kota hijau (green city) oleh kelompok 2 (kelas b)
DESCRIPTION
menjelaskan tentang green city (kota hijau)TRANSCRIPT
Mata Kuliah Studio Perencanaan KotaOleh Kelas BJurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Kota Hijau (Green City)
Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya
Definisi Green City (Kota Hijau)
Menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang, strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial.
Tujuan Green City
1. Green Planning and Design (Perencanaan dan Rancangan Hijau)
2. Green Open Space (Ruang Terbuka Hijau)
3. Green Waste(Pengelolaan Sampah Hijau)
4. Green Transportation(Tranportasi Hijau)
Elemen Green City5. Green Water
(Manajemen Air yang Hijau)
6. Green Energy(Energi Hijau)
7. Green Building(Bangunan Hijau)
8. Green Community(Komunitas Hijau)
1. Green Planning and Design(Perencanaan dan Rancangan Hijau)
Merupakan perencanaan tata ruang yang berprinsip pada konsep pembangunan kota berkelanjutan
Menuntut perencanaan tata guna lahan dan bangunan yang ramah lingkungan serta penciptaan tata ruang yang atraktif dan estetik
2. Green Open Space(Ruang Terbuka Hijau/ RTH)
Merupakan area yang memanjang berbentuk jalur dan / area mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah dan secara ditanam
RTH memiliki 4 fungsi, yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, fungsi
Manfaat RTH berdasarkan fungsinya, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung
30% wilayah kota harus berupa RTH yang terdiri dari 20% publik dan 10% privat. (UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang)
Membangun RTH Kota
Menyusun rencana
induk RTH dan
mendelegasi perda RTH
Menentukan daerah yang tidak boleh dibangun /
dipreservasi
Menghijaukan
Bangunan (Green Roof /
Green Wall)
Menambah lahan
RTH baru
Meningkatan
kualitas RTH kota
Mengakuisisi RTH
privat
Mengembangkan koridor hijau
Meningkatan peran
serta masyarakat / partisipasi
publik
3. Green Waste(Pengelolaan Sampah Hijau)
Green waste adalah pengelolaan sampah hijau yang berprinsip pada reduce (pengurangan), reuse (penggunaan ulang) dan recycle (daur ulang).
Pengelolaan sampah hijau juga harus didukung oleh teknologi pengolahan dan pembuangan sampah yang ramah lingkungan.
4. Green Transportation(Tranportasi Hijau)
Gerakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam memenuhi pemenuhan kebutuhan masyarakat
Transportasi umum hijau yang fokus pada pembangunan transportasi massal yang berkualitas
Bertujuan untuk meningkatkan penggunaan transportasi massal, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penciptaan infrastruktur jalan yang mendukung perkembangan transportasi massal, mengurangi emisi kendaraan, serta menciptakan ruang jalan yang ramah bagi pejalan kaki dan pengguna sepeda.
5. Green Water(Manajemen Air yang Hijau)
Konsep green water bertujuan untuk penggunaan air yang hemat serta penciptaan air yang berkualitas.
Dengan teknologi yang maju, konsep ini bisa diperluas hingga penggunaan hemat blue water (air baku/ air segar), penyediaan air siap minum, penggunaan ulang dan pengolahan grey water (air yang telah digunakan), serta penjagaan kualitas green water (air yang tersimpan di dalam tanah).
6. Green Energy(Energi Hijau)
Green energi adalah energi yang dihasilkan sedemikian rupa untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
Sumber energi hijau ialah matahari, angin, nuklir, panas bumi, dan energi hidro, yang menghasilkan sedikit / bahkan tidak memiliki dampak & konstribusi terhadap perubahan iklim
7. Green Building(Bangunan Hijau)
Green building adalah struktur dan rancangan bangunan yang ramah lingkungan dan pembangunannya bersifat efisien, baik dalam rancangan, konstruksi, perawatan, renovasi bahkan dalam perubuhan.
Green building harus bersifat ekonomis, tepat guna, tahan lama, serta nyaman.
Green building dirancang untuk mengurangi dampak negatif bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dengan penggunaan energi, air, dan lain-lain yang efisien, menjaga kesehatan penghuni serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.
8. Green Community(Komunitas Hijau)
Green community adalah strategi pelibatan berbagai stakeholder dari kalangan pemerintah, kalangan bisnis dan kalangan masyarakat dalam pembangunan kota hijau.
Green Community tidak berdiri sendiri, melainkan terdapat keterkaitan antar komponen penyusun kota lainnya, seperti green waste dan green transportation.
Organisasi lingkungan antar pemerintah, organisasi pemerintah, dan organisasi non pemerintah ,yaitu: World Wide Fund for Nature (WWF), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), United Nations Environment Programme (UNEP),
1. Pembangunan kota harus sesuai peraturan UU yang berlaku
2. Konsep Zero Waste3. Konsep Zero Run-off4. Infrastruktur Hijau5. Transportasi Hijau6. Ruang Terbuka Hijau seluas 30% dari luas kota7. Bangunan Hijau8. Partisispasi Masyarakat
Kriteria Konsep Green City
1. Smart Green City Planning2. Konsep CPULS
(Continuous Productive Urban Landscapes)
3. Integrated Tropical City
Pendekatan Green City yang dapat diterapkan dalam manajemen pengembangan kota
1. Smart Green City Planning
Konsep Utama
Konsep kawasan
berkeseimbangan ekologis
Konsep desa ekologis yang terdiri atas penentuan letak
kawasan, arsitektur, dan transportasi
Konsep kawasan perumahan
berkoridor angin (wind corridor
housing complex)
konsep kawasan pensirkulasian
air (water circulating complex)
konsep taman tadah hujan (rain
garden)
2. Konsep CPULS(Continuous Productive Urban Landscapes)
Konsep penghijauan kota ini merupakan pengembangan landscape yang menerus dalam hubungan urban dan rural serta merupakan landscape productive.
3. Integrated Tropical City Konsep ini cocok untuk kota yang
memiliki iklim tropis seperti Indonesia
Memenuhi kebutuhan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di suatu kawasan, sehingga dapat mengurangi bahkan memecahkan masalah lingkungan, bencana alam, polusi udara rendah, bebas banjir, rendah kebisingan dan permasalahan lingkungan lainnya
Pelaksanaan penghijauannya tidak terkonseptual, sehingga menimbulkan citra penghijauan asal jadi tanpa melihat siapa yang dapat mengambil manfaat positif dari penghijauan.
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana UU No. 7 Tahun 2007 tentang Sumberdaya Air UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Dasar Hukum Pelaksanaan Praksara Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)
Konsep Utama PendekatanSmart Green City Planning Kawasan berkeseimbangan ekologis. Strateginya: upaya
penyeimbang air, CO2, dan energi Desa ekologis yang terdiri atas penentuan letak kawasan,
arsitektur, dan transportasi. Strateginya: kesesuaian dengan topografi, koridor angin, sirkulasi air untuk mengontor klimat mikro, efisiensi bahan bakar, serta transportasi umum
Kawasan perumahan berkoridor angin (wind corridor housing complex). Strateginya: pengurangan dampak pemanasan
Kawasan persirkulasian air (water circulating complex). Strateginya: daur ulang air hujan untuk menjadi air baku
Tanam tadah hujan (rain garden)
Kota Hijau (Green City) ialah kota yang semuanya merupakan konstruksi buatan manusia seperti jalan dan bangunan berpadu dalam harmoni yang seimbang dengan lingkungan, masyarakat, dan perekonomian, dan semua itu dikelola oleh pemerintahan yang bertanggung jawab, terbuka kepada rakyatnya serta bekerja sama dengan masyarakat melalui proses parsipatif.
Kesimpulan
Terima Kasih