laporan antasida fix
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 laporan antasida fix
1/43
1
PENDAHULUAN ANTASIDA
Antasida ialah obat yang menetralkan asam lambung sehingga berguna
untuk menghilangkan nyeri tukak peptic. Antasid tidak mengurangi volume HCL yang
dikeluarkan lambung, tetapi peninggian pH ajan menurunkan pepsin. Beberapa antasid
misalnya Al(OH)3 diduga menghambat pepsin secara langsung. Maka kerja antasid
sangat bergantung pada kelarutan dan kecepatan pengsongan lambung sangat
menentukan masa kerjanya.
Umumnya antasid merupakan basa lemah. Basa yang kuat seperti
Magnesium hidorksida secara teoritis dapat meninggikan pH sampai 9, tetapi
kenyataannya tidak terjadi. Semua antasid meningkatkan produksi HCL berdasarkan
kenaikan pH yang meningkatkan aktivitas gastrin. Antasid dibagi dalam dua gologan
yaitu antasid sistemik dan antasid non sistemik. Antasid sistemik diabsorpsi dalam usus
halus sehingga menyebabkan urine bersifat alkalis. Antasid non sistemik hampir tidak di
absorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Contoh antasid
non sistemik adalah sediaan magnesium, aluminium dan kalsium.
(Farmakologi dan Terapi edisi 5, FK UI, 2012, p. 518)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
2/43
2
PERSYARATAN UMUM
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. Beberapa suspense dapat langsung digunakan,
sedangkan yang lain berupa campuran padatan yang harus direkonstitusikan terlebih
dahulu dengan pembawa yang sesuai segera sebelum digunakan.
Suspensi yang dinyatakan digunakan dengan cara tertentu harus
mengandung zat antimikroba yang sesuai untuk melindungi kontaminasi bakteri, ragi
dan jamur. Partikel yang terdapat dalam suspense dapat mengendap pada dasar
wadah bila didiamkan, yang paling penting adalah bahwa suspense harus dikocok baik
sebelum digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam
pembawa, hingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat. Suspense harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat.
(Farmakope Indonesia Edisi IV hal 17-18)
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut terdispersi dalam cairan pembawa. Persyaratan :
1. Zat yang terdispersi harus halus
2. Tidak boleh cepat mengendap
3. Jika dikocok perlahan-lahan, endapan halus segera terdispersi kembali
4. Mengandung zat tambahan bila dibutuhkan untuk stabilitas suspense
5. Kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang
(Farmakope Indonesia Edisi III hal 32)
Suspensi adalah system dua fase mengandung partikel padat (fase
terdispersi) terdispersi dalam cairan (media disperse). Suspense dibagi menjadi dua,
yaitu suspensi koloid (diameter partikel 1nm-1µm) dan suspensi kasar (ukuran partikel
diameter > 1µm). Persyaratan sediaan :
1. Bisa dituang dan diatur dosisnya
2. Partikel mudah terdispersi kembali bila terjadi pengendapan
3. Distribusi ukuran partikel tetap dan sama
4. Tahan terhadap kontaminan mikroba
(The Pharmeutical Codex 12th ed. p. 72)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
3/43
3
Suatu suspensi dalam bidang farmasi adalah disperse kasar partikel zat
padat yang tidak larut terdispersi dalam suatu media cair. Partikel-partikel tersebut
kebanyakan mempunyai diameter > 0,1µm, dan beberapa dari partikel tersebut
diselidiki dibawah mikroskop menunjukkan adanya gerak brown, jika disperse
mempunyai viskositas rendah. Suspense antasida dan suspesi radiopaque umumnya
mengandung zat padat yang terdispersi dalam konsentrasi yang tinggi. Suatu suspensi
dapat diterima apabila mempunyai kualitas tertentu yang diinginkan yaitu :
- Zat yang tersuspensi (disuspensikan) tidak boleh cepat mengendap.
- Partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar wadah tidak boleh
membentuk suatu gumpalan padat tapi harus dengan cepat terdisperi kembali
menjadi suatu campuran homogeny bila wadah dikocok.
- Suspensi tersebut tidak boleh terlalu kental untuk dituang dengan mudah dari
botolnya atau untuk mengalir melewati jarum injeksi.
(Farmasi Fisik Edisi Ketiga, Jilid 2, Alfred Martin hal 1125)
Bentuk sediaan terpilih : Suspensi
Alasan :
Bahan aktif yang digunakan yaitu Al(OH)3 dan Mg(OH)2 yang bersifat
praktis tidak larut dalam air, namun di kehendaki bentuk sediaan cair. Hal ini
dikarenakan luas permukaan bahan aktif pada sediaan suspensi lebih luas daripada
luas permukaan sediaan tablet sehingga lebih cepat memberikan efek menetralkan
asam lambung karena kontak dengan medium lebih besar.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. Sediaan yang digolongkan sebagai suspense adalah
sediaan seperti tersebut diatas, dan tidak termasuk kelompok suspense yang lebih
spesifik, seperti suspensi oral, suspensi topical, dan lain-lain. Suspensi ini tidak boleh
diinjeksikan secara intravena dan intratekal.
Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukan
untuk penggunaan oral. Beberapa suspense yang diberi etiket sebagai susu atau
magma termasuk dalam kategori ini.
(Farmakope Indonesia Edisi V hal 51)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
4/43
4
TINJAUAN BAHAN AKTIF SEDIAAN ANTASIDA
Senyawa
Aktif
Karakteristik
FisikaKarakteristik Kimia Keterangan
Aluminium
Hidroksida
koloidal
- Serbuk halus,
mengandung
sedikit gumpalan,
putih, tidak
berbau, tidak
berasa.
- Kelarutan : praktis
tidak larut dalam
air dan dalam
etanol (95%) p,
larut dalam larutan
alkali hidroksida
berlebihan.
(FI III hal 80)
- pH suspesi 4,0% /v dalam air
bebas kabon dioksida p tidak lebih
dari 10,0
- seperti senyawa aluminium
lainnya, aluminium hidroksida
merupakn astringent dan bisa
menyebabkan konstipasi. Garam
aluminium umumnya absorbsinya
tidak baik pada GIT dan efek
sistemik jarang terjadi pada
pasien dengan ginjal normal.
- Digunakan sebagai antasid,
diberikan oral sampai 1 g antara
makan dan waktu tidur. Untuk
mengurangi efek konstipasi,
sering dikombinasikan denganmagnesium yang mengandung
antasid seperti magnesium
hidroksida atau magnesium
oksida.
- Farmakokinetik : Aluminium
hidroksida berekasi perlahan
dengan HCL membentuk
aluminium klorida yang larut.
Adanya makanan dan factor lain
bisa menurunkan waktu
pengosongan lambung.
(Martindale 36th ed. p. 1706)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
5/43
5
Magnesium
Trisilikat
BM : 260.86
Kalsium
Karbonat
(CaCO3)
BM : 100.09
- Serbuk halus,
putih, tidak
berbau, tidak
berasa, tanpa
butiran
(FI V hal 797)
- Kelarutan : tidak
larut dalam air dan
dalam etanol,
terurai oleh asam
mineral.
- Stabilitas: stabil
jika disimpan
dalam wadah
tertutup baik,
sejuk dan kering.
(HPE 6th ed page
408)
- Serbuk halus
mikro hablur,
putih, tidak
berbau, tidak
berasa, stabil di
udara.
- Kelarutan : praktis
tidak larut dalam
air, kelarutan
dalam air
meningkat dengan
adanya sedikit
- Inkompatibel : pengawet seperti
paraben kemungkinan tidak aktif
jika ada penambahan magnesium
trisilikat.
- Inkompatibel dengan asam dan
garam ammonium.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
6/43
6
gaam ammonium
atau karbon
dioksida, adanya
alkali hidoksida
menurunkan
kelarutan, tidak
larut dalam etanol,
larut dalam asam
asetat 1N, asam
kloida 3N dan
asam nitrat 2N
dengan
membentuk
gelembung gas.
(FI V hal 592)
- Stabilitas: stabil
disimpan dalam
wadah tertutup
baik, sejuk dankering.
- Keamanan :
banyak digunakan
pada formula
obat-obatan oral.
Jika digunakan
secara oral bisa
menimbulkan
konstipasi dan
flatulence. Dosis
sekitar 1,5 g
sebagai antasid.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
7/43
7
Magnesium
Hidroksida
(Mg(OH)2)
BM :58.32
(HPE 6 ed page
86)
- Sebuk putih,
ringan
- Kelarutan : praktis
tidak larut dalam
air dan dalam
etanol, larut dalam
asam encer.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
8/43
8
EFEK FARMAKOLOGI
1. Aluminium Hidroksida (Al(OH)3)
Daya menetralkan asam lambungnya lambat, tetapi masa kerjanya lebih
panjang. Al(OH)3 dan sediaan Al lainnya bereaksi dengan fosfat membentuk
aluminum fosfat yang sukar diabsorbsi di usus kecil, sehingga ekskresinya fosfatmelalui urin berkurang, sedangkan tinja bertambah. Ion aluminium dapat
bereaksi dengan protein sehingga bersifat astringen. Antasid ini mengabsorbsi
pepsin dan menginaktivkannya. Absorbsi makanan setelah pemberian Al tidak
banyak dipengaruhi dan komposisi tidak berubah.
Efek samping Al(OH)3 yang utama adalah konstipasi. Ini dapat diatasi
dengan memberikan antasid garam Mg. mual dan muntah dapat terjadi.
Gangguan absorbs fosfat dapat terjadi sehingga menimbulkan sindrom deplesi
fosfat disertai osteomalasia. Al(OH)3 lebih sering menyebabkan konstipasi pada
usia lanjut.
(Farmakologi dan Terapi FK UI edisi 5, 2012 halaman 519)
2. Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)
Obat ini praktis tidak larut dan tidak efektif sebelum obat ini bereaksi
dengan HCl memmbentuk MgCl2 . magnesium hidroksida yang tidak bereaksi
akan tetap berada dalam lambung dan akan menetralkan HCl yang sekresinya
belakangan sehingga masa kerjanya lama. Antasid ini dan Natrium bikarbonat
sama efektif dalam hal menetralkan HCl.
Ion magnesium dalam usus akan diabsorbsi dan cepat disekresi melalu
ion magnesium yang diabsorbsi akan bersifat antasid sistemik. Sehinggamenimbulkan alkaliuria tetapi jarang terjadi alkalosis. Pemberian kronik
magnesium yang larut tidak diabsorbsi, tetapi berada dalam usus dan akan
menarik air sebanyak 5-10% magnesium diabsorbsi dan dapat menimbulkan
kelainan neurologic, neuromuscular dan kardiovaskular.
(Farmakologi dan Terapi FK UI edisi 5, 2012 halaman 519)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
9/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
10/43
10
RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN
NO JENIS SPESIFIKASI ALASAN
1. Bentuk Sediaan Suspensi Bahan aktif praktis tidaklarut dalam air.
Lebih siap secarabioavailibilitas daripadabentuk tablet.
2. Bahan Aktif 1. Al(OH)3 2. Mg(OH)2
Kerja obat dalam tubuhlama.
Efek samping obatsaling meniadakan.
Kapasitas untukmenetralkan asam
lambung tinggi.3. Kadar Bahan Aktif 1. Al(OH)3 : 230
mg/5ml2. Mg(OH)2 :
200 mg/5ml
Agar dapat memasukirentang mEq (10-15mEq) untuk menetralkanasam.
Mudah dituang kesendok takar.
4. Viskositas - Mudah dituang.
5. pH 7.9 ±0.4 Stabilitas optimumbahan aktif.
6. Bau Mint Memberi efek relaksasi.
7. Rasa Manis, Mint Menutupi rasa tidakenak.
8. Ukuran Partikel 1-100µm Agar tidak memberikanrasa berpasir di lidah
9. Waktu Rekontitusi 3 detik Cepat dihomogenkankembali
-
8/15/2019 laporan antasida fix
11/43
11
PERHITUNGAN DOSIS
Menurut Farmakope dan Terapi FKUI 5 hal 514
- Antasida Al tersedia dalam suspense Al(OH)3 gel yang mengandung 3,6-4%
Al2O3. Dosis yang dianjurkan adalah 8 ml tersedia pula dalam bentuk tablet
Al(OH)3 yang mengandung 5% Al2O3 dapat menetralkan 25mEq asam. Dosis
yang dianjurkan adalah 0,6 gram.
- Sediaan susu magnesium (milk of magnesia) berupa suspense yang berisi 7 –
8,5% Mg(OH)2. 1 ml susu magnesium bisa menetralkan 2,7 mEq asam. Dosis
yang dianjurkan 5-30 ml bentuk lain ialah tablet susu magnesium berisi 325 mg
Mg(OH)2 yang dapat menetralkan 11,1 mEq asam.
Menurut Pharmaceutical Dosage Form : Disperse System Vol 2 page 128
- Type of antacid suspension : Single Strength Suspension.
These product have the capacities to neutralize 10 to 15 mEq of hydrochloride
acid per 5ml dose
Antacid Formula
A teaspoonful the following formula should certain about 225 mg of aluminium
hydroxide (Equivalen to dries aluminium hydroxide gel, USP calculated as 50% Al2O3and about 200 mg of magnesium hydroxide.
Al(OH) 3 = (230 mg/1000 mg) x 25 mEq = 5,75 mEq
Mg(OH)2 = (200 mg/325 mg) x 11,1 mEq = 6,83 mEq
Jadi total mEq yang dapat dinetralkan oleh 230 mg Al(OH) 3 dan 200 mg Mg(OH)2 =
5,75 mEq+ 6,83 mEq = 12,58 mEq (dalam rentang 10-15 mEq)
Menentukan takaran terkecil
Dalama 5 ml (sendok takar) mengandung 200 mg Mg(OH)2 dan 230 mg Al(OH) 3
Target konsumen dewasa
Dosis pemakaian sehari : 3-4 kali
Al(OH) 3 = 230 x (3-4kali) = 690 - 920 mg
Mg(OH)2 = 200 x (3-4 kali) = 600 – 800 mg
-
8/15/2019 laporan antasida fix
12/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
13/43
13
FORMULA BAKU 1
Aluminium Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension
Material name Scale (mg/mL)
Purified bentonite (Veegum HS) 5,00
Xanthan gum (Rhodigel) 2,00
Water 401,00
Sorbitol 70 % 200,00
Alumunium hydroxide gel 360,00
Magnesium hydroxide 320,00
Preservative, flavor qs
FORMULA BAKU 2
Aluminium Hydroxide and Magnesium Hydroxide Suspension
Material name Scale (mg/mL)
Aluminium hydroxide gel 200,00
Magnesium hydroxide paste 30 % 80,00
Sorbitol ( 70 % solution ) 150,00
Methyl paraben 10,00
Propil paraben 1,00
Saccharin sodium 2,00
Magnesium aluminium silicate ( Veegum HV) 15,00
Ammonia solution 25 % 0,20
Sodium hypochlorite 5 %Propylene glycol 100,00
Lemon – mint flavor 0,75
Water purified -
-
8/15/2019 laporan antasida fix
14/43
14
FORMULA BAKU 3
Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)
Aluminum hidroksida Bahan obat 40,0
Magnesium hidroksida Bahan obat 40,0
Cremophor RH 40 Nonionic surfactant 50,0
Silicon oil DC 200 (serva) Foam preventive 1,0
Kollidon CL-M Surfactant 100,00
Water Qs
FORMULA BAKU 4
Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)
Magnesium Aluminium silicate 5 %
suspSuspending agent 200,00
Methyl paraben Pengawet 2,0
Propel paraben Pengawet 1,0
Saccharin sodium Pemanis 0,5
Aluminium hidroksida – magnesium Bahan obat 500,00
Fluid gel
Polysorbate 80Suspending agent, wetting
agent, nonionic surfactant3,0
Flavor Perasa 2,0
Water purified 291,5
-
8/15/2019 laporan antasida fix
15/43
15
FORMULA BAKU 5
Nama bahan Fungsi Berat (mg/mL)
Aluminium hydroxide gel Bahan obat 405
Magnesium hydroxide paste 30 % Bahan obat 100
Ammonia solution 25 % Alkalizing agent 0,210
Ammonia solution 25 % Alkalizing agent 0,053
Methyl paraben Pengawet 10
Menthol Perasa 0,250
Propyl paraben Pengawet 3
Peppermint oil Perasa 1
Propylene glycol Pembasah 50
Saccharin sodium Pemanis 1,250
Sorbitol (70 % solution) Pemanis 150
Sodium hypochlorite 5 % 4,5
Sodium hypochlorite 5 % 1,25
Magnesium aluminium silicate Suspending agent 15
Water purified
-
8/15/2019 laporan antasida fix
16/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
17/43
17
viskositas : 75-225 cp untuk
5,5% w/v suspense suhu 25oC ;
viskositas meningkat ketika
konsentrasi meningkat
ADI : - (nontoxic nonirritant)
LD50 oral = -
Inkompatibilitas = acriflavine
hydrochloride
3 Xanthan gum /
Rhodiger
Berbentuk krim atau serbuk
berwarna putih, tidak berbau,
mudah mengalir
Kelarutan : larut dalam air,
praktis tidak larut dalam etanol
dan eter
pH stabil : rentang luas (pH 3-
12)
Viskositas : 1200-1600 cp untuk
1% w/v dalam 25oC ; pengaruh
pH terhadap viskositas
rentangnya luas (perubahan pH
tidak mempengaruhi viskositas)
Inkompatibiitas : Hampir
kompatibel dengan semua
bahan ; inkompatibel dengan
zat pengoksidasi, CMC Na,
Dried aluminium hydroxide gel ADI = 10 mg/kg BB
LD50 (mouse,oral) = >1g/kg
Pengunaan :
Oral suspension =
0,05-0,5 %
Perhitungan ADI =
ADI xanthan = 10
mg/kg BB
Berat yang
digunakan = 120 mg
Penggunaan dalam
sehari
mg40mg12060
54
ADI sehari untuk 12
tahun (35,52 kg) =
10 x 35,52 = 355,2
mg perhari
Tidak melebihi ADI
4 Avicel RC 581 Terdiri atas Microcrystaline
cellulose dan CMC Na,
-
8/15/2019 laporan antasida fix
18/43
18
berwarna putih atau tidak
berwarna, tidak berasa.
Sediaan serbuk terdiri dari 5 –
22% CMC
Kelarutan : praktis tidak larut
dalam asam lemah dan pelarut
organic
pH stabil = 3,5 – 11
Viskositas = 39 – 91 cp
Inkompatibilitas = inkompatibel
dengan zat pengoksidasi asam
ADI = - (aman untuk
penggunaan jumlah besar)
2. Pengawet
No Nama Bahan Karakteristik
1 Ethyl paraben
C9H10O3
BM = 166,18
Efektif pada range pH yang luas dan merupakan anti
mikroba spektrum luas.
Putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, serbuk kristal.
Kelarutan = etanol (95%)p 1:2 ; propilen glikol 1:4
Sukar larut dalam gliserin dan air.
( HPE page 244-245 )
2 Methyl paraben
C8H8O3
BM = 152,15
( Nipagin )
Efektif pada range pH 4-8 dan merupakan anti mikroba
spektrum luas. Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal
putih.
Kelarutan = etanol (95%)p 1:3 ; gliserin 1:60 ; propilen glikol
1:5 ; dalam air 1:400, 1:50 (50oC), 1:30 (80oC)
( HPE page 330 )
3 Propilen glikol Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa
agak manis, higroskopis.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
19/43
19
Dapat bercampur dengan air dan etanol (95%)p
BJ = 1,0357 – 1,037 g/mL
Rentang konsentrasi dalam oral solution = 10 – 25 %
Stabil secara kimia jika dicampur dengan gliserin, air dan
alkohol.
( HPE page 241-242 dan FI III hal 534 )
3. Pemanis
No Nama bahan Karakteristik
1 Sukrosa Kristal jernih atau Kristal serbuk putih. Tidak berbau dan
memiliki rasa manis
Kelarutan dalam air 1:0,5 dan pada air 100oC 1:0,2
Berat jenis (Kristal) = 0,93 g/cm3
pKa = 12,62
penggunaan sukrosa sebagai pemanis 67 %
(Handbook of Pharmaceutical Excipient 5 th ed, page 744-
747)
2 Na-Sakarin Serbuk Kristal berwarna putih, sedikit berbau atau tidak
berbau. Memiliki efek pahit setelah di konsumsi. Lebih manis300-600 kali sukrosa.
Berat jenis 76% Na sakarin = 0,9-1,2 g/cm3
ADI = 2,5 mg/kg BB
Kelarutan dalam air 1:1,2
Penggunaan untuk oral solution = 0,075-0,6%
(Handbook of Pharmaceutical Expicient 5 th ed, page 641-
643)
3 Sorbitol 70% Sirup kental, jernih. Mempunyai rasa enak, dingin dan manis
50-60% sukrosa.
Berat jernih = 1,293 g/cm3, viskositas = 110,0
Kelarutan dalam air 1:0,5
Konsumsi yang sebaiknya dihindari >20 g/hari
-
8/15/2019 laporan antasida fix
20/43
20
Penggunaan untuk oral suspensi = 70%
(Handbook of Pharmaceutical Excipient 5th ed, page 718-
721)
4 Mannitol Serbuk kristal putih, tidak berbau atau granul yang mudah
mengalir. Sama manisnya dengan glukosa dan setengah
manis dari sukrosa, sensasi dingin di mulut.
pKa = 13,5
density = 1,514 g/cm3 untuk granul = 0,7 g/cm dan untuk
serbuk = 0,43 g/cm
kelarutan dalam air 1:5,5
LD mouse,oral = 22 g/kg
Untuk thickening oral suspension
-
8/15/2019 laporan antasida fix
21/43
21
ADI PEMANIS
1. Na Sakarin
ADI Na Sakarin = 2,5 mg/kg BB
Kadar dalam sediaan = 0,1% v/v, kelarutan Na sakarin dalam air 1:1,2
Volume Na Sakarin dalam 1 sediaan 60 mL
mL06,060100
1,0
Berat Na Sakarin dalam 1 sediaan 60 mL
mg50g05,0g112
06,0
Penggunaan dalam sehari, Daily intake mg16,67mg5060
54
ADI sehari untuk anak 12 tahun (35,52 kg)
= 2,5 x 35,52 = 88,8 mg/hari
TIDAK MELEBIHI ADI (Disimpulkan jika anak 12 tahun tidak melebihi ADI maka
konsumen dewasa tidak melebihi ADI juga)
2. Mannitol
Tidak ada literatur ADI
LD mouse,oral = 22 g/kg @tikus berat ± 20 g
LD mouse = 0,44 g/20 g
LD50 manusia BBmg/kg23,1690026,0
44,0
0026,0
g20mencitLD
LD50 anak 12 tahun (35,52 kg)
= 169,23 x 35,52 = 6011,08 mg/hari
Penggunaan mannitol dalam 1 sediaan 1% b/v
mL60g6,0
mL100g1
Dalam 1 sediaan mengandung 600 mg mannitol
Penggunaan sekali mannitol mg50mg600mL60
mL5
Tidak mencapai lethal dose.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
22/43
22
4. Flavoring agent
No Nama Bahan Keterangan
1 Menthol
C10H20O
BM = 156,27
Kelarutan : sangat larut dalam etanol 95%, sangat
sedikit larut dalam gliserin, praktis tidak larut dalam air.
Menthol harus disimpan dalam tempat yang tertutup
baik pada suhu tidak melewati 25oC karena menthol
mudah menyublim.
Inkompatibel dengan camphor, kloralhidrat, fenol,
kalium pemanganat, kromium trioksida, butylkloral
hidrat, β-naphtol, pyrogallol, resorcinol dan thymol
(HPE 6th ed, page 433)
2 Peppermint Oil Simpan di tempat yang tertutup rapat dan cegah
pemaparan panas yang berlebihan.
Kelarutan 1:4 bagian dalam alkohol 70%
Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning
kehijauan, bau aromatik rasa pedas dan hangat,
kemudian dingin.
(FI III hal 458)
5. Floculating agent
No Nama Bahan Karakteristik Fisika Karakteristik Kimia Keterangan
1 Na alginat
HPE 6th ed
p.622
Pemeriaan serbuk
putih sampai
kuning pucat,
kecoklatan, tidak
berbau, tidak
berasa.
Kelarutan : praktis
tidak larut dalam
etanol 95%
eter,kloroform,
Inkompatibilitas
dengan derivat
acridine, kristal
violet, logam berat,
etanol di
konsentrasi lebih
dari 5%. Jika ada
NaCl lebih dari 4%
akan terjadi salting
out. Konsentrasi 1-
Fungsi : stabiliting
agent, suspending
agent, disintegran
tablet dan kapsul,
pengikat tablet,
pengental pH = 7,2
Viskositas : 20-400
cp
pH stablitas 4-10
ADI = 175 mg/kg BB
-
8/15/2019 laporan antasida fix
23/43
23
campuran etanol
air, pelarut organik
dan larutan asam
dengan pH < 3,
slowly soluble in
water
5% sebagai
suspending agent
2 HEC
(Hydroxy
Ethyl
Celulose)
HPE 6th ed
p.311-314
Pemerian : serbuk
higroskopis
berwarna putih,
putih kekuningan,
tidak berbau, tidak
berasa, mudah
larut dalam air
dingin/panas,
sebagian larut
dalam asam
asetat, tidak larut
dalam sebagian
pelarut organik
Akan mengalami
salting out bila
dicampur dengan
beberapa larutan
garam yaitu
Al2(SO)3 ,
Ammonium sulfat,
ZnSO4, Na2SO4,
MgSO4.
Inkompatibel
dengan fluorescent
dyes
Fungsi : suspeding
agent, coating
agent, peningkat
viskositas,
peningkat pH
stabilitas : 2-12
Jadi bahan tambahan yang kami pilih adalah sebagai berikut :
Bahan Tambahan Fungsi
Propilen glikol Pembasah
Nipagin Pengawet
Nipasol Pengawet
CMC Na Suspending agent
Bentonit Suspending agent
Sorbitol 70 % Pemanis
Na Sakarin Pemanis
Ol. Menth pip Flavor
-
8/15/2019 laporan antasida fix
24/43
24
Formula 1
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC-Na Suspending agent 0,1% 60 mg
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
Formula 2
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC-Na Suspending agent 0,5% 0,3 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
25/43
25
Formula 3
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC-Na Suspending agent 1% 0,6 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
Formula 4
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Xanthan gum Suspending agent 0,05% 30 mg
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
26/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
27/43
27
Formula 7
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Avicell RC 581 Suspending agent 0,4% 0,24 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
Formula 8
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Avicell RC 581 Suspending agent 0,6% 0,36 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
28/43
28
Formula 9
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Avicell RC 581 Suspending agent 0,8% 0,48 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
Formula 10
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC Na Suspending agent 0,5% 0,3 gram
Bentonit Suspending agent 0,5% 0,3 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
29/43
29
Formula 11
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC Na Suspending agent 1% 0,6 gram
Bentonit Suspending agent 1% 0,6 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
Formula 12
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Xanthan gum Suspending agent 0,5% 0,3 gram
Bentonit Suspending agent 1,25% 0,75 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
30/43
30
Formula 13
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
Xanthan gum Suspending agent 0,2% 0,12 gram
Bentonit Suspending agent 0,5% 0,3 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
31/43
31
FORMULA TERPILIH
Nama Bahan Fungsi Presentase Berat
Al(OH)3 Bahan aktif 2,76 gram
Mg(OH)2 Bahan aktif 2,4 gram
Propilen glikol Pembasah 15% v/v 9 mL
Nipagin Pengawet 0,1% 60 mg
Nipasol Pengawet 0,01% 6 mg
CMC Na Suspending agent 1% 0,6 gram
Bentonit Suspending agent 0,2 % 0,12 gram
Sorbitol 70% Pemanis 20% v/v 12 mL
Na Sakarin Pemanis 0,1% v/v 0,05 gram
Ol. Menth pip Flavor 0,05% 1 tetes
Aqua bebas CO2 Pembawa Ad 60 mL
-
8/15/2019 laporan antasida fix
32/43
32
METODE PEMBUATAN
Menggunakan cara basah
Dispersikan ± 15
menit (aduk)
Suspendingagent
Aqua Al(OH)3 230 mg
Mg(OH)2
200 mg
+ Pembasah
Gerus ad halus
Gerus ad terbasahi
Campur secara geometric dillution ad pasta --> gerus
+ Pengawet
Sakarin Na
Aqua
Aqua ad 60
mL
Menthol pip
1 tetes
Kocok ad
homogen
Aduk ad homogen
-
8/15/2019 laporan antasida fix
33/43
33
RANCANGAN EVALUASI SEDIAAN
1. Organoleptis
Bau : Mint
Rasa : Mint, manis
Warna : Putih
Hasil Percobaan :
Nilai/Jumlah
Responden
Tidak Baik
(1)
Cukup Baik
(2)
Baik
(3)
Rasa 2 9 9
Warna 5 11 4
Bau - 6 14
Skor : Baik = 20x3 = 60
Cukup baik = 20x2 =
-
8/15/2019 laporan antasida fix
34/43
34
0
5
10
15
Tidak Baik Cukup Baik Baik J u m l a h R e s p o n d e n
Skor
Grafik Skor dan Jumlah Responden
Rasa
Warna
Bau
2. Penetapan pH (BP 2002 Vol II P.180)
Alat : pH meter
Prosedur Kerja :
a. Bersihkan electrode yang digunaka dengan aquadest
b. Siapkan larutan pH standar yang akan digunakan untuk kalibrasi
a. (larutan pH standar digunakan adalah larutan buffer dengan pH yang sesuai
dengan sediaan yang dibuat atau pH mendekati)
c. Masukkan electrode ke dalam larutan standar buffer
d. Atur posisi dalam keadaan on.
e. Catat pH yang tertera pada alat. Hitung selisih ph standar dan Ph yang tertera
pada alat. (selisih akan digunakan sebgai factor koreksi untuk perhitungan Ph
selanjutnya)
f. Ukur pH sediaan dengan cara (1) dan (5)
g. Catat pHnya dan replikasi 3x
Hasil Percobaan :
a. Replikasi 1 = 9.22
b. Replikasi 2 = 9.32
c. Replikasi 3 = 9.29
Rata-rata = 9.28
-
8/15/2019 laporan antasida fix
35/43
35
Dari hasil pengamatan pH diatas didapat rata-rata pH sediaan 9.28, pada spesifikasi
sediaan yang kami buat pH sediaan diinginkan 7,9 ± 0,4 sehingga dapat disimpulkanpH sediaan kami tidak memenuhi spesifikasi yang kami inginkan tetapi masih
memenuhi pH persyaratan sediaan antasida. Pada pengamatan pH sediaan yang kami
lakukan didapatkan nilai Sd = 0,05148 yang artinya variasi kesalahan dalam
pengamatan pH yang kami lakukan sangat kecil dan mendekati nol.
3. Penetapan Densitas (FI IV hal 1030)
Alat : Piknometer
Prosedur kerja :
a. Bersihkan piknometer dengan alcohol 95% kemudian keringkan
b. Timbang piknometer kosong dengan neraca analitik
c. Piknometer diisi dengan sediaan sampai garis tanda
d. Sesuaikan suhu yang tertera pada piknometer dengan suhu sediaan
e. Timbang piknometeryang berisi sediaan
f. Lakukan replikasi 3 kali
g. Hitung BJ masing-masing replikasi dengan rumus :
dimana, M2 = berat piknometer dan sediaan
M1 = berat piknometer kosong
V = volume yang tertera pada piknometer
h. Hitung rata-rata BJ nya
Hasil Percobaan :
Volume piknometer I : 24.756 mL
Volume piknometer II : 24.458 mL
Masa piknometer I kosong : 33.12 g
Masa piknometer II kosong : 35.23 g
Berat zat : 1. 60.84 – 33.12 = 27.72 g
-
8/15/2019 laporan antasida fix
36/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
37/43
37
Sd = 0
Pada pengukuran viskositas sediaan didapatkan hasil viskositas sebesar 320
cps yang berarti sediaan kami memiliki viskositas yang besar (kental) namun
masih bisa mengalir. Hal ini dikarenakan pemilihan konsentrasi suspending agent
yaitu CMC Na besar yaitu 1% sedangkan bentonit magma yang kami gunakan
hanya 0,2% sehingga dihasilkan viskositas yang besar. Pada perhitungan
simpangan baku (Sd) didapatkan hasil Sd = 0 yang artinya variasi kesalahan
pengukuran tidak ada.
5. Penentuan Ukuran Partikel
Alat : Mikroskop
Prosedur Kerja :
a. Kalibrasi skala okuler dengan memasang micrometer objektif
b. Teteskan suspensi diatas objek glass, tutup dengan cover glass
c. Ambil mirometer objektif, ganti dengan objek glass yang berisi sampel
d. Ukur diameter partikel sebanyak ± 300 partikel
e. Lakukan pengelompokkan, tentukan ukuran partikel terkecil dan terbesar dari
seluruh sampel, bagilah dalam berbagai interval dan kelas
Hasil Percobaan :
a. Ukuran partikel terkecil = 4.794 μm
b. Ukuran partikel terbesar = 28.767 μm
c. Rentang = nilai max - nilai min = 28.767 – 4.794 = 23.973 μm
d. Jumlah kelas = 1 + 3.3 log 300 = 9.17 ~ 9
e. Interval kelas = rentang / jumah = 23.973/9 = 2.664
-
8/15/2019 laporan antasida fix
38/43
38
Jarak Ukuran (μm) Rata-rata Jarak Ukuran (d) Jumlah Ukuran (n)
4.794 - 7.458 6.126 76
7.459 - 10.123 8.791 68
10.124 - 12.788 11.456 69
12.789 - 15.453 14.121 30
15.454 - 18.118 15.286 25
18.119 - 20.783 19.451 13
20.784 - 23.448 22.116 7
23.449 - 26.113 24.781 9
26.114 - 28.778 27.446 3
Pada percobaan dan perhitungan penentuan ukuran partikel didapatkan ukuran
partikel terkecil = 4.794 μm dan ukuran partikel terbesar = 28.767 μm. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa ukuran partikel sediaan kami memenuhi spesifikasi (1µ
m – 100 µm).
01020304050607080
J u m l a h U k u r a n ( n )
Jarak Ukuran (μm)
Diagram Distribusi Ukuran
-
8/15/2019 laporan antasida fix
39/43
-
8/15/2019 laporan antasida fix
40/43
40
Hingga menit ke-1440 (1 hari) tidak ada pengedapan sehingga bisa dinyatakan
bahwa sediaan suspensi homogen.
Grafik F vs Menit
y = -1,5 x + 43
r = -1
Dari data yang diperoleh kemungkinan suspensi antasida
ini mengalami flokulasi karena suspensi mulai mengalami
pengendapani di hari ke-4. Kemudian, di hari ke-5 dan ke-6
Menit
(x)
F
(y)5 0
10 0
15 0
20 0
1440 0
Hari
(x)
F
(y)
4 37
5 35,5
6 34
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
-500 0 500 1000 1500 2000
F
Watu (Menit)
Kurva F Vs Waktu (Menit)
-
8/15/2019 laporan antasida fix
41/43
41
3735.5
34
10
15
20
25
30
35
40
0 1 2 3 4 5 6 7
F
Waktu (Hari)
Kurva Hari Vs F
mengalami penurunan volume pengendapan sehingga dimungkinkan terjadinya
sedimentasi.
Grafik F vs Hari
7. Kapasitas Penetralan Asam (FI IV hal. 942)
Alat : pHmater
Prosedur Kerja :
a. Standarisasi pHmeter
Lakukan klabirasi phmeter dengan menggunakan larutan dapar baku.
Kaliaum biftalat 0,05 M dan kalium tetraoksalat 0,05 M seperti yang tertera pada
penetapan ph.
b. Pengadukan magnetic
Masukkan 100ml air kedalam gelas piala 250ml yang berisi batang
pengaduk magnetic 40mm x 10 mm yang dilapisi perflouro karbon padat dan
mempunyai cincin putaran pada pusatnya. Atur daya pengaduk magnetik
sehingga menghasilkan kecepatan pengadukkan rata-rata 300±30 putaran
permenit, bila batang pengaduk terpusat dalam gelas piala, seperti yang
ditetapkan oleh takometer optik yang sesuai.
c. Larutan uji
-
8/15/2019 laporan antasida fix
42/43
42
a) Timbang seksama sejumlah campuran tersebut yang setara dengan dosis
terkecil dari yang tertera pada etiket.
b) Masukkan ke dalam gelas piala 250 m, tambahkan air hingga jumlah volume
lebih kurang 70ml dan campur menggunakan pengaduk magnetik selama 1
menit.
d. Prosedur
a) Pipet 30 ml HCl 1N LV kedalam larutan uji sambil diaduk terus
mengguankan pengaduk magnetik (catatan: bila kap[asitas penetralan asam
zat uji lebih besar dari 25 mEq, gunakan 60ml asam klorida in LV)
b) Setelah penambahan asam, aduk selama 15 menit tepat, segera titrasi
c) Titrasi kelebihan HCl dengan NaOH 0,5 N LV dalam waktu tidak lebih dari 4
menit sampai dicapai ph 3,5 yang stabil (selama 10 detik sampai 15 detik)
d) Hitung jumlah mEq asam yang digunakan tiap gram zat uji. Tiap ml HCl 1N
setara dengan 1 mEq asam yang digunakan
Hasil Percobaan :
a. Volume NaOH yang Terpakai = 35.50 mL
b. Konsentrasi NaOH : = 0.5125 N
c. HCl yang bereaksi dengan NaOH :
NHClx VHCl = NNaOH x VNaOH
1 x VHCl = 0.5125 x 35.50
VHCl = 18.19 mL
d. HCl yang dinetralkan oleh antasida : 30 mL – 18.19 mL = 11.81 mL ~ 11.81 mEq
Dari percobaan didapatkan hasil yaitu HCl yang dapat dinetralkan oleh antasida yang
kami buat adalah sebesar 11,81 mEq. Pada spesifikasi sediaan yang kami buat
diinginkan antasida memiliki kekuatan menetralkan sebesar 12,58 mEq sehingga hasil
sediaan yang kami buat tidak memenuhi spesifikasi yang kami inginkan namun masih
masuk rentang kekuatan antasida yaitu 10-15 mEq.
-
8/15/2019 laporan antasida fix
43/43
DAFTAR PUSTAKA
IAI. 2012.ISO (Informasi Spesialite Obat) Indonesia volume 45 . Jakarta
Rowe, R.C. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient 6 th ed. Washington :
Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association. Hal 1-2, 53-55, 118-
121, 233-234, 311-314, 393-396, 424-427,441-444, 581-585, 592-593, 596-598,
608-609, 619-620, 622-624, 627-629, 679-681, 703-706, 744-745, 782-784
Sweetman, S.C. 2009. Martindale the Complete Drug Reference 36 th ed. London :
Pharmaceutical Press. Hal 1706-1707, 1743.
Nafrialdi; Setawati, A. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi V. Jakarta : Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 518-
520.
Departemen kesehatan republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Departemen kesehatan republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Departemen kesehatan republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V.
Jakarta : Departemen Kesehatan
Niazi,S.K. 2009. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Liquid
Product Volume 3, 2 nd en. New york : Information Health Care
Pharmaceutical Disperse System Volume 2.