konfigurasi dns

11
BAB IX Konfigurasi Debian 4 (Etch) DNS Server Tujuan : Melakukan konfigurasi DNS Server pada server Debian

Upload: anang11

Post on 25-May-2015

365 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

konfigurasi DNS di debian 5

TRANSCRIPT

Page 1: konfigurasi dns

BAB IX

Konfigurasi

Debian 4 (Etch)

DNS Server

Tujuan : Melakukan konfigurasi DNS Server pada server Debian

Page 2: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

67

A. Konsep DNS

Dalam berkomunikasi, antar komputer sudah cukup dengan

menggunakan alamat ip. Namun untuk manusia diperlukan sebuah nama

untuk saling kenal dan oleh karena itu DNS ada. Manusia tidak mudah

mengingat alamat ip yang terdiri angka dibandingkan sebuah nama.

DNS adalah sebuah aplikasi untuk menukarkan nama komputer ke

alamat ip dan sebaliknya. DNS diimplementasikan oleh sebuah software

bernama BIND (Berkeley Internet Name Domain). BIND dalam pekerjaan

sehari-hari dinamakan named. Cara kerja DNS sebagai berikut :

Client DNS Server Lokal

ROOT DNS

Internet

Diagram kerja DNS

Gambaran kerja:

Dimisalkan ada client yang menanyakan "berapa alamat ip dari

www.itb.ac.id ?" Pertanyaan ini dilemparkan ke DNS server lokal.

Dengan segera DNS server lokal memeriksa databasenya. Kemudian

ternyata www.itb.ac.id tidak terdapat didalam databasenya. Lalu ia

memeriksa cache. Bila ada, jawaban lansung diberikan ke client. Tapi

bila tidak ada, maka ia akan mencari jawabannya ke root DNS. Root

DNS pasti mempunyai database yang dimaksud dan memberikannya ke DNS

server local dan pada akhirnya diberikan ke client tadi.

Root DNS ini memuat seluruh daftar nama yang ada di dunia. Dan Root

DNS ini tidak hanya terdiri dari satu server melainkan sekitar 13

server yang diletakkan di seluruh dunia.

Secara garis besar pembagian domain dunia memakai dua jenis.

Yang pertama berdasarkan jenis institusi, antara lain :

• .com untuk organisasi komersial

• .org untuk organisasi non-komersial

• .edu untuk institusi pendidikan

• .gov untuk organisasi pemerintahan

Page 3: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

68

• .mil untuk kalangan militer

• .net untuk penyelenggara jasa internet

Jenis pembagian kedua adalah berdasarkan negara , misalnya

indonesia adalah .id. Sebenarnya domain negara akan digagi lagi

menjadi sub-domain berdasarkan jenis institusi. Kita ambil contoh

untuk negara kita ,domain id dibagi lagi menjadi beberapa subdomain,

antaralain :

• .co.id, contoh :republika.co.id

• .ac.id contoh :itb.ac.id

• or.id contoh : linux.or.id

• go.id contoh : depnaker.go.id

• mil.id contoh: kopassus.mil.id

dan di Indonesia diubah sedikit menjadi : co.id .or.id ac.id

.go.id dan mil.id . Pembagian ini didasarkan kepada jenis

institusi yang meminta nama domain.

Selain itu, penyusunan domain dibuat bertingkat dan mempunyai

hirarki tertentu. Domain-domain diseluruh dunia sangat banyak dan

tidak mungkin semuanya ditampung oleh ROOT DNS. ROOT DNS hanya

memegang 'kepala' dari domain tertentu.

Proses “request” ke DNS server dapat dianalogikan sebagai

berikut:

Menteri Pendidikan Nasional ditanyai oleh Dubes Afganistan tentang

kondisi pendidikan di jurusan teknik elektro ITB. Tentunya pak

menteri tidak tahu persis tentang kondisi jurusan tersebut, oleh

karena itu ia menghubungi rektor ITB yang merupakan bawahan beliau.

Kemudian pak rektor menghubungi ketua Fakultas Teknologi Industri

yang membawahi jurusan teknik elektro . Ketua fakultas kemudian

menghubungi ketua jurusan teknik elektro. Nah ketua jurusan

tersebutlah yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Yang perlu

diperhatikan adalah bahwa ketua jurusan menjawab pertanyaan bukan

beradasrkan permintaan sang dubes tetapi berdasarkan permintaan

ketua fakultas , ketua fakultas dari rektor dan seterusnya.

Page 4: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

Menurut analogi diatas mendiknas sebagai ROOT DNS, rektor ITB

adalah DNS yang memegang domain .id dan ketua F

Industri adalah yang membawahi domain ac.id . Dalam kasus ini ROOT

DNS hanya tahu kemana mencari DNS server yang menangani penerjemahan

domain .id, dia tidak tahu dimana dimana DNS server yang menangani

domain ac.id. DNS yang menangani do

server yang melayani domain ac.id , DNS server yang menangani domain

ac.id tahu kemana mencari DNS server yang menangani domain

itb.ac.id dan seterusnya . Dari sini terlihat ada pendelegasian

tugas dari atas ke bawah.

B. Jenis DNS

DNS server terdiri dari tiga jenis yaitu :

1. Cache

Jenis ini tidak mempunyai data nama

tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server

terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam

cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang

paling mudah untuk dikonfigurasi.

2. Primary (master)

Sesuai dengan namanya, primary (untuk versi 4.x) atau master

(untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah

domain yang dikelolanya. Serve

Menurut analogi diatas mendiknas sebagai ROOT DNS, rektor ITB

adalah DNS yang memegang domain .id dan ketua Fakultas Teknologi

Industri adalah yang membawahi domain ac.id . Dalam kasus ini ROOT

DNS hanya tahu kemana mencari DNS server yang menangani penerjemahan

domain .id, dia tidak tahu dimana dimana DNS server yang menangani

domain ac.id. DNS yang menangani domain .id tahu kemana mencari DNS

server yang melayani domain ac.id , DNS server yang menangani domain

ac.id tahu kemana mencari DNS server yang menangani domain

itb.ac.id dan seterusnya . Dari sini terlihat ada pendelegasian

tugas dari atas ke bawah.

DNS server terdiri dari tiga jenis yaitu :

Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain

tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server

terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam

keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang

paling mudah untuk dikonfigurasi.

Sesuai dengan namanya, primary (untuk versi 4.x) atau master

(untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah

domain yang dikelolanya. Server ini memegang otoritas penuh atas

69

Menurut analogi diatas mendiknas sebagai ROOT DNS, rektor ITB

akultas Teknologi

Industri adalah yang membawahi domain ac.id . Dalam kasus ini ROOT

DNS hanya tahu kemana mencari DNS server yang menangani penerjemahan

domain .id, dia tidak tahu dimana dimana DNS server yang menangani

main .id tahu kemana mencari DNS

server yang melayani domain ac.id , DNS server yang menangani domain

ac.id tahu kemana mencari DNS server yang menangani domain

itb.ac.id dan seterusnya . Dari sini terlihat ada pendelegasian

nama host dari domain

tertentu. Ia hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server

terdekat. Setelah jawaban didapatkan, datanya disimpan dalam

keperluan mendatang. DNS server cache merupakan yang

Sesuai dengan namanya, primary (untuk versi 4.x) atau master

(untuk versi 8.x) adalah pemegang daftar lengkap dari sebuah

r ini memegang otoritas penuh atas

Page 5: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

70

domainnya. Misalkan server ns1.itb.ac.id memegang otoritas penuh

atas domain *.itb.ac.id. Otoritas penuh di sini berarti server

ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama host

berdomain itb.ac.id dan sub-sub domain dibawahnya. Selain itu

hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah

itb.ac.id.

3. Secondary (slave)

Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti

primary, secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain.

Hubungan antara primay dan secondary ini kurang lebih seperti

mirror. Bila ada perubahan di primary server, secondary terus

mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary

memerlukan izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini.

Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona transfer.

Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau sibuk

dan untuk mempermudah pendelegasian.

C. Konfigurasi

Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS server yang harus

kita perhatikan adalah:

1. File konfigurasi utama terdapat pada beberapa file berikut:

(a) /etc/bind/named.conf.local

(b) /etc/bind/named.conf.options

(c) /etc/resolv.conf

(d) /etc/hostname

(e) /etc/hosts

2. Direktori konfigurasi terletak di direktori berikut

(a) /var/cache/bind/

D. Instalasi DNS

Software utama untuk membangun sebuah DNS server adalah bind

(Berkeley Internet Name Domain). Software ini menjadi aplikasi

default aplikasi DNS dalam semua distribusi Linux.

Lakukan proses instalasi bind dengan perintah berikut:

zhanzz:/home/nanda# apt-get install bind9

1. Konfigurasi Zone (Domain)

Konfigurasi zone atau domain terdiri dari dua mekanisme yang

berbeda yaitu forward dan reverse. Konfigurasi forward memetakkan IP

Address →hostname dan file reverse memetakkan hostname →IP Address.

Page 6: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

71

Zone atau domain yang akan kita kelola bernama smkn.com dengan

IP 192.168.1.1 dan dns terinstall pada ip 192.168.1.1 tersebut Untuk

mendaftarkan file zone tersebut, Lakukan editing pada file

/etc/bind/named.conf.local dengan perintah

zhanzz:/home/nanda# nano /etc/bind/named.conf.local

Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone

yang akan kita kelola, seperti terlihat pada gambar berikut:

simpan file konfigurasi yang telah disesuaikan

2. Konfigurasi file forward

Buat dahulu sebuah file yang bernama forward di direktori /etc/bind/

Lakukan dengan perintah berikut

zhanzz:/home/nanda# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.forward

Edit file tersebut dengan menggunakan editor nano.

zhanzz:/home/nanda# nano /etc/bind/db.forward

Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone

yang akan kita kelola, seperti terlihat pada gambar berikut:

Page 7: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

72

Simpan konfigurasinya

Keterangan

@ : Zone, bagian yang identik dengan zona yang telah di definisikan

di file named.conf

1: Serial Number,menunjukkan serial number dari DNS server. Setiap

ada perubahan, nilai ini harus berubah. Format umumnya adalah

yyyymmddnn yaitu (yyyy)tahun , mm(bulan), (dd) hari, (nn) perubahan

ke-n di hari itu. Jika seial number tidak di rubah saat ada

perubahan maka data di cache tidak akan berubah pula

604800 :Refresh,menunjukkan waktu slave server merefresh zona.

Satuan dalam detik. Pada umumnya rentang waktu antara 1200-43200.

86400 :Retry,merupakan lama dari waktu jeda antara percobaan slave

server mengontak master-server jika mengalami kegagalan ketika slave

master merefresh cache dari master server. Satuan dalam detik.

2419200: Expire,Menunjukkan waktu zona-data masih autorathive. Field

ini hanya berlaku untuk slave server. Ketika nilai ini tealh

expired, slave master akan mengontak master server untuk untuk

membaca SOA record pada zona dan merequest AXFR/IFXR jika serial

number telah berubah. Jika slave gagal mengontak master maka slave

akan terus mencoba mengontak master hingga waktu SOA EXPIRE habis

dan masih melayani query hingga kontak ke master server berhasil.

Rekomendasi RFC.1912 adalah 1209600-2419200

604800: Minumum TTL, merupakan nilai default TTL (Time to Live)

untuk semua record pada zone file. Satuan dalam detik. Implementasi

bind9 merekomendasikan field ini dalam satuan detik.

Page 8: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

73

A: A record, Merupakan catatan alamat yang memetakan sebuah nama

host ke alamat IP 32-bit untuk Ipv4

NS: NS record, Merupakan catatan name server yang memetakan sebuah

nama domain ke suatu daftar dari server DNS untuk domain tersebut.

Mari kita pelajari beberapa record yang ada di gambar diatas tadi

SOA record

@ IN SOA ns1.perusahaan.com. hostmaster.perusahaan.com.

SOA (Start of Authority) adalah catatan dimana berkas zona/domain

tersebut pertama kali dibuat. Ini juga bisa diartikan sebagai master

DNS.

Sedangkan kolom berikutnya adalah kontak email, hanya saja @ disini

digantikan dengan titik. Jadi dari baris di atas bisa kita simpulkan

kontak emailnya adalah [email protected].

NS record

NS (Name Server) adalah catatan yang menentukan server mana yang

akan menjawab atau melayani informasi seputar DNS untuk sebuah

domain.

Sebuah domain bisa memiliki banyak NS record. Semakin banyak NS

server yang Anda definisikan, berarti semakin banyak pula yang bisa

melayani (tentunya harus di setup juga proses master/slave utk

proses propagasi data). Disarankan lokasi NS yang satu dan lainnya,

ada di jaringan yang berbeda. Jadi kalau ada satu network yang

terputus, NS server di jaringan yang lain masih bisa memberikan

layanan.

MX record

MX (Mail Exchange) adalah catatan yang menentukan kemana sebuah

email akan dikirim. Dalam record MX ini, ada variabel tambahan yaitu

priotity.

Priority ini adalah angka yang menunjukkan skala prioritas, yang

bisa Anda isi dari mulai 0 s.d 65536. Semakin kecil angkanya,

semakin tinggi prioritasnya.

Page 9: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

74

Jadi kalau Anda lihat di contoh di atas, maka mail1.perusahaan.com

adalah tujuan pertama email akan dikirim, jika server mail1 ini

tidak bisa diakses, maka email akan dikirim ke mail2.

A record

A (atau biasa disebut sebagai host record) merupakan inti dari DNS.

A record adalah pemetaan dari nama ke alamat ip. Pemetaan ini tidak

harus satu ke satu, beberapa nama yang berbeda bisa Anda petakan ke

satu buah alamat IP yang sama.

Misal,

cecep A 192.168.1.13

mahbub A 192.168.1.13

Lihat juga record CNAME.

CNAME record

CNAME (Canonical Name) adalah alias. Jadi jika pada contoh di atas

saya tulis, pop CNAME mail1, maka pop adalah nama lain untuk host

mail1.

Dalam beberapa kasus, CNAME tidak disarankan. Misal mengisi alamat

MX record dengan sebuah record CNAME. Karena akan menambah satu

proses query ke DNS, dan itu tidak efisien.

3. Konfigurasi file reverse

Selain file forward kita pun harus menyiapkan sebuah file yang

bernama reverse di direktori /etc/bind/. Lakukan dengan perintah

berikut:

zhanzz:/home/nanda# cp /etc/bind/db.255 /etc/bind/db.reverse

Edit file tersebut dengan menggunakan editor nano:

zhanzz:/home/nanda# nano /etc/bind/db.reverse

Isi dari file tersebut seperti gambar berikut, sesuaikan data pada

file reverse tersebut dengan data yang tercatat di file forward

sebelumnya.

Page 10: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

75

Simpan konfigurasinya

Keterangan

PTR: PTR record, Merupakan catatan penunjuk yang memetakan sebuah

nama host ke nama kanonik untuk host tersebut.

Simpan semua konfigurasi dan restart bind9 dengan perintah

zhanzz:/home/nanda# /etc/init.d/bind9 restart

E. Pengujian

1. Sisi Server

Pada server bisa menggunakan perintah ping dengan nama domain yang

telah di buat dengan perintah :

zhanzz:/home/nanda# ping smkn.com

2. Sisi Client

Pada Client windows bisa menggunakan perintah nslookup atau ping

dengan nama domain yang telah dibuat.

i. klik Start . Run ketikkan “cmd”

ii. ketik perintah nslookup smkn.com atau ping smkn.com

iii. jika reply, berarti berhasil membuat DNS Server

Page 11: konfigurasi dns

BAB IX DNS Server

76