junus naihois

24
A. JUDUL : Upaya meningkatkan prestasi belajar IPA tentang rantai makanan melalui media gambar pada siswa Kelas IV SDN Oehoma. B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN 1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam 2. Bidang Kajian : Rantai makanan C. Latar belakang Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang penting bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang kondusif. Bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia sebagai objek utama pendidikan, oleh sebab itu, seorang guru harus mengusai dan memahami teori ilmu pendidikan yang mempelajari psikologi dan memberi makna atas fenomena tersebut. Guru sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Itulah sebabnya peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari pendidikan selalu bermuara pada faktor guru oleh sebab itu efektifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran

Upload: ama-mono

Post on 18-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PTK

TRANSCRIPT

Page 1: JUNUS NAIHOIS

A. JUDUL : Upaya meningkatkan prestasi belajar IPA tentang rantai makanan

melalui media gambar pada siswa Kelas IV SDN Oehoma.

B. MATA PELAJARAN DAN BIDANG KAJIAN

1. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

2. Bidang Kajian : Rantai makanan

C. Latar belakang

Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan

kemampuan yang penting bagi setiap siswa. Pada tingkatan pendidikan tersebut

setiap siswa belajar secara aktif karena adanya dorongan dan suasana yang

kondusif. Bagi pengembangan dirinya secara maksimal. Hakikat pendidikan tidak

akan terlepas dari hakikat manusia sebagai objek utama pendidikan, oleh sebab

itu, seorang guru harus mengusai dan memahami teori ilmu pendidikan yang

mempelajari psikologi dan memberi makna atas fenomena tersebut.

Guru sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan.

Itulah sebabnya peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari

pendidikan selalu bermuara pada faktor guru oleh sebab itu efektifitas guru dalam

menyampaikan materi pelajaran merupakan salah satu aspek yang menentukan

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dan lancarnya kegiatan belajar

mengajar. Harapan seorang pendidik yang baik adalah bagaimana membuat

pelajaran yang disampaikan dapat dikuasai oleh siswa. Salah satu upaya yang

digunakan guru dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

belajar siswa yakni dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakter

peserta didik.

Dalam proses pembelajaran media merupakan salah satu komponen yang

mempunyai peranan penting karena dengan media pembelajaran guru dapat

menumbuhkan minat siswa terhadap materi yang dipelajari dan membantu siswa

untuk dalam pemahaman dan penguasaan terhadap objek pendidikan. Oleh

Page 2: JUNUS NAIHOIS

karena itu pemanfaatan media merupakan bagian yang harus mendapat perhatian

guru sebagai fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan dari

penggunaan media untuk mengkonkritkan bahan ajar berupa informasi yang

dikomunikasikan agar dapat diserap sebanyak-banyaknya sehingga proses

pemberian pengalaman kepada peserta didik dapat tercapai sesuai dengan tujuan

yang diharapkan dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Bertolak dari

pentingnya penggunaan media pembelajaran maka seharusnya dalam

pembelajaran tiap bidang ilmu harus disediakan media pembelajaran yang

relevan, termasuk dalam pembelajaran IPA.

Dalam proses pembelajaran IPA di SD guru cenderung menggunakan

metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga siswa kurang

aktif dalam mengikuti pembelajaran pembelajaran, siswa hanya mampu

menghafal teori-teori IPA tanpamembangun pemahaman yang tepat mengenai

materi IPA, padahal tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa memahami

konsep-konsep IPA secara sederhana, mampu menggunakan metode ilmiah,

bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam lingkungan

sekitar (Depdikbud 1997:2).

Bertolak dari hal di atas maka dalam pembelajaran IPA diharapkan

menggunakan media yang melibatkan murid secara langsung masuk dalam

suasana pembelajaran yang sedang dikajinya. Salah satunya adalah dengan

menggunakan media gambar.

Dengan demikian sangat penting dilakukan perbaikan pembelajaran

melalui penelitian tindakan kelas, di bawah judul, “Upaya meningkatkan prestasi

Page 3: JUNUS NAIHOIS

belajar IPA tentang rantai makanan melalui media gambar pada siswa Kelas IV

SDN Oehoma.

D. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini “Bagaimana meningkatkan hasil belajar IPA tentang rantai

makanan melalui media gambar di kelas IV SDN Oehoma ?”.

2. Pemecahan masalah

Untuk memecahkan masalah pembelajaran IPA tentang rantai makanan melalui

media gambar di kelas IV SDN Oehoma, maka diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Merancang Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan masalah

dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang ada

dalam RPP.

c. Tahap Observasi

Mengadakan Observasi dan tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembelajaran.

Page 4: JUNUS NAIHOIS

d. Tahap Refleksi

Melakukan refleksi guna mencatat kelebiahan dan kekurang baik guru

maupun siswa dalam pembelajaran siklus I untuk dilanjutkan ke siklus

berikut.

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang rantai

makanan melalui media gambar di kelas IV SDN Oehoma.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini dihapakan agar menjadi bahan acuan bagi sekolah

khususnya kepala sekolah untuk lebih memberikan kesempatan kepada

guru dalam meningkatkan profesionalisme sebagai seorang guru.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan kajian untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui

media gambar.

c. Bagi Siswa

Peneltian ini dihapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khusunya

pada mata pelajaran IPA melalui media gambar.

d. Bagi Peneliti

Peneltian ini dihapakan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti lain

yang ingin melakukan penelitian di sekolah lain.

Page 5: JUNUS NAIHOIS

F. Hipotesis tindakan

Proses pembelajaran konsep-konsep IPA bila dilakukan dengan metode

yang relevan akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian, siswa dapat

membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman

konkrit yang tertera dalam gambar.

Oleh karena itu, hipotesis tindakan yang dirumuskan dalam Penelitian

Tindakan Kelas adalah “Jika pembelajaran IPA tentang rantai makanan dengan

menggunakan media gambar, maka prestasi belajar siswa Kelas IV SDN

Oehoma dapat meningkat.”

G. KAJIAN PUSTAKA

1. Konsep belajar

Belajar merupakan suatu ktivitas yang dilakukan setiap manusia normal.

Orang dapat berbicara, berjalan dan bekerja dan menampilkan perilaku

tertentu karena belajar. Ilmu psikolgi menegaskan bahwa seseorang

dikatakan belajar, apabila terjadi perubahan tingkah lakunya. Menurut

Chaplin (dalam Soemanto, 1998) belajar diartikan sebagai suatu proses

terjadi perubahan tingkah laku baik yang beraspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik yang relatif bersifat permanen.

2. Prestasi

Kata “prestasi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) adalah

hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Sementara itu, Winkel

(1983) mengungkapkan bahwa prestasi adalah bukti usaha yang dicapai.

Page 6: JUNUS NAIHOIS

Sedangkan Soedarmanta (dalam Apollo, 1998) menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil tertinggi dalam belajar

yang dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan sesuatu pada

suatu saat tertentu.

Berbicara tentang prestasi belajar tidak terlepas dari belajar sebagai

suatu proses yang dilaksanakan untuk mengetahui, memahami dan

dimengerti oleh seseorang atau sekelompok orang dengan cara membaca

atau mengemukakan pengalaman-pengalaman nyata setiap hari.

Selain itu, ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

yakni ketersediaan sumber atau literatur, kelalaian guru yang mencakup

apersepsi awal pembelajaran, memeriksa pekerjaan siswa, pengulangan

bahan ajar, dan kehadiran siswa dalam pembelajaran.

3. Konsep rantai makanan

Yang dimaksud dengan rantai makanan adalah peristiwa makan dan

dimakan dalam suatu ekosistem dengan urutan tertentu. Dalam

pembelajaran ini, guru menyediakan skema agar siswa termotivasi untuk

melibatkan seluruh potensi yang ada, agar berhasil menemukan rantai

makanan yang berurutan berdasarkan media gambar.

4. Media gambar

Media berasal dari kata bahasa Latin yaitu Medius yang berarti tengah,

perantara atau pengantar. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan media

sebagai perantara, penghubung, alat atau sarana komunikasi untuk

menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.

Page 7: JUNUS NAIHOIS

Sedangkan menurut Yudhi Munadi (2010;7), media pembelajaran

diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan

pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar

yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara

efektif dan efisien.

Media gambar termasuk dalam media visual, yang berfungsi untuk

menyalurkan pesan sumber kepada penerima pesan. Pesan yang disampaikan

itu dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual, supaya proses

penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien, dan simbol-simbol tersebut

dapat dipahami secara benar.

Media gambar adalah salah satu metode pembelajaran yang menghantar

siswa untuk mengenal, memahami dan menghayati materi yang dipelajari.

Metode ini sangat menyenangkan, karena peserta didik didorong untuk

belajar dalam situasi yang fleksibel. Menurut S. Winasaputra (1989) bahwa

hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan media yang akan dipakai

dalam pembelajaran IPA adalah media yang harus memberikan rangsangan

kognitif, sehingga media tersebut dapat memberikan respon dari siswa.

Pemberian rangsangan kognitif dilakukan melalui media gambar yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

Konsep-konsep abstrak yang berhubungan dengan tujuan

pembelajaran perlu dijabarkan dengan menggunakan teknik pembuatan

media yang diinginkan. Dalam hal ini, guru dituntut untuk kreatif dalam

menciptakan media sesuai materi yang disampaikan. Keunggulan metode

Page 8: JUNUS NAIHOIS

media gambar ini adalah sifat konkrit, gambar dapat batasan ruang dan

waktu, memperjelas suatu masalah, mengatasi keterbatasan pengamatan

manusia.

H. PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Oehoma.

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam peneltian ini ialah siswa kelas IV SDN Oehoma.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai

dengan bulan April 2015.

4. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, dimana setiap siklus

menggunakan empat tahapan kegiatan.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini ada beberapa kegiatan atau hal – hal

penting yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran

antara lain :

- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

- Menyusun lembar observasi dan tes

- Merancang atau menyediakan media atau alat peraga yang sesuai

dengan materi dalam RPP.

Page 9: JUNUS NAIHOIS

b. Tahap Pelaksanaan

- Kegiatan Awal

a) Melakukan apersepsi yakni meminta siswa penyampaikan

pengalaman dan pengetahuan tentang rantai makanan.

b) Menjelaskan rantai makanan dengan menggunakan media

gambar

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Kegiatan Inti

a) Siswa membuat skema rantai makanan

b) Siswa mempresentasikan skema rantai makanan

c) Meminta tanggapan atau komentar siswa lain atas

presentasi setiap siswa tentang rantai makanan sesuai

dengan skema yang dibuat.

- Kegiatan Penutup

a) Guru dan siswa membuat rangkuman materi

b) Memberikan tes

c) Memberikan tugas

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat terhadap kemampuan

guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran dan

kemampuan guru dalam melakukan tes.

Page 10: JUNUS NAIHOIS

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru bersama teman sejawat untuk

mengetahui kelebihan dan kelemahan baik guru maupun siswa

dalam pembelajaran di siklus I sehingga dapat diukur tingkat

keberhasilan pembelajaran pada siklus I untuk dilanjutkan ke siklus

II.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini ada beberapa kegiatan atau hal – hal

penting yang harus persipkan oleh guru sebelum pembelajaran antara

lain :

- Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)

- Menyusun lembar observasi dan tes

- Merancang atau menyediakan media atau alat peraga yang sesuai

dengan materi dalam RPP.

b. Tahap pelaksanaan :

- Kegiatan awal

a) Melakukan apersepsi yakni meminta siswa

menyampaikan pengalaman dan pengetahuan tentang

rantai makanan.

b) Menjelaskan rantai makanan dengan menggunakan

media gambar.

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

Page 11: JUNUS NAIHOIS

- Kegiatan inti :

a) Siswa membuat skema rantai makanan.

b) Siswa mempresentasikan skema rantai makanan.

c) Meminta tanggapan atau komentar siswa lain atas

presentasi setiap siswa tentang rantai makanan sesuai

dengan skema yang dibuat.

- Kegiatan penutup :

a) Guru dan siswa membuat rangkuman materi.

b) Memberikan tes.

c) Memberikan tugas.

c. Tahap observasi

Observasi dilakukan oleh teman sejawat terhadap kemampuan

guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran dan

kemampuan guru dalam melakukan tes.

d. Tahap refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru bersama teman sejawat untuk

mengetahui kelebihan dan kelemahan baik guru maupun siswa dalam

pembelajaran di siklus II dan dibandingkan dengan hasil pada siklus I

untuk diambil simpulan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulkan data hasil penelitian maka peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif yakni :

Page 12: JUNUS NAIHOIS

a) Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan

data dalam suatu penelitian merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif

dan penuh perhatian untuk menyadari adanya sesuatu rangsangan tertentu

yang diinginkan, atau suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang

keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati

dan mencatat (Mardalis,2008:63).

b) Teknik Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi dokumentasi

merupakan pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku dan sebagainya. (Suharsimi

Arikunto,2010:174)

6. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisi data hasil penelitian perlu menggunakan teknik

analisi data yang tepat. Untuk itu teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini ialah Deskriptif Kualitatif. Merupakan metode

análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi

instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

daripada generalisasi (Suharsimi Arikunto,2010:282).

Page 13: JUNUS NAIHOIS

Dimana dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari

presentase kelulusan siswa yang telah mencapai KKM yakni :

PK = SKS

x100%

Keterangan : PK = presentase ketuntasan

SK = jumlah siswa yang memenuhi ketuntasan

S = jumlah seluruh siswa

(Suharsimi Arikunto, 2010:135)

7. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dianggap berhasil apabila sebanyak 80% siswa

mendapatkan nilai atau prestasi belajar minimal sesuai dengan standar KKM

yang berlaku di SDN Oehoma seorang siswa dinyatakan tuntas jika

memperoleh nilai minimal 60.

Page 14: JUNUS NAIHOIS

Jadwal Penelitian

No Uraian KegiatanMaret April

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Tahap Persiapan √ √

2 Tahap Pengumpulan Data √ √

3 Tahap Analisis √ √

4 Penyusunan Laporan √

5 Tahap Konsultasi √

Page 15: JUNUS NAIHOIS

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta:

Rineka Cipta.

Asra Dermawan Dewi, Reno Cepi (2007). Komputer dan Media Pembelajaran

Sekolah Dasar Depdiknas: Direktorat Pendidikan Tinggi.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002a). Pendekatan Kontekstual. Depdiknas :

Direktorat PLP.

Hamalik Oemar, 1983. Media Pendidikan. Bandung : Cintra Aditya Bakti

Madya, Suwarsih (2006). Teori dan Praktek Penelitian Kelas. Bandung:Alfabet.

Mardalis, 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi

Aksara

Munada Yudhi, 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta :

Gong Persada Press

Muhadjir, N. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Munir,B.(2001). Dinamika Kelompok. Jakarta: Universitas Sriwijaya.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Yogyakarta: BPFE.

Sobel, Max. A dan Evan M. Maletsky (2001). Mengajar IPS : Sebuah Sumber

Alat Peraga, Aktivitas dan Strategi. Jakarta:Erlangga.

Soemanto, Wasty, 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta ; Rineka Cipta.

Wardani, (2002), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 16: JUNUS NAIHOIS

PROPOSAL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG RANTAI MAKANAN MELELUI MEDIA GAMBAR PADA

SISWA KELAS IV SDN OEHOMA

(Penelitian Tindakan Kelas)

OLEH :

JUNUS  NAIHOISNIM. 1301142635

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PGSD BERBASIS SKGJ PPKHB KABUPATEN TTU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2015