lap.bimbingan rsia galeri candra-bab ppi&skp

88
Ns. Ni Made Murtini, S.Kep - Bimbingan Program Khusus 4 hari - RSIA GAL Standar No urut Elemen Penilaian SKP.I. 1 2 3 4 5 SKP.II. 1 2 3 4 SKP.III. 1 Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga MKI.19.2, EP 1) Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga AP.5.3.1, Maksud dan Tujuan) Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil pemeriksaan tersebut Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon. (lihat juga AP.5.3.1. Maksud dan Tujuan) Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai

Upload: meria-noermalasari

Post on 09-Jul-2016

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

GUHHJK

TRANSCRIPT

Page 1: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Ns. Ni Made Murtini, S.Kep - Bimbingan Program Khusus 4 hari - RSIA GALERI CANDRA

Standar No urut Elemen Penilaian

SKP.I. 1

2

3

4

5

SKP.II. 1

2

3

4

SKP.III. 1

Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien

Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.

Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2)

Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur

Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi

Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga MKI.19.2, EP 1)

Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut. (lihat juga AP.5.3.1, Maksud dan Tujuan)

Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah atau hasil pemeriksaan tersebut

Kebijakan dan prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon. (lihat juga AP.5.3.1. Maksud dan Tujuan)

Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, lokasi, pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai

Page 2: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

2 Kebijakan dan prosedur diimplementasikan

3

4

SKP.IV. 1

2

3

4

SKP.V. 1

2

Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang tidak sengaja di area tersebut, bila diperkenankan kebijakan.

Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).

Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan/ pemberi tanda.

Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional

Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur �sebelum insisi / time-out� tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.

Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).

Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.

Page 3: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

3

SKP.VI. 1

2

3

4

Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang terhadap pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan. (lihat juga AP.1.6, EP 4)

Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen dianggap berisiko (lihat juga AP.1.6, EP 5)

Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja

Kebijakan dan/atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari risiko cedera pasien akibat jatuh di rumah sakit

Page 4: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Ns. Ni Made Murtini, S.Kep - Bimbingan Program Khusus 4 hari - RSIA GALERI CANDRA

Rekomendasi

Buat dokumen kepatuhan identifikasi pasien dengan 2 pengindentifikasi

Buat dokumen kepatuhan identifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk darah

Buat dokumen pelaksanaan , lakukan evaluasi pelaksanaannya bisa dengan bantuan Tool .

Buat dokumen pelaksanaan identifikasi pasien sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis. Buat bukti pelaksanaan sosialisasi berupa daftar hadir dan dan materi yg disampaikan ( SPO identifikasi pasien )

Regulasi yang dibuat terkait SKP I : 1. Kebijakan, pedoman atau panduan Identifikasi pasien dengan 2 pengidentifikasi. 2. SPO pemasangan gelang identitas. 3. SPO Identifikasi sebelum memberikan obat, darah/produk darah,pengambilan darah/spesimen lainnya, pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur. Dokumen yang harus dibuat : Bukti sosialisasi (daftar hadir dan materi).2. Data kepatuhan pelaksanaan identifikasi pasien.

Buat dokumen pencatatan secara lengkap perintah lisan atau melalui telepon dan hasil pemeriksaan oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan.

Buat dokumen pelaksanaan pembacaan ulang secara lengkap, perintah lisan (atau melalui telepon dan hasil pemeriksaan oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan dieja bila obat yang diperintahkan termasuk obat LASA/NORUM.

Buat dokumen pelaksanaan komfirmasi perintah atau hasil pemeriksaan oleh pemberi perintah atau pemeriksaan

Regulasi yang dibuat terkait SKP II : 1. Kebijakan, pedoman atau panduan komunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif. 2. SPO komunikasi lisan atau melalui telepon. 3. SPO pelaporan hasil kritis. Dokumen yang hrs ada : 1. Bukti sosialisasi (daftar hadir dan materi). 2. Daftar hasil kritis laboratorium. 3. Data kepatuhan waktu penanganan hasil kritis.

Regulasi yang harus dibuat terkait SKP III : 1. Kebijakan, pedoman atau panduan penanganan obat High alert yang mencakup Identifikasi, lokasi pelabelan, penyimpanan obat higt alert. 2. SPO penangan obat Higt alert. Dokumen yang harus ada: 1. Daftar obat Higt alert ( Daftar Elektrolit konsentrat) , daftar obat LASA/NORUM. 2 Bukti sosialisasi (daftar hadir, materi ). 3. Data Kepatuhan pelabelan dan penyimpanan elektrolit konsentrat.

Page 5: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Lakukan sosiaisasi kebijakan dan implentasi secara konsisten dan buat bukti pelaksanaannya.

Lakukan audit kepatuhan penyimpanan Elektrolit konsentrat secara konsisten

Beri label pada obat elektrolit konsentrat dan lakukan secara konsisten, evaluasi pelaksanaannya

form keselamatan pasien , tambahkan Tanda tangan pada setiap item Sigt In, Time out dan Sigt out

Buat penandaan /marker operasi yang mudah dikenali dan berdasarkan hasil koordinasi /kesepakatan para klinisi yang melakukan pembedahan serta melibatkan pasien saat pemberian marker/penandaan. Pakai penandaan yg permanen( tidak bisa dihapus misalnya spidol permanen dan buat bukti dokumen rapat koordinasi berupa daftar hadir dan notulen rapat. sosialisasikan dan laksanakan secara konsisten dan seragam di seluruh unit kerja yang melakukan operasi termasuk tindakan operasi diluar kamar operasi.

Susun formulir checklist keselamatan pasien untuk memverifikasi tepat lokasi,tepat prosedur dan tepat pasien. Form Checklist keselamatan pasien memuat Sign In dilakukan sebelum induksi anestesi,Time Out sebelum tindakan insisi dan Sign Out sesudah tindakan operasi.segera sosialisasi dan buat dokumen bukti sosialisasi berupa daftar hadir dan materi sosialisasi. Laksanakan dan evaluasi pelaksanaannya secara terukur.

Regulasi yang dibuat terkait SKP 4 :1. Kebijakan dan Pedoman atau panduan pelayanan bedah untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien. 2. SPO Penandaan lokasi operasi. Bukti Dokumen : 1. Form checklist keselamatan pasien yang memuat Sigt In, Time Out dan Sigt Out. 3. Angka kepatuhan Sigt In, Time Out, Sigt Out. 4. Bukti sosialisasi berupa daftar hadir, materi (kebijakan, pedoman dan SPO).5 Daftar tindakan yang tidak diberi penandaan operasi(bila ada)

RS sudah menyusun pedoman dan SPO cuci tangan, sosialisasikan, laksanakan secara konsisten dan evaluasi pelaksanaannya

Lakukan sosiaslisasi dan implentasikan regulasi(pedoman dan SPO Cuci tangan), buat bukti sosialisasi berupa daftar hadir dan materi (kebijaka, SPO ) lakukan evaluais kepatuhan cuci tangan. Lakukan Monev yang terukur

Page 6: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Regulasi yang dibuat pada SKP V :1. Kebijakan dan panduan cuci tangan.2. SPO cuci tangan. 3. SPO 5 moment Cuci Tangan. Dokumen implemntasi: 1. Indikator infeksi yang terkait pelayanan kesehatan( IDO, ISK, Flebitis dll) 2. Bukti dokumen sosialisasi (daftar hadir dan materi) 3. Angka kepatuhan cuci tangan

RS sdh menyusun Form asesment awal risiko jatuh untuk pasien dewasa dan anak, untuk pasien bayi baru lahir belum ada. Buat dokumen pelaksaaannya dan semua pasien bayi baru lahir dinyatakan berisiko jatuh, buat SPO penanggulangannya dan segera sosialisasi serta implementasikan secara konsisten.buat bukti dokumen sosialisasi berupa daftar hadir dan materi.

Langkah-langkah mengurangi risiko jatuh sudah dibuat , buat dokumen pelaksaannya , segera sosialisasi dan laksanakan secara konsisten.

Lakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap keberhasilan mengurangi risiko cedera akibat jatuh dan buat laporan angka kejadian jatuh .

Regulasi yang mendukung pengurangan risiko cedera akibat jatuh: 1. Kebijakan Asesment/pengkajian ulang risiko pasien jatuh dan langkah -langkah pencegahan risiko pasien jatuh.2. Pedoman/Panduan asesment/ pengkajian dan asesment ulang risiko pasien jatuh dan langkah-langkah pencegahan risiko pasien jatuh.3. SPO Pemasangan gelang risiko jatuh. 4. Buat Form monitoring dan evaluasi hasil pengurangan cedera akibat jatuh.Laporan angka kejadian jatuh. Segera sosialisasi dan implementasikan secara konsisten. Buat bukti sosialisasi berupa daftar hadir dan materi sosialisasi

Page 7: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 8: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 9: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 10: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 11: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 12: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 13: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 14: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 15: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 16: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 17: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 18: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 19: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 20: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 21: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 22: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 23: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 24: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 25: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Ns. Ni Made Murtini, S.Kep - Bimbingan Program Khusus 4 hari - RSIA GALERI CANDRA

Standar No urut Elemen Penilaian

PPI. 1. 1

2

3

PPI. 2. 1

2

3

4

5

6

PPI. 3. 1

2

3

Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan dan pengendalian infeksi

Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah sakit, tingkat risiko, ruang lingkup program dan kompleksitasnya.

Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan sebagaimana ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian tugas

Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan dan pengendalian infeksi.

Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan dokter

Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan perawat

Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan profesional pencegahan dan pengendali infeksi

Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan urusan rumah tangga (housekeeping)

Koordinasi kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan kompleksitas rumah sakit

Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu pengetahuan terkini

Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan pedoman praktik yang diakui

Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku

Page 26: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

4

PPI. 4. 1

2

3

PPI. 5. 1

2

3

4

5

6

7

PPI. 5.1. 1

Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional atau lokal.

Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi

Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi

Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi

Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien

Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)

Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk menentukan angka infeksi biasa (endemik)

Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1).

Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku

Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara teratur.

Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah sakit.

Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi

Page 27: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

2

3

PPI. 6. 1

2

3

4

PPI. 7. 1

2

3

PPI. 7.1. 1

2

3

Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi

Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi

Rumah sakit telah menetapkan fokus program melalui pengumpulan data yang ada di Maksud dan Tujuan a) sampai f)

Data yang dikumpulkan a) sampai f) dievaluasi/dianalisis.

Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka diambil tindakan memfokus atau memfokus ulang program pencegahan dan pengendalian infeksi.

Rumah sakit melakukan asesmen terhadap risiko paling sedikit setiap tahun dan hasil asesmen didokumentasikan.

Rumah sakit telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko infeksi (lihat juga MPO.5, EP 1)

Rumah sakit telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1)

Rumah sakit mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 sampai dengan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung penurunan risiko

Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral sesuai dengan tipe peralatan

Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan

Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi risiko bagi staf dan pasien.

Page 28: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

4

PPI. 7.1.1 1

2

3

4 Kebijakan telah di monitor.

PPI. 7.2. 1

2

3

PPI. 7.3. 1

2

3

Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit.

Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa

Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada kebijakan termasuk untuk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.

Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan

Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan Tujuan)

Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan Tujuan)

Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko penularan.

Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.

Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau bekerja sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk menjamin bahwa wadah benda tajam dibuang di tempat pembuangan khusus untuk sampah berbahaya atau sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.

Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit.

Page 29: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

PPI. 7.4. 1

2

PPI. 7.5. 1

2

PPI. 8. 1

2

3

4

5

6

PPI. 9. 1

Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan baik untuk meminimalisasi risiko infeksi

Pengontrolan engineering/Engineering control diterapkan untuk meminimalisasi risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit

Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai dampak renovasi atau pembangunan (konstruksi) baru.

Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dinilai dan dikelola.

Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular harus di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman yang direkomendasikan.

Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko tinggi, yang rentan karena immunosuppressed atau sebab lain dan staf.

Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka waktu pendek ketika ruangan bertekanan negatif tidak tersedia

Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan dengan arus pasien dengan penyakit yang menular

Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan isolasi untuk infeksi airborne; bila ruangan bertekanan negatif tidak segera tersedia, ruangan dengan sistem filtrasi HEPA yang diakui bisa digunakan.

Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius

Rumah sakit mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata dibutuhkan

Page 30: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

2

3

4

5

PPI.10. 1

2

PPI.10.1. 1

2

3

PPI.10.2. 1

2

PPI.10.3. 1

2

Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan secara tepat dan benar

Rumah sakit mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan, disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.

Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di seluruh area tersebut

Rumah sakit mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang berwenang

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)

Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme pengawasan dari program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit

Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri

Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri

Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.

Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting secara epidemiologis

Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan kecenderungan data dan informasi

Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level serendah mungkin

Page 31: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

PPI.10.4. 1

2

PPI.10.5. 1

2

3

PPI.10.6. 1

2

PPI.11. 1

2

3

4

Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)

Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah

Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis

Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat

Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen

Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)

Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan pengendalian infeksi yang mengikut sertakan seluruh staf dan profesional lain, pasien dan keluarga.

Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain

Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi kepada pasien dan keluarga.

Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga KPS.7 dan TKP.5.4)

Page 32: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

5

Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap kecenderungan yang signifikan dalam data infeksi.

Page 33: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Ns. Ni Made Murtini, S.Kep - Bimbingan Program Khusus 4 hari - RSIA GALERI CANDRA

Rekomendasi

sudah sesuai

sudah sesuai

sudah sesuai

Buat SK Direktur untuk SDM IPCN dan IPCO serta IPCLN . IPCLN melibatkan unit kerja Rawat Inap, Rawat Jalan atau Poliklinik, CSSD, Kamar Operasi atau OK, kamar tindakan Kebidanan,Loundry, Gizi, Farmasi, Auskiping, dan segera lakukan sosialisasi. Buat bukti sosialisasi.

Kualifikasi IPCN dan IPCO sudah sesuai .SDM IPCN agar segera mengikuti pelatihan IPCN dan IPCLN segera dilatih tentang PPI dasar. Ada bukti sertifikat dalam File IPCN, dan IPCLN

Uraian tugas IPCN sudah ada. Segera dibuat uraian tugas IPCLN dan segera sosialisasikan . Acuan pembuat regulasi PPI I : 1. Pedoman manjerrial PPI di RS dan Fasilitas kesehatan lainnya, Depkes RI tahun 2007.2. Pedoman PPI di RS dan fasilitas Keshatan lainnya Depkes - Perdalin JHO IEGO 2007. Regulasi internal RS : 1. SK Panitia PPI/Tim. 2. SK IPCN, 3. SK IPCLN. 4. Program kerja IPCN

Sudah ada Tata hubungan kerja dg unit kerja terkait, segera sosialisasikan. Regulasi terkait PPI 2 antara lain : 1. Pedoman pengorganisasian Panitia/Tim PPI. 2. Pedoman pelayanan /operasional panitia atau Tim PPI. Dokumen yang harus dibuat: 1. Notulen rapat koordinasi dg unit kerja.2. undangan rapat, Daftar hadir dan notulen rapat koordinasi

Sudah ada segera lakukan sosialisasi kepada staf medis, buat bukti sosialisasi berupa Undangan , Daftar hadir, Notulen .

Sudah ada segera lakukan sosialisasi kepada staf perawat, buat bukti sosialisasi berupa Undangan , Daftar hadir, Notulen .

Sudah ada, segera lakukan sosialisasi kepada staf lain yaitu Farmasi, Petugas Laboratorium, Gizi, Loundry, kamar jenazah, dll dan buat bukti sosialisasi berupa Undangan , Daftar hadir, Notulen .

Agar koordinasi kegiatan PPI melibatakan Housekeeping, buat bukti pelaksanaan koordinasi ( daftar hadir rapat koordinasi, notulen rapat)

Agar koordinasi kegiatan PPI melibatakan tenaga lain: farmasi, CSSD, Londry, Laboratorium, OK, Sanitasi lingkungan, K3 dan lain-lain serta lakukan sosilisasi dan buat bukti pelaksanaan koordinasi seperti undangan, daftar hadir, notulen.

Page 34: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Agar penyusunan program PPI berdasarkan Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes tahun 2000

Buat Pola ketenagaan Tim PPI yaitu satu orang IPCO, satu orang IPCN merangkap sekretaris dan IPCLN dari berbagai unit kerja seperti Farmasi, Laboratorium, kesling, gizi, auskepping, CSSD, OK, rawat inap dan rawat jalan dan lain-lain . Buat pedoman pengorganisasian Tim PPI , Segera Lakukan sosialisasi.

Dalam Program PPI agar mencantumkan sumber daya yaitu ruangan sekretariat yg dilengkapi komputer dan printer, Alat tulis kantor, anggaran Tim PPIRS terkait kegiatan pendidikan dan pelatihan staf, pengadaan fasilitas untuk cuci tangan dan lain -lain.

Jika memungkinkan RS Tim PPI didukung dengan Sistem Informasi untuk mendukung program PPIRS (Soft ware untuk mengelola data surveilent) dalam sistem pelaporan baik laporan interen ataupun laporan ke luar (Dinas kesehatan setempat)

Program Tim PPI yang sudah ada agar disempurakan meliputi upaya menurunkan risiko infeksi pada pelayanan pasien sesuai "Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya(depkes 2007). Susunan pembuatan program harus sesuai dg tatanaskah KARS yaitu 1.Pendahuluan, 2.Latar belakang, 3. Tujuan Umum dan tujuan khusus, 4.Kegiatan pokok dan Rincian kegiatan,5.Cara melaksanakan kegiatan,6.Sasaran,7. Skedul,8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya,9. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi kegiatan

Susun program Kesehatan dan keselamat Staf dan susunan program sesuai tatanaskah KARS seperti (PPI 5. EP1) diatas

Program Surveilent yang sudah ada agar disempurnakan, sesuaikan susunan program dengan tatanaskah Kars seperti PPI 5 Ep1 diatas, sasaran harus terukur atau tentukan standar /angka kejadian yang ingin dicapai RS.

Buat program sistem investigasi Outbreak untuk penyakit infeksi (jika RS memiliki sumber daya yang memadai)

Buat Regulasi berupa kebijakan penyusunan program kerja PPI mengacu pada Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian infeksi dan fasilitas kesehatan Lainnya, Depkes 2007.

Lakuka Monitoring dan evaluasi terhadap angka kejadian infeksi yang telah ditetapkan RS (IDO, ISK, Flebitis) secara teratur dan konsisten. Dokumentasikan hasil evaluaisi angka -angka infeksi

Buat Program sesuai dengan geografis dan macam pelayanan RS serta pola penyakit yang dilayani RS

RS sudah menyusun program pada unit kerja pelayanan pasien, agar segera disosialisasikan dan dilaksanakan serta dokumentasikan. Buat Laporan pelaksanaan program

Page 35: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

RS sudah menyusun program PPI untuk staf RS, agar segera disosialisasikan dan dilaksakan serta dokumentasikan pelaksanaannya.

Buat program PPI terkait pengunjung pasien. misalnya edukasi cuci tangan untuk pengunjung RS , dokumentasikan pelaksanaannya

Tetapkan fokus program sesuai hasil pengumpulan data surveilent (IDO, Flebitis, ISK) sesuai yang ditetapkan RS, dokumentasikan pelaksanaannya.

Lakukan evaluasi atau analisa data surveilent (IDO, Flebitis, ISK) sesuai yang telah ditetapkan RS, Buat laporan panitia PPI kepada direktur RS dan lakukan sosialisasi Rekomendasi direktur ke seluruh unit kerja secara konsisten

Buat program ulang atau Reprogram yang terpokus berdasakan hasil evaluasi atau hasil analisa data Surveilent yang telah ditetapkan RS (IDO, Flebitis dan ISK) Buat laporan pelaksanaannya

Buat Laporan hasil asesment risiko infeksi pada setiap unit kerja/tahun. Reggulasi yg dibuat PPI VI : Kebijakan/panduan /SPO Surveilent. Dokumen yg dibuat : 1. Laporan panitia/Tim PPI. 2. Data surveilent, hasil analisa dan rekomendasi, Hasil Asesment risiko pada setiap unit kerja pelayanan.

Buat Kebijakan /SPO tentang menyiapkan dan menyalurkan obat yang aman dan bersih, pencampuran obat secara steril, Pelatihan bagi staf yang menyiapkan produk steril atau tehnik aseptik dalam mempersiapkan obat2-an. khusunya risiko infeksi terkait obat2-an . Bukti pelaksanaan ICRA dapat berupa hasil rapat koordinasi dg unit farmasi, Notulen rapat dan daftar hadir rapat serta Laporan pelaksanaannya

Laporan pelaksanaan atau hasil audit kepatuhan penerapan Kebijakan dan atau SPO menyiapkan dan menyalurkan obat yang aman dan bersih, pencampuran obat secara steril.

Lakukan pelatihan bagi staf klinis yang akan memberikan atau mempersiapkan obat2-an, dan bukti sertifikat. Dokumen yang di buat PPI VII : 1. Bukti pelaksanaan asesment risiko ICRA) 2. Notulen rapat. 3. Laporan Tim/panita PPI, surat usulan untuk revisi kebijakan/prosedur/edukasi staf

RS sudah memiliki Kebijakan/SPO sterilisasi, segera lakukan sosilisasi kepada staf terkait dan buat bukti sosialisasi berupa daftar hadir, notulen dan materi sosialisasi, hasil pre dan post test untuk menilai keberhasilannya. Lakukan pelaksanaan sterilisasi secara tercentral di CSSD .

Kebijakan dan SPO pembersihan /sterilisasi alat sudah ada, segera sosilisasikan kepada staf terkait. Lakukan audit kepatuhan SPO pembersihan alat yang dilaksanakan diluar CSSD sebagai bukti keseragaman pencucian alat.

Kebijakan dan SPO menajemen laundry dan linen sudah ada, segera sosilisasikan kepada staf terkait

Page 36: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Buat laporan pelaksanaan pengelolaan peralatan yang dire-Us

Buat Dokumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Dokumen hasil pemeriksaan kultur.

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumen pelaksanaan

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumen pelaksanaan

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumen pelaksanakan

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumen pelaksanaan

Buat laporan audit atau evaluasi kepatuhan pembuangan benda tajam dan jarum .

Lakukan audit kepatuhan SPO pembersihan / sterilisasi alat yang dilaksanakan diluar CSSD sebagai bukti keseragaman pencucian alat.

Regulasi berupa kebijakan, SPO pengawasan peralatan kadaluarsa sudah ada perlu disempurnakan dengan menambahkan pengelolaan linen yg infeksius dan peralatan yang di Re-Us,. Buat Daftar peralatan yagng di Re-Us serta jumlah (berapa ) kali peralatan tersebut dapat dipergunakan. Segera sosiliasikan Kebijakan dan SPO serta Buat pelaksanaan sosilisasi serta dokumen monitoringnya

Daftar peralatan yang di re-us dan singgle -us sdh ada, Segera sosilaisasikan dan buat bukti sosialisasi

Kebijakan/SPO sudah dibuat, dan sudah ada kerja sama dengan pihak ke tiga, segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumen yang dilaksanakan serta dokumen MOU dengan pihak ke tiga.

Page 37: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Lakukan proses pengontrolan terhadap fasilitas pengolahan makanan dan bukti dokumennya

Kebijakan/SPO sanitasi dapur sudah dibuat , segera lakukan sosialisasi dan bukti dokumennya. Buat penyekat antara penyimpanan barang basah dan kering di dapur, lengkapi Dapur dengan suhu pengatur ruangan dan suhu penyimpanan daging/ikan serta lengkapi dengan ceklist harian ketepatan suhu kulkas.

Kebijakan/SPO tentang ICRA renovasi sudah dibuat, segera sosilisasikan pada staf terkait dan bukti dokumen sosialisasi berupa daftar hadir, notulen dan materi yang disosialisasikan.

Kebijakan/SPO tentang dampak renovasi sudah ada , segera sosilisasikan pada staf terkait dan bukti dokumen serta sosialisasi berupa daftar hadir, notulen dan materi yang disosialisasikan. Bukti pelaksanaan (ceklist sebelum renovasi, saat renovasi dan sesudah renovasi)

TDD. RS tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk merawat pasien dengan penyakit infeksi menular melalui airbone /droplet atau menular melalui kontak. Agar RS membuat Kebijakan bahwa RS tidak memberikan pelayanan pada pasien dengan penyakit menular melalui airbone/droplet ataupun penyakit menular secara kontak

TDD. RS agar membuat Kebijakan bahwa RS tidak memberikan pelayanan pada pasien dengan penyakit menular melalui airbone/droplet ataupun penyakit menular secara kontac

TDD. Buat kebijakan bahwa RS tidak memberikan pelayanan pada pasien menular dengan airbone/kontak

TDD. RS tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk merawat pasien dengan penyakit menular secara Airbone/droplet ataupun dg kontak

TDD. RS tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk merawat pasien dengan penyakit menular secara Airbone/droplet ataupun dg kontak

TDD. RS tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk merawat pasien dengan penyakit menular secara Airbone/droplet ataupun dg kontak

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera lakukan sosilisasi dan buat bukti sosilisasinya berupa daftar hadir, materi sosialisasi

Page 38: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Lakukan penelusuran kecendrungan infeksi.Buat dokumen laporan penelusurannya

Lakukan analisa data terhadap hasil pengukuran infeksi RS(bukti dokumen analisis efidemiologi )

Bukti pelaksanaan atau kepatuhan SPO pemakaian APD dan bukti pelaksanaan (dapat berupa hasil audit pemakaian APD) pada unit kerja yang telah ditetapkan

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera sosilisasi dan buat bukti sosilisasi berupa dafrat hadir dan materi sosialisasi

Kebijakan/SPO sudah dibuat, segera sosialisasikan dan buat bukti sosilisasi, bukti kepatuhan cuci tangan pada staf terkait, buat audit cuci tangan secara spesifik misalnya staf dokter, Bidan/perawat dan ruangan serta lakukan secara konsisten.

Regulasi terkait PPI IX : acuan kebijakan : PMK 1691/2011 tentang Keselamatan pasien RS. A Guide to the implementation of the WHO Hand Hygiene Improvement Strategy 2009. Regulasi RS : Kebijakan ,panduan , SPO tentang 1. Area yang menggunakan APD.2. SPO pemakaian APD. 3. Area yang harus mencuci tangan,disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan 5,. SPO cuci tangan. Dokumen yg dibuat : Hasil pemantauan cuci tangan , sosilisasi Kebijakan/SPO .

Buat program PPI (surveilent ) laksanakan program Surveilent. Bukti dokumen berupa SPO Surveilent, program kerja PPI ( surveilent, laporan pelaksanaaan Surveilent )

Lakukan monitoring dan evaluasi (MONEV) terhadap pelaksanaan program PPI yang merupakan program Mutu RS.

Lakukan penelusuran risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (IDO, ISK, Flebitis dll) buat dokumen laporan pelaksanaannya

Sudah ada data kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan. Lakukan analisa data angka kejadian infeksi.

Lakukan monitoring angka kejadian infeksi dan ada bukti dokumen hasil pengukuran surveilent . Buat dokumen laporannya

Buat program berdasakan angka kejadian kecendrungan infeksi yg terjadi/yang didapat dan buat dokumen laporannya

Lakukan penataan ulang terkait infeksi RS dan buat stndar angka capaian infeksi yg diinginkan RS (membuat perubahan kebijakan/SPO berdasarkan hasil analisis kejadian infeksi )

Page 39: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Lakukan komparasi data infeksi dengan RS lain yang selevel, ada bukti data infeksi RS lain.Bukti dokumen permintaan data infeksi ke RS Lain

Bandingkan angka infeksi dengan data infeksi RS Lain ( Ada bukti data infeksi RS lain,Bukti data infeksi dari acuan atau data infeksi nasional, ada bukti analisis data infeski )

Buat laporan hasil pengukuran /data infeksi kepada staf medis (laporan kepada Direktur pelayaan Medis) penyampaian hasil pengukuran pada forum rapat dengan staf medis, ada bukti daftar hadir rapat, notulen dan materi berupa hasil pengkuran angka infeksi)

Buat laporan hasil pengukuran /data infeksi kepada staf perawat (laporan kepada kepala Bidan/perawat) penyampaian hasil pengukuran pada forum rapat dengan staf perawat / bidan rawat jalan dan rawat inap, ada bukti daftar hadir rapat, notulen dan materi berupa hasil pengkuran angka infeksi)

Buat laporan kepada manajemen(direktur RS) ada bukti dokumen laporan tim PPI kepada Direktur RS secara berkala(laporan bulanan)

Buat laporan PPI kepada dinas kesehatan setempat (bukti dokumen laporan kepada dinas kesehatan setempat)

Buat tindak lanjut yang berdasarkan Feed back yg diberikan oleh dinas kesehatan setempat ( ada bukti dokumen tindak lajut yg dibuat RS )

Buat program DIKLAT PPI yang melibatkan seluruh staf dan profesional RS (dokter, perawat/bidan, farmasi, analis laboratorium, staf radilogi, auskepping RS, dll) Bukti dokumen pelaksanaan program DIKLAT PPI.

Laksanaan pelatihan atau edukasi kepada seluruh staf RS (bukti dokumen laporan pelaksanaan pelatihan atau edukasi kepada seluruh staf dan profesional RS)

Buat program pemberian pendidikan PPI kepada pasien dan keluarga pasien ( ada bukti dokumen pelaksaan , dapat berupa laporan Edukasi cuci tangan kepada pasien dan keluarganya atau didokumentasikan pada catatan edukasi terintegrasi di RM pasien atau RS dapat mendokumentasikan pada buku edukasi pasien dan keluarga)

Buat program pelatihan atau edukasi PPI kepada seluruh staf RS dan bukti pelaksanaan, ada sertifikat bagi staf yang sudah mengikuti pelatihan PPI baik secara internal maupun yang dilaksanakan secara eksternal misalnya oleh PERDALIN

Page 40: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP

Bukti dokumen pelaksanaan edukasi/ reedukasi kepada staf RS sebagai respon tindak lanjut dari hasil kecendrungan angka kejadian infeksi , ada bukti dokumen data angka infeksi RS dan bukti pemberian edukasi/reedukasi PPI dapat berupa daftar hadir edukasi, materi / SPO PPI terkait yang disampaikan dan ada bukti pre dan post tes sebagai bukti peningkatan pemahaman staf RS terhadap PPI

Page 41: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 42: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 43: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 44: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 45: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 46: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 47: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 48: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 49: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 50: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 51: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 52: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 53: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 54: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 55: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 56: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 57: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 58: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 59: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 60: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 61: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 62: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 63: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 64: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 65: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 66: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 67: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 68: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 69: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 70: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 71: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 72: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 73: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 74: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 75: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 76: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 77: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 78: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 79: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 80: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 81: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 82: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 83: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 84: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 85: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 86: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 87: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP
Page 88: Lap.bimbingan RSIA Galeri Candra-Bab PPI&SKP