keputusan pedagang muslim dalam memilih...
TRANSCRIPT
KEPUTUSAN PEDAGANG MUSLIM DALAM MEMILIH PEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
(Studi Kasus Pada Pedagang Muslim Pasar Ciputat)
Skripsi
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Tantri
NIM: 11140850000009
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439/2018 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
a. Nama Lengkap : Tantri
b. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 18 April 1996
c. Agama : Islam
d. Alamat : Jalan KH. Hasyim Ashari RT.01
RW.001 No. 45 Cipondoh,
Tangerang 15148
e. Hp : +6289658195495
f. E-mail : [email protected]
II. Latar Belakang Pendidikan
III. Latar Belakang Keluarga
a. Ayah : Subandi
b. Ibu : Jayi
c. Anak ke/dari : 3/3 bersaudara
d. Alamat : Jalan KH. Hasyim Ashari RT.01 RW.001
No. 45 Cipondoh, Tangerang 15148
Pendidikan Kota Tahun
SD Negeri Cipondoh 8 Tangerang 2002 - 2008
SMP Negeri 1 Tangerang Tangerang 2008 - 2011
SMA Negeri 3 Tangerang Tangerang 2011 - 2014
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta 2014 -2018
vi
ABSTRACT
This research analyzes about the factors that influence the decision of muslim
traders in the choosing of financing Islamic banks. The factors that made the
variable in this study among others is the marketing mix, social, personal, and
psychological factors. In this study is taken as many as 50 respondents i.e. muslim
market trader ciputat ever or are currently receiving financing Islamic banks.
Sampling method sampling is done by convenience. Data collected using
questionnaires and analyzed by the method of multiple regression analysis. The
results of this research show that partially marketing mix variable, social variable,
personal person variable and psychological variable have an influence on the
decision of muslim traders in the vote, while simultaneously the marketing mix
variables, social, personal and psychological factors have an influence on the
decision of muslim traders in the choosing of financing Islamic banks.
Keywords: Marketing Mix, Social, Personal Factor, Psychological, Muslim
Traders Decision
vii
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah. Faktor-faktor yang
dijadikan variabel dalam penelitian ini antara lain ialah bauran pemasaran, sosial,
faktor pribadi, dan psikologis. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 50 responden
yaitu pedagang muslim pasar ciputat yang pernah atau sedang menerima
pembiayaan bank syariah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode
convenience sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner dan
dianalisis dengan metode analisa regresi berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial variabel bauran pemasaran, variabel sosial,
variabel faktor pribadi dan variabel psikologis memiliki pengaruh terhadap
keputusan pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah, sedangkan
secara simultan variabel bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis
mempunyai pengaruh terhadap keputusan pedagang muslim dalam memilih
pembiayaan bank syariah.
Kata kunci : Bauran Pemasaran, Sosial, Faktor Pribadi, Psikologis, Keputusan
Pedagang Muslim
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’ Alamin, segala puji dan syukur hanya milik Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
semua karena hanya dengan ridho Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Keputusan Pedagang Muslim Dalam Memilih Pembiayaan
Bank Syariah (Studi Kasus Pada Pedagang Muslim Pasar Ciputat)”. Shalawat
dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dengan selesainya penelitian ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Subandi dan Ibu Jayi yang selalu
memberikan dukungan berupa doa, kasih sayang, semangat dan nasehat
yang terbaik selama ini.
3. Bapak Dr. Suhenda Wiranata, ME. selaku dosen pembimbing pertama.
Terima kasih atas segala ilmu, bimbingan, pendapat, waktu, masukan,
semangat, dan kebaikannya yang telah diberikan kepada penulis.
4. Ibu Ay Maryani, SE., M.Si. selaku dosen pembimbing kedua. Terima kasih
atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan dengan penuh kesabaran,
pertolongan, dukungan, waktu dan semangatnya selama ini.
5. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Jakarta Terima kasih banyak penulis ucapkan atas segala
pendidikan dan pengajaran yang telah diberikan, berupa ilmu dan waktunya
untuk mendidik para Mahasiswa/i FEB UIN Jakarta.
6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah SE., MBA. selaku Ketua Jurusan Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kesempatan yang telah diberikan
kepada penulis.
7. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Perbankan
Syariah.
8. Bapak Ade Suherlan, SE., MBA selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan.
9. Seluruh dosen, asisten dosen, karyawan dan staff FEB UIN Jakarta yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu disini, terima kasih atas segala ilmu,
waktu dan pertolongan yang tak ternilai selama ini bagi penulis.
10. Responden dan Pengelola Pasar Ciputat yang bersedia membantu dan
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner.
11. Sahabat-sahabatku, Bella, Maria, Ratna, Diah, Ulfa, Iir, dan Hesti yang
selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis selama ini.
ix
12. Sahabat-sahabat KKN dan bimbingan, Yessi, Zahrah, Dewi, Irda, dan Lita
yang telah memberikan bantuan dan semangat dalam penyelesaian skripsi
ini.
13. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan tahun 2014 FEB UIN, atas
semangat, doa, dukungan, serta kenangan indah semasa kuliah.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai kesalahan dan
kekurangan penulisan maupun dari isi materi. Oleh karena itu dengan segala
keterbatasan yang dimiliki, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun bagi penulis. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tangerang, 3 Maret 2017
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF....................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI....................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...........................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................v
ASTRACT..............................................................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10
A. Definisi Konsep dan Teori.........................................................................10
1. Bauran Pemasaran..........................................................................10
a. Pengertian Bauran Pemasaran............................................10
b. Unsur Bauran Pemasaran...................................................11
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen..............17
a. Faktor Sosial.......................................................................17
b. Faktor Pribadi.....................................................................21
c. Faktor Psikologis................................................................25
3. Pengambilan Keputusan.................................................................30
a. Tahap Pengambilan Keputusan..........................................30
xi
4. Bank Syariah..................................................................................37
a. Pengertian Bank Syariah....................................................37
b. Asas Bank Syariah.............................................................38
c. Produk Bank Syariah.........................................................39
d. Fungsi Bank Syariah..........................................................43
e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.............44
5. Pembiayaan.....................................................................................45
a. Pengertian Pembiayaan......................................................45
b. Unsur-Unsur Pembiayaan..................................................45
c. Jenis-Jenis Pembiayaan......................................................47
B. Hubungan Antar Variabel..........................................................................48
1. Hubungan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian....48
2. Hubungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian........................49
3. Hubungan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian...........50
4. Hubungan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian.................51
C. Penelitian Terdahulu..................................................................................52
D. Kerangka Pemikiran..................................................................................56
E. Hipotesis....................................................................................................57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................59
A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................59
B. Metode Penentuan Sampel.........................................................................60
1. Populasi dan Sampel.......................................................................60
C. Metode Pengumpulan Data........................................................................62
1. Studi Pustaka..................................................................................62
2. Studi Lapangan...............................................................................62
D. Metode Analisis Data.................................................................................63
1. Uji Kualitas Data............................................................................64
a. Uji Validitas........................................................................64
b. Uji Reliabilitas....................................................................64
2. Uji Asumsi Klasik..........................................................................65
a. Uji Normalitas....................................................................65
xii
b. Uji Multikolinearitas..........................................................66
c. Uji Heteroskedastisitas.......................................................67
3. Analisis Regresi Berganda...........................................................68
4. Uji Hipotesis.................................................................................69
a. Uji Parsial (t-test)................................................................69
b. Uji Simultan (F-test)...........................................................70
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)..........................................71
F. Operasional Variabel Penelitian.................................................................72
1. Variabel Independen (X)..............................................................72
a. Bauran Pemasaran (X1).......................................................73
b. Sosial (X2)...........................................................................73
c. Faktor Pribadi (X3)..............................................................73
d. Psikologis (X4)....................................................................74
2. Variabel Dependen (Y)...............................................................74
a. Pengenalan Masalah...........................................................74
b. Pencarian Informasi............................................................75
c. Evaluasi Alternatif..............................................................75
d. Keputusan Pembelian.........................................................75
e. Perilaku Pasca Pembelian...................................................75
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.......................................................79
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................79
B. Hasil Uji Deskriptif Demoografi Responden.............................................82
C. Analisis dan Pembahasan...........................................................................87
1. Hasil Uji Kualitas Data..................................................................87
a. Hasil Uji Validitas..............................................................87
b. Hasil Uji Reliabilitas..........................................................88
2. Hasil Uji Deskriptif Frekuensi Pertanyaan Responden..................89
a. Analisis Variabel Bauran Pemasaran (X1)..........................89
b. Analisis Variabel Sosial (X2)..............................................93
c. Analisis Variabel Faktor Pribadi (X3).................................96
d. Analisis Variabel Psikologis (X4).......................................98
xiii
e. Analisis Variabel Keputusan Pedagang Muslim (Y)........101
3. Hasil Uji Asumsi Klasik...............................................................105
a. Hasil Uji Normalitas.........................................................105
b. Hasil Uji Multikolinearitas...............................................107
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................107
4. Hasil Uji Regresi Berganda..........................................................108
5. Hasil Uji Hipotesis.......................................................................110
a. Hasil Uji Parsial (t-test)....................................................110
b. Hasil Uji Simultan (F-test)...............................................113
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)...............................113
6. Interpretasi....................................................................................115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................120
A. Kesimpulan...............................................................................................120
B. Saran.........................................................................................................121
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................123
LAMPIRAN........................................................................................................128
xiv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Bank Syariah di Indonesia 3
1.2 Data Lembaga Keuangan di Sekitar Pasar Ciputat 6
2.1 Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional 44
2.2 Penelitian Terdahulu 55
3.1 Skala Likert 63
3.2 Operasional Variabel Penelitian 76
3.3 Penetapan Skor Indikator 77
4.1 Klasifikasi Jenis Pedagang Tetap Pasar Ciputat 81
4.2 Jumlah Kios dan Los Pasar Ciputat 81
4.3 Jenis Kelamin Responden 83
4.4 Usia Responden 83
4.5 Pendidikan Responden 84
4.6 Jenis Dagangan Responden 84
4.7 Lama Waktu Responden Menjadi Pedagang 85
4.8 Pengalaman Responden Mengajukan Pembiayaan di
Bank Syariaah 86
4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian 88
4.10 Hasil Uji Reliabilitass Variabel Penelitian 88
4.11 Pembiayan Bank Syariah Memenuhi Kebutuhan dan
Keinginan saya 89
4.12 Harga Pembiayaan Bank Syariah Murah 90
4.13 Mengetahui Pembiayaan Bank Syariah Dari Iklan 90
4.14 Lokasi Kantor Bank Syariah Mudah Dijangkau 91
4.15 Karyawan Memiliki Skill Interaksi 92
4.16 Memilih Bank Syariah Karena Lahan Parkirnya Luas 92
4.17 Memilih Bank Syariah Karena Prosedur Solusi Masalah
Yang Baik 93
xv
4.18 Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah Karena Saran dan
Opini Teman/Sahabat 93
4.19 Organisasi Yang Mendorong Ikut Serta Dalam Pemilihan
Pembiayaan Bank Syariah 94
4.20 Keluarga Yang Sangat Mempengaruhi Pemilihan
Pembiayaan di Bank Syariah 95
4.21 Status Mewajibkan Memilih Pembiayaan Bank Syariah 95
4.22 Semakin Bertambah Umur Saya, Maka Kebutuhan Akan
Bank Semakin Perlu 96
4.23 Tingkat Pendapatan Yang Mempengaruhi Saya
Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah 97
4.24 Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah Karena
Kepribadian Orang Berbeda-beda 97
4.25 Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah Karena
Pengaruh Opini Diri Sendiri 98
4.26 Motivasi Yang Kuat Mendorong Keputusan Mengajukan
Pembiayaan di Bank Syariah 98
4.27 Memilih Bank Syariah Karena Memiliki Persepsi/
Gambaran Tentang Perbankan Syariah 99
4.28 Memilih Bank Syariah Karena Ingin Mempelajari
Sistem Perbankan Syariah 99
4.29 Memilih Pembiayaan Bank Syariah Karena Percaya
Dengan Kemampuan Perbankan Syariah 100
4.30 Kebutuhan Dipicu Oleh Rangsangan Dari Dalam Diri
Saya 101
4.31 Kebutuhan Dipicu Oleh Rangsangan Di Luar Diri Saya 101
4.32 Pencarian Informasi Seputar Pembiayaan Bank Syariah
Dengan Mengandalkan Memori Saya Saja 102
4.33 Pencarian Informasi Seputar Pembiayaan Bank Syariah
xvi
Dari Bertanya Kepada Teman, Koran, Majalah,dll 102
4.34 Memilih Bank Syariah Karena Pertimbangan Lokasi,
Kebersihan, Suasana, Dan Harga 103
4.35 Keputusan Memilih Pembiayaan Bank Syariah Karena
Faktor Terinspirasi Sikap Orang Lain 103
4.36 Keputusan Memilih Pembiayaan Bank Syariah Karena
Faktor Tak Terduga Seperti Harga Yang Diharapkan
Dengan Manfaat Yang Diharapkan 104
4.37 Puas Menggunakan Pembiayaan Bank Syariah 104
4.38 Tidak Puas Menggunakan Pembiayaan Bank Syariah 105
4.39 Tabel Uji Normalitas Dengan Metode One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Test 106
4.40 Hasil Uji Multikolonieritas 107
4.41 Hasil Uji Regresi Berganda 108
4.42 Hasil Uji t (Parsial) 110
4.43 Hasil Uji F (Simultan) 113
4.44 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 114
xvii
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 56
4.1 Struktur Organisasi Pasar Ciputat 80
4.2 Denah Lokasi Pasar Ciputat 81
4.3 Hasil Uji Normalitas Dengan Metode Normal
Probability Plots 106
4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Melihat Pola
Titik-Titik Pada Scatterplots Regresi 107
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.....................................................................128
Lampiran 2 Jawaban Responden......................................................................131
Lampiran 3 Hasil SPSS Karakteristik Responden............................................135
Lampiran 4 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Bauran
Pemasaran (X1).............................................................................137
Lampiran 5 SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosial (X2)...................137
Lampiran 6 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Faktor Pribadi
(X3)................................................................................................137
Lampiran 7 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Psikologis (X4)....138
Lampiran 8 Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan
Pedagang Muslim (Y)....................................................................138
Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian...........................................................138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan dengan usaha pokok
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang dengan prinsip dasar syariah, demi
menyelamatkan umat Islam dari praktek riba. Meskipun terjadi perbedaan
pendapat atas hukum bunga bank, tetapi hal ini menjadi salah satu faktor
pendorong tumbuhnya Bank Syariah di negara-negara dengan penduduk
mayoritas muslim, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, Bank Syariah diberlakukan atau diterapkan pada tahun
1992, yang dasar hukumnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah direvisi dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Tetapi dengan perkembangan
zaman, Perbankan Syariah memiliki undang-undang khusus yang mengatur
Bank Syariah, yaitu Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah (Sudi Is, 2015 : 7).
Menurut UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 7, Bank Syariah merupakan
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.
Bank Syariah berlandaskan pada ekonomi islam, yang mana melarang
adanya transaksi yang mengandung maysir, gharar, dan riba, bahkan
2
investasi pun dibatasi hanya pada bisnis yang halal (Prasetyoningrum,
2015:6).
Secara umum, Bank Syariah berperan sebagai lembaga intermediasi
keuangan. Intermediasi keuangan merupakan kegiatan menjembatani
kepentingan kelompok masyarakat yang kelebihan dana (idle funds) yang
umumnya juga disebut saver unit dengan kelompok yang membutukan dana
atau kekurangan dana (borrower unit). Sedangkan menurut Burhanuddin
(2010 : 1), intermediasi keuangan adalah penghubung di antara para pemilik
modal dengan pihak lain yang membutuhkannya.
Bank Syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (profit
loss sharing) memberikan alternatif sistem yang saling menguntungkan satu
sama lain, yakni antara masyarakat dan juga bank, serta mengedepankan
aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari
kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan (Prasetyonigrum, 2015: 6).
Bank Syariah dengan sistem bagi hasilnya sebagai alternatif
pengganti penerapan dengan sistem bunga ternyata dinilai telah berhasil
menghindarkan dampak negatif dari penerapan bunga, seperti a)
pembebanan pada nasabah berlebih-lebihan dengan beban bunga berbunga
(compound interest) bagi nasabah yang tidak mampu membayar pada saat
jatuh tempo, b) timbulnya pemerasan (eksploitasi yang kuat terhadap yang
lemah), c) terjadinya konsentrasi kekuatan ekonomi ditangan kelompok
elite, para bankir, dan pemilik modal, d) kurangnya peluang bagi kekuatan
3
ekonomi lemah/bawah untuk mengembangkan potensi usahanya. Selain
mampu menghindarkan dari dampak negatif penerapan bunga, Bank Islam
dengan sistem bagi hasil dinilai mampu mengalokasikan sumber daya dan
sumber dana secara efisien (Sadi Is, 2015:17).
Di samping itu, pendirian bank bagi hasil ini akan dapat memberi
pelayanan kepada bagian masyarakat yang karena prinsip agama atau
kepercayaan tidak bersedia memanfaatkan jasa-jasa bank konvensional.
Bagaimanapun juga harus diakui bahwa sistem bunga yang dianut oleh
perbankan merupakan pelanggaran terhadap syariat agama dan merupakan
riba yang di dalam hukum Islam merupakan perbuatan dosa atau haram.
Sejalan dengan itu bank dengan prinsip bagi hasil ini dimaksudkan untuk
melayani segmen pasar tersebut.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan perbankan syariah saat
ini pun semakin meningkat, hal ini terbukti dengan banyak berdirinya bank
syariah. Data statistik perbankan syariah pada jumlah BUS dan BPRS dari
tahun 2012 sampai pada tahun 2016 menjelaskan sebagai berikut:
Tabel 1.1
Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Sumber : OJK, Data Statistik Perbankan Syariah
Beberapa produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah kepada
masyarakat menurut Karim (2014:97), secara garis besar terbagi ke dalam
Indikasi 2012 2013 2014 2015 2016
KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS KP/UUS
BUS 11 11 12 12 12
UUS 24 23 22 22 22
BPRS 158 163 163 161 165
4
tiga kategori berdasarkan tujuan penggunaannya. Pertama, Financing atau
prinsip jual beli yang dilaksanakan sehubungan dengan adanya pemindahan
kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan
bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.
Kedua, Funding yang dapat berbentuk giro, tabungan, dan deposito. Prinsip
operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpun dana masyarakat
adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah. Ketiga, jasa dengan tujuan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan.
Pembiayaan merupakan item yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Selain untuk konsumsi juga sebagai tambahan modal usaha.
Semakin besar modal yang diperoleh maka akan semakin besar pula
peluang usaha untuk dijalankan. Sebaliknya, semakin kecil atau rendah
modal yang dimiliki maka usaha yang dijalankan pun cenderung kecil.
Dengan kata lain, laju perkembangan suatu usaha sangat bergantung pada
permodalan yang ada serta tingkat kelebihan resikonya (Sugiarti, 2012:57).
Dalam falsafah pembiayaan di Bank Islam, kaitan antara bank
dengan uang dalam suatu unit bisnis adalah penting, namun di dalam
pelaksanaannya harus menghilangkan adanya ketidakadilan,
ketidakjujuran, dan “penghisapan” (penghisapan pada bank umumnya bank
konvensional melakukan transaksi yang bersifat tidak boleh tidak, pasti,
selalu untung, dan tidak pernah rugi) dari satu pihak kepihak lain (bank
dengan nasabahnya). Kedudukan bank Islam dalam hubungan dengan para
5
nasabah adalah sebagai mitra investor dan pedagang, sedangkan dalam hal
bank pada umumnya, hubungannya adalah sebagai kreditor.
Melihat betapa adilnya sistem pembiayaan bank syariah berdasarkan
penjelasan diatas, namun masih saja prosentase jumlah penyaluran
pembiayaan bank syariah masih dibawah kredit bank konvensional.
Penyaluran pembiayaan perbankan berdasarkan survei yang dilakukan oleh
Bank Indonesia pada November 2017, penyaluran pembiayaan perbankan
syariah mencapai Rp277,6 triliun. Angka tersebut mengalami pertumbuhan
hingga 15% atau lebih tinggi dibandingkan 14,9% pada periode yang sama
di tahun sebelumnya. Namun begitu, pembiayaan perbankan syariah hanya
menyumbang 6% dari seluruh penyaluran kredit bank umum.
Penyaluran tersebut pun hanya dari 22 % masyarakat Indonesia usia
dewasa yang sudah bisa mengakses perbankan. Karena selebihnya sekitar
75 % masyarakat Indonesia usia dewasa belum bisa mengakses perbankan,
menurut Muliaman selaku kepala Otoritas Jasa Keuangan (Rachman : 2015)
Masyarakat pada dasarnya akan memilih suatu produk apabila
kebutuhan dan keinginannya dapat terpenuhi oleh produk tersebut. Namun
Seorang konsumen pun dalam memilih sebuah produk tentu bukan semata-
mata karena dorongan kebutuhan semata. Faktor bauran pemasaran, sosial,
faktor pribadi, dan psikologis juga menjadi pertimbangan bagi seorang
konsumen dalam memilih produk tertentu. Oleh karena itu, dunia perbankan
harus terus berinovasi dalam mengembangkan produk-produk yang telah
diciptakan atau yang baru hendak diciptakan. Namun, hanya inovasi saja
6
tidak cukup tanpa diiringi dengan sosialisasi dan promosi produk kepada
masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
Penelitian ini dilakukan di sekitar daerah dan lingkungan Pasar
Ciputat, yang beralamatkan di Jl. Aria Putra Kecamatan Ciputat No. 03,
Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Hal tersebut didasari oleh
mayoritas pedagang di Pasar Ciputat ialah pedagang muslim dan juga Pasar
Ciputat dapat dikatakan sebagai pasar yang cukup besar dan strategis di
wilayah Tangerang Selatan. Namun amat disayangkan berdirinya bank
syariah tidak terlihat di sekitar kawasan Pasar Ciputat. Berikut merupakan
data bank syariah dan bank konvensional terdekat dengan Pasar Ciputat :
Tabel 1.2
Data Lembaga Keuangan di Sekitar Kawasan Pasar Ciputat
Sumber : Data Primer diolah
Lahirnya perbankan syariah ialah untuk menjawab kebutuhan akan
bank tanpa bunga bagi segmen tertentu, yakni masyarakat muslim yang
mencakup pedagang muslim didalamnya. Namun pada kenyataannya yang
berasal dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
pedagang muslim masih lebih memilih perbankan konvensional. Hal
tersebut dikarenakan perbankan syariah masih belum mendapatkan
kepercayaan penuh di kalangan masyarakat, masyarakat pun masih
beranggapan bahwa antara bank syariah dan bank konvensional keduanya
No Jenis Lembaga Keuangan Jumlah Jarak (km)
1 Bank Syariah 0 0-1 Km
2 Bank Konvensional 3 0-1 Km
7
tidak ada yang membedakan serta tidak sedikit dari masyarakat muslim pun
yang tidak mengetahui ataupun tidak peduli akan haramnya riba.
Penulis tertarik untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi
keputusan pedagang muslim pasar ciputat dalam memilih pembiayaan bank
syariah dengan melihat kondisi Pasar Ciputat yang tidak ada satupun berdiri
bank syariah di sekitar kawasan Pasar Ciputat dan ditengah-tengah
masyarakat yang masih lebih memilih untuk mengajukan pembiayaan di
bank konvensional. Namun mengingat banyaknya faktor yang
melatarbelakangi keputusan pedagang muslim, penulis membatasinya
dengan menggunakan variabel bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi dan
psikologis. Berdasarkan hal tersebut, penulis menjadikan permasalahan
diatas sebagai tema skripsi dengan judul: “Keputusan Pedagang Muslim
Dalam Memilih Pembiayaan Bank Syariah (Studi Kasus Pada Pedagang
Muslim Pasar Ciputat)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah bauran pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah ?
2. Apakah sosial berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah ?
8
3. Apakah faktor pribadi berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah ?
4. Apakah psikologis berpengaruh secara parsial terhadap keputusan
pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah ?
5. Apakah bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi dan, psikologis
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pedagang dalam
memilih pembiayaan bank syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis pengaruh bauran pemasaran secara parsial terhadap
keputusan pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah.
2. Menganalisis pengaruh sosial secara parsial terhadap keputusan
pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah.
3. Menganalisis pengaruh faktor pribadi secara parsial terhadap
keputusan pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah.
4. Menganalisis pengaruh psikologis secara parsial terhadap keputusan
pedagang dalam memilih pembiayaan bank syariah.
5. Menganalisis pengaruh bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi dan
psikologis secara simultan terhadap keputusan pedagang dalam
memilih pembiayaan bank syariah.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Bank Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam
mengambil keputusan yang akan diambil oleh bank syariah ataupun
memberikan masukan dan saran bagi bank syariah.
2. Bagi Peneliti
Selain sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan. Penelitian
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang
pandangan masyarakat terhadap faktor yang menentukan keputusan
masyarakat ataupun pedagang muslim dalam memilih pembiayaan
bank syariah.
3. Bagi Pembaca Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi
penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan
dari penelitian yang telah ada maupun yang akan dilakukan.
4. Bagi Masyarakat
Menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat, terkhusus
bagi masyarakat muslim untuk lebih memilih mengajukan
pembiayaan di Bank Syariah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Konsep dan Teori
1. Bauran Pemasaran
a. Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat
digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang
ditawarkan kepada pelanggan (Tjiptono, 2014 : 41). Adapun menurut
Assauri (2017 : 198), bauran pemasaran adalah kombinasi variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel
yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi
para pembeli atau konsumen. Sedangkan menurut Swastha dan Irawan
(2008 : 74), bauran pemasaran adalah variabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen. Jadi, Bauran Pemasaran terdiri
dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh
perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar
sasarannya.
Bauran pemasaran pada produk berbeda dengan bauran pemasaran
produk jasa. Bauran pemasaan produk barang mencakup 4P, yakni
Product, Price, Promotion, dan Place. Sedangkan untuk bauran
11
pemasaran untuk produk jasa diperluas dan ditambahkan dengan tiga
unsur lainnya, yaitu People, Process dan Physical Evidence.
b. Unsur Bauran Pemasaran
Unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal sebagai berikut :
1) Product
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang
ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk
bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun yang
tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.
Oleh karena itu, setiap perusahaan di dalam mempertahankan
dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu
mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang
dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan
daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar.
Strategi produk dalam hal ini adalah menetapkan cara dan
penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga
dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang,
melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar
(Assauri, 2017 : 199).
12
2) Pricing
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat harga
yang ditawarkan oleh konsumennya itu. Pengusaha dapat
mencantumkan harga yang rendah serta pemberian
discount/potongan harga, mencantumkan harga obral dan
sebagainya. Dengan cara penetapan harga semacam ini akan
dapat menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk segera
melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan
kesempatan yang terbatas waktunya bagi berlakunya harga obral
tersebut (Gitosudarmo, 2017: 151).
Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual
produk nya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan
berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang
tersebut. Adapun dasar penetapan harga yaitu: Biaya produksi,
konsumen, dan persaingan
3) Promotion
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan
produk yang ditawaran oleh perusahaan kepada mereka dan
kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
Ataupun bagi yang sudah kenal dapat menjadi lebih menyenangi
produk itu, bahkan bagi yang sudah agak lupa diharapkan agar
13
dapat menjadi ingat kembali akan produk tersebut (Gitosudarmo,
2017 : 151).
Adapun alat-alat yang dapat digunakan untuk
mempromosikan produknya pengusaha dapat memilih beberapa
cara yaitu :
1. Advertising, merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Advertising ini dapat
dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah,
bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang
dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
2. Promosi penjualan (Sales Promotion), adalah kegiatan
perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya
sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan
pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik
perhatian konsumen.
3. Personal Selling, merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan para calon
konsumennya. Yang termasuk dalam kategori personal
selling adalah: Door to door selling, Mail Order, Telephone
Selling, Direct Selling.
4. Publisitas, merupakan cara yang dilakukan dengan cara
membuat berita tentang produk atau perusahaan yang
14
menghasilkan produk tersebut di mass media, misalnya saja
berita di surat kabar, berita di radio atau televisi maupun
majalah tertentu dan sebagainya.
4) Place
Keputusan distibusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi
keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai di mana
sebuah hotel atau restoran harus didirikan), keputusan mengenai
penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi
para pelanggan (misalnya, apakah akan menggunakan jasa agen
perjalanan ataukah harus memasarkan sendiri paket liburan
secara langsung kepada konsumen), dan keputusan non-lokasi
yang ditetapkan demi ketersediaan jasa (contohnya, penggunaan
telephone delivery systems) (Tjiptono, 2014 : 43).
5) People
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam
bauran pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan dengan
konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus
pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat
mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap
output akhir yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, bagaimana
sebuah mobil dibuat umumnya bukanlah faktor penting bagi
pembeli mobil tersebut. Konsumen tidak terlalu memusingkan
15
apakah karyawan produksi berpakaian acak-acakan, berbahasa
kasar di tempat kerja atau datang terlambat ke tempat kerjanya.
Yang penting bagi pembeli adalah kualitas mobil yang dibelinya.
Di lain pihak, dalam industri jasa, setiap orang merupakan ‘part-
time marketer’ yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak
langsung pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu,
setiap organisasi jasa (terutama yang tingkat kontaknya dengan
pelanggan tinggi) harus secara jelas menentukan apa yang
diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan
pelanggan. Untuk mencapai standar yang ditetapkan, metode-
metode rekrutmen, pelatihan, pemotivasian, dan penilaian kinerja
karyawan tidak dapat dipandang semata-mata sebagai keputusan
personalia, semua itu juga merupakan keputusan bauran
pemasaran yang penting (Tjiptono, 2014 : 43).
6) Physical Evidence
Menurut Abuznaid yang dikutip oleh Asnani dan Fanani,
bukti fisik yang menjadi parameter bauran pemasaran adalah
Pertama, Fasilitas Eksterior, meliputi: desain eksterior, signage
(simbol, arah, petunjuk), parkir, pemandangan, dan lingkungan
sekitar.
Kedua, Fasilitas Interior meliputi unsur-unsur desain
interior, peralatan yang digunakan untuk melayani pelanggan
secara langsung atau digunakan untuk menjalankan bisnis,
16
signage (simbol, arah, petunjuk), tata letak, kualitas sirkulasi
udara dan suhu. Ketiga, Tangibles Other (bukti fisik lain)
meliputi: bukti fisik perusahaan, kartu nama, alat tulis pendukung
proses, tagihan, laporan, penampilan kayawan, seragam, dan
proses (Asnawi dan Fanani, 2017 : 172).
7) Process
Proses bagian dari bauran pemasaran yang penting. Menurut
Abuznaid yang dikutip oleh Asnani dan Fanani, elemen proses
meliputi prosedur, mekanisme, alur kegiatan dalam pelayanan.
Proses juga menunjukkan bagaimana produk atau jasa disajikan
sampai pada pengguna akhir. Dalam proses marketer harus
memiliki intergritas intelektual dan tingkat kesadaran yang lebih
tinggi pada konsumen. Marketer harus menumbuhkan
kepercayaan, berkomunikasi dan mempraktikkan nilai-nilai etika
mendasar yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Dalam melakukan proses marketer harus memiliki beberapa
nilai-nilai dasar, seperti kejujuran, tanggung jawab, keadilan, rasa
hormat, keterbukaan dan kemasyarakatan. Produk atau jasa yang
disampaikan kepada konsumen merupakan amanah yang harus
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, apa pun bentuknya,
proses yang baik akan mendukung terciptanya kepuasan
konsumen (Asnawi dan Fanani, 2017 : 174)
17
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial, pribadi, dan
psikologis.
a. Faktor Sosial
Faktor sosial yakni pengaruh dari teman, keluarga, komunitas,
sosial dan lain-lain (Tjiptono dan dan Diana, 2016 : 77). Perilaku
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok
acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
1) Kelompok acuan
Kelompok terdiri dari dua orang atau lebih yang beinteraksi
dengan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu (Peter dan
Olson, 2014 : 132). Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau
tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut
(Setiadi, 2010 : 11). Beberapa di antaranya kelompok primer,
yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan,
seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang
berinteraksi dengan seseorang secara terus-menerus dan informal.
Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti
kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang
cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak
begitu rutin (Kotler dan Keller, 2009 : 217).
18
Orang yang dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka,
sekurang-kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat
seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan
memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang; kelompok
acuan menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok
sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan
merek aktual. Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok di
luar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok yang
ingin dimasuki seseorang; Kelompok dissosiasi adalah kelompok
yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang.
Pengaruh kelompok acuan berubah seiring dengan
perkembangan produk dalam siklus hidup produknya. Ketika
suatu produk pertama kali diperkenalkan, keputusan untu
membeli sangat dipengaruhi oleh pihak lain, tetapi pilihan merek
tidak begitu dipengaruhi oleh pihak lain. Pada tahap pertumbuhan
pasar, pengaruh kelompok acuan bersifat kuat untuk pilihan
produk dan merek. Pada tahap kedewasaan produk, hanya pilihan
merek saja yang sangat dipengaruhi oleh pihak lain. Pada tahap
penurunan, pengaruh kelompok bersifat lemah baik terhadap
pilihan produk maupun pilihan merek (Abdullah dan Tantri, 2016
: 116).
Perusahaan manufaktur yang produk dan mereknya sangat
dipengaruhi oleh kelompok acuan harus menentukan cara
19
menjangkau dan mempengaruhi para pemimpin opini di
kelompok acuan itu. Pemimpin opini (opinion leader) adalah
orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat
memberikan saran atau informasi tentang produk atau jenis
produk tertentu, seperti merek apa yang terbaik atau apa manfaat
produk tertentu. Para pemasar berusaha menjangkau para
pemimpin opini dengan mengidentifikasikan ciri-ciri demografis
dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini,
mengidentifikasikan media yang dibaca oleh pemimpin opini,
dan mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini
2) Keluarga
Keluarga terdiri dari sedikitnya dua orang kepala rumah
tangga dan orang yang memiliki hubungan darah dengannya,
hubungan pernikahan, atau adopsi (Peter dan Olson, 2014 : 139).
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh. Kita bisa membedakan dua keluarga dalam
kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation)
terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang
memperoleh orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta
pemahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi dan cinta
(Setiadi, 2010 : 11). Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu
sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua
terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan.
20
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian
sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation)
seseorang, yakni pasangan hidup (suami/itsri) anak-anaknya.
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara
ekstensif (Abdullah dan Tantri, 2016 : 117).
3) Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya, seperti keluarga, klub, dan organisasi. Posisi orang
tersebut dalam setiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan
peran dan statusnya (Setiadi, 2010 : 11). Terhadap orang tuanya,
Carol Tan memainkan peran sebagai anak; dalam keluarganya,
Carol berperan sebagai istri; dalam perusahaannya, dia berperan
sebagai manajer regional. Suatu peran terdiri atas kegiatan-
kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran
Carol akan mempengaruhi sebagian dari perilaku pembeliannya
Setiap peran membawa suatu status. Seorang ahli bedah
mempunyai status yang lebih tinggi daripada seorang manajer
penjualan, dan seorang manajer penjualan memiliki status yang
lebih tinggi daripada seorang pegawai klerikal. Orang-orang
memilih produk yang dapat mengomunikasikan peran dan status
mereka di masyarakat. Oleh karena itu, direktur utama
21
perusahaan sering mengendarai Mercedes dan memakai pakaian
yang mahal (Kotler dan Keller, 2009 : 222).
b. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup;
pekerjaan, keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta nilai
dan gaya hidup pembeli. Karena banyak karakteristik ini memiliki
dampak sangat langsung pada perilaku konsumen.
Contoh sederhana, pekerjaan atau profesi seseorang
mempengaruhi pilihan barang dan jasa yang dibeli. Eksekutif bisnis,
dokter bedah, buruh bangunan, dan mekanik di bengkel reparasi mobil
akan memilih busana yang berbeda untuk dikenakan di tempat kerja
(Tjiptono dan Diana, 2016 : 77).
1) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada masa
balita, makan hampir semua jenis makanan pada masa
pertumbuhan dan dewasa, dan makan makanan diet khusus pada
maasa tua. Selera orang akan pakaian, perabot mebel, dan rekreasi
juga berhubungan dengan usia (Abdullah dan Tantri, 2016 : 118).
Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan
jumlah, usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada suatu
22
saat. Selain itu, tahap siklus hidup psikologis bisa terjadi. Orang
dewasa mengalami “perjalanan” dan “perubahan” tertentu
sepanjang hidupnya, misalnya menikah, mempunyai anak, sakit,
relokasi, beralih kerja dan lain-lain yang tentunya memunculkan
kebutuhan baru akan barang atau jasa (Kotler dan Keller, 2009 :
222).
2) Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya.
Misalnya pekerja kerah biru akan membeli pakaian kerja, sepatu
kerja, dan kotak makan siang sedangkan direktur perusahaan akan
membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara,
keanggotaan country club, dan perahu layar (Kotler dan Keller,
2009 : 223).
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
seseorang. Kondisi ekonomi meliputi pendapatan yang bisa
dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya),
tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang likuid), utang,
kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja versus
menabung (Abdullah dan Tantri, 2016 : 118).
3) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu
yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.
Sebenarnya, pengaruh sifat kepribadian konsumen terhadap
23
pandangan dan perilaku pembeliannya adalah sangat umum, dan
usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadiaan dengan
berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya tidak
berhasil. Namun para ahli percaya bahwa kepribadian itu juga
mempengaruhi perilaku pembelian seseorang (Swastha dan
Irawan, 2017 : 112).
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda
dari setiap orang yang memandang responsnya terhadap
lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian merupakan suatu
variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku
konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan
memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian
tersebut dan berbagai pilihan produk atau merek statusnya
(Setiadi, 2010 : 12).
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian
yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia (human
psychological traits) yansg khas yang menghasilkan tanggapan
yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan
lingkungannya. Kebiasaan biasanya digambarkan dengan
menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri
dan kemampuan beradaptasi.
24
Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna
dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah
bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan bahwa
konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok
dengan kepribadian dirinya (Kotler dan Keller, 2009 : 223).
Faktor lain yang ikut mempengaruhi tingkah laku pembelian
adalah konsep diri. Konsep diri merupakan cara bagi seseorang
untuk melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia
mempunyai gambaran tentang diri orang lain. Manajer pemasaran
harus dapat mengidentifikasikan tujuan konsumen karena dapat
mempengaruhi perilaku mereka. Dalam situasi tertentu, kita dapat
menentukan tujuan ini jika mengetahui tentang konsep diri
seseorang (Swastha dan Irawan, 2008 : 113).
4) Gaya Hidup Dan Nilai
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapat seseorang.
Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang statusnya
(Setiadi, 2010 : 12).
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang
berbeda Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
25
terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara
produk mereka dan kelompok gaya hidup. Contohnya,
perusahaan penghasil komputer mungkin mendapatkan bahwa
sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian
prestasi. Dengan demikian, para pemasar dapat lebih jelas
mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang berprestasi (Kotler
dan Keller, 2009 : 224).
c. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh empat faktor
psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
memori.
1) Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan cukup mampu mendorong
seseorang untuk bertindak. Motivasi mencerminkan kekuatan
internal atau kebutuhan yang mendorong seorang konsumen
untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mencari informasi
atau membeli produk tertentu (Tjiptono dan Diana, 2016: 78).
Tiga teori yang terkenal antara lain : Teori Sigmund Freud,
Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg (Kotler dan Keller ,
2009 : 226).
26
i. Teori Motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan
psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia
sebagian bersifat di bawah sadar. Freud melihat bahwa
seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring
dengan proses pertumbuhannya dan proses penerimaan
aturan sosial. Keinginan ini tidak pernah berhasil
dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna, dan
biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah
bicara, dan perilaku neurotis (Setiadi, 2010 : 13).
ii. Teori Motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang
didorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu.
Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang
besar untuk keamanan pribadi, sedangkan orang lain
menggunakan waktu dan energi yang besar untuk
mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa
kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari
kebutuhan yang paling mendesak hingga yang kurang
mendesak (Setiadi, 2010 : 13).
iii. Teori Motivasi Herzberg, mengembangkan teori motivasi
dua faktor yang membedakan antara faktor yang
menyebabkan ketidakpuasan dan faktor yang
menyebabkan kepuasan. Teori ini memiliki dua implikasi.
Pertama, penjual haruslah menghindari faktor-faktor yang
27
menimbulkan ketidakpuasan seperti buku pedoman
penggunaan komputer yang kurang buruk atau
kebijaksanaan pelayanan yang kurang baik. Kedua
produsen haruslah mengidentifikasi faktor-faktor yang
menimbulkan kepuasan atau motivasi utama dari
pembelian di pasar komputer dan memastikan hal-hal
tersedia. Faktor-faktor yang memuaskan ini akan
membuat perbedaan utama antara merek komputer yang
dibeli oleh pelanggan (Setiadi, 2010 : 13).
2) Persepsi
Seseorang yang termotivasi akan siap bertindak.
Bagaimana orang yang termotivasi tersebut akan benar-benar
bertindak dipengaruhi persepsinya mengenai situasi tertentu
(Abdullah dan Tantri, 2016 : 120). Persepsi didefinisikan
sebagai proses di mana seseorang memilih, mengorganisasikan,
mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran yang berarti dari dunia ini (Setiadi, 2010 : 13).
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009 : 228), Persepsi
adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi juga
diartikan sebagai proses yang dilalui seseorang dalam
menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan
28
informasi guna membentuk pemahaman utuh atas obyek
tertentu (Tjiptono dan Diana, 2016 : 77). Dalam pemasaran,
persepsi itu lebih penting daripada realitas, karena persepsi
itulah yang akan mempengaruhi perilaku aktual konsumen.
3) Pembelajaran
Ketika orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran
mencerminkan perubahan perilaku individu yang disebabkan
bertambahnya pengalaman (Tjiptono dan Diana, 2016 : 78).
Pengalaman dapat mempengaruh pengamatan seseorang dalam
bertingkah laku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatannya di masa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab
dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman
(Swastha dan Irawan, 2008 : 111). Sebagian besar perilaku
manusia adalah belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa
pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara
pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan
penguatan.
Pendorong (drives) adalah rangsangan internal kuat yang
mendorong tindakan. Isyarat (cues) adalah rangsangan kecil yang
menentukan kapan, di mana, dan bagaimana tanggapan
seseorang. Andaikan anda membeli komputer Dell. Jika
pengalaman anda menyenangkan, tanggapan anda terhadap
komputer dan Dell akan diperkuat secara positif. Kemudian,
29
ketika anda ingin membeli printer, anda mungkin
mengasumsikan bahwa Dell membuat komputer yang baik, Dell
juga membuat printer yang baik. Dengan kata lain, Anda
menggeneralisasi tanggapan anda terhadap rangsangan yang
serupa (Kotler dan Keller, 2009 : 230).
4) Memori
Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang
ketika mereka mengarungi hidup dapat berakhir dalam memori
jangka panjang. Para psikolog kognitif membedakan memori
jangka pendek (STM-Short Term Memory) atau menyimpan
informasi sementara dan memori jangka panjang (LTM-Long
Term Memory) atau menyimpan informasi yang lebih permanen.
(Kotler dan Keller, 2009 : 230). Terdapat dua proses memori
antara lain: encoding memori dan mendapatkan kembali ingatan.
Encoding memori merujuk pada bagaimana dan di mana
informasi masuk ke dalam memori. Pada umumnya, semakin
banyak perhatian diberikan pada pengertian informasi selama
encoding, maka akan semakin kuat asosiasi hasil dalam memori.
Sedangkan mendapat kembali memori merujuk pada bagaimana
informasi membangkitkan memori kita.
30
3. Pengambilan Keputusan
a. Tahap Pengambilan Keputusan
Para sarjana pemasaran telah menyusun “model urutan tahap”
proses keputusan pembelian. Para konsumen melewati lima tahap:
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Jelaslah bahwa
proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan
dan memiliki dampak yang lama setelah itu.
Namun, para konsumen tidak selalu melewati seluruh lima urutan
tahap ketika membeli produk. Mereka bisa melewati atau membalik
beberapa tahap. Seorang wanita yang membeli merek pasta gigi yang
biasa digunakannya akan langsung bertindak dari kebutuhan akan
pasta gigi ke keputusan pembelian, dengan melewati pencarian dari
kebutuhan akan pasta gigi ke keputusan pembelian.
1) Pengenalan Masalah
Filsuf John Dewey mengamati bahwa masalah yang
didefinisikan dengan baik sesungguhnya telah terpecahkan
setengahnya. Arti pernyataan dalam konteks pemasaran adalah
bahwa masalah yang didefinisikan dengan baik menggambarkan
kerangka berpikir yang tepat sehingga solusi dapat diperoleh.
Kerangka ini mencakup di dalamnya tujuan pengambil
keputusan, pengenalan adanya hambatan, dan adanya ukuran
31
sukses, atau sasaran, untuk mengkaji kemajuan atas penyelesaian
masalah tersebut (Kerin dan Peterson, 2015 : 52).
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah
satu kebutuhan seseorang seperti lapar dan haus mencapai
ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Dalam
kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.
Seseorang bisa mengagumi mobil baru tetangganya atau
menonton iklan di televisi tentang hiburan di Hawaii yang
memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan suatu
pembelian (Kotler dan Keller, 2009 : 235).
Sedangkan menurut Lovelock, Wirthz dan Mussery (2010 :
43), keputusan untuk membeli atau menggunakan jasa akan
dipacu oleh kebutuhan dasar atau timbulnya kebutuhan dari
seorang individu maupun organisasi. Kesadaran akan suatu
kebutuhan ini akan mendorong pencarian informasi dan
pengevaluasian berbagai alternatif sebelum sebuah keputusan
diambil. Kebutuhan ini bisa dipacu oleh : pikiran bawah sadar
(misalnya identitas dan aspirasi pribadi), kondisi fisik (misalnya
rasa lapar Susan Munro mendorongnya pergi ke Burger King),
dan sumber eksternal (misalnya aktivitas pemasaran perusahaan
penyedia jasa).
32
2) Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi bisa
dilakukan secara pasif maupun proaktif. Dalam pencarian internal
(pasif), konsumen mengakses dan mengandalkan memorinya
berkenaan dengan informasi-informasi relevan menyangkut
produk atau jasa yang sedang diperimbangkan untuk dibeli.
Sedangkan dalam pencarian eksternal (proaktif), konsumen
mengumpulkan informasi-informasi baru melalui sumber-sumber
lain selain pengalamannya sendiri, misalnya bertanya kepada
teman, membaca koran atau majalah, mem-browsing portal dan
situs-situs perusahaan di internet, mencari informasi via media
sosial, dan seterusnya (Tjiptono dan Diana, 2016 : 65).
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-
sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan
pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan
ke dalam empat kelompok berikut ini.
Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, dan
kenalan. Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga, penyalur,
kemasan, pajangan di toko. Sumber publik, yaitu media massa,
organisasi penentu peringkat konsumen. Sumber pengalaman,
33
yaitu penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk (Kotler dan
Keller, 2009 : 235).
Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari
suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang
didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang
paling efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi. Setiap
sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda
dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi komersil
umumnya melaksanakan fungsi memberi tahu, sedangkan sumber
pribadi melaksanakan fungsi legitimasi dan atau evaluasi
(Setiadi, 2010 : 16).
3) Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen mengolah informasi merek yang
bersaing dan membuat penilaian akhir ? Tidak ada proses evaluasi
tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau
oleh satu konsumen dalam semua siatuasi pembelian. Terdapat
beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru
yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang
berorientasi kognitif, yaitu model tersebut menganggap
konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar
dan rasional.
Konsep dasar tertentu akan membantu kita memahami
proses evaluasi konsumen. Kita bisa melihat bahwa konsumen
34
berusaha memuaskan suatu kebutuhan. Konsumen tersebut
mencari manfaat (benefit) dari suatu produk. Konsumen
memandang setiap produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang
dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut.
Konsumen bersikap berbeda-beda dalam menilai atribut-
atribut produk yang dianggap relevan atau menonjol. Mereka
akan memberikan perhatian paling besar pada atribut yang bisa
memberikan manfaat yang dicari (Abdullah dan Tantri, 2016 :
132). Atribut yang diminati oleh pembeli berbeda-beda
bergantung jenis produknya, misalnya sebagai berikut: (Kotler
dan Keller, 2009 : 237)
1. Kamera. Ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran
kamera, harga.
2. Hotel. Lokasi, kebersihan, suasana, harga.
3. Obat Kumur. Warna, efektivitas, kemampuan membunuh
kuman, hara, rasa/aroma.
4. Ban. Keselamatan, umur pemakaian, mutu ketika dikendarai,
harga.
4) Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek
35
yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen biasa mengambil lima sub-keputusan : merek (merek
A), dealer (dealer 2), kuantitas (sebuah komputer), waktus (akhir
pekan), dan metode pembayaran (kartu kredit). Dalam pembelian
produk sehari-hari, keputuannya lebih kecil dan kebebasannya
juga lebih kecil. Sebagai contoh, saat membeli gula, seorang
konsumen tidak banyak berpikir tentang pemasok atau metode
pembayaran (Kotler dan Keller, 2009 : 240).
Berbagai keputusan pembelian untuk layanan jasa yang
sering dilakukan merupakan hal yang cukup sederhana dan dapat
dibuat dengan cepat, tanpa perlu terlalu banyak pemikiran seperti
persepsi risikonya rendah, pilihan-pilihannya jelas, dan karena
pernah digunakan sebelumnya, karakteristik-karakteristiknya
mudah dipahami. Jika konsumen sudah memiliki pemasok
favorit, dia mungkin akan memilihnya lagi selama tidak ada
alasan kuat untuk memilih yang lain (Lovelock, Wirthz dan
Mussery, 2010 : 52 ).
Menurut Setiadi (2010 : 17) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi tujuan pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, artinya semakin
dekat hubungan orang lain tersebut dengan konsumen, maka
semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan
tujuan pembeliannya. Faktor yang kedua adalah faktor yang tidak
36
terduga seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pilihan dibuat dan produk dibeli serta dikonsumsi,
evaluasi purnabeli akan berlangsung (Tjiptono dan Diana, 2016 :
75). Selama tahap pasca pembelian, pelanggan melanjutkan
dengan mengevaluasi kualitas jasa dan kepuasan atau
ketidakpuasan mereka terhadap jasa tersebut. Hasil dari proses ini
akan mempengaruhi sikap mereka kemudian, seperti apakah
mereka akan tetap loyal atau tidak terhadap penyedia jasa tersebut
dan apakah mereka akan memberikan rekomendasi positif
ataukah negatif kepada anggota keluarga dan teman-teman lain.
Pelanggan mengevaluasi kualitas jasa dengan
membandingkan apa yang mereka harapkan dengan apa yang
mereka anggap telah mereka terima. Jika harapan mereka
terpenuhi bahkan terlampaui, mereka yakin telah menerima jasa
yang berkualitas tinggi. Namun, jika pengalaman dalam
menggunakan jasa itu tidak memenuhi harapan pelanggan,
mereka akan merasa jasa itu buruk (Lovelock dan Wright, 2007 :
77).
37
4. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau Bank Syariah adalah badan usaha yang fungsinya
sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada
masyarakat, yang sistem dan mekanisme kegiatan usahanya
berdasarkan kepada hukum Islam atau prinsip syariah sebagaimana
yang diatur dalaam Alquran dan Al-Hadis (Usman, 2012: 35).
Di Indonesia, regulasi mengenai Bank Syariah tertuang dalam UU
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank Syariah adalah
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit
Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Soemitra,
2017 : 58).
Bank Syariah adalah bank yang berasaskan pada asas kemitraan,
keadilan, transparansi dan universal serta melakukan kegiatan ussaha
perbankan berdasarkan prinsip syariah (Susyanti, 2016 : 45).
Sedangkan menurut Sudarsono yang dikutip oleh Fahmi (2015 :
26), Bank Syariah ialah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran
serta peredaran uang yang beroperasi pada prinsip-prinsip syariah.
Ada banyak pendapat yang mendefinisikan tentang perbankan syariah
dan semua definisi tersebut mengacu pada konsep dan isi Al-Qur’an,
Hadist, Qiyas dan Ijma para ulama.
38
b. Asas Bank Syariah
Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanyya berdasarkan
(Mardani, 2015 : 25) :
1) Prinsip Syariah
Kegiatan usaha yang berasaskan prinsip syariah, antara lain
kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur :
a) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil)
antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang
tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl),
atau dalam transaksi pinjam meminjam yang
mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas
mengembangkan dana yang diterima melebihi pokok
pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);
b) Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu
keadaan yang tidak pasti dan besifat untung-untungan;
c) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak
dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat
diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain
dalam syariah;
d) Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam
syariah;
e) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi
pihak lainnya.
39
2) Demokrasi ekonomi
Yang dimaksud dengan “Demokrasi Ekonomi” adalah
kegiatan ekonomi syariah yang mengandung nilai keadilan,
kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan.
3) Prinsip Kehati-hatian
Yang dimaksud dengan “Prinsip Kehati-hatian” adalah
pedoman pengelolaan bank syariah yang wajib dianut guna
mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sesuai
dengan peraturan-peraturan perundang-undangan.
c. Produk Bank Syariah
Dalam rangka melayani masyarakat, terutama masyarakat
Muslim, Bank Syariah menyediakan berbagai macam produk
perbankan. Produk-prroduk yang ditawarkan sudah tentu sangat
Islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya.
Berikut ini jenis-jenis produk Bank Syariah yang ditawarkan adalah
sebagai berikut (Kasmir, 2016 : 244) :
1) Al- Wadi’ah (Simpanan)
Al-wadi’ah atau dikenal dengan nama titipan atau simpanan.
Dewasa ini, agar uang yang dititipkan tidak menganggur begitu
saja, oleh si penyimpan uang titipan tersebut (bank syariah)
digunakan untuk kegiatan perekonomian. Dengan demikian,
prinsip yad al-amanah (tangan amanah) menjadi yad adh-
40
dhamanah bank sebagai penerima dana dapat memanfaatkan dana
titipan bank seperti simpanan giro, tabungan, dan deposito
berjangka untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat dan
kepentingan negara.
2) Pembiayaan dengan Bagi Hasil
Dalam bank konvensional untuk penyaluran dananya kita
mengenal istilah kredit atau pinjaman. Sedangkan dalam Bank
Syariah untuk penyaluan dananya kita kenal dengan istilah
pembiayaan. Jika dalam bank konvensional keuntungan bank
diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka dalam bank syariah
tidak ada istilah bunga, akan tetapi bank syariah menerapkan
sistem bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam Bank Syariah yang
diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakkukan dalam empat
akad utama, yaitu:
a) Al-musyarakah, yaitu pembiayaan berdasarkan akad kerja
sama antara dua pihak atau lebih suatu usaha tertentuu, di
mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan (Djamil,
2013 :165).
b) Al-mudharabah, yaitu kerjasama antara dua atau lebih pihak
dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu
41
perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan
kerjasama dengan kontribusi 100% modal dari shahibul maal
dan keahlian dari mudharib (Hasan, 2014 : 227).
c) Al-muzara’ah, yaitu kerja sama pengolahan pertanian antara
pemilik lahan dengan pengarap. Pemilik lahan dalam hal ini
menyediakan lahan, benih, dan pupuk. Sedangkan penggarap
menyediakan keahlian, tenaga, dan waktu. Keuntungan
diperoleh dari hasil panen dengan imbalan yang telah
disepakati (Kasmir, 2016 : 250).
d) Al-musaqah, yaitu bentuk yang lebih sederhana dari Al-
muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggung jawab
atas penyyiraman dan pemeliharaan. Sebagai imbalan, si
penggarap berhak atas nisbahh tertentu dari hasil panen
(Hasan, 2014 : 230).
3) Bai’al-Murabahah
Pengertian Bai’ al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli
pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati
(Kasmir, 2016 : 250).
4) Bai’as-Salam
Bai’as- Salam artinya pembelian barang yang diserahkan di
kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka.
42
5) Bai’al-Istishna’
Bai’al-Istishna’ merupakan bentuk khusus dari akad bai’as-
salam, oleh karena itu ketentuan bai’al-Istishna’ mengikuti
ketentuan dan aturan bai’as-salam, dengan sistem pembayaran
dilakukan di muka atau secara angsuran per bulan atau di
belakang.
6) Al-Ijarah (Leasing)
Pengertian al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas
barang atau jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.
7) Al-Wakalah (Amanat)
Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau
pendelegasian atau pemberian mandat dari satu pihak kepada
pihak lain. Penerapan wakalah dalam Perbankan Syariah dapat
berbentuk antara lain: transfer, collection (inkaso), penitipan,
memberikan fasilitas Letter of Credit (L/C), wali amanat, anjak
piutang (factoring) (Djamil, 2013 : 196).
8) Al-Kafalah (Garansi)
Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung. Konsep kafalah ini dalam perbankan syariah
dapat diterapkan sebagai produk adalah bank garansi (gurantee
43
bank), standby L/C, corporate guarantee, atau personal
guarantee (Djamil, 2013 : 228).
9) Al-Hawalah
Al-Hawalah adalah akad yang mengharuskan pemindahan
hutang dari yang bertanggung jawab kepada penanggung jawab
yang lain (Hasan, 2014: 201).
10) Ar-Rahn
Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik
si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
d. Fungsi Bank Syariah
Fungsi Bank Syariah adalah sebagai berikut (Wardiah, 2013 : 91) :
1) Penerima amanah untuk melakukan investasi atas dana-dana yang
dipercayakan oleh pemegang rekening investasi/deposan atas
dasar prinsip bagi hasil sesuai dengan kebijakan investasi bank.
2) Pengelola investasi atas dana yang dimiliki oleh pemilik dana
sahibul mal sesuai dengan arahan investasi yang dikehendaki oleh
pemilik dana (dalam hal ini bank bertindak sebagai manajer
investasi).
3) Penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagai
pengelola fungsi sosial, seperti pengelolaan dana zakat dan
penerimaan serta penyaluran dana kebijakan (fungsi optimal).
44
e. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Secara substansial perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank
konvensional sebagaimana tabel berikut ini (Usman, 2012: 41) :
Tabel 2.1
Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Karakter Bank Syariah Bank
Konvensional
Eksistensi dan
legalitas
Hukum Islam dan
hukum positif
Hukum positif
Dasar hukum produk
dan akad
hukum Islam dan
hukum positif
Hukum positif
Fungsi Ekonomi dan sosial
(keagamaan)
Ekonomi
Orientasi usaha Profit dan falah
oriented
Profit oriented
Prinsip operasional Berdasarkan asas
prinsip syariah
(bagi hasil, jual beli,
sewa-menyewa,
pinjam-meminjam)
Berdasarkan asas
prinsip
konvensional
berdasarkan bunga
Investasi
Halal Halal dan haram
Hubungan bank
dengan nasabah
Kemitraan dan
sejajar
Debitur dan kreditor
Penentuan
keuntungan
(imbalan)
Kesepakatan
bersama
Sepihak dan bank
Penggunaan dana Riil (users of real
funds)
Creator of money
supply
Pengawasan Bank Indonesia,
dewan syariah
nasional dan dewan
pengawasan syariah
Bank Indonesia
45
5. Pembiayaan
a. Pengertian pembiayaan
Kredit dalam sistem perbankan syariah lebih diartiikan dengan
pembiayaan. Dalam sistem pembiayaan ini terdapat beberapa konsep
yang diterapkan oleh bank syariah dalam memberikan modal ataupun
kredit bagi nasabah perbankan. Kesemuanya itu menggunakan akad
yang disesuaikan dengan akad yang ada dalam hukum fiqh Islam
(Hasan, 2014 : 221).
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip
syariah (Ismail, 2016 : 105). Sedangkan menurut Undang-Undang
Perbankan No.10 Tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai
untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
b. Unsur - Unsur Pembiayaan
Unsur-unsur pembiayaan bank syariah adalah sebagai berikut (Ismail,
2016 : 107) :
1) Bank Syariah
Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan kepada
pihk lain yang membutukan dana.
46
2) Mitra Usaha/ Partner
Merupakan pihak yang mendapatkkan pembiayaan dari bank
syariah, atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah.
3) Kepercayaan (Trust)
Bank syariah memberikan pinjaman kepada mitra usaha sama
artinya dengan bank memberikan kepercayaan kepada pihak
penerima pembiayaan, bahwa pihak penerima pembiayaan akan
dapat memenuhi kewajibannya.
4) Akad
Merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan yang
dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra.
5) Risiko
Setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah
selalu mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko
pembiayaan merupakan kerugian yang akan timbul karena dana
yang disalurkan tidak dapat kembali.
6) Jangka waktu
Merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk
membayar kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank
syariah.
47
7) Balas Jasa
Sebagai balas jasa atass dana yang disalurkan oleh bank syariah,
maka nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad
yang telah disepakati antara bank dan nasabah.
c. Jenis-Jenis Pembiayaan
Adapun jenis-jenis pembiayaan menurut Ikatan Bankir Indonesia
(2014 : 60), berdasarkan tujuan penggunaannya dibedakan menjadi :
1. Pembiayaan Modal Kerja (PMK)
Pembiayaan Modal Kerja (PMK) adalah pembiayaan yang
digunakan untuk keperluan menambah modal kerja perusahaan,
seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, pemasaran, dan lain-
lain.
2. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan ini diberikan untuk membiayai kebutuhan barang-
barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan,
pendirian proyek baru, dan/ atau kebutuhan lainnya terkait investasi.
3. Pembiayaan Konsumtif
Pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang diberikan kepada
perorangan yang dapat diajukan secara perorangan, kelompok, atau
melalui perusahaan untuk keperluan konsumtif dan/atau keperluan
serbaguna.
48
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian
Bauran pemasaran (Marketing mix) menurut Swastha dan Irawan
(2008 : 74) merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh perusahaan
sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuan dan keinginan
konsumen.
Bauran pemasaran jasa merupakan unsur-unsur pemasaran yang
saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hasil penelitian Putra, dkk (2015) yang berjudul Pengaruh Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Kepercayaan Merek (Brand Trust) dan
Dampaknya Pada Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah di Politeknik
Aceh. Bauran pemasaran jasa dikatakan bermutu apabila memenuhi atau
melebihi harapan konsumen atau semakin kecil kesenjangan antara
pemenuh janji dengan harapan konsumen adalah semakin mendekati
ukuran bermutu. Keputusan pembelian tergantung pada bagaimana
institusi menerapkan bauran pemasaran jasa yang terbaik kepada
konsumen
Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
49
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap
keputusan pedagang muslim dalam memilih pembiayaan
bank syariah.
Ha1 : Terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank
syariah.
2. Hubungan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 214), perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial seperti : kelompok acuan,
keluarga, serta peran dan status.
Menurut Zakiyudin (2013 : 152) peran dan status sosial memiliki
pengaruh cukup signifikan dalam hal perilaku konsumen. Seseorang
berpartisipasi dalam beberapa kelompok organisasi sepanjang hidupnya.
Kedudukan orang pada setiap kelompok ditentukan berdasarkan peran dan
statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
seseorang, sedangkan masing-masing peran menghasilkan status.
Dengan pendukung teori diatas maka proses pengambilan keputusan
pedagang muslim dapat dipengaruhi oleh perilaku konsumen yaitu salah
satunya dengan faktor sosial mereka sendiri. Hal tersebut sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Zainuddin, dkk (2016) yang berjudul Analisis
Faktor Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk
Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank Syaria
50
Mandiri Cabang Ciputat), menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh
terhadap keputusan nasabah dalam memilih pembiayaan Bank Syariah
Mandiri cabang Ciputat.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh sosial terhadap keputusan pedagang
muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
Ha2 : Terdapat pengaruh sosial terhadap keputusan pedagang
muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
3. Hubungan Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 214), perilaku pembelian juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristi tersebut meliputi usia
dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian
dan konsep diri, serta nilai dan gaya hidup pembeli.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Mandana (2015) yang
berjudul Pengaruh Pribadi, Sosial, Kebudayaan Dan Psikologiss Dalam
Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk Perbankan Syariah,
menunjukkan bahwa variabel pribadi berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah memilih produk perbankan syariah. Didukung juga
oleh penelitian yang lain yang dilakukan oleh Darmwati, dkk (2007) yang
bejudul Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial, Kepribadian, dan
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Shar’e (Survei pada nasabah
51
Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto), menunjukkan bahwa
variabel kepribadian usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Shar’e.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
Ha3 : Terdapat pengaruh faktor pribadi terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
4. Hubungan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 214), Perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti : Motivasi, Persepsi,
Pembelajaran, dan Memori
Hal tersebut sejalan dengan penelitian Darmawati, dkk (2007) yang
berjudul Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial, Kepribadian, Dan
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Shar’e (Survei pada nasabah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto), menunjukkan bahwa
variabel psikologis motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan, dan
pendirian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembellian produk Shar’e.
52
Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh psikologis terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
Ha4 : Terdapat pengaruh psikologis terhadap keputusan pedagang
muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
C. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian pertama dilakukan oleh Erwinsyah Putra, Muhklis Yunus,
Sulaiman (2015) yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Kepercayaan Merek (Brand Trust) dan Dampaknya Pada
Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah di Politeknik Aceh. Penelitiannya
menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran jasa secara parsial
terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan merek.
Selanjutnya, hasil penelitian secara simultan menunjukkan variabel bauran
pemasaran jasa dan kepercayaan merek berpengaruh secara terhadap
keputusan mahasiswa memilih kuliah di Politeknik Aceh. Kemudian hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung
variabel bauran pemasaran jasa secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian yang dimediasi oleh kepercayaan merek.
2. Penelitian kedua dilakukan oleh Zulkifli Zainuddin, Yahya Hamja, Siti
Hamidah Rustiana (2016) yang berjudul Analisis Faktor Dalam
Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk Pembiayaan Perbankan
53
Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat)”
Penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih produk pembiayaan Bank Syariah
Cabang Ciputat terdiri dari lima faktor yang terbentuk yaitu : Faktor
pertama terdiri atas variabel process, brand awareness, dan perceived
quality; Faktor kedua terdiri atas variabel physical evidence, perceived
value, dan faktor sosial; Faktor ketiga terdiri atas variabel pricing,
promotion, people dan faktor Sosial; Faktor keempat terdiri atas variabel
products dan faktor pribadi, dan Faktor kelima terdiri atas variabel place,
physical evidence, dan faktor budaya. Kesimpulan kedua, faktor yang
paling dominan dalam pengambilan keputusan nasabah memilih produk
pembiayaan Bank Syariah Cabang Ciputat adalah process (X7), sebab
variabel proses lah yang memiliki nilai loading factor yang tertingi dalam
pengambilan keputusan.
3. Penelitian ketiga dilakukan oleh Rafit Mandala (2015), yang berjudul
Pengaruh Pribadi, Sosial, Kebudayaan Dan Psikologis Dalam
Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk Perbankan Syariah.
Penelitiannya menunjukkan bahwa variabel pribadi, sosial, kebudayaan
dan psikologis berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap
keputusan nasabah memilih produk perbankan syariah. Sedangkan secara
parsial variabel sosial dan variabel psikologis tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan untuk memilih (Y) sedangkan untuk variabel pribadi
54
dan kebudayaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pilih (Y).
4. Penelitian keempat dilakukan oleh Dwita Darmawati, Bambang Subekti,
Sri Murni S, Sumarsono (2007), yang berjudul Analisis Pengaruh
Kebudayaan, Sosial, Kepribadian Dan Psikologis Terhadap Keputusan
Pembelian Shar’e (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia
Cabang Purwokerto). Penelitiannya menunjukkan bahwa variabel
kepribadian dan variabel psikologis berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Shar'e, serta variabel kepribadian yang
mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada variabel psikologis
terhadap variabel keputusan pembelian produk Shar’e.
Adapun ringkasan penelitian terdahulu dilihat dalam tabel 2.2 sebagai berikut:
55
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
Peneliti
(Tahun) Persamaan Perbedaan
Variabel independen yang digunakan
pada penelitian sebelumnya
menggunakan Bauran Pemasaran,
Kepercayaan Merk, dan Keputusan.
Sedangkan penelitian ini
2
Zulkifli Zainuddin,
Yahya Hamja, Siti
Hamidah Rustiana
(2016)
Analisis Faktor Dalam
Pengambilan Keputusan
Nasabah Memilih Produk
Pembiayaan Perbankan
Syariah (Studi Kasus Pada
PT Bank Syariah Mandiri
Cabang Ciputat)
Metode analisis
data yang digunakan
yaitu analisis regresi
berganda.
Variabel pada penelitian sebelumnya
menggunakan Variabel Product,
Pricing, Promotion, Place,
People, Physical Evidence,
Process, Brand Awareness,
Perceived Value, Brand
Association, Perceived Quality,
Faktor Kebudayaan, Faktor Sosial,
Faktor Pribadi, dan Faktor
Psikologis. . Sedangkan penelitian ini
menggunakan variabel Bauran
Pemasaran, Sosial, Pribadi dan
Psikologis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih produk pembiayaan Bank Syariah Cabang Ciputat terdiri
dari lima faktor yang terbentuk yaitu : Faktor pertama terdiri atas
variabel process, brand awareness, dan perceived quality;
Faktor kedua terdiri atas variabel physical evidence, perceived
value, dan faktor sosial; Faktor ketiga terdiri atas variabel
pricing, promotion, people dan faktor Sosial; Faktor keempat
terdiri atas variabel products dan faktor pribadi, dan Faktor
kelima terdiri atas variabel place, physical evidence, dan faktor
budaya. Kesimpulan kedua, faktor yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan nasabah memilih produk pembiayaan Bank
Syariah Cabang Ciputat adalah process (X7), sebab variabel
proses lah yang memiliki nilai loading factor yang tertingi dalam
pengambilan keputusan.
3Rafit Mandala
(2015)
Pengaruh Pribadi, Sosial,
Kebudayaan, dan Psikologis
Dalam Pengambilan
Keputusan Nasabah
Memilih Produk Perbankan
Syariah.
Metode analisis
data yang digunakan
yaitu analisis regresi
berganda.
Variabel independen yang digunakan
pada penelitian sebelumnya
menggunakan variabel Pribadi,
Sosial, Kebudayaan dan Psikologis.
Sedangkan penelitian ini
menggunakan variabel Bauran
Pemasaran, Sosial, Pribadi dan
Psikologis.
Variabel pribadi, sosial, kebudayaan dan psikologis berpengaruh
positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan nasabah
memilih produk perbankan syariah. Sedangkan secara parsial
variabel sosial dan variabel psikologis tidak berpengaruh signifikan
terhadap keputusan untuk memilih (Y) sedangkan untuk variabel
pribadi dan kebudayaan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pilih (Y).
4
Dwita Darmawati,
Bambang Subekti,
Sri Murni S,
Sumarsono (2007)
Analisis Pengaruh
Kebudayaan, Sosial,
Kepribadian dan Psikologis
Terhadap Keputusan
Pembelian Shar'e (Survei
pada nasabah Bank
Muamalat Indonesia Cabang
Purwokerto)
Penggunaan variabel
Independen yaitu
sosial, pribadi, dan
psikologis.
Metode analisis data yang digunakan
pada penelitian sebelumnya
menggunakan analisis jalur (path).
Sedangkan penelitian ini
menggunakan analisis regresi
berganda.
Variabel kepribadian dan variabel psikologi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Shar'e, serta variabel
kepribadian yang mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada
variabel psikologis terhadap variabel keputusan pembelian produk
Shar’e.
No Judul PenelitianMetodologi Penelitian
Hasil Penelitian
1
Erwinsyah Putra,
Muhklis Yunus,
Sulaiman (2015)
Pengaruh Bauran Pemasaran
Jasa Terhadap Kepercayaan
Merek (Brand Trust ) dan
Dampaknya Pada
Keputusan Mahasiswa
Memilih Kuliah di Politeknik
Aceh
Metode analisis
data yang digunakan
yaitu analisis regresi
berganda.
Variabel bauran pemasaran jasa secara parsial terdapat pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepercayaan merek. Selanjutnya,
hasil penelitian secara simultan menunjukkan variabel bauran
pemasaran jasa dan kepercayaan merek berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa memilih kuliah di Politeknik Aceh. Kemudian
hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak
langsung variabel bauran pemasaran jasa secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh
kepercayaan merek.
56
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran yang digunakan pada penelitian ini secara
sistematis dan sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Bauran
Pemasaran (X1)
Sosial
(X2)
Psikologis
(X4)
Faktor Pribadi
(X3)
Keputusan pedagang muslim (Y)
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinearitas
Uji Regresi Berganda
Uji Hipotesis
1. Uji t (Parsial)
2. Uji F (Simultan)
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Kesimpulan dan Saran
Keputusan Pedagang Muslim Dalam Memilih Pembiayaan Bank Syariah
Menyusun Kuesioner
Menyebar Kuesioner
Input Data
Interpretasi Hasil Uji
57
E. Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih haru diuji secara empiris. Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan
(Bungin, 2015 : 90). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Hipotesis 1. Pengaruh Bauran Pemasaran (X1) Terhadap Keputusan
Pedagang Muslim (Y).
Ho: Bauran Pemasaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap
keputusan pedagang muslim.
Ha: Bauran Pemasaran secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pedagang muslim.
Hipotesis 2. Pengaruh Sosial (X2) Terhadap Keputusan Pedagang
Muslim (Y).
Ho: Sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan
pedagang muslim.
Ha: Sosial secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pedagang
muslim.
58
Hipotesis 3. Pengaruh Faktor Pribadi (X3) Terhadap Keputusan
Pedagang Muslim (Y).
Ho: Faktor Pribadi secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan
pedagang muslim.
Ha: Faktor Pribadi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pedagang muslim.
Hipotesis 4. Pengaruh Psikologis (X4) Terhadap Keputusan
Pedagang Muslim (Y).
Ho: Psikologis secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan
pedagang muslim.
Ha: Psikologis secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pedagang
muslim.
Hipotesis 5. Pengaruh Bauran Pemasaran (X1), Sosial (X2), Faktor
Pribadi (X3), dan Psikologis (X4) Terhadap Keputusan Pedagang
Muslim.
Ho: Bauran Pemasaran, Sosial, Faktor Pribadi, dan Psikologis secara
simulan tidak berpengaruh terhadap keputusan pedagang muslim.
Ha: Bauran Pemasaran, Sosial, Faktor Pribadi, dan Psikologis secara
simulan berpengaruh terhadap keputusan pedagang muslim.
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang diteliti yaitu “Keputusan
Pedagang Muslim Dalam Memilih Pembiayaan Bank Syariah (Studi Kasus
Pada Pedagang Muslim Pasar Ciputat)” maka dalam penelitian ini terdapat
dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat
(dependen). Variabel bebasnya adalah Bauran Pemasaran (X1), Sosial (X2),
Faktor Pribadi (X3), dan Psikologis (X4) dan variabel terikatnya adalah
keputusan pedagang muslim (Y).
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa pembatasan masalah agar
pembahasan dapat fokus pada tujuannya, sekaligus untuk menjaga agar
penjelasannya tidak melebar, sehingga akan diperoleh hasil yang valid.
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa tentang pengaruh bauran
pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
Waktu penyebaran kuesioner hingga pengolahan data kuesioner
dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Januari 2018. Kuesioner
disebarkan ke pedagang muslim Pasar Ciputat.
60
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2016 : 80). Sehingga, Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pedagang Pasar Ciputat.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono, 2016 : 81).
Metode yang digunakan adalah convenience sampling.
Convenience sampling berarti unit sampling yang ditarik mudah
dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan
bersifat kooperatif. Convenience sampling termasuk ke dalam teknik
nonprobability sampling, yaitu cara pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang yang sama kepada setiap anggota untuk terambil
sebagai sampel. Metode convenience sampling digunakan karena
peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat
dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.
61
Roscoe dalam Sugiyono (2016 : 91) mengungkapkan tentang
ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut ini:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita,
pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30.
3. Bila dalam peneliitian akan melakukan analisis dengan
multivariate (korelasi atau regresi berganda misalnya), maka
jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel
yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5
(independen + dependen), maka jumlah anggota sampel = 10
x 5 = 50.
Dengan mengacu pada teori Roscoe (Roscoe dalam Sugiyono
2016 : 91) jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang
responden, karena jumlah minimal sampel yang diperkenalkan
adalah sepuluh kali dari jumlah variabel. Mengingat jumlah variabel
dalam penelitian ini yakni 5 variabel (4 variabel independen + 1
variabel dependen) oleh karenanya, sampel yang berjumlah 50
responden dianggap cukup dalam penelitian ini. Adapun sampel
pada penelitian ini ialah pedagang muslim Pasar Ciputat.
62
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain :
1. Studi Pustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan data sekunder dimana
penulis mempelajari dan mendapatkan informasi melalui buku,
jurnal, skripsi, thesis, artikel, dan sumber media online seperti situs
web.
2. Studi Lapangan
Data yang digunakan adalah data primer dengan metode
kuesioner (angket). Data primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016
: 137). Data primer dari penelitian ini di peroleh dari kuesioner yang
diisi oleh responden.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
2016 : 142). Instrumen kuesioner dalam penelitian ini berisikan
pernyataan dan pertanyaan yang berhubungan dengan indikator
bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi dan psikologis dengan
menggunakan skala likert yang menghasilkan data interval.
63
D. Metode Analisis Data
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur
djabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi
menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-
indikator yang telah diukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat
item instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.
Adapun skala likert itu sendiri digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2016 : 93).
Jawaban setiap item instrumen yang nenggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor seperti
berikut :
Tabel 3.1
Skala Likert
Pernyataan Skor positif
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-Ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2016 : 94)
64
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2016 : 52).
Teknik yang digunakan adalah teknik Corrected Item
Total Correlation, yaitu dengan cara mengkorelasikan antara
skor item dengan skor totalnya dan melakukan koreksi
terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi (estimasi
nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya). Kemudian
pengujian signifikasi dilakukan dengan kriteria
menggunakan r tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan
uji dua sisi. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai
positif maka butir atau pertanyaan atau indikator dapat
dinyatakan valid (Ghozali, 2016 : 53)
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2016 : 47)
65
Untuk menghitung reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan koefisien Croanbach Alpha. Instrument untuk
mengukur masing-masing variabel dikatakan reliabel jika
memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60. Menurut
Sekaran dalam Priyatno (2010 : 32) reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di
atas 0,8 adalah baik.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan untuk menguji layak
tidaknya model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
Uji ini meliputi :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan analisis
grafik, yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,
dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2016 : 154).
66
Selain dengan metode grafik, digunakan juga metode
Kolmogorov-Smirnov Z yang mana untuk menguji
normalitas data masing-masing variabel. Jika signifikansi
(Asymp.sig) 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika
signifikansi (Asymp.sig) 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal (Priyatno, 2010 : 58).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen) (Ghozali, 2016 : 103). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara vaiabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,
maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model
regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel independen banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel independen ada korelasi
67
yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak berarti bebas dari multikolinearitas.
Multikolinearitas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai
tolerance, dan lawannya (2) variance inflation factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF
= 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10
(Ghazali, 2016 : 104).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
68
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi
Heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang, dan besar).
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016 : 134).
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan antara satu
dependen variabel dengan lebih satu independen variabel
(Supriyadi, 2014 : 66). Analisis ini digunakan untuk mengetahui
apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif
69
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Di mana:
Y = Keputusan Pedagang Muslim
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi bauran pemasaran
X1 = Bauran Pemasaran
b2 = Koefisien Regresi Sosial
X2 = Sosial
b3 = Koefisien Regresi Faktor Pribadi
X3 = Faktor Pribadi
b4 = Koefisien Regresi Psikologis
X4 = Psikologis
e = Standar Error
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (t-test)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu varabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2016 : 97). Uji t digunakan untuk menguji
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
70
pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen (Priyatno, 2010 : 86).
Menurut Priyatno (2010 : 87), dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
1) Ho : b1 = 0
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau Ha
ditolak, ini menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas tidak berpengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Ha: b1 0
Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas berpengaruh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
b. Uji Simultan (F-test)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah
semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar dari pada nilai
F tabel, maka kita Ho ditolak dan menerima Ha (Ghozali,
2016 : 96)
71
Menurut Priyatno (2010 : 85), dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
1) Ho : b1 = b2 = b3 = 0
Jika nilai probablilitas > 0,05 maka Ho dierima atau Ha
ditolak, ini menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak berpengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Ha : b1 b2 b3 0
Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen atau seberapa besar kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan
pengaruh variabel independen (Priyatno, 2010 : 83). Nilai R²
adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelasan variabel-
variabel dependen amat terbatas.
72
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen
yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli
apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti
menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada
saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti
R²¸ nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambah ke dalam model (Ghozali,
2016 : 95).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel-
variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel
yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat
(Idrus, 2009 : 79). Dalam penelitian ini terdapat empat variabel
independent (X), diantaranya:
73
a. Bauran Pemasaran (X1)
Variabel bauran pemasaran adalah seperangkat alat
yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Bauran pemasaran diukur berdasarkan : Product,
Price, Promotion, Place, People, Physical Evidance, dan
Process. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
likert 5 point.
b. Sosial (X2)
Faktor sosial adalah faktor lingkungan sekitar nasabah.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial. Faktor sosial diukur berdasarkan:
1. kelompok acuan
2. Keluarga
3. Peran dan status sosial.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 point.
c. Faktor Pribadi (X3)
Faktor pribadi diukur berdasarkan:
1. Usia dan Tahap daur hidup
2. Pekerjaan dan Keadaan ekonomi, ,
3. Kepribadian dan Konsep diri.
4. Gaya hidup dan Nilai.
74
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 point.
d. Psikologis (X4)
Faktor psikologis merupakan suatu keadaan dalam diri
seseorang yang merupakan bagian dari pribadinya. Faktor
psikologis diukur berdasarkan :
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Pembelajaran
4. Memori.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 point.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Idrus, 2009 : 79). Variabel dependent (Y) dalam penelitian ini yaitu
keputusan pedagang muslim. Variabel keputusan konsumen adalah
interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di
sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka.
Keputusan pedagang muslim diukur berdasarkan:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan dicetuskan oleh rangsangan
internal atau eksternal.
75
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong
untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian
informasi bisa dilakukan secara pasif maupun proaktif.
3. Evaluasi Alternatif
Pada tahap evaluasi altenatif, Konsumen tersebut mencari
manfaat (benefit) dari suatu produk dan mencari atribut yang
bisa memberikan manfaat yang dicari.
4. Keputusan Pembelian
Pada tahap keputusan pembelian, Konsumen
melakukan/melaksanakan pembelian.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Membandingkan apa yang mereka harapkan dengan apa yang
mereka anggap telah mereka terima.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 point.
Kuesioner ini diadaptasi dari Kotler dan Keller (2009), dan ada
penambahan pertanyaan oleh peneliti.
76
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Dimensi Indikator No. Pertanyaan Skala
1. Product Memenuhi kebutuhan dan keinginan 1 Likert
2. Pricing Harga yang rendah 2 Likert
3. Promotion Iklan 3 Likert
4. Place Lokasi kantor 4 Likert
5. People Pelatihan skill interaksi 5 Likert
6. Physical Evidence Parkir 6 Likert
7. Process Prosedur solusi masalah 7 Likert
Teman/sahabat memberi saran dan opini
dalampengambilan keputusan8 Likert
Organisasi yang mendorong ikut serta dalam
pemilihan pembiayaan bank syariah9 Likert
2. KeluargaKeluarga yang sangat mempengaruhi pengambilan
keputusan10 Likert
3. Peran dan StatusStatus mewajibkan memilih pembiayaan bank
syariah11 Likert
1. Usia dan Siklus HidupSemakin bertambah tua umur seseorang
kebutuhan akan bank semakin perlu12 Likert
2. Pekerjaan dan
Lingkungan Ekonomi
Tingkat pendapatan yang mempengaruhi
seseorang mengajukan pembiayaan di bank syariah13 Likert
3. Kepribadian dan
Konsep DiriKepribadian orang yang berbeda-beda 14 Likert
4. Gaya hidup dan Nilai Pengaruh opini diri sendiri 15 Likert
1. Motivasi Motivasi yang mendorong pengambilan
keputusan.16 Likert
2. Persepsi Persepsi/gambaran tentang perbankan syariah. 17 Likert
3. Pembelajaran Ingin mempelajari sistem perbankan syariah. 18 Likert
4. Memori Percaya dengan kemampuan perbankan syariah. 19 Likert
Kebutuhan karena rangsangan internal. 20
Kebutuhan karena rangsangan eksternal. 21 Likert
Pencarian informasi secara pasif. 22 Likert
Pencarian informasi secara proaktif. 23 Likert
3. Evaluasi alternatifMemilih bank syariah karena: lokasi, kebersihan,
suasana, dan harga.24 Likert
Keputusan karena faktor sikap otang lain. 25 Likert
Keputusan karena faktor tak terduga. 26 Likert
Puas menggunakan pembiayaan bank syariah. 27 Likert
Tidak puas menggunakan pembiayaan bank
syariah.28 Likert
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
2. Pencarian informasi
(Y) Keputusan Pedagang
Muslim
(Kotler dan Keller,
2009)
5
(X3) Faktor Pribadi
(Kotler dan Keller,
2009)
3
(X4) Psikologis
(Kotler dan Keller,
2009)
4
1. Pengenalan masalah
1
(X1) Bauran Pemasaran
(Kotler dan Keller,
2009)
1. Kelompok Acuan
(X2) Sosial
(Kotler dan Keller,
2009)
2
77
Adapun penetapan skor untuk masing-masing indikator adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Penetapan Skor Indikator
No Variabel Dimensi Indikator Penilaian Skor
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
1
Pelatihan skill interaksi.5. People
6. Physical Evidence Parkir.
Iklan.
Lokasi kantor.
2. Pricing
3. Promotion
4. Place
Memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Prosedur solusi masalah.7. Process
X1 (Bauran Pemasaran)
1. Product
Harga yang rendah.
3. Kepribadian dan Konsep diri
4. Gaya hidup dan Nilai
X2 (Sosial)2
Semakin bertambah tua umur seseorang
kebutuhan akan bank semakin perlu.
Tingkat pendapatan yang mempengaruhi
seseorang mengajukan pembiayaan di bank syariah.
Kepribadian orang yang berbeda-beda.
X3 (Faktor Pribadi)3
Teman/sahabat memberi saran dan opini
dalampengambilan keputusan serta Organisasi yang
mendorong ikut serta dalam pemilihan pembiayaan
bank syariah.
Keluarga yang sangat mempengaruhi pengambilan
keputusan
Status mewajibkan memilih pembiayaan bank
syariah.
1. Kelompok Acuan
2. Keluarga
3. Peran dan Status
Pengaruh opini diri sendiri.
1. Usia dan Siklus Hidup
2. Pekerjaan dan Lingkungan
ekonomi
78
No Variabel Dimensi Indikator Penilaian Skor
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
STS = Sangat Tidak Setuju 1
TS = Tidak Setuju 2
RG = Ragu-Ragu 3
S = Setuju 4
SS = Sangat Setuju 5
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian
Y (Keputusan Pedagang
Muslim)5
X4 (Psikologis)
1. Pengenalan Masalah.
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Pembelajaran
4. Memori
4
2. Pencarian Informasi.
3. Evaluasi Alternatif
Persepsi/gambaran tentang perbankan syariah.
Motivasi yang mendorong pengambilan
keputusan.
Puas menggunakan pembiayaan bank syariah serta
tidak puas menggunakan pembiayaan bank syariah.
Pencarian informasi secara pasif serta pencarian
informasi secara proaktif.
Memilih bank syariah karena: lokasi, kebersihan,
suasana, dan harga.
Percaya dengan kemampuan perbankan syariah.
Ingin mempelajari sistem perbankan syariah.
Keputusan karena faktor sikap otang lain serta
keputusan karena faktor tak terduga.
Kebutuhan karena rangsangan internal serta
kebutuhan karena rangsangan eksternal.
79
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Pasar Ciputat
Pasar ciputat berdiri di atas tanah seluas 5.670 M2 yang dibangun oleh
“PT. Betania Multisarana” dan di fungsikan pada tahun 1997. Dengan luas
gedung 14.530 M2. Terdiri dari 3 lantai.
Selain gedung pasar, pemerintah kabupaten tangerang melalui dinas
pengelolaan pasar kabupaten tangerang, juga membangun los
polycarbonate di area sub terminal untuk menampung para pedagang kaki
lima.
Pasar Ciputat berfungsi untuk melayani kebutuhan sehari-hari
masyarakat Ciputat, Pondok Aren, Pamulang, Jakarta Selatan, dan lain
sekitarnya. Ruang dagang yang dibangun di Pasar Ciputat terdiri dari
1.136 kios dan 386 unit los.
2. Misi dan Visi Pasar Ciputat
Misi :
Terwujudnya profesionalisme manajemen perpasaran yang berorientasi
pada efisiensi, efektivitas, dan kegiatan operasional dalam rangka
meningkatkan kinerja sehingga dalam memberikan kontrribusi yang
80
optimal terhadap pembangunan ekonomi daerah demi peningkatan
pendapatan masyarakat.
Visi :
1) Melakukan perencanaan, pengembangan, dan pembangunan.
2) Pemeliharaan dan pengawasan.
3) Peningatan nilai ekonomi dari pasar pemerintahan kabupaten.
4) Melakukan pengelolaan pasar dan fasilitas perpasaran lainnya.
Tugas pokok :
1) Melaksanakan pelayanan umum dalam bidang perpasaran.
2) Pembinaan terhadap pedagang.
3) Pemberian fasilitas dan menjaga stabilitas harga di pasar.
3. Stuktur Organisasi Pasar Ciputat
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pasar Ciputat
Kepala Pasar
Endang Saputra
Kebesihan
Junaedi
Keamanan
Yeye. S.B
Staff Administasi
Muhammad Amri
81
4. Denah Lokasi Pasar Ciputat
Gambar 4.2
Denah Lokasi Pasar Ciputat
5. Klasifikasi Jenis Pedagang Tetap Pasar Ciputat
Tabel 4.1
Klasifikasi Jenis Pedagang Tetap Pasar Ciputat
6. Jumlah Kios dan Los Pasar Ciputat
Tabel 4.2
Jumlah Kios dan Los Pasar Ciputat
No Jenis Dagangan Jumlah
1 Pedagang Emas 38
2 Sembako 33
3 Makanan dan Minuman 17
4 Plastik 35
5 Beras 6
6 Kelontongan 18
7 Alat Tulis 10
8 Kosmetik 17
9 Pakaian 69
10Sayur-sayuran dan
kebutuhan Rumah Tangga65
11 Peralatan Rumah Tangga 50
358Total Pedagang
Buka Tutup
AL 110 110
BL 21 107 128
238
Total
Jumlah Total Los
BlokJumlah Los
Buka Tutup
AK 49 80 129
BK 60 55 115
CK 120 64 184
DK 19 215 234
EK 91 97 188
FK 25 47 72
GK 10 193 203
1125
TotalBlok
Jumlah Total Kios
Jumlah Kios
Ket Buka Tutup Total
Kios 374 751 1125
Los 21 217 238
Jumlah 395 968
Total Keseluruhan1363
82
7. Permasalahan Pasar Ciputat
1) Kios dan los sebagian besar masih dalam pengawasan pihak Bank
(karena pemilik tidak melaksanakan kewaajiban kepada bank).
2) Ruang dagang cukup tersedia, tetapi sebagian besar ruang dagang
tidak efektif dikarenakan:
a. Pemilik hanya sebagai investor bukan sebagai pedagang.
b. Satu orang bisa memiliki lebih dari 10 kios dan los.
c. Tidak adanya lahan pakir.
d. Tidak adanya tempat yang memadai seperti TPS.
e. Lemahnya dan tidak diterapkannya peraturan yang mengatur
tentang perpasaran.
B. Hasil Uji Deskriptif Demografi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pedagang muslim di Pasar Ciputat
yang pernah atau sedang menerima pembiayaan Bank Syariah. Berdasarkan
data dari 50 responden yang pernah atau sedang menerima pembiayaan Bank
Syariah, melalui daftar pertanyaan didapat kondisi responden tentang jenis
kelamin, usia, pendidikan, jenis dagangan, lama waktu menjadi dagangan, dan
pengalaman mengajukan pembiayaan di bank syariah. Berikut ini adalah
penyajian hasil mengenai karakteristik responden :
83
1. Jenis Kelamin
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 15 responden atau 30
% jenis kelamin Laki-Laki dan 35 responden atau 70% jenis kelamin
Perempuan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa responden dengan
jenis kelamin Perempuan lebih banyak daripada responden Laki-laki.
2. Usia
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 18 responden atau 36%
berusia 21 s/d 30 tahun, 22 responden atau 44% berusia 31 s/d 40 tahun,
dan 10 responden atau 20% berusia diatas 40 tahun. Hasil yang didapatkan
menunjukkan responden dengan usia 31 s/d 40 tahun paling banyak
diantara responden yang berusia 21 s/d 30 tahun maupun diatas 40 tahun.
Tabel 4.3
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 15 30,0 30,0 30,0
Perempuan 35 70,0 70,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.4
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 21 s/d 30 tahun 18 36,0 36,0 36,0
31 s/d 40 tahun 22 44,0 44,0 80,0
Diatas 40 tahun 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
84
3. Pendidikan
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 3 responden atau 6% berlatar
belakang pendidikan SD/Sederajat, 9 responden atau 18% berlatar belakang
pendidikan SMP/Sederajat, 30 responden atau 60% berlatar belakang
pendidikan SMA/Sederajat, dan 8 responden atau 16% berlatar belakang
perguruan tinggi. Hasil yang didapatkan menunjukkan responden dengan
latar belakang pendidikan SMA/Sederajat lebih banyak diantara responden
yang berlatar belakang pendidikan SD/Sederajat, SMP/Sederajat, maupun
Perguruan Tinggi.
4. Jenis Dagangan
Tabel 4.6
Jenis Dagangan Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Pakaian 11 22,0 22,0 22,0
Peralatan Rumah Tangga 5 10,0 10,0 32,0
Sayur dan Buah 3 6,0 6,0 38,0
Sembako, Ayam, Ikan, dan Daging
15 30,0 30,0 68,0
Makanan dan Jajanan 6 12,0 12,0 80,0
Elektronik 8 16,0 16,0 96,0
Lain-lain 2 4,0 4,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah.
Tabel 4.5
Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid SD/Sederajat 3 6,0 6,0 6,0
SMP/Sederajat 9 18,0 18,0 24,0
SMA/Sederajat 30 60,0 60,0 84,0
Perguruan Tinggi 8 16,0 16,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
85
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 11 responden atau 22% pedagang
pakaian, 5 responden atau 10% pedagang peralatan rumah tangga, 3
responden atau 6% pedagang sayur dan buah, 15 responden atau 30%
pedagang sembako, ayam, ikan, daging, 6 responden atau 12% pedagang
makanan dan jajanan, 8 responden atau 16% pedagang Elektronik, dan 2
responden atau 4% pedagang yang lainnya. Hasil yang didapatkan
menunjukkan responden yang menjual sembako, ayam, ikan, dan daging
lebih banyak diantara responden yang lain yang menjual pakaian, peralatan
rumah tangga, sayur dan buah, makanan dan jajanan, elektronik, dan lain-
lain.
5. Lama Waktu Menjadi Pedagang
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel di atas dapat dilihat tedapat 16 responden atau 32%
pedagang telah berjualan selama kurun waktu kurang dari 5 tahun, 6
responden atau 12% pedagang telah berjualan selama kurun waktu 6 s/d 10
tahun, 21 responden atau 42% pedagang telah berjualan selama kurun waktu
11 s/d 15 tahun, dan 7 responden atau 14% pedagang telah berjualan lebih
dari 15 tahun. Hasil yang didapatkan menunjukkan pedagang dengan kurun
Tabel 4.7
Lama Waktu Responden Menjadi Pedagang
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Kurang dari 5 tahun 16 32,0 32,0 32,0
6 s/d 10 tahun 6 12,0 12,0 44,0
11 s/d 15 tahun 21 42,0 42,0 86,0
Lebih dari 15 tahun 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
86
waktu berdagang selama kurun waktu 11 s/d 15 tahun paling banyak
dibandingkan dengan pedagang yang telah berdagang selama kurun waktu
kurang dari 5 tahun, 6 s/d 10 tahun, dan lebih dari 15 tahun.
6. Pengalaman Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah
Sumber : Data primer yang diolah.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa semua pedagang yang dijadikan
sampel penelitian pernah atau sedang menerima pembiayaan dari Bank
Syariah, hal tersebut ditunjukan dengan 50 responden atau 100%
menyettujui pernyataan bahwasanya mereka pernah atau sedang menerima
pembiayaan dari bank syariah.
Tabel 4.8
Pengalaman Responden Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Pernah atau sedang menerima pembiayaan bank syariah
50 100,0 100,0 100,0
87
C. Analisis dan Pembahasan
1. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu alat ukur dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data
primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 50
pedagang muslim di Pasar Ciputat yang pernah ataupun sedang
menerima pembiayaan bank syariah. Sebelum melakukan penyebaran
kuesioner, peneliti melakukan uji coba kuesioner kepada 10 responden
dengan memberikan pertanyaan sebanyak 51 petanyaan untuk menguji
tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pertanyaan tesebut.
Jika nilai positif dan r hitung ≥ r tabel, maka item dapat
dinyatakan valid, Jika r hitung < r tabel, maka item dapat dinyatakan
tidak valid (Ghozali, 2016 : 53).
Kuesioner ini dibagi menjadi 5 variabel, yaitu bauran pemasaran,
sosial, pribadi, psikologis, dan keputusan pedagang muslim.
Kemudian setiap variabel dibagi menjadi beberapa indikator. Variabel
bauran pemasaran (X1) dibagi menjadi 7 indikator, variabel sosial (X2)
dibagi menjadi 3 indikator, variabel pribadi (X3) dibagi menjadi 4
indikator, variabel psikologis (X4) dibagi menjadi 4 indikator, dan
variabel keputusan pedagang muslim (Y) dibagi menjadi 5 indikator.
88
Berikut ini adalah hasil uji validitas yang diberikan kepada 10
responden dan hasilnya dapat dilihat pada tabel.4.9
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Sumber : Data Primer diolah.
Berdasarkan hasil validitas di atas, diperoleh data yang
menyatakan bahwa dari item pernyataan yang diberikan kepada 10
responden ditemukan nilai Corrected Item - Total Correlation (r
hitung) > dari nilai 0,279 (r tabel) yang berarti valid.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Sumber: Data Primer diolah.
Item Pertanyaan Corretected Item-
Total Correlationr tabel Keterangan
X1_1 0,368 0,279 Valid
X1_2 0,761 0,279 Valid
X1_3 0,648 0,279 Valid
X1_4 0,696 0,279 Valid
X1_5 0,517 0,279 Valid
X1_6 0,814 0,279 Valid
X1_7 0,696 0,279 Valid
X2_8 0,722 0,279 Valid
X2_9 0,758 0,279 Valid
X2_10 0,793 0,279 Valid
X2_11 0,511 0,279 Valid
X3_12 0,437 0,279 Valid
X3_13 0,431 0,279 Valid
X3_14 0,631 0,279 Valid
X3_15 0,73 0,279 Valid
X4_16 0,349 0,279 Valid
X4_17 0,797 0,279 Valid
X4_18 0,842 0,279 Valid
X4_19 0,924 0,279 Valid
Y_20 0,662 0,279 Valid
Y_21 0,43 0,279 Valid
Y_22 0,634 0,279 Valid
Y_23 0,632 0,279 Valid
Y_24 0,662 0,279 Valid
Y_25 0,724 0,279 Valid
Y_26 0,794 0,279 Valid
Y_27 0,771 0,279 Valid
Y_28 0,641 0,279 Valid
Bauran Pemasaran (X1)
Sosial (X2)
Faktor Pribadi (X3)
Keputusan Pedagang Muslim
Psikologis (X4)
Variabel Cronbach's Alpha N of Item Keterangan
Bauran Pemasaran (X1) 0,833 7 Reliabel
Sosial (X2) 0,851 4 Reliabel
Faktor Pribadi (X3) 0,751 4 Reliabel
Psikologis (X4) 0,854 4 Reliabel
Keputusan Pedagang Muslim (Y) 0,876 9 Reliabel
89
Berdasarkan hasil reliabilitas di atas nilai Cronbach's Alpha setiap
pernyataan lebih besar dari 0,60. Hal ini membuktikan bahwa seluruh
variabel dinyatakan reliabel.
2. Hasil Uji Distribusi Frekuensi Pertanyaan Responden
Penelitian ini memiliki judul Keputusan Pedagang Muslim Dalam
Memilih Pembiayaan Bank Syariah (Studi Kasus Pada Pedagang Muslim
Pasar Ciputat) akan dilihat dari indikator masing-masing variabel.
Berikut adalah hasil jawaban responden berdasarkan kuesioner adalah
sebagai berikut :
a. Analisis Variabel Bauran Pemasaran (X1)
Adapun dalam variabel bauran pemasaran pada kuesioner penulis
memasukkan tujuh pertanyaan, hasil output-nya sebagai berikut :
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.11 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 9 responden atau 18% menjawab ragu-ragu, 25
responden atau 50% menjawab setuju, dan 15 responden atau 30%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan pembiayaan bank syariah memenuhi
Tabel 4.11
Pembiayaan bank syariah memenuhi kebutuhan dan keinginan
saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 9 18,0 18,0 20,0
Setuju 25 50,0 50,0 70,0
Sangat setuju 15 30,0 30,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
90
kebutuhan dan keinginan para pedagang, karena dengan adanya
pembiayaan bank syariah dirasa membantu perekonomian para
pedagang.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat ada 2 responden atau 4$
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 16% menjawab ragu-ragu, 30
responden atau 60% menjawab setuju, dan 10 responden atau 20%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan harga pembiayaan bank syariah
murah, hal tersebut dikarenakan perbankan syariah harus
mengambil keuntungan yang sewajarnya saja sesuai dengan syariat
Islam.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat ada 5 responden atau 10%
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 14% menjawab ragu-ragu, 27
Tabel 4.12
Harga pembiayaan bank syariah rendah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 4,0 4,0 4,0
Ragu-ragu 8 16,0 16,0 20,0
Setuju 30 60,0 60,0 80,0
Sangat setuju 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.13
Mengetahui pembiayaan bank syariah dari iklan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 10,0 10,0 10,0
Ragu-ragu 8 16,0 16,0 26,0
Setuju 27 54,0 54,0 80,0
Sangat setuju 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
91
responden atau 54% menjawab setuju, dan 10 responden atau 20%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan mengetahui pembiayaan bank syariah
dari iklan. Iklannya tersebut dapat dilakukan melalui surat kabar, radio,
majala, televisi, ataupun dalam poster-poster yang dipajang di pinggir-
pinggir jalan.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 2 responden atau 4 % menjawab tidak
setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 31 responden atau
62% menjawab setuju, dan 12 responden atau 24% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa lokasi bank syariah mudah dijangkau. Karena
kemudahan akses tersebut, mendorong pedagang untuk lebih
menggunakan pembiayaan bank syariah.
Tabel 4.14
Lokasi kantor bank syariah mudah dijangkau
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 2 4,0 4,0 6,0
Ragu-ragu 4 8,0 8,0 14,0
Setuju 31 62,0 62,0 76,0
Sangat setuju 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
92
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 15 responden atau 30% menjawab tidak
setuju, 8 responden atau 16% menjawab tidak setuju, 17 responden atau
34% menjawab setuju, dan 9 responden atau 18% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa responden karena karyawan memiliki skill interaksi,
dan hal tersebut menambah nilai tambah di persepsi para pedagang.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab tidak
setuju, 8 responden atau 16% menjawab ragu-ragu, 24 responden atau
48% menjawab setuju, dan 14 responden atau 28% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
Tabel 4.15
Karyawan memiliki skill interaksi
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 15 30,0 30,0 32,0
Ragu-ragu 8 16,0 16,0 48,0
Setuju 17 34,0 34,0 82,0
Sangat setuju 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.16
Memilih bank syariah karena lahan parkirnya luas
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 3 6,0 6,0 8,0
Ragu-ragu 8 16,0 16,0 24,0
Setuju 24 48,0 48,0 72,0
Sangat setuju 14 28,0 28,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
93
pernyataan bahwa responden/pedagang melakukan pembiayaan karena
bank syariah memiliki lahan parkir yang luas.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.17 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 2% menjawab tidak
setuju, 2 responden atau 4% menjawab ragu-ragu, 32 responden atau
64% menjawab setuju, dan 14 responden atau 28% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa memilih bank syariah karena prosedur solusi
masalah yang baik, sehingga jika terjadi permasalahan dibicarakan
dengan baik baik tidak dalam posisi debitur-kreditur seperti di bank
konvensional.
b. Analisis Variabel Sosial (X2)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Tabel 4.17
Memilih bank syariah karena prosedur solusi masalah yang baik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 1 2,0 2,0 4,0
Ragu-ragu 2 4,0 4,0 8,0
Setuju 32 64,0 64,0 72,0
Sangat setuju 14 28,0 28,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 418
Mengajukan pembiayaan di bank syariah karena saran dan opini
teman/sahabat
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 9 18,0 18,0 20,0
Ragu-ragu 12 24,0 24,0 44,0
Setuju 23 46,0 46,0 90,0
Sangat setuju 5 10,0 10,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
94
Berdasarkan tabel 4.18 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 9 responden atau 18% menjawab tidak
setuju, 12 responden atau 24% menjawab ragu-ragu, 23 responden atau
46% menjawab setuju, dan 5 responden atau 10% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa memilih pembiayaan di bank syariah karena saran
dan opini teman/sahabat.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.19 diatas terlihat ada 20 responden atau 40%
menjawab tidak setuju, 7 responden atau 14% menjawab ragu-ragu, 16
responden atau 32% menjawab setuju, dan 7 responden atau 14%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa memilih pembiayaan di bank
syariah atas dorongan dari organisasi yang diikuti, karena faktor
pendorong memilih pembiayaan di bank syariah lebih dikarena faktor
internal atau adanya kebutuhan yang memang harus dicukupi.
Tabel 4.19
Organisasi yang mendorong ikut serta dalam pemilihan
pembiayaan bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 20 40,0 40,0 40,0
Ragu-ragu 7 14,0 14,0 54,0
Setuju 16 32,0 32,0 86,0
Sangat setuju 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
95
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.20 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 19 responden atau 38% menjawab tidak
setuju, 10 responden atau 20% menjawab ragu-ragu, 17 responden atau
34% menjawab setuju, dan 3 responden atau 6% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden tidak setuju
atas pernyataan bahwa memilih pembiayaan di bank syariah karena
dipengaruhi oleh pihak keluarga. Pedagang di lapangan menyatakan,
alasan mereka mengambil pembiayaan di bank syariah karena adanya
kebutuhan yang harus dipenuhi.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.21 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 7 responden atau 14% menjawab tidak
setuju, 7 responden atau 14% menjawab ragu-ragu, 29 responden atau
Tabel 4.20
Keluarga yang sangat mempengaruhi pemilihan pembiayaan di
bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 19 38,0 38,0 40,0
Ragu-ragu 10 20,0 20,0 60,0
Setuju 17 34,0 34,0 94,0
Sangat setuju 3 6,0 6,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.21
Status mewajibkan memilih pembiayaan bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 7 14,0 14,0 16,0
Ragu-ragu 7 14,0 14,0 30,0
Setuju 29 58,0 58,0 88,0
Sangat setuju 6 12,0 12,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
96
58% menjawab setuju, dan 6 responden atau 12% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa memilih pembiayaan di bank syariah karena status
mewajibkan memilih pembiayaan bank syariah. Sebagaimana
dijelaskan di dalam syariat Islam bahwa seorang muslim diharamkan
memakan riba.
c. Analisis Variabel Faktor Pribadi (X3)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.22 diatas terlihat ada 5 responden atau 10%
menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab ragu-
ragu, 30 responden atau 60% menjawab setuju, 12 responden atau 24%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa semakin bertambahnya umur
saya, maka kebutuhan akan bank semakin perlu. Hal tersebut
dikarenakan, semakin bertambahnya usia, kebutuhan yang harus
terpenuhi pun semakin banyak.
Tabel 4. 22
Semakin bertambah umur saya, maka kebutuhan akan bank
semakin perlu
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 10,0 10,0 10,0
Ragu-ragu 3 6,0 6,0 16,0
Setuju 30 60,0 60,0 76,0
Sangat setuju 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
97
Tabel 4.23
Tingkat pendapatan yang mempengaruhi saya mengajukan
pembiayaan di bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 16,0 16,0 16,0
Ragu-ragu 7 14,0 14,0 30,0
Setuju 28 56,0 56,0 86,0
Sangat setuju 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.23 diatas terlihat ada 8 responden atau 16%
menjawab tidak setuju, 7 responden atau 14% menjawab ragu-ragu, 28
responden atau 56% menjawab setuju, dan 7 responden atau 14%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.24 diatas terlihat ada 10 responden atau 20%
menjawab sangat tidak setuju, 7 responden atau 14% menjawab ragu-
ragu, 25 responden atau 50% menjawab setuju, 8 responden atau 16%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena kepribadian orang berbeda-beda. Hal tersebut
Tabel 4.24
Mengajukan pembiayaan di bank syariah karena kepribadian
orang berbeda-beda
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 20,0 20,0 20,0
Ragu-ragu 7 14,0 14,0 34,0
Setuju 25 50,0 50,0 84,0
Sangat setuju 8 16,0 16,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
98
sejalan dengan pendapat kotler yang menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya kepribadian.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.25 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 13 responden atau 26% menjawab tidak
setuju, 6 responden atau 12% menjawab ragu-ragu, 25 responden atau
50% menjawab setuju, dan 5 responden atau 10% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di bank syariah karena
opini diri sendiri tentang perbankan syariah.
d. Analisis Variabel Psikologis (X4)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.26 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 37
Tabel 4.25
Mengajukan pembiayaan di bank syariah pengaruh opini diri
sendiri
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 13 26,0 26,0 28,0
Ragu-ragu 6 12,0 12,0 40,0
Setuju 25 50,0 50,0 90,0
Sangat setuju 5 10,0 10,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.26
Motivasi yang kuat mendorong keputusan mengajukan
pembiayaan di bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 4 8,0 8,0 10,0
Setuju 37 74,0 74,0 84,0
Sangat setuju 8 16,0 16,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
99
responden atau 74% menjawab setuju, dan 8 responden atau 16%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena didorong oleh motivasi yang kuat.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.27 diatas terlihat ada 4 responden atau 8%
menjawab tidak setuju, 12 responden atau 24% menjawab ragu-ragu,
27 responden atau 54% menjawab setuju, dan 7 responden atau 14%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena para pedagang memiliki persepsi/gambaran
tersendiri mengenai perbankan syariah.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Tabel 4.27
Memilih bank syariah karena memiliki persepsi/gambaran
tentang perbankan syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 8,0 8,0 8,0
Ragu-ragu 12 24,0 24,0 32,0
Setuju 27 54,0 54,0 86,0
Sangat setuju 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.28
Memilih bank syariah karena ingin mempelajari sistem
perbankan syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 2 4,0 4,0 6,0
Ragu-ragu 4 8,0 8,0 14,0
Setuju 28 56,0 56,0 70,0
Sangat setuju 15 30,0 30,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
100
Berdasarkan tabel 4.28 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 28
responden atau 58% menjawab setuju, dan 15 responden atau 30%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena ingin mempelajari sistem perbankan syariah.
Sehingga nantinya mengetahui perbedaan antara perbankan syariah
dengan bank konvensional.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.29 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab tidak setuju, 4 responden atau 8% menjawab ragu-ragu, 33
responden atau 66% menjawab setuju, dan 12 responden atau 24%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena percaya dengan kemampuan perbankan syariah.
Hal tersebut karena para pedagang telah menjatuhkan keputusannya ke
perbankan syariah.
Tabel 4. 29
Memilih pembiayaan bank syariah karena percaya dengan
kemampuan perbankan syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 2,0 2,0 2,0
Ragu-ragu 4 8,0 8,0 10,0
Setuju 33 66,0 66,0 76,0
Sangat setuju 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
101
e. Analisis Variabel Keputusan Pedagang Muslim (Y)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.30 diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 2 responden atau 4% menjawab ragu-ragu, 39
responden atau 78% menjawab setuju, dan 7 responden atau 14%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa menggunakan pembiayaan
bank syariah karena rangsangan dari dalam diri saya, seperti kebutuhan
keluarga, dan lain sebagainya.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.31 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 10 responden atau 20% menjawab tidak
setuju, 9 responden atau 18% menjawab ragu-ragu, 25 responden atau
50% menjawab setuju, dan 5 responden atau 10% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
Tabel 4.30
Kebutuhan dipicu oleh rangsangan dari dalam diri saya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 4,0 4,0 4,0
Ragu-ragu 2 4,0 4,0 8,0
Setuju 39 78,0 78,0 86,0
Sangat setuju 7 14,0 14,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.31
Kebutuhan dipicu oleh rangsangan di luar diri saya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 10 20,0 20,0 22,0
Ragu-ragu 9 18,0 18,0 40,0
Setuju 25 50,0 50,0 90,0
Sangat setuju 5 10,0 10,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
102
pernyataan bahwa memilih pembiayaan bank syariah karena dipicu
rangsangan di luar diri saya, semisal tetangga membeli hal yang baru
dan saya pun menginginkan hal tersebut juga.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.32 diatas terlihat ada 1 responden atau 2%
menjawab sangat tidak setuju, 3 responden atau 6% menjawab tidak
setuju, 9 responden atau 18% menjawab ragu-ragu, 29 responden atau
58% menjawab setuju, dan 8 responden atau 16% menjawab sangat
setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa responden setuju atas
pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di bank syariah mengetahui
informasinya berasal dari pengalaman pribadi nya yang sebelumnya
pernah mengajukan pembiayaan di bank syariah.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Tabel 4.32
Pencarian informasi seputar pembiayaan bank syariah dengan
mengandalkan memori saya saja
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 1 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 3 6,0 6,0 8,0
Ragu-ragu 9 18,0 18,0 26,0
Setuju 29 58,0 58,0 84,0
Sangat setuju 8 16,0 16,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4.33
Pencarian informasi seputar pembiayaan bank syariah dari
bertanya kepada teman, koran, majalah, dll.
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 4,0 4,0 4,0
Ragu-ragu 6 12,0 12,0 16,0
Setuju 33 66,0 66,0 82,0
Sangat setuju 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
103
Berdasarkan tabel 4.33 diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 6 responden atau 12% menjawab ragu-ragu, 33
responden atau 66% menjawab setuju, dan 9 responden atau 18%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa mengajukan pembiayaan di
bank syariah karena mengetahui produk tersebut dari hasil bertanya
kepada teman, koran, majalah, dan lain sebagainya.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.34 diatas terlihat ada 3 responden atau 6%
menjawab ragu-ragu, 36 responden atau 72% menjawab setuju, dan 11
responden atau 22% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bahwa
mengajukan pembiayaan di bank syariah bergantung pada
pertimbangan lokasi, kebersihan, suasana, dan harga.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Tabel 4.34
Memilih bank syariah karena pertimbangan lokasi, kebersihan,
suasana, dan harga
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 3 6,0 6,0 6,0
Setuju 36 72,0 72,0 78,0
Sangat setuju 11 22,0 22,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4. 35
Keputusan memilih pembiayaan bank syariah karena faktor
terinpirasi sikap orang lain
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 5 10,0 10,0 10,0
Setuju 34 68,0 68,0 78,0
Sangat setuju 11 22,0 22,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
104
Berdasarkan tabel 4.35 diatas terlihat ada 5 responden atau 10%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 68% menjawab setuju, dan 11
responden atau 22% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bahwa mereka
lebih memilih mengajukan pembiayaan di bank syariah karena
terinspirasi oleh sikap orang lain.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.36 diatas terlihat ada 2 responden atau 4%
menjawab tidak setuju, 8 responden atau 16% menjawab ragu-ragu, 29
responden atau 58% menjawab setuju, dan 11 responden atau 22%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden setuju atas pernyataan bahwa pembiayaan di bank syariah
karena faktor harga yang dikeluarkan berbanding dengan manfaat yang
didapat.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Tabel 4. 36
Keputusan memilih pembiayaan bank syariah karena faktor tak
teduga seperti harga yang diharapkan dengan manfaat yang
diharapkan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 4,0 4,0 4,0
Ragu-ragu 8 16,0 16,0 20,0
Setuju 29 58,0 58,0 78,0
Sangat setuju 11 22,0 22,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Tabel 4. 37
Puas menggunakan pembiayaan bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu 3 6,0 6,0 6,0
Setuju 27 54,0 54,0 60,0
Sangat setuju 20 40,0 40,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
105
Berdasarkan tabel 4.37 diatas terlihat ada 3 responden atau 6%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 54% menjawab setuju, dan 20
responden atau 40% menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini
menunjukkan bahwa responden setuju atas pernyataan bahwa mereka
puas setelah menggunakan pembiayaan bank syariah.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Berdasarkan tabel 4.38 diatas terlihat ada 19 responden ata 38%
menjawab tidak setuju, 7 responden atau 14% menjawab ragu-ragu, 15
responden atau 30% menjawab setuju, dan 9 responden atau 18%
menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan bahwa
responden tidak setuju atas pernyataan bahwa responden tidak puas
terhadap pembiayaan bank syariah.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Dalam uji normalitas ini menggunakan metode grafik, yaitu
dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik
Normal P-Plot of Regression standarized residual. Berikut terlihat pada
gambar 4.3.
Tabel 4.38
Tidak puas menggunakan pembiayaan bank syariah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 19 38,0 38,0 38,0
Ragu-ragu 7 14,0 14,0 52,0
Setuju 15 30,0 30,0 82,0
Sangat setuju 9 18,0 18,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
106
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas dengan metode Normal Probability Plots
Dari gambar 4.3 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya. Hal tersebut menunjukkkan pola distribusi normal, maka
model regesi memenuhi asumsi normalitas. Selain menggunakan
metode grafik, dilakukan juga metode uji one-sample kolmogorov-
smirnov yang terdapat pada tabel 4.39.
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Dari hasil tabel 4.39 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
(Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,200. Karena nilai signifikansi lebih dari
0,05 nilai residual terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.39
Uji Normalitas dengan metode One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 50 Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,26517983 Most Extreme Differences Absolute ,107
Positive ,107 Negative -,061
Test Statistic ,107 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
107
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4.40
Hasil Uji Multikolinearitas
Dari hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari 4
variabel lebih dari 0,10 dan VIF kurang dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan melihat pola titik titik pada
scatterplots regresi
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik
menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa pola model regresi
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sehingga model regresi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 18,489 3,497 5,288 ,000 Bauran Pemasaran
,154 ,073 ,194 2,124 ,039 ,944 1,059
Sosial ,712 ,110 ,615 6,458 ,000 ,866 1,154
Faktor Pribadi -,272 ,108 -,231 -2,518 ,015 ,933 1,072
Psikologis ,431 ,154 ,262 2,805 ,007 ,898 1,114
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
108
layak dipakai untuk menganalisis keputusan pedagang muslim
dalam memilih pembiayaan bank syariah (Studi kasus pada
pedagang muslim pasar ciputat).
4. Hasil Uji Regresi Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda
digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang
untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Untuk menentukan
persamaan regresi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.41
Hasil Uji Regresi Berganda
Berdasarkan tabel 4.31 diatas dapat diperoleh persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y= 18,489 + 0,154 X1 + 0,712 X2 – 0,272 X3 + 0,431 X4 + e
Maka dari persaman regresi diatas, dapat diinterpretasikan bahwa :
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 18,489 3,497 5,288 ,000 Bauran Pemasaran
,154 ,073 ,194 2,124 ,039 ,944 1,059
Sosial ,712 ,110 ,615 6,458 ,000 ,866 1,154
Faktor Pribadi -,272 ,108 -,231 -2,518 ,015 ,933 1,072
Psikologis ,431 ,154 ,262 2,805 ,007 ,898 1,114
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
109
a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 18,489 hal
ini berarti jika variabel bauran pemasaran (X1), Sosial (X2), Faktor
Pribadi (X3), dan Psikologis (X4) sama dengan nol atau konstan,
maka keputusan pedagang muslim Pasar Ciputat dalam memilih
pembiayaan sebesar 18,489
b. Koefisien regresi bauran pemasaran (X1) bernilai 0,154. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel bauran pemasaran mengalami
kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka
keputusan pedagang muslim Pasar Ciputat dalam memilih
pembiayaan bank syariah mengalami kenaikan sebesar 0,154.
c. Koefisien regresi sosial (X2) bernilai 0,712. Hal ini menunjukkan
bahwa jika variabel sosial mengalami kenaikan satu satuan dengan
asumsi variabel lainnya tetap, maka keputusan pedagang muslim
Pasar Ciputat dalam memilih pembiayaan bank syariah mengalami
kenaikan sebesar 0,712.
d. Koefisien regresi faktor pribadi (X3) bernilai –0,272. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel faktor pribadi mengalami
kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka
keputusan pedagang muslim Pasar Ciputat dalam memilih
pembiayaan bank syariah mengalami penurunan sebesar 0,272.
e. Koefisien regresi psikologis (X4) bernilai 0,431. Hal ini
menunjukkan bahwa jika variabel psikologis mengalami kenaikan
satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka keputusan
110
pedagang muslim Pasar Ciputat dalam memilih pembiayaan bank
syariah mengalami kenaikan sebesar 0,431.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Parsial (t-test)
Uji statistik t (uji parsial) digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh secara signifikan antara masing-masing variabel
independen (bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis)
secara individual terhadap variabel dependen (keputusan pedagang
muslim) yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Jika probabilitas
signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika
probabilitas signifikan < 0,05, Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
bahwa suatu variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.42
Hasil Uji t (Parsial)
Berdasarkan pada tabel 4.42 di atas untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) tehadap variabel dependen adalah sebagai berikut :
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 18,489 3,497 5,288 ,000
Bauran Pemasaran
,154 ,073 ,194 2,124 ,039
Sosial ,712 ,110 ,615 6,458 ,000
Faktor Pribadi -,272 ,108 -,231 -2,518 ,015
Psikologis ,431 ,154 ,262 2,805 ,007
Sumber : Data Primer diolah SPSS 23.
111
1) Menguji Signifikansi Variabel Bauran Pemasaran (X1)
Terlihat bahwa t hitung koefisien bauran pemasaran adalah
2,124. Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai
dibagi 2 menjadi 0,025 dan df = 45 (didapat dari rumus n-k-1,
dimana n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independen). Didapat t tabel adalah 2,014.
Variabel bauran pemasaran memiliki nilai signifikansi 0,039 <
0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (2,124 > 2,014)
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien bauran pemasaran berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap keputusan pedagang muslim.
2) Menguji Signifikansi Variabel Sosial (X2)
Terlihat bahwa t hitung koefisien sosial adalah 6,458. Sedang
t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0,05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai dibagi 2 menjadi
0,025 dan df = 45 (didapat dari rumus n-k-1, dimana n adalah
jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen). Didapat t
tabel adalah 2,014.
Variabel sosial memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (6,458 > 2,014)
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
112
bahwa koefisien sosial berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pedagang muslim.
3) Menguji Signifikansi Variabel Faktor Pribadi (X3)
Terlihat bahwa t hitung koefisien pribadi adalah 0,500.
Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai dibagi
2 menjadi 0,025 dan df = 45 (didapat dari rumus n-k-1, dimana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen).
Didapat t tabel adalah 2,014.
Variabel faktor pribadi memiliki nilai signifikansi 0,015 <
0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (2,518 < 2,014)
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien faktor pribadi berpengaruh negatif signifikan
secara parsial terhadap keputusan pedagang muslim.
4) Menguji Signifikansi Variabel Psikologis (X4)
Terlihat bahwa t hitung koefisien psikologis adalah 2,805.
Sedang t tabel bisa dihitung pada t-test, dengan = 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai dibagi
2 menjadi 0,025 dan df = 45 (didapat dari rumus n-k-1, dimana n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen).
Didapat t tabel adalah 2,014.
113
Variabel psikologis memiliki nilai signifikansi 0,007 < 0,05
artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (2,805 > 2,014)
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien psikologis berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pedagang muslim.
b. Hasil Uji Simultan (F-test)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Pada tabel 4.43 analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang
dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek
variabel independen (bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan
psikologis) terhadap variabel dependen (keputusan pedagang muslim).
Dari penghitungan didapat nilai F-hitung pada model 1 didapat sebesar
20,577. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 =
45, didapat nilai F tabel = 2,579. Karena nilai F hitung (20,577) > nilai
F tabel (2,579) maka dapat disimpulkan bahwa empat variabel
independen yaitu bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan
psikologis dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar
terhadap variabel keputusan pedagang muslim. Sehingga model regresi
yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi. Maka dapat
Tabel 4.43
Hasil Uji F (Simultan)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 459,859 4 114,965 20,577 ,000b
Residual 251,421 45 5,587 Total 711,280 49
114
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti terdapat
pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara variabel
independen (bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis)
terhadap variabel dependen (keputusan pedagang muslim).
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Primer diolah SPSS 23.
Uji koefisien determinasi (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependennya yang dilihat melalui Adjusted R square. Untuk mengetahui
determinasi variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel 4.44 diatas.
Dari tabel koefisien determinasi (R²), menunjukkan besarnya
Adjusted R square adalah 0,615 atau 61,5%. Hasil ini menunjukkan
bahwa variasi nilai dari keputusan pedagang muslim sebesar 61,5% dapat
dijelaskan oleh keempat variabel independen yakni bauran pemasaran,
sosial, faktor pribadi, dan psikologis. Sedangkan selisihnya sebesar
38,5% (100% - 61,5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti,
seperti : faktor budaya, brand image, fasilitas, dan teknologi, dan lain
sebagainya.
Tabel 4.44
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
,804a ,647 ,615 2,364
115
6. Interpretasi
a. Variabel Bauran Pemasaran (X1) terhadap Keputusan Pedagang
Muslim
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel bauran pemasaran terhadap
keputusan pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
Dengan signifikansi yaitu 0,039 < 0,05 dan dibuktikan dengan uji
statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu, 2,124 > 2,014 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Putra, dkk (2015) yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Kepercayaan Merek (Brand Trust) dan Dampaknya Pada
Keputusan Mahasiswa Memilih Kuliah di Politeknik Aceh.
Penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung
variabel bauran pemasaran jasa secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian yang dimediasi oleh kepercayaan merek.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pedagang
muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah
b. Variabel Sosial (X2) terhadap Keputusan Pedagang Muslim
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel sosial terhadap keputusan
116
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah. Dengan
signifikansi yaitu 0,000 < 0,05 dan dibuktikan dengan uji statistik t
dimana t hitung > t tabel yaitu, 4,378 > 2,014 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Zulkifli Zainuddin, Yahya Hamja, Siti Hamidah Rustiana (2016)
yang berjudul Analisis Faktor Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah
Memilih Produk Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT
Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat). Penelitiannya menunjukkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih produk pembiayaan Bank Syariah Cabang Ciputat terdiri dari
lima faktor yang terbentuk salah satunya ialah faktor sosial. Hasil
penelitian ini pun sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller yang
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
diantaranya adalah faktor sosial.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel sosial berpengaruh terhadap keputusan pedagang muslim
dalam memilih pembiayaan bank syariah
c. Variabel Faktor Pribadi (X3) terhadap Keputusan Pedagang Muslim
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel faktor pribadi terhadap
keputusan pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah.
117
Dengan signifikansi yaitu 0,015 < 0,05 dan dibuktikan dengan uji
statistik t dimana t hitung > t tabel yaitu, 2,518 > 2,014 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh oleh Rafit Mandala (2015), yang berjudul Pengaruh Pribadi,
Sosial, Kebudayaan Dan Psikologis Dalam Pengambilan Keputusan
Nasabah Memilih Produk Perbankan Syariah. Penelitiannya
menunjukkan bahwa variabel pribadi dan kebudayaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih (Y). Hasil
penelitian ini pun sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller yang
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
diantaranya adalah faktor pribadi.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pedagang
muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah
d. Variabel Psikologis (X4) terhadap Keputusan Pedagang Muslim
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan secara parsial antara variabel psikologis terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah. Dengan
signifikansi yaitu 0,007 < 0,05 dan dibuktikan dengan uji statistik t
dimana t hitung > t tabel yaitu, 2,805 > 2,014 sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
118
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh oleh Dwita Darmawati, Bambang Subekti, Sri Murni S,
Sumarsono (2007), yang berjudul Analisis Pengaruh Kebudayaan,
Sosial, Kepribadian Dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian
Shar’e (Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang
Purwokerto). Penelitiannya menunjukkan bahwa variabel psikologis
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Shar'e.
Hasil penelitian ini pun sesuai dengan pendapat Kotler dan Keller yang
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
diantaranya adalah faktor psikologis.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel psikologis berpengaruh terhadap keputusan pedagang muslim
dalam memilih pembiayaan bank syariah
e. Variabel Bauran Pemasaran (X1), Sosial (X2), Faktor Pribadi (X3), dan
Psikologis (X4) terhadap Keputusan Pedagang Muslim.
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran
pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis secara simultan
memiliki pengaruh terhadap keputusan pedagang muslim dalam
memilih pembiayaan di bank syariah. Hal tersebut dibuktikan dengan
nilai signifikansi yang lebih kecil dari taraf signifikansi (0,000 < 0,05)
dan F hitung > F tabel (20,376 > 2,579).Maka, Ho ditolak dan Ha
diterima.
119
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zulkifli
Zainuddin, Yahya Hamja, Siti Hamidah Rustiana (2016), yang berjudul
Analisis Faktor Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih
Produk Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT Bank
Syariah Mandiri Cabang Ciputat)” Penelitiannya menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
produk pembiayaan Bank Syariah Cabang Ciputat terdiri dari lima
faktor yang terbentuk yaitu : Faktor pertama terdiri atas variabel
process, brand awareness, dan perceived quality; Faktor kedua terdiri
atas variabel physical evidence, perceived value, dan faktor sosial;
Faktor ketiga terdiri atas variabel pricing, promotion, people dan faktor
sosial; Faktor keempat terdiri atas variabel products dan faktor pribadi,
dan Faktor kelima terdiri atas variabel place, physical evidence, dan
faktor budaya. Selanjutnya terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan antara variabel bauran pemasaran, sosial, budaya, dan
psikologis terhadap keputusan pedagang muslim Pasar Ciputat dalam
memilih pembiayaan bank syariah.
Dari hasil penemuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel bauran pemasaran, sosial, faktor pribadi dan psikologis secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pedagang muslim dalam
memilih pembiayaan bank syariah.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap keputusan
pedagang muslim dalam memilih pembiayaan bank syariah (Studi Kasus Pada
Pedagang Pasar Ciputat) dengan melalui penyebaran kuesioner kepada 50
pedagang muslim pasar ciputat yang pernah atau sedang menerima pembiayaan
bank syariah. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel bauran
pemasaran (X1) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pedagang muslim pasar ciputat.
2. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel sosial
(X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan pedagang
muslim pasar ciputat.
3. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel faktor
pribadi (X3) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pedagang muslim pasar ciputat.
4. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel
psikologis (X4) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan
pedagang muslim pasar ciputat.
121
5. Berdasarkan hasil uji regresi berganda ditemukan bahwa variabel bauran
pemasaran (X1), sosial (X2), faktor pribadi (X3), psikologis (X4) secara
simultan berpengaruh terrhadap keputusan pedagang muslim pasar ciputat.
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa masuka mengenai
beberapa hal diantaranya :
1. Bagi Bank Syariah.
a. Dilihat dari hasil uji deskriptif demografi responden yang telah
dihimpun, sebagian besar pedagang yang memilih pembiayaan
bank syariah ialah telah berdagang selama kurun waktu 11 s/d 15
tahun, hal tersebut sudah dapat dikatakan cukup lama. Namun,
ketika penulis menyebar kuesioner, rata-rata pengalaman
mengajukan pembiayaan di bank syariah itu merupakan kali
pertama, karena sebelumnya mereka belum mengetahui secara
benar mengenai pinjaman di bank syariah. Oleh karenanya,
sebaiknya perlu diadakan sosialisasi dan promosi hingga lingkup
mikro yakni hingga ke para pedagang di pasar-pasar.
b. Dilihat dari hasil uji deskriptif demografi responden yang telah
dihimpun, sebagian besar pedagang yang memilih pembiayaan
bank syariah ialah hanya berlatarbelakang pendidikan SMA/
Sederajat. Artinya bagi bank syariah diharapkan membuat proses
122
atau alur pembiayaan lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Sehingga ketika para pedagang ingin mengajukan pembiayaan di
bank syariah tidak terhalang oleh proses yang mereka tidak
mengerti.
c. Dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa bauran
pemasaran, sosial, faktor pribadi, dan psikologis berpengaruh
terhadap keputusan pedagang muslim dalam memilih pembiayaan
bank syariah. Hal tersebut mengartikan bahwa pihak bank syariah
disarankan untuk terus memperhatikan indikator-indikator tersebut
dengan cara meningkatkan aspek-aspek tersebut untuk menunjang
layanan perbankan khususnya dalam memberikan pembiayaan.
Sehingga nantinya dapat meningkatkan proporsi pembiayaan bank
syariah dan dapat meningkatkan efisiensi operasional perbankan.
2. Bagi akademisi
Bagi penulis selanjutnya, diharapkan peneliti dapat menambahkan
objek penelitian sehingga dapat di generalisasikan, variabel dalam
penelitian ini sehingga diharapkan dapat memberikan perrbandingan
dan memperluas wawasan, dan jumlah sampel yang digunakan
sehingga diharapkan data yang didapat lebih baik.
123
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah dan Tantri. “Manajemen Pemasaran”, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2016.
Asnani dan Fanani. “Pemasaran Syariah Teori, Filosofi & Isu-Isu Kontemporer”,
Raja Grafindo Persada, Depok, 2017.
Assauri, Sofjan. “Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi”, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2017.
Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Format-Format
Kuantitatif Dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,
Komunikasi, Manajemen, Dan Pemasaran”, Edisi Pertama,
Prenadamedia Group, Jakarta, 2015.
Burhanuddin, “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2010.
Darmawati, Dwita dkk. “Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial, Kepribadian dan
Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Shar’e (Survei pada nasabah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto)”, Jurnal Fakultas
Ekonomi UNSOED, Vol.6 No.1, September 2007.
Djamil, Fathurrahman. “Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di
Lembaga Keuangan Syariah”, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.
Fahmi, Irham. “Manajemen Perbankan Konvensional dan Syariah”, Mitra Wacana
Media, 2015.
124
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”,
Edisi delapan, Badan Penerbit Unversitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Gitosudarmo, Indriyo. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kedua, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta, 2017.
Hasan, Nurul Ichsan. “Perbankan Syariah (Sebuah Pengantar)”, Referensi (GP
Press Group), Jakarta, 2014.
Idrus, Muhammad. “Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif”, Edisi Kedua, Erlangga, Yogyakarta, 2009.
Ikatan Bankir Indonesia. “Mengelola Bank Syariah”, Edisi Kesatu, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2014.
Ismail. “Perbankan Syariah”, Edisi Pertama, Prenadamedia Group, Jakarta, 2016.
Karim, Adiwarman.“Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan”, Edisi Kelima,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014.
Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”, Edisi Revisi 2014, Rajawali Pers, Depok,
2016.
Kerin dan Peterson. “Pemasaran Strategis Kasus dan Komentar”, Indeks, Jakarta,
2015.
Kotler dan Keller. ”Manajemen Pemasaran”, Edisi 12, Indeks, Jakarta, 2009.
Lovelock dan Wright. “Manajemen Pemasaran Jasa”, Indeks, Jakarta, 2007.
Lovelock, Wirthz, dan Mussery. “Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi”,
Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 2010.
125
Mandala, Rafit. “Pengaruh Pribadi, Sosial, Kebudayaan, dan Psikologis Dalam
Pengambilan Keputusan Nasabah Memilih Produk Perbankan Syariah”,
Jurnal Ekonomi Manajemen Universitas Narotama Surabaya, 2015.
Mardani. “Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia”, Kencana,
Jakarta, 2015
Peter dan Olson. “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Edisi
Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta, 2014.
Prasetyoningrum, Ari Kristin. “Risiko Bank Syariah”, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2015.
Priyatno, Duwi. “Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
Dengan SPSS Dan Tanya Jawab Pendadaran”, Edisi Pertama, Gava
Media, Yogyakarta, 2010.
Putra, Erwinsyah dkk. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Kepercayaan
Merek (Brand Trust) Dan Dampaknya Pada Keputusan Mahasiswa
Memilih Kuliah di Politeknik Aceh”, Jurnal Manajemen Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala Volume 4, No. 1, Februari 2015.
Rahmawati, Endah Nur dkk. “Analisis Faktor Penyebab Rendahnya Minat
Masyarakat Memilih Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah”, Jurnal
Fakultas Ekonomi IAIN Surakarta, Vol.10 No.1, Juni 2017.
Sadi Is, Muhammad. “Konsep Hukum Perbankan Syariah”, Setara Press, Malang,
2015.
126
Setiadi, Nugroho J. “Perilaku Konsumen Perspekti Kontemporer Pada Motif,
Tujuan, Dan Keinginan Konsumen”, Edisi Revisi, Kencana Prenada
Medis Group, Jakarta, 2010.
Soemitra, Andri. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi Kedua, Fajar
Interpratama Mandiri, Jakarta, 2017.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfatabeta,
Bandung, 2016.
Supriyadi, Edi. “SPSS + Amos”, In Media, Jakarta, 2014
Susyanti, Jeni. “Pengelolaan Lembaga Keuangan Syariah”, Empat Dua, Jawa
timur, 2016.
Swastha dan Irawan. “Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi Kedua, Liberty,
Yogyakarta, 2008.
Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa - Prinsip, Penerapan, dan Penelitian”, Andi
Offset, Yogyakarta, 2014.
Tjiptono dan Diana. “Pemasaran Esensi & Aplikasi”, Andi Offset, Yogyakarta,
2016.
Usman, Rachmadi. “Aspek Hukum Perbankan Syariah di Indonesia”, Sinar
Grafika, Jakarta, 2012.
Wardiah, Mia Lasmi. “Dasar-Dasar Perbankan”, Pustaka Setia, Bandung, 2013.
Zainuddin, Zulkifli dkk. “Analisis Faktor Dalam Pengambilan Keputusan Nasabah
Memilih Produk Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada PT
Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat)”, Jurnal Riset Manajemen dan
Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016.
127
Zakiyudin, ais. “Teori & Praktik Manajemen : Sebuah Konsep Yang Aplikatif
Disertai Profil Wirausaha Sukses”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2013.
Taufik Rachman “Perangi Rentenir, OJK Minta Bank Masuk ke Desa’ artikel
diakses tanggal 8 November 2017, dari
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/15/02/02/nj4tws-
perangi-rentenir-ojk-minta-bank-masuk-ke-desa
128
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Pedagang Muslim Pasar Ciputat
Di Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (Skripsi) sebagai mahasiswa Program Strata Satu (S1)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bersama ini saya:
Nama : Tantri
NIM : 11140850000009
Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Perbankan Syariah
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan Skripsi dengan judul
“Keputusan Pedagang Muslim Dalam Memilih Pembiayaan Bank Syariah (Studi Kasus Pada
Pedagang Muslim Pasar Ciputat)”.
Sehubungan dengan itu saya memohon bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan
waktunya mengisi kuesioner penelitian ini.
Mengingat pentingnya data ini, saya mengharapkan kuesioner ini diisi dengan lengkap sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya. Jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i hanya digunakan untuk penelitian,
dan kerahasiaanya akan saya jaga dengan hati-hati.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i saya ucapkan terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
A. Isilah data diri Anda sebelum melakukan kuesioner
B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
1. SS = Sangat Setuju
2. S = Setuju
3. RG = Ragu-Ragu
4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tanda check list (V ) atau tanda silang ( X ) pada kotak yag disediakan dibawah ini:
Dosen Pembimbing I
Dr. Suhenda Wiranata, M.E
Dosen Pembimbing II
Ay Maryani, SE, M.Si
Peneliti
Tantri
129
IDENTITAS RESPONDEN
Nama: ................................................... (Tidak wajib diisi)
1. Jenis kelamin:
a. Laki-laki b. Perempuan
2. Usia:
a. 17 s/d 20 tahun c. 31 s/d 40 tahun
b. 21 s/d 30 tahun d. Diatas 40 tahun
3. Pendidikan:
a. SD/Sederajat c. SMA/Sederajat
b. SMP/Sederajat d. Perguruan Tinggi
4. Jenis Dagangan:
a. Pakaian d. Makanan dan Jajanan
b. Peralatan Rumah Tangga e. Elektonik
c. Sayur dan Buah f. Lain-lain
d. Sembako, Ayam, Ikan, dan Daging
5. Lama Waktu Menjadi Pedagang:
a. Kurang dari 5 Tahun c. 11 s/d 15 Tahun
b. 6 s/d 10 Tahun d. Lebih dari 15 Tahun
6. Pengalaman Mengajukan Pembiayaan di Bank Syariah :
a. Pernah
b. Sedang Menerima Pembiayaan 1. Bauran Pemasaran (X1)
2. Sosial (X2)
3. Faktor Pribadi (X3)
SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
1 Produk yang ditawarkan bank syariah sesuai kebutuhan dan keinginan.
2 Harga pembiayaan bank syariah rendah
3 Mengetahui pembiayaan dari iklan
4 Lokasi kantor bank syariah mudah dijangkau
5 Karyawan memiliki skill interaksi
6 Memilih bank syariah karena lahan parkirnya luas
7 Memilih bank syariah karena prosedur solusi maslah yang baik
No
e. People
f. Physical Evidence
g. Process
a. Product
b. Pricing
c. Promotion
d. Place
Alternatif Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan
SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
8 Mengajukan pembiayaan di bank syariah karena saran dan opini teman/sahabat
9 Organisasi yang mendorong ikut serta dalam pemilihan pembiayaan bank syariah
10 Keluarga yang sangat mempengaruhi pemilihan pembiayaan di bank syariah
11 Status mewajibkan memilih pembiayaan bank syariah
No
Alternatif Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan
a. Kelompok acuan
c. Peran dan Status
b. Keluarga
SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
12 Semakin bertambah umur saya, maka kebutuhan akan bank semakin perlu
13Tingkat pendapatan yang mempengaruhi saya mengajukan pembiayaan di
bank syariah
14Mengajukan pembiayaan di bank syariah karena kepribadian orang
berbeda-beda
15 Mengajukan pembiayaan di bank syariah pengaruh opini diri sendiri
No
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
c. Kepribadian dan Konsep Diri
d. Gaya Hidup dan Nilai
Alternatif Jawaban
Pertanyaan/Pernyataan
130
4. Psikologis (X4)
5. Keputusan Pedagang Muslim (Y)
SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
16Motivasi yang kuat mendorong keputusan mengajukan pembiayaan
di bank syariah
17Memilih bank syariah karena memiliki persepsi/gambaran tentang perbankan
syariah
18 Memilih bank syariah karena ingin mempelajari sistem perbankan syariah
19Memilih pembiayaan bank syariah karena percaya dengan kemampuan perbankan
syariah
No Pertanyaan/Pernyataan
Alternatif Jawaban
d. Memori
c. Pembelajaran
b. Persepsi
a. Motivasi
SS S RG TS STS
5 4 3 2 1
20 Kebutuhan dipicu oleh rangsangan dari dalam diri saya
21 Kebutuhan dipicu oleh rangsangan di luar diri saya
22
Pencarian informasi seputar pembiayaan bank syariah dengan mengandalkan
memori saya saja
23
Pencarian informasi seputar pembiayaan bank syariah dari bertanya kepada teman,
koran, majalah, dll
24Memilih pembiayaan bank syariah karena pertimbangan lokasi, kebersihan,
suasana, dan harga
25 Keputusan memilih pembiayaan bank syariah karena faktor terinspirasi orang lain
26Keputusan memilih pembiayaan bank syariah karena faktor tak terduga seperti harga
yang diharapkan dengan manfaat yang diharapkan
27 Puas menggunakan pembiayaan bank syariah
28 Tidak puas menggunakan pembiayaan bank syariah
No
e. Perilaku Pasca Pembelian
Pertanyaan/Pernyataan
Alternatif Jawaban
d. Keputusan Pembelian
a. Pengenalan Masalah
b. Pencarian Informasi
c. Evaluasi Alternatif
131
Lampiran 2. Jawaban Responden
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Jenis Dagangan Lama Waktu Menjadi
Pedagang
Pernah Mengajukan
Pembiayaan
di Bank Syariah
1 2 4 2 7 4 1
2 2 3 3 6 3 1
3 2 2 4 1 3 1
4 2 3 4 6 3 1
5 2 3 1 4 3 1
6 2 3 3 6 3 1
7 2 3 3 1 1 1
8 2 3 2 3 3 1
9 2 2 3 1 3 1
10 2 2 3 6 3 1
11 1 4 2 4 4 1
12 2 3 2 2 3 1
13 2 2 3 1 1 1
14 2 3 3 4 3 1
15 1 2 3 2 3 1
16 2 2 4 1 3 1
17 2 3 3 4 1 1
18 1 3 3 4 1 1
19 1 3 3 5 1 1
20 1 3 3 4 4 1
21 2 4 2 4 1 1
22 2 4 1 4 3 1
23 2 2 3 2 1 1
24 2 2 3 6 3 1
25 1 4 3 4 1 1
26 2 2 3 1 3 1
27 1 3 3 6 3 1
28 2 3 2 4 3 1
29 1 2 4 4 1 1
30 2 3 3 4 2 1
31 2 2 4 5 1 1
32 2 2 3 5 1 1
33 2 2 4 7 1 1
34 1 2 4 2 1 1
35 2 3 3 1 3 1
36 1 3 3 4 2 1
37 2 4 2 4 4 1
38 1 4 3 2 4 1
39 2 4 3 5 4 1
40 2 4 2 5 4 1
41 1 3 4 6 2 1
42 1 2 2 3 2 1
43 2 4 1 5 3 1
44 1 2 3 6 2 1
45 2 2 3 1 1 1
46 2 3 3 1 2 1
47 2 2 3 1 1 1
48 1 3 3 4 3 1
49 2 3 3 3 3 1
50 2 3 3 1 1 1
132
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 JUMLAH
1 5 5 5 5 5 5 5 35
2 5 5 5 5 5 5 5 35
3 5 5 5 5 5 5 5 35
4 5 5 5 5 2 5 5 32
5 4 4 4 4 2 3 4 25
6 4 3 3 3 4 4 4 25
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 3 3 3 3 3 2 3 20
9 4 4 4 4 2 5 5 28
10 4 4 4 4 4 3 5 28
11 5 5 5 5 5 5 5 35
12 5 4 4 4 4 3 4 28
13 3 3 4 4 4 3 4 25
14 4 4 4 4 2 5 5 28
15 3 2 2 1 1 1 1 11
16 3 4 3 3 4 3 4 24
17 5 3 3 5 2 5 4 27
18 4 4 4 4 5 5 5 31
19 5 4 3 5 5 5 4 31
20 5 5 5 5 5 5 5 35
21 5 5 5 5 5 5 5 35
22 5 5 5 5 5 5 5 35
23 3 3 3 3 3 3 3 21
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 2 2 2 2 2 2 2 14
26 4 4 4 4 2 4 4 26
27 3 4 2 4 4 4 4 25
28 4 4 4 4 4 4 4 28
29 5 5 4 4 2 4 4 28
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 4 4 3 4 2 4 4 25
32 4 4 2 2 4 4 4 24
33 4 3 3 4 2 4 4 24
34 3 4 4 4 3 4 4 26
35 4 4 5 4 2 4 4 27
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 3 4 4 4 3 3 4 25
38 4 4 4 4 4 4 4 28
39 4 4 4 4 4 4 4 28
40 5 5 5 4 2 4 4 29
41 3 3 4 4 2 4 4 24
42 5 4 4 5 3 5 5 31
43 4 4 4 4 3 4 4 27
44 4 4 4 4 3 4 4 27
45 4 4 4 4 4 4 4 28
46 4 3 2 4 3 3 4 23
47 4 4 4 4 2 4 4 26
48 4 4 4 5 4 2 5 28
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 5 4 4 4 2 4 4 27
NoBauran Pemasaran (X1)
P8 P9 P10 P11 JUMLAH
1 2 2 2 3 9
2 3 4 3 4 14
3 4 2 2 4 12
4 1 2 2 2 7
5 4 4 4 4 16
6 4 3 4 4 15
7 3 3 2 2 10
8 2 3 2 4 11
9 3 3 3 4 13
10 2 2 5 5 14
11 5 2 2 5 14
12 4 4 4 4 16
13 4 2 4 2 12
14 4 2 4 4 14
15 3 2 2 4 11
16 4 2 2 4 12
17 2 2 2 3 9
18 5 4 5 5 19
19 4 5 4 5 18
20 4 5 4 4 17
21 4 5 4 5 18
22 4 4 3 4 15
23 5 5 4 4 18
24 4 5 4 5 18
25 4 2 4 3 13
26 3 4 3 4 14
27 2 2 2 2 8
28 3 3 3 3 12
29 3 2 2 4 11
30 4 2 2 4 12
31 2 2 2 2 8
32 2 2 2 2 8
33 4 3 3 4 14
34 3 4 3 4 14
35 4 4 4 4 16
36 5 4 4 4 17
37 4 4 2 4 14
38 4 5 4 4 17
39 3 4 3 4 14
40 4 4 4 4 16
41 4 2 2 4 12
42 3 2 1 1 7
43 3 4 3 4 14
44 3 2 2 3 10
45 2 4 2 3 11
46 5 5 5 4 19
47 4 4 4 4 16
48 4 4 4 4 16
49 4 3 3 3 13
50 2 2 2 2 8
NoSosial (X2)
133
P12 P13 P14 P15 JUMLAH
1 4 4 3 2 13
2 4 3 4 3 14
3 4 2 2 1 8
4 4 4 2 2 12
5 4 3 2 2 11
6 4 4 2 2 12
7 2 2 2 2 8
8 4 4 4 4 16
9 4 4 3 3 14
10 3 3 4 4 14
11 2 2 2 2 8
12 4 4 4 4 16
13 4 4 3 3 14
14 5 4 4 4 17
15 2 4 4 4 14
16 4 4 4 4 16
17 3 3 3 3 12
18 4 4 4 4 16
19 4 4 4 2 14
20 4 2 2 2 10
21 4 3 2 2 11
22 5 5 5 4 19
23 4 4 4 4 16
24 4 4 4 4 16
25 4 3 3 3 13
26 2 2 2 2 8
27 3 2 3 2 10
28 4 4 4 4 16
29 4 4 4 4 16
30 4 2 2 2 10
31 4 3 4 4 15
32 4 4 3 4 15
33 4 4 4 4 16
34 4 4 4 2 14
35 4 4 4 4 16
36 5 5 5 5 20
37 5 5 5 5 20
38 5 2 5 3 15
39 5 4 4 4 17
40 4 4 4 4 16
41 4 4 4 4 16
42 2 4 5 4 15
43 5 4 4 4 17
44 5 4 4 5 18
45 5 5 5 4 19
46 5 4 4 4 17
47 4 5 5 5 19
48 4 4 4 4 16
49 5 5 5 5 20
50 5 5 4 4 18
NoFaktor Pribadi (X3)
P16 P17 P18 P19 JUMLAH
1 3 3 1 3 10
2 4 4 4 4 16
3 4 4 4 4 16
4 4 2 2 2 10
5 4 4 4 3 15
6 4 4 3 4 15
7 4 4 4 4 16
8 2 4 4 4 14
9 5 2 5 4 16
10 5 5 5 5 20
11 5 5 5 5 20
12 4 4 4 3 15
13 4 4 5 4 17
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
16 4 3 4 4 15
17 4 5 4 4 17
18 5 4 5 4 18
19 5 4 5 5 19
20 4 5 4 4 17
21 5 4 5 5 19
22 4 4 4 4 16
23 5 5 5 5 20
24 4 5 5 4 18
25 4 3 4 4 15
26 3 3 4 4 14
27 4 4 4 4 16
28 4 3 4 4 20
29 4 4 5 5 18
30 4 4 4 4 16
31 4 4 4 4 16
32 4 2 2 4 12
33 4 3 4 4 15
34 3 3 4 4 14
35 4 4 4 4 16
36 4 4 4 4 16
37 4 4 5 5 18
38 4 4 4 5 17
39 4 3 4 4 15
40 4 3 4 4 15
41 5 5 5 5 20
42 4 4 5 5 18
43 4 3 4 4 15
44 4 4 5 5 18
45 3 3 4 4 14
46 4 2 3 3 12
47 4 4 4 4 16
48 4 4 5 5 18
49 4 4 3 4 15
50 4 3 3 4 14
NoPsikologis (X4)
134
P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 JUMLAH
1 4 4 4 4 4 3 2 4 2 31
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34
3 4 2 2 4 5 5 5 5 5 37
4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 33
5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33
6 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
7 4 2 4 4 4 4 4 4 3 33
8 4 4 3 4 4 4 2 3 2 30
9 3 2 3 5 5 5 5 4 4 36
10 4 2 5 4 4 4 4 4 3 34
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
13 2 2 4 4 4 4 4 4 2 30
14 4 4 5 4 4 4 4 5 2 36
15 4 2 3 4 4 4 4 5 2 32
16 4 3 3 4 4 3 4 4 4 33
17 4 3 4 4 4 4 3 4 4 34
18 5 5 4 5 4 5 4 4 4 40
19 4 4 5 4 5 5 4 5 4 40
20 5 4 5 4 5 4 5 5 5 42
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
23 5 4 5 4 5 5 4 5 5 42
24 4 5 4 5 5 4 5 4 4 40
25 4 5 3 4 3 4 3 4 4 34
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
27 2 3 4 3 4 4 4 4 4 32
28 4 3 3 4 4 4 3 4 4 33
29 4 4 4 3 4 4 4 4 5 36
30 4 2 3 4 4 4 4 5 2 32
31 4 2 2 3 4 4 4 4 3 30
32 4 2 2 2 4 4 3 5 2 28
33 4 3 4 5 4 4 4 5 2 34
34 4 3 4 4 4 4 4 5 2 34
35 5 4 4 5 5 4 4 4 2 37
36 4 4 4 4 4 5 4 5 2 36
37 4 4 4 3 3 4 4 5 2 33
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
39 4 4 3 3 4 4 4 4 5 35
40 4 4 4 4 4 4 5 5 2 36
41 4 2 4 5 5 5 5 5 4 39
42 4 1 1 3 4 5 5 5 5 33
43 4 3 3 4 4 4 4 4 3 33
44 4 3 4 4 4 4 4 5 2 34
45 3 4 4 4 3 3 3 3 4 31
46 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42
47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
48 5 4 4 4 5 4 5 5 2 38
49 4 3 4 2 4 4 3 4 2 30
50 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34
NoKeputusan Pedagang Muslim (Y)
135
Lampiran 3. Hasil SPSS Karakteristik Responden
136
137
Lampiran 4. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Bauran
Pemasaran (X1)
Lampiran 5. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Sosial (X2)
Lampiran 6. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Faktor Pribadi
(X3)
138
Lampiran 7. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Psikologis (X4)
Lampiran 8. Hasil SPSS Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan
Pedagang Muslim (Y)
139
Lampiran 9. Surat Keterangan Penelitian