keterampilan pada pokok bahasan persamaan dan ...eprints.ums.ac.id/73970/11/naskah publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
KETERAMPILAN PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI LANGKAH
POLYA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
ZEA KOMALA DEWI
A410150072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
i
ii
iii
1
KETERAMPILAN PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN DAN
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL MELALUI LANGKAH
POLYA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan belajar matematika siswa melalui langkah polya pada siswa kelas VII E di Smpn 2 Banyudono. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan berkolaborasi antara peneliti dan guru matematika. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, tes
dan catatan lapangan serta dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan teknik analisis kritis. Hasil penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan siswa belajar matematika
siswa, Dari 32 siswa dapat dilihat dari sebelum tindakan: 1) siswa yang terampil memahami masalah sebanyak 6 siswa (18,75%), 2) siswa yang terampil menyusun suatu
rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 3) siswa yang terampil melakukan suatu rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 4) siswa yang terampil mengecek kembali hasil penyelesaian sebanyak 5 siswa (15,62%) dan Setelah dilakukan tindakan di dapatkan hasil : 1) siswa
yang terampil memahami masalah sebanyak 25 siswa (78,12%), 2) siswa yang terampil menyusun suatu rencana sebanyak 23 siswa (71,87%), 3) siswa yang terampil melakukan
suatu rencana sebanyak 24 siswa (75,00%), 4) siswa yang terampil mengecek kembali hasil penyelesaian sebanyak 24 siswa (75,00%).
Kata Kunci : Keterampilan, Pembelajaran, Langkah polya
Abstract
This study aims to improve students' mathematical learning skills through a step pattern
on students of class VII E, amounting to 32 in Smpn 2 Banyudono. This research is classroom action research conducted in collaboration between researchers and mathematics teachers. Data collection techniques in this study used observation, tests and
field notes and documentation. The data analysis technique used in this study is a qualitative data analysis technique using critical analysis techniques. The results of this
study are the increasing skills of students learning mathematics students, of 32 students can be seen from before the action: 1) students who are skilled at understanding the problem as many as 6 students (18.75%), 2) skilled students compile a plan of 4 students
(12 , 50%), 3) students who are skilled in carrying out a plan as many as 4 students (12.50%), 4) students who are skilled at checking the results of completion are as many
as 5 students (15.62%) and after the action is taken get results: 1 ) students who are skilled at understanding the problem are 25 students (78.12%), 2) students who are skilled at composing a plan as many as 23 students (71.87%), 3) students who are skilled in carrying
2
out a plan are 24 students (75.00% ), 4) students who are skilled at checking the results of
the settlement are 24 students (75.00%). xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Keywords: Skills, Learning, Steps of Polya
1. PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan seseorang dan menjadi hal
utama yang membentuk pribadi seseorang. Tanpa pendidikan, maka seseorang belum bisa
menemukan jati dirinya. Secara umum pendidikan dapat di temukan dari mana saja, salah
satunya di sekolah. Di sekolah terjadi suatu kegiatan belajar mengajar antara guru dengan
murid. Guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap peserta didik. Namun
terkadang guru mendapati masalah yang harus di hadapi. Salah satunya pada mata
pelajaran matematik. Matematika merupakan mata pelajaran yang rumit karena tujuan
pembelajaran matematika selalu mengikuti seiring dengan berkembangnya zaman
(Shadiq, 2014: 1)
Berdasarkan observasi di SMPN 2 Banyudono di kelas VII menunjukkan bahwa
keterampilan siswa kurang dalam pembelajaran kurang dapat dilihat pada saat siswa
mengerjakan soal matematika, siswa menjawab soal tidak runtut, siswa kurang memahami
permasalahan dalam soal dan sering kali menjawab dengan jawaban saja tanpa
menuliskan cara atau langkah saat menyelesaikan soal tersebut. Dari 32 siswa dapat
dilihat: 1) siswa yang terampil memahami masalah sebanyak 6 siswa (18,75%), 2) siswa
yang terampil menyusun suatu rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 3) siswa yang terampil
melakukan suatu rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 4) siswa yang terampil mengecek
kembali hasil penyelesaian sebanyak 5 siswa (15,62%).
Penyebab masalah ini karena kurangnya minat siswa dalam hal menulis ,membaca
,memahami, lebih senang mengambil cara cepat dan terkadang langsung jawabannya saja
dan siswa kurang terampil, serta model pembelajaran yang di gunakan guru kurang tepat.
Dengan demikian solusi dari masalah tersebut adalah menggunakan langkah polya sebagai
mana yang di sarankan oleh peneliti terdahulu yaitu George Polya. Langkah ini meliputi
memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali .
3
Langkah ini dinilai efektif agar siswa dapat memahami masalah secara baik, dapat
mengerjakan secara runtut dan dapat melatih keterampilan dalam mengerjakan soal
penyelesaian masalah pada mata pelajaran matematika.
Tujuan peneliti adalah dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
mengerjakan soal penyelesaian masalah pada persamaan dan pertidaksamaan linear satu
variabel.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Desain penelitiannya
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian di lakukan di SMPN 2 Banyudono di
kelas VII E yang berlokasi di Jetak, Jembungan, Banyudono, Kabupaten Boyolali.
Penelitian di laksanakan pada bulan november 2018 dan desember 2018. Subyek dari
penelitian ini adalah siswa kelas VII E yang berjumlah 32 orang . Dalam penelitian ini
guru bertindak sebagai subjek penelitian. Pelaku tindakan ini adalah peneliti sendiri yang
dibantu oleh guru matematika kelas VII E.
Pengambilan data dalam penelitian ini di lakukan dengan Observasi, Tes, Catatan
lapangan, Dokumentasi . Teknik observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan
secara langsung Observasi di lakukan untuk mengetahui situasi kondisi yang terjadi
selama proses pembelajaran. Tes di perlukan untuk mengukur tingkat keterampilan siswa
dalam menyelesaikan soal dengan langkah polya yang berupa nilai Post test. catatan
lapangan berupa catatan tertulis yang mengenai tentang semua hal yang terjadi pada saat
proses pembelajaran matematika berlangsung dan dokumentasi untuk mendukung
pembuktian selama penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi
Keterampilan belajar matematika siswa dan kemampuan guru dalam menyusun rencana
pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan langkah polya. Data penelitian
yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu 1) Siswa dan guru di SMPN 2 Banyudono, 2)
Kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran, 3) Dokumen yang meliputi RPP,
kurikulum dan buku penilaian.
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu triangulasi . Menurut
Moleong (dalam Iskandar 2012: 84) penelitian yang menggunakan teknik Triangulasi
4
pemeriksaanya dengan cara membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Keabsahan data di
lakukan oleh peneliti bersama dengan guru SMPN 2 Banyudono.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dialog awal antara peneliti dengan guru matematika mendapatkan suatu kesepakatan
bahwa dalam meningkatkan keterampilan belajar matematika siswa diperlukan langkah
polya. Berdasakan observasi awal yang dilakukan di SMPN 2 Banyudono memperoleh
data keterampilan belajar matematika. Data awal dapat dilihat dari hasil berikut: 1) siswa
yang terampil memahami masalah sebanyak 6 siswa (18,75%), 2) siswa yang terampil
menyusun suatu rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 3) siswa yang terampil melakukan
suatu rencana sebanyak 4 siswa (12,50%), 4) siswa yang terampil mengecek kembali hasil
penyelesaian sebanyak 5 siswa (15,62%)
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan
yang dapat dilihat dari hasil berikut : 1) siswa yang terampil memahami masalah sebanyak
14 siswa (43,75%), 2) siswa yang terampil menyusun suatu rencana sebanyak 10 siswa
(31,25%), 3) siswa yang terampil melakukan suatu rencana sebanyak 11 siswa (34,37%),
4) siswa yang terampil mengecek kembali hasil penyelesaian sebanyak 12 siswa
(37,50%). presentase di atas menunjukan bahwa keterampilan siswa masih rendah karena
belum mencapai target minimum 68,75 % dan ada hal yang perlu di perbaiki maka
dilakukan siklus II sebagai tindak lanjut dari siklus I .
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I terjadi peningkatan keterampilan
yang dapat dilihat dari hasil berikut : 1) siswa yang terampil memahami masalah sebanyak
25 siswa 78,12%), 2) siswa yang terampil menyusun suatu rencana sebanyak 23 siswa
(71,87%), 3) siswa yang terampil melakukan suatu rencana sebanyak 24 siswa (75,00%),
4) siswa yang terampil mengecek kembali hasil penyelesaian sebanyak 24 siswa
(75,00%). Berdasarkan hasil presentase di atas menunjukan bahwa keterampilan siswa
telahmelampaui target minimum 68,75 %. Sehingga penelitian pada siklus II berhasil.
Peningkatan keterampilan belajar siswa dari sebelum tindakan sampai tindakan
siklus II dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut:
5
Tabel 1. Data Peningkatan keterampilan belajar siswa
Indikator Target
pencapaian
Sebelum
tindakan
Setelah tindakan
Siklus I Siklus II
1. Keterampilan siswa dalam
memahami masalah secara
matematis
68,75% 18,75% 43,75% 78,12%
2. Keterampilan siswa dalam
menyusun suatu rencana dengan
memanipulasi matematis
68,75% 12,50% 31,25% 71,87%
3. Keterampilan siswa dalam
melakukan suatu rencana secara
matematis
68,75% 12,50% 34,37% 75,00%
4. Keterampilan siswa dalam
mengecek kembali hasil
penyelesaian dari suatu masalah
68,75% 15,62% 37,50% 75,00%
Berdasarkan data yang diperoleh akan disajikan dalam grafik peningkatan
keterampilan belajar matematika siswa dari sebelum tindakan sampai dengan sesudah
tindakan pada siklus II sebagai berikut:
6
Gambar 1. Grafik Peningkatan Keterampilan Belajar Matematika Siswa
Keterangan :
P = sebelum tindakan
Q = Siklus I
R = Siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran
matematika menggunakan langkah polya dapat meningkatkan keterampilan belajar
matematika siswa . Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator-indikato keterampilan
belajar siswa melalui langkah polya. Pembelajaran matematika menggunakan langkah
polya dapat meningkatkan keterampilan belajar matematika siswa. Hal ini karena
pembelajaran matematika menggunakan langkah polya lebih menekankan pada proses
penyelesaian sehinggasiswa tidak hanya sekedar mendengar, mencatat lalu menghafal tetapi siswa
dapat kreatif, teliti ,mengerjakan secara sistematis dan akhirnya menyimpulkan.
Alasan ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan Angraeni (2014) di SMKN 1 Parigi
menujukan bahwa metode polya dapat meningkatan keterampilan dan hasil belajar siswa. Hal ini
karena metode ini membimbing siswa untuk cermat, prosedural, teliti dan sistematis sesuai
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Keterampilan siswa dalammemahami masalahsecara matematis
Keterampilan siswa dalammenyusun suatu rencanadengan memanipulasimatematis
Keterampilan siswa dalammelakukan suatu rencanasecara matematis
Keterampilan siswa dalammengecek kembali hasilpenyelesaian dari suatumasalah
P Q R
Fr
ek
uen
s
i
tahapan
7
dengan yang diharapkan dari penyelesaian soal cerita tersebut. Selain itu siswa juga dapat menguji
kebenaran jawaban setelah mengerjakan soal..
Langkah polya Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Zahriah, Hasan &
Jalil (2016) dalam penelitian yang di lakukan di SMAN 1 Darul Imarah menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan signifikan pada kemampuan/ keterampilan menganalisis
belajar menggunakan metode polya. Hal ini terbukti dari pada kelas tanpa penerapan
memiliki kemampuan atau keterampilan rata-rata sebesar 27,67% sedangkan kelas yang
menerapkan metode polya memiliki kemampuan/ keterampilan menganalisis rata-rata sebesar
62,5 %.
Berdasarkan penjelasan diatas yang mendukung peneliti melakukan penelitian dan
dapat diperoleh kesimpulan bahwa langkah polya dapat meningkatkan keterampilan
belajar siswa kelas VII E di SMPN 2 Banyudono tahun ajaran 2018/2019.
4. PENUTUP
Berdasarkan penelitian tindakan kelas di SMPN 2 Banyudono dapat di ambil kesimpulan
bahwa keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal penyelesaian masalah mengalami
peningkatan setelah menggunakan langkah polya. Peningkatan tesebut dapat dilihat dari
data sebagai berikut :
4.1 Keterampilan siswa dalam memahami masalah
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian, siswa terampil sebelum
adanya tindakan sebanyak 6 siswa dengan presentase 18,75 % lalu setelah diberikan
tindakan terjadi peningkatan pada siklus I sebanyak 14 siswa dengan presentase
43,75%. Pada siklus II keterampilan siswa meningkat sebanyak 25 siswa dengan
presentase 78,12%. Hal ini dapat dilihat pada siswa dalam mengerjakan soal post test.
4.2 Keterampilan siswa dalam menyusun rencana
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian, siswa terampil sebelum
adanya tindakan sebanyak 4 siswa dengan presentase 12,50% lalu setelah diberikan
tindakan terjadi peningkatan pada siklus I sebanyak 10 siswa dengan presentase
31,25%. Pada siklus II keterampilan siswa meningkat sebanyak 23 siswa dengan
presentase 71,87%. Hal ini dapat dilihat pada siswa dalam mengerjakan soal post test.
8
4.3 Keterampilan siswa dalam melakukan rencana
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian, siswa terampil sebelum
adanya tindakan sebanyak 4 siswa dengan presentase 12,50% lalu setelah diberikan
tindakan terjadi peningkatan pada siklus I sebanyak 11 siswa dengan presentase
34,37%. Pada siklus II keterampilan siswa meningkat sebanyak 24 siswa dengan
presentase 75,00%. Hal ini dapat dilihat pada siswa dalam mengerjakan soal post test.
4.4 Keterampilan siswa dalam mengecek kembali
Berdasarkan hasil yang di peroleh dalam penelitian, siswa terampil sebelum
adanya tindakan sebanyak 5 siswa dengan presentase 15,62%. lalu setelah diberikan
tindakan terjadi peningkatan pada siklus I sebanyak 12 siswa dengan presentase
37,50%. Pada siklus II keterampilan siswa meningkat sebanyak 24 siswa dengan
presentase 75,00%. Hal ini dapat dilihat pada siswa dalam mengerjakan soal post test
DAFTAR PUSTAKA
Angraeni, Fevi. 2014. “Penerapan Metode Polya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X TSM SMK Negeri 1 Parigi dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.” Jurnal Kreatif Tadulako, 2(2): 288-306
Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi
Polya, G. 2004. How to Solve it a new aspect of mathematical method . Princeton Univerversity press: Princeton
Shadiq, Fadjar. 2014. Pembelajaran Matematika Cara meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu
Zariah, M. Hasan, Zulkarenain Jalil. 2016. “ Penerapan Pemecahan Masalah Polya Untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis dan Hasil Belajar pada Materi Vektor di SMAN 1 Darul Imarah.” Jurnal Pendidikan Sains Indonesia , 4(2): 151-161