k a s i h berita u.k - uki.cauki.ca/sites/uki.ca/files/documents/june-2015.pdf · seksi liturgi...

12
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] WWW.UKI.CA JUNI 2015/NO.276 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h KEGIATAN DI BULAN J U L I UKI Family Day Picnic, 11 Juli 2015 Misa Minggu I!, 12 Juli 2015 Misa Minggu IV, 26 Juli 2015 Camping UKI, 31 Juli - 3 Agustus, 2015 Suasana dunia kita.. amun demikian ternyata tidaklah demikian yang terjadi sekarang ini. Tampaknya ada yang mulai tidak konsisten dalam siklus musim kita saat ini. Musim Semi yang seharusnya mulai hangat, namun terkadang menjadi dingin kembali. Sehingga membuat orang menjadi bingung akan apa yang harus disiapkan dan dipakai setiap harinya. Bahkan juga mengganggu ritme hidup dan kesehatan. Gambaran musim ini menjadi pula gambaran situasi hidup manusia saat ini. Perjalanan hidup manusia sekarang ini mulai dilanda oleh berbagai badai dan goncangan yang mulai membuat ketidakjelasan. Identitas manusia sebagai Citra Allah dan ciptaan yang sangat baik ini mulai tercemar dan rusak. Oleh sebab itulah diperlukan kesadaran dari dalam diri akan diri sendiri dan bersedia memperbaiki diri. Sebuah undangan.. Allah yang adalah Kasih hadir di dalam diri Yesus Kristus yang telah memberikan diriNya kepada manusia demi keselamatan manusia pula. Keselamatan itu telah terjadi bagi manusia namun manusia tetap harus menjaganya jangan sampai direbut oleh kuasa jahat. Kita sadari dengan baik, sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci, bahwa si jahat atau setan itu selalu ingin menghancurkan manusia. Usahanya itu terus berlangsung sampai pada hari ini. Oleh sebab itulah kita selalu harus waspada dan mampu membedakan antara suara Tuhan dan si jahat setiap saat. Menyadari situasi manusia yang labil inilah, maka seruan Yesus, ‘Datanglah kepadaKu..’ ini menjadi semakin aktual. Tuhan Yesus sungguh mengenal keadaan manusia khususnya sejak manusia jatuh ke dalam dosa. Peristiwa itu memperlihatkan bahwa WWW.UKI.CA JUNI 2015/NO.276 BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h “Datanglah kepadaKu...“ Musim Semi telah tiba dan sebentar lagi akan disusul oleh Musim Panas. Semua orang bersukacita menyambut hangatnya cuaca dan lamanya matahari bersinar. Berbagai kegiatan pun sudah ditawarkan untuk mengisi masa yang dinantikan ini. N Oleh Rm Johanes Juliwan Maslim, SCJ Bersambung ke halaman 4,

Upload: truongdung

Post on 20-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3

Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Novius Handy

Randy Danurahardja

Yusup Yusup

Penasehat:

Rm. J. Juliwan M. SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the

Sacred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

W W W . U K I . C A J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

K E G I A T A N

D I B U L A N

J U L I

UKI Family Day

Picnic, 11 Juli 2015

Misa Minggu I!,

12 Juli 2015

Misa Minggu IV,

26 Juli 2015

Camping UKI,

31 Juli - 3 Agustus,

2015

Suasana dunia kita..

amun demikian ternyata tidaklah

demikian yang terjadi sekarang ini.

Tampaknya ada yang mulai tidak

konsisten dalam siklus musim kita saat ini.

Musim Semi yang seharusnya mulai

hangat, namun terkadang menjadi dingin

kembali. Sehingga membuat orang menjadi

bingung akan apa yang harus disiapkan dan

dipakai setiap harinya. Bahkan juga

mengganggu ritme hidup dan kesehatan.

Gambaran musim ini menjadi pula

gambaran situasi hidup manusia saat ini.

Perjalanan hidup manusia sekarang ini

mulai dilanda oleh berbagai badai dan

goncangan yang mulai membuat

ketidakjelasan. Identitas manusia sebagai

Citra Allah dan ciptaan yang sangat baik

ini mulai tercemar dan rusak. Oleh sebab

itulah diperlukan kesadaran dari dalam diri

akan diri sendiri dan bersedia memperbaiki

diri.

Sebuah undangan..

Allah yang adalah Kasih hadir di dalam

diri Yesus Kristus yang telah memberikan

diriNya kepada manusia demi keselamatan

manusia pula. Keselamatan itu telah terjadi

bagi manusia namun manusia tetap harus

menjaganya jangan sampai direbut oleh

kuasa jahat. Kita sadari dengan baik,

sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci,

bahwa si jahat atau setan itu selalu ingin

menghancurkan manusia. Usahanya itu

terus berlangsung sampai pada hari ini.

Oleh sebab itulah kita selalu harus

waspada dan mampu membedakan antara

suara Tuhan dan si jahat setiap saat.

Menyadari situasi manusia yang

labil inilah, maka seruan Yesus,

‘Datanglah kepadaKu..’ ini menjadi

semakin aktual. Tuhan Yesus sungguh

mengenal keadaan manusia khususnya

sejak manusia jatuh ke dalam dosa.

Peristiwa itu memperlihatkan bahwa

W W W . U K I . C A J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6

BERITA U.K.I M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

“Datanglah kepadaKu...“ Musim Semi telah tiba dan sebentar lagi akan disusul

oleh Musim Panas. Semua orang bersukacita

menyambut hangatnya cuaca dan lamanya matahari

bersinar. Berbagai kegiatan pun sudah ditawarkan

untuk mengisi masa yang dinantikan ini.

N

Oleh Rm Johanes Juliwan Maslim, SCJ

Bersambung ke halaman 4,

Pastor Pamong

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 532.1318

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274

[email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Damianus Indyarta, (416) 287.4707

[email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801

[email protected]

Bendahara

Janto Solichin, (416) 587.2362

[email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900

[email protected]

Seksi Liturgi

Jeffrey Susilo, (416) 388.6169

[email protected]

Seksi Bina Iman

Esther Kurniadi, (416) 371-2593

[email protected]

Seksi Sosial

Lusia Lie

[email protected], (416) 903.9718

Seksi Rumah Tangga

Selvie Widjaja, (647) 896.6121 [email protected]

Usher

Harty Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Ben Dijong, (905) 997.5765

[email protected]

Seksi Liturgi

Raymond Wirahardja, (905) 812.9491

[email protected]

Seksi Bina Iman

Maya Adisuria, (905) 814.8475 [email protected]

Seksi Sosial

Lucas Noegroho, (416) 859.0222 [email protected]

Seksi Rumah Tangga

Ribkah Mesach, (905) 286.9081 [email protected]

Usher

Joyo Sudardi, (905) 785.6379 [email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Yoanitha [email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546

[email protected]

Ketua Sakristi

Hendry Wijaya, (416) 450.6536

[email protected]

H A L A M A N 3

Bersambung ke halaman 10,

J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6

Rekan-rekan yang baik!

ali ini ada kisah mukjizat yang

unik susunannya. Kisah

mengharukan mengenai

kesembuhan seorang perempuan dari

sakit pendarahan (Mrk 5:25-34)

terbingkai di dalam kisah Yesus

menghidupkan kembali anak

perempuan Yairus (Mrk 5:21-24, 35-43).

Kedua peristiwa itu terjalin satu sama

lain lewat harapan yang kuat dan penuh

kepercayaan dari orang-orang yang

mendekat kepada Yesus, baik Yairus

maupun perempuan tadi. Kekuatan

penyembuh dalam diri Yesus tidak bisa

tinggal diam di hadapan harapan yang

sebesar itu dan kepercayaan yang

selugu itu.

MENGHIDUPKAN HARAPAN Ketika Yesus kembali dari seberang

danau dengan perahu, orang banyak

datang berbondong-bondong

mengerumuninya. Mereka ingin

mendengarkan pengajarannya. Seperti

biasa, orang-orang itu juga

memintanya menyembuhkan orang

sakit. Seorang di antara mereka

bernama Yairus, kepala rumah ibadat.

Orang yang berkedudukan tinggi dan

terpandang ini datang ke hadapan

Yesus dan bersujud. Ini tindakan

penghormatan yang luar biasa, apalagi

bila dilakukan oleh seorang kepala

rumah ibadat. Dimintanya dengan

sangat agar Yesus datang

menumpangkan tangan pada anak

perempuannya yang sedang sakit,

katanya, “agar selamat” dan “tetap

hidup”. Permintaan ini

mengungkapkan harapan yang amat

besar pada Yesus. Boleh diduga, sudah

macam-macam upaya dijalankannya

tetapi tanpa hasil. Kini ia amat khawatir

anak perempuannya itu tidak bakal

sembuh. Tidak diceritakan apa

jawaban Yesus. Hanya disebutkan

bahwa ia pergi bersama Yairus diikuti

orang banyak yang berdesak-desakan.

Markus kiranya hendak

mengungkapkan betapa besarnya

harapan Yairus dan rasa ingin tahu

orang banyak itu. Apa yang bakal

dilakukan Yesus? Dapatkah ia

menyembuhkan seperti biasa? Sampai

saat ini memang belum ditampilkan

perkataan Yesus sendiri. Di antara kerumunan itu ada

seorang perempuan yang menderita

penyakit pendarahan. Semacam haid

yang berkepanjangan dan tak teratur.

Ada hal penting yang jelas bagi

pembaca waktu itu walaupun tidak

dituliskan dalam kisah ini. Menurut

hukum agama Yahudi, perempuan

dalam keadaan ini dianggap

menajiskan tempat yang dipakainya

berbaring atau tikar tempat duduknya.

Juga siapa saja, laki atau perempuan,

yang bersentuhan dengan barang-

barang tadi akan ikut najis. Mereka

harus menjalankan upacara

pembersihan diri. Lihat peraturan yang

terperinci dalam Im 15:25-30. Jadi

perempuan itu harus disingkiri dan

dijauhi. Boleh jadi juga ia sendiri

memisahkan diri. Hidupnya terkucil. Ia

sudah menerima nasib. Putus asa. Tak

ada tabib yang bisa menyembuhkannya

dan uangnya sudah habis dipakai

berobat. Tapi kali ini ada sesuatu yang

lain. Banyak telah didengarnya

mengenai Yesus. Hanya Markuslah yang menuliskan

hal ini, seakan-akan ia dapat

menyelami batin perempuan itu. Dan

kita diajak ikut merasakan yang

dirasakan Markus. Matius dan Lukas

tidak merasa perlu memasuki batin

perempuan itu. Perempuan tadi datang

mendekat kepada Yesus, kendati ada

orang banyak yang dalam keadaan

biasa tentu menjauhi dan dijauhi

perempuan itu. Kabar tentang Yesus

yang sampai ke telinganya ternyata

menghidupkan kembali harapan yang

sudah berangsur-angsur pudar dan

mati. Perempuan itu menemukan

keberanian mendekat ke tokoh tenar

dan penyembuh hebat ini. Ia juga tidak

membiarkan diri terhalang oleh rambu-

rambu yang telah menyingkirkan

dirinya.

MENYENTUH JUBAH

Maka kata perempuan tadi dalam

hati, “Asal kusentuh saja jubahnya, aku

akan sembuh!” Dan terjadilah

demikian. Menarik diamati, dalam

kisah ini, peristiwa menyentuh jubah

itulah yang membuat Yesus mulai

berbicara, “Siapa menyentuh

jubahku?” Pertanyaan aneh. Juga bagi

orang zaman itu. Karena itulah murid-

murid menyahut, lihat sendiri, kan ada

banyak orang berdesak-desakan, kok

bertanya siapa menyenggol jubah

segala! Gimana sih Bapak Guru ini.

Tetapi tidak aneh bagi Yesus – ia

merasa ada kekuatan dari dirinya

tertarik keluar. Pakaian yang paling luar, jubah,

memberi bentuk pada orang yang

memakainya. Bagi orang zaman itu,

pakaian membuat orang yang

memakainya bisa dikenal secara

Dahsyatnya Berharap Injil Minggu Biasa XIII, Tahun B 28 Juni 2015 (Markus 5:21-43)

Oleh Prof. Agustinus GIANTO, S.J.

K

H A L A M A N 4

manusia berada dalam situasi yang

menjauh dari Tuhan. Selain itu

tampaklah kelemahan manusia yang

mudah jatuh ke dalam dosa.

Kerapuhan manusia inilah yang

membuat Tuhan tidak tinggal diam.

Manusia adalah buah Kasih Allah,

maka manusia harus diselamatkan

dari kejatuhannya. Dari dirinya

sendiri manusia tidak mampu, maka

perlu uluran tangan Kasih Tuhan.

Tentu saja manusia tetap perlu terus

berjuang untuk menyambut uluran

tangan Kasih Tuhan itu.

Undangan Tuhan ini mau

menunjukkan kepada kita semua

bahwa hanya pada Dia saja ada

keselamatan. Keselamatan itulah

yang terus-menerus Tuhan berikan

kepada manusia, apalagi dengan

keadaan manusia sekarang ini.

Undangan ini berlandaskan pada

Kasih, inilah yang menjadi kekuatan

mendasar. Oleh sebab itulah Tuhan

yang adalah Kasih tidak mungkin

berbuat lain kepada manusia selain

mengasihi manusia. Kasih adalah

kekuatan mendasar dan akar

keselamatan bagi manusia. Oleh

sebab itulah kita tidak mungkin hidup

jauh dari Kasih Tuhan, karena itu

berarti malapetaka.

Jawaban manusia..

Tangan Tuhan telah terulur

bagi manusia dan pintu KasihNya

sudah terbuka lebar bagi kita. Tuhan

tidak ingin bertindak sendiri tanpa

keterlibatan kita manusia. Oleh sebab

itulah Tuhan mengundang agar kita

menanggapinya, menjawab dan

datang kepadaNya. Dari pihak kita

manusia diharapkan adanya

kesadaran akan keadaan kita

sekarang ini. Jika kita sadar bahwa

kita berada jauh dari Tuhan yang

berakibat pada kedosaan kita, maka

kita pasti akan berubah. Kesadaran

inilah yang sekarang menjadi

berkurang dan bahkan pada sebagian

orang sudah hilang. Hilangnya

kesadaran bahwa kita manusia

berdosa dan butuh uluran Tangan

Kasih Tuhan, inilah yang membuat

manusia masuk ke dalam jurang

malapetaka. Relasi yang menjauh dari

Tuhan menjadikan kita menjauh pula

dari keselamatan.

Jawaban kita atas undangan

Tuhan ini sangat menentukan

keadaan diri kita selanjutnya.

Bagaimana relasi kita dengan Tuhan

akan sangat menentukan bagaimana

kita akan menjawab undanganNya.

Sudah ada banyak realita yang kita

lihat dan bahkan kita alami dalam

kehidupan harian kita. Banyak orang

yang sungguh mengalami Kasih

Tuhan di dalam hidupnya karena

mereka membuka hati bagiNya. Itulah

sebabnya Yesus mengatakan bahwa

Rahasia Kerajaan Allah terbuka bagi

orang sederhana, yakni orang yang

rendah hati dan memusatkan

hidupnya kepada Tuhan.

Kepada Santa Margaretha

Maria Alacoque, Tuhan Yesus

berpesan bahwa kasihNya yang

melimpah bagi manusia hanya sedikit

ditanggapi. Padahal Kasih dan

Keselamatan itu adalah untuk

manusia, kita semua. Seharusnya

semua manusia sekarang ini sudah

berada di Jalan Keselamatan dan

hidup dalam damai. Namun realitanya

menjadi berbeda, itulah yang

menyedihkan Hati Tuhan. Persis

seperti perjalanan musim kita yang

sudah tidak lagi sesuai dengan

masanya sehingga membingungkan.

Manusia mempunyai peran

yang sangat penting dan menentukan

dalam Sejarah Keselamatan sekarang

ini. Bukan Tuhan yang menetukan

segala-galanya seperti kepercayaan

akan takdir. Manusialah, kita semua,

yang ikut menentukan keselamatan

kita dan dunia ini. Oleh sebab itu

tanggapan dan penerimaan kita atas

undangan keselamatan Tuhan Yesus,

sangatlah menentukan.

Buka hati kita bagi HatiNya...

Inilah saatnya kita membuka

hati kita bagi Hati Tuhan, bagi Kasih

Tuhan kepada kita semua. Janganlah

menunda lagi, karena perjalanan

waktu tidak akan menunggu kita.

Lihatlah, baru saja kita merayakan

Natal dan sudah disusul Paskah. Baru

saja memasuki tahun 2015 dan

ternyata sekarang sudah di

pertengahan tahun. Lihatlah pula

umur kita masing-masing, begitu

cepat rasanya bertambah, walau setiap

hari berjalan dengan sama. Sekarang

ini sungguh diperlukan kesadaran

dalam diri kita masing-masing untuk

semakin memperhatikan Suara

Tuhan. Sudah banyak cara Tuhan

gunakan untuk menarik kita semua ke

HatiNya yang penuh Kasih itu. Oleh

sebab itulah saatnya sekarang kita

memperhatikan dan mendengarkan

Suara itu yang bisa tertutup oleh suara

dunia yang begitu berisik.

Membuka hati bagi Hati

Tuhan memerlukan suasana hati yang

tenang dan jernih. Oleh sebab itulah,

kita perlu memberi ruang hening di

dalam hidup kita. Perlu adanya saat

sendiri bersama Tuhan untuk

mendengarkan SuaraNya, itulah

saatnya kita membuka hati. Setiap

hari kita memberikan sebagian dari

waktu kita bagi Tuhan dalam doa,

keheningan, membaca Kitab Suci dan

banyak kegiatan lain yang bisa kita

lakukan. Semua sudah disediakan

bagi kita, sekarang terletak pada diri

kita semua, apakah kita mau

Bersambung ke halaman 5,

Sambungan dari halaman 1,

H A L A M A N 5 J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6

melakukannya atau diam saja.

Secara khusus pada bulan

Juni ini, kita semua diingatkan akan

Kasih Tuhan yang hadir dalam Tuhan

Yesus yang membuka HatiNya bagi

semua manusia. Hati Yesus adalah

Hati Tuhan sendiri dan merupakan

kehadiran nyata kasih Allah bagi

manusia. Semua ini mengingatkan

kita akan misteri Salib, tempat Tuhan

Yesus tergantung. Di salib ini pula

lambung Yesus ditombak sehingga

Darah dan Air keluar dari Lambung

yang sobek dan jantungNya yang

terluka. Semuanya itu terjadi karena

CintaNya kepada semua manusia, kita

semua. Darah dan Air yang tercurah,

itulah hidup dan keselamatan yang

dicurahkan kepada kita semua.

Akankah kita membiarkan semuanya

itu tertumpah begitu saja...???

padahal semuanya itu tercurah untuk

kita semua.

Hanya orang yang sungguh

mengalami Kasih Tuhan dan

merenungkannya, akan membalasnya

dengan kasih kembali kepadaNya.

Tuhan tidak meminta banyak dari kita

semua. Tuhan hanya meminta satu

hal dari kita, datang kepadaNya,

menimba KasihNya yang melimpah

itu dan menerima Keselamatan yang

berasal dariNya. Oleh sebab itulah

kita menjadi manusia yang sungguh

beruntung karena semuanya sudah

disiapkan bagi kita dan untuk

kebahagiaan ilahi kita, kebahagiaan

yang membawa sukacita. Saatnya kita

membuka mata hati kita bagi

kenyataan ilahi yang membahagiakan

ini. Saatnya pula kita tidak hanya

berhenti pada kesenangan dunia ini,

namun kurangilah itu dan seterusnya

tinggalkan yang sementara itu untuk

beralih kepada yang ilahi, yakni

Hidup Kekal yang membahagiakan.□

“Tuhan Yesus jadikanlah

hati kami seperti HatiMu”

It was a stormy night. The sea was rough, and big waves hammered against the

rocky coast. Flashing lightning, followed by crackling thunder, and the wind was

fierce. But there in a crack of a rock sheltered from all the elements, was a little bird

sleeping very peacefully. This is really peace – to be able to sleep amidst a storm.

In Christ we are relaxed and peaceful, in the midst of confusion, bewilderment,

depression. The storm is raging but the heart is peaceful.

We have found peace – finally peace.

Let us pray: Thank you Lord, for the hope you have given us by your love surround-

ing us.

Jika Yesus mengundang kita yang letih lesu dan berbeban berat untuk mendapat

kelegaan daripada-Nya, itu tak ber-arti Yesus akan datang menggantikan kita

melakoni hidup kita, menggantikan kita dari kerja tangan kita; Yesus tidak datang

mengambil terik mentari atau menggantikan kita bekerja.

Yesus tidak melarikan diri ketika orang yang percaya dan berharap kepada-Nya

sedang meng-alami persoalan berat. Justru Dia menyediakan diri untuk

menanggung beban berat itu dan menggantinya dengan kelegaan. Yesus

menjanjikan kita hati yang lemah lembut, agar kita tidak tegang, stress dan penuh

paksaan diri. Dia janjikan rendah hati supaya kita tidak menggerutu, mengutuk,

mempersalahkan, bertingkah angkuh dan arogan. Sebuah sikap rohani yang baru,

akan membantu kita menyikapi tanggungan hidup secara baru. [Christine Budihardjo]

Kasih Tuhan

tak pernah berakhir

Devotional

Readings by Njoo Tik Poen

Psalm 39: 8 - What then can I hope

for, Lord? I put my hope in you.

H A L A M A N 6

Vatikan Vatikan -- RomaRoma

Misa di salah satu kapel yang ada di Basilika St. Maria Maggiore

Plaza St. Petrus, diambil dari Kubah Basilika

St. Petrus – Vatikan

Di depan Basilika St. Petrus - Vatikan

atikan merupakan sebuah enklaf yang berada di dalam

wilayah kota Roma di Italia dan Vatikan merupakan tempat

tinggal Paus, wilayah Takhta Suci, dan otoritas pusat Gereja

Katolik.

Kota Vatikan terletak di atas bukit Vatikan di sebelah barat laut

kota Roma, beberapa ratus meter dari Sungai Tiber. Perbatasannya

dengan Italia sepanjang 3,2 km yang mengikuti tembok kota yang

dahulu dibangun untuk melindungi Paus dari serangan. Total wilayah

adalah 44 hectares(110 acreas). Selain kota Vatikan, wilayah Paus juga

meliputi beberapa gereja penting, kantor-kantor dan Castel

Gandolfo.

Diperkirakan bahwa daerah di kota Roma, yang

sebelumnya tidak dihuni ini, sudah selalu dianggap suci,

bahkan sebelum kedatangan agama Kristen. Pada tahun 326,

gereja pertama dibangun di atas tempat yang diperkirakan

sebagai makam Santo Petrus, dan sejak itu tempat ini

semakin banyak dihuni.

Pada tahun 1870, dalam gerakan penyatuan Italia,

wilayah kekuasaan para pemimpin Gereja dimasukkan ke

dalam wilayah Italia dan wilayah kekuasaan Paus lebih

dikurangi lagi ketika Roma dianeksasi. Namun Gereja

Katolik Roma tidak menerima hal ini dan sehingga

menimbulkan konflik antara Gereja dan kerajaan Italia yang

akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran (juga dikenal

dengan nama Concordat) yang ditandatangani pada 11 Februari

1929 oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Pius XI dan Benito

Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III. Isi utama

perjanjian ini yaitu diakuinya Negara Vatikan sebagai negara yang

berdaulat dan independen di bawah pemerintahan Tahta Suci, dan

hal ini merupakan status istimewa bagi agama Katolik di Italia, dan

ganti rugi terhadap Vatikan atas kerugian yang diderita ketika

negara Italia didirikan. Perjanjian Lateran ini tetap diakui, meskipun

setelah perang dunia II sistem kerajaan Italia berakhir dan berubah

menjadi negara republik. Pada tahun 1984, Concordat ini

disesuaikan lagi.

Oleh Romo Aegidius Warsito, SCJ

§

Altar utama di Basilika St. Petrus – Vatikan

Foto di dalam Basilika St. Petrus - Vatikan

Patung St. Petrus yang ada di dalam Basilika -

Vatikan

V

V atikan atau lebih lengkap disebut sebagai Kota

Vatikan, dengan nama resmi Negara Kota Vatikan

(bahasa Italia: Stato della Città del Vaticano)

merupakan negara merdeka terkecil di dunia,

dari segi luas wilayah dan jumlah penduduk

sekitar 890 orang.

J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6 H A L A M A N 7

Bersambung ke halaman 8,

H A L A M A N 8

Vatikan merupakan

sebuah kaukus unik, sebuah

contoh dari sebuah kerajaan di

mana fungsi kepala negara,

yaitu sang Paus tidak

diwariskan tetapi dipilih untuk

seumur hidup oleh Dewan

Kardinal. Anggota Dewan

Kardinal yang mempunyai hak

dipilih dan memililih adalah

mereka yang berumur di

bawah 80 tahun. Pertemuan

Dewan Kardinal untuk memilih

Paus ini disebut Konklaf dan

dilaksanakan di Kapel Sistina.

Kata Konklaf ini berasal dari

bahasa Latin Cum Clavis yang

artinya adalah "dengan kunci".

Maksudnya merekalah yang

memegang kunci pemilihan.

Kata cum clavis ini juga

memiliki arti bahwa para

Kardinal dikunci di Kapel

Sistina selama proses

pemilihan tersebut.

Istilah Takhta

Suci merujuk

kepada

otoritas,

yurisdiksi dan

kedaulatan

Paus beserta

para

penasehatnya

dalam

memimpin Gereja Katolik Roma.

Takhta Suci mempunyai hak

yang sama dengan sebuah negara

berdaulat. Sebagai negara

berdaulat, Vatikan juga

mempunyai hak untuk mengirim

dan menerima diplomat. Para

diplomat ini membutuhkan

Kedutaan Besar yang harus

berkedudukan di kota Roma

karena tidak ada tempat di

Vatikan. Dengan demikian ada

sebuah situasi paradoksal di mana

Italia mempunyai perwakilan di

wilayahnya sendiri. Indonesia

juga memiliki perwakilan di

Takhta Suci. Vatikan juga

merupakan salah satu dari sedikit

negara berdaulat yang

mempertahankan pengakuan

diplomatik atas Republik

Tiongkok di Taiwan.

Perekonomian Vatikan

cukup unik karena

perekonomiannya ditunjang oleh

aktivitas non-komersial,

yaitu berasal dari

sumbangan umat Katolik

seluruh dunia, penjualan

prangko, koin-koin,

souvenir, mainan/gantungan

kunci, rosario, salib Kristus,

tiket masuk ke museum dan

Basilika St. Petrus, bantuan

dana dari Italia dan

Perancis, bea masuk turis,

visa turis, album rohani

Gereja, dll.

Penduduk Kota Vatikan

sekitar 890 orang dan tinggal di

dalam tembok kota Vatikan.

Mereka termasuk rohaniawan/

rohaniawati dan Garda Swiss

( bahasa Inggris: Swiss Guard),

sebuah unit tentara bayaran dari

Swiss yang secara tradisi telah

menjadi pasukan pengawal Paus

Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan,

Budiarman mengunjungi rombongan UKI di Hotel

The Monument to Vittorio Emanuel

Colosseum - Roma

Antri beli Ice Cream(di dekat Hotel)

Foto di Trevi Fountain(salah satu tempat yang wajib di kujungi

turis di Roma)

Bersambung ke halaman 9,

dan Vatikan semenjak tahun 1506. Warga Vatikan 100%

beragama Katolik. Bahasa resmi adalah bahasa Latin, tetapi bahasa Italia

lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Negara Kota Vatikan adalah negara dengan sebuah kebudayaan sangat

penting dan berharga. Bangunan-bangunan semacam Basilika Santo

Petrus dan Kapel Sistina adalah tempat dari karya seni paling terkenal di

dunia, yang meliputi karya-karya dari seniman seperti Sandro Botticelli,

Gian Lorenzo Bernini dan Michelangelo. Perpustakaan Vatikan dan

koleksi Museum Vatikan menyimpan berbagai warisan yang memiliki

nilai sejarah, pengetahuan dan kebudayaan yang sangat tinggi. Pada

tahun 1984, Vatikan dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar

Situs Bersejarah Dunia (World Heritage Sites). Inilah satu-satunya

situs yang mencakup seluruh wilayah sebuah negara.

Vatikan bisa disebut juga sebagai penjaga de facto Bahasa Latin

lewat yayasannya Latinitas Foundation. Sebuah hasil penting dari

yayasan ini adalah edisi kamus Latin yang diterbitkan secara teratur

yang mencantumkan kata-kata baru, yakni Lexicon recentis

Latinitatis

Adapun lambang Vatikan adalah lambang Tahta Suci yang sekaligus

menjadi lambang Paus, pemimpin iman Katolik. Lambang ini

berbentuk blason (perisai) merah dengan dua kunci bersilangan;

kunci emas dan kunci perak. Di atas dua kunci yang bersilangan

terdapat tiara emas bersusun tiga yaitu mahkota Paus. Dua

kunci yang bersilangan, kunci emas dan perak melambangkan

kunci Kerajaan surga yang dijanjikan kepada Santo Petrus,

dengan kuasa untuk mengikat dan melepaskan (Matius 16:18-19).

Sedangkan, Mahkota emas susun tiga (tiara) melambangkan "tiga

kekuasaan Pontifex Agung: Ordo Suci, Yurisdiksi, dan

Magisterium" dan Salib emas di puncak mahkota susun tiga

melambangkan salib Yesus Kristus.

Adapun bendera resmi Vatikan berwarna kuning dan putih,

sementara lambang takhta suci terdapat di warna putih. Bendera

ini adalah lambang kekuasaan Paus terhadap Vatikan, dan orang

Katolik di seluruh dunia.

Di samping ke Vatikan (Basilika St.Petrus) rombongan sempat

juga melihat dan mengagumi: Colosseum, Forum Romanum,

Trevi Fountain, Spanish Steps, dan akhirnya ditutup dengan

perayaan Ekaristi di Basilika St. Maria Maggiore sebelum

pulang ke Hotel.

Lengkaplah sudah Ziarah UKI “Mengikuti Perjalanan St.

Paulus di Eropa, Ziarah ke Medjorgoje, dan Italia (Vatikan,

Asisi, Loretto dan Pedre Pio). Secara keseluruhan semua

peserta bisa menikmati Ziarah ini dan puas dengan apa yang

telah diatur dan dikordinasikan dengan sangat baik oleh Iwan-

Lany Hidayat (walau sebagai volunteer). Kebersamaan, Doa

dan Misa bersama kiranya menciptakan persaudaraan yang

mendalam dan paling tidak bagi saya pribadi meneguhkan saya

di dalam pelayanan sebagai hamba Tuhan. Terimakasi Tuhan atas kesempatan ini. Terimakasih

Iwan dan Lany yang bersedia secara volunteer mengatur dan mengkoordinasikan acara Ziarah

ini.□ (Tamat)

Swiss Guard di Vatikan

Bertemu dengan seorang Imam dari Indonesia yang

sedang study di Roma

Latar belakang: Spanish Steps

Ucapan terimakasih peserta kepada Iwan-Lanny yang telah

mengkoordinir ziarah ini

H A L A M A N 9 J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6

J U N I 2 0 1 5 / N O . 2 7 6 H A L A M A N 1 0 Sambungan dari halaman 3,

1 Tesalonika 4:14 “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan dikumpul-

kan Allah bersama-sama Dia”

Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA,

atas berpulangnya:

Gerardus Christopher Felipe Nurwandi (22 thn) Meninggal, 22 Mei 2015 di Milton

Anak dari Janto Nurwandi & Lea Melinda Adik dari Michelle Nurwandi

Ibu Maria Tan Juliette (96 thn) Meninggal 23 Mei 2015, di Semarang, Indonesia

Istri dari Alm. Liem Kong Wie Ibu / Ibu Mertua dari

Bintoro Ruslim & Ien Ruslim Alm. Liem Siok Nio & Alm Pranata Karmadji

Andreas Ruslim & Lusiana Istanti Lisa Ruslim & Dharma Setiawan

Herman Ruslim & Indrianyani Soedjatmiko Handoko Ruslim & Lian

Juliana Ruslim. Cucu / Cucu Mantu:

Reagen Ruslim, Ronald Ruslim, Esmond Ruslim & Julie. H Ronald Karmadji & Lauw Sio Geng, Reny Karmadji & Tan

Tiong Liep, Arleen Ruslim & Alexander Koerniawan, Lukman Ruslim & Henny Tan, Micheal Ruslim, Widagdo Setiawan &

Risa Kawai, Nina Setiawan, Novi Ruslim & Joey, Henry Ruslim, Harry Ruslim

Bapak Ignatius Budi Saroyo (86 thn) Meninggal 24 Mei 2015, di Jakarta, Indonesia

Suami dari Alm Christina Sri Wuryanti Ayah / Ayah Mertua dari

Alm. Rita Rosana Tunjung Dewanto & Antonia Purwaningrum

Romo Petrus Tunjung Kesuma Pr. Fajar Putranto & Maria J. Rusiati Purnama Jaya & Kiki Hermyana

Stefana Wijayanti & Leonardus Bramantyo Theodora Ratna & Herdimawan Kusumantoro

Opa dari Anton, Gita, Christo, Seto, Dennis, Vania, Angela, Eko, Dimas, Patrick, George, Matthew.

Ibu Maria ML Lelani Lembayung

(Tjioe Tjiok Lan, 67 thn) Meninggal 25 Mei 2015, di Surabaya, Indonesia

Istri dari Alm. FX Johan Lembayung (Tjoa Kiet Han) Anak dari Maria Minarni

Ibu / Ibu Mertua dari Yacinta Emma Lembayung & Andre Wijaya.

Oma dari Marcelo & Devon Wijaya Kakak/ Kakap Ipar: Handojo, Alm. Hadi Purnomo, Aries &

Ennya Budhyanto Adik/Adik Ipar: Juliani & Ali Subagijo, Oentari & Suwandi

Suselo.

Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa

di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.

khusus. Motif seperti ini sering dijumpai: di sebuah gunung

nanti pakaian Yesus jadi putih berkilauan, di bawah salib

nanti pakaian luarnya diundi, di kubur nanti ada sosok yang

berpakaian jubah putih – dan juga kisah penuh tanda tanya

mengenai pemuda yang akan ikut ditangkap di Getsemani

tapi berhasil meloloskan diri dengan melepaskan pakaiannya

yang hanya sehelai itu. Ia tidak lagi dikenali karena tak

berpakaian lagi. Dalam peristiwa kali ini, perempuan yang

sakit pendarahan tadi melihat Yesus yang sudah banyak

didengarnya itu dengan mata kepala sendiri dan mengenali

siapa dia: tumpuan harapan satu-satunya. Dan sisi Yesus

yang dikenalinya itulah yang disentuhnya. Dan ada kekuatan

yang keluar daripadanya yang mengubah keadaannya. Setelah mendengar reaksi Yesus, perempuan itu menjadi

takut dan gemetar, lalu bersujud kepada Yesus. Ini

pengakuan akan siapa Yesus itu. Tetapi apa yang dikatakan

Yesus kepadanya? Sapaannya penuh perhatian, “Nak,

imanmu telah menyelamatkanmu. Bukan hanya kesembuhan

dari pendarahan belaka diperoleh oleh perempuan itu. Berita

tentang dia yang telah banyak didengar, itulah yang

menyelamatkannya dari apatisme dan keputusasaan serta

pengucilan diri dari masyarakat. Yesus masih

menambahkan, “Pergilah dengan damai dan tetaplah

sembuh dari penyakitmu!” Harapan sembuh dari penyakit

yang diidap 12 tahun itu menjadi kenyataan dan bukan hanya

itu, ia mendapat tambahan lebih besar lagi, bisa hidup damai

dengan diri sendiri dan dengan orang lain, dan akan tetap

begitu. Inilah yang didapat oleh perempuan yang mengenali

siapa Yesus itu dan berani mendekat kepadanya. Keluguan

dan keberanian perempuan seperti itu masih bisa dijumpai

kini juga dan perlu lebih diakui.

TERUS PERCAYA!

Pada saat itu beberapa orang dari keluarga Yairus datang

dan mengatakan bahwa anak perempuannya sudah mati.

Tak perlu lagi merepotkan sang Guru. Mereka tidak melihat

siapa dia sesungguhnya. Memang ia bisa menyembuhkan,

tapi menghidupkan yang sudah mati? Mana bisa. Tak usah

saling mempermalukan nanti. Begitulah jalan pikiran

mereka. Pembaca bagaimana? Kisah penyembuhan

perempuan berpendarahan tadi membuat pembaca tahu

bahwa Yesus dapat menghidupkan harapan yang sudah mati.

Memang Markus bermaksud membuat pembaca melihat

perkara ini sambil mengikuti jalan peristiwa yang

dituturkannya. Pembaca boleh ikut merasakan yang dialami Yairus. Nasi

sudah jadi bubur! Apa permintaannya menumpangkan

tangan dan menyembuhkan anaknya masih ada artinya?

Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Jangan takut, percaya

saja!” Dan ia berjalan ke rumahnya untuk menemui anak

perempuannya. Dalam Injil, “jangan takut” dipakai untuk

mengisyaratkan kekuasaan ilahi. Dan ditambahkannya

“percaya saja!”. Bila teks aslinya diikuti, maka perlu

Bersambung ke halaman 11,

H A L A M A N 1 1 Sambungan dari halaman 10,

diterjemahkan “Terus percaya saja!” (Lukas memakai

bentuk yang bisa diterjemahkan “Percayalah saja!”, tapi ia

juga menambahkan, “maka ia akan diselamatkan!” Luk

8:50). Orang-orang mulai menertawakan Yesus ketika ia

berkata bahwa anak perempuan itu hanya tidur, tidak mati,

maka tak usahlah ribut-ribut menangisinya. Mereka tak bisa

percaya. Apa sebetulnya yang terjadi? Apakah Yesus yakin

anak itu tidur. Tidak usah kita menduga-duga. Baginya

hidup atau mati itu urusan yang di atas sana.. Nanti, seperti

dikisahkan dalam Injil Yohanes, ia memanggil keluar

Lazarus yang sudah empat hari mati. Baik anak perempuan

tadi maupun Lazarus memang sudah mati, tetapi kematian

pun kiranya tidak dapat bertahan di hadapan Yesus. Inilah

yang ditampilkan bagi kita. Hanya Markuslah yang menyebut anak itu berusia 12

tahun. Pembaca diingatkan bahwa perempuan yang sakit

pendarahan itu telah menderita 12 tahun juga sebelum

berjumpa dengan sang pemberi kehidupan baru. Tapi ada

juga alasan lain. Pada usia itu seorang anak mulai menjadi

dewasa menurut hukum Taurat. Hingga umur ini seorang

anak ada di bawah pengajaran bapaknya, yakni Yairus. Pada

umur 12 seorang anak akan diserahkan kepada Taurat

sendiri. Di dalam kisah ini anak perempuan itu dipanggil

bangun oleh sang Taurat yang hidup. Dalam kisah ini anak

itu tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendengar. Dan

yang didengarnya pertama kali dari Taurat hidup ini ialah

panggilan penuh perhatian “Talita”, artinya domba betina

yang masih kecil, tapi dalam bahasa Aram juga dipakai

untuk menyapa anak perempuan, seperti “Nak!”. Kemudian

didengarnya pula perintah “Qum” (=Bangunlah!) dari dia

yang menyapa dengan penuh perhatian tadi. Dan anak

perempuan Yairus itu menurut dan hidup kembali. Ketiga murid terdekat, yakni Petrus, Yakobus, dan

Yohanes, ikut menyaksikan bagaimana kematian pun tidak

bisa bertahan di hadapan perkataan dia yang membawakan

kehidupan baru ini. Mereka melihat sendiri bagaimana

harapan dan kepercayaan Yairus menjadi hidup dalam diri

anak perempuannya. Dan inilah yang dibagikan tokoh-tokoh

yang paling berwibawa itu kepada kita semua lewat Markus

dalam Injil hari ini. Pada awal ulasan disebutkan Yesus tidak bisa tinggal

diam di hadapan harapan yang sebesar itu dan kepercayaan

yang selugu itu. Dan yang diberikannya kepada mereka ialah

perhatian yang nyata. Ini kasih. Dan inilah yang

menyembuhkan, yang menghidupkan. Itulah dahsyatnya

berharap padanya. Di situlah mukjizatnya. □ Salam hangat,

A. Gianto

WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA

TELEPHONE # 905-695-1745