k a s i h berita u.k - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/june-2015.pdf · seksi liturgi...
TRANSCRIPT
GEREJA
St. Anselm’s Church
1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto
ON M4G 3H3
Ph: (416) 485-1792
Subway Stn:
Davisville
Redaksi:
Angelina Hanapie
Julian Wibowo
Novius Handy
Randy Danurahardja
Yusup Yusup
Penasehat:
Rm. J. Juliwan M. SCJ
Alamat Redaksi:
c/o Priests of the
Sacred Heart
58 High Park Blvd.
Toronto
ON M6R 1M8
Email:
W W W . U K I . C A J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
K E G I A T A N
D I B U L A N
J U L I
UKI Family Day
Picnic, 11 Juli 2015
Misa Minggu I!,
12 Juli 2015
Misa Minggu IV,
26 Juli 2015
Camping UKI,
31 Juli - 3 Agustus,
2015
Suasana dunia kita..
amun demikian ternyata tidaklah
demikian yang terjadi sekarang ini.
Tampaknya ada yang mulai tidak
konsisten dalam siklus musim kita saat ini.
Musim Semi yang seharusnya mulai
hangat, namun terkadang menjadi dingin
kembali. Sehingga membuat orang menjadi
bingung akan apa yang harus disiapkan dan
dipakai setiap harinya. Bahkan juga
mengganggu ritme hidup dan kesehatan.
Gambaran musim ini menjadi pula
gambaran situasi hidup manusia saat ini.
Perjalanan hidup manusia sekarang ini
mulai dilanda oleh berbagai badai dan
goncangan yang mulai membuat
ketidakjelasan. Identitas manusia sebagai
Citra Allah dan ciptaan yang sangat baik
ini mulai tercemar dan rusak. Oleh sebab
itulah diperlukan kesadaran dari dalam diri
akan diri sendiri dan bersedia memperbaiki
diri.
Sebuah undangan..
Allah yang adalah Kasih hadir di dalam
diri Yesus Kristus yang telah memberikan
diriNya kepada manusia demi keselamatan
manusia pula. Keselamatan itu telah terjadi
bagi manusia namun manusia tetap harus
menjaganya jangan sampai direbut oleh
kuasa jahat. Kita sadari dengan baik,
sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci,
bahwa si jahat atau setan itu selalu ingin
menghancurkan manusia. Usahanya itu
terus berlangsung sampai pada hari ini.
Oleh sebab itulah kita selalu harus
waspada dan mampu membedakan antara
suara Tuhan dan si jahat setiap saat.
Menyadari situasi manusia yang
labil inilah, maka seruan Yesus,
‘Datanglah kepadaKu..’ ini menjadi
semakin aktual. Tuhan Yesus sungguh
mengenal keadaan manusia khususnya
sejak manusia jatuh ke dalam dosa.
Peristiwa itu memperlihatkan bahwa
W W W . U K I . C A J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6
BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h
“Datanglah kepadaKu...“ Musim Semi telah tiba dan sebentar lagi akan disusul
oleh Musim Panas. Semua orang bersukacita
menyambut hangatnya cuaca dan lamanya matahari
bersinar. Berbagai kegiatan pun sudah ditawarkan
untuk mengisi masa yang dinantikan ini.
N
Oleh Rm Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Bersambung ke halaman 4,
Pastor Pamong
Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,
(647) 532.1318
Deacon
Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
DEWAN PENGURUS
UMAT KATOLIK INDONESIA
Koordinator
Damianus Indyarta, (416) 287.4707
Sekretaris
Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
Bendahara
Janto Solichin, (416) 587.2362
WILAYAH TIMUR
Ketua Wilayah
Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
Seksi Liturgi
Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
Seksi Bina Iman
Esther Kurniadi, (416) 371-2593
Seksi Sosial
Lusia Lie
[email protected], (416) 903.9718
Seksi Rumah Tangga
Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]
Usher
Harty Doyle, (647) 533.6246
WILAYAH BARAT
Ketua Wilayah
Ben Dijong, (905) 997.5765
Seksi Liturgi
Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
Seksi Bina Iman
Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]
Seksi Sosial
Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]
Seksi Rumah Tangga
Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]
Usher
Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]
BIDANG KHUSUS
Mudika, Yoanitha [email protected]
PELAKSANA KHUSUS
Ketua Lektor
Lilian Tjokro, (905) 887.9546
Ketua Sakristi
Hendry Wijaya, (416) 450.6536
H A L A M A N 3
Bersambung ke halaman 10,
J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6
Rekan-rekan yang baik!
ali ini ada kisah mukjizat yang
unik susunannya. Kisah
mengharukan mengenai
kesembuhan seorang perempuan dari
sakit pendarahan (Mrk 5:25-34)
terbingkai di dalam kisah Yesus
menghidupkan kembali anak
perempuan Yairus (Mrk 5:21-24, 35-43).
Kedua peristiwa itu terjalin satu sama
lain lewat harapan yang kuat dan penuh
kepercayaan dari orang-orang yang
mendekat kepada Yesus, baik Yairus
maupun perempuan tadi. Kekuatan
penyembuh dalam diri Yesus tidak bisa
tinggal diam di hadapan harapan yang
sebesar itu dan kepercayaan yang
selugu itu.
MENGHIDUPKAN HARAPAN Ketika Yesus kembali dari seberang
danau dengan perahu, orang banyak
datang berbondong-bondong
mengerumuninya. Mereka ingin
mendengarkan pengajarannya. Seperti
biasa, orang-orang itu juga
memintanya menyembuhkan orang
sakit. Seorang di antara mereka
bernama Yairus, kepala rumah ibadat.
Orang yang berkedudukan tinggi dan
terpandang ini datang ke hadapan
Yesus dan bersujud. Ini tindakan
penghormatan yang luar biasa, apalagi
bila dilakukan oleh seorang kepala
rumah ibadat. Dimintanya dengan
sangat agar Yesus datang
menumpangkan tangan pada anak
perempuannya yang sedang sakit,
katanya, “agar selamat” dan “tetap
hidup”. Permintaan ini
mengungkapkan harapan yang amat
besar pada Yesus. Boleh diduga, sudah
macam-macam upaya dijalankannya
tetapi tanpa hasil. Kini ia amat khawatir
anak perempuannya itu tidak bakal
sembuh. Tidak diceritakan apa
jawaban Yesus. Hanya disebutkan
bahwa ia pergi bersama Yairus diikuti
orang banyak yang berdesak-desakan.
Markus kiranya hendak
mengungkapkan betapa besarnya
harapan Yairus dan rasa ingin tahu
orang banyak itu. Apa yang bakal
dilakukan Yesus? Dapatkah ia
menyembuhkan seperti biasa? Sampai
saat ini memang belum ditampilkan
perkataan Yesus sendiri. Di antara kerumunan itu ada
seorang perempuan yang menderita
penyakit pendarahan. Semacam haid
yang berkepanjangan dan tak teratur.
Ada hal penting yang jelas bagi
pembaca waktu itu walaupun tidak
dituliskan dalam kisah ini. Menurut
hukum agama Yahudi, perempuan
dalam keadaan ini dianggap
menajiskan tempat yang dipakainya
berbaring atau tikar tempat duduknya.
Juga siapa saja, laki atau perempuan,
yang bersentuhan dengan barang-
barang tadi akan ikut najis. Mereka
harus menjalankan upacara
pembersihan diri. Lihat peraturan yang
terperinci dalam Im 15:25-30. Jadi
perempuan itu harus disingkiri dan
dijauhi. Boleh jadi juga ia sendiri
memisahkan diri. Hidupnya terkucil. Ia
sudah menerima nasib. Putus asa. Tak
ada tabib yang bisa menyembuhkannya
dan uangnya sudah habis dipakai
berobat. Tapi kali ini ada sesuatu yang
lain. Banyak telah didengarnya
mengenai Yesus. Hanya Markuslah yang menuliskan
hal ini, seakan-akan ia dapat
menyelami batin perempuan itu. Dan
kita diajak ikut merasakan yang
dirasakan Markus. Matius dan Lukas
tidak merasa perlu memasuki batin
perempuan itu. Perempuan tadi datang
mendekat kepada Yesus, kendati ada
orang banyak yang dalam keadaan
biasa tentu menjauhi dan dijauhi
perempuan itu. Kabar tentang Yesus
yang sampai ke telinganya ternyata
menghidupkan kembali harapan yang
sudah berangsur-angsur pudar dan
mati. Perempuan itu menemukan
keberanian mendekat ke tokoh tenar
dan penyembuh hebat ini. Ia juga tidak
membiarkan diri terhalang oleh rambu-
rambu yang telah menyingkirkan
dirinya.
MENYENTUH JUBAH
Maka kata perempuan tadi dalam
hati, “Asal kusentuh saja jubahnya, aku
akan sembuh!” Dan terjadilah
demikian. Menarik diamati, dalam
kisah ini, peristiwa menyentuh jubah
itulah yang membuat Yesus mulai
berbicara, “Siapa menyentuh
jubahku?” Pertanyaan aneh. Juga bagi
orang zaman itu. Karena itulah murid-
murid menyahut, lihat sendiri, kan ada
banyak orang berdesak-desakan, kok
bertanya siapa menyenggol jubah
segala! Gimana sih Bapak Guru ini.
Tetapi tidak aneh bagi Yesus – ia
merasa ada kekuatan dari dirinya
tertarik keluar. Pakaian yang paling luar, jubah,
memberi bentuk pada orang yang
memakainya. Bagi orang zaman itu,
pakaian membuat orang yang
memakainya bisa dikenal secara
Dahsyatnya Berharap Injil Minggu Biasa XIII, Tahun B 28 Juni 2015 (Markus 5:21-43)
Oleh Prof. Agustinus GIANTO, S.J.
K
H A L A M A N 4
manusia berada dalam situasi yang
menjauh dari Tuhan. Selain itu
tampaklah kelemahan manusia yang
mudah jatuh ke dalam dosa.
Kerapuhan manusia inilah yang
membuat Tuhan tidak tinggal diam.
Manusia adalah buah Kasih Allah,
maka manusia harus diselamatkan
dari kejatuhannya. Dari dirinya
sendiri manusia tidak mampu, maka
perlu uluran tangan Kasih Tuhan.
Tentu saja manusia tetap perlu terus
berjuang untuk menyambut uluran
tangan Kasih Tuhan itu.
Undangan Tuhan ini mau
menunjukkan kepada kita semua
bahwa hanya pada Dia saja ada
keselamatan. Keselamatan itulah
yang terus-menerus Tuhan berikan
kepada manusia, apalagi dengan
keadaan manusia sekarang ini.
Undangan ini berlandaskan pada
Kasih, inilah yang menjadi kekuatan
mendasar. Oleh sebab itulah Tuhan
yang adalah Kasih tidak mungkin
berbuat lain kepada manusia selain
mengasihi manusia. Kasih adalah
kekuatan mendasar dan akar
keselamatan bagi manusia. Oleh
sebab itulah kita tidak mungkin hidup
jauh dari Kasih Tuhan, karena itu
berarti malapetaka.
Jawaban manusia..
Tangan Tuhan telah terulur
bagi manusia dan pintu KasihNya
sudah terbuka lebar bagi kita. Tuhan
tidak ingin bertindak sendiri tanpa
keterlibatan kita manusia. Oleh sebab
itulah Tuhan mengundang agar kita
menanggapinya, menjawab dan
datang kepadaNya. Dari pihak kita
manusia diharapkan adanya
kesadaran akan keadaan kita
sekarang ini. Jika kita sadar bahwa
kita berada jauh dari Tuhan yang
berakibat pada kedosaan kita, maka
kita pasti akan berubah. Kesadaran
inilah yang sekarang menjadi
berkurang dan bahkan pada sebagian
orang sudah hilang. Hilangnya
kesadaran bahwa kita manusia
berdosa dan butuh uluran Tangan
Kasih Tuhan, inilah yang membuat
manusia masuk ke dalam jurang
malapetaka. Relasi yang menjauh dari
Tuhan menjadikan kita menjauh pula
dari keselamatan.
Jawaban kita atas undangan
Tuhan ini sangat menentukan
keadaan diri kita selanjutnya.
Bagaimana relasi kita dengan Tuhan
akan sangat menentukan bagaimana
kita akan menjawab undanganNya.
Sudah ada banyak realita yang kita
lihat dan bahkan kita alami dalam
kehidupan harian kita. Banyak orang
yang sungguh mengalami Kasih
Tuhan di dalam hidupnya karena
mereka membuka hati bagiNya. Itulah
sebabnya Yesus mengatakan bahwa
Rahasia Kerajaan Allah terbuka bagi
orang sederhana, yakni orang yang
rendah hati dan memusatkan
hidupnya kepada Tuhan.
Kepada Santa Margaretha
Maria Alacoque, Tuhan Yesus
berpesan bahwa kasihNya yang
melimpah bagi manusia hanya sedikit
ditanggapi. Padahal Kasih dan
Keselamatan itu adalah untuk
manusia, kita semua. Seharusnya
semua manusia sekarang ini sudah
berada di Jalan Keselamatan dan
hidup dalam damai. Namun realitanya
menjadi berbeda, itulah yang
menyedihkan Hati Tuhan. Persis
seperti perjalanan musim kita yang
sudah tidak lagi sesuai dengan
masanya sehingga membingungkan.
Manusia mempunyai peran
yang sangat penting dan menentukan
dalam Sejarah Keselamatan sekarang
ini. Bukan Tuhan yang menetukan
segala-galanya seperti kepercayaan
akan takdir. Manusialah, kita semua,
yang ikut menentukan keselamatan
kita dan dunia ini. Oleh sebab itu
tanggapan dan penerimaan kita atas
undangan keselamatan Tuhan Yesus,
sangatlah menentukan.
Buka hati kita bagi HatiNya...
Inilah saatnya kita membuka
hati kita bagi Hati Tuhan, bagi Kasih
Tuhan kepada kita semua. Janganlah
menunda lagi, karena perjalanan
waktu tidak akan menunggu kita.
Lihatlah, baru saja kita merayakan
Natal dan sudah disusul Paskah. Baru
saja memasuki tahun 2015 dan
ternyata sekarang sudah di
pertengahan tahun. Lihatlah pula
umur kita masing-masing, begitu
cepat rasanya bertambah, walau setiap
hari berjalan dengan sama. Sekarang
ini sungguh diperlukan kesadaran
dalam diri kita masing-masing untuk
semakin memperhatikan Suara
Tuhan. Sudah banyak cara Tuhan
gunakan untuk menarik kita semua ke
HatiNya yang penuh Kasih itu. Oleh
sebab itulah saatnya sekarang kita
memperhatikan dan mendengarkan
Suara itu yang bisa tertutup oleh suara
dunia yang begitu berisik.
Membuka hati bagi Hati
Tuhan memerlukan suasana hati yang
tenang dan jernih. Oleh sebab itulah,
kita perlu memberi ruang hening di
dalam hidup kita. Perlu adanya saat
sendiri bersama Tuhan untuk
mendengarkan SuaraNya, itulah
saatnya kita membuka hati. Setiap
hari kita memberikan sebagian dari
waktu kita bagi Tuhan dalam doa,
keheningan, membaca Kitab Suci dan
banyak kegiatan lain yang bisa kita
lakukan. Semua sudah disediakan
bagi kita, sekarang terletak pada diri
kita semua, apakah kita mau
Bersambung ke halaman 5,
Sambungan dari halaman 1,
H A L A M A N 5 J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6
melakukannya atau diam saja.
Secara khusus pada bulan
Juni ini, kita semua diingatkan akan
Kasih Tuhan yang hadir dalam Tuhan
Yesus yang membuka HatiNya bagi
semua manusia. Hati Yesus adalah
Hati Tuhan sendiri dan merupakan
kehadiran nyata kasih Allah bagi
manusia. Semua ini mengingatkan
kita akan misteri Salib, tempat Tuhan
Yesus tergantung. Di salib ini pula
lambung Yesus ditombak sehingga
Darah dan Air keluar dari Lambung
yang sobek dan jantungNya yang
terluka. Semuanya itu terjadi karena
CintaNya kepada semua manusia, kita
semua. Darah dan Air yang tercurah,
itulah hidup dan keselamatan yang
dicurahkan kepada kita semua.
Akankah kita membiarkan semuanya
itu tertumpah begitu saja...???
padahal semuanya itu tercurah untuk
kita semua.
Hanya orang yang sungguh
mengalami Kasih Tuhan dan
merenungkannya, akan membalasnya
dengan kasih kembali kepadaNya.
Tuhan tidak meminta banyak dari kita
semua. Tuhan hanya meminta satu
hal dari kita, datang kepadaNya,
menimba KasihNya yang melimpah
itu dan menerima Keselamatan yang
berasal dariNya. Oleh sebab itulah
kita menjadi manusia yang sungguh
beruntung karena semuanya sudah
disiapkan bagi kita dan untuk
kebahagiaan ilahi kita, kebahagiaan
yang membawa sukacita. Saatnya kita
membuka mata hati kita bagi
kenyataan ilahi yang membahagiakan
ini. Saatnya pula kita tidak hanya
berhenti pada kesenangan dunia ini,
namun kurangilah itu dan seterusnya
tinggalkan yang sementara itu untuk
beralih kepada yang ilahi, yakni
Hidup Kekal yang membahagiakan.□
“Tuhan Yesus jadikanlah
hati kami seperti HatiMu”
It was a stormy night. The sea was rough, and big waves hammered against the
rocky coast. Flashing lightning, followed by crackling thunder, and the wind was
fierce. But there in a crack of a rock sheltered from all the elements, was a little bird
sleeping very peacefully. This is really peace – to be able to sleep amidst a storm.
In Christ we are relaxed and peaceful, in the midst of confusion, bewilderment,
depression. The storm is raging but the heart is peaceful.
We have found peace – finally peace.
Let us pray: Thank you Lord, for the hope you have given us by your love surround-
ing us.
Jika Yesus mengundang kita yang letih lesu dan berbeban berat untuk mendapat
kelegaan daripada-Nya, itu tak ber-arti Yesus akan datang menggantikan kita
melakoni hidup kita, menggantikan kita dari kerja tangan kita; Yesus tidak datang
mengambil terik mentari atau menggantikan kita bekerja.
Yesus tidak melarikan diri ketika orang yang percaya dan berharap kepada-Nya
sedang meng-alami persoalan berat. Justru Dia menyediakan diri untuk
menanggung beban berat itu dan menggantinya dengan kelegaan. Yesus
menjanjikan kita hati yang lemah lembut, agar kita tidak tegang, stress dan penuh
paksaan diri. Dia janjikan rendah hati supaya kita tidak menggerutu, mengutuk,
mempersalahkan, bertingkah angkuh dan arogan. Sebuah sikap rohani yang baru,
akan membantu kita menyikapi tanggungan hidup secara baru. [Christine Budihardjo]
Kasih Tuhan
tak pernah berakhir
Devotional
Readings by Njoo Tik Poen
Psalm 39: 8 - What then can I hope
for, Lord? I put my hope in you.
H A L A M A N 6
Vatikan Vatikan -- RomaRoma
Misa di salah satu kapel yang ada di Basilika St. Maria Maggiore
Plaza St. Petrus, diambil dari Kubah Basilika
St. Petrus – Vatikan
Di depan Basilika St. Petrus - Vatikan
atikan merupakan sebuah enklaf yang berada di dalam
wilayah kota Roma di Italia dan Vatikan merupakan tempat
tinggal Paus, wilayah Takhta Suci, dan otoritas pusat Gereja
Katolik.
Kota Vatikan terletak di atas bukit Vatikan di sebelah barat laut
kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber. Perbatasannya
dengan Italia sepanjang 3,2 km yang mengikuti tembok kota yang
dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan. Total wilayah
adalah 44 hectares(110 acreas). Selain kota Vatikan, wilayah Paus juga
meliputi beberapa gereja penting, kantor-kantor dan Castel
Gandolfo.
Diperkirakan bahwa daerah di kota Roma, yang
sebelumnya tidak dihuni ini, sudah selalu dianggap suci,
bahkan sebelum kedatangan agama Kristen. Pada tahun 326,
gereja pertama dibangun di atas tempat yang diperkirakan
sebagai makam Santo Petrus, dan sejak itu tempat ini
semakin banyak dihuni.
Pada tahun 1870, dalam gerakan penyatuan Italia,
wilayah kekuasaan para pemimpin Gereja dimasukkan ke
dalam wilayah Italia dan wilayah kekuasaan Paus lebih
dikurangi lagi ketika Roma dianeksasi. Namun Gereja
Katolik Roma tidak menerima hal ini dan sehingga
menimbulkan konflik antara Gereja dan kerajaan Italia yang
akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran (juga dikenal
dengan nama Concordat) yang ditandatangani pada 11 Februari
1929 oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Pius XI dan Benito
Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III. Isi utama
perjanjian ini yaitu diakuinya Negara Vatikan sebagai negara yang
berdaulat dan independen di bawah pemerintahan Tahta Suci, dan
hal ini merupakan status istimewa bagi agama Katolik di Italia, dan
ganti rugi terhadap Vatikan atas kerugian yang diderita ketika
negara Italia didirikan. Perjanjian Lateran ini tetap diakui, meskipun
setelah perang dunia II sistem kerajaan Italia berakhir dan berubah
menjadi negara republik. Pada tahun 1984, Concordat ini
disesuaikan lagi.
Oleh Romo Aegidius Warsito, SCJ
§
Altar utama di Basilika St. Petrus – Vatikan
Foto di dalam Basilika St. Petrus - Vatikan
Patung St. Petrus yang ada di dalam Basilika -
Vatikan
V
V atikan atau lebih lengkap disebut sebagai Kota
Vatikan, dengan nama resmi Negara Kota Vatikan
(bahasa Italia: Stato della Città del Vaticano)
merupakan negara merdeka terkecil di dunia,
dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk
sekitar 890 orang.
J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6 H A L A M A N 7
Bersambung ke halaman 8,
H A L A M A N 8
Vatikan merupakan
sebuah kaukus unik, sebuah
contoh dari sebuah kerajaan di
mana fungsi kepala negara,
yaitu sang Paus tidak
diwariskan tetapi dipilih untuk
seumur hidup oleh Dewan
Kardinal. Anggota Dewan
Kardinal yang mempunyai hak
dipilih dan memililih adalah
mereka yang berumur di
bawah 80 tahun. Pertemuan
Dewan Kardinal untuk memilih
Paus ini disebut Konklaf dan
dilaksanakan di Kapel Sistina.
Kata Konklaf ini berasal dari
bahasa Latin Cum Clavis yang
artinya adalah "dengan kunci".
Maksudnya merekalah yang
memegang kunci pemilihan.
Kata cum clavis ini juga
memiliki arti bahwa para
Kardinal dikunci di Kapel
Sistina selama proses
pemilihan tersebut.
Istilah Takhta
Suci merujuk
kepada
otoritas,
yurisdiksi dan
kedaulatan
Paus beserta
para
penasehatnya
dalam
memimpin Gereja Katolik Roma.
Takhta Suci mempunyai hak
yang sama dengan sebuah negara
berdaulat. Sebagai negara
berdaulat, Vatikan juga
mempunyai hak untuk mengirim
dan menerima diplomat. Para
diplomat ini membutuhkan
Kedutaan Besar yang harus
berkedudukan di kota Roma
karena tidak ada tempat di
Vatikan. Dengan demikian ada
sebuah situasi paradoksal di mana
Italia mempunyai perwakilan di
wilayahnya sendiri. Indonesia
juga memiliki perwakilan di
Takhta Suci. Vatikan juga
merupakan salah satu dari sedikit
negara berdaulat yang
mempertahankan pengakuan
diplomatik atas Republik
Tiongkok di Taiwan.
Perekonomian Vatikan
cukup unik karena
perekonomiannya ditunjang oleh
aktivitas non-komersial,
yaitu berasal dari
sumbangan umat Katolik
seluruh dunia, penjualan
prangko, koin-koin,
souvenir, mainan/gantungan
kunci, rosario, salib Kristus,
tiket masuk ke museum dan
Basilika St. Petrus, bantuan
dana dari Italia dan
Perancis, bea masuk turis,
visa turis, album rohani
Gereja, dll.
Penduduk Kota Vatikan
sekitar 890 orang dan tinggal di
dalam tembok kota Vatikan.
Mereka termasuk rohaniawan/
rohaniawati dan Garda Swiss
( bahasa Inggris: Swiss Guard),
sebuah unit tentara bayaran dari
Swiss yang secara tradisi telah
menjadi pasukan pengawal Paus
Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan,
Budiarman mengunjungi rombongan UKI di Hotel
The Monument to Vittorio Emanuel
Colosseum - Roma
Antri beli Ice Cream(di dekat Hotel)
Foto di Trevi Fountain(salah satu tempat yang wajib di kujungi
turis di Roma)
Bersambung ke halaman 9,
dan Vatikan semenjak tahun 1506. Warga Vatikan 100%
beragama Katolik. Bahasa resmi adalah bahasa Latin, tetapi bahasa Italia
lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Negara Kota Vatikan adalah negara dengan sebuah kebudayaan sangat
penting dan berharga. Bangunan-bangunan semacam Basilika Santo
Petrus dan Kapel Sistina adalah tempat dari karya seni paling terkenal di
dunia, yang meliputi karya-karya dari seniman seperti Sandro Botticelli,
Gian Lorenzo Bernini dan Michelangelo. Perpustakaan Vatikan dan
koleksi Museum Vatikan menyimpan berbagai warisan yang memiliki
nilai sejarah, pengetahuan dan kebudayaan yang sangat tinggi. Pada
tahun 1984, Vatikan dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar
Situs Bersejarah Dunia (World Heritage Sites). Inilah satu-satunya
situs yang mencakup seluruh wilayah sebuah negara.
Vatikan bisa disebut juga sebagai penjaga de facto Bahasa Latin
lewat yayasannya Latinitas Foundation. Sebuah hasil penting dari
yayasan ini adalah edisi kamus Latin yang diterbitkan secara teratur
yang mencantumkan kata-kata baru, yakni Lexicon recentis
Latinitatis
Adapun lambang Vatikan adalah lambang Tahta Suci yang sekaligus
menjadi lambang Paus, pemimpin iman Katolik. Lambang ini
berbentuk blason (perisai) merah dengan dua kunci bersilangan;
kunci emas dan kunci perak. Di atas dua kunci yang bersilangan
terdapat tiara emas bersusun tiga yaitu mahkota Paus. Dua
kunci yang bersilangan, kunci emas dan perak melambangkan
kunci Kerajaan surga yang dijanjikan kepada Santo Petrus,
dengan kuasa untuk mengikat dan melepaskan (Matius 16:18-19).
Sedangkan, Mahkota emas susun tiga (tiara) melambangkan "tiga
kekuasaan Pontifex Agung: Ordo Suci, Yurisdiksi, dan
Magisterium" dan Salib emas di puncak mahkota susun tiga
melambangkan salib Yesus Kristus.
Adapun bendera resmi Vatikan berwarna kuning dan putih,
sementara lambang takhta suci terdapat di warna putih. Bendera
ini adalah lambang kekuasaan Paus terhadap Vatikan, dan orang
Katolik di seluruh dunia.
Di samping ke Vatikan (Basilika St.Petrus) rombongan sempat
juga melihat dan mengagumi: Colosseum, Forum Romanum,
Trevi Fountain, Spanish Steps, dan akhirnya ditutup dengan
perayaan Ekaristi di Basilika St. Maria Maggiore sebelum
pulang ke Hotel.
Lengkaplah sudah Ziarah UKI “Mengikuti Perjalanan St.
Paulus di Eropa, Ziarah ke Medjorgoje, dan Italia (Vatikan,
Asisi, Loretto dan Pedre Pio). Secara keseluruhan semua
peserta bisa menikmati Ziarah ini dan puas dengan apa yang
telah diatur dan dikordinasikan dengan sangat baik oleh Iwan-
Lany Hidayat (walau sebagai volunteer). Kebersamaan, Doa
dan Misa bersama kiranya menciptakan persaudaraan yang
mendalam dan paling tidak bagi saya pribadi meneguhkan saya
di dalam pelayanan sebagai hamba Tuhan. Terimakasi Tuhan atas kesempatan ini. Terimakasih
Iwan dan Lany yang bersedia secara volunteer mengatur dan mengkoordinasikan acara Ziarah
ini.□ (Tamat)
Swiss Guard di Vatikan
Bertemu dengan seorang Imam dari Indonesia yang
sedang study di Roma
Latar belakang: Spanish Steps
Ucapan terimakasih peserta kepada Iwan-Lanny yang telah
mengkoordinir ziarah ini
H A L A M A N 9 J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6
J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6 H A L A M A N 1 0 Sambungan dari halaman 3,
1 Tesalonika 4:14 “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan dikumpul-
kan Allah bersama-sama Dia”
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA,
atas berpulangnya:
Gerardus Christopher Felipe Nurwandi (22 thn) Meninggal, 22 Mei 2015 di Milton
Anak dari Janto Nurwandi & Lea Melinda Adik dari Michelle Nurwandi
Ibu Maria Tan Juliette (96 thn) Meninggal 23 Mei 2015, di Semarang, Indonesia
Istri dari Alm. Liem Kong Wie Ibu / Ibu Mertua dari
Bintoro Ruslim & Ien Ruslim Alm. Liem Siok Nio & Alm Pranata Karmadji
Andreas Ruslim & Lusiana Istanti Lisa Ruslim & Dharma Setiawan
Herman Ruslim & Indrianyani Soedjatmiko Handoko Ruslim & Lian
Juliana Ruslim. Cucu / Cucu Mantu:
Reagen Ruslim, Ronald Ruslim, Esmond Ruslim & Julie. H Ronald Karmadji & Lauw Sio Geng, Reny Karmadji & Tan
Tiong Liep, Arleen Ruslim & Alexander Koerniawan, Lukman Ruslim & Henny Tan, Micheal Ruslim, Widagdo Setiawan &
Risa Kawai, Nina Setiawan, Novi Ruslim & Joey, Henry Ruslim, Harry Ruslim
Bapak Ignatius Budi Saroyo (86 thn) Meninggal 24 Mei 2015, di Jakarta, Indonesia
Suami dari Alm Christina Sri Wuryanti Ayah / Ayah Mertua dari
Alm. Rita Rosana Tunjung Dewanto & Antonia Purwaningrum
Romo Petrus Tunjung Kesuma Pr. Fajar Putranto & Maria J. Rusiati Purnama Jaya & Kiki Hermyana
Stefana Wijayanti & Leonardus Bramantyo Theodora Ratna & Herdimawan Kusumantoro
Opa dari Anton, Gita, Christo, Seto, Dennis, Vania, Angela, Eko, Dimas, Patrick, George, Matthew.
Ibu Maria ML Lelani Lembayung
(Tjioe Tjiok Lan, 67 thn) Meninggal 25 Mei 2015, di Surabaya, Indonesia
Istri dari Alm. FX Johan Lembayung (Tjoa Kiet Han) Anak dari Maria Minarni
Ibu / Ibu Mertua dari Yacinta Emma Lembayung & Andre Wijaya.
Oma dari Marcelo & Devon Wijaya Kakak/ Kakap Ipar: Handojo, Alm. Hadi Purnomo, Aries &
Ennya Budhyanto Adik/Adik Ipar: Juliani & Ali Subagijo, Oentari & Suwandi
Suselo.
Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa
di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
khusus. Motif seperti ini sering dijumpai: di sebuah gunung
nanti pakaian Yesus jadi putih berkilauan, di bawah salib
nanti pakaian luarnya diundi, di kubur nanti ada sosok yang
berpakaian jubah putih – dan juga kisah penuh tanda tanya
mengenai pemuda yang akan ikut ditangkap di Getsemani
tapi berhasil meloloskan diri dengan melepaskan pakaiannya
yang hanya sehelai itu. Ia tidak lagi dikenali karena tak
berpakaian lagi. Dalam peristiwa kali ini, perempuan yang
sakit pendarahan tadi melihat Yesus yang sudah banyak
didengarnya itu dengan mata kepala sendiri dan mengenali
siapa dia: tumpuan harapan satu-satunya. Dan sisi Yesus
yang dikenalinya itulah yang disentuhnya. Dan ada kekuatan
yang keluar daripadanya yang mengubah keadaannya. Setelah mendengar reaksi Yesus, perempuan itu menjadi
takut dan gemetar, lalu bersujud kepada Yesus. Ini
pengakuan akan siapa Yesus itu. Tetapi apa yang dikatakan
Yesus kepadanya? Sapaannya penuh perhatian, “Nak,
imanmu telah menyelamatkanmu. Bukan hanya kesembuhan
dari pendarahan belaka diperoleh oleh perempuan itu. Berita
tentang dia yang telah banyak didengar, itulah yang
menyelamatkannya dari apatisme dan keputusasaan serta
pengucilan diri dari masyarakat. Yesus masih
menambahkan, “Pergilah dengan damai dan tetaplah
sembuh dari penyakitmu!” Harapan sembuh dari penyakit
yang diidap 12 tahun itu menjadi kenyataan dan bukan hanya
itu, ia mendapat tambahan lebih besar lagi, bisa hidup damai
dengan diri sendiri dan dengan orang lain, dan akan tetap
begitu. Inilah yang didapat oleh perempuan yang mengenali
siapa Yesus itu dan berani mendekat kepadanya. Keluguan
dan keberanian perempuan seperti itu masih bisa dijumpai
kini juga dan perlu lebih diakui.
TERUS PERCAYA!
Pada saat itu beberapa orang dari keluarga Yairus datang
dan mengatakan bahwa anak perempuannya sudah mati.
Tak perlu lagi merepotkan sang Guru. Mereka tidak melihat
siapa dia sesungguhnya. Memang ia bisa menyembuhkan,
tapi menghidupkan yang sudah mati? Mana bisa. Tak usah
saling mempermalukan nanti. Begitulah jalan pikiran
mereka. Pembaca bagaimana? Kisah penyembuhan
perempuan berpendarahan tadi membuat pembaca tahu
bahwa Yesus dapat menghidupkan harapan yang sudah mati.
Memang Markus bermaksud membuat pembaca melihat
perkara ini sambil mengikuti jalan peristiwa yang
dituturkannya. Pembaca boleh ikut merasakan yang dialami Yairus. Nasi
sudah jadi bubur! Apa permintaannya menumpangkan
tangan dan menyembuhkan anaknya masih ada artinya?
Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Jangan takut, percaya
saja!” Dan ia berjalan ke rumahnya untuk menemui anak
perempuannya. Dalam Injil, “jangan takut” dipakai untuk
mengisyaratkan kekuasaan ilahi. Dan ditambahkannya
“percaya saja!”. Bila teks aslinya diikuti, maka perlu
Bersambung ke halaman 11,
H A L A M A N 1 1 Sambungan dari halaman 10,
diterjemahkan “Terus percaya saja!” (Lukas memakai
bentuk yang bisa diterjemahkan “Percayalah saja!”, tapi ia
juga menambahkan, “maka ia akan diselamatkan!” Luk
8:50). Orang-orang mulai menertawakan Yesus ketika ia
berkata bahwa anak perempuan itu hanya tidur, tidak mati,
maka tak usahlah ribut-ribut menangisinya. Mereka tak bisa
percaya. Apa sebetulnya yang terjadi? Apakah Yesus yakin
anak itu tidur. Tidak usah kita menduga-duga. Baginya
hidup atau mati itu urusan yang di atas sana.. Nanti, seperti
dikisahkan dalam Injil Yohanes, ia memanggil keluar
Lazarus yang sudah empat hari mati. Baik anak perempuan
tadi maupun Lazarus memang sudah mati, tetapi kematian
pun kiranya tidak dapat bertahan di hadapan Yesus. Inilah
yang ditampilkan bagi kita. Hanya Markuslah yang menyebut anak itu berusia 12
tahun. Pembaca diingatkan bahwa perempuan yang sakit
pendarahan itu telah menderita 12 tahun juga sebelum
berjumpa dengan sang pemberi kehidupan baru. Tapi ada
juga alasan lain. Pada usia itu seorang anak mulai menjadi
dewasa menurut hukum Taurat. Hingga umur ini seorang
anak ada di bawah pengajaran bapaknya, yakni Yairus. Pada
umur 12 seorang anak akan diserahkan kepada Taurat
sendiri. Di dalam kisah ini anak perempuan itu dipanggil
bangun oleh sang Taurat yang hidup. Dalam kisah ini anak
itu tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendengar. Dan
yang didengarnya pertama kali dari Taurat hidup ini ialah
panggilan penuh perhatian “Talita”, artinya domba betina
yang masih kecil, tapi dalam bahasa Aram juga dipakai
untuk menyapa anak perempuan, seperti “Nak!”. Kemudian
didengarnya pula perintah “Qum” (=Bangunlah!) dari dia
yang menyapa dengan penuh perhatian tadi. Dan anak
perempuan Yairus itu menurut dan hidup kembali. Ketiga murid terdekat, yakni Petrus, Yakobus, dan
Yohanes, ikut menyaksikan bagaimana kematian pun tidak
bisa bertahan di hadapan perkataan dia yang membawakan
kehidupan baru ini. Mereka melihat sendiri bagaimana
harapan dan kepercayaan Yairus menjadi hidup dalam diri
anak perempuannya. Dan inilah yang dibagikan tokoh-tokoh
yang paling berwibawa itu kepada kita semua lewat Markus
dalam Injil hari ini. Pada awal ulasan disebutkan Yesus tidak bisa tinggal
diam di hadapan harapan yang sebesar itu dan kepercayaan
yang selugu itu. Dan yang diberikannya kepada mereka ialah
perhatian yang nyata. Ini kasih. Dan inilah yang
menyembuhkan, yang menghidupkan. Itulah dahsyatnya
berharap padanya. Di situlah mukjizatnya. □ Salam hangat,
A. Gianto