kekebalan tubuh & imunisasi (chem1)

Upload: banyubiru

Post on 26-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    1/36

    KEKEBALAN TUBUH IMUNISASI

    CHEM 1 -- TA. 2015/2016

    drg Ali Taqwim

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    2/36

    Mahasiswa dapat menjelaskan tentang

    macam-macam kekebalan tubuh

    Mahasiswa dapat menjelaskan tentang

    macam-macam imunisasi dan fungsinya

    Learning Objective

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    3/36

    Kekebalan Tubuh

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    4/36

    Di sekitar kita banyak bahan organik dan anorganik,

    benda hidup maupun benda mati setiap saat bisa

    menginfeksi tubuh mampu menimbulkan penyakit

    dan kerusakan jaringan

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    5/36

    Sistem Pertahanan Tubuh

    Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama

    infeksi.

    Sistem imun : gabungan sel, molekul dan jaringan yang

    berperan dalam resistensi terhadap infeksi.

    Respon imun : reaksi yang dikoordinasi sel-sel, molekul-molekul dan bahan lainnya terhadap mikroba.

    Sistem imun diperlukan tubuh untuk

    mempertahankan keutuhannyaterhadap bahaya yang dapat

    ditimbulkan berbagai bahan dalam

    lingkungan hidup.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    6/36

    SISTEMPERTAHANANTUBUH

    1. Sistem pertahanan tubuh bagian luarContoh : otak dilindungi oleh tengkorak, mata dilindungi

    bulu mata, kulit tubuh & permukaan mukosa pencernaan

    & pernapasan.

    2. Sistem pertahanan di dalam tubuh

    Sistem pertahanannya kompleks & canggih yang terdiri

    atas :

    - komponen selular (berbentuk sel)

    - komponen humoral (berbentuk cairan)

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    7/36

    Garis Pertahanan Pertama Garis Pertahanan Kedua Garis Pertahanan Ketiga

    Pertahanan fisik (kulit dan

    mukosa)

    Pertahanan seluler (sel

    darah fagositik)

    Limfosit dll.

    Pertahanan biokimia

    (sekresi dari kulit danmembran mukosa)

    Pertahanan humoral

    (protein antimikrobadan respon radang)

    Antibodi, sitokin dll.

    Nonspesifik Spesifik

    Mekanisme Pertahanan Tubuh

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    8/36

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    9/36

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    10/36

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    11/36

    Sistem Imun Nonspesifik

    Sistem imun alamiah (natural innate/ native/ nonadaptif)

    Tidak ditujukan kepada mikroba tertentu, ada dan

    berfungsi sejak lahir (bawaan)

    Pertahanan terdepan (first line defense) menghadapi

    serangan mikrobarespon cepat

    Mekanisme fisiologis komponen normal yang selalu

    ditemukan pada orang sehat.

    Meliputi pertahanan fisik/mekanik, pertahanan

    biokimia, pertahanan humoral, pertahanan seluler.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    12/36

    Asam lemak dan

    bakteri alami

    Lisozim pada mukus dalam hidung

    Lisozim pada ludah

    Mukus dan silia pada

    saluran udara

    Lisozim pada air mata

    Asam pada lambung

    Lisozim pada usus

    halus

    Bakteri pada usus

    besar

    Lisozim pada urin

    Bakteri alami pada

    vagina

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    13/36

    1. Bakteri bersifat simbiotik dan komensal yg ditemukan

    di kulit pada daerah terbatas hanya menggunakan

    sedikit nutrien, shg kolonisasi mikroorganisme patogensulit terjadi.

    2. Kulit merupakan sawar fisik efektif dan pertumbuhan

    bakteri dihambat shg agen patogen yg menempel akan

    dihambat oleh pH rendah dari asam laktat ygterkandung dalam sebum yg dilepaska kelenjar

    keringat.

    3. Sekret di permukaan mukosa mengandung enzim

    lisozim yg menghancurkan dinding bakteri.

    Mekanisme imunitas nonspesifik terhadapbakteri pada tingkat sawar fisik

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    14/36

    4. Saluran nafas dilindungi oleh gerakan mukosiliar shg lapisan

    mukosa secara terus menerus digerakkan menuju ke arah

    nasofaring.

    5. Bakteri ditangkap oleh mukus sehingga dapat disingkirkan

    dari saluran pernafasan

    6. Sekresi mukosa saluran nafas dan saluran cerna

    mengandung peptida antimikrobial yg dpt memusnahkanmikroba patogen

    7. Mikroba patogen yg berhasil menembus sawar fisik dan

    masuk ke jaringan di bawahnya dapat dimusnahkan dgn

    bantuan komplemen dan dicerna oleh sel fagosit.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    15/36

    Sistem Imun Spesifik

    Sistem kekebalan yang ditujukan utk tujuan yg sangatspesifik

    Memiliki sistem pengenalan (receptor) terhadap benda

    asing (antigen spesific) shg tubuh membentukantibodi

    Meliputi : sistem selular dan humoral limfosit (sel Bdan sel T)

    Sangat efektif dlm memberantas infeksi serta mengingat

    agen infeksi tertentu shg dpt mencegah terjadinyapenyakit di kemudian hari menjadi dasar ilmu

    vaksin/ imunisasi.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    16/36

    Pd bayi yang baru lahir, bbrp bulan awal stlh kelahiran,

    sistem limfoid (sistem imun) masih belum sempurna. Proteksi imun mula-mula diperoleh janin saat masih di

    dalam kandungan berupa antibodi IgG

    (Imunoglobulin G) ibu secara transfer plasenta.

    Setelah lahir, bayi memperoleh proteksi melaluisecretory-IgA (sIgA) pd ASI diabsorpsi di usus

    halus dan akan melindungi permukaan mukosa usus

    halus bayi.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    17/36

    Imun Spesifik

    Imun Nonspesifik Infeksi Mikroba

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    18/36

    Imunisasi

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    19/36

    In China (600 BC), smallpoxmaterial was inoculated through

    the nostrils. Inoculation of healthy people with a tiny amount ofmaterial from smallpox sores was first attempted in England in1718 and later in America. Those who survived the inoculationbecame immune to smallpox.

    A significant breakthrough came in 1796 when Britishphysician Edward Jennerdiscovered that he could immunizepatients against smallpox by inoculating them with materialfrom cowpoxsores. Cowpox is a far milder disease that, unlikesmallpox, carries little risk of death or disfigurement. Jennerinserted matter from cowpox sores into cuts he made on thearm of a healthy eight-year-old boy. The boy caught cowpox.However, when Jenner exposed the boy to smallpox eightweeks later, the child did not contract the disease. Thevaccination with cowpox had made him immune to thesmallpox virus. Today we know that the cowpox virus antigensare so similar to those of the smallpox virus that they triggerthe body's defenses against both diseases.

    History of Immunization

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    20/36

    In 1885 Louis Pasteur created the first successful vaccine

    against rabies for a young boy who had been bitten 14

    times by a rabid dog. Over the course of ten days,

    Pasteur injected progressively more virulent rabiesorganisms into the boy, causing the boy to develop

    immunity in time to avert death from this disease.

    Another major milestone in the use of vaccination to prevent

    disease occurred with the efforts of two American

    physician-researchers. In 1954 Jonas Salkintroduced aninjectable vaccine containing an inactivated virus to

    counter the epidemic of poliomyelitis.

    Subsequently, Albert Sabin made great strides in the fight

    against this paralyzing disease by developing an oral

    vaccine containing a live weakened virus. Since the

    introduction of the polio vaccine, the disease has been

    nearly eliminated in many parts of the world.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    21/36

    TetanusMeningitis Hib,Streptococcus, Neisseria

    Measles

    DiphtheriaPoliomyelitis

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    22/36

    Vaccinia atau vacca (latin) berarti : sapi. Sebutan

    vaksin diberikan oleh Louis Pasteur (untukmengingatkan jasa Edward Jenner; semula

    variolaton)

    Vaksin adalah suatu produk biologik yg terbuat dr

    kuman (bakteri & virus), komponen kuman, atau racunkuman yg telah dilemahkan atau dimatikan atau tiruan

    kuman dan berguna utk merangsang pembentukan

    kekebalan tubuh seseorang.

    Vaksinasi (imunisasi) adalah prosedur meningkatkanderajat imunitas/ kekebalan, memberikan imunitas

    protektif dengan menginduksi respons memori

    terhadap patogen tertentu/ toksin dengan

    menggunakan preparat antigen nonvirulen/ nontoksik.

    Imunisasi/ Vaksinasi

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    23/36

    Immunization, also called vaccination or

    inoculation

    a method of stimulating resistance in the

    human body to specific diseases using

    microorganismsbacteria or viruses

    that have been modified or killed

    Is the process whereby a person is made

    immune or resistant to an infection

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    24/36

    Mechanism :

    These treated microorganisms do not cause the

    disease, but rather trigger the body's immunesystem to build a defense mechanism that

    continuously guards against the disease.

    If a person immunized against a particular

    disease later comes into contact with the disease-

    causing agent, the immune system is immediately

    able to respond defensively.

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    25/36

    Paparanpertama

    dari

    penyebab

    penyakit

    SAKITTimbul

    imunitas

    Paparankedua

    dari

    penyebab

    penyakit

    Tidak

    jadi

    sakit

    Bagaimana sistem imun bekerja?

    Vaksinasi imunitas

    Paparan

    pertama

    dari

    penyebab

    penyakit

    Tidak

    jadi

    sakit

    Bagaimana sistem imun yg diperoleh dari

    vaksin bekerja?

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    26/36

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    27/36

    Types of Immunization

    Provides long-lasting immunity All or part of a disease-causing microorganism or amodified product of that microorganism is injectedinto the body to make the immune system responddefensively

    The active components of the vaccinations areantigens

    ActiveImmunization

    Gives temporary immunity

    Passive immunization is performed without injectingany antigen. In this method, vaccines containantibodies obtained from the blood of an activelyimmunized human being or animal. The antibodieslast for two to three weeks, and during that time theperson is protected against the disease.

    PassiveImmunization

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    28/36

    Macam-macam vaksin

    Kuman asli (mis. Vaksin cacar)Actual

    infectiousagents

    Kuman/ bahan aktif diambil dr kuman sejenisnamunbukan aslinya yg menginfeksi manusia (mis. vaksinsmallpox dr cowpox)

    Closely relatedorganism

    stimulatingcross-immunity

    Terdiri dr bahan aktif kuman hidup, namun sudahdilemahkan (mis. OPV/ Oral Polio Vaccine)

    Livingattenuated

    Terdiri dr bahan aktif kuman yg telah dimatikan (mis.Vaksin polio via suntikan/IVP, Vaksin Pertusis)

    Killed WholeOrganisme

    Bahan aktif bukan kuman, tp produk dr kuman (mis.Vaksin tetanus dr toxin Clostridium Tetani)

    BacterialProduct

    Bagian2 dr virus/ bakteri yg yg menentukanvirulensi/keganasan (mis. Vaksin Hepatitis B drenvelopevirus)

    Subunitvaccines

    Scr kimiawi mirip toxin bakteri atau berupa rekombinan DNA2. Vaksin

    Sintetik

    1. Vaksin

    Konvensional

    (dr kuman yg

    ditumbuhkanpd media

    kultur

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    29/36

    Combo vaccinesKombinasi beberapa vaksin ke dalam

    1 jenis vaksin kombinasi . Contoh : tri valent, penta

    valent.

    Syarat khusus :

    1. Sesama vaksin yg terdapat dlm kombinasi harus rdk saling mengganggu

    efektivitas

    2. Daya kekebalan yg ditimbulkan harus lebih baik & lebih lama atau minimal

    sama

    3. Efektivitasnya lebih tinggi dibanding kalo diberikan scr sendirian

    4. Keamanan vaksin lebih baik

    Vaksin Kombinasi

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    30/36

    Pada dasarnya, vaksin rusak pada suhu

    panas; berikut kategori vaksin :

    Sensitif terhadappanas

    Polio

    Campak

    BCG (Bacille

    Calmette-Guerin)

    Sensitif terhadappembekuan

    Hepatitis B

    DPT (Difteri PertusisTetanus)

    TT (Tetanus Toksoid)

    DT (Difteri Tetanus)

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    31/36

    Imunisasi di Indonesia :

    Imunisasi Rutin

    1. Bayi : Hepatitis B, BCG, Polio, DPT,

    Campak

    2. Usia sekolah : DT, campak, TT

    3. Wanita usia subur : TT

    Imunisasi Tambahan

    Misal : pemberian polio pd PIN

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    32/36

    1. BCG (Bacillus Calmette Guerin ) :

    Memberi kekebalan aktif thd TB

    2. DPT (Difteri, Pertusis, tetanus) :

    memberi kekebalan secarasimultan thd DPT

    3. TT (tetanus toksoid) : memberi

    kekebalan aktif thd tetanus

    4. DT (Difteri, tetanus) : memberi

    kekebalan secara simultan thdDifteri dan tetanus

    5. Polio : memberi kekebalan aktif thd

    penyakit poliomyelitis

    6. Campak : memberi kekebalan aktif

    thd penyakit campak7. Hepatitis B : memberi kekebalan

    aktif thd infeksi virus hepatitis B

    8. DPT-HB : memberi kekebalan aktif

    thd DPT dan virus hepatitis B

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    33/36

    VAKSIN/IMUNISASI YANG DIANJURKAN

    1. MMR (Measles, Mumps, Rubella) : Memberi kekebalan

    aktif thd campak, gondok dan rubela

    2. Hib (haemophilus influenza tipe B) : memberi kekebalan

    thd bakteri Hib yg dpt sebabkan meningitis

    3. Varisela : memberi kekebalan aktif thd cacar air

    4. Hepatitis A : memberi kekebalan secara simultan thd

    infeksi virus hep A5. Demam tipoid: memberi kekebalan aktif thd penyakit

    demam tipoid

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    34/36

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    35/36

    Achmadi, U.F. 2006. Imunisasi : Mengapa

    Perlu?. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.

    Baratawidjaja, KG. Rengganis, I. 2009.

    Imunologi Dasar. Balai Penerbit FK UI,

    Jakarta

    Roeslan, B. O. 2002. Imunologi Oral. FK UI,

    Jakarta

    Referensi

  • 7/25/2019 Kekebalan Tubuh & Imunisasi (CHEM1)

    36/36

    TERIMA KASIH