kepribadian dan pendidikan dokter 06.ppt

Upload: sarah-agustin

Post on 10-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Personality in MedicineBased on reference paper by Prof. dr.Sasanto Wibisono, SpKJ (K)Faculty of Medicine UI, Jakarta

  • IntroductionMedicine is a profession that is closely related tothe total nature ofhuman life, not merelydeals with diseases, orstudy on medical scienceor just the masteryof medical skills

  • Introduction A good doctor, therefore, must have a good understanding of human life and suffering and the ability of an empathic inter-personal approach Kemampuan melakukan pendekatan interpersonal yang empatik, pemahaman mengenai kehidupan dan penderitaan manusia secara menyeluruh, merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang dokter yg baik. 11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Such an ability cannot be achievedthrough a course of scientific medical education only, but it needs a certain quality of individual personalityplus a condusive environmentfor that purpose Kemampuan tsb tidak dapat dihasilkan hanya melalui suatu program pendiendidikan ilmiah kedokteran saja, tetapi juga mensyaratkan kualifikasi kepribadian individu dan lingkup pendidikan yg kondusif utk bidangkedokteran tsb.

  • Why is a doctor/candidate doctors personality so important? Mengapa perilaku / kepribadian dokter / calon dokter begitu penting?What is expected from a doctors attitude/behavior? Apa yg diharapkan dari sikap & perilaku dokter?Doctor was a highly respected profession. Is it now? Dahulu profesi dokter sangat dihormati, bagaimana sekarang?What important adjustments are needed in the anticipation of problems? Aspek penyesuaian apa yg penting dlm mengantisipasi berbagai masalah?

  • What are the expectations of the patients & familyKetepatan, ketelitian,kecepatan, keramahan,keamanan,Kejelasan komunikasi,kelengkapan, aksesibiliti.

  • To improve the quality of health Meningkatkan taraf kesehatanTo improve the meaning of life as a whole. Meningkatkan makna hidup secara menyeluruhTowards better quality of life Menuju kualitas hidup yang lebih baik.The purpose of medicine

  • Doctor-patient relationship (1) covers a more complex interper-sonal aspect, more than just a socialcommunication, work contract or trade contract. It contains a sacred mission whichis based on professionalism, trust,ketulusan, care and empathic wisdom.menjangkau segi interpersonal yang lebih kompleks dari sekedar komunikasi sosial, 'kontrak kerja' atau 'kontrak dagang'. Mengandung makna misi suci (sacred mission) yang dilandasi keahlian profesional, ketulusan, kepercayaan, kepedulian dan kebijakan yg empatik. 11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Doctor-patient relationship (1)

    Doctor-patient relation- ship involves humans, based on trust, that the doctor will do the best to help the patient from their suffering

    Hubungan dokter-pasien merupakan hubungan antar manusia, didasarkan atas kepercayaan bahwa dokter akan berusaha menolong menyembuhkan pasien

  • Doctor-patient relationship Doctor-patient relation- ship should reflect the equal rights among humansAn effective communicat-ion with empathy is need-ed to build partnership Hubungan dokter-pasien seyogyanya merupakan hubungan yg mendekati persamaan hak antar manusiaDibutuhkan komunikasi yg efektif disertai empati, agar timbul kemitraan dlm hubungan ini

  • Doctor-patient relationship (2)Key words: acceptance-empathy-rapport Acceptance: accepting the patient as he/she is menerima pasien apa adanyaEmpathy: the ability to understand and to feel other persons opinion, hope and reaction to certain situation kemampuan untuk memahami dan menghayati, bukan hanya segi kognitif akan tetapi juga afektif. Rapport: the establishment of an empathic interpersonal relationship , with understand-ing and trust terjalinnya kondisi hubungan inter-personal yang empatik, dengan suasana kepercayaan dan mengertian.

  • Doctor-patient relationship (2)

    Not by theory, independent of IQ, or academic ability!Not all doctors is able to behave professionally/ show ethical attitudeHow do candidatedoctorsachieve the ability? Bukan dengan teori, tidaktergan-tung IQ, maupun kemampuan akademik!Tidak semua dokter mampu berperilaku/ bersikap etis, profesional dan berempati

  • Doctor-patient relationship (2)

    depends on the personalitybackgroundprocess of individual deve- lopment/experienceculture & environmentpattern of thoughtfeeling / conscienceattitude behavior of the candidate

    How docandidate doctors achieve the ability?Tergantung latar belakang kepribadian,proseperkembangan/pengalaman individu, budaya & lingkungan, pola pikir, perasaan/ nurani, sikap & perilaku

  • Understanding behavior&personality

  • Behavior & Personality The humanbehavior is derived from learning(learned behavior >< instictual behavioras in animals).Influenced by factors biologic (genetic&constitustion- al & aquired) psycho-educational (process of learning, cognitive afective)social/environmental (social, physical, cultur- al, religious)

  • Behavior & Personality Gradually deve- lops to form the personality pattern which underlies the behavior. This pattern stabil-ized in adulthood, not eaasily changed in many individuals .

  • ORGANO-BIOLOGICPSYCHO-EDUCTIVESOCIAL-ENVIRONMENTINCLUDING CULTURAL-RELIGIONENVIRONMENTProf. Dr. Sasanto Wibisono

  • ORGANO-BIOLOGICPSYCHO-EDUcATIVESOCIO-CULTURAL-ENVIRONMENTALProf. Dr. Sasanto WibisonoPERSONALITY

  • Organo- biologicPsycho-educativeSocial-cultural& lenvironment (including religion)

    natureenvironmentSupra-naturalReligion,spiritual

    Bio-psycho-socialField of study

    Sasanto Wibisono, 1992

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Attitude the way of presenting one- self in social communicat- ion, state of mind or feeling (eg: envious attitude, inferiority feeling, etc) functional expression of behavior. Sikap cara memba-wakan diri dlm komunikasi so-sial; status mental atau perasaan (misal: sikap iri, rendah-diri, dsb) => ekspresi fung-sional perilaku.

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Behavior The specific way of indi- viduals in acting or responding to external as well as internal stimulus. This pattern is expressed in attitude and is based on the personality tendency.

    Cara khas individu dlm bertindak atau berespon terhadap rangsangan eksternal maupun internal Diekspresikan dlm si- kap dan dilandasi kecenderungan kepribadian.

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Behavior, is a gener-al term - conduct - refers to action based on ethical and moral consideration.Behavior is a function- al manifesttation that reflects the personalityPerilaku merupa- kan istilah umum - tindakan (conduct)- lebih merupakan perbuatan , dilandasi pertimbangan etik dan moral.Perilaku merupakan manifestasi fungsi-onal kepribadian- suatu refleksi kepribadian.

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Personality specific character-istics of individual, -the totality of various mental attitude, tendencies, character, behavior, emotion, that is unique for each individual Personality de-velops during life and take its form (profile) which is more or less stable at adultKepribadian ciri khas individu menunjukkan keseluruhan sikap mental, kualitas dan berbagai kecenderungan, karakter, perilaku, emosi, yg unik bagi individu tsb. Berkembang sepanjang hayat dan mengambil bentuknya (profil) yang kurang lebih menetap pada usia dewasa.

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Personality pattern is unique for each individual (includ- ing doctors) : the basis of behav-ing/acting towards the patients. Corak kepribadian unik bagi setiap individu, juga sbg dokter =>landasan berperilaku => sikap perlakuan thd pasien

  • Attitude, Behavior, Personality (1)Not all personality pattern is condus-ive for medical profession. Adjust-ment is needed for candidates. Each profession need special adjustment. Tidak semua pola kepribadian kondusif untuk bidang profesi dokter => perlu kesesuaian. Setiap profesi me-miliki kesesuaian sendiri

    Variuos personality patterns are not suit-able as medical pro-fession: schizoid, obsessive (ananclast- ic), paranoid, depen-dent, sociopathic (anti-social, psychopathic). Berbagai corak pola kepribadian a.l: skizoid, obsesif (anankastik), paranoid, dependen, sosiopatik (anti-sosial, psikopat), dsb.

  • To change behaviour/personality?Medical education: learning to be a doctor, includeing tp learn the behavior &attitude expect-ed from doctors

  • To change behaviour/personality?intention/will to change, support- ed by condusive environmentFlexible basic characteristics of personalityPerilaku masih dapat diubah / diarahkan bila: ada dorongan kemauan untuk berubah, dibantu lingkungan yang kondusif.Landasan ciri dasar kepribadian tidak kaku.

    Behavior can be altered / adapted, provided:

  • Adaptation The ability to adapt oneself to a new, different culture and educationAdaptation towards medical profession: adaptation of learning style, teamwork, and phylosophy of lifeThe ability of self reflection and self developmentThe condusivity of personality

    From the students side

    Kondusivitas kepribadianKemampuan penyesuaian akibat perbedaan latarbelakang kultural dan pendidikanPenyesuaian kearah profesi dokter:Penyesuaian cara belajar & kerjasama timPenyesuaian pandangan / falsafah hidupKemampuan tilikan dan kemampuan untuk pengembangan diri.

  • The role of institution Entrance selectionClearness , consistency and the consequence of various regulation (including sanction)Clear educational programCampus atmosphereRole model as continous learning source

    Dari segi lembaga pendidikan:Seleksi masukKejelasan, konsistensi dan konsekuensi berbagai peraturan (termasuk sangsi)Kejelasan program pendidikanSuasana lingkungan kampus Panutan sebagai bagian pembelajaran berkesinambungan.

  • Summary (1)Personality is an important asset for medical doctors Kepribadian/perilaku merupakan aset penting bagi sosok dokterHuman behavior is learned, not instinctual. Personality bacground plays an important role. Perilaku manusia adalah perilaku yang dipelajari , bukan perilaku instinktual Latar belakang kepribadian merupakan hal yg sangat pentingSelf evaluation or reflection on oneselfs behavior is not easy Menilai atau melihat perilaku sendiri (tilikan) tidak mudah dilakukan

  • Summary(2)Not all personality pattern is condusive for medical profession, as it deals a lot with doctor-patient relationship Tidak semua bentuk kepribadian kondusif untuk profesi kedokteran, yg meng-utamakan hubungan dokter-pasien.Some patterns of personality /behavior is not readily altered (changed) without strong motivation as well as role model. Berbagai ciri dasar kepribadian/perilaku tidak mudah berubah, tanpa motivasi pribadi dan contoh panutan berkelanjutanThe ability to empaathyze should be developed since early childhood, it can not appear only by theoretical learning. Kemampuan berempati (dan kualifikasi hubungan dokter pasien lain) tidak cukup hanya dipelajari dari teori, perlu dikembangkan sejak kecil.

  • Summary (3)Throughout the medical education years, medical students should be encouraged to be aware and to increase the ability of self assessment as continuous effort to-wards the personality development and maturity. Selama pendidikan dokter perlu ditimbulkan kesadaran & dorongan pribadi yg terus-menerus agar mahasiswa mampu meningkatkan kemampuan tilikan diri, menuju perkembangan / kematangan kepribadian.Role models and long term monitor-ing by the teaching staff is necessary Dibutuhkan panutan dan pemantauan jangka lama oleh staf pengaja

  • Behaviour /Personality in MedicineThank You

  • PERILAKU / KEPRIBADIAN & PENDIDIKAN DOKTERProf. dr.Sasanto Wibisono, SpKJ (K)Fakultas Kedokteran UI, Jakarta

  • PENGANTARKedokteran ada-lah bidang pro-fesi yg sangaterat dgn hakekat kehidupan manu-sia secaramenyeluruh, bukan sekedar mem-pelajari penyakit, pengobatan, ataupendalaman ilmu kedokteran /pengua- asaan ketrampilan medik saja.

  • PENGANTARKemampuan melakukan pende- katan interpersonal yang empatik, pemahaman mengenai kehidupan dan penderitaan manusia secara menyeluruh, merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang dokter yg baik. 11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Kemampuan tsb tidak dapat dihasil-kan hanya melalui suatu program pendidikan ilmiah kedokteran saja,tetapi juga mensyaratkan kualifikasi kepribadian individu danlingkup pendidikan yg kondusif utk bidang kedokteran tsb.

  • Setiap bidang profesi pd dasarnya me-merlukan persyaratan kualifikasi ke-pribadian tertentu yg kondusif untuk bidang tersebut, meskipun tidak selalu harus kaku.Salah satu aspek yang sangat men-dasar dalam menentukan perilaku dokter adalah aspek kepribadian.

  • Penilaian terhadap segi afektif & perilaku da-lam pendidikan kedok-teran masih kurang / /belum diprioritaskan (umum di negara ter-belakang atau negara berkemng prioritas-nya adalah memenuhi kebutuhan tenaga tukang kedokteran).

    Banyak orang dapatmenyelesaikan pen-didikan dokter meski-pun tidak memenuhi 'persyaratan' kualifikasi kepribadian. Hal ini antara lain menjadi sebab banyaknya masalah terkait pelanggaran etika profesi dan malpraktek dalam praktek kedokteran.

    11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Dampak ketidak sesuaian aspek kepribadian se- ring sudah terli- hat pada tahun pertama pendi- dikan kedokter- an dan semakin bertambah jelas pada tahap klinikDampak terjadidalam bentuk a.l.gangguan penyesuaian(disertai gejala pada peri-laku, gangguan mood maupun gangguan proses belajar), gangguan psikofisio-logik /psikosomatik bahkan sampai gangguan psikosis.

  • Mal-adaptasi yang bersumber pada kepri-badian calon dokter dapat bermanifestasi sebagai sikap/pendekatan klinis yang merugikan pasien. Di bidang kedokteran, hal tersebut lebih te-rasa bila dibanding dengan bidang profesi lain, karena untuk bidang kedokteran, selain kemampuan akademik dan ketrampilan, juga sangat diutamakan kualitas hubungan interpersonal dalam hubungan dokter-pasien. 11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Perubahan tata nilai kehidupan so- sial yang cepat mulai menggoyah-kan tata-nilai kehidupan, sehingga'kontrak praktek dokter' antara dokter-pasien, sudah menye- rupai kontrak kerja/kontrak dagang,ditambah berbagai konsekuensi legal (yuridis), hubungan yang berlandaskan ke- percayaan pun mulai diragukan11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Mengapa perilaku / kepribadian dok-ter / calon dokter begitu penting?Apa yg diharapkan dari sikap & perilaku dokter?Dahulu profesi dokter sangat dihormati, bagaimana sekarang?Aspek penyesuaian apa yg penting dlm mengantisipasi berbagai masalah?

  • Kedokteran & Hakekat Kehidupan Bidang ilmu yang erat dengan hakekat kehidupan manusia.Bukan sekedar urusan penyakit, pengobatan, hidup-mati, penguasaan ilmu, ataupun ketrampilan medik.Tujuan:Meningkatkan taraf kesehatanMeningkatkan makna hidup secara menyeluruhMenuju kualitas hidup yang lebih baik.

  • Hubungan dokter-pasien (1)

    menjangkau segi interpersonal yang lebih kompleks dari sekedar komunikasi sosial, 'kontrak kerja' atau 'kontrak dagang'. Mengandung makna misi suci (sacred mission) yang dilandasi keahlian profesional, ketulusan, kepercayaan, kepedulian dan kebijakan yang empatik.11/12/2000Prof dr Sasanto Wibisono, SpKJ (K)*

  • Hubungan Dokter-Pasien (2)Kata-kunci: acceptance-empathy-rapport Acceptance: menerima pasien apa adanyaEmpathy: kemampuan untuk memahami dan menghayati, bukan hanya segi kognitif akan tetapi juga afektif. Rapport: terjalinnya kondisi hubungan inter-personal yang empatik, dengan suasana kepercayaan dan mengertian. Merupakan dasar utama hubungan dokter-pasien

  • Hubungan Dokter-Pasien (3)Bagaimana mencapai kemampuan tsb? Bukan dengan teori, tidak tergantung IQ, maupun kemampuan akademik!Tergantung latar belakang kepribadian, proses perkembangan/pengalaman indivi-du, budaya & lingkungan, pola pikir, perasaan/ nurani, sikap & perilaku.Tak semua dokter mampu berperilaku/ bersikap etis, profesional dan berempati

  • Hubungan Dokter-Pasien (3)Bagaimana mencapai kemampuan tsb? Bukan dengan teori, tidak tergantung IQ, maupun kemampuan akademik!Tak semua dokter mampu berperilaku- bersikap etis, profesion- al dan dan berempati.

    Tergantung latar belakang kepri-badian, proses per-kembangan / peng-alaman individu, budaya & lingkung-an, pola pikir, perasaan/ nurani, sikap & perilaku.

  • Memahami Perilaku & Kepribadian

  • Perilaku & Kepribadian Perilaku manusia - perilaku yang dipelajari (learned behavior - bukan instictual behavior).Dipengaruhi oleh landasan biologis (genetik-konstitusi &didapat) psiko-edukatif (proses pembelajaran kognitif maupun afektif) dan pengaruh sosial/lingkungan (sosial, fisik, budaya, agama, dsb)Berkembang bertahap, membentuk pola kepribadian => landasan berperilaku. Pola kepribadian menetap pada usia dewasa, pada beberapa orang tidak mudah berubah.

  • ORGANO-BIOLOGIKPSIKO-EDUKTIFSOSIAL-LINGKUNGANTermasuk BUDAYA, AGAMALINGKUNGAN HIDUPProf. Dr. Sasanto Wibisono

  • ORGANO-BIOLOGIKPSIKO-EDUKATIFSOSIO-BUDAYA/LINGKUNGANProf. Dr. Sasanto WibisonoKEPRIBADIAN

  • Organo BiologikPsiko-edukatifSosial-budaya& lingkungan (termasuk agama)

    AlamLingkunganSupra-naturalAgama/SpiritualBidang Kajian IlmuBIO-PSIKO-SOSIALSasanto Wibisono, 1992

  • Sikap, Perilaku & Kepribadian (1)Sikap cara membawakan diri dlm komuni-kasi sosial; status mental atau perasaan (misal: sikap iri, rendah-diri, dsb.) => ekspresi fungsional perilaku.Perilaku (Behavior) cara khas individu dlm bertindak atau berespon terhadap rangsangan eksternal maupun internal. Diekspresikan dalam sikap dan dilandasi kecenderungan kepribadian.Perilaku merupakan istilah umum - tindakan (conduct)-lebih merupakan perbuatan , dilan-dasi pertimbangan etik dan moral.

  • Sikap, Perilaku & Kepribadian (2)Perilaku merupakan manifestasi fungsional kepribadian- suatu refleksi kepribadian.Kepribadian ciri khas individu menun-jukkan keseluruhan sikap mental, kualitas dan berbagai kecenderungan, karakter, perilaku, emosi, yg unik bagi individu tsb. Berkembang sepanjang hayat dan mengambil bentuknya (profil) yang kurang lebih menetap pada usia dewasa.

  • Sikap, Perilaku & Kepribadian (3)Corak Kepribadian unik bagi setiap individu, juga sebagai dokter => landasan ber-perilaku => sikap perlakuan thd pasienTidak semua pola kepribadian kondusif untuk bidang profesi dokter => perlu kesesuaian. Setiap profesi me-miliki kesesuaian sendiriBerbagai corak pola kepribadian a.l: skizoid, obsesif (anankastik), paranoid, dependen, sosiopatik (anti-sosial, psikopat), dsb..

  • Memakai maskerketika sedang pilek menunjukkanpola kepribadian yg peduli kepadakemaslahatan sesama

  • Mengubah Perilaku / Kepribadian?Pendidikan dokter: belajar menjadi dokter, termasuk sikap dan perilaku dokter.Perilaku masih dapat diubah / diarahkan bila: ada dorongan kemauan untuk berubah, dibantu lingkungan yang kondusif.Landasan ciri dasar kepribadian tidak kaku.Tidak semua ciri kepribadian dapat diubah / penting diketahui untuk bidang kedokteran.

  • Moral, etik, norma dan sistem nilai (1)Bagian dari perilaku, proses perkembangan sejak dini yg dipela-jari/dibiasakan sepanjang hidup.Tidak dapat dibentuk hanya melalui teori (mis: indoktrinasi atau pelatihan selama 1-2 minggu).Bagian sistem nilai yg merupakan rambu-rambu tatanan kehidupan sosial / bermasyarakat, (tanpa tolok ukur yang baku).Subjektivitas tinggi & sangat dipengaruhi dasar pengembangan kepribadian => nurani => sikap & perilaku.

  • Moral, etik, norma dan sistem nilai (2)Moral: kualifikasi sikap, tindakan, perilaku, yang dilihat dari kesesuaian dengan nilai-nilai sosial yang berlaku (konformitas sosial).Etik: rangkuman standar aturan (rambu-rambu) atau pedoman mengenai apa yang dianggap baik, biasanya terkait dengan lingkup kelompok atau profesi tertentu (tertulis maupun tidak). Untuk bidang profesi biasanya disebut kode etik profesi ...

  • Moral, etik, norma dan sistem nilai (3)Norma dan Nilai: tolok-ukur umum perilaku yang dianggap patut (biasanya tidak tertulis) di lingkup masyarakat tertentu. Berkembang dalam kurun waktu lama dalam pengaruh tatanan budaya, agama, dsb.Rambu-rambu atau slogan? Di masyarakat yang tidak lagi terikat pada tatanan kehidupan yang kuat, sistem nilai menjadi kabur, sering ada standar rangkap yang membingungkan => bukan lagi rambu-rambu, tetapi hanya slogan. Sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian individudi lingkungan tsb.Akhirnya yg penting => kualitas NURANI

  • Kaitan dengan Pendidikan Dokter Dari segi mahasiswa:Kondusivitas kepribadianKemampuan penyesuaian akibat perbedaan latarbelakang kultural dan pendidikanPenyesuaian kearah profesi dokter:Penyesuaian cara belajar & kerjasama timPenyesuaian pandangan / falsafah hidupKemampuan tilikan dan kemampuan untuk pengembangan diri.

  • Kaitan dengan Lembaga Pendidikan Dari segi lembaga pendidikan:Seleksi masukKejelasan, konsistensi dan konsekuensi berbagai peraturan (termasuk sangsi)Kejelasan program pendidikanSuasana lingkungan kampus Panutan sebagai bagian pembelajaran berkesinambungan.

  • Dampak pada Sosok Dokter (1)Dahulu: Sosok dokter di masyarakat bukan sekedar seorang tenaga medis, juga merupakan sosok panutan, nara sumber dalam berbagai masalah kehidupan termasuk hal2 nonmedis, yang pendapatnya sering menjadi rujukan. Dokter diharapkan merupakan pribadi yang peka terhadap berbagai masalah kehidupan, keluarga, budaya dan kepercayaan/agama.

  • Sekarang? Banyak pelanggaran etik, malprak-tek, tindak medis/informasi medis yang tidak benar, kurang bijaksana/tidak professional => membingungkan dan membodohi masyarakat. Taraf sofistikasi masyarakat sendiri belum mendukung. Popularitas sering lebih menarik daripada kebenaran medis ataupun rasionalitas.Sekarang sudah mulai berubah => tuntutan legalDampak pada Sosok Dokter (1)

  • Penutup (1)Kepribadian/perilaku merupakan aset penting bagi sosok dokterPerilaku manusia adalah perilaku yang dipelajari , bukan perilaku instinktual Latar belakang kepribadian merupakan hal yg sangat pentingMenilai atau melihat perilaku sendiri (tilikan) tidak mudah dilakukan

  • Penutup (2)Tidak semua bentuk kepribadian kondu-sif untuk profesi kedokteran, yg meng-utamakan hubungan dokter-pasien.Berbagai ciri dasar kepribadian/perilaku tidak mudah berubah, tanpa motivasi pribadi dan contoh panutan berkelanjutanKemampuan berempati (dan kualifikasi hubungan dokter pasien lain) tidak cukup hanya dipelajari dari teori, perlu dikem- bangkan sejak kecil.

  • Penutup (3)Selama pendidikan dokter perlu ditim- bulkan kesadaran & dorongan pribadi yg terus-menerus agar mahasiswa mapu meningkatkan kemampuan tilikan diri, menuju perkembangan / kematangan kepribadian.Dibutuhkan panutan dan pemantauan jangka lama oleh staf pengajar

    _________________

  • PERILAKU / KEPRIBADIAN & PENDIDIKAN DOKTERTERIMA KASIH

  • ****Attitude manner of carrying oneself; disposition (stood in a graceful attitude); a state of mind or feeling (an attitude of hostility)It is a functional expression of behavior.Behavior the specified way to conduct oneself, to perform, the actions or reactions of a person in response to external or internal stimuli.Behavior is more general term conduct applies to actions considered from the standpoint of morality and ethics.Behavior is a functional manifestation of personalityPersonality the totality of qualities and traits, collective character, behavioral, emotional, and mental traits, distinctive to a person.Talking about attitude formation is in essence talking about the whole process of personality development.

    Attitude manner of carrying oneself; disposition (stood in a graceful attitude); a state of mind or feeling (an attitude of hostility)It is a functional expression of behavior.Behavior the specified way to conduct oneself, to perform, the actions or reactions of a person in response to external or internal stimuli.Behavior is more general term conduct applies to actions considered from the standpoint of morality and ethics.Behavior is a functional manifestation of personalityPersonality the totality of qualities and traits, collective character, behavioral, emotional, and mental traits, distinctive to a person.Talking about attitude formation is in essence talking about the whole process of personality development.

    **Attitude manner of carrying oneself; disposition (stood in a graceful attitude); a state of mind or feeling (an attitude of hostility)It is a functional expression of behavior.Behavior the specified way to conduct oneself, to perform, the actions or reactions of a person in response to external or internal stimuli.Behavior is more general term conduct applies to actions considered from the standpoint of morality and ethics.Behavior is a functional manifestation of personalityPersonality the totality of qualities and traits, collective character, behavioral, emotional, and mental traits, distinctive to a person.Talking about attitude formation is in essence talking about the whole process of personality development.

    *