konsep dasar evaluasi pembelajaran

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 1

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 08-Jan-2017

704 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan

dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa

jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju

dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula,

kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk

berubah menjadi lebih baik ke depan.Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui

seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada

perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu

proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi

pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi

data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau

menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai dengan

standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalam

bidang pendidikan dan pengajaran.

Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit mengemukakan

bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan

nilai sesuatu. Adapun perbedaannya terletak pada konteks

penggunaannya. Penilaian (assessment) digunakan dalam konteks yang lebih

sempit dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang

yang menjadi bagian atau terlibat dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru

menilai hasil belajar murid, atau supervisor menilai guru. Baik guru maupun

supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan.

Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan biasanya

dilaksanakan secara eksternal, seperti konsultan yang disewa untuk mengevaluasi

suatu program, baik pada level terbatas maupun pada level yang luas.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 1

Page 2: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain

memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk : 1. Membuat kebijaksanaan

dan keputusan. 2. Menilai hasil yang dicapai para pelajar. 3. Menilai kurikulum.

4. Memberi kepercayaan kepada sekolah. 5. Memonitor dana yang telah

diberikan. 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan. Hasil evaluasi yang

didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan Nasional kita cukup

memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga kegagalan dalam

membentuk karakter building generasi muda bangsa. Pendidikan menjadi

tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan

manusia. membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang kebijakan

pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan.

Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari

proses pembelajaran yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak

baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat, dll. Pentingnya diketahui hasil ini karena

ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana

proses pembelajran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta

didik. Artinya, apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil yang

baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran dan

demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui

hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui

evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil

belajar dan evaluasi pembelajaran.

Sudah menjadi kebiasaan dalam pembelajaran bahwa kegiatan evaluasi pasti

dilaksanakan kepada peserta didik baik itu bisa dilaksanakan setelah berakhirnya

suatu mata pelajaran tertentu atau bisa dilakukan setelah diakhir proses

pembelajaran yang tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman peserta didik mengenai suatu mata pelajaran tertentu yang kemudian

bagi peserta didik bisa dijadikan sebagai dasar untuk memperbaiki proses

pembelajaran.

Ketika kita membahas masalah evaluasi tidak terlepas dengan istilah lain

yang hampir sama tetapi sebenarnya berbeda dengan evaluasi. Istilah yang

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 2

Page 3: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

dimaksud diantaranya seperti pengukuran, penilaian, tes dan juga ketika menyebut

istilah evaluasi pendidikan, dengan evaluasi pembelajaran yang dimana istilah-

istilah tersebut tentu berbeda dalam beberapa seginya, pada fokus, pada ruang

lingkup serta pada penerapannya dalam kegiatan praktis.

Kegiatan evaluasi tidak hanya bermakna terbatas pada pekerjaan menilai

program pembelajaran dalam lingkup interaksi antara pendidik dan peserta didik

didalam kelas saja, tetapi kini istilah ini telah menjadi sebuah istilah umum yang

dipergunakan untuk menyebutkan suatu tindakan yang mengandung maksud

melakukan penilaian dalam semua aspek bidang kehidupan. Karena dengan

melakukan evaluasi maka kita akan mengetahui keberhasilan suatu kegiatan,

dimana dan bagian mana letak kelemahan, kekurangan dan kegagalannya serta

bagaimana cara atau strategi untuk mengatasinya, kemudian seberapa besar ruang

dan gerak yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan tersebut, semua persoalan

tersebut bisa diperjelas dengan melakukan evaluasi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka didapat rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran

2. Kedudukan evaluasi dalam pembelajaran

3. Tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran

4. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran

5. Prinsip-prinsip umum evaluasi

6. Jenis evaluasi pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 3

Page 4: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk :

1. Mengetahui pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran

2. Menjelaskan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran

3. Mengetahui tujuan dan fungsi evaluasi pembelajaran

4. Menjelaskan ruang lingkup evaluasi pembelajaran

5. Menjelaskan prinsip-prinsip umum evaluasi

6. Mengetahui jenis evaluasi pembelajaran

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 4

Page 5: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi, Penilaian dan Pengukuran

Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hierarki. Evaluasi didahului

dengan penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan

pengukuran, pengukuran diartikan sebagai kegiatan membandingkan hasil

pengamalan dengan kriteria, penilaian merupakan kegiatan menafsirkan dan

mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan  penetapan

nilai atau implikasi perilaku.

Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada peniaian, sedangkan penilaian

lebih terfokus pada aspek tertentu yang merupakan bagian dari ruang lingkup

tersebut. Jika evaluasi dan penilaian bersifat kualitatif, maka pengukuran bersifat

kuantitatif (skor/angka) yang diperoleh dengan menggunakan suatu alat ukur atau

instrument yang standar (baku).

1. Pengukuran

Menurut Ahmann dan Glock (dalam S. Hamid Hasan : 1998)

menjelaskan “in the last analysis measurement is only a part, although a very

substansial part of evaluation. It provides information upon which an

evaluation can be based…Educational measurement is the process that

attemps to obtain a quantified representation of a degree to which a trait is

possessed by a pupil” (Pengukuran merupakan langkah akhir dari analisis

yang bersifat substansial. Pengukuran memberikan informasi dimana evaluasi

dapat didasari oleh… pengukuran pembelajaran adalah proses penerimaan

untuk mendapatkan representasi yang diukur dari kriteria murid). Pendapat ini

hampir sama dengan pendapat Thorndike dan Hagen (1972), Mehrens dan

Hagen (1978), Nitko (1983), dan Walsh dan Betz (1985).

Sementara itu, menurut Wiersma dan Jurs (1985) mengemukakan,

“technically, measurement is the assigment of numerals to objects or events

according to rules that give numeral quantitative meaning.” (arti)

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 5

Page 6: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Sedangkan menurut Ebel (1972), salah seorang tokoh terkenal dalam

dunia tes dan pengukuran mengemukakan “measurement is a process of

assigning numbers to the individual members of a set of objects or person for

the purpose of indicating differences among them in the degree to which they

possess the characteristic being measured. If any characteristic of person or

things can be defined clearly enough so observed differences between them

with respect to this characteristic can be consistenly verified, the

characteristic is measurable. A more refined type of measurement ivolves

comparison of some characteristic of a thing with a preestablished atandard

scale for measuring that characteristic.” (Arti)

Berdasarkan beberapa pengertian tentang pengukuran yang dikemukakan

di atas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu proses atau

kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Dalam mengukur juga

menggunakan alat ukur, alat ukur tersebut harus standar, yaitu memiliki deraja

validitas dan reliabilitas yang tinggi.

2. Penilaian

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan

dari istilah evaluation. Depdikbud (1994) mengemukakan “penilaian adalah

suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan

dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa”.

Selanjutnya Gronlund mengartikan “penilaian adalah suatu proses yang

sistematis dari pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi/data untuk

menentukan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran”.

Sementara itu Anthony J. Nitko (1996: 4), menjelaskan, “assessment is a

broad term defined as a process for obtaining information that is used for

making decision about students, curricula and programs, and educational

policy”. Penilaian adalah tindakan mengambil keputusan terhadap sesuatu

dengan ukuran-ukuran yang bersifat kualitatif (baik buruk, panjang pendek,

dsb).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu proses

atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 6

Page 7: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangkan

membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.

Keputusan tentang peserta didik meliputi juga pengelolaan belajar,

penempatan peserta didik sesuai dengan jenjang atau jenis program pendidikan,

bimbingan dan konseling, dan menyeleksi peserta didik untuk pendidikan lebih

lanjut. Keputusan penilaian dapat dibuat oleh guru, sesame peserta didik (peer)

atau oleh dirinya sendiri (self-assessment). Pengambilan keputusa perlu

menggunakan pertimbangan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil

penilaian. Pengambilan keputusan harus membimbing peserta didik untuk

melakukan perbaikan pencapaian hasil belajar.

Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk

meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik mencapai

perkembangan belajarnya secara optimal. Implikasinya adalah kegiatan

penilaian harus digunakan sebagai cara atau teknik untuk mendidik sesuai

dengan prinsip pedagogis. Guru harus menyadari bahwa kemajuan belajar

peserta didik merupakan salah satu indicator keberhasilannya dalam

pembelajaran.

3. Evaluasi

Evaluasi merupakan istilah serapan yang berasal dari istilah dalam

bahasa inggris yaitu “evaluation”. Evaluation sendiri berasal dari akar kata

“value” yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah kata

“Penilaian” yang dalam perbincangan sering digunakan sebagai padanan dari

istilah evaluasi, padahal secara kosepsional, penilaian bukan merupakan alih

bahasa dari sitilah evaluasi. Selanjutnya secara lebih jauh berikut ini diungkap

beberapa pengertian evaluasi, antara lain :

a. Stufflebeam et.al (1971), “evaluation is the process of delineating,

obtaining, and providing useful information for judging decision

alternatives”, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh

dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative

keputusan.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 7

Page 8: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

b. Guba dan Lincoln (1985: 35), process for describing an evaluand and

judging its merit and worth “ dan Gilbert Sax (1980: 18), Evaluation is a

process through which a value judgment or decision is made from a

variety of observations and from the background and training of the

evaluator”. Dua rumusan tentang evaluasi tersebut menjelaskan, bahwa

pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan

berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada sesuatu,

berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil

suatu keputusan.

c. Nana Sudjana (dalam Sobry sutikno : 2013) menjelaskan bahwa evaluasi

pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan

kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku

yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman

belajarnya.

Jadi, evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta didik

dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.

Antara penilaian dan evaluasi sebenarnya memiliki persamaan dan

perbedaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai

atau menentukan nilai sesuatu, juga alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data nya. Sedangkan perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan

pelaksanaannya. Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan biasanya hanya

terbatas pada salah satu komponen atau aspek saja. Sedangkan ruang lingkup

evaluasi lebih luas, mencakup semua komponen dalam suatu sistem.

4. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,

berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan

penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen

pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 8

Page 9: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

B. Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran

Proses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di

dalamnya terjadi proses membudayakan dan memperadabkan manusia. Agar

terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi

kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa

dengan segala karakteristik dan keunikannya.

Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk

dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukakan. Tranformasi dalam

proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan

siswa. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang

duharapakan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjabya komponen/usur

yang ada didalam lembaga pendidikan.

Unsur-unsur transformasi dalam proses pendidikan meliputi :

a.         Pendidikan dan personal lainnya

b.         Isi pendidikan

c.         Teknik

d.        Sistem evaluasi

e.         Sarana pendidikan

f.          Sistem administrasi

Untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas transformasi dalam proses

pendidikan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap bekerjanya unsure-unsur

transformasi. Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswayang semakin

berbudaya dan beradap sesuai dengan tujuan yang ditatapkan. Umpan balik dalam

proses pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses

pendidikan yang digunakan sebagai badan pertimbangan untuk perbaikan

masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang

akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan

perbaikan proses pendidikan.

Apabila kita perhatikan uraian sebelumnya, kita melihat bahwa setiap unsur

yang ada pada proses transformasi pendidikan membutuhkan kegiatan evaluasi.

Dengan demikian jelaslah bahwa kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 9

Page 10: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

bersifat integrative. Artinya setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai

sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan

berfikir pada satu tahap proses pendidikan.

Untuk mengetahui dan menetapkan siswa apakah sudah sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan lembaga pendidikan atau belum, diperlukan juga

kegiatan evaluasi. Sehingga dengan adanya evaluasi tersebut juga akan dihasilkan

umpan balik, yang mana maksud dari umpan balik ini adalah segala informasi

yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan

petimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses.

Dimana umpan balik ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk

perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Dari penjelasan

tersebut dapat kita ketahui bahwa kedudukan evaluasi dalam pendidikan sangatlah

penting, karena dalam setiap proses pendidikan memerlukan kegiatan evaluasi

untuk tujuannya masing-masing.

C. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

1. Tujuan Evaluasi Pembelajaran

a. Menilai ketercapaian tujuan.

Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode evaluasi, dan cara

belajar siswa. Cara evaluasi biasanya akan menentukan cara belajar siswa,

sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode evaluasi yang

digunakan oleh seorang guru.

b. Mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervariasi.

Belajar dikategorikan sebagai kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Batasan tersebut umumnya dikaitak sebagai pengetahuan, keterampilan,

dan nilai. Semua tipe belajar sebaiknya dievaluasi dalam proporsi yang

tepat. Jika guru menyatakan proporsi sama maka siswa dapat menekankan

dalam belajar dengan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi

sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam belajar. Guru memilih sarana

evaluasi pada umumnya sesuai dengan tipe tujuan. Proses ini menjadikan

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 10

Page 11: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

lebih mudah dilaksanakan, jika seorang guru menyatakan tujuan dan

merencanakan evaluasi secara berkaitan.

c. Memotivasi belajar siswa.

Evaluasi jyga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru harus

menguasai bermacam-macam teknik memotivasi, tetapi masih sedikit di

antara guru-guru yang mengetahui teknik motivasi yang berkaitan dengan

evaluasi. Dari penelitian menunjukkan bahwa evaluasi memotivasi belajar

siswa sesaat memang betul, tetapi untuk jangka panjang masih diragukan,

Hasil evaluasi menstimulasi tindakan siswa. Rating hasil evaluasi yang

baik dapat menimbulkan semangat atau dorongan untuk meningkatkan

atau mempertahankannya yang akhirnya memotivasi belajar siswa secara

kontinu.

d. Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum.

Keterkaitan evaluasi dengan instruksional adalah sangat erat. Hal ini

karena evaluasi merupakan bagian dari instruksional. Di samping itu,

antara instruksional dengan kurikulum saling berkaitan. Beberapa guru

seringkali mengubah prosedur evaluasi dan metode mengajar yang

menurut mereka penting dan cocok, perubahan itu akan tepat, jika

memang didasarkan pada hasil evaluasi secara luas.

e. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.

Yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program

pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya. Kegagalan para

siswa dalam hasil belajar yang dicapainya hendaknya tidak dipandang

sebagai kekurangan pada diri siswa semata-mata, tetapi juga bias

disebabkan oleh kesalahan strategi dalam melaksanakan program

pengajaran. Misalnya kekurangtepatan dalam memilih metode dan alat

bantu mengajar.

2. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

a. Untuk perbaikan dan pegembangan sistem pembelajaran. Pembelajaran

sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan,

materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 11

Page 12: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran bukan

hanya terhadap proses dan hasil belajar melainkan harus diarahkan

pada semua komponen pembelajaran tersebut.

b. Untuk akreditasi. Dalam UU No.20/2003 Bab I Pasal 1 Ayat 22

dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan

program dalam satuan pendidikan berdasarkan kritera yang telah

ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran.

Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi

pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.

D. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan objek evaluasi itu sendiri. Jadi,

jika objek tersebut tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan

pembelajaran menjadi ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup

evaluasi pembelajaran dapat ditinjau dari berbagai perspekttif, yaitu domain hasil

belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, serta kompetensi.

1. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Domain Hasil

Belajar

Menurut Benyamin S. Bloom, dkk hasil belajar dapat di kelompokkan ke

dalam tiga domain ,yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun rincian

domain tersebut, antara lain:

a. Domain kognitif (cognitive domain). domain ini memiliki enam jenjang

kemampuan, yaitu:

1) Pengetahuan (knowledge) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

siswa mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus

mengerti atau dapat menggunakannya. Kata kerja yang dapat di

gunakan, antara lain: mengidentifikasi, membuat garis besar,

menyusun daftar dll.

2) Pemahaman (comprehension) yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut siswa memahami atau mengerti tentang materi pelajaran

yang disampaikan dan dapat memanfaatkannya. Kata kerja yang

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 12

Page 13: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

dapat digunakan antara lain menjelaskan, menyimpulkan, memberi

contoh dll.

3) Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik menggunakan ide-ide umum, metode, prinsip, dan teori

dalam situasi yang baru dan konkret. Kata kerja yang digunakan

diantaranya mengungkapkan, mendemonstrasikan, menunjukkan dll.

4) Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam

komponen pembentuknya. Kata kerja yang digunakan diantaranya

menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan

dll.

5) Sintesis (synthesis) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan

berbagai faktor. Hasilnya bisa berupa tulisan, rencana atau meanisme.

Kata kerja yang digunakan diantaranya menyusun, menggolongkan,

menggabungkan dll.

6) Evaluasi (evaluation) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan

atau konsep berdasaran kriteria tertentu. Kata kerja yang digunakan

diantaranya menilai, membandingkan, menduga dll.

Dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh David R. Krathwohl

di jurnal Theory into Practice, aspek kognitif dibedakan atas enam

jenjang yang diurutkan sebagai berikut:

1) Mengingat (remembering)

Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah

tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi

bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu

dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan

sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua

macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan

mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip,

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 13

Page 14: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

menjelaskan, menggambar, menyebutkan, membilang,

mengidentifikasi, memasangkan, menandai, dan menamai.

2) Memahami (understanding).

Pertanyaan pemahaman menuntut siswa menunjukkan bahwa

mereka telah mempunyai pengertian yang memadai untuk

mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah

diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk

menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat

kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap

materi yang diketahuinya. Kata operasional memahami yaitu

menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan,

menjelaskan, dan membeberkan.

3) Menerapkan (applying).

Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur

guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena

itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.

Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk

pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam

proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata

kerjanya melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan,

mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, dan

mendeteksi.

4) Menganalisis (analyzing).

Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek

ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan

antar unsur-unsur tersebut. Kata kerjanya yaitu menguraikan,

membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah

struktur, mengerangkakan, mengintegrasikan, membedakan,

menyamakan, dan membandingkan.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 14

Page 15: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

5) Mengevaluasi (evaluating).

Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria

dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup

dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata kerjanya

yaitu menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai,

menguji, membenarkan, dan menyalahkan.

6) Mencipta (creating).

Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu

bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong

dalam kategori ini yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.

Kata oprasionalnya yaitu merancang, membangun, merencanakan,

memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan,

memperkuat, memperindah, dan menggubah.

b. Domain afektif (affective domain)

Yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan

batiniah dan terjadi bila peserta didik sadar tentang nilai yang diterima,

kemudian mengambil sikap sehingga menjadi bagian darinya dalam

membentu nilai dan tingkah laku. Domain afektif terdiri atas beberapa

jenjang kemampuan, yaitu :

1) Kemauan menerima (receiving) yaitu jenjang kemampuan yang

menuntut peserta didik peka terhadap eksistensi fenomena atau

rangsangan tertentu. Kata kerja yang digunakan diantaranya

menanyakan, memilih, menggambarkan dll.

2) Kemauan menanggapi atau menjawab (responding) yaitu jenjang

kemampuan yang menuntut peserta didik tidak hanya peka terhadap

suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.

Penekanannya pada kemauan peserta didik untuk menjawab secara

sukarela, membaca tanpa ditugaskan. Kata kerja yang digunakan

diantaranya membaca, mengemukakan, mendiskusikan dll.

3) Menilai (valuing) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta

didik menilai suatu objek, fenomena atu tingah laku secara

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 15

Page 16: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

konsisten. Kata kerja yang digunakan diantaranya melengkapi,

menerangkan, mengusulkan dll.

4) Organisasi (organization) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut

peserta didik menyatukan nilai yang berbeda, memecahkan masalah.

Kata kerja yang digunakan diantaranya mengubah, mengatur,

membandingkan dll.

5) Menjadi pola hidup yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan

setiap yang dipelajari dalam tindakan sehari-hari.

c. Domain psikomotor (psychomotor domain)

Yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerak tubuh

atau bagiannya. Kata kerja yang digunakan harus sesuai dengan

kelompok ketrampilan masing-masing, yaitu :

1) Meniru merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti makna

atau hakikat dari keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional

yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah

mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur, mnyesuaikan, dan

sebagainya.

2) Memanipulasi merupakan kemampuan dalam melakukan suatu

tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang

diperlukan. Kata kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek

ini adalah menempatkan, membuat, memanipulasi, merancang, dan

sebagainya.

3) Pengalamiahan merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-

hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan

dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh

kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek

ini diantaranya adalah memutar, memindahkan, menarik,

mendorong, dan sebagainya.

4) Artikulasi merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat

melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 16

Page 17: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

berhubungan dengan gerakan interpretatif. Contoh kata kerja

operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek ini adalah

menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan

sebagainya.

Berdasarkan taksonomi Bloom di atas, maka kemampuan peserta didik

dibagi menjadi dua, yaitu tingkat tinggi dan tingkat rendah. kemampuan tingkat

rendah terdiri atas pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi, sedangkan kemampuan

tingkat tinggi meliputi analisis, sintesis, evaluasi dan kreatifitas.

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem

Pembelajaran

a. Program pembelajaran yang meliputi :

1) Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi dasar, yaitu target yang

harus dikuasai peserta didik dalam setiap pokok atau bahasan.

2) Isi atau materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa topik

atau pokok bahasan beserta perinciannya dalam setiap bidang studi.

3) Metode pembelajaran, yaitu cara guru menyampaikan materi

pelajaran, seperti metode ceramah, tanya jawab diskusi dll.

4) Media pembelajaran yaitu alat-alat yang membantu untuk

mempermudah guru dalam menyampaikan isi atau materi pelajaran.

Media dibagi menjadi 3, yaitu media audio, media visual, media

audio-visual.

5) Sumber belajar, yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan

latar.

6) Lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan keluarga.

7) Penilaian proses dan hasil belajar, baik menggunakan tes ataupun non

tes.

b. Program pelaksanaan pembelajaran, meliputi :

1) Kegiatan, yang meliputi jenis kegiatan, prosedur pelaksanaan, sarana

pendukung dll.

2) Guru, terutama dalam hal menyampaikan materi, kesulitan guru dll.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 17

Page 18: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

3) Peserta didik, terutama peran peserta dalam kegiatan belajar, keaktifan,

kesulitan belajar dll.

c. Hasil pembelajaran, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan

jangka panjang.

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian

Proses dan Hasil Belajar

a. Sikap, kebiasaan, motivasi, minat dan bakat.

b. Pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap bahan pelajaran.

c. Kecerdasan peserta didik .

d. Perkembangan jasmani atau kesehatan.

e. Keterampilan

4. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Penilaian

Berbasis Kelas

Sesuai Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, maka ruang lingkup

penilaian berbasis kelas adalah sebagai berikut :

a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Kompetensi ini pada hakikatnya ialah pengetahuan, ketrampilan,

sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak setelah peserta didik menyelesaikan suatu aspek atau subjek

mata pelajaran tertentu.

b. Kompetensi Rumpun Pelajaran

Rumpun pelajaran merupakan kumpulan dari mata pelajaran yang

lebih spesifik.

c. Kompetensi Lintas Kurikulum

Kompetensi ini merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta

didik melalui seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum.

d. Kompetensi Tamatan

Kompetensi ini merupakan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-

nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah

peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 18

Page 19: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

e. Pencapaian Keterampilan Hidup

Penguasaan berbagai kompetensi dasar, kompetensi lintas kurikulum,

kompetensi rumpun pelajaran, dan kompetensi tamatan melalui berbagai

pengalaman belajar dapat memberikan efek posistif dalam bentu

kecakapan hidup (life skills).

E. Prinsip-prinsip Umum Evaluasi

1. Kontinuitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pembelajaran itu

sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus

dilakukan secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu

harus senantiasa dihubungkan dengan hasil – hasil pada waktu sebelumnya,

sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang

perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat

dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari

dimensi input.

2. Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil

seluruh objek tersebut sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi

itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu

harus dievaluasi, baik menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Begitu juga objek evaluasi yang lain.

3. Adil dan objektif

Dalam melaksanakan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus berlaku

adil tanpa pilih kasih.

Semua peserta didik harus dperlakukan sama tanpa “pandang bulu”.

Guru juga hendaknya bertindak objektif, apa adanya sesuai kemampuan

peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like dan dislike, perasaan, keninginan,

dan prasangka yang bersifat negative harus dihilangkan. Evaluasi harus

didasarka pada data dan fakta yang sebenarnya, bukan hasil rekayasa.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 19

Page 20: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

4. Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua

pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, dan

termasuk peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak

merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak – pihak tersebut merasa

dihargai.

5. Praktis

Praktis disini bermakna mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri

yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang menggunakan alat

tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk soal.

F. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis,

yaitu:

1. Evaluasi perencanaan dan pengembangan

Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk mendesain program pembelajaran.

Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal dalam penyusunan

program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang

kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan

implementasi program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran.

Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan

dikembangkan.

2. Evaluasi monitoring

Evaluasi ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah program pembelajaran

mencapai sasaran secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana

sebagaimana mestinya. Hasil evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui

kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan waktu pelaksanaan

pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 20

Page 21: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

3. Evaluasi dampak

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh

suatu program pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria

keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.

4. Evaluasi efisiensi-ekonomis

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai tingkat efisiensi pelaksanaan

program pembelajaran. Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah

biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan dalam suatu program pembelajaran

dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.

5. Evaluasi program komprehensif

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai program pembelajaran secara

menyeluruh, seperi perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring

pelaksanaan, dampak program, tingkat keefektifan dan efisiensi.

Menurut S. Hamid Hasan (1988) dalam perspektif kurikulum, evaluasi

dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu :

1. Evaluasi reflektif

Jenis evaluasi ini mengkaji tentang ide yang dikembangkan dan dijadikan

landasan bagi kurikulum. Ada beberapa kemungkinan pelaksanaan evaluasi

reflektif, yaitu : (a) pada waktu pertama kali ide dikemukakan, (b) pada waktu

terjadi proses deliberasi ketika suatu kurikulum sebagai rencana akan

dikembangkan oleh suatu tim, (c) pada waktu kurikulum sebagai rencana

telah selesai ditulis, atau (d) pada waktu kurikulum sebagai kegiatan sedang

dikembangkan.

2. Evaluasi rencana

Evaluasi rencana banyak digunakan orang ketika inovasi mulai diperkenalkan

dalam pengembangan kurikulum dan setelah teknologi pengembangan

kurikulum sebagai rencana menghasilkan format-format tertentu. Pelaksanaan

jenis evaluasi ini dapat dilakukan ketika proses penulisan kurikulum sebagai

rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan itu telah selesai

dikerjakan.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 21

Page 22: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

3. Evaluasi proses

Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum.

Istilah proses digunakan untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai

suatu proses, sesuatu yang terjadi disekolah. Asumsi evaluasi proses adalah

suatu proses banyak menentukan keberhasilan kurikulum. Jenis evaluasi ini

lebih banyak mecurahkan perhatiannya terhadap dimensi kurikulum sebagai

kegiatan termasuk factor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kepala

sekolah, guru, peserta didik, sarana prasarana, sistem supervise dan

monitoring, lingkungan, orang tua, dan sebagainya.

4. Evaluasi hasil

Evaluasi hasil disebut sebagai penilaian hasil belajar. Hasil yang

dimaksudkan dalam evaluasi hasil adalah hasil belajar dalam pengertian

pengetahuan. Evaluasi hasil banyak digunakan, misalnya evaluasi terhadap

proyek CBSA dengan membandingkan hasi belajar peserta didik berdasarkan

skor EBTANAS.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 22

Page 23: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas

sesuatu. Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil

belajar peserta didik dalam rangkan membuat keputusan-keputusan berdasarkan

kriteria dan pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses untuk

menggambarkan peserta didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti.

Jadi, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang

sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,

penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap

berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu.

Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya

setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki

proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses

pendidikan.

Tujuan evaluasi pembelajaran diantaranya yaitu menilai ketercapaian tujuan,

mengukur macam-macam aspek pelajaran yang bervarias, memotivasi belajar

siswa, menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum, dan

menentukan tindak lanjut hasil penilaian. Fungsi evaluasi pembelajaran terbagi

menjadi dua yaitu untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran serta

untuk akreditasi.

Ruang lingkup dibagi menjadi empat bidang, yaitu ruang lingkup evaluasi

pembelajaran dalam perspektif domain hasil belajar, ruang lingkup evaluasi

pembelajaran dalam perspektif sistem pembelajaran, ruang lingkup evaluasi

pembelajaran dalam perspektif penilaian proses dan hasil belajar, ruang lingkup

evaluasi pembelajaran dalam perspektif penilaian berbasis kelas.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 23

Page 24: Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Prinsip evaluasi pembelajaran mencakup kontinuitas, komprehensif, adil

dan objektif, kooperatif dan praktis. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran, sebagai

suatu program terbagi menjadi lima jenis yaitu evaluasi perencanaan dan

pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-

ekonomis dan evaluasi program komprehensif. Sedangkan evaluasi dalam

perspektif kurikulum terbagi menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif, evaluasi

perencanaan, evaluasi proses dan evaluasi hasil.

B. Saran

Sebagai seorang calon guru, kita sebaiknya mengerti dan memahami arti

dan makna dari evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan di

masa depan. Evaluasi pembelajaran sangat mempengaruhi perubahan kurikulum

dimasa depan, oleh karena itu pemilihan evaluasi dalam pembelajaranpun sangat

dibutuhkan.

Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1 | 24