukkan

bahwa nilai 836.0R (arahnya positif), ini berarti hubungan antara

kemampuan spasial terhadap prestasi belajar dimensi tiga adalah kuat

yaitu pada interval 90.070.0 R . Karena arahnya positif, jadi

apabila nilai kemampuan spasial tinggi maka nilai dari prestasi belajar

dimensi tiga akan semakin tinggi.

Berdasarkan nilai determinasi 698.02 R hal ini menunjukkan

bahwa nilai kemampuan spasial dapat menggambarkan nilai dari

prestasi belajar dimensi tiga sebesar 69.8%, atau dengan kata lain nilai

kemampuan spasial mempengaruhi hasil dari prestasi belajar dimensi

tiga sebesar 69.8%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kemampuan

spasial mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar

dimensi tiga, yaitu berada pada interval 80.060.0 2 R .

Adapun kriteria koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

6) rendahsangat 0.20R0.00 2

7) rendah 0.40R0.20 2

8) sedang 0.60R0.40 2

9) tinggi 0.80R0.60 2

10) ggisangat tin 1.00R0.80 2

b. Uji keberartian koefisien regresi

1) Hipotesis Koefisien Regresi

Ho : Koefisien regresi tidak signifikan

Ha : Koefisien regresi signifikan

Dasar pengambilan keputusan hipotesis korelasi berdasarkan

perbandingan F_tabel dengan F_hitung, yaitu: a) Ho diterima, jika F_tabel > F_hitung

b) Ho ditolak, jika F_tabel < F_hitung

c) Ho diterima, jika nilai Sig. > 0.05

d) Ho ditolak, jika nilai Sig. < 0.05

Page 65: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

49

2) Hasil dan analisis keberartian koefisien regresi

Dari tabel Anova diperoleh F_hitung = 122.589 Dengan nilai Sig. =

0.000. Sedangkan F_tabel dapat ditentukan dengan cara:

a) Tingkat signifikansi (α) = 0.05

b) Numerator = Jumlah variabel – 1 = 2-1 = 1

c) Denumerator = Jumlah kasus – Jumlah variabel = 55-2 = 53

Sehingga F_tabel = F (0.05; 1; 53) = 4.024

Kesimpulannya karena dari tabel Anova diketahui F_hitung adalah

122.589 sedangkan F_tabel adalah 4.024, sehingga F_tabel kurang dari

F_hitung, yaitu: 589.122024.4 , maka Ho ditolak. Sedangkan dari nilai

Sig. < α, yaitu 05.0000.0 , sehingga Ho ditolak. Karena Ho ditolak, maka

kesimpulannya adalah model regresi signifikan.

c. Menentukan persamaan regresi linear sederhana

1) Hipotesis Koefisien Regresi konstanta dan koefisien variabel bebas

Ho : Konstanta tidak signifikan

Ha : Konstanta signifikan

Dasar pengambilan keputusan hipotesis konstanta berdasarkan

pada:

Tabel 13 ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 877.955 1 877.955 122.589 .000a

Residual 379.573 53 7.162

Total 1257.527 54

a. Predictors: (Constant), kemampuan_spasial

b. Dependent Variable: dimensi_tiga

Page 66: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

50

a) Ho diterima, jika t_tabel > t_hitung

b) Ho ditolak, jika t_tabel < t_hitung

c) Ho diterima, jika Nilai Sig. > 0.05

d) Ho ditolak, jika Nilai Sig. < 0.05

2) Hipotesis koefisien variabel bebas X

Ho : Koefisien X tidak signifikan

Ha : Koefisien X signifikan

Dasar pengambilan keputusan hipotesis koefisien variabel bebas

berdasarkan pada: a) Ho diterima, jika t_tabel > t_hitung

b) Ho ditolak, jika t_tabel < t_hitung

c) Ho diterima, jika Nilai Sig. > 0.05

d) Ho ditolak, jika Nilai Sig. < 0.05

3) Hasil dan analisis persamaan regresi linier sederhana

a) Dari tabel Coefficients, diperoleh nilai konstanta = 30.374 dan koefisien

X = 0.619, sehingga persamaan regresinya adalah

0.619X30.374Y

b) Sedangkan untuk konstanta = 30.374 ,nilai t_hitung = 7.101 dengan nilai

Sig. = 0.000. t_tabel dihitung dengan :

(1) Derajat kebebasan (df) = 55-1 = 54

(2) Tigkat signifikansi (α) = 0.05

(3) Sehingga t_tabel = t (54; 0.05) = 2.005

c) Untuk koefisien X = 0.619 , nilai t_hitung = 11.072 dengan nilai Sig. =

0.000

Page 67: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

51

Tabel 14 Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 30.37

4 4.277

7.101 .000

kemampuan_spasial .619 .056 .836 11.072 .000

a. Dependent Variable:

dimensi_tiga

Kesimpulannya karena dari tabel Coefficients untuk

konstanta diketahui t_tabel = 2.005 dan t_hitung = 7.101, maka

t_tabel kurang dari t_hitung, yaitu: 2.005 < 7.101 sehingga Ho

ditolak. Sedangkan berdasarkan nilai Sig. = 0.000 dengan tingkat

kepercayaan 95%, maka berarti Sig. < 0.05 sehingga Ho ditolak.

Karena Ho ditolak, maka kesimpulannya untuk konstanta

signifikan.

Sedangkan untuk koefisien variabel X, diketahui bahwa nilai

t_hitung = 11.072, maka t_tabel < t_hitung, yaitu 2.005 < 11.072

sehingga Ho ditolak. Sedangkan berdasarkan nilai Sig.= 0.000

dengan tingkat kepercayaan 95%, maka berarti Sig. < 0.05

sehingga Ho ditolak. Karena Ho ditolak, maka kesimpulannya

koefisien X signifikan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kemampuan

spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11 Semarang, bagaimana prestasi

belajar matematika materi pokok dimensi tiga kelas X Semester II SMA Negeri

11 Semarang, dan untuk mengetahui adakah pengaruh antara kemampuan

spasial peserta didik terhadap prestasi belajar matematika materi pokok

Page 68: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

52

dimensi tiga pada kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun

pelajaran 2010/2011.

Nilai kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA Negeri 11

Semarang setelah dilakukan analisis diketahui bahwa nilai tertinggi

kemampuan spasial adalah 90, sedangkan nilai terendah adalah 65. Dari hasil

perhitungan diketahui bahwa kemampuan spasial peserta didik kelas X SMA

Negeri 11 Semarang termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata 76,18

yang terletak pada interval 73 - 79.

Prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada kelas X

semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011 setelah

dilakukan analisis diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 94, sedangkan nilai

terendah adalah 70. Prestasi belajar dimensi tiga peserta didik kelas X SMA

Negeri 11 Semarang termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata 77,56

yang terletak pada interval 75 – 79.

Berdasarkan hasil dari analisis regresi sederhana yang dilakukan dengan

SPSS 16, diketahui bahwa nilai determinasi dari kemampuan spasial dengan

prestasi belajar dimensi tiga adalah R2 = 0.698. hal ini menunjukkan bahwa

nilai kemampuan spasial dapat menggambarkan nilai dari prestasi belajar

dimensi tiga sebesar 69.8%, atau dengan kata lain nilai kemampuan spasial

mempengaruhi hasil dari prestasi belajar dimensi tiga sebesar 69.8%. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai kemampuan spasial mempunyai regresi yang tinggi

terhadap prestasi belajar dimensi tiga, yaitu berada pada interval

80.060.0 2 R .

Berdasarkan analisis uji hipotesis yang diujikan, diketahui bahwa

hipotesis yang penulis ajukan diterima atau menunjukkan angka signifikan

yaitu “ada pengaruh antara kemampuan spasial peserta didik terhadap prestasi

belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada siswa kelas X semester II

SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Adapun persamaan

regresinya adalah 0.619X30.374Y . Konstanta sebesar 30.374, berarti jika

nilai kemampuan spasial (X) adalah 0, maka nilai prestasi belajar dimensi tiga

adalah 30.374. Sedangkan koefisien regresi variabel (X) sebesar 0.619, berarti

Page 69: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

53

jika nilai kemampuan spasial meningkat 1, maka nilai prestasi belajar dimensi

tiga akan mengalami peningkatan sebesar 0.619. Hal ini berarti bahwa semakin

tinggi kemampuan spasial peserta didik, maka semakin tinggi pula prestasi

belajar matematika pada materi pokok dimensi tiga.

E. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini hanya dilakukan pada satu tempat saja, yaitu di SMA

Negeri 11 Semarang pada materi pokok dimensi tiga. Apabila penelitian ini

dilakukan di tempat yang lain dan pada materi yang lain, mungkin akan

memberikan hasil yang berbeda.

Page 70: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

54

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang pengaruh kemampuan

spasial terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada

siswa kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran

2010/2011, yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan rata-rata kemampuan spasial peserta didik kelas X

SMA Negeri 11 Semarang pada tahun pelajaran 2010/2011, termasuk dalam

kategori cukup dengan rata-rata 76,18 yang terletak pada interval 73 - 79.

2. Berdasarkan perhitungan rata-rata prestasi belajar matematika materi pokok

dimensi tiga pada siswa kelas X semester II SMA Negeri 11 Semarang

tahun pelajaran 2010/2011, termasuk dalam kategori cukup dengan rata-rata

77,56 yang terletak pada interval 75 – 79.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan spasial peserta didik

terhadap prestasi belajar matematika materi pokok dimensi tiga pada siswa

kelas X SMA Negeri 11 Semarang. Berdasarkan hasil dari analisis regresi

sederhana yang dilakukan dengan SPSS 16, diketahui bahwa nilai

determinasi dari kemampuan spasial dengan prestasi belajar dimensi tiga

adalah R2 = 0.698. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kemampuan spasial

mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar dimensi tiga,

yaitu berada pada interval 80.060.0 2 R .

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh

antara kemampuan spasial terhadap prestasi belajar matematika materi pokok

dimensi tiga pada siswa kelas X SMA Negeri 11 Semarang tahun pelajaran

2010/2011, berikut ini saran-saran dari penulis:

Page 71: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

55

1. Bagi peserta didik

Hendaknya peserta didik selalu rajin belajar dan rajin berlatih mengerjakan

soal. Khususnya mata pelajaran matematika yang membutuhkan latihan

rutin, sehingga prestasi belajarnya akan menjadi lebih baik.

2. Bagi guru

Hendaknya seorang guru mengetahui tingkat kecerdasan anak didiknya dan

dapat menyampaikan materi dengan jelas agar dapat mempermudah peserta

didik dalam menangkap ilmu yang disampaikan.

3. Bagi orang tua

Hendaknya orang tua selalu memantau perkembangan belajar anaknya,

karena keberhasilan anak tidak terlepas dari perhatian dan dukungan dari

orang tuanya.

C. Penutup

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu

wa ta’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Berkat kekuatan

dari-Nya lah penulis mampu melewati hambatan-hambatan dalam penelitian

dan penyusunan karya ini.

Penulis menyadari dalam karya ini masih ada kekurangan. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca guna

perbaikan karya selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat memberi sumbangsih

pada perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia pendidikan

matematika. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

pembaca. Amin.

Page 72: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

DAFTAR PUSTAKA

Ag, Moch. Masykur. Mathematical Intelligence. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2007.

Azis, Abdul. At Tarbiyah wa Turuqu At Tadris, jilid 1. Mesir: Darul Ma’arif.

1979. Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta. 1999. Anni, Catharina Tri. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press. 2004. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. 1989. -------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

2006 Budiman, Arief. Panduan Psikotes. Bandung: Pustaka Grafika. 2006 Budiningsing, C. Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Darsono, Max dkk. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

2000. Djamarah, Syaeful Bahri, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2008. Hariwijaya, M. Tes Intelegensi. Yogyakarta: Andi Offset. 2005. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. -------. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. Noormandiri, B. K. Matematika SMA untuk kelas X. Jakarta: Erlangga. 2004. Purwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

2006. Riduwan. Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta. 2009. Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. 2010. Sembiring, Suwah. Matematika Bilingual .Bandung: Yrama Widya. 2009.

Page 73: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. 2009. Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 1996. Sugandi, Ahcmad dkk. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES Press.

2004. Sugiyono, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 2006. Sukardi, Dewa Ketut, Analisis Tes Psikologi Dalam Penyelenggaraan Bimbingan

di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. 2003. -------. Analisis Tes Psikologis Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2009. Sunartyo, Nano. Kupas Tuntas Psikotes. Yogyakarta: Diva Press. 2010. Supardi. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Diadit Media. 2009. Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2009. Usman, Husaini. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. 2009. Walgino, Bimo. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.

1989.

Page 74: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Muhamad Ghoni Rif’an

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 07 Juli 1986

3. NIM : 073511062

4. Alamat Rumah : Jl. Niti Semito No. 662 Kelurahan

Purwosari Kecamatan Kota Kudus

B. Riwayat Pendidikan

1. MINU 01 Purwosari Kudus, lulus tahun 1998

2. MTs. Negeri 01 Kudus, lulus tahun 2001

3. MAN 01 Kudus, lulus tahun 2004

Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenar-

benarnya.

Semarang, 30 Nopember 2011

Muhamad Ghoni Rif’an NIM 0733511062

Page 75: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062
Page 76: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

Lampiran 1: Daftar Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 11 Semarang No Nama Peserta Didik Kelas Kode 1 Abimanyu Cahya P

X-6 Responden – 1

2 Aditya Aulia Rahman X-9

Responden – 2

3 Alfiah Noor R X-3

Responden – 3

4 Anita Yandi P W X-1

Responden – 4

5 Aulia Nurushifa S X-6

Responden – 5

6 Ayu Putri Permata S X-3

Responden – 6

7 Bassmall A Pratama X-10

Responden – 7

8 Bayu Christian X-9

Responden – 8

9 Desiana Dewi R X-2

Responden – 9

10 Eka Widyawati X-8

Responden – 10

11 Fajar Cahyo D X-7

Responden – 11

12 Hadhiansyah Ilhami X-5

Responden – 12

13 Hafiszh Adi W X-8

Responden – 13

14 Idvia Mazaya Z M X-7

Responden – 14

15 Indira Krisma R X-10

Responden – 15

16 Kartika Mahardika D P X-1

Responden – 16

17 Kurnia Wisnu Azis X-5

Responden – 17

18 Lutfiana Mauludiyah X-8

Responden – 18

19 M Arif Wicaksono X-2

Responden – 19

20 Muhammad Iqbal X-10

Responden – 20

21 MuhammadYusuf Haidar X-8

Responden – 21

22 Nahdia Ramadhani X-1

Responden – 22

23 Nanang Hidayat X-2

Responden – 23

24 Naufal Faishal Murtadha X-4

Responden – 24

Page 77: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

25 Niken Dwi Arjanthi X-7

Responden – 25

26 Nurul Athifiani Putri X-9

Responden – 26

27 Nurul Azmawati X-4

Responden – 27

28 Risa Kurniawati X-4

Responden – 28

29 Salsabila Adissa M X-4

Responden – 29

30 Satya Wastu Windriya X-2

Responden – 30

31 Sendy Candra Aditia X-6

Responden – 31

32 Sulma Agida Yusfandini X-9

Responden – 32

33 Tri Eko Susilo X-3

Responden – 33

34 Wresni Hapsari X-10

Responden – 34

35 Zakaria Medianta A X-10

Responden – 35

36 Zihni Maulana X-5

Responden – 36

37 Adi Putra Suryana X-7

Responden – 37

38 Albert Gusti Marsiamto X-3

Responden – 38

39 Ardhi Wahyu Saputra X-2

Responden – 39

40 Artha Monica Andini X-1

Responden – 40

41 Auditya Mega Juliana X-6

Responden – 41

42 Damara Jati Pratama X-9

Responden – 42

43 David RizkyWahyu R X-3

Responden – 43

44 Diah Novitasari W X-7

Responden – 44

45 Dimas Hedito Bahardian X-4

Responden – 45

46 Eliezer Andre Prayitno X-5

Responden – 46

47 Farah Muthik Audahlia X-3

Responden – 47

48 Ferra Swastika R X-9

Responden – 48

49 Habibullah Malik Ali H X-8

Responden – 49

Page 78: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

50 Kadek Brahim Destyana P X-8

Responden – 50

51 Khairina Igustine I Y X-5

Responden – 51

52 Liza Zulfana Mufida X-1

Responden – 52

53 Mega Anindita X-9

Responden – 53

54 Prasiska Widya K X-2

Responden – 54

55 Sri Tanti Eka Putri S X-7

Responden – 55

Page 79: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

Daftar Guru SMA Negeri 11 Semarang Tahun 2010/ 201169

NO NAMA GOL JENIS

JAB GURU MAPEL

1 Dra. Th. Melania Sudarwati IV/b GT Bhs. Inggris 2 Dra. Hj. Sri Nurwati, M. Pd IV/a GT Biologi 3 Drs. Maryono Wityo Radio. IV/a GT Penjaskes 4 Dra. Ratuti IV/a GT Bhs.sastra ind. 5 Drs. Yus Sudhoko, M. Pd IV/a GT Bhs. & sastra

ind. Bhs jawa 6 Drs. Muh Hasyim IV/a GT Ekonomi dan

akuntasi 7 Dra. Kun Kadarwati IV/a GT Pkn 8 Drs. Sugiyanto IV/a GT Geografi,

sosiologi 9 Dra. Khoiriyah IV/a GT Agama islam 10 Dra. Nurfadlina IV/a GT BK 11 Dra. Jati Riyuwani IV/a GT BK 12 Dra. Ani Hariwiyanti IV/a GT Sejarah 13 Dra. Asri Darsiastuti IV/a GT Kimia 14 Drs. Suharsono IV/a GT Biologi 15 Drs. Sumadi IV/a GT Sejarah 16 Drs. Amilin IV/a GT BK 17 Drs. Sudaryoto IV/a GT Matematika 18 Dra. Pristiwati IV/a GT Fisika 19 Drs. L. Gatot Agus Laksana IV/a GT Pend. Seni rupa 20 Dra. Murti Sriyati IV/a GT Bhs. Prancis,

bhs jawa 21 Drs. David Sugijarto IV/a GT Matematika 22 Dra. Y. Evydyah Anggrawati IV/a GT Sosiologi 23 Dra. Retno Trikhajati IV/a GT Penjas 24 Dra. Siti Kushartanti IV/a GT Fisika 25 Drs. Y. Djoko Purwantoro KJ IV/a GT Fisika 26 Dra. Ninik Sumami IV/a GT Kimia 27 Adi Kusbiyanto, S. Pd IV/a GT Kimia 28 Drs. Sarbini IV/a GT Pkn 29 Dra. Mairafni IV/a GT Bhs. sastra ind. 30 Zunganiyah, S. Pd IV/a GT BK 31 Sri Munfaati S. Pd IV/a GT Geografi 32 Tri Rulinah Al Fatna, S. Pd IV/a GT Bhs. sastra ind 33 Sri Destaningsih, S. Pd IV/a GT Ekonomi dan

akuntansi

69 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011

Lampiran 2

Page 80: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

34 Drs. Prabowo IV/a GT Biologi 35 Sartono, S. Pd IV/a GT BK 36 Semi Mulyani, S. Pd IV/a GT Ekonomi dan

akuntansi 37 M. Hasan Rifai, S. Ag IV/a GT Agama islam 38 Ratna Titiek Sodyowati, S. Pd IV/a GT Fisika 39 Kusno, S. Pd IV/a GT Sejarah 40 Drs. Herry Susilo IV/a GT Kimia 41 Ign Maryoto, S. Pd III/d GT Bhs. Inggris 42 Dra.Andri Witheastutie, M. Pd III/d GT Biologi 43 Padmi Susilowati, S. Pd III/d GT Matematika 44 Dian Ariyani Rosita, S. Pd III/d GT Bhs. Inggris 45 Miyarsih, S. Pd III/d GT Geografi,

sosiologi 46 Ahmad Rifai, S. Pd III/c GT Matematika 47 Sekar Netta Annaswuri, S. Pd III/c GT Matematika 48 Mujo, S. Pd III/c GT Penjaskes 49 Sri Wuryaningsih, S. Pd III/c GT Bhs. sastra ind 50 Rusmono S. Pd III/a GT Penjas 51 Edhita W, S. Pd III/a GT Pkn 52 Linda Retnowati, S. Pd III/a GT Biologi 53 Subaryanti, S. TH III/a GT Agama Kristen 54 Titien sulistyoningsih, S. Pd III/a GT Matematika 55 Priharyanti, S. Pd III/a GT Bhs. Inggris 56 Ayu Kartika LWH, S. Pd III/a GT Bhs. Inggris 57 Sri Pangestutik, S. Pd III/a GT Pkn 58 Ardian Wahyu Nirmala, S. Pd.I III/a CPNS BK 59 Tarfiatun, S. Pd III/a CPNS Bhs. Jawa 60 Samsiatun Aisiyah, S. Kom. III/a CPNS Tik 61 Sita Arundina, S. Pd III/a CPNS Sosiologi 62 M. Noor Wachid Affandi, S.Kom III/a CPNS TIK 63 D. Susilo Prasetyo - GTT-

PNS Agama Khatolik

64 R. B. Yani S. B., S. S - GTT-GKS

Ketr. Bhs. Inggris

65 Riswanto - GTT Bahasa jepang 66 Saryuni S.Pd - GTT Seni music 67 Maftuhin S. Pd.I - GTT Agama islam 68 Nisa Roiyasa, S.Pd - G-

GKS Ketr. Bhs. Inggris(provinsi)

69 D. Dian Dwi Endah, S.Ag - GSKB

Agama hindu -(SMPN 29)

70 Herry Sumaryanto, S.Kom - GKS TIK (provinsi) 71 Hartanto, S.Ag - G-

SKB Agama Khatolik (SMPN 4)

Page 81: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

72 Indri Pamungkas, S.Pd - G-SKB

Tari seni (SMPN 37)

73 Dwi Sulistyorini, S.pd - GTT Bhs. Inggris 74 Dra. Pudji Lestari - G-

SKB Bhs. Inggris (SMAN 1)

75 Drs. Sudaryoto - G-SKB

Bhs. Indo (SMAN 1)

Page 82: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

Daftar Nama Karyawan SMA Negeri 11 Semarang Tahun 2011.70

NO NAMA GOL JENIS JAB TUGAS

1 Sri Kusyanti, SE III/a KA.TU Kepala tata usaha

2 Dibyo Lenggono III/a TU Bag. Kepegawaian

3 Erna Yuni Lestari,

A.Md

III/b TU Bag. Pengurus

barang

4 Kepundan Sari II/b TU Pembukuan

5 Sri Lestari Persuratan

6 Suyitno Kesiswaan

7 Hery Sulistyono Penjaga Sekolah

8 Ronika Warni, A.Md Perpustakaan

9 Marsana Satpam

10 Maisur Salim Satpam

11 Iriyanto Satpam

12 Ika Noviati Rumah Tangga

13 Sulistyowati Laboratorium

14 Suwarlan Lapangan

15 Rahmat Heriyanto Lapangan

16 Djumadi Lapangan

17 Wargono Lapangan

70 Dokumen SMA Negeri 11 Semarang tanggal 10 Juni 2011

Lampiran 3

Page 83: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

Nama : No. Absen : Kelas : PETUNJUK KHUSUS : Pilihlah jawaban yang paling tepat diantara jawaban yang telah tersedia yang sesuai dengan pernyataan sebelumnya dari tiap nomor berikut dengan cara memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang tersedia !

1. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, kemudian tentukanlah gambar berikutnya dari enam jawaban yang tersedia

2. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, kemudian pilihlah gambar berikutnya yang sesuai

3. Perhatikan gambar-gambar berikut, tentukan gambar manakah yang sesuai untuk berikutnya?

4. Perhatikan gambar-gambar lingkaran di bawah ini kemudian carilah satu gambar yang tepat untuk gambar berikutnya.

?

?

?

A B C D E F

A B C D E F

A B E F C D

Lampiran 4

Page 84: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

5. Perhatikan gambar kotak-kotak di bawah ini dan carilah gambar berikutnya dari enam jawaban yang tersedia

6. Carilah gambar berikutnya dari enam gambar jawaban yang tersedia di bawah

ini.

7. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini dan pilihlah salah satu gambar yang paling tepat untuk gambar berikutnya

8. Perhatikan gambar-gambar di bawah berikut ini, kemudian carilah gambar mana yang tidak sesuai dengan gambar-gambar lainnya.

9. Perhatikan gambar-gambar berikut dengan baik, kemudian pilihlah satu gambar yang tidak sesuai dengan yang lainnya.

10. Dalam gambar berikut terdapat satu buah gambar yang tidak sesuai dengan gambar-gambar yang lainnya. Dapatkah anda menunjukkan gambar manakah yang tidak sesuai itu

?

? A B C D F E

A B C D E F

A C B D E

A B C

F E D

C B A

Page 85: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

11. Tunjukanlah salah satu gambar yang tidak sesuai dengan gambar-gambar lainnya

12. Pada gambar-gambar di bawah ini terdapat satu buah gambar yang tidak sesuai dengan gambar yang lainnya gambar manakah itu ?

13. Perhatikan deretan gambar di bawah ini kemudian carilah satu gambar yang tidak sesuai dengan yang lainnya

14. Pada gambar di bawah ini terdapat satu gambar yang tidak sesuai. Gambar

manakah itu ?

15. Dari lima buah gambar di bawah ini terdapat satu gambar yang tidak sesuai dengan yang lainnya. Tunjukkan gambar yang tidak sesuai itu

16. Carilah gambar yang tidak sesuai

A B

D E

C

D B C A E

B D C E A

B A C D E

B A C D E

Page 86: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

17. Tentukan satu gambar yang menurut anda kurang sesuai dengan yang lainnya.

18. Gambar manakah yang menurut Anda tidak cocok dengan yang lainnya ?

19. Satu gambar dari lima buah gambar di bawah ini sebenarnya tidak sesuai dengan yang lainnya. Carilah gambar tersebut !

20. Perhatikan susunan gambar di bawah ini. Manakah yang tidak sesuai dengan

yang lainnya ?

21. Dari soal berikut, carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar di

bawah ini !

22. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

B A C D E

B A C D E

B A C D E

B A C D E

B A C D E

Page 87: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

23. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

24. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

25. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

26. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

27. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

28. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

29. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

30. Carilah gambar yang berbeda di antara empat gambar berikut

Page 88: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

31. Manakah gambar yang tepat untuk gambar berikutnya

32. Manakah gambar yang tepat untuk gambar berikutnya

33. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

34. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

Page 89: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

35. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

36. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

37. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

38. Manakah gambar yang tepat untuk gambar berikutnya ?

Page 90: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

39. Soal berikut, manakah gambar yang tepat untuk berikutnya

40. Manakah gambar yang tepat untuk gambar berikutnya?

Page 91: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

TABEL NILAI CHI KUADRAT

d.b 50% 30% 20% 10% 5% 1% 1 0.45 1.07 1.64 2.71 3.84 6.63 2 1.39 2.41 3.22 4.61 5.99 9.21 3 2.37 3.66 4.64 6.25 7.81 11.34 4 3.36 4.88 5.99 7.78 9.49 13.28 5 4.35 6.06 7.29 9.24 11.07 15.09 6 5.35 7.23 8.56 10.64 12.59 16.81 7 6.35 8.38 9.80 12.02 14.07 18.48 8 7.34 9.52 11.03 13.36 15.51 20.09 9 8.34 10.66 12.24 14.68 16.92 21.67 10 9.34 11.78 13.44 15.99 18.31 23.21 11 10.34 12.90 14.63 17.28 19.68 24.73 12 11.34 14.01 15.81 18.55 21.03 26.22 13 12.34 15.12 16.98 19.81 22.36 27.69 14 13.34 16.22 18.15 21.06 23.68 29.14 15 14.34 17.32 19.31 22.31 25.00 30.58 16 15.34 18.42 20.47 23.54 26.30 32.00 17 16.34 19.51 21.61 24.77 27.59 33.41 18 17.34 20.60 22.76 25.99 28.87 34.81 19 18.34 21.69 23.90 27.20 30.14 36.19 20 19.34 22.77 25.04 28.41 31.41 37.57 21 20.34 23.86 26.17 29.62 32.67 38.93 22 21.34 24.94 27.30 30.81 33.92 40.29 23 22.34 26.02 28.43 32.01 35.17 41.64 24 23.34 27.10 29.55 33.20 36.42 42.98 25 24.34 28.17 30.68 34.38 37.65 44.31 26 25.34 29.25 31.79 35.56 38.89 45.64 27 26.34 30.32 32.91 36.74 40.11 46.96 28 27.34 31.39 34.03 37.92 41.34 48.28 29 28.34 32.46 35.14 39.09 42.56 49.59 30 29.34 33.53 36.25 40.26 43.77 50.89 31 30.34 34.60 37.36 41.42 44.99 52.19 32 31.34 35.66 38.47 42.58 46.19 53.49 33 32.34 36.73 39.57 43.75 47.40 54.78 34 33.34 37.80 40.68 44.90 48.60 56.06 35 34.34 38.86 41.78 46.06 49.80 57.34 36 35.34 39.92 42.88 47.21 51.00 58.62 37 36.34 40.98 43.98 48.36 52.19 59.89 38 37.34 42.05 45.08 49.51 53.38 61.16 39 38.34 43.11 46.17 50.66 54.57 62.43 40 39.34 44.16 47.27 51.81 55.76 63.69

Sumber: Excel for Windows [=Chiinv( , db)]

Lampiran 7

Page 92: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR

DARI 0 sd. Z

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359 0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0743 0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141 0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517 0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879 0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224 0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 2549 0,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 2852 0,8 2810 2612 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 3133 0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389 1,0 3413 3448 3461 3485 3508 3531 3554 357 3599 3621 1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830 1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015 1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177 1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319 1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 4441 1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545 1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633 1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706 1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767 2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 4817 2,1 4821 4826 4830 4864 4838 4842 4846 4850 4854 4857 2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890 2,3 4898 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916 2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936 2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952 2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964 2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974 2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981 2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986 3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990 3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993 3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 3,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 4997 3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998 3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 453

Lampiran 8

Page 93: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

TABEL DISTRIBUSI t

db 0,5 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 0,975 0,99 0,995 0,999 0,9995 1 0,000 1,000 1,376 1,963 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,31 636,62 2 0,000 0,816 1,061 1,386 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599 3 0,000 0,765 0,978 1,250 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924 4 0,000 0,741 0,941 1,190 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610 5 0,000 0,727 0,920 1,156 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869 6 0,000 0,718 0,906 1,134 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959 7 0,000 0,711 0,896 1,119 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408 8 0,000 0,706 0,889 1,108 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041 9 0,000 0,703 0,883 1,100 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781

10 0,000 0,700 0,879 1,093 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587 11 0,000 0,697 0,876 1,088 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437 12 0,000 0,695 0,873 1,083 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318 13 0,000 0,694 0,870 1,079 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221 14 0,000 0,692 0,868 1,076 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140 15 0,000 0,691 0,866 1,074 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073 16 0,000 0,690 0,865 1,071 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015 17 0,000 0,689 0,863 1,069 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965 18 0,000 0,688 0,862 1,067 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922 19 0,000 0,688 0,861 1,066 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883 20 0,000 0,687 0,860 1,064 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850 21 0,000 0,686 0,859 1,063 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819 22 0,000 0,686 0,858 1,061 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792 23 0,000 0,685 0,858 1,060 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768 24 0,000 0,685 0,857 1,059 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745 25 0,000 0,684 0,856 1,058 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725 26 0,000 0,684 0,856 1,058 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707 27 0,000 0,684 0,855 1,057 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690 28 0,000 0,683 0,855 1,056 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674 29 0,000 0,683 0,854 1,055 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659 30 0,000 0,683 0,854 1,055 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646 31 0,000 0,682 0,853 1,054 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633 32 0,000 0,682 0,853 1,054 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622 33 0,000 0,682 0,853 1,053 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611 34 0,000 0,682 0,852 1,052 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601 35 0,000 0,682 0,852 1,052 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591 36 0,000 0,681 0,852 1,052 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582 37 0,000 0,681 0,851 1,051 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574 38 0,000 0,681 0,851 1,051 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566 39 0,000 0,681 0,851 1,050 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558 40 0,000 0,681 0,851 1,050 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551 41 0,000 0,681 0,850 1,050 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544 42 0,000 0,680 0,850 1,049 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538

Lampiran 9

Page 94: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062

43 0,000 0,680 0,850 1,049 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532 44 0,000 0,680 0,850 1,049 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526 45 0,000 0,680 0,850 1,049 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520 46 0,000 0,680 0,850 1,048 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515 47 0,000 0,680 0,849 1,048 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510 48 0,000 0,680 0,849 1,048 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505 49 0,000 0,680 0,849 1,048 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500 50 0,000 0,679 0,849 1,047 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496 60 0,000 0,679 0,848 1,045 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460 70 0,000 0,678 0,847 1,044 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435 80 0,000 0,678 0,846 1,043 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416 90 0,000 0,677 0,846 1,042 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402

100 0,000 0,677 0,845 1,042 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390 120 0,000 0,677 0,845 1,041 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617 3,160 3,373

Sumber: Excel for Windows [=TINV( , db)]

Page 95: Jtptiain Gdl Muhamadgho 5884-1-073511062