kinerja anggota kelompok tani nanas (ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/skripsi tanpa bab...

116
KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus) DALAM PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (SKRIPSI) Oleh JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 Ganefo Valwigo Agus

Upload: others

Post on 25-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus)DALAM PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA

DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGURKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

(SKRIPSI)

Oleh

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2016

Ganefo Valwigo Agus

Page 2: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

ABSTRAK

KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus) DALAMPENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA

DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGURKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Ganefo Valwigo Agus, Kordiyana K Rangga, dan Begem Viantimala

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1) kinerja anggotakelompok tani nanas, 2) tingkat pendapatan rumah tangga anggota kelompok taninanas, 3) Tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok tani nanas,dan 4) hubungan kinerja anggota kelompok tani nanas dengan tingkat ketahananpangan rumah tangga anggota kelompok tani nanas. Penelitian dilakukan di DesaAstomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, dilaksanakan daribulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. Metode penelitian yangdigunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalahanggota kelompok tani nanas yang berjumlah 77 orang dan tersebar dalam 11kelompok tani, penentuan sampel ditetapkan dengan menggunakan teknik alokasiproporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan dua teknik yaitu: wawancara dan observasi. Hasil penelitianmenunjukkan: 1) kinerja anggota kelompok tani nanas di Desa AstomulyoKecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah berada pada klasifikasi tinggi,2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani nanas rata-rata sebesarRp66.597.177,00 per tahun, 3) tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggotakelompok tani nanas secara objektif maupun subjektif berada pada klasifikasitinggi, dan 4) terdapat hubungan signifikan antara kinerja anggota kelompok taninanas dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok taninanas di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

Kata kunci: kelompok tani, ketahanan pangan, kinerja, pendapatan

Page 3: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

ABSTRACT

PERFORMANCE OF PINEAPPLE (Ananas Comosus) FARMER GROUPFOR THE ACHIEVEMENTS OF HOUSEHOLD FOOD SECURITY

IN ASTOMULYO VILLAGE PUNGGUR SUBDISTRICTLAMPUNG TENGAH DISTRICT

By

Ganefo Valwigo Agus, Kordiyana K Rangga, dan Begem Viantimala

This research aims to identify and analyze: 1) the performance members ofpineapple farmer groups, 2) the household revenue level of members pineapplefarmer groups, 3) The household food security level of members pineapple farmergroups, and 4) the correlation of performance members of pineapple farmergroups with household food security level of members pineapple farmer groups.This research was conducted on the Astomulyo village, Punggur subdistrict,Lampung Tengah disrtrict, from Desember 2015 until March 2016. The researchused survey method using a quantitative approach. Respondents were members ofpineapple farmer groups, amounted to 77 people and spread of 11 farmer groups,the samples were determined using allocation proportional random samplingtechnique. The data collection was done by interviews and observation. Theresults show that: 1) the performance members of pineapple farmer groups onAstomulyo village, Punggur subdistrict, Lampung Tengah district had a highclassification, 2) the household revenue of pineapple farmer groups areRp66.597.177,00 per year, 3) the household food security level of pineapplefarmer group in objective and subjective are at a high classification, and 4) therewere significantly correlation between the performance members of pineapplefarmer group with the household food security level of members pineapple farmergroups.

Key words: farmer group, food security, performance, revenue

Page 4: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus)DALAM PENCAPAIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA

DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGURKABUPATEN LAMPUNG TENGAH

Oleh

Ganefo Valwigo Agus

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIANpada

Jurusan AgribisnisFakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok
Page 6: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok
Page 7: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung 16 September

1993, anak tunggal dari pasangan Bapak Yufalezi Agus

dan Ibu Sriwati. Penulis menyelesaikan studi pada

tingkat Sekolah Dasar di SD Al-Kautsar tahun 2006,

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 19 Bandar

Lampung tahun 2009, Sekolah Mengah Atas di SMA

Negeri 3 Bandar Lampung tahun 2012. Tahun 2012

Penulis diterima di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan, baik dalam organisasi kampus

ataupun organisasi kemahasiswaan di luar kampus, yaitu: Himpunan Mahasiswa

Sosial Ekonomi Pertanian, sebagai anggota di bidang pengkaderan dan pengabdian

masyarakat periode 2013/2014, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian

periode 2013/2014, Lembaga Studi Mahasiswa Pertanian pada periode 2014/2015,

Panitia Khusus (PANSUS) Fakultas Pertanian periode 2013/2014 dan periode

2014/2015, Kordinator Duta Mahasiswa Fakultas Pertanian periode 2014/2015, dan

menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Pertanian Cabang

Bandar Lampung.

Pada tahun 2015 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Batu

Patah Kecamatan Kelumbayan Barat, Kabupaten Tanggamus dan melaksanakan

Praktik Umum (PU) pada Kelompok Usahatani Mekar Tani Jaya di Kabupaten

Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Penulis juga menjadi tenaga enumerator

Bank Indonesia (BI) dalam kegiatan penelitian Survei Konsumen (SK) periode Mei

hingga Juli tahun 2016.

Page 8: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

SANWACANA

Alhamdullilahirobbil ‘alamin, segala puji kepada Allah SWT, yang telah

memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda

Muhammad Rasulullah SAW,yang telah memberikan teladan bagi setiap kehidup-

an,juga kepada keluarga, sahabat, dan penerus risalahnya yang mulia.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Kinerja Anggota Kelompok Tani

Nanas (Ananas Comosus) Dalam Pencapaian Ketahanan Pangan Rumah Tangga

di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah”, banyak

pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasehat, dan juga saran-saran

yang membangun dan menyempurnakan penelitian ini, karena itu dengan rendah

hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Ir.Kordiyana K. Rangga,M.S., selaku dosen pembimbing pertama yang

telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan kepada penulis selama me-

nyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Ir. Begem Viantimala, M.Si., selaku dosen pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama menyelesai-

kan skripsi ini.

3. Ibu Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si., selaku dosen pembahas yang telah mem-

berikan bimbingan, saran, masukan, nasihat, dan arahan kepada penulis.

Page 9: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

4. Ibu Dr. Ir. Fembriati E. Prasmatiwi, M.S., selaku Ketua Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan juga selaku Pembimbing

Akademik yang selalu memberikan nasihat dan arahan kepada penulis.

5. Orang Tua, Bapak Yufalezi Agus, Ibu Sriwati dan keluarga besar yang selalu

memberikan doa, dukungan, semangat dan juga kasih sayang kepada penulis.

Gelar ini aku persembahkan untuk kalian.

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

7. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Lampung,

yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu dalam halaman ini, terima-

kasih atas ilmu dan pendidikan yang telah diberikan.

8. Karyawan-karyawan di lingkup Jurusan Agribisnis dan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung, terimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan

9. Keluarga besar Agribisnis Universitas Lampung 2012 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

10. Teman seperjuangan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP), yang

tidak dapat penulis cantumkan satu per satu dalam halaman ini.

11. Keluarga Besar Himaseperta yang telah memberikan motivasi dan dukungan

kepada penulis.

12. Keluarga Besar Duta Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yang telah

memberikan pengalaman dan motivasi kepada penulis.

13. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas

Pertanian Universitas Lampung, Cabang Bandar Lampung, yang telah

memberikan ilmu, pengalaman, motivasi, dan semangat kepada penulis.

Page 10: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

14. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis cantumkan satu

per satu, yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan yang

telah diberikan. Penulis berharap karya kecil yang masih jauh dari kesempurnaan

ini dapat memberikan manfaat bagi almamater dan semua pihak. Penulis meminta

maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan, karena sesungguhnya kesempurna-

an hanya milik Allah SWT.

Bandar Lampung, September 2016

Ganefo Valwigo Agus

Page 11: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI………………………………………………………. i

DAFTAR TABEL……………………………………………........ vi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………… x

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang dan Masalah………………………………... 1B. Tujuan Penelitian………………………………………........ 10C. Manfaat Penelitian………………………………………….. 10

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Pustaka…………………………………………... 11

1. Kelompok Tani………………………………………… 112. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)….…………….. 15

a. Pengertian Gapoktan………………………………. 15b. Gapoktan Pada Makmur…………………………… 16

3. Kinerja Anggota……………………………………….. 18a. Pengertian Kinerja…………………………………. 18b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja………. 19c. Indikator Penilaian Kinerja……………………....... 21

4. Usahatani Nanas………………………………………. 235. Pendapatan Rumah Tangga……………………………. 256. Ketahanan Pangan…………………………………….. 28

a. Pengertian Ketahanan Pangan……………………... 28b. Mengukur Ketahanan Pangan……………………… 31

7. Kajian Penelitian Terdahulu………………………….... 35B. Kerangka Pemikiran……………………………………….. 41C. Hipotesis…………………………………………………… 44

III. METODE PENELITIANA. Konsep Dasar dan Definisi Operasional…………………. 45B. Meode, Lokasi, Responden dan Waktu Penelitian………. 49C. Jenis dan Metode Pengambilan Data……………………. 52D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis………………. 53

1. Metode Analisis Kinerja Anggota………………....... 54

Page 12: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

ii

2. Metode Analisis Pendapatan Rumah Tangga……….. 613. Metode Analisis Ketahanan Pangan………………… 624. Metode Analisis Hubungan Kinerja dan Ketahanan

Pangan………………………………………………. 65E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen……………………. 66

1. Validitas Instrumen…………………………………. 672. Reliabilitas Instrumen………………………………. 68

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIANA. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Tengah……….. 70

1. Keadaan Geografis………………………………… 702. Keadaan Iklim……………………………………... 703. Keadaan Penduduk……………………………….. 714. Keadaan Umum Pertanian………………………….. 72

B. Gambaran Umum Kecamatan Punggur……………….. 741. Keadaan Geografis………………………………… 742. Keadaan Iklim……………………………………... 753. Keadaan Penduduk.……………………………….. 764. Matapencaharian Penduduk Kecamatan Punggur.... 775. Keadaan Umum Pertanian………………………… 78

C. Gambaran Umum Desa Astomulyo…………………… 791. Keadaan Geografis………………………………… 792. Topografi dan Iklim………………………………... 803. Keadaan Penduduk dan Matapencaharian……..….. 804. Keadaan Umum Pertanian……………………….… 825. Gambaran Umum Kelompok Tani Desa Astomulyo 83

a. Gapoktan Pada Makmur……………………….. 83b. Standar Operasional Kinerja dan Budidaya…… 87

V. HASIL DAN PEMBAHASANA. Keadaan Umum Responden………………………… 90

1. Umur Responden……………………………….. 902. Pengalaman Berusahatani……………………… 913. Tingkat Pendidikan……………………………... 924. Luas Lahan Garapan dan Status Kepemilikan Lahan 935. Jumlah Tanggungan Keluarga…………………… 946. Pekerjaan Sampingan Responden………………. 95

B. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen………... 97C. Tingkat Kinerja Anggota Kelompok Tani Nanas di Desa

Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten LampungTengah………………………………………………. 1041. Hasil Pengukuran Kinerja………………………… 105

a. Hasil Kerja Anggota…………………………. 105b. Perilaku Kerja Anggota Kelompok Tani…….. 110c. Sifat Pribadi Anggota Kelompok Tani………. 113

D. Hasil Pengukuran Tingkat Pendapatan Runah TanggaAnggota Kelompok Tani Nanas di Desa Astomulyo…. 118

Page 13: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

iii

1. Pendapatan Usahatani Utama…………………….. 118a. Penggunaan dan Biaya Sarana Produksi…………. 119

1. Penggunaan Bibit………….…..……………... 1192. Penggunaan Pupuk …………………….......... 1213. Penggunaan Obat-obatan…………....……….. 1234. Penggunaan Tenaga Kerja…………................ 1245. Penggunaan dan Biaya Peralatan.......……...… 1266. Penggunaan Lahan……………………………. 127

b. Penerimaan Usahatani Nanas……………….......... 128c. Pendapatan Usahatani Nanas……………………... 129

2. Pendapatan Usahatani Lainnya……………………….. 1313. Pendapatan Non usahatani…………………………..... 1334. Pendapatan Total Rumah Tangga Anggota……........... 134

E. Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga AnggotaKelompok Tani Nanas di Desa Astomulyo ………….….. 1361. Tingkat Ketahanan pangan Rumah Tangga Secara

Obyektif………………………………………………. 1362. Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga

yang Diukur Secara Obyektif…………………………. 1403. Tingkat Ketahanan Pangan yang Diukur Secara

Subjektif……………………………………………….. 142a. Hasil Pengukuran Tingkat Ketersediaan Pangan….. 143b. Hasil Pengukuran Tingkat Distribusi Pangan

Rumah Tangga Anggota Kelompok Tani………….. 145c. Hasil Pengukuran Tingkat Konsumsi Pangan Rumah

Tangga Anggota Kelompok Tani Nanas…………… 146d. Hasil Pengukuran Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Anggota Kelompok Tani Nanas di Desa Astomulyoyang Diukur Secara Subjektif……………………… 148

F. Analisis Hasil Pengujian Hipotesis………………………… 151

VI. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan……………………………………………… 154B. Saran……………………………………………………. 155

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….. 157

LAMPIRAN………………………………………………….. 163

Page 14: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perkembangan PDB hortikultura 2012-2014…………….. 2

2. Perkembangan produksi nanas dan buah lainnya padaTahun 2010-2014……………………………...................... 3

3. Produksi nanas pada beberapa provinsi di Indonesiapada Tahun 2013-2014……………………………............ 3

4. Produksi buah nanas di Provinsi Lampung………………. 4

5. Distribusi beberapa provinsi berdasarkan tingkat ketahananpangan……………………………………………………. 7

6. Derajat ketahanan pangan rumah tangga………………… 33

7. Kajian penelitian terdahulu………………………………. 36

8. Jumlah populasi kelompok tani nanas Desa Astomulyo … 52

9. Pengukuran dan parameter hasil kerja……………………. 58

10. Pengukuran dan parameter perilaku kerja……………....... 59

11. Pengukuran dan parameter sifat pribadi………………….. 60

12. Variabel, parameter, indikator dan ukuran tingkatketahanan pangan rumah tangga………………………… 64

13. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di KabupatenLampung Tengah Tahun 2014…………………………… 71

14. Distribusi penggunaan lahan di Kabupaten LampungTengah tahun 2013……….………………………………. 72

15. Data curah hujan dan hari hujan Kecamatan Punggur Tahun2010-2014………………………………………………… 75

16. Sebaran penduduk menurut jenis kelamin di KecamatanPunggur Tahun 2014………………………………………. 76

17. Sebaran Penduduk berdasarkan jenis mata pencahariandi Kecamatan Punggur Tahun 2014………………………. 77

18. Luas wilayah menurut jenis penggunaan lahan di KecamatanPunggur Tahun 2014………………………………………. 79

Page 15: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

v

19. Jumlah penduduk Desa Astomulyo menurut mata pencaharianTahun 2014…………………………………………………. 81

20. Sebaran penduduk Desa Astomulyo berdasarkan tingkatpendidikan tahun 2014……………………………………… 81

21. Jenis penggunaan lahan Desa Astomulyo Tahun 2014……… 83

22. Daftar kelompok tani anggota Gapoktan Pada MakmurTahun 2014…………………………………………………... 84

23. Standar Operasional Budidaya Nanas Gapoktan Pada Makmur... 88

24. Sebaran anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyoberdasarkan kelompok umur tahun 2016……………………… 90

25. Sebaran anggota kelompok tani nanas di Desa AstomulyoKecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah berdasarkanpengalaman berusahatani tahun 2016………………………….. 92

26. Sebaran anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyoberdasarkan tingkat pendidikan tahun 2016 …………………… 92

27. Sebaran petani berdasarkan luas lahan dan status kepemilikanlahan di Desa Astomulyo tahun 2016…………………………... 94

28. Sebaran anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyoberdasarkan jumlah tanggungan keluarga tahun 2016………….. 94

29. Sebaran anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyoberdasarkan pekerjaan sampingan tahun 2016…………………… 96

30. Hasil uji validitas kuesioner penelitian mengenai kinerja anggotakelompok tani nanas di Desa Astomulyo Kecamatan PunggurKabupaten Lampung Tengah tahun 2016……………………….. 99

31. Hasil uji validitas kuesioner penelitian ketahanan pangan rumahtangga anggota kelompok tani nanas di Desa AstomulyoKecamatan Punggur tahun 2016………………………………… 100

32. Hasil uji validitas instrumen penilaian ketahanan pangan rumahtangga anggota kelompok tani nanas Desa Astomulyo yangdisempurnakan…………………………………………………… 102

33. Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian mengenai kinerja dantingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok taninanas di Desa Astomulyo tahun 2016…………………………... 103

34. Interval tingkat hasil kerja anggota kelompok tani nanasdi Desa Astomulyo Kecamatan Punggur tahun 2016…………... 107

35. Nilai rata-rata dan klasifikasi indikator kualitas, kuantitas, danefisiensi kerja anggota Kelompok Tani Nanas Desa AstomulyoTahun 2016……………………………………………………. 108

Page 16: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

vi

36. Interval dan pengukuran parameter perilaku kerja anggotakelompok tani nanas di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur…. 111

37. Nilai rata-rata dan klasifikasi indikator yang mempengaruhitingkat perilaku kerja anggota kelompok tani nanas DesaAstomulyo tahun 2016………………………………………….. 112

38. Interval dan pengukuran sifat pribadi yang berkaitan denganpekerjaan dari nggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo

Kecamatan Punggur tahun 2016…………………………………. 114

39. Nilai rata-rata dan klasifikasi indikator yang mempengaruhisifat pribadi anggota kelompok tani nanas Desa Astomulyotahun 2016………………………………………………………. 116

40. Tingkat kinerja anggota kelompok tani nanas di Desa AstomulyoKecamatan Punggur tahun 2016………………………………… 117

41. Penggunaan pupuk dalam kegiatan usahatani nanas di DesaAstomulyo per satu hektar tahun 2016………………………….. 122

42. Penggunaan obat-obatan pada usahatani nanas per hektar dalamsatu musim tanam tahun 2016…………………………………... 123

43. Penggunaan tenaga kerja dalam kegiatan uahatani nanas di DesaAstomulyo tahun 2016………………………………………….. 125

44. Rata-rata nilai penyusutan peralatan yang digunakan anggotakelompok tani nanas dalam usahatani nanas…………………... 126

45. Rata-rata biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C usahataninanas yang dikerjakan oleh anggota kelompok tani nanas diDesa Astomulyo………………………………………………... 130

46. Kontribusi pendapatan rata-rata usahatani lainnya yang dihasilkanoleh anggota kelompok tani nanas Desa Astomulyo…………... 132

47. Kontribusi pendapatan non usahatani dari anggota kelompoktani nanas Desa Astomulyo tahun 2016 ……………………….. 133

48. Pendapatan total rumah tangga anggota kelompok tani nanasdi Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten LampungTengah tahun 2016………………………………...................... 134

49. Pengeluaran pangan dan non pangan rumah tangga anggotakelompok tani nanas di Desa Astomulyo tahun 2016…………. 137

50. Tingkat Pangsa pengeluaran pangan rumah tangga anggotakelompok tani nanas Desa Astomulyo tahun 2016……………. 141

51. Interval tingkat ketersediaan pangan rumah tangga anggotakelompok tani nanas di Desa Astomulyo tahun 2016…………... 143

52. Interval tingkat distribusi pangan rumah tangga anggota kelompoktani nanas Desa Astomulyo……………………………………… 145

Page 17: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

vii

53. Interval tingkat konsumsi pangan rumah tangga anggota kelompoktani nanas di Desa Astomulyo tahun 2016……………………… 147

54. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok taninanas di Desa Astomulyo tahun 2016…………………………... 149

55. Perbandingan hasil pengukuran tingkat ketahanan pangan rumahtangga anggota kelompok tani nanas Desa Astomulyo secaraobjektif dan subjektif tahun 2016………………………………... 150

56. Pedoman kriteria koefisien korelasi rank-spearman ……………. 156

57. Hasil uji korelasi tingkat kinerja dengan tingkat ketahanan panganrumah tangga anggota kelompok tani nanas di Desa AstomulyoKecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah tahun 2016….. 152

Page 18: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran…………………………………. 43

2. Struktur Organisasi Gapoktan Pada Makmur……….. 85

Page 19: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar mata pen-

caharian penduduknya berada pada sektor pertanian, sehingga pertanian

memiliki peranan penting dan layak untuk menjadi sektor utama dalam

pembangunan perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari

peranannya sebagai sumber ketahanan nasional, penghasil devisa negara,

dan sumber pendapatan bagi masyarakat petani, serta mampu menyerap

tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan sektor lainnya. Penyerapan

tenaga kerja pada sektor pertanian di Indonesia telah mencapai 40,83 juta

orang pada Februari tahun 2014 (BPS, 2015).

Kekayaan alam yang berlimpah telah menjadikan Indonesia sebagai

negara yang memiliki potensi pertanian yang cukup besar untuk dapat di-

kembangkan, salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi

cukup tinggi adalah subsektor hortikultura. Dari berbagai jenis komoditas

hortikultura, buah-buahan adalah komoditas yang memiliki kontribusi ter-

tinggi bagi pertumbuhan subsektor hortikultura. Tabel 1 menunjukkan

nilai PDB subsektor hortikultura pada tahun 2014 mencapai Rp103.588,4

milyar, dan kontribusi produk buah-buahan sebesar Rp58.838,21 milyar.

Page 20: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

2

Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura tahun 2012—2014

KomoditiNilai PDB (Milyar Rp) Rataan

pertumbuhan2012 2013 2014 (%)

Buah 54.823,70 56.830,96 58.838,21 3,59Sayuran 33.589,17 34.818,97 36.048,76 3,60Tanaman Hias 6.949,48 7.203,92 7.458,36 3,59Tanaman Obat 1.158,24 1.200,65 1.243,06 3,57Total 96.520,6 100.054,5 103.588,4 3,58Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2015)

Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan beragam jenis

buah-buahan, kondisi agroklimat yang baik serta ketersediaan sumber

daya merupakan potensi dalam menghadapi perdagangan internasional,

karena pada saat ini buah sudah menjadi komoditas perdagangan inter-

nasional. Berbagai jenis buah nusantara yang telah menjadi unggulan

bagi Indonesia dan telah bersaing pada pasar internasional diantaranya

adalah, buah pisang, salak, manggis, mangga, jambu biji, dan juga buah

nanas (BPS, 2015)

Tingkat perkembangan produksi berbagai buah yang bersaing pada

pasar internasional tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. Buah-buahan ter-

sebut mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi termasuk pada nanas,

pada tahun 2014 produksi buah nanas di Indonesia mencapai 1.835.483

ton setara dengan 9,36 persen dari total produksi buah di Indonesia, serta

telah menempati urutan ketiga dalam kontribusi produksi buah nasional.

Perkembangan produksi buah nanas di Indonesia mengalami pertumbuh-

an yang cukup besar setiap tahunnya, dan terus memberikan kontribusi

yang cukup baik untuk perkembangan produksi buah nasional.

Page 21: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

3

Tabel 2. Perkembangan produksi nanas dan buah-buahan lainnya diIndonesia tahun 2010—2014

Tahun Jambu biji(ton)

Mangga(ton)

Salak(ton)

Nanas(ton)

Pisang(ton)

201020112012

2 04.551211.836208.151

1 .287.2872.131.1392.376.333

7 49.8761.082.1251.035.406

1 .406.4451.540.6261.781.894

5.755.0736.132.6956.189.043

2013 181.632 2.192.928 1.030.401 1.882.802 6.279.2792014 187.406 2.431.330 1.118.953 1.835.483 6.862.558

Sumber : Badan Pusat Statistika (2015)

Penyebaran buah nanas di Indonesia telah merata di seluruh daerah,

tetapi terdapat beberapa daerah yang menjadi sentra produksi buah nanas,

yaitu: Provinsi Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan

Provinsi Sumatera Utara. Tabel 3 menjelaskan bahwa Provinsi Lampung

merupakan daerah penghasil nanas terbanyak jika dibandingkan dengan

daerah penghasil nanas lainnya, yaitu dengan jumlah produksi mencapai

560.026 ton pada tahun 2014.

Tabel 3. Produksi nanas pada beberapa provinsi di Indonesia tahun2013—2014

Provinsi Produksi Nanas (ton)2013 2014

Sumatera Selatan 57.887 57.990Lampung 722.621 560.026Sumatera Utara 228.136 228.136Jawa Timur 197.165 186.949Jawa Barat 95.015 149.815Sumber : Badan Pusat Statistika (2015)

Nanas merupakan komoditas buah-buahan yang bernilai ekonomis dan

potensial untuk dikembangkan di Provinsi Lampung, salah satu kabupaten

di Provinsi Lampung yang banyak menghasilkan komoditas nanas adalah

Kabupaten Lampung Tengah. Tabel 4 menunjukkan tingkat produksi

buah nanas di Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2013 mencapai

Page 22: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

4

721.112 ton, bahkan jumlah produksi nanas di Lampung Tengah terus

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun (BPS, 2014).

Tabel 4. Produksi buah nanas menurut kabupaten/kota di ProvinsiLampung tahun 2012—2013

Kabupaten/Kota 2012 (ton) 2013 (ton)Lampung Barat 293 178Tanggamus 17 10Lampung Selatan 188 81Lampung Timur 77 823Lampung Tengah 504.205 721.112Lampung Utara 128 83Way Kanan 133 17Tulang Bawang 47 35Pesawaran 174 173Pringsewu 1,00 1,40Mesuji 16 35,40Tulang Bawang Barat 40 128,30Pesisir Barat - 18,50Metro 10 4,60

Bandar Lampung 8 6,30Sumber : Badan Pusat Statistika Provinsi Lampung (2014)

Terdapat dua macam metode dalam budidaya nanas di Kabupaten

Lampung Tengah, yaitu budidaya dari perusahaan pengolahan nanas dan

budidaya rakyat. Sentra nanas yang dibudidayakan oleh rakyat terletak

di Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Pada tahun 2013

produksi nanas di Kecamatan Punggur menempati urutan pertama dari 28

kecamatan yang terdapat pada Kabupaten Lampung Tengah, yaitu men-

capai 5.227.231 kw (BPS, 2014). Desa Astomulyo Kecamatan Punggur

merupakan desa yang dijadikan sentra produksi buah nanas, dengan per-

kiraan pemerintah daerah setempat terdapat 500 Ha lahan yang ada di

Desa Astomulyo berpotensi untuk dapat dikembangkan dalam budidaya

nanas (BP3K Punggur, 2014).

Page 23: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

5

Keberhasilan Desa Astomulyo menjadi daerah sentra produksi nanas

di Indonesia tidak terlepas dari peran serta lembaga-lembaga pertaniaan

yang ada. Seperti lembaga pertanian milik pemerintah, lembaga tersebut

bertugas untuk mengatur perilaku serta tindakan masyarakat yang ber-

gerak pada sektor pertanian. Selain terdapat lembaga pertanian milik

pemerintah, pada Desa Astomulyo juga terdapat lembaga pertanian yang

dibentuk oleh masyarakat petani itu sendiri, yaitu kelompok tani nanas

yang berperan untuk mengorganisasikan kegiatan usahatani nanas yang

dilaksanakan di Desa Astomulyo.

Kelompok tani adalah kelembagaan di tingkat petani yang dibentuk

untuk secara langsung mengorganisasikan para petani dalam berusaha-

tani. Kelompok tani dibentuk oleh dan untuk petani itu sendiri, dan ber-

peran sebagai wadah bagi petani dalam meningkatkan kemampuannya

dalam berusahatani.

Terdapat sebelas kelompok tani komoditas nanas yang berada di

Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, dan

seluruh kelompok tani tersebut tergabung dalam gabungan kelompok tani

(Gapoktan), yaitu “Gapoktan Pada Makmur”. Gapoktan ini memiliki

tugas untuk menyatukan seluruh kelompok tani nanas yang ada di Desa

Astomulyo, dan berperan sebagai lembaga yang melakukan pengelolaan

terhadap seluruh kegiatan usahatani nanas yang ada di Desa Astomulyo.

Gapoktan Pada Makmur berperan aktif melakukan pembangunan

pertanian di tingkat desa melalui kegiatan usahatani nanas. Peranan ter-

sebut dapat diukur dari pencapaiannya yang mampu menjadikan Desa

Page 24: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

6

Astomulyo Kecamatan Punggur sebagai desa sentra produksi nanas di

Provinsi Lampung, serta dapat mengantarkan Desa Astomulyo meraih

berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun provinsi.

Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah,

telah menerima berbagai penghargaan. Penghargaan tersebut berupa

Penghargaan Nasional Pakarti Madya I dalam kategori rumah tangga ber-

perilaku hidup bersih dan sehat, yang diselenggarakan oleh Badan Keta-

hanan Pangan Nasional pada tahun 2014, dalam penghargaan tersebut

ketahanan pangan rumah tangga menjadi salah satu indikator penilaian.

Pada tahun 2015 Desa Astomulyo juga meraih penghargaan terbaik I di

tingkat Provinsi Lampung pada kategori pemberdayaan kesejahteraan

rumah tangga sehat, yang juga diukur dari tingkat ketahanan pangan

rumah tangga. Penghargaan yang diterima oleh Desa Astomulyo ter-

sebut merupakan hasil dari peran serta kelompok tani yang ada di desa

tersebut.

Menurut Undang-Undang nomor: 18 tahun 2012, ketahanan pangan

adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan tingkat

perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik

jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau dan

tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat

untuk dapat hidup sehat dan berkelanjutan. Kondisi ketahanan pangan

berbagai daerah di Indonesia berada dalam kondisi yang berbeda. Dari

berbagai daerah yang ada di Indonesia, Provinsi Lampung adalah salah

satu provinsi yang tingkat kerawanan pangan masyarakatnya cukup

Page 25: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

7

tinggi, yaitu mencapai 21,38 persen penduduknya berada dalam kondisi

sangat rawan pangan, dan hanya terdapat 40,46 persen penduduk dalam

kondisi tahan pangan. Pengukuran tersebut diukur berdasarkan Angka

Kecukupan Gizi (AKG) yang diukur oleh Badan Ketahanan pangan pada

tahun 2014, dengan indikator AKG < 70% dalam kategori sangat rawan

pangan, AKG 70%-89,9% dalam kategori rawan pangan resiko sedang,

dan AKG >89,9% dalam kategori tahan pangan, (Tabel 5).

Tabel 5. Distribusi beberapa provinsi berdasarkan ketahanan pangantahun 2013

Provinsi < 70% AKG 70%-89,9% AKG >89,9% AKGJumlah % Jumlah % Jumlah %

Jakarta 1.428.344 14,21 3.032.309 30,17 5.588.761 55,61Jawa Barat 7.919.360 17,27 15.554.630 33,92 22.385.480 48,81Riau 1.122.862 18,25 1.951,096 31,71 3.079.681 50,05Jawa Timur 5.228.100 13,56 13.848.640 35,93 19.471.661 50,51Sumsel 1.268.802 16,03 2.615.737 33,05 4.030.935 50,92Sulsel 1.271.460 15,12 2.941.342 34,97 4.197.720 49,91Kalsel 597.318 15,29 1.076.856 27,57 2.231.712 57,14Bengkulu 292.878 15,94 625.864 34,07 918.454 49,99Papua 1.109.699 36,06 972.542 31,60 994.965 32,33Lampung 1.711.062 21,38 3.053.763 38,16 3.237.982 40,46Sumber : BPS Diolah Oleh Pusat Ketersedian dan Kerawanan Pangan

(2014)

Menyikapi permasalahan tersebut Pemerintah Provinsi Lampung

merumuskan program pembangunan pertanian yang dimulai dari pem-

bangunan masyarakat desa. Program pembangunan tersebut bertujuan

untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan rumah tangga yang

ada di Provinsi Lampung. Pada program tersebut pemerintah melaku-

kan pemberdayaan terhadap lembaga-lembaga masyarakat di tingkat

desa untuk berperan aktif dalam melakukan pembangunan pertanian.

Page 26: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

8

Kelompok tani merupakan lembaga pertanian di tingkat desa yang di-

harapkan dapat berperan aktif dalam mengorganisasikan masyarakat

petani di tingkat desa untuk melakukan pembangunan pertanian.

Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI)

No. 68 tahun 2002. Untuk mewujudkan suatu ketahanan pangan, maka

seluruh sektor lembaga harus berperan aktif dan berkoordinasi secara

rapi baik terhadap pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah

kabupaten/ kota, serta pemerintah desa untuk meningkatkan strategi

dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Gapoktan Pada Makmur adalah salah satu lembaga di tingkat desa

yang membawahi seluruh kelompok tani yang berada di Desa Astomulyo

Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan PPRI

No.68 tahun 2002, Gapoktan Pada Makmur memiliki tugas dan tanggung

jawab untuk berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah

tangga di tingkat Desa Astomulyo melalui kegiatan usahatani nanas yang

dijalankan oleh anggotanya.

Keberhasilan Gapoktan Pada Makmur dalam mewujudkan suatu

ketahanan pangan rumah tangga, sangat dipengaruhi oleh peran kinerja

yang diberikan anggota. Anggota merupakan pelaku utama dari seluruh

kegiatan dan program yang akan dijalankan oleh kelompok, diharapkan

anggota kelompok mampu memberikan kinerja melalui kegiatan usaha-

tani nanas yang dijalankan, sehingga dapat mewujudkan peningkatan

produktivitas serta pendapatan yang akan berdampak pada tingkat pen-

capaian ketahanan pangan rumah tangga anggota. Akan tetapi tingkat

Page 27: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

9

kinerja anggota kelompok tani nanas yang ada di Desa Astomulyo terus

mengalami penurunan, hal tersebut dapat dilihat dari lemahnya tingkat

kedisiplinan anggota dalam menjalankan program yang telah disusun

oleh kelompok. Berdasarkan penelitian Wardani (2012) dalam analisis

usahatani nanas pada kelompok tani di Desa Astomulyo Kecamatan

Punggur Kabupaten Lampung Tengah, juga menjelaskan bahwa masih

terdapat anggota Gapoktan Pada Makmur yang berproduktivitas rendah,

sehingga dapat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan dan tingkat ke-

tahanan pangan rumah tangga anggota.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian

dengan topik “ Kinerja anggota kelompok tani nanas (Ananas comosus)

dalam pencapaian ketahanan pangan rumah tangga di Desa Astomulyo

Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah” dengan rumusan

masalah yaitu:

1) Bagaimanakah kinerja anggota kelompok tani nanas yang ada di Desa

Astomulyo, Kabupaten Lampung Tengah?

2) Bagaimanakah pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani

nanas yang ada di Desa Astomulyo, Kabupaten Lampung Tengah?

3) Bagaimanakah tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota

kelompok tani nanas yang ada di Desa Astomulyo, Kabupaten

Lampung Tengah ?

4) Bagaimanakah hubungan kinerja anggota kelompok tani nanas di

Desa Astomulyo dengan ketahanan pangan rumah tangga anggota?

Page 28: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

10

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dirumuskan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1) Mengetahui kinerja anggota kelompok tani nanas yang ada di Desa

Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

2) Mengetahui pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani nanas di

Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

3) Menganalisis ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok tani

nanas di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

4) Menganalisis hubungan kinerja anggota kelompok tani nanas yang ada

di Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah dengan

ketahanan pangan rumah tangga.

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu :

1) Pihak kelompok tani untuk menilai kinerja anggota dalam pencapaian

ketahanan pangan rumah tangga, serta sebagai rujukan bagi kelompok

tani dalam menyusun program kegiatan di periode yang akan datang.

2) Pemerintah, stake holders, dan para pemangku kepentingan, sebagai

masukan dan bahan pertimbangan dalam perumusan kebijakan terkait

ketahanan pangan rumah tangga di tingkat desa.

3) Peneliti lain, sebagai refrensi dalam melakukan penelitian sejenis atau

menyempurnakan penelitian ini.

Page 29: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Kelompok Tani

Pada dasarnya pengertian kelompok tani tidak dapat dilepaskan dari

pengertian kelompok itu sendiri. Mulyana (2005) menjelaskan kelompok

adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinter-

aksi satu sama lain untuk tercapainya tujuan bersama, mengenal satu sama

lainnya, serta memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Kelompok pada dasarnya adalah gabungan dua orang atau lebih yang

berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, dimana interaksi yang terjadi

bersifat tetap dan juga memiliki struktur tertentu. Johnson dan Johnson

(2005) mendefinisikan kelompok adalah himpunan dua individu atau lebih

yang berinteraksi melalui tatap muka, dan masing-masing menyadari peran

keanggotaannya dalam kelompok, masing-masing menyadari keberadaan

anggota kelompok lainnya masing-masing menyadari saling ketergantung-

an secara positif dalam mencapai tujuan. Struktur kelompok adalah suatu

susunan pola antar hubungan internal yang stabil, terdiri atas: (1) suatu

rangkaian status-status serta kedudukan-kedudukan para anggotanya yang

Page 30: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

12

hirarkis; (2) peran sosial yang berkaitan dengan status-status itu; (3) unsur-

unsur kebudayaan (nilai-nilai), norma-norma, model yang mempertahan-

kan, dan mengagungkan struktur.

Menurut Wahyuni (2003), kelompok tani merupakan wadah untuk

komunikasi antar petani, serta wadah komunikasi antar petani dengan ke-

lembagaan terkait dalam proses alih teknologi. Winardi (2004) menge-

mukakan bahwa yang menjadi ciri-ciri suatu kelompok adalah: (1) ada

interaksi antar anggota yang berlangsung secara kontinyu untuk waktu

yang lama; (2) setiap anggota menyadari bahwa mereka merupakan

bagian dari kelompok, dan sebaliknya kelompok mengakuinya sebagai

anggota; (3) adanya kesepakatan bersama antar anggota mengenai norma-

norma yang berlaku, nilai-nilai yang dianut dan tujuan atau kepentingan

yang akan dicapai; (4) adanya struktur dalam kelompok, sehingga setiap

anggota mengetahui adanya hubungan antar peranan, norma tugas, hak

dan kewajiban yang semuanya tumbuh di dalam kelompok.

Kementerian Pertanian RI (2013) memberi batasan bahwa kelompok

tani adalah sekumpulan orang-orang tani, yang terdiri atas petani dewasa

pria dan wanita maupun petani taruna atau pemuda tani yang terikat secara

informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar kebutuhan bersama dan

berada di lingkungan pengaruh pimpinan kontak tani. Dalam rangka pem-

bangunan subsektor pertanian, maka kelompok tani adalah sebagai berikut:

a) Anggota kelompok tani terdiri dari orang-orang yang menjalankan

kegiatan pertanian, baik dari kegiatan pertanian proyek maupun

kegiatan pertanian swadaya.

Page 31: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

13

b) Merupakan pengorganisasian bagi petani yang mengatur kerja sama

serta pembagian tugas anggota ataupun pengurus dalam kegiatan

usahatani.

c) Besaran kelompok tani disesuaikan dengan jenis usahatani dan kondisi

di lapangan, dengan jumlah anggota rata-rata sejumlah 20-30 orang.

d) Keanggotaan kelompok tani bersifat non formal.

Pemilihan pengurus kelompok tani dan anggotanya dilakukan secara

musyawarah sehingga diperoleh kesepakatan kelompok dan dukungan dari

masyarakat dan instansi terkait. Susunan dari kepengurusan kelompok tani

terdiri atas ketua, sekretaris, bendahara, serta dapat dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan kelompok. Tugas dari anggota kelompok tani adalah:

a) Wajib mengikuti dan melaksanakan petunjuk pengurus kelompok tani

dan petugas/penyuluh serta kesepakatan yang berlaku.

b) Wajib bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, pengurus mau-

pun dengan petugas/penyuluh.

c) Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan, saran

dan pendapat demi berhasilnya kegiatan usaha tani kelompok

Tugas dan tanggung jawab pengurus kelompok tani, yaitu:

a) Membina kerja sama dalam melaksanakan usahatani dan kesepakatan

yang berlaku dalam kelompok tani. Dalam hal ini pengurus melaku-

kan koordinasi terhadap anggota dengan mengidentifikasi jumlah

anggota kelompok tani yang bertambah atau berkurang.

b) Wajib mengikuti petunjuk dan bimbingan dari petugas penyuluh untuk

selanjutnya diteruskan pada anggota kelompok. Pengurus wajib untuk

Page 32: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

14

menyampaikan informasi yang disampaikan oleh penyuluh kepada

kelompok taninya.

c) Bersama petugas/penyuluh membuat rencana kegiatan kelompok

dalam bidang produksi, pengolahan, pemasaran dan lain-lain.

d) Mendorong dan menggerakkan aktivitas, kreativitas, inisiatif anggota,

yaitu dengan cara menumbuhkan swadaya dan swakarsa anggota.

e) Secara berkala, minimal satu bulan satu kali mengadakan pertemuan

musyawarah dengan para anggota kelompok yang dihadiri petugas

penyuluh.

f) Mempertanggungjawabkan tugas yang telah dilaksanakan kepada

anggota, dan selanjutnya membuat rencana dan langkah perbaikan.

Kelompok tani pada dasarnya merupakan sistem sosial yaitu suatu

kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat oleh kerja sama

untuk memecahkan masalah agar tercapainya tujuan bersama. Dalam

kelompok ini akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani

anggota telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan

mengenal satu sama lain (Samsudin, 1993).

Suhardiyono menyatakan untuk meningkatkan dinamika kelompok

tani harus dikembangkan sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang

disebut dengan sepuluh jurus kemampuan kelompok tani yang terdiri atas:

(1) menyusun rencana kerja kelompok tani, (2)kerja sama intern kelompok

tani, (3) menerapkan teknologi baru, (4) memecahkan masalah kelompok

serta mengatasi kondisi darurat (5) pemupukan modal usaha, (6) kemam-

puan mengembangkan peralatan dan fasilitas kelompok (7) menjalin hubu-

Page 33: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

15

ngan melembaga dengan KUD, prosesor, perbankan dan instansi terkait,

(8) peningkatan produktivitas usaha tani, (9) ketaatan atas perjanjian, (10)

membina kader pimpinan kelompok (Suhardiyono, 1992).

2. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

a) Pengertian Gapoktan

Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung

dan bekerja sama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Permentan nomor: 273 tahun 2007

tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani.

Berbagai macam peluang dan hambatan timbul dalam usahatani sesuai

dengan lingkungan sosial ekonomi setempat. Oleh karena itu diperlukan

pengembangan kelompok tani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih

besar. Beberapa kelompok tani bergabung ke dalam gabungan kelompok

tani (gapoktan). Penggabungan dalam gapoktan terutama dilakukan oleh

kelompok tani yang berada dalam satu wilayah administrasi pemerintahan

untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif (Sahyuti, 2007).

Menurut Peraturan Menteri Pertanian nomor: 82 tahun 2013,

gapoktan dibentuk dengan tujuan:

1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia

(SDM) melalui pendidikan pelatihan dan studi banding sesuai ke-

mampuan keuangan gapoktan.

2) Meningkatkan kesejahteraan anggotanya secara keseluruhan tanpa

kecuali yang terlibat dalam kepengurusan maupun hanya sebagai

anggota, secara materiil maupun non material sesuai dengan kontribusi/

Page 34: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

16

andil/masukan yang diberikan dalam rangka pengembangan organisasi

gapoktan.

3) Menyelenggarakan dan mengembangkan usaha di bidang pertanian dan

jasa yang berbasis pada bidang pertanian.

4) Dalam membangun kerja sama dengan berbagai pihak, harus diketahui

dan disepakati oleh rapat angota, dengan perencanaan dan analisa yang

jelas dan harus berpedoman Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga.

b. Gapoktan Pada Makmur

Gapoktan Pada Makmur adalah gabungan kelompok tani yang ada di

Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Lampung Tengah, Gapoktan Pada

Makmur merupakan lembaga pertanian yang menaungi seluruh kelompok

tani nanas yang berada di Desa Astomulyo, hingga saat ini terdapat sebelas

kelompok tani nanas yang terdaftar sebagai anggota Gapoktan Pada

Makmur (BP3K Punggur, 2014).

Pada awal pembentukannya Gapoktan Pada Makmur berdiri secara

alami dibentuk oleh masyarakat petani nanas di Desa Astomulyo, atas

dasar kebutuhan untuk terbentuknya suatu lembaga yang dapat menyatu-

kan seluruh kelompok tani nanas yang ada di Desa Astomulyo sekaligus

menjadi lembaga yang dapat mengelola dan mengorganisasikan seluruh

kegiatan usaha tani nanas yang dijalankan oleh masyarakat petani (BP3K

Punggur, 2014).

Gapoktan Pada Makmur merupakan suatu kelompok dengan klasifikasi

asosiasi, yaitu kelompok yang terorganisir, memiliki struktur formal atau

Page 35: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

17

kepengurusan, seperti ketua, para staf, bidang-bidang, dan di dalamnya ter-

dapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan dalam bekerja

sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sehingga akan tampak adanya

persamaan jenis perhatian, interaksi sosial, dan struktur organisasi.

Gapoktan Pada Makmur didirikan pada tanggal 08 November 2007,

dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta ber-

asaskan kekeluargaan dan gotong royong, dengan tujuan :

1) Meningkatkan kerja sama serta berorientasi keseimbangan tujuan

individu, organisasi, ekonomi, dan sosial.

2) Meningkatkan produksi usaha tani yang dijalankan oleh para anggota

dengan menerapkan manajemen dan teknologi secara tepat.

3) Meningkatkan teknologi dan pemanfaatan informasi serta kerja sama

yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas usaha para anggota

(AD/ART Gapoktan Pada Makmur, 2010).

Untuk mencapai tujuannya, maka Gapoktan Pada Makmur merumus-

kan usaha yaitu:

1) Mengadakan usaha barang-barang primer dan sekunder yang

berdasarkan kegiatan usaha di bidang pertanian

2) Menjalankan usaha di bidang pertanian tanaman hortikultura

3) Menjalankan kegiatan pengolahan hasil pertanian

4) Menjalankan pelayanan jasa Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan

Swadaya (P4S)

Page 36: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

18

5) Menjalankan usaha produktif lain sesuai dengan kesepakatan bersama

dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga, serta peraturan-peraturan tambahan organisasi

6) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain yaitu: perusahaan swasta

BUMN/BUMD dan pemerintah dalam usaha/permodalan yang saling

menguntungkan, (AD/ART Gapoktan Pada Makmur, 2010).

3. Kinerja Anggota

a) Pengertian Kinerja

Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan,

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001). Hasibuan (2007) menjelaskan

bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam me-

laksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas ke-

cakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Menurut Kane (1993),

kinerja adalah rekaman hasil kerja yang diperoleh anggota tertentu me-

lalui kegiatan dalam kurun waktu tertentu. Wirawan (2009) menjelaskan

kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan oleh fungsi indikator suatu

pekerjaan atau suatu profesi dalam kurun waktu tertentu.

Selanjutnya Gibson (1996) menyatakan setiap karyawan mempunyai

hasil kerja yang berbeda, sedangkan Casio (2003) mengemukakan, kinerja

merupakan suatu jaminan bahwa seseorang pekerja atau kelompok menge-

tahui apa yang diharapkannya dan memfokuskan kepada kinerja yang

efektif.

Stewart (1993) menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja seseorang yaitu kecerdasan, stabilitas emosional, motivasi kerja,

Page 37: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

19

situasi keluarga, pengalaman kerja, kelompok kerja serta pengaruh dari

eksternal.

b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Dharma (2005), faktor-faktor yang akan mempengaruhi

tingkat kinerja anggota meliputi: mutu pekerjaan, jumlah pekerjaan,

efektifitas biaya dan inisiatif. Sementara karakteristik individu yang

mempengaruhi kinerja meliputi: umur, jenis kelamin, pendidikan, lama

kerja, penempatan kerja dan lingkungan kerja (rekan kerja, atasan,

organisasi, penghargaan dan imbalan).

Gibson (1996) menyatakan terdapat tiga kelompok variabel yang akan

mempengaruhi tingkat kinerja serta perilaku anggota yaitu: (1) variabel

individu, yang meliputi kemampuan, ketrampilan, fisik dan mental, latar

belakang, pengalaman, demografi, umur ,jenis kelamin, dan sebagainya.

Kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang dapat mem-

pengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan

tidak langsung pada perilaku dan kinerja, (2) variabel organiasi, yaitu

sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur serta desain pekerjaan, (3)

variabel psikologis, persepsi, sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja

dan motivasi. Uraian dari variabel kinerja dapat dilihat sebagai berikut:

1) Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang anggota dalam menye-

lesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya

dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko atas keputusan

yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya (Murlis, 2006).

Page 38: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

20

2) Inisiatif adalah prakarsa atau kemampuan seorang anggota untuk

mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu

tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa

menunggu perintah dari atasan (Steers, 2005).

3) Jumlah pekerjaan, variabel ini berkembang berdasarkan kenyataan

bahwa pekerjaan itu berbeda-beda satu sama lain, dimana beberapa

diantaranya lebih menarik dan menantang dibanding lainnya.

Menurut Muchlas (2006), terdapat 3 macam teori yang mendukung

teori karakteristik pekerjaan, antara lain:

1) Persyaratan tugas model karakteristik pekerjaan dan ciri persyaratan

tugas dalam organisasi itu.

2) Jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu tertentu dibandingkan

dengan hasil yang seharusnya dicapai sesuai standar atau dibandingkan

dengan hasil pekerjaan orang lain.

3) Penilaian jumlah pekerjaan dilakukan menggunakan indikator: umpan

balik dari rekan, atasan, bawahan, orientasi waktu dan menghargai

produk dengan insentip yang sewajarnya.

Menurut Hayadi dan Kristiani (2007), hasil pengukuran terhadap

capaian kinerja anggota digunakan sebagai dasar bagi pengelola organisasi

dalam melakukan perbaikan kinerja pada periode berikutnya. Pencapaian

kinerja anggota dapat dilihat melalui 3 komponen dasar yaitu kondisi yang

diharapkan,pelaksanaan program dan indikator yang dicapai. Produktivitas

dalam bekerja yang dapat diukur melalui berbagai cara, antara lain melalui

pendapatan yang diperoleh tiap-tiap anggota, atau bisa juga diukur dengan

Page 39: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

21

menggunakan rasio perbandingan atas kompensasi yang diperoleh anggota

yang satu dibandingkan dengan anggota yang lainnya.

c. Indikator Penilaian Kinerja Anggota

Penilaian kinerja anggota adalah proses menilai hasil kerja anggota

dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja. Penilaian

kinerja adalah proses yang berkelanjutan yang dilakukan untuk menilai

kualitas kerja dari anggota dan usaha untuk meningkatkan kinerja anggota

dalam organisasi. Penilaian kinerja adalah proses penelusuran kegiatan

pribadi anggota pada masa tertentu yang menilai hasil kinerja yang ditam-

pilkan terhadap pencapaian sasaran sistem manajemen (Prihadi, 2004).

Kriteria dari penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi,

yaitu dimensi kegunaan fungsional (functional utility), dimensi keabsahan

(validity), dimensi empirisial base (empiricals base), dimensi sensitivitas

(sensitivity), dimensi pengembangan sistematis (systematic development),

dan kelayakan hukum. Menurut Gomes (2003), penilaian kinerja adalah

suatu cara untuk mengukur kontribusi-kontribusi dari individu-individu

anggota organisasi kepada organisasinya. Penilaian kinerja diperlukan

untuk menentukan tingkat kontribusi dari individu terhadap organisasinya.

Penilaian kinerja memberikan mekanisme penting bagi manajemen untuk

digunakan dalam kinerja sebelumnya serta untuk memotivasi perbaikan

kinerja pada waktu yang akan datang.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penilai-

an kinerja adalah suatu proses yang dilakukan oleh organisasi untuk me-

nilai kinerja anggotanya, dengan tujuan secara umum adalah untuk mem-

Page 40: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

22

berikan umpan balik kepada organisasi, dalam upaya memperbaiki dan

meningkatkan produktivitas organisasi, khususnya yang berkaitan dengan

kebijaksanaan terhadap anggota seperti untuk pengembangan anggota, dan

penyesuaian kompensasi.

Kinerja anggota organisasi dapat dilihat dari beberapa indikator se-

bagaimana yang dikemukakan oleh Wirawan (2009), yaitu:

1) Hasil kerja: hasil kerja adalah keluaran kerja dalam bentuk barang

ataupun jasa yang dapat dihitung dan diukur dari kuantitas dan

kualitasnya. Hasil kerja dapat diukur melalui kuantitas atau produk

yang dihasilkan, kualitas produk yang dihasilkan dan efisiensi dalam

menyelesaikan tugas.

2) Perilaku kerja: perilaku kerja adalah perilaku yang ditunjukkan oleh

anggota yang ada hubungannya dengan pekerjaan dan tanggung jawab-

nya dalam bekerja. Perilaku kerja diperlukan karena merupakan per-

syaratan dalam melaksanakan pekerjaan, dengan berperilaku tertentu,

anggota dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan meng-

hasilkan kinerja yang diharapkan oleh kelompok

3) Sifat pribadi : yaitu sifat pribadi anggota yang diperlukan dalam me-

laksanakan pekerjaannya, karena untuk melaksanakan suatu jenis pe-

kerjaan diperlukan sifat pribadi tertentu yang harus dimiliki oleh

anggota.

Suranto (2005) menyebutkan kinerja seseorang dalam kelompok

dapat dilihat dari 3 indikator, yaitu : a) tugas fungsional, seberapa baik

seseorang menyelesaikan aspek-aspek pekerjaan yang menjadi tanggung

Page 41: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

23

jawabnya, b) tugas perilaku, seberapa baik seseorang melakukan komuni-

kasi dan interaksi dengan orang lain dalam kelompok, bagaimana mampu

menyelesaikan konflik secara adil, bagaimana memberdayakan orang lain

dan bagaimana mampu bekerja sama dalam sebuah tim untuk mencapai

tujuan dalam kelompok, c) tugas etika adalah seberapa baik seseorang

mampu bekerja secara professional, menjunjung tinggi norma etika, kode

etik profesi, serta peraturan dan tata tertib yang dianut oleh kelompok.

4. Usahatani Nanas

Menurut Daniel (1984), usahatani merupakan suatu jenis kegiatan

pertanian rakyat yang diusahakan oleh petani dengan mengkombinasikan

faktor alam, tenaga kerja, modal, dan pengelolaan yang ditujukan untuk

peningkatan produksi. Peningkatan produksi pertanian akan berpengaruh

pada pendapatan petani. Pendapatan yang diperoleh petani berbeda-beda

tergantung dari komoditas yang dibudidayakannya. Tingkat pendapatan

petani dapat diukur dengan melakukan analisis pendapatan usahatani dan

analisis efisiensi.

Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama

ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan)

yang telah didomestikasi sebelum masa Columbus. Pada abad ke 14 orang

Spanyol membawa tanaman nanas ke Filipina dan Semenanjung Malaysia,

yang kemudian masuk ke Indonesia pada abad ke 15 (tahun 1599).

Pada mulanya di Indonesia tanaman nanas hanya sebagai tanaman

pekarangan, dan meluas hingga menjadi tanaman yang di tanam di lahan

kering (tegalan) di seluruh nusantara. Tanaman nanas kini dipelihara di

Page 42: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

24

daerah tropik. Varietas kultivar nanas yang banyak ditanam di Indonesia

adalah golongan Cayenne dan Queen. Klasifikasi tanaman nanas adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Farinosae

Famili : Bromiliaceae

Genus : Ananas

Spesies : Ananas comosus (L) Merr.

Maulana (1998) dalam skripsinya menyatakan bahwa ciri-ciri nanas

Cayenne yaitu: (1) daun halus, tidak berduri, dan kalau berduri hanya pada

ujung daun saja, (2) ukuran buah besar, berbentuk silindri, mata buah datar

berwarna hijau kekuningan, rasanya asam, cocok untuk bahan baku buah

kalengan. Sedangkan ciri-ciri nanas Queen yaitu: (1) daunnya pendek dan

berduri tajam yang membengkok kebelakang, (2) buah berbentuk lonjong

seperti kerucut, mata buah menonjol, berwarna kuning kemerahan, rasanya

manis sehingga cocok dikonsumsi sebagai buah. Nanas dapat tumbuh baik

pada daerah dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Di daerah

tropis nanas cocok ditanam serta dibudidayakan di dataran rendah sampai

ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang ideal untuk

tanaman nanas berkisar antara 1.000-3.000 mm per tahun, dengan suhu

optimum 32°C.

Page 43: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

25

Menurut Ashari (1995), biasanya nanas berwarna hijau sebelum masak

dan menjadi hijau kekuningan apabila masak. Nanas memiliki 30 atau lebih

daun yang panjang, berserat, dan berduri tajam yang mengelilingi batangnya

yang tebal. Kulit buahnya bersisik dan “bermata” banyak. Biasanya nanas

dibudidayakan di lahan kering. Penyebaran tanaman nanas terbilang cukup

cepat, hal ini dikarenakan tanaman nanas memiliki daya tahan yang tinggi

selama perjalanan. Selain itu untuk mendapatkan bibit nanas tidak terlalu

sulit, hanya dengan memperbanyaknya dengan cara vegetatif menggunakan

tunas-tunasnya.

Menurut Kurniawan (2008), buah nanas memiliki kandungan vitamin

(A dan C), Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Natrium, Kalium, Dekstrosa,

Sukrosa dan Enzim Bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai anti radang,

membantu melunakkan makanan di lambung, menghambat pertumbuhan sel

kanker, menghambat agregasi platelet, dan mempunyai aktivitas fibrinotik.

5. Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan dalam rumah tangga merupakan hal yang penting dalam

kehidupan berumah tangga, baik rumah tangga petani ataupun bukan rumah

tangga petani. Khusus rumah tangga petani dalam pemenuhan kebutuhan-

nya diperlukan pendapatan, baik dari pekerjaan pokok sebagai petani mau-

pun dari pekerjaan sampingannya dan dari pendapatan anggota keluarga

yang bekerja.

Pendapatan rumah tangga petani yaitu pendapatan yang diperoleh dari

penjumlahan pendapatan usahatani utama dengan pendapatan yang berasal

dari usahatani lain dan pendapatan non-usahatani. Pendapatan yang besar

Page 44: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

26

mencerminkan tersedianya dana yang cukup untuk berusahatani selanjutnya,

akan tetatpi apabila pendapatannya rendah dapat menyebabkan menurunnya

investasi dan upaya pemupukan modal, sehingga mengharuskan anggota

rumah tangga untuk bekerja atau berusaha lebih giat agar dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya. Rumus pendapatan rumah tangga menurut Rahim dan

Hastuti (2008) yaitu:.

Ytot = Y usahatani utama + Y usahatani lain + Y non usahatani

Keterangan:Ytot = Total pendapatan rumah tanggaY usahatani utama = Pendapatan dari usahatani utamaY usahatani lain = Pendapatan dari usahatani lainY nonusahatani = Pendapatan dari luar usahatani

Pendapatan usahatani menurut Rahim dan Hastuti (2008) adalah selisih

penerimaan dari hasil usahatani dengan semua biaya selama proses produksi

(biaya usahatani). Biaya usahatani tersebut merupakan semua nilai dari

korbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh produsen (petani) dalam me-

ngelola usahataninya untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed

cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Biaya tetap (fixed cost) umum-

nya diartikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluar-

kan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit, seperti: pajak, pe-

nyusutan alat, gaji karyawan, sewa lahan, alat pertanian dan sebagainya,

sehingga biaya ini dikatakan biaya yang tidak dipengaruhi oleh besarnya

produksi komoditas pertanian.

Biaya tidak tetap (variabel cost) merupakan biaya yang besar kecilnya

dipengaruhi oleh hasil produksi komoditas pertanian, seperti: biaya untuk

Page 45: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

27

saprodi (sarana produksi komoditas pertanian), sehingga biaya ini diartikan

pula sebagai biaya yang sifatnya berubah-ubah sesuai besarnya produksi

komoditas pertanian yang diperoleh. Jika menginginkan produksi tinggi

maka faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja perlu ditambah, pupuk juga

ditambah dan sebagainya.

Total biaya atau total cost (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (fixed-

cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Rumus total biaya atau total cost

(TC) menurut Rahim dan Hastuti (2008) adalah:

TC = FC + VC

Keterangan:TC = Total biaya (total cost)FC = Biaya tetap (fixed cost)VC = Biaya tidak tetap (variabel cost)

Pendapatan dalam analisis usahatani dibagi menjadi dua macam yaitu:

a) Pendapatan Kotor/Penerimaan Total Usahatani

Pendapatan kotor/penerimaan total usahatani adalah nilai dari hasil

produksi yang diperoleh secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya

produksi. Penerimaan yang diperoleh berhubungan dengan hasil yang

terjual. Semakin banyak hasil komoditas yang terjual maka semakin

banyak pula penerimaan yang diperoleh.

b) Pendapatan Bersih

Pendapatan usahatani adalah total penerimaan atau total revenue

dikurangi total biaya produksi, sehingga merupakan pendapatan bersih.

Pendapatan usahatani menurut Rahim dan Hastuti (2008) dirumuskan

sebagai berikut:

Page 46: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

28

Pd = TR –TC

TR = Y. Py

TC = FC + VC

Keterangan:Pd = Pendapatan usahataniTR = Total penerimaan (total revenue)TC = Total biaya (total cost)Y = Produksi yang diperolehPy = Harga YFC = Biaya tetap (fixed cost)VC = Biaya tidak tetap (variabel cost)

6. Ketahanan Pangan

a. Pengertian Ketahanan Pangan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2012,

tentang pangan, dijelaskan bahwa pangan merupakan segala sesuatu yang

berasal dari sumber hayati produksi pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan, perairan, dan air baik yang diolah maupun tidak

diolah yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi

manusia termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan

lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan pem-

buatan makanan atau minuman.

Ketahanan pangan adalah kemampuan suatu bangsa untuk menjamin

seluruh penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup,

mutu yang layak, aman, dan juga halal, yang didasarkan pada optimalisasi

pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya domestik. Salah

satu indikator untuk mengukur ketahanan pangan adalah ketergantungan

ketersediaan pangan nasional terhadap impor (Litbang Deptan, 2005).

Page 47: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

29

Dalam undang-undang nomor: 18 tahun 2012 ketahanan pangan

adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan tingkat

perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik

jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau

serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat

untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. World

Health Organization (WHO) mendefinisikan terdapat tiga komponen yang

harus terpenuhi untuk mencapai ketahanan pangan rumah tangga, yaitu:

1) Kecukupan ketesediaan pangan

2) Tercukupinya kebutuhan konsumsi

3) Distribusi pangan yang merata

Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri

atas karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan mineral serta turunannya yang

bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Status gizi adalah

keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang disebab-

kan oleh tingkat konsumsi, penyerapan gizi (absorbsi) dan pemanfaatan zat

gizi makanan (utilisasi), yang dapat dinilai dengan berbagai cara yaitu

melalui antropometri, konsumsi makanan, biokimia dan penilaian klinis.

Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi pangan dan infeksi penyakit, yang

mana antara status gizi kurang dan infeksi terdapat interaksi bolak-balik

(Suharjo, 1996).

Fungsi subsistem ketersediaan ini menjamin pasokan pangan untuk

memenuhi kebutuhan penduduk baik dari sisi jumlah, kualitas, keragaman

maupun keamanan. Komponen ketersediaan terdiri dari pengaturan serta

Page 48: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

30

kesinambungan penyediaan pangan. Ketersediaan pangan menyangkut

masalah produksi, stock, cadangan, serta keseimbangan impor dan ekspor

pangan yang harus dikelola sedemikian rupa, sehingga walaupun produksi

pangan sebagian bersifat musiman, terbatas dan tersebar di antar wilayah,

pangan yang tersedia bagi keluarga juga harus cukup volume dan jenisnya,

serta stabil dari waktu ke waktu.

Komponen distribusi mencakup upaya dalam memperlancar proses

peredaran pangan di antar wilayah dan antar waktu serta stabilitas pangan.

Hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya akses dari masyarakat terhadap

pangan yang cukup. Surplus pangan di tingkat wilayah, belum menjamin

kecukupan pangan bagi setiap individu atau masyarakatnya. Subsistem ini

menyangkut aksesibilitas secara fisik, ekonomi maupun sosial atas pangan

secara merata sepanjang waktu. Akses pangan dapat didefinisikan sebagai

kemampuan rumah tangga untuk secara periodik memenuhi pangan yang

cukup melalui berbagai sumber ataupun kombinasi cadangan pangan yang

dimiliki, hasil produksi pangan dan bantuan pangan. Akses fisik berupa

infrastruktur maupun kondisi sumber daya alam dan lingkungan.

Subsistem konsumsi pangan berfungsi untuk mengarahkan agar pola

pemanfaatan pangan dapat memenuhi kaidah mutu, keragaman dan tingkat

keseimbangan gizi, keamanan dan halal serta efisiensi dengan tujuan untuk

mencegah pemborosan. Komponen konsumsi menyangkut pendidikan

masyarakat agar mempunyai pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik,

sehingga dapat mengelola konsumsi individu secara optimal sesuai dengan

tingkat kebutuhannya. Konsumsi pangan tanpa memperhatikan asupan gizi

Page 49: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

31

yang cukup dan berimbang tidak efektif bagi pembentukan manusia yang

sehat, daya tahan tubuh yang baik, cerdas dan produktif (Thaha, 2000).

Ketiga komponen tersebut akan digunakan untuk mengukur ketahanan

pangan tingkat rumah tangga. Ukuran tingkat ketahanan pangan ditingkat

rumah tangga dihitung bertahap dengan menggabungkan ketiga komponen

indikator ketahanan pangan tersebut, untuk mendapatkan indeks ketahanan

pangan.

Masih relatif tingginya masalah gizi masyarkat menunjukkan bahwa

aspek kemampuan ekonomi atau daya beli berpengaruh paling dominan

dalam timbulnya masalah gizi masyarakat, disamping faktor kurangnya

kesadaran akan gizi, kondisi sanitasi lingkungan dan keterbatasan akses

pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu (Karyadi dan

Santoso, 1996).

b. Mengukur Ketahanan Pangan

Pengukuran ketahanan pangan rumah tangga dilakukan dengan dua

cara yaitu: metode kualitatif dan kuantitatif. Metode Kualitatif merupakan

pendekatan yang baru dikembangkan dalam memenuhi tuntutan agar men-

dapatkan cara yang mudah dalam menganalisa serta menginterprestasikan

tingkat ketahanan pangan, dibandingkan dengan metode kuantitatif yang

telah lama digunakan dalam mengukur ketahanan pangan. Metode ini

menggali dan mengukur persepsi rumah tangga tentang ketahanan pangan,

frekuensi dan beratnya kekurangan pangan yang dialami, serta coping

strategy yang dilakukan oleh rumah tangga dalam menghadapi masalah

kekurangan pangan (Kennedy, 2002).

Page 50: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

32

Terdapat banyak indikator yang digunakan untuk mengukur ketahanan

pangan rumah tangga. (Frankberger, 1992) menyatakan bahwa pencapaian

ketahanan pangan rumah tangga dapat diukur melalui beberapa indikator.

Indikator yang mereka temukan dibagi dalam 2 kelompok, yaitu indikator

proses dan indikator dampak. Indikator proses menggambarkan situasi

pangan yang ditunjukkan oleh ketersediaan dan akses pangan, sedangkan

indikator dampak dapat digunakan sebagai cerminan konsumsi pangan.

Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan Kabupaten

Lampung Tengah (2012) menyatakan dalam memetakan ketahanan dan

kerentanan pangan, Kabupaten Lampung Tengah menggunakan analisis

komponen utama (Principal Component Analys) dan Analisis Kelompok

(Cluster Analysis). Terdapat 3 indikator dalam menganalisisnya yaitu:

1) Ketersediaan pangan dengan jumlah warung dan toko sebagai

penunjuk apakah suatu wilayah tersedia atau tidak penyedia pangan.

2) Akses pangan dan mata pencarian dengan persentase penduduk hidup

di bawah garis kemiskinan, akses penghubung yang memadai serta

persentase rumah tangga tanpa akses listrik sebagai media analisisnya.

3) Pemanfaatan pangan dengan jumlah sarana atau fasilitas kesehatan,

jumlah penderita gizi buruk dan jumlah kematian balita dan ibu

melahirkan.

Dalam analisis ini, kondisi kerentanan terhadap kerawanan pangan

secara komposit ditunjukkan berdasar prioritas. Adapun prioritas tersebut

menjelaskan kondisi kerentanan terhadap kerawanan pangan suatu wilayah

kecamatan yang disebabkan oleh kombinasi berbagai dimensi kerawanan

Page 51: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

33

pangan. Berdasar PCA dan Cluster Analysis, setiap kecamatan dikelom-

pokkan ke dalam 6 prioritas: Prioritas 1 merupakan prioritas utama yang

menggambarkan tingkat kerentanan yang paling tinggi, dan prioritas 6

merupakan prioritas yang relatif lebih tahan pangan. Dengan kata lain,

wilayah (Kecamatan) prioritas 1 memiliki resiko kerawanan pangan yang

lebih besar dibandingkan wilayah kecamatan lainnya.

Indikator Jonsson dan Toole (1991) yang diadopsi oleh (Maxwell et.

all, 2000) indikator yang digunakan dalam mengukur ketahanan pangan

rumah tangga adalah dengan menggunakan klasifikasi silang antara dua

indikator ketahanan pangan, yaitu pangsa pengeluaran pangan, konsumsi

energi rumah tangga dan kecukupan energi (kkal). Seperti yang ditunjuk-

kan pada Tabel 6, tampak bahwa batasan 80 persen dari konsumsi energi

(per unit ekivalen dewasa) akan dikombinasikan dengan pangsa pengeluar-

an pangan 60 persen dari total pengeluaran .

Tabel 6. Derajat ketahanan pangan rumah tangga

Konsumsi energiper unit ekuivalendewasa

Pangsa pengeluaran panganRendah (< 60 % Tinggi (≥ 60 %

pengeluaran total)pengeluaran total)Cukup (> 80 % Tahan pangan Rentan pangankecukupan energi)Kurang ( ≤80 % Kurang pangan Rawan pangankecukupan energi)

Sumber : Johnsson and Toole, 1991 dalam Maxwell 2000

Penjelasan Tabel 6, sebagai berikut :

1) Rumah tangga tahan pangan yaitu bila proporsi pengeluaran pangan

rendah (<60% pengeluaran rumah tangga) dan cukup mengkonsumsi

energi (> 80% dari syarat kecukupan energi).

Page 52: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

34

2) Rumah tangga kurang pangan yaitu proporsi pengeluaran pangan

rendah (<60% pengeluaran rumah tangga) dan kurang mengkonsumsi

energi (≤ 80% dari syarat kecukupan energi).

3) Rumah tangga rentan pangan yaitu bila proporsi pengeluaran pangan

tinggi (≥ 60% pengeluaran rumah tangga) dan cukup mengkonsumsi

energi (>80% dari syarat kecukupan energi).

4) Rumah tangga rawan pangan yaitu bila proporsi pengeluaran pangan tinggi

(≥ 60% pengeluaran rumah tangga) dan tingkat konsumsi energinya kurang

(≤ 80% dari syarat kecukupan energi).

Menurut Pakpahan (1993), pangsa pengeluaran pangan mempunyai

hubungan yang negatif terhadap pengeluaran rumah tangga, sedangkan ke-

tahanan pangan mempunyai hubungan yang negatif dengan pangsa penge-

luaran pangan. Hal ini menunjukkan semakin rendah pangsa pengeluaran

pangan suatu rumah tangga, semakin tinggi ketahanan pangannya.

Ketahanan pangan juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran

subjektif dan objektif (Pakpahan dan Pasandaran, 1990 dalam Rangga,

2014). Ketahanan pangan yang diukur secara subjektif didasarkan atas

pandangan, opini, sikap atau pendapat orang terhadap situasi pangannya,

yang dapat dilihat dari tiga indikator yaitu: ketersediaan pangan, distribusi

pangan, dan konsumsi pangan. Ketahanan pangan yang diukur secara

objektif didasarkan atas jumlah makanan secara umum, jumlah energi

yang dikonsumsi, jumlah ketersediaan pangan per kapita, pangsa pe-

ngeluaran pangan rumah tangga terhadap pengeluaran total rumah

Page 53: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

35

tangga dan kemampuan rumah tangga atau negara dalam menghadapi

goncangan.

Menurut Ilham dan Sinaga (2013), pengukuran ketahanan pangan

secara obyektif adalah pengukuran dengan cara membandingkan besarnya

pengeluaran pangan dengan jumlah pengeluaran total rumah tangga. Jika

pangsa pengaluaran pangan RT<60% maka rumah tangga tersebut dikata-

kan tahan pangan dan apabila pangsa pengeluaran pangan RT≥60% maka

rumah tangga tersebut dikatakan tidak tahan pangan.

7. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang terkait

dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian penelitian terdahulu diper-

lukan sebagai referensi bagi peneliti untuk menjadi pembanding antara

penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya, dan juga untuk

mempermudah dalam pengumpulan data dan metode analisis data yang di-

gunakan dalam pengolahan data. Penelitian terdahulu juga dapat dijadi-

kan landasan teori dalam penelitian kinerja anggota kelompok tani nanas

di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah ini.

Kajian penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 54: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

37

Tabel 7. Kajian Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Metode Analisis Hasil Penelitian

1

2

Firdausi (2014)

Nurjannah (2015)

Analisis Tingkat Kinerja Kelompok

Tani Serta Hubungannya Dengan

Tingkat Ketahanan Pangan Rumah

Tangga Petani (Studi Kasus di

Kecamatan Rasanae Timur Kota

Bima)

Tingkat Kinerja Anggota Kelompok

Wanita Tani Dalam Program Model

Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-

KRPL) di Desa Tualang Kecamatan

Tualang Kabupaten Siak

Kuantitatif

Kuantitatif

1. Kinerja kelompok tani masuk ke dalam kategori

baik dengan persentase 54 persen, dengan tingkat

kinerja antara 251—500.

2. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani

masuk dalam kategori tahan pangan

3. Terdapat hubungan antara kinerja kelompok tani

dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga

petani.

Perolehan skor tingkat kinerja anggota KWT secara

keseluruhan 3,88. Perolehan skor tersebut menunjuk-

kan bahwa kinerja anggota KWT dalam program

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di

Desa Tualang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak

berada pada kategori penilaian tinggi.

3636

Page 55: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

38

3

4

Afiat (2014)

Wahyuni (2003)

Dampak Kinerja Gabungan

Kelompok Tani Terhadap Trend

Hasil Produksi Komoditas Per-

kebunan dan Tingkat Kesejahteraan

Pekebun di Kecamatan Salaman

Kabupaten Magelang

Kinerja Kelompok Tani Dalam

Sistem Usahatani Padi dan Metode

Pemberdayaannya.

Kuantitatif dan

Kualitatif

Kuantitatif

1. Kinerja gapoktan di Kecamatan Salaman pada

tahun 2014 dikelompokkan menjadi 3 kategori,

yaitu pemula, madya, dan utama, kinerja madya

dimiliki oleh 4 gapoktan dengan persentase 66,67

persen, kinerja utama dimiliki oleh 1 gapoktan

(16,67 persen), dan kinerja pemula juga dimiliki

oleh 1 gapoktan (16,67 persen).

2. Tingkat kesejahteraan pekebun terbagi menjadi

tiga kategori,yaitu tingkat kesejahteraan sedang

dengan persentase 55 persen, tingkat kesejahtera-

an rendah dengan persentase sebesar 26,67 persen,

dan tingkat kesejahteraan tinggi memiliki

persentase 18,33 persen.

Kelompok tani memiliki peranan penting dalam

pengembangan usahatani, namun hanya 40 persen

petani berada dalam tingkat pemula, yang mem-

pengaruhi kinerja kelompok adalah jumlah anggota,

asset, status anggota, dan kelembagaan penunjang.

37

Page 56: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

39

5

6

Sugesti (2015)

Yuliana (2013)

Analisis Pendapatan dan Pengeluaran

Rumah Tangga Petani Padi Desa

Sukajawa, Kecamatan Bumiratu

Nuban, Kabupaten Lampung Tengah

Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Nelayan Di Kecamatan Teluk Betung

Selatan Kota Bandar Lampung

Kuantitatif

Kuantitatif

Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi di

Desa Sukajawa masih tergolong rendah karena alokasi

pengeluarannya masih digunakan untuk kebutuhan

pangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluar-

an rumah tangga petani Padi Desa Sukajawa adalah

tingkat pendapatan rumah tangga (X1), jumlah

tanggungan keluarga (X2), dan luas lahan sawah (X5).

1. Ketahanan pangan rumah tangga nelayan di

Kelurahan Kangkung, Kecamatan Teluk Betung

Selatan, Kota Bandar Lampung berada dalam

kriteria tahan pangan sebesar 56,86% dan rawan

pangan sebesar 43,14%.

2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

ketahanan pangan rumah tangga nelayan di

Kelurahan Kangkung, Kecamatan Teluk Betung

Selatan, Kota Bandar Lampung adalah besar

anggota rumah tangga, pengeluaran rumah tangga,

dan pengetahuan gizi ibu rumah tangga. Faktor

38

Page 57: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

40

7

8

Anggraini (2014)

Rangga dan Sayekti

(2004)

Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Petani Kopi Di Kabupaten Lampung

Barat

Keragaan Ketahanan Pangan Rumah

Tangga Petani Padi Sawah (Studi

Kasus di Desa Liman Benawi

Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah)

Kuantitatif

Kuantitatif dan

Kualititatif

yang berpengaruh negatif adalah besar anggota

rumah tangga, dan berpengaruh positif adalah

pengeluaran rumah tangga, dan pengetahuan gizi

ibu rumah tangga.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan,

Rumah tangga petani kopi di Kabupaten Lampung

Barat yang mencapai derajat tahan pangan sebesar

15,09 persen, sedangkan kurang pangan, rentan

pangan, dan rawan pangan adalah sebesar 11,32

persen, 62,26 persen, dan 11,32 persen. Faktor–faktor

yang berpengaruh terhadap tingkat ketahanan pangan

rumah petani kopi yaitu pendapatan rumah tangga dan

harga beras.

Ketahanan pangan di daerah penelitian menunjukkan

ketahanan pangan yang tinggi yang diukur berdasar-

kan ukuran obyektif yaitu menggunakan indikator

pangsa pengeluaran pangan dan konsumsi energi,

serta ukuran subyektif yang dinilai dari persepsi

39

Page 58: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

41

9

10

Hernanda (2013)

Ilham dan Sinaga

(2013)

Pendapatan Usaha Tani Jagung dan

Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Petani di Kecamatan Simpang

Kabupaten Ogan Komering Ulu

Penggunaan Pangsa Pengeluaran

Pangan Sebagai Indikator Komposit

Ketahanan Pangan

Kuantitatif

Kuantitatif

responden mengenai kondisi pangannya.

1. Usahatani jagung di lokasi penelitian memperoleh

pendapatan Rp 6.991.866,61 per ha dengan R/C

ratio 2,72 pada musim tanam satu dan

Rp2.798.366 per ha dengan R/C ratio 1,68 pada

musim tanam dua.

2. Pada lokasi penelitian terdapat 11 rumah tangga

tahan pangan, 39 rumah tangga kurang tahan

pangan, 3 rumah tangga rentan pangan dan 7 rumah

tangga rawan pangan.

Hasil analisis menyimpulkan bahwa pangsa

pengeluaran pangan layak dijadikan indikator ke-

tahanan pangan karena mempunyai hubungan yang

erat dengan berbagai ukuran ketahanan pangan yaitu

tingkat konsumsi, keanekaragaman pangan, dan pen-

dapatan.

40

Page 59: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

41

B. Kerangka Pemikiran

Kelompok tani nanas yang ada di Desa Astomulyo merupakan suatu

lembaga pertanian di tingkat desa yang dibentuk oleh dan untuk petani

nanas yang ada di Desa Astomulyo itu sendiri. Kelompok tani memiliki

fungsi untuk secara langsung mengorganisir kegiatan usahatani yang di-

jalankan oleh anggotanya. Selain itu berdasarkan peraturan PPRI No. 68

tahun 2002, kelompok tani juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

berperan aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga.

Berdasarkan tugas dan tanggung jawab berdasarkan PPRI No. 68

tahun 2002 tersebut, maka kelompok tani harus menyusun programa dan

merumuskan kegiatan yang bertujuan untuk pencapaian ketahanan pangan

rumah tangga. Akan tetapi keberhasilan kelompok tani dalam mewujud-

kan ketahanan pangan rumah tangga tersebut dipengaruhi oleh peran dan

kinerja anggota yang ada dalam kelompok tani. Karena kinerja yang di-

berikan oleh anggota kepada kelompok akan berpengaruh terhadap keber-

hasilan kelompok dalam mencapai tujuannya.

Wirawan (2009) mengemukakan jika kinerja anggota organisasi dapat

dilihat dari dimensi kinerja yang dikelompokkan dalam tiga indikator kerja

yaitu hasil kerja, perilaku kerja dan sifat pribadi yang berhubungan dengan

pekerjaan. Dimensi dan indikator tersebut akan mempengaruhi kinerja dari

anggota kelompok tani yang ada, sedangkan dengan terbentuknya kinerja

anggota kelompok yang efektif, akan berpengaruh terhadap peningkatan

produk tivitas dan pendapatan yang akan dihasilkan oleh anggota.

Page 60: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

42

Pendapatan yang diterima anggota dari kegiatan usahatani merupakan

selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan dalam usahatani.

Tingkat pendapatan yang dihasilkan anggota akan mempengaruhi tingkat

pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin

besar pendapatan yang dihasilkan maka akan semakin besar kemampuan

anggota untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga.

Pengeluaran digolongkan menjadi dua, yaitu pengeluaran pangan dan

pengeluaran non-pangan. Pengeluaran pangan akan mempengaruhi tingkat

konsumsi dan kecukupan gizi yang diterima oleh rumah tangga. Seberapa

besar pendapatan yang dikeluarkan untuk keperluan pangan dibandingkan

dengan seluruh jumlah pengeluaran total akan menunjukkan nilai pangsa

pengeluaran pangan satu unit rumah tangga. Pangsa pengeluaran pangan

mempunyai hubungan yang negatif terhadap pengeluaran rumah tangga,

sedangkan ketahanan pangan mempunyai hubungan yang negatif dengan

pangsa pengeluaran pangan.

Menurut Pakpahan dan Pasandaran (1990), untuk melihat tingkat

ketahanan pangan suatu unit rumah tangga, dapat diukur dengan meng-

gunakan ukuran subjektif dan ukuran objektif. Ketahanan pangan yang

diukur secara subjektif didasarkan atas pandangan opini, sikap atau pen-

dapat seseorang terhadap situasi pangannya. Ketahanan pangan yang

diukur secara objektif didasarkan atas jumlah makanan secara umum,

jumlah energi yang dikonsumsi, dan jumlah pangsa pengeluaran pangan

rumah tangga terhadap pengeluaran total rumah tangga. Kerangka pikir

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 61: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

43

Gambar 1. Kerangka pikir kinerja anggota kelompok tani nanas dalampencapaian ketahanan pangan rumah tangga di Desa AstomulyoKecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

Pengeluaran Pangan Pengeluaran Non-Pangan

Konsumsi

Kecukupan Gizi Pangsa Pengeluaran Pangan

Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Pendapatan

Produksi

Kinerja Anggota KelompokTani Nanas

1. Hasil Kerja2. Perilaku Kerja3. Sifat Pribadi

Secara Objektif

Pangsa PengeluaranPangan Rumah Tangga

Secara Subjektif

1. Ketersediaan Pangan2. Distribusi Pangan3. Konsumsi Pangan

Pengeluaran Total

Page 62: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

44

c. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dan permasalahan yang ada, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang

nyata antara tingkat kinerja anggota kelompok tani nanas dengan tingkat ke-

tahanan pangan rumah tangga di Desa Astomolyo, Kecamatan Punggur,

Kabupaten Lampung Tengah.

Page 63: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian dan

petunjuk mengenai variabel yang akan digunakan untuk memperoleh data yang

akan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian.

Petani nanas adalah petani yang membudidayakan tanaman nanas dalam

kegiatan usahatani yang dijalankannya, petani nanas yang menjadi objek dalam

penelitian ini adalah petani nanas yang berada di Desa Astomulyo Kabupaten

Lampung Tengah, dan tergabung sebagai anggota kelompok tani nanas.

Kelompok tani nanas adalah suatu himpunan petani yang membudidaya-

kan tanaman nanas dalam kegiatan usahataninya, kelompok tani dibentuk atas

dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (sosial, ekonomi,

sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha

anggota. Kelompok tani nanas yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

kelompok tani nanas yang berada di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur

Kabupaten Lampung Tengah.

Anggota kelompok tani nanas adalah petani nanas yang menjadi bagian

atau masuk ke dalam suatu himpunan kelompok tani yang di dalamnya ber-

anggotakan kumpulan petani yang membudidayakan nanas dalam usahatani.

Anggota kelompok tani nanas yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

anggota kelompok tani nanas yang berada di Desa Astomulyo Lampung Tengah.

Page 64: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

46

Kinerja anggota kelompok tani nanas adalah suatu hasil atau tingkat keber-

hasilan dari anggota kelompok tani nanas yang ada di Desa Astomulyo secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas.

Pengukuran kinerja anggota kelompok tani nanas adalah suatu proses men-

catat dan mengukur pencapaian serta pelaksanaan kegiatan yang ditampilkan

oleh anggota kelompok tani nanas di desa Astomulyo, dalam penelitian ini pe-

ngukuran kinerja diukur melalui dimensi kerja yang akan diukur melalui skala

likert.

Dimensi kerja anggota kelompok tani nanas adalah unsur-unsur dalam

pekerjaan yang dapat menunjukkan tingkat kinerja dari anggota kelompok tani

nanas di Desa Astomulyo. Untuk mengukur kinerja anggota kelompok tani

nanas maka dimensi kerja dikembangkan menjadi indikator kerja, yaitu: hasil

kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan.

Hasil kerja anggota kelompok tani nanas adalah suatu keluaran kerja dalam

bentuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh anggota kelompok tani nanas yang

dapat dihitung dan diukur dari kuantitas, kualitas kerja, dan efisiensi (Tabel 9).

Perilaku kerja anggota kelompok tani nanas adalah perilaku yang ditunjuk-

kan oleh anggota kelompok tani nanas yang berhubungan dengan pekerjaan dan

tanggung jawabnya dalam bekerja yang diukur dari tingkat kedisiplinan, tingkat

inisiatif kerja dan kemampuan dalam bekerja sama (Tabel 10).

Sifat pribadi anggota kelompok tani nanas adalah suatu ciri kejiwaan dalam

diri anggota kelompok tani nanas yang dapat menentukan dan mencerminkan

bagaimana anggota kelompok tani nanas dapat merespon lingkungannya, sifat

pribadi yang dimiliki anggota akan mempengaruhi anggota dalam melaksana-

Page 65: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

47

kan pekerjaannya. Sifat pribadi anggota akan diukur dalam tiga indikator yaitu

sifat kepemimpinan anggota, tingkat keterampilan anggota, kemampuan dalam

beradaptasi, dan tingkat pengetahuan anggota (Tabel 11).

Produktivitas anggota kelompok tani nanas adalah jumlah output nanas

yang dihasilkan oleh petani anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo

dalam satu musim tanam yang diukur dengan satuan kilogram per musim tanam

(kg/musim).

Pendapatan anggota kelompok tani nanas adalah nilai penerimaan dari

usahatani nanas yang diterima oleh anggota kelompok tani nanas yang telah di-

kurangi dengan total biaya usahatani nanas dalam satu kali musim tanam yang

diukur dalam satuan rupiah per bulan (Rp/Bulan).

Rumah tangga anggota kelompok tani nanas adalah individu atau suatu

kelompok manusia yang terdiri atas suami, istri, anak, serta anggota keluarga

lainnya, yang setiap hari melakukan kegiatan usahatani nanas dan juga menjadi

bagian dari suatu unit kelompok tani guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Rumah tangga anggota kelompok tani nanas yang menjadi objek dalam peneliti-

an ini adalah rumah tangga anggota kelompok tani nanas yang berada di Desa

Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

Pengeluaran rumah tangga anggota kelompok tani nanas merupakan semua

pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga anggota kelompok tani nanas

yang berkaitan dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangganya selama satu

priode dalam satuan rupiah per bulan (Rp/Bulan).

Pengeluaran pangan rumah tangga petani nanas adalah semua pengeluaran

yang dikeluarkan oleh rumah tangga petani nanas dalam rangka memenuhi ke-

Page 66: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

48

butuhan pangan rumah tangganya, yang diukur dalam satuan rupiah per bulan

(Rp/Bulan).

Pengeluaran non-pangan rumah tangga dari petani nanas adalah semua

pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga petani nanas dalam rangka

memenuhi kebutuhan rumah tangganya selain kebutuhan pangan, yang diukur

dalam satuan rupiah per bulan (Rp/Bulan).

Pangsa pengeluaran pangan rumah tangga petani nanas adalah jumlah per-

bandingan besarnya pengeluaran pangan rumah tangga petani nanas terhadap

total pengeluaran rumah tangga petani nanas yang akan dinyatakan dalam

bentuk persen (%).

Ketahanan pangan rumah tangga petani nanas adalah suatu kondisi ter-

jaminnya ketersediaan pangan serta akses untuk mendapatkan pangan bagi

rumah tangga petani nanas, baik secara fisik maupun ekonomi. Ketahanan

pangan rumah tangga petani nanas dalam penelitian ini diukur menggunakan

ukuran obyektif dan subjektif.

Pengukuran ketahanan pangan rumah tangga petani nanas secara obyektif

adalah pengukuran ketahanan pangan rumah tangga petani nanas yang diukur

berdasarkan perbandingan antara besarnya pengeluaran pangan dengan jumlah

pengeluaran total rumah tangga. Jika perbandingan pengeluaran pangan dengan

total pengeluaran rumah tangga <60% maka rumah tangga tersebut dikatakan

tahan pangan, dan apabila perbandingan antara pengeluaran pangan dengan total

pengeluaran rumah tangga ≥60% maka rumah tangga tersebut dikatakan tidak

tahan pangan

Page 67: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

49

Pengukuran ketahanan pangan rumah tangga petani nanas secara subjektif

adalah pengukuran ketahanan pangan yang diukur berdasarkan persepsi rumah

tangga petani nanas terhadap kondisi ketersediaan pangan, distribusi pangan,

dan konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangganya

dari waktu ke waktu agar dapat hidup sehat dan mampu melakukan kegiatan

sehari-hari.

Ketersediaan pangan rumah tangga petani nanas adalah kondisi terpenuhi-

nya pangan rumah tangga petani nanas yang dapat dilihat dari pengetahuan

anggota rumah tangga petani nanas tentang kecukupan ketersediaan pangan

dan stabilitas ketersediaan pangan rumah tangganya tanpa fluktuasi dari musim

ke musim atau dari tahun ke tahun.

Distribusi pangan petani nanas adalah aksesibilitas/keterjangkauan rumah

tangga petani nanas dalam mendapatkan bahan pangan, yang dilihat dari ke-

mudahan rumah tangga petani nanas memperoleh pangan dan cara rumah tangga

petani nanas memperoleh bahan pangan.

Konsumsi pangan rumah tangga petani nanas adalah kondisi bahan pangan

yang dikonsumsi rumah tangga petani nanas, yang diukur melalui pengetahuan

anggota rumah tangga petani nanas tentang pangan yaitu mengenai hal kualitas

pangan yang dikonsumsinya dan kemampuan untuk memilih pangan yang se-

suai dengan kebutuhan atau kecukupan rumah tangga petani nanas, sehingga

aman untuk dikonsumsi.

B. Metode, Lokasi, Responden, dan Waktu Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, untuk menjelaskan hubungan

Page 68: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

50

korelasi antara tingkat kinerja anggota dan tingkat ketahanan pangan rumah

tangga anggota kelompok tani nanas.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur

Kabupaten Lampung Tengah. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara

sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa Lampung Tengah adalah

kabupaten penghasil nanas terbesar di Provinsi Lampung, dengan produksi

mencapai 721.112 ton pada tahun 2013 (BPS, 2014). Sentra tanaman nanas

Kabupaten Lampung Tengah terletak di Kecamatan Punggur dengan produksi

mencapai 5.227.231 kw pada tahun 2013 (BPS, 2014), dan terdapat satu desa

yang dijadikan sentra produksi tanaman nanas di Kecamatan Punggur yaitu Desa

Astomulyo, dengan perkiraan pemerintah setempat terdapat 500 Ha lahan yang

berpotensi untuk dikembangkan budidaya tanaman nanas (BP3K Punggur 2014).

Terdapat sebelas kelompok tani nanas yang berada di Desa Astomulyo, dan

seluruh kelompok tani nanas tersebut tergabung dalam gabungan kelompok tani,

yaitu Gabungan Kelompok Tani Pada Makmur.

Responden dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani nanas yang

berada di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah.

Jumlah anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo sebanyak 350 orang

yang tersebar ke dalam 11 kelompok tani. Penentuan jumlah sampel anggota

kelompok tani nanas di Desa Astomulyo tersebut ditetapkan dengan mengguna-

kan rumus Slovin (Umar, 2004). Adapun rumus Slovin yaitu:= N1 + Ne

Page 69: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

51

Keterangan :

N = Jumlah Populasi

n = Jumlah Sampel

e2 = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan dalam mengambil

sampel yang masih bisa di tolerir.

Berdasarkan rumus Slovin tersebut dengan menggunakan 10 persen

tingkat derajat kesalahan, maka ditetapkan jumlah sampel pada penelitian ini

adalah 77 orang. Jumlah sampel per kelompok tani diambil dengan metode

mengalokasikan satuan-satuan sampling ke setiap masing-masing kelompok,

untuk mempermudah pengelolaan sampel terhadap 11 kelompok tani yang

terdapat di Gabungan Kelompok Tani Pada Makmur. Pengalokasian sampel

kelompok tani dilakukan dengan menggunakan rumus (Proportionate strati-

fied random sampling) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2000), yaitu:= × nKeterangan :

ni = Ukuran sampel yang harus diambil dari stratum ke –i

Ni = Ukuran stratum ke-i

N = Ukuran populasi

Berdasarkan rumus alokasi (Propotionate stratified random sampling)

tersebut diperoleh sampel pada masing-masing kelompok seperti yang tertera

pada Tabel 8.

Page 70: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

52

Tabel 8. Populasi dan sampel anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo

No Kelompok Tani Populasi Proporsi Proporsi Sampel

1 Suka Makmur 31 31 / 350 0.088 x 77 72 Karya Maju 41 41 / 350 0.117 x 77 93 Tani Makmur 41 41 / 350 0.117 x 77 94 Sri Rejeki 13 13 / 350 0.037 x 77 35 Sumber Nanas 33 33 / 350 0.094 x 77 76 Mino Sari 17 17 / 350 0.048 x 77 47 Sinjay 37 37 / 350 0.105 x 77 88 Sami Roso 42 42 / 350 0.120 x 77 99 Usaha Bersama 25 25 / 350 0.071 x 77 610 Berkah 46 46 / 350 0.131 x 77 1011 Mulyo Tani 23 23 / 350 0.065 x 77 5

Jumlah 350 77

Terdapat dua ragam anggota dalam suatu kelompok tani, yaitu (anggota

biasa dan anggota yang menjadi pengurus). Sebagai representasi dari kelompok

tani, maka penentuan responden pada setiap kelompok tani ditetapkan dengan

sengaja (purposive) dengan perbandingan 70 persen sampel diambil dari anggota

biasa dan 30 persen diambil dari anggota yang menjadi pengurus.

Penelitian ini dilakukan selama lima bulan yang dimulai pada bulan

Oktober 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. Periode tersebut terbagi dalam

dua periode yaitu periode pengambilan data dan periode pengolahan dan analisis

data. Pengambilan data dilakukan selama tiga bulan yaitu pada bulan Oktober

2015 sampai dengan bulan Januari 2016, sedangkan pengolahan dan analisis

data dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Februari—Maret 2016.

C. Jenis Data dan Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

tiga teknik, yaitu: (1) Wawancara, adalah pengumpulan data dengan meminta

keterangan secara langsung kepada anggota kelompok tani nanas yang menjadi

Page 71: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

53

responden dalam penelitian, yang diajukan melalui daftar pertanyaan yang telah

dipersiapkan, (2) Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati

secara langsung objek penelitian, (3) Pencatatan, yaitu metode pengumpulan

data dengan cara mencatat data yang telah ada pada instansi terkait dengan pe-

nelitian yaitu, Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Tengah, BP3K Punggur,

Badan Pusat Statististik Provinsi Lampung dan Badan Pusat Statistik Kabupaten

Lampung Tengah.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer berupa data yang diambil langsung dari petani anggota

Gabungan Kelompok Tani Pada Makmur dengan menggunakan kuesioner yang

telah dibuat sebelumnya, data primer meliputi: identitas responden, jadwal kerja

usahatani, luas penguasaan lahan, program kerja anggota dalam kelompok tani,

biaya usahatani, pendapatan, pengeluaran pangan, pengeluaran non-pangan, dan

pangsa pengeluaran pangan rumah tangga, dengan menggunakan metode recall

melalui wawancara langsung kepada anggota Gabungan Kelompok Tani Pada

Makmur yang telah dijadikan sampel. Data sekunder berupa data yang diambil

dari lembaga atau instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura, data Kecamatan, data Desa, serta data-data

berupa literatur-literatur (buku, catatan, laporan, artikel, jurnal dan penelitian

terdahulu).

D. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis

deskriptif kuantitatif berdasarkan teori (Sugiyono, 2009). Metode ini diguna-

kan untuk menjawab seluruh tujuan pada penelitian ini. Tujuan pertama yaitu

Page 72: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

54

mempelajari tingkat kinerja anggota kelompok tani nanas yang berada di Desa

Astomultyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, yang diukur

melalui dimensi kerja. Tujuan kedua yaitu mempelajari tingkat pendapatan

anggota kelompok tani nanas pada Desa Astomulyo Kabupaten Lampung

Tengah. Tujuan ketiga untuk mempelajari ketahanan pangan rumah tangga

petani nanas di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung

Tengah, yang akan dianalisis secara objektif dan subjektif. Tujuan keempat

menganalisis hubungan kinerja anggota kelompok tani nanas dengan tingkat

ketahanan pangan rumah tangga di Desa Astomulyo Kecamatan Punggur

Kabupaten Lampung Tengah, menggunakan uji statistik non-parametrik

korelasi rank-spearman.

1. Metode Analisis Kinerja Anggota Kelompok Tani Nanas

Pengukuran kinerja anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo

dilakukan dengan menggunakan indikator dimensi kerja yang dikemukakan

oleh Wirawan (2009). Dimensi kerja tersebut dapat dikelompokkan dalam

tiga jenis yaitu: hasil kerja, perilaku kerja, dan sifat pribadi yang berhubung-

an dengan pekerjaan. Ketiga dimensi tersebut akan dikembangkan dalam

indikator kerja yang digunakan sebagai ukuran penilaian dalam mengukur

kinerja anggota. Pengukuran dari masing-masing dimensi dan indikator kerja

tersebut, sebagai berikut:

a. Hasil Kerja

Hasil kerja anggota kelompok diukur melalui kuantitas atau produk

yang dihasilkan, kualitas produk dan efisiensi dalam penyelesaian tugas.

Untuk dapat memperoleh hasil kerja yang baik maka anggota harus dapat

Page 73: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

55

memiliki tujuan atau objektif yang harus dicapainya. Dimensi hasil kerja

dikembangkan ke dalam tiga indikator hasil kerja yaitu:

1) Kualitas hasil kerja: kualitas hasil kerja adalah suatu standar fisik yang

diukur karena hasil kerja yang dilakukan atau dilaksanakan anggota atas

tugas-tugasnya.

2) Kuantitas hasil kerja: diukur dari jumlah kerja yang dilaksanakan oleh

seseorang anggota dalam suatu periode tertentu. Hal ini dapat dilihat

dari hasil kinerja anggota dalam kerja penggunaan waktu tertentu dan

kecepatannya dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab.

3) Efisiensi dalam melaksanakan tugas: diukur dari kemampuan anggota

dalam menjalankan aktivitas untuk memperoleh hasil tertentu dengan

menggunakan masukan (input yang serendah-rendahnya) untuk meng-

hasilkan suatu keluaran (output).

Pengukuran variabel hasil kerja ini menggunakan skala likert dengan skor

1-5 yang diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu sangat baik, baik,

sedang, buruk dan sangat buruk.

b. Perilaku Kerja

Perilaku kerja anggota diukur melalui perilaku yang ditunjukkan

oleh anggota yang berhubungan dengan pekerjaan dan tanggung jawab-

nya dalam bekerja, dimensi perilaku kerja dikembangkan ke dalam tiga

indikator :

1) Disiplin kerja: diukur dari sikap atau tingkah laku yang menunjukkan

kesetiaan dan ketaatan seseorang ataupun sekelompok orang terhadap

peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya baik

Page 74: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

56

yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan

yang dilakukan efektif dan efesien.

2) Inisiatif: inisiatif anggota diukur dari kemampuan seseorang anggota

untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pe-

kerjaan.

3) Kerja sama: kerja sama diukur dengan mempertimbangkan kemampu-

an untuk bekerja sama dengan orang yang lain. Variabel kerja sama ini

dapat diukur melalui kemampuan anggota dalam menyelesaikan tugas-

nya bersama orang lain,kemampuan anggota dalam berinteraksi dan ke-

mampuan anggota dalam menerima masukan dan unsur-unsur baru.

Pengukuran variabel perilaku kerja ini menggunakan skala likert dengan

skor 1-5 yang diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu sangat baik,

baik, sedang, buruk dan sangat buruk.

c. Sifat Pribadi

Sifat pribadi anggota diukur dari ciri kejiwaan dalam diri anggota yang

dapat menentukan dan mencerminkan bagaimana anggota dapat merespon

lingkungannya. Dimensi sifat pribadi anggota ini dikembangkan ke dalam

tiga indikator yaitu:

1) Kepemimpinan: diukur dari kemampuan dalam mempengaruhi orang

lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku

bawahan atau kelompok, serta memiliki kemampuan ataupun keahlian

khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk men-

capai tujuan organisasi atau kelompok.

Page 75: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

57

2) Keterampilan: diukur dari kelebihan atau kecakapan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mampu menggunakan pikiran, ide dan kreatifitasnya

dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu, ataupun membuat

sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai

dari hasil pekerjaan tersebut.

3) Kemampuan beradaptasi : diukur dari bagaimana cara anggota untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan kelompok. Adaptasi ini diperlu-

kan oleh anggota, karena setiap lingkungan memiliki karakteristik yang

berbeda.

4) Pengetahuan: diukur melalui kemampuan anggota dalam mencari

informasi yang dapat mengubah sesuatu atau seseorang.

Pengukuran variabel perilaku kerja menggunakan skala likert dengan

skor 1-5 yang diklasifikasikan ke dalam lima kategori yaitu sangat baik,

baik, sedang, buruk dan sangat buruk. Pengukuran dan parameter dari

hasil kerja anggota kelompok tani dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 76: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

58

Tabel 9. Pengukuran dan parameter hasil kerja anggota kelompok taninanas

No Variabel Indikator Sub-indikator Skor/ Ukuran1 Kinerja

anggotakelompoktani nanas

1. Hasil Kerja 1. Kualitas hasilkerja

2. Kuantitashasil kerja

3. Efisiensidalam me-laksanakantugas

Pengukuranmenggunakanskor 1- 5 denganukuran:- Tingkat hasil

kerja yangdiperolehanggota sangatbaik (5)

- Tingkat hasilkerja yangdiperolehanggota sudahbaik (4)

- Tingkat hasilkerja yangdiperolehanggota masihsedang (3)

- Tingkat hasilkerja yangdiperolehanggota masihburuk (2)

- Tingkat hasilkerja yangdiperolehanggota sangatburuk (1)

pengukuran dan parameter perilaku kerja anggota kelompok tani nanas

dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 77: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

59

Tabel 10. Pengukuran dan parameter perilaku kerja anggota kelompok taninanas

No Variabel Indikator Sub-indikator Skor/ Ukuran1 Kinerja

anggotakelompok taninanas

2. 2. PerilakuKerja

1. Tingkatkedisiplinananggota

2. Tingkatinisiatif kerjaanggota

3. Kemampuanbekerja sama

Pengukuranmenggunakanskor 1- 5 denganukuran:

- Tingkatperilaku kerjayang dimilikianggota sangatbaik (5)

- Tingkatperilaku kerjayang dimilikianggota sudahbaik (4)

- Tingkatperilaku kerjayang dimilikianggota masihsedang (3)

- Tingkatperilaku kerjayang dimilikianggota masihburuk (2)

- Tingkatperilaku kerjayang dimilikianggota masihsangat buruk(1)

Pengukuran dan parameter sifat pribadi anggota kelompok tani nanas dapat

dilihat pada Tabel 11.

Page 78: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

60

Tabel 11. Pengukuran dan parameter sifat pribadi anggota kelompok taninanas

No Variabel Indikator Sub-indikator Skor/ Ukuran1 Kinerja

anggotakelompoktani nanas

3. Sifat Pribadi 1. Sifatkepemimpinan

2. Tingkatketerampilananggota

3. Kemampuanberadaptasi

4. Pengetahuananggota

Pengukuranmenggunakanskor 1- 5 denganukuran :

- Sifat pribadiyang dimilikianggotasangat baik(5)

- Sifat pribadiyang dimilikianggotasudah baik(4)

- Sifat pribadiyang dimilikianggotamasih sedang(3)

- Sifat pribadiyang dimilikianggotamasih buruk(2)

- Sifat pribadiyang dimilikianggotamasih sangatburuk (1)

Page 79: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

61

2. Metode Analisis Pendapatan Rumah Tangga Petani Nanas

a. Pendapatan Usahatani Nanas

Pendapatan usahatani nanas diperoleh dengan menghitung selisih antara

penerimaan yang diterima dari hasil usahatani nanas dengan total biaya

produksi nanas yang dikeluarkan. Penerimaan dipengaruhi oleh jumlah

produksi nanas yang dihasilkan dan tingkat harga yang berlaku pada saat

nanas tersebut dijual. Untuk menghitung pendapatan dari usahatani nanas

digunakan rumus Rahim dan Hastuti (2008) yaitu:

Pd = TR –TC

TR = Y. Py

TC = FC + VC

Keterangan:Pd = Pendapatan usahataniTR = Total penerimaan (total revenue)TC = Total biaya (total cost)Y = Produksi yang diperolehPy = Harga YFC = Biaya tetap (fixed cost)VC = Biaya tidak tetap (variabel cost).

b. Pendapatan Rumah Tangga Petani Nanas

Pendapatan rumah tangga petani nanas diperoleh dari penjumlahan

pendapatan usahatani nanas dengan pendapatan usahatani selain nanas dan

pendapatan non-usahatani. Untuk mengetahui pendapatan rumah tangga

petani nanas digunakan rumus Rahim dan Hastuti (2008) yaitu:

Ytot = Y usahatani nanas + Y usahatani selain nanas + Y non usahatani

Keterangan:

Ytot = Total pendapatan rumah tangga

Y usahatani nanas = Pendapatan dari usahatani nanas

Page 80: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

62

Y usahatani selain nanas = Pendapatan dari usahatani selain nanas

Y nonusahatani = Pendapatan dari luar usahatani.

3. Metode Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga AnggotaKelompok Tani Nanas

Penelitian tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani nanas di

Desa Astomulyo dilakukan dengan menggunakan ukuran secara obyektif

dan subjektif. Pengukuran secara obyektif yaitu dengan cara membanding-

kan besarnya pengeluaran pangan dengan pengeluaran total rumah tangga.

Apabila pangsa pengeluaran pangan RT<60% maka rumah tangga tersebut

dikatakan tahan pangan dan apabila pangsa pengeluaran pangan ≥60% maka

rumah tangga tersebut dalam kondisi tidak tahan pangan (Ilham dan Sinaga,

2013). Adapun rumus untuk menghitung pangsa pengeluaran pangan adalah:= FETE × 100%Keterangan :PPP = Pangsa pengeluaran pangan (%)FE = Pengeluaran untuk belanja pangan (Rp/bulan)TE = Total pengeluaran (Rp/bulan).

Ukuran subjektif menurut Pakpahan dan Pasandaran (1990) dalam

Rangga (2014) yaitu ukuran ketahanan pangan yang didasarkan pada opini,

pandangan, sikap atau pendapat rumah tangga petani nanas terhadap situasi

pangannya, yaitu mengenai ketersediaan pangan rumah tangga petani nanas

(mengenai kecukupan ketersediaan dan stabilitas ketersediaan pangan), dis-

tribusi pangan rumah tangga petani nanas (mengenai aksesibilitas atau ke-

terjangkauan terhadap pangan) dan konsumsi bahan pangan rumah tangga

petani nanas (mengenai pengetahuan anggota rumah tangga petani nanas

Page 81: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

63

tentang pangan yaitu mengenai kualitas pangan yang dikonsumsinya dan

kemampuan dalam memilih pangan yang sesuai dengan kebutuhan atau

kecukupan rumah tangga petani nanas, sehingga aman untuk dikonsumsi).

Variabel, parameter, indikator dan pengukuran tingkat ketahanan pangan

rumah tangga petani nanas yang mengacu kepada Rangga (2014) dapat di-

lihat pada Tabel 12.

Page 82: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

64

Tabel 12. Variabel, parameter, indikator dan pengukuran tingkatketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok tani nanassecara subjektif.

Variabel Indikator Sub-indikator KriteriaPengukuran

Skor

KetahananPanganRumahTanggaPetaniNanas

1. KetersediaanPangan

1. pengetahuantentang keter-sediaan pa-ngan rumahtangga petaninanas

1. Sangat rendah 12. Rendah 23. Cukup tinggi 34. Tinggi 45. Sangat tinggi 5

2. Stabilitas ke-tersediaanpangan rumahtangga petaninanas

1. Tidak stabil 12. Kurang stabil 23. Cukup stabil 34. Stabil 45. Sangat stabil 5

2. DistribusiPangan

1. Aksesibilitas/keterjangkauanrumah tanggapetani nanasterhadappangan

1. Tidak ter-jangkau

1

2. Sedikit ter-jangkau

2

3. Cukup ter-jangkau

3

4. Terjangkau 45. Sangat ter-

jangkau5

2. Cara rumahtangga petaninanas mem-perolehpangan

1. Tidak mudah 12. Kurang mudah 23. Cukup mudah 34. Mudah 45. Sangat mudah 5

3. KonsumsiPangan

1. pengetahuanrumah tanggapetani nanastentangpangan yangberkualitas

1. Sangat rendah 12. Rendah 23. Cukup tinggi 34. Tinggi 45. Sangat Tinggi 5

2. Kemampuanrumah tanggapetani nanasdalam me-miliki panganyang ber-kualitas untukdikonsumsi

1. Tidak mampu 12. Kurang mampu 23. Cukup mampu 34. Mampu 45. Sangat mampu 5

Page 83: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

65

4. Metode Analisis Hubungan Kinerja Anggota Kelompok Tani Nanasdengan Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Untuk mengetahui hubungan kinerja anggota kelompok tani nanas

dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga, maka dilakukan pengolahan

dan analisis data dengan metode tabulasi yang akan diuji dengan uji statistik

non-parametrik, yaitu menggunakan uji korelasi Rank-Spearman. Peneliti

menggunakan teknik ini karena data dari instrumen penelitian menggunakan

data skala likert yang hasilnya berupa data ordinal. Pada hubungan kinerja

anggota dan tingkat ketahanan pangan rumah tangga ini akan diuji tingkat

kinerja dengan tingkat ketahanan pangan berdasarkan pengukuran subjektif.

Menurut siegel (2011) rumus Rank-Spearman yaitu:

= 1 − 6 ∑n − nKeterangan :rs = Koefisien Korelasi spearmann = Jumlah responden anggotadi = Perbedaan antara X dan Y

Rumus rs ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa dalam penelitian

ini akan melihat bagaimana nilai korelasi keeratan hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat dari peringkat dan dibagi dalam klasifikasi tertentu.

Jika terdapat peringkat yang berangka sama atau kembar antara variabel X

maupun Y, maka memerlukan faktor korelasi T (Siegel, 2011), dengan

rumus yaitu:

= ∑x + ∑y − ∑di2= n − n12 − Tx

Page 84: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

66

= n − n12 − Ty= t − t12

Keterangan :X2 = Jumlah kuadrat variabel x yang diberi korelasiY2 = Jumlah kuadrat variabel y yang diberi korelasiT = Faktor KorelasiTx = Jumlah faktor korelasi variabel xTy = Jumlah korelasi variabel yN = Jumlah responden anggota

Untuk mencari t-hitung uji korelasi rank spearman dipergunakan rumus

t-hitung berdasarkan teori (Siegel, 2011). Rumus t-hitung uji korelasi Rank

Spearman adalah:

= − 21 −Perhitungan korelasi Rank Spearman tersebut dilakukan dengan meng-

gunakan program perhitungan Statistical Package for Social Science (SPSS),

dengan kriteria pengambilan keputusan mengacu pada teori yang disampai-

kan oleh Sulaiman (2003), yaitu:

1. Jika t hitung ≥ t tabel atau jika sig. (2-tailed) ≤ α/2, maka terima H1, tolak

H0, artinya terdapat hubungan antara kedua variabel yang diuji.

2. Jika t hitung < t tabel atau jika sig.(2-tailed) > α/2, maka terima H0 tolak

H1, artinya tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yang diuji.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Mustafa (2009), validitas (validity) dan reliabilitas (reliability)

merupakan dua hal penting dalam kaitannya dengan pengukuran. Dalam pe-

nelitian untuk mengetahui hasil pengukuran suatu alat ukur/instrumen akan di-

Page 85: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

67

lakukan dengan penganalisaan, dan untuk menghasilkan kesimpulan yang baik

maka data yang dianalisis harus memenuhi persyaratan valid dan reliabel. Data

yang dapat memenuhi persyaratan valid dan reliabel dapat diperoleh dengan

instrumen yang memenuhi persyaratan valid dan reliabel.

Pada penelitian ini alat ukur/instrumen yang digunakan berupa kuesioner,

oleh karena itu kuesioner sebagai alat ukur harus memenuhi persyaratan valid

dan reliabel agar dapat menghasilkan kesimpulan yang baik. Uji validitas dan

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21.

1. Validitas Instrumen

Validitas atau kesahihan suatu alat ukur/instrumen adalah ukuran yang

menyatakan seberapa tepat alat ukur/instrumen tersebut mampu menghasil-

kan data sesuai dengan ukuran yang sesungguhnya (Mustafa, 2009). Secara

umum jenis validitas yang digunakan dalam penelitian sosial dan ekonomi

adalah validitas konstruksi. Pilihan jenis validitas ini didasarkan pada per-

timbangan yaitu:

a) Relatif mudah untuk dilakukan

b) Tingkat keandalan hasil uji dengan validitas jenis ini sangat baik

c) Variabel yang diukur biasanya berasal dari konstruksi teori

Validitas konstruksi tersebut diuji dengan melakukan analisis faktor

(Rianse dan Abdi, 2009), yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item alat

ukur/instrumen dengan rumus pearson product moment yaitu:

2222 ...

.

YYnXXn

YXXYn

hitungr

Page 86: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

68

Keterangan:rhitung = Koefisien korelasi∑X = Jumlah skor item∑Y = Jumlah skor total (seluruh item)N = Jumlah respondenKaidah keputusan pada uji-r yaitu:

a) Jika rhitung ≤ rtabel berarti tidak valid

b) Jika rhitung > rtabel berarti valid

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi suatu alat

ukur instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan, artinya reliabilitas

menyangkut ketepatan (dalam pengertian konsisten) alat ukur atau instrumen

(Mustafa, 2009). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode

alpha, metode alpha adalah suatu metode untuk mencari reliabilitas internal

(internal consistency), dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dalam satu

kali pengukuran. Langkah-langkah mencari reliabilitas dengan mengguna-

kan metode alpha adalah:

a. Menghitung varians skor setiap item pertanyaan dengan rumus:

NN

XX

i

ii

s

2

Keterangan:Xi = Jumlah skor item pertanyaanN = Jumlah responden/sampel

b. Menghitung varians semua item pertanyaan dengan rumus:

∑ Si = S1 + S2 + S3 + ...+ Sn

Keterangan:

S1 + S2 + S3 + ...+ Sn = Varians item petanyaan ke 1, 2, 3,..., n

Page 87: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

69

c. Menghitung varians total dengan rumus:

NN

XX

t

tt

s

2

Keterangan:Xt = Total seluruh item pertanyaanN = Jumlah responden/sampel

d. Menghitung nilai koefisien reliabilitas alpha dengan rumus:

t

iii S

S

k

kr 1

1

Keterangan:rii = Nilai reliabilitasSi = Varians skor tiap item pertanyaanSt = Varians totalk = Jumlah item pertanyaan

Untuk mengetahui apakah item pertanyaan reliabel untuk digunakan

sebagai alat ukur/instrumen maka nilai koefisien reliabilitas dibanding-

kan dengan nilai rtabel pada α = 1% atau 5% dan db tertentu (db = N-1).

Kriteria keputusan:

1) Jika rii ≤ rtabel (α,db), maka alat ukur tidak reliabel

2) Jika rii > rtabel (α,db), maka alat ukur reliabel.

Page 88: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Tengah

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang

terletak di Provinsi Lampung. Secara geografis Kabupaten Lampung

Tengah terletak pada kedudukan 104°35' sampai dengan 105°50' Bujur

Timur dan 4°30' sampai dengan 4°15' Lintang Selatan. Luas wilayah

Kabupaten Lampung Tengah seluas 4.789,62 Km, yang terletak pada

Bagian Tengah Provinsi Lampung, berbatasan dengan:

a) Sebelah utara dengan Kabupaten Lampung Utara

b) Sebelah selatan dengan Kabupaten Pesawaran

c) Sebelah timur dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro

d) Sebelah barat dengan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat.

2. Keadaan Iklim

Secara umum Lampung Tengah beriklim Tropis Humid dengan

angin laut bertiup dari Samudera Indonesia dengan kecepatan angin rata-

rata 5,83 Km/jam. Memiliki temperatur rata-rata berkisar antara 26°C –

28°C pada daerah dataran dengan ketinggian 30—60 meter. Temperatur

maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33° C dan juga temperatur

minimum 22° C. Sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah

Page 89: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

71

berada pada ketinggian 15—65 m.dpl dan mempunyai kemiringan lereng

antara 0—2 persen (92,29 %). Jenis tanah didominasi oleh jenis latosol

dan podsolik merah.

3. Keadaan Penduduk

Penduduk Kabupaten Lampung Tengah terdiri dari penduduk etnis

Lampung dan pendatang. Penduduk asli yang bermukim di Kabupaten

Lampung Tengah terdiri dari masyarakat Kebuaian Abung Siwo Migo

dan masyarakat Pubian. Penduduk pendatang, terdiri dari kelompok

masyarakat Semendo, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,

Jawa Barat, Bali, Batak dan berbagai suku yang ada di Indonesia.

Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2014 memiliki penduduk

sebanyak 1.214.720 jiwa, yang terdiri dari 619.089 jiwa penduduk laki-

laki dan 595.631 jiwa penduduk wanita, dengan sex ratio sebesar 103,94

dan Kepadatan penduduk rata-rata sebesar 242 jiwa per km. Rata-rata

per- tumbuhan penduduk sebesar 4,86 persen per tahun. Komposisi pen-

duduk berdasarkan kelompok umur 0—14 tahun adalah 30 persen, umur

15—64 tahun adalah 65 persen dan 65 tahun ke atas 5 persen (Tabel 13).

Tabel 13. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di KabupatenLampung Tengah tahun 2014

No Uraian Jumlah1.2.3.4.

Jumlah penduduk laki-laki (Jiwa)Jumlah penduduk perempuan (Jiwa)Jumlah penduduk keseluruhan (Jiwa)Kepadatan penduduk (%)

619.089595.631

1.214.720242

Rata-rata pertumbuhan penduduk (%) 4,86Sumber: BPS Lampung Tengah, 2015

Page 90: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

72

4. Gambaran Umum Pertanian

Kabupaten Lampung Tengah adalah satu daerah penyanggah pangan

di Provinsi Lampung, pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam

empat tahun terakhir terus memperkuat pembangunan sektor pertanian.

Sebagian besar penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengah di-

manfaatkan untuk sektor pertanian, oleh sebab itu sektor pertanian me-

miliki kontribusi yang cukup besar sebagai sumber pendapatan dan mata

pencaharian pokok penduduk di Kabupaten Lampung Tengah. Distribusi

penggunaan lahan pertanian pada Kabupaten Lampung Tengah dapat di-

lihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Distribusi penggunaan lahan di Kabupaten Lampung Tengahtahun 2013

PenggunaanLahan

Realisasi Dalam Satu Tahun (Ha)Tidak

diusahakanJumlahDitanami Padi Tidak

ditanamiPadi

3Kali 2 Kali 1 Kali

Lahan SawahIrigasi Teknis 3.741 27.055 16.054 1.072 47.922Irigasi ½ Teknis 580 2.444 574 3.598Irigasi Sederhana 345 2.156 409 2.910Irigasi desa 240 2.433 345 22 238 3.278Tadah Hujan 5.917 4.936 18 10.871Lebak 20 1.925 6.118 8.063Polder 83 83Jumlah 4.926 41.930 28.519 1.094 256 76.725Lahan Bukan Sawaha. Tegal/Kebun 64.108b. Ladang/Huma 146.992c. Perkebunan 17.058f. Kolam/Tebat/Empang 1.260h.Sementara tidak diusahakan 623i. Lainnya (pekarangan yg ditanami pertanian dll) 19.259Jumlah 249.300Jumlah Total 326.025

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah, 2014

Page 91: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

73

Pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa secara mayoritas lahan per-

tanian yang ada di Kabupaten Lampung Tengah lebih dimanfaatkan

untuk kegiatan pertanian bukan sawah yaitu seluas 249.300 Ha, dan

hanya 76.725 Ha yang dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian lahan

sawah. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa secara

mayoritas lahan pertaniaan yang ada di Kabupaten Lampung Tengah

dimanfaatkan dalam kegiatan usahatani bukan sawah, yaitu perladang-

an dan huma dengan jumlah pemanfaatan lahan seluas 146.992 Ha.

Kabupaten Lampung Tengah merupakan daerah penyangga pangan

bagi wilayah Provinsi Lampung, oleh karena itu maka lahan ladang atau

huma yang terdapat di kabupaten tersebut lebih banyak digunakan untuk

kegiatan budidaya tanaman pangan dan hortikultura. Buah nanas merupa-

kan salah satu produk hortikultura unggulan yang terdapat di Kabupaten

Lampung Tengah, dengan jumlah produksi mencapai 721.112 ton pada

tahun 2013 dan menurut Dinas Pertanian setempat jumlah ini akan terus

bertambah karena jumlah pemanfaatan lahan dalam usahatani nanas di

Kabupaten Lampung Tengah juga terus bertambah setiap tahun. Keber-

hasilan tersebut dapat diraih karena kabupaten ini sangat memperhatikan

infrastruktur yang dapat mendukung laju pertumbuhan sektor pertanian,

infrastruktur pertanian tersebut salah satunya adalah saluran irigasi.

Sistem pengairan irigasi di Kabupaten Lampung Tengah sudah

dimulai sejak tahun 1930-an melalui sistem irigasi teknis bendungan

Argoguruh yang memanfaatkan aliran sungai Way Sekampung dan juga

berasal dari bendungan Batu Tegi. Saluran irigasi ini mampu mengairi

Page 92: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

74

areal sawah seluas lebih kurang 60.000 Ha meliputi areal sawah yang

berada di Kecamatan Trimurjo, Punggur, Seputih Raman dan daerah

sekitarnya.

B. Gambaran Umum Kecamatan Punggur

1. Keadaan Geografis

Kecamatan Punggur merupakan salah satu dari 28 kecamatan yang

ada di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Kecamatan ini

mulai dibuka pada tahun 1954, berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

tahun 1964, maka dibentuklah pemerintahan Kecamatan Punggur dangan

Ibukota Tanggulangin, secara administratif kecamatan ini membawahi

sembilan desa, yaitu sebagai berikut:

a) Desa Mojopahit f) Desa Totokaton

b) Desa Ngestirahayu g) Desa Nunggalrejo

c) Desa Astomulyo h) Desa Badran Sari

d) Desa Tanggulangin i) Desa Sri Sawahan

e) Desa Sidomulyo

Kecamatan Punggur terletak pada 114.350 Bujur Barat sampai

dengan 114.400 Bujur Timur dan 5.000 Lintang Utara sampai dengan

5.050 Lintang Selatan dengan ketinggian dari permukaan laut antara 25

sampai 50 m. Jarak antara Kecamatan Punggur dan Ibukota Kabupaten

Lampung Tengah kurang lebih 14 km, dari Ibukota Provinsi Lampung

kurang lebih 70 km dan kurang lebih berjarak 10 km dari Ibukota Metro.

Wilayah Kecamatan Punggur berbatasan dengan:

a) Sebelah utara : Kecamatan Kotagajah

Page 93: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

75

b) Sebelah selatan : Kota Metro

c) Sebelah barat : Kecamatan Gunung Sugih dan Trumurjo

d) Sebelah timur : Kecamatan Pekalongan dan Lampung Timur.

2. Keadaan Iklim

Kecamatan Punggur memiliki rata-rata curah hujan (CH) tahunan

berkisar antara 1.551 mm sampai dengan 2.836 mm, dan hari hujan (HH)

79 hari sampai 139 hari. Berdasarkan catatan hujan selama lima tahun

terakhir, curah hujan dan hari hujan tertinggi berada pada tahun 2010

yaitu dengan curah hujan sebesar 2.836 mm dan hari hujan selama 139

hari, curah hujan dan hari hujan terendah berada pada tahun 2012 yaitu

dengan curah hujan hanya sebesar 1.551 mm dan hari hujan selama 79

HH, dengan temperatur udara antara 27oC sampai 32oC (Tabel 15).

Tabel 15. Data curah hujan dan hari hujan Kecamatan Punggur tahun2010—2014

Bulan Tahun2010 2011 2012 2013 2014

CH HH CH HH CH HH CH HH CH HHJanuari 471 19 361 12 184 13 312 15 209 16Februari 398 12 163 10 71 9 279 10 330 12Maret 365 16 344 21 287 10 219 10 327 12April 142 8 348 8 177 6 266 15 283 12Mei 241 14 141 7 64 5 140 7 230 14Juni 148 10 66 7 57 2 165 7 111 7Juli 285 13 31 4 38 3 226 11 74 7Agustus 135 8 20 2 12 2 100 9 35 3September 92 11 35 2 65 1 40 7 45 5Oktober 125 6 126 6 59 5 177 5 80 8November 233 10 118 8 67 6 165 13 105 13Desember 201 12 237 12 470 17 574 17 200 20JumlahRata-rata

2836236,3

13911,5

1990164,2

998,1

1551129

796,6

2653221

12610

2029133,3

1296,9

Sumber: BPS Lampung Tengah, 2015

Page 94: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

76

3. Keadaan Penduduk

Penduduk Kecamatan Punggur terdiri atas Penduduk Asli Lampung

dan penduduk pendatang. Penduduk Asli Lampung sebagian besar berada

di Desa Totokaton sedangkan penduduk pendatang terdiri atas masyarakat

Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Batak, Padang, Semendo,

dan beberapa suku lain dari Indonesia.

Penduduk merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam me-

nentukan tercapainya upaya pembangunan. Penduduk adalah penggerak

sekaligus pemain dalam keberlangsungan pembangunan dengan segala

aktivitasnya. Pada tahun 2014 Kecamatan Punggur memiliki penduduk

sebanyak 37.841 jiwa, yang terdiri dari 19.004 jiwa penduduk laki-laki

dan 18.828 jiwa penduduk perempuan, dengan Kepala Keluarga (KK)

sejumlah 10.364 KK yang tersebar di sembilan desa (Tabel 16).

Tabel 16. Sebaran penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Punggurtahun 2014.

No Desa Jumlah KK(Rumah Tangga)

Jumlah Penduduk TotalLaki-laki Perempuan

123456789

MojopahitNgestirahayuAstomulyoTanggulanginSidomulyoTotokatonNunggalrejoBadran SariSari Bawahan

891638

1.9411.4921.1121.5871.578

490635

1.6051.3683.3892.8002.1942.8272.795

8891.137

1.6461.4023.1882.7192.2672.6962.848

8851.177

3.2512.7706.5775.5184.4615.5235.6431.7842.314

Jumlah 10.364 19.004 18.828 37.841Sumber: Programa BP3K Punggur, 2015

Page 95: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

77

Tabel 16 menunjukkan bahwa Desa Astomulyo adalah desa yang

memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu 6.577 penduduk, yang terdiri

atas 3.389 penduduk laki-laki dan 3.188 penduduk perempuan, dengan

jumlah kepala keluarga sebanyak 1.941 KK. Berdasasarkan data ter-

sebut juga dapat diketahui jika Desa Badan Sari adalah desa yang me-

miliki jumlah penduduk terendah yaitu hanya sebanyak 1.784 penduduk.

4. Matapencaharian Penduduk Kecamatan Punggur

Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh

taraf hidup yang layak serta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata

pencaharian pada masyarakat desa cenderung homogen, dan dominan ber-

ada pada sektor pertanian. Sebaran penduduk di Kecamatan Punggur ber-

dasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Sebaran Penduduk berdasarkan jenis mata pencaharian diKecamatan Punggur tahun 2014

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase1 Petani 13.632 91,42 Pedagang 350 2,44 PNS/Swasta 877 5,95 TNI/Polri 43 0,3

Jumlah 1 4.902 100Sumber: Monografi Kecamatan Punggur, 2015

Tabel 17 menunjukkan bahwa mata pencaharian utama penduduk di

Kecamatan Punggur adalah petani, yaitu sebanyak 13.612 jiwa penduduk

bekerja pada sektor pertanian, hal ini sesuai dengan potensi sumberdaya

yang ada di Kecamatan Punggur yang memiliki sumberdaya yang cukup

baik dalam kegiatan di sektor pertanian, sedangkan sektor terkecil berada

Page 96: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

78

di sektor TNI/ Polri, yaitu hanya 43 jiwa penduduk Kecamatan Punggur

yang bekerja di sektor tersebut.

5. Keadaan Umum Pertanian

Kecamatan Punggur pada saat ini mendapatkan perhatian khusus dari

Dinas Pertanian Provinsi Lampung seiring dengan revitalisasi pertanian di

subsektor tanaman pangan, khususnya tanaman padi dan nanas. Hal ini di-

sebabkan karena wilayah Kecamatan Punggur terhitung sebagai wilayah

potensial untuk lahan pertanian padi. Terlihat dari luas lahan yang ada di

Kecamatan Punggur sebagian besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Kecamatan Punggur mempunyai potensi lahan pertanian seluas 5.353 Ha

dengan total produksi mencapai 43.344 ton/tahun.

Selain tanaman padi, peluang investasi subsektor pertanian lebih di-

arahkan pada komoditas tanaman hortikultura, yaitu nanas. Buah nanas

merupakan komoditas ekspor yang juga menjadi andalan bagi Kecamatan

Punggur. Selama ini budidaya nanas hanya dilakukan secara tradisional

oleh penduduk dalam jumlah yang terbatas. Jika dikelola secara modern,

komoditas nanas akan menjadi salah satu barang dagangan yang memiliki

prospek yang cukup cerah. Untuk saat ini potensi tanaman hortikultura

tersebut banyak ditemui di Desa Astomulyo, luas lahan pertanian Ke-

camatan Punggur berdasarkan jenis penggunaannya dapat dilihat pada

Tabel 18.

Page 97: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

79

Tabel 18. Luas wilayah menurut jenis penggunaan lahan di KecamatanPunggur tahun 2014

No Desa Luas Lahan (Ha)Lahan Sawah Lahan Kering Kolam Jumlah

1 Mojopahit 156 142 3 3012 Ngestirahayu 437 147 3,75 587,753 Astomulyo 682 382 4 1.0684 Tanggulangin 364 261 2,75 627,755 Sidomulyo 375 184,5 0,75 560,256 Totokaton 542 306 10,25 858,257 Nunggalrejo 144 228 7 3798 Badran Sari 178,5 73 5 256,59 Sari Bawahan 258 130 8 396

Jumlah 3.136,5 1.853,5 44,5 5.353,5Sumber: Programa BP3K Punggur, 2015

Tabel 18 menjelaskan bahwa Desa Astomulyo adalah daerah yang

memiliki penguasaan lahan terluas yaitu 1.068 Ha, lahan tersebut terdiri

dari 682 Ha lahan sawah, 382 Ha lahan kering, dan 4 Ha kolam, sedang-

kan Desa Badran Sari merupakan daerah yang memiliki luas penguasaan

lahan terkecil yaitu seluas 256,5 Ha yang terdiri dari 178,5 Ha lahan

sawah, 73 Ha lahan kering dan 5 Ha kolam.

C. Gambaran Umum Desa Astomulyo

1. Keadaan Geografis

Desa Astomulyo adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan

Punggur Kabupaten Lampung Tengah, Desa Astomulyo memiliki lahan

secara keseluruhan seluas 3.050 Ha. Desa ini terletak kurang lebih 2 km

dari Ibukota Kecamatan, 8 km dari Ibukota Kabupaten, dan 48 km dari

Ibukota Provinsi. Secara administratif Desa Astomulyo berbatasan

langsung dengan beberapa desa yang ada di Kecamatan punggur, yaitu:

Page 98: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

80

a) Sebelah Utara dengan Desa Buyut Ilir

b) Sebelah Timur dengan Desa Tanggul Angin

c) Sebelah Selatan dengan Desa Ngestirahayu

d) Sebelah Barat dengan Desa Mojopahit.

2. Topografi dan Iklim

Desa Astomulyo merupakan daerah tropis, dengan curah hujan

rata-rata 1.200 mm/tahun dan rata-rata jumlah bulan basah dan kering

masing-masing enam bulan per tahun. Rata-rata temperatur di Desa

Astomulyo berkisar antara 35oC sampai 37oC. Kelembaban udara

rata-rata Desa Astomulyo adalah 70 persen, dengan rata-rata tinggi

muka air tanah 10 m.

Jenis tanah di Desa Astomulyo termasuk jenis tanah podzolik merah

kuning dengan drainase sedang sampai cukup baik. Derajat keasaman

tanah (pH) di Desa Astomulyo adalah 5,5 sampai dengan 7,5. Kondisi

tersebut membuat Desa Astomulyo menjadi daerah yang cocok untuk

dijadikan sebagai daerah pertanian.

3. Keadaan Penduduk dan Matapencaharian

Desa Astomulyo terdiri atas 10 dusun, dengan jumlah penduduk

sebanyak 6.577 jiwa, yang terdiri dari 1.941 kepala keluarga. Jumlah

penduduk laki-laki di Desa Astomulyo sebanyak 3.389 jiwa, sedangkan

banyaknya penduduk wanita sebanyak 3.188 jiwa. Penduduk di Desa

Astomulyo sebagian besar berada dalam usia produktif (58%), yaitu

sekitar 14 sampai 64 tahun.

Page 99: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

81

Penduduk di Desa Astomulyo sebagian besar (35,40%) bermata

pencaharian disektor pertanian . Selain di bidang pertanian, mata pen-

caharian lain yang ada di Desa Astomulyo adalah sebagai wiraswasta

(25,70%), PNS (1,20%), buruh (2,10%), TNI/Polri (0,10%), dan pekerja-

an lainnya (35,30%) (Tabel 19).

Tabel 19. Jumlah penduduk Desa Astomulyo menurut matapencaharian

No Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)1 Petani 1.980 35,402 PNS 67 1,203 Wiraswasta 1.438 25,704 TNI/Polri 6 0,105 Buruh 123 2,106 Dll 1.979 35,30

Jumlah 5.593 100Sumber: BP3K Punggur, 2015

Tingkat pendidikan penduduk Desa Astomulyo secara umum masih

tergolong rendah, rata-rata lulusan Sekolah Dasar dan masih banyak ter-

dapat penduduk yang tidak mengenyam pendidikan. Jumlah penduduk

yang hanya lulusan SD sebanyak 2.441 orang atau sebesar 37,11 persen.

Sebaran tingkat pendidikan penduduk Desa Astomulyo dapat dilihat pada

Tabel 20.

Tabel 20. Sebaran penduduk Desa Astomulyo berdasarkan tingkatpendidikan tahun 2014

No Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)1. Tidak Sekolah 343 5,202. Belum Sekolah 686 10,433. SD 2.441 37,114. SMP 1.750 26,615. SMA 1.158 17,616. Perguruan Tinggi 199 3,03

Jumlah 6.577 100Sumber: Profil Desa Astomulyo 2015

Page 100: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

82

4. Keadaan Umum Pertanian

Masyarakat di Desa Astomulyo sebagian besar melakukan budidaya

tanaman pangan dan tanaman hortikultura. Tanaman pangan yang dibudi-

dayakan oleh petani adalah padi dan jagung, sedangkan untuk tanaman

hortikultura adalah sayur-sayuran dan buah-buahan khususnya nanas.

Keadaan agroklimat Desa Astomulyo sangat mendukung dalam pem-

budidayaan tanaman nanas.

Tanaman nanas dahulu merupakan tanaman pekarangan yang luas-

nya ± 5 hektar dan kurang dibudidayakan. Akan tetapi setelah ada pem-

binaan dari dinas pertanian setempat terjadi pengembangan areal lahan

nanas dan nanas memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Saat ini lahan

nanas di Desa Astomulyo mencapai ± 310,50 Ha. Lahan pertanian di

Desa Astomulyo yang memiliki potensi untuk dikembangkan masih ter-

sedia cukup luas, sehingga pemerintah setempat melakukan program pe-

ngembangan areal lahan nanas sampai 500 Ha

Luas areal penanaman nanas di Desa Astomulyo menempati urutan

ketiga setelah padi dan jagung, namun saat ini banyak petani yang sudah

mengonversi lahan jagung menjadi lahan nanas. Hal ini dikarenakan, ber-

dasarkan pengalaman petani yang sudah melakukan budidaya nanas, pen-

dapatan yang diperoleh dari budidaya nanas jauh lebih besar dibanding-

kan budidaya jagung.

Luas lahan di Desa Astomulyo yang telah digunakan untuk usaha-

tani nanas adalah seluas 310 Ha, dan potensi lahan yang dapat digunakan

di Desa Astomulyo dalam budidaya nanas adalah seluas 500 Ha. Desa

Page 101: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

83

Astomulyo memiliki luas wilayah sebesar 3.050 Ha yang pemanfaatannya

terbagi ke dalam tiga aspek yaitu: aspek pertanian lahan basah seluas 640

Ha atau setara dengan 20,98 persen, aspek pertanian perladangan seluas

360 Ha atau setara dengan 11,80 persen, dan sisanya 2.050 Ha digunakan

untuk daerah pemukiman atau perkampungan (Tabel 21).

Tabel 21. Jenis penggunaan lahan Desa Astomulyo tahun 2014

No Lahan Luas (Ha) Persentase (%)

1 Lahan basah (Sawah) 640 20,98

2 Lahan Kering (ladang) 360 11,80

3 Perkampungan 2.050 67,22

Jumlah 3.050 100%

Sumber: BP3K Punggur, 2015

5. Keadaan Umum Kelompok Tani di Desa Astomulyo

a. Gapoktan Pada Makmur

Desa Astomulyo memiliki 32 kelompok tani, dan seluruh kelompok

tani tersebut tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang

bernama Gapoktan Pada Makmur. Gapoktan Pada Makmur didirikan

pada tanggal 08 November 2007. Gapoktan ini berlandaskan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945, yang berasaskan kekeluargaan dan

gotong royong, dengan tujuan:

a) Meningkatkan kerja sama serta berorientasi keseimbangan tujuan

individu, organisasi, ekonomi, dan sosial

b) Meningkatkan produksi usahatani yang digeluti oleh para anggota

dengan menerapkan manajemen dan teknologi secara tepat

Page 102: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

84

c) Meningkatkan teknologi dan pemanfaatan informasi serta kerja sama

yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas usaha para anggota.

Jumlah anggota Gapoktan Pada Makmur adalah 1.140 orang, yang ter-

diri atas 1.110 orang laki-laki dan 30 orang wanita. Kelompok tani tersebut

terbagi dalam dua komoditas yaitu kelompok tani padi dan kelompok tani

nanas, dengan jumlah kelompok tani padi sebanyak 21 kelompok sedang-

kan jumlah kelompok tani nanas sebanyak 11 kelompok. Daftar kelompok

dan jumlah anggota Gapoktan Pada Makmur dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Daftar kelompok tani anggota Gapoktan Pada Makmur

No Nama Kelompok Ketua Komoditas Luas anggota1 Suka Makmur Suyantno Tan. Nanas 23,50 312 Karya Maju Suparman Tan. Nanas 34,50 413 Tani Makmur Musiran Tan. Nanas 33,75 414 Sri Rejeki Nurdin Tan. Nanas 11,00 135 Nanas Lukman Tan. Nanas 36,00 336 Mino Sari Poniman Tan. Nanas 4,00 177 Sinjay Winarto Tan. Nanas 39,50 378 Sami Roso Ponimin Tan. Nanas 17,50 429 Usaha Bersama Suyanto Tan. Nanas 39,50 2510 Berkah Muhajir Tan. Nanas 49,00 4611 Mulyo Tani Wagiman Tan. Nanas 22,25 2312 Suka Maju Sukin Tan. Pangan 48,75 4613 Karya Mukti Sumaryan Tan. Pangan 38,00 3114 Argo Makmur Sukono Tan. Pangan 37,00 3015 Maju Mapan Margono Tan. Pangan 36,00 3516 Sama Maju Sujito Tan. Pangan 36,75 4717 Karya Makmur Zainuri Tan. Pangan 17,25 4818 Sari Bumi Suhardi Tan. Pangan 25,00 2719 Atas Angin Mudadi Tan. Pangan 25,50 2520 Kerto Makmur Paryono Tan. Pangan 51,25 5021 Harapan Makmur Purnomo Tan. Pangan 64,25 3822 Tani Maju Siswadi Tan. Pangan 23,50 3023 Sri Makmur Yunsori Tan. Pangan 19,50 5024 Mandiri Muhdori Tan. Pangan 23,00 3725 Usaha Maju Ahmadi Tan. Pangan 69,50 4226 Makmur Bersama Saeun Tan. Pangan 18,50 4027 Sido Makmur Nurhadi Tan. Pangan 29,00 3328 Rukun Tani Samino Tan. Pangan 27,00 4029 Bahagia Subagio Tan. Pangan 13,75 2230 Citra Binangun Salam Tan. Pangan 33,75 3731 Harapan Maju Sugeng P Tan. Pangan 65,32 4532 Sido Makmur 2 Supardi Tan. Pangan 44,25 38

Jumlah 1057,32 1140Sumber : RDKK Gapoktan Pada Makmur, 2015

Page 103: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

85

Tabel 22 menjelaskan bahwa Kelompok Tani Kerto Makmur dan

Kelompok Tani Sari Makmur adalah kelompok tani yang memiliki jumlah

anggota terbanyak, yaitu sebanyak 50 orang (4,38 %). Sedangkan pada

kelompok tani nanas jumlah anggota terbanyak berada pada Kelompok

Tani Berkah dengan jumlah anggota sebanyak 46 orang (4,03 %). Ber-

dasarkan luas lahan, Kelompok Tani Harapan Maju adalah kelompok tani

yang luas penguasaan lahannya terluas yaitu 65,32 Ha (6,17 %).

Sistem pengorganisasiaan dalam Gapoktan Pada Makmur berbentuk

lini, sehingga hubungan antara unit-unit organisasi dapat terjalin secara

langsung tanpa adanya bidang perantara. Struktur kepengurusan Gapoktan

Pada Makmur adalah:

Gambar 2. Struktur Organisasi Gapoktan Pada Makmur

Ketua

Wakil Ketua

Bendahara ISekertaris I

SeksiPengolahan

Hasil

Seksi Informasi

dan Teknologi

Bendahara II

Seksi SaranaProduksi

Sekertaris II

Seksi Pemasarandan Kerja sama

Seksi/Unit Usaha

Page 104: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

86

1. Pengurus Inti:

Ketua : Sugeng Purnawan

Wakil Ketua : Paryono

Sekretaris I : Tugino

Sekretaris II : Fx. Mudadi

Bendahara : Sujito

2. Seksi Unit Usaha:

Seksi Sarana Produksi : Nurhadi

Seksi Pengolahan Hasil : Mat Saini

Seksi Pemasaran dan Kerja sama : Ahmadi

Seksi Simpan Pinjam : Zainuri

Seksi Informasi dan Teknologi : Bagio

Gambar 2 menjelaskan bahwa melalui struktur organisasi lini, ketua

kelompok sebagai penanggung jawab dapat melaksanakan pengawasan se-

cara langsung terhadap seluruh pengurus, bidang dan seluruh anggota yang

tergabung dalam Gapoktan Pada Makmur. Pengurus berpendapat bahwa

struktur tarsebut cukup baik untuk diterapkan, karena baik ketua ataupun

pengurus lainnya dapat berkordinasi secara langsung tanpa adanya bidang

yang membatasi untuk berkordinasi.

Kelompok tani di Desa Astomulyo khususnya kelompok tani nanas

cukup aktif dalam melakukan pertemuan rutin sebulan sekali. Pertemuan

tersebut biasanya dihadiri oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Selain

pertemuan rutin, kelompok tani nanas juga melakukan diskusi pada malam

Jumat setelah melakukan pengajian. Pertemuan yang dilakukan juga mem-

Page 105: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

87

bahas masalah budidaya, hama dan penyakit, penggunaan pupuk, dan lain-

lain, pada pertemuan tersebut juga dimanfaatkan oleh pengurus kelompok

tani untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan usahatani yang telah di-

jalankan oleh anggota, evaluasi ini dilakukan untuk melakukan pengawas-

an terhadap kegiatan budidaya yang dijalankan anggota, supaya seluruh

kegiatan usahatani dan budidaya yang dijalankan anggota dapat sesuai

dengan standar operasional yang telah ditetapkan oleh kelompok.

b. Standar Operasional Budidaya Nanas Gapoktan Pada Makmur

Gapoktan Pada Makmur telah merumuskan standar operasional

(SOP) sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan budidaya nanas yang

dijalankan oleh anggota, sehingga seluruh anggota harus berpedoman

kepada SOP budidaya yang telah dirumuskan oleh Gapoktan. Melalui

SOP tersebut Gapoktan Pada Makmur berharap agar anggota dapat me-

ngikuti standar kerja dan juga standar budidaya dalam kegiatan usahatani

nanas, sehingga dapat berdampak pada peningkatan kuantitas dan kualitas

produksi nanas yang dihasilkan oleh anggota. Standar operasional dan

standar kerja yang dirumuskan oleh Gapoktan Pada Makmur tersebut di-

gunakan sebagai landasan pengukuran kinerja dalam penelitian ini. Secara

rinci standar operasional tersebut dapat dilihat pada Tabel 23.

Page 106: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

88

Tabel 23. Standar operasional budidaya banas Gapoktan Pada Makmur

No Kategori jenisdan kegiatan

Standar Operasional

1

2

3

4

5

6

7

8

Bibit

Pengolahan Tanah

Penanaman

Penyulaman

Pemupukan

Pengendalian OPT

Pengairan dan penyiraman

Panen

- Jenis bibit Queen- Jumlah bibit 40.000 per Ha

- Tanah diolah dengan penggemburan- pembajakan tanah dilakukan denganmenggunakan mesin bajak

- Jarak tanam 150cm X 150cm- Lubang tanam berukuran 30x30x30 cm- Penanaman menggunakan metode baristunggal

Penyulaman selalu dilakukan untukmengganti bibit yang rusak dan mati

- Kandang : 2000Kg/ ha- Kompos : 2000Kg/ha- Urea : 1.400 Kg / ha- NPK : 1.800 Kg / ha- Phonska : 500 Kg/ ha

- Curaacron : 20 Botol / Ha- Demolish 18 EC : 20 Botol / Ha- Basudin 60 Ec : 15 Botol /Ha- Mitac 200 EC : 20 Botol / Ha

Tidak membutuhkan pengairan danpenyiraman

- Panen dipetik dengan bantuan arit- Hasil panen sejumlah 40.000 buah/ Ha- Buah yang dihasilkan berbobot 1,5-2,0

Kg / buah- Buah yang dihasilkan berukuran

panjang dan lebar sebesar 25cm x 10cmSumber: AD/ART Gapktan Pada Makmur, 2010

Gapoktan Pada Makmur menetapkan standar operasional budidaya yang

mengatur kegiatan budidaya usahatani nanas mulai dari persiapan pembibitan

sampai dengan standar hasil panen. Jumlah bibit yang digunakan dalam satu

Page 107: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

89

hektar lahan ditetapkan sebanyak 40.000 bibit, yang ditanam dengan teknik

penanaman baris tunggal, bibit yang digunakan dalam budidaya tersebut

adalah bibit varietas Queen. Perlakuan budidaya yang diterapkan adalah:

pembibitan, penyulaman, pemupukan, pembungaan, pengendalian OPT, dan

pemanenan. Satu hektar lahan akan menghasilkan 40.000 buah nanas dengan

bobot seberat 1,5-2,0 Kg, serta memiliki ukuran panjang dan lebar sebesar

25x10cm.

Pupuk yang digunakan dalam budidaya adalah pupuk organik dan

pupuk kimiawi, pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang dan

kompos, sedangkan pupuk kimiawi yang digunakan adalah Urea, NPK dan

Phonska. Selain pemupukan dalam budidaya nanas juga menggunakan obat-

obatan dan pestisida yang digunakan untuk mengendalikan OPT. Pestisida

dan obat-obatan yang ditetapkan oleh kelompok adalah Curacron, Demolish

18 EC, Basudin 60 EC,dan Mitac 200 EC, seluruh komposisi dan ukuran dari

sarana produksi tersebut telah ditetapkan ukurannya sebagaimana yang disaji-

kan pada Tabel 23.

Page 108: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan bahwa:

1. Tingkat kinerja anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo Ke-

camatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah berada pada tingkat

klasifikasi tinggi dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 115,209, se-

dangkan pada pengukuran subindikator yang mempengaruhi kinerja di-

peroleh hasil bahwa hasil kerja anggota berada pada klasifikasi sedang

dengan nilai rata-rata sebesar 41,592, perilaku kerja berada pada tingkat

klasifikasi sedang dengan nilai rata-rata sebesar 34,807, dan sifat pribadi

yang berkaitan dengan pekerjaan berada pada klasifikasi tinggi dengan

perolehan nilai rata-rata sebesar 34,807.

2. Keragaan pendapatan rumah tangga anggota kelompok tani nanas di

Desa Astomulyo terbagi menjadi tiga bagian yaitu, pendapatan dari

kegiatan usahatani nanas rata-rata sebesar Rp64.565.424,00 per tahun,

pendapatan dari usahatani selain nanas rata-rata sebesar Rp1.301.883,00

per tahun, dan pendapatan non usahatani rata-rata sebesar Rp729.870,00

Page 109: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

155

per tahun, sehingga pendapatan total rumah tangga anggota kelompok

tani nanas rata-rata Rp66.597.177,00 per tahun.

3. Tingkat ketahanan pangan rumah tangga anggota kelompok tani nanas

di Desa Astomulyo secara objektif menunjukkan bahwa sebagian besar

rumah tangga berada pada kategori rumah tangga yang memiliki tingkat

ketahanan pangan tinggi, yaitu sebanyak 64 rumah tangga (83,12%), dan

hanya terdapat 13 rumah tangga (16,88%) yang berada pada tingkat ke-

tahanan pangan rendah. Hal tersebut sejalan dengan hasil pengukuran

ketahanan pangan secara subjektif yang juga menghasilkan nilai rata-

rata sebesar 71,825, yang juga mengartikan bahwa tingkat ketahanan

pangan rumah tangga anggota kelompok tani nanas di Desa Astomulyo

berada pada klasifikasi tinggi

4. Tingkat kinerja yang dihasilkan oleh anggota kelompok tani nanas Desa

Astomulyo berhubungan positif terhadap tingkat ketahanan pangan

rumah tangganya, dengan koefisien korelasi sebesar 0,725 dan tingkat

kepercayaan sebesar 99 persen. Artinya semakin besar kinerja yang

dihasilkan, semakin tinggi tingkat ketahanan pangan rumah tangganya.

B. Saran

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, saran

yang dapat diberikan adalah:

Page 110: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

156

1. Pendapatan usahatani utama masih dapat ditingkatkan dengan cara

menurunkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk pupuk dan obat-

obatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi

pupuk dan obat-obatan telah melebihi standar operasional budidaya

yang ditetapkan oleh kelompok tani. Diharapkan anggota dapat mem-

perhatikan standar operasional penggunaan pupuk dan obat-obatan

dalam berbudidaya, guna meminimalisir biaya dan meningkatkan pen-

dapatan dalam berusahatani.

2. Kelompok tani dan gabungan kelompok tani perlu menyusun instrumen

sanksi yang dapat diberikan kepada anggota apabila anggota melanggar

dan tidak mematuhi aturan dan program standar operasional yang telah

ditetapkan oleh kelompok. Hasil penelitian kinerja menunjukkan rata-

rata anggota kelompok bersedia untuk menerima sanksi jika mereka

melanggar aturan yang ditetapkan, akan tetapi kelompok tani belum

memiliki aturan penetapan sanksi bagi anggota yang melanggar dan

tidak mengikuti aturan dan program yang ditetapkan kelompok.

3. Rumah tangga anggota kelompok tani nanas Desa Astomulyo diharap-

kan lebih memperhatikan stabilitas ketersediaan pangan dengan cara

menyediakan cadangan pangan yang dapat dikonsumsi sehari-hari.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan rata-rata rumah tangga hanya

menyediakan cadangan kebutuhan pangan untuk waktu satu minggu,

baik bagi kebutuhan pangan pokok ataupun pangan lainnya.

Page 111: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Afiat. 2015. Dampak Kinerja Gabungan Kelompok Tani Terhadap Trend HasilProduksi Komoditas Perkebunan Dan Tingkat Kesejahteraan Pekebun diKecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Skripsi. Jawa Tengah.Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Ainsworth, M.S. dan Millership, A. 2002. Managing Performance People.Terjemahan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga. 2010. AD/ART Gapoktan PadaMakmur. Lampung Tengah.

Anggraini, M. 2014. Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Kopi diKabupaten Lampung Barat. Jurnal JIIA, Volume 2 No. 2, April 2014.

Ashari, S. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press.

Azwar. 2004. Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Tengah. 2012. PemetaanKetahanan dan Kerentanan Pangan Lampung Tengah tahun 2012.Lampung Tengah.

Badan Litbang Departemen Pertanian RI. 2005. Rencana Strategis BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian 2005-2009. Jakarta: BadanLitbang, Departemen Pertanian RI.

Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. 2015. Lampung Tengah Dalam AngkaTahun 2014. Badan Pusat Statistik Lampung Tengah. Lampung

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2014. Lampung Dalam Angka Tahun2013. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Lampung.

Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2014. Indonesia Dalam Angka Tahun2013. Badan Pusat Statistik Indonesia. Berbagai tahun penerbitan.Indonesia.

. 2015. Indonesia Dalam Angka Tahun 2014. Badan Pusat StatistikIndonesia. Berbagai tahun penerbitan. Indonesia.

Page 112: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

158

Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Punggur .2015. Monografi Kecamatan Punggur. Kecamatan Punggur. LampungTengah

. 2014. ProfilNanas Desa Astomulyo. Lampung Tengah.

2014. ProgramaPertanian Kecamatan Punggur. Kecamatan Punggur. Lampung Tengah.

. 2014. RencanaDefinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Lampung Tengah.

Casio, W.F. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta. Erlangga.

Daniel. 1984. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta. Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan kebudayaan/Pusat Bahasa. 2001. Kamus BesarBahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta: Balai Pustaka.

Dharma, S. 2005. Manajemen Kinerja. Jakarta. Penerbit: Pustaka Pelajar

Firdausi, A. Koestiono, D. dan Wahib. 2014. Analisis Tingkat KinerjaKelompok Tani Serta Hubungannya Dengan Tingkat Ketahanan PanganRumah Tangga Petani. Jurnal Agrise, Vol 14 No.2, 2014.

Frankenberger, M. 1992. Household Food Security: Concepts, Indicators,Measurements, A Technical Review. Rome: International Fund forAgricultural Development – United Nations Children Fund.

Gibson, T. 1996. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta. Jilid I EdisiKedua, Penerbit Erlangga,

Gomes, F.C. 2003. Manjemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Andi Ofset.

Hasibuan, S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan kesembilan,Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hayadi, F.K. 2006. Analisis Kinerja Dalam Pelayanan Antenatal di BengkuluSelatan. Yogyakarta : UGM Press.

Hernanda, T. 2013 . Pendapatan Usaha Tani Jagung dan Ketahanan PanganRumah Tangga Petani di Kecamatan Simpang Kabupaten Ogan KomeringUlu Selatan. Jurnal JIIA, Vol 1 No. 4, Oktober 2013.

Page 113: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

159

Ilham, N. dan Sinaga, B.M. 2013. Penggunaan Pangsa Pengeluaran PanganSebagai Indikator Komposit Ketahanan Pangan. Jurnal SOCA 7 (3) :213-328.

Jain, A. 2006. Design Parameters for a Rice Husk Throatless Gasifier.Agricultural Engineering International. India. Science direct.

Johnson, D.W. and Roger T. Johnson. 2005. Cooperation in the Classroom.Edina, Minnesota. A Publication Interaction Book Company.

Kane. 1993. Efektivitas Kinerja Anggota. Jakarta. Gramedia.

Karyadi, D.M. dan Santoso. 1996. Kecukupan Gizi yag Dianjurkan. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Kementerian Pertanian. 2013. Undang-Undang Republik Indonesia No. 82 Tahun2013 tentang kelompok tani dan gabungan kelompok tani. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2015. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun 20112014. Jakarta: Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura.

Kennedy. 2002. Konservasi Gizi (Pediatric Operative Dentistry). Jakarta: EGC.

Kurniawan, F. 2008. Sari Buah Nanas Kaya Manfaat, Alternatif MeningkatkanNilai Ekonomis Hasil Panen . Yogyakarta. UGM Press.

Kurtaningsih, A. 2014. Dampak Pelatihan Petani Terhadap Kinerja UsahataniKedelai di Jawa Timur. Skripsi. Tegal. Universitas Pancasakti.

Kustika, I.D. 2011. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap ProduktivitasKaryawan. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 13, hlm 51-60.

Makmuri, M. 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Mantra, I.B. 2004. Demografi Umum. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Maulana, A. 1998. Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usahatani Nanas diKabupaten Subang Propinsi Jawa Barat. Skripsi. Ilmu-lmu Sosial EkonomiPertanian. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Maxwell, S.F. Jonsson. and toole. 2000. Household Food Security: Concepts,Indicators, Measurements, A Technical Review. Rome: International Fundfor Agricultural Development-United Nations Children Fund.

Mc Cloy. Performance Appraisal. 1994. New Jersey.

Page 114: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

160

Mondy, N. and Premeaux. 1999. Human Resources Managemen. SeventhEdition Prentice Hall Mc. Inc, USA.

Muchlas, M. 2006. Perilaku Organisasi. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Mulyana, D. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : RemajaRosdakarya.

Murlis. 2006. Manajemen Reward. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mustafa, H. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta. Penerbit Bumi Aksara.

Nurjannah, R. (2015). Tingkat Kinerja Anggota Kelompok Wanita Tani DalamProgram Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL). Skripsi.Universitas Riau. Riau

Pakpahan, A.P. 1993. Penelitian Tentang Ketahanan Pangan MasyarakatBerpendapatan Rendah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Petanian. Bogor.

Pemerintah Republik Indonesia. 2002. Peraturan Nomor 68 Tahun 2002.Tentang Ketahanan Pangan.

Pontoh, O. 2011. Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadappola KonsumsiNelayan Di Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan SulawesiUtara. Jurnal Pacific. Vol.1 No. 6 Hal 1.038-1.040, Januari 2011.

Prihadi, S. 2004. Kinerja, Aspek Pengukuran. Jakarta. Gramedia.

Priyatno, D. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta.C.V Andi Offset

Purwaningsih, Y. 2010. Pola Pengeluaran Rumah Tangga Menurut TingkatKetahanan Pangan di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal EkonomiPembangunan Surakarta. Vol. 9 No.1 Hal 1-27, Oktober 2013.

Rahim, A.B.D. dan Hastuti, D.R.D. 2008. Pengantar, Teori dan KasusEkonomika Pertanian. Jakarta. Penebar Swadaya.

Rangga, K.K, Sayekti. W.D. 2004. Keragaan Ketahanan Pangan Rumah TanggaPetani Padi Sawah (Studi Kasus di Desa Liman Benawi 312 KecamatanTrimurjo Kabupaten Lampung Tengah). UNILA: Penelitian DIK Rutin.Universitas Lampung. Lampung.

Rangga, K.K. 2014. Keefektifan Kelompok Afinitas Usaha Mikro DalamMewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Desa Mandiri PanganProvinsi Lampung. Disertasi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Page 115: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

161

Rianse, U. dan Abdi. 2009. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori danAplikasi. Bandung. Alfabeta.

Sahyuti. 2007. Analisis Kelembagaan dalam Kelembagaan Pengkajian danStrategi Pengembangan Kelembagaan Pedesaan. Pelatihan AnalisaFinansial dan Ekonomi Bagi Pengembangan Sistem dan UsahataniAgribisnis Wilayah Bogor. Jawa Barat.

Samsudin. 1993. Manajemen Penyuluhan Pertanian. Bandung. Bina Cipta.

Siegel, S. 2011. Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial, Terjemahan.Jakarta. PT.Gramedia.

Smith, P.S. 2002. Starch Derivatives and Their Uses in Foods. dalam: D.R.Lineback dan G.E. Inglett (eds). Food Carbohydrate. AVI PublishingCo.Inc., Westport, Connecticut. p. 5-23.

Soekartawi, 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta :PT. Raja GrafindoPersada.

Steers, M.R. 2005. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta. Erlangga.

Stewart, T.A. 1997. Intellectual Capital : The New Wealth of Organizations,Doubleday.

Sugesti, M.T. 2015. Analisis Pendapatan Dan Pengeluaran Rumah TanggaPetani Padi Desa Sukajawa, Kecamatan Bumiratu Nuban, KabupatenLampung Tengah. Jurnal JIIA, Volume 3 No. 3, Juni 2015.

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.Alfabeta

Suhardiyono, I. 1992. Penyuluhan : Petunjuk Bagi Pertanian PenyuluhanPertanian. Jakarta. Erlangga.

Suharjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta.Bumi Aksara.

Sukanto, R. dan Handoko, T.H. 1986. Organisasi Perusahaan-Perusahaan:Teori Struktur dan Perilaku. Yogyakarta: BPFE.

Sulaiman, W. 2003. Statistik Non-Parametrik Contoh Kasus dan Pemecahannyadengan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.

Page 116: KINERJA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS (Ananas comosus …digilib.unila.ac.id/25136/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2017. 1. 17. · 2) pendapatan rumah tangga anggota kelompok

162

Sundari, M. T. 2008. Analisis Efisiensi Ekonomi Usahatani Wortel (DaucusCarrota) di Kabupaten Karanganyar. (Tesis). Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Suprianto, T. 2014. Analisis Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga TaniDesa Mandiri Pangan. Skripsi. Surakarta. Fakultas Pertanian. UniversitasSebelas Maret.

Suranto. 2005. Komunikasi Perkantoran; Prinsip Komunikasi untukMeningkatkan Kinerja Perkantoran, Cetakan I. Yogyakarta. MediaWacana.

Thaha, A.R. 2000. Analisis Faktor Risiko Coastal Goiter. Jurnal GAKYIndonesia vol. 1. No 1. hal: 9-15. http://www.mediamedika.net/archives/405Diakses pada tanggal 20 Mei 2016.

Umar, H. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. RajaGrafindo Persada.

Undang - Undang Republik Indonesia No.18 Tahun 2012. Tentang pangan.Jakarta.

Wahyuni, S. 2003. Kinerja Kelompok Tani Dalam Sistem Usahatani Padi danMetode Pemberdayaannya. Litbang Pertanian. Bogor.

Wardani, A.K. 2012. Analisis Usahatani Nanas Pada Kelompok Tani NanasDesa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Skripsi. Bogor.Institut Pertanian Bogor.

Winardi. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi. Jakarta. Cetakan kedua.Kencana Prenada Media Group.

Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta. SalembaEmpat.

Yuliana, P. 2013. Ketahanan Pangan Rumah Tangga Nelayan di KecamatanTeluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung. Jurnal JIIA, Volume 1 No. 2,April 2013.