jurnaltesishairulcandra

Upload: erik-jones

Post on 17-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    1/101

    1

    PENERAPAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY

    INFERENCE SYSTEM (ANFIS) UNTUK MEMPREDIKSI

    KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN

    TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

    (STUDI KASUS PUSKESMAS DESA GEDANG SUNGAIPENUH)

    TESIS

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memproleh Gelar Magister Komputer

    HAIRUL CANDRA112321085

    PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER

    UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG

    APRIL 2013

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    2/101

    2

    Universitas Putra Indonesia YPTK PadangProgram Pascasarjana Magister Ilmu Komputer

    Tanda Persetujuan Diberikan Kepada

    NAMA :

    NO BP :

    HAIRUL CANDRA

    112321085

    PENERAPAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY

    INFERENCE SYSTEM (ANFIS) UNTUK MEMPREDIKSI

    KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN

    TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

    (STUDI KASUS PUSKESMAS DESA GEDANG SUNGAIPENUH)

    Disetujui Untuk Diajukan Pada Ujian Akhir, Sidang Tertutup

    Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer

    Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

    MENYETUJUI

    PEMBIMBING I

    Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, MSc

    PEMBIMBING II

    Dr. H. Sarjon Defit, MSc

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    3/101

    3

    Telah Dinyatakan Lulus Ujian Tesis Pada Sidang Tertutup Program

    Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Putra Indonesia YPTKPadang Pada Tanggal 19 Maret 2013 Dengan Hasil Sangat Baik.

    Padang, 19 Maret 2013

    Tim Penguji,

    Penguji I :

    Dr. H. Sarjon Defit, S.Kom., MSc.

    Penguji II :

    Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, MSc.

    Mengesahkan,

    Direktur Program Pascasarjana

    Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

    Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, M.Sc

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    4/101

    4

    Saya Menyatakan karya tesis ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali kutipan danringkasan buku dan jurnal yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya

    Tanda tangan : .................................................

    Nama Penulis : Hairul Candra

    No BP : 112321085

    Tanggal : 19 Maret 2013

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    5/101

    5

    Sujud syukur kupanjatkan padaMu ya Allah atas keberhasilan ini, tiada keberhasilan yang

    dapat kuraih tanpa Rahmat dan Hidayah Mu.

    Tesis ini ku persembahkan kepada istri dan anandaku tercinta Nofear Mara Candra,

    Pretty Roiyan Wilmara, dan Fabiyan Jannatan sebagai wujud terimakasih dan kasih sayangku

    kepada mereka yang telah sabar menununggu. Dengan semangat dan dorongan yang mereka

    berikan slalu menjadi motivasi bagi ku dalam menyelesaikan tesis ini.

    Semoga tesis ini dapat menjadi pemicu semangat bagi mereka untuk meraih cita-citanya di masa

    depan kelak, amin.

    Karya ku ini tak luput dari do`a semua keluarga Besarku di Pengasi Baru Ayahnda tercinta

    H.Abdullah Wali Mat Syah Karim Dept. Parwo, serta kerabat dan handai tolan terima kasih

    atas do`anya.

    Khusus teman-teman angkatan 18-C terima kasih atas semua bantuannya.

    Terima kasih civitas akademika AMIK Depati Parbo Kerinci yang telah memberi bantuan

    material dan spiritual.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    6/101

    6

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

    memberikan kekuatan dan kesehatan serta hidayah-Nya kepada Penulis. Shalawat

    beserta salam tidak lupa penulis ucapkan keharibaan Sri Baginda Rasulullah SAW

    yang telah membawa umatnya dari jaman kegelapan menuju jalan yang terang

    benderang penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    penulisan tesis ini dengan kesabaran dan keteguhan hati. Tidak lupa mengucapkan

    terimaksih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan

    tesis ini, antara lain :

    1. H. Herman Nawas, Selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Komputer

    YPTK Universitas Putra Indonesia Padang.

    2. Dr. H. Sarjon Defit, S.Kom, M.Sc, Selaku Rektor Perguruan Tinggi

    Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang sekaligus

    Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, perhatian dan ilmunya dalam

    menyusun tesis ini sehingga tesis dapat terselesaikan dengan baik.

    3. Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, M.Sc, Selaku Direktur Pasca Sarjana

    Universitas Putra Indonesia YPTK Padang yang memberikan kesempatan

    kepada penulis untuk mengikuti Program Pasca Sarjana Magister Ilmu

    Komputer dan sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah meluangkan

    waktu, perhatian dan membimbing penulis dalam menyusun tesis ini.

    4. Seluruh Dosen, Program Magister Ilmu Komputer yang mendistribusikan

    Pengetahuannya selama mengikuti Perkuliahan.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    7/101

    7

    5. Seluruh Pegawai dan Karyawan, Program Magister Ilmu Komputer dalam

    layanan administrasi selama mengikuti perkuliahan.

    6. Seluruh teman-teman, angkatan XVIII A,B,C,D Program Magister Ilmu

    Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang yang sama-sama

    berjuang mengikuti perkuliahan dan penyusunan tesis ini.

    Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

    penulisan tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan disebabkan berbagai

    keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat berharap akan kritik dan saran

    yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini sehingga dapat

    lebih bermanfaat.

    Padang, 19 Maret 2013

    Penulis

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    8/101

    8

    ABSTRAK

    Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisa permasalahan kepuasan

    pasien rawat jalan pada Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh. Responden yang

    menjadi subjek dari penelitian ini berjumlah 20 orang. Penelitian menggunakan

    survey, metode sampling dan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data.

    Penelitian ini menggunakan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System

    (ANFIS). Data dianalisa menggunakan software MATLAB. Penelitian ini

    menunjukkan hasil pelayanan seperti berikut: (1) Sangat Memuaskan (2) Memuaskan

    (3) Sangat Tidak Memuaskan. Dengan memahami variable-variabel yangmempengaruhi tingkat kepuasan pasien, pihak manajemen akan mengetahui seberapa

    pentingnya variable tersebut. Jadi, diharapkan mereka dapat memutuskan untuk

    memelihara dan mengembangkannya dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan

    pasien.

    Kata Kunci : Reliability, Responsiveness,Assurance,Emphaty, Tangible, dan ANFIS.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    9/101

    9

    ABSTRACT

    The main objective of this study was to analyze the problem of outpatient satisfaction

    in Rural Health Center Desa Gedang Sungai Penuh. Respondents who are the

    subject of this study amounted to 50 people. Research using surveys, sampling

    methods and questionnaires as a tool to collect data. This study uses Adaptive

    Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS). Data were analyzed using MATLAB

    software. This study shows the results of the service as follows: (1) Very Good (2)

    Satisfactory (3) Very Unsatisfactory. By understanding the variables that affect the

    level of patient satisfaction, management will know how important the variable. So,

    hopefully they can decide to maintain and develop it in order to obtain patient

    satisfaction.Reserve Word : Reliability, Responsiveness,Assurance,Emphaty, Tangible, dan ANFIS.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    10/101

    10

    DAFTAR ISI

    BAB JUDUL HALAMAN

    HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iii

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iv

    HALAMAN PENGAKUAN ................................................................ v

    HALAMAN DEDIKASI ...................................................................... vi

    HALAMAN PENGHARGAAN .......................................................... vii

    ABSTRAK .................................................................................... viii

    ABSTRACT .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xvi

    I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 4

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 5

    1.4 Batasan Masalah..................................................................... 6

    1.5 Sistematika Penulisan ............................................................ 6

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    11/101

    11

    II LANDASAN TEORI

    2.1 Neural........................................................................... 8

    2.2 Fuzzy ............................................................................. 9

    2.2.1 Pengertian LogikaFuzzy.......................... 9

    2.3 Neuro Fuzzy .................................................................. 10

    2.4 Adaptif Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) ....... 11

    2.5 Proses Belajar ANFIS ................................................... 14

    2.6 Struktur Sistem Peramalan Dengan ANFIS ................. 14

    2.6.1 Teori Logika Fuzzy ............................................ 15

    2.6.2 HimpunanFuzzy (Fuzzy Sets) ............................ 15

    2.6.3 Fungsi Keanggotaan............................................ 17

    2.6.4 Teori Fuzzy Sugeno ............................................ 22

    2.6.5 Fuzzy C-Means (FCM) ....................................... 24

    2.6.6 Algoritma FCM................................................... 24

    2.7 Prediksi ......................................................................... 26

    2.7.1Pengertian Prediksi............................................ 26

    2.7.2Jenis Prediksi....................................................... 26

    2.7.3Teknik Prediksi................................................. 27

    2.7.4Validasi Prediksi................................................. 27

    2.8 Kepuasan.. 29

    2.9 Kepuasan Pasien.. 30

    2.9.1. Faktor-Faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan. 31

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    12/101

    12

    2.9.2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan.. 32

    2.10 Identifikasi Kepuasan Pasien. 33

    2.11 Skala Likert 35

    2.12 KorelasiProduct Moment Pearson. 37

    III METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Pendahuluan ................................................................................... 38

    3.2 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................. 38

    IV ANALISA DAN HASIL

    4.1 Analisa Data .................................................................................. 44

    4.1.1Analisis Predikasi Tingkat Kepuasan Pasien... 44

    4.1.2 Analisa MetodeAdaptive Neuro Fuzzy Inference System.. 46

    4.1.3 Mengelola Data Dengan ANFIS .. 47

    4.1.4 Pengelompokan Data. 49

    4.2 Analis Inpu/Output.... 68

    V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

    5.1 Implementasi.................................................................................. 70

    5.1.1 Langkah Implementasi..... 70

    5.1.2 Proses Fuzifikasi .. 74

    5.1.2.1 VariabelInput............ 74

    5.1.2.2 Variabel Output .............................................. 74

    5.1.2.3Rule.. .......... 77

    5.1.3 Pelatihan ANFIS .. 77

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    13/101

    13

    5.2 Pengujian Pasca Training ANFIS.................................................. 79

    5.3 Proses Defuzifikasi 80

    VI KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 87

    6.2 Saran ................................................................................................ 88

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    14/101

    14

    DAFTAR TABEL

    TABEL JUDUL HALAMAN

    2.1. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pada Koefisien Korelasi.. 17

    2.2. Representasi Data Transaksi dalamDatabase Transaksional ........... 18

    2.3. Format Tabular Data Transaksi ......................................................... 19

    2.4. Calon 2Itemset .................................................................................. 20

    2.5. Calon 3Itemset .................................................................................. 20

    2.6. Calon Aturan Asosiasi dari F3 ........................................................... 21

    2.7. Aturan Asosiasi .................................................................................. 22

    2.8. Aturan Asosiasi Final ......................................................................... 23

    4.1. Data Quesioner................................................................................... 45

    4.2. Himpunan Fuzzy Dimensi Pelayanan ................................................ 47

    4.3. Himpunan Fuzzy Kehandalan ............................................................ 48

    4.4. Himpunan Fuzzy Daya Tanggap ........................................................ 48

    4.5. Himpunan Fuzzy Kepastian ............................................................... 48

    4.6. Himpunan Fuzzy Berwujud................................................................ 48

    4.7. Himpunan Fuzzy Empati .................................................................... 48

    4.8. Contoh Perhitungan Pusat Cluster ..................................................... 50

    4.9. Detil Penghitungan Fungsi Obyektif ................................................. 52

    4.10. Fungsi Objektif UntukClusterke-i .................................................. 52

    4.11. Detil Penghitungan Derajat Keanggotaan Baru................................. 53

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    15/101

    15

    4.12. Derajat Keanggotaan Tiap Data Pada Setiap Cluster Dengan FCM .. 55

    4.13. Output Lapisan Pertama ..................................................................... 64

    4.14. Output Lapisan Kedua dan Ketiga ..................................................... 65

    4.15. Koefisien Parameter ........................................................................... 65

    4.16. Output Lapisan Ke Empat dan Lima ................................................. 66

    5.1. DataInputdan Output ...................................................................... 81

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    16/101

    16

    DAFTAR GAMBAR

    GAMBAR JUDUL HALAMAN

    2.1. Komponen Neuron ................................................................. 9

    2.2. Arsitektur Jaringan ANFIS .................................................... 12

    2.3. KomponenFuzzy Logic Inference System ............................. 15

    2.4. Representasi Kurva Bahu ....................................................... 16

    2.5. Representasi Linier Naik ........................................................ 18

    2.6. Representasi Linier Turun ...................................................... 19

    2.7. Kurva Segitiga ........................................................................ 20

    2.8. Kurva Travesium .................................................................... 21

    2.9. Kurva Bentuk Lonceng .......................................................... 22

    2.10. Inferensi Fuzzy Model Sugeno .............................................. 23

    2.11. Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan .................................. 31

    2.12. Indikator Variabel Kepuasan Pasien ...................................... 35

    3.1. Kerangka KerjaPenelitian ..................................................... 39

    4.1. FlowchartTahapan Analisis ANFIS ...................................... 46

    4.2. Variabel InputDan Output .................................................... 47

    5.1. Tampilan Data Pada Editor Matlab ........................................ 71

    5.2. Tampilan Menyimpan Data ................................................... 71

    5.3. Tampilan Awal Editor ANFIS ............................................... 72

    5.4. Memilih File Data .................................................................. 72

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    17/101

    17

    5.5. Hasil Pelatihan (Training) ANFIS ......................................... 73

    5.6. Setting Parameter Untuk Grid Partition Pada ANFIS ............ 74

    5.7. Membership Function Sebelum Trainin................................. 75

    5.8. Membership Function Output ................................................ 76

    5.9. Rule FIS .................................................................................. 77

    5.10. Hasil Training........................................................................ 78

    5.11. Hasil Test FIS......................................................................... 79

    5.12. Rule Viewer............................................................................ 80

    5.13. Surface View........................................................................... 80

    5.14. Memasukkan NilaiInputpadaRule Viewer........................... 82

    5.15. Menyimpan Hasil ANFIS ...................................................... 82

    5.16. Hasil PerintahReadfis ............................................................ 83

    5.17. Hasil Outputdengan FungsiEvalfis....................................... 83

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    18/101

    18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh

    orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam

    rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya

    harus dilaksanakan, salah satu diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan

    kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di

    Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan

    unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan diberi tanggung

    jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah kecamatan dari

    kabupaten/kota bersangkutan (Dewi Retno Indriaty, 2010).

    Sebagai lembaga kesehatan yang bermisi meningkatkan derajat kesehatan

    masyarakat, Puskesmas ini telah berperan dalam memelihara dan meningkatkan

    derajat kesehatan masyarakat. Kepercayaan yang diberikan masyarakat dan

    pemerintah terhadap Puskesmas tersebut adalah sebuah kehormatan sekaligus amanat

    dan tugas berat yang harus dipikul dengan sungguh-sungguh dan hati penuh

    keikhlasan, lebih-lebih dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang

    kesehatan maka Puskesmas ini dituntut ekstra keras berusaha dan meningkatkan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    19/101

    19

    profesionalisme dalam bekerja khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan

    kepada para pasiennya.

    Kualitas tingkat pelayanan terhadap kepuasan pasien merupakan suatu proses

    yang komplet, sehingga pada akhirnya akan menyangkut manajemen puskesmas

    secara keseluruhan. Maka konsep puskesmas perlu untuk selalu diperbarui dan

    disempurnakan, sehingga dapat terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu,

    terjangkau, efektif, dan efisien, merata serta berkesenambungan. Sehingga dapat

    dikatakan bahwa pada era globalisasi ini pemikiran ilmuan dan praktisi tertuju pada

    bagaimana memberikan pelayanan yang berkualitas.

    Pelayanan prima menjadi tuntutan masyarakat, sejalan dengan peningkatan

    kebutuhan dan kesadaran dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat sebagai

    imbas dari kemajuan teknologi informasi. Kualitas yang tinggi merupakan tuntutan,

    tidak hanya dalam kegiatan bisnis namun juga dalam kegiatan pelayanan lembaga

    pemerintah resisten terhadap tuntutan kualitas pelayanan public.

    Pada penelitian ini masalah yang akan diteliti tentang tingkat kualitas

    pelayanan jasa puskesmas, di sini peneliti akan memprediksi kepuasan atau

    ketidappuasan pasien atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh puskesmas dan

    dapat dibuktikan dengan kuesioner yang akan dibagikan langsung kepada pasien

    puskesmas.

    Kepuasan pasien sangat tergantung pada kualitas pelayanan. Suatu pelayanan

    dikatakan baik oleh pasien, ditentukan oleh kenyataan apakah jasa yang diberikan bias

    memenuhi kebutuhan pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan

    yang diterima (memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu

    pelayanan). Kepuasan mulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali dating,

    sampai pasien meninggalkan puskesmas. Pelayanan dibentuk berdasarkan 5 prinsip

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    20/101

    20

    Service Quality yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan layanan (

    Wike Diah Anjaryani, 2009).

    Prediksi puas atau tidaknya yang akan penulis lakukan adalah dengan

    menggunakan bantuan metode Adaptive Neural Fuzzy Inference System (ANFIS)

    guna mengatasi metode peneliti sebelumnya (statistic dan decision tree). Metode

    ANFIS merupakan penggabungan antara metode sistem pengambilan keputusan fuzzy

    (fuzzy inference system) dan mesin pembelajaran jaringan saraf tiruan (neural

    network).

    Dengan keunggulan sistem enferensi fuzzy yang dapat menerjemahkan

    pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan-aturan serta pemodelan matematis,

    meskipun memerlukan waktu lama untuk menetapkan fungsi keanggotaannya, namun

    permasalahan nantinya akan tetap dapat teratasi (ANFIS dalam Anang Tjahyono dan

    Prediksi nilai post test dalam Banon Tri Kuncahyo, 2012).

    Meskipun penilitian ini ruang lingkupnya hanya puskesmas, tetapi sangat

    mempunyai potensi yang baik meliputi potensi Sumber Daya Manusia, Manajemen

    puskesmas dan pelayanannya, sehingga potensi yang dimiliki oleh Puskesmas Desa

    Gedang Sungai Penuh dapat diterima oleh semua pasien yang berkunjung di

    Puskesmas tersebut.

    Berkaitan dengan hal tersebut di atas dan mengacu pada jurnal-jurnal

    ilmiah yang dihimpan dari berbagai sumber maka penulis berkeinginan untuk

    mengimplementasikan metode ANFIS dalam bentuk tesis dengan judul "

    Penerapan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System(ANFIS)

    Untuk Memprediksi Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Sistem

    Pelayanan Kesehatan (Studi kasus Puskesmas Desa Gedang

    Sungaipenuh).

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    21/101

    21

    1.2Perumusan MasalahBerdasarkan hal tersebut di atas penelitian memfokuskan pada

    penerapan ANFIS untuk prediksi kepuasan pelayanan kesehatan pasien,

    sehingga apa yang diinginkan dapat tercapai. Untuk itu pada masalah ini ada

    beberapa hal yang dapat dirumuskan antara lain:

    1. Bagaimana merancang model ANFIS untuk prediksi kepuasan

    pelayanan kesehatan pasien?

    2. Bagaimana membangun model sistem pelayanan pasien

    berdasarkan parameter yang dibangun dengan sistem ANFIS?

    3. Bagaimana menentukan parameter untuk memprediksi kepuasan

    pelayanan kesehatan pasien?

    4. Bagaimana merancang prediksi kepuasan pelayanan kesehatan

    pasien guna menghasilkan peringkat yang lebih akurat?

    1.3Tujuan PenelitianTujuan yang diharapkan dalam melakukan penelitian ini agar

    penelitian ini bermamfaat nantinya adalah:

    1. Mempelajari konsep dari Sistem ANFIS sebagai alat

    pengambilan keputusan untuk memprediksi kepuasan

    pelayanan, sehingga masalah yang terjadi selama ini dapat

    teratasi.

    2. Mengimplementasikan sistem atau aplikasi tersebut dengan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    22/101

    22

    tujuan agar di dalam pelaksanaan nantinya tidak menimbulkan

    masalah, dan apabila terjadi masalah dapat teratasi sedini

    mungkin.

    3. Merancang, dalam perancangan sistem akan dilakukan beberapa

    kegiatan yaitu prosesfuzzyfikasi yang dilakukan pada lapisan 1,sistem

    inference fuzzy yang dilakukan pada lapisan 2 dan 3, dan defuzzyfikasi

    yang dilakukan pada layer 4.

    4. Membangun sistem yang akan digunakan nantinya sesuai

    dengan apa yang elah dirancang.

    5. Menguji, adalah tahapan pengujian sistem yang telah dibangun

    dengan bantuan software Matlab dan merupakan proses yang

    terakhir dari rangkaian dalam sistem ini.

    1.4Batasan MasalahDengan adanya batasan masalah, dapat membantu penulis dalam

    penelitian ini, sehingga penelitian dapat diarahkan, terkoordinir dan tidak

    simpang siur. Adapun batasan masalahnya yang dilakukan pada penelitian ini

    adalah:

    1. Menentukan rule untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam

    prediksi kepuasan layanan pasien.

    2. Melakukan pengujian terhadap model yang telah dibangun dengan

    dukungan software MATlab.

    3. Pasien yang menjadi responden hanya terbatas pada pasien rawat jalan di

    puskesmat tersebut. Sebagian besar atribut yang digunakan dalam penelitian

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    23/101

    23

    ini diperoleh berdasarkan ketentuan khusus dari Dinas Kesehatan kepada

    Puskesmas Desa Gedang dan terbatas dalam 5 dimensi kualitas jasa yaitu

    reliability (keandalan), responsiveness (cepat tanggap), assurance (jaminan),

    emphaty (empati), dan tangible (berwujud).

    1.5Sistimatika PenulisanSistimatika peulisan pembahasan laporan tugas akhir ini adalah

    sebagai berikut:1. Bab I Pendahuluan

    Menguraikan latar belakang penyusunan tugas akhir dan

    pembuatan aturan ANFIS, perumusan masalah, batasan masalah,

    ruang lingkup, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

    2. Bab II Landasan TeoriMenguraikan teoriteori yang digunakan dalam tahaptahap

    penyelesaian masalahmasalah sesuai dengan topik penelitian.

    3. Bab III Metode PenelitianMenguraikan langkah-langkah atau tahapantahapan proses

    yang akan dilakukan dalam penelitian.

    4. Bab IV Analisa dan Perancangan SistemMenguraikan hasil analisa dan perancangan aturan ANFIS

    yang akan digunakan pada implementasi dan pengujian.

    5. Bab V Implementasi dan PengujianMelakukan Implementasi dan pengujian terhadap aturan

    ANFIS yang telah ditetapkan.

    6. Bab VI Penutup

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    24/101

    24

    Menguraikan kesimpulan dari penyusunan tugas akhir dan

    pembuatan aturan ANFIS serta saransaran untuk pengembangan.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Neural

    Jaringan Syaraf Tiruan (artifical neural networks) atau disingkat JST adalah

    sistem komputasi dimana arsitektur dan operasi diilhami dari pengetahuan tentang

    sel syaraf biologi di dalam otak [Kristanto A., 2004 dalam Ferdinand Sinuhaji,

    2009]. Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari otak

    manusia yang selalu untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak manusia

    tersebut. Istilah buatan di sini digunakan karena jaringan syaraf ini

    diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu

    menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran

    [Kusumadewi S.,2003 dalam Ferdinand Sinuhaji, 2009].

    Jaringan saraf tiruan (JST) (Bahasa Inggris: artificial neural network(ANN),

    atau juga disebut simulated neural network (SNN), atau umumnya hanya disebut

    neural network (NN)), adalah jaringan dari sekelompok unit pemroses kecil yang

    dimodelkan berdasarkan jaringan saraf manusia. JST merupakan sistem adaptif yang

    dapat merubah strukturnya untuk memecahkan masalah berdasarkan informasi

    eksternal maupun internal yang mengalir melalui jaringan tersebut. Secara sederhana,

    JST adalah sebuah alat pemodelan data statistik non-linier. JST dapat digunakan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    25/101

    25

    untuk memodelkan hubungan yang kompleks antara input dan output untuk

    menemukan pola-pola pada data (id.wikipedia.org dalam Abdul Sani Sembiring,

    2012).

    Neuron adalah unit yang berfungsi untuk memproses informasi yang

    merupakan dasar dari operasi Jaringan Saraf Tiruan (JST). Gambar 2.1 menunjukkan

    komponen dari neuron. Terdapat 3 elemen dasar dari neuron, yaitu :

    1. Sinapsis yang menghubungkan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain,

    dimana setiap sinapsis memiliki bobot masing-masing.

    2. Penjumlah atau adderbertugas menjumlahkan sinyal input yang telah diberi bobot

    berdasarkan bobot pada sinapsis neuron tersebut.

    Fungsi aktivasi yang digunakan untuk membatasi keluaran dari sebuah neuron.

    Gambar 2.1: Komponen Neuron

    2.2 Fuzzy

    2.2.1 Pengertian Logika Fuzzy

    Fuzzy secara bahasa diartikan sebagai kabur atau samar-samar. Suatu nilai

    dapat bernilai benar atau salah secara bersamaan. DalamFuzzy dikenal derajat

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    26/101

    26

    keanggotaan yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1(satu). Berbeda dengan

    himpunan tegas yang memiliki nilai 1 atau 0 (ya atau tidak) .

    Logika Fuzzy merupakan seuatu logika yang memiliki nilai kekaburan

    atau kesamaran (Fuzzy ness) antara benar atau salah. Dalam teori logikaFuzzy

    suatu nilai bisa bernilai benar atau salah secara bersama. Namun berapa besar

    keberadaan dan kesalahan suatu tergantung pada bobot keanggotaan yang

    dimilikinya. LogikaFuzzy digunakan untuk menterjemahkan suatu besaran yang

    diekspresikan menggunakan bahasa (linguistic), misalkan besaran kecepatan laju

    kendaraan yang diekspresikan dengan pelan, agak cepat, cepat, dan sangat cepat. Dan

    LogikaFuzzy menunjukan sejauh mana suatu nilai itu benar dan sejauh mana suatu

    nilai itu salah. Tidak seperti Logika klasik crisp / tegas, suatu nilai hanya mempunyai

    dua kemungkinan yaitu merupakan suatu anggota himpunan atau tidak. Derajat

    keanggotaan 0 (nol) artinya nilai bukan merupakan anggota himpunan dan 1

    (satu) berarti nilai tersebut adalah anggota himpunan.

    Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang

    input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan

    dalam derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab

    itu sesuatu dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama

    (Zadeh, L.A. 1972 dalam Banon Tri Kuncahyo, 2012).

    2.3 Neuro-Fuzzy

    Menurut Jang (1997:1,458 dalam Anang Tjahjono, 2010), Neuro-Fuzzy

    adalah merupakan penggabungan kemampuan jaringan neuraldan sistemfuzzy.

    Menurut Rahmat (2000:6 dalam Anang Tjahjono, 2010) ada dua macam

    neuro-fuzzy yaitu:

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    27/101

    27

    a. Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS)

    b. Modified Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (Mod_ANFIS)

    Sistem neuro-fuzzy yang digunakan pada tugas akhir ini berstruktur ANFIS.

    Termasuk dalam kelas jaringan neural namun berdasarkan fungsinya sama dengan

    sistem inferensi fuzzy.

    2.4 Adaptif Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS)

    Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) adalah penggabungan

    mekanisme fuzzy inference system yang digambarkan dalam arsitektur jaringan

    syaraf. Sistem inferensi fuzzy yang digunakan adalah sistem inferensi fuzzy model

    Tagaki-Sugeno-Kang (TSK) orde satu dengan pertimbangan kesederhanaan dan

    kemudahan komputasi.

    Untuk menjelaskan arsitektut ANFIS, disini diasumsikan fuzzy inference

    sistem (FIS) hanya mempunyai dua input, x dan y, serta satu output yang

    dilambangkan z. Pada model sugeno orde satu, himpunan aturan menggunakan

    kombinasi linier dari input-input yang ada, dapat diekspresikan sebagai berikut

    (Artikel Abdul Sani Sembiring, 2012 dan Taylan, O, & Karagozoglu, B. 2009 dalam

    Banon Tri Kuncahyo, 2012) :

    IF x is A1 AND y is B1 THEN f1 = p1x + q1y + r1

    IF x is A2 AND y is B2 THEN f2= p2x + q2y + r2.

    ANFIS adalah jaringan Neural-Fuzzy yang terdiri dari atas lima lapisan dan

    setiap lapisan terdapat node. Terdapat dua macam node yaitu node adaptif (bersimbol

    kotak) artinya paramater bisa berubah dengan proses pembelajaran dan node tetap

    (bersimbol lingkaran).

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    28/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    29/101

    29

    (2)

    Di mana:

    {ai, bi, ci} : himpunan parameter.

    (x) : Derajat Keanggotaan

    2. Lapisan 2:

    Setiap simpul pada lapisan ini adalah simpul nonadaptif.

    Outputnya merupakan perkalian dari semua input yang masuk pada lapisan ini

    O2,i = wi = Ai(x) . Ai-2(y), i = 1,2,,n (3)

    Tiap keluaran simpul menyatakan derajat pengaktifan (firing

    strength) tiap aturan fuzzy. Banyaknya simpul pada lapisan ini

    menunjukkan banyaknya aturan yang dibentuk.

    3. Lapisan 3 :

    Untuk node yang terdapat pada layer ke-3, dan memiliki label N.

    Dimana N mengidentifikasikan dilakukanya normalisasi terhadap output dari

    layer ke-2, output dari lapyer ini adalah

    (4)

    Apabila dibentuk lebih dari 2 aturan, fungsi dapat diperluas dengan membagi

    dengan jumlah total W untuk semua aturan.

    4. Lapisan 4:

    Setiap simpul pada lapisan ini adalah simpul adaptif dengan fungsi simpul :

    (5)

    Wi

    O3,i = Wi = , i = 1,2W1 + W2

    O4,i = wifi = wi (pix + qiy + ri)

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    30/101

    30

    dengan Wi adalah bobot yang dinormalkan dari lapisan 3 dan {pi, qi, ri}

    menyatakan parameter konsekuen yang adaptif.

    5. Lapisan 5 :

    Fungsi lapisan ini adalah untuk menjumlahkan semua masukan. Fungsi

    simpul :

    (6)

    Jaringan adaptif dengan lima lapisan diatas ekivalen dengan sistem inferensi

    fuzzy Takagi-Sugeno-Kang (TSK) atau yang lebih dikenal dengan sugeno (R.V. Hari

    Ginardi, Isye Arieshanti, 2012).

    2.5 Proses Belajar ANFIS

    Menurut Jang(1997:340 dalam Anang Tjahjono, 2010) ANFIS dalam

    kerjanya mempergunakan algoritma hibrida yaitu menggabungkan metode

    Least_Squares Estimator(LSE) danError Back-Propagation (EBP).

    Pada lapisan ke-1 parameternya merupakan parameter dari fungsi

    keanggotaan himpunan fuzzy sifatnya non-linier terhadap keluaran system. Proses

    belajar pada parameter ini menggunakan metode EBP untuk memperbaharui nilai

    parameternya. Sedangkan pada lapisan ke-4, parameter merupakan parameter linier

    terhadap keluaran sistem, yang menyusun basis kaidah fuzzy. Proses belajar untuk

    memperbaharui parameter di lapisan ini menggunakan metode LSE.

    2.6 Struktur Sistem Peramalan Dengan ANFIS

    wifi

    O5,i = wifi =

    wifi

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    31/101

    31

    Untuk proses peramalan kepuasan pasien rawat jalan sesuai Tugas Akhir ini

    digunakan arsitektur ANFIS 1 masukan dan 1 keluaran. Pada peramalan dengan

    metode ANFIS terbagi menjadi 3 proses yaitu: proses Inisialisasi awal, proses

    pembelajaran (learning), dan proses peramalan. Penentuan periode input dan periode

    training dilakukan saat inisialisasi awal dimana tiap-tiap periode input memiliki pola

    ataupattern yang berbeda. Data yang digunakan untuk proses pembelajaran (traning)

    terdiri dari data input, parameter ANFIS, dan data test yang berada pada periode

    traning ANFIS.

    2.6.1 Teori Logika Fuzzy

    Logika fuzzy menyatakan bahwa logika benar dan salah dalam logika

    konvensional tidak dapat mengatasi masalah gradasi yang ada pada dunia nyata.

    Tidak seperti logika Boolean, logika fuzzy mempunyai nilai yang kontinyu. Tingkat

    fuzzy dinyatakan dalam derajat keanggotaan dan derajat kebenaran. Oleh sebab itu

    dinyatakan bahwa sebuah kondisi bisa bernilai sebagian benar dan sebagian salah

    pada waktu yang sama (Zadeh, L. A. 1972 dalam Banon Tri Kuncahyo, 2012).

    Umumnya, sistem FL terdiri dari komponen fuzzification, inference system

    dan defuzzification. Hubungan di antara mereka yang ditunjukkan pada Gambar 2.2

    (S.Shamshirband, S. Kalantari and Z. Bakhshandeh, 2010).

    2.6.2 Himpunan Fuzzy (Fuzzy Sets)

    Himpunan fuzzy (fuzzy set) adalah sekumpulan obyek x dimana masing-

    masing obyek memiliki nilai keanggotaan (membership function) atau disebut

    juga dengan nilai kebenaran. Jika X adalah sekumpulan obyek dan anggotanya

    dinyatakan dengan x maka himpunan fuzzy dari A di dalam X adalah himpunan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    32/101

    32

    dengan sepasang anggota atau dapat dinyatakan dengan (Kusumadewi, Sri. 2002

    dalam Banon Tri Kuncahyo, 2012):

    = { A() | X, ( )[0,1]R} (7)

    Contoh, jikaA = bilangan yang mendekati 10 dimana :

    A = {(x, A(x)) | A(x ) = (1+(x-10)2)-1}

    A = {(0, 0.01),,(5, 0.04),,(10, 1),,(15, 0.04),}

    Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam sistem fuzzy, yaitu (Kusumadewi, Sri.

    2002 dalam Banon Tri Kuncahyo, 2012):

    1. Variabel fuzzy

    Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem

    fuzzy. Contoh: umur, temperatur, permintaan, dan lain-lain.

    2. Himpunan fuzzy

    Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang memiliki suatu kondisi atau

    keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. Contoh: Variabel temperatur terbagi

    menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu: DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT dan

    PANAS.

    Bahu Bahu

    Kiri Temperatur Kanan

    DINGIN SEJUK NORMAL HANGAT PANAS

    Derajat Keanggotaan

    (x)

    0 0 28 40

    Temperatur (0C)

    Gambar 2.4 Representasi Kurva Bahu

    3. Semesta Pembicaraan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    33/101

    33

    Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk

    dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan

    bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan

    atau sebaliknya. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun

    negatif. Contoh semesta pembicaraan:

    a. Semesta pembicaraan untuk variabel umur: [0 +]

    b. Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur: [0 40]

    4. Domain

    Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dan boleh

    dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Semesti halnya semesta pembicaraan,

    domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara

    monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif maupun

    negatif. Contoh domain himpunan fuzzy:

    a. DINGIN = [0, 20]

    b. SEJUK = [15, 25]

    c. NORMAL = [20, 30]

    d. HANGAT = [25, 35]

    e. PANAS = [30, 40].

    2.6.3 Fungsi Keanggotaan

    Ada dua cara mendefenisikan keanggotaan himpunan fuzzy,yakni sebagai

    berikut:

    1. Secara numeris

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    34/101

    34

    Menyatakan derajat fungsi keanggotaan suatu himpunan fuzzy sebagai vector

    bilangan yang dimensinya tergantunng pada level diskretisasi (cacah elemen

    diskret didalam semesta).

    2. Secara fungsional

    Menyatakan fungsi keanggotaan suatu himpunan fuzzy dalam ekspresi analitis

    yang memungkinkan derajat keanggotaan dalam setiap elemen dapat dihitung di

    dalam setiap wacana yang didefenisikan.

    2.6.4 Teori Fuzzy Sugeno

    Penalaran dengan metode Sugeno hampir sama dengan penalaran Mamdani,

    hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan Fuzzy , melainkan

    berupa konstanta atau persamaan linear. Michio Sugeno mengusulkan penggunaan

    singleton sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen. Singleton adalah sebuah

    himpunan Fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang pada titik tertentu mempunyai

    sebuah nilai 1 dan 0 di luar titik tersebut.

    Ada 2 modelFuzzy dengan metode Sugeno yaitu sebagai berikut:

    1. ModelFuzzy Sugeno Orde-Nol

    Secara umum bentuk modelFuzzy Sugeno Orde Nol adalah:

    IF (x1 is A1) o (x2 is A2) o (x3 is A3) o o (xN is AN) THEN z=kdenganAi

    adalah himpunan Fuzzy ke-I sebagai antesenden, dan k adalah suatu

    konstanta (tegas) sebagai konsekuen.

    2. ModelFuzzy Sugeno Orde-Satu

    Secara umum bentuk modelFuzzy Sugeno Orde-Satu adalah:

    IF (x1 is A1) o o (xN is AN) THEN z = p1*x1+ + pN*xN+q dengan Ai

    adalah himpunan Fuzzy ke-i sebagai antesenden, dan pi adalah suatu

    konstanta (tegas) ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    35/101

    35

    2.6.5 Fuzzy C-Means (FCM)

    Fuzzy clusteringadalah salah satu teknik untuk menentukan cluster optimal

    dalam suatu ruang vektor yang didasarkan pada bentuk normal Euclidian untuk jarak

    antar vektor. Fuzzy clusteringsangat berguna bagi pemodelan fuzzy terutama dalam

    mengidentifikasi aturan-aturan fuzzy. Ada beberapa algoritma clusteringdata, salah

    satu diantaranya adalah Fuzzy C-Means atau sering disingkat FCM (Sri Kusumadewi

    2002, dalam Nur Endah Sari. dkk. 2011).

    Fuzzy C-Means (FCM) adalah suatu teknik pengclusteran data yang mana

    keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat

    keanggotaan. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun

    1981.

    Konsep dasar FCM, pertama kali adalah menentukan pusat clusteryang akan

    menandai lokasi rata-rata untuk tiap-tiap cluster. Pada kondisi awal, pusat clusterini

    masih belum akurat. Tiap-tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap-tiap

    cluster. Dengan cara memperbaiki pusat clusterdan nilai keanggotaan tiap-tiap data

    secara berulang, maka dapat dilihat bahwa pusat cluster akan menuju lokasi yang

    tepat. Perulangan ini didasarkan pada minimasi fungsi obyektif yang

    menggambarkan jarak dari titik data yang diberikan ke pusat cluster yang terbobot

    oleh derajat keanggotaan titik data tersebut (Eko Sediyono, et al. 2006).

    2.6.6 Algoritma FCM

    Dalam algoritma Fuzzy C-Means, input data yang akan di cluster berupa

    matriks X berukuran n x m (n = jumlah sampel data dan m = atribut setiap data). Xij

    = data sampel ke-i (i= 1, 2, , n), atribut ke-j (j = 1, 2, ..., m). Algoritma yang akan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    36/101

    36

    digunakan untuk menyelesaikan permasalahanfuzzyclusteringdengan menggunakan

    metode Fuzzy C-Means adalah sebagai berikut:

    1. Tetapkan:

    Jumlah cluster = c ( 2).

    Pangkat pembobot = w (> 1)

    Maksimum iterasi = MaxIter

    Errorterkecil yang diharapkan =

    Fungsi obyek awal = P0 = 0

    Iterasi awal = t = 1

    2. Bentuk matriks partisi awal, U0, dibuat secara random dengan syarat jumlah tiap

    kolom harus bernilai satu.

    (4)

    3. Hitung pusat cluster, V, tiap cluster:

    (5)

    Dengan :

    Vij = pusat cluster

    ik= derajat keanggotaan titik ke-k di cluster ke-i

    w = pangkat pembobot

    x = data masukan ke-k

    4. Hitung fungsi obyektif pada iterasi ke-t

    (6)

    5. Update derajat keanggotan

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    37/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    38/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    39/101

    39

    Xt :Nilai aktual pada periode ke t

    Ft :Nilai Peramalan pada periode ke t

    N :Jumlah data

    Xt-Ft :Nilai Kesalahan (error) pada periode ke t

    RMSE adalah metode untuk mengevaluasi teknik peramalan. Akar kuadrat

    dari hasil masing-masing kesalahan (selisih data aktual dengan data peramalan

    dikuadratkan kemudian dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah data).

    2. Mean Absolute Percentage Error ( MAPE)

    Nilai tengah kesalahan presentase absolute atau Mean Absolute Percentage

    Error(MAPE), dengan persamaan:

    (13)

    Keterangan:

    Xt = nilai aktual periode t

    Ft = nilai peramalan pada periode t

    XtFt = nilai kesalahan peramalan (eror)

    n = jumlah data

    MAPE merupakan presentase yang dihitung dari nilai absolut kesalahan di

    masing-masing periode dan dibagi dengan nilai data aktual periode tersebut

    kemudian dicari rata-rata kesalahan.

    2.8 Kepuasan

    n

    MAPE = (XtFt)t=1 X1

    n

    100

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    40/101

    40

    Kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup

    baik, memadai) dan facto (melakukan atau membuat), sehingga secara sederhana

    dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu (Edwardson, 1998 dalam Wardani,

    2004:

    Menurut Kotler (2000) dalam Indah Setyawati, S.KM. (2009) menyatakan

    bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat keadaan perasaan seseorang yang

    merupakan hasil perbandingan antara penilaian kinerja/hasil akhir produk dalam

    hubungannya dengan harapan pelanggan.

    Menurut R. Oliver (2003:31), kepuasan adalah respon pemenuhan dari

    konsumen. Kepuasan adalah hasil penilaian konsumen bahwa produk atau pelayanan

    telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini dapat lebih

    ataupun kurang.

    2.9 Kepuasan PasienKepuasan pasien tergantung pada kualitas pelayanan. Pelayanan adalah

    semua upaya yang dilakukan karyawan untuk memenuhi keinginan pelanggannya

    dengan jasa yang akan diberikan. Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien,

    ditentukan oleh kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan

    pasien, dengan menggunakan persepsi pasien tentang pelayanan yang diterima

    (memuaskan atau mengecewakan, juga termasuk lamanya waktu pelayanan).

    Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien dari pertama kali datang,

    sampai pasien meninggalkan rumah sakit (puskesmas). Pelayanan dibentuk

    berdasarkan 5 prinsip Service Quality yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan,

    kepekaan dan kenyamanan layanan.

    Ketidakpuasan pasien diartikan sama dengan keluhan terhadap puskesmas

    atau rumah sakit, berikut pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatannya

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    41/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    42/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    43/101

    43

    1. Pengukuran dilakukan secara langsung melalui interview dengan menggunakan

    kuesioner kepada pasien.

    2. Kuesioner berisikan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal

    mengenai harapan dan kinerja yang terkait dengan atribut yang ada. Untuk

    tingkat harapan terdiri dari sangat tidak penting, tidakpenting, penting,

    dan sangat penting. Untuk tingkat kenyataan(kinerja) terdiri dari sangat tidak

    baik, tidak baik, baik, dan sangatbaik.

    3. Responden diminta menilai seberapa besar harapan mereka terhadap suatu atribut

    tertentu dan seberapa besar yang mereka rasakan terhadap atribut tersebut.

    4. Responden diminta merangking elemen atau atribut penawaran dari pertanyaan-

    pertanyaan yang ada berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen dan seberapa

    baik kinerja perusahaan pada masing-masing elemen.

    2.10 Identifikasi Kepuasan Pasien

    Indikator variabel kepuasan pelanggan yang dilakukan Puskesmas Desa Gedang

    Sungai Penuh adalah sebagai berikut:

    1. Kepuasan Terhadap Layanan Medis

    Kebijakan yang di lakukan Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh terkait dengan

    kepuasan terhadap layanan medis adalah penggunaan standar terapi yang valid dan up to

    date, penerapanpatient safety sebagai budaya layanan medis dengan mengutamakan hak

    dan kenyamanan pasien dalam setiap kebijakan tindakan medis yang akan dilakukan.

    2. Kepuasan Terhadap Fasilitas Layanan Penunjang Medis

    Kebijakan yang dilakukan Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh terkait dengan

    kepuasan terhadap fasilitas penunjang medis adalah adanya disediakannya fasilitas

    penunjang medis seperti; Laboratorium, Rontgen, Instalasi Farmasi, Rekam Medis.

    Penggunaan alatalat penunjang medis yang terkalibrasi secara akurat menjamin hasil

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    44/101

    44

    pemeriksaan penunjang yang akurat, hal ini sangat berpengaruh terhadap kebijakan

    layanan medis yang akan dilakukan terhadap pasien. Ketersediaan obat di Instalasi

    Farmasi sesuai standar terapi rumah sakit.

    3. Kepuasan Terhadap Fasilitas Layanan Umum

    Kebijakan yang dilakukan Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh terkait dengan

    kepuasan terhadap fasilitas umum adalah disediakan karyawan cleaning service yang

    setiap hari selalu membersihkan lingkungan fisik rumah sakit. Parkir yang luas, adanya

    ruang tunggu yang nyaman. Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh juga merenovasi tata

    letak (layout) agar lebih nyaman dan mudah diakses sesuai kebutuhan pasien dan

    pengunjung lainnya.

    4. Kepuasan Terhadap Layanan Administrasi

    Kebijakan yang di lakukan Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh terkait dengan

    kepuasan terhadap layanan administrasi adalah penentuan tarif layanan yang kompetitif

    dan pasti serta informasi yang jelas tentang tatacara layanan rawat jalan, informasi

    namanama dokter dan hari / jam praktek. Penentuan kesepakatan cara pemenuhan

    kewajiban administratif dan pembayaran yang dilakukan bersama pasien sejak awal

    layanan.

    5. Kepuasan Terhadap Sikap Karyawan

    Kebijakan yang dilakukan Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh terkait dengan

    kepuasan terhadap sikap karyawan adalah Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh

    memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga pasien untuk memberikan penilaian

    terhadap pelayanan yang diberikan karyawan pasca pelayanan medis. Selain itu

    Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh menyediakan bagian informasi yang selalu siap

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    45/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    46/101

    46

    terhadap hasil hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa besarnya

    selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lainnya.

    Responden diminta untuk menjawab tingkat harapan (importance) pada tiap

    atribut kualitas pelayanan dengan memberi bobot sebagai berikut:

    a) 1 untuk jawaban sangat tidak penting

    b) 2 untuk jawaban tidak penting

    c) 3 untuk jawaban penting

    d) 4 untuk jawaban sangat penting

    Responden dinyatakan tingkat kenyataan atau kinerja (performance) pada

    atribut-atribut kualitas pelayanan yang sama dengan memberikan bobot sebagai

    berikut:

    a) 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

    b) 2 untuk jawaban tidak setuju

    c) 3 untuk jawaban setuju

    d) 4 untuk jawaban sangat setuju

    Pada penulisan inin sendiri menggunakan pilihan jawaban dan nilai jawaban

    responden sebagi berikut:

    Besar Bobot dan Kategori

    Penilaian Bobot

    Kategori

    1

    2

    3

    4

    5

    Sangat Tidak Puas (STP)

    Tidak Puas (TP)

    Cukup Puas (CP)

    Puas (P)

    Sangat Puas (SP)

    Menurut Freedy Rangkuty, 2002 dalam Khairunnisa Rizkiani, 2011, langkah-

    langkah dalam mengerjakan metode Skala Likert adalah:

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    47/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    48/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    49/101

    49

    Pada bab ini juga akan diuraikan metodologi penelitian dan kerangka kerja

    penelitian. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

    dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian

    ini dapat digambarkan pada gambar 3.1 berikut:

    Gambar 3.1 Kerangka Kerja (Frame Work) Penelitian

    Berdasarkan kerangka kerja pada gambar 3.1 maka masing-masing

    langkahnya dapat diuraikan seperti berikut ini :

    1. Mendefenisikan Ruang Lingkup Masalah

    Pada tahap ini akan didefinisikan ruang lingkup permasalahan dan

    dirumuskan masalah yang akan diteliti dan batasan masalah yang akan diteliti

    agar gambarannya jelas dan bahasan tidak melebar sesuai dengan topik dalam

    hal ini yaitu tentang ANFIS untuk prediksi kepuasan pasien terhadap

    pelayanan puskesmas berdasarkan analisis pelayanan pasien dengan alat

    bantu matlab toolbox, maka akan didapat suatu solusi yang terbaik dari

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    50/101

    50

    masalah tersebut. Jadi langkah pertama ini adalah langkah awal yang

    terpenting dalam penulisan ini.

    2. Langkah analisisa permasalahan adalah langkah untuk dapat memahami

    masalah yang telah ditentukan pada ruang lingkup atau batasannya. Dengan

    menganalisa masalah yang telah ditentukan tersebut, maka diharapkan

    masalah dapat dipahami dengan baik dan penyelesaian bisa diperoleh dengan

    maksimal dan dengan metode yang cocok. Teknik analisisa yang digunakan

    dapat dilakukan dengan beberapa tahap berikut:

    a. tahap identify yaitu: mengidentifikasi permasalahan yang terjadi,

    b. tahap understandyaitu: memahami lebih lanjut tentang permasalahan

    yang ada dengan cara melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan,

    c. tahap analyze yaitu: mencari kelemahan-kelemahan sistem yang ada

    dan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan-kebutuhan lebih

    lanjut tentang harapan pasien.

    Masalah yang dihadapi pada Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh

    adalah dalam melakukan penilaian kepuasan yang dilakukan oleh Puskesmas

    untuk memprediksi kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan.

    Pelayanan ini sangat perlu baik bagi pasien maupun Puskesmas. Prediksi yang

    tidak akurat akan berdampak negative bagi pihak Puskesmas ataupun pasien.

    3. Menentukan Tujuan

    Berdasarkan pemahaman dari masalah, maka ditentukan tujuan yang

    akan dicapai dari penulisan ini. Pada tujuan ini ditentukan target yang akan

    dicapai, terutama yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.

    4. Mempelajari Literatur yang berkaitan dengan judul

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    51/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    52/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    53/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    54/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    55/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    56/101

    56

    198 8 8 8 9 8.2

    202 2 3 8 2 3.4

    Sumber: Hasil questioner di Puskesmas Desa Gedang Sungai Penuh.

    c. Pemerosesan Data

    Berdasarkan data-data di atas, pemodelan prediksi menghasilkan 3 (tiga)

    parameter yaitu:

    1. Sangat Tidak Puas, direpresentasikan dengan angka 2 berarti Sangat Tidak

    Setuju.

    2. Puas, direpresentasikan dengan 2 angka 6 bearti Setuju

    3. Sangat Puas, direpresentasikan dengan angka > 6 berarti Sangat Setuju.

    4.1.2 Analisa Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)Permasalahan yang akan diselesaikan adalah membuat suatu prediksi yang

    dapat meramalkan tingkat kepuasan pasien jangka pendek, menengah ataupun jangka

    panjang. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memprediksi tingkat kepuasan

    dengan metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) terlihat pada

    flowchartberikut:

    Start

    Data di-cluster denan

    algoritma FCM

    Menghimpun data

    Stop

    Perhitungan Mean dan

    Standar deviasi

    Perhitungan dengan

    Metode ANFIS

    Perhitungan dengan

    MAPE

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    57/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    58/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    59/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    60/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    61/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    62/101

    62

    Tabel 4.9 Detil Penghitungan Fungsi Obyektif

    Data

    ke-

    Cluster 1 Cluster 2

    (Xi1-Vi1)2

    (Xi2-Vi1)2

    Total (Xi1-Vi2)2

    (Xi2-Vi2)2

    Total

    1 8 2 10 1 4 4

    2 11 2 13 2 4 5

    3 8 2 10 1 4 4

    4 8 2 10 1 3 4

    5 13 1 14 2 2 5

    6 8 1 10 1 2 3

    7 7 1 8 0 1 2

    8 12 2 14 2 3 6

    9 9 1 10 1 1 2

    10 10 2 12 1 3 5

    11 12 2 14 2 3 5

    12 11 2 13 2 3 5

    13 10 1 11 1 2 3

    14 10 2 12 1 3 4

    15 11 1 13 2 2 4

    16 12 0 12 2 1 3

    17 7 1 9 0 3 3

    18 12 1 13 2 2 4

    19 11 2 12 2 3 4

    20 7 1 9 1 2 3

    Tabel 4.10: Fungsi Objektif UntukCluster ke-i

    i

    Cluster 1 Cluster 2

    P Cluster(Xij-Vkj)2

    (i1)2

    P (Xij-Vkj)2

    (i1)2

    P

    1 9 0.7327 10.1208 3.6902 0.0048 3.70 13.8158

    2 13 0.0864 13.2343 3.5344 0.0121 3.55 16.7808

    3 9 0.7140 10.1697 3.9244 0.0001 3.92 14.0941

    4 10 0.5991 10.4964 3.0102 0.0650 3.08 13.5716

    5 15 0.0005 15.1871 2.1638 0.2694 2.43 17.6203

    6 10 0.5402 10.6845 2.4211 0.1884 2.61 13.2939

    7 9 0.8010 9.9517 1.4762 0.6006 2.08 12.0285

    8 14 0.0132 14.4913 3.4484 0.0177 3.47 17.9574

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    63/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    64/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    65/101

    65

    U14=

    g. Dari nilai tersebut di atas, didapat kecenderungan masuk cluster data

    pelatihan sebagai berikut:

    Tabel 4.12: Derajat Keanggotaan Tiap Data

    Pada Setiap Cluster Dengan FCM

    DataKe- X1 X5

    Derajat keanggotaan () data

    padacluster ke-

    Data cenderung masuk

    cluster ke-

    X2 X3 X4 1 2 1 2

    1 2 5 3 3 5 0.0590 0.9410

    2 2 3 2 2 1 0.1025 0.8975

    3 5 4 6 4 5 0.3722 0.6278

    4 6 7 8 5 9 0.9294 0.0706

    5 8 8 7 9 10 0.9102 0.0898

    6 2 3 2 2 4 0.0354 0.9646

    7 3 6 5 7 8 0.6574 0.3426

    8 2 3 4 6 8 0.2659 0.7341

    9 2 2 2 2 3 0.0556 0.9444

    10 2 3 2 4 5 0.0129 0.9871

    11 2 3 4 6 5 0.1038 0.8962

    12 3 2 2 1 4 0.0724 0.9276

    13 9 8 7 6 5 0.8992 0.1008

    14 3 2 3 4 5 0.0215 0.9785

    15 3 5 2 3 10 0.3549 0.6451

    16 6 5 5 6 9 0.8161 0.1839

    17 5 10 5 4 6 0.7504 0.2496

    18 10 9 8 7 5 0.8765 0.1235 19 8 8 8 8 9 0.9426 0.0574

    20 2 2 3 8 2 0.1885 0.8115

    h. Berdasarkan nilai yang dihasilkan dari proses clustering maka proses bisa

    dilanjutkan dengan, penghitungan nilai mean dan deviasi standar. Berikut

    perhitungan nilai mean (c):

    c11 = =

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    66/101

    66

    c11 = 6.33

    c12 = =

    c12 = 2.55

    c21 =

    c21 = 5.55

    c22 = 2.36

    C31 = 6.33

    C32 = 2.36

    C41 = 6.44

    C42 = 3.09

    C51 = 7.33

    C52 = 4.18

    Berikut perhitungan nilai deviasi standart (a) :

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    67/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    68/101

    58

    = (5-2.36)2 +(3-2.36)2+(4-2.36)2+(3-2.36)2+(3-2.36)2+(2-2.36)2+(3-2.36)2+(2-2.36)2+(2-2.36)2+(5-2.36)2+(2-2.36)211

    = 6.9696 + 0.4096 + 2.6896 + 0.4096 + 0.4096 + 0.1296 + 0.4096 + 0.1296 + 0.1296 +6.9696 +0.129611

    = 18.7856/11

    a21 = 1.7078

    = (5-2.36)2 +(3-2.36)2+(4-2.36)2+(3-2.36)2+(3-2.36)2+(2-2.36)2+(3-2.36)2+(2-2.36)2+(2-2.36)2+(5-2.36)2+(2-2.36)211

    a22 = 6.9696 + 0.4096 +2.6896 + 0.4096 +0.4096 + 0.1296 +0.4096 +0.1296 +0.1296 + 6.9696 + 0.129611

    = 18.7856/11

    a22 = 1.7078

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    69/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    70/101

    60

    =(21.5296)+(44.0896) +(13.2496)+( 13.2496) )+( 13.2496)+( 13.2496)+( 2.6896)+( 21.5296)+( 31.8096)

    9

    = ( 174.6464)/9

    a41 = 19.4052

    =(3-2.36)2+(2-2.36)

    2+(3-2.36)

    2+(2-2.36)

    2+(6-2.36)

    2+(2-2.36)

    2+(4-2.36)

    2+(1-2.36)

    2+(4-2.36)

    2+(3-2.36)

    2+(8-2.36)

    2

    11

    =(0.4096)+( 0.1296)+( 0.4096)+( 0.1296)+(13.2496)+( 0.1296)+( 2.6896)+(1.8496)+( 2.6896)+( 0.4096)+( 31.8096)

    11

    = 60.7456/11

    a42= 5.5223

    = (9-2.36)2+(10-2.36)2+(8-2.36)2+(5-2.36)2+(5-2.36)2+(9-2.36)2+(6-2.36)2+(5-2.36)2+(9-2.36)2

    9

    = (44.0896)+(58.3696)+(31.8096)+( 21.5296)+( 21.5296)+( 44.0896)+( 13.2496)+( 21.5296)+( 44.0896)

    9

    = (300.2864)/9 a51= 33.3652

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    71/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    72/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    73/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    74/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    75/101

    65

    d. Selanjutnya adalah penentuan koefisien parameter, berikut perhitungan

    untuk data ke-1:

    p1= 1 * x1 = 0.7742 * 2 = 1.5484

    p2 = 2 * x2 = 0.2258 * 5 = 1.129

    q1= 1 * x1 = 0.7742* 5 = 3.871

    q2 = 2 * x2 = 0.2258* 5 = 1.129

    r1= 1 = 0.7742

    r2= 2 = 0.2258

    q2= 2 * x2 = 0.2258 * 5 = 1.129

    r2= 2 = 0.2258

    Langkah yang sama juga dilakukan untuk perhitungan koefisien

    parameter pada data ke-2, 3, 4, 5 dst.

    Tabel 4.15 Koefisien Parameter

    Data

    ke-

    Koefisien Dari

    p1 q1 r1 p2 q2 r2

    1 1.5484 3.871 0.7742 1.129 1.129 0.2258

    2 2.3226 1.5484 1.5484

    e. Penghitungan output lapisan ke empat dan lapisan ke lima.

    Berikut ini adalah perhitungan untuk data ke-1 lapisan ke-4:

    1y1 = (1x1)p1+ (1x2)q1 + r1

    1y1 = ((0.7742 * 2) * 1.5484) + ((0.7742 * 5) * 3.871) + 0.7742

    1y1 = 1.5484*1.5484 + 3.871*3.871+ 0.7742 = 15.7588

    2y2 = (2x1)p2+ (2x2)q2 + r2

    2y2 = ((0.2258 * 2) * 1.129) + ((0.2258 * 5) * 1.129) + 0.2258

    2y2 = (0.4516*1.129)+(1.129)+0.2258= 0.5098+1.129+0.2258 = 1.8646

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    76/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    77/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    78/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    79/101

    69

    4.2 AnalisisUntuk mempermudah dalam analisis data terdapat beberapa hal yang perlu

    diperhatikan, seperti :

    1. Input, meliputi :

    a. Dimensi Kehandalan, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu

    merupakan keanggotaan dari domain himpunan bilangan fuzzy puas [6 8]

    yang artinya variabel tingkat pelayanan sudah dapat dikatakan puas

    (reliable).

    b. Dimensi Daya Tanggap, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu

    merupakan keanggotaan dari domain himpunan bilangan fuzzy puas [6 8]

    yang artinya variabel tingkat pelayanan sudah dapat dikatakan puas

    (reliable).

    c. Dimensi Kepastian, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu merupakan

    keanggotaan dari domain himpunan bilangan fuzzy puas [6 8] yang

    artinya variabel tingkat pelayanan sudah dapat dikatakan puas (reliable).

    d. Dimensi Berwujud, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu merupakan

    keanggotaan dari domain himpunan bilanganfuzzy cukup puas [6 8] yang

    artinya variabel tingkat pelayanan sudah dapat dikatakan cukup puas

    (reliable).

    e. Dimensi Empati, didapatkan bilangan real sebesar 7,5 yaitu merupakan

    keanggotaan dari domain himpunan bilanganfuzzy cukup puas [6 8] yang

    artinya variabel tingkat pelayanan sudah dapat dikatakan cukup puas

    (reliable).

    2. Output, hanya ada satu output yaitu tingkat kepuasan pasien didapatkan

    bilangan real sebesar 0.75 yaitu merupakan keanggotaan dari domain

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    80/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    81/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    82/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    83/101

    73

    Gambar 5.3 Tampilan Awal Editor ANFIS

    Pada bagian isian Load Data klik tombol radiofile, yang artinya kita akan

    mengambil data yang telah kita simpan sebelumnya.Klikload data dan akan muncul

    tampilan gambar 5.4 sebagai berikut.

    Gambar 5.4 Memilih File Data

    Setelah menemukan file quesioner.dat, klik tombol OK, maka akan muncul

    tampilan editorANFIS yang telah berisi data, seperti gambar 5.5 berikut ini.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    84/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    85/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    86/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    87/101

    77

    Pada gambar 5.7 di atas dapat dijelaskan bahwa analisa fuzzy menggunakan

    Matlab mempunyai 5 inputdan satu output.

    5.1.2.2 Output

    Inferensi output metode Takagi-Sugeno yang dihasilkan berupa persamaan

    linier. Gambaran inferensioutputmenggunakan Matlab, sebagai berikut.

    Gambar 5.8 Membership Function Output

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    88/101

    78

    5.1.2.3 Rule

    Rule yang dihasilkan dengan menggunakan ANFIS di Matlab adalah sebagai

    berikut :

    Gambar 5.9 RuleFIS

    5.1.3 Pelatihan (Training) ANFIS

    Untuk pelatihan FIS, ANFIS menyediakan dua metode optimasi parameter

    fungsi keanggotaan yaitu Backpropagation dan Hybrid(gabungan backpropagation

    dan least square). Untuk penelitian ini adalah menggunakan optimasiHybrid.

    Untuk menghentikan proses training, ANFIS menggunakan nilai error

    tolerance, sehingga jika setelah training data errormemasuki daerah error tolerance

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    89/101

    79

    ini maka training akan berhenti. Dipilih error tolerance sebesar 0. Kemudian

    banyaknya epoch (iterasi) proses trainingditentukan sebanyak 40 kali iterasi.

    Untuk memulai proses training, klikTrain now. Hasilnya akan terlihat seperti

    gambar 5.10 berikut.

    Gambar 5.10 HasilTraining

    Outputdari ANFIS ini adalah Root Mean Square Error(RMSE). Erroryang terjadi

    menunjukkan tingkat keakurasian struktur ANFIS yang telah disusun dalam mengenali pola

    data.

    Kurva biru menunjukkan konvergensi Root Mean Square Error (RMSE) dari

    data training. Kurva konvergensi ini digunakan untuk mengevaluasi hasil dari proses

    training yang dilakukan. Dari grafik konvergensi dapat dilihat bahwa jaringan memiliki

    trendescending (semakin menurun). Apabila penurunan pada RMSE sudah tidak

    signifikan, proses training bisa dihentikan. Pada gambar 5.10 terlihat bahwa proses

    hybrid training dengan menggunakan type membership function gbellmf langsung dapat

    mencapai errorminimalnya pada iterasi ke-2. Karena ANFIS yang telah disusun telah dapat

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    90/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    91/101

    81

    Pada tahap defuzzification ini kita dapat memperoleh nilai pasti (best value) dari

    data historis responden. Pada tahap melihat rule dimaksudkan untuk mendapatkan hasil

    dari nilaifuzzysetelah dibuatkan ke dalam logikafuzzydengan outputseperti yang terlihat

    pada gambar 5.14.

    Gambar 5.14 Rule Viewer

    Gambar 5.15 Surface Viewer

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    92/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    93/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    94/101

    84

    fis=readfis(kepuasanpasien), maka akan tampil informasi seperti gambar 5.18

    berikut ini:

    >> fis=readfis('kepuasanpasien')

    fis =

    Gambar 5.18 Hasil Perintah Readfis

    Selanjutnya untuk mengevaluasi FIS ketik perintah berikut ini:

    out = evalfis([2 5 3 3 5; 2 3 2 2 1; 5 4 6 4 5; 6 7 8 5 9;8 8 7 9 10; 2 3 2 2 4;3 6 5 7 8;

    2 4 6 8;2 2 2 2 3;2 3 2 4 5;2 3 4 6 5;3 2 2 1 4;9 8 7 6 5;3 2 3 4 5;3 5 2 3 10;6 5 5 6 9;

    5 10 5 4 6;10 9 8 7 5;8 8 8 8 9;2 2 3 8 2],fis)

    Maka akan ditampilkan hasil seperti gambar 5.19 berikut ini:

    Gambar 5.19 Hasil Output dengan Fungsi Evalfis

    >>

    name:

    type:

    andMethod:

    orMethod:

    defuzzMethod:

    impMethod:

    aggMethod:

    input:

    output:

    'KepuasanPasien'

    'sugeno

    'prod'

    'probor'

    'wtaver'

    'min'

    'max'

    [1x5 struct]

    [1x1 struct]

    out =

    3.6000

    2.0000

    4.8000

    7.0000

    8.4000

    2.60005.8000

    4.6000

    2.20003.2000

    2.4000

    7.00003.4000

    4.6000

    6.2000

    6.0000

    7.8000

    8.2000

    3.4000

    >>

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    95/101

    85

    Hasil dari tampilan gambar 5.18 tersebut sesuai dengan tabel 5.1 Data Input

    dan Outputsebelumnya.

    Berikut adalah contoh untuk proses perhitungan prediksi kepuasan untuk

    mengetahui prediksi kepuasan pasien atau responden ke-1 menggunakan ANFIS

    pada command line Matlab. Setelah kita menggunakan proses training data pada

    GUI ANFIS sebelumnya, maka bisa dilanjutkan dengan langkah sebagai berikut:

    1. Masukkan data inputyang akan dicari nilai output-nya, dengan menggunakan perintah

    evalfis.

    >> prediksiKepuasanResponden1=evalfis([2;5;3;3;5],fis)

    prediksiKepuasanResponden1 =

    3.60002. Masukkan data ke-2, dalam hal ini menggunakan responden2.

    >> prediksiKepuasanResponden2=evalfis([2;3;2;2;1],fis)

    prediksiKepuasanResponden2 =

    2.0000

    3. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses prediksi kepuasan pasien secara

    keseluruhan.

    >> totaldata=[85;98;88;97;118;92.2]

    totaldata =

    85.0000

    98.000088.0000

    97.0000

    118.0000

    92.2000

    >> prediksi=[85/20;98/20;88/20;97/20;118/20;486/5]

    prediksi =

    4.2500 prediksi untuk rerata dimensi 1

    4.9000 prediksi untuk rerata dimensi 24.4000 prediksi untuk rerata dimensi 3

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    96/101

    86

    4.8500 prediksi untuk rerata dimensi 4

    5.9000 prediksi untuk rerata dimensi 5

    97.2000 prediksi rerata seluruh dimensi pelayanan.

    >> Prediksi20Pasien=([85+98+88+97+118]/5)

    Prediksi20Pasien =

    97.2000.

    Dari hasil perhitungan menggunakan command line Matlab diperoleh hasil

    korelasi prediksi kepuasan pasien sebesar 97.2000. Dari angka tersebut telah

    menunjukkan nilai korelasi 97.2% dengan interpretasi tinggi, dan ini berarti tingkat

    pelayanan kesehatan sangat memuaskan. Perhitungan ini telah sesuai harapan

    mencapai 97.2%, dan ini sesuai denganinterpretasi terhadap koefisien korelasi yang

    telah dijelaskan pada bab 2.

    .Berikut ini adalah tabel hasil perbandingan untuk data lainnya, beserta nilai

    erroryang terjadi yang dibuat dalam tabel 5.2.

    Tabel 5.2 Perbandingan Hasil Perhitungan Manual dan Perhitungan ANFIS

    di MATLABResponden Hitungan Hitungan Nilai

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    97/101

    87

    Manual Matlab

    (Anfis)Error(%)

    13.6 3.6 0.00%

    22 2 0.00%

    34.8 4.8 0.00%

    4 7 7 0.00%

    58.4 8.4 0.00%

    62.6 2.6 0.00%

    75.8 5.8 0.00%

    84.6 4.6 0.00%

    92.2 2.2 0.00%

    103.2 3.2 0.00%

    114 4 0.00%

    122.4 2.4 0.00%

    13

    7 7 0.00%

    143.4 3.4 0.00%

    154.6 4.6 0.00%

    166.2 6.2 0.00%

    176 6 0.00%

    187.8 7.8 0.00%

    198.2 8.2 0.00%

    203.4 3.4 0.00%

    0.00%

    MAPE 0,00%

    Dari data yang ditampilkan pada tabel 5.2 di atas, total error yang terjadi

    antara perhitungan manual dengan perhitungan menggunakan ANFIS adalah 0.00%.

    Sehingga perbandingan antara perhitungan manual dengan perhitungan

    menggunakan ANFIS di MATLAB adalah sama, hasil perhitungan baik

    menggunakan perhitungan manual maupun menggunakan ANFIS di MATLAB bisa

    digunakan memprediksi kepuasan pelayanan kesehatan.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    98/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    99/101

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    100/101

    90

    DAFTAR PUSTAKA

    Nur Endah Sari, dkk. 2011. Prediksi Cuaca Berbasis Logika Fuzzy Untuk

    Rekomendasi Penerbangan Di Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah. Jurnal

    Universitas Gunadarma Jakarta.

    Velma Fidelia Rahmani. 2009. Analisa Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan

    Terhadap Kualitas Pelayanan (Studi Kasus: RSU Bakti Asih Tangerang).

    Jurnal Institute Pertanian Bogor.

    Dewi Retno Indriaty. 2010. Analisa Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayana Jasa

    Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien Studi Kasus: Puskesmas Gunungpati

    Semarang. Jurnal Universitas Diponegoro Semarang.

    Ferdinand Sinuhaji. 2009. Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Prediksi Keputusan Medis

    Pada Penyakit Asma. Jurnal USU Medan.

    Abdul Sani Sembiring. 2012. Metode Neuro Fuzzy. Artikel.

    Lia Farihul Mubin, dkk. 2012. Prediksi Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan

    Menggunakan Metode Genetic Fuzzy Systems Studi Kasus: Rumah Sakit Usada

    Sidoarjo. Jurnal ITS Surabaya.

    Sudibyo Supardi, dkk. 2008. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan

    Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap Di Puskesmas. Artikel Badan

    Litbangkes Depkes RI.

    Noorly Evalin. 2012. Pemodelan ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System)

    Untuk Memprediksi Beban Listrik Sumatera Utara. Jurnal UMSU Medan.

  • 7/23/2019 JurnalTesisHairulCandra

    101/101