kardio revisi fix
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem peredaran darah adalah proses pengedaran berbagai zat yang
diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah
darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah
yaitu jantung dan pembuluh darah. Fungsi sistem ini adalah menyediakan
darah untuk melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan
oksigen ke semua sel, mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta
mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya. Ada
beberapa hal yang berperan dalam sistem peredaran darah yaitu jantung yang
memompa darah, pembuluh darah sebagai pipa penyalur darah, dan saraf
yang mengatur.
Darah diedarkan ke seluruh tubuh oleh jantung melalui kontraksi otot
jantung sepanjang hidup tanpa berhenti untuk kelangsungan hidup seseorang.
Proses penyesuaian jantung dengan keadaan tubuh dengan cara pembuluh
darah dapat melebar dan menyempit yang biasa disebut dengan dilatasi
melebar! dan konstriksi menyempit!. "al ini dapat terjadi #arena pada
lapisan dinding pembuluh darah terdapat otot yang dapat berkontraksi dan
ber-relaksasi.
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan
pembuluh darah perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah
mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi diameter pembuluh darah.$mumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan
baroreseptor dan serabut-serabut aferennya, dan berpusat dimedula oblongata
dan otot polos pembuluh darah. #emoreseptor dan pusat kontrol tertinggi
diotak juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf. %aroreseptor, berlokasi
pada sinus karotikus dan arkus aorta. %aroreseptor dipengaruhi oleh
perubahan tekanan darah pembuluh arteri. #emoreseptor dipengaruhi oleh
kandungan &', (&', atau P" darah. Sistem saraf otonom mengatur pola
1
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
2/20
peredaran darah. Pengaturan ini tidak dikendalikan oleh keinginan kita
melainkan dapat berjalan secara otomatis sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan tubuh. )ekanan darah, kecepatan aliran darah, dan jumlah denyut
jantung per menit dapat diatur oleh sistem ini.
1.2 Tujuan
*.'.* )ujuan konstruksional umum
Setelah proses pembelajaran mata kuliah #ardio+askular *
diharapkan mahasisa semester ' dapat memahami proses pengaturan
sirkulasi dan tekanan arteri oleh saraf.
*.'.' )ujuan kontruksional khusus
Setelah proses pembelajaran mata kuliah #ardio+askular *
diharapkan mahasisa semester ' dapat mengetahui proses pengaturan
sirkulasi dan tekanan arteri oleh saraf, sehingga mahasisa bisa
menerapkan Asuhan keperaatan yang baik dan benar pada klien
dengan masalah gangguan sistem kardio+askular.
1.3 Manfaat
*..* Dapat melakukan Asuhan #eperaatan yang baik dan benar pada klien
dengan gangguan sistem kardio+askular.
*..' Dapat menambah pengetahuan dalam pembelajaran pada sistem
sirkulasi dan tekanan arteri oleh saraf.
*.. enambah sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan keperaatan bagi pembaca.
2
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
3/20
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defn!
'.*.* Sirkulasi dan )ekanan Arteri
/antung memiliki fase sirkulasi, yaitu peristia yang terjadi pada
jantung beraal dari permulaan sebuah denyutan sampai berakhirnya
denyut jantung berikutnya. Siklus jantung mencakup periode dari akhir
sistol dan diastol berikutnya. #ontraksi jantung mengakibtakan
perubahan tekanan dan +olume darah dalam jantung dan pembuluh
utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta
aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri. /antung
sebagai sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal, dan transport gas.
*! Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah ynag dimulai pada
saat darah dipompa keluar dari +entrikel kiri melalui aorta ke
seluruh tubuh, dan kembali ke atrium kanan jantung melalui +ena
ka+a superior dan +ena ka+a inferior. (iri sirkulasi sistemik
diantaranya sebagai berikut0
a. engalirkan darah ke berbagai organ.
b. emenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
c. emerlukan tekanan permulaan yang besar.
d. %anyak mengalami tahanan.
'! Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal adalah sirkulasi darah dari +entrikel kananjantung, masuk ke paru-paru, kemudian kembali ke atrium kiri.
Arteri pulmonal mengandung darah yang tidak teroksigenasi,
sedangkan +ena pulmonalis mengandung darah yang teroksigenasi.
Dalam pru-paru, arteri pulmonalis membagikan darah kepda arteri
yang lebih kecil, arteriol, dan kapiler. (iri-ciri sirkulasi pulmonalis
adalah0
a. "anya mengalirkan darah ke paru
3
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
4/20
b. "anya berfungsi untuk paru
c. empunyai tekanan permulaan yang rendah
d. "anya sedikit mengalami tahanan.
! )ransport gas
)ransport gas merupakan sistem transportasi antara &' kapiler
ke jaringan tubuh, dan (&' akan berikatan dengan
hemoglobin"b! dan menjadi &ksihemoglobin serta (&' juga
berikatan dengan "b menjadi karbominohemoglobin. Pada transpor
gas yang mempengaruhi adalah curah jantung. (urah jantung
normal 12 sampai *22 senyut per menit, dengan rata-rata denyutan
34 kali per menit. Peningkatan denyut jantung samapi melebihi *22
denyut menjadi takikardi, dan sedangkan penurunan frekuensi
jantung yang kurang dari 12 denyut permenit disebut bradikardi.
5! (ardiac output
(ardiac output atau curah jantung adalah darah yang
dipompakan oleh jantung selama saty menit kurang 5-6 7P!
ketika istirahat. erupakan hasil daristroke+olume dan heart rate.
4! Sistem 8askuler
7aju dan +olume aliran darah dalam sirkulasi ditentukan oleh
dua faktor9
a. Perbedaan tekanan inflow dan outflow tekanan ke dalam
dengan tekanan keluar!.
b. :esistensi terhadap aliran darah
#omponen sistem +askuler9 arteri dan +ena.
'.*.' ekanisme #ontrol Saraf terhadap (urah /antung#ecepatan denyut jantung dan +olume sekuncup dipengaruhi oleh
sistem saraf simpatis dan parasimpatis. %aroreseptor karotis mengirim
sinyal afferent ke pusat sirkulasi dibatang otak melalui ner+us "ering
cabang dari ner+us glossopharingeal! sementara sinyal afferent
baroreseptor aorta berjalan sepanjang ner+us +agus menuju medula
oblongata sebagai pusat regulasi jantung, saraf simpatis dan parasimpatis
keluar dari batang otak kemudian memberikan stimulus pada jantung dan
4
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
5/20
melakukan fungsi regulasi saraf simpatis yang lain. Saraf simpatis berjalan
di dalam traktus saraf spinalis torakalis menuju korteks adrenal dengan
melepaskan neurotransmitter norepinefrin ke sirkulasi untuk membantu aksi
regulasi jantung ke nodus SA. ;orepinefrin berikatan dengan reseptor
spesifik yang disebut reseptor adrenergik %*yang terdapat di sel-sel nodus
SA. Setelah berikatan, terjadi pengaktifan sistem perantara kedua
menyebabkan peningkatan kecepatan lepas muatan nodus dan peningkatan
denyut jantung. #ecepatan denyut jantung akan menurun apabila
pengaktifan saraf simpatis dan pelepasan norepinefrin berkurang.
Peningkatan atau penurunan kecepatan denyut jantung disebut efek
kronotropik positif atau negatif.
Saraf simpatis juga mempersarafi sel-sel diseluruh miokardium
menyebabkan peningkatan gaya dari setiap kontraksi pada setiap panjang
serat otot tertentu. "al ini menyebabkan peningktan pada S8 dan disebut
efek inotropik positif. Saraf parasimpatis berjalan ke nodus SA dan ke
seluruh jantung melalui saraf +agus. Saraf parasimpatis melepaskan
neurotransmitter asetilkolin yang memperlambat kecepatan depolarisasi
nodus SA sehingga terjadi penurunan kecepatan denyut jantung merupakan
suatu efek kronotropik negatif. Perangsangan parasimpatis ke bagian-bagian
miokardium lainnya tampaknya menurunkan kontraktilitas dan +olume
sekuncup, menghasilkan suatu efek inotropik negatif.
'.*. Pengaruh saraf otonom terhadap sirkulasi
Semua organ dalam dipersarafi dua sistem saraf, saraf simpatis dan saraf
parasimpatis saraf otonom!.
Saraf simpatis distimulasi oleh emosi, seperti rasa takut, marah dangembira. Fungsi saraf simpatis berhubungan sangat erat dengan medula
adrenal, yang distimulasi saraf simpatis. Sistem saraf ini membantu tubuh
berespons terhadap emosi dengan memberikan otot suplai darah yang baik,
yang kaya dengan &', kondisi ini memungkinkan seseorang berlari dengan
cepat, ketika merasa takut atau mengamuk ketika merasa marah. Selain itu,
saraf simpatis juga bertanggung jaab terhadap berhentinya proses
pencernaan makanan saat terjadi emosio, yang selanjutnya saraf ini akan
5
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
6/20
menyebabkan muntah dan pengosongan usus, kemudian saluran pencernaan
akan mengeluarkan isi yang tidak dapat ditoleransi.
Sistem saraf parasimpatismempunyai pengaruh yang bertolak belakang
dengan saraf simpatis, yaitu menstimulasi sistem pencernaan dan dan
merangsang keluaran asam lambung dan akti+itas peristaltis. Selain itu,
+agus memperlambat kontraksi jantung, menurunkan sirkulasi, menghambat
fungsi sistem respirasi, dan mengonstriksi bronkus. Saraf ini distimulasi oleh
emosi yang menyenangkan. Akibatnya, perasaan bahagia dan senang
cenderung meningkatkan kerja sistem pencernaan. Pa+lo+ telah
membuktikan hal ini pada anjing yang memiliki suatu fistula gaster. Saat
tulang diperlihatkan pada anjing, asam lambung mulai keluar akibat
rangsangan dari saraf +agus. #eberadaan kucing di ruangan tersebut
membuat anjing marah, keluaran asam lambung dihambat, dan saraf simpatis
distimulasi. Pa+lo+ juga mencatat jika bel dibunyikan sebelum makanan
tersedia, asam lambung akan keluar. "al ini disebut refleks terkondisi.
%inatang tersebut telah belajar mengasosiasi dua hal, sehingga refleks yang
dihasilkan juga sama. "al yang sama juga terjadi pada manusia. Segera
setelah mencium, membayangkan, dan melihat makanan yang terhidang,
keluaran asam lambung pada indi+idu akan meningkat.
Saraf otonom dapat memberi efek pada organ karena mereka
mengeluarkan substansi atau zat yang dinamakan neurotransmitter yang
dikeluarkan oleh saraf simpatis terutama adrenalin dan noradrenalin.
Sedangkan, dari saraf parasimpatis adalah asetilkolin. Pada tahun *
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
7/20
menurunkan kecepatan denyut jantung melalui ikatan dengan reseptor
kolinergik. Selain itu, saraf simpatis yang berjalan di traktus spinalis
torakalis dan lumbalis atas juga berperan mengendalikan tekanan darah
dengan mengontrol hampir seluruh sistem +askuler perifer kecuali kapiler!
melalui persarafan tunika media otot polos!.
Saraf simpatis mengeluarkan norepineprin di sebagian besar pembuluh
darah, yang berikatan dengan reseptor spesifik di sel-sel otot polos yang
disebut reseptor alfa!. Perangsangan reseptor alfa menyebabkan sel otot
polos berkontraksi, sehingga pembuluh mengalami penyempitan. "al ini
meningkatkan )P: dan akibatnya tekanan darah meningkat.
Pembuluh darah yang menyuplai darah otot rangka memiliki jenis
reseptor beta ' >'!, yang apabila dirangsang oleh norepinefrin akan
menyebabkan relaksasi pembuluh. )ampaknya respons +asodilatasi simpatis
ini berperan penting hanya dalam respons antisipasi terhadap olahraga,
mungkin berfungsi memberi oksigen dan makanan pada otot utama untuk
menunjang otot sebelum berolahraga.
Pembuluh darah otot rangka juga memiliki reseptor untuk asetilkolin.
:eseptor-reseptor ini disebut reseptor muskarinik dan tampaknya tidak
dipersarafi oleh neuron parasimpatis. Akan tetapi, mereka berespons
terhadap asetilkolin yang dilepaskan oleh neuron kolinergik simpatis
tertentu. ;euron ini juga mempersarafi otot polos +askular di otot rangka
dan menyebabkan relaksasi pembuluh sehingga aliran darah ke pembuluh-
pembuluh tersebut meningkat.
Pada dasarnya, saraf simpatis berfungsi dalam mempertahankan diri
terhadap ancaman dari luar yang dikenal sebagai respons ?melaan ataulari@ fight or flight reaction!. isalnya, seorang pemburu tiba-tiba melihat
ada harimau, atau seorang ibu melihat anaknya sedang asyik bermain di
pinggir jalan, tiba-tiba datang sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan
tinggi dan melintas terlalu ke tepi yang bisa menabrak si anak. Dalam situasi
kritis seperti itu, otak segera mengirim pesan ke saraf simpatis untuk
mengeluarkan adrenalin0 adrenalin memacu jantung, paru-paru, pembuluh
darah, mata, dan lain-lain menyebabkan orang secara refleks bereaksi cepat
7
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
8/20
seperti lari lebih kencang untuk menarik anaknya agar terhindar dari bahaya.
Semua respons terjadi karena ada ion natrium masuk ke dalam sel
menyebabkan depolarisasi yang diikuti ion kalsium masuk ke dalam sel
menyebabkan kontraksi. (ontoh di atas disebut strees akut, berlangsung
cepat dan sebentar. %erbeda dari stress kronis yang berlangsung lama,
akti+itas saraf simpatis yang terus menerus ini akan menimbulkan efek yang
sangat buruk pada jantung dan pembuluh darah.
Sebaliknya pada aktu santai, dimana saraf simpatis tidak terakti+asi,
asaetilkolin yang dikeluarkan dari saraf parasimpatis menyebabkan denyut
jantung menjadi pelan dan tekanan darah menurun. Selain itu, pada aktu
santai, didalam otak juga dilepaskan beberapa neurohormon seperti enkefalin
yang memiliki efek positif terhadap jantung dan pembuluh darah. Dengan
jalan ini saraf otonom mempengaruhi jantung dan arteri koroner.
'.*.5 :efleks baroreseptor
:efleks baroreseptor mungkin merupakan refleks paling utama dalam
menentukan kontrol regulasi pada denyut jantung dan tekanan darah.
%aroreseptor mekanoreseptor! sensitif terhadap perubahan tegangan dan
regangan arteri. %aroreseptor menerima rangsangan dari peregangan atau
tekanan yang berlokasi di arkus aorta atau arteri karotis.
Pada saat tekanan darah arteri meningkat dan arteri meregang,
reseptor-reseptor ini dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat
+asomotor untuk menghambat pusat +asomotor mengakibatkan
+asodilatasi pada arteriol dan +ena dan menurunkan tekanan darah.
Dilatasi arteriol menurunkan tahanan perifer dan dilatasi +ena
menyebabkan darah menumpuk pada +ena sehingga mengurangi aliranbalik +ena dan dengan demikian menurunkan curah jantung. mpuls aferen
suatu baroresptor yang mencapai jantung akan merangsang akti+itas
parasimpatis dan menghambat pusat simpatis kardioaselerator! sehingga
menyebabkan penurunan denyut jantung dan daya kontraksi jantung.
Sebaliknya penurunan tekanan arteri rata-rata menyebabkan refleks
+asokontriksi dan meningkatkan curah jantung,dengan demikian
meningkatkan tekanan darah. :efleks baroreseptor merupakan mekanisme
8
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
9/20
hemostasis dalam menjaga keseimbangan antara perubahan denyut jantung
dan tekanan darah.
9
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
10/20
'.*.4 Diagram Pengaturan Sistem "omeostasis oleh Saraf dan "ormon
'.*.1 Spinal Cord Injury
)ulang belakang manusia berbentuk segmen-segmen yang
memiliki rongga sebagai tempat sum-sum tulang berada. Dalam istilah
kedokteran, sum-sum tulang belakang inilah yang disebut medula
spinalis, nantinya dari medula spinalis ini keluar saraf-saraf tulang
belakang atau korda spinalis spinal cord! yang mempersarafi organ-organ dan seluruh bagian tubuh manusia tentunya. )ulang belakang
vertebrae! adalah tulang yang memanjang dari leher sampai ke
selangkangan. Diskus inter+ertebrale merupakan penghubung antara dua
korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan
aligment! tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae. Di
dalam susunan tulang tersebut terangkai pula rangkaian syaraf-syaraf,
10
HOMEOSTASIS
Tekanan dan volumedarah normal
HOMEOSTASISTERGANGGU :
1. Stres fsi!tr"#$"% s#ti'((i)
2. *er#+"&"'i$i"!,e'#r#'"' O
2
"t"# ,H%,e'i'("t"' -O
2
"t"#,rst"(/"'i')3. *e'i'("t"'"tiit"s
"ri'("'
eti"eetiit"s"'te"'"'
"r"& /"/"' "/ir"'
"r"&
A$)&:BC$7AS
)erjadi penurunan
perlaanan lokaldan meningkatkan
aliran darah
i""#tre(#/"si ti"eeti
Me"'is$eS"r"
Penerima reseptorsangat sensitif
untuk mengubahtekanan darahsistemik atau
kimia
Pengaktifan
pusatkardio+askular
Peningkatan jangka
pendek tekanan
darah olehrangsangan
simpatis dan
+asokonstriksi
perifer
Me"'is$eE'ri'
R"'(s"'("' e/e'"re'ri'
*e'i'("t"' "'(","'"'( /#$e
te"'"' "r"& "'te"'"' "r"&
"omeostasis pulih
H$est"sis*#/i&
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
11/20
yang bila terjadi cedera di tulang belakang maka akan mempengaruhi
syaraf-syaraf tersebut ansjoer, Arif, et al. '222!.
(idera tulang belakang adalah cidera mengenai cer+icalis,
+ertebralis dan lumbalis akibat trauma jatuh dari ketinggian, kecelakakan
lalu lintas, kecelakakan olah raga dan sebagainya yang dapat
menyebabkan fraktur atau pergeseran satu atau lebih tulang +ertebra
sehingga mengakibatkan defisit neurologi Sjamsuhidayat, *
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
12/20
#etika terjadi cedera pada medulla spinalis, saraf-saraf otonom
pada daerah spinalis ser+ikalis, torakalis! akan terganggu mengalami
kerusakan!. #erusakan pada saraf otonom saraf simpatis dan
parasimpatis! ini sangat berpengaruh terhadap sirkulasi.
Dalam sirkulasi baroreseptor bekerja sebagai peregangan
pembuluh darah +asodilatasi! yang mengalami +asokontriksi. Dalam
proses peregangan +asodilatasi!, kerja baroreseptor dibantu oleh saraf
simpatis dan parasimpatis untuk menyampaikan impuls ke medulla
oblongata. /ika saraf otonom simpatis dan parasimpatis! mengalami
kerusakan maka baroreseptor tidak dapat menyampaikan impuls kepada
medulla oblongata, sehingga pembuluh darah tidak dapat mengalami
+asodilatasi justru akan mengalami +asokontriksi secara terus menerus
dan mengakibatkan jantung merasa lelah dan kemudian dapat berakibat
henti jantung.
2.2 Manfe!ta! Klnk
Pada gangguan sirkulasi dan tekanan arteri dapat dilihat gelaja-gejala
yang terjadi yaitu peningkatan denyut jantung, bradhicardi denyut nadi 12
kpm!, takhicardi denyut nadi E 12kpm!, arteriosklerosis, pembengkakan
akibat penimbunan cairan dalam ruang interstisial edema perifer!, kehilangan
kesadaran sesaat akibat aliran darah ke otak yang tidak adekuat sinkop!, serta
kelelahan dan kelemahan curah jantung yang rendah dan perfusi aliran darah
perifer yang berkurang!.
2.3 Pe"erk!aan Dagn#!tk
*! Pemeriksaan dari sistem %* sampai %1
Pemeriksaan dari sistem %* sampai %1 yang meliputi pemeriksaan
%* %reathing!, %' %lood!, % %rain!, %5 %oel!, %4 %ledder!, %1
%one!. ;amun pada pemeriksaan dari sistem %* sampai %1 yang
dilakukan pemeriksaan hanya pada %*, %', %, dan %1 karena pada %5
dan %1 tidak ada keterkaitan khusus dengan sirkulasi dan tekanan arteri.
'! Blektrokardiogram B#C!
12
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
13/20
)es B#C *' sadapan yang standar, pendek, dan dilakukan dalam
keadaan istirahat akan mendeteksi blokade konduksi dan perubahan akibat
kerusakan otot misalnya pasca-!. B#C ini sulit mendeteksi kejadian
intermiten seperti aritmia proksima, yanh membutuhkan pemantauan
kontinu dengan tes "olter pencatatan B#C ambulatori selam '5
jam!.Pada tes toleransi latihan, beban kerja secara progresif, dan B#C
memantau depresi S) dan aritmia akibat iskemia yang berhubungan
dengan penyakit arteri koroner.
Cambaran irama jantung0
a! %radikardi
#riteria 9
- rama 9)eratur- Frekuensi ":! 9 12 G menit.
- Celombang P 9;ormal, setiap gelombang P selalu diikuti
gelombang H:S
- nter+al P: 9;ormal 2,*'-2,'2 detik!
- Celombang H:S 9;ormal 2,21-2,*' detik!
! :ontgen radiografi dada!
:ontgen dada chest I-ray! merupakan alat diagnostik yang
essensial.(I: inisial di buat pada arah postero-anterior PA!, dengan
pasien berdiri tegak dan pada inspirasi penuh.
a! enunjukkan secara diagramatis struktur utama dimana abnormalitas
yang besar dapat terdeteksi, misalnya pembesaran rongga jantung dan
pembuluh utama, serta suatu (I: PA yang normal
2.$ Penatalak!anaan
Penatalaksanaan pada gangguan sirkulasi dan tekanan arteri harus
segera dilakukan untuk menghindari komplikasi yang akan terjadi.
Penatalaksanaan gangguan pengaturan sirkulasi dan tekanan arteri secara
umum dengan melaksanakan pengobatan medis dan terapi umum. ;amun,
harus melihat jenis gangguan sirkulasinya serta tekanan arteri yang diserang.
)erapi umum pada gangguan pengaturan sirkulasi dan tekanan arteri
bisa juga dilakukan dengan terapi renjatan kardiogenik tujuannya yaitu untuk
13
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
14/20
meningkatkan curah jantung, memperbaiki perfusi miokardium, dan
menurunkan beban kerja jantung. )erapi diberikan dengan menggabungkan
berbagai jenis obat kardio+askuler dan teknik bantuan mekanik..
%&at kar'#(a!kuler) )erapi obat dapat berupa dopamine i+ yaitu
+asopresor yang meningkatkan tekanan darah dan aliran darah ke ginjal! dan
inamrinone, milrinone, atau dobutamine, i.+, yaitu obat-obatan inotropik yang
meningkatkan kontraktilitas miokardium dan curah jantung. ;orepinefrin
atau fenilefrine dapat digunakan bilamana +asokonstriktor yang kuat
diperlukan.;itroprusid i+, yaitu suatu +asodilator, dapat digunakan secara
bersama dengan +asopresor untuk memperbaiki curah jantung yang lebih
lanjut dengan cara menurunkan afterload dan mengurangi preload. ;amun
tekanan darah dipasien harus mencukupi untuk menopang terapi nitroprusid
dan harus dimonitor dengan ketat.
Teknk &antuan "ekank) Pompa balon intra-aorta A%P! G intra-
aortic balloon pump! merupakan alat bantuan mekanik yang mencoba untuk
memperbaiki perfusi arteri koronaria dan menurunkan beban kerja jantung.
Pompa balon yang dapat dikembangkan dipasang dengan cara operasi melalui
arteri femoralis kedalam aorta torakalis desenden. Setelah balon terpasang
ditempat, balon dikembangklan selama diastolic untuk memingkatkan
tekanan perfusi arteri koronaria dan kempiskan sebelum sistolik sebelum
katup aorta terbuka! untuk mengurangi resistensi terhadap ejeksi afterload!
dan dengan demikian mengurangi beban kerja jantung serta memperbaiki
curah jantung.
Bantuan terak*r) %ila terapi obat dan pemasangan A%P tidak
berhasil, terapi mungkin memerlukan sebuah alat bantu +entrikuler hinggatransplantasi jantung mungkin dilakukan.
2.+ K#",lka!
Dari gangguan pada sirkulasi dan tekanan arteri oleh saraf salah satunya
menyebabkan spinal shock yang nantinya dapat berakibat pada penderita
mengalami paraplegia paralisis ataupun bradikardia. Selain itu pada gangguan
sirkulasi dan tekanan arteri oleh saraf dapat mengalami komplikasi pada
14
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
15/20
sistem kardio+askuler yang menyebabkan terserangnya bradikardiia,
takikardia, hipertensi, stroke, arteriosklerosis, dan edema.
2.- Pr#gn#!!
Prognosis bergantung pada pengobatan dan terapi yang diberikan, jika
pasien melakukan terapi renjatan kardiogenik dengan teknik bantuan mekanik
yang memasukkan pompa balon melalui arteri koronaria dalam jangka
panjang akan mengakibatkan gangguan infeksi pada femoral atau paha jika
tidak dilakukan penatalaksaan yang tepat. Sedangkan dengan mengkonsumsi
obat se+ara terus menerus namun tidak diseimbangi dengan dengan
perubahan pola gaya hidu maka akan menambah kerja jantung semakin
meningkat sehingga curah jantung menjadi takikardi, tubuh menjadi tremor
jika tidak sesuai dosis. Sehingga prognosisyang akan terjadi kemungkinan
baik, dubia, dan jelek. Sebab tergantung dari tipe sirkulasi dan tekan arteri
yang derang seberapa parah.
15
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
16/20
BAB 3
ASUHAN KEPEA/ATAN
3.1 Ka!u!
)n. I adalah mahasisa Fakultas #eperaatan $ni+ersitas Airlangga. a
berumur '* tahun tinggal di daerah Sidoarjo. Pada hari selasa tanggal * April
'2*5, )n. I sedang tergesa-gesa menaiki tangga dengan cepat karena ia
mengira akan terlambat pada perkuliahan hari itu, namun sesampainya )n I
di lantai ' ia terpeleset dan akhirnya jatuh di lantai dasar tidak sadarkan diri.
Setelah itu )n I dirujuk ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan, hasil
yang diperoleh yaitu )n. I mengalami cedera pada tulang cer+ikal. "eart
rate 44 mm"g, tekanan darah
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
17/20
#lien mengalami dispnea akibat dari bradikardi. Dispnea,
dikarakteristikan dengan pernapasan cepat, perubahan
kecepatanGkedalaman pernapasan, napas dangkal dan pendek
sehingga menunjukkan baha keadaan klien sulit mendapatkan
udara yang cukup. "al tersebut disebabkan oleh cedera pada tulang
ser+ikal yang didalamnya terdapat saraf otonom untuk mengatur
kerja kembang kempis otot intercosta eksterna pada saat bernapas.
/ika terdapat gangguan pada saraf otonom, maka otot intercosta
tidak dapat mengembang dengan maksimal sehingga terjadi pula
penurunan fungsi pada saat bernapas khususnya keterbatasan dalam
mengambil oksigen dalam proses bernapas. /adi paru-paru bekerja
lebih cepat untuk berusaha memenuhi kebutuhan oksigen dalam
tubuh.
b. %' %lood!
#lien mengalami penurunan tekanan darah hipotensi!,
frekuensi denyut nadi menjadi berkurang dan irama bunyi jantung
menjadi lambat yang menjadi tanda akibat adanya penurunan curah
jantung. Jarna kulit dan kelembaban klien juga mengalami
perubahan, misalnya kulit menjadi pucat yang merupakan tanda
adanya penurunan kadar hemoglobin dalam darah.
c. % %rain!
#lien mengalami pusing, sakit kepala yang dapat
disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem saraf otonom akibat
cedera tulang ser+ikal.
d. %1 %one!
#lien merasakan nyeri yang disebabkan oleh cedera pada
tulang ser+ikal. Akibatnya klien mengalami kelelahan dalammenjalankan akti+itas.
.'.1 Analisa data
*! Data objektif
)n. I mengalami cedera pada tulang cer+ikal. "eart rate 52
mm"g, tekanan darah
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
18/20
Dagn#!a ke,era0atan ,a'a klen &ra'kar' :isiko tinggi penurunan
curah jantung bradikardi! berhubungan dengan ketidakadekuatan impuls
saraf otonom pada miokardium.
3.$ Inter(en! Ke,era0atan
Dagn#!a :isiko tinggi penurunan curah jantung bradikardi! berhubungan dengan
ketidakadekuatan impuls saraf otonom pada miokardium.
Tujuan Tn'akan a!#nal Tn'akan
TU
engontrol detak
jantung agar kembali
normal 12-*22Gmenit!
untuk orang deasa.
TK
*! eningkatkan curah
jantung yang adekuat.
'! enunjukkan
peningkatan frekuensi
atau tidak adanya
bradikardi.
! engurangi rasa nyeri
pada klien akibat dari
cedera pada tulang
cer+ikal.
KH
*! Denyut jantung
kembali normal.'! eningkatnya curah
jantung yang adekuat.
! Adanya peningkatan
frekuensi atau tidak
adanya bradikardi.
5! :asa nyeri pada klien
semakin berkurang.
*! eraba nadi radial,
femoral, dorsalis pedis!
catat frekuensi.
'! elakukan Auskultasi
bunyi jantung, catat
frekuensi. (atat adanya
perubahan kecepatan
denyut jantung di baah
normal 12Gmenit!.
! ementau tanda-tanda
+ital dan kaji keadekuatan
curah jantung atau perfusi
jaringan.
5! emberikan lingkungan
tenang, kaji alasan untuk
membatasi akti+itas
selama fase sakit.
4! endemonstrasikan atau
mendorong penggunaan
perilaku pengaturan stres,
misal relaksasi nafas
dalam, bimbingan
imajinasi.
1! elakukan resusitasi
*! $ntuk mengetahui
frekuensi dari denyut nadi
klien.
'! $ntuk mengetahui
frekuensi jantung.
Pencatatan untuk
pendokumentasian.
! Agar tanda-tanda +ital
klien dapat terkontrol dan
curah jantung kliensemakin adekuat.
5! emberikan lingkungan
tenang bertujuan untuk
mengurangi stres pada
klien yang berhubungan
dengan perubahan
penurunan tekanan darah
dan denyut jantung klien.
4! Pengaturan stres bertujuan
untuk menimbulkan
ketenangan dan kenyaman
pada klien. Seperti nafas
dalam dapat menyebabkan
klien lebih rileks.
1! $ntuk mengembalikan
18
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
19/20
jantung paru sesuai
indikasi.
fungsi pernafasan atau
sirkulasi.
19
-
7/24/2019 Kardio Revisi Fix
20/20
BAB $
PENUTUP
$.1 S",ulanSistem sirkulasi kardio+askuler adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindakan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu
dan p" tubuh bagian dari homeostasis!. Sirkulasi ini sangat mempengaruhi
sistem organ pada seluruh tubuh termasuk mengenai pusat saraf medulla
oblongata dan medulla spinalis!. Sirkulasi ini juga mempengaruhi tekanan
darah arteri yang dibantu oleh saraf.
Pada gangguan medula spinalis yang diakibatkan dari kecelakaan lalu
lintas, kecelakaan kerja, olahraga atau mungkin industri akan menagalami
kerusakan bagian cer+ikaal yang dapat mempengaruhi kerja jantung dan
mengakibakan penurunan curah jantung. Cangguan penurunan! curah
jantung ini disebut juga bradikardi.
(ara pengobatan bradikardi dapat dilakukan dengancara terapi medis dan
terapi umum. )erapi medis dapat dilakukan salah satunya dengan cara
pemberian obat kardio+askular yang bertujuan untuk meningkatkan curah
jantung guna menstabikannya.
$.2 Saran
Dalam proses keperaatan sebagai peraat di harapkan memberikan
edukasi dalam hal keselamatan kerja guna menghindari cedera yang dapat
mengakibatkan fatalnya kerusakan kerja sistem saraf dalam tubuh.
20