jurusan teknik elektro fakultas sains dan …

104
i TUGAS AKHIR CATU DAYA DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Elektro oleh: MARIA RATNA PUSPITA NIM : 085114012 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

i

TUGAS AKHIR

CATU DAYA DIGITAL

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

oleh:

MARIA RATNA PUSPITA

NIM : 085114012

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

ii

FINAL PROJECT

DIGITAL POWER SUPPLY

BASED ON MICROCONTROLER ATMEGA8535

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Electrical Engineering Study Program

MARIA RATNA PUSPITA

NIM : 085114012

DEPARTEMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

CATU DAYA DIGITAL

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

(DIGITAL POWER SUPPLY

BASED ON MICROCONTROLER ATMEGA8535)

disusun oleh :

MARIA RATNA PUSPITA

NIM : 085114012

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

Ir. Tjendro M.Kom Tanggal : 17 Maret 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

CATU DAYA DIGITAL BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8535Oleh:

Maria Ratna PuspitaNIM: 085114012

Telah dipertahankan di depan Panitia PengujiPada tanggal 28 Februari 2014

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua

Sekretaris

Anggota

: Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T.

: Ir. Tjendro, M.Kom

: Pius Yozy Merucahyo, S.T., M.T.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 25 Februari 2014

Maria Ratna Puspita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini keupersembahkan untuk:

Yesus Kristus Gembalaku

Bunda Maria dan Malaikat pelindungku

Kedua Orang tua saya Bapak Suparno dan Mamak

Nurtyas Murwaningsih tercinta

Adik-adiku Johan, Doly, Desy dan Chandra tersayang

Almamaterku Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma

‘Penting untuk kamu tahu, apa yang kamu bisa dan apa

yang kamu tidak bisa.

Jika kamu punya kekuatan, pikiran, dan ketekunan.

Kamu akan sukses di akhir’

-Chesterfield-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Maria Ratna Puspita

Nomor Mahasiswa : 085114012

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

CATU DAYA DIGITAL BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA8535

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk

media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 25 Februari 2014

Maria Ratna Puspita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

viii

INTISARI

Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam perkembangan dunia elektronika. Catu daya merupakan hal terpenting dalam sebuah instrumentasi elektronika. Pada umumnya catu daya yang sudah memiliki sumber tegangan keluaran dengan sedikit pilihan.

Catu daya dengan nilai tegangan variable ditampilkan secara digital. Sistem ini akan dikendalikan dengan program pada mikrokontroler dengan mengatur potensiometer digital untuk menghasilkan sumber tegangan yang diharapkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan keypad sebagai masukan dan Liquid Crystal Display (LCD) sebagai tampilan sumber tegangan. User memasukan nilai tegangan yang diperlukan dengan menekan tombol pada keypad sehingga keluaran akan sama dengan nilai yang tertampil pada layar LCD.

Alat catu daya digital sudah berhasil dibuat dan bekerja dengan baik. Tegangan keluaran sudah sesuai dengan tegangan masukan.

Kata kunci: Catu daya, Potensiometer digital, LCD, Keypad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

ix

ABSTRACT

The developing technology has so fast advanced in electronic. The power supply is the most important thing on electronics instrumentation. In general, existing power supply has little choice output voltage source.

Power supply with variable voltage values displayed digitally. This system will controller by program in microcontroller by controlled digital potentiometer to receive voltage sources wanted. This system has completed with keypad as an input and Liquid Crystal Display (LCD) as voltage source display. User input the voltage value needed by pushed the keypad, the output will get value as same as displayed on the LCD.

Digital power supply has been successfully made and ha well done operation. The output voltage got same value with the input voltage.

Keywords: Power supply, Digital potentiometer, LCD, Keypad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena telah

memberikan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini dengan

baik. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ir. Tjendro, M.Kom., dosen pembimbing yang dengan penuh pengertian dan

ketulusan hati memberi bimbingan, kritik, saran, serta motivasi dalam penulisan

skripsi ini.

4. Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T., dan Pius Yozy Merucahyo, S.T., M.T., dosen

penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran dalam merevisi skripsi

ini.

5. Kedua orang tua saya atas dukungan, doa, cinta, perhatian, kasih sayang yang tiada

henti.

6. Adik-adikku tersayang Johan, Doly, Desy dan Chandra atas doa, perhatian,

dukungan dan kasih sayang tiada henti.

7. Hardy Boyfonda Doko atas dukungan, doa, perhatian, semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Staf sekretariat Teknik Elektro, atas bantuan dalam melayani mahasiswa.

9. Teman-teman kost muria Frada, kak Sopi, astrid, kak Eva, dll atas dukungan dan

doa.

10. Rake Silverrian alias om Rian, terima kasih banyak atas dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

11. Aninditya Dichi Saptarini, atas segala dukungan yang selalu mengingatkan, doa,

dan menjadi teman yang baik.

12. Angelina Nita Jatun alias bu Nita, atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang tiada

henti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xi

13. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2008 Teknik Elektro, kawan-kawan

seperjuangan, dan semua kawan yang mendukung saya dalam mendukung dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua dukungan yang

telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini masih mengalami

kesulitan dan tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan,

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis

Maria Ratna Puspita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ............................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii

INTISARI .................................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 1

1.3. Batasan Masalah ............................................................................................... 2

1.4. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI

2.1. Mikrokontroer AVR Atmega8535 ................................................................... 4

2.1.1. Arsitektur AVR ATmega8535 ............................................................. 4

2.1.2. Deskripsi Mikrokontroler ATmega8535 .............................................. 4

2.1.3. Organisasi Memori AVR ATmega8535 ............................................... 5

2.1.4. Interupsi ................................................................................................ 7

2.1.5. Timer/Counter0 .................................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xiii

2.2. Analog To Digital Converter (ADC) ................................................................ 13

2.2.1. ADC Multiplexer Selection Register (ADMUX) ... …………………. 15

2.2.2. ADC Control and Status Register A (ADSRA) ...... …………………. 16

2.2.3. ADC Data Register (ADCH-ADCL) ...................... …………………. 17

2.2.4. ADC Auto Trigger Source (ADTS2:0) ........................ …………………. 17

2.3 Keypad .............................................................................................................. 18

2.4. Liquid Crystal Display (LCD) .......................................................................... 19

2.5. Potensiometer Digital ....................................................................................... 21

2.6. Rectifier .............................................................................................................. 24

2.7. Filter ................................................................................................................. 24

2.8. IC Regulator ..................................................................................................... 26

2.9. Penguat Arus .................................................................................................... 28

BAB III PERANCANGAN

3.1. Perancangan Sistem Secara Keseluruhan ............................ …………………. 30

3.2. Perancangan Perangkat Keras ............................................. …………………. 31

3.2.1. Perancangan Rangkaian Sistem Minimum mikrokontroler ATmega8535 31

3.2.2. Perancangan Rangkaian Penyearah ........................................................ 33

3.2.3. Perancangan Rangkaian Regulator ......................................................... 36

3.2.4. Perancangan Rangkaian Current Bosster ............................................... 37

3.2.5. Rangkaian LCD ...................................................................................... 38

3.2.6. Rangkaian Keypad .................................................................................. 38

3.3. Perancangan Perangkat Lunak ......................................................................... 39

3.3.1. Diagram Alir Sistem ............................................................................... 39

3.3.2. Diagram Alir Input Tegangan................................................................. 40

3.3.3. Diagram Alir Proses ............................................................................... 41

3.3.4. Diagram Alir Proses penyetaraan ........................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Implementasi Alat ................................................................................... 44

4.1.1. Rangkaian Potensiometer Digital ........................................................... 45

4.1.2. Rangkaian Regulator +15Volt dan -15Volt ............................................ 47

4.2. Data Pengujian dan Pembahasan ...................................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xiv

4.2.1. Pengujian Tegangan keluaran Tanpa Beban.……. ................................ 48

4.2.2. Pengujian Keluaran Berbeban ................................... …………………. 52

4.3. Analisa dan Pembahasan Perangkat Lunak ......................... …………………. 54

4.3.1. Program Menu ........................................................................................ 54

4.3.2. Program Tegangan Masukan .................................................................. 56

4.3.3. Program Proses ....................................................................................... 57

4.3.4. program penyetaraan .............................................................................. 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 62

5.2. Saran ................................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 63

LAMPIRAN ............................................................................................................... L1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Diagram Blok Sistem ............................................................................... 2

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler Atmega8535......................................... 5

Gambar 2.2. Organisasi Memori ATmega8535 ........................................................... 6

Gambar 2.3. Pulsa Fast PWM ...................................................................................... 12

Gambar 2.4. Pulsa Non-inverting Phase correct PWM ............................................... 13

Gambar 2.5. Blok ADC ................................................................................................ 14

Gambar 2.6. Konfigurasi Keypad Matriks 4x4 ............................................................ 18

Gambar 2.7. Kolom dan Baris Karakter pada LCD 16x2 ............................................ 19

Gambar 2.8. Konfigurasi Pin LCD 16x2 ...................................................................... 20

Gambar 2.9. Konfigurasi Pin DS1669 8-pin DIP 300-mil ........................................... 21

Gambar 2.10. Konfigurasi Pin DS1669 8-pin SOIC 208-mil ........................................ 21

Gambar 2.11. DS1669 dengan pushbutton tunggal ........................................................ 22

Gambar 2.12. DS1669 dengan pushbutton ganda .......................................................... 23

Gambar 2.13. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh ................................................ 24

Gambar 2.14. Rangkaian penyarah gelombang penuh ................................................... 24

Gambar 2.15. Bentuk gelombang penyearah gelombang penuh .................................... 25

Gambar 2.16. Rangkaian internal LM317 ...................................................................... 26

Gambar 2.17. Rangkaian dasar regulator LM317 .......................................................... 27

Gambar 2.18. Rangkaian Regulator 0-12V .................................................................... 27

Gambar 2.19. Transistor Darlington ............................................................................... 28

Gambar 2.20. Konfigurasi Transistor Darlington ........................................................... 29

Gambar 3.1. Diagram blok sistem ................................................................................ 30

Gambar 3.2. Rangkaian osilator ATmega8535 ............................................................ 31

Gambar 3.3. Rangkaian reset ATmega8535 ................................................................ 32

Gambar 3.4. Rangkaian Sistem Minimum ................................................................... 33

Gambar 3.5. Rangkaian minimum sistem .................................................................... 30

Gambar 3.6. Rangkaian Regulator 0-12V .................................................................... 36

Gambar 3.7. Rangkaian Current Booster ..................................................................... 37

Gambar 3.8. Rangkaian LCD ....................................................................................... 38

Gambar 3.9. Rangkaian keypad 4x4 ............................................................................. 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xvi

Gambar 3.10. Diagram alir sistem .................................................................................. 40

Gambar 3.11. Diagram Alir Input Tegangan .................................................................. 41

Gambar 3.12. Diagram Alir Proses ................................................................................ 42

Gambar 3.13. Diagram Alir Proses Penyetaraan ............................................................ 43

Gambar 4.1. Rangkaian Sistem minimum ATmega8535 ............................................. 44

Gambar 4.2. Keypad 4x4 dan LCD 16x2 ....................................................................... 45

Gambar 4.3. Rangkaian PCB Potensiometer Digital .................................................... 46

Gambar 4.4. Rangkaian Potensiometer Digital ............................................................ 47

Gambar 4.5. Rangkaian Regulator +15V dan -15V .................................................... 48

Gambar 4.6. Tampilan Menu utama ............................................................................. 55

Gambar 4.7. Tampilan Menu Pilihan ........................................................................... 55

Gambar 4.8. Tampilan Memasukkan Tegangan ........................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hubungan PIN dan Interupsi ........................................................................ 7

Tabel 2.2. Alamat Vektor Interupsi ATmega8535 ........................................................ 7

Tabel 2.2. (lanjutan) Alamat Vektor Interupsi ATmega8535 ....................................... 8

Tabel 2.3. Timer/Counter Control Register (TCCR0) .................................................. 8

Tabel 2.4. Presceale Timer/Counter0............................................................................ 8

Tabel 2.5. Mode Operasi ............................................................................................... 9

Tabel 2.6. Mode Normal dan CTC ................................................................................ 9

Tabel 2.7. Mode Fast PWM .......................................................................................... 9

Tabel 2.8. Mode phase correct PWM ........................................................................... 10

Tabel 2.9. Timer/Counter Register (TCNT0) ................................................................ 10

Tabel 2.10. Output Compare Register (OCR0) ............................................................... 10

Tabel 2.11. Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK) ...................................... 10

Tabel 2.12. Timer/Counter Interrupt Flag Register TIFR ............................................. 11

Tabel 2.13. Register ADMUX ........................................................................................ 15

Tabel 2.14. Pengaturan Tegangan Referensi ADC......................................................... 15

Tabel 2.15. ADC Control and Status Register A (ADSRA) .......................................... 16

Tabel 2.16. Skala Clock ADC ....................................................................................... 16

Tabel 2.17. Format data ADCH-ADCL jika ADLAR = 0 ............................................. 17

Tabel 2.18. Format data ADCH-ADCL jika ADLAR = 1 ............................................. 17

Tabel 2.19. ADC Auto Trigger Source (ADTS2:0) ....................................................... 17

Tabel 2.20. Pemicu ADC ................................................................................................ 17

Tabel 2.21. Konfigurasi Pin LCD 16x2 .......................................................................... 20

Tabel 4.1. Hasil Pengujian tegangan keluaran regulator +15 Volt dan -15 Volt ......... 47

Tabel 4.2. Hasil Penurunan tegangan keluaran regulator +15 Volt dan -15 Volt ........ 48

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Tanpa Beban ..................................................................... 49

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Arus Berbeban................................................................... 53

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Tegangan Berbeban........................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam perkembangan dunia

elektronika . Dalam kehidupan sehari-hari telah banyak dijumpai alat-alat elektronika yang

menggunakan catu daya (power supply) sebagai sumber tegangan maupun sumber arus.

Catu daya merupakan hal terpenting dalam sebuah instrumentasi elektronika [1]. Catu daya

sudah banyak dipergunakan untuk praktikum oleh mahasiswa, penelitian para perancang

dan untuk keperluan-keperluan lain yang berhubungan dengan penggunaan catu daya.

Keluaran (sumber tegangan maupun sumber arus) dari catu daya memiliki nilai keluaran

tertentu (tetap) dan nilai keluaran yang dapat diatur-atur (variable).

Catu daya merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus bolak-balik

menjadi arus listrik searah. Hampir semua peralatan elektronik membutuhkan catu daya

agar dapat berfungsi [2]. Berbagai variasi catu daya telah diciptakan oleh manusia untuk

mempermudah penggunaan dalam menginstrumentasikan alat-alat elektronika. Pada

umumnya catu daya yang sudah ada dengan keluaran sumber tegangan yang variable

belum memiliki banyak pilihan sumber tegangan.

Berdasarkan hal diatas, penulis ingin membuat catu daya dengan nilai tegangan

variable dan ditampilkan secara digital. Sistem ini akan dikendalikan dengan program pada

mikrokontroler dengan mengatur potensiometer digital untuk menghasilkan sumber

tegangan yang diharapkan. Sistem ini juga dilengkapi dengan keypad sebagai masukan dan

Liquid Crystal Display (LCD) sebagai tampilan sumber tegangan, user memasukan nilai

tegangan yang diperlukan dengan menekan tombol pada keypad sehingga keluaran akan

sama dengan nilai yang tertampil pada layar LCD.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah alat yaitu catu daya digital

dengan pengaturan keluaran tegangan sesuai masukan yang diberikan melalui keypad dan

keluarannya akan ditampilkan pada LCD (Liquid Crystal Display).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

2

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mempermudah bagi pengguna catu daya

dalam menginstrumentasikan alat-alat elektronika dengan hanya memasukkan nilai

sumber tengangan yang diperlukan yaitu nilai sumber masukan sama dengan nilai sumber

pada keluaran.

1.3. Batasan Masalah

Penelitian akan dibatasi pada pembuatan catu daya digital berbasis mikrokontroler

ATmega8535, spesifikasi alat yang digunakan:

a. Keluaran Tegangan DC yang terukur 0-12 volt dengan interval 0.1 volt.

b. Menggunakan IC LM317.

c. Menggunakan trafo step down maksimal arus 2 A.

d. Keypad sebagai masukan.

e. LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penampil.

f. Menggunakan potensiometer digital.

1.4. Metodologi Penelitian

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode:

a. Pengumpulan bahan-bahan referensi berupa buku-buku dan jurnal-jurnal. Studi

kepustakaan yang mencangkup literature-literatur mengenai datasheet

ATmega8535 dan datasheet DS1669 (potensiometer digital).

b. Perancangan subsistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk

mencari bentuk model yang optimal dari sistem yang akan dibuat dengan

mempertimbangkan dari berbagai faktor-faktor permasalahan dan kebutuhan

yang telah ditentukan. Gambar 1.1 adalah model diagram blok sistem yang

akan dirancang.

Gambar 1.1. Diagram Blok Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

3

c. Perancangan dan pembuatan rangkaian elektronik seperti rangkaian ic regulator

tegangan. Tahap ini meliputi perhitungan teoritis dan pembuatan PCB.

d. Perancangan dan pembuatan program menggunakan bahasa C dengan software

CodeVision AVR.

e. Proses pengambilan data. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara

memasukkan beberapa nilai melalui keypad dan keluaran akan tertampil

melalui LCD (Liquid Crystal Display).

f. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan. Analisa dan kesimpulan hasil

percobaan dapat dilakukan dengan melihat presentasi error yang terjadi pada

kinerja sistem secara keseluruhan, yaitu membandingkan nilai masukan dengan

nilai keluaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

4

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Mikrokontroler AVR ATmega8535AVR (Alf and Vegard’sRiscProcessor) merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit

yang diproduksi oleh Atmel berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).

Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah ATmega8535. Hampir semua

instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock dan mempunyai 32 register general-purpose,

timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupsi internal dan eksternal, serial

UART, programmable Watchdog Timer, dan power saving mode.

2.1.1 Arsitekstur AVR ATmega8535

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki arsitektur sebagai berikut:

a. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D

b. ADC 10 bit sebanyak 8 channel

c. Tiga buah timer/counter yaitu Timer 0, Timer 1 dan Timer 2

d. Watchdog Timer dengan osilator internal

e. SRAM sebanyak 512 byte

f. Memori Flash sebesar 8 kb

g. Sumber Interupsi internal dan eksternal

h. Port SPI (Serial Pheriperal Interface)

i. EEPROM on board sebanyak 512 byte

j. Komporator analog

k. Port USART (Universal Shyncbrounous Ashynchronous Receiver Transmitter)

2.1.2 Deskripsi Mikrokontroler ATmega8535

Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATmega8535 dengan kemasan 40-pin DIP (dual

in-line package) dapat dilihat pada gambar 2.1. Untuk memaksimalkan performa dan

paralelisme, AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah

untuk program dan data). Ketika sebuah intruksi sedang dikerjakan maka instruksi

berikutnya diambil dari memori program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

5

Gambar 2.1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATmega8535 [3]

Mikrokontroler ATmega8535 memiliki konfigurasi Pin sebagai berikut [3]:

a. VCC (power supply)

b. GND (ground)

c. Port A (PA7…PA0), Port A berfungsi sebagai input analog pada ADC (analog

digital converter). Port A juga berfungsi sebagai suatu Port I/O 8-bit dua arah.

d. Port B (PB7…PB0), Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan

resistor internal pull-up (yang dipilh untuk beberapa bit).

e. Port C (PC7…PC0), Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan

resistor internal pull-up (yang dipilh untuk beberapa bit).

f. Port D (PD7…PD0), Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan

resistor internal pull-up (yang dipilh untuk beberapa bit).

g. RESET (Reset Input)

h. XTAL1 (Input Oscillator)

i. XTAL2 (Output Oscillator)

j. AVCC adalah pin pengelola tegangan untuk Port A dan ADC

k. AREF adalah pin referensi analog untuk ADC

Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D converter dan Port I/O 8-bit dua

arah. Port B, Port C, Port D adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal

pull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Pada rangkain reset, waktu pengosongan

kapasitor dapat dihitung dengan persamaan :

= × (2.1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

6

2.1.3 Organisasi Memori AVR ATmega8535Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori Flash,

memori data dan EEPROM. Ketiganya memiliki ruang sendiri dan terpisah seperti pada

gambar 2.3.

Gambar 2.2. Organisasi Memori ATmega8535 [4]

2.1.3.1 Memori Flash

Memori flash merupakan memori ROM tempat kode-kode program berada. Kata

flash menunjukkan jenis ROM yang dapat ditulis dan dihapus secara elektrik [5]. Memori

ini terdiri dari program boot dan program aplikasi. Jika tidak menggunakan fitur Boot

Leader Flash maka semua kapasitas aplikasi memori program digunakan untuk program

aplikasi namun jika mengunakan fitur Boot Leader Flash maka pembagian ukuran

ditentukan oleh BOOTSZ fuse.

2.1.3.2 Memori Data

Memori data merupakan memori RAM yang digunakan untuk diperlukan program

[5].

Memori data terdiri dari 32 General Purpose Register (GPR) yang merupakan

register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh Arithmetic Logic

Unit (ALU) dan I/O register dan additional I/O register yang difungsikan khusus untuk

mengendalikan berbagai peripheral dalam mikrokontroler antara lain pin, port,

timer/counter, USART.

ATmega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 Byte yang terbagi

menjadi 3 bagian yaitu register serba guna, register I/O dan SRAM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

7

2.1.3.3 EEPROM

EEPROM merupakan memori data yang dapat menyimpan ketika chip mati (off).

Memori ini digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan

catu daya. ATmega8535 memiliki EEPROM sebesar 512 Byte yang terpisah dari memori

program maupun memori data [4].

2.1.4 InterupsiInterupsi adalah suatu kondisi dimana mikrokontroler akan berhenti sementara dari

program utama untuk melayani instruksi-instruksi pada interupsi kemudian kembali

mengerjakan instruksi program utama setelah instruksi-instruksi pada interupsi selesai

dikerjakan [6].

Tabel 2.1. Hubungan PIN dan Interupsi [6]

Jenis Interupt PIN pada ATmega8535INT0 PORTD.2INT1 PORTD.3INT2 PORTB.2

ATmega8535 menyediakan 21 macam sumber interupsi yang masing-masing

memiliki alamat program vector interupsi. Setiap interupsi yang aktif akan dilayani segera

setelah terjadi permintaan interupsi, tetapi jika di dalam waktu bersamaan terjadi lebih dari

satu interupsi maka prioritas yang akan diselesaikan lebih dulu adalah interupsi yang

memiliki nomor urut lebih kecil sesuai pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Alamat Vektor Interupsi ATmega8535 [4]

No.Vektor

AlamatProgram Sumber Interupsi Keterangan

1. 0x000 RESET External Pin, Power-on, Reset, Brown-outReset and Watchdog Reset

2. 0x001 INT0 External Interrupt Request 03. 0x002 INT1 External Interrupt Request 14. 0x003 TIMER2 COMP Timer/Counter2 Compare Match5. 0x004 TIMER2 OVF Timer/Counter2 Overflow6. 0x005 TIMER1 CAPT Timer/Counter1 Capture Event7. 0x006 TIMER1 COMPA Timer/Counter1 Compare Match A8. 0x007 TIMER1 COMPB Timer/Counter1 Compare Match B9.. 0x008 TIMER1 OVF Timer/Counter1 Overflow10. 0x009 TIMER0 OVF Timer/Counter0 Overflow11. 0x00A SPI, STC Serial Transfer Complete

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

8

Tabel 2.2. (lanjutan) Alamat Vektor Interupsi ATmega8535 [4]

No.Vektor

AlamatProgram Sumber Interupsi Keterangan

12. 0x00B USART, RXC USART, Rx Complete13. 0x00C USART, UDRE USART Data Register Empty14. 0x00D USART, TXC USART, Tx Complete15. 0x00E ADC ADC Conversion Complete16. 0x00F EE_RDY EEPROM Ready17. 0x010 ANA_COMP Analog Comparator18. 0x011 TWI Two-wire Serial Interface19. 0x012 INT2 External Interrupt Request 220. 0x013 TIMER0 COMP Timer/Counter0 Compare Match21. 0x014 SPM_RDY Store Program Memory Ready

2.1.5 Timer/Counter0Timer/Counter0 adalah sebuah timer/counter yang dapat mencacah sumber

pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) maupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas

8-bit (256 cacahan).

2.1.5.1 Register Pengendali Timer0 [5]

1. Timer/Counter Control Register (TCCR0)

Tabel 2.3. Timer/Counter Control Register (TCCR0)

Bit CS00 s.d. 02 bertugas untuk memilih (prescealer) atau mendefenisikan pulsa/clock

yang akan masuk ke dalam Timer/Counter0.

Tabel 2.4. Presceale Timer/Counter0

CS02 CS01 CS00 Keterangan0 0 0 Stop/berhenti0 0 1 Clk (sama dengan clock cpu)0 1 0 Clk/8 (1 clk timer/counter0 = 8 clk cpu)0 1 1 Clk/64 (1 clk timer/counter0 = 64 clk cpu)1 0 0 Clk/256 (1 clk timer/counter0 = 256 clk cpu)1 0 1 Clk/1024 (1 clk timer/counter0 = 1024 clk cpu)1 1 0 Clk eksternal dari pin T0 pada kondisi falling edge1 1 1 Clk eksternal dari pin T0 pada kondisi rising edge

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

9

(1 clk timer/counter0= 8 clk cpu) artinya tiap 8 clock CPU yang masuk ke dalam

timer/counter0 dihitung satu oleh register pencacah TCNT0. Falling edge adalah

perubahan pulsa/clock dari 1 ke 0. Rising edge adalah perubahan pulsa/clock dari 0 ke 1.

a. Bit 7 – FOC0 : Force Output Compare

Bit 7 hanya dapat digunakan untuk metode pembanding . Jika bit – F0C0 di-set

maka akan memaksa terjadinya compare-match (TCNT0==OCR0).

b. Bit 3, 6 – WGM01:0: Waveform Generation Mode

Bit 3 dan bit 6 digunakan untuk memilih mode seperti ditunjukkan pada tabel

2.5.

Tabel 2.5. Mode Operasi

WGM01 WGM00 Mode Operasi TOP UpdateOCR0

Flag TOV0on

0 0 Normal 0xFF Imidiet MAX0 1 Phase correct PWM 0xFF TOP Bottom1 0 CTC OCR0 Imidiet MAX1 1 Fast PWM 0xFF Bottom MAX

c. Bit 5,4 – COM01:0: Compare Match Output Mode

Bit 5 dan bit 4 berfungsi mendefinisikan pin OC0 sebagai output Timer0

(saluran output PWM).

Tabel 2.6. Mode Normal dan CTC

COM01 COM00 Output pin OC00 0 Tidak dihubungkan0 1 Toggle saat compare match1 0 Clear saat compare match1 1 Set saat compare match

Tabel 2.7. Mode Fast PWM

COM01 COM00 Output pin OC00 0 Tidak dihubungkan0 1 -1 0 Clear saat compare match, Set saat bottom (noninverting)1 1 Set saat compare match, clear saat bottom (inverting)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

10

Tabel 2.8. Mode Phase Correct PWM

COM01 COM00 Output pin OC00 0 Tidak dihubungkan0 1 -

1 0 Clear saat compare match ketika up-counting, Set saatcompare match ketika down-counting (noninverting)

1 1 Set saat compare match ketika up-counting, clear saatcompare match ketika down-counting (inverting)

2. Timer/Counter Register (TCNT0)

Tabel 2.9. Timer/Counter Register (TCNT0)

Register yang bertugas menghitung pulsa yang masuk kedalam timer/counter.

Kapasitas registernya adalah 8-bit (255 hitungan), setelah mencapai hitungan

maksimal maka akan kembali ke nol (overflow/limpahan).

3. Output Compare Register (OCR0)

Tabel 2.10. Output Compare Register (OCR0)

Register yang bertugas sebagai register pembanding dengan menentukan besarnya

sesuai dengan kebutuhan. Saat TCNT0 mencacah maka secara otomatis oleh CPU

akan dibandimgkan dengan isi OCR0 secara kontinyu dan jika isi TCNT0 sama

dengan isi OCR0 maka akan terjadi compare match yang dapat dimanfaatkan untuk

mode CTC dan PWM.

4. Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK)

Tabel 2.11. Timer/Counter Interrupt Mask Register (TIMSK)

a. Bit 0 – TOIE0: T/C0 Overflow Interrupt Enable

Register TIMSK Timer/Counter0 memiliki bit TOIE0 sebagai bit peng-aktif

interupsi Timer/Counter0, jika TOIE0=1 maka enable dan jika TOIE0=0 maka

disable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

11

b. Bit 1 – OCIE0: T/C0 Output Compare Match Enable

Selain ATMega8,TIMSK Timer/Counter0 memilki OCIE0 sebagai bit peng-

aktif interupsi compare match Timer/Counter0, jika OCIE0=1 enable dan jika

OCIE0=0 maka disable.

5. Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR)

Tabel 2.12. Timer/Counter Interrupt Flag Register (TIFR)

a. Bit 1 – OCF0: Output Compare Flag 0

Flag OCF0 akan di set sebagai indikator jika terjadinya compare match dan

akan clear dengan sendirinya bersamaan eksekusi vektor interupsi Timer0

compare match.

b. Bit 0 – TOV0: Timer/Counter0 Overflow Flag

Bit status Timer/Counter0 dalam register TIFR, dimana bit TOV0 akan set

secara otomatis ketika terjadi limpahan/overflow pada register TCNT0 dan

akan clear bersamaan dengan eksekusi vektor interupsi.

2.1.5.2 Mode Operasi

1. Normal

Mode normal ada dua yaitu normal overflow dan normal compare match. Dalam mode

normal overflow register pencacah TCNT0 bekerja secara normal selalu

mencacah/menghitung ke-atas (counting-up) hingga mencapai nilai maksimal 0xFF

lalu 0x00 lagi (overflow). Dalam mode normal compare match register TCNT0

bekerja seperti mode normal overflow, bedanya jika diberi isi register OCR0 maka

ketika TCNT0==OCR0 akan terjadi compare match yang menyebabkan flag OCF0

secara otomatis set yang ditandai dengan terjadinya interupsi jika interupsi Timer0

compare match diaktifkan.

2. CTC (Clear Timer on Compare Match)

Dalam mode CTC register pencacah TCNT0 mencacah naik (counting-up) hingga

mencapai TOP (nilai TCNT0 sama dengan nilai OCR0 yang telah ditentukan)

kemudian TCNT0 nol lagi yang otomatis menge-set flag OCF0 dan akan

membangkitkan interupsi Timer0 compare match jika diaktifkan dan seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

12

3. Fast PWM (Pulsa Width Modulation)

Dalam mode fast PWM membuat generator gelombang. PWM adalah gelombang

digital/pulsa yang dapat diatur duty cycle-nya. Duty cycle adalah perbandingan antara

lama pada saat satu (on) dan lama periode satu gelombang pulsa.

Gambar 2.3. Pulsa PWM [5]

= × 100% (2.2)

Timer/Counter0 dalam mode fast PWM untuk mengendalikan lama t on dan t off

melalui register pembanding OCR0 yang menyebabkan besar duty cycle yang

dihasilkan. Chanel (saluran) PWM Timer/Counter0 adalah pin OC0 (PB3) sebagai

keluaran saluran PWM. Sifat cacahan mode fast PWM register pencacah TCNT0

mencacah dari BOTTOM (0x00) terus mencacah naik (counting-up) hingga mencapai

MAX (0xFF) kemudian mulai dari BOTTOM lagi dan seterusnya disebut single slope

(satu arah cacahan ) seperti ditunjukkan gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pulsa Fast PWM [5]

Frekuensi pin OC0 (PB3) untuk fast PWM dihitung dengan menggunakan persamaan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

13

= _ /· 256 (2.3)

dengan:_ / = frekuensi clock chip

= presecaler sumber clock (1,8,64,256,1024)

4. Phase Correct PWM

Pada mode phase correct PWM operasi cacahan register TCNT0 menggunakan dual

slope (dua arah cacahan/bolak-balik) dimana TCNT0 mencacah dari BOTTOM (0x00)

counting-up hingga mencapai MAX (0xFF) kemudian counting-down hingga

BOTTOM (0x00) dan seterusnya.

Gambar 2.4. Pulsa Non-inverting Phase Correct PWM [4]

Frekuensi phase correct PWM dihitung menggunakan persamaan:

= _ /· 510 (2.4)

dengan:_ / = frekuensi clock chip

= presecaler sumber clock (1,8,64,256,1024)

2.2. Analog To Digital Converter (ADC)Mikrokontroler ATmega8535 memiliki fasilitas ADC yang sudah built-in dalam

chip. ATmega8535 memiliki resolusi ADC 10-bit dengan 8 channel input dan mendukung

16 macam penguat beda [4].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

14

Data hasil konversi dapat dihitung dengan persamaan:

1. Konversi tunggal

= · 1024(2.5)

dengan:

= Tegangan masukan pada pin yang dipilih

= Tegangan referensi

2. Penguat beda

= ( − ) · · 512(2.6)

dengan:

= Tegangan masukan pada pin positif

= Tegangan masukan pada pin negative

= Faktor penguatan

= Tegangan referensi

Gambar 2.5. Blok ADC [5]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

15

2.2.1. ADC Multiplexer Selection Register (ADMUX)

Tabel 2.13. Register ADMUX

a. Bit 7:6 – REFS1:0 : Reference Selection Bits

Bit REFS1 dan REFS0 digunakan untuk menentukan tegangan dari ADC

seperti ditunjukkan pada tabel 2.14 dan tidak dapat dirubah saat konversi

sedang berlangsung.

Gambar 2.14. Pengaturan Tegangan Referensi ADC

REFS1 REFS0 Tegangan Referensi0 0 Pin AVEF0 1 PIN AVCC, dengan pin AREF diberi kapasitor1 0 -1 1 Internal 2.56 V dengan pin AREF diberi kapasitor

keterangan:

‘00’= Tegangan referensi menggunakan tegangan yang terhubung ke pin

AREF

‘01’= Tegangan referensi menggunakan tegangan AVCC dan pin AREF

diberi kapasitor

‘10’= Tidak digunakan

‘11’= Tegangan referensi menggunakan referensi interval 2.56V dan pin

AREF diberi kapasitor

b. Bit 5 – ADLAR : ADC Left Adjust Result

Bit ADLAR digunakan untuk mengatur format peyimpanan data ADC pada

register ADCL dan ADCH

c. Bit 4:0 – MUX4:0 : Analog Channel and Gain Selection Bits

Bit MUX4:0 digunakan untuk menentukan pin masukan analog ADC pada

konversi tunggal atau menentukan pin-pin masukan analog dan nilai

penguatannya (gain) pada mode penguat beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

16

2.2.2. ADC Control and Status Register A (ADSRA)

Tabel 2.15. ADC Control and Status Register A (ADSRA)

a. Bit 7 – ADEN : ADC Enable

Bit ADEN digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fasilitas ADC.

(Bit ADEN= 1 maka ADC aktif dan Bit ADEN= 0 maka ADC tidak aktif).

b. Bit 5 – ADATE : ADC Auto Trigger Enable

Bit ADATE digunakan untuk mengaktifkan pemicu proses konversi ADC

sesuai dengan bit-bit ADTS pada register SFIOR (bit ADATE=1 maka pemicu

ADC aktif).

c. Bit 4 –ADIF : ADC Interrupt Flag

Bit ADIF adalah bendera interupsi ADC yang digunakan untuk menunjukkan

ada tidaknya permintaan interupsi ADC. Bit ADIF akan bernilai ‘1’ jika proses

konversi ADC telag selesai.

d. Bit 3 – ADIE : ADC Interrupt Enable

Bit ADIE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan interupsi ADC.

e. Bit 2:0 – ADPS2:0 : ADC Preascaler Select Bits

Bit ADPS2, ADPS1 dan ADPS0 digunakan untuk menentukan factor pembagi

frekuensi kristal yang hasilnya digunakan sebagai clock ADC.

Tabel 2.16. Skala Clock ADC [4]

ADPS2 ADPS1 ADPS0 Faktor Pembagi0 0 0 20 0 1 20 1 0 40 1 1 81 0 0 161 0 1 321 1 0 641 1 1 128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

17

2.2.3. ADC Data Register (ADCH-ADCL)

Register ini digunakan untuk penyimpanan data 10-bit hasil konversi ADC. Data

tersebut dapat disimpan dalam 2 format yang berbeda tergantung pada nilai bit ADLAR

seperti ditunjukkan pada tabel 2.17 dan tabel 2.18.

Tabel 2.17. Format data ADCH-ADCL jika ADLAR = 0

Tabel 2.18. Format data ADCH-ADCL jika ADLAR = 1

2.2.4. ADC Auto Trigger Source (ADTS2:0)

Tabel 2.19. ADC Auto Trigger Source (ADTS2:0)

Bit-bit ADTS2:0 berada pada register SFIOR digunakan untuk mengatur pemicu

proses konversi ADC seperti ditunjukkan pada tabel 2.20.

Tabel 2.20. Pemicu ADC [4]

ADTS2 ADTS1 ADTS0 Sumber Pemicu Konversi ADC0 0 0 Free Running Mode0 0 1 Analog Comparator0 1 0 External Interrupt Request 00 1 1 Timer/Counter0 Compare Match1 0 0 Timer/Counter0 Overflow1 0 1 Timer/counter1 Compare Match B1 1 0 Timer/counter1 Overflow1 1 1 Timer/counter1 Capture Event

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

18

keterangan:

‘000’ = Mode Free-Running, konversi ADC akan dimulai pada saat bit ADSC

pada register ADCSRA diset ‘1’.

‘001’ = Konversi ADC akan dimulai sesuai dengan pengaturan output Analog

Comparator

‘010’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi interupsi eksternal 0

‘011’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi Timer/Counter0

Compare Match

‘100’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi Timer/Counter0

Overflow

‘101’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi Timer/counter1 Compare

Match B

‘110’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi Timer/counter1 Overflow

‘111’ = Konversi ADC akan dimulai pada saat terjadi Timer/counter1 Capture

Event

2.3. KeypadKeypad matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara matriks (baris x kolom)

sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, keypad matriks 4x4

menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkain tombol

disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom seperti

pada gambar 2.6.

Gambar 2.6. Konfigurasi Keypad Matriks 4x4 [7]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

19

Proses pengecekan dari tombol yang dirangkai secara matriks adalah dengan teknik

scanning, yaitu proses pengecekan yang dilakukan dengan cara memberikan umpan-data

pada satu bagian dan mengecek feedback (umpan balik) pada bagian lain. Pemberian

umpan-data dilakukan pada bagian baris dan pengecekan umpan balik pada kolom. Pada

saat pemberian umpan data pada satu baris, maka baris yang lain harus dalam kondisi

inversi. Tombol yang ditekan dapat diketetahui dengan melihat asal data dan di kolom

mana data tersebut terdeteksi.

2.4. Liquid Crystal Display (LCD)LCD (Liquid Crystal Display) memiliki 2 jenis yaitu LCD karakter dan LCD

grafik. LCD karakater adalah LCD yang karakternya terbatas pada tampilan karakter,

khususnya karakter ASCII seperti karakter-karakter yang tercetak pada keyboard

komputer. Sedangkan LCD grafik adalah LCD yang tampilannya tidak terbatas, bahkan

dapat menampilkan foto. LCD grafik inilah yang terus berkembang seperti layar LCD yang

biasa dilihat di notebook/laptop [8].

Jenis LCD karakter yang beredar di pasaran biasanya dituliskan dengan bilangan

matriks dari jumlah karakater yang dapat dituliskan pada LCD tersebut, yaitu jumlah

kolom karakter dikali jumlah baris karakter. Sebagai contoh, LCD 16x2 artinya terdapat 16

kolom dalam 2 baris ruang karakter seperti pada gambar 2.7, yang berarti total karakter

yang dapat dituliskan adalah 32 karakater [8].

Gambar 2.7. Kolom dan Baris Karakter pada LCD 16x2

Agar dapat mengendalikan LCD karakter dengan baik memerlukan koneksi yang

benar. Koneksi yang benar dengan mengetahui pin-pin antarmuka yang dimiliki LCD

karakter. LCD karakter memilki 16 pin seperti pada gambar 2.8 dan tabel 2.13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

20

Gambar 2.8. Konfigurasi Pin LCD 16x2

Tabel 2.21. Konfigurasi Pin LCD 16x2

Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan R/W dimana jalur EN

dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahukan LCD bahwa data sedang

dikirimkan. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat

logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan R/W. Ketika dua jalur yang

lain telah siap, set En dengan logika high “1” dan tunggu utnuk sejumlah waktu tertentu

(sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut) dan berikutnya set ke logika low “0” lagi.

Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan di anggap

sebagai sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti clear screen, posisi kursor,

dll). Ketika RS berlogika high “1” , data yang dikirim adalah data text yagn akan

ditampilkan pada display LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan angka “1” pada layar

LCD maka RS harus diset logika high “1”, jalur R/W adalah jalur control Read/Write.

Ketika R/W berlogika high “1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari

NomorPIN PIN Keterangan

1 VSS GND2 VDD 5V3 Vo Kontras4 RS5 R/W Read / Write6 EN Enable7 DB0 Data 08 DB1 Data 19 DB2 Data 210 DB3 Data 311 DB4 Data 412 DB5 Data 513 DB6 Data 614 DB7 Data 715 - -16 - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

21

LCD. Sedangakan pada aplikasi umum pin R/W selalu diberi logika low “0”. Pada

akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur (bergantung pada mode operasi yang dipilih

oleh user). Pada kasus bus data8 bit, jalur diacuhkan sebagai DB0 s/d DB7.

2.5. Potensiometer DigitalPotensiometer atau resistor digital menggunakan seri DS1669. DS1669

menawarkan dua paket IC standar yaitu 8-pin DIP 300-mil (gambar 2.9) dan 8-pin SOIC

208-mil (gambar 2.10). DS1669 dapat dikonfigurasikan untuk beroperasi menggunakan

pushbutton tunggal, pushbutton ganda atau sumber input dengan memvariasikan kondisi

daya.

Gambar 2.9. Konfigurasi Pin DS1669 8-pin DIP 300-mil [9]

Gambar 2.10. Konfigurasi Pin DS1669 8-pin SOIC 208-mil [9]

Deskripsi Pin DS1669 sebagai berikut [9] :

a. RH (High Terminal of Potensiometer)

b. RW ( Wiper Terminal of Potensiometer)

c. RL (Low Terminal of Potensiometer)

d. –V, +V (Voltage Inputs)

e. UC (Up Contact Input)

f. D (Digital Input)

g. DC (Down Contact Input)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

22

IC DS1669 dapat dikonfigurasi untuk beroperasi dari contact closure tunggal,

contact closure ganda, atau sumber digital input (D). Contact closure didefinisikan sebagai

transisi dari tingkat tinggi ke tingkat rendah pada input up contact (UC) atau down contact

(DC). Ketiga input kontrol aktif ketika dalam keadaan low dan tidak aktif ketika dalam

keadaan high.

IC DS1669 menafsirkan masukan lebar pulsa sebagai sarana untuk mengontrol

gerakan wiper. Sebuah masukan pulsa tunggal pada terminal masukan UC, DC, atau D

akan menyebabkan posisi wiper untuk bergerak 1/64 dari hambatan total. Sebuah transisi

dari tinggi ke rendah pada masukan tersebut dianggap sebagai awal activity pulse atau

contact closure. Sebuah pulsa tunggal harus lebih besar dari 1 ms tapi berlangsung tidak

lebih dari 1 detik.

Masukan pulsa yang berlangsung lebih lama dari 1 detik akan menyebabkan wiper

bergerak satu posisi setiap 100ms mengikuti waktu 1 detik terus awal. Total waktu untuk

mengatasi seluruh potensiometer menggunakan pulsa masukan terus menerus diberikan

oleh persamaan:

1 + 63 × 100 = 7.3 (2.8)

Operasi contact closure tunggal memungkinkan pengguna untuk mengontrol

gerakan wiper di kedua arah dari masukan pushbutton tunggal. Gambar 2.11 menyajikan

konfigurasi pushbutton tunggal. Masukan UC digunakan untuk kenaikan dan pengurangan

posisi wiper untuk mode operasi pushbutton tunggal. Masukan DC tidak memberikan

fungsi pada mode ini, tetapi harus terhubung ke sumber tegangan positif (Vcc).

Gambar 2.11. DS1669 dengan pushbutton tunggal [9]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

23

Arah awal gerakan wiper dalam operasi pushbutton tunggal ditentukan oleh

aktivitas sebelumnya. Arah awal gerakan wiper akan berlawanan dengan kegiatan

sebelumnya. Mengubah arah gerakan wiper dalam mode pushbutton tunggal dicapai

dengan memungkinkan masa tidak aktif pada masukan dari UC (lebih besar dari) 1 detik,

atau dengan menggerakkan wiper untuk akhir dari kisaran potensiometer. Hal ini akan

terjadi terlepas dari apakah input adalah pulsa terus menerus, urutan pulsa berulang atau

pulsa tunggal.

sumber digital input (D), dirancang untuk mikroprosesor atau aplikasi pengendali.

Masukan pengendali ini memanipulasi perangkat dengan cara yang sama seperti

konfigurasi pushbutton tunggal, mengendalikan pergerakan posisi wiper baik arah keatas

dan ke bawah. Penambahan fitur atas konfigurasi pushbutton tunggal adalah kemampuan

untuk kenaikan atau pengurangan posisi wiper pada tingkat yang lebih cepat.

Dalam mode pushbutton ganda, setiap arah dikendalikan oleh masukan up contact

(UC) atau down contact (DC), masing-masing. Tidak ada pernyataan menunggu yang

diperlukan untuk mengubah arah wiper dalam mode pushbutton ganda. Dalam mode

pushbutton ganda, sebagai posisi wiper mencapai potensiometer akhir, arah gerakan wiper

tidak akan berubah.

Gambar 2.12. DS1669 dengan pushbutton ganda [9]

Semua masukan UC, DC, dan D, secara internal pulled-up oleh hambatan 100kΩ.

Masukan UC dan DC secara internal debounced dan tidak memerlukan komponen

eksternal untuk pengkondisian sinyal masukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

24

2.6. RectifierRectifier adalah sebuah rangkaian yang mengkonversi sebuah sinyal AC (arus

bolak-balik) menjadi sinyal DC (arus searah).

Gambar 2.13. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

= √2 (2.9)

= − (2 ∙ ) (2.10)

2.7. FilterFilter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple,

sehingga dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, dengan memanfaatkan proses

pengisian dan pengosongan muatan kapasitor [10].

Penyearah gelombang penuh tapis kapasitor diperoleh dengan menghubungkan

parallel kapasitor beban dari rangkaian seperti pada gambar 2.14. Bentuk gelombang

tegangan keluaran terlihat pada gambar 2.15.

Gambar 2.14. Rangkaian penyarah gelombang penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

25

Gambar 2.15. Bentuk gelombang penyearah gelombang penuh

Bila tegangan pengosongan kapasitor total dinyatakan dengan Vr, maka tegangan

keluaran dc [11] adalah:

= − 2 (2.11)

dimana:

= Tegangan input regulator (Vi-Vo = 5V) [12]

= Tegangan puncak

= Tegangan ripple

maka Vr adalah:

= 2 ∙ ∙ ∙ (2.12)

dimana:

= Arus maksimal keluaran (2A)

= Frekuensi

= Kapasitor filter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

26

2.8. IC RegulatorRegulator tegangan variabel merupakan regulator yang memiliki tegangan output

dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator tegangan variabel saat ini telah

tersedia dalam bentuk chip IC regulator tegangan variabel 3-pin. IC LM317 merupakan

chip IC regulator tegangan variabel untuk tegangan DC positif.

Gambar 2.16. Rangkaian internal LM317 [12]

Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 [13] seperti berikut:

Voltage reference adalah jalur atau bagian yang berfungsi untuk memberikan

tegangan referensi dari kontrol tegangan output pada LM317. Input tegangan

referensi diambil dari rangkaian pembagi tegangan variabel, R1 dan R2 pada

rangkaian gambar 2.17.

Komparator berfungsi sebagai pembanding antar tegangan output dan tegangan

referensi, dimana besarnya tegangan output dapat dihitung dari persamaan 2.7.

Circuit protection adalah rangkaian pelindung IC LM317 dari terjadinya arus

korsleting.

Power regulator adalah rangkaian darlington transistor NPN yang berfungsi

untuk memperkuat arus output regulator tegangan variabel LM317.

IC regulator variabel di aplikasikan pada rangkaian dasar seperti gambar 2.17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

27

Gambar 2.17. Rangkaian dasar regulator LM317 [12]

= 1.25 · 1 + + · (2.13)

Cin diperlukan ketika regulator adalah lokasi jarak yang cukup dari filter catu daya.

Cout tidak diperlukan untuk stabilitas, namun itu tidak meningkatkan respon transien. Bila

Iadj adalah pengendali kurang dari 100uA, kesalahan yang berhubungan dengan istilah ini

diabaikan dalam sebagian besar aplikasi [12].

Gambar 2.18. Rangkaian Regulator 0-12V [14]

= 1 + + + ( + ) − (2.14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

28

Rangakaian regulator pada gambar 2.18 merupakan rangkaian pengembangan yang

akan menghasilkan tegangan variabel keluaran berawal dari 0V.

2.9. Penguat ArusTransistor berfungsi sebagai penguat selain sebagai saklar. Prinsip yang digunakan

dalam transistor sebagai penguat adalah arus kecil pada basis digunakan untuk mengontrol

arus yang lebih besar yang diberikan ke kolektor melewati transistor tersebut. Fungsi dari

transisitor hanya sebagai penguat ketika arus basis akan berubah. Perubahan arus kecil

pada basis mengontrol inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus yang

mengalir dari kolektor ke emitter. Kelebihan dari transistor penguat tidak hanya dapat

menguatkan sinyal tetapi transistor ini juga bisa digunakan sebagai penguat arus, penguat

tegangan dan penguat daya.

Rangkaian darlington adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari sepasang

bipolar (dwikutub) yang tersambung secara tandem (seri). Sambungan seri dipakai untuk

mendapatkan penguatan (gain) yang tinggi karena hasil penguatan pada transistor yang

pertama akan dikuatkan lebih lanjut oleh transistor kedua. Keuntungan dari rangkaian

darlington adalah penggunaan ruang yang lebih kecil dari pada rangkain dua transistor

biasa dengan bentuk konfigurasi yang sama. Penguatan arus listrik atau gain dari

rangkaian transistor darlington dituliskan dengan notasi β atau hfe.

Gambar 2.19. Transistor Darlington

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

29

Gambar 2.20. Konfigurasi Transistor Darlington [10]

− + − + = 0 (2.15)

Mensubtitusikan persamaan: = ( + 1) (2.16)

Maka persamaan IB: = ++ ( + 1) (2.17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

30

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Perancangan Sistem Secara Keseluruhan

Gambar 3.1 Diagram blok sistem

Diagram blok sistem penelitian pada gambar 3.1 menunjukkan urutan cara kerja

sistem secara keseluruhan. Sistem ini terdiri atas beberapa bagian yaitu:

a. Arus bolak-balik (ac) sebagai sumber masukan utama (PLN 220V).

b. Transformator berfungsi untuk menurunkan level tegangan AC.

c. Rectifier berfungsi untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi

tegangan searah (DC).

d. Filter berfungsi perata (penghalus) arus DC.

e. Regulator berfungsi untuk memperoleh tegangan DC yang diharapkan.

f. Current Booster berfungsi sebagai penguat arus.

g. Keypad berfungsi untuk memasukkan tegangan.

h. Mikrokontroler berfungsi memproses sistem.

i. LCD sebagai penampil.

AC Transformator Rectifier Filter Regulator Beban

Mikrokontroler LCDKeypadPotensiometerDigital

CurrentBooster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

31

j. Potensiometerdigital berfungsi untuk mengatur tegangan yang diinginkan.

k. Beban berupa beban resistif.

Nilai tegangan yang diinginkan oleh user akan dimasukkan melalui keypad dan

ditampilkan melalui LCD. Data tersebut akan diproses oleh mikrokontroler ATmega8535

yang melalui potensiometer digital yang digunakan pada regulator akan mengeluarkan

tegangan keluaran. Hasil tesebut akan dibandingkan kembali melalui mikrokontroler

ATmega8535 untuk membandingkan tegangan yang diinginkan dan dihasilkan. Apabila

tidak sama maka akan diproses kembali oleh mikrokontroler agar sama dengan nilai

tegangan yang diharapkan.

3.2 Perancangan Perangkat Keras3.2.1 Perancangan Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler ATmega8535

Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai I/O untuk mengolah data dari keypad

dan mengontrol potensiometer digital pada regulator variabel. Mikrokontroler

membutuhkan sistem minimum yang terdiri dari rangkaian eksternal yaitu rangkaian

osilator dan rangkaian reset.

Rangkaian osilator ditunjukkan pada gambar 3.2. Perancangan rangkaian osilator

menggunakan kristal dengan frekuensi 12Mhz dan menggunakan kapasitor 22pF

(datasheet) pada pin XTAL1 dan XTAL2 di mikrokontroler.

Gambar 3.2. Rangkaian osilator ATmega8535 [5]

Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian reset mikrokontroler ATmega8535. Rangkaian

reset bertujuan untuk memaksa proses kerja pada mikrokontroler diulang dari awal. Jika

tombol reset ditekan, maka pin reset akan mendapat input logika rendah, sehingga

mikrokontroler akan mengulang proses eksekusi program dari awal. Pada perancangan

rangkaian reset digunakan resistor sebesar 10kΩ dan kapasitor sebesar 10µF.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

32

Gambar 3.3. Rangkaian reset ATmega8535 [5]

Perancangan pengunaan port sebagai input dan output pada mikrokontroler

disesuaikan dengan kebutuhan. Port yang akan digunakan adalah portA, portB, portC dan

portD. PortB digunakan sebagai port input dari keypad. PortD.0, portD.1, portD.2 dan

portD.3 digunakan sebagai port data, sedangkan portD.4, portD.5 dan portD.6 digunakan

sebagai port pengatur interface LCD. Pada portA.0 digunakan sebagai port potensiometer

digital. Tabel 3.1 menunjukkan pengunaan port-port yang akan digunakan pada

mikrokontroler ATmega8535.

Tabel 3.1. Penggunaan port-port pada mikrokontroler

No Nama Port Keterangan1 PortA.0 UC PD_12 PortA.3 ADC_13 PortA.4 ADC_24 PortA.7 UD PD_15 PortB.0 K1 Keypad6 PortB.1 K2 Keypad7 PortB.2 K3 Keypad8 PortB.3 K4 Keypad9 PortB.4 B1 Keypad10 PortB.5 B2 Keypad11 PortB.6 B3 Keypad12 PortB.7 B4 Keypad13 PortC.0 UC PD_214 PortC.1 UD PD_215 PortD.0 DB 7 LCD16 PortD.1 DB 6 LCD17 PortD.2 DB 5 LCD18 PortD.3 DB 4 LCD19 PortD.4 Enable LCD20 PortD.5 R/W LCD21 PortD.6 RS LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

33

Secara keseluruhan rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega8535

ditunjukkan pada gambar 3.4.

Gambar 3.4. Rangkaian Sistem Minimum

3.2.2 Perancangan Rangkaian Penyearah

Rangkaian penyearah seperti pada gambar 2.15 menggunakan trafo 3A dengan

tegangan AC Vac sebesar 12V (Vrms) dan bridge rectifier. Diketahui arus beban Idc

sebesar 2A.

Pada persamaan 2.9 dapat dihitung nilai tegangan ac pada titik Vm seperti terlihat

pada gambar 2.16 seperti perhitungan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

34

= √2= 12√2= 16,9Pada perhitungan nilai Vm dapat diperoleh sebesar 16,9V dari hasil tersebut dapat

diperoleh nilai tegangan DC sebelum difilter VL dengan persamaan:

= − (2 ∙ )= 16,9 − (2 ∙ 0,7)= 15,5Pada gambar 2.17 dan gambar 2.18, perhitungan nilai Vr dengan menentukan nilai

tegangan dc (Vdc) sebesar 15V agar tegangan keluaran dc sebesar 12Vdc dapat dihitung

melalui persamaan 2.11:

= − 2= −−2= 15 − 15,5−2= 0,25Perhitungan kapasitor filter dapat diperoleh dengan persamaan 2.12 dengan nilai Vr

sebesar 0,25V. Arus dc (Idc) dalam miliampere dan filter kapasitor (C) dalam microfarad.

= 2 ∙ ∙= 2 ∙ ∙= 20002 ∙ 60 ∙ 0,25= 66,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

35

Pada perhitungan nilai minimal C diperoleh sebesar 66,7uF, nilai tesebut tidak

terdapat dipasaran sehingga digunakan nilai kapasitor sebesar 1000uF.

= × 100%= 0,2515 × 100%= 1,7%

Pemilihan nilai C sebesar 1000uF akan berdampak memperkecil ripple seperti

persamaan: = 2 ∙ ∙= 20002 ∙ 60 ∙ 1000= 0,017maka ripple menjadi:

= × 100%= 0,01715 × 100%= 0,11%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

36

3.2.3 Perancangan Rangkaian Regulator

Gambar 3.6. Rangkaian Regulator 0-12V [14]

Rangkaian regulator pada gambar 3.6 didisain untuk menghasilkan tegangan

variabel keluaran 0V hingga 24V. Untuk membuatnya menjadi regulator tegangan variable

resistor R2 diganti dengan potensiometer digital dengan nilai resistansi sebesar 10kΩ.

Perhitungan nilai resistor R1 dapat diperoleh dengan persamaan 2.14 dimana telah

diketahui nilai tegangan referensi Vref sebesar 1,25V, arus adjustable Iadj sebesar 46uF,

dan tegangan keluaran Vo sebesar 24V serta nilai yang sudah ditentukan untuk VEE sebesar

-5V dan resistor R3 sebesar 680Ω.

= 1 + + + ( + ) −= ( + )− − ( + ) +

= 1,25(10000 + 680)24 − 1,25 − 46 × 10 (10000 + 680) + (−5)= 773,5 ≈ 774

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

37

Pada perhitungan diperoleh nilai resistor R1 sebesar 773,5Ω atau dapat dibulatkan

menjadi 774Ω. Penentuan nilai kapasitor yang digunakan adalah Cin sebesar 0,1uF dan

Cout sebesar 1uF disesuaikan berdasarkan datasheet IC regulator LM317 [12].

3.2.4 Perancangan Rangkaian Current Booster

Gambar 3.7. Rangkaian Current Booster

Regulator LM317 hanya mampu mengalirkan arus maksimum sebesar 1,5A, maka

agar dapat mengalirkan arus sebesar 2A diperlukan rangkaian current booster seperti pada

gambar 3.7.

= 1,4= ∙== 1,42= 0,7

Pada perhitungan nilai resistor R diporeh sebesar 0,7Ω, dari hasil tersebut tidak

terdapat dipasaran sehingga digunakan nilai resisitor sebesar 1Ω yang terdapat dipasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

38

3.2.5 Rangkaian LCD

Gambar 3.8. Rangkaian LCD [15]

LCD digunakan untuk menampilkan data output dari sensor PIR dan ultrasonik.

LCD yang digunakan adalah LCD 16x2 yang memiliki tipe LMB162A. LCD 16x2 bertipe

ini memungkinkan pemrogram untuk mengoperasikan komunikasi data secara 8 bit atau 4

bit. Dalam perancangan ini mode yang digunakan untuk menuliskan data ke LCD

digunakan sebanyak 4 bit (mode nibble). PortD.0, portD.1, portD.2 dan portD.3 digunakan

sebagai port data, sedangkan portD.4, portD.5 dan portD.6 digunakan sebagai port

pengatur interface LCD.

Berdasarkan datasheet tegangan kontras (Vcc LCD) maksimum sebesar 5VDC,

sehingga dalam perancangan digunakan sebuah resistor variabel sebesar 10KΩ yang

berfungsi untuk membatasi tegangan yang masuk ke pin Vcc LCD. Rangkaian LCD

dengan mode 4 bit ditunjukkan pada gambar 3.8.

3.2.6 Rangkaian Keypad

Keypad yang digunakan dengan matriks 4x4. Keypad berfungsi sebagai masukan

nilai tegangan yang diinginkan oleh user. Port yang digunakan pada mikrokontroler untuk

keypad adalah portB.0 sampai portB.7. PortB.0, portB.2, portB.4, dan portB.6 atau port

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

39

baris digunakan sebagai input, sedangkan portB.1, portB.3, portB.5, dan portB.7 atau port

kolom digunakan sebagai output.

Gambar 3.9. Rangkaian keypad 4x4

3.3 Perancangan Perangkat Lunak3.3.1 Diagram Alir Sistem

Diagram alir sistem ditunjukkan pada gambar 3.10. Program utama menunjukkan

proses perancangan secara keseluruhan. Program di mulai dengan melakukan inisialisasi

port-port mikrokontroler yang digunakan untuk proses yang akan terjadi. Kemudian user

memasukkan input tegangan melalui keypad dan keluaran tegangan akan tertampil di LCD,

kemudian program akan dilanjutkan ke bagian proses. Dari bagian proses, dihasilkan

tegangan keluaran yang akan dibandingkan dengan input tegangan apakah sudah sama.

Jika data tersebut belum sama akan kembali ke bagian proses penyetaraan dan jika sudah

sama akan dilanjutkan ke program berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

40

Gambar 3.10. Diagram alir sistem

3.3.2 Diagram Alir Input Tegangan

Diagram alir input tegangan ditunjukan pada gambar 3.11. Subrutin ini akan

menjelaskan dimana input tegangan yang dimasukkan melalui tombol pada keypad dan

tertampil melalui LCD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

41

Gambar 3.11. Diagram Alir Input Tegangan

3.3.3 Diagram Alir Proses

Diagram alir proses ditunjukkan pada gambar 3.12. Pada diagram alir ini data-data

akan diinisialisaikan kemudian data yang baru akan dibandingkan dengan data awal yang

diberikan dengan nilai 0. Jika data awal lebih kecil dari data baru maka increment data

awal. Jika data awal lebih besar dari data baru maka decrement data awal kemudian

potensiometer digital akan berputar kearah kebalikan. Selanjutnya data akan diberi pulsa

sebesar 100ms. Jika data awal sama dengan data baru maka program selesai. Jika data awal

belum sama dengan data baru maka kembali keawal program.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

42

Gambar 3.12. Diagram Alir Proses

3.3.4 Diagram Alir Proses Penyetaraan

Diagram alir proses penyetaraan ditunjukkan pada gambar 3.13. Diagram alir

proses penyetaraan ini merupakan proses menyamakan tegangan masukan dan tegangan

keluaran yang diharapkan. Pada diagram alir ini tegangan akan dikonversikan ke ADC.

Jika keluaran lebih kecil dari masukan maka kekurangan dari keluaran akan dijumlahkan.

Jika keluaran lebih besar dari masukan maka kelebihan dari keluaran akan dikurangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

43

Gambar 3.13. Diagram Alir Proses Penyetaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil dari alat catu daya digital berbasis mikrokontroler

ATmega8535. Hasil pengamatan yang dilakukan berupa tegangan keluaran yang berubah-

ubah baik yang tertampil maupun secara terukur dan tingkat keberhasilan alat secara

keseluruhan.

4.1 Hasil Implementasi AlatImplementasi dari alat catu daya digital berbasis mikrokontroler ATmega8535

tersusun atas rangkaian potensiometer digital, sistem minimum ATmega8535, rangkaian

LCD 16x2, rangkaian keypad, dan rangkaian regulator tegangan.

Rangkaian sistem minimum ATmega8535 ditunjukkan pada gambar 4.1. digunakan

untuk mengolah data input seperti keypad, dan pengaturan naik turunnya nilai tegangan pada

potensiometer digital. Rangkaian LCD 16x2 dan rangkaian keypad sebagai penampil informasi

ditunjukan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.1. Rangkaian Sistem minimum ATmega8535

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

45

Gambar 4.2. Keypad 4x4 dan LCD 16x2

4.1.1 Rangkaian Potensiometer Digital

Rangkaian Potensiometer digital seperti ditunjukkan pada gambar 4.3. Pada

perancangan rangkaian potensiometer digital menggunakan regulator variable yaitu LM317,

namun implementasinya menggunakan operational amplifier yaitu LM741.

Alasan tidak menggunakan LM317 karena arus yang masuk ke potensiometer digital

sama dengan penjumlahan Iadj dan IR1 (Ipot.dig = Iadj + IR1). Saat nilai hambatan potensiometer

digital 10kΩ (nilai hambatan maksimal) tegangan antara Vout dan ground diperancangan

adalah 12V maka:

. = + .. = 12774 + 10000. = 1,1

Hasil perhitungan diperoleh arus potensiometer digital sebesar 1,1mA. Potensiometer digital

memiliki karakteristik arus maksimum sebesar 1mA, sehingga hasil perhitungan sudah

melebihi dari arus maksimum.

Saat nilai hambatan potensiometer digital 10Ω (nilai hambatan minimum) maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

46

. = 12774 + 10. = 15Hasil perhitungan diperoleh arus potensiometer digital sebesar 15mA. Arus tersebut sangat

besar dari arus karakteristik potensiometer digital sendiri, sehingga merusak potensiometer

digital.

Gambar 4.3. Rangkaian PCB Potensiometer Digital

Jika menggunakan LM741 potensiometer digital difungsikan sebagai pembagi

tegangan. Berdasarkan datasheet diperoleh bahwa beda tegangan maksimum antara RH dan

RL sebesar 8V maka diperlukan penguat menggunakan LM741 agar output yang dihasilkan

sebesar 12V. Karakteristik Output dari LM741 kurang lebih sebesar 12V. Pada

implementasi output yang dihasilkan kurang dari 12V, untuk memperoleh output tegangan

yang diinginkan akan dibuffer dengan transistor yang diregulasikan dengan operational

amplifier seperti ditunjukkan pada gambar 4.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

47

Gambar 4.4 Rangkaian Potensiometer Digital

4.1.2 Rangkaian Regulator +15 Volt dan -15 Volt

Rangkaian regulator 15 volt dan -15 volt ditunjukkan pada gambar 4.5. Tegangan

keluaran rangkaian regulator dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran

menggunakan multimeter. Tabel 4.1. menunjukkan hasil pengujian tegangan keluaran

regulator.

Tabel 4.1. Hasil Pengujian tegangan keluaran regulator +15 Volt dan -15 Volt

Regulator Tegangan Keluaran (Volt) Error (Volt)+15 Volt +15,02 0,02-15 Volt -15,30 0,30

Berdasarkan tabel 4.1. hasil pengukuran tegangan keluaran rangkaian regulator +15

volt dan -15 volt akan dipergunakan sebagai sumber operational amplifier. Beda tegangan

antara Vcc dan Vee operational amplifier maksimum 15 volt sehingga untuk menurunkan

tegangan menggunakan dioda 5 A, tegangan yang dihasilkan seperti tabel 4.2.

Penguat LM741 Buffer

Potensiometer Digital

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

48

Tabel 4.2. Hasil Penurunan tegangan keluaran regulator +15 Volt dan -15 Volt

Regulator Tegangan Keluaran (Volt) Error (Volt)+15 Volt +14,32 0,68-15 Volt -14,68 0,32

Gambar 4.5. Rangkaian Regulator +15V dan -15V

4.2 Data Pengujian Dan PembahasanData pengujian dan pembahasan meliputi tegangan keluaran tanpa beban yang

tertampil maupun secara terukur menggunakan multimeter dan arus keluaran saat berbeban

secara terukur menggunakan multimeter. Beban yang digunakan adalah beban resistif.

4.2.1 Pengujian Tegangan Keluaran Tanpa beban

Pengujian dilakukan dengan user memasukan nilai tegangan melalui keypad dan

hasil tegangan akan tertampil pada LCD dan di ukur menggunakan multimeter. Tabel 4.3

merupakan hasil pengujian tanpa beban.

Hasil pengujian dapat dihitung nilai error menggunakan rumus berikut:

= − × 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

49

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Tanpa beban

No Masukan (V) Tampilan (V) Terukur (V) Error (%)1 0.0 0.0 0.0 0.02 0.1 0.1 0.1 0.03 0.2 0.2 0.2 0.04 0.3 0.3 0.2 33.35 0.4 0.4 0.4 0.06 0.5 0.5 0.5 0.07 0.6 0.6 0.6 0.08 0.7 0.7 0.7 0.09 0.8 0.8 0.8 0.010 0.9 0.9 0.9 0.011 1.0 1.0 1.0 0.012 1.1 1.1 1.1 0.013 1.2 1.2 1.2 0.014 1.3 1.3 1.3 0.015 1.4 1.4 1.4 0.016 1.5 1.5 1.5 0.017 1.6 1.6 1.6 0.018 1.7 1.7 1.7 0.019 1.8 1.8 1.8 0.020 1.9 1.9 1.9 0.021 2.0 2.0 2.0 0.022 2.1 2.1 2.1 0.023 2.2 2.2 2.2 0.024 2.3 2.3 2.3 0.025 2.4 2.4 2.4 0.026 2.5 2.5 2.5 0.027 2.6 2.6 2.6 0.028 2.7 2.7 2.7 0.029 2.8 2.8 2.8 0.030 2.9 2.9 2.9 0.031 3.0 3.0 3.0 0.032 3.1 3.1 3.1 0.033 3.2 3.2 3.2 0.034 3.3 3.3 3.3 0.035 3.4 3.4 3.4 0.036 3.5 3.5 3.5 0.037 3.6 3.6 3.6 0.038 3.7 3.7 3.7 0.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

50

No Masukan (V) Tampilan (V) Terukur (V) Error (%)39 3.8 3.8 3.8 0.040 3.9 3.9 3.9 0.041 4.0 4.0 3.9 2.542 4.1 4.1 4.0 2.443 4.2 4.2 4.1 2.444 4.3 4.3 4.2 2.345 4.4 4.4 4.3 2.346 4.5 4.5 4.4 2.247 4.6 4.6 4.5 2.248 4.7 4.7 4.6 2.149 4.8 4.8 4.7 2.150 4.9 4.9 4.8 2.051 5.0 5.0 4.9 2.052 5.1 5.1 5.0 2.053 5.2 5.2 5.1 1.954 5.3 5.3 5.2 1.955 5.4 5.4 5.3 1.956 5.5 5.5 5.4 1.857 5.6 5.6 5.5 1.858 5.7 5.7 5.7 0.059 5.8 5.8 5.7 1.760 5.9 5.9 5.8 1.761 6.0 6.0 5.9 1.762 6.1 6.1 6.0 1.663 6.2 6.2 6.1 1.664 6.3 6.3 6.3 0.065 6.4 6.4 6.3 1.666 6.5 6.5 6.4 1.567 6.6 6.6 6.5 1.568 6.7 6.7 6.6 1.569 6.8 6.8 6.7 1.570 6.9 6.9 6.8 1.471 7.0 7.0 6.9 1.472 7.1 7.1 7.0 1.473 7.2 7.2 7.1 1.474 7.3 7.3 7.2 1.475 7.4 7.4 7.3 1.476 7.5 7.5 7.4 1.377 7.6 7.6 7.5 1.378 7.7 7.7 7.6 1.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

51

No Masukan (V) Tampilan (V) Terukur (V) Error (%)79 7.8 7.8 7.7 1.380 7.9 7.9 7.8 1.381 8.0 8.0 7.9 1.382 8.1 8.1 8.0 1.283 8.2 8.2 8.1 1.284 8.3 8.3 8.2 1.285 8.4 8.4 8.4 0.086 8.5 8.5 8.4 1.287 8.6 8.6 8.5 1.288 8.7 8.7 8.7 0.089 8.8 8.8 8.7 1.190 8.9 8.9 8.8 1.191 9.0 9.0 8.9 1.192 9.1 9.1 9.0 1.193 9.2 9.2 9.1 1.194 9.3 9.3 9.1 2.295 9.4 9.4 9.2 2.196 9.5 9.5 9.3 2.197 9.6 9.6 9.4 2.198 9.7 9.7 9.5 2.199 9.8 9.8 9.6 2.0100 9.9 9.9 9.7 2.0101 10.0 10.0 9.9 1.0102 10.1 10.1 9.9 2.0103 10.2 10.2 10.0 2.0104 10.3 10.3 10.1 1.9105 10.4 10.4 10.2 1.9106 10.5 10.5 10.4 1.0107 10.6 10.6 10.5 0.9108 10.7 10.7 10.6 0.9109 10.8 10.8 10.7 0.9110 10.9 10.9 10.8 0.9111 11.0 11.0 10.9 0.9112 11.1 11.1 11.1 0.0113 11.2 11.2 11.2 0.0114 11.3 11.3 11.2 0.9115 11.4 11.4 11.3 0.9116 11.5 11.5 11.4 0.9117 11.6 11.6 11.6 0.0118 11.7 11.7 11.6 0.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

52

No Masukan (V) Tampilan (V) Terukur (V) Error (%)119 11.8 11.8 11.7 0.8120 11.9 11.9 11.9 0.0121 12.0 12.0 11.9 0.8

Jumlah Error (%) 146.9Rata-Rata Error (%) 1.2

Hasil perhitungan dari rumus error di atas dapat diketahui hasil Jumlah error

sebesar 146,9 % dan jumlah data sebanyak 121 data.

= ∑ 121= 146,9%121= 1,2%Hasil perhitungan diperoleh error data secara keseluruhan sebesar 1,2%.

4.2.2 Pengujian Keluaran Berbeban

Hasil pengujian keluaran arus berbeban ditunjukkan pada tabel 4.4 diperoleh error

arus pada beban 44 Ohm sebesar 18,9% dan pada beban 22 Ohm sebesar 35,2%. Hasil

perhitungan di atas berdasarkan rumus:

(%) = ℎ −ℎ × 100ℎ =

maka

(%) = ℎ12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

53

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Arus berbeban

No TeganganInput (V)

Arus Terukur (mA) Arus Terhitung (mA) Error (%)44 Ohm 22Ohm 44 Ohm 22Ohm 44 Ohm 22Ohm

1 1 19.1 24.2 22.7 45.5 16.0 46.82 2 37.7 55.6 45.5 90.9 17.1 38.83 3 55.9 90.5 68.2 136.4 18.0 33.64 4 72.9 120.6 90.9 181.8 19.8 33.75 5 91.1 149.8 113.6 227.3 19.8 34.16 6 110.2 181.9 136.4 272.7 19.2 33.37 7 127.9 209.5 159.1 318.2 19.6 34.28 8 146.1 240.4 181.8 363.6 19.6 33.99 9 164.5 270.6 204.5 409.1 19.6 33.910 10 182.1 302.2 227.3 454.5 19.9 33.511 11 201.6 332.1 250.0 500.0 19.4 33.612 12 219.9 363.8 272.7 545.5 19.4 33.3

Jumlah Error 227.3 422.6Rata-Rata Error (%) 18.9 35.2

Hasil pengujian tegangan terukur ditunjukkan pada tabel 4.5 diperoleh error pada

beban 44 Ohm sebesar 0,5% dan error pada beban 22 Ohm sebesar 0,8%. Hasil perhitungan

di atas berdasarkan rumus:

(%) = − × 100ℎ =

(%) = ℎ12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

54

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Tegangan Berbeban

No Tegangan Input(V)

Tegangan terukur(V) Error (%)

44 Ohm 22 Ohm 44 Ohm 22 Ohm1 1 1.0 1.0 0.6 0.22 2 2.1 2.0 2.7 1.33 3 3.1 3.0 2.5 0.64 4 4.1 4.0 2.0 0.25 5 5.0 5.0 0.8 0.66 6 6.0 5.9 0.7 1.37 7 6.9 7.0 1.0 0.78 8 8.0 8.0 0.5 0.49 9 9.0 9.0 0.6 0.410 10 10.1 9.9 0.7 0.911 11 11.0 10.9 0.3 0.912 12 12.0 11.7 0.0 2.5

Jumlah Error 6.4 9.7Rata-Rata Error (%) 0.5 0.8

4.3 Analisa dan Pembahasan Perangkat LunakPerangkat lunak dibuat dengan menggunakan software compiler CodeVision AVR

dan bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Perangkat lunak terdiri dari

tampilan menu tegangan input dc, dan tegangan output dc.

4.2.3 Program Menu Utama

Program menu utama merupakan program yang akan di eksekusi ketika user

menekan tombol ON pada alat keseluruhan. Ketika alat dalam keadaan ON maka pada

LCD akan menampilkan menu utama seperti gambar 4.6 untuk user memilih menu dengan

menekan tombol # (menggeser menu pilihan kekanan) atau tombol * (menggeser menu

pilihan ke kiri) pada keypad. Menu pilihan yang tersedia yaitu tegangan DC, PWM 1Hz-

20KHz, Sweep, Voltmeter 0-12V, dan Manual Sweep ditunjukkan pada gambar 4.7. Setelah

user memilih salah satu menu yang telah tersedia maka user dapat menekan tombol A (ok)

sebagai tanda persetujuan melalui keypad.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

55

Gambar 4.6 Tampilan Menu utama

Gambar 4.7 Tampilan Menu pilihan

Berikut adalah penggalan program dari pemilihan menu:

void MenuProgram()int geser=0,tempGeser=4;int latch=1;char state=0;PORTA.0=1;PORTA.1=1;

PORTA.2=0;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("*=<<,#=>>,A=ok!");while(1)

state=kbhit();if(state=='#')

geser++;delay_ms(300);

if(state=='*')

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

56

geser--;delay_ms(300);

if(state=='A')

………….goto endMenu;

4.3.2 Program Tegangan Masukan

Program memasukkan tegangan setelah user memilih tegangan DC pada menu

utama ditunjukkan pada gambar 4.8. Selanjutnya user dapat memasukkan nilai tegangan

ketika menekan tombol A pada keypad maka akan muncul tampilan pada LCD seperti pada

gambar 4.7. Berikut merupakan penggalan program memasukkan tegangan:

void getMasukkanTegangan()

………..teganganInput=teganganPuluhan*10+teganganSatuan+teganganBelakangKoma*0.1;teganganADC=teganganInput*82.986;delay_ms(200);

Gambar 4. 8 Tampilan Memasukkan Tegangan

Proses yang akan dilakukan setelah memasukan tegangan, data akan dikonversikan

ke ADC. Contoh user memasukkan tegangan sebesar 12,0V. Angka 1 merupakan nilai

tegangan puluhan, angka 2 merupakan nilai tegangan satuan, dan nilai 0 merupakan

tegangan belakang koma maka pada program akan dihitung sebagai berikut:

= ( ℎ × 10) + ( ) + ( × 0,1)= (1 × 10) + 2 + (0 × 0,1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

57

= 12,0Hasil dari perhitungan tegangan input akan dikonversikan ke ADC dengan perhitungan

berikut:

= × 82.968= 12,0 × 82,968= 995,6164.3.3 Program Proses

Program proses merupakan program yang akan membaca tegangan dan

menghasilkan nilai tegangan ADC. Berikut penggalan program membaca tegangan:

void bacaTegangan(int channel)

int a;nilaiTeganganADC=0;for(a=0;a<64;a++)nilaiTeganganADC+=read_adc(channel);nilaiTeganganADC/=64;

Nilai tegangan ADC awal sebesar 0 atau tidak memiliki nilai. Nilai tegangan ADC

akan dijumlahkan dengan nilai tegangan ADC sebelumnya yang tidak diketahui pasti

nilainya sebanyak 64 kali. Hasil penjumlahan nilai tegangan ADC tersebut akan dibagi

dengan 64. Enam puluh empat merupakan nilai dari pembagian antara integer dan ADC

seperti berikut: 64 =64 = 655361024

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

58

diketahui integer jangkauan nilainya 0 sampai dengan 65535 dan ADC jangakauan nilainya

0 sampai dengan 1023.

4.3.4 Program penyetaraan

Program penyetaraan merupakan bagian program yang membandingkan tegangan

antara ADC pada potensiometer digital 1 dan potensiometer digital 2. Berikut merupakan

penggalan program proses penyetaraan:

while (1)while(aturTegangan==1)

bacaTegangan(3);if(nilaiTeganganADC<teganganADC-8)PORTA.2=0;PORTA.0=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(">>");…………..if(nilaiTeganganADC>teganganADC+8)PORTA.2=0;PORTA.7=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("<<");……………else

…………..while(1)

bacaTegangan(3);kembaliKeMenu();if(nilaiTeganganADC>teganganADC)PORTA.2=1;PORTC.1=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("< ");………….if(nilaiTeganganADC<teganganADC)PORTA.2=1;PORTC.0=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("> ");

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

59

…………if(nilaiTeganganADC==teganganADC)

PORTA.2=1;PORTC.1=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("ok!");delay_ms(DelayPotensio);if(nilaiTeganganADC==teganganADC)………….

tampilTegangan();

tampilTegangan();

Nilai tegangan ADC (Output) yang diperoleh dari hasil proses akan dibandingkan

dengan dengan tegangan ADC (input).

Jika tegangan input ADC lebih kecil dengan tegangan ADC dikurang dengan nilai

8 maka menaikan potensiometer digital dengan mengubah pin control UC_1 (up control

pada potensiometer digital 1) menjadi low selama antara antara 1 ms sampai dengan 100

ms pada program ini selama 5 ms dimana sudah bisa mengeser satu nilai.

Jika tegangan input ADC lebih besar dengan tegangan ADC ditambah dengan nilai

8 maka menurunkan potensiometer digital dengan mengubah pin control DC_1 (down

control pada potensiometer digital 1) menjadi high selama antara antara 1 ms sampai

dengan 100 ms pada program ini selama 5 ms dimana sudah bisa mengeser satu nilai.

Nilai ±8 diperoleh dari 1023/63 setiap geser naik atau turun loncat 16 nilai secara teoritis.

Selain proses pembandingan tidak berada seperti proses di atas maka akan

diproses pada fungsi else yaitu:

Jika tegangan input ADC lebih besar dengan tegangan ADC ditambah dengan nilai

2 maka menurunkan potensiometer digital dengan mengubah pin control UC_2 (up control

pada potensiometer digital 2) menjadi low selama antara 5 ms dimana sudah bisa mengeser

satu nilai.

Jika tegangan input ADC lebih besar dengan tegangan ADC ditambah dengan nilai

2 maka menurunkan potensiometer digital dengan mengubah pin control DC_2 (down

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

60

control pada potensiometer digital 2) menjadi high selama 5 ms dimana sudah bisa

mengeser satu nilai.

Jika nilai tegangan ADC sama dengan nilai tegangan ADC maka akan dilanjutkan

pada proses tampilkan tegangan.

Berikut penggalan program yang akan menampilkan nilai tegangan:

void tampilTegangan()

if(nilaiTeganganADCTemp!=nilaiTeganganADC)tegangan=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=tegangan;belakangKoma=(tegangan-depanKoma)*10;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);sprintf(temp,"ADC:%d",nilaiTeganganADC);lcd_puts(temp);lcd_gotoxy(0,1);sprintf(temp2,"voltage=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);if(belakangKoma<0)belakangKoma*=-1;sprintf(temp3,"%d",belakangKoma);lcd_puts(temp3);nilaiTeganganADCTemp=nilaiTeganganADC;

Contoh perhitungan berikut menggunakan nilai tegangan ADC sebesar 995,616

maka perhitungan tegangan yang akan ditampilkan pada LCD sebagai berikut:

= ( + 1) × 0,0120528= (995,616 + 1) × 0,0120528= 12,012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

61

Hasil dari perhitungan tegangan merupakan nilai yang berbilangan pecahan (float)

sehingga nilai tegangan tersebut dibagi 2 yaitu depan koma dan belakang koma yang

nilainya masing-masing akan berbilangan bulat (int) seperti berikut:

= = 12= ( − ) × 10= (12,012 − 12) × 10= 0,12

dalam tipe int bilangan yang kurang dari 1 akan dianggap sebagai 0 maka nilai belakang

koma menjadi 0, sehingga di LCD akan tertampil:

= = 995,616dan = = 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian dan pengambilan data catu daya digital berbasis

mikrokontroler ATmega8535, dapat diambil kesimpulan:

1. Secara keseluruhan alat sudah bekerja dengan baik tegangan yang diinginkan

seseuai dengan tegangan keluaran, tegangan masukan sama dengan tegangan

keluaran secara tertampil.

2. Tingkat keberhasilan alat sebesar 98,8% dengan error sebesar 1,2% dari hasil

pengujian alat secara terukur.

5.2 Saran

Saran bagi pengembangan selanjutnya adalah:

Adanya keterbatasan jenis potensiometer digital dipasaran maka diperlukan

penelitian spesifikasi potensiometer digital yang tersedia terlebih dahulu sebelum

merancang rangkaian catu daya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

63

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_19487_5.html, diakses tanggal 14 februari 2013

[2] http://110.138.206.53/bahanajar/modul_online/umum/POWER%20SUPPLY/index.ht

m, diakses tanggal 25 februari 2013

[3] ----. 2011. Datasheet Mikrokontroler ATmega8535. Atmel

[4] Bejo, Agus. 2008. C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler

ATMega8535. 1st ed. GRAHA ILMU. Yogyakarta.

[5] Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan

Pemrogramannya dengan Bahasa C pada WinAVR. INFORMATIKA. Bandung

[6] Heryanto, Ari M. P., Wisni Adi 2008. Pemograman Bahasa C untuk Mikrokontroler

ATMEGA8535. 1st ed. C. V ANDI OFFSET. Yogyakarta.

[7] http://depokinstruments.com/2011/07/27/teori-keypad-matriks-4x4-dan-cara-

penggunaannya/, Diakases tanggal 12 februari 2013

[8] http://depokinstruments.com/2010/02/08/teknik-pengendalian-lcd-karakter-i/, Diakses

tanggal 11 Februari 2013

[9] ----. Datasheet DS1669 Dallastat Electronic Digital Rheostat. Dallas Semiconductor

[10] Boylestad Robert, Louis Nashelsky. 1996. Electronic Devices and Circuit Theory

sixth edition. New Jersey : Prentice Hall.

[11] Widodo, Thomas Sri. 2002. Elektronika Dasar Dilengkapi dengan Contoh dan

latihan serta Kunci Jawaban. Salemba Teknika. Jakarta.

[12] ----. Datasheet LM317 3-Terminal Positive adjustable Regulator. FAIRCHILD

Semiconductor.

[13] http://elektronika-dasar.com/komponen/regulator-tegangan-variable-lm317/, diakses

tangggal 18 april 13

[14] ----. 2013. 3-TERMINAL ADJUSTABLE REGULATOR. TEXAS INSTRUMEN

[15] Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16

menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR). INFORMATIKA. Bandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L1

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L2

RANGKAIAN KESELURUHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L3

LISTING PROGRAM/*****************************************************This program was produced by theCodeWizardAVR V2.05.0 ProfessionalAutomatic Program Generator© Copyright 1998-2010 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.http://www.hpinfotech.com

Project :Version :Date : 2/4/2014Author :Company :Comments:

Chip type : ATmega8535Program type : ApplicationAVR Core Clock frequency: 12.000000 MHzMemory model : SmallExternal RAM size : 0Data Stack size : 128*****************************************************/

#include <mega8535.h>#include <stdio.h> //library standart input output// Alphanumeric LCD Module functions#asm

.equ __lcd_port=0x12 ;PORTC#endasm#include <lcd.h>#include <delay.h>

#define ADC_VREF_TYPE 0xC0

#define KEY_DIR DDRB //inisiasi port yang digunakan untuk membaca keypad#define KEY_IN PINB#define KEY_OUT PORTB#define BOUNCING 30#define DelayPotensio 5const char KEYTABLE[4][4] = 1,4,7,'*',2,5,8,'0',3,6,9,'#','A','B','C','D';//digunakan sebagai nilai yang dipanggil dalam matrik keypadinttimeLogicHighInt=0,timeLogicLowInt=0,i=0,PWMOn=0,sweepOn,step,voltmeter,manualChange,chargeCapacitor=1;//global variableunsigned int nilaiTeganganADC,nilaiTeganganADCTemp,aturTegangan=1,flipflop1;int depanKoma,belakangKoma;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L4

floattegangan,teganganInput,teganganAwal,teganganAkhir,teganganStep,teganganADC,frekwensi,periodeUs,PWM,teganganProbe1,teganganProbe2;long timeLogicHigh,timeLogicLow;charkarakter,teganganPuluhan,teganganSatuan,teganganBelakangKoma,temp[16],temp2[10],temp3[5],satuan[3],menu,frekwensiRatusan,frekwensiPuluhan,

frekwensiSatuan,frekwensiBelKoma,PWMRatusan,PWMPuluhan,PWMSatuan;eeprom unsigned intbacaTeganganKeluaranSweep[64],bacaTeganganMasukkanSweep[64];

void main(void);void konversiCharToLcd(char angka,int baris,int kolom) //digunakan untuk menampilkankarakter di lcd dari tipe data char

if(angka==1)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("1");if(angka==2)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("2");if(angka==3)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("3");if(angka==4)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("4");if(angka==5)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("5");if(angka==6)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("6");if(angka==7)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("7");

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L5

if(angka==8)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("8");if(angka==9)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("9");if(angka==0)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf("0");if(angka==10)lcd_gotoxy(baris,kolom);lcd_putsf(" ");

void initKeypad() //inisiasi bagian pin keypad yang akan dijadikan input dan outputKEY_DIR=0x0F;KEY_OUT=0xF0;

char kbhit() //digunakan untuk mendeteksi adanya tombol keypad yang ditekan

unsigned char row, col, row_val, output;unsigned char delaytime;output=0;for(col=0;col<4;col++)

KEY_OUT=~(1<<col);for(delaytime=0x10; delaytime > 0; delaytime--) ;row_val=~((KEY_IN&0b11110000)>>4);for(row=0;row<4;row++)

if(row_val & (1<<row))output=KEYTABLE[row][col];

return output;

return output;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L6

char getKeypadTampilLcd(int baris,int kolom) //digunakan untuk meminta data karakterdari masukan keypad yang telah diolahunsigned char debcount; // debounce counterstatic unsigned char newkey=0;static unsigned char oldkey=0;int flipflop=0;

do if(flipflop==1)

konversiCharToLcd(0,baris,kolom);delay_ms(30);flipflop=0;

if(flipflop==0)

konversiCharToLcd(10,baris,kolom);delay_ms(30);flipflop=1;

newkey = kbhit();

while(newkey == oldkey);for(debcount=0; debcount < BOUNCING; debcount++)

newkey = kbhit();if(newkey == 0 || newkey != oldkey)

debcount=0;oldkey = newkey;

if(newkey=='0')newkey=0;konversiCharToLcd(newkey,baris,kolom);return(newkey);

// Read the AD conversion resultunsigned int read_adc(unsigned char adc_input)ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltagedelay_us(10);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L7

// Start the AD conversionADCSRA|=0x40;// Wait for the AD conversion to completewhile ((ADCSRA & 0x10)==0);ADCSRA|=0x10;return ADCW;

int angka(char nilai)

if(nilai!=1&&nilai!=2&&nilai!=3&&nilai!=4&&nilai!=5&&nilai!=6&&nilai!=7&&nilai!=8&&nilai!=9&&nilai!=0)

return 0;elsereturn 1;

void getMasukkanTegangan()

masukkanTeganganPuluhan:lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("voltage:00.0volt");teganganPuluhan=getKeypadTampilLcd(8,0);if(teganganPuluhan!=0&&teganganPuluhan!=1)goto masukkanTeganganPuluhan;

masukkanTeganganSatuan:teganganSatuan=getKeypadTampilLcd(9,0);if(teganganPuluhan==0)

if(!angka(teganganSatuan))goto masukkanTeganganSatuan;

else

if(teganganSatuan!=0&&teganganSatuan!=1&&teganganSatuan!=2)goto masukkanTeganganSatuan;

lcd_putsf(".");masukkanTeganganBelakangKoma:teganganBelakangKoma=getKeypadTampilLcd(11,0);if(teganganPuluhan==1&&teganganSatuan==2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L8

teganganBelakangKoma=0;lcd_gotoxy(11,0);lcd_putsf("0");goto teganganSelesai;

if(!angka(teganganBelakangKoma))goto masukkanTeganganBelakangKoma;teganganSelesai:teganganInput=teganganPuluhan*10+teganganSatuan+teganganBelakangKoma*0.1;teganganADC=teganganInput*82.968;delay_ms(200);

void getMasukkanPulsa()

getMasukkanTegangan();masukkanFrekwensiRatusan:frekwensiRatusan=getKeypadTampilLcd(5,1);if(!angka(frekwensiRatusan))

goto masukkanFrekwensiRatusan;masukkanFrekwensiPuluhan:frekwensiPuluhan=getKeypadTampilLcd(6,1);if(!angka(frekwensiPuluhan))

goto masukkanFrekwensiPuluhan;masukkanFrekwensiSatuan:frekwensiSatuan=getKeypadTampilLcd(7,1);if(!angka(frekwensiSatuan))

goto masukkanFrekwensiSatuan;masukkanFrekwensiBelKoma:frekwensiBelKoma=getKeypadTampilLcd(9,1);if(!angka(frekwensiBelKoma))

goto masukkanFrekwensiBelKoma;while(1)

if(kbhit()=='B')

lcd_gotoxy(10,1);satuan[0]=' ';

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L9

satuan[1]='H';satuan[2]='z';delay_ms(100);

frekwensi=frekwensiRatusan*100+frekwensiPuluhan*10+frekwensiSatuan+frekwensiBelKoma*0.1;

if(kbhit()=='C')

lcd_gotoxy(10,1);satuan[0]='K';satuan[1]='H';satuan[2]='z';delay_ms(100);

frekwensi=frekwensiRatusan*100000+frekwensiPuluhan*10000+frekwensiSatuan*1000+frekwensiBelKoma*100;

if(kbhit()=='A')if(frekwensi>20000)lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("frek terlalu besar");delay_ms(1000);lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("freq:000.0 hz ");goto masukkanFrekwensiRatusan;

periodeUs=1/frekwensi*1000000;goto selesaiInputFrekwensi;

if(flipflop1==1)lcd_gotoxy(10,1);lcd_puts(satuan);delay_ms(50);flipflop1=0;

if(flipflop1==0)lcd_gotoxy(10,1);lcd_puts(" ");delay_ms(50);flipflop1=1;

selesaiInputFrekwensi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L10

lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("PWM:000 %");inputPWMRatusan:PWMRatusan=getKeypadTampilLcd(4,0);if(!angka(PWMRatusan))

goto inputPWMRatusan;inputPWMPuluhan:PWMPuluhan=getKeypadTampilLcd(5,0);if(!angka(PWMPuluhan))

goto inputPWMPuluhan;inputPWMSatuan:PWMSatuan=getKeypadTampilLcd(6,0);if(!angka(PWMSatuan))

goto inputPWMSatuan;PWM=PWMRatusan*100+PWMPuluhan*10+PWMSatuan;if(PWM>100)

goto inputPWMRatusan;timeLogicHigh=periodeUs*PWM*0.01;timeLogicLow=periodeUs-timeLogicHigh;timeLogicHighInt=timeLogicHigh;timeLogicLowInt=timeLogicLow;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("PLEASE WAIT");PWMOn=1;

void getSweep()lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("Start");getMasukkanTegangan();teganganAwal=teganganADC;

lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("End ");getMasukkanTegangan();teganganAkhir=teganganADC;

lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("Step ");

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L11

getMasukkanTegangan();teganganStep=teganganADC;teganganADC=teganganAwal;

void MenuProgram()int geser=0,tempGeser=4;char state=0;PORTA.0=1;PORTA.1=1;

PORTA.2=0;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("*=<<,#=>>,A=ok!");while(1)

state=kbhit();if(state=='#')

geser++;delay_ms(300);

if(state=='*')

geser--;delay_ms(300);

if(state=='A')

delay_ms(300);if(geser==0)lcd_clear();getMasukkanTegangan();aturTegangan=1;PWMOn=0;sweepOn=0;voltmeter=0;manualChange=0;goto endMenu;

if(geser==1)lcd_clear();lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("freq:000.0 hz");getMasukkanPulsa();

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L12

aturTegangan=1;PWMOn=1;sweepOn=0;voltmeter=0;manualChange=0;goto endMenu;

if(geser==2)lcd_clear();getSweep();aturTegangan=1;PWMOn=0;sweepOn=1;voltmeter=0;manualChange=0;goto endMenu;

if(geser==3)lcd_clear();aturTegangan=0;PWMOn=0;sweepOn=0;voltmeter=1;manualChange=0;goto endMenu;

if(geser==4)lcd_clear();aturTegangan=0;PWMOn=0;sweepOn=0;voltmeter=0;manualChange=1;goto endMenu;

if(geser>4)

geser=0;if(geser<0)

geser=4;

if(geser==0&&tempGeser!=geser)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L13

lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("tegangan DC ");tempGeser=geser;

if(geser==1&&tempGeser!=geser)

lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("PWM 1Hz-10Khz ");tempGeser=geser;

if(geser==2&&tempGeser!=geser)

lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("Sweep ");tempGeser=geser;

if(geser==3&&tempGeser!=geser)

lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("Voltmeter0-12V");tempGeser=geser;

if(geser==4&&tempGeser!=geser)

lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("Manual Sweep ");tempGeser=geser;

endMenu:void tampilkanSweep()

float teganganMasukkanTampil[2],teganganKeluaranTampil[2];int

masukkanDepanKoma[2],masukkanBelakangKoma[2],keluaranDepanKoma[2],keluaranBelakangKoma[2],shift=0,tempShift=-1;

char state,buffMasukkan[2][8],buffKeluaran[2][8];while(1)

state=kbhit();if(state=='C')

shift++;if(state=='B')

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L14

shift--;

if(state=='D')

MenuProgram();if(shift<0)

shift=0;if(shift>=step-1)

shift=step-1;if(shift!=tempShift)

teganganKeluaranTampil[0]=(bacaTeganganKeluaranSweep[shift]+1)*0.0120528;

teganganKeluaranTampil[1]=(bacaTeganganKeluaranSweep[shift+1]+1)*0.0120528;keluaranDepanKoma[0]=teganganKeluaranTampil[0];keluaranBelakangKoma[0]=(teganganKeluaranTampil[0]-

keluaranDepanKoma[0])*100;keluaranDepanKoma[1]=teganganKeluaranTampil[1];keluaranBelakangKoma[1]=(teganganKeluaranTampil[1]-

keluaranDepanKoma[1])*100;

teganganMasukkanTampil[0]=(bacaTeganganMasukkanSweep[shift]+1)*0.0120528;

teganganMasukkanTampil[1]=(bacaTeganganMasukkanSweep[shift+1]+1)*0.0120528;masukkanDepanKoma[0]=teganganMasukkanTampil[0];masukkanBelakangKoma[0]=(teganganMasukkanTampil[0]-

masukkanDepanKoma[0])*100;masukkanDepanKoma[1]=teganganMasukkanTampil[1];masukkanBelakangKoma[1]=(teganganMasukkanTampil[1]-

masukkanDepanKoma[1])*100;

lcd_clear();sprintf(buffKeluaran[0],"%d ",shift);lcd_puts(buffKeluaran[0]);sprintf(buffKeluaran[0]," %d.",keluaranDepanKoma[0]);lcd_gotoxy(2,0);lcd_puts(buffKeluaran[0]);sprintf(buffKeluaran[0],"%dV|",keluaranBelakangKoma[0]);lcd_puts(buffKeluaran[0]);sprintf(buffMasukkan[0],"%d.",masukkanDepanKoma[0]);lcd_puts(buffMasukkan[0]);sprintf(buffMasukkan[0],"%dV",masukkanBelakangKoma[0]);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L15

lcd_puts(buffMasukkan[0]);lcd_gotoxy(0,1);

sprintf(buffKeluaran[1],"%d ",shift+1);lcd_puts(buffKeluaran[1]);sprintf(buffKeluaran[1]," %d.",keluaranDepanKoma[1]);lcd_gotoxy(2,1);lcd_puts(buffKeluaran[1]);sprintf(buffKeluaran[1],"%dV|",keluaranBelakangKoma[1]);lcd_puts(buffKeluaran[1]);sprintf(buffMasukkan[1],"%d.",masukkanDepanKoma[1]);lcd_puts(buffMasukkan[1]);sprintf(buffMasukkan[1],"%dV",masukkanBelakangKoma[1]);lcd_puts(buffMasukkan[1]);tempShift=shift;delay_ms(300);

void sweepProcess()

step=0;if(teganganAwal>=teganganAkhir)

lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("turun");while(nilaiTeganganADC>=teganganAkhir&&step<=63)

nilaiTeganganADC=read_adc(3);bacaTeganganKeluaranSweep[step]=nilaiTeganganADC;bacaTeganganMasukkanSweep[step]=read_adc(4);

tegangan=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=tegangan;belakangKoma=(tegangan-depanKoma)*10;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);sprintf(temp,"ADC:%d",nilaiTeganganADC);lcd_puts(temp);lcd_gotoxy(0,1);sprintf(temp2,"voltage=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);sprintf(temp3,"%d",belakangKoma);lcd_puts(temp3);sprintf(temp2,"%d",step);lcd_gotoxy(14,1);lcd_puts(temp2);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L16

PORTA.1=1;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.1=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.1=1;delay_ms(DelayPotensio);step++;

if(teganganAwal<teganganAkhir)

lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("naik");while(nilaiTeganganADC<=teganganAkhir&&step<=63)

nilaiTeganganADC=read_adc(3);bacaTeganganKeluaranSweep[step]=nilaiTeganganADC;bacaTeganganMasukkanSweep[step]=read_adc(4);lcd_clear();

tegangan=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=tegangan;belakangKoma=(tegangan-depanKoma)*10;lcd_gotoxy(0,0);sprintf(temp,"ADC:%d",nilaiTeganganADC);lcd_puts(temp);lcd_gotoxy(0,1);sprintf(temp2,"voltage=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);sprintf(temp3,"%d",belakangKoma);lcd_puts(temp3);sprintf(temp2,"%d",step);lcd_gotoxy(14,1);lcd_puts(temp2);

PORTA.0=1;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.0=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.0=1;delay_ms(DelayPotensio);step++;

tampilkanSweep();

void bacaTegangan(int channel)

int a;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L17

nilaiTeganganADC=0;for(a=0;a<64;a++)nilaiTeganganADC+=read_adc(channel);nilaiTeganganADC/=64;

void tampilTegangan()

if(nilaiTeganganADCTemp!=nilaiTeganganADC)tegangan=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=tegangan;belakangKoma=(tegangan-depanKoma)*10;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);sprintf(temp,"ADC:%d",nilaiTeganganADC);lcd_puts(temp);lcd_gotoxy(0,1);sprintf(temp2,"voltage=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);if(belakangKoma<0)belakangKoma*=-1;sprintf(temp3,"%d",belakangKoma);lcd_puts(temp3);nilaiTeganganADCTemp=nilaiTeganganADC;

void manual()nilaiTeganganADCTemp=~nilaiTeganganADC;PORTA.2=1;while(1)

bacaTegangan(3);menu=kbhit();switch(menu) //jika tombol 'D' ditekan maka akan memanggil subrutin

Pilih_Menu()dan program akan menampilkan menucase 'D': delay_ms(300);main();break;case 'B': lcd_gotoxy(10,0);

lcd_putsf(">>");delay_ms(50);PORTA.0=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.0=1;delay_ms(DelayPotensio);lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(" ");break;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L18

case 'C': lcd_gotoxy(10,0);lcd_putsf("<<");delay_ms(50);PORTA.7=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.7=1;delay_ms(DelayPotensio);lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(" ");break;

case 6: lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(">");delay_ms(50);PORTC.0=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTC.0=1;delay_ms(DelayPotensio);lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(" ");break;

case 9: lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("<");delay_ms(50);PORTC.1=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTC.1=1;delay_ms(DelayPotensio);lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(" ");break;

tampilTegangan();

void kembaliKeMenu()menu=kbhit();switch(menu) //jika tombol 'D' ditekan maka akan memanggil subrutin Pilih_Menu()danprogram akan menampilkan menu

case 'D': delay_ms(300);main();break;

void initPotensio()

int a;lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf(" adjust");lcd_gotoxy(0,1);for(a=0;a<64;a++)

PORTA.0=0;PORTC.0=0;if(a%2==0)

lcd_putsf(">");delay_ms(DelayPotensio);PORTA.0=1;PORTC.0=1;delay_ms(DelayPotensio);

lcd_clear();if(chargeCapacitor)

chargeCapacitor=0;lcd_gotoxy(0,0);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L19

lcd_putsf("charge capacitor");lcd_gotoxy(0,1);for(a=0;a<16;a++)

delay_ms(200);lcd_putsf("*");

lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf(" wait");lcd_gotoxy(0,1);for(a=0;a<32;a++)if(a%4==0)

lcd_putsf("<");

PORTA.7=0;PORTC.1=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.7=1;PORTC.1=1;delay_ms(DelayPotensio);

void main(void)// Timer/Counter 1 initialization// Clock source: System Clock// Clock value: 12000.000 kHz// Mode: Normal top=0xFFFF// OC1A output: Discon.// OC1B output: Discon.// Noise Canceler: On// Input Capture on Falling Edge// Timer1 Overflow Interrupt: On// Input Capture Interrupt: Off// Compare A Match Interrupt: Off// Compare B Match Interrupt: Off

ACSR=0x80;TCCR1B=0x81;// ADC initialization// ADC Clock frequency: 750.000 kHz// ADC Voltage Reference: AREF pin// ADC High Speed Mode: Off// ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L20

ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;ADCSRA=0x84;SFIOR&=0xEF;DDRA=0b10000111;PORTA=0b10000011;DDRC=0b11111111;PORTC=0b11111111;lcd_init(16); //inisiasi baris yang ada di dalam lcdinitKeypad(); //menginisiasi keypad dengan memanggil libraryinitPotensio();MenuProgram();while (1)

while(aturTegangan==1)

bacaTegangan(3);if(nilaiTeganganADC<teganganADC-8)PORTA.2=0;PORTA.0=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf(">>");delay_ms(50);PORTA.0=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.0=1;delay_ms(DelayPotensio);

if(nilaiTeganganADC>teganganADC+8)PORTA.2=0;PORTA.7=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("<<");delay_ms(50);PORTA.7=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTA.7=1;delay_ms(DelayPotensio);

elsePORTA.0=1;PORTA.1=1;

PORTA.7=1;delay_ms(50);

while(1)

bacaTegangan(3);kembaliKeMenu();

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L21

if(nilaiTeganganADC>teganganADC)PORTA.2=1;PORTC.1=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("< ");delay_ms(50);PORTC.1=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTC.1=1;delay_ms(DelayPotensio);

if(nilaiTeganganADC<teganganADC)PORTA.2=1;PORTC.0=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("> ");delay_ms(50);PORTC.0=0;delay_ms(DelayPotensio);PORTC.0=1;delay_ms(DelayPotensio);if(nilaiTeganganADC==teganganADC)

PORTA.2=1;PORTC.1=1;lcd_gotoxy(10,0); lcd_putsf("ok!");delay_ms(DelayPotensio);if(nilaiTeganganADC==teganganADC)

if(PWMOn==1||sweepOn==1)

aturTegangan=0;

tampilTegangan();

tampilTegangan();

while(PWMOn==1)

PORTA.2=1;for(i=0;i<=timeLogicHighInt;i++)

kembaliKeMenu();

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

L22

delay_us(1);PORTA.2=0;for(i=0;i<=timeLogicLow;i++)

kembaliKeMenu();delay_us(1);

while(sweepOn==1)

lcd_clear();lcd_putsf("Proses");sweepProcess();

while(voltmeter==1)

nilaiTeganganADC=read_adc(3);teganganProbe1=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=teganganProbe1;belakangKoma=(teganganProbe1-depanKoma)*10;lcd_clear();lcd_gotoxy(0,0);sprintf(temp2,"V-probe1=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);sprintf(temp3,"%dV",belakangKoma);lcd_puts(temp3);nilaiTeganganADC=read_adc(4);teganganProbe2=(nilaiTeganganADC+1)*0.0120528;depanKoma=teganganProbe2;belakangKoma=(teganganProbe2-depanKoma)*10;lcd_gotoxy(0,1);sprintf(temp2,"V-probe2=%d.",depanKoma);lcd_puts(temp2);sprintf(temp3,"%dV",belakangKoma);lcd_puts(temp3);delay_ms(100);kembaliKeMenu();

while(manualChange==1)

manual();

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

Daftar Riwayat Hidup

IDENTITAS DIRINama : Maria Ratna PuspitaTempat dan Tanggal Lahir : Labuhan Batu (Sumatera Utara),19 Juli 1989Jenis Kelamin : PerempuanAgama : KatolikAlamat Rumah : Dsn. Kepuhsari, gang randu 22C,Maguwoharjo, Depok, Sleman,Yogyakarta.Telp./HP. : 085743559922Alamat e-mail : [email protected] PENDIDIKAN

2008-2013, Universitas Sanata Dharma, Teknik Elektro di Yogyakarta dengan IPK3,2 2005-2008, SMA Bruderan Purworejo di Purworejo 2002-2005, SMP Santa Theresia di Air Molek, Riau 1996-2002, SD Negeri di Bukit Lembah Subur, Riau

PENGALAMAN KERJA Prakek kerja di PT. Yogya Presisi Tehnikatama IndustriPeriode : Januari – Februari 2012Posisi : Staf EngineeringDeskripsi pekerjaan : Mendisain Produk Asisten praktikum Mikrokontroler DasarPeriode : Februari – Juni 2011

PENGALAMAN ORGANISASITahun Jabatan Jenis/NamaOrganisasi2009 Bendahara Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik ElektroUSD periode 20092009 Panitia - Seksi AlatPeraga Open House Paingan Universitas Sanata Dharma2009 Panitia - Bendahara Pekan Inisiasi Sains dan Teknologi 20092008 Peserta Pelatihan pendampingan Pengurus Baru HMJ danUKF Fakultas Sains da Teknologi 20082008 Panitia - Bendahara Open House Fakultas Sains dan Teknologi 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN …

Daftar Riwayat Hidup

KEAHLIAN Menguasai Microsoft Office Word, Power Point Menguasai software pemrograman, CodeVisionAVR, Pinacle Menguasai bahasa pemrograman C, Assembly Menguasai software disain elektronika Eagle Menguasai software simulasi elektronika Microcap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI