lada perdu

12
LADA PERDU LADA PERDU TANAMAN PURNA KARYA PENGHASIL RUPIAH I. PENDAHULUAN Siapa yang tak kenal tanaman lada, komoditi ini cukup melegenda dalam perdagangan komoditi internasional dari sejak dulu. Namun demikian, dengan semakin terbatasnya lahan sekarang telah dikembangkan teknik budidayanya yang lebih maju. Lada perdu adalah inovasi yang mampu menjawab banyak tantangan saat ini, diantaranya tanaman ini hemat lahan dan bernilai ekonomis tinggi. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun), Dr. M. Syakir ketika dihubungi melalui telephone

Upload: justin-blanchard

Post on 28-Oct-2015

300 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perkebunan

TRANSCRIPT

Page 1: Lada Perdu

LADA PERDU

LADA PERDU TANAMAN PURNA KARYA PENGHASIL RUPIAH

I.                   PENDAHULUAN

Siapa yang tak kenal tanaman lada, komoditi ini cukup melegenda dalam perdagangan

komoditi internasional dari sejak dulu. Namun demikian, dengan semakin terbatasnya lahan

sekarang telah dikembangkan teknik budidayanya yang lebih maju. Lada perdu adalah inovasi

yang mampu menjawab banyak tantangan saat ini, diantaranya tanaman ini hemat lahan dan

bernilai ekonomis tinggi. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

(Puslitbangbun), Dr. M. Syakir ketika dihubungi melalui telephone menjelaskan soal lada perdu

ini. Menurutnya lada perdu diperoleh dari perbanyakan vegetatif bahan tanaman lada yang

berasal dari sulur/cabang buah. Keunggulan komparatif lada perdu terhadap lada tiang panjat

antara lain lebih efisien dalam penggunaan bahan tanaman untuk perbanyakan, tidak

memerlukan tiang panjat, populasi tanaman per satuan luas lebih banyak, sehingga penggunaan

Page 2: Lada Perdu

lahan lebih efisien. Lada ini gampang dipelihara dan panen lebih mudah, dapat berproduksi lebih

awal, dan sangat berpotensi dikembangkan dalam bentuk polatanam. Hasil analisis keuntungan

sosial bersih dan biaya sumber daya dalam negeri pada beberapa komoditas perkebunan (lada

perdu, lada tiang panjat mati, kelapa sawit, kakao, kopi, dan karet) menunjukkan bahwa lada

perdu menghasilkan manfaat ekonomi dan keunggulan komparatif paling tinggi. Syakir

menjelaskan pengembangan lada perdu secara monokultur layak diusahakan dengan nilai NPV

Rp. 5.252.917/ha, B/C 2,04, dan IRR 110%. Namun demikian, berdasarkan karakter morfologi,

fisiologi, lingkungan tumbuh, dan potensi ekonominya lada perdu lebih prospektif

dikembangkan dalam bentuk polatanam, seperti di bawah tegakan tanaman tahunan yang dapat

meloloskan radiasi surya 50 75% atau dikombinasikan dengan tanaman pangan semusim. Di

samping itu lada perdu dapat pula dimanfaatkan sebagai tanaman pekarangan. Tanaman ini dapat

dipolatanamkan dengan tanaman tahunan atau dikombinasikan dengan tanaman pangan

semusim, seperti jagung dan kacang tanah. Penanaman dapat dilakukan dalam bentuk tumpang

sari ataupun sistem jalur (strip cropping). Tanaman jagung yang menghendaki intensitas cahaya

penuh dan memiliki tajuk yang tinggi dapat berfungsi sebagai naungan bagi lada perdu,

sementara itu kacang tanah dapat membantu ketersediaan unsur hara nitrogen. Pada polatanam

tersebut biomass sisa panen jagung dan kacang tanah dapat dikembalikan sebagai sumber bahan

organik, sehingga diharapkan pemberian hara dari pupuk anorganik dapat dikurangi.

Lada perdu memiliki produktivitas lebih tinggi dari lada rambat.

Keuntungan teknis budidaya lada perdu

Bibit tanaman mudah tersedia

Tidak memerlukan tiang rambatan

Populasi tanaman per satuan luas lahan lebih banyak

Berumur genjah (mampu berproduksi setelah usia tanam 1 tahun)

Pemeliharaan dan penen lebih mudah

Pemanenan tidak memerlukan tangga

Tidak memerlukan pemangkasan dan pengikatan sulur

Dapat ditanam sebagai tanaman sela

Memiliki nilai estetika jika ditanam di pekarangan atau di dalam pot

Bermanfaat bagi kegiatan penelitian, misal untuk persilangan atau hibridisasi

Page 3: Lada Perdu

         Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan

         Risiko kematian tanaman akibat cekaman kekeringan relatif lebih kecil dibandingkan

penanaman secara monokultur (tanpa naungan).

         Mampu memberikan nilai tambah yang cukup signifikan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sub-balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

menunjukkan bahwa lada perdu dapat menghasilkan produksi rata-rata 200 g/pohon pada umur

dua tahun, dan 500 g/pohon pada umur 3 tahun.

Jika lada perdu ditanam dengan jarak tanam 1 x 2 m maka lahan seluas 1 hektar dapat

ditanami sampai ±4500 pohon. Dengan jumlah tanaman sebanyak ini, jika produksi lada

mencapai 900kg maka dengan harga Rp. 30.000,- /kg pemasukkan yang didapat pada dua tahun

pertama adalah Rp. 27.000.000,-

Pendapatan akan meningkat pada tahun ke tiga dimana produksi dapat mencapai 2.250kg

atau setara dengan pendapatan Rp. 67.500.000,-.Jika kita memiliki lahan atau dak atap rumah

seluas 100m2 maka kita dapat memiliki sampai 750 polybag lada yang akan memberikan

tambahan pendapatan sebesar Rp. 4.500.000,-  pada tahun ke dua dan Rp. 6.750.000,- mulai

tahun ke tiga.

II.               CARA BUDIDAYA LADA

1.   Syarat  Pertumbuhan

1.1.      Iklim

- Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.- Cukup sinar matahari (10 jam sehari).

- Suhu udara 200C - 34 0C.

- Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH.

Page 4: Lada Perdu

- Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.

1.2.  Media Tanam

- Subur dan kaya bahan organic

- Tidak tergenang atau terlalu kering

- pH tanah 5,5-7,0

- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.

- Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.

- Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.

- Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.

2. Pedoman Teknis Budidaya

2.1. Pembibitan

- Terjamin kemurnian jenis bibitnya

- Berasal dari pohon induk yang sehat

- Bebas dari hama dan penyakit

- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ±

2.000 bibit tanaman perhektar)

2.2.      Pengolahan Media Tanam

a.     Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.

b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.

Dosis kapur pertanian :

- Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha;

pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.

- Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5

= 0,9 ton/ha.

- Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH

Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.

- Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke

6,5 = 4,2 ton/ha.

Page 5: Lada Perdu

c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah

2.3.      Teknik Penanaman

- Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m).Tetapi juga

bisa ditanam dengan tanaman lain.

- Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x  15 cm dan kedalaman 50

cm.

- Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.

- Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim

hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.

- Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian

belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.

- Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur Pupuk Organik.

- Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah  dicampur pupuk dasar :

    - NPK 20 gram/tanaman

     - Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per

tanaman.

  - Segera setelah ditutup, disiram Pupuk Organik :

  - Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.

  - Alternatif 2 : 1 botol Pupuk Organik diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan

induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

  - Pemberian Pupuk Organik  selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.

2.4.      Pemeliharaan Tanaman

2.4.1.Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

2.4.2.  Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada:

Page 6: Lada Perdu

Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit. Pucuk/batang,

karena tidak memiliki dahan yang produktif. Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman

menjadi muda kembali.

2.4.3. Pemupukan Susulan

Penyemprotan POC (4-5 tutup) atau POC (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki

setiap 3 - 4 minggu sekali.

Pupuk makro diberikan sebagai berikut :

Umur

(bln)

Pupuk makro (gram/pohon)

Urea SP 36 KCl

3-4 35 15 20

4-5 35 20 25

5-6 35 25 30

6-17 35 30 35

2.4.4. Pengairan dan PenyiramanPada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak

boleh tergenang.

        2.4.5. Pemberian Mulsa        Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.

2.4.6. Penggunaan Anjang - Anjang

Sebaiknya gunakan anjang2 mati dari bahan kayu. Pangkal Anjang2 diruncingkan, bagian ujung

dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi

Anjang2.     Panjang Anjang   1 - 1,5 m.

2.5.       Hama dan Penyakit

             2.5.1.Hama

a.  Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)

 Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk

daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan

menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan

PESTISIDA.

b.     Hama bunga

Page 7: Lada Perdu

Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya,

ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang

bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1

bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTISIDA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada

tandan bunga.

c.      Hama buah

Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat

kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong.

Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6

bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan

buah. Gunakan PESTONA.

2.5.2.  Penyakit

a.     Penyakit busuk pangkal batang (BPP)

Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui.

Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman

dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan :

penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

b.     Penyakit kuning

Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus

(Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti

Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada,

ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat

lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman.

Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang,

pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

Page 8: Lada Perdu

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum

mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida

kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810,

dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan

efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

2.6.       Panen

2.6.1. Ciri dan Umur Panen

Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah

ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).

2.6.2. Cara Panen

Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian

tangkai buah yang ada diketiak dahan.

2.6.3. Periode PanenPeriode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan(dari berbagai sumber) Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Pengunjung

Mengenai Saya

Iman Suadinoto Bekerja upayakan tepat waktu setiap waktu.

Lihat profil lengkapku

Waktu Hari ini

Pengikut

Arsip Blog

►   2012 (1)

▼   2011 (6)

Page 9: Lada Perdu

o ▼   Juli (6) HOLE DRILLER UM-460 (ALAT PEMBUAT LUBANG PUPUK) PESTISIDA ORGANIK Khasiat Tanaman Kemangi LADA PERDU KHASIAT BUAH NAGA Selamat Datang di PTPN IV Unit Kebun Tanah Itam U...

Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.