lapkas mk kulkel

8
LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama : An. A. M. S Umur : 9 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia Alamat : Gerian Atas Lingkungan V, Bitung Agama : Kristen Protestan Pekerjaan : Siswa SD Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar (SD) Status pernikahan : Belum Menikah Tanggal pemeriksaan : 16 April 2015 ANAMNESIS Keluhan Utama Timbul bintil-bintil putih di wajah sebelah kiri, lengan kanan, dan badan sebelah kanan sejak ± 2 bulan yang lalu. Keluhan Tambahan Tidak ada Riwayat Penyakit Sekarang Timbul bintil-bintil putih di wajah sebelah kiri, lengan kanan, dan badan sebelah kanan sejak ± 2 bulan yang lalu. Penderita tidak mengeluh gatal ataupun 1

Upload: tamijeba89

Post on 19-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mk

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

Nama:An. A. M. SUmur:9 Tahun

Jenis Kelamin:PerempuanSuku/Bangsa:Minahasa/Indonesia

Alamat:Gerian Atas Lingkungan V, BitungAgama:Kristen Protestan

Pekerjaan:Siswa SDPendidikan terakhir:Sekolah Dasar (SD)Status pernikahan:Belum MenikahTanggal pemeriksaan:16 April 2015 ANAMNESISKeluhan Utama

Timbul bintil-bintil putih di wajah sebelah kiri, lengan kanan, dan badan sebelah kanan sejak 2 bulan yang lalu.Keluhan TambahanTidak adaRiwayat Penyakit SekarangTimbul bintil-bintil putih di wajah sebelah kiri, lengan kanan, dan badan sebelah kanan sejak 2 bulan yang lalu. Penderita tidak mengeluh gatal ataupun nyeri. Bintil-bintil putih awalnya muncul di wajah sebelah kiri yang kemudian menyebar ke lengan kanan dan badan sebelah kanan. Penderita mengaku selama ini belum pernah diobati.Riwayat Penyakit Dahulu

Penderita tidak pernah mengalami riwayat sakit seperti ini sebelumnya.Riwayat Penyakit Keluarga

Hanya penderita yang mengalami sakit seperti ini.

Riwayat Alergi

Alergi makanan dan obat obatan disangkal penderita.

Riwayat Atopi

Bersin bersin di pagi hari (-)

Asma Bronkial (-)

Rhinitis Alergi (-)

Riwayat PengobatanPenderita belum pernah berobat sebelumnya.

Riwayat SosialPenderita tinggal di rumah beratap seng, berdinding beton dan berlantai semen.Penderita tinggal bersama kedua orang tua dan ke-3 saudaranya. Sumber air minum yaitu PAM.

Riwayat KebiasaanPenderita mandi 2x sehari menggunakan sabun batang yang digunakan bersama keluarga, penderita menggunakan peralatan rumah sehari-hari secara terpisah dengan anggota keluarga lain. Penderita mengaku sering berenang di pantai dan kolam renang bersama teman-temannya.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalisata Keadaan Umum

:Tampak Sakit Ringan Kesadaran

:Compos Mentis Tinggi Badan

:120 cm Berat Badan

:30 kg Indeks Masa Tubuh

:20,83 (Normal) Tanda Vital

Tekanan Darah: 90/60mmHg

Nadi

:80x/menit

Respirasi

:24x/menit

Suhu

:36,3 c Kepala

Rambut

:HitamMata

:Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)Telinga

:Sekret (-)Hidung

:Sekret (-)Mulut

:Karies (-)

Leher

Trakea

:Letak TengahPembesaran KGB:Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening Thoraks

Jantung

:SI-II normal, bising (-)Paru-Paru

:Sp. Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Abdomen

:Datar, Lemas, Bising usus (+) normal,

Hepar/Lien tidak teraba

Ekstremitas

:Akral Hangat, Edema (-)Status Dermatologis

Regio Facialis Sinistra, Regio Thorakalis Anterior et Posterior Dekstra, Regio Cubitus Dekstra, : Papul Miliar Lentikuler, warna putih , multipel, delle (+)

Regio Facialis Sinistra

Gambar 2.Regio Thorakalis Anterior et Posterior Dekstra

Gambar 3.Regio Cubitus Dekstra

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak Dilakukan Pemeriksaan Penunjang dalam kasus ini DIAGNOSIS BANDING Moluskum Kontangiosum Veruka Vulgaris DIAGNOSIS

Moluskum Kontangiosum PENATALAKSANAAN Non Medikamentosa :Ekskokhleasi Medikamentosa

:Eritromisin 300 mg x 3 kali / hari

Bactroban Cream 2x oles setiap hari PROGNOSIS

Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam

: ad bonam

Quo ad sanationam

: Dubia ad bonam

ANJURAN1. Hindari kegiatan / kontak / olahraga yang melibatkan kontak kulit yang terinfeksi dengan orang lain ( berenang).

2. Tetap meningkatkan higienitas diri.

3. Jangan menggaruk, karena akan menyebabkan infeksi sekunder.Gambar 1.

6