laporan akhir program p2m penerapan iptek pelatihan penyusunan
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIRPROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEPADA PENGURUSKOPERASI SIMPAN PINJAM DI DESA ANTIGA KELOD
NI KADEK SINARWATI,SE.,M.Si.,Ak/0020107205 (Ketua)Dr. ANANTA WIKRAMA TUNGGA ATMADJA/ 0001027701 (Anggota)
NYOMAN TRISNA HERAWATI,SE.,M.Pd.,Ak/0015037705Anggota)I MADE PRADANA ADI PUTRA,SE,SH,M.Si/0019117301(Anggota)
NYOMAN ARI SURYA DARMAWAN,SE.,M.Si.,Ak/0001018201(Anggota)
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganeshadengan SPK Nomor: 116/UN48.15/LPM/2014 tanggal 13 Februari 2014.
JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHASINGARAJA
2014
i
HALAMAN PENGESAHANPROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
a. Judul Program : Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan KepadaPengurus Koperasi Simpan Pinjam Di DesaAntiga Kelod.
b. Jenis Program : Pelatihanc. Bidang Kegiatan : Ekonomi/Akuntansid. Identitas Pelaksana:
1. Ketua- Nama : Ni Kadek Sinarwati,SE.,M.Si.,Ak- NIP : 1972102020101222002- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Nusa Indah Gang V No. 17 Denpasar
2. Anggota 1- Nama : Dr. Ananta Wikrama T.A.,SE.M.Si.,Ak- NIP : 197702012001121001- Pangkat/Golongan : Penata Tk. I/IIId- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Gajah Mada VIII/12 Singaraja, Bali
3. Anggota 2- Nama : Nyoman Trisna Herwatai,SE.,M.Pd.,Ak- NIP : 197703152002122003- Pangkat/Golongan : Penata Tk.I- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Ayani 139 Singaraja
4. Anggota 3- Nama : I Made Pradana Adi Putra,SE,SH,M.Si- NIP : 197311092010121001- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Dewi Kunti No. 12 Denpasar
5. Anggota 4- Nama : Nyoman Ari Surya Darmawan,SE.,M.Si.,Ak- NIP : 198205112008112004- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Raya Sangsit Singaraja
e. Biaya yang diperlukan : Rp. 10.000.000f. Lama Kegiatan : 8 bulan
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha
Esa) karena berkat Rahmat-Nya Laporan Hasil Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan
judul ” Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan
Pinjam Di Desa Antiga Kelod”. dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Melalui kesempatan
ini kami menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Rektor Undiksha
2. Ketua LPM Undiksha
3. Kepala Desa Antiga Kelod
4. Para pengurus KSP di Desa Antiga Kelod selaku mitra
5. Serta semua pihak yang telah membantu pelaksanaan program dan penyelesaian laporan
ini.
Harapan kami semoga laporan ini dapat memudahkan seluruh pihak terkait yang berperan
dalam meningkatkan jumlah penerimaan kas negara khususnya melalui penerimaan pajak.
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan, semoga laporan ini bermanfaat dan
memberikan kontribusi dalam pengingkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Singaraja, 25 Agustus 2014
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
ISI HALAMAN
Halaman Judul
Halaman Pengesahan...................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................... iii
Daftar Isi........................................................................................................................ vi
Abstrak............................................................................................................................ vii
Abstrac............................................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Analisis Situasi ................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra............................................................................................. 3
1.3 Tujuan Kegiatan................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Kegiatan................................................................................................. 5
1.5 Khalayak Sasaran ................................................................................................ 7
1.6 Keterkaitan .......................................................................................................... 7
BAB II STUDI PUSTAKA........................................................................................... 9
2.1 Pengertian Laporan Keuangan............................................................................... 9
2.2 Tujuan Laporan Keuangan..................................................................................... 10
2.3 Jenis-jenis Laporan Keuangan................................................................................ 11
2.4 Pengertian Koperasi............................................................................................... 12
2.5 Jenis-jenis Koperasi................................................................................................ 12
2.6 Sumber Permodalan Koperasi .............................................................................. 13
BAB III METODE PELAKSANAAN......................................................................... 15
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah................................................................................ 15
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan................................................................................ 16
3.3 Rancangan Evaluasi................................................................................................ 17
3.4 Rencana dan Jadwal Kerja...................................................................................... 17
3.5 Organisasi Pelaksana................................................................................................ 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 20
4.1 Hasil Kegiatan P2M................................................................................................. 20
v
4.1.1 Penjajagan Lokasi ....................................................................................... 20
4.1.2 Permohonan Izin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod ............................... 20
4.1.3 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus
Koperasi Simpan Pinjam ............................................................................ 20
4.1.4 Pemantauan/ Pendampingan Mitra ............................................................. 21
4.2 Pembahasan............................................................................................................ 22
4.2.1 Kendala Yang Dihadapi ............................................................................. 22
4.2.2 Upaya Perbaikan dan Harapan Mitra Pada Program Berikutnya ............... 23
BAB V PENUTUP.......................................................................................................... 24
5.1 Simpulan...................................................................................................................... 24
5.2 Saran-saran................................................................................................................... 24
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
vi
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus KSP di Desa Antiga Kelod
Ni Kadek SinarwatiJurusan Akuntansi Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha
ABSTRAK
Koperasi merupakan salah satu soko guru perekonomian Indonesia selain sektor swastadan pemerintahan. Kalimat ini senantiasa didengung-dengungkan untuk menujukkan betapapentingnya koperasi bagi perekonomian Indonesia. Koperasi terdapat di seluruh wilayahIndonesia, menyebar di tiap Kabupaten, Kecamatan dan Desa, salah satunya di Desa AntigaKelod. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang ada di Desa Antiga Kelod benar-benar menjadisandaran hidup bagi masyarakat desa. Terdapat tujuh KSP yang tersebar diseluruh banjar diDesa Antiga Kelod, dimana semua KSP belum pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan(RAT) yang disebabkan oleh ketidakmampuan pengurus dalam menyusun laporan keuangan.Kondisi ini memotivasi tim P2M Undiksha melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakatdalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP di Desa AntigaKelod.
Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan pengisian PenyusunanLaporan Keuangan kepada pengurus KSP. Keberhasilan metode yang diterapkan diukurdengan menggunakan pendekatan proses dan produk melalui metode observasi danwawancara selama dan setelah kegiatan pelatihan berlangsung. Data yang dikumpulkanadalah absensi peserta dan produk pelatihan berupa laporan keuangan KSP. Kegiatanpelatihan dirancang dalam tiga tahapan yang terdiri dari tahap persiapan, implementasi danmonitoring.
Secara garis besar kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurusKSP dapat dinyatakan berhasil sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai. Meskipun demikianterdapat beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pelatihan dan prosespendampingan. Pada waktu mendatang, mitra berharap diadakan lagi kegiatan pelatihan.
Kegiatan P2M telah berkontribusi dalam penambahan pengetahuan baru bagi parapengurus KSP dan membantu Kopdagperin Kabupaten Karangasem dalam menyebarluaskaninformasi dibidang penyusunan laporan keuangan.
Disarankan kepada LPM Undiksha untuk bisa mendampingi kegiatan serupa tidak hanyasebatas pengurus KSP tetapi juga pengurus koperasi lainnya dan juga tidak sebatas hanya diDesa Antiga tetapi juga di wilayah-wilayah lainnya. Kepada Kopdagperin KabupatenKarangasem disarankan untuk memberikan bantuan dana dalam kegiatan serupa ditahun-tahun berikutnya.
Kata Kunci: Pelatihan, Penyusunan, Laporan Keuangan, Pengurus KSP
vii
ABSTRACT
Cooperative is one pillar of the Indonesian economy in addition to the private sector andgovernment. This sentence always touted to shows how important the cooperative for theIndonesian economy. Cooperative contained in all parts of Indonesia, spread in each district,sub-district and village, one of them in the village of Antiga kelod. Credit Unions (KSP) inthe village of Antiga kelod really be back alive for the people of the village. There werescattered throughout the seven KSP Banjar village kelod Antiga, where all KSP have neverdone the Annual Meeting of Members (RAT) which is caused by the inability of themanagement in preparing the financial statements. This condition motivates the team P2MUndiksha implement community service activities in the form of training on the preparationof financial statements to the board in the village of Antiga kelod KSP.
The method used is the training and mentoring to the Financial Statements charging KSPofficials. The success of the method applied was measured by using the approach of processand product through observation and interviews during and after the training activities takeplace. The data collected is attendance of participants and training products in the form offinancial statements KSP. Training activities designed in three stages which consist of thepreparation, implementation and monitoring.
Broadly speaking training preparation of financial statements to the board of KSP can beexpressed successfully in accordance with the objectives to be achieved. Nevertheless thereare some obstacles encountered during the implementation of the training and mentoringprocess. In the future, hoping partner training events held again.P2M activities have contributed to the addition of new knowledge for the management ofKSP and help Kopdagperin Karangasem regency in disseminating information in the field ofpreparation of the financial statements.
It is suggested to accompany the LPM Undiksha to be similar activities are not onlylimited to KSP officials but also other cooperative management and also not only limited inthe village of Antiga but also in other areas. To Kopdagperin Karangasem Regency advisedto provide financial assistance in similar activities in the years following.
Keywords: Training, Preparation, Financial Statements, Management of KSP
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Koperasi merupakan salah satu soko guru perekonomian Indonesia selain sektor
swasta dan pemerintahan. Kalimat ini senantiasa didengung-dengungkan untuk
menujukkan betapa pentingnya koperasi bagi perekonomian Indonesia. Koperasi terdapat
di seluruh wilayah Indonesia, menyebar di tiap Kabupaten, Kecamatan dan Desa, salah
satunya di Desa Antiga Kelod.
Desa Antiga Kelod merupakan salah satu desa administrasi yang terdapat di
Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Desa ini merupakan pemekaran dari desa
Antiga. Desa Antiga Kelod terdiri dari 4 Banjar yakni Banjar Pangitebel, Banjar Bengkel,
Banjar Pengalon dan Banjar Yeh Malet. Terdapat tujuh (7) koperasi simpan pinjam
(KSP) yang menyebar di semua banjar. Masyarakat desa Antiga Kelod bermata
pencaharian sebagai petani, nelayan dan pedagang. Hanya sebagian kecil dari mereka
berprofesi sebagai pegawai baik pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta.
Keberadaan koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod sangat memiliki arti penting
bagi sebagian besar masyarakat karena mampu membebaskan mereka dari jeratan para
lintah darat.
Koperasi simpan pinjam yang terdapat di Desa Antiga Kelod mulai bertambah
jumlahnya sejak tiga tahun belakangan ini. Sebagai soko guru perekonomian, koperasi-
koperasi tersebut harus diberikan perhatian agar mampu berkembang dan menjalankan
fungsinya dengan baik. Berikut adalah data koperasi simpan pinjam yang terdapat di
Desa Antiga Kelod yang disajikan di tabel 1
2
Tabel 1.1Nama dan Jumlah Modal Koperasi Simpan Pinjam
No Nama Koperasi Lokasi Jumlah Modal(Rp)
1 Koperasi Tangkas Kori Agung Banjar Bengkel 700.000.0002 Koperasi Dasa Bala Banjar Pengalon 675.000.0003 Koperasi Paramita Sedana Banjar Pangitebel 550.000.0004 Koperasi Sri Sedana Banjar Pangitebel 850.000.0005 Koperasi Tirta Segara Nata Banjar Yeh Malet 500.000.0006 Koperasi L Nusa Sejahtera Banjar Bengkel 600.000.0007 Koperasi Arta Semaya Banjar Bengkel 650.000.000Sumber: Perbekel Desa Antiga Kelod
Koperasi-koperasi simpan pinjam yang ada di Desa Antiga Kelod benar-benar menjadi sandaran
hidup bagi masyarakat desa. Betapa tidak, koperasi Dasa Bala yang terdapat di Banjar Pengalon
misalnya, mayoritas anggotanya merupakan masyarakat nelayan yang kehidupannya sangat
tergantung pada hasil laut. Pada saat cuaca tertentu banyak nelayan yang rugi melaut. Mereka
sudah menghabiskan banyak bensin untuk menjalankan perahunya, akan tetapi pulang tidak
membawa hasil. Di saat kondisi seperti ini kehidupan mereka “minus”. Koperasi simpan pinjam
Dasa Bala lah yang menjadi penyelamat hidupnya yang membebaskan masyarakat nelayan dari
jerat lintah darat. Sebaliknya, jika pada suatu ketika hasil melaut melimpah, sisa uang yang ada
disimpan di koperasi. Demikian juga dengan koperasi-koperasi simpan pinjam lainnya mereka
sangat berperan membantu masyarakat yang sedang kekurangan dana, serta menjadi
kepercayaan tempat menitipkan uangnya ketika masyarakat mendapat tambahan rejeki yang
mereka peroleh dari hasil penjualan ternak dan penjualan hasil perkebunan. Demikian besar
harapan masyarakat akan berkembangnya koperasi, karena perkembangan koperasi juga berarti
perkembangan kehidupan masyarakat. Sebagai lembaga yang menjadi harapan serta
kepercayaan masyarakat, koperasi hendaknya mengelola dana dan mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara akuntabel melalui media pelaporan keuangan dalam sebuah kegiatan
Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Sebagai sebuah lembaga hukum koperasi, melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
merupakan suatu keharusan. Namun kenyataannya koperasi simpan pinjam yang terdapat di
Desa Antiga Kelod tidak ada yang pernah melaksanakan RAT. Ketiadaan RAT ini merupakan
salah satu indikasi telah terjadinya permasalahan dalam sebuah koperasi karena RAT
merupakan sebuah ranah dimana pengurus mempertanggungjawabkan segenap aktivitas
3
operasionalnya kepada anggotanya. Dengan kata lain tanpa terselenggaranya RAT dapat
dikatakan aspek akuntabilitas sebuah koperasi kurang terjamin dan dapat diduga telah terjadi
permasalahan pada koperasi yang bersangkutan.
Salah satu penyebab tidak diselenggarakannya RAT adalah karena ketidakmampuan
pengurus di dalam menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu laporan
yang mutlak harus dibuat oleh semua organisasi salah satunya koperasi. Dengan laporan
keuangan yang disusun pengelola dalam hal ini pengurus koperasi bisa mempertanggung
jawabkan pengelolaan dana kepada anggota selaku pemilik koperasi, pemerintah (Dinas
koperasi) sarana penyusunan laporan pajak, dokumen penunjang permohonan kredit di bank dan
kegunaan laporan keuangan lainnya.
Berkaitan dengan tidak disusunnya laporan keuangan di Koperasi Simpan Pinjam yang
terdapat di Desa Antiga Kelod sangat merugikan koperasi dan masyarakat desa selaku pemilik
koperasi, karena dengan tidak disusunnya laporan keuangan anggota tidak pernah mengetahui
bagaimana pengelolaan dana yang telah mereka setorkan. Selain itu dengan tidak disusunnya
laporan keuangan koperasi juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan bantuan
dana dari pihak-pihak terkait misalnya dari bank Bukopin. Tidak disusunnya laporan keuangan
juga menyebabkan koperasi tidak melakukan salah satu kewajiban hukumnya yakni melakukan
kewajiban perpajakan (mengisi dan melaporkan Surat Pemberiatahuan Tahunan Wajib Pajak
Badan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karangasem). Sampai dengan saat ini belum pernah
ada pelatihan yang diberikan oleh Dinas Koperasi wilayah kerja Kabupaten Karangasem kepada
pengurus koperasi simpan pinjam yang ada di Desa Antiga Kelod.
Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya yang membelit koperasi simpan pinjam di
Desa Antiga Kelod adalah banyaknya kredit macet. Macetnya kredit yang disalurkan
disebabkan oleh tidak tersediannya standar operasional prosedur dalam penyaluran kredit.
Kredit diberikan kepada peminjam tanpa melakukan analisa apapun terhadap pemohon.
1. 2 Permasalahan Mitra
Berdasarkan diskusi secara mendalam dengan pengurus koperasi maka permasalahan-
permasalahan mendasar yang dihadapi koperasi adalah:
1. Pengurus koperasi belum mampu menyusun laporan keuangan
2. Koperasi belum pernah melakukan Rapat Anggota Tahunan
4
3. Koperasi tidak memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) pemberian kredit
4. Pengurus koperasi belum pernah melakukan kewajiban perpajakan akibat dari
ketidakpahamannya terhadap aturan perpajakan.
Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi serta terbatasnya waktu dan dana yang
tersedia maka berdasarkan kesepakatan diantara pengurus yang telah didiskusikan dengan
pengusul program maka masalah yang paling utama diselesaikan adalah ketidakmampuan
menyusun laporan keuangan. Permasalahan ini diinginkan diselesaikan paling awal dengan
pertimbangangan jika laporan keuangan sudah mampu disusun, maka tahapan kegiatan
berikutnya yang bisa dilaksanakan adalah:
1. Mampu melakukan pertanggungjawaban kepada anggota dan pemerintah (dinas koperasi)
melalui mekanisme RAT.
2. Mampu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait (bukopin)
3. Mampu menyusun laporan perpajakan
Pada tahap awal program pengabdian masyarakat ini, akan diselesaikan permasalahan pertama
yakni ketidakmampuan pengurus menyusun laporan keuangan dengan memberikan pelatihan dan
pendampingan penyusunan laporan keuangan. Pada tahap berikutnya akan dilakukan pelatihan
penyusunan laporan perpajakan dan dibantu menyusunkan standar operasional prosedur (SOP)
pemberian kredit.
1.3 Tujuan Kegiatan
Terkait dengan permasalahan utama yang dihadapi koperasi yakni pengurus belum mampu
menyusun laporan keuangan, maka yang menjadi tujuan dari program pengabdian masyarakat
berupa kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan yang diberikan kepada pengurus
koperasi bertujuan agar pengurus mampu menyusun laporan keuangan yang terdiri dari laporan
laba/rugi (SHU), laporan perubahan modal dan neraca. Dengan dilaksanakannya program
pelatihan ini diharapkan terjadi kondisi baru dalam tata kelola koperasi yakni tata kelola yang
akuntabel sehingga nantinya koperasi dapat melakukan RAT, menjalin kerjasama dengan
instansi terkait serta dapat melakukan kewajiban perpajakannya.
5
1.4 Manfaat Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat dalam aspek ekonomi, hukum maupun
sosial.
1. Aspek Ekonomi
Pelatihan penyusunan laporan keuangan yang diberikan kepada pengurus KSP di Desa
Antiga Kelod akan memberikan kemampuan kepada pengurus untuk menyusun laporan
keuangan, sehingga pengurus mampu mewujudkan pengelolaan koperasi yang
transparan dan akuntabel. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana yang
dipercayakan masyarakat pada koperasi yang menambah kepercayaan masyarakat.
Peningkatan kepercayaan ini berdampak pada pengingkatan jumlah dana/modal yang
jika dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan shu serta kesejahteraan anggota
dan pengurus.
2. Aspek Hukum
Kemampuan menyusun laporan keuangan sebagai salah satu media
pertanggungjawaban pengurus kepada anggota, membantu pengurus memenuhi
kewajiban hukumnya sebagai pengurus yang taat pada aturan perkoperasian, karena
dengan disusunnya laporan keuangan pengurus mampu menyelenggarakan Rapat
Anggota Tahunan (RAT).
3. Aspek Sosial
Terselenggaranya RAT sebagai dampak positif dari kemampuan menyusun laporan
keuangan membebaskan pengurus dari prasangka buruk anggota.
Jika kegiatan P2M berupa pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi
simpan pinjam ini selesai dilaksanakan, maka akan akan terdapat banyak manfaat yang dirasakan
oleh:
a. Masyarakat desa Antiga Kelod sebagai anggota koperasi simpam pinjam
Tersusunnya laporan keuangan koperasi merupakan dasar bagi pengurus untuk
mewujudkan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi. Pengurus dapat mempertanggung
jawabkan pengelolaan dana yang dipercayakan anggota/masyarakat desa secara akuntabel
dan transparan. Disisi lain dengan terselenggaranya pengelolaan yang akuntabel melalui
media laporan keuangan, kepercayaan stake holder akan meningkat kepada koperasi
6
sehingga niscaya tambahan modal pun akan dapat meningkat juga yang akhirnya
diharapkan bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota (masyarakat desa Antiga
Kelod).
b. Pengurus koperasi
Secara ekonomi jika laporan keuangan sudah berhasil disusun, RAT mampu
terselenggara, keperacayaan stake holder meningkat, maka modal bertambah.
Bertambahnya modal jika dikelola dengan baik akan meningkatkan SHU dan
memberikan peningkatan kesejahteraan kepada pengurus. Secara non ekonomis jika
pengurus sudah mampu menyusun laporan keuangan, pandangan negative atau
kecurigaan anggota atas pengelolaan dana dapat dihilangkan.
c. Dinas Koperasi wilayah kerja Kabupaten Karangasem
Kemampuan koperasi menyelenggarakan RAT serta peningkatan kinerja suatu koperasi
merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan kerja Dinas Koperasi. Meskipun sampai
saat ini koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod belum pernah mendapat pelatihan
dari Dinas Koperasi, namum kedepannya akan di upayakan ada jalinan kemitraan yang
lebih kuat antara koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod dengan Dinas Koperasi
wilayah kerja Kabupaten Karangasem.
d. Universitas Pendidikan Ganesha khususnya Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Kegiatan P2M pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan
pinjam di Desa Antiga Kelod akan membuka mata masyarakat Desa Antiga Kelod,
bahwa ternyata Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) memiliki sebuah Fakultas
Ekonomi (Fakultas non kependidikan). Selama ini masyarakat Desa Antiga Kelod
mengira Undiksha hanya perguruan tinggi yang hanya mencetak guru. Sehingga ketika
putra-putri mereka ingin melanjutkan ke Fakultas Ekonomi harus pergi ke Denpasar, jika
putra-putri mereka tidak diterima di Fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri di
Denpasar, mereka pun terpaksa memilih Fakultas Ekonomi dari perguruan tinggi swasta.
Gaung Fakultas Ekonomi Undiksha belum terdengar di Desa Antiga Kelod, sehingga
terlaksananya program P2M ini merupakan ajang untuk memperkenalkan keberadaan
Fakultas Ekonomi khususnya jurusan akuntansi kepada masyarakat Desa Antiga Kelod.
e. Pelaksana Program P2M
7
Bagi pelaksana program P2M kegiatan P2M ini memberikan kesempatan bagi para dosen
Akuntansi untuk tidak hanya menjadi “jago kandang”. Dosen tidak hanya mampu
mentransfer ilmu kepada anak-anak/mahasiswa yang nota bene umurnya lebih muda,
akan tetapi dosen juga mampu berbagi/sharing pengetahuan kepada masyarakat, melalui
kegiatan pengabdian masyarakat yang bersifat keilmuan.
1.5 Khalayak Sasaran
Yang menjadi khalayak sasaran kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan adalah para
pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod, kegiatan pelatihan ini penting dan
mendesak untuk dilakukan karena setelah beberapa tahun berjalan KSP tidak pernah
menyelenggarakan RAT dalam arti KSP tidak pernah mempertanggungjawabkan pengelolaan
dana kepada masayarakat desa selaku pemilik koperasi. Tidak terselenggaranya RAT
diakibatkan oleh tidak adanya laporan keuangan sebagai bahan utama pertanggungjawaban.
Tidak terselenggaranya RAT sebagai akibat tidak mampunya pengurus menyusun laporan
keuangan merupakan salah satu indikator tidak adanya transparansi dan akuntabilitas dalam tata
kelola koperasi. Padahal jika pada koperasi terdapat tata kelola yang baik/good governance maka
kesejahteraan stake holder akan mengiringi. Dengan demikian pelatihan penyusunan laporan
keuangan kepada pengurus KSP tidak bisa ditunda lagi, terlebih lagi Dinas Koperasi Kabupaten
Karangasem belum pernah melakukan hal serupa.
1.6 Keterkaitan
Pihak-pihak terkait yang ikut serta terlibat dalam pelaksanaan pelatihan penyusunan laporan
keuangan kepada pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod adalah:
a. Universitas Pendidikan Ganesha/Fakultas Ekonomi/Jurusan Akuntansi
Bentuk keterkaitan Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Undiksha adalah sebagai nara
sumber yang akan memberikan pelatihan.
b. Dinas Koperasi Kabupaten Karangasem
Dinas koperasi Kabupaten Karangasem merupakan Dinas yang menaungi koperasi
simpan pinjam di Desa Antiga Kelod. Kegiatan pelatihan ini merupakan kegiatan awal
yang ke depannya mampu memotivasi Dinas Koperasi Kabupaten Karangasem untuk
8
terus memberikan dukungan yang berkelanjutan kepada koperasi simpan pinjam di Desa
Antiga Kelod.
c. Masyarakat Desa Antiga Kelod khususnya para pengurus KSP
Pengurus koperasi simpan pinjam merupakan pihak yang mendapat pelatihan penyusunan
laporan keuangan, sehingga secara ekonomis diharapkan akan meningkatkan
kesejahteraannya, sedangkan secara sosial pengurus terbebas dari prasangka negative
anggota.
9
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi kondisi keuangan sebuah organisasi atau
entitas. (Baridwan, 2004). Laporan keuangan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan berguna
sebagai alat pertanggung jawaban manajemen kepada pihak-pihak pemakai laporan. Pemakai
atau pihak-pihak yang memerlukan informasi yang terdapat pada laporan keuangan terdiri dari:
1. Pihak internal yaitu pihak-pihak yang berada di dalam perusahaan itu sendiri yang
terdiri dari: pemilik, karyawan dan manajemen
2. Pihak eksternal yaitu pihak-pihak yang berada di luar perusahaan yang terdiri dari:
pemerintah, kreditur dan calon investor
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2007) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Berdasarkan definisi-definisi yang tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu
laporan keuangan berfungsi untuk:
a. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan
historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktiva, hutang
serta modal yang dikenal dengan nama Neraca (Balance Sheet).
b. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan
historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai penghasilan,
biaya serta laba atau rugi yang diperoleh yang dikenal dengan nama Laporan Laba Rugi
(Income Statement).
c. Mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan pada kurun waktu tertentu melalui laporan
historis yang secara sistematis memberikan informasi menyeluruh mengenai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan, yang dikenal dengan nama
10
Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Statement of Owners Equity atau Statement of
Stockholders Equity).
d. Setiap laporan tersebut menyediakan informasi yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya namun saling berkaitan karena mencerminkan aspek yang berbeda dari
transaksi-transaksi atau peristiwa-peristiwa lain yang sama.
2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah berfungsi sebagai “alat
pengujian” dari pekerjaan fungsi bagian pembukuan, akan tetapi untuk selanjutnya seiring
dengan perkembangan jaman, fungsi laporan keuangan sebagai dasar untuk dapat menentukan
atau melakukan penilaian atas posisi keuangan perusahaan tersebut. Dengan menggunakan hasil
analisis tersebut, maka pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.
Melalui laporan keuangan juga akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, struktur modal
perusahaan, pendistribusian pada aktivanya, efektivitas dari penggunaan aktiva, pendapatan atau
hasil usaha yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh perusahaan serta
nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 3) tujuan dari laporan keuangan adalah:
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini adalah memenuhi kebutuhan bersama
dari sebagian besar pengguna. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi, karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari
berbagai kejadian di masa yang lalu (historis), dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan.
c. Laporan keuangan juga telah menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen
(stewardship) atau merupakan pertanggungjawaban manajemem atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melakukan penilaian terhadap apa yang
telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen, melakukan hal ini agar mereka
11
dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin saja mencakup keputusan
untuk memanamkan atau menjual investasi mereka dalam suatu perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau melakuka penggantian manajemen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk mengetahui
kondisi keuangan dari suatu perusahaan dan kaitanya dengan:
a. Kemampuan perusahaan untuk melaksanakan segala kewajiban-kewajibannya pada saat sini
dengan situasi yang kurang mendukung dan tidak dapat diprediksikan di masa yang akan
datang.
b. Kemampuan perusahaan dalam menarik manfaat untuk melaksanakan transaksi bisnis ataupun
perluasan bisnis. Hal ini sangat dimungkinkan karena perusahaan memiliki sarana yang
dibutuhkan atau kemampuan memperoleh dana melalui pinjaman (financing) atau penerbitan
saham (stock issue).
c. Kemampuan perusahaan untuk secara berkesinambungan untuk dapat membayar bunga
pinjaman dan dividen.
2.3 Jenis-jenis laporan keuangan
Jenis laporan keuangan terdiri dari (Keyso and Weygandt, 2005);
1. Laporan laba/rugi
Merupakan laporan yang berisi informasi tentang pendapatan dan biaya yang
diperoleh selama satu periode akuntansi (bulanan atau tahunan). Untuk mengetahui
apakah kegiatan usaha suatu perusahaan memperoleh laba atau menderita rugi,
diketahui dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diperoleh selama satu
periode kemudian dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode
yang bersangkutan. Pada badan hukum koperasi laporan laba/rugi disebut dengan
laporan sisa hasil usaha.
2. Laporan perubahan modal/ekuitas
Laporan ini menunjukkan perubahan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Perkembangan modal suatu perusahaan dapat diketahui dengan menambah atau
mengurangi modal awal dengan laba atau rugi, kemudian dikurangi dengan
penngambilan pribadi atau pembagian dividen.
3. Neraca
12
Meupakan laporan yang menunjukkan aktiva atau kekayaan/assets dan
kewajiban/utang serta modal yang dimiliki organisasi per periode tertentu. Aktiva
dibedakan menjadi aktiva lancar dan aktiva tetap. Utang dibedakan menjadi utang
jangka pendek dan utang jangka panjang.
Neraca menyediakan informasi tentang sifat dan jumlah investasi dalam sumber perusahaan,
kewajiban kepada kreditor, dan sisa kepemilikan dalam kekayaan bersih perusahaan.
Sumbangan neraca terhadap laporan keuangan dengan menyediakan suatu dasar untuk:
a. Menghitung tingkat pengembalian (rate of return)
b. Menilai struktur modal perusahaan
c. Menetapkan likuiditas dan fleksibilitas keuangan perusahaan (Hery, 2009)
4.Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas keluar dan masuk atau
penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode. Laporan ini menunjukkan surplus
atau defisit kas yang dialami perusahaan. Surplus terjadi jika penerimaan lebih besar dari
pengeluaran dan defisit sebaliknya.
2.4 Pengertian Koperasi
Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk
memenuhi kebutuhannya yang bertujuan untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya (Hendrojogi, 2004).
2.5 Jenis-Jenis Koperasi
Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk pengelompokan koperasi. Cara-cara atau kriteria
yang digunakan untuk pengelompokan itu tentunya dari suatu negara ke Negara lain akan
berbeda-beda. Pengelompokan atau klasifikasi koperasi diperlukan mengingat adanya banyak
perbedaan-perbedaan yang ditemukan diantara sesame koperasi, baik yang menyangkut cirri,
sifat, fungsi ekonominya, lapangan usaha ataupun afiliasi keanggotaanya. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 60 Tahun 2009 tentang perkembangan gerakan koperasi (pasal 2) koperasi dapat
dibedakan menjadi:
a. Koperasi Desa
b. Koperasi Pertanian
13
c. Koperasi Peternakan
d. Koperasi Perikanan
e. Koperasi Kerajinan
f. Koperasi Simpan Pinjam
g. Koperasi Konsumsi (Kaslan, 2004)
2.6 Sumber Permodalan Koperasi
Sumber Modal Koperasi (UU No. 25/1992)
1. Modal Sendiri
Yang dimaksud dengan modal sendiri dalam penjelasan pasal 1 ayat (2) UU Nomor 25
Tahun 1992 adalah modal yang menanggug resiko atau disebut modal ekuiti. Yang
termasuk sumber modal sendiri adalah :
a. Simpanan Pokok
Adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Mengenai cara
penyerahan / penyetoran simpanan pokok dan anggota koperasi diatur dalam AD /
ARTkoperasi.
b. Simpanan Wajib
Adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak
dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
c. Dana Cadangan
Adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU, yang dimaksudkan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
Dana cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota, meskipun terjadi
pembubaran koperasi. Dana ini, pada masa pembubaran oleh penyelesai
pembubaran dipakai untuk menyelesaikan hutang-hutang koperasi, kerugian-
kerugian koperasi, biaya-biaya penyelesaian, dan sebagainya. Posisi akan
terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi ditambah
14
dengan dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi kerugian
dengan sendirinya simpanan
d. Hibah
Adalah sutu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya. Hibah ini dapat
berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan / ditulis oleh seseorang sebagai
wasiat atau pesan atau kehendak terakhir sebelum meninggal dunia dan baru
berlaku setelah dia meninggal dunia.
2. Modal Pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :
a. Anggota dan calon anggota
b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerjasama
antarkoperasi
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Sumber lain yang sah.
Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui
penawaran secara hukum.
15
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
Kerangka kerja pelaksanaan program pelatihan penyususnan laporan keuangan kepada
pengurus koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod disajikan pada bagan 3.1
Bagan 3.1Kerangka Pemecahan Masalah Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan KSP
Pengurus KSP di DesaAntiga Kelod yang belummampu menyusun laporan
keuangan KSP
Adanya P2MUndiksha
Pelatihan Penyusunan LaporanKeuangan KSP
Kemampuan menyusun laporankeuangan
PemberianPelatihan
LAPORAN KEUANGAN KSP:A. LAPORAN SHUB. LAPORAN PERBAHAN MODALC. NERACA
16
3.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan
Untuk dapat melaksanakan kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan dengan baik dan
terarah maka metode pelaksanaan kegiatan dirancang dengan sistematis dalam beberapa tahapan
berikut:
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan ini yang dilakukan adalah:
a. Penyiapan berbagai administrasi yang mungkin diperlukan
b. Koordinasi dengan mitra pengurus KSP yang dimediasi oleh Perbekel Antiga
Kelod
c. Penyiapan materi pelatihan
d. Penyiapan jadwal pelatihan
2. Tahap Implementasi
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Sosialisasi tentang Laporan Keuangan Koperasi
b. Pelatihan Penyusunan Laporan keuangan
3. Tahap Monitoring
Pada Tahap monitoring kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
pengawasan/peninjauan ke Desa Antiga Kelod menemui para pengurus KSP apakah
pelatihan pengisian SPT sudah diimplementasikan dan mencari tahu kendala yang
mungkin dihadapi.
4. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kebermanfaatan produk kegiatan bagi pengurus KSP
dan mencari solusi atas kendala yang mungkin dihadapi.
17
3. 3 Rancangan Evaluasi
Rancangan Evaluasi terhadap kegiatan pelatihan peyusunan laporan keuangan kepada pengurus
KSP di Desa Antiga Kelod disajikan pada tabel 3.2
Tabel 3.2Rancangan Evaluasi Kegiatan
Aspek Yang Dievaluasi Data YangDikumpulkan
AlatPengumpulan
Data
KriteriaKeberhasilan
I.Proses 1.Kehadiranpeserta
Absensipeserta awal
Minimal70%pesertahadir
2.Aktivitaspesertadalamkegiatan
Absensipeserta tiapsesi
Minimal70%pesertahadirmengikutisecarapenuh
II. Produk 1.KemampuanmenyusunLaporanKeuangan
Laporankeuangan yangdisusun benar
Lembar kerja Minimal 70%pesertamenyusunlaporankeuangandengan benar
3.4 Rencana dan Jadwal Kerja
Kegiatan ini dilakukan selama 8 bulan. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan survey
untuk mengkaji data awal sebagai bahan penyusunan sosialisasi dan pelatihan penyusunan
laporan keuangan. Lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.
18
Tabel 3.3Jadwal Kerja
Pelatihan Peyusunan Laporan Keuangan
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8I Persiapan1 Perbaikan proposal
2 Pendekatan di 7 KSP
3 Persiapan materi
II Pelaksanaan4 Pelatihan penjurnalan sampai pada neraca lajur
5 Pelatihan penyusunan neraca
6 Pelatihan penyusunan lap SHU
7 Pelatihan penyusunan laporan perubahan modal
8 Pelatihan penyusunan neraca
III Pendampingan9 Pendampingan di 7 KSP
IV Evaluasi dan Refleksi10 Evaluasi dan Refleksi kegiatan secara keseluruhan
V Pelaporan11 Penyusunan laporan
12 Perbaikan laporan P2M
3.5 Organisasi Pelaksana
1. Ketua- Nama : Ni Kadek Sinarwati,SE.,M.Si.,Ak- NIP : 1972102020101222002- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Tibung Sari Br Kwanji Dalung Badung- Kualifikasi : Akuntansi Keuangan dan Audit- Tugas : Observasi, Pendekatan, Menyusun Program- Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu
2. Anggota 1- Nama : Dr. Ananta Wikrama Tungga A.,SE.,M.Si.,Ak- NIP : 197702012001121001- Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIID- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Gajah Mada VIII/12 Singaraja, Bali- Kualifikasi : Akuntansi Manajemen- Tugas : Presentasi
19
- Waktu untuk kegiatan : 5 jam minggu3. Anggota 2
- Nama : Nyoman Trisna Herwati,SE.,M.Pd.,Ak- NIP : 197703152002122003- Pangkat/Golongan : Penata Tk.I/IIID- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Ayani 139 Singaraja- Kualifikasi : Pengantar Akuntansi- Tugas : Mempersiapkan administrasi
4. Anggota 3- Nama : I Made Pradana Adi Putra,SE,SH,M.Si- NIP : 197311092010121001- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Dewi Kunti No. 12 Denpasar- Kualifikasi : Akuntansi Sektor Publik- Tugas : Mengumpulkan Bahan- Waktu untuk kegiatan : 5 jam/minggu
5. - Nama : Nyoman Ari Surya Darmawan,SE.,M.Si.,Ak- NIP : 198205112008112004- Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb- Alamat Kantor : Jl. Udayana 12 C Singaraja- Alamat Rumah : Jl. Raya Sangsit Singaraja
- Kualifikasi : Akuntansi Keuangan- Tugas : Mengumpulkan Bahan- Waktu untuk kegiatan : 5 jam/minggu
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan P2M
Dalam bab ini dijelaskan teknis pelaksanaan pelatihan penyusunan Laporan Keuangan
kepada pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Desa Antiga Kelod.Kegiatan P2M ini
dibagi menjadi beberapa tahap (1) kegiatan diawali dengan penjajagan lokasi yang dilakukan
pada saat pembuatan proposal, (2) permohonan ijin pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa
Antiga Kelod, (3) pelaksanaan kegiatan (4) pemantauan mitra/pendampingan (5) monitoring dan
evaluasi (monev) oleh lembaga monev Undiksha (6) penyusunan laporan kegiatan.
4.1.1 Penjajagan Lokasi
Kegiatan awal berupa penjajagan ke lokasi mitra untuk mendapatkan informasi mengenai
permasalahan yang dihadapi oleh mitra dilakukan dengan Bapak I Ketut Dresta,SH. Bapak I
Ketut Dresta, SH merupakan Kepala Desa Antiga Kelod.
4.1.2 Permohonan Ijin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod
Sebelum kegiatan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus KSP
dilakukan, tim P2M memohon ijin melaksanakan kegiatan dengan membawa surat permohonan
kegiatan P2M yang ditandatangai oleh Ketua LPM Undiksha. Permohonan ijin melaksanakan
kegiatan pelatihan dilakukan dengan menemui Bapak Ketut Deresta SH, selaku Kepala Desa
Antiga Kelod dan sekaligus sebagai salah satu pengurus Koperasi Simpan Pinjam Paramita
Sedana yang berlokasi di Banjar Pangitebel.
4.1.3 Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Kepada Pengurus Koperasi Simpan
Pinjam
Kegiatan pelatihan peyusunan laporan keuangan kepada pengurus koperasi simpan
pinjam mulai dilaksanakan pada hari minggu tanggal 1 Juli 2014. Setelah mendapat ijin
melaksanakan kegiatan dari Bapak Kepala Desa Antiga Kelod, Tim pelaksana program
pengabdian masyarakat menemui salah satu pengurus (ketua) koperasi Tangkas Kori Agung
21
yakni di Banjar Pangitebel, Ketua Koperasi Dasa Bala di Banjar Pengalon, Ketua Koperasi
Paramita Sedana di Banjar Pangitebel, Ketua Koperasi Sri Sedana di Banjar Pangitebel, Ketua
Koperasi Tirta Segara Nata di Banjar Yeh Malet, Ketua Koperasi L Nusa Sejahtera dan Ketua
Koperasi Arta Semaya di Banjar Bengkel.
Pengurus yang akan diberikan pelatihan penyusunan laporan keuangan adalah Ketua,
Sekretaris dan Bendahara. Laporan keuangan utama koperasi adalah laporan Sisa Hasil Usaha
(SHU). Laporan ini merupakan laporan yang wajib disusun sebagai dasar pertanggungjawaban
pengurus kepada anggota. Laporan ini pertama kali disusun sebagai dasar penyusunan laporan
keuangan yang lainnya yaitu laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan memperkenalkan jenis laporan keuangan yang wajib
disusun, baru kemudian dilanjutkan dengan pelatihan teknis menyusun. Peserta diperkenalkan
tentang proses akuntansi yang di mulai dengan proses pencatatan transaksi di buku jurnal,
penggolongan di buku besar, pengikhtisaran di neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan
pembuatan neraca lajur. Setelah neraca lajur selesai dikerjakan langkah berikutnya adalah
menyusun laporan laba/rugi atau laporan sisa hasil usaha (SHU).
4.1.4 Pemantauan/Pendampingan Mitra
Satu bulan setelah kegiatan pelatihan, tim pengabdian mengadakan pendampingan dan
menemui bendahara tiap-tiap koperasi untuk mengetahui apakah materi yang diperoleh pada saat
mengikuti pelatihan sudah mampu diimplementasikan serta untuk mengetahui kendala-kendala
apa yang mungkin terjadi pada saat hendak mengimplementasikan materi hasil pelatihan.
Saat melakukan pemantauan/pendampingan mitra, tim pelaksana pengabdian masyarakat
membantu mitra menyusun laporan keuangan (Laporan SHU) dengan menggunakan program
komputer (program microsoft excel). Pemakaian program excel untuk melaksanakan proses
akuntansi yang meliputi pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran menjadi lebih mudah jika
dibandingkan dikerjakan secara manual.
Kendala terbesar yang ditemui pada saat pendampingan adalah beberapa pengurus
(bendahara) belum menguasai teknis proses pencatatan pada jurnal, namun setelah dijelaskan
lagi mereka mampu mencatat transaksi pada jurnal umum. Ketika proses pencatatan pada jurnal
22
umum sudah mampu dikerjakan, maka tidak akan ada kendala lagi pada proses berikutnya,
karena dengan program excel sudah dibuatkan rumus alur data.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kendala Yang Dihadapi
Ditinjau dari segi proses dengan dua indikator yakni kehadiran peserta dan aktivitas
peserta selama pelatihan berlangsung kegiatan pelatihan dapat dinyatakan berhasil. Berdasarkan
rancangan evaluasi yang disampaikan di metode pelaksanaan proses kegiatan dinyatakan berhasil
jika minimal 70% peserta hadir dan minimal 70% peserta yang hadir mengikuti acara secara
penuh. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh dua puluh satu orang pengurus yakni ketua, sekretaris
dan bendahara dari masing-masing koperasi.
Ditinjau dari segi produk indikator yang digunakan untuk menyatakan kegiatan pelatihan
berhasil yakni:
1. Kemampuan menyusun laporan keuangan (laporan SHU), dinyatakan berhasil jika
minimal 70% peserta menyusun laporan keuangan (laporan SHU) dengan benar.
Dari indikator keberhasilan yang ditinjau dari segi produk, indikator tersebut dapat dicapai
karena pada saat dilakukan pendampingan pada minggu ketiga bulan Juli dan minggu pertama
dibulan Agustus semua pengurus koperasi telah menunjukkan laporan keuangan (laporan SHU)
yang benar.
Secara garis besar kegiatan pelatihan pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada
pengurus koperasi simpan pinjam di dapat dinyatakan berhasil sesuai dengan sasaran yang ingin
dicapai. Meskipun demikian terdapat beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
pelatihan dan proses pendampingan yakni:
1. Pelaksanaan pelatihan tidak bisa dimulai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan hal ini
terjadi karena banyaknya kegiatan upacara adat di Desa salah satunya adalah upacara
pengabenan massal.
2. Mengingat kesibukan pengurus dalam upacara pengabenan tersebut, beberapa pengurus
terkadang mengaktifkan alat komunikasinya dan ini mengganggu jalannya pelatihan.
23
4.2.2 Upaya Perbaikan dan Harapan Mitra Pada Program Berikutnya
Berdasarkan kendala yang dihadapi, upaya perbaikan yang dapat dilakukan jika
melakukan kegiatan serupa adalah sebelum menetapkan jadwal pelatihan hendaknya
mempertimbangkan keiatan-kegiatan upacara adat yang dilakukan di Desa.
Pada waktu mendatang, mitra berharap diadakan lagi kegiatan pelatihan dengan materi
penyusunan laporan keuangan yang lainnya serta penyusunan laporan perpajakan.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan P2M dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan kepada pengurus
koperasi simpan pinjam di Desa Antiga Kelod telah berlangsung dengan baik.
2. Peserta menginginkan kegiatan serupa dilakukan lagi dimasa mendatang
3. Kegiatan P2M telah berkontribusi dalam penambahan pengetahuan baru bagi para
pengurus KSP.
4. Kegiatan P2M telah membantu Kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
(Kopdagperin) Karangasem dalam menyebarluaskan informasi di bidang penyusunan
laporan keuangan.
5.2 Saran-saran
1. Disarankan kepada LPM Undiksha untuk bisa mendampingi kegiatan serupa tidak hanya
sebatas pengurus KSP, yang tidak hanya berlokasi di Desa Antiga Kelod tetapi juga di
wiayah-wilayah lainnya.
2. Kepada Kopdagperin Kabupaten Karangasem disarankan untuk lebih sering memberikan
pelatihan-pelatihan tentang perkoperasian kepada pengurus dan memberikan reward and
punishment kepada koperasi yang sudah atau belum mampu menyampaikan laporan
keuangannya pada mekanisme Rapat Anggota Tahunan (RAT).
25
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogjakarta: BPFE
Hendrojogi, 2004. Koperasi: Asas-asas, Teori dan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hery. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Kieso&Weygandt. 2005. Akuntansi Intermediate. Edisi Ketujuh Jilid Satu. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.
Kaslan, A.Tohir. 2004. Pelajaran Koperasi. Cetakan ke empat. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992
26
Lampiran
1. Surat Permohonan Ijin Kepada Kepala Desa Antiga Kelod2. Surat Pernyataan dari Kepala Desa Antiga Kelod3. Surat Perjanjian Kerja Pengabdian Masyarakat4. Lembar Monitoring5. Daftar Peserta Pelatihan6. Contoh formulir-formulir yang diisi selama pelatihan7. Loog book kegiatan8. Surat Tugas9. Surat persediaan kerjasama mitra10. Foto-foto kegiatan
27
28
LOOG BOOK KEGIATAN P2M 2014PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEPADA PENGURUS
KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) DI DESA ANTIGA KELOD
Tanggal Perjalanan dari - ke Kegiatan Pelaksana27 Sept2013
Singaraja - Karangasem Observasi dan diskusidengan pengurus KSPyang difasilitasi KepalaDesa Antiga Kelod
Ni Kadek Sinarwati
1 Juli2014
Singaraja-Karangasem Pelatihan PenyusunanLaporan Keuangan
Ni Kadek SinarwatiAnanta Wikrama T.ANyoman Trisna HerawatiNyoman Ari Surya DarmawanI Made Pradana Adiputra
21 Juli2014
Singaraja-Karangasem Monitoring untukmengetahui kemampuanpengurusmengimplementasikanhasil pelatihan
Ni Kadek SinarwatiAnanta Wikrama T.ANyoman Trisna HerawatiNyoman Ari Surya DarmawanI Made Pradana Adiputra
4 Agt2014
Singaraja-Karangasem Evaluasi kegiatanpelatihan
Ni Kadek SinarwatiAnanta Wikrama T.ANyoman Trisna HerawatiNyoman Ari Surya DarmawanI Made Pradana Adiputra
29
Foto 1Wawancara dengan perbekel Antiga Kelod
Foto 2. Sambutan ketua panitia
30
Foto 3. Peserta mengikuti pelatihan
Foto 4. Peserta mengikuti pelatihan
31
DAFTAR HADIR PESERTA PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KSPDI DESA ANTIGA KELOD
ANTIGA KELOD, 1 JULI 2014NO NAMA
KOPERASINAMA
PENGURUSJABATAN TANDA
TANGAN1 Koperasi Tangkas Kori
AgungI Nyoman Sudiarta KetuaI Wayan Bagiadiarta SekretarisI Ketut Merta Bendahara
2 Koperasi Dasa Bala I Gede Miari KetuaI Ketut Sudana SekretarisNengah siki Bendahara
3 Koperasi Paramita Sedana I Ketut Dresta KetuaNi Made Artini SekretarisI Made Tantra Bendahara
4 Koperasi Sri Sedana I Kadek Pasek KetuaI Ketut Ruma SekretarisNengah Sari Bendahara
5 Koperasi Tirta Segara Nata I Wayan Kamasan KetuaNengah Sekar SekretarisMade Sirat Bendahara
6 Koperasi L Nusa Sejahtera Wayan Sudana KetuaNengah Merta SekretarisNyoman Wahyuni Bendahara
7 Koperasi Arta Semaya Gede Wira KetuaPutu Santun SekretarisKadek warni Bendahara