kehamilan dengan kistoma ovarii
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
1/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
PENDAHULUAN
Ilmu kebidanan menjadi dasar usaha-usaha yang dalam bahasa inggris
dinamakan, Maternity Care. Menurut WHO tujuan Maternity Care atau
pelayanan kebidanan ialah menjamin, agar setiap wanita hamil dan wanita yang
menyusui bayi nya dapat memelihara kesehatannya sesempurna-sempurnanya
agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian
dapat merawat bayinya dengan baik.
Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara
teratur dan tertentu. Dengan usaha ini ternyata angka mortalitas serta morbiditas
ibu dan bayi jelas menurun. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan
pengertian baik antara dokter dan wanita hamil tersebut harus ada. Tujuan
pengawasan wanita hamil ialah menyiapkan ia sebaik-baikya fisik dan mental,
serta menyelamatkan anak dan ibu dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas,
sehingga keadaan mereka postpartum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi
juga mental.
Tumor ovarium, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinakatau ganas, mempunyai arti obstetrik yang lebih penting daripada tumor-tumor
lain. Dalam kehamilan tumor ovarium jarang dijumpai, yang paling sering ialah
kista dermoid. Selain neoplasma dapat pula ditemukan tumor yang bukan
neoplasma, seperti kista retensi, kista lutein, dan kista coklat.
1
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
2/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
LANDASAN TEORI
I. ANATOMI
ORGAN GENITALIA INTERNA
Organ genitalia interna terdiri atas:
1. Uterus
2. Tuba falloppii
3. Ovarium
1. Uterus
Didalam Pada waktu tidak hamil uterus terdapat pelvis minor, diantara vesika
urinaria dan rektum, sedang bagian uterus yang disebut serviks uteri menonjol
kedalam vagina.
Permukaan belakan uterus sebagian besar tertutup oleh serosa atau peritoneum
dan bagian bawahnya merupakan batas depan kavum Douglasi; permukaan
depan hanya bagian atas yang tertutup peritoneum, sedang bagian bawah
melekat pada vesika urinaria dengan perantaraan jaringan pengikat longgar.
Bentuk dan ukuran uterus berbeda beda menurut umur dan paritas. Pada
anak anak panjang uterus 21/2 3 cm, pada nullipara panjang uterus 6-8 cm
2
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
3/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
dengan berat 50-70 gram dan pada multipara panjang uterus 9-10 cm dengan
berat 80 gram atau lebih.
Uterus merupakan organ berongga berbentuk bola lampu yang gepeng dan
terdiri atas : (1) korpus uteri, bagian atas uterus, yang berbentuk segitiga, dan
(2) serviks uteri, bagian bawah uterus yang berbentuk silinder. Diantara korpus
uteri dan serviks uteri disebut isthmus uteri.Panjang korpus uteri terhadap
serviks uteri pada anak anak 1:2, pada nullipara 1:1, sedang pada multipara
2:1.
2. Tuba fallopi
Tuba fallopi berjalan kelateral mulai dari kornu uteri ke ovarium dan dibungkus
peritoneum, kecuali pada perlekatan mesosalping dan pada pars interstitialis
tuba. Fungsi tuba fallopi, silia, otot dan lendir didalam tuba memegang
peranan dalam transport ovum. Tuba fallopi membawa ovum dari ovarium ke
kavum uteri dengan gerakan silia kearah uterus dan dengan gerakan peristaltik
otot otot tuba terbesar, sedang pada waktu hamil terkecil.
3. Ovarium
Ovarium terletak pada fosa ovarika Waldeyeri, ialah suatu lekukan yang
terdapat diantara vasa iliaka eksterna dan vasa hipogastrika.
Permukaan ovarium dibedakan menjadi:
1. Permukaan medial, yang menghadap kearah uterus, dari permukaan lateral,
yang terdapat pada fossa ovarika
2. Ekstremitas tubalis, ujung atas yang berhadapan dengan tuba fallopi dan
ekstremitas uterina, ujung bawah yang dekat dengan uterus.
3. Margomesovarika, ialah pinggir ovarium (hilus ovarii) yang menghadap
kemuka dan melakat pada mesovarium, dan margo liber, ialah pinggir
ovarium yang menghadap kebelakang dan kedalam kearah rektum.
Fungsi ovarium
1. Mengembangkan dan mengeluarkan ovum
3
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
4/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
2. Mengeluarkan hormon steroid
II. KEHAMILAN
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari
(40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau dari tuanya
kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian; masing-masing kehamilan triwulan
pertama (0-12 minggu), kehamilan triwulan kedua (12-28 minggu) dan kehamilan
triwulan ketiga (28-40 minggu). Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan
oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16
minggu. Gerakan janin kadang kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba
secara objektif oleh pemeriksa, balotement dalam uterus dapat diraba pada
kehamilan lebih tua. Bila dilakukan dengan sinar rontgen kerangka fetus mulai
dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiograph denyut jantung janin dapat
dicatat pada kehamilan 12 minggu.
Dengan memakai alat dengan sistem Doppler dapat pula dicatat denyut
jantung. Keuntungan cara yang terakhir ini adalah bahwa janin tidak terpengaruh
seperti oleh sinar rontgen.
Dengan stetoskop Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada
kehamilan 18-20 minggu. Pula dapat didengar bising dari uterus yang sinkron
dengan nadi ibu karena pembuluh-pembuluh darah uterus membesar.
Dalam triwulan terakhir gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin dapat
pula didengan lebih jelas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan
bagian-bagian kecil, ialah kaki dan lengan,dapat diraba dengan jelas. Pada primi-
gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang
pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu, kadang-kadang baru pada
permulaan partus.
Dari keseluruhan yang diuraikan di atas, maka diagnosis pasti kehamilan dapat
dibuat bila : 1) dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin; 2) dapat
dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara; 3) dapat dirasakan
gerakan janin dan balotement; 4) pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak
kerangka janin; 5) dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui ukuran
kantong janin, panjangnya janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga
dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai
4
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
5/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
pertumbuhan janin; 6) uji hormonal kehamilan hormon Human Chorionic
Gonadotropin (hCG)
III.KISTA OVARIUM
Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang
tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan,
nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung
yang berisi cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur
(ovarium).
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut
kecil diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak
berupa kanker. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik.
Tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan ada yang bersifat non neoplastik.
Tumor neoplastik di bagi atas tumor jinak dan tumor ganas, dan selanjutnya
tumor jinak di bagi dalam tumor kistik dan tumor solid.
I. Tumor non neoplastik
1. Tumor akibat radang
2. Tumor lain
2.1 kista folikel
2.2 kista korpus luteum
2.3 kista lutein
2.4 kista inlusi germinal
2.5 kista endometrium
2.6 kista Stein Leventhal
II. Tumor neoplastik jinak
A. Kistik
1. Kistoma ovarii simpleks
2. Kisadenoma ovarii serosum
3. Kisadenoma ovarii musinosum
4. Kista endometroid
5. Kista dermoid
B. Solid
5
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
6/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
1. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,
limfangioma.
2. Tumor Brenner
3. Tumor sisa adrenal
A. INSIDEN PENYAKIT KISTA OVARIUM
Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium)
dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab
kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini
disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru
menimbulkan keluhan apabila sudah berada dalam stadium akhir. Kista dermoid
yang merupakan bagian dari kista ovarium 80 % didapati pada penderita yang
berusia antara 20-30 tahun.
Pada wanita usia muda (biasanya kurang dari 40 tahun) resiko tumor menjadi
ganas berkurang, oleh karena itu kista dapat dikontrol dengan USG pelvic. Ada
beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko terjadinya karsinoma terutama pada
wanita wanita yang mulai menopause.
Pada usia rata-rata 30 tahun, tumor rata-rata berukuran 6 cm dan teratoma
bilateral kira-kira 10 %. Sebagian besar wanita dengan teratoma matur bersifat
asimptomatik. Pada kista dermoid yang simptomatik,sebagian besar timbul nyeri
perut dan perasan yang tidak menyenangkan.
B. PATOFISIOLOGI
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut
Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih
dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi
korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista
ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan
mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,
korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil
selama kehamilan.
6
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
7/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan
selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut
kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk
FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi
gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia
tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-
kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang
disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan
pemberian HCG.
Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dangerm cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal,
dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada
sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel
kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.
C. GEJALA DAN TANDA
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang menjadi besar
dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari
gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain
seperti endrometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau
kanker ovarium.
7
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
8/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan
ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala berikut
mungkin muncul bila Anda mempunyai kista ovarium:
Perut terasa penuh, berat, kembung
Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
Haid tidak teratur
Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke
punggung bawah dan paha.
Nyeri sanggama
Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil
D. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
1. Ultrasonografi (USG)
Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba (transducer) digunakan untuk
mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound) yang
menembus bagian panggul, dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di
layar monitor. Gambaran ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk
memastikan keberadaan kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukanapakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista
berisi material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan
dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya,
pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
Penggunaaan foto rontgen pada pielogram intravena dan pemasukan bubur barium
dalam kolon.
4. Tumor marker (CA 125)
CA 125 dihasilkan oleh banyak sel, terutama oleh sel-sel kanker ovarium.
Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita penderita kanker ovarium, terdapat
8
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
9/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
peningkatan CA 125. Pada wanita penderita kanker ovarium yang dikemoterapi,
penurunan CA125 setelah pengobatan mengindikasikan kanker tersebut respon
terhadap pengobatan. Sebaliknya, adanya peningkatan CA 125 setelah pengobatan
mengindikasikan kanker tersebut tidak respon terhadap pengobatan atau sel-sel
kanker masih tetap ada di dalam tubuh. Dokter dapat menggunakan level CA 125
untuk memonitor rekurensi dari kanker ovarium.
Tidak semua wanita dengan peningkatan level CA 125 menderita kanker
ovarium. CA 125 juga dapat meningkat pada kanker uterus, serviks, hati, kolon,
payudara, paru-paru, dan saluran pencernaan. Pada penyakit non-kanker, level CA
125 juga dapt meningkat seperti pada endometriosis, PID, peritonitis, pancreatitis,
penyakit liver, dan inflamasi pleura. CA 125 dapat meningkat pada menstruasi dan
kehamilan. Nilai normal CA 125 adalah < 35 U/ml.
IV. KEHAMILAN DENGAN KISTOMA OVARII
Dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah kista dermoid. Selain
neoplasma dapat pula ditemukan tumor yang bukan neoplasma, seperti kista
retensi, kista lutein dan kista coklat.
Kista ovarium dalam kehamilan dapat menyebabkan nyeri perut akut karena
terpuntir atau ruptur. Kista ovarium paling sering ditemukan terpuntir atau ruptur
pada kehamilan trimester pertama. Kista dapat pecah karena trauma, misalnya
penderita jatuh atau akibat partus spontan apabila kista dalam panggul tertekan
oleh kepala janin yang turun atau akibat pengakhiran partus. Masa nifas lebih
berbahaya lagi karena pengecilan rahim memperbesar kemungkinan akan
terjadinya putaran tangkai.
9
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
10/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
A. DIAGNOSIS
Dalam hal menegakkan diagnosa, ada 2 hal yang perlu ditegaskan
1. Tentang kehamilannya :
Tanda pasti kehamilannya
Umur kehamilannya ( trimester I, trimester II atau trimester III)
Alat bantu seperti PP test, Dopler dan USG
2. Tentang tumor Ovariumnya
Non neoplastik/fungsional. Biasanya diameter < 6cm atau >
10cm
Neoplastik diameter > 6cm, benigna atau maligna
Alat bantu : laboratorium HCG, AFP, CEA, CA 125, USG, dan
Endoskopi
Pada pemeriksaan hal yang harus diperhatikan :
1. Konsistensi tumor
2. Permukaan tumor
3. Mobilitas tumor
4. Ukuran besar tumor 5. Kecepatannya membesar
6. Ada/tidak adanya perlengketan
7. Nyeri/tidaknya pada perabaan
8. Jaringan sekitar/ parametria
9. Ada/ tidak adanya ascites atau cairan bebas
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita dapat membuat prediksi
keganasan.
B. PENANGANAN
Untuk penanganan kehamilan dengan kistoma ovarii dibagi menjadi 2 kelompok
1. Tumor ovarium non neoplastik/ fungsional dengan diameter < 6 cm
ataupun > 10 cm. Pada dasarnya untuk kelompok ini adalah no treatment
kecuali ada hal-hal yang sifatnya emergensi, yaitu supurasi, distokia,
malignitas, torsi, hemoragia, dan ruptur (disingkat SDMTHR)
10
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
11/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
2. Tumor ovarium neoplastik, dengan diameter > 6 cm. Pada prinsipnya
untuk kelompok ini adalah harus diangkat. Keputusan untuk menentukaan
saat oerasinya tergantung beberapa pertimbangan :
Umur kehamilan
Asimtomatik
Perlengketan/ bebas
Solid/ kistik
Suspek maligna/ benigna
Pada kehamilan Trimester I (75% terdiagnosa) :
Operasi ditangguhkan sampai umur kehamilan 16 minggu
Operasi dalam kehamilan muda dapat mengakibatkan abortus, apabila
corpus luteum graviditatis yang menghasilkan progesteron ikut terangkat.
Apabila operasi dilakukan setelah umur kehamilan mencapai 16 minggu,
maka hal tersebut diatas tidak usah dikhawatirkan karena plasenta sudah
terbentuk lengkap, fungsi corpus luteum diambil alih oleh plasenta dan
produksi progesteron berlangsung terus walaupun corpus luteum ikut
terangkat.
Pada kehamilan Trimester II awal :
Bisa segera diangkat atau bila asimtomatik, tidak menimbulkan penyulit
obstetri ataupun gejala-gejala akut abdomen, maka kehamilan dapat
dibiarkan sampai berlangsung partus spontan. Dan operasi baru dilakukan
dalam masa nifas.
Pada kehamilan Trimester III lanjut/ Trimester III :
Kalau tak ada hal-hal yang bersifat emergensi, maka operasi dapat tetapi
apabila tumor terkurung dalam panggul, menghalang-halangi turunnya
kepala pada proses persalinan, maka sectio caesaria merupakan tindakan
terminasi yang paling aman, sekaligus tumor diangkat
Pada keadaan-keadaan yang sifatnya emergensi seperti misalnya tumor ovarium
yang disertai dengan gejala-gejala akut abdomen (supurasi, distokia, malignitas,
torsi, hemoragi, ruptur), maka operasi harus segera dilakukan tanpa
menghiraukan umur kehamilannya lagi.
11
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
12/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
PRINSIP-PRINSIP PEMBEDAHAN
Dalam melakukan operasi, hal-hal dibawah ini harus benar-benar diperhatikan :
1. Minimal handling (jangan terlalu banyak memanipulasi uterus,
kista jangan sampai pecah)
2. Tidak ada bukti-bukti (dari literatur) bahwa substitusi progesteron
pasca bedah akan dapat mencegah terjadinya.
3. Angkat dulu tumornya dan pertahankan kehamilannya/ biarkan
partus spontan.
4. Frozen section/ peritoneal washing dikirim untuk PA.
5. Kalau tak ada keganasan tinggalkan jaringan ovarium yang sehat.
6. Ovarium sebelah yang lain harus diteliti secara cermat (kalau perlu/
mencurigakan dilakukan biopsi reseksi baji dan di PA
V. KESIMPULAN
Tumor ovarium, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak
atau ganas, mempunyai arti obstetrik yang lebih penting daripada tumor-tumor
lain. Dalam kehamilan tumor ovarium jarang dijumpai, yang paling sering ialah
kista dermoid. Selain neoplasma dapat pula ditemukan tumor yang bukan
neoplasma, seperti kista retensi, kista lutein, dan kista coklat.
Kista ovarium dalam kehamilan dapat menyebabkan nyeri perut akut karena
terpuntir atau ruptur. Kista ovarium paling sering ditemukan terpuntir atau ruptur
pada kehamilan trimester pertama. Kista dapat pecah karena trauma, misalnya
penderita jatuh atau akibat partus spontan apabila kista dalam panggul tertekan
oleh kepala janin yang turun atau akibat pengakhiran partus. Masa nifas lebih
berbahaya lagi karena pengecilan rahim memperbesar kemungkinan akan
terjadinya putaran tangkai.
Dalam hal menegakkan diagnosa, ada 2 hal yang perlu ditegaskan
1. Tentang kehamilannya :
Tanda pasti kehamilannya
Umur kehamilannya ( trimester I, trimester II atau trimester III)
Alat bantu seperti PP test, Dopler dan USG
2. Tentang tumor Ovariumnya
12
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
13/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
Non neoplastik/fungsional. Biasanya diameter < 6cm atau >
10cm
Neoplastik diameter > 6cm, benigna atau maligna
Alat bantu : laboratorium HCG, AFP, CEA, CA 125, USG, danEndoskopi
Untuk penanganan kehamilan dengan kistoma ovarii dibagi menjadi 2 kelompok.
Tumor ovarium non neoplastik/ fungsional dengan diameter < 6 cm ataupun > 10
cm. Pada dasarnya untuk kelompok ini adalah no treatment kecuali ada hal-hal
yang sifatnya emergensi, yaitu supurasi, distokia, malignitas, torsi, hemoragia, dan
ruptur (disingkat SDMTHR). Tumor ovarium neoplastik, dengan diameter > 6 cm.
Pada prinsipnya untuk kelompok ini adalah harus diangkat. Keputusan untuk
menentukaan saat oerasinya tergantung beberapa pertimbangan :
Umur kehamilan
Asimtomatik
Perlengketan/ bebas
Solid/ kistik
Suspek maligna/ benigna
13
-
7/30/2019 kehamilan dengan kistoma ovarii
14/14
Kehamilan dengan Kistoma Ovarii 2012
DAFTAR ISI
1. Sarwono Prawirohardjo, Prof, dr, DSOG & Hanifa Wiknjosastro, Prof, dr, DSOG;
Ilmu Kebidanan, YSP-SP, Edisi ke empat, cetakan ketiga, FKUI, Jakarta; 2010
2. Mardjikoen, H Prastowo, dr,Kehamialan dengan Kistoma Ovarii (protokol)
3. Rustam Mochtar, Prof., Dr., MPH, Sinopsis Obstetri, Jilid I, Edisi 2, EGC,
Jakarta,1998
4. Obstetri Fisiologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran. 1983. Bandung
14