jurnal pendidikan.pdf

Upload: sry-iana

Post on 06-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    1/13

     

    |217

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS

    LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN PARADIGMA BARU

    PADA PEMBELAJARAN PKN MI SE KOTA MATARAM

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu

    Universitas Mataram

    [email protected]

    Abstract: This study aims to identify content of PKN teaching and learning, local valuesare widespread in target madrasahs that are widespread in madrashs as a material toconstruct an innovative learning model based on local values. The research was

    conducted in three MINs in Kota Mataram. There are MIN Punia, MIN Cakranegara, danMIN Karang Baru. At the end of the study found an innovative learning model based onlocal values, in the form of manual activities for teaching and learning PKN, PKN

    Textbook, and journal articles.

    Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menidentifikasikan isi pesan materi pembelajaran PKN nilai-nilai lokal yang berkembang di madrasah sasaran sebagai bahanutnuk menyusun kemungkinan model pembelajaran inovatif berbasis lokal. Penelitian

    dilaksanakan di tiga MIN se Kota Mataram, antara lain MIN Punia, MIN Cakranegara,dan MIN Karang Baru. Pada akhir kegiatan penelitian diperoleh hasil berupa model pem- belajaran inovatif berbasis lokal pada mata pelajaran PKN di MI, dalam bentuk Panduan

    kegiatan pembelajaran PKN, Buku Ajar PKN, dan artikel ilmiah.

    Kata kunci: model pembelajaran inovatif, nilai-nilai lokal, paradigma baru PKN

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    2/13

     

    218 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

    PENDAHULUAN

    Dalam masa transisi (proses) perjalanan

     bangsa menuju masyarakat madani (civil

     society), Pendidikan Kewarganegaraan

    (PKN) sebagai salah satu mata pelajaran

    di persekolahan perlu menyesuaikan diri

    sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan

    masyarakat yang sedang berubah.

    Pembangunan karakter bangsa (national

    character building ) yang sejak

     proklamasi kemerdekaan RI telah

    mendapatkan, perlu direvitalisasi agar

    sesuai dengan isi pesan konstitusi negara

    RI (Sapriya dan Winataputra, 2007).

    Pada hakekatnya, proses

     pembentukan karakter bangsa diharapkanmengarah pada penciptaan suatu

    masyarakat Indonesia yang menempatkan

    demokrasi dalam kehidupan berbangsa

    dan bernegara sebagai titik sentral. Dalam

     proses itulah, pembangunan karakter

     bangsa kembali dirasakan sebagai

    kebutuhan yang sangat mendesak dan

    tentunya memerlukan pola pemikiran

    atau paradigma baru.

    Tugas PKN dengan paradigma barunya mengembangkan pendidikan

    demokratis mengemban tiga fungsi

     pokok, yakni: mengembangkan

    kecerdasan warga negara (civic

    intelliegence), membina tanggungjawan

    warga negara (civic responsibility), dan

    mendorong partisipasi warga negara

    (civic participation).

     Fungsi pertama, diarahkan pada

    terbentuknya warga negara yang cerdas.

    Kecerdasan yang dimaksud sejatinya

     bukan hanya kecerdasan dalam dimensi

    rasional saja, namun lebih dari itu harusla

    meiputi seluruh ranah konstruksi diri

    dalam dimensi spiritual, emosional, dan

    sosial. Jika keseluruhan dimensi ini dapat

    dikembangkan, maka ciri khas PKN akan

    nampak pada diri siswa yang memiliki

    kecerdasan multi demensional.

     Fungsi kedua, tanggungjawab

    warga negara diarahkan pada pembentukan pribadi siswa yang

    memiliki rasa tanggungjawab mulai pada

    area yang terkecil (sempit) di sekitar

    kehidupan sehari-harinya sampai dengan

    kebutuhan global yang terkait hubungan

     paling luas antarmanusia.

     Fungsi ketiga, terwujudnya

     partisipasi warga negara dimaksudkan

    untuk membentuk pribadi siswa yang

    sejak dini telah terlibat pada aktivitas-

    aktivitas positif di lingkungan yang

    terdekat dengan kehidupannya sehari-hari

    sampai dengan lingkungan masyarakat

    global yang menggambarkan hubungan

    antarmanusia pada dimensi yang lebih

    luas.

    Pentingnya ketiga unsur penting pada paradigma baru pembelajaran PKN

    disadari oleh guru MI di Mataram. Hasil

    studi pendahuluan yang dilakukan oleh

    Herianto (2007) menunjukkan bahwa di

    setiap pertemuan-pertemuan

     pembelajaran maupun aktivitas ilmiah

    melalui seminar, workshop, maupun

    diskusi-diskusi oleh guru-guru PKN di

    MI Kota Mataram ditemukan adanya

    keluhan yang mengarah pada kegelisahan

    yang sangat mendesak untuk segera

    mewujudkan pembelajaran PKN sesuai

    dengan paradigm yang baru. Guru

    menyadari sepenuhnya bahwa perubahan

    kurikulum yang hingga saat ini terjadi,

    telah memberikan andil tentang ketidak-

     pastian tentang bagaimana seharusnya

    mengajarkan isi pesan mata pelajaran

    yang telah direvitalisasi. Akibatnya, mata

     pelajaran ini hanya dimaknai

    sebagaimana mata pelajaran lain yaituuntuk mewujudkan pribadi siswa cerdas

    dan terbatas pada dimensi rasional.

    Akibatnya, pembentukan karakter bangsa

    yang diharapkan sejak dini nampaknya

    sulit diwujudkan.

    Pada hasil studi yangsama menun-

     jukkan bahwa kualitas pendidikan belum

    dapat merata di semua satuan pendidikan.

    Terlebih lagi di tingkat madrasah,

    khusunya madrasah ibtidyah (MI).

    Dibandingkan dengan sekolah umum

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    3/13

     

    |219

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    (SD), nampak bahwa madrasah memiliki

    kekurangan di segala bidang. Khusus pa-

    da bidang pembelajaran PKN pada

    umumnya guru hanya mengajar berdasar-

    kan buku paket dengan menggunakan

    strategi pembelajaran ceramah. Aki- batnya, hasil belajar PKN tidak optimal

    sesuai dengan harapan.

    Meskipun disadari bahwa mata

     pelajaran PKN sesungguhnya berperan

    sentral pada pembentukan dan pengem-

     bangan karakter siswa, namun para guru

    tidak dapat berbuat banyak untuk

    mewujudkan harapan tersebut. Selama ini

     belum ada upaya yang sungguh-sungguh

    untuk menemukan akar permasalahan pokok belum optimalnya implementasi

     pembelajaran PKN dan sekaligus model

     pembelajaran inovatif yang dapat mem-

     bantu guru untuk mengatasi permasala-

    han tersebut.

    Perlu ada upaya sistematis melalui

    kajian yang teliti untuk menemukan

    strategi pembelajaran inovatif yang bersi-

    fat khas dengan basis lokal. Mengingat

    madrasah bersifat lokal dan masing-

    masing lokal memiliki cirri khas yang

     berbeda-beda satu sama lain, maka strate-

    gi pembelajaran yang bersifat inovatif

    dan berbasis lokal kemadrasahan diharap-

    kan menjadi solusi tepat untuk mengatasi

     belum optimalnya implementasi pembela-

     jaran PKN yang berimpilkasi secara

    umum terhadap rendahnya kualitas pen-

    didikan di MI.

    Pasang surut perubahan nama

    matapelajaran PKN membawakonsekuensi pada isi pesan yang

    dikandung pada mata pelajaran tersebut.

    Sebagai mata pelajaran yang diharapkan

    menjadi wahana pengembangan pribadi

    siswa untuk menjadi warga negara yang

     baik ( good citizenship), PKN tidaklah

    sama dengan mata pelajaran lainnya.

    Khususnya di MI, mata pelajaran ini

    memiliki ciri khas yang jika

    diselenggarakan nantinya dapat

    mewujudkan pribadi siswa yang mampu

    mengembangkan diri secara

    komprehensif, meliputi ranah kognitif,

    afektif, maupun psikomotor.

    Harapan terhadap berkembangnya

     potensi siswa pada ketiga ranah tersebut

    dituangkan pada isi pesan yang menjadi

    tujuan paradigma baru PKN. Tiga fungsi

     pokok yang diemban oleh PKN, meliputi:

    mengembangkan kecerdasan warga

    negara (civic intelliegence), membina

    tanggungjawan warga negara (civic

    responsibility), dan mendorong

     partisipasi warga negara (civic

     participation).

    Meskipun paradigma baru pada

    PKN telah ditegaskan, namun hingga saatini tanda-tanda untuk mencapai tujuan

    tersebut belum nampak dilakukan dengan

    tepat. Sejak KTSP PKN dicanangkan

     pada tahun 2006, hingga saat ini belum

    ditemukan upaya yang sungguh-sungguh

    dan sistimatis untuk mewujudkan isi

     pesan PKN. Kenyataan di lapangan (MI)

    menunjukkan adanya stagnasi pada

     pemahaman guru tentang hakikat mata

     pelajaran PKN beserta pembelajaran yang

    diharapkannya.

    Hasil penelitian Herianto (2007)

     pada guru-guru PKN se Kota Mataram

    menunjukkan bahwa guru memiliki

    keterbatasan pada pemahamannya

    terhadap isi pesan mata pelajaran dan

    model pembelajaran inovatif berbasis lo-

    kal yang dibutuhkan untuk membiasakan

    isi pesan mata pelajaran pada diri siswa.

    Meskipun sebenarnya guru PKN

    menyadari bahwa pembelajaran PKN bukan hanya berorientasi pada aspek

    kognitif semata, namun lebih pada

     pengembangan aspek afektif dan

     psikomotor. Hasil studi kasus yang

    dilakukan oleh Astuti (2008) di MI Al

    Amin Ampenan-Mataram menunjukkan

     bahwa orientasi guru mengajar masih

     belum mengalamai perubahan berarti.

    Meskipun kurikulum senantiasa berganti

    secara periodik dan mata pelajaran

     berubah nama sekaligus berubah isi

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    4/13

     

    220 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

     pesan, namun belum mampu menyentuh

     perubahan kinerja guru saat

    menyenggarakan pembelajaran sesuai

    dengan harapan.

    Kondisi di atas diperkuat pula

    oleh studi kasus yang dilakukan oleh

    Heryani di MI 3 Ampenan. Hasil studi

    Heryani (2008) menunjukan kurang

     pedulinya guru pada perubahan

     paradigma PKN. Bahkan, guru belum

    mengetahui secara pasti perubahan

     paradigma pada PKN. Seperti juga hasil

    identifikasi pengalaman mengajar yang

    dilakukan oleh Herianto (2008) terhadap

    guru PKN MI di Kecamatan Sikur

    Kabupaten Lombok Timur Provinsi NusaTenggara Barat menunjukkan

    ketidaktahuan guru akan adanya

     paradigma baru pada pembelajaran PKN.

    Bahkan pada studi yang sama diperoleh

     bahwa guru memiliki pegetahuan dasar

    yang relatif terbatas pada isi pesan utama

    mata pelajaran PKN sesuai dengan

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP).

    Proses belajar mengajar sangat

    membosankan bagi siswa. Bahkan, siswa

    seringkali senantiasa pasif untuk

    mengikuti kegatan pembelajaran.

    Sebagaimana hasil penelitian studi kasus

    yang dilakukan oleh Abdurrahim (2008),

    Rohana (2008), dan Iskandar (2008)

    menunjukkan adanya respon siswa

    terhadap setiap pembelajaran PKN

    tergolong cukup rendah.

    Dampak yang ditimbulkan dari

    kondisi di atas adalah keterbatasancapaian hasil belajar siswa hanya terpaku

     pada aspek kognitif saja. Seperti

    ditekankan oleh kajian studi kasus

    Dwiyana (2008) di MI 13 Mataram

    menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

    hanya berorientasi pada aspek/ranah

     pengetahuan (kognitif). Itupun jika

    ditelusuri lebih lanjut hanya

    menggambarkan kemampuan

     pengetahuan tingkat rendah.

    Dari hasil beberapa kajian tersebut

     jelas menggambarkan bahwa saat ini

    implementasi mata pelajaran PKN di MI

    se Kota Mataram masih bersifat

    konvensional dan jauh dari harapan.

    Proses pembelajaran hanya difungsikan

    untuk mengembangkan kecerdasan siswayang tidak menggambarkan kebutuhan

    multi dimensional. Siswa belum dilatih

     bertanggungjawab dan partisipasi siswa

    hampir tidak pernah terjadi sama sekali.

    Pada hal di sisi lain, tuntutan agar

     paradigma baru PKN segera diwujudkan

    merupakan kebutuhan mendesak.

    Untuk itu agar paradigma baru

    PKN dapat diwujudkan, sangat

    dibutuhkan upaya sistimatis denganmelalui identifikasi mendalam terhadap

    isi pesan kurikulum, potensi sumberdaya

    MI, dan model pembelajaran inovatif ber-

     basis lokal. Kajian ini akan mengungkap

    dan mendeskripsikan nilai-nilai PKN di

    setiap MI sasaran, sumberdaya MI

    sasaran, dan model pembelajaran inovatif

     berbasis lokal yang sesuai berdasarkan

    karkteristik setiap MI sasaran. Melalui

    kajian ini dapat disusun suatu panduan

    model pembelajaran inovatif berbasislokal yang digunakan oleh guru PKN

    dalam rangka mewujudkan isi pesan

     paradigma baru PKN.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dirancang sebagai

     penelitian multiyears, yang rencananya

    akan menempuh tahapan dan bentukkegiatan selama dua tahun. untuk

    menghasilkan produk yang ditargetkan.

    Rencana kerja yang akan ditempuh dalam

     penelitian ini adalah metode kerja

     penelitian dan pengembangan (research

    and development ). Singarimbun dan

    Sofian (1989) menegaskan bahwa pola

     penelitian pengembangan dilaksanakan

    dalam rangkaian kegiatan kajian-

    intervensi-refleksi-evaluasi, sampai

    menghasilkan produk. Pada penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa panduan

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    5/13

     

    |221

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    kegiatan dan buku ajar pembelajaran

    PKN yang berisi fokus isi pesan materi

     pembelajaran dan model pembelajaran

    inovatif berbasis lokal untuk

    menyelenggarakan kegiatan pembelajaran

    di kelas.Penelitian ini akan dilakukan di

    Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara

    Barat, yang terdiri dari tiga area: timur

    (Kecamatan Cakranegara), tengah

    (Kecamatan Mataram, dan barat

    (Kecamatan Ampenen). Dalam identifi-

    kasi isi pesan PKN sesuai KTSP terdapat

    3 kelompok yang menjadi sampel

     penelitian yaitu pada MI yang memiliki

    kualitas kategori tinggi, sedang, dan ren-

    dah. Penetapan wilayah ini dalam rangka

     penggalian nilai-nilai khas dari masing-

    masing kategori MI yang ada. Proses

     pengumpulan data dengan FGD, wa-

    wancara, angket untuk masing-masing

    kelompok MI akan dilakukan pada mas-

    ing-masing wilayah sekolah tersebut be-

    rada.

    Untuk memudahkan pemantauan,

     pelaksanaan uji coba penerapan model

     pembelajaran inovatif berbasis lokal akandilakukan di setiap wilayah sampel

    (wilayah kecamatan di kota Mataram).

    Masing-masing kategori MI di setiap

    wilayah sampel akan diberikan perla-

    kukan (uji coba), sehingga akan diperoleh

    variasi model sesuai dengan karakteristik

    MI yang ada.

    Sampel penelitian ini akan terkait

    dengan identifikasi nilai-nilai PKN pada

    KTSP dan sekaligus pelaksanaan uji coba

     pelaksanaan kegiatan penelitian, dian-taranya: (1) Penggalian nilai-nilai PKN

     pada KTSP yang dapat digunakan sebagai

    dasar terciptanya landasan bagi pengem-

     bangan model pembelajaran inovatif ber-

     basis lokal dan (2) Hasil penggalian nilai-

    nilai PKN pada KTSP selanjutnya

    disusun menjadi panduan pengembangan

     pembelajaran yang menggunakan model

     pembelajaran inovatif berbasis lokal bagi

    MI sesuai dengan karakteristik yang di-

    milikinya. Berdasarkan teknik quota pur- posive random sampling  akan diperoleh 3

    MI sampel di masing-masing area. Di dari

    tiga area: timur (Kecamatan Cakranegara)

    diperoleh 1 buah MI dengan kategori

    kualitas baik (minimal akreditasi B); ten-

    gah (Kecamatan Mataram, diperoleh 1

     buah MI dengan kategori kualitas baik(minimal akreditasi B), dan barat

    (Kecamatan Ampenen) diperoleh 1 buah

    MI dengan kategori kualitas baik

    (minimal akreditasi B).

    Untuk melaksanakan tahapan

     penelitian seperti tersebut di atas,

     penelitian ini menggunakan pendekatan

    kualitatif dengan metode wawancara,

    dokumentasi, angket,  Focus Group

     Discussion (FGD), pelatihan dan

     partisipasi guru MI sasaran

    (Particapatory Rural Appraisal/PRA). 

    Rinciannya sebagi berikut:  Pendekatan

    kualitatif , digunakan untuk memproses

    hasil identifikasi dan kajian tentang nilai-

    nilai PKN pada KTSP sampai tersusun

    materi pembelajaran yang  sequensial  dan

    model-model pembelajaran inovatif

     berbasis lokal yang sesuai, pedoman

     penerapannya sampai implementasinya

    dan kajian terhadap hasil implementasi pembelajaran inovatif berbasis lokal serta

     penyusunan laporan penelitian.

    Wawancara, terutama akan digunakan

    dalam rangka menggali data tentang nilai-

    nilai PKN kepada guru dan kepala MI

    yang menjadi subyek penelitian ini

    termasuk mengecek kesiapan, kendala

    dari guru dalam ujicoba dan penerapan

    model pembelajaran inovatif berbasis

    lokal. Disamping menggunakan

    wawancara dalam mengali nilai-nilaiPKN juga dilakukan kajian dokumentasi

     perangkat pembelajaran yang telah

    disusun oleh guru.

     Metode angket , penggunaannya

    lebih ditekankan pada evaluasi dan kajian

    terhadap hasil uji coba model

     pembelajaran inovatif berbasis lokal yang

    akan dikenakan pada subyek penelitian

    guru, dan siswa di sekolah uji coba.

     Focus Group Discussion (FGD),

    digunakan dalam mengkaji danmemadukan antara nilai-nilai PKN yang

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    6/13

     

    222 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

    terdapat pada KTSP dan buku paket serta

    memadukan dan mensinkronkan dengan

    model pembelajaran inovatif berbasis

    lokal yang tepat.  Pelatihan, lebih

    merupakan suatau kegiatan dalam rangka

    meningkatkan kemampuan guru dalammelaksanakan pembelajaran atau

     penerapan model pembelajaran inovatif

     berbasis lokal bagi siswanya.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil

    Langkah awal yang dilakukan

    oleh penelitia dalam rangka Pengem- bangan Model Pembelajaran Inovatif Ber-

     basis Lokal Untuk Mewujudkan Paradig-

    ma Baru Pada Pembelajaran PKN MI se

    Kota Mataram adalah melakukan kajian

    terhadap nilai PKN berdasarkan analisis

    terhadap isi Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP) PKN untuk SD/MI

    kelas rendah (kelas 1) dan kelas tinggi

    (kelas 4). Hasil kajian dipadukan dengan

    analisis terhadap nilai-nilai kearifan lokalyang berkembang dalam kehidupan sehari

    -hari di madrasah. Hasilnya adalah se-

     bagai berikut:

    Kelas : 1

    Satuan Pendidikan : MI/SD

    Tabel 02: Hasil kajian nilai PKN ber-

    dasarkan analisis KTSP dan kajian

    lapangan di

    madrasah sasaran, kelas 1

    MI.

    No.  Kompetensi Dasar  Indikator  Nilai-Nilai PKN 

    1 1.1 Mengenal perbedaan jenis

    kelamin, agama, sukubangsa

    1.1.1 Menjelaskan perbedaan

     jenis kelamin.1.1.2 Menjelaskan jenis-jenis

    agama.

    1.1.3 Menjelaskan keane-

    karagaman suku di

    tanah air Indonesia.

    Perbedaan, keragaman,

    toleransi, kerjasama,saling menghargai dan

    menghorma.

    1.2 Memberikan contoh

    hidup rukun melalui

    kegiatan di rumah dan di

    sekolah

    1.2.1 Menunjukkan contoh

    hidup rukun dalam

    kegiatan di rumah.

    1.2.2 Menunjukkan contoh

    hidup rukun dalam

    kegiatan di sekolah.

    Hidup rukun, saling to-

    long-menolong, kerjasa-

    ma, saling member dan

    menerima.

    1.3 Menerapkan hidup rukun

    di rumah dan di sekolah

    1.3.1 Mempraktekkan hidup

    rukun di rumah.

    1.3.2 Mempraktekkan hidup

    rukun di sekolah.

    Hidup rukun, saling to-

    long-menolong, kerjasa-

    ma, saling member dan

    menerima.

    2 2.1 Menjelaskan penngnya

    tata terb di rumah dan di

    sekolah

    2.1.1 Menjelaskan penngnya

    tata terb di rumah.

    2.1.2 Menjelaskan penngnya

    tata terb di rumah.

    Disiplin, terb, taat,

    cinta damai dalam ket-

    erban dan kebersa-

    maan.

    2.2 Melaksanakan tata terb

    di rumah dan di sekolah

    2.2.1 Membiasakan diri berper-

    ilaku terb di rumah.

    2.2.2 Membiasakan diri berper-

    ilaku terb di sekolah.

    Disiplin, terb, taat,

    cinta damai dalam ket-

    erban dan kebersa-maan.

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    7/13

     

    |223

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    Kelas : 4

    Satuan Pendidikan : MI/SD

    Tabel 03: Hasil kajian nilai PKN berdasarkan analisis KTSP dan kajian lapangan di

    madrasah sasaran, kelas 4 MI.

    No.  Kompetensi Dasar  Indikator  Nilai-Nilai PKN 

    3 3.1 Menjelaskan hak anak

    untuk bermain, belajar

    dengan gembira dan

    didengar pendapatnya

    3.1.1 Menjelaskan hak anak

    untuk bermain.

    3.1.2 Menjelaskan hak anak

    untuk belajar dengan

    gembira.

    3.1.3 Menjelaskan hak anak

    untuk didengar pen-

    dapatnya.

    Hak azazi, hak bermain,

    hak belajar, hak ber-

    pendapat, menghargai

    satu sama lain.

    3.2 Melaksanakan hak anakdi rumah dan di sekolah

    3.2.1 Membiasakan diri untuk

    melaksanakan hak anak

    di rumah.

    3.2.1 Membiasakan diri untuk

    melaksanakan hak anak

    di sekolah.

    Hak azazi, hak bermain,

    hak belajar, hak ber-

    pendapat, menghargai

    satu sama lain.

    4 4.1 Mengiku tata terb di

    rumah dan di sekolah

    4.1.1 Membiasakan diri terb

    sesuai dengan aturan di

    rumah.

    4.1.2 Membiasakan diri terb

    sesuai dengan aturan di

    sekolah.

    Disiplin, terb, taat,

    menjaga sopan santun.

    4.2 Melaksanakan aturan

    yang berlaku di rumah

    dan sekolah

    4.2.1 Mempraktekkan aturan-

    aturan yang berlaku di

    rumah.

    4.2.2 Mempraktekkan aturan-

    aturan yang berlaku di

    sekolah.

    Disiplin, terb, taat,

    menjaga sopan santun.

    No.  Kompetensi Dasar  Indikator  Nilai-Nilai PKN 

    1 1.1 Mengenal lembaga-

    lembaga dalamsusunan pemerintah

    desa dan pemerintah

    kecamatan

    1.1.1 Menjelaskan lembaga-

    lembaga dalam susunanpemerintahan desa.

    1.1.2 Menjelaskan lembaga-

    lembaga dalam susunan

    Keteraturan, pela-

    yanan, disiplin, kerjasama tepat waktu.,

    menghargai waktu,

    dan sanggup menjaga

    keterban.

    1.2 Menggambarkan

    struktur organisasi

    pemerintah desa dan

    pemerintah

    kecamatan

    1.2.1 Menyusun bagan struktur

    organisasi pemerintah desa.

    1.2.2 Menyusun bagan struktur

    organisasi pemerintah

    kecamatan.

    Keteraturan, pela-

    yanan, disiplin, kerja

    sama tepat waktu.,

    menghargai waktu,

    dan sanggup menjaga

    keterban.

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    8/13

     

    224 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

    No.  Kompetensi Dasar  Indikator  Nilai-Nilai PKN 

    2 2.1 Mengenal lembaga-

    lembaga dalam

    susunan pemerintah

    kabupaten kota dan

    provinsi

    2.1.1 Menjelaskan lembaga-

    lembaga dalam susunan

    pemerintah kabupaten.

    2.1.2 Menjelaskan lembaga-

    lembaga dalam susunanpemerintah kota.

    2.1.3 Menjelaskan lembaga-

    lembaga dalam susunan

    pemerintah propinsi.

    Keteraturan, pela-

    yanan, disiplin, kerja

    sama tepat waktu.,

    menghargai waktu,

    dan sanggup menjagaketerban.

    2 Menggambarkan struktur

    organisasi kabupaten,

    kota dan provinsi

    2.2.1 Menyusun bagan struktur

    organisasi kabupaten.

    2.2.2 Menyusun bagan struktur

    organisasi kota.

    2.2.3 Menyusun bagan struktur

    organisasi propinsi.

    Keteraturan, pela-

    yanan, disiplin, kerja

    sama tepat waktu.,

    menghargai waktu,

    dan sanggup menjaga

    keterban.

    3 3.1 Mengenal lembaga-

    lembaga negara

    dalam susunan

    pemerintahan

    ngkat pusat, seper

    MPR, DPR, Presiden,

    MA, MK, BPK dan lain

    -lain

    3.1.1 Menjelaskan lembaga

    ternggi negara MPR.

    3.1.2 Menjelaskan lembaga nggi

    negara DPR.

    3.1.3 Menjelaskan lembaga nggi

    negara Presiden.

    3.1.4 Menjelaskan lembaga nggi

    negara MA.

    3.1.5 Menjelaskan lembaga nggi

    negara MK.

    3.1.6 Menjelaskan lembaga nggi

    negara BPK.

    Cinta tanah air, bang-

    ga sebagai bangsa

    Indonesia, menjaga

    kebudayaan daerah

    sebagai pilar budaya

    nasional.

    3 3.2 Menyebutkanorganisasi

    pemerintahan

    ngkat pusat, seper

    Presiden, Wakil

    presiden dan para

    Menteri

    3.2.1 Menjelaskan organisasipemerintahan ngkat pusat

    Presiden.

    3.2.2 Menjelaskan organisasi

    pemerintahan ngkat pusat

    Wakil Presiden.

    3.2.3 Menjelaskan organisasi

    pemerintahan ngkat pusat

    Menteri.

    Cinta tanah air, bang-ga sebagai bangsa

    Indonesia, menjaga

    kebudayaan daerah

    sebagai pilar budaya

    nasional.

    4 4.1 Memberikan contoh

    sederhana pengaruh

    globalisasi di

    lingkungannya

    4.1.1 Menunjukkan contoh

    sederhana pengaruh global

    di lingkungan keluarga.

    4.1.2 Menunjukkan contohsederhana pengaruh global

    di lingkungan sekolah.

    Keterbukaan, disiplin,

    kerja keras, inovaf,

    kreaf, kerjasama,

    saling membantu satusama lain, berdikari.

    4.2 Mengidenfikasi

     jenis budaya

    Indonesia yang

    pernah ditampilkan

    dalam misi

    kebudayaan

    internasional

    4.2.1 Mengidenfikasi jenis budaya

    Indonesia yang pernah

    ditampilkan pada misi

    kebudayaan nasional.

    4.2.2 Mengidenfikasi jenis budaya

    Indonesia yang pernah

    ditampilkan pada misi

    kebudayaan internasional.

    Keterbukaan, disiplin,

    kerja keras, inovaf,

    kreaf, kerjasama,

    saling membantu satu

    sama lain, berdikari.

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    9/13

     

    |225

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    Pembahasan

    Atas dasar nilai-nilai hasil kajian

    KTSP dan lapangan dimadrasah, peneliti

    mengembangkan nilai-nilai tersebut. Nilai

    -nilai hasil kajian menunjukkan bahwa

    dari ketiga MI sasaran diperoleh jabarannilai yang relatif sama satu sama lain.

    Persamaan jabaran nilai menunjukkan

     bahwa pada prinsipnya MI sasaran

    mengembangkan nilai yang bersumber

     pada kebiasaan sehari-hari yang didasar-

    kan oleh kebiasaan masyarakat setempat

    maupun budaya yang bersumber dari aga-

    ma Islam.

     Nilai sebagai patokan dasar bersi-

    kap dan berperilaku oleh warga madrasahmenujukkan adanya konsistensi warga

    madrasah dalam memahami sesuatu yang

    dianggap kebenaran dan terpelihara da-

    lam kehidupan sehari-hari. Sumber nilai

    inilah yang secara prinsip mengilhami

     para guru untuk mengembangkan

    kegiatan pembelajaran di kelas. Selama

    ini, para guru memiliki keragaman dalam

    menterjelahkan nilai-nilai praktis maupun

    secara konseptual berdasarkan tingkat

     pemahamannya. Akibatnya, bagi guru

    yang memiliki pemahaman tinggi ter-

    hadap pentingnya penyelenggaraan pem-

     belajarn PKN dengan berbasis pada nilai

    lokal tentu bukanlah menjadi permasala-

    han yang sulit untuk diimplementasikan.

     Namun, bagi guru PKN yang belum me-

    mahami pentingnya pemahaman yang

    komprehensif terhadap nilai PKN tentu

    merupakan permasalahan yang tidak mu-

    dah untuk diimplementasikan.

    Atas dasar keragaman yang terjadi

    di lingkungan MI maupun antar MI, maka

    muncul adanya kebutuhan agar diperoleh

     persamaan persepsi dalam memahami

     pentingnya nilai praktis maupun secara

    konseptual perlu disusun panduan praktis penjabaran nailai ke dalam kegiatan pem-

     belajaran PKN di kelas. Mengingat ke-

     bituhan dasar yang mendesakterhadap

     pentingnya implementasi nilai, pada tahap

     berikutnya dilakukan perancangan  Nilai-

     Nilai PKN, Strategi Pembelajaran, dan

    Media Pembelajarn sebagai Panduan

    Penyelenggaraan Pembelajaran PKN di

    MIN Sasaran. Hasilnya sebagai berikut:

    No.  Kompetensi Dasar  Indikator  Nilai-Nilai PKN 

    4.3 Menentukan sikap

    terhadap pengaruh

    globalisasi yang

    terjadi di

    lingkungannya

    4.3.1 Menunjukkan sikap sebagai

    wujud pengaruh globalisasi

    terhadap kehidupan di

    lingkungan keluarga.

    4.3.2 Menunjukkan sikap sebagai

    wujud pengaruh globalisasi

    terhadap kehidupan di

    lingkungan sekolah.

    Keterbukaan, disiplin,

    kerja keras, inovaf,

    kreaf, kerjasama,

    saling membantu satu

    sama lain, berdikari.

    Kelas : 1

    Satuan Pendidikan : MI/SD

    Tabel 04: Rancangan nilai-nilai pkn, strategi pembelajaran, dan media

     pembelajarn sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran pkn di

    MIN sasaran, kelas 1 MI 

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    10/13

     

    226 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

    Kelas : 4

    Satuan Pendidikan : MI/SD

    Tabel 05: Rancangan nilai-nilai pkn, strategi pembelajaran, dan media pembelajarn sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran pkn di

    MIN sasaran, kelas 4 MI. 

    No.  Nilai-Nilai PKN Stategi Pembelaja-

    ran Media Pembelajaran 

    1 Perbedaan, keragaman, tol-

    eransi, kerjasama, saling

    menghargai dan menghor-

    ma.

    Pembelajaran

    Kooperaf: Student

    Team Achievement

    Division (STAD)

    Gambar Keberagaman, Kasus

    Toleransi, dan Puzzle Per-

    mainan Salin Menghargai dan

    Menghorma

    Hidup rukun, saling tolong-

    menolong, kerjasama, saling

    member dan menerima.

    Pembelajaran

    Kooperaf: Team

    Group Tournament

    (TGT)

    Gambar Hidup Rukunm, Ceri-

    ta tentang Penngnya Ker-

     jasama dan Gotong Royong

    2 Disiplin, terb, taat, cinta

    damai dalam keterban dan

    kebersamaan.

    Pembelajaran

    Kooperaf: Group

    Invesgaon (GI)

    Gambar tentang Contoh Per-

    buatan terb dan Disiplin,

    Soal Cerita tentang Cinta

    Damai dalam Keterban dan

    Kebersamaan

    3 Hak azazi, hak bermain, hak

    belajar, hak berpendapat,

    menghargai satu sama lain.

    Pembelajaran

    Kooperaf: GI dan

    TGT

    Puzzle tentang Hak Azazi, Hak

    Bermain, Hak Belajar, Hak

    Berpendapat, Menghargai

    Satu Sama Lain

    4 Disiplin, terb, taat, menjaga

    sopan santun.

    Pembelajaran

    Kooperaf: GI dan

    STAD

    Gambar tentang Contoh Per-

    buatan terb dan Disiplin,

    Soal Cerita tentang Sopan

    SAntun dalam Kehidupan

    Sehari-Hari

    No.  Nilai-Nilai PKN Stategi Pembelaja-

    ran Media Pembelajaran 

    1 Keteraturan, pelayanan,

    disiplin, kerja sama tepat

    waktu., menghargai waktu,

    dan sanggup menjaga ket-

    erban.

    Pembelajaran

    Kooperaf: STAD

    dan GI

    Gambar dan Cerita Kasus

    tentang Keteraturan, Pela-

    yanan, Disiplin, Kerja Sama

    Tepat Waktu., Menghargai

    Waktu, dan Sanggup Menja-

    ga Keterban.

    2 Cinta tanah air, bangga se-

    bagai bangsa Indonesia,

    menjaga kebudayaan daerah

    sebagai pilar budaya nasion-

    al.

    Pembelajaran

    Kooperaf: TGT dan

    GI

    Gambar, Cerita, dan Puzzle

    tentang Cinta Tanah Air,

    Bangga sebagai Bangsa Indo-

    nesia, Menjaga Kebudayaan

    Daerah sebagai Pilar Budaya

    Nasional

    3 Keterbukaan, disiplin, kerja

    keras, inovaf, kreaf, ker-

     jasama, saling membantu

    satu sama lain, berdikari.

    Pembelajaran

    Kooperaf: STAD

    dan TGT

    Gambar, Cerita, dan Puzzle

    tentang Keterbukaan,

    Disiplin, Kerja Keras, Inovaf,

    Kreaf, Kerjasama, Saling

    Membantu Satu Sama Lain,

    Berdikari

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    11/13

     

    |227

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    Agar guru MI kelas 1 dan 4 dapat

    mengimplementasikan rancangan pada

    kegiatan pembelajaran, maka peneliti me-

    nyusun rancangan kegiatan pembelajaran

    dalambentuk buku ajar. Terdapat dua bu-

    ku ajar sebagai prosuk akhir penelitianini, yakni Buku Ajar Kelas Rendah (Kelas

    1) dan Buku Ajar Kelas Tinggi (Kelas 4).

    Pada setiap buku ajar berisi tentang Pen-

    dahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Pe-

    nutup, dan Pustaka Acuan. Pada bagian

     pendahuluan diuraikan tentang perubahan

     paradigma berfikir guru yang semula

    kbersifat guru sentris diarahkan pada

    siswa sentris. Pembelajaran PKN dikem-

     bangkan sebagai wahana untukpengem-

     bangan kemampuan kogniti, afektif, dan

     psikomotor sisw secara terpadu dalam

    konteks untuk mewujudkan siswa yang

    mandiri. Pembelajaran PKN bukanlah

     pembelajaran biasa yang hanya

    menekankan pada konteks alih informasi

    dari guru ke siswa secara monoton tanpa

    makna. Namun, pembelajaran PKN lebih

    mengedepankan pentingnya penguatan

    diri siswa terhadap potensi yang bersifat

    komprehensif pada ranah kognitif, afektif,dan psikomotor.

    Bagian pembelajaran sebagai im-

     plementasi konrit dari perubahan paradig-

    ma pembelajaran PKN, diarahkan pada

    model pembelajaran tematik dengan

    fokus pengembangan diri siswa secara

    komprehensif dan integratif. Komprehen-

    sif merujuk pada kebulatan pengem-

     bangan ranah kognitif, afektif, dan psiko-

    motor. Sengankan integratif menunjukkan

    adanya pembahasan isi PKN yang bukanhanya mengulas materi PKN secara par-

    sial, namun harus memadukan dengan

    konteks kebutuhan riil dilapangan. PKN

    harus dikembangkan sebagai aktivitas

     pembelajaran yang bermakna bagi siswa

    sebagai pribadi yang utuh secara individ-

    ual maupun sosial.

    Bagian akhir buku ajar berisi ten-

    tang pustaka rujukan. Hal ini menjadi

    sesuatu yang penting artinya bagi guru bilamana guru ingin mencoba mengem-

     bangkan l;ebih lanjuit isi buku ajar

    dengan mengakjai kembali sumber-

    sumber rujukan yang telah tersedia. Guru

    PKN bukanlah aseseorang yang bersifat

    statis hanya menerima sesuatu tanpa

    upaya kritis terhadap sesuatu. Guru PKNyang diharapkan adalah seorang guru

    yang memiliki kemampuan kritis dalam

    memahami konteks isi materi pembelaja-

    ran, lingkungan sekitar sebagai sumber

     belajar, dan upaya-upaya yang harus dil-

    akukan dalam menyelaraskan kebutuhan

    lingkungan dengan isi pesan pembelaja-

    ran.

    Sebagai upaya untuk me-

    nyesuaikan antara isi buku ajar dengankemampuan guru yang beragam, maka

    melalui kajian penelitian ini buku ajar

    yang ada dilengkapi dengan panduan un-

    tuk menggunakannya. Melalui panduan

    yang ada, guru diarahkan baik secara kon-

    septual maupun praktis terhadap harapan

    akhir penyelenggaraan pembelajaran

    PKN di MI. Melalui penyediaan panduan,

     paling tidak dapat dieliminir kekuarangan

    maupun keragaman persepsi guru dalam

    memahami konteks isi buku ajar.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Seperti telah diuraikan pada bagi-

    an awal bahwa rendanya kualitas pendidi-

    kan di madrasah ditandai oleh tidak

     berkualitasnya kegiatan pembelajaran

    PKN. Menyadari atas kekurangan ini

    dengan memperhatikan hasil analisis nilai

     pada muatan KTSP PKN, kajian di lapan-

    gan berdasarkan hasil daftar isian pertan-

    yaan dan wawancara yang dilakukan

     peneliti dengan guru-guru Pembina mata

     pelajaran PKN, serta berdasarkan hasil

    FGD maupun observasi terhadap kegiatan

     pembelajaran, maka peneliti melakukan

    workshop untuk merumuskan panduan

     pembelajaran PKN yang inovatif dan ber- basis nilai-nilai local, maka dapat disim-

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    12/13

     

    228 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014

     pulkan hasilnya sebagai berikut:

    1. Nilai-Nilai PKN Hasil Analisis KTSP

    PKN dan Studi Lapangan di Madrasah

    Sasaran, meliputi:

    a. Perbedaan, keragaman, toleransi,kerjasama, saling menghargai dan

    menghormati.

     b. Hidup rukun, saling tolong-

    menolong, kerjasama, saling mem-

     ber dan menerima.

    c. Disiplin, tertib, taat, cinta damai

    dalam ketertiban dan kebersamaan.

    d. Hak azazi, hak bermain, hak belajar,

    hak berpendapat, menghargai satu

    sama lain.

    e. Disiplin, tertib, taat, menjaga sopan

    santun.

    f. Keteraturan, pelayanan, disiplin,

    kerja sama tepat waktu., menghar-

    gai waktu, dan sanggup menjaga

    ketertiban.

    g. Cinta tanah air, bangga sebagai

     bangsa Indonesia, menjaga ke-

     budayaan daerah sebagai pilar bu-daya nasional.

    h. Keterbukaan, disiplin, kerja keras,

    inovatif, kreatif, kerjasama, saling

    membantu satu sama lain, berdikari.

    2. Strategi Pembelajaran Inovatif yang

    Dikembangkan berdasarkan Nilai-Nilai

    PKN Hasil Kajian, meliputi:

    a. Pembelajaran Kooperatif: Student

    Team Achievement Division(STAD), Team Group Tournament

    (TGT) dan Group Investigation

    (GI).

     b. Media yang tepat sebagai pen-

    dukung penggunaan strategi pem-

     belajaran meliputi gambar, cerita

    kaus, dan puzzle yang terkait erat

    dengan masing-masing kajian nilai.

    Saran

    Berdasakan kesimpulan di atas,

    maka beberapa saran yang diajukan meli-

     puti:

    1. MIN Sasaran penelitian hendaknyamengupayakan dengan sungguh-

    sungguh implementasi hasil penelitian

    ini dalam bentuk workshop lanjutan

    untuk menguatkan keterampilan guru

    dalam mengelola pembelajaran dengan

    menggunakan panduan dan buku ajar

    yang ada.

    2. Dilitabmas Dikti Kemdikbud melalui

    skim desentralisasi Universitas Mata-

    ram pada penelitian fundamental di-harapkan memberikan kesempatan un-

    tuk penelitian lanjutan tahap kedua se-

     bagai kelanjutan revisi hasil penelitian

    yang produknya disesuaikan dengan

    kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.

    DAFTAR RUJUKAN

    Abdurrahim. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI 23

    Mataram.  Laporan Penelitian.

    Mataram: Program Studi S1 PGMI

    FKIP Universitas Mataram.

    Astuti, S. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI Al

    Amin Ampenan-Mataram.  Laporan

     Penelitian. Mataram: Program Studi

    S1 PGMI FKIP Universitas Mataram.Dwiyana, B. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI 13

    Mataram.  Laporan Penelitian.

    Mataram: Program Studi S1 PGMI

    FKIP Universitas Mataram.

    Herianto, E. (2007). Identifikasi

    Pendidikan Afektif pada

    Pembelajaran PKN.  Laporan

     Penelitian. Mataram: Lembaga

    Penelitian Universitas Mataram.Herianto, E. (2008). Identifikasi

  • 8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf

    13/13

     

    |229

    Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-

     jaran Pkn Mi Se Kota Mataram

    Pengalaman Mengajar guru PKN MI

    di Kecamatan Sikur Kabupaten

    Lombok Timur Provinsi Nusa

    Tenggara Barat.  Laporan Penelitian.

    Mataram: Program Studi S1 PGMI

    FKIP Universitas Mataram.

    Heryani. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI 3

    Ampenan.  Laporan Penelitian.

    Mataram: Program Studi S1 PGMI

    FKIP Universitas Mataram.

    Iskandar. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI 2

    Cakranegara.  Laporan Penelitian.

    Mataram: Program Studi S1 PGMI

    FKIP Universitas Mataram.

    Rohana. (2008). Studi Kasus

    Pembelajaran IPS/PKN di MI 10

    Pemongkong Filial.  Laporan

     Penelitian. Mataram: Program Studi

    S1 PGMI FKIP Universitas Mataram.

    Sapriya & Winataputra, U.S. (2007).

     Materi dan Pembelajaran PKN MI .

    Jakarta: Universitas Terbuka.

    Silberman, M. (1996).  Active Learning:101 Strategies to Teach any Subject .

    Toronto: Allyn Bacon.

    Singarimbun, M. & Sofian E. 1989.

     Metode Penelitian Survai. Jakarta:

    LP3ES.

    Weimer, M. (1996).  Improving Your-

    Classroom Teaching . California:

    Sage Publication.

    Zaini, M., Munthe, B., & Aryani, S.A.

    (2004). Strategi Pembelajaran Aktif .Yogyakarta: CTMI.