jurnal pendidikan.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
1/13
|217
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS
LOKAL UNTUK MEWUJUDKAN PARADIGMA BARU
PADA PEMBELAJARAN PKN MI SE KOTA MATARAM
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu
Universitas Mataram
Abstract: This study aims to identify content of PKN teaching and learning, local valuesare widespread in target madrasahs that are widespread in madrashs as a material toconstruct an innovative learning model based on local values. The research was
conducted in three MINs in Kota Mataram. There are MIN Punia, MIN Cakranegara, danMIN Karang Baru. At the end of the study found an innovative learning model based onlocal values, in the form of manual activities for teaching and learning PKN, PKN
Textbook, and journal articles.
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menidentifikasikan isi pesan materi pembelajaran PKN nilai-nilai lokal yang berkembang di madrasah sasaran sebagai bahanutnuk menyusun kemungkinan model pembelajaran inovatif berbasis lokal. Penelitian
dilaksanakan di tiga MIN se Kota Mataram, antara lain MIN Punia, MIN Cakranegara,dan MIN Karang Baru. Pada akhir kegiatan penelitian diperoleh hasil berupa model pem- belajaran inovatif berbasis lokal pada mata pelajaran PKN di MI, dalam bentuk Panduan
kegiatan pembelajaran PKN, Buku Ajar PKN, dan artikel ilmiah.
Kata kunci: model pembelajaran inovatif, nilai-nilai lokal, paradigma baru PKN
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
2/13
218 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
PENDAHULUAN
Dalam masa transisi (proses) perjalanan
bangsa menuju masyarakat madani (civil
society), Pendidikan Kewarganegaraan
(PKN) sebagai salah satu mata pelajaran
di persekolahan perlu menyesuaikan diri
sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat yang sedang berubah.
Pembangunan karakter bangsa (national
character building ) yang sejak
proklamasi kemerdekaan RI telah
mendapatkan, perlu direvitalisasi agar
sesuai dengan isi pesan konstitusi negara
RI (Sapriya dan Winataputra, 2007).
Pada hakekatnya, proses
pembentukan karakter bangsa diharapkanmengarah pada penciptaan suatu
masyarakat Indonesia yang menempatkan
demokrasi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sebagai titik sentral. Dalam
proses itulah, pembangunan karakter
bangsa kembali dirasakan sebagai
kebutuhan yang sangat mendesak dan
tentunya memerlukan pola pemikiran
atau paradigma baru.
Tugas PKN dengan paradigma barunya mengembangkan pendidikan
demokratis mengemban tiga fungsi
pokok, yakni: mengembangkan
kecerdasan warga negara (civic
intelliegence), membina tanggungjawan
warga negara (civic responsibility), dan
mendorong partisipasi warga negara
(civic participation).
Fungsi pertama, diarahkan pada
terbentuknya warga negara yang cerdas.
Kecerdasan yang dimaksud sejatinya
bukan hanya kecerdasan dalam dimensi
rasional saja, namun lebih dari itu harusla
meiputi seluruh ranah konstruksi diri
dalam dimensi spiritual, emosional, dan
sosial. Jika keseluruhan dimensi ini dapat
dikembangkan, maka ciri khas PKN akan
nampak pada diri siswa yang memiliki
kecerdasan multi demensional.
Fungsi kedua, tanggungjawab
warga negara diarahkan pada pembentukan pribadi siswa yang
memiliki rasa tanggungjawab mulai pada
area yang terkecil (sempit) di sekitar
kehidupan sehari-harinya sampai dengan
kebutuhan global yang terkait hubungan
paling luas antarmanusia.
Fungsi ketiga, terwujudnya
partisipasi warga negara dimaksudkan
untuk membentuk pribadi siswa yang
sejak dini telah terlibat pada aktivitas-
aktivitas positif di lingkungan yang
terdekat dengan kehidupannya sehari-hari
sampai dengan lingkungan masyarakat
global yang menggambarkan hubungan
antarmanusia pada dimensi yang lebih
luas.
Pentingnya ketiga unsur penting pada paradigma baru pembelajaran PKN
disadari oleh guru MI di Mataram. Hasil
studi pendahuluan yang dilakukan oleh
Herianto (2007) menunjukkan bahwa di
setiap pertemuan-pertemuan
pembelajaran maupun aktivitas ilmiah
melalui seminar, workshop, maupun
diskusi-diskusi oleh guru-guru PKN di
MI Kota Mataram ditemukan adanya
keluhan yang mengarah pada kegelisahan
yang sangat mendesak untuk segera
mewujudkan pembelajaran PKN sesuai
dengan paradigm yang baru. Guru
menyadari sepenuhnya bahwa perubahan
kurikulum yang hingga saat ini terjadi,
telah memberikan andil tentang ketidak-
pastian tentang bagaimana seharusnya
mengajarkan isi pesan mata pelajaran
yang telah direvitalisasi. Akibatnya, mata
pelajaran ini hanya dimaknai
sebagaimana mata pelajaran lain yaituuntuk mewujudkan pribadi siswa cerdas
dan terbatas pada dimensi rasional.
Akibatnya, pembentukan karakter bangsa
yang diharapkan sejak dini nampaknya
sulit diwujudkan.
Pada hasil studi yangsama menun-
jukkan bahwa kualitas pendidikan belum
dapat merata di semua satuan pendidikan.
Terlebih lagi di tingkat madrasah,
khusunya madrasah ibtidyah (MI).
Dibandingkan dengan sekolah umum
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
3/13
|219
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
(SD), nampak bahwa madrasah memiliki
kekurangan di segala bidang. Khusus pa-
da bidang pembelajaran PKN pada
umumnya guru hanya mengajar berdasar-
kan buku paket dengan menggunakan
strategi pembelajaran ceramah. Aki- batnya, hasil belajar PKN tidak optimal
sesuai dengan harapan.
Meskipun disadari bahwa mata
pelajaran PKN sesungguhnya berperan
sentral pada pembentukan dan pengem-
bangan karakter siswa, namun para guru
tidak dapat berbuat banyak untuk
mewujudkan harapan tersebut. Selama ini
belum ada upaya yang sungguh-sungguh
untuk menemukan akar permasalahan pokok belum optimalnya implementasi
pembelajaran PKN dan sekaligus model
pembelajaran inovatif yang dapat mem-
bantu guru untuk mengatasi permasala-
han tersebut.
Perlu ada upaya sistematis melalui
kajian yang teliti untuk menemukan
strategi pembelajaran inovatif yang bersi-
fat khas dengan basis lokal. Mengingat
madrasah bersifat lokal dan masing-
masing lokal memiliki cirri khas yang
berbeda-beda satu sama lain, maka strate-
gi pembelajaran yang bersifat inovatif
dan berbasis lokal kemadrasahan diharap-
kan menjadi solusi tepat untuk mengatasi
belum optimalnya implementasi pembela-
jaran PKN yang berimpilkasi secara
umum terhadap rendahnya kualitas pen-
didikan di MI.
Pasang surut perubahan nama
matapelajaran PKN membawakonsekuensi pada isi pesan yang
dikandung pada mata pelajaran tersebut.
Sebagai mata pelajaran yang diharapkan
menjadi wahana pengembangan pribadi
siswa untuk menjadi warga negara yang
baik ( good citizenship), PKN tidaklah
sama dengan mata pelajaran lainnya.
Khususnya di MI, mata pelajaran ini
memiliki ciri khas yang jika
diselenggarakan nantinya dapat
mewujudkan pribadi siswa yang mampu
mengembangkan diri secara
komprehensif, meliputi ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotor.
Harapan terhadap berkembangnya
potensi siswa pada ketiga ranah tersebut
dituangkan pada isi pesan yang menjadi
tujuan paradigma baru PKN. Tiga fungsi
pokok yang diemban oleh PKN, meliputi:
mengembangkan kecerdasan warga
negara (civic intelliegence), membina
tanggungjawan warga negara (civic
responsibility), dan mendorong
partisipasi warga negara (civic
participation).
Meskipun paradigma baru pada
PKN telah ditegaskan, namun hingga saatini tanda-tanda untuk mencapai tujuan
tersebut belum nampak dilakukan dengan
tepat. Sejak KTSP PKN dicanangkan
pada tahun 2006, hingga saat ini belum
ditemukan upaya yang sungguh-sungguh
dan sistimatis untuk mewujudkan isi
pesan PKN. Kenyataan di lapangan (MI)
menunjukkan adanya stagnasi pada
pemahaman guru tentang hakikat mata
pelajaran PKN beserta pembelajaran yang
diharapkannya.
Hasil penelitian Herianto (2007)
pada guru-guru PKN se Kota Mataram
menunjukkan bahwa guru memiliki
keterbatasan pada pemahamannya
terhadap isi pesan mata pelajaran dan
model pembelajaran inovatif berbasis lo-
kal yang dibutuhkan untuk membiasakan
isi pesan mata pelajaran pada diri siswa.
Meskipun sebenarnya guru PKN
menyadari bahwa pembelajaran PKN bukan hanya berorientasi pada aspek
kognitif semata, namun lebih pada
pengembangan aspek afektif dan
psikomotor. Hasil studi kasus yang
dilakukan oleh Astuti (2008) di MI Al
Amin Ampenan-Mataram menunjukkan
bahwa orientasi guru mengajar masih
belum mengalamai perubahan berarti.
Meskipun kurikulum senantiasa berganti
secara periodik dan mata pelajaran
berubah nama sekaligus berubah isi
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
4/13
220 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
pesan, namun belum mampu menyentuh
perubahan kinerja guru saat
menyenggarakan pembelajaran sesuai
dengan harapan.
Kondisi di atas diperkuat pula
oleh studi kasus yang dilakukan oleh
Heryani di MI 3 Ampenan. Hasil studi
Heryani (2008) menunjukan kurang
pedulinya guru pada perubahan
paradigma PKN. Bahkan, guru belum
mengetahui secara pasti perubahan
paradigma pada PKN. Seperti juga hasil
identifikasi pengalaman mengajar yang
dilakukan oleh Herianto (2008) terhadap
guru PKN MI di Kecamatan Sikur
Kabupaten Lombok Timur Provinsi NusaTenggara Barat menunjukkan
ketidaktahuan guru akan adanya
paradigma baru pada pembelajaran PKN.
Bahkan pada studi yang sama diperoleh
bahwa guru memiliki pegetahuan dasar
yang relatif terbatas pada isi pesan utama
mata pelajaran PKN sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Proses belajar mengajar sangat
membosankan bagi siswa. Bahkan, siswa
seringkali senantiasa pasif untuk
mengikuti kegatan pembelajaran.
Sebagaimana hasil penelitian studi kasus
yang dilakukan oleh Abdurrahim (2008),
Rohana (2008), dan Iskandar (2008)
menunjukkan adanya respon siswa
terhadap setiap pembelajaran PKN
tergolong cukup rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari
kondisi di atas adalah keterbatasancapaian hasil belajar siswa hanya terpaku
pada aspek kognitif saja. Seperti
ditekankan oleh kajian studi kasus
Dwiyana (2008) di MI 13 Mataram
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
hanya berorientasi pada aspek/ranah
pengetahuan (kognitif). Itupun jika
ditelusuri lebih lanjut hanya
menggambarkan kemampuan
pengetahuan tingkat rendah.
Dari hasil beberapa kajian tersebut
jelas menggambarkan bahwa saat ini
implementasi mata pelajaran PKN di MI
se Kota Mataram masih bersifat
konvensional dan jauh dari harapan.
Proses pembelajaran hanya difungsikan
untuk mengembangkan kecerdasan siswayang tidak menggambarkan kebutuhan
multi dimensional. Siswa belum dilatih
bertanggungjawab dan partisipasi siswa
hampir tidak pernah terjadi sama sekali.
Pada hal di sisi lain, tuntutan agar
paradigma baru PKN segera diwujudkan
merupakan kebutuhan mendesak.
Untuk itu agar paradigma baru
PKN dapat diwujudkan, sangat
dibutuhkan upaya sistimatis denganmelalui identifikasi mendalam terhadap
isi pesan kurikulum, potensi sumberdaya
MI, dan model pembelajaran inovatif ber-
basis lokal. Kajian ini akan mengungkap
dan mendeskripsikan nilai-nilai PKN di
setiap MI sasaran, sumberdaya MI
sasaran, dan model pembelajaran inovatif
berbasis lokal yang sesuai berdasarkan
karkteristik setiap MI sasaran. Melalui
kajian ini dapat disusun suatu panduan
model pembelajaran inovatif berbasislokal yang digunakan oleh guru PKN
dalam rangka mewujudkan isi pesan
paradigma baru PKN.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dirancang sebagai
penelitian multiyears, yang rencananya
akan menempuh tahapan dan bentukkegiatan selama dua tahun. untuk
menghasilkan produk yang ditargetkan.
Rencana kerja yang akan ditempuh dalam
penelitian ini adalah metode kerja
penelitian dan pengembangan (research
and development ). Singarimbun dan
Sofian (1989) menegaskan bahwa pola
penelitian pengembangan dilaksanakan
dalam rangkaian kegiatan kajian-
intervensi-refleksi-evaluasi, sampai
menghasilkan produk. Pada penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa panduan
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
5/13
|221
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
kegiatan dan buku ajar pembelajaran
PKN yang berisi fokus isi pesan materi
pembelajaran dan model pembelajaran
inovatif berbasis lokal untuk
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
di kelas.Penelitian ini akan dilakukan di
Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara
Barat, yang terdiri dari tiga area: timur
(Kecamatan Cakranegara), tengah
(Kecamatan Mataram, dan barat
(Kecamatan Ampenen). Dalam identifi-
kasi isi pesan PKN sesuai KTSP terdapat
3 kelompok yang menjadi sampel
penelitian yaitu pada MI yang memiliki
kualitas kategori tinggi, sedang, dan ren-
dah. Penetapan wilayah ini dalam rangka
penggalian nilai-nilai khas dari masing-
masing kategori MI yang ada. Proses
pengumpulan data dengan FGD, wa-
wancara, angket untuk masing-masing
kelompok MI akan dilakukan pada mas-
ing-masing wilayah sekolah tersebut be-
rada.
Untuk memudahkan pemantauan,
pelaksanaan uji coba penerapan model
pembelajaran inovatif berbasis lokal akandilakukan di setiap wilayah sampel
(wilayah kecamatan di kota Mataram).
Masing-masing kategori MI di setiap
wilayah sampel akan diberikan perla-
kukan (uji coba), sehingga akan diperoleh
variasi model sesuai dengan karakteristik
MI yang ada.
Sampel penelitian ini akan terkait
dengan identifikasi nilai-nilai PKN pada
KTSP dan sekaligus pelaksanaan uji coba
pelaksanaan kegiatan penelitian, dian-taranya: (1) Penggalian nilai-nilai PKN
pada KTSP yang dapat digunakan sebagai
dasar terciptanya landasan bagi pengem-
bangan model pembelajaran inovatif ber-
basis lokal dan (2) Hasil penggalian nilai-
nilai PKN pada KTSP selanjutnya
disusun menjadi panduan pengembangan
pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran inovatif berbasis lokal bagi
MI sesuai dengan karakteristik yang di-
milikinya. Berdasarkan teknik quota pur- posive random sampling akan diperoleh 3
MI sampel di masing-masing area. Di dari
tiga area: timur (Kecamatan Cakranegara)
diperoleh 1 buah MI dengan kategori
kualitas baik (minimal akreditasi B); ten-
gah (Kecamatan Mataram, diperoleh 1
buah MI dengan kategori kualitas baik(minimal akreditasi B), dan barat
(Kecamatan Ampenen) diperoleh 1 buah
MI dengan kategori kualitas baik
(minimal akreditasi B).
Untuk melaksanakan tahapan
penelitian seperti tersebut di atas,
penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode wawancara,
dokumentasi, angket, Focus Group
Discussion (FGD), pelatihan dan
partisipasi guru MI sasaran
(Particapatory Rural Appraisal/PRA).
Rinciannya sebagi berikut: Pendekatan
kualitatif , digunakan untuk memproses
hasil identifikasi dan kajian tentang nilai-
nilai PKN pada KTSP sampai tersusun
materi pembelajaran yang sequensial dan
model-model pembelajaran inovatif
berbasis lokal yang sesuai, pedoman
penerapannya sampai implementasinya
dan kajian terhadap hasil implementasi pembelajaran inovatif berbasis lokal serta
penyusunan laporan penelitian.
Wawancara, terutama akan digunakan
dalam rangka menggali data tentang nilai-
nilai PKN kepada guru dan kepala MI
yang menjadi subyek penelitian ini
termasuk mengecek kesiapan, kendala
dari guru dalam ujicoba dan penerapan
model pembelajaran inovatif berbasis
lokal. Disamping menggunakan
wawancara dalam mengali nilai-nilaiPKN juga dilakukan kajian dokumentasi
perangkat pembelajaran yang telah
disusun oleh guru.
Metode angket , penggunaannya
lebih ditekankan pada evaluasi dan kajian
terhadap hasil uji coba model
pembelajaran inovatif berbasis lokal yang
akan dikenakan pada subyek penelitian
guru, dan siswa di sekolah uji coba.
Focus Group Discussion (FGD),
digunakan dalam mengkaji danmemadukan antara nilai-nilai PKN yang
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
6/13
222 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
terdapat pada KTSP dan buku paket serta
memadukan dan mensinkronkan dengan
model pembelajaran inovatif berbasis
lokal yang tepat. Pelatihan, lebih
merupakan suatau kegiatan dalam rangka
meningkatkan kemampuan guru dalammelaksanakan pembelajaran atau
penerapan model pembelajaran inovatif
berbasis lokal bagi siswanya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Langkah awal yang dilakukan
oleh penelitia dalam rangka Pengem- bangan Model Pembelajaran Inovatif Ber-
basis Lokal Untuk Mewujudkan Paradig-
ma Baru Pada Pembelajaran PKN MI se
Kota Mataram adalah melakukan kajian
terhadap nilai PKN berdasarkan analisis
terhadap isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) PKN untuk SD/MI
kelas rendah (kelas 1) dan kelas tinggi
(kelas 4). Hasil kajian dipadukan dengan
analisis terhadap nilai-nilai kearifan lokalyang berkembang dalam kehidupan sehari
-hari di madrasah. Hasilnya adalah se-
bagai berikut:
Kelas : 1
Satuan Pendidikan : MI/SD
Tabel 02: Hasil kajian nilai PKN ber-
dasarkan analisis KTSP dan kajian
lapangan di
madrasah sasaran, kelas 1
MI.
No. Kompetensi Dasar Indikator Nilai-Nilai PKN
1 1.1 Mengenal perbedaan jenis
kelamin, agama, sukubangsa
1.1.1 Menjelaskan perbedaan
jenis kelamin.1.1.2 Menjelaskan jenis-jenis
agama.
1.1.3 Menjelaskan keane-
karagaman suku di
tanah air Indonesia.
Perbedaan, keragaman,
toleransi, kerjasama,saling menghargai dan
menghorma.
1.2 Memberikan contoh
hidup rukun melalui
kegiatan di rumah dan di
sekolah
1.2.1 Menunjukkan contoh
hidup rukun dalam
kegiatan di rumah.
1.2.2 Menunjukkan contoh
hidup rukun dalam
kegiatan di sekolah.
Hidup rukun, saling to-
long-menolong, kerjasa-
ma, saling member dan
menerima.
1.3 Menerapkan hidup rukun
di rumah dan di sekolah
1.3.1 Mempraktekkan hidup
rukun di rumah.
1.3.2 Mempraktekkan hidup
rukun di sekolah.
Hidup rukun, saling to-
long-menolong, kerjasa-
ma, saling member dan
menerima.
2 2.1 Menjelaskan penngnya
tata terb di rumah dan di
sekolah
2.1.1 Menjelaskan penngnya
tata terb di rumah.
2.1.2 Menjelaskan penngnya
tata terb di rumah.
Disiplin, terb, taat,
cinta damai dalam ket-
erban dan kebersa-
maan.
2.2 Melaksanakan tata terb
di rumah dan di sekolah
2.2.1 Membiasakan diri berper-
ilaku terb di rumah.
2.2.2 Membiasakan diri berper-
ilaku terb di sekolah.
Disiplin, terb, taat,
cinta damai dalam ket-
erban dan kebersa-maan.
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
7/13
|223
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
Kelas : 4
Satuan Pendidikan : MI/SD
Tabel 03: Hasil kajian nilai PKN berdasarkan analisis KTSP dan kajian lapangan di
madrasah sasaran, kelas 4 MI.
No. Kompetensi Dasar Indikator Nilai-Nilai PKN
3 3.1 Menjelaskan hak anak
untuk bermain, belajar
dengan gembira dan
didengar pendapatnya
3.1.1 Menjelaskan hak anak
untuk bermain.
3.1.2 Menjelaskan hak anak
untuk belajar dengan
gembira.
3.1.3 Menjelaskan hak anak
untuk didengar pen-
dapatnya.
Hak azazi, hak bermain,
hak belajar, hak ber-
pendapat, menghargai
satu sama lain.
3.2 Melaksanakan hak anakdi rumah dan di sekolah
3.2.1 Membiasakan diri untuk
melaksanakan hak anak
di rumah.
3.2.1 Membiasakan diri untuk
melaksanakan hak anak
di sekolah.
Hak azazi, hak bermain,
hak belajar, hak ber-
pendapat, menghargai
satu sama lain.
4 4.1 Mengiku tata terb di
rumah dan di sekolah
4.1.1 Membiasakan diri terb
sesuai dengan aturan di
rumah.
4.1.2 Membiasakan diri terb
sesuai dengan aturan di
sekolah.
Disiplin, terb, taat,
menjaga sopan santun.
4.2 Melaksanakan aturan
yang berlaku di rumah
dan sekolah
4.2.1 Mempraktekkan aturan-
aturan yang berlaku di
rumah.
4.2.2 Mempraktekkan aturan-
aturan yang berlaku di
sekolah.
Disiplin, terb, taat,
menjaga sopan santun.
No. Kompetensi Dasar Indikator Nilai-Nilai PKN
1 1.1 Mengenal lembaga-
lembaga dalamsusunan pemerintah
desa dan pemerintah
kecamatan
1.1.1 Menjelaskan lembaga-
lembaga dalam susunanpemerintahan desa.
1.1.2 Menjelaskan lembaga-
lembaga dalam susunan
Keteraturan, pela-
yanan, disiplin, kerjasama tepat waktu.,
menghargai waktu,
dan sanggup menjaga
keterban.
1.2 Menggambarkan
struktur organisasi
pemerintah desa dan
pemerintah
kecamatan
1.2.1 Menyusun bagan struktur
organisasi pemerintah desa.
1.2.2 Menyusun bagan struktur
organisasi pemerintah
kecamatan.
Keteraturan, pela-
yanan, disiplin, kerja
sama tepat waktu.,
menghargai waktu,
dan sanggup menjaga
keterban.
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
8/13
224 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
No. Kompetensi Dasar Indikator Nilai-Nilai PKN
2 2.1 Mengenal lembaga-
lembaga dalam
susunan pemerintah
kabupaten kota dan
provinsi
2.1.1 Menjelaskan lembaga-
lembaga dalam susunan
pemerintah kabupaten.
2.1.2 Menjelaskan lembaga-
lembaga dalam susunanpemerintah kota.
2.1.3 Menjelaskan lembaga-
lembaga dalam susunan
pemerintah propinsi.
Keteraturan, pela-
yanan, disiplin, kerja
sama tepat waktu.,
menghargai waktu,
dan sanggup menjagaketerban.
2 Menggambarkan struktur
organisasi kabupaten,
kota dan provinsi
2.2.1 Menyusun bagan struktur
organisasi kabupaten.
2.2.2 Menyusun bagan struktur
organisasi kota.
2.2.3 Menyusun bagan struktur
organisasi propinsi.
Keteraturan, pela-
yanan, disiplin, kerja
sama tepat waktu.,
menghargai waktu,
dan sanggup menjaga
keterban.
3 3.1 Mengenal lembaga-
lembaga negara
dalam susunan
pemerintahan
ngkat pusat, seper
MPR, DPR, Presiden,
MA, MK, BPK dan lain
-lain
3.1.1 Menjelaskan lembaga
ternggi negara MPR.
3.1.2 Menjelaskan lembaga nggi
negara DPR.
3.1.3 Menjelaskan lembaga nggi
negara Presiden.
3.1.4 Menjelaskan lembaga nggi
negara MA.
3.1.5 Menjelaskan lembaga nggi
negara MK.
3.1.6 Menjelaskan lembaga nggi
negara BPK.
Cinta tanah air, bang-
ga sebagai bangsa
Indonesia, menjaga
kebudayaan daerah
sebagai pilar budaya
nasional.
3 3.2 Menyebutkanorganisasi
pemerintahan
ngkat pusat, seper
Presiden, Wakil
presiden dan para
Menteri
3.2.1 Menjelaskan organisasipemerintahan ngkat pusat
Presiden.
3.2.2 Menjelaskan organisasi
pemerintahan ngkat pusat
Wakil Presiden.
3.2.3 Menjelaskan organisasi
pemerintahan ngkat pusat
Menteri.
Cinta tanah air, bang-ga sebagai bangsa
Indonesia, menjaga
kebudayaan daerah
sebagai pilar budaya
nasional.
4 4.1 Memberikan contoh
sederhana pengaruh
globalisasi di
lingkungannya
4.1.1 Menunjukkan contoh
sederhana pengaruh global
di lingkungan keluarga.
4.1.2 Menunjukkan contohsederhana pengaruh global
di lingkungan sekolah.
Keterbukaan, disiplin,
kerja keras, inovaf,
kreaf, kerjasama,
saling membantu satusama lain, berdikari.
4.2 Mengidenfikasi
jenis budaya
Indonesia yang
pernah ditampilkan
dalam misi
kebudayaan
internasional
4.2.1 Mengidenfikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah
ditampilkan pada misi
kebudayaan nasional.
4.2.2 Mengidenfikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah
ditampilkan pada misi
kebudayaan internasional.
Keterbukaan, disiplin,
kerja keras, inovaf,
kreaf, kerjasama,
saling membantu satu
sama lain, berdikari.
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
9/13
|225
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
Pembahasan
Atas dasar nilai-nilai hasil kajian
KTSP dan lapangan dimadrasah, peneliti
mengembangkan nilai-nilai tersebut. Nilai
-nilai hasil kajian menunjukkan bahwa
dari ketiga MI sasaran diperoleh jabarannilai yang relatif sama satu sama lain.
Persamaan jabaran nilai menunjukkan
bahwa pada prinsipnya MI sasaran
mengembangkan nilai yang bersumber
pada kebiasaan sehari-hari yang didasar-
kan oleh kebiasaan masyarakat setempat
maupun budaya yang bersumber dari aga-
ma Islam.
Nilai sebagai patokan dasar bersi-
kap dan berperilaku oleh warga madrasahmenujukkan adanya konsistensi warga
madrasah dalam memahami sesuatu yang
dianggap kebenaran dan terpelihara da-
lam kehidupan sehari-hari. Sumber nilai
inilah yang secara prinsip mengilhami
para guru untuk mengembangkan
kegiatan pembelajaran di kelas. Selama
ini, para guru memiliki keragaman dalam
menterjelahkan nilai-nilai praktis maupun
secara konseptual berdasarkan tingkat
pemahamannya. Akibatnya, bagi guru
yang memiliki pemahaman tinggi ter-
hadap pentingnya penyelenggaraan pem-
belajarn PKN dengan berbasis pada nilai
lokal tentu bukanlah menjadi permasala-
han yang sulit untuk diimplementasikan.
Namun, bagi guru PKN yang belum me-
mahami pentingnya pemahaman yang
komprehensif terhadap nilai PKN tentu
merupakan permasalahan yang tidak mu-
dah untuk diimplementasikan.
Atas dasar keragaman yang terjadi
di lingkungan MI maupun antar MI, maka
muncul adanya kebutuhan agar diperoleh
persamaan persepsi dalam memahami
pentingnya nilai praktis maupun secara
konseptual perlu disusun panduan praktis penjabaran nailai ke dalam kegiatan pem-
belajaran PKN di kelas. Mengingat ke-
bituhan dasar yang mendesakterhadap
pentingnya implementasi nilai, pada tahap
berikutnya dilakukan perancangan Nilai-
Nilai PKN, Strategi Pembelajaran, dan
Media Pembelajarn sebagai Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran PKN di
MIN Sasaran. Hasilnya sebagai berikut:
No. Kompetensi Dasar Indikator Nilai-Nilai PKN
4.3 Menentukan sikap
terhadap pengaruh
globalisasi yang
terjadi di
lingkungannya
4.3.1 Menunjukkan sikap sebagai
wujud pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan di
lingkungan keluarga.
4.3.2 Menunjukkan sikap sebagai
wujud pengaruh globalisasi
terhadap kehidupan di
lingkungan sekolah.
Keterbukaan, disiplin,
kerja keras, inovaf,
kreaf, kerjasama,
saling membantu satu
sama lain, berdikari.
Kelas : 1
Satuan Pendidikan : MI/SD
Tabel 04: Rancangan nilai-nilai pkn, strategi pembelajaran, dan media
pembelajarn sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran pkn di
MIN sasaran, kelas 1 MI
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
10/13
226 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
Kelas : 4
Satuan Pendidikan : MI/SD
Tabel 05: Rancangan nilai-nilai pkn, strategi pembelajaran, dan media pembelajarn sebagai panduan penyelenggaraan pembelajaran pkn di
MIN sasaran, kelas 4 MI.
No. Nilai-Nilai PKN Stategi Pembelaja-
ran Media Pembelajaran
1 Perbedaan, keragaman, tol-
eransi, kerjasama, saling
menghargai dan menghor-
ma.
Pembelajaran
Kooperaf: Student
Team Achievement
Division (STAD)
Gambar Keberagaman, Kasus
Toleransi, dan Puzzle Per-
mainan Salin Menghargai dan
Menghorma
Hidup rukun, saling tolong-
menolong, kerjasama, saling
member dan menerima.
Pembelajaran
Kooperaf: Team
Group Tournament
(TGT)
Gambar Hidup Rukunm, Ceri-
ta tentang Penngnya Ker-
jasama dan Gotong Royong
2 Disiplin, terb, taat, cinta
damai dalam keterban dan
kebersamaan.
Pembelajaran
Kooperaf: Group
Invesgaon (GI)
Gambar tentang Contoh Per-
buatan terb dan Disiplin,
Soal Cerita tentang Cinta
Damai dalam Keterban dan
Kebersamaan
3 Hak azazi, hak bermain, hak
belajar, hak berpendapat,
menghargai satu sama lain.
Pembelajaran
Kooperaf: GI dan
TGT
Puzzle tentang Hak Azazi, Hak
Bermain, Hak Belajar, Hak
Berpendapat, Menghargai
Satu Sama Lain
4 Disiplin, terb, taat, menjaga
sopan santun.
Pembelajaran
Kooperaf: GI dan
STAD
Gambar tentang Contoh Per-
buatan terb dan Disiplin,
Soal Cerita tentang Sopan
SAntun dalam Kehidupan
Sehari-Hari
No. Nilai-Nilai PKN Stategi Pembelaja-
ran Media Pembelajaran
1 Keteraturan, pelayanan,
disiplin, kerja sama tepat
waktu., menghargai waktu,
dan sanggup menjaga ket-
erban.
Pembelajaran
Kooperaf: STAD
dan GI
Gambar dan Cerita Kasus
tentang Keteraturan, Pela-
yanan, Disiplin, Kerja Sama
Tepat Waktu., Menghargai
Waktu, dan Sanggup Menja-
ga Keterban.
2 Cinta tanah air, bangga se-
bagai bangsa Indonesia,
menjaga kebudayaan daerah
sebagai pilar budaya nasion-
al.
Pembelajaran
Kooperaf: TGT dan
GI
Gambar, Cerita, dan Puzzle
tentang Cinta Tanah Air,
Bangga sebagai Bangsa Indo-
nesia, Menjaga Kebudayaan
Daerah sebagai Pilar Budaya
Nasional
3 Keterbukaan, disiplin, kerja
keras, inovaf, kreaf, ker-
jasama, saling membantu
satu sama lain, berdikari.
Pembelajaran
Kooperaf: STAD
dan TGT
Gambar, Cerita, dan Puzzle
tentang Keterbukaan,
Disiplin, Kerja Keras, Inovaf,
Kreaf, Kerjasama, Saling
Membantu Satu Sama Lain,
Berdikari
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
11/13
|227
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
Agar guru MI kelas 1 dan 4 dapat
mengimplementasikan rancangan pada
kegiatan pembelajaran, maka peneliti me-
nyusun rancangan kegiatan pembelajaran
dalambentuk buku ajar. Terdapat dua bu-
ku ajar sebagai prosuk akhir penelitianini, yakni Buku Ajar Kelas Rendah (Kelas
1) dan Buku Ajar Kelas Tinggi (Kelas 4).
Pada setiap buku ajar berisi tentang Pen-
dahuluan, Kegiatan Pembelajaran, Pe-
nutup, dan Pustaka Acuan. Pada bagian
pendahuluan diuraikan tentang perubahan
paradigma berfikir guru yang semula
kbersifat guru sentris diarahkan pada
siswa sentris. Pembelajaran PKN dikem-
bangkan sebagai wahana untukpengem-
bangan kemampuan kogniti, afektif, dan
psikomotor sisw secara terpadu dalam
konteks untuk mewujudkan siswa yang
mandiri. Pembelajaran PKN bukanlah
pembelajaran biasa yang hanya
menekankan pada konteks alih informasi
dari guru ke siswa secara monoton tanpa
makna. Namun, pembelajaran PKN lebih
mengedepankan pentingnya penguatan
diri siswa terhadap potensi yang bersifat
komprehensif pada ranah kognitif, afektif,dan psikomotor.
Bagian pembelajaran sebagai im-
plementasi konrit dari perubahan paradig-
ma pembelajaran PKN, diarahkan pada
model pembelajaran tematik dengan
fokus pengembangan diri siswa secara
komprehensif dan integratif. Komprehen-
sif merujuk pada kebulatan pengem-
bangan ranah kognitif, afektif, dan psiko-
motor. Sengankan integratif menunjukkan
adanya pembahasan isi PKN yang bukanhanya mengulas materi PKN secara par-
sial, namun harus memadukan dengan
konteks kebutuhan riil dilapangan. PKN
harus dikembangkan sebagai aktivitas
pembelajaran yang bermakna bagi siswa
sebagai pribadi yang utuh secara individ-
ual maupun sosial.
Bagian akhir buku ajar berisi ten-
tang pustaka rujukan. Hal ini menjadi
sesuatu yang penting artinya bagi guru bilamana guru ingin mencoba mengem-
bangkan l;ebih lanjuit isi buku ajar
dengan mengakjai kembali sumber-
sumber rujukan yang telah tersedia. Guru
PKN bukanlah aseseorang yang bersifat
statis hanya menerima sesuatu tanpa
upaya kritis terhadap sesuatu. Guru PKNyang diharapkan adalah seorang guru
yang memiliki kemampuan kritis dalam
memahami konteks isi materi pembelaja-
ran, lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, dan upaya-upaya yang harus dil-
akukan dalam menyelaraskan kebutuhan
lingkungan dengan isi pesan pembelaja-
ran.
Sebagai upaya untuk me-
nyesuaikan antara isi buku ajar dengankemampuan guru yang beragam, maka
melalui kajian penelitian ini buku ajar
yang ada dilengkapi dengan panduan un-
tuk menggunakannya. Melalui panduan
yang ada, guru diarahkan baik secara kon-
septual maupun praktis terhadap harapan
akhir penyelenggaraan pembelajaran
PKN di MI. Melalui penyediaan panduan,
paling tidak dapat dieliminir kekuarangan
maupun keragaman persepsi guru dalam
memahami konteks isi buku ajar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Seperti telah diuraikan pada bagi-
an awal bahwa rendanya kualitas pendidi-
kan di madrasah ditandai oleh tidak
berkualitasnya kegiatan pembelajaran
PKN. Menyadari atas kekurangan ini
dengan memperhatikan hasil analisis nilai
pada muatan KTSP PKN, kajian di lapan-
gan berdasarkan hasil daftar isian pertan-
yaan dan wawancara yang dilakukan
peneliti dengan guru-guru Pembina mata
pelajaran PKN, serta berdasarkan hasil
FGD maupun observasi terhadap kegiatan
pembelajaran, maka peneliti melakukan
workshop untuk merumuskan panduan
pembelajaran PKN yang inovatif dan ber- basis nilai-nilai local, maka dapat disim-
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
12/13
228 | Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 21 No. 3. Desember 2014
pulkan hasilnya sebagai berikut:
1. Nilai-Nilai PKN Hasil Analisis KTSP
PKN dan Studi Lapangan di Madrasah
Sasaran, meliputi:
a. Perbedaan, keragaman, toleransi,kerjasama, saling menghargai dan
menghormati.
b. Hidup rukun, saling tolong-
menolong, kerjasama, saling mem-
ber dan menerima.
c. Disiplin, tertib, taat, cinta damai
dalam ketertiban dan kebersamaan.
d. Hak azazi, hak bermain, hak belajar,
hak berpendapat, menghargai satu
sama lain.
e. Disiplin, tertib, taat, menjaga sopan
santun.
f. Keteraturan, pelayanan, disiplin,
kerja sama tepat waktu., menghar-
gai waktu, dan sanggup menjaga
ketertiban.
g. Cinta tanah air, bangga sebagai
bangsa Indonesia, menjaga ke-
budayaan daerah sebagai pilar bu-daya nasional.
h. Keterbukaan, disiplin, kerja keras,
inovatif, kreatif, kerjasama, saling
membantu satu sama lain, berdikari.
2. Strategi Pembelajaran Inovatif yang
Dikembangkan berdasarkan Nilai-Nilai
PKN Hasil Kajian, meliputi:
a. Pembelajaran Kooperatif: Student
Team Achievement Division(STAD), Team Group Tournament
(TGT) dan Group Investigation
(GI).
b. Media yang tepat sebagai pen-
dukung penggunaan strategi pem-
belajaran meliputi gambar, cerita
kaus, dan puzzle yang terkait erat
dengan masing-masing kajian nilai.
Saran
Berdasakan kesimpulan di atas,
maka beberapa saran yang diajukan meli-
puti:
1. MIN Sasaran penelitian hendaknyamengupayakan dengan sungguh-
sungguh implementasi hasil penelitian
ini dalam bentuk workshop lanjutan
untuk menguatkan keterampilan guru
dalam mengelola pembelajaran dengan
menggunakan panduan dan buku ajar
yang ada.
2. Dilitabmas Dikti Kemdikbud melalui
skim desentralisasi Universitas Mata-
ram pada penelitian fundamental di-harapkan memberikan kesempatan un-
tuk penelitian lanjutan tahap kedua se-
bagai kelanjutan revisi hasil penelitian
yang produknya disesuaikan dengan
kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013.
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrahim. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI 23
Mataram. Laporan Penelitian.
Mataram: Program Studi S1 PGMI
FKIP Universitas Mataram.
Astuti, S. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI Al
Amin Ampenan-Mataram. Laporan
Penelitian. Mataram: Program Studi
S1 PGMI FKIP Universitas Mataram.Dwiyana, B. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI 13
Mataram. Laporan Penelitian.
Mataram: Program Studi S1 PGMI
FKIP Universitas Mataram.
Herianto, E. (2007). Identifikasi
Pendidikan Afektif pada
Pembelajaran PKN. Laporan
Penelitian. Mataram: Lembaga
Penelitian Universitas Mataram.Herianto, E. (2008). Identifikasi
-
8/18/2019 jurnal pendidikan.pdf
13/13
|229
Hamidsyukrie ZM, Edy Herianto, Dwi Istati Rahayu Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis Lokal Untuk Mewujudkan Paradigma Baru Pada Pembela-
jaran Pkn Mi Se Kota Mataram
Pengalaman Mengajar guru PKN MI
di Kecamatan Sikur Kabupaten
Lombok Timur Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Laporan Penelitian.
Mataram: Program Studi S1 PGMI
FKIP Universitas Mataram.
Heryani. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI 3
Ampenan. Laporan Penelitian.
Mataram: Program Studi S1 PGMI
FKIP Universitas Mataram.
Iskandar. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI 2
Cakranegara. Laporan Penelitian.
Mataram: Program Studi S1 PGMI
FKIP Universitas Mataram.
Rohana. (2008). Studi Kasus
Pembelajaran IPS/PKN di MI 10
Pemongkong Filial. Laporan
Penelitian. Mataram: Program Studi
S1 PGMI FKIP Universitas Mataram.
Sapriya & Winataputra, U.S. (2007).
Materi dan Pembelajaran PKN MI .
Jakarta: Universitas Terbuka.
Silberman, M. (1996). Active Learning:101 Strategies to Teach any Subject .
Toronto: Allyn Bacon.
Singarimbun, M. & Sofian E. 1989.
Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Weimer, M. (1996). Improving Your-
Classroom Teaching . California:
Sage Publication.
Zaini, M., Munthe, B., & Aryani, S.A.
(2004). Strategi Pembelajaran Aktif .Yogyakarta: CTMI.