kti teh hijau sebagai pencerah kulit
DESCRIPTION
KTITRANSCRIPT
KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (CAMELLIA
SINENSIS (L)) SEBAGAI BLEACHING SKIN
PADA MATA PANDA
ASEP SUHANDI (21111059), GARNADI JAFAR, M.Si., Apt.
ABSTRAK
Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Kulit memiliki
karakter yang berbeda-beda. Seperti pada kulit wajah dengan tebal tipis. Wajah merupakan bagian
tubuh yang paling sering ditatap atau diperhatikan oleh orang lain. Salah satu permasalahan pada
kulit wajah adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark circle) atau lebih dikenal sebagai mata
panda. Mata panda adalah salah satu contoh dari pigmentasi kulit. Enzim tirosinase merupakan
pemeran penting dalam terjadinya pigmentasi kulit. Ekstrak teh (Camellia sinensis (L)) memiliki
aktivitas daya hambat terhadap tirosinase sehingga melanin yang merupakan pembentuk pigmen
hitam tidak akan terbentuk. Sehingga secara perlahan-lahan lingkaran hitam pada mata panda akan
tersamarkan. Antioksidan polifenol teh hijau mampu menghambat secara maksimum aktivitas
tirosinase, terutama katekin komponen epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC)
dan epicatechin-3-gallate (ECG) yang mempunyai daya hambat terhadap terjadinya pigmentasi
karena paparan UVB. Sehingga teh hijau (Camellia sinensis (L)) dapat menjadi alternatif bleaching
skin alami sebagai formulasi sediaan untuk membantu memudarkan pigmentasi kulit mata panda.
Hidrogel merupakan aplikator yang cocok diterapkan dalam penghilangan pigmentasi kulit mata
panda. Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah, cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping
itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai
matriks untuk pengendalian pelepasan obat, pembalut luka bakar, membran hemodialisis, super
absorbant, dan sebagainya.
Kata kunci : mata panda, hidrogel, ekstrak teh hijau, bleaching skin.
ABSTRACT
Skin is the first barrier of bodies defense that is owned by a variety of body. Skin has a different
character. Like on the sin face with a thin thick. Face is the body part that most often stare or
noticed by other. One of the problems of the skin is dark circles or better known as mata panda.
Mata panda is an one example of skin pigmentations. The tyrosinase is an important role of the skin
pigmentation. green tea extract (Camellia sinensis (L)) has inhibitory activity against tyrosinase
thus forming pigment melanin which is black will not be formed.So slowly dark circle will be
masked. Antioxidant of green tea extract can inhibit the activity of tyrosinasemaximum several,
especially epigallocatechin gallate (EGCG), epigallocatechin (EGC) and epicatechin-3-gallate
(ECG) that have inhibitory effect on the occurence of pigmentation due to UVB exposure. So green
tea extract (Camellia sinensis (L)) can be an alternative as a natural bleaching skin to preparation
formulation help diminish pigmentation mata panda. Hydrogel an applicator that is suitable to help
diminsh skin pigmentation mata panda. Hydrogel is biocompatible in the blood, body fluids, and
tissues of living. In addition, hydrogels also has a water permeability high enough, so that it can be
used as a matrix for drug release control, burns dressings,hemodialysis membranes, super
absorbant and so on.
Keyword : Dark circle, hydrogel, green tea extract,bleaching skin.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 2
PENDAHULUAN
Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai
pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Sehingga
proteksi pertama terhadap ancaman dari luar
atau agent peyakit tergantung dari kondisi
kulit. Menurut (Retno dan Fatma, 2007).
“Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat
penting bagi tubuh diantaranya adalah
memungkinkan bertahan dalam berbagai
kondisi lingkungan, sebagai barrier infeksi,
mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, eksresi dan metabolisme”.
Kulit memiliki karakter yang berbeda-beda.
Seperti pada kulit wajah dengan tebal tipis,
menyebabkan sedikit goresan benda tajam
dapat dengan mudah melukai wajah, adanya
paparan sinar matahari berlebih dapat
membuat intensitas warna kulit wajah menjadi
berubah, infeksi bakteri acne dapat membuat
kulit wajah berjerawat akibat produksi sebum
di kulit wajah yang berlebih.
Wajah merupakan bagian tubuh yang paling
sering ditatap atau diperhatikan oleh orang
lain. Bagian tubuh pertama yang dilihat oleh
setiap individu saat berjumpa tidak lain adalah
wajah karena dari wajah dapat teridentifikasi
“who we are, how we are, where we are, and
sometimes what we hope to be”. Selain itu,
kulit wajah akan menggambarkan bagaimana
kepribadian, kesehatan, hingga usia seseorang.
Salah satu permasalahan pada kulit wajah
adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark
circle) atau lebih dikenal sebagai mata panda.
Mata panda dapat terjadi secara alami maupun
akibat dari berbagai faktor seperti genetika,
kurang tidur, animea, defisiensi vitamin K,
penyakit hati, dehidrasi, merokok dan minum
alkohol, terlalu banyak terpapar sinar
matahari, alergi.
Mata panda merupakan pigmentasi kulit.
Pigmentasi kulit terjadi akibat adanya melanin,
pigmen hitam, pada lapisan dalam epidermis.
Makin banyak melanin, makin gelap warna
kulit. Pembentukan melanin disebabkan oleh
adannya aktivitas enzim tirosinase.
Antioksidan polifenol teh hijau telah terbukti
mampu menghambat secara maksimum
aktivitas tirosinase.
Dengan adanya aktivitas daya hambat
tirosinase dari ekstrak teh maka pembentukan
pigmen hitam khususnya pada mata panda
akan berkurang. Sehingga secara perlahan-
lahan lingkaran hitam pada mata panda akan
tersamarkan. Oleh karena itu, ektrak teh
digunakan sebagai bahan aktif yang berperan
dalam pigmentasi kulit (bleaching skin).
Masyarakat cenderung mudah dan cepat
memperoleh informasi. Sehingga saat ini
masyarakat lebih banyak mengenal teh sebagai
antioksidan padahal lebih dari itu teh banyak
memiliki manfaat tak terkecuali bleaching
skin. Dengan didukungnya kekayaan alam
Indonesia yang melimpah ruah, selain sebagai
negara pemilik iklim subtropis menjadikan
komoditas teh sebagai salah satu kekayaan
alam dan merupakan bagian dari kebutuhan
sehari-hari masyarakat.
Untuk lebih memperluas manfaat dari teh,
selanjutnya teh di ekstraksi dan diformulasikan
dengan gel. Dari berbagai macam turunan gel.
Hidrogel merupakan aplikator yang cocok
diterapkan dalam penghilangan pigmentasi
kulit mata panda.
“Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,
cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping
itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air
yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan
obat, pembalut luka bakar, membran
hemodialisis, super absorbant, dan
sebagainya” (Anonim, 1989).
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 3
Sumber : www.google.co.id/search?q=gambar+kulit&source
Gambar 1
Lapisan kulit
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Retno dan Fatma, 2007). “Kulit
merupakan organ yang berfungsi sangat
penting bagi tubuh diantaranya adalah
memungkinkan bertahan dalam berbagai
kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi,
mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, eksresi dan metabolisme”.
Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu :
1. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang
paling luar
2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat)
Dibawah dermis terdapat subkutis atau
jaringan lemak bawah kulit (hipodermis).
Dermis Dermis adalah lapisan yang terdiri dari
kolagen jaringan fibrosa dan elastin. Lapisan
superfisial menonjol kedalam epiermis berupa
sejumlah papila kecil. Lapisan yang lebih
dalam teretak pada jaringan subkutan dan
fasia. Lapisan ini mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfe, dan saraf.
Dermis mengandung serat yang elastis
sehingga kulit yang dikerutkan akan kembali
kebentuk semula.
Epidermis Para ahli histologi membagi epidermis dari
bagian terluar hingga kedalam 5 lapisan, yaitu:
1. Lapisan Tanduk (Stratum corneum),
sebagai lapisan yang paling atas.
2. Lapisan Jernih (Stratum lucidum), disebut
juga “lapisan barrier”
3. Lapisan Berbutir-butir (Stratum
granulosum)
4. Lapisan Malphigi (Stratum spinosum)
yang hanya selnya seperti berduri
5. Lapisan Basal (stratum basale/ stratum
germinativum) yang hanya tersusun oleh
satu lapis sel-sel basal.
Sel-sel epidermis ini disebut keratinosit.
Bagian epidermis inilah yang mempunyai
mekanisme proteksi yang sangat penting
(Elias, Feingold & Fluhr, 2003).
“Dipandang dari segi kosmetik, epidermis
merupakan bagian kulit yang menarik karena
kosmetik dipakai pada epidermis itu.
Meskipun ada beberapa jenis kosmetik
digunakan sampai dermis, namun tetap
penampilan epidermis yang menjadi tujuan
utama. Dengan kemajuan teknologi, dermis
menjadi tujuan dalam kosmetik medik”
(Iswari, dan Fatma, 2007).
Mayoritas sel epidermis adalah keratinosit
yang membuat protein keratin. Keratinosit
merupakan sel yang berasal dari ektodermal
dan jenis sel primer dalam epidermis dengan
jumlah minimal 80% dari seluruh sel yang ada.
Sel ini juga menyediakan komponen barrier
epidermal, yaitu sebagai stratum korneum.
Fungsi keratinosit hanya terbatas pada sintesis
keratin, dan juga merupakan bagian penting
dalam pertahanan imun kulit dan tubuh.
Fenomena perbedaan warna kulit.
Intensitas warna kulit secara fundamental
ditentukan oleh :
1. Jumlah melanosom yang terdapat di dalam
keratinosit dan melanosit
2. Kecepatan melanogenesis di dalam
melanosit
3. Kecepatan tranasper di dalam populasi
keratinosit.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 4
Gambar 2
Pembentukan Melanosit
Gambar 3
Perluasan melanosit menuju keratinosit
Oleh karena itu, dikenal 2 macam warna kulit :
1. Warna kulit konstitutif, yaitu warna yang
secara genetik diturunkan tanpa
dipengaruhi faktor sinar ultraviolet dan
hormon.
2. Warna kulit fakultatif, yaitu warna kulit
akibat pengaruh sinar ultraviolet dan
hormon. Warna ini jelas tampak pada
bagain badan yang tidak tertutup pakaian.
“Jenis kelamin dan ras tidak mempengaruhi
jumlah melanosit/unit area. Perbedaan pada
warna kulit terutama karena perbedaan jumlah
granul melanin” (Alya, 2004).
Pembentukan melanosom secara alami
Pembentukan melanosom di dalam melanosit
melalui melalui 4 fase (Toda et.,al., 1968)
yaitu :
Fase I : permulaan pembentukan
melanosom dari matriks protein dan tirosinase,
diliputi memberan dan berbentuk vasikula
bulat.
Fase II : disebut pre-melanosom,
pembentukan lebih sempurna, belum terlihat
adanya pembentukan melanin.
Fase III : mulai nampak adanya deposit
melanin di dalam melanin di dalam membran
vesikula. Disini mulai terjadi melanisasi
melanosom.
Fase IV : deposit melanin memenuhi
melanosom yang merupakan partikel – partikel
padat dan berbentuk sama.
Proses melanisasi melanosom terjadi di fase III
dan IV sebelum melanosom dieksresikan ke
keratinosit. Telah terbukti bahwa terdapat
korelasi antara warna kulit dan besarnya
melanosom. Kulit hitam memiliki melanosom
besar, tunggal, padat dengan melanin,
sedangkan melanosom pada orang kulit putih
tersusun dari pertikel yang bergabung dan
tidak padat dengan melanin.
Dalam diagram tersebut dijelaskan bahwa
tirosinase disintesis dalam retikulum
endoplasma yang kasar dan diakumulasikan
dalam vesikel kompleks Golgi. Vesikel yang
bebas sekarang dinamakan melanosom.
Sintesis melanin dimulai pada melanosom
tahap II, di mana melanin diakumulasikan dan
membentuk melanosom tahap III. Terakhir
struktur ini hilang dengan aktivitas tirosinase
dan membentuk granul melanin. Granul
melanin bermigrasi ke arah juluran melanosit
dan masuk ke dalam keratinosit.
Dibawah ini terdapat perpindahan melanosit
menuju keratinosit.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 5
Gambar 4
Mata panda
http://vectorvondoom.com/wp-content/uploads/2014/04/mata-panda.jpg
Pigmentasi Kulit
Pigmentasi kulit terutama akibat adanya
melanin, pigmen hitam, pada lapisan dalam
epidermis. Makin banyak melanin, makin
gelap warna kulit. Pigmetasi terutama
dikendalikan oleh hormon adrenal dan
hipofisa. Pigmentasi meningkat akibat
ultraviolet.
Pembentukan melanosom akibat sinar UV B
Paparan sinar matahari dapat menyebabkan
kulit berwarna lebih gelap karena sinar
matahari mengandung ultra violet (UV),
diantara ultra violet tersebut ultra violet B
(UVB) merupakan sinar yang paling poten
menyebabkan kerusakan jaringan kulit baik
akut ataupun kronis. Salah satu reaksi akut
akibat UVB menyebabkan terjadinya inflamasi
akut dan pigmentasi lambat pada kulit
manusia.
Sintesis melanin dapat terjadi karena paparan
sinar matahari secara langsung maupun tak
langsung. Secara langsung bila sinar UV
memicu melanosit pada membrana sel yang
akan mengahasilkan ROS (reactive oxygen
species) sebagai photoproduct, selanjutnya
ROS mengaktifkan phopholipase-C (PLC) dan
membebaskan diacetyl glycerol (DAG) dan
inositoltriphosphat. Kedua senyawa ini
bergungsi sebagai second messenger yang
akan mengaktifkan faktor nuclear sehingga
transkripsi DNA yang ada di inti sel terpicu.
Transkripsi DNA akan menghasilkan
tyrosinase dan berakhir dengan sintesis
melanin. Secara tidak langsung paparan sinar
matahari akan memicu keratinosit, dan juga
melalui pelepasan DAG kedalam sitoplasma
akan mempengaruhi transkripsi DNA yang
berujung pada sintesis dan sekresi berbagai
sitokin yang berperan sebagai mitogen bagi
melanosit untuk berproliferasi, migrasi dan
melakukan sintesis melanin.
Mata Panda
Mata Panda/ Lingkaran Hitam dibawah Mata
(dark circle) adalah merupakan salah satu
contoh dari pigmentasi kulit. Pigmentasi kulit
ini biasanya terjadi pada kulit dibawah mata.
Kulit di area mata cenderung lebih tipis
dibandingkan dengan kulit di bagian wajah
lainnya. Hal ini menyebabkan kulit di area
mata lebih mudah menunjukkan kondisi yang
sedang dialami seperti mata panda atau
penuaan yang akan tampak jelas terlihat.
Namun, adanya mata panda dapat membuat
seseorang tampak kusam dan pucat. Lebih
jauh lagi adanya mata panda dapat membuat
kepercayaan diri menurun.
Mata panda dapat terjadi disebabkan oleh
berbagai faktor. Meskipun demikian mata
panda dapat terjadi secara normal dapat
terjadi. Sebagaimana Dr. Satish Mehta (Times
of India, 2013) mengungkapkan bahwa
“Manusia memiliki pembuluh darah kecil
seperti jaring laba-laba di bawah kulit, kapiler
ini sangat halus sehingga sel darah harus antri
untuk melewatinya dan dalam beberapa proses
sebagian dari mereka bocor. Untuk mengatasi
kebocoran tersebut, enzim-enzim diciptakan
dan membuat sel darah merah menghitam.
Tipisnya kulit di sekitar mata membuat lingkar
hitam lebih mudah terlihat di area tersebut. ”
(dikutip dalam detik health, 2013).
Fator – faktor penyebab Mata panda :
a. Genetika
b. Kurang tidur
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 6
c. Merokok dan minum alkohol
d. Terlalu banyak terpapar sinar matahari
(paparan sinar matahari menarik
pigmentasi permukaan kulit dan
menciptakan lingkaran hitam
e. Alergi (setiap kondisi yang menyebabkan
mata gatal dapat menyebabkan lingkaran
gelap akibat menggosok atau menggaruk
kulit di sekitarnya).
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkaran hitam di
sekitar mata dapat terjadi akibat:
1. Anemia
Kurangnya zat besi juga membuat
oksigenasi jaringan tubuh berkurang
akibat rendahnya pasokan darah
beroksigen. Selain itu, pembuluh darah
terlihat lebih jelas di balik kulit yang
tipis di sekitar mata. Kurang oksigen
mengakibatkan darah terlihat biru
gelap.
2. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu alasan
paling umum penyebab munculnya
lingkaran hitam di bawah mata. Ketika
tubuh tidak memiliki asupan air yang
cukup, gejalanya akan sering terlihat di
area tertentu. Dehidrasi dapat
menyebabkan kelopak mata terasa
berat sehingga mata terlihat sayu. Kulit
akan kehilangan elastisitas dan
kelembabannya, sehingga kulit menjadi
kering dan mudah muncul keriput atau
kerutan. Terutama untuk di area mata,
karena kulit di sekitar mata sangatlah
tipis.
3. Penyakit hati
Lingkaran hitam juga bisa muncul
sebagai akibat dari disfungsi karena
berbagai penyakit hati, misalnya
hepatitis.
4. Defisiensi vitamin K
Kurangnya vitamin K dalam tubuh
dapat menyebabkan penggumpalan
darah dan mudah memar. Pecahnya
pembuluh kapiler dapat mengakibatkan
kantung mata menghitam sehingga
terlihat lelah dan sakit.
Bleaching Skin
“Pemutih kulit adalah suatu produk kosmetik
yang mengandung bahan farmakologis aktif
yang dapat menekan atau menghambat
pembentukan melanin atau menghilangkan
melanin yang sudah terbentuk, sehingga akan
memberikan warna kulit yang lebih putih”
(Rini, 2011).
Menurut (Charles, 2010, Hunter, 2011;
Jablonski, 2006) “Pemutihan kulit adalah
penggunaan sediaan produk kosmetik dan
produk dermatologis untuk menghilangkan
melanin dari kulit dari waktu ke waktu
(berangsur-angsur)...”. (Dikutip Dalam,
Charles, tt).
Asalan yang membuat seseorang memakai
Bleaching Skin antara lain : “...kulit yang
dianggap terlalu gelap; lebih menyukai
memiliki kulit terang, keyakinan terhadap kulit
terang dianggap lebih indah, agar dipandang
sebagai modis, modern dan memfasilitasi
mobilitas sosial, pengaruh respon to peer; dan
sebagai potensi menarik lawan jenis” (Blay,
2007; Jablonski, 2006). Dikutip Dalam
(Charles, 2012).
Mekanisme Kerja Pemutih
Menghambat produksi melanin dalam
melanosit
Mengurangi jumlah melanin yang sudah
terbentuk dalam melanosit
Merangsang ekskresi melanin dlm
epidermis
Menghambat enzim tyrosinase
Memutus rantai oksidasi, mereduksi
dopaqinin kembali menjdi DOPA
Merupakan racun selektif terhadap
melanosit
Competitive inhibitor dengan DOPA
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 7
https://www.google.co.id/
search?q=teh+hijau
Bahan Pemutih yang Aman
Berikut ini adalah bahan pemutih yang aman
digunakan[1]
:
Arbutin
Kojic Acid
Lioric extact
Chamomile Extract
Antipollon
Mulberry extract
Greentea exract
Teh
Sinonim
Camellia bohea Griff.,
C. Sinensis (L.) O.K.,
C. Theifera Dyer., Thea
sinensis L., T.assamica
Mast.,
T.cocchinchinensis
Lour., T. Cantoniensis
Lour., T. Chinensis
sims., T.viridis L.
Nama daerah Enteh (sunda)
Divisi Spermatophyte
Sub divisi Angiospermae
Kelas Dicotylydoneae
Ordo Guttiferales (Clusiales)
Famili (suku) Camelliaceae (Tehaceae)
Nama Simplisia Cameliae Folium (daun teh)
Khasisat dan sifat :
“Daun berbau aromatik dan sedikit pahit.
Berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik),
stimulansia jantung (kardiotonik), menstimulir
susunan saraf pusat, penyegar badan,
berkhasiat sebagai astringan pada saluran
cerna”. (Setiwan, 1999).
Deskripsi :
Tanaman teh umumnya ditanam diperkebunan,
dipanen secara manual, dan dapat tumbuh
pada ketinggian 200-2.300 dpl. Teh berasal
dari kawasan India bagiaan Utara dan Cina
Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang
terkenal yaitu varietas assamica yang berasal
dari Assam dan varietas sinensis yang berasal
dari Cina. Varietas assamica daunnya agak
besar dengan ujung yang runcing, sedangkan
varietas sinensis daunnya lebih kecil dan
ujungnya adak tumpul.
Daun mengandung kafein (2-3%), theobromin,
theofilin, tanin, xantin, adenin, minyak atsiri,
kuersetin, naringinin, dan natural fluoride.
Tanin mengandung zat epigallocatechin galat,
yang mampu mencegah kanker lambung dan
kerongkongan. Setiap 100 g daun teh
mempunyai kalori 17 kJ dan mengandung 75-
80% air, polifenol 25%, protein 20%,
karbohidrat 4%, kafein 2,5%, serat 27%, dan
pektin 6%.
Polifenol teh hijau merupakan antioksidan
alam yang sangat kuat karena mempunyai
gugus hidroksil yang lebih dari polifenol teh
hitam atau teh oolong.
Menurut (Dvorakova, Dorr , Valcic, 1999 dan
Katiyar, Afaq, Perez 2001).“...teh hijau
mempunyai katekin isomer sedangkan teh
hitam mempunyai katekin polimer dan teh
oolong berada diantara kedua teh tersebut.
Katekin atau polifenol merupakan suatu
senyawa yang mempunyai potensi sebagai
antioksidan alam yang poten.” (dikutip dalam
Betty, 2010)
Dalam daun teh kering mengandung senyawa
polifenol 30-35 %, komposisi predominan
polifenol teh adalah katekin (Flavan-3-ols)
yang terdiri dari empat komponen terbanyak
yaitu : epicatecin (EC), epigallocatechin
(EGC), epicatechin-3-gallate (ECG) dan
epigallocatechin gallate (EGCG), dari keempat
komponen tersebut EGCG merupakan
komponen paling efektif sebagai antioksidan
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 8
alam yang potensial sebagai kemoproventif
kutan terhadap inflamasi atau karsinogen
“Perbedaan dari beberapa jenis katekin dilihat
dari jumlah gugus hidroksilnya (-OH)”
(Robinson, 1991).
Pemanfaatan teh di masyarakat
1. Teh hijau banyak digunakan dalam
industri kosmetik sebagai produk pemutih
atau pencerah kulit.
2. Teh dimanfaatkan untuk mengatasi mata
panda dengan kompres menggunakan teh
celup.
3. Teh digunakan sebagai salah satu
alternatif untuk memperpanjang
penyimpanan ikan bandeng segar pada
suhu kamar dengan cara perendaman
dalam ekstrak teh hijau (Camellia sinensis
(L) Kuntze), karena di dalamnya
mengandung senyawa bioaktif yang dapat
bersifat sebagai antimikrobia (senyawa
flavanol dan katekin).
4. Menurut (UB Prasetya Online, 2014).
"...Desa Tambakrejo sebagai sentra
produsen ikan asin non formalin karena
menggunakan alternatif pengawet alami
berupa teh dan daun pandan..." (dikutip
dari Okezone, 2014)
5. Bagi masyarakat Cina, menyuguhkan teh
bagi tamu itu adalah wajib. Karena teh
adalah simbol penghargaan dan
penghormatan bagi mereka.
Ekstraksi
Menurut (Harbone, 1987) Polifenol dapat
diisolasi dari daun teh menggunakan metode
maserasi dan cara terbaik untuk memisahkan
dan mengidentifikasi senyawa fenol adalah
dengan KLT (dikutip dalam Rustanti, 2009)
Menurut (Cheong, et.,al., 2005) dalam
(Hukmah, 2007). “Pemilihan metode maserasi
dikarenakan senyawa katekin rentan terhadap
panas sehingga tidak bagus menggunakan
metode soxhlet karena jika menggunakan
metode soxhlet konsentrasi senyawa katekin
akan mengalami penurunan” (dikutip dalam
Rustanti, 2009).
Berdasarkan penelitian Cheong, et.,al., (2005)
dalam (Hukmah, 2007) menyatakan bahwa
ekstraksi dipengaruhi bentuk sampel, lama dan
suhu ekstraksi. Oleh karena itu, menurut
(Rustanti, 2009) “Hasil ekstraksi senyawa
katekin antara daun dengan serbuk teh lebih
cepat serbuk akan tetapi dengan semakin
bertambahnya waktu hasil ekstraksi katekin
menurun”.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,
ekstraksi menggunakan pelarut air, metanol
90% dan etanol 70% memberikan kesimpulan
bahwa metanol 90% memberikan hasil
aktivitas antioksidan terbaik pada suhu 40o C.
(Shoirotul Hukmah, 2007).
Mekanisme Kerja Ekstrak teh
Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung
polifenol 8-12% dan 2-4% kafein (10-80 mg /
cangkir). Teh hijau menurunkan sel-sel
melanoma dalam kultur jaringan dan
pembentukan sel karsinoma, sel skuamosa
dengan pemberian topikal. Hal ini juga
meningkatkan diferensiasi sel keratinosit dan
meningkatkan penyembuhan luka. Banyaknya
kandungan katekin dan antioksidan aktif
ditunjukan oleh keberadaan epigallocatechin
gallate (EGCG). Semakin tinggi konsentrasi
EGCG maka semakin banyak kandungan
katekin dan antioksidan yang dimiliki. Teh
hijau memiliki konsentrasi EGCG tertinggi.
Sediaan topikal Teh hijau memproteksi
paparan sinar matahari. Hal ini dapat
mengurangi jumlah sel-sel kulit yang terbakar
sebesar 66%.
Antioksidan polifenol teh hijau mampu
menghambat secara maksimum aktivitas
tirosinase, terutama komponen EGCG, EGC
dan ECG yang mempunyai daya hambat
terhadap terjadinya pigmentasi karena paparan
UVB.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 9
Hidrogel
Hidrogel telah ditemukan oleh Wichterle and
Lim pada tahun 1960. Pada mulanya hidrogel
dicetuskan untuk penggunaan biologi. Namun,
teknologi hidrogel telah dikembangkan secara
luas oleh industi farmasi.
Hidrogel merupakan polimer hidrofilik yang
mampu menyerap sejumlah air sehingga
mengembang dan mempertahankan air
tersebut dalam keadaan mengembang (Swollen
state). (Kazanskii, Dubrovskii, 1992) dan
(Sederel, 1983).
Menurut (Rosiak JM, 1991). “Hidrogel
merupakan polimer hirofilik yang mempunyai
kemampuan mengembang (swelling) dalam
air, tetapi tidak larut dalam air, serta
mempunyai kemampuan mempertahankan
bentuk asalnya” (dikutip dalam Prasetyo,tt).
Hidrogel tidak dapat larut dalam air,
sebagaimana diungkapkan oleh (Cathy, 2000).
“...Ini disebabkan oleh adanya struktur
jaringan rantai molekul polimer yang tersusun
secara tiga dimensi yang dimiliki hidrogel
tersebut. Hidrogel juga mempunyai beberapa
keuntungan antara lain bersifat lembut,
mempunyai kandungan air yang tinggi, tidak
dapat ditembus mikroba, memiliki fleksibilitas
tinggi, mudah disterilkan terutama dengan
radiasi gamma, dan mudah dilalui oleh
oksigen. Adanya sifat-sifat ini menyebabkan
hidrogel sangat tepat untuk digunakan sebagai
pembalut luka”.
Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,
cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping
itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air
yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan
obat, pembalut luka bakar, membran
hemodialisis, super absorbant, dan sebagainya
(Anonim, 1989).
Advantages and disadvantages
Menurut (Lachman, 1994). Keuntungan
sediaan hidrogel :
1. Efek pendinginan pada kulit saat
digunakan.
2. Penampilan sediaan yang jernih dan
elegan.
3. Pada pemakaian di kulit setelah kering
meninggalkan film tembus pandang.
4. Elastis.
5. Mudah dicuci dengan air, pelepasan
obatnya baik.
6. Kemampuan penyebarannya pada kulit
baik.
Kekurangan sediaan hidrogel :
1. Harus menggunakan zat aktif yang
larut di dalam air sehingga diperlukan
penggunaan peningkat kelarutan
seperti surfaktan agar gel tetap jernih
pada berbagai perubahan temperatur.
2. Sangat mudah dicuci atau hilang ketika
berkeringat
3. Kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan harga menjadi
lebih mahal.
Mekanisme kerja Hidrogel
Pada dasarnya, hidrogel memiliki kekuatan
mekanik yang rendah. Untuk memperkuat
strukturnya, hidrogel diikat silang (Crosslink)
oleh agen-agen pengikatnya. Crosslink
merupakan suatu ikatan yang menghubungkan
satu rantai polimer lainnya, dapat berupa
interasi kovalen (kimia) maupun interaksi non
kovalen (fisik) dan dapat meningkatkan massa
molekul polimer.
Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi
kemampuan daya absorbsi hidrogel terhadap
mediumnya antara lain :
1. Variasi agen pengikat silang (formaldehid,
asetal dehid dan glutaral dehid)
2. Komposisi agen pengikat silang
3. Waktu reaksi ikat silang
Namun, semakin banyak komposisi agen
pengikat silang dan semakin lama waktu reaksi
ikat silang yang digunakan, strukturnya
semakin kuat dengan adanya peningkatan
derajat ikat silangnya sehingga daya absorbsi
dan kemampuan mengembang (swelling)
hidrogel terhadap mediumnya akan berkurang.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 10
Mekanisme Swelling
Berikut ini merupakan mekanisme terjadinya
swelling pada hidrogel :
1. Polimer yang terikat secara silang
(Crosslink)
2. Dimasukkan ke dalam suatu pelarut
3. Polimer akan mengembang (swelling)
tanpa larut didalamnya
4. Total volume akan bertambah
5. Sedangkan, fraksi yang larut dari bahan
polimer tersebut akan larut
6. Berdifusi keluar dari polimer yang
mengembang
7. Bahan pengikat silang tersebut akan
mengembang dalam fase gel polimer 3
dimensi
8. Sampai kekuatan osmotik yang seimbang
dengan regangan rantai polimer tersebut.
Formula Umum Hidrogel
a. Basis gel (gelling agent)
Sejumlah polimer digunakan dalam
pembentukan struktur berbentuk jaringan
yang merupakan bagian penting dari sistem
gel. Termasuk dalam kelompok ini adalah
gom alam, turunan selulosa, dan karbomer.
Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi
dalam media air, selain itu ada yang
membentuk gel dalam cairan non-polar.
Beberapa partikel padat koloidal dapat
berperilaku sebagai pembentuk gel karena
terjadinya flokulasi partikel. Konsentrasi
yang tinggi dari beberapa surfaktan non-
ionik dapat digunakan untuk menghasilkan
gel yang jernih di dalam sistem yang
mengandung sampai 15% minyak mineral.
Gelling agent diantaranya : Chitosan,
Cerivat selulosa (MC, Na CMC, HPMC),
Natrium Alginat, Tragakan, Gelatin,
Albumin, Carbomer, Polietilenglikol.
b. Humektan
Humektan berfungsi sebagai penjerap air,
sehingga menjaga kelembaban gel dan
berguna untuk memperlicin dan mencegah
pecahnya gel. Humektan diantaranya :
Sorbitol, Trietanolamin, Gliserin, Triacetin.
c. Pengawet (Preserpatif)
Kandungan air yang tinggi pada gel akan
menyebabkan mudahnya mikroorganisme
atau jamur tumbuh. Oleh karena itu,
pembuatan gel sangat diperlukan
penambahan zat pengawet. Zat pengawet
diantaranya : Natrium Benzoat, DMDM
Hidantion, Metil Paraben, Propil Paraben.
d. Pengental (Tickening agent)
Zat pengental adalah zat yang ditambahkan
pada formulasi gel yang berfungsi sebagai
pengental pada sediaaan gel yang akan
dibuat. Penambahana zat pengental akan
dapat meningkatkan viskositas dari sediaan
gel yang dibuat. Adapun beberapa zat yang
berfungsi sebagai pengental yang dapat
digunakan adalah Dekstrin, HPMC,
Hidroksietil Selulosa, Trehalosa,
Metilselulosa.
e. Zat pendapar (Buffer PH)
Kulit yang relatif sensitif, maka pada
formulasi gel ditambahkan larutan
pendapar, hal ini bertujuan agar sediaan gel
yang dibuat memilliki pH yang sesuai
dengan pH kulit sehingga tidak bersifat
mengiritasi. Beberapa pendapar yang dapat
digunakan diantaranya : Asam Benzoat,
Dietilamin, Na Asetat, Larutan Natrium
laktat.
f. Pengaroma (flavour)
Penambahan pewangi pada formulasi
sediaan gel berfungsi untuk memberikan
aroma tertentu yang akan memberikan nilai
estetika tersendiri pada sediaan gel yang
dibuat. Pemilihan pewangi yang
ditambahkan perlu diperhatikan
keamanannya terhadap kulit. Pewangi yang
ditambahkan tidak boleh mengiritasi kulit
dan tidak bereaksi dengan zat aktif serta
dapat tercampur homogen dengan zat
lainnya.
Pengaroma diantaranya : Etil Asetat,
Minyak Mawar, Minyak Lavender,
Manitol.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 11
g. Chelating agent
Bertujuan untuk mencegah basis dan zat
yang sensitive terhadap logam berat.
Chelating agent contohnya adalah EDTA.
h. Pelembab (Moisturizing)
Moisturizing lebih dikenal dengan
pelembab berfungsi memberikan
kelembaban pada kulit yang dibutuhkan
pada kulit. Pada dasarnya pelembab
mengandung bahan-bahan yang dapat
menarik air dari bawah kulit sambil
mencegah terjadinya penguapan.
Dipasaran kosmetik pelembab tersedia
untuk kulit kering dan ada juga untuk kulit
berminyak.
Evaluasi hidrogel secara umum
a. Organoleptis
Evaluasi organoleptis menggunakan panca
indra, mulai dari bau, warna, tekstur sedian,
konsistensi yang dilakukan terhadap subyek
responden dengan menetapkan kriterianya
pengujianya. Dilakukan penghitungan
prosentase masing-masing kriteria yang di
peroleh, pengambilan keputusan dengan
analisa statistik.
b. Evaluasi pH
Evalusi pH menggunakan alat pH meter,
dengan cara perbandingan 60 g : 200 ml air
yang di gunakan untuk mengencerkan,
kemudian aduk hingga homogen, dan
diamkan agar mengendap, dan airnya yang
di ukur dengan pH meter, catat hasil yang
tertera pada alat pH meter.
c. Daya Sebar Sebanyak 1 gram sediaaan gel diletakkan
dengan hati-hati di atas kaca berukuran 20 x
20 cm. Selanjutnya ditutup dengan kertas
mika dan diberikan pemberat diatasnya
hingga bobot mencapai 125 gram,
kemudian diukur diameter yang terbentuk
setelah 1 menit (Niyogi et al., 2012).
d. Homogenitas
Homogenitas sediaan gel ditunjukkan
dengan tercampurnya bahan-bahan yang
digunakan dalam formula gel, baik bahan
aktif maupun bahan tambahan secara
merata. Cara pengujian homogenitas yaitu
dengan meletakkan gel pada objek glass
kemudian meratakannya untuk melihat
adanya partikel-partikel kecil yang tidak
terdispersi sempurna.
PEMBAHASAN
Kulit merupakan barrier pertama dari berbagai
pertahanan yang dimiliki oleh tubuh. Sehingga
proteksi pertama terhadap ancaman dari luar
atau agent peyakit tergantung dari kondisi
kulit. Namun, peran kulit tidak hanya sebagai
protektor fisik mekanis saja, perannya bisa
sebagai protektor biologis karena komponen
sel didalam kulit dapat mensintesis berbagai
struktur biologi seperti sitokin, melanin, yang
seemuanya adalah faktor yang bersifat
protektif.
Kulit terbagi atas dua lapisan utama, yaitu
epidermis, dermis, selain itu dibawah dermis
terdapat subkutis atau jaringan lemak bawah
kulit (hipodermis).
Lapisan epiermis menjadi mayoritas perhatian
terhadap pengembangan produk kosmetik.
(Elias, Feingold & Fluhr, 2003)
mengungkapkan “Bagian epidermis inilah
yang mempunyai mekanisme proteksi yang
sangat penting” Selai itu, pendapat yang
senada juga dikemukanakan oleh (Iswari, dan
Fatma, 2007). “Dipandang dari segi kosmetik,
epidermis merupakan bagian kulit yang
menarik karena kosmetik dipakai pada
epidermis itu...”.
Wajah merupakan bagian tubuh yang paling
sering ditatap atau diperhatikan oleh orang
lain. Bagian tubuh pertama yang dilihat oleh
setiap individu saat berjumpa tidak lain adalah
wajah karena dari wajah dapat tergambarkan
kepribadian, kesehatan, hingga usia seseorang.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 12
Gambar 2
Pembentukan Melanosit
Salah satu permasalahan pada kulit wajah
adalah lingkaran hitam dibawah mata (dark
circle) atau lebih dikenal sebagai mata panda.
Mata panda dapat terjadi secara alami maupun
disebabkan oleh faktor genetika, kurang tidur,
merokok dan minum alkohol, Sinar UVB,
alergi, anemia, dehidrasi, penyakit hati.
Mata panda adalah salah satu contoh dari
pigmentasi kulit. Terjadinya pigmentasi kulit
dapat secara alami mupun disebabkan oleh
paparan sinar UVB (efek sinar UVB dan
terlebih UVC sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia. (Kariosentono, tt).
Terjadinya pigmentasi kulit melalui beberapa
fase. (Toda et.,al., 1968) mengungkapkan
melanosom dibentuk dimulai dengan
pembentukan matriks protein dan tirosinase
yang diliputi memberan dan berbentuk
vasikula bulat. kemudian terjadi pembentukan
vasikula bulat lebih sempurna namun belum
terlihat adanya pembentukan melanin. Pada
proses selanjutnya, mulai nampak adanya
deposit melanin di dalam membran vesikula.
Kemudian mulai terjadi melanisasi
melanosom. Deposit melanin memenuhi
melanosom yang merupakan partikel-partikel
padat dan berbentuk sama. Terdapat korelasi
antara warna kulit dan besarnya melanosom.
Kulit hitam memiliki melanosom besar,
tunggal, padat dengan melanin, sedangkan
melanosom pada orang kulit putih tersusun
dari pertikel yang bergabung dan tidak padat
dengan melanin.
Untuk menghilangkan adanya pigmentasi kulit
khususnya mata panda diperlukan adanya zat
aktif yang dapat mengatasi hal ini. Bleaching
skin atau pemutih kulit adalah suatu produk
kosmetik yang mengandung bahan
farmakologis aktif yang dapat menekan atau
menghambat pembentukan melanin atau
menghilangkan melanin yang sudah terbentuk,
sehingga akan memberikan warna kulit yang
lebih putih” (Rini, 2011). Menjadi trauma
tersendiri bagi para konsumen yang pernah
mengalami kegagalan dalam mengatasi mata
panda dengan menggunakan bahan kimia.
Saat ini terjadi perlombaan para produsen
kosmetik memasarkan produk pemutihnya
yang diyakininya berasal dari bahan alami,
sehingga lebih aman penggunaanya. Oleh
karena itu, back to nature tengah menjadi
trendsetter saat ini.
Teh hijau (Camellia sinensis) mengandung
polifenol 8-12% dan 2-4% kafein (10-80 mg/
cangkir). Teh hijau menurunkan sel-sel
melanoma dalam kultur jaringan dan
pembentukan sel karsinoma, Teh hijau banyak
mengadung Flavonoid katekin yang
merupakan antioksidan aktif ditunjukan oleh
keberadaan epigallocatechin gallate (EGCG).
Semakin tinggi konsentrasi EGCG maka
semakin banyak kandungan katekin dan
antioksidan yang dimiliki.
Salah satu kofaktor terjadinya mata panda
adalah adanya pembentukan melanin yang
dikatalis oleh tirosinase. Antioksidan polifenol
teh hijau mampu menghambat secara
maksimum aktivitas tirosinase, terutama
katekin turunan epicatechin-3-gallate (ECG),
epigallocatechin (EGC), epigallocatechin
gallate (EGCG), yang mempunyai daya
hambat terhadap terjadinya pigmentasi karena
paparan UVB. Sehingga teh hijau dapat
menjadi alternatif bleaching skin alami sebagai
formulasi sediaan untuk membantu
memudarkan pigmentasi kulit mata panda
dengan cara menghambat pembentukan sel
melanin (penyebab pigmentasi kulit).
Untuk memperoleh kandungan senyawa
EGCG, EGC dan ECG dalam katekin
diperlukan metode ekstraksi.
Maserasi merupakan metode yang cocok untuk
digunakan. Hal ini didasarkan pada penelitian
yang telah dilakukan menyatakan bahwa
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 13
senyawa katekin rentan terhadap panas
sehingga tidak bagus menggunakan metode
soxhlet/ cara panas lain karena akan
menurunkan kadar senyawa katekin. Pelarut
ekstraksi “yang paling baik adalah metanol
90% karena memberikan hasil aktivitas
antioksidan terbaik (pada suhu 40oC)”.
(Hukmah, 2007).
Ekstrak teh ini diformulasikan dengan gel.
Dari berbagai macam turunan gel. Hidrogel
merupakan aplikator yang cocok dterapkan
dalam penghilangan pigmentasi kulit ini.
Hidrogel bersifat biokompatible dalam darah,
cairan tubuh, dan jaringan hidup. Disamping
itu, hidrogel juga memiliki permeabilitas air
yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai matriks untuk pengendalian pelepasan
obat, pembalut luka bakar, hemodialisis, super
absorbant, dan sebagainya (Anonim, 1989).
KESIMPULAN
Hidrogel ekstrak daun teh hijau dapat
membantu menghambat terjadinya pigmentasi
mata panda secara terus menerus (semakin
gelap). Karenanya, hidrogel ekstrak daun teh
hijau membantu memudarkan mata panda
secara berangsung-angsur hingga menjadi
tersamarkan. Namun, tidak akan
menghilangkan mata panda secara spontan.
Komponen utama EGCG, EGC dan CG dalam
katekin daun teh hijau mampu menghambat
secara maksimum aktivitas tirosinase yang
berperan dalam terjadinya pigmentasi kulit
(termasuk mata panda) karena paparan UVB.
UCAPAN TERIMAKASIH
Rasa syukur atas limpahan petunjuk dan
karunia-Nya dipanjatkan kepada Alloh swt.
Robb yang Maha Menatap yang mengetahui
segala isi hati.
Rosululloh saw. sebagai panutan yang telah
memberikan contoh tuladan berupa bagaimana
menyikapi permasalahan hidup, bertutur kata
yang lembut, dan berperilaku santun menjadi
pondasi dalam penyusunan ini.
Keluarga tercinta, yang menjadi inspirasi
hidup dan sumber penyemangat yang tidak
akan tergantikan.
Teman-teman satu bimbingan yang solid dan
kompak.
DAFTAR PUSTAKA Iswari T.R., & Latifah F, (2007). “Buku
Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik”.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Zoe Diana Draelos, laurent A. Thaman.
(2006).“Cosmetic formulation of skin
care”.vol.30. Newyork City–USA : Taylor
& Francis Group.
Rustanty, Elly. (2009). “Uji efektivitas
antibakteri dan identifikasi senyawa
katekin Hasil isolasi dari daun teh
(Camellia sinensis L. Var. Assamica)”.
Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi. UIN Malang.
Hukmah, Shoirotul, (2007). “Aktivitas
Antioksidan Katekin dari Teh Hijau
(Camellia sinensis O.K. var. Assamica
(Mast)). Hasil Ekstraksi dengan Variasi
Pelarut dan Suhu”. Skripsi. Jurusan Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi. UIN
Malang.
Dalimartha, Setiawan. (1999). “Atlas Tumbuhan
obat Indinesia jilid 1”. Depok : Trubus
Agriwidya.
Sugiarto, Bertha. 1990. “Fisiologi dan anatomi
modern untuk perawat, E/2”Jakarta : EGC
Khoiriah, Nurul A. (2011). “Tinjauan pustaka
formulasi sediaan masker gel dari ekstrak
buah tomat (lycopersicum escelentum
Mill.) sebagai antioksidan”. Sekolah
Tinggi Farmasi Bandung.
Kenanga. (2008). “Tinjauan Pustaka Sediaan
Gel Alpha Arbutin yang berfungsi sebagai
pencerah kulit”. Sekolah Tinggi Famasi
Bandung.
2014 KAJIAN PUSTAKA HIDROGEL EKSTRAK DAUN
TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS (L)) SEBAGAI
BLEACHING SKIN PADA MATA PANDA
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung | 14
Fatmaningsih, Feti. (2008). “Tinjauan Pustaka
formulasi sediaan gel Ethylascorbic Acid
yang berfungsi sebagai pencerah kulit”.
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung.
[1]http://www.infonuklir.com/modules/news/arti
cle.php?stoyid=52,”TeknikIrradiasi:Sterilisasi”
http://lib.uin-
malang.ac.id/files/thesis/fullchapter/04530002.p
df Diakses pada 17/07/14 19:45 WIB.
http://www.erha.co.id/skinklopedia/keratinocyte
s\ Diakses pada 03/07/14 19:32 WIB.
http://www.restylane.com/id-ID/Indonesia/My-
story/Blog/4-Zat-dan-Vitamin-Yang-Dapat-
Mengurangi-Lingkaran-Hitam-Pada-
Mata/Diakses pada 07/07/14 14:29 WIB.
https://nanikartinah.wordpress.com/category/far
masi/teknologi-semi-solid-n-liquid/Diakses pada
05/07/14 19:44 WIB.
http://maskerorganik.com/6-faktor penyebab-
dan-cara-mengatasi-mata-panda/ Diakses pada
05/7/14 14:32 WIB.
http://bkpausm.blogspot.com/2011/01/ekstrak-
teh-hijau-untuk-pengawetan-ikan.html Diakses
pada 17/07/14 21:35 WIB.
https://zaenalramdhan.wordpress.com/tag/pharm
acist/ Diakses pada 18/07/14 06:45 WIB.