kontrak praktek - mukhlasin212's blog | senarai … · web viewmenggunakan standar praktikan...
TRANSCRIPT
KONTRAK PRAKTEKPRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI PSKM STIKes – FA
Saya mahasiswa peserta Program Praktik Kesehatan Masyarakat PKMD - PSKM
STIKes Faletehan Serang tahun Akademik : 2013/2014.
Na ma : .........................................................
NIM : .........................................................
Setelah mempelajari ketentuan yang berkenaan dengan program Praktek Praktik
kesehatan masyarakat sebagaimana yang tertulis dalam Diktat pedoman praktek, maka saya
menyatakan setuju dan akan mematuhi peraturan sebagaimana mestinya.
Demikian kontrak ini dibuat dengan sungguh-sungguh, dan saya bersedia
menanggung segala konsekuensi dari pelaksanaan program ini, termasuk bila saya melanggar
ketentuan hukum/norma yang berlaku di masyarakat.
Koordinator Mahasiswa ybs
(………………………..) (……………………..)
1
DIKTAT PANDUANPROGRAM PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
ILMU PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT2013/2014
NAMA :
NPM :
PROGRAM STUDI KESEHATA MASYARAKATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG - BANTEN2013/2014
2
Pas photo
KATA PENGANTAR
Diktat Panduan Praktik kesehatan masyarakat ini menginformasikan mengenai tujuan
mahasiswa melakukan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di komunitas,
kompetensi yang harus dimiliki setelah mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat,
proses bimbingan selama mahasiswa melakukan praktik kesehatan masyarakat, proses
pelaksanaan praktik kesehatan masyarakat, instrumen dan format-format evaluasi yang
diprlukan didalam melihat kenerja mahasiswa selama melakukan praktik kesehatan
masyarakat.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, Diktat Panduan Praktikan Praktik
kesehatan masyarakat (PKMD) telah selesai dan dapat digunakan oleh mahasiswa praktikan .
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian Diktat ini, semoga Diktat Panduan praktik kesehatan masyarakat ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi mahasiswa dan pembimbing dalam melalui tahapan
untuk melakukan praktik kesehatan masyarakat. Harapan tim penyususn, Diktat ini dapat
digunakan sebaik-baiknya dalam pencapaian kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan
yang diharapkan dan Diktat ini dapat menjadi awal pengembangan Diktat Panduan praktikan
berikutnya. Masukan dan pengguna sangat diharapkan untuk tim penyusun.
Serang, 2013
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR KONTRAK
LEMBARAN BIODATA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
B. TUJUAN PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
BAB II LINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN
A. KOMPETENSI
B. MATERI
BAB III PROSES PEMBIBINGAN
A. METODA
B. TATA TERTIB PRAKTIKAN
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIK
BAB IV PROSES PELAKSANAAN PRAKTIKAN
A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA
B. MATRIK
C. DIKTAT AJAR
BAB V EVALUASI
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa (PKMD) merupakan rangkaian terintegrasi dari program pendidikan akedemik sebelum
seorang mahasiswa dinyatakan lulus dari seluruh rangkaian dalam kurikulum pendidikan di
program studi PSKM. Program Praktek Praktik kesehatan masyarakat ini dirancang sebagai
media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan secara langsung
dilapangan.
Program Praktik kesehatan masyarakat PKMD diarahkan agar mahasiswa dapat
secara mandiri dan profesional melaksanakan praktik kesehatan masyarakat diwilayah binaan
yang telah ditentukan
1. VISI
Mahasiswa PSKM STIKes-Faletehan yang kreatif, mandiri, dan professional dalam
melaksanakan praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa di
komunitas.
2. MISI
Misi dari mata kuliah praktik kesehatan masyarakat PKMD adalah :
1. Mengarahkan mahasiswa untuk dapat menerapkan kemampuan manajerial di
dalam praktik kesehatan masyarakat PKMD, baik sebelum, selama, maupun
sesudah pelaksanaan praktikum.
2. Menstimulasi kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori dan konsep praktik
kesehatan masyarakat dalam situasi yang nyata.
3. Memonitor dan mengevaluasi kompetensi dasar mahasiswa dalam melaksanakan
praktik kesehatan masyarakat Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
5
3. TUJUAN PRAKTIK PKMD SEBAGAI BENTUK OPERASIONAL PHC
Setelah menyelesaikan program pendidikan professi tenaga kesehatan masyarakat ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Memahami praktik kesehatan masyarakat PKMD dalam konteks pelayanan
kesehatan utama.
b. Memahami pengkajian pada komunitas
c. Memahami rencana praktik kesehatan masyarakat PKMD
d. Memahami tindakan / intervensi praktik kesehatan masyarakat PKMD sesuai
dengan rencana yang disusun bersama masyarakat atau kelompok khusus dengan
mempergunakan pendekatan kemitraan, pembelajaran di masyarakat, berdasarkan
kebutuhan masyarakat.
e. Memahami evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama-sama dengan
masyarakat serta rencana tindak lanjutnya.
6
BAB IILINGKUP DAN TARGET PENCAPAIAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu menerapkan kode etik
sesuai dengan aturan di STIKes Faletehan Serang
2. Apabila mahasiswa praktikan di komunitas, mampu membina hubungan
interpersonal dengan masyarakat
3. Apabila mahasiswa menemukan kasus kesehatan masyarakat disuatu wilayah
binaan (RW/RT), mahasiswa mampu memberikan pelayanan aspek kesehatan
masyarakat dengan mengunakan konsep-konsep dasar praktik kesehatan masyarakat
dan sesuai dengan langkah-langkah praktik PKMD
4. Apabila mahasiswa telah mengindentifikasi masalah yang berhubungan
dengan aspek kesehatan masyarakat, mahasiswa mampu melakukan rencana tindakan
dengan benar
5. Apabila mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan komunitas yang
memerlukan rujukan mahasiswa mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang
di wilayah tersebut.
B. KOMPETENSISetelah menyelesaikan praktik kesehatan masyarakat, mahasiswa diharapkan
memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Melaksanakan praktikan yang professional:
a. Berkomunikasi secara professional dengan masyarakat dan tenaga kesehatan
b. Melindungi masyarakat dari kelalaian tindakan kesehatan masyarakat
c. Memiliki komitmen terhadap tujuan praktik kesehatan masyarakat yang
ditujukan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas pada masyarakat
d. Mengaplikasikan program pemerintah di masyarakat
e. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
2. Menunjukan kemampuan untuk befikir kritis dan analisis
a. Mengembangkan diri secara professional terus menerus
b. Melakukan praktik kesehatan masyarakat yang didasari fakta
c. Menggunakan standar praktikan dalam penerapan Pelaksanaan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa
7
3. Memberikan pelayanan kesehatan masyarakat seperti :
a. Menyusun instrument pengkajian bersama masyarakat sesuai masalah yang
ditemukan
b. Merencanakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang
merefleksikan prioritas, kesinambungan dan alternatif tindakan untuk
mencapai status kesehatan yang optimal
c. Memberikan tindakan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
yang mencakup pendidikan kesehatan dan kolaborasi untuk memfasilitasi
masyarakat memenuhi kebutuhan kesehatannya
d. Menimplementasikan dan mengevaluasi efektifitas Pelaksanaan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa yang diberikan mengunakan indikator yang telah
dibakukan
e. Mendokumentasikan setiap tindakan kesehatan masyarakat dan evaluasi yang
dilakukan
4. Melakukan pengorganisasian dengan target kelompok dan bekerjasama
dengan kelompok masyarakat yang ada diwilayah tersebut
C. MATERI
KONSEP PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT PKMD
PKMD adalah : Rangkaian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan atas dasar gotong
royong dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah
untuk memenuhi kebutuhannya dibidang kesehatan dan dibidang lain yang berkaitan
agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
TUJUAN
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang
kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup.
Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka 8
2. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara
aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri
3. Menghasilkan lebih banyak tenaga – tenaga masyarakat setempat yang mampu,
terampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa
4. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa indikator :
a. Angka kesakitan menurun
b. Angka kematian menurun ; terutama Angka Kematian Bayi & Anak
c. Angka kelahiran menurun
d. Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
CIRI-CIRI PKMD
1. Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat
sendiri : dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai
kebutuhan.
2. Perencanaan kegiatan ditetapkan oleh masyarakat secara musyawarah dan mufakat.
3. Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat
dalam arti : memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang
dimiliki masyarakat.
4. Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang ; tidak
mengakibatkan ketergantungan.
5. Kegiatan dilakukan oleh tenaga – tenaga masyarakat setempat
6. Memanfaatkan teknologi tepat guna
7. Kegiatan yang dilakukan sekurang – kurangnya mencakup salah satu dari 8 unsur
PHC:
Imunisasi terhadap Penyakit – penyakit Infeksi Utama
Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan panyakit serta
pengendaliannya.
Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Dasar
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Endemik Setempat
Pengobatan Penyakit Umum dan Ruda Paksa
Penyediaan Obat – obat Esensial
9
PRINSIP PKMD
1. Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan
kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa : Kegiatan tidak hanya terbatas pada
aspek kesehatan saja, melainkan juga mencakup aspek – aspek kehidupan lainnya
yang secara tidak langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan.
2. Dalam membina kegiatan masyarakat diperlukan kerja sama yang baik antara :
a. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga lainnya yang
bersangkutan
b. Dinas – dinas, Instansi – instansi, Lembaga – lembaga tersebut dengan
Masyarakat.
3. Dalam keadaan dimana masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau
kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang
bersangkutan
D. AREA PRAKTEK PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
Area kesehatan masyarakat di komunitas menempatkan komunitas sebagai klien.
Mahasiswa akan ditempatkan pada satu wilayah kerja Puskesmas yang diharuskan membina
masyarakat di lingkungan Rukun Tetangga (RT) untuk setiap kelompok mahasiswa. Rentang
waktu yang disediakan adalah selama dua minggu.
Kemampuan yang diharapkan dari mahasiswa yang berpraktikum di komunitas adalah :
Membina trust dengan masyarakat
Mengelola kelengkapan administratif praktikum di masyarakat secara mandiri
Melakukan pengkajian data masyarakat (data primer & data sekunder) melalui
pendekatan :
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PMKD)
Partisipatif dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)
Epidemiologis
Mengorganisir masyarakat baik dalam bentuk wadah maupun kegiatan
Membuat rancangan pembangunan masyarakat dibidang kesehatan (POA)
Melaksanakan dan mengorganisir kegiatan bersam masyarakat sesuai rencana
10
Melaksanakan evaluasi dan penilaian kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan bersama
masyarakat
Menjalin kerja sama dengan instansi terkait melalui lintas program dan lintas sektoral
Sebagai kelengkapan penilaian maka setiap mahasiswa dibebankan untuk membuat laporan
dari hasil praktikum selama di komunitas, disamping dari hasil supervisi pembimbing ke
lapangan.
E. PEDOMAN PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT PKMD
A. PENDAHULUAN
Praktik kesehatan masyarakat dilakukan dengan pendekatan PKMD. Penerapannya
bervariasi pada setiap situasi, tetapi dasar-dasar prosesnya memiliki kesamaan. Elemen-
elemen penting dalam penerapan praktik kesehatan masyarakat adalah : kesungguhan
(delibratif), (interactif), dan berorientasi kepada kebutuhan komunitas (need-oriented).
Secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
B. PENGKAJIAN
Pengkajian dalam praktik kesehatan masyarakat dapat dilihat dari 3 dimensi
komunitas, yaitu dimensi lokasi, dimensi populasi, dan dimensi sistem. Masing-masing
dimensi ini mempunyai berbagai variabel dimana antara satu dengan yang lainnya dapat
saling melengkapi. Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut
I. DIMENSI LOKASI
A. Batasan komunitas
1. Batas wilayah
2. Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
3. Peta wilayah
B. Lokasi pelayanan kesehatan
1. Tempat yankes
2. Jarak yankes
3. Cara mencapai lokasi yankes
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
2. Peta topografi
3. Kemiringan tanah
4. Ketinggian tanah
11
D. Iklim
1. Curah hujan
2. Prakiraan musim hujan dan musim panas
3. Kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis tanaman
2. Jenis hewan (ternak dan liar)
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana olah raga
2. Sarana rekreasi
3. Lingkungan pemukiman
II. DIMENSI POPULASI
A. Ukuran
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah kepala keluarga
3. Jumlah pasangan usia subur
B. Kepadatan
1. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
2. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas pemukiman
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan kelompok umur
Bayi
Batita
Balita
Usia sekolah
Usia remaja
Usia produktif
Usia lanjut
2. Berdasarkan jenis kelamin
3. Berdasarkan status marital
D. Pertumbuhan penduduk
1. Total Fertility Rate
2. Crude Birth Rate12
3. Total Mortality Rate
4. Infant Mortality Rate
5. Maternal Mortality Rate
E. Budaya penduduk
1. Latar belakang budaya / etnik penduduk
2. Sejarah budaya penduduk
F. Kelas sosial penduduk
1. Kesejahteraan:
Keluarga Pra-Sejahtera
Keluarga Sejahtera I
Keluarga Sejahtera II
Keluarga Sejahtera III
2. Kemampuan baca tulis
3. Pendidikan penduduk
4. Pekerjaan penduduk
G. Mobilitas penduduk
1. Jenis kependudukan
Penduduk menetap
Penduduk sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
Berdasarkan struktur komunitas
Berdasarkan jenis pekerjaan
III. DIMENSI SISTEM SOSIAL
A. Sistem kesehatan
1. Jenis pelayanan kesehatan yang tersedia
2. Jumlah pelayanan kesehatan
3. Jenis penyakit 10 besar
4. Jumlah kader kesehatan
5. Jenis pembiayaan kesehatan
6. Kondisi kesehatan penduduk
Bayi
Balita
Ibu hamil13
Ibu menyusui
Lansia
Kelompok anak sekolah
Kelompok pekerja
7. Riwayat Kejadian Luar Biasa (KLB)
8. Kondisi kesehatan lingkungan
Pemukiman
Saluran air
Sampah
B. Sistem Pendidikan
1. Jenis pendidikan
Formal
Nonformal
Informal
2. Program pemberantasan buta huruf
C. Sistem komunitas
1. Tipe komunitas
2. Pola hidup sehat komunitas
D. Sistem Kesejahteraan
1. Program pengentasan kemiskinan
2. Kegiatan gotong royong
E. Sistem Ekonomi
1. Mata pencaharian
2. Sumber daya alam
3. Industri rumah tangga (home industri)
F. Sistem Politik
1. Cara pemilihan tokoh masyarakat formal (RT, RW)
2. Cara pemilihan tokoh masyarakat informal
3. Cara penetapan peraturan
4. Struktur pemerintahan
G. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi
2. Sarana rekreasi
H. Sistem Komunikasi14
1. Hirarki komunikasi penduduk
2. Alat / media komunikasi
I. Sistem Keagamaan
1. Aktifitas kegiatan kagamaan penduduk
2. Organisasi keagamaan
J. Sistem Legal
1. Peraturan / ketentuan
Kependudukan
Keamanan
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan data melalui :
1. Klasifikasi data
Proses klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokkan data secara keseluruhan
sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang gambaran yang
ada di komunitas. Pengklasifikasian data mengacu kepada :
a. Tujuan yang ingin dicapai
b. Merujuk kepada Program Nasional
c. Isu yang akan dimunculkan
Penyajian data hasil pengklasifikasi ini dapat berupa tabel atau diagram yang
menginformasikan tentang distribusi dan frekuensi.
Klasifikasi Distribusi Frekuensi (%)
2. Interpretasi data
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran
nyat yang terjadi di komunitas. Interpretasi data dipakai untuk melihat
kecenderungan kondisi-kondisi yang terjadi di komunitas.
C. ANALISA DATA KESEHATAN MASYARAKAT
Analisa data merupakan proses menentukan masalah kesehatan dengan mengkaitkan berbagai
data yang mendukung terhadap timbulnya suatu permasalahan kesehatan di komunitas.
15
D. RENCANA PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
1. Penentuan Prioritas Masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan masyarakat, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun prioritas masalah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
pendekatan, salah satunya adalah sebagai berikut:
Hal lain yang terpenting dalam memprioritaskan masalah kesehatan ini adalah
rasionalitas / justifikasi dari pembobotan dari setiap item masalah :
Mas
alah
Kes
ehat
an
Kes
adar
an m
asya
raka
t aka
n
adan
ya m
asal
ah
Mot
ivas
i mas
yara
kat d
alam
men
yele
saik
an m
asal
ah
Kem
ampu
an te
naga
kese
hata
n m
asya
raka
t unt
uk
mem
peng
aruh
i dal
am
Ket
erse
diaa
n ke
ahlia
n ya
ng
rele
van
Kon
seku
ensi
jika
mas
alah
tak
ters
eles
aika
n
Perc
epat
an p
enye
lesa
ian
mas
alah
yan
g da
pat d
icap
ai
Jum
lah
Nila
i
PRIO
RIT
AS
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Kriteria :
Tinggi (3)
Sedang (2)
Rendah (1)
Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
1
2
3
4
2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran
Sebagai tenaga profesional, maka prencanaan dalam memberikan praktik kesehatan
masyarakat merupakan hal yang teramat penting disusun oleh tenaga kesehatan masyarakat.
Rencana praktik kesehatan masyarakat disusun dengan memperhatikan banyak faktor,
terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya masyarakatlah yang
memiliki rencana tersebut. Sebaliknya, tenaga kesehatan masyarakat hanyalah sebagai
fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk dapat menolong
dirinya sendiri.
16
Pada fase perencanaan, pertama-tama perlu ditetapkan tujuan dan sasara intervensi.
Tujuan intervensi dibuat untuk menentukan target keberhasilan suatu program di komunitas.
Tujuan ini terdiri dari beberapa tujuan jangka pendek (selama praktik di komunitas) untuk
mencapai tujuan jangka panjang yang menunjukkan sejauh mana permasalahan dapat diatasi.
3. Menentukan Strategi Intervensi
Sebagai tenaga kesehatan masyarakat onal, tentunya tenaga kesehatan masyarakat
ditutut tidak hanya sekedar menyusun rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa saja, tetapi harus mampu pula memastikan bahwa rencana tersebut
merupakan upaya yang paling maksimum, artinya tenaga kesehatan masyarakat tidak saja
dituntut untuk berperan dilevel pelaksanaan dimasyarakat saja (grassrooot), namun pula
harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif
melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat
diwujudkan. Hal ini akan memaksa tenaga kesehatan masyarakat untuk mampu bekerja sama
dengan berbagai pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga suadaya
masyarakat, maupun kalangan bisnis. Olehkarnanya penting dilakukan pendekatan strategi
yang mantap dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti
(evidence-base).
Strategi intervensi dalam praktik kesehatan masyarakat meliputi :
a. Peroses kelompok
b. Health Education
c. Partnership tenaga kesehatan - masyarakat/kemitraan
d. Kolaborasi
Untuk lebih memudahkan didalam membuat perencanaan atau Plan of Action (POA),
dapat dalam format seperti dibawah ini :
Mas
alah
Tuj
uan
Jang
ka
Panj
ang
Tuj
uan
Jang
ka
Pend
ek
Stra
tegi
kegi
atan
p. J
awab
Wak
tu
Tem
pat
Bia
ya
Ket
eran
gan
I
II
E. IMPLEMENTASI PRAKTIK KESEHATAN MASYARAKAT
17
Implementasi sering dikatakan sebagai fase aksi dari proses kesehatan masyarakat.
Didalam Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa, implementasi bukan hanya
merupakan tindakan kesehatan masyarakat, tetapi merupakan tindakan kolaborasi bersama
klien (masyarakat) maupun yang lain. hal yang harus diingat dalam implementasi praktik
kesehatan masyarakat adalah tujuan utama, yaitu menolong masyarakat untuk dapat
menolong dirinya sendiri mencapai level sehat yang optimum. Dalam melaksanakan
implementasi ini dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu fase persiapan dan fase tindakan.
Ketika dalam fase persiapan, tenaga kesehatan masyarakat harus yakin terhadap :
what, who, when, where dan how. Pada fase persiapan ini dapat digunakan tenaga kesehatan
masyarakat untuk mengklarifikasi rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat
Desa dan berbagai fasilitas yang diperlukannya. Hal yang penting untuk diingat bahwa
implementasi kesehatan masyarakat ini meminta fleksibilitas dan penyesuaian terhadap hal-
hal yang tidak dapat diantisipasi sebelumnya.
Fase tindakan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
masyarakat untuk :
1. Mengaplikasikan teori yang tepat kedalam tidakan yang dilaksanakannya.
2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untu
pengimplementasian rencana Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
3. Mempersiapkan masyarakat untuk menerima pelayanan kesehatan.
4. Memonitor dan mendokumentasikan perkembangan dari implementasi.
F. EVALUASI PRAKTIK PKMD KESEHATAN MASYARAKAT
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektifitas dalam pencapaian
tujuan yang ditetapkan. Evalusi merupakan tindakan penyelidikan yang mengaitkannya
dengan standar dan kriteria keberhasilan. Dalam praktik kesehatan masyarakat, evaluasi juga
dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of serfices), program, dan penampilan
tenaga kesehatan masyarakat. Program ini sering disebut sebagai Total Quality Management
(TQM), karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan mengukur dan
peningkatan kualitas tindakan yang diberikan kepada masyarakat. Makna dari managemen
qualitas berarti :
1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau kriteria
3. Pengumpulan informasi yang terus menerus sebagai kegiatan rutin
4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang representatif18
5. Suatu proses menyajikan hasil dari riview pada klien yakni masyarakat
Efektifitas dari praktik kesehatan masyarakat sangat tergantung pada seberapa baik
proses praktik diterapkan sebagai suatu alat untuk meningkatkan status kesehatan komunitas.
Penggunaan proses praktik kesehatan masyarakat tidak akan lengkap tanpa melihat pada
peran yang dimainkan oleh tenaga kesehatan masyarakat sebagai katalis dalam pembangunan
masyarakat. Peran sebagai katalisator indapat dilihat dari diagram dibawah ini yang pada
akhirnya akan menghasilkan partisipasi masyarakat.
Citizen control
Delegated power
Parttenaga kesehatan masyarakathip
Palacation
Consultation
Informiting
Therapy
Manipulation
-------------------------------- // -------------------------------- // --------------------------------
Non-participation Degrees of involvement Degrees of citizen power
BAB III19
PROSES BIMBINGAN
A. METODA
Proses bimbingan praktikan kesehatan masyarakat melalui tahap pra intraksi,
introduksi/orentasi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir sesuai pada tabel dibawah
ini :
Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Pembimbing Klinik
Pra intraksi o Setiap hari sebelum melaksanakan praktikan
o Pre conference
o Membuat laporan pendahuluan kegiatan
o Memahami laporan pendahuluan sesuai prosedur
o Menyiapkan/ memberikan informasi tentang komunitas yang akan dibina
o mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang laporan pendahuluan
Introduksi/orentasi o Hari pertama praktikan
o Pada awal pertemuan setiap hari praktikan
o Memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
o Orentasi yang terdiri :a. E
valuasi/validasi keadaan lahan binaan
b. Mengingatkan kontrak yang lalu (topik, tujuan, waktu, hasil yang diharapkan)
o Mengobservasi kegiatan mahasiswa
o Mengobservasi dan memberikan umpan balik
Kerja o Setiap hari praktik
o Melakukan pengkajiano Merumuskan masalah/
memvalidasi data kesehatan masyarakat binaan
o Melakukan evaluasi proses
o Membimbing dan memvalidasi kegiatan mahasiswa
o Membimbing, memvaliadasi kegiatan mahasiswa
Terminasi proses o Pada akhir petemuan setiap hari praktikan
o Post conference
o Mengevalausi hasilo Membuat modifikasi
tindakano Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya (topic, waktu, persiapan)
o Mengevaluasi hasil praktikan
o Memvalidasi hasil kegiatan mahasiswa
Terminasi akhir o Pada akhir praktikan
o Secara keseluruhan yang telah dicapai individu, komunitas dan kelompok
o Presentasi hasil kegiatan
o Memvalidasi hasil kegiatan mahasiswa
20
1. Pre-post Conference : melaksanakan diskusi mengenai
kasus dan kegiatan yang akan dilakukan mahasiswa, mengecek kesiapan mahasisswa,
mengevaluasi kegiatan mahasiswa dan kelompok.
2. Supervisi : Membimbing/mengawasi kegiatan mahsiswa
saat melakukan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa yang sesuai
dengan kebutuhan klien
3. Self evaluasi : Memberikan masukan kepeda mahasiswa
dan meminta mahasiswa atau peer group memberikan evaluasi satu sama lainnya
B. TATAT TERTIB
Selama proses pembelajaran dan bimbingan setiap mahasiswa harus mematuhi semua
tata tertib yang berlaku, tata tertib tersebut merujuk kepada tata tertib kehidupan
kampus STIKes Faletehan Serang yang terdiri dari:
1. Kehadiran praktek 100 %, apabila mahasiswa terlambat, mereka harus
melakukan kompensasi 2 kali waktu terlambatnya. Bila ada ketidakhadiran
dengan alasan yang tidak dipertanggungjawabkan, mahasiswa harus
mengganti praktek dihari lain dan diketahui oleh pembimbing dan
koordinator .
2. Mahasiswa harus mengisi daftar harian dan ditandatangani oleh pembimbing
ditempat praktik.
3. Mahasiswa berpakaian sopan dan mengunakan jas almamater, dan
mengumpulkan laporan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati (laporan
(laporan pendahuluan atau laporan kasus komunitas binaan lengkap)
4. Mahasiswa wajib berperilaku jujur, sopan, dan memperlihatkan norma-norma
moral dan kesusilaan.
5. Plagiat adalah sesuatu perilaku akademik yang terlarang. Apabila mahasiswa
terindentifikasi melakukan tindakan tersebut, maka mahasiswa akan
dikenakan saksi sesuai dengan aturan yang berlaku .
C. GAMBARAN LAHAN PRAKTIKAN
Lahan praktek yang digunakan adalah wilayah sub urban rural, kondisi ini
memerlukan kemampuan mahasiswa menerapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan
transkultural sesuai dengan kondisi masyarakat.21
Umumnya masyarakat telah mengenal budaya modern namun belum meninggalkan
budaya daerah. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara yang tepat sesuai dengan budaya
yang ada dimasyarakat tersebut dan dengan pendekatan yang mudah diterima oleh
masyarakat sehingga dapat melakasanakan praktikan yang diharapkan dalam waktu yang
terbatas.
Untuk itu mahasiswa perlu melakukan penjajakan kewilayah sebelum berkerja
bersama masyarakat dan mempelajari kondisi masyarakat berdasarkan informasi pemerintah
daerah setempat dan informasi dari puskesmas dan sumber lain.
22
BAB IVPROSES PELAKSANAAN PRAKTEK PKMD
A. PROSES KEGIATAN MAHASISWA
1. Mahasiswa secara umum akan
diberikan penjelasan program praktik oleh koordinator / pembimbing
2. Mahasiswa diharapkan meninjau
lapangan / lahan praktek yang daerahnya telah ditentukan oleh Koordinator.
Mahasiswa diharuskan mengambil wilayah praktikum setingkat Rukun Tetangga
(RT)
3. Mahasiswa melaporkan tentang
wilayah yang dijadikan tempat praktikum kepada koordinator / pembimbing
4. Koordinator mata kuliah
mendistribusikan mahasiswa kepada masing-masing pembimbing sesuai wilayah
praktikum
5. Mahasiswa mengurus
kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan praktikum di
wilayah praktikumnya kepada pembimbing masing-masing dengan mengajukan :
a. Jadwal Kegiatan
b. Kontrak Praktikum
6. Koordinator mengusahakan ijin
praktikum dari Ketua Prodi PSKM, dan menyerahkan hasilnya kepada mahasiswa
untuk ditindak lanjuti kepada :
a. Dinas Kesehatan Kabupaten
b. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten
c. Kantor Kecamatan wilayah praktikum
d. Puskesmas wilayah praktikum
e. Kepala Desa
7. 8- 10 orang mahasiswa
ditempatkan di wilayah RW secara berkelompok
8. Mahasiswa pada minggu pertama
melakukan orientasi wilayah praktikan dengan melakukan indentifikasi masalah
23
melalui struktur yang ada di masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan
lingkungan. Selanjutnya mahasiswa melakukan persiapan pertemuan dengan
masyarakat untuk mengindentifikasi masalah dan melakukan pengorganisasian
masyarakat, selanjutnya diikuti dengan penyusunan instrument.
9. Selanjutnya mahasiswa
melakukan oreintasi program puskesmas dipelayanan kesehatan setempat.
Program tersebut merupakan program prioritas dan dilanjutkan dengan presentasi
mengenai hasil yang telah di telaah program tersebut.
10. Setelah instrument siap, maka
mahasiswa bersama masyarakat menyusun rencana berdasarkan data yang
diperoleh dan diakhiri dengan penyusunan rencana tindakan awal.
11. Selanjutnya mahasiswa dapat
melakukan implementasi sesuai dengan POA terkait kebutuhan dan masalah yang
ditemukan
12. Seluruh implementasi yang
dilaksanakan dilakukan evaluasi dengan menyusun rencana tindakan lanjut
kegiatan yang disepakati.
13. Setiap kegiatan dilakukan di
nilai. Setiap mahasiswa memiliki nilai yang berbeda sesuai dengan kemampuan
yang ditampilkan dalam kegiatan yang dilakukan. Oleh karena itu, setiap anggota
mahasiswa dikelompok harus mengambil kesempatan untuk setiap kegiatan
dengan tugas yang berbeda agar mendapatkan hasil yang optimal.
14. Setiap kegiatan yang dilalui
dengan konsultasi laporan pendahuluan (format lampiran), konsultasikan minimal
2 hari sebelum kegiatan dilaksanakan oleh karena itu perencanaan sudah
dilakukan jauh hari sebelumnya, sehingga tidak terjadi pembatalan kegiatan
karena rencana yang dibuat mendadak atau belum dikonsultasikan
15. Mahasiswa akan disupervisi
disetiap kegiatan. Supervisi ini dinilai sebagai bentuk kinerja professional individu
(format terlampir). Supervise terdiri dari kerja interpersonal, knowledge, skill dan
etik dan legal.
24
BAB VEVALUASI
Proses evaluasi yang dilakukan dalam praktik kesehatan masyarakat PKMD berjalan
sesuai dengan progam yang telah direncanakan. Setiap kegiatan harian ataupun kegiatan
terencana bersama keluarga binaan termasuk dalam proses evaluasi dan dihitung sebagai
bagian dari ujian. Komponen yang dinilai adalah kinerja professional, evaluasi pre dan pos
conference, evaluasi proyek komunitas (terdiri dari persiapan dan pengorganisasisan,
perencanaa, implementasi, evaluasi). Penilaian kegiatan posyandu dan UKS dan atau UKK.
Penilaian presentasi program puskesmas 1 kali dilaksanakan per kelompok disertai dengan
penilaian laporannya, laporan proses dikumpul pada akhir pembelajaran, sehingga setiap
kelompok harus konsultasi dengan penaggung jawab kelompok selama proses praktikan
berjalan. Penjilidan diberikan kesempatan 1 minggu setelah penilaian dilakukan diakhir masa
praktik.
JENIS LAPORAN
1. Laporan kelompok (RW)
Laporan kelompok bersisi data rekapitulasi RW (gabungan RT), analisis data RW, (Plan
of Action) POA RW, implementasi dan evaluasi RW.
2. Laporan kelompok (Desa)
Laporan kelompok desa berisi data rekapitulasi dari asatu desa tempat mahasiswa praktik
(gabungan RW), analisis data desa, POA Desa, implementasi, dan evaluasi tingkat dasa.
EVALUASI PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
Bobot PKMD : 60% terdiri dari : Supervisi kegiatan : 15 %, Laporan Kegiatan : 25%,
Sosiometrik : 20%
25
FORMAT PENILAIAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
PSKM STIKES FALETEHAN SERANG
Nama Mahasiswa : _____________________________________________
N P M : __________________
Wilayah Binaan : Rt ______ Rw ______ Dusun _____________________
Desa _________________________________________
Kecamatan ____________________________________
KEGIATAN INDIKATORScore NILAI
MEAN1 2 3 4
Peng
kajia
n
Peng
umpu
lan
data
Menggunakan data primer
Menggunakan data sekunder
Mengikutsertakan masyarakat
Mengorganisir proses pengumpulan data
Ana
lisa
data
Mengikutsertakan masyarakat
Mengorganisir proses analisa data
Menggunakan metode pendekatan yang
tepat
Melakukan pengecekan data silang
Menceminkan target sasaran yang tepat
26
Mencerminkan masalah & etiologi
Merefleksikan data yang mendukung
masalah
Ren
cana
Keg
iata
n
Rum
usan
T
ujua
n
Spesifik
Dapat diukur
Dapat dicapai
Waktu yang rasional
Ren
cana
Tin
daka
n
Mencerminkan fungsi independen
tenaga kesehatan masyarakat
Melibatkan peran serta masyarakat
Kerjasama lintas program / lintas
sektoral
Sesuai dengan masalah dan kondisi
masyarakat
Kri
teri
a H
asil Standar yang rasional
Indikator yang jelas
Sesuai dengan kondisi masyarakat
Sesuai dengan sumber daya
Inte
rven
si T
inda
kan
Kes
ehat
an M
asya
raka
t
Efe
ktiv
itas T
inda
kan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana
Melaksanakan proses dokumentasi
yang tepat
Melibatkan seluruh potensi
masyarakat
Melakukan upaya rujukan yang tepat
dan benar
27
Kep
emim
pina
n
Antusias dalam menggali
pengetahuan
Kreatif dan kooperatif dalam
membina masyarakat
Berupaya meningkatkan mutu
pelayanan di masy.
Mempertimbangkan berbagai aspek
dalam implementasi
Asp
ek
Etik
Jujur dalam melaksanakan
praktikum
Menghargai hak otonomi
masyarakat
Bertanggung jawab terhadap semua
tindakan
Berupaya melakukan upaya rujukan
Eva
luas
i
Kem
ampu
an
Men
geva
luas
i
Menggunakan metoda yang sesuai
Melibatkan peran serta masyarakat
Melaksanakan evaluasi secara
berkesinambungan
Melaksanakan umpan balik terhadap
hasil evaluasi
NILAI = Jumlah Nilai : 10Nilai =
Catatan : Mutu A = 3,50 – 4,00 D = 1,80 – 1,49
B = 2,80 – 3,49 E = < 1,79
C = 2,50 – 2,79
28
Serang,…………………. 20..
Mahasiswa Pembimbing,
…………………… ……………………
29
FORMAT PENGKAJIAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA RT …… / ……
DESA : …………………………………
Puskesmas Tanggal Penduduk Jenis Bangunan
Dukuh Komunitas Tembok Unit
Kecamatan RT ½ Tembok
Unit
Kabupaten Provinsi RW / RK Kayu Unit
Luas Wilayah Jarak ke Puskesmas : Km Dukuh Bilik Unit
Waktu tempuh ke Puskesmas : Kemarau = ……………………… jam dengan ………………………
Hujan = ……………………… jam dengan ………………………
Lain-lain Unit
DISTRIBUSI KELOMPOK UMUR DISTRIBUSI TINGKAT PENDIDIKAN
No Kelp. Umur % No Pendidikan %
1 0 – 11 bln 1 Tak pernah sekolah
2 1 – 4 thn 2 Tak tamat SD
3 5 – 14 thn 3 Tamat SD
4 15 – 18 thn 4 Tamat SLTP
5 19 – 49 thn 5 Tamat SLTA
6 50 – 59 thn 6 Perguruan Tinggi
7 > 60 thn
JUMLAH JUMLAH
DATA KESEHATAN SASARAN YANKES MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
Kematian umum ibu hamil No Mata Pencaharian %
Kematian bayi ibu menyusui 1 Petani
Kematian maternal
PUS 2 Buruh Kasar
Kelahiran hidup WUS 3 Pengrajin
Kelahiran BBLR akseptor aktif 4 Pedagang
Balita < gizi bayi 5 PNS / TNI / Polisi
5 PENYAKIT TERBANYAK balita 6 Karyawan Swasta
1 anak SD kls 1 7 Pensiunan
2 anak SD kls 6 8 Lain-lain
3 usia > 60 tahun JUMLAH
4 PELAYANAN KESEHATAN LEMBAGA KEMASRT.
Tak Ada Ada
5 ibu hamil % LKMD
DATA SUMBER DAYA ibu menyusui % Pokja
Sarana Pendidikan Formal akseptor KB % PKK
TK bayi % Tradisional
SD / Sederajat balita % Kelompok Kesenian
1
SLTP / Sederajat Diare + Oralit % Kelompok Arisan
SLTA / Sederajat Imunisasi Bayi / Balita Kelompok Keagamaan
Sarana Ibadah BCG % Kelompok Pengajian
Masjid DPT % Persekutuan Doa
Gereja Polio 3 % ……………
Pura / Wihara Campak % Kelompok Akseptor
Sarana Kesehatan Hepatitis B3 % Kelompencapir
Posyandu Dasa Wisma
Pos Obat Kesehatan Wanita Kejar Paket A
Pos KB K1 DT Lengkap % Kepemudaan
Kader Kesehatan Wanita K1 – TT1 % Pramuka / Gugus
Kel.pk Dana Sehat
Wanita K1 – TT2 % Karang Taruna
Anggota Bumil TT lkp % Org. Olah Raga
Sarana Air
Bersih & PLPSehat
Tak
SehatSUMBER DANA
………………
SPT Pemerintah ………………
Sumur Gali Non Pemerintah Catatan Lain :
Mata Air Swadaya
Air Hujan Bantuan
Jamban Komunitas
SPAL
……………………, …………………… 20……
Petugas Pengumpul Data,
2
CATATAN ANEKDOT *)
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
PSKM STIKES FALETEHAN SERANG
WAKTUJENIS
AKTIVITAS
HASILKETERANGAN
PARAF
M TM Mhs Pemb
Keterangan :
*) Hanya diisi oleh pembimbing saat dilakukan supervisi
M = Memuaskan
TM = Tidak Memuaskan
1
SUPERVISI PENAMPILANPEMBAGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
MAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATSTIKES FALETEHAN SERANG
TANGGAL :FASE PENILAIAN : (pilih salah satu)
1. Membina hubungan 4. Implementasi2. Pengkajian 5. Evaluasi3. perencanaan 6. Terminasi
KRITERIA SCORE KETERANGAN1 2 3 4
FASE PERKENALAN1. Memberi salam & penghargaan2. Mengklarifikasi tujuan yg telah disepakati
bersama3. Perhatian thd masalah sekarang & saat ini4. Melakukan modifikasi rencana bila diperlukan
TEKNIK KOMUNIKASI1. Berbicara dengan sikap menghargai2. Mendengarkan secara aktif3. Memfasilitasi respon masyarakat4. Menggunakan kalimat sederhana
PENDEKATAN INTERVENSI1. Mengikutsertakan masyarakat pd setiap tahap
askes2. Mendorong diskusi yg menjadi kebutuhan
masyarakat3. Menghargai kemampuan masyarakat dalam
diskusi
FASE TERMINASI1. Klarifikasi hal yang telah didiskusikan2. Membuat kontrak lebih lanjut
TOTAL NILAINilai Akhir :……: 13= …….
Keterangan : Score 1 : Sebagian kecil kriteria ditampilkan Score 2 : beberapa kriteria ditampilkan, tetapi belum adekuatScore 3 : Sebagian besar kriteria ditampilkan adekuatScore 4 : Semua kriteria ditampilkan adekuat
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
2
FORMAT LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK(IMPLEMENTASI PKMD)
I
LAPORAN
PERSIAPAN
KEGIATAN
Bandingkan antara rancangan rencana persiapan dengan
pelaksanaan kegiatan persiapan, termasuk hambatan-
hambatan yang ditemui
II
LAPORAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
Bandingkan antara rancangan rencana kegiatan dengan
pelaksanaan kegiatan, termasuk hambatan-hambatan yang
ditemui
IIILAPORAN HASIL
KEGIATAN
Bandingkan antara rancangan kriteria dan standar dengan
hasil dari kegiatan ini .
Jika tidak/kurang behasil, apa sebabnya ?
IVUPAYA TINDAK
LANJUT
Rencanakan kegiatan tambahan ataupun kegiatan tindak
lanjut dari hasil kegiatan ini (termasuk untuk memenuhi
kekurangan dari pencapaian hasil kegiatan ).
Ataupun Modifikasi kegiatan untuk mencapai hasil yang
diinginkan
V LAMPIRANLampirkan Pre-Planning kegiatan ini, absensi, photo
kegiatan, serta hasil-hasilnya
3
FORMAT LAPORAN AKHIR KELOMPOK (DESA)
PEMBAGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESAMAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES FALETEHAN SERANG
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANPEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA
1. Pengkajian
2. Analisa data dan Permasalahan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
REFERENSI
4
FORMAT PENILAIAN SOSIOMETRIK
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESAMAHASISWA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES FALETEHAN SERANG
TANGGAL :
ASPEK YANG DINILAI NAMA KETERANGAN1 2 3 41. Kemampuan dalam memotivasi masyarakat2. Kemampuan dalam berkomunikasi dengan
masyarakat3. Memiliki inisiatif dalam kerja kelompok4. Mampu bekerjasama dalam kelompok5. Tanggung jawab dalam melaksanakan
kegiatan6. Kemampuan dalam mengelola kegiatan
kelompok
TOTAL NILAI
Keterangan : Score 1 : sebagian kecil kriteria ditampilkanScore 2 : beberapa kriteria ditampilkan, tapi belum adekuatScore 3 : sebagian besar kriteria ditampilkan adekuatScore 4 : semua kriteria ditampilkan adekuat
Nama Mahasiswa :1. …………………………………2. …………………………………3. …………………………………4. …………………………………5. …………………………………6. …………………………………7. …………………………………8. …………………………………9. …………………………………10. …………………………………
Mahasiswa, Pembimbing,
…………………… ……………………
5
REFERENSI
1. Allender, J.A. and Spradley, B.W. (2001). Community Health: Concepts and Practice.
Fifth Edition. Philadelphia : Lippincott.
2. Anderson, E.T. and Mc Farlen, J.M. (1988). Community as a client. Philadelphia : JB
Lippincott Co.
3. Depkes RI. Diktat Pedoman Kerja Puskesmas.
4. Freeman, R., and Heinrich, J. (1981). Community Health Practice. Philadelphia : WB.
Saunders Co..
6