kuliah rekayasa sungai dan pantai
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
Bab 1. Pemanfaatan Sumber Daya Air Sungai Pemanfaatan air untuk irigasi Pemanfaatan air untuk pembangkit
listrik tenaga air Pemanfaatan air untuk air baku Pemanfaatan air untuk penggelontoran Pemanfaatan air untuk lalu lintas air Pemanfaatan air untuk rekreasi Pemanfaatan air untuk perikanan
Pemanfaatan Air untuk Irigasi Karena air hujan tidak dapat
mencukupi kebutuhan pengairan terutama di musim kemarau
Harus dihindari konflik, kerancuan, overlapping, dan pemanfaatan SDA secara berlebihan
Pemanfaatan Air untuk Irigasi Pemanfaatan SDA untuk irigasi perlu
memperhatikan:- Kebutuhan air (tanaman, pada petak
sawah/lahan, pada tingkat jaringan irigasi dan pada intake
- Kualitas air (persyaratan untuk masing-masing tanaman)
- Metode pemberian air yang cocok- Bangunan-bangunan irigasi yang diperlukan
supaya lebih efisien- Manajemen pemanfaatan air yang baik dari
sumbernya sampai pada tingkat pemakai air
Pemanfaatan Air untuk PLTA Pemanfaatan SDA untuk PLTA
digunakan untuk:- Penerangan- Industri- Rumah Tangga Pemanfaatan SDA untuk PLTA harus
didukung oleh topografi yang memadai
Pemanfaatan Air untuk PLTA Pada daerah yang memiliki tinggi
terjunan minimum 3 m dapat dibuat pembangkit tenaga air mikrohidro untuk keperluan listrik desa
Pada daerah yang memiliki banyak potensi air, dibuat bendungan, sehingga mempunyai tinggi jatuh yang cukup untuk PLTA
Pemanfaatan Air untuk PLTA Daya listrik dihasilkan akibat tinggi jatuh air,
memberi tekanan yang memutar turbin, dan selanjutnya mengubah energi potensial menjadi energi listrik, melalui transmisi disalurkan ke daerah-daerah yang membutuhkan
Pemanfaatan SDA untuk PLTA dapat dikategorikan:
- Pemanfaatan aliran sungai secara langsung (Run of River Plant)
- Pemanfaatan SDA untuk PLTA dengan waduk
1 = waduk 7 = generator 13 = spillway2 = power intake 8 = tail race3 = bendungan 9 = sungai4 = pipa pesat (penstock) 10 = trafo utama5 = katup utama (main inlet valve) 11 = gardu induk6 = turbin 12 = tegangan tinggi
Pemanfaatan Air untuk Air Baku Air baku: air bersih yang dipakai
untuk memenuhi kebutuhan air minum, air rumah tangga, dan industri.
Diperoleh dari: sungai, air tanah, dsb.
Air harus memenuhi persyaratan sesuai dengan kegunaannya.
Pemanfaatan Air untuk Air Baku Sumber daya air dari sungai untuk
air baku, ditampung untuk memenuhi pola distribusi kebutuhan air yang kadang-kadang tidak sesuai dengan pola debit aliran
Pemanfaatan Air untuk Penggelontoran Untuk penggelontoran sungai yang
tercemar oleh limbah industri, limbah rumah tangga, dsb.
Pemanfaatan Air untuk Lalu Lintas Air Di Indonesia belum ada kritera yang
jelas mengenai persyaratan lalu lintas air, sehingga pertimbangan utama adalah pertimbangan ekonomi
Harus diperhatikan: kedalaman (draft), lebar, arus.
Lalu lintas air banyak terdapat di pulau yang mempunyai sungai yang besar, panjang, dan hidraulika yang baik, misal: S. Musi, S.Kapuas, S.Mahakam, dll.
Pemanfaatan Air untuk Rekreasi Sarana rekreasi air: waduk, sungai,
laut.
Pemanfaatan Air untuk PerikananPemanfaatan Air untuk Perikanan Dilakukan di sungai, waduk, air payau, air Dilakukan di sungai, waduk, air payau, air
laut.laut. Dengan Kolam atau kerambaDengan Kolam atau keramba Yang perlu diperhatikan:Yang perlu diperhatikan:- Kualitas air yang sesuaiKualitas air yang sesuai- DebitDebit- Cara pemberian air, dsbCara pemberian air, dsb
Waduk
Fungsi: menampung air sungai. Tipe waduk:- Tunggal guna (single purpose)- Multi guna (multi purpose)
Waduk:Bendungan Bahan konstruksi: beton, timbunan
batu, urugan tanah, dll. Konstruksi bendungan: stabil, kuat,
awet, tidak rembes air. Lokasi bendungan: layak ekonomis,
teknis, sosial politik, dll.
Waduk:Bendungan -> Lokasi Bendungan Penentuan lokasi bendungan perlu
memperhatikan pembagian ruas wilayah sungai, umumnya ruas hulu sebagai lokasi bendungan
Memiliki elevasi yang tinggi dengan kondisi topografi tanah yang sempit dan dalam.
Memiliki daya dukung tanah dan kondisi geologi yang baik.
Umumnya memberikan bentuk bendungan yang dalam
Waduk:Bendungan -> Lokasi Bendungan Bentuk bendungan yang dalam
umumnya murah, penguapan kecil, kecil kemungkinan untuk ditumbuhi rumput.
Bendungan lokal bila memenuhi syarat lebih diprioritaskan untuk menghemat biaya konstruksi.
Waduk:Kapasitas Waduk Keandalan waduk: memenuhi
kebutuhan air sepanjang tahun selama umur rencana.
Umur rencana waduk: saat sedimen mencapai tinggi muka air minimum.
Perlu memperhatikan karakteristik waduk.
Menentukan kapasitas waduk:- Kurva massa debit- Metode simulasi
Mercu Bangunan Pelimpah
Muka Air Kondisi Debit Banjir Rencana
Tampungan Air Efektif
M.A. Minimum
Tampungan Mati
BangunanPengambilan
Debit Limpasan
Zona Volume Waduk dengan Spillway tanpa Pintu Pengatur
Kurva Karakteristik Waduk Hubungan antara elevasi, volume, dan
luas permukaan waduk
10
10.5
11
11.5
12
12.5
13
13.5
0 5000 10000 15000 20000 25000
Volume (m3)
Elev
asi (
m)
-5005001500250035004500550065007500
Luas (m2)
Volume (m³)Luas (m²)
Waduk:Sedimentasi Waduk Sedimen:- Sedimen melayang (suspended load)- Sedimen padat yang bergerak di sekitar
dasar sungai (bed load) Muatan sedimen dinyatakan dalam PPM
(part per million) Produksi sedimen: jumlah total sedimen
yang melewati setiap penampang sungai Laju produksi sedimen: volume sedimen
tahunan rata-rata
Waduk:Pengoperasian Waduk
Operasi waduk disesuaikan dengan kebutuhan air, air yang masuk ke waduk, kondisi fisik, dll.
Sj = Sj-1 + Qj + Rj (A) – Ij – Ej (A) – Oj – Spj(A)Sj = tampungan waduk pada akhir bulan ke jSj-1 = tampungan waduk pada akhir bulan sebelumnyaQj = debit masukan ke waduk pada bulan ke jRj(A) = hujan yang jatuh ke waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan wadukIj = pengambilan air dari waduk pada bulan ke jEj(A) = penguapan dari waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan wadukOj = debit limpasan sebagai outflow melewati bangunan pelimpah, bulan ke-jSpj(A) = rembesan keluar dari waduk pada bulan ke-j sebagai fungsi luas permukaan waduk
Tahapan Perencanaan Pengembangan SDA
Penentuan jenis proyek Definisi Alternatif Kelayakan Teknis KeElayakan Ekonomis Kelayakan terhadap masyarakat dan lingkungan Kelayakan pembiayaan Rancangan rinci Pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan
Kajian Ekonomi Setiap alternatif harus didefinisikan dan diidentifikasikan dengan jelas Setiap alternatif diterjemahkan ke dalam perhitungan uang Laju perkembangan bunga (rate of return) terkecil adalah alternatif yang paling menguntungkan Pemilihan alternatif dapat diputuskan berdasar kriteria:- NPV (Net Present Value)- IRR (Interest Rate of Return)- BCR (Benefit Cost Ratio)- ARR (Annual Rate of Return / Biaya tahunan)
Biaya Proyek (Cost) meliputi:- Biaya konstruksi- Biaya pemeliharaan- Biaya operasi- Biaya asuransi- Dll. Biaya Pemasukan (Benefit) meliputi:- Pembayaran listrik- Pembayaran air bersih- Dll Suku Bunga
Macam-macam kajian ekonomi NPV (Net Present Value): perhitungan
ekonomi nilai cost sama dengan Benefit ditinjau pada saat yang sama
IRR (Interest Rate of Return): perhitungan berdasarkan nilai bunga jika cost sama dengan benefit, jika lebih kecil dari bunga yang berlaku, maka proyek layak dibangun
BCR (Benefit Cost Ratio): jika benefit dibagi cost lebih besar dari 1, maka proyek layak dibangun
ARR (Annual Rate of Return): perhitungan biaya secara flat tahunan