kehamilan makalah

17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kehamilan 10 Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi. Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak, dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu, misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi. Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat menjadikan kehamilan berisiko tinggi. Universitas Sumatera Utara

Upload: reza-aldyah

Post on 23-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tinjauan pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: kehamilan makalah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kehamilan 10

Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang

tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam rahim). Kehamilan pada

manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal periode menstruasi

terakhir sampai melahirkan.

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus,

agar dapat berlangsung dengan baik kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun

janin. Resiko kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya

normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.

Faktor resiko pada ibu hamil seperti umur terlalu muda atau tua, banyak anak,

dan beberapa faktor biologis lainnya adalah keadaan yang secara tidak langsung

menambah resiko kesakitan dan kematian pada ibu hamil. Resiko tinggi adalah

keadaan yang berbahaya dan mungkin terjadi penyebab langsung kematian ibu,

misalnya pendarahan melalui jalan lahir, eklamsia, dan infeksi.

Beberapa faktor resiko yang sekaligus terdapat pada seorang ibu dapat

menjadikan kehamilan berisiko tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: kehamilan makalah

2.2. Tanda dan Gejala Awal Kehamilan10

Tanda dan gejala pada masing-masing wanita hamil berbeda-beda. Ada yang

mengalami gejala-gejala kehamilan sejak awal, ada yang beberapa minggu kemudian,

atau bahkan tidak memiliki gejala kehamilan dini. Namun, tanda yang pasti dari

kehamilan adalah terlambatnya periode menstruasi. Selain itu didapatkan tanda-tanda

lain yaitu :

2.2.1. Nyeri atau payudara yang terasa membesar, keras, sensitif dengan sentuhan.

Tanda ini muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah konsepsi (pembuahan).

Dalam waktu 2 minggu setelah konsepsi, payudara seorang wanita hamil akan

mengalami perubahan untuk persiapan produksi ASI yang dipengaruhi oleh

hormon estrogen dan progesteron.

2.2.2. Mual pagi hari (morning sickness) umum terjadi pada triwulan pertama.

Meskipun disebut morning sickness, namun mual dan muntah dapat terjadi

kapan saja selama kehamilan. Penyebab mual dan muntah ini adalah perubahan

hormonal yang dapat memicu bagian dari otak yang mengontrol mual dan

muntah. Gejala ini dialami oleh 75% wanita hamil.

2.2.3. Mudah lelah, lemas, pusing, dan pingsan adalah gejala kehamilan yang

disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah dalam kehamilan atau kadar gula

darah yang rendah.

2.2.4. Sakit kepala pada umumnya muncul pada minggu ke-6 kehamilan yang

disebabkan oleh peningkatan hormon.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: kehamilan makalah

2.2.5. Konstipasi (sulit BAB) terjadi karena peningkatan hormon progesteron yang

menyebabkan kontraksi usus menjadi lebih pelan dan makanan lebih lambat

melalui saluran pencernaan.

2.2.6. Perubahan mood karena pengaruh hormon.

2.2.7. Bercak perdarahan. Terjadi ketika telur yang sudah dibuahi berimplantasi

(melekat) ke dinding rahim sekitar 10-14 hari setelah fertilisasi (pembuahan).

Tipe perdarahan umumnya sedikit, bercak bulat, berwarna lebih cerah dari

darah haid, dan tidak berlangsung lama.

2.3. Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan10

2.3.1. Asam folat. Asam folat yang dikonsumsi sebelum hamil dan selama kehamilan

melindungi dari gangguan saraf pada janin (anensefali, spina bifida). Wanita

hamil disarankan mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari selama 12 minggu

kehamilan karena kebutuhan asam folat tidak dapat dipenuhi hanya dari

makanan.

2.3.2. Zat besi. Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja

mengangkut oksigen di dalam darah. Selama kehamilan, suplai darah

meningkat untuk memberikan nutrisi ke janin. Suplemen besi yang dibutuhkan

adalah 30 – 50 mg/hari dan disarankan pada wanita hamil dengan hemoglobin

< 10 atau 10,5 g/dl pada akhir kehamilan. Selain suplemen, zat besi juga

terkandung pada daging, telur, kacang, sayuran hijau, gandum, dan buah-

buahan kering. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: kehamilan makalah

dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk untuk meningkatkan

penyerapan.

2.3.3. Kalsium. Kalsium penting di dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil

dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1.200

mg untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Kalsium sebaiknya dikonsumsi

ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang kaya vitamin C untuk

meningkatkan penyerapan.

2.4. Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal care)

Antenatal care adalah cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan

ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. Pelayanan antenatal

atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan yang di berikan

oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu

bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil sebaiknya

dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya

hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Bidan melakukan pemeriksaan

klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi KIE (Komunikasi, Informasi,

Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan

masalahnya.16

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan

antenatal. 12

Universitas Sumatera Utara

Page 5: kehamilan makalah

Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

antenatal sesuai standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan

minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada

triwulan ketiga umur kehamilan.13

Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur sangat

penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas kesehatan dan ibu hamil,

suami, keluarga dan masyarakat, mengenai :

2.4.1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,

pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah

lahir.

2.4.2. Aspek psikologi, agar dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu

hamil mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan

diri dan bayinya.

2.4.3. Aspek sosial ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya

tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemia, penyakit menahun. Ibu resiko

tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin

membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke rumah sakit.

Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu 17:

a. (Timbang) berat badan

b. Ukur (Tekanan) darah

c. Ukur (Tinggi) fundus uteri

d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)

e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: kehamilan makalah

f. Tes terhadap penyakit menular sexual

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

2.5. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan18,19

Tujuannya adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan

anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak

yang sehat.

Dengan pemeriksaan kehamilan dapat mengenali dan menangani faktor resiko

yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas, mengobati penyakit-

penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin, menurunkan angka morbiditas dan

mortalitas anak, memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga

berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi, dan juga mengembalikan

kesehatan ibu saat akhir kala nifas.

2.6. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan

yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan

kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang

datang ke fasilitas pelayanan, tetapi dapat sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi

petugas kesehatan di rumahnya atau di posyandu.20

Adapun jadwal pemeriksaan kehamilan adalah9:

2.6.1. Minimal 1 kali pada trimester I (sebelum 14 minggu)

2.6.2. Minimal 1 kali pada trimester II (antara minggu 14-28)

Universitas Sumatera Utara

Page 7: kehamilan makalah

2.6.3. Minimal 2 kali pada trimester III. (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu

ke-36).

Menurut depkes RI (2002) pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan

antenatal dibagi atas21 :

a. Kunjungan pertama (K1)

Meliputi : (1). Identitas /biodata, (2). Riwayat kehamilan, (3). Riwayat

kebidanan, (4). Riwayat kesehatan, (5). Riwayat sosial ekonomi, (6).

pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (7). Penyuluhan dan

konsultasi.

b. Kunjungan keempat(K4)

Meliputi : (1). Anamnesa keluhan/masalah, (2). Pemeriksaan kehamilan dan

pelayanan kesehatan, (3). Pemeriksaan psikologis, (4). Pemeriksaan

laboratorium bila ada indikasi/diperlukan, (5). Diagnosa akhir (kehamilan

normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan resiko

tinggi), (6). Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).

2.7. Kegiatan Pemeriksaan Kehamilan

Untuk menegakkan kehamilan dengan komplikasi pada ibu dan janin adalah

dengan cara :21,22

2.7.1. Anamnesis

Kegiatan anamnesis merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dalam setiap

kegiatan perawatan kehamilan. Anamnesis berupa pertanyaan terarah yang

ditujukan kepada ibu hamil, untuk mengetahui keadaan ibu dan faktor resiko

Universitas Sumatera Utara

Page 8: kehamilan makalah

yang dimilikinya. Pelaksanaan pelayanan antenatal perlu mengetahui makna

dan tujuan dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Pertanyaan yang diajukan dalam anamnesis adalah :

a. Keluhan utama

Keluhan utama adalah hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, yang

dirasakan dan dikemukan oleh ibu hamil kepada pemeriksa.

b. Identitas ibu.

Identitas yang ditanyakan adalah nama ibu, nama suami, alamat

lengkap.

c. Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi reproduktif.

Pertanyaan ini meliputi hal-hal yang mungkin berkaitan dengan faktor

resiko, yaitu umur ibu, paritas, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

lama haid, siklus haid dan jenis kontrasepsi yang digunakan (kalau ibu

tersebut peserta KB).

d. Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang.

Hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan sekarang yaitu berhubungan

dengan gerakan janin, hal-hal yang dirasakan akibat perkembangan

kehamilan dan penyimpangan dari normal (keadaan patologis).

2.7.2. Pemeriksaan fisik diagnostik

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan lanjutan dari anamnesis. Pemeriksaan

ini meliputi:

Universitas Sumatera Utara

Page 9: kehamilan makalah

a. Berat badan, Lingkar Lengan Atas (LLA) dan tinggi badan.

Berat ibu semasa hamil harus bertambah rata-rata 0,3-0,5 Kg per

minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan berat badan

selama hamil muda ± 1 Kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III)

masing-masing bertambah 5 Kg. Pada akhir kehamilan berat badan

meningkat, maka perlu difikirkan adanya resiko (bengkak, kehamilan

kembar, anak besar).

b. Tekanan darah, nadi, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.

Tekanan darah tinggi pada kehamilan merupakan resiko. Tekanan darah

dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah

meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih diatas normal, dan/atau

diastolic 15 mmHg atau lebih diatas normal, kelainan ini dapat berlanjut

menjadi preeklamsia dan eklamsia kalau tidak ditangani dengan tepat.

Nadi yang normal adalah 80/menit. Bila nadi lebih dari 120/ menit,

maka hal ini menujukkan adanya kelainan. Sesak nafas ditandai dengan

frekwensi pernafasan yang meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa

lelah. Bila hal ini timbul setelah melakukan kerja fisik (berjalan, tugas

sehari-hari), maka kemungkinan terdapat penyakit jantung. Suhu tubuh

ibu hamil lebih dari 37,50c dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam

kehamilan. Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus

dicari penyebabnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: kehamilan makalah

c. Adanya cacat tubuh

Cacat tubuh misalnya cacat tulang belakang yang berpengaruh terhadap

kehamilan/persalinan, seperti kifosis, lordosis dan scoliosis, perlu

diperhatikan karena mungkin menyebabkan gangguan pertumbuhan

janin atau kesulitan dalam persalinan.

2.7.3. Pemeriksaan obstetrik

Meliputi pemeriksaan luar, pemeriksaan panggul dalam (pelvimetri), dan

pemeriksaan diagnostik penunjang.

a. Pemeriksaan luar

Dilakukan dengan perabaan perut. Tujuannya adalah untuk

memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur

kehamilan, letak janin, turunnya bagian terendah janin dan detak

jantung janin.

b. Pemeriksaan panggul dalam (pelvimentri)

Pemeriksaan panggul dalam biasanya dilakukan sekali dalam kehamilan

untuk mengetahui panggul sempit, pintu atas penggul, pintu bawah

panggul, dan kelainan bentuk panggul. Biasanya dilakukan pada

kehamilan 8 bulan atau lebih.

c. Pemeriksaan diagnostik penunjang

Pemeriksaan diagnostik penunjang yang penting dalam pemeriksaan

kehamilan antara lain :

Universitas Sumatera Utara

Page 11: kehamilan makalah

c.1. Pemeriksaan Hb, pemeriksaan ini untuk menentukan kadar

hemoglobin, dan derajat anemia (bila ada).

c.2. Pemeriksaan urin. Pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya

protein dan glukosa dalam urin.

c.3. Lain-lain bila diperlukan.

2.8. Pelayanan dasar21

Ditingkat pelayanan dasar, pemeriksaan kehamilan hendaknya memenuhi tiga

persyaratan pokok :

2.8.1. Aspek medis, yang meliputi diagnosis kehamilan, penemuan kelainan secara

dini dan pemberian terapi sesuai diagnosis.

2.8.2. Penyuluhan, komunikasi dan motivasi ibu hamil, antara lain mengenai

penjagaan kesehatan diri dan janinnya, pengenalan tanda-tanda bahaya dan

faktor resiko yang dimilikinya, dan pencarian pertolongan yang memadai

secara tepat waktu.

2.8.3. Rujukan

Ibu hamil dengan resiko tinggi harus dirujuk ke tempat pelayanan yang

mempunyai fasilitas yang lengkap.

2.9. Alasan ibu tidak memeriksakan kehamilan menurut Depkes RI 23

2.9.1. Ibu sering kali tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu suami atau

mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya memeriksakan kehamilan

dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: kehamilan makalah

2.9.2. Fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana

mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau

perlakuan petugas yang kurang memuaskan.

2.9.3. Beberapa ibu tidak mengatahui mereka harus memeriksakan kehamilannya.

2.9.4. Transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun

bagi bidan untuk mendatangi mereka.

2.9.5. Kurangnya dukungan tradisi dan keluarga yang mengizinkan seorang wanita

meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya.

2.9.6. Takhayul dan keraguan untuk memeriksakan kehamilan kepada petugas

kesehatan (terlebih pula jika petugasnya laki-laki).

2.9.7. Ketidakpercayaan dan ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum

beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan

pemerintah.

2.9.8. Ibu dan anggota keluarganya tidak mampu membayar atau tidak mempunyai

waktu untuk memeriksaakan kehamilan.

2.10 Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan

Menurut penelitian Wibowo di Bogor tahun 1992 yang dikutip oleh Murniati,

ditemukan bahwa terdapat 6 variabel penentu yang berhubungan secara bermakna

dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, yaitu: faktor akses terhadap pelayanan

(jarak, tempat, waktu), faktor sosial ibu hamil ( pendidikan, pengetahuan, sikap),

faktor keadaan ekonomi keluarga, faktor reproduksi ibu hamil (paritas, jarak

kelahiran), faktor kondisi kesehatan ibu hamil, faktor pencarian pengobatan. 24

Universitas Sumatera Utara

Page 13: kehamilan makalah

2.10.1. Umur

Umur mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan ibu. Usia yang

kemungkinan tidak resiko tinggi pada saat kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35

tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah

matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur < 20 tahun dan

> 35 tahun merupakan umur yang resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan.

Dengan demikian diketahui bahwa umur ibu pada saat melahirkan turut berpengaruh

terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun anak yang dilahirkan.25

Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum

siap untuk menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap

kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah

siap untuk menerima dan diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang

berumur lebih dari 35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya fungsinya sudah menurun

dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur 20-35 tahun.26

Menurut penelitian di Surabaya desain cross sectional yang dilakukan Heriati

tahun 2008 menemukan sebanyak 83,3% kelompok umur ibu beresiko tinggi (< 20

tahun dan > 35 tahun) memeriksakan kehamilannya. 27

Menurut penelitian Ari Mugiarti di Kecamatan Batealit Jepara tahun 2008

dengan desain cross sectional, ada hubungan antara umur dengan pemeriksaan

kehamilan (p=0,02).28

Universitas Sumatera Utara

Page 14: kehamilan makalah

2.10.2. Pendidikan Ibu

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk

bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang

berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu orang

yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru.29

Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan

kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam

kandungannya.

Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang

dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 75% ibu dengan tingkat

pendidikan tinggi memeriksakan kehamilannya.27

Menurut penelitian Rizki Anna Lestari tahun 2006 di Tegal dengan desain

cross sectional, ada hubungan antara pendidikan dengan pemeriksaan kehamilan (p=

0,006).30

2.10.3. Pekerjaan

Bila seorang ibu ikut membantu penghasilan dalam rumah tangga maka pada

saat hamil mereka lebih banyak mengeluarkan tenaga dan pikiran maka efeknya dapat

berpengaruh pada pemeriksaan kehamilan. Pekerjaan sangat menentukan terhadap

seseorang untuk berbuat sesuatu kegiatan. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan

ibu. Dengan banyak kesibukan maka ibu kadang-kadang lupa untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan tepat waktu. Namun pekerjaan bukanlah penghambat dalam

bertindak, bila ada kemauan ataupun ibu memiliki pengetahuanyang baik terhadap

Universitas Sumatera Utara

Page 15: kehamilan makalah

kesehatan maka ia akan berusaha untuk melakukan tindakan dalam hal ini

memeriksakan kehamilannya.21

2.10.4. Paritas

Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian

maternal. Paritas tinggi(>dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi.

Lebih tinggi paritas maka lebih tinggi resiko komplikasi dan kematian maternal.

Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan

resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan KB.25

Menurut penelitian Sadik pada tahun 1996 yang dikutip oleh Henri Perangin-

angin, Ibu hamil yang mempunyai anak kurang dari 3 orang memeriksakan

kehamilannya sekitar 58,9% sedangkan Ibu hamil yang mempunyai anak 3 orang atau

lebih memeriksakan kehamilannya 35,6%. Jadi ibu hamil dengan jumlah anak lebih

sedikit cenderung akan lebih baik dalam memeriksakan kehamilannya daripada Ibu

hamil dengan jumlah anak lebih banyak.31

2.10.5. Pengetahuan32

Menurut Bloom yang dikutip dalam Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah

hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera

yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Pengetahuan seseorang

terhadap objek mempunyai insentitas atau tingkat yang berbeda-beda.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: kehamilan makalah

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan secara langsung (wawancara) atau melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis

atau angket.

Pengetahuan disini yang dimaksud adalah pengetahuan ibu mengenai

kehamilan. Bila pengetahuan mereka sudah baik terhadap perawatan kandungan maka

kepatuhan seseorang untuk memeriksakan kehamilannya juga akan dapat terjaga.

Apabila pengetahuan belum sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran untuk

memeriksakan kehamilannya kurang dapat terwujud.

Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang

dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 56,9% ibu dengan pengetahuan

baik memeriksakan kehamilannya.27

Menurut penelitian Murniati di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2007,

ada hubungan antara pengetahuan dengan pemeriksaan kehamilan dengan nilai p =

0,01 (p<0,05).24

2.10.6. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama untuk memberikan

perawatan langsung pada setiap keadaan sehat ataupun sakit. Kepala keluarga adalah

seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas

kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai

kapala rumah tangga.33

Adapun dukungan keluarga yang dimaksud disini adalah dukungan yang

diberikan baik dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil

berupa memberikan dorongan untuk memeriksakan kehamilannya sesuai jadwal. Jika

Universitas Sumatera Utara

Page 17: kehamilan makalah

seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan

dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih

bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.34

Menurut penelitian dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati di

Surabaya tahun 2008, sebanyak 54,5 % ibu yang mendapat dukungan keluarga

memeriksakan kehamilannya.27

2.10.7. Faktor Keterjangkauan

Menurut penelitian Murniati tahun 2007 di Kabupaten Aceh Tenggara,

keterjangkauan terhadap pelayanan antenatal mempunyai hubungan yang bermakna

terhadap pemeriksaan kehamilan dengan nilai p=0,00 (p<0,05).24

Universitas Sumatera Utara