kepemimpinan

33
KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN Oleh Oleh Agung Santosa (05402241026) Agung Santosa (05402241026) Kardilah A (05402241030) Kardilah A (05402241030) Ani Suryati (05402241031) Ani Suryati (05402241031) Uri Kustantri (05402241044) Uri Kustantri (05402241044)

Upload: dunia-pendidikan

Post on 21-Jan-2015

2.736 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Materi kuliah kepemimpinan

TRANSCRIPT

Page 1: Kepemimpinan

KEPEMIMPINANKEPEMIMPINAN

OlehOleh

Agung Santosa (05402241026)Agung Santosa (05402241026)Kardilah A (05402241030)Kardilah A (05402241030)Ani Suryati (05402241031)Ani Suryati (05402241031)

Uri Kustantri (05402241044)Uri Kustantri (05402241044)

Page 2: Kepemimpinan

Pengertian KepemimpinanPengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan . Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri. , maupun atasan pimpinan itu sendiri.

Beberapa devinisi kepemimpinan menurut para ahli. Beberapa devinisi kepemimpinan menurut para ahli.

Page 3: Kepemimpinan

Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : sebagai berikut :

1] Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan 1] Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses sebagai proses mempengaruhi mempengaruhi sekelompok orang sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. meraih tujuan kelompoknya.

2]2] Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung arti mengandung arti mempengaruhi mempengaruhi orang lain untuk lebih orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka. merubah tingkah laku mereka.

Page 4: Kepemimpinan

3]3] Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhimempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama. mencapai tujuan bersama.

4]4] Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara proses dengan berbagai cara mempengaruhimempengaruhi orang atau orang atau sekelompok orang. sekelompok orang.

Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah adalah kemampuan mempengaruhikemampuan mempengaruhi orang lain untuk orang lain untuk mencapai tujuan bersama.mencapai tujuan bersama.

Page 5: Kepemimpinan

Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: definisi, sebagai berikut:

[1] Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya [1] Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya merupakan merupakan pola hubunganpola hubungan antara individu-individu yang antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan [2] John Pfiffner, kepemimpinan adalah mencapai tujuan [2] John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan kemampuan mengkoordinasikanmengkoordinasikan dan dan memotivasimemotivasi orang- orang-orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di orang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.kehendaki.

Page 6: Kepemimpinan

[3] Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah [3] Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk kemampuan untuk mengajak mengajak orang lain mencapai tujuan orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat . [4] Ott yang sudah ditentukan dengan penuh semangat . [4] Ott [1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai [1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubunganproses hubungan antar pribadi yang di dalamnya antar pribadi yang di dalamnya seseorang seseorang mempengaruhmempengaruhi sikap, kepercayaan, dan i sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain. khususnya perilaku orang lain.

Page 7: Kepemimpinan

[5] Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan [5] Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan merupakan merupakan proses membujukproses membujuk orang lain untuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain. orang lain.

Page 8: Kepemimpinan

Unsur-unsur KepemimpinanUnsur-unsur Kepemimpinan

Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut unsur pokok yang mendasari atau sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:

Unsur-unsur yang mendasari Sifat dasar kepemimpinan

Page 9: Kepemimpinan

a.a. Unsur-unsur yang mendasariUnsur-unsur yang mendasari

Unsur-unsur yang mendasai kepemimpinan dari Unsur-unsur yang mendasai kepemimpinan dari definisi-definis yang dikemukakan di atas, adalah: definisi-definis yang dikemukakan di atas, adalah: [1] Kemampuan mempenga ruhi orang lain [kelom [1] Kemampuan mempenga ruhi orang lain [kelom pok/bawahan]. pok/bawahan]. [2] Kemampuan mengarahkan atau [2] Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. [3] Adanya unsur kerja sama untuk mencapai [3] Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.tujuan yang diinginkan.

Page 10: Kepemimpinan

b.b. Sifat dasar kepemimpinanSifat dasar kepemimpinan

Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu: kecakapan pokok, yaitu:

[1] Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui [1] Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan. berlainan.

[2] Kemampuan untuk menggugah semangat dan [2] Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi. memberi inspirasi.

Page 11: Kepemimpinan

[3] Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara [3] Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana [iklim] yang mampu yang dapat mengembangkan suasana [iklim] yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi [Tatang M. Amirin, 1983:15]. Pendapat motivasi-motivasi [Tatang M. Amirin, 1983:15]. Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsure pokok yang mendasarinya, yaitu : tiga unsure pokok yang mendasarinya, yaitu :

[1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan [1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial [persepsi sosial [sosial perceptionsosial perception]. ].

[2] Kemampuan berpikir abstrak [[2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct abilitiy in abstrakct thinkingthinking].].

[3] Memiliki kestabilan emosi [[3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stabilityemosional stability].].

Page 12: Kepemimpinan

Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan kepemimpinan menjadi 3 atas, dapat dikategorikan kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu: [tiga] elemen dasar, yaitu:

1] Kepemimpinan merupakan suatu 1] Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi konsep relasi [relation consept[relation consept], artinya kepemimpinan hanya ada ], artinya kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka. pengikut mereka.

Page 13: Kepemimpinan

2]2] Kepemimpinan merupakan Kepemimpinan merupakan suatu proses,suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak cukup memadai saja, karena dipandang tidak cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin, untuk membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka menurut Burns [1978], bahwa sesuatu. Maka menurut Burns [1978], bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat mengembangkan motivasi pengikut secara terus mengembangkan motivasi pengikut secara terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi responsive. responsive.

Page 14: Kepemimpinan

3] Kepemimpinan bearti mempengaruhi orang-orang 3] Kepemimpinan bearti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan, artinya seorang lain untuk mengambil tindakan, artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model [menjadi yang terlegitimasi, menciptakan model [menjadi teladan], penetapan sasaran, memberi imbalan dan teladan], penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk meninggalkan dapat membujuk para pengikutnya untuk meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi [Bass, 1995. Locke et.al., 1991., dalam organisasi [Bass, 1995. Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69.Mochammad Teguh, dkk., 2001:69.

Page 15: Kepemimpinan

Teori Kelahiran PemimpinTeori Kelahiran Pemimpin

Para ahli teori kepemimpinan telah Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori tentang mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 [tiga] teori yang menonjol ini terdapat 3 [tiga] teori yang menonjol [Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18], [Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18], yaitu:yaitu:

teori genetisteori genetis teori sosialteori sosial teori ekologisteori ekologis

Page 16: Kepemimpinan

Teori GenetikTeori Genetik

Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” [dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and Leaders are born and not madenot made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang ]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.akan diangkan menjadi raja.

Page 17: Kepemimpinan

Teori SosialTeori Sosial

Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders Leaders are made and not bornare made and not born]. Penganut teori berkeyakinan ]. Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”.

Setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk menjadi Setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.menjadi pemimpin.

Page 18: Kepemimpinan

Teori EkologikTeori Ekologik

Penganut teori ini berpendapat bahwa, Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.yang telah dimiliki.

Page 19: Kepemimpinan

Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasikan memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasikan dengan baik.dengan baik.

Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan yang turut berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu: seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:

[1] Bakat kepemimpinan yang dimilikinya. [1] Bakat kepemimpinan yang dimilikinya. [2] Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang [2] Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang

pernah diperolehnya, pernah diperolehnya, 3] Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat 3] Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat

kepemimpinan tersebut. kepemimpinan tersebut.

Page 20: Kepemimpinan

Teori ini disebut dengan teori serba Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan yang membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat yang kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.memungkinkan untuk menjadi pemimpin.

Page 21: Kepemimpinan

GGaya dasar kepemimpinan dalam aya dasar kepemimpinan dalam proses pembuatan keputusanproses pembuatan keputusan

Gaya instruksi (G1)Gaya instruksi (G1) Gaya konsultasi (G2)Gaya konsultasi (G2) Gaya Delegasi (G4)Gaya Delegasi (G4) Gaya PartisipasiGaya Partisipasi

Page 22: Kepemimpinan

Gaya instruksi (G1)Gaya instruksi (G1)

Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan rendah hubungan. rendah hubungan. Komunikasi yang terjalin antara Komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan bawahan satu arah. Pemimpin pimpinan dan bawahan satu arah. Pemimpin memberikan batasn peranan bawahannya.memberikan batasn peranan bawahannya.

Gaya konsultasi (G2)Gaya konsultasi (G2)

Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan tinggi hubungan. Pemimpin dengan menerapkan gaya tinggi hubungan. Pemimpin dengan menerapkan gaya ini masih banyak memberikan pengarahan, dan masih ini masih banyak memberikan pengarahan, dan masih mendominasi pelaksanaan keputusan, namun juga mendominasi pelaksanaan keputusan, namun juga diikuti oleh usaha meningkatkan komunikasi dua arah diikuti oleh usaha meningkatkan komunikasi dua arah atau perilaku hubungan.atau perilaku hubungan.

Page 23: Kepemimpinan

Gaya PartisipasiGaya Partisipasi

Merupakan perilaku pemimpin yang mempunyai ciri-Merupakan perilaku pemimpin yang mempunyai ciri-ciri tinggi hubungan dan rendah tugas. Pemimpin ciri tinggi hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dengan pola gaya ini menunjukkan perilaku dengan pola gaya ini menunjukkan perilaku memberikan kewenangan kepada bawahan dalam memberikan kewenangan kepada bawahan dalam pemecahan masalah serta pengambilan keputusan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan secara bergantian ataupun bersama-sama.secara bergantian ataupun bersama-sama.

Gaya Delegasi (G4)Gaya Delegasi (G4)

Merupakan perilaku pemimpin yang ciri-ciri rendah Merupakan perilaku pemimpin yang ciri-ciri rendah hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dalam proses hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berdiskusi bersama bawahan sehingga tercapai berdiskusi bersama bawahan sehingga tercapai kesepakatan, proses pengambilan keputusan kesepakatan, proses pengambilan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.

Page 24: Kepemimpinan

Teori Blanchard sering disebut juga dengan teori siklus Teori Blanchard sering disebut juga dengan teori siklus kehidupan. Konsep dasar teori ini menyatakan bahwa kehidupan. Konsep dasar teori ini menyatakan bahwa pemilihan gaya kepemimpinan tergantung pada faktor pemilihan gaya kepemimpinan tergantung pada faktor situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para bawahan atau pengikut. Kedewasaan ketidakdewasaan para bawahan atau pengikut. Kedewasaan para bawahan (maturity) dapat dirumuskan sebagai suatu para bawahan (maturity) dapat dirumuskan sebagai suatu kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam mengarahkan perilakunya sendiri.jawab dalam mengarahkan perilakunya sendiri.

Page 25: Kepemimpinan

Tingkat kedewasaan bawahan atau tingkat kesiapan Tingkat kedewasaan bawahan atau tingkat kesiapan pengikut secara kontinum terbagi dalam empat tingkat: pengikut secara kontinum terbagi dalam empat tingkat: rendah (M1), rendah ke sedang (M2), sedang ke tinggi rendah (M1), rendah ke sedang (M2), sedang ke tinggi (M3), dan tinggi (M4). Tiap tingkat perkembangan (M3), dan tinggi (M4). Tiap tingkat perkembangan menunjukkan kombinasi kemampuan dan kemauan menunjukkan kombinasi kemampuan dan kemauan yang berbeda-beda seperti ditunjukkan dalam gambar yang berbeda-beda seperti ditunjukkan dalam gambar berikut.berikut.

Page 26: Kepemimpinan

Pemilihan gaya kepemimpinan bila Pemilihan gaya kepemimpinan bila dikaitkan dengan tingkat dikaitkan dengan tingkat

kedewasaankedewasaan Gaya InstruksiGaya Instruksi Gaya KonsultasiGaya Konsultasi Gaya PartisipasiGaya Partisipasi Gaya delegasiGaya delegasi

Page 27: Kepemimpinan

Gaya InstruksiGaya Instruksi Bila tingkat kedewasaan rendah (M1), maka gaya yang Bila tingkat kedewasaan rendah (M1), maka gaya yang

efektif adalah yang bersifat mengarahkan atau efektif adalah yang bersifat mengarahkan atau memerintah secara rinci tugas-tugas yang harus memerintah secara rinci tugas-tugas yang harus dilaksanakan.dilaksanakan.

Gaya KonsultasiGaya Konsultasi Bila tingkat kedewasan M2, maka gaya yang efektif Bila tingkat kedewasan M2, maka gaya yang efektif

adalah kombinasi antara penugasan tinggi dengan adalah kombinasi antara penugasan tinggi dengan hubungan persahabatan yang tinggi pula.hubungan persahabatan yang tinggi pula.

Page 28: Kepemimpinan

Gaya PartisipasiGaya Partisipasi

Jika kedewasaan pada tingkat M3, maka diprioritaskan Jika kedewasaan pada tingkat M3, maka diprioritaskan pada hubungan kemanusiaan dengan komunikasi dua pada hubungan kemanusiaan dengan komunikasi dua arah yang persuasif dan penugasan rendah.arah yang persuasif dan penugasan rendah.

Gaya delegasiGaya delegasi

Bila kedewasaan berada pada tingkat M4, maka gaya Bila kedewasaan berada pada tingkat M4, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah pendelegasian kepemimpinan yang cocok adalah pendelegasian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang cukup tugas, tanggung jawab dan wewenang yang cukup besar pada bawahan.besar pada bawahan.

Page 29: Kepemimpinan

Model Jalur – Tujuan – House – Mitchel (Path–Model Jalur – Tujuan – House – Mitchel (Path–

Goal Model)Goal Model) Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut teori path–goal sebagai berikut:teori path–goal sebagai berikut:

Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut teori path–goal sebagai berikut:teori path–goal sebagai berikut:

Kepemimpinan direktif atau instruktif Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive (directive leadership).leadership).

Kepemimpinan yang mendukung Kepemimpinan yang mendukung (supportive (supportive leadership).leadership).

Kepemimpinan partisipatif Kepemimpinan partisipatif (participative leadership)(participative leadership). . Kepemimpinan yang berorientasi prestasi Kepemimpinan yang berorientasi prestasi (achievement (achievement

oriented leadership).oriented leadership).

Page 30: Kepemimpinan

Kepemimpinan direktif atau instruktif Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive (directive leadership).leadership). Tipe ini sama dengan tiper otokratis. Tipe ini sama dengan tiper otokratis. Memberitahukan kepada bawahan apa yang Memberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta bawahan untuk mengikuti peraturan-spesifik, meminta bawahan untuk mengikuti peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur, mengatur waktu dan peraturan dan prosedur-prosedur, mengatur waktu dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka.mengkoordinasikan pekerjaan mereka.

Page 31: Kepemimpinan

Kepemimpinan yang mendukung Kepemimpinan yang mendukung (supportive (supportive leadership).leadership). Gaya kepemimpinan yang menunjukkan Gaya kepemimpinan yang menunjukkan kesediaan bersahabat dan mudah didekati, mempunyai kesediaan bersahabat dan mudah didekati, mempunyai perhatian kemanusiaan kepada bawahan.perhatian kemanusiaan kepada bawahan.

Kepemimpinan partisipatif Kepemimpinan partisipatif (participative leadership)(participative leadership). . Pemimpin meminta dan mempergunakan saran-saran Pemimpin meminta dan mempergunakan saran-saran bawahan dalam pengambilan keputusan.bawahan dalam pengambilan keputusan.

Page 32: Kepemimpinan

Kepemimpinan yang berorientasi prestasi Kepemimpinan yang berorientasi prestasi (achievement oriented leadership).(achievement oriented leadership). Gaya Gaya kepemimpinan yang menetapkan serangkaian tujuan kepemimpinan yang menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahan untuk berpartisipasi yang menantang para bawahan untuk berpartisipasi dan memberikan keyakinan pada mereka mampu dan memberikan keyakinan pada mereka mampu melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan baik.baik.

Page 33: Kepemimpinan

www.perkofashion.comwww.perkofashion.com