laporan akhir penerapan ipteks -...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN DARI AMPAS TAHU
BAGI IBU IBU PKK KELURAHAN KAMPUNG BUGIS SEBAGAI
UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PEMBUATAN TAHU
Dr. SITI MARYAM, M.Kes 0021026202
Dra. DAMIATI, M.Kes 0019026502
MADE VIVI OVIANTARI, S.Si.,M.Si 0005088004
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK No 162/UN48.15/LPM/2015
Tanggal 15 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN 2015
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan P2M ini yang
berjudul :
“ Pelatihan Pembuatan Makanan Dari Ampas Tahu Bagi Ibu Ibu PKK Kelurahan
Kampung Bugis Sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Padat Pembuatan Tahu “ tepat
pada waktunya.
Dalam perencanaan, pelaksanaan P2M, hingga penulisan laporan ini, penulis
banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ijinkan kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah mendanai dan
memfasilitasi kegiatan ini.
2. Teman teman dosen di Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Undiksha yang
telah banyak membantu kegiatan ini.
3. Lurah Kampung Bugis yang telah memberikan ijin Pengabdian Kepada
Masyarakat
4. Ibu ibu PKK di kelurahan Kampung Bugis yang telah bersedia sebagai
peserta dalam kegiatan ini .
5. Semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis meyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini
dapat dimanfaatkan sebagai bahan informasi oleh semua pihak.
Singaraja, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… ii
PRAKATA…………………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. vi
BAB I PENDAHUKUAN
1.1 Analisis Situasi ……………………………………………………. 2
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ……………………………… 4
1.3 Tujuan Kegiatan …………………………………………………… 4
1.4 Manfaat P2M ……………………………………………………… 4
BAB II Metoda Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………….. 6
2.1 Khalayak sasaran................... ……………………………………. 6
2.2 Kerangka Pemecahan Masalah ………………………………….... 6
2.5 Metoda Kegiatan......……………………………………………….. 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pemahaman Pengetahuan Ampas Tahu…………………………. 10
3.2 Praktek Pembuatan Kue…………………………………………. 12
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN ……………………………………………………… 15
4.2 SARAN …………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 16
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Bagan Skematis Metode Pemecahan masalah …………………….. 8
DAFTAR TABEL
Tabel.2. 1 : Keterlibatan khalayak sasaran ......................................................... 6
Tabel 2.2 : Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................ 7
Tabel 3.1 : Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat…………………….. .... 10
Abel 3.2 : Hasil Kegiatan Yang Dilakukan ...............................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu dan teknologi menimbulkan dampak positif bagi perkembangan
perekonomian rakyat Indonesia secara menyeluruh karena banyak produk produk yang
dihasilkan akibat proses teknologi yang ada, dilain pihak dampak negatif juga terjadi
seperti makin banyaknya limbah yang dihasilkan dari industri - industri yang tidak dapat
dihindari sehingga akan berdampak terjadinya pencemaran lingkungan. Untuk
menanggulangi masalah pencemaran lingkungan, masyarakat harus mulai befikir keras
untuk memanfaatkan limbah industri yang masih dapat dimanfaatkan. Hal ini akan
mengurangi biaya pengolahan limbah dan secara tidak langsung akan menambah
pendapatan atau penghasilan bagi masyarakat.
Industri tahu merupakan usaha home industi yang menghasilkan limbah berupa
ampas tahu dan air tahu atau air cuka masih dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk
yang bermanfaat seperti dibuat kue basah, kue kering, abon dan lainnya. Ampas tahu yang
merupakan limbah pada proses pembuatan tahu masih mengandung zat gizi yang tinggi
yaitu protein (17,72 %), lemak (2,62 %), karbohidrat (66,24 %), fosfor (0,29%), kalsium
(0,19%), besi (0,04%) dan air (0, 09%) (Daftar Komposisi Bahan Makanan, 2002). Oleh
karena itu masih memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar atau campuran
pada proses pengolahan pada poduk tertentu.
Ampas tahu setengah kering Ampas tahu yang akan dikeringkan
Ampas tahu merupakan limbah padat yang dihasilkan saat proses pembuatan tahu.
Tahu merupakan makanan yang terbuat dari berbagai jenis kacang kacangan yang
merupakan suatu proses pengendapan protein kacang sebagai bahan dasar pada titik
isoelektrisnya (SNI, 2001). Umumnya kacang yang digunakan pada proses pembuatan
tahu adalah kacang kedele, sehingga dapat dikatakan bahwa tahu adalah suatu proses
pengendapan protein kedelei pada titik isoelektrisnya dengan menggunakan asam.
Proses pembuatan tahu, diawali dengan jalan menggiling kacang kedele
sehingga kacang kedele menjadi halus atau menyerupai bubur kedele. Saat menggiling
kedele ditambahkan dengan air sehingga proses penggilingan makin cepat. Selanjutnya
bubur kedele ditambahkan dengan air sehingga membentuk saridele dan dimasak
hingga mendidih. Setelah mendidih maka saridele disaring dengan menggunakan kain
saringan dan ditambahkan dengan asam cuka hingga terjadi penggumpalan protein yang
ada dalam saridele. Proses penyaringan saridele akan menghasilkan suatu limbah padat
yang berupa ampas tahu.
Melihat sifat ampas tahu yang memiliki banyak kelebihan seperti mengandung
protein yang tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan mudah didapat, maka
dapat dikembangkan suatu bentuk usaha baru yang memanfaatkan ampas tahu sebagai
bahan dasarnya dengan tujuan selain sebagai salah satu bentuk usaha kewirausahaan,
juga mampu memberikan alternatif pemenuhan gizi sebagai sumber protein yang
bermanfaat bagi tubuh manusia.
1.1 ANALISIS SITUASI
Kelurahan kampung bugis merupakan salah satu kelurahan yang ada di
Kecamatan Buleleng. Kelurahan ini terdiri dari 10 RT dengan jumlah penduduk 3.676
orang yang terdiri dari 1.815 orang laki laki dan 1.853 orang perempuan atau 1.146
KK ( Propil Kelurahan Kampung Bugis, 2014). Mata pencarian penduduk di kelurahan
ini sebagian besar adalah berwira usaha seperti nelayan, home industri berupa uasaha
pembuatan tahu dan tempe, berdagang baik itu dagang pakaian maupun berdagang
makanan jadi. Pada kelurahan ini, tidak hanya kaum laki-laki yang bertugas pencari
nafkah, melainkan kaum perempuannya pun mengambil bagian dalam menopang
ekonomi keluarga. Dengan demikian kaum perempuan pada kelurahan kampung Bugis
telah diperdayakan melaui usaha mencari tambahan penghasilan guna memenuhi
kebutuhan keluarga sehari hari.
Salah satu mata pencaharian kaum perempuan di kelurahan kampung bugis
adalah usaha membuat kue, baik berupa kue basah dan membuat kue kering pada saat
hari hari tertentu seperti akan datangnya hari raya dan juga ada acara tertentu. Usaha
membuat kue dilakukan sejak lama dengan harapan, menambah income keluarga,
apalagi saat ini kebutuhan dasar keluarga semakin meningkat.
Bahan dasar yang dipergunakan oleh pedagang kue basah dan juga kue kering
adalah berupa tepung terigu. Saat ini harga tepung terigu terus bertambah karena
semakin banyak yang membutuhkan dan suatu saat kebutuhan akan tepung terigu tidak
terpenuhi seperi halnya dengan kedele yang diperlukan oleh banyak konsumen.
Dibandingkan dengan tepung terigu, tepung ampas tahu lebih kaya akan kandungan
protein dan juga tinggi serat kasar, sedangkan kandungan karbohidratnya tidak berbeda
jauh, dengan demikian penggantian tepung terigu dengan tepung ampas tahu dalam
proses pembuatan kue basah atau kering dapat dilakukan.
Tepung ampas tahu dapat dihasilkan dengan jalan mengeringkan ampas tahu
segar dengan menggunakan sinar matahari. Setelah kering maka ampas tahu digiling
dengan menggunakan mesin penggiling sehingga akan dihasilkan tepung ampas tahu.
Tepung ampas tahu inilah yang nantinya merupakan bahan dasar yang dapat
dipergunakan sebagai pengganti tepung terigu, untuk membuat kue kering maupun kue
basah serta makanan lainnya.
Te
pung Ampas Tahu Kue Kering
Pengertahuan ibu ibu PKK Kelurahan Kampung Bugis tentang diversifikasi
pangan masih kurang, oleh sebab itu pencarian atau penggunaan tepung lain selain
tepung terigu belum menjadi perhatian / pemikiran. Disamping itu juga latar belakang
ibu ibu PKK adalah tamat Sekolah Menengah Pertama dan ada juga Sekolah Dasar,
walaupun disatu sisi ada juga yang tamat sekolah menengah atas dan juga sarjana.
1.2 IDENTIFIKASI PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis situasi di atas, Ibu ibu PKK kelurahan kampung bugis
kurang memahami makna diversifikasi pangan, padahal konsep diversifikasi pangan
sangat dibutuhkan pada era globalisasi saat ini. Sejalan dengan itu, permasalahan mitra
adalah.
a) Ibu Ibu PKK di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis kurang memahami
makna memanfaatkan limbah ampas tahu
b) Ibu ibu PKK di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng
kurang memahami konsep diversifikasi pangan
c) Ibu ibu PKK di Kelurahan Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng
kurang mengetahui manfaat dversifikasi pangan dan mendukung
pemenuhan gizi keluarga.
d) Ibu ibu PKK di Kelurahan Kampung Bugis kurang memahami cara
pengolahan ampas tahu menjadi makanan bergizi tinggi
1.3 TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan pada Ibu Ibu PKK di Kelurahan kampung Bugis
tentang makna pemanfaatan ampas tahu.
2. Memberikan pengetahuan pada Ibu ibu PKK di Kelurahan Kelurahan
Kampung Bugis tentang konsep diversifikasi pangan
3. Memberikan pengetahuan pada Ibu ibu PKK di Kelurahan Kelurahan
Kampung Bugis tentang manfaat diversifikasi pangan dan mendukung
pemenuhan gizi keluarga.
e) Memberikan pelatihan / keterampila pada Ibu ibu PKK di Kelurahan
Kampung Bugis tentang cara pengolahan ampas tahu menjadi makanan
bergizi tinggi
1.4 MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini bermanfaat bagi para Ibu Ibu PKK di Kelurahan Kelurahan
Kampung Bugis karena akan dapat menambah pengetahuan tentang manfaat ampas
tahu dan diversifikasi pangan serta keterampilan dalam mengolah pangan yang berasal
dari limbah yang masih memiliki komponen gizi. Lebih lanjut ibu ibu PKK di
kelurahan kampung bugis paham akan pentingnya proses diversifikasi pangan dalam
rangka pemenuhan gizi keluarga disamping itu sumber mata pencaharian tambahan
dengan jalan memanfaatkan limbah ampas tahu.
BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 KHALAYAK SASARAN
Khalayak yang dijadikan sasaran kegiatan ini adalah para ibu ibu PKK di
Kelurahan Kampung Bugis . Keterlibatan mereka dalam kegiatan P2M ini dapat dilihat
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 : Keterlibatan Khalayak Sasaran
Khalayak Kegiatan Sasaran
Ibu Ibu PKK
Kelurahan
Kampung Bugis
Kecamatan
Buleleng
Ceramah dan diskusi manfaat
ampas tahu dan hubungannya
dengan komponen gizi serta
usaha mengatasi kekurangan gizi
keluarga
Ceramah dan tanya jawab
tentang konsep diversifikasi
pangan
Mengkaitkan antara diversifikasi
pangan dan pemenuhan gizi
keluarga
Pelatihan membuat berbagai
macam makanan dari bahan
dasar ampas tahu
Meningkatkan
pemahaman tentang
manfaat ampas tahu,
diversifikasi pangan
dan pemenuhan gizi
keluarga serta terampil
membuat makanan
yang berasal dari
ampas tahu
2.2 KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Masalah pokok yang akan dipecahkan dalam pengabdian masyarakat ini
berkaitan dengan kekurang pahaman ibu ibu PKK terhadap masalah pemanfaatan
limbah padat pada proses pembuatan tahu yaitu ampas tahu menjadi makanan yang
memiliki gizi tinggi dan juga kurangnya pemahaman tentang konsep diversifikasi
pangan dikalangan ibu ibu PKK.
Tabel 3.2 : Alternatif Pemecahan Masalah
No Permasalahan Akar permasalahan Alternatif pemecahan
masalah
1 Ibu ibu PKK kurang
akan pengetahuan
pemanfaatan ampas
tahu
Kurang informasi
tentang kandungan
gizi ampas tahu
Ceramah dan diskusi
tentang ampas tahu dan
pemanfaatannya
2 Ibu ibu PKK kurang
akan pengetahuan
tentang konsep
diversifikasi pangan
Kurang informasi
tentang konsep
diversifikasi pangan
Pemberian ceramah dan
tanya jawab masalah
diversifikasi pangan
3 Ibu ibu PKK kurang
akan pengetahuan
pemanfaatan ampas
tahu
Kurang informasi
tentang hubungan
antara diversifikasi
pangan dan pemenuh
an gizi keluarga
Pemberian ceramah
tentang dampak
diversifikasi pangan dan
pemenuhan gizi keluarga
4 Ibu ibu PKK kurang
terampil dalam mengo
lah ampas tahu menjadi
makanan yang bermutu
Kurang informasi ten
tang proses pembuat
an makanan yang ber
asal dari ampas tahu
Pelatihan membuat
makanan dari bahan
dasar ampas tahu
2.3 METODA KEGIATAN
Kerangka berpikir untuk memecahkan masalah kegiatan ini digambarkan seperti
pada Gambar 1. Dari permasalahan yang muncul disusun berbagai alternatif untuk
memecahkan masalah. Selanjutnya dari berbagai alternatif, dipilih alternatif yang
paling mungkin dilaksanakan. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka metode
dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut
2.4 RANCANGAN EVALUASI
Untuk mengetahui apakah program yang akan dilaksanakan ini berdampak positif
atau sejauh mana program ini terlaksana, sudah barang tentu dibuat suatu evaluasi yang
meliput :
Gambar 1. Bagan Skematis Metode Kegiatan
Permasalahan
Ibu ibu PKK kurang mema
hami makna limbah ampas tahu
Ibu ibu PKK kurang mema
hami akan konsep diversifikasi
pangan
Ibu ibu PKK kurang mema
hami keterkaitan antara diver
sifikasi pangan dan gizi
keluarga
Ibu ibu PKK kurang terampil
dalam mengolah ampas tahu
menjadi makanan yang
bermutu
Pemecahan Masalah
Meningkatkan pengetahuan
tentang ampas tahu
Meningkatkan pengetahuan
tentang diversifikasi pangan
Meningkatkan pengaitan antara
diversifikasi pangan dan
pemenuhan gizi keluarga
Menigkatkan keterampilan
dalam mengolah ampas tahu
menjadi makan yang bermutu
Metode Kegiatan
Ceramah dan diskusi tentang
ampas tahu
Ceramah dan diskusi tentang
diversifikasi pangan
Tanya jawab hubungan antara
diversifikasi pangan dan
pemenuhan gizi keluarga
Pelatihan pembauatan makanan
dari ampas tahu
Alternatif Pemecahan Masalah
Meningkatkan pemahaman ibu
ibu PKK tentang pemanfaatan
ampas tahu menjadi makanan
bermutu melalui ceramah ,tanya
jawab dan diskusi serta pelatihan
pembuatan makanan dari ampas
tahu
1. Dilakukan pre tes mengenai pengetahuan mengenai ampas tahu dan juga
diversifikasi makanan, ini dilakukan sebelum kegiatan dimulai.
2. Dilakukan pos tes mengenai materi yang diberikan menyangku apa yang
diinformasikan saat ceramah, tanya jawab maupun diskusi
3. Dipantau tentang usaha yang dilakukan dalam diversifikasi pangan
4. Dilakukan survei sebulan setelah dilakukan kegiatan tentang implementasi
program yang telah dilakukan.
5. Selanjutnya dibandingkan antara skor pre tes dan post tes, sehingga akan
dapat dilihat keberhasilan program yang dilakukan.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.1 Pemahaman Pengetahuan Tentang Ampas Tahu
Kegiatan P2M ini dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan diskusi terprogram
serta dilanjutkan dengan praktek pembuatan makanan yang berasal dari ampas tahu.
Makanan yang dibuat bisa berupa kue kering maupun kripik ampas tahu dan juga
bentuk maknan lainnya. Rincian kegiatan dapat diperlihatkan dalam tabel 1 di bawah
ini.
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat
Pertemuan ke Kegiatan
1 Sosialisasi program dan pre test
2 Ceramah dan diskusi tentang pemanfaatan ampas tahu: pengertian,
proses pembuatannya tepung ampas tahu
3 Ceramah dan diskusi : diversifikasi ampas tahu
4 Ceramah dan diskusi : Praktik pembuatan makanan dari ampas tahu
5 Evaluasi
Untuk dapat memahami pengetahuan tentang pemanfaatan ampas tahu menjadi
makanan bermutu dan juga meningkatkan diversifikasi pangan yang berasal dari ampas
tahu pada ibu ibu PKK di Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Buleleng, maka pada
kegiatan ini dikumpulkanlah ibu ibu PKK yang sekaligus sebagai peserta pengabdian
pada masyarakat. Pada kegiatan ini ada tiga orang yang bertugas yang kesemuannya
merupakan ketua dan anggota pengabdian pada masyarakat, terdiri dari : Dr Siti
Maryam, M.Kes sebagai nara sumber pada kegiatan ini dan Dra Damiati, M.Kes serta
Made Vivi Oviantari, S.Si.,M.Si selalu instruktur atau pembimbing dalam kegiatan
diskusi dan juga membuat rancangan pembuatan makanan bermutu yang berasal dari
ampas tahu. Nara sumber memberikan paparan tentang apa itu ampas tahu, proses yang
dilakukan hingga dihasilkannya ampas tahu. Demikian juga disampaikan bahwa ampas
tahu merupakan limbah padat dari proses pembuatan tahu yang masih mengandung
komponen gizi yang tinggi. Kegiatan ceramah dan diskusi berjalan lancar dengan
suasana kondusif, ibu ibu dengan lugasnya berdiskusi sekali kali disertai dengan guyon
sehinggga suasana benar benar bernuansa keakraban dan pada akhirnya kondusif. Para
peserta yang terdiri dari ibu ibu usia antara 30 hingga 60 tahun. Latar belakang
pendidikan yang dimiliki oleh ibu ibu tersebut adalah bervariasi, ada yang tamat sekolah
dasar, tamat sekolah menengah pertama dan juga tamat sekolah menengah atas dan ada
yang tamat sarjana, walaupun jumlahnya sedikit dan yang terbanyak adalah tamatan
sekolah menengah. Latar belakang pendidikan memberi dampak pada jalannya diskusi,
sehingga sangatlah penting arahan dari nara sumber dan pembimbing atau instruktur
dalam meluruskan pandangan ibu ibu PKK terhadap keunggulan ampas tahu.
Hasil pemberian pre test dan dilanjutkan dengan wawancara yang dilakukan
terhadap ibu ibu PKK di kelurahan kampung bugis, secara umum mengindentifikasikan
bahwa pengetahuan awal mengenai ampas tahu menyangkut pengertian : proses
pembuatan tahu, ciri ampas tahu yang segar, komponen gizi ampas tahu, diversifikasi
pangan dan pengolahan ampas tahu menjadi makanan bermutu.
Tabel 4.1 : Pemahaman Peserta Terhadap Manfaat Ampas Tahu
No Nama Pretest Postest
1 ANISAH 70 90
2 FATMAH 80 80
3 BECIK SYAFIYAH 70 80
4 SUWANI 80 80
5 SUWARTI 70 80
6 ANIS 80 100
7 SRI MULYATI 70 100
8 ZAKIYAH 80 60
9 MULYANA 70 80
10 SITI ALWIYAH 80 100
11 ZAENAH 70 80
12 FITRIAH 70 90
13 WIWIK 80 100
14 YETTI 80 90
15 QOMARIYAH 60 80
16 SYAFIYAH 60 70
17 KARYANI 60 80
18 ETTY ERNANINGSIH 70 100
19 MAISARAH 60 70
20 SRI WAHYUNI 70 100
21 SITI NURJANAH 70 80
22 SULTANAH 60 80
23 NUR BAITIYAH 70 100
24 MARHAMAH 60 80
25 TITIN 80 90
26 ALIMAH 80 80
27 NUR KHOLIFAH 70 80
28 ELIA SAID 80 80
29 INDAH 70 90
30 SANIYAH 70 100
JUMLAH 2140 2570
RATA RATA 71,33 85,66
Dari hasil pretes yang dilakukan dapat dikatakan bahwa setelah adanya
pemaparan dari nara sumber tentang ampas tahu, maka pengetahuan menyangkut ampas
tahu meningkat. Pengetahuan tersebut menyangkut bagaimana memanfaatkan ampas
tahu sebagai pakan untuk manusia dan bukan hanya diperuntukkan untuk pakan hewan
saja.
3.1.2 Praktek Pembuatan Kue
Praktek pembuatan kue dari ampas tahu adalah suatu usaha melatih
keterampilan ibu ibu PKK Kampung Bugis dalam hal diversifikasi pangan, khususnya
adalah diversifikasi dalam hal penganekaragaman kue kering dengan menggunakan
bahan yang tidak biasa digunakan yaitu dari bahan tepung ampas tahu menjadi produk
makanan yang bergizi.
Pembuatan kue kering berbahan dasar ampas tahu, diawali dari membuat tepung
ampas tahu. Tepung ampas tahu dibuat dengan beberapa langlah antara lain : 1) ampas
tahu segar dihilangkan airnya dengan cara mengepres, hingga ampas tahu tidak
menggumpal, 2) ampas tahu setengah kering tersebut selanjutnya dijemur dibawah sinar
matahari hingga kering, 3) ampas tahu yang kering ini, ditumbuk / slep hingga terbentuk
tepung ampas tahu, 4) tepung ampas tahu disangrai dan ditambahkan dengan pandan
yang berfungsi menghilangkan bau has ampas tahu. Tepung ampas tahu inilah yang
digunakan sebagai substitusi pada pembuatan kue ampas tahu.
Praktek pembuatan kue kering diawali dengan penjelasan dari bahan bahan
yang digunakan antara lain : gula pasir, mentega, keju, tepung terigu, tepung ampas
tahu, panili dan lainnya. Bagaimana fungsi dari masing masing bahan yang digunakan
juga dijelaskan, sehingga ibu ibu PKK Kampung Bugis memiliki pengetahuan
tambahan tentang fungsi dari masing masing bahan bahan dalam pembuatan kue kering,
sehingga untuk membentuk tekstur dan rasa dari makanan yang akan dibuat.
Ada berbagai macam kue kering yang dipraktekkan antara lain kue satuh, kue
kancing, kastangels, chip cookies dan kripik ampas tahu. Agar praktek membuat kue
dapat berjalan dengan efektif maka ke 30 peserta dibagi dalam lima kelompok dengan
demikian masing masing kelompok terdiri dari enam orang. Masing masing kelompok
membuat tiga macam kue dari lima macam kue yang diberikan resepnya. Hal ini
disebabkan keterbatasan dana dan waktu yang tersedia, namun dengan sudah terlatihnya
ibu ibu PKK maka akan dapat membuat macam kue yang lain, karena pada dasarnya
prinsip pembuatan kue dari tepung ampas tahu antara satu jenis kue dengan kue yang
lain adalah serupa. Sehingga jika sudah trampil dalam membuat satu jenis kue maka
secara tidak langsung akan dapat membuat kue yang lain.
KUE KANCING CHIP COOKIES
KASTANGELS KRIPIK AMPAS TAHU
Setelah kegiatan praktek membuat kue, selanjutnya diadakan pemantauan
terhadap aktivitas ibu ibu PKK Kampung Bugis, terutama kemampuan untuk membuat
tepung ampas tahu dan kue ampas tahu. Dengan adanya pemanfaatan ampas tahu, maka
keberadaan ampas tahu dilapangan akan berkurang, Dampak yang lebih luas lagi
pencemaran lingkungan akan berkurang, bau yang tak sedap dapat ditekan dan juga
nantinya dapat digunakan sebagai salah satu sumber penghasilan tambahan keluarga.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
Simpulan dari P2M yang dilakukan adalah :
1. Pengetahuan Ibu Ibu PKK dalam pemahaman akan ampas tahu adalah
meningkat.
2. Pemahaman tentang diversifikasi pangan adalah meningkat.
3. Keterampilan dalam membuat kue ampas tahu meningkat yaitu dari tidak bisa
menjadi bisa.
4. Usaha keterampilan membuat kue kering dapat meningkatkan penghasilan
keluarga.
4.2 Saran
Pelatihan tentang diversifikasi pangan pada para ibu ibu PKK sebaiknya selalu
dilakukan, sehingga kekurangan akan gizi masyarakat tidak akan terjadi dan dapat
meningkatkan penghasilan keluarga.
Daftar Pustaka
Ketahanan Pangan, 2010, Kebijakan Umum Ketahanan Pangan, Jakarta
Koswara S, 1992, Teknologi Pengolahan Kedele, Pustaka Sinar Harapan.
Mutiara Nugraheni, 2008, Teknologi Pemanfaatan Limbah Padat Industri Tahu Untuk
Pembauatan Kecap Ampas Tahu, Inotek, Vol 12 No 1
Profil Desa Dan Kelurahan, 2010. Departemen Dalam Negeri Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Rahmat Ceha dkk, 2011. Pemanfaatan Limbah Ampas tahu Sebagai Bahan Baku Proses
Produksi Kerupuk Pengganti Tepung Tapioka, Prossiding SNaPP2011 Sain
Teknologi dan Kesehatan, ISSN : 2089 – 3582
Suhartono dkk, 2008. Penerapan Prinsip Prinsip Mutu dan Keamanan Pangan Tempe di
Kabupaten Lampung Barat, Jurnal Gizi dan Pangan, 3(3): 244 – 249
Jenie BSL, 2000. Sanitasi dan Higiene Pengolahan Pangan : Analisis Bahaya dan
Pencegahan Keracunan Pangan, Jakarta
LAMPIRAN :
BAHAN PELATIHAN
Ampas Tahu
Ampas tahu merupakan hasil sampingan yang diperoleh dari proses pembuatan
tahu. Ampas ini biasanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan sebagian lainnya
digunakan oleh beberapa masyarakat perdesaan untuk diolah menjadi bahan pembuat
tempe gembus, dengan jalan menambahkan ragi tempe pada ampas tahu.
Ada beberapa proses yang harus dilalui dalam pembuatan tahu antara lain : 1)
kedele direndam 2) kedele digiling dengan jalan ditambahkan air sehingga menjadi
bubur kedele 3) pemanasan bubur kedele hinggga mendidih 4) penyaringan bubur
kedele sehingga diperoleh sari dele dan sisa berupa ampas tahu 5) penambahan asam
pada saridele hingga 6) pencetakan
Kandungan gizi pada ampas tahu terdiri dari protein 8,66% ; lemak 3,79% ; air
51,63% dan abu 1,21%. Berdasarkan kandungan gizinya, maka ampas tahu sangat
memungkinkan untuk diolah menjadi bahan makanan yang beragam variasinya, seperti :
pemanfaatan ampas tahu menjadi kerupuk ampas tahu, membuat kue kering dari ampas
tahu, abon ampas tahu dll.
Dilihat dari kandungan air yang ada pada ampas tahu, maka ampas tahu
merupakan bahan pangan yang mudah terkontiminasi dengan mikroorganisme (cepat
busuk), oleh sebab itu perlu penanganan yang lebih jauh dari ampas tahu tersebut
seperti dibuat tepung atau dikukus sebelum dimanfaatkan dan dihilangkan airnya
dengan jalan mengepres. Pemanfaatan ampas tahu yanghigienis adalah ampas tahu yang
baru dihasilkan dari proses pembautan tahu.
Ada beberapa tahapan yang dilalui merubah ampas tahu menjadi makanan bermutu:
Merubah ampas tahu menjadi tepung ampas tahu
Kandungan gizi dari tepung ampas tahu : karbohidrat 66,24 % ; pro 17,72 % ; lemak
2,62 % ; serat kasar 3,23 % ; abu 3,58 % dan air 9,84 %
Ada beberapa tahapan yang dilakukan antara lain
1. Mengepres ampas tahu dengan menggunakan mesin pengepresan. Akibatnya
air yang ada pada ampas tahu akan keluar, akibatnya kandungan air yang ada
dalam ampas tahu rendah.
2. Ampas tahu yang setengan kering, selanjutnya dijemur dibawah sinar
matahari, sehingga benar benar kering
3. Ampas tahu yang kering, kemudian diging sehingga akan dihasilkan tepung
ampas tahu yang berkualitas.
4. Tepung ampas tahu, selanjutnya diolah menjadi bermacam macam kue
Pembuatan kerupuk ampas tahu mudah dilakukan. Dalam pembuatan kerupuk
ampas tahu, bahan pencampur yang digunakan adalah tepung tapioka sebagai pengikat
ampas dan bumbu yang digunakan adalah soda kue, garam, penyedap (monosodium
glutamate / MSG) , bawang putih dan ketumbar.
Kerupuk Ampas Tahu.
Bahan:
Tepung Ampas Tahu 300 gr
Tepung Tapioka 500 gr
Soda Kue 2 gr
Garam Dapur 5 gr
Bawang putih 50 gr
Bumbu Masak 5gr
Merica 10-15gr
Telur 2 butir
Cara Pembuatan:
1. Campurkan Tepung & bumbu bumbu serbuk sampai merata.
2. Tambahkan Telur, uleni hingga rata & kalis, tambahkan air hangat secukupnya
agar adonan dapat di pulung.
3. Masukkan adonan dalam plastik.
4. Kukus adonan yang sudah terbungkus dalam plastik selama 30 menit.
5. Adonan kerupuk yang sudah matang didiamkan selama 1 malam / cukup keras untuk
dipotong potong dengan ketebalan kurang lebih 2 mm.
6. Jemur potongan kerupuk mentah sampai kering betul.
7. Apabila sudah kering, kerupuk dapat dikemas, siap untuk dipasarkan dalam bentuk
krupuk mentah . Atau bisa juga digoreng dengan minyak panas sampai matang &
mekar.
PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN AMPAS TAHU
Pilihlah jawaban yang ibu ibu anggap benar dengan jalan melingkarinya
1. Ampas tahu merupakan hasil samping yang dapat dimanfaatkan untuk bahan
makanan oleh
a. Hewan / binatang b. Manusia c. Semua mahluk hidup
2. Kandungan air yang ada dalam ampas tahu jika didiamkan sehari dapat
menyebabkan
a. Bau busuk b. Bau tidak berubah c. Tidak tahu
3. Warna ampas tahu yang layak digunakan / baik adalah
a. Putih kecoklatan b. Putih c. Putih kehitaman
4. Ampas tahu merupakan hasil samping proses pembuatan tahu yang mengandung :
a. Gizi b. Tidak mengandung gizi c. Tidak tahu
5. Ampas tahu jika didiamkan berserakan dapat menyebabkan terjadinya :
a. Pencemaran lingkungan b. Tidak bermasalah c. Tidak
mengganngu
6. Ampas tahu dapat diolah menjadi makanan seperti
a. Kue kering b. Tahu c. Kolak
7. Syarat ampas tahu yang dimanfaatkan untuk makanan adalah
a. Masih segar/baru b. Sudah lama c. Boleh boleh saja
8. Pemanfaatan ampas tahu menjadi makanan adalah usaha
a. Diversifikasi pangan b. Usaha sia sia c. Tidak dapat dilakukan
9. Makanan yang sehat adalah mengandung :
a. Gizi b. Bersih c. Gizi dan hieginies
10.Usaha pemanfaatan ampas tahu menjadi makanan manusia dapat menambah
a. Penghasilan keluarga b. Sulit dilakukan c. Tidak tahu
FOTO KEGIATAN