kerjawatimurtwiii2012

104
 KAJIA  BANK N EKONOMI REGI JAWA TIMUR TRIWULAN III - 2012 INDONESIA SURAB NAL YA

Upload: abu-naira-hariz

Post on 07-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BI

TRANSCRIPT

  • KAJIAN

    BANK IN

    JIAN EKONOMI REGIONJAWA TIMUR

    TRIWULAN III - 2012

    NK INDONESIA SURABAY

    GIONAL

    ABAYA

  • Penerbit : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Divisi Ekonomi Moneter Jl.Pahlawan No.105 SURABAYA Telp. : 031-3520011 psw. 8301/8258 Fax : 031-3554178 Email : [email protected] Bahan soft copy dari kajian ini dapat di download pada web BI (http://www.bi.go.id)

  • Kantor Pe

    Misi Kantor Perwaki

    Mendukung pencapa

    dan sistem pembayar

    Pemda dan lembag

    pembangunan ekonom

    Visi Kantor Perwakil

    Menjadi kantor Ba

    peningkatan peran da

    Misi Bank Indonesia :

    Mencapai dan memel

    moneter dan sistem k

    berkesinambungan.

    Visi Bank Indonesia :

    Menjadi bank sentral y

    penguatan nilai-nilai stra

    Nilai Nilai Strategis :

    Kompetensi Intergrita

    Visi, Misi dan Nilai Strategis

    Bank Indonesia

    Visi dan Misi

    Perwakilan Bank Indonesia Wilaya

    rwakilan Bank Indonesia Wilayah IV:

    ncapaian kebijakan Bank Indonesia di bidang m

    bayaran secara efisien dan optimal serta member

    embaga terkait lainnya di daerah dalam ra

    konomi daerah.

    wakilan Bank Indonesia Wilayah IV :

    r Bank Indonesia yang dapat dipercaya d

    ran dalam menjalankan tugas-tugas Bank Indones

    esia :

    emelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemelih

    tem keuangan untuk mendukung pembangunan

    sia :

    ntral yang kredibel secara nasional maupun inter

    ilai strategis serta pencapaian inflasi yang rendah d

    egis :

    rgritas Transparansi Akuntabilitas Kebersam

    ilayah IV

    ng moneter, perbankan

    emberikan saran kepada

    m rangka mendukung

    ya di daerah melalui

    donesia yang diberikan.

    meliharaan kestabilan

    gunan nasional yang

    internasional melalui

    ndah dan stabil.

    ersamaan.

  • Pertama-tama ijink

    Yang Maha Esa atas rah

    Provinsi Jawa Timur Triwula

    Kajian triwulanan ini disus

    eksternal maupun interna

    perbankan dan sistem pem

    prospek ke depan.

    Analisa pada kajian

    Provinsi Jawa Timur didasa

    pihak seperti perbankan da

    swasta. Atas seluruh bant

    kasih yang sebesar-besarny

    ini dapat lebih ditingkatk

    masukan dan saran unt

    memberikan kemanfaatan

    Semoga Tuhan Y

    kemudahan kepada kita

    peningkatan kesejahteraan

    umumnya.

    i

    KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

    kanlah kami memanjatkan puji dan syukur ke

    ahmat dan hidayah-Nya sehingga Kajian Eko

    ulan III - 2012 dapat diselesaikan dengan baik da

    usun untuk memenuhi kebutuhan informasi ba

    nal yang berkaitan dengan perkembangan

    mbayaran di Jawa Timur baik pada triwulan dim

    ian ini menggambarkan perkembangan pereko

    sarkan pada data dan informasi yang diperole

    dan instansi di lingkungan pemerintah daerah,

    ntuan tersebut kami mengucapkan pengharga

    nya. Harapan kami, hubungan kemitraan yang

    tkan di masa yang akan datang. Kami juga

    ntuk lebih meningkatkan kualitas kajian s

    n yang maksimal.

    Yang Maha Pemurah selalu memberikan

    a semua dalam memberikan kontribusi yan

    n masyarakat Jawa Timur pada khususnya dan

    Surabaya, 7 Novem

    KEPALA KANTOR PERW

    INDONESIA WILAYAH IV

    Mohamad I Direktur Eks

    ke hadirat Tuhan

    konomi Regional

    dan tepat waktu.

    bagi stakeholders

    n perekonomian,

    imaksud maupun

    konomian daerah

    leh dari berbagai

    , BUMN maupun

    gaan dan terima

    g terjalin selama

    a mengharapkan

    sehingga dapat

    kekuatan dan

    ng terbaik bagi

    n Indonesia pada

    ember 2012

    WAKILAN BANK

    V (JAWA TIMUR)

    d Ishak ksekutif

  • KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    DAFTAR TABEL v

    DAFTAR GRAFIK vii

    DAFTAR ISTILAH xviii

    DAFTAR SINGKATAN xix

    DAFTAR LAMPIRAN xii

    RINGKASAN EKSEKUTIF xiii

    INDIKATOR MAKRO EKONOMI JAWA TIMUR xvi

    INDIKATOR PERBANKAN JAWA TIMUR xvii

    BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 1

    1.1 KONDISI UMUM 1

    1.2 SISI PERMINTAAN 3

    a. Konsumsi 3

    b. Investasi 6

    c. Ekspor - Impor 8

    1.3 SISI PENAWARAN 10

    a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran 12

    b. Sektor Industri Pengolahan 14

    c. Pertanian 15

    d. Keuangan, Persewaan dan Jasa 16

    e. Bangunan 17

    f. Pengangkutan dan Komunikasi 18

    BOKS 1AN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR 19

    BOKS 2

    23

    BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI 27

    2.1 KONDISI UMUM 27

    2.2 INFLASI BULANAN (mtm) 28

    2.3 INFLASI TRIWULAN (qtq) 33

    2.4 INFLASI TAHUNAN (yoy) 37

    2.5 DISAGREGASI INFLASI 41

    BOKS 3 46

    DAFTAR ISI

    PENGEMBANGAN KLASTER KOMODITI UNGGULAN SEBAGAI UPAYA

    PEMBERDAYAAN SEKTOR RIIL & UMKM DI JAWA TIMUR

    UPAYA PENGENDALIAN HARGA MELALUI OPERASI PASAR PROGRAM

    BANTUAN BIAYA TRANSPORTASI/ANGKUTAN BAHAN POKOK

  • BOKS 4 48

    BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN 51

    3.1 PERKEMBANGAN KINERJA BANK UMUM 51

    3.1.1. ASET DAN AKTIVA PRODUKTIF 52

    3.1.2. DANA PIHAK KETIGA (DPK) 55

    3.1.3. KREDIT 57

    3.1.4. KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) 61

    3.1.5 KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) 62

    3.2 STABILITAS SISTEM PERBANKAN 63

    3.2.1. RISIKO KREDIT 64

    3.2.2. RISIKO LIKUIDITAS 67

    3.3 PERBANKAN SYARIAH 69

    3.4 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) 71

    3.5 BANK BERKANTOR PUSAT DI SURABAYA 74

    3.6 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 77

    3.6.1 TRANSAKSI KEUANGAN SECARA TUNAI 77

    a. Aliran Uang Masuk/Keluar (inflow/Outflow) 78

    b. Uang Kartal Tidak Layak Edar 79

    3.6.2 TRANSAKSI KEUANGAN SECARA NON TUNAI 80

    a. Transaksi RTGS (Real Time Gross settlement) 80

    b. Transaksi Kliring 81

    3.6.3 PENEMUAN UANG PALSU JAWA TIMUR 83

    BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 85

    4.1 UMUM 85

    4.2 REALISASI PENDAPATAN DAERAH 85

    4.3 REALISASI BELANJA DAERAH 86

    BAB 5 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 89

    5.1 UMUM 89

    5.2 KETENAGAKERJAAN 89

    5.2.1 Angkatan Kerja dan Pengangguran 89

    5.3 KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEDESAAN 92

    5.3.1 NILAI TUKAR PETANI (NTP) 92

    PROGRAM KERJA (PK) INISIATIF BANK INDONESIA 2012 : SKEMA

    TUNDA JUAL "JOMBANGAN" SEBAGAI PILOT PROJECT POLA

    PENGUATAN KETAHANAN PANGAN KOMODITAS BERAS

  • 5.3.2 NILAI TUKAR NELAYAN (NTN) 93

    BAB 6 PERKIRAAN EKONOMI DAN HARGA 95

    6.1 PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR 95

    6.2 PERKIRAAN INFLASI JATIM 96

  • Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi di Pulau Jawa 1

    Tabel 2.1 Inflasi Triwulan II Tahun 2011 & 2012 di Jawa Timur (mtm) 28

    Tabel 2.2 Inflasi & Sumbangan Inflasi Di Jawa Timur (qtq) 34

    Tabel 2.3 Inflasi Jawa Timur (yoy) Per Kelompok Barang 37

    Tabel 2.4 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur 39

    Tabel 2.5 Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa Tw II 2012 (% yoy) 40

    Tabel 2.6 Sumbangan Inflasi 7 Kota di Jawa Timur per Kelompok Barang & Jasa Tw II 2012 (%

    yoy)40

    Tabel 2.7 Perkembangan Capacity Utilization Industri Pengolahan 43

    Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Perbankan ( Bank Umum & BPR ) di Jawa Timur 51

    Tabel 3.2 Perkembangan Indikator Bank Umum di Jawa Timur 52

    Tabel 3.3 Penyaluran Kredit pada Kab/Kota Dominan di Jawa Timur 60

    Tabel 3.4 Perkembangan NPL per Kelompok Bank 64

    Tabel 3.5 Perkembangan Indikator Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur 72

    Tabel 3.6 Perkembangan Indikator Bank Berkantor Pusat Di Surabaya 75

    Tabel 3.7 Perkembangan Arus Uang Tunai (inflow-Outflow) Kantor Bank Indonesia 78

    Tabel 3.8 Perputaran Kliring dan Tolakan Cek, Bilyet Giro Tw.II - 2012 82

    Tabel 4.1 Realisasi Pendapatan APBD Prop.Jatim Triwulan III - 2012 83

    Tabel 4.2 Realisasi Belanja APBD Prov.Jatim Triwulan III - 2012 (Rp juta) 83

    Tabel 5.1 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Timur (2008 - 2012) (dalam ribuan) 84

    Tabel 5.2 Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja SKDU Jawa Timur 85

    Tabel 6.1 Tedensi Arah Inflasi dan Faktor Risiko 86

    DAFTAR TABEL

  • Grafik 1.1 Kontribusi PDRB Sektoral Prov. Jawa Timur 2

    Grafik 1.2 Kontribusi PDRB Sisi Permintaan Prov. Jawa Timur 2

    Grafik 1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Prov. Jawa Timur 2

    Grafik 1.4 Struktur Perekonomian Prov. Jawa Timur 2

    Grafik 1.5 Sisi Permintaan PDRB Prov. Jawa Timur 3

    Grafik 1.6 Sisi Permintaan PDRB Prov. Jawa Timur 3

    Grafik 1.7 Indeks Penjualan Eceran 4

    Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga 4

    Grafik 1.9 Perkembangan Kredit Konsumsi 4

    Grafik 1.10 Jumlah Kendaraan Baru (Roda Empat) 4

    Grafik 1.11 Survei Konsumen Keyakinan Konsumen 5

    Grafik 1.12 Survei Konsumen Kondisi Ekonomi Saat Ini 5

    Grafik 1.13 Perkembangan Jumlah Proyek Investasi 6

    Grafik 1.14 Perkembangan Nilai Proyek Investasi 6

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 1.18 Perkembangan PMTB 7

    Grafik 1.19 Perkembangan Kredit Investasi 7

    Grafik 1.20 Perkembangan Volume Penjualan Semen 8

    Grafik 1.21 Perkembangan Barang Modal 8

    Grafik 1.22 Perkembangan Kinerja Ekspor Jatim 9

    Grafik 1.23 Perkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri Jatim 9

    Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor Per jenis Barang 9

    Grafik 1.25 Pertumbuhan Ekspor Per Jenis Barang 9

    Grafik 1.26 Perkembangan Nilai Ekspor 10

    Grafik 1.27 Perkembangan Nilai Impor 10

    Grafik 1.28 Nilai Impor Per Jenis Barang 10

    Grafik 1.29 Pertumbuhan Impor Per Jenis Barang 10

    Grafik 1.30 Pertumbuhan Tiga Sektor Utama 10

    Grafik 1.31 Petumbuhan Sektor Pendukung 10

    Grafik 1.32 Pertumbuhan Sektor Pendukung 11

    Grafik 1.33 Utilisasi Kapasitas Produksi 11

    Grafik 1.34 Utilisasi Kapasitas Produksi Sektoral 11

    Grafik 1.35 Indeks Realisasi Usaha 12

    Grafik 1.36 Indeks Realisasi Usaha Sektoral 12

    Grafik 1.37 Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim 13

    Grafik 1.38 Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim 13

    Grafik 1.39 Jumlah Wisatawan Asing Melalui Bandara Juanda 14

    Grafik 1.40 Konsumsi Listrik Golongan Bisnis 14

  • Grafik 1.41 Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan 14

    Grafik 1.42 Perkembangan Nilai Impor Barang Bahan Baku 14

    Grafik 1.43 Perkembangan Pertumbuhan Impor Barang Bahan Baku 15

    Grafik 1.44 Perkembangan Konsumsi BBM Industri 15

    Grafik 1.45 Konsumsi Listrik Golongan Industri 15

    Grafik 1.46 Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa Timur 15

    Grafik 1.47 Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa Timur 15

    Grafik 1.48 Luas Lahan Puso di Jawa Timur 16

    Grafik 1.49 Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur 16

    Grafik 1.50 Perkembangan NIM Perbankan Jawa Timur 16

    Grafik 1.51 Perkembangan Fee - Based Income 17

    Grafik 1.52 Perkembangan Interest - Based Income 17

    Grafik 1.53 Perkembangan Pendapatan - Biaya Operasional Bank 17

    Grafik 1.54 Volume Penjualan Semen di Jawa timur 17

    Grafik 1.55 Arus Penumpang di Tanjung Perak 18

    Grafik 1.56 Arus Barang di Tanjung Perak 18

    Grafik 1.57 Penumpang Domestik di Bandara Juanda 18

    Grafik 1.58Grafik 1.58 Penumpang Internasional di Bandara Juanda 18

    Grafik 2.1 Inflasi Jawa Timur & Nasional (yoy) 28

    Grafik 2.2 Perkembangan Inflasi Jawa Timur 28

    Grafik 2.3 Inflasi April 2012 - Berdasarkan Kelompok Barang 30

    Grafik 2.4 Inflasi Mei 2012 - Berdasarkan Kelompok Barang 30

    Grafik 2.5 Inflasi April 2012 - Berdasarkan Kelompok Barang 31

    Grafik 2.6 Harga Emas Internasional vs Emas Perhiasan 31

    Grafik 2.7 Harga Daging Ayam Ras & Telur Ayam Ras 33

    Grafik 2.8 Harga Sub Kelompok Bumbu-bumbuhan 33

    Grafik 2.9 Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan 34

    Grafik 2.10 Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan Tw I - 2012 & Tw II - 2012 34

    Grafik 2.11 Pergerakan Harga Bumbu-bumbuan 36

    Grafik 2.12 Pergerakan Harga Daging-dagingan 36

    Grafik 2.13Perkembangan Harga Kelompok Makanan Jadi, Minuman Rokok dan

    Tembakau 36

    Grafik 2.14 Pergerakan Harga Sayur-sayuran 36

    Grafik 2.15 Pergerakan Harga Beras di Surabaya 36

    Grafik 2.16 Pergerakan Harga Beras Internasional 36

    Grafik 2.17 Inflasi Kelompok Sandang (qtq) 37

    Grafik 2.18 Perbandingan Inflasi Tahunan (yoy) Per Kelompok Barang 38

    Grafik 2.19 Inflasi (yoy) Tertinggi - Kelompok Barang 38

    Grafik 2.20 Inflasi Tahunan (yoy)Kelompok bahan Makanan Tahun 2011-2012 38

    Grafik 2.21 Inflasi (yoy) Kelompok Makanan Jadi, Minuman & Tembakau 38

  • Grafik 2.22 Perbandingan Inflasi Year on Year (yoy ) 7 Kota di Jawa Timur 39

    Grafik 2.23 Laju Inflasi Jatim Per Komponen 41

    Grafik 2.24 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah 42

    Grafik 2.25 Perkembangan Harga Minyak Internasional 42

    Grafik 2.26 Perkembangan Harga CPO 42

    Grafik 2.27 Perkembangan Harga Batu Bara 42

    Grafik 2.28 Perkembangan Herga Karet 42

    Grafik 2.29 Perkembangan Capacity Utilization 42

    Grafik 2.30 Perbandingan Komponen Inflasi Inti 43

    Grafik 2.31 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable & Non Tradeable 44

    Grafik 2.32 Perkembangan Inflasi Inti - Exclude Gold Price 44

    Grafik 2.33 Perkembangan Inflasi Inti Tradeable & Non Tradeable 44

    Grafik 2.34 Perkembangan Inflasi Inti - Exclude Gold Price 44

    Grafik 3.1 Perkembangan LDR 53

    Grafik 3.2 Perkembangan LDR per Kelompok Bank 53

    Grafik 3.3 Perkembangan LDR per Wilayah Kerja 53

    Grafik 3.4 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (yoy) 54

    Grafik 3.5 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (qtq) 54Grafik 3.5 Pertumbuhan Indikator Utama Perbankan (qtq) 54

    Grafik 3.6 Perkembangan Total Aset Bank Umum 55

    Grafik 3.7 Proporsi Aktiva Produktif 55

    Grafik 3.8 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (y-o-y) 55

    Grafik 3.9 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (y-o-y) 56

    Grafik 3.10 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (qtq) 56

    Grafik 3.11 Perkembangan DPK per Jenis Simpanan 56

    Grafik 3.12 Komposisi DPK Bank Umum (%) 56

    Grafik 3.13 Perbandingan Suku Bunga Simpanan - BI Rate 57

    Grafik 3.14 Pertumbuhan Kredit (yoy) 57

    Grafik 3.15 Pertumbuhan Kredit (qtq) 57

    Grafik 3.16 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan 58

    Grafik 3.17 Proporsi Penyaluran Kredit Berdasarkan Kelompok Bank 58

    Grafik 3.18 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan(y-o-y) 59

    Grafik 3.19 Pertumbuhan Kredit Per Jenis Penggunaan (q-t-q) 59

    Grafik 3.20 Proporsi Kredit Sektoral 59

    Grafik 3.21 Perkembangan Kredit Sektoral Dominan (yoy) 60

    Grafik 3.22 Perbandingan Suku Bunga Kredit & BI Rate 60

    Grafik 3.23 Perkembangan Kredit UMKM 61

    Grafik 3.24 Proporsi Kredit UMKM Berdasarkan Bank 61

    Grafik 3.25 Jumlah & Pangsa Kredit UMKM 61

    Grafik 3.26 Perkembangan NPL Kredit UMKM (%) 61

    Grafik 3.27 Pertumbuhan Kredit UMKM (%) 62

  • Grafik 3.28 5 Besar Provinsi Penyalur KUR 63

    Grafik 3.29 Perkembangan Penyaluran KUR di Jatim 63

    Grafik 3.30 Perkembangan NPL Bank Umum 65

    Grafik 3.31 Perkembangan NPL per Jenis Penggunaan 65

    Grafik 3.32 Sektor dengan Penyaluran Kredit Terbesar (Juta Rupiah) 65

    Grafik 3.33 Sektor dengan Pertumbuhan Penyaluran Kredit Terbesar (% yoy) 66

    Grafik 3.34 NPL Per Sektor Ekonomi 67

    Grafik 3.35 Money Position Perbankan di Jawa Timur 67

    Grafik 3.36 Proporsi Deposito per Jangka Waktu 68

    Grafik 3.37 Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (qtq) 69

    Grafik 3.38 Perkembangan Indikator Perbankan Syariah (yoy) 69

    Grafik 3.39 Proporsi DPK Perbankan Syariah 70

    Grafik 3.40 Pertumbuhan DPK Perbankan Syariah (yo) 70

    Grafik 3.41 Pertumbuhan Pembiayaan Syariah per Jenis Penggunaan 70

    Grafik 3.42 Pangsa Pembiayaan Syariah Perjenis Penggunaan 70

    Grafik 3.43 Non Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposits Ratio (FDR)

    Perbankan Syariah di Jawa Timur 71

    Grafik 3.44Grafik 3.44 Perkembangan Indikator BPR (yoy) 72

    Grafik 3.45 Perkembangan Indikator BPR (qtq) 72

    Grafik 3.46 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (yoy) 73

    Grafik 3.47 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga BPR (qtq) 73

    Grafik 3.48 Pertumbuhan Kredit BPR per-Jenis Penggunaan 73

    Grafik 3.49 Proporsi Kredit BPR PerJenis Penggunaan 74

    Grafik 3.50 Perkembangan LDR & NPL BPR 74

    Grafik 3.51 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (yoy) 75

    Grafik 3.52 Pertumbuhan Indikator Bank Ber-KP di Surabaya (qtq) 75

    Grafik 3.53 Proporsi DPK Per Jenis Simpanan Pada Bank Ber KP di Surabaya 76

    Grafik 3.54 Pertumbuhan DPK Perjenis Simpanan Pada Bank Ber-KP di Surabaya 76

    Grafik 3.55Perkembangan Kredit Per Jenis Penggunaan Pada Bank Ber-KP di Surabaya 76

    Grafik 3.56 Proporsi Kredit Perjenis Penggunaan Bank Ber KP di Surabaya 76

    Grafik 3.57 Perkembangan LDR dan NPL Bank Berkantor Pusat di Surabaya 77

    Grafik 3.58 Perkembangan Arus Uang Tunai (Inflow-Outflow) 79

    Grafik 3.59 Perkembangan Net Flow Jawa Timur 79

    Grafik 3.60 Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (PTTB) 79

    Grafik 3.61 Perkembangan Transaksi Non Tunai Di Jawa Timur 80

    Grafik 3.62 Perkembangan Transaksi RTGS Di Jawa Timur 80

    Grafik 3.63 6 Kota Dengan Aktivitas Transaksi Outgoing RTGS Terbesar Tw II 2012 81

    Grafik 3.64 6 Kota Dengan Aktivitas Transaksi Incoming RTGS Terbesar Tw II 2012 81

    Grafik 3.65 Perkembangan Transaksi Kliring Di Jawa Timur 82

  • Grafik 3.66 Tolakan Transaksi Kliring Di Jawa Timur 82

    Grafik 3.67 Statistik Uang Palsu Yang Ditemukan 83

    Grafik 3.68 Staistik Uang Palsu Yang Ditemukan (lembar) 83

    Grafik 3.69 Staistik Uang Palsu Yang Ditemukan (nilai) 83

    Grafik 3.70 Statistik Uang Palsu yang Dilaporkan Per Kota (lembar) 84

    Grafik 4.1 Dana Pemerintah Prov/Kab/Kota di Perbankan 85

    Grafik 5.1 Penyerapan Tenaga Kerja Sisi Sektoral 86

    Grafik 5.2 Penyerapan Tenaga Kerja 87

    Grafik 5.3 Komposisi Tenaga Kerja Formal 87

    Grafik 5.4 Komposisi Bidang Tenaga Kerja Informal 88

    Grafik 5.5 Penyerapan Tenaga Kerja 3 Sektor Utama 88

    Grafik 5.6 NTP Nasional & Jawa Timur 89

    Grafik 5.7 NTP dan Pertumbuhan (Nasional & Jatim) 89

    Grafik 5.8 lt Serta Pertumbuhan Nasional & Jatim 90

    Grafik 5.9 lb dan Pertumbuhanan Nasional & Jatim 91

    Grafik 5.10 NTN Nasional & Jatim 91

    Grafik 5.11 NTN Serta Pertumbuhan (Nasional & Jatim) 92

  • RingkasanRingkasanRingkasanRingkasan EksekutifEksekutifEksekutifEksekutif

  • Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

    Triwulan III-2012

    x

    Bank Indonesia Surabaya

    RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN EKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIF

    KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)KAJIAN EKONOMI REGIONAL (KER)

    TRIWULAN ITRIWULAN ITRIWULAN ITRIWULAN IIIIIIIII 2012012012012222

    Assesmen Perkembangan Makro EkonomiAssesmen Perkembangan Makro EkonomiAssesmen Perkembangan Makro EkonomiAssesmen Perkembangan Makro Ekonomi

    Di pertengahan tahun 2012, perekonomian Jawa Timur pada

    triwulan ini mencatatkan perbaikan pertumbuhan ekonomi

    dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 7,21% (yoy) menjadi

    7,24% (yoy). Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada

    periode laporan pun berada pada level yang lebih tinggi

    dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar

    6,17%.

    Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini masih

    didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB),

    yang masing-masing menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar

    5,02% (yoy) dan 1,37%(yoy). Meskipun pertumbuhan konsumsi

    rumah tangga pada triwulan ini sedikit melambat dibandingkan

    triwulan lalu, namun besaran proporsi yang masih berada di atas

    70%, mengakibatkan sumbangan pertumbuhannya masih

    signifikan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa

    Timur.

    Sementara itu, dari sisi penawaran, sektor Perdagangan Hotel dan

    Restoran (PHR), sektor Industri Pengolahan, serta sektor Pertanian

    merupakan sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Jatim. Ketiga

    sektor tersebut, secara berurutan menyumbang pertumbuhan

    ekonomi masing-masing sebesar 3,09% (yoy), 1,71% dan 0,64%.

    Sektor Pertanian mengalami tumbuh meningkat dari 3,04% (yoy)

    menjadi 4,19%. Tibanya musim panen beberapa jenis tanaman

    bahan makanan, seperti padi, aneka buah dan bumbu turut

    mendorong pertumbuhan sektor ini pada periode laporan. Kedua

    sektor utama lainnya, yaitu sektor PHR dan sektor Industri

    Pengolahan mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu masing-

    Perekonomian provinsi Jawa Timur pada triwulan III-2012 kembali mencatatkan peningkatan pertumbuhan dari 7,21% (yoy) menjadi 7,24%

  • Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

    Triwulan III-2012

    xi

    Bank Indonesia Surabaya

    masing dari sebelumnya 10,54% (yoy) menjadi 10,03% serta dari

    6,71% menjadi 6,35%.

    Assesmen Inflasi

    Perkembangan inflasi di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang

    dihitung berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 71

    kota pada triwulan III-2012 sebesar 1,93% (qtq) atau meningkat

    dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,68%(qtq).

    Hingga pertengahan tahun 2012, inflasi tahunan Jatim (4,50%-yoy)

    berada pada level yang jauh lebih rendah dibandingkan tahun

    sebelumnya (4,87%).

    Berdasarkan kelompok barang, rata-rata laju inflasi bulanan

    di sepanjang triwulan III-2012 relatif bervariasi. Dibandingkan

    triwulan III-2011, tekanan inflasi kelompok sandang, kelompok

    pendidikan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

    bakar berada pada level yang lebih rendah sehingga turut

    mendorong melambatnya inflasi pada periode laporan. Tercatat

    melambatnya inflasi pada kelompok Sandang, berasal dari kenaikan

    harga emas perhiasan dan ragam sandang pria pada level yang

    lebih rendah, masing-masing sebesar 0,32% (mtm) dan 2,10%.

    Berdasarkan disagregasinya, melambatnya laju inflasi pada triwulan

    III-2012 terutama didorong oleh perlambatan kelompok volatile

    food dari 0,85% (mtm) menjadi -0,80% dan administered price dari

    0,24% (mtm) menjadi -0,43%. Sedangkan, kelompok core inflation

    sedikit mengalami peningkatan, yaitu dari 0,43% (mtm) menjadi

    0,55%.

    Assesmen Perbankan

    Pada triwulan III-2012, kinerja perbankan (Bank Umum dan

    BPR) di Jawa Timur masih terus menunjukkan perkembangan yang

    positif, tercermin dari indikator total aset, kredit dan DPK yang

    tumbuh dengan cukup baik serta tingkat risiko kredit yang terjaga

    di bawah 5%. Aset Bank Umum dan BPR tumbuh sebesar 22,13%

    1 7 kota di Jawa Timur yang masuk dalam perhitungan inflasi Nasional : Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Probolinggo, Madiun dan Sumenep, dengan bobot kota total sebesar 10,87%.

    Kenaikan IHK di 7 (tujuh) kota pada periode laporan mengalami peningkatan sehingga secara tahunan mencapai 4,50%.

  • Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

    Triwulan III-2012

    xii

    Bank Indonesia Surabaya

    (yoy) dengan penyaluran utama pada kredit. Hal ini tercermin dari

    pertumbuhan kredit Bank Umum dan BPR yang mencapai 24,38%

    (yoy) dan diiringi oleh kualitas kredit atau rasio Non Performing

    Loans (NPLs) sebesar 2,68%. Loan to Deposit Ratio (LDR) yang

    mencerminkan fungsi intermediasi perbankan meningkat

    dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu sebesar 82,37% karena

    pertumbuhan penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan

    DPK. Peningkatan fungsi intermediasi tersebut terutama didorong

    oleh terjaganya kondisi perekonomian nasional dan daerah. Dengan

    mempertimbangkan tren pertumbuhan kredit yang terus meningkat

    dan bahkan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun

    sebelumnya, maka peluang sumbangan sektor perbankan atas

    peningkatan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diperkirakan akan

    meningkat.

    Prospek Ekonomi dan Inflasi Triwulan IV-2012

    Pada triwulan IV-2012, pertumbuhan ekonomi Jatim masih

    berpotensi mengalami peningkatan dengan rentang pertumbuhan

    7,20% 7,30% (yoy). Momentum perayaan Idul Adha, Natal dan

    Tahun Baru pada periode laporan diperkirakan menjadi faktor

    utama pendorong pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan pola

    pertumbuhan ekonomi pada periode sebelumnya.

    Mencermati perkembangan inflasi terkini dan tracking

    beberapa indikator harga, maka inflasi Provinsi Jawa Timur pada

    bulan triwulan IV-2012 berada pada rentang sebesar 4,40% (yoy)

    s/d 4,50%. Secara keseluruhan, inflasi Jawa Timur di akhir tahun

    berada dalam rentang yang diproyeksikan yaitu 4,5% + 1%.

    Kelompok volatile food diyakini masih menjadi pendorong

    inflasi di pada triwulan IV-2012, meskipun pada level yang

    tidak terlalu tinggi. Sementara itu, inflasi inti diperkirakan

    relatif stabil, meskipun terdapat risiko dari pergerakan harga

    komoditas core inflation seperti emas perhiasan dan gula

    pasir. Potensi tekanan lainnya diperkirakan berasal dari inflasi

    administered price yang turut menekan inflasi pada periode

    Ekonomi Jatim pada Tw IV-2012 diperkirakan berpotensi meningkat.

  • Kajian Ekonomi Regional Wilayah Jawa Bagian Timur

    Triwulan III-2012

    xiii

    Bank Indonesia Surabaya

    laporan, dengan pemicunya adalah kenaikan tarif

    angkutan/transportasi , khususnya untuk tarif angkutan

    udara, seiring banyaknya momentum cuti bersama pada

    periode ini.

  • Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

    INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK)

    JAWA TIMUR 125,591 125,92 128,50 129,69 130,58 131,75 134,29

    - Kota Surabaya 125,081 125,50 128,30 129,38 130,33 131,39 133,81

    - Kota Malang 125,735 126,03 128,46 129,91 130,48 131,63 134,34

    - Kota Kediri 123,956 124,60 127,34 128,66 129,33 130,90 134,03

    - Kota Jember 127,970 126,99 128,73 130,02 131,15 132,22 134,39

    - Kota Probolinggo 129,455 129,84 131,66 132,75 133,59 135,2 139,28

    - Kota Madiun 130,053 130,09 132,35 133,51 134,45 135,90 137,50

    - Kota Sumenep 122,031 123,09 125,03 127,02 128,25 129,81 132,62

    LAJU INFLASI TAHUNAN (Y-O-Y)

    JAWA TIMUR 6,94 6,26 4,87 4,29 4,48 4,63 4,50

    - Kota Surabaya 7,60 6,98 5,22 4,73 4,56 4,69 4,30

    - Kota Malang 5,82 5,37 4,71 4,07 4,50 4,44 4,58

    - Kota Kediri 5,38 4,48 4,45 3,64 4,71 5,06 5,25

    - Kota Jember 6,76 5,04 4,03 2,42 3,63 4,12 4,39

    - Kota Probolinggo 6,81 5,59 3,71 3,78 3,85 5,46 5,56

    - Kota Madiun 5,60 5,32 4,65 3,49 4,28 4,66 3,91

    - Kota Sumenep 5,69 5,70 3,57 4,19 5,53 3,93 6,05

    PDRB Harga Konstan (Milliar Rp) 88.724.137 91.361.994 93.350.482 93.212.679 95.255.849 97.984.951

    - Pertanian 15.553.734 13.773.813 13.336.371 10.507.871 15.903.128 13.954.912 13.314.382

    - Pertambangan dan Penggalian 1.802.122 2.085.751 2.139.238 2.201.521 1.893.917 2.120.466 2.167.540

    - Industri Pengolahan 21.820.355 22.560.496 23.274.729 24.299.093 23.417.927 24.091.691 24.763.849

    - Listrik, gas, dan air bersih 1.174.790 1.237.703 1.245.192 1.274.399 1.269.738 1.322.563 1.331.292

    - Bangunan 2.626.382 3.054.205 3.102.022 3.212.217 2.893.702 3.224.522 3.249.351

    - Perdagangan, Hotel dan Restoran 27.085.226 28.588.367 29.708.289 30.450.678 30.081.571 31.778.068 33.255.748

    - Pengangkutan dan komunikasi 6.546.139 6.966.113 7.141.739 7.443.098 6.933.037 7.627.372 8.125.439

    - Keuangan, persewaan, dan jasa 4.785.173 4.993.959 5.124.947 5.282.030 5.153.153 5.361.931 5.509.384

    - Jasa 7.330.216 8.101.587 8.277.955 8.541.772 7.709.676 8.503.427 8.600.008

    Pertumbuhan PDRB (yoy ) 6,98 7,25 7,12 7,11 7,19 7,21 7,29

    Pertumbuhan (YoY)

    - Pertanian 2,82 5,11 4,52 1,64 2,25 3,04 2,24

    - Pertambangan dan Penggalian 10,34 5,44 4,55 4,85 5,09 1,66 1,32

    - Industri Pengolahan 5,61 6,01 5,67 5,96 6,27 6,71 6,47

    - Listrik, gas, dan air bersih 7,22 7,05 5,17 5,65 8,08 6,86 6,91

    - Bangunan 7,42 10,98 8,90 8,99 10,18 5,58 4,75

    - Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,24 8,86 9,29 9,69 9,69 10,54 10,78

    - Pengangkutan dan komunikasi 19,72 10,69 9,11 9,86 13,01 8,08 11,14

    - Keuangan, persewaan, dan jasa 8,21 8,50 8,17 7,87 7,69 7,37 7,50

    - Jasa 3,89 4,48 5,96 5,82 5,18 4,96 3,89

    Pertumbuhan PDRB (yoy ) 6,98 7,25 7,12 7,11 7,19 7,21 7,29

    2012INDIKATOR

    2011

    LAMPIRAN

    INDIKATOR MAKRO EKONOMI JAWA TIMUR

    xviii

  • Bab 1Bab 1Bab 1Bab 1

    PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI

    MAKRO REGIONALMAKRO REGIONALMAKRO REGIONALMAKRO REGIONAL

  • 1

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.1Grafik 1.1Grafik 1.1Grafik 1.1 Kontribusi Pertumbuhan PDRB Sektoral

    Prov.Jawa Timur

    Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2 Kontribusi PDRB Sisi Permintaan

    Prov.Jawa Timur

    1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    1.1. KONDISI UMUM

    Di pertengahan tahun 2012, perekonomian Jawa Timur pada triwulan ini

    mencatatkan perbaikan pertumbuhan ekonomi dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari

    7,21% (yoy) menjadi 7,24% (yoy). Selain itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada

    periode laporan pun berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan

    ekonomi nasional yang tercatat sebesar 6,17%.

    Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini masih didorong oleh kinerja

    konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB), yang masing-masing menyumbang

    pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% (yoy) dan 1,37%(yoy). Meskipun pertumbuhan

    konsumsi rumah tangga pada triwulan ini sedikit melambat dibandingkan triwulan lalu,

    namun besaran proporsi yang masih berada di atas 70%, mengakibatkan sumbangan

    pertumbuhannya masih signifikan mempengaruhi kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa

    Timur.

    Sementara itu, dari sisi penawaran, sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR),

    sektor Industri Pengolahan, serta sektor Pertanian merupakan sektor pendorong

    pertumbuhan ekonomi Jatim. Ketiga sektor tersebut, secara berurutan menyumbang

    pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 3,09% (yoy), 1,71% dan 0,64%. Sektor

    Pertanian mengalami tumbuh meningkat dari 3,04% (yoy) menjadi 4,19%. Tibanya musim

    panen beberapa jenis tanaman bahan makanan, seperti padi, aneka buah dan bumbu turut

    mendorong pertumbuhan sektor ini pada periode laporan. Kedua sektor utama lainnya, yaitu

    sektor PHR dan sektor Industri Pengolahan relatif stabil, yaitu masing-masing terjaga pada

    level 10% dan 6%.

    Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

    67.18

    0.59

    7.14

    19.10

    4.16

    21.94

    -20.10

    70.64

    0.64

    6.02

    20.72

    1.89

    23.71

    -23.61

    -40.00 -20.00 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00

    Konsumsi Rumah Tangga

    Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba

    Konsumsi Pemerintah

    Pembentukan Modal Tetap Bruto

    Perubahan Stok

    Ekspor

    Impor

    q1-2012 q4-2011 q1-2011

    14,95

    2,28

    26,71

    1,43

    4,74

    30,52

    5,81

    4,89

    8,67

    15,19

    2,08

    26,96

    1,33

    4,61

    30,83

    5,71

    4,86

    8,43

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Pertanian

    Pertambangan & Penggalian

    Industri Pengolahan

    Listrik, Gas & Air Bersih

    Bangunan

    Perdagangan, Hotel & Restoran

    Pengangkutan & Komunikasi

    Keuangan, Persewaan & Jasa

    Jasa-jasa Tw.III-2012 Tw.II-2012

    Tw.III-2011

  • 2

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3Grafik 1.3 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

    Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4Grafik 1.4 Struktur Perekonomian Prov. Jawa Timur

    1.2. SISI PERMINTAAN

    Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini masih didorong oleh kinerja

    konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB), yang masing-masing menyumbang

    pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02% (yoy) dan 1,37%(yoy).

    a. Konsumsi

    Pada triwulan III - 2012, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap menjadi

    pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Walaupun mengalami

    perlambatan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap berada pada level tinggi yaitu di

    kisaran 6%. Tercatat pertumbuhannya pada triwulan ini mencapai 5,66% (yoy), sedikit lebih

    rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,40%. Namun demikian,

    beberapa indikator konsumsi mengindikasikan bahwa kinerja konsumsi rumah tangga di

    Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5Grafik 1.5 Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

    Grafik 1.6Grafik 1.6Grafik 1.6Grafik 1.6 Sisi Permintaan PDRB Prov.Jawa Timur

    Sumber: BPS Jatim Sumber: BPS Jatim

    Sumber: BPS Jatim, diolah Sumber: BPS Jatim, diolah

    5,79 5,89

    6,32

    6,44

    5,97 6,08

    6,11

    5,61

    4,33

    5,01

    5,28 5,42

    5,81

    6,53

    7,14 7,20

    7,17

    7,29 7,30

    7,11

    7,19 7,21 7,24

    6,03

    6,64 6,58

    5,85

    6,25 6,42 6,40

    5,18

    4,37

    4,00

    4,20

    4,58

    5,70

    6,17

    5,80

    6,90

    6,50 6,50 6,50 6,50 6,40 6,17

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Jawa Timur Indonesia Tren-Jawa Timur

    %

    y

    o

    y

    2,89

    0,67

    6,30

    0,20

    2,08

    11,67

    1,96

    1,42

    1,97

    3,61

    0,42

    7,15

    0,13

    1,20

    9,96

    1,65

    1,35

    2,00

    0 5 10 15

    Pertanian

    Pertambangan & Penggalian

    Industri Pengolahan

    Listrik, Gas & Air Bersih

    Bangunan

    Perdagangan, Hotel & Restoran

    Pengangkutan & Komunikasi

    Keuangan, Persewaan & Jasa

    Jasa-jasa Tw.III-2012 Tw.II-2012

    Tw.III-2011

    -15%

    -10%

    -5%

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    30%

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Pemerintah

    gKonsumsi (rhs) g_Konsumsi Pemerintah (rhs)

    T

    r

    i

    l

    i

    u

    n

    R

    p

    %

    Y

    O

    Y

    -3.500

    -3.000

    -2.500

    -2.000

    -1.500

    -1.000

    -500

    0

    500

    1.000

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Net Ekspor Luar Negeri Net Ekspor Antar Pulau

    g_Net Ekspor Luar Negeri (rhs) g_Net Ekspor Antar Pulau (rhs)

    T

    r

    i

    l

    i

    u

    n

    R

    p

    %

    Y

    O

    Y

  • 3

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.7 Grafik 1.7 Grafik 1.7 Grafik 1.7 Indeks Penjualan Eceran

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.10101010 Perkembangan Kredit Konsumsi

    Jawa Timur relatif stabil. Indikator tersebut berupa tingkat konsumsi listrik rumah tangga,

    pembelian kendaraan (mobil) serta kredit konsumsi. Demikian pula dengan indikator yang

    merupakan hasil Survei Bank Indonesia, yang meliputi nilai indeks omset riil dan tingkat

    keyakinan konsumen, yang diperoleh dari hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) dan Survei

    Konsumen (SK).

    Dalam merespon pertumbuhan ekonomi Jatim yang terus meningkat, kinerja konsumsi

    masyarakat Jatim pada triwulan III-2012 mengalami pertumbuhan, seiring tibanya

    momentum Tahun Ajaran Baru, Bulan Puasa dan Lebaran. Tercatat kelompok bahan kimia

    dan kelompok suku cadang mengalami peningkatan omset, masing-masing meningkat

    sebesar 10 poin. Secara keseluruhan, indeks omset riil dari Hasil Survei Penjualan Eceran

    yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV, mengalami kenaikan

    dari sebelumnya berada pada level 106,97 menjadi 108,14.

    Sebagai sumber pembiayaan lainnya, kinerja pertumbuhan kredit konsumsi Bank

    Umum meningkat dari 31,14% (yoy) menjadi 36,63%. Pola ini searah dengan indikator

    konsumsi rumah tangga lainnya yang umumnya mengalami peningkatan kinerja pada

    periode laporan.

    Grafik 1.8Grafik 1.8Grafik 1.8Grafik 1.8 Konsumsi Listrik Rumah Tangga

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11111111 Jumlah Kendaraan Baru (Roda Empat)Jumlah Kendaraan Baru (Roda Empat)Jumlah Kendaraan Baru (Roda Empat)Jumlah Kendaraan Baru (Roda Empat)

    -

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    450

    -

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Indeks Omset Riil Peralatan Rumah Tangga Pakaian & Perlengkapannya

    Makanan, Minuman, Tembakau Alat Tulis Konstruksi

    Barang Budaya dan Rekreasi

    Sumber: Hasil Survei Penjualan Eceran BI (diolah)

    Indeks

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    70

    80

    90

    100

    110

    120

    130

    140

    150

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Konsumsi Listrik Kwh/pelanggan

    Sumber : PLN (diolah)

    -

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    30,00

    35,00

    40,00

    45,00

    50,00

    Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

    2010 2011 2012

    Modal Kerja Investasi Konsumsi

    %, yoy

    Sumber : LBU BI (dioah)

    -40%

    -20%

    0%

    20%

    40%

    60%

    80%

    100%

    -

    200

    400

    600

    800

    1.000

    1.200

    1.400

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2011 2012

    Total g Penjualan Mobil (yoy)

    Sumber : Dinas Pendapatan Jatim (diolah)

  • 4

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.13131313 Survei Konsumen Kondisi Ekonomi Saat Ini

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.12121212 Survei Konsumen Keyakinan Konsumen

    Peningkatan konsumsi masyarakat turut dikonfirmasi oleh hasil survei konsumsi, yang

    mengindikasikan kenaikan indeks sebagai akibat dari meningkatnya kedua indeks

    penyusunnya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi

    Konsumen (IEK) menjadi sebesar 122,81 dan 137,91. Selain faktor momentum Tahun

    Ajaran Baru dan Lebaran, membaiknya tingkat pendapatan masyarakat turut mempengaruhi

    perbaikan indeks ini. Meskipun masih terdapat kekhawatiran perkembangan ekonomi

    sebagai akibat dari ketidakpastian ekonomi global, namun Indeks Ekspektasi Konsumen

    (IEK) terus mengalami perbaikan, yang mengindikasikan optimisme kelompok rumah

    tangga dalam melakukan kegiatan konsumsinya di masa mendatang. Keyakinan konsumen

    akan tingkat penghasilan dan lapangan pekerjaan 6 (enam) bulan yang akan datang

    mengalami kenaikan seiring membaiknya tingkat pendapatan masyarakat pada periode

    laporan, dengan terus berkembangnya kegiatan sektor usaha.

    b. Investasi

    Kinerja investasi Jawa Timur yang tercermin pada tingkat pertumbuhan investasi

    (Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB) mengalami penurunan dari sebesar 12,11 (yoy)

    menjadi sebesar 10,32% pada periode laporan. Meskipun demikian, menyerupai pola

    konsumsi rumah tangga, dengan porsi kedua terbesar, investasi publik pada periode

    laporan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Jatim.

    Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),

    diperoleh informasi bahwa kinerja penanaman modal pada periode laporan

    mengindikasikan hal serupa pada jenis Penanaman Modal Asing (PMA), sedangkan jenis

    Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami kenaikan (pada nilai). Dapat

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

    Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

    Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

    Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

    Indeks

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

    Indeks Penghasilan Saat Ini

    Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja

    Indeks Ketepatan Waktu Pembelian Barang Tahan Lama

    Sumber: Hasil Survei Konsumen BI (diolah)

    Indeks

  • 5

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.11117777 Perkembangan Kredit Investasi

    Grafik 1.16Grafik 1.16Grafik 1.16Grafik 1.16 Perkembangan PMTB

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.14141414 Perkembangan Jumlah Proyek Investasi

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.15151515 Perkembangan Nilai Proyek Investasi

    dilaporkan, bahwa realisasi investasi jenis PMA mengalami penurunan dari USD 949,54 juta

    (90 proyek) menjadi USD 232,2 juta (66 proyek) atau pertumbuhannya menurun dari

    1135% (yoy) menjadi -7%. Sedangkan, untuk kinerja investasi jenis PMDN tercatat

    mengalami peningkatan, yaitu dari Rp3.044,44 milyar (60 proyek) menjadi Rp5.165,6 milyar

    (36 proyek) atau pertumbuhannya meningkat dari 43% (yoy) menjadi 92%.

    Berdasarkan informasi dari kegiatan Liaison yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan

    Bank Indonesia Wilayah IV, diperkirakan akan terus terjadi perbaikan kinerja investasi di

    Jatim, seiring dengan berkembangnya optimisme para pelaku usaha di Jatim. Selain itu

    juga sebagai respon balik atas berbagai program inisiatif yang telah dicanangkan oleh

    Gubernur Jatim melalui instansi terkait. Salah satunya yang mendapat sambutan positif dari

    para pelaku usaha di dalam negeri adalah upaya untuk mengembangkan jejaring

    perdagangan dalam negeri dengan membuka perwakilan dagang wilayah mitra dagang

    Provinsi Jawa Timur.

    Sumber: BKPM

    Sumber: BPS Jawa Timur, diolah

    Sumber: BKPM

    -

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    30,00

    35,00

    40,00

    45,00

    50,00

    Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

    2010 2011 2012

    Modal Kerja Investasi Konsumsi

    %, yoy

    Sumber : LBU BI (dioah)

    0%

    2%

    4%

    6%

    8%

    10%

    12%

    14%

    16%

    18%

    20%

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Pembentukan Modal Tetap Bruto gPMTB (rhs)

    T

    r

    i

    l

    i

    u

    n

    R

    p

    %

    Y

    O

    Y

    -100%

    0%

    100%

    200%

    300%

    -

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Jumlah Proyek PMA Jumlah Proyek PMDN

    Perubahan Jumlah Proyek PMA Perubahan Jumlah Proyek PMDN

    -400%

    -200%

    0%

    200%

    400%

    600%

    800%

    1000%

    1200%

    -

    1.000

    2.000

    3.000

    4.000

    5.000

    6.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Nilai Proyek PMA (USD million) Nilai Proyek PMDN (Rp miliar) g Nilai Proyek PMA g Nilai Proyek PMDN

  • 6

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.18Grafik 1.18Grafik 1.18Grafik 1.18 Perkembangan Volume Penjualan Semen

    Grafik 1.19Grafik 1.19Grafik 1.19Grafik 1.19 Perkembangan Impor Barang Modal

    Grafik 1.20Grafik 1.20Grafik 1.20Grafik 1.20 Perkembangan Kinerja Ekspor Jatim

    Grafik 1.21Grafik 1.21Grafik 1.21Grafik 1.21 Perkembangan Kinerja Ekspor Luar Negeri Jatim

    Indikator lainnya juga mengindikasikan kinerja yang positif, sebagaimana tercermin

    dari peningkatan kinerja penyaluran kredit investasi yang merupakan salah satu sumber

    pembiayaan investasi dari Bank Umum. Pada periode laporan tercatat pertumbuhan kredit

    jenis ini meningkat dari 29,82% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi sebesar 30,01%.

    Indikator investasi lainnya, yaitu volume penjualan semen di wilayah Jatim pun

    tercatat mengalami peningkatan yaitu dari 15,08% (yoy) menjadi 17,81%. Yang

    mengindikasikan meskipun terjadi perlambatan realisasi investasi pada periode laporan,

    namun kegiatan pembangunan masyarakat Jatim masih tetap tumbuh. Pengaruh tingginya

    kebutuhan pembangunan di daerah ini yang belum mempengaruhi kinerja komoditas

    semen, sehingga penjualannya pun bahkan mengalami peningkatan.

    c. Ekspor-Impor

    Mengawali tahun 2012, tercatat transaksi perdagangan Jawa Timur mengalami

    peningkatan signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya dengan mencatatkan kinerja net

    ekspor sebesar Rp12,39 triliun. Perolehan kinerja triwulan ini diperoleh dari kenaikan tajam

    nilai net ekspor perdagangan dalam negeri dari posisi net ekspor sebesar Rp14,06 triliun

    menjadi Rp16,24 triliun. Selain itu, perdagangan luar negeri Jawa Timur pun mencatatkan

    kinerja positif dengan posisi net impor sebesar Rp-3,8 triliun dari sebelumnya berada pada

    kondisi net impor sebesar Rp-2,69 triliun.

    Sumber: Bank Indonesia

    -30%

    -20%

    -10%

    0%

    10%

    20%

    30%

    0

    200.000

    400.000

    600.000

    800.000

    1.000.000

    1.200.000

    1.400.000

    1.600.000

    1.800.000

    2.000.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2008 2009 2010 2011 2012

    Penjualan Semen g_Penjualan Semen

    Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (diolah)

    (40)

    (20)

    -

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Capital Goods g_Capital Goods

    (5.000.000)

    -

    5.000.000

    10.000.000

    15.000.000

    20.000.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2009 2010 2011 2012

    Net Ekspor Net Ekspor Antar Pulau

    (800)

    (600)

    (400)

    (200)

    -

    200

    400

    600

    800

    1.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    NET EKSPOR (USD Juta) Net Capital Goods

    Net Intermediate Goods Net Consumption Goods

    Sumber: Bank Indonesia

  • 7

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.Grafik 1.26262626 Nilai Impor per Jenis Barang

    Grafik 1.27Grafik 1.27Grafik 1.27Grafik 1.27

    Pertumbuhan Impor per Jenis Barang

    Sumber: Bank Indonesia

    Grafik 1.25Grafik 1.25Grafik 1.25Grafik 1.25 Perkembangan Nilai Impor

    Grafik 1.23Grafik 1.23Grafik 1.23Grafik 1.23 Pertumbuhan Ekspor Per Jenis Barang

    Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.22222 Perkembangan Nilai Ekspor Per Jenis Barang

    Sumber: BPS Jatim Sumber: Bank Indonesia

    Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.2Grafik 1.24444 Perkembangan Nilai Ekspor

    Sumber: Bank Indonesia

    Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    3.000

    3.500

    4.000

    4.500

    5.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Consumption Goods Intermediate Goods Capital GoodsJ

    U

    T

    A

    U

    S

    D

    (

    C

    I

    F)

    -60,0

    -40,0

    -20,0

    0,0

    20,0

    40,0

    60,0

    80,0

    100,0

    120,0

    140,0

    160,0

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    g_Total Impor g_Capital Goods

    g_Intermediate Goods g_Consumption Goods

    %

    y

    o

    y

    (60)

    (40)

    (20)

    -

    20

    40

    60

    80

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    4500

    5000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Total Impor g_Total Impor

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    3.000

    3.500

    4.000

    4.500

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Consumption Goods Intermediate Goods Capital Goods

    (100)

    (50)

    -

    50

    100

    150

    200

    250

    (30)

    (20)

    (10)

    -

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    g_Total Ekspor g_Capital Goods (rhs)

    g_Intermediate Goods (rhs) g_Consumption Goods (rhs)

    (40)

    (20)

    -

    20

    40

    60

    80

    -

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    3.000

    3.500

    4.000

    4.500

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Total Ekspor g_Total Ekspor

  • 8

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    1.3. SISI PENAWARAN

    Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan III-2012 masih

    masih didorong oleh tiga sektor utama yaitu Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR), Industri

    Pengolahan dan Pertanian. Kombinasi ketiganya memberi sumbangan hingga sekitar

    71,10% terhadap PDRB Jawa Timur.

    Pertumbuhan tertinggi berada pada salah satu sektor utama Jawa Timur, yaitu

    sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) yang mencapai 10,03% sehingga

    memberikan sumbangan pertumbuhan terbesar mencapai 3,09%. Sedangkan sektor

    Industri Pengolahan dan sektor Pertanian masing-masing tumbuh sebesar 6,35% dan

    4,19% dengan kontribusi masing-masing sebesar 1,71% dan 0,64% terhadap pertumbuhan

    ekonomi Jatim. Sedangkan sektor pendukung secara umum mencatatkan peningkatan

    pertumbuhan dibandingkan periode sebelumnya.

    Grafik Grafik Grafik Grafik 1.321.321.321.32 Pertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor UtamaPertumbuhan Tiga Sektor Utama

    Sumber: BPS Jawa Timur

    Sumber: Bank Indonesia

    Grafik 1.33Grafik 1.33Grafik 1.33Grafik 1.33 Pertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor PendukungPertumbuhan Sektor Pendukung

    Sumber: BPS Jawa Timur

    Sumber: Bank Indonesia

    (10,00)

    (5,00)

    -

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    0,00

    1,00

    2,00

    3,00

    4,00

    5,00

    6,00

    7,00

    8,00

    9,00

    10,00

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Pengangkutan & Komunikasi

    Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

    Jasa-jasa

    gPengangkutan & Komunikasi (rhs)

    gKeuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan (rhs)

    gJasa-jasa (rhs)

    Tri

    liu

    n R

    p.

    (10,00)

    (5,00)

    -

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    0,00

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    30,00

    35,00

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Pertanian

    Industri Pengolahan

    Perdagangan, Hotel & Restoran

    gPertanian (rhs)

    gIndustri Pengolahan (rhs)

    gPerdagangan, Hotel & Restoran (rhs)

    Trili

    un

    Rp

    .

  • 9

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    Grafik 1.35Grafik 1.35Grafik 1.35Grafik 1.35 Utilisasi Kapasitas Produksi

    Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Kantor

    Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, tingkat utilisasi kapasitas produksi di

    Jawa Timur tercatat mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari

    77,09% menjadi 73,73% (lihat grafik 1.35). Dari sisi sektoral, peningkatan kapasitas

    produksi ini dipicu oleh perbaikan kinerja sektor pertanian dan sektor listrik, gas dan air

    bersih.

    Kondisi yang sedikit berbeda diperoleh dari perkembangan kegiatan usaha melalui

    angka indeks realisasi usaha hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang mengalami

    perlambatan menjadi 16,30. Sedangkan indeks realisasi usaha secara sektoral

    mencatatkan perolehan angka tertinggi berada pada sektor perdagangan, hotel dan

    restoran yang diikuti oleh sektor pertanian.

    a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran

    Kinerja sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR) relatif stabil terjaga pada level

    10% (yoy). Apabila ditinjau berdasarkan sub-sub sektornya, tercatat subsektor hotel

    Grafik 1.37Grafik 1.37Grafik 1.37Grafik 1.37 Indeks Realisasi Usaha

    Sumber: SKDU BI Surabaya

    Grafik 1.38Grafik 1.38Grafik 1.38Grafik 1.38 Indeks Realisasi Usaha Sektoral

    Grafik 1.36Grafik 1.36Grafik 1.36Grafik 1.36 Utilisasi Kapasitas Produksi Sektoral

    63,4

    56,9

    67,2

    71,5

    63,3

    64,2

    70,0

    69,8

    75,1

    80,1

    77,7

    73,2

    74,9

    69,3

    70,7

    73,974,3

    73,3

    74,5

    78,178,5

    77,1

    73,7

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Sumber : Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha BI (diolah)

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    TotalPertanianPertambangan

    %,

    SBT

    Sumber : Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha BI (diolah)

    -27,23

    7,05

    22,1

    -0,45

    -18,91

    11,35

    22,32

    25,86

    -1,85

    21,623,29

    4,15

    1,1

    19,5518,54

    6,47

    -1,46

    20,88

    11,6

    15,81

    6,43

    26,35

    8,49

    35,87

    12,65

    31,82

    16,3016,55212809

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    10

    20

    30

    40

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV*

    2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Indeks Realisasi Usaha

    S

    B

    T

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV*

    2009 2010 2011 2012

    TOTAL PERTANIAN

    INDUSTRI PENGOLAHAN PHR%, SBT

    Sumber : Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indoneisa (diolah)

  • 10

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    mengalami peningkatan, sedangkan sisanya melambat. Subsektor ini mencatat peningkatan

    dari sebesar 7,30% (yoy) pada periode sebelumnya menjadi 7,47% (yoy) pada Triwulan III-

    2012. Sub Sektor Restoran melambat dari sebesar 8,86% (yoy) menjadi 8,48% (yoy) pada

    periode laporan. Sementara itu Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran mencatat

    sedikit perlambatan, yaitu dari sebesar 10,89% (yoy) menjadi 10,41% (yoy). Perlambatan

    kinerja pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restaurant tersebut disebabkan oleh

    relatif melambatnya konsumsi masyarakat meskipun masih berada pada level yang cukup

    tinggi.

    b. Sektor Industri Pengolahan

    Kinerja Industri Pengolahan pada triwulan III-2012 pun relatif terjaga stabil pada level

    6%. Pertumbuhan tertinggi (yoy) terdapat pada subsektor logam dasar, besi dan baja serta

    subsektor makanan, minuman dan tembakau, masing-masing sebesar 8,91% (yoy) dan

    8,74%. Pertumbuhan positif hampir terjadi di seluruh sub sektor, kecuali sub sektor kertas

    dan barang cetakan serta subsektor semen dan barang galian bukan logam masing-masing

    sebesar -0,09% (yoy) dan -0,19%.

    Terjaganya kinerja sektor industri pengolahan turut dikonfirmasi oleh ketiga

    indikatornya, yaitu impor bahan baku dan modal, konsumsi bahan bakar dan listrik sektor

    industri. Meskipun impor barang modal mengalami sedikit menurun, namun impor barang

    bahan baku mencatatkan peningkatan. Kondisi ini merefleksikan bahwa kegiatan produksi

    sektor industri pengolahan masih berjalan dengan baik seiring masih terjaganya konsumsi

    dalam negeri di tengah melemahnya perekonomian global.

    Grafik 1.44Grafik 1.44Grafik 1.44Grafik 1.44 Perkembangan Nilai Impor Barang Bahan Baku

    Grafik 1.45Grafik 1.45Grafik 1.45Grafik 1.45 Perkembangan Pertumbuhan Impor

    Impor Barang Bahan Baku

    Sumber: Bank Indonesia

    Grafik 1.47Grafik 1.47Grafik 1.47Grafik 1.47

    Konsumsi Listrik Golongan Industri

    0

    500

    1.000

    1.500

    2.000

    2.500

    3.000

    3.500

    4.000

    4.500

    5.000

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Consumption Goods Intermediate Goods Capital GoodsJ

    U

    T

    A

    U

    S

    D

    (

    C

    I

    F)

  • 11

    BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur Triwulan III 2012

    c. Pertanian

    Kinerja Sektor Pertanian mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya

    yaitu dari tumbuh dari 3,04% menjadi 4,19% (yoy). Hampir semua sub sektor mengalami

    peningkatan pertumbuhan, kecuali subsektor tanaman perkebunan dan subsektor

    peternakan yang mencatatkan perlambatan masing-masing menjadi sebesar 2,04% (yoy)

    dan 3,24% (yoy). Peningkatan pertumbuhan terbesar terdapat pada Sub Sektor Kehutanan

    yang mencatat kenaikan dari sebesar 16,52% (yoy) menjadi 40,51% pada triwulan laporan.

    Sumber: Bank Indonesia

    -60,0

    -40,0

    -20,0

    0,0

    20,0

    40,0

    60,0

    80,0

    100,0

    120,0

    140,0

    160,0

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

    g_Total Impor g_Capital Goods

    g_Intermediate Goods g_Consumption Goods

    %

    y

    o

    y

    -25%

    -20%

    -15%

    -10%

    -5%

    0%

    5%

    10%

    15%

    20%

    25%

    80

    180

    280

    380

    480

    580

    680

    780

    880

    980

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

    2007 2008 2009 2010 2011 2012

    Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan

    Sumber : PLN (diolah)

    Kwh%

  • Bab 2Bab 2Bab 2Bab 2

    PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI PERKEMBANGAN INFLASI

    JAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMURJAWA TIMUR

  • 12

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    2222 PERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASIPERKEMBANGAN INFLASI

    2.12.12.12.1 KONDISI KONDISI KONDISI KONDISI UMUUMUUMUUMUMMMM

    Perkembangan inflasi di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang dihitung berdasarkan

    kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 71 kota pada triwulan III-2012 sebesar 1,93%

    (qtq) atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,68%(qtq).

    Hingga pertengahan tahun 2012, inflasi tahunan Jatim (4,50%-yoy) berada pada level yang

    jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (4,87%).

    Berdasarkan kelompok barang, rata-rata laju inflasi bulanan di sepanjang triwulan III-

    2012 relatif bervariasi. Dibandingkan triwulan III-2011, tekanan inflasi kelompok sandang,

    kelompok pendidikan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar berada

    pada level yang lebih rendah sehingga turut mendorong melambatnya inflasi pada periode

    laporan. Tercatat melambatnya inflasi pada kelompok Sandang, berasal dari kenaikan harga

    emas perhiasan dan ragam sandang pria pada level yang lebih rendah, masing-masing

    sebesar 0,32% (mtm) dan 2,10%.

    Berdasarkan disagregasinya, melambatnya laju inflasi pada triwulan III-2012 terutama

    didorong oleh perlambatan kelompok volatile food dari 0,85% (mtm) menjadi -0,80% dan

    administered price dari 0,24% (mtm) menjadi -0,43%. Sedangkan, kelompok core inflation

    sedikit mengalami peningkatan, yaitu dari 0,43% (mtm) menjadi 0,55%.

    2.2 2.2 2.2 2.2 INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)INFLASI BULANAN (mtm)

    2.2

    Secara bulanan, rata-rata realisasi inflasi Jatim (0,64% - mtm) sedikit lebih rendah

    dibandingkan inflasi bulanan di sepanjang triwulan III-2011 (0,68% - mtm), lihat tabel 2.1.

    Penyebabnya adalah rendahnya level inflasi pada bulan September, yang hanya mencapai

    0,02% (mtm) dibandingkan 2011 (0,47%-mtm). Setelah mengalami kenaikan harga pada

    1 7 kota di Jawa Timur yang masuk dalam perhitungan inflasi Nasional : Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Probolinggo, Madiun dan Sumenep, dengan bobot kota total sebesar 10,87%.

    Grafik 2.1. Inflasi Jawa Timur & Nasional (yoy) Grafik 2.2. Perkembangan Inflasi Jawa Timur

    4,50

    4,31

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

    2010 2011 2012

    jatim nasional

    Sumber : BPS Jatim (diolah)

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2010 2011 2012

    % Inflasi Bulanan (mtm) inflasi Tahunan (yoy)

    Inflasi Triwulanan (qtq)

    Sumber : BPS Jatim (diolah)

  • 13

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    Juli dan Agustus, kelompok bahan makanan serta kelompok transportasi dan komunikasi

    mengalami deflasi masing-masing sebesar -0,85% (mtm) dan -0,69%.Sedangkan

    dibandingkan komoditas lainnya, kenaikan biaya pendidikan dan harga emas internasional

    turut mempengaruhi meningkatnya inflasi Jawa Timur di sepanjang triwulan III-2012.

    Pola inflasi di sepanjang triwulan III-2012 masih sama dengan tahun 2011, yaitu

    karena beberapa momentum yang serupa menjadi pemicu inflasi, diantaranya bulan puasa

    dan lebaran, yang mendorong peningkatan permintaan pada periode laporan. Meskipun

    memiliki pola inflasi yang relatif sama, namun fluktuasi nilai yang terjadi pada triwulan III-

    2012 sedikit lebih tinggi.

    Berdasarkan kelompok barang, rata-rata laju inflasi bulanan di sepanjang triwulan

    III-2012 relatif bervariasi. Dibandingkan triwulan III-2011, tekanan inflasi kelompok sandang,

    kelompok pendidikan serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar berada

    pada level yang lebih rendah sehingga turut mendorong melambatnya inflasi pada periode

    laporan. Tercatat melambatnya inflasi pada kelompok Sandang, berasal dari kenaikan harga

    emas perhiasan dan ragam sandang pria pada level yang lebih rendah, masing-masing

    sebesar 0,32% (mtm) dan 2,10%. Selanjutnya, kelompok Pendidikan, Rekreasi dan

    Olahraga mengalami kenaikan harga cukup tinggi pada Agustus dan September.

    Pendorong utama kenaikan kelompok pendidikan bersumber dari momentum tibanya

    tahun ajaran baru yang memicu kenaikan biaya hampir di tiap level pendidikan. Namun

    secara keseluruhan kenaikan harga pada tahun ini masih lebih kecil dibandingkan dengan

    tahun 2011, sehingga level inflasi secara tahunan pada triwulan III-2012 mencapai 4,50%

    (yoy).

    Sumber: BPS Provinsi Jatim, data diolah

    Tabel 2.1 Inflasi Triwulan III Tahun 2011 & 2012 di Jawa Timur (mtm)

    Jul Agst Sept Jul Agst Sept

    UMUM 0,58 0,98 0,47 0,68 0,63 1,27 0,02 0,64

    1 BAHAN MAKANAN 1,50 0,41 0,14 0,69 1,27 2,13 -0,85 0,85

    2 MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU 0,60 0,87 0,74 0,74 1,17 1,11 0,30 0,86

    3 PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 0,10 0,21 0,48 0,26 0,21 0,46 0,05 0,24

    4 SANDANG 0,94 3,57 1,28 1,93 0,15 0,93 2,50 1,19

    5 KESEHATAN 0,07 0,08 0,12 0,09 0,29 0,35 0,26 0,30

    6 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH R 0,40 3,77 1,06 1,74 0,18 2,29 1,05 1,17

    7 TRANSPOR,KOMUNIKASI 0,10 0,65 0,03 0,26 0,17 1,32 -0,69 0,27

    Tw III-2011Rata-rata

    Tw III-2012Rata-rataNo Kelompok Barang

  • 14

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    Bulan Bulan Bulan Bulan JuliJuliJuliJuli

    Inflasi Jatim pada bulan Juli 2012 (0,65% - mtm) berada pada level yang rendah jika

    dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi pada periode yang sama dalam 5 (lima) tahun

    terakhir (2007 2011) yang mencapai 0,91%, karena beberapa periode (tahun 2008 dan

    2010) mengalami inflasi cukup tinggi. Meskipun demikian, inflasi Jatim masih berada

    dibawah inflasi nasional yang mencapai 0,70% (mtm). Namun, dibandingkan periode

    sebelumnya yaitu Juni 2012 (0,07% - mtm), terjadi peningkatan signifikan kenaikan harga

    beberapa komoditas utama pada periode ini, khususnya pada kelompok bahan makanan

    serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

    Meningkatnya harga sub kelompok buah-buahan, sub kelompok telur, susu dan

    hasil-hasilnya, sub kelompok kacang-kacangan serta sub kelompok daging dan hasil-

    hasilnya menjadi pendorong utama meningkatnya harga pada kelompok bahan makanan.

    Tibanya bulan puasa pada pertengahan bulan menjadi pemicu meningkatnya permintaan

    kelompok bahan makanan. Di sisi lain, guna mengendalikan harga, Pemerintah Provinsi

    Jawa Timur berinisiatif melakukan Program Bantuan Biaya Transportasi Bahan Pokok/Angkut

    di Jawa Timur Tahun Anggaran 2012.

    Berdasarkan komoditas, kenaikan harga pada kelompok ini, utamanya didorong oleh

    telur ayam ras, alpukat, anggur dan daging ayam kampung. Selain faktor permintaan, harga

    bahan makanan pun turut terpengaruh oleh kenaikan harga komoditas internasional, yaitu

    dengan meningkatnya harga kacang kedelai lokal, sehingga turut mempengaruhi level

    harga produk turunannya, seperti tahu dan tempe.

    Selanjutnya, kenaikan harga komoditas rokok mendorong inflasi pada kelompok

    makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada periode laporan. Masih berlanjutnya

    kenaikan harga rokok menjadi bagian dari strategi manajemen dalam menghadapi

    Grafik 2.3 Inflasi Juli 2012

    Berdasarkan Kelompok Barang

    Grafik 2.4 Inflasi Agusutus 2012

    Berdasarkan Kelompok Barang

    0,00

    0,20

    0,40

    0,60

    0,80

    1,00

    1,20

    1,40

    1

    1,27

    1,17

    0,21

    0,15

    0,29

    0,18 0,17

    Inflasi mtm (%)

    BAHAN MAKANAN

    MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU

    PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

    SANDANG

    KESEHATAN

    PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

    TRANSPOR,KOMUNIKASI Inf. Jatim : 0,63%

    Sumber : BPS Jatim (diolah)

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    1

    2,13

    1,11

    0,46

    0,93

    0,35

    2,29

    1,32

    Inflasi mtm (%)

    BAHAN MAKANAN

    MAMIN, ROKOK & TEMBAKAU

    PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB

    SANDANG

    KESEHATAN

    PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA

    TRANSPOR,KOMUNIKASI

    Inf. Jatim : 1,27%

    Sumber : BPS Jatim (diolah)

  • 15

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    kebijakan tarif cukai rokok yang terus mengalami peningkatan. Dengan menerapkan

    kenaikan harga secara bertahap, diharapkan jumlah penjualan produk relatif stabil.

    .

    Bulan Bulan Bulan Bulan AgustusAgustusAgustusAgustus

    Tekanan inflasi pada bulan Agustus 2012 mengalami peningkatan dari

    0,63% (mtm) menjadi 1,27%. Level inflasi Jatim pada bulan ini sedikit lebih tinggi

    dibandingkan nasional yang mencapai 0,95% (mtm). Beberapa kelompok mengalami

    peningkatan harga cukup tinggi, sehingga signifikan mendorong inflasi pada bulan ini, yang

    terdiri dari kelompok bahan makanan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta

    kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

    Kelompok bahan makanan meningkat sebesar 0,64% (mtm), dari 1,49% menjadi

    2,13%. Pada periode laporan, level harga pada sub kelompoknya relatif bervariasi,

    beberapa mengalami inflasi dan lainnya deflasi. Harga pada sub kelompok kacang-

    kacangan, ikan segar dan sayur-sayuran meningkat signifikan hingga level inflasi kelompok

    ini rata-rata berada di atas 4,00%. Selanjutnya, kenaikan harga pada sub kelompok ikan

    diawetkan, sub kelompok lemak dan minyak, serta sub kelompok padi-padian, umbi-

    umbian dan hasilnya pun turut mendorong kenaikan inflasi kelompok bahan makanan yang

    rata-rata meningkat sebesar 1% (mtm). Meningkatnya harga komoditas di hampir seluruh

    sub kelompok disebabkan karena kenaikan permintaan masyarakat pada bulan puasa dan

    Lebaran yang jatuh di pertengahan bulan Agustus 2012. Di sisi lain, beberapa kelompok

    lainnya mengalami deflasi, yaitu sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok

    telur, susu dan hasil-hasilnya, sub kelompok buah-buahan serta sub kelompok bahan

    makanan lainnya. Menyadari tingginya tekanan permintaan pada periode laporan,

    Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya melakukan Program Bantuan Biaya

    Transportasi/Angkut Bahan Pokok Tahun 2012.

    Selanjutnya, tekanan inflasi juga meningkat pada kelompok pendidikan, rekreasi dan

    olahraga dari 0,20% (mtm) menjadi 2,29%. Kenaikan kelompok ini utamanya didorong

    -1,00

    -0,50

    0,00

    0,50

    1,00

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    -0,85

    0,30

    0,05

    2,50

    0,26

    1,05

    -0,69

    Inflasi mtm (%)

    BAHAN MAKANAN

    MAMIN, ROKOK &

    TEMBAKAUPERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GA

    S & BBSANDANG

    KESEHATAN

    PENDIDIKAN, REKREASI DAN

    OLAH RAGA

    Inf. Jatim : 0,02%

    Sumber : BPS Jatim (diolah)

    Grafik 2.5

    Inflasi September 2012 Per Kelompok Barang Grafik 2.6

    Harga Emas Internasional vs Emas Perhiasan

    Sumber: SPH, Bank Indonesia & Bloomberg

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    1600

    1800

    2000

    -

    50.000

    100.000

    150.000

    200.000

    250.000

    300.000

    350.000

    400.000

    450.000

    500.000

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    2010 2011 2012

    Rp/Gram

    Harga Emas Perhiasan Harga Emas Internasional (rhs)

  • 16

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    oleh kenaikan biaya pendidikan hingga mencapai 3,67% (mtm). Dimulainya tahun ajaran

    baru pendidikan tingkat akademi/perguruan tinggi mendorong kenaikan harga pada sub

    kelompok ini. Kenaikan harga juga terjadi pada sub kelompok perlengkapan/peralatan

    pendidikan sebesar 1,44% (mtm). Namun demikian, kenaikan kelompok pendidikan,

    rekreasi dan olahraga pada Agustus 2012 masih lebih kecil dibandingkan tahun 2011, yang

    mengalami inflasi sebesar 6,85% (mtm) dari sebelumnya 0,16%.

    Sebagaimana pada umumnya, momentum Lebaran yang disertai tradisi mudik

    menjadi kesempatan tersendiri bagi pengusaha transportasi guna meningkatkan laba.

    Dengan pemberlakuan ketentuan tarif batas atas alat transportasi oleh Kementerian

    Perhubungan RI diharapkan kenaikan tarifnya tidak memberatkan masyarakat.

    Meningkatnya biaya angkut di 7 (tujuh) kota penghitungan inflasi pada akhirnya turut

    mendorong inflasi sub kelompok transpor dari 0,24% (mtm) menjadi 1,87%. Tidak hanya

    itu, meningkatnya kebutuhan masyarakat hampir di seluruh sektor, termasuk sub sektor jasa

    keuangan yang pada akhirnya turut mempengaruhi tingkat biaya yang harus dibayar.

    Tercatat, sub kelompok jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 2,46% (mtm).

    Bulan Bulan Bulan Bulan SeptemberSeptemberSeptemberSeptember

    Sebagaimana pola sebelumnya, pasca momentum bulan puasa, tahun ajaran baru

    dan Lebaran, tekanan inflasi di bulan September 2012 menurun dari 1,27% (mtm) menjadi

    0,02%. Meredanya tekanan inflasi bulan ini dipicu oleh menurunnya permintaan

    masyarakat serta stabilnya sisi penawaran, sehingga mendorong terjadinya deflasi pada

    beberapa kelompok, yaitu kelompok bahan makanan serta kelompok transpor, komunikasi

    dan jasa keuangan, masing-masing sebesar -0,85% (mtm) dan -0,69%. Tekanan inflasi

    cukup tinggi berasal dari kelompok sandang, yang meningkat menjadi 2,50% (mtm).

    Peningkatan ini didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan yang turut terpengaruh oleh

    peningkatan harga emas di level internasional. Inflasi pada kelompok lainnya relatif stabil

    terjaga pada level yang sama dibandingkan periode sebelumnya.

    Hampir seluruh sub kelompok bahan makanan mengalami deflasi, terutama sub

    kelompok bumbu-bumbuan serta sub kelompok daging dan hasil-hasilnya yang masing-

    masing mencapai -2,72% (mtm) dan -2,31%. Menurunnya permintaan masyarakat serta

    tibanya musim panen gadu beberapa komoditas kelompok bumbu-bumbuan menjadi

    pendorong terjadinya deflasi pada kelompok ini. Tercatat penurunan harga terjadi pada

    komoditas bawang merah, cabe merah dan ketumbar, masing-masing sebesar -11,38%

    (mtm), -8,31% dan -1,06%. Menurunnya harga komoditas daging ayam ras, daging ayam

    kampung dan hati sapi, masing-masing sebesar -6,09% (mtm), -2,97% dan -4,00%

    menjadi pendorong terjadinya deflasi kelompok bahan makanan pada periode laporan.

  • 17

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    Selanjutnya, deflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan

    utamanya didorong oleh penurunan harga sub kelompok transpor sebesar -0,95% (mtm).

    Tercatat tarif angkutan antar kota, kereta api, angkutan udara, kendaraan sewa dan

    kendaraan travel menjadi pendorong utama penurunan sub kelompok ini, masing-masing

    sebesar -14,97% (mtm), -8,07%, -2,89%, -0,68% dan -0,46%. Minimnya momentum

    untuk berwisata serta telah berlalunya musim liburan sekolah dan lebaran menjadikan

    seluruh biaya jasa transport kembali normal.

    2.3.2.3.2.3.2.3. IIIINFLASI TRIWULANAN NFLASI TRIWULANAN NFLASI TRIWULANAN NFLASI TRIWULANAN (qtq)(qtq)(qtq)(qtq)

    Secara triwulanan, laju inflasi Jatim mencapai 1,95% (qtq) pada triwulan II-2012 atau

    meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang berada pada level 0,89% (qtq). Dari

    kelompok pembentuknya, peningkatan pada triwulan ini terutama disebabkan oleh

    meningkatnya laju kenaikan harga komoditas (secara berurutan) pada kelompok sandang

    dari -0,53% (qtq) menjadi 3,66%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dari 0,25%

    (qtq) menjadi 3,56%, kelompok bahan makanan dari 0,68% (qtq) menjadi 2,77%,

    kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dari 1,85% (qtq) menjadi 2,66%,

    kelompok kesehatan dari 0,52% (qtq) menjadi 0,91%dan kelompok transpor, komunikasi

    dan jasa keuangan dari 0,41% (qtq) menjadi 0,79%.

    Peningkatan harga komoditas emas perhiasan, beberapa jenis sandang wanita dan

    laki-laki menjadi pendorong utama kenaikan harga kelompok sandang pada triwulan ini.

    Tercatat, secara konsisten, ketiga komoditas ini mengalami peningkatan harga di bulan

    Agustus dan September pada triwulan III-2012. Selanjutnya, kenaikan tarif pendidikan di

    saat tahun ajaran baru mulai terjadi sejak Agustus di seluruh jenjang pendidikan, dengan

    kenaikan tertinggi pada tingkat Sekolah Dasar (7,80% - qtq). Bahkan tahapan pendidikan

    Kelompok Bermain pun mengalami kenaikan harga sebesar 3,82% (qtq). Pada kelompok

    pendidikan, rekreasi dan olah raga, tidak hanya sub kelompok pendidikan yang mengalami

    Grafik 2.8 Harga Sub Kelompok Bumbu-bumbuan

    Grafik 2.7 Harga Daging Ayam Ras & Telur Ayam Ras

    Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya

    10.000

    12.000

    14.000

    16.000

    18.000

    20.000

    22.000

    24.000

    26.000

    5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2009 2010 2011 2012

    Rp/ Kg Daging ayam ras Telur Ayam Ras

    -

    10.000

    20.000

    30.000

    40.000

    50.000

    60.000

    70.000

    80.000

    90.000

    5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    2009 2010 2011 2012

    Rp/ Kg Cabe Merah Bawang Merah Cabe Rawit Bawang Putih

  • 18

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    kenaikan biaya, namun juga sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan pun

    harganya meningkat sebesar 2,06% (qtq). Kenaikan harga tertinggi bersumber dari jenis

    komoditas buku pelajaran (SD/SMP/SMA), buku tulis bergaris dan printer desk jet yang

    bergerak pada level 3% (qtq).

    Produksi tanaman bahan makanan di sepanjang triwulan III-2012 lebih kecil

    dibandingkan periode sebelumnya, sehingga turut mempengaruhi level harga sub

    kelompoknya, kecuali sub kelompok ikan yang diawetkan dan sub kelompok bumbu-

    bumbuan yang tercatat mengalami deflasi. Kenaikan harga tertinggi bersumber dari

    kelompok kacang-kacangan, yang turut terpengaruh oleh kenaikan harga kedelai di pasar

    internasional. Kelompok ini tercatat mengalami kenaikan harga hingga mencapai level

    15,03% (qtq), jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga umumnya yang bergerak di

    level 0,50% s.d 1,00%.

    Sementara itu, kenaikan harga sub kelompok makanan jadi sebesar 2,59% (qtq)

    menjadi sumber inflasi kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada

    periode laporan, selain masih terus berlanjutnya kenaikan komoditas rokok di sepanjang

    tahun. Pada kelompok kesehatan, sumber pendorong inflasi berasal dari sub kelompok

    perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 1,49% (qtq). Selanjutnya, sub kelompok jasa

    keuangan dan sub kelompok transpor signifikan mempengaruhi tingkat inflasi kelompok

    transpor, komunikasi dan jasa keuangan dari 0,41% (qtq) menjadi 0,79%.

    Tabel 2.2

    Inflasi & Sumbangan Inflasi di Jawa Timur (qtq)

    Sumber : BPS, data diolah

    Grafik 2.9 Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan

    Grafik 2.10 Inflasi (qtq) Kel. Bahan Makanan

    Tw II-2012 & Tw III-2012

    Sumber : BPS, data diolah Sumber : BPS, data diolah

    -30,00

    -25,00

    -20,00

    -15,00

    -10,00

    -5,00

    0,00

    5,00

    10,00

    15,00

    Pa

    di-

    pa

    dia

    n,

    um

    bi-

    um

    bia

    n

    Da

    gin

    g d

    an

    Ha

    sil-

    ha

    sil

    nya

    Ika

    n S

    eg

    ar

    Ika

    n D

    iaw

    etk

    an

    Te

    lur,

    Su

    su

    da

    n

    Ha

    sil2

    nya

    Sa

    yu

    r-sa

    yu

    ran

    Ka

    ca

    ng

    -ka

    ca

    ng

    an

    Bu

    ah

    -b

    ua

    ha

    n

    Bu

    mb

    u -

    bu

    mb

    ua

    n

    Le

    ma

    k d

    an

    Min

    ya

    k

    Ba

    ha

    n M

    aka

    na

    n

    La

    inn

    ya

    0,94

    4,853,12

    -3,82 -0,471,75

    14,95

    7,23

    -5,140,82 1,80

    % (qtq)

    -10,00

    -5,00

    0,00

    5,00

    10,00

    15,00Padi-padian, umbi-umbian

    Daging dan Hasil-hasilnya

    Ikan Segar

    Ikan Diawetkan

    Telur, Susu dan Hasil2nya

    Sayur-sayuranKacang - kacangan

    Buah - buahan

    Bumbu - bumbuan

    Lemak dan Minyak

    Bahan Makanan Lainnya

    Tw II-2012 Tw III-2012

    Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III Tw IVTw IVTw IVTw IV Tw ITw ITw ITw I Tw IITw IITw IITw II Tw IIITw IIITw IIITw III

    UMUM 0,99 0,26 2,05 0,92 0,68 0,89 1,93 0,99 0,26 2,06 0,92 3,98 0,55 2,30

    BAHAN MAKANAN 0,81 -1,14 2,07 2,49 0,56 0,90 2,55 0,18 -0,25 0,46 0,56 0,90 0,25 3,81

    MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 1,20 0,71 2,23 0,77 1,28 1,90 2,61 0,22 0,23 0,30 0,14 1,04 1,34 3,04

    PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BB 1,01 0,65 0,79 0,57 0,67 1,18 0,72 0,22 0,14 0,17 0,13 0,58 0,85 1,11

    SANDANG 1,04 2,03 5,88 -0,21 1,06 -0,48 3,60 0,07 0,14 0,40 -0,01 0,61 -0,96 2,30

    KESEHATAN 1,64 1,46 0,26 0,52 0,50 0,54 0,90 0,08 0,07 0,01 0,02 0,13 0,47 0,78

    PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 0,79 0,35 5,29 0,40 0,25 0,27 3,55 0,07 0,03 0,48 0,04 0,57 0,03 3,75

    TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA K 1,06 0,17 0,79 0,23 0,42 0,40 0,79 0,19 0,03 0,14 0,03 0,28 0,33 1,14

    20122012201220122011201120112011SUMBANGAN INFLASI QTQINFLASI QTQ

    KELOMPOKKELOMPOKKELOMPOKKELOMPOK 2011201120112011 2012201220122012

  • 19

    BAB II PERKEMBANGAN INFLASI

    Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa TimurProvinsi Jawa Timur

    Triwulan III Tahun 2012

    Grafik 2.15 Pergerakan Harga Beras di Surabaya

    Grafik 2.16 Pergerakan Harga Beras Internasional

    Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya Sumber: Bloomberg

    Meskipun kenaikan harga pada kelompok bahan makanan tidak terlalu tinggi

    dibandingkan periode sebelumnya, namun sumbangan utama inflasi masih berasal dari sub

    kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok sayur-

    sayuran, masing-masing bergerak pada level 8%, 5% dan 2%. Sedangkan sub kelompok

    bumbu-bumbuan lebih banyak mengalami deflasi, kecuali di bulan Agustus yang

    mengalami kenaikan harga sebesar 4,32% (qtq).

    Grafik 2.12 Pergerakan Harga Daging-Dagingan

    Grafik 2.11 Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

    Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya Sumber: Survei Pemantauan Harga, KBI Surabaya

    Grafik 2.14 Perg