laporan aspk fix new
TRANSCRIPT
LAPORAN
TUGAS MATA KULIAH ANALISIS SISTEM DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
ANALISIS DAN DESAIN DBE PADA DISTRIBUSI BUNGA
MAWAR POTONG
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Heldinnie Gusty Atiqah F34100012 Designer
M. Auwalin Rahmana F34100027 Programmer
Dayyus Assegaf F34100047 Manager
Ahda Nurlaily F34100079 Analyst
Riris Octaviasari F34100092 Data Colector
Wenny Ayunisa F34100093 Reporter
2013
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................................ii
Daftar Gambar......................................................................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................................2
Bab II. Analisis Kebutuhan Pengembangan Sistem
A. Analisis Kebutuhan Functional.............................................................................................3
B. Analisis Kebutuhan Non Functional......................................................................................4
C. Structure System.....................................................................................................................4
D. Workflow System....................................................................................................................
Bab III. Analisis Pemodelan Proses Bisnis
A. Use Case Chart......................................................................................................................
B. Bussiness Process Modelling (BPMN)..................................................................................
Bab IV. Desain Antar Muka Sistem
A. Mock Up.................................................................................................................................
B. Android..................................................................................................................................
Bab V. Desain Detail Sistem
A. State Chart.............................................................................................................................
B. Sequence Diagram.................................................................................................................
C. Class Diagram.......................................................................................................................
Bab VI. Integrasi Verifikasi dan Validasi
A. Dataset Uji Sistem..................................................................................................................
B. Verifikasi dan Hasil...............................................................................................................
Bab VII. Implementasi Sistem
A. Rencana Implementasi Sistem...............................................................................................
B. Kelebihan dan Kekurangan Sistem........................................................................................
Bab VIII. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan Hasil Pengembangan Sistem.............................................................................
B. Saran Perbaikan Sistem..........................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Use Case..............................................................................................................
Gambar 2.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Raw Material Receiving...................................
Gambar 3.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Persiapan dan Proses........................................
Gambar 4.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Permintaan Pasar serta Distribusi dan Managerial
Gambar 5. Desain Android dalam Mock Up........................................................................................
Gambar 6.Interface Login Member......................................................................................................
Gambar 7.Interface Order Konsumen.................................................................................................
Gambar 8. Gambar state chart sistem..................................................................................................
Gambar 9. Interaksi konsumen dan staff administrasi dalam sequence diagram................................
Gambar 10. Interaksi antara staff administrasi dengan staff distribusi dalam sequence diagram.......
Gambar 11. Interaksi antara konsumen dan staff distribusi dalam sequence diagram........................
Gambar 12. Interaksi antara staff distribusi dan manager dalam sequence diagram..........................
Gambar 13. Interaksi antara staff administrasi dan manager dalam sequence diagram......................
Gambar 14. Notasi class........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk kekayaan
flora.Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan baik termasuk tanaman bunga dan tanaman hias lainnya
yang mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri.Kondisi iklim dan cuaca yang cocok serta tingkat
kesuburan tanah yang baik merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk mengusahakan
budidaya tanaman hias. Penggunaan tanaman hias dan bunga segar di masyarakat pada saat ini juga
menunjukan peningkatan yang baik. Hal ini disebabkan kebutuhan akan produk florikultura dapat
dikatakan sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Dari sekian banyak tanaman hias yang banyak
dibudidayakan, bunga mawar potong merupakan jenis tanamn hias yang lebih banyak dibudidayakan
karena bungamawar potong merupakan salah satu komoditas agribisnis florikultura yang mempunyai
nilai ekonomis tinggi dan prospek usaha yang cerah.Selain karena merupakan salah satu primadona
bunga potong, bunga mawar juga bersifat universal.
Usaha bisnis bunga mawar potong sebagian besar berada di daerah dataran tinggi,
sedangkan permintaan bunga mawar potong tersebar ke seluruh daerah. Kebutuhan akan bunga mawar
potong yang demikian besar menuntut penanganan distribusi yang baik. Aktivitas manusia yang
semakin kompleks menuntut segala hal yang berkenaan dengan aktivitas manusia harus menjadi lebih
mudah sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan waktu. Dengan adanya kemajuan teknologi dapat
membuat sistem distribusi yang terlihat rumit dan tidak berarturan menjadi lebih mudah dan efisien.
Oleh karena itu dibuat suatu sorfware yang dapat mempermudah aktivitas manusia dalam hal
distribusi. Software ini yaitu analisis dan sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong. Analisis
dan Sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong adalah suatu sistem yang mengintegrasikan
beberapa layanan dan informasi distribusi yang berupa jarak, kecepatan, biaya, jalur alternatif, jumlah
pesanan dan jumlah pasokan bahan baku sebagai sektor input dengan range dan satuan tertentu yang
dikelola oleh SDM ahli yang memegang masing-masing peranan serta didukung oleh stakeholder
seperti instansi pemerintah dan instansi riset dengan tujuan untuk memperoleh biaya minimum,
shortestpath dan ketepatan waktu distribusi dengan ancaman berupa human error ataupun
ketidaksesuaian antara pasar dan bahan baku serta menghasilkan feedback berupa kritik dan saran
serta return produk dengan ketentuan tertentu.
Bentuk penyelesaian masalah pada sistem distribusi dengan menggunakan pemilihan jalur
terpendek untuk meminimumkan biaya distribusi merupakan komponen penting dari sistem yang
dibangun.Untuk dapat menentukan pemilihan jalur terpendek, diperlukan adanya beberapa komponen
pendukung seperti jarak, kecepatan, biaya, waktu tempuh, dan jalur alternatif. Pemilihan jarak beserta
kecepatan diperlukan untuk mengetahui waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses penyaluran dan
pendistribusian bunga potong ke konsumen. Dengan total waktu pendistribusian maka dapat
ditentukan jumlah biaya yang dikeluarkan selama proses distribusi bunga potong. Selain jarak dan
kecepatan pemilihan jalur alternatif juga dapat mempengaruhi total biaya distribusi. Dalam proses
distribusi terdapat beberapa jalur alternatif yang masing – masing jalur dapat dianalisa untuk
ditentukan jalur dengan rute terpendek dan biaya terendah.
Proses distribusi bunga potong yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada umumnya hanya
menggunakan suatu metode yang sederhana dan bersifat intuitif. Namun metode tersebut kurang dapat
menghasilkan hasil yang optimal yang mampu meminimumkan biaya , jarak, serta waktu tempuh
perjalanan dalam memaksimumkan keuntungan. Pada analisis dan sistem DBE distribusi bunga
mawar potong dengan metode kruskal mampu menghasilkan pola distribusi dengan jalur terpendek,
biaya minimum, kecepatan, serta waktu tempuh yang lebih singkat. Selain itu melalui analisis ini juga
akan menghasilkan kesesuaian antara jumlah pesanan dengan produk yang dihasilkan sehingga
kerugian akibat overstock dapat dicegah.
Dalam analisis dan desain sistem distribusi bunga mawar potong ini terdiri dari beberapa
sub sistem yang meliputi penerimaan bahan baku, persiapan dan proses, permintaan pasar, dan proses
distribusi. Sub sistem ini menjadi alur proses yang dijalankan untuk menghasilkan output akhir berupa
pendistribusian. Dalam desain berupa user interface dibutuhkan komponen-komponen data untuk
mendukung proses secara keseluruhan sehingga dapat dihasilkan pendistribusian secara nyata dan
hasil analisis berupa shortest path, perhitungan biaya minimum, dan waktu distribusi. Data
penerimaan bahan baku merupakan dasar yang menjadi batas maksimum pemesanan yang
ditampilkan dalam interface web sehingga dapat diketahui oleh konsumen untuk menentukan jumlah
pemesanan. Selanjutnya data jumlah dan mutu pesanan merupakan komponen awal yang menjadi
input utama dalam proses permintaan pasar. Data ini kemudian digunakan sebagai acuan dalam proses
pengolahan bahan untuk menentukan jumlah bahan yang diolah dan klasifikasi mutu yang dibutuhkan.
Selanjutnya data ini didukung oleh data jarak pemesanan sehingga dapat ditentukan alternatif jarak
terpendek, biaya minimum, dan waktu distribusi yang dibutuhkan.
B. Tujuan
Tujuan analisis dan sistem DBE pada distribusi bunga mawar potong dengan metode
kruskal antara lain adalah :
1. Menganalisis dan mengidentifikasi komponen-komponen pembantu sistem DBE distribusi bunga
potong.
2. Merancang sistem DBE distribusi bunga potong yang mampu memberikan jalur terpendek pada
saat pendistribusian.
3. Mengembangkan prototype perangkat lunak yang mampu menghasilkan report dari sistem
distribusi bunga potong.
BAB II
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SISTEM
A. Analisis Kebutuhan Functional
Brainware: 1. Manager: mengetahui, mengawasi, mengatur, dan mengambil keputusan.
2. Pemrogram : membuat aplikasi sistem.
3. Analis: menganalisis data bahan baku, proses, dan permintaan pasar.
4. Pengumpul data: mengumpulkan data yang diperlukan.
5. Pendesain: mendesain layout sistem.
6. Pelapor: menulis dan melaporkan data.
Organoware: 1. Team Manager: Dayyus Assegaf.
2. Coordinator Programmer: M. Auwalin rahmana.
3. Coordinator Analyst: Ahda Nurlaily.
4. Coordinator Data Collector: Riris Octaviasari.
5. Coordinator Designer: Heldinnie Gusty Atiqah.
6. Coordinator Reporter: Wenny Ayunisa.
Netware: Sistem jaringan ini menggunakan internet yang terdiri dari server sebagai databasedan
client sebagai system user. Pihak yang dapat mengakses informasi antara lain manager,
staf lapangan, staf penerimaan, staf pengawasan mutu, staf pengawetan, staf
penyimpanan, staf marketing dan administrasi.staf penggudangan, staf distribusi, dan
konsumen.
Hardware: 1. PC
2. Laptop
3. Smartphone berbasis Android
4. Logbook
5. Printer
6. ATK
7. Modem
Software: 1. Eclipse IDE
2. Android OS
3. XAM PP
4. My SQL
5. Android SDK Manager
6. Windows 7
7. Balsamiq Mockup
8. Sybase PowerDesigner 16.1
8. Browser
9. MS. Office
10. UML
11. SQLite
12. Beberapa plugin terkait
Dataware: 1. Harddisk
2. Flashdisk
3. Logbook
4. Server
Groupware: Brainware, netware, organoware, hardware, software, dan dataware membentuk
sistem Enterprise Resources Planning (EMP).
B. Analisis Kebutuhan NonFunctional
Dalam menyelesaikan permasalahan yang diangkat di dalam analisis sistem yang akan
dibuat diperlukan beberapa tahap proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahan
yang ada di dalam sistem yang akan dibuat yaitu mengenai alokasi bahan baku darisupplier untuk
memenuhi kebutuhan permintaan konsumen serta lokasi konsumen yang melakukan pemesanan.
Sebelum melakukan tahapan demi tahapan menuju pengembangan sistem, pada pertemuan
pertama ditentukan mengenai tema dari sistem yang akan dibuat. Tema dari sistem kali ini yaitu
‘Analisis dan Desain DBE pada Distribusi Bunga Mawar Potong’. Setelah itu dilakukan
pembagian kerja dalam kelompok yang terdiri dari manager, data collector, reporter, analyst,
programmer, dan designer. Untuk mencapai sistem yang akan dibuat harus memiliki target, input,
output, dan proses dimana target dalam sistem ini adalah mampu menentukan jarak terpendek
dari pabrik ke konsumen, menentukan biaya minimum, serta ketepatan waktu distribusi. Inputnya
yaitu jarak, kecepatan, biaya, jalur alternatif, jumlah pesanan, dan jumlah pasokan bahan baku.
Output yang diinginkan dalam sistem ini yaitu jarak terpendek, biaya minimum, dan ketepatan
waktu distribusi. Kesulitan yang terjadi yaitu pada penentuan jarak terpendek yang mana pada
penentuan jarak terpendek tersebut terdapat banyak model penyelesaian. Tahapan selanjutnya
setelah melakukan pertemuan demi pertemuan, setiap anggota kelompok mengumpulkan data-
data dan referensi sistem, refine system concept analysis, serta membuat dan menentukan sistem
architecture. Data-data yang dikumpulkan seperti data supplier, data bahan baku bunga mawar
potong, dan data lokasi konsumen. Dalam bab refine system concept analysis meliputi alasan
pemilihan judul, added value, hal yang unik dalam sistem, dan relevansi masalah. Setelah itu
membuat resources analysis yang meliputi brainware, organoware, netware, hardware, software,
dataware dan groupware. Lalu dibuat juga DFD dan BPMN 2.0 dari sistem yang akan dibuat.
DFD disusun dari level 0 hingga level 2 dengan software Sybase PowerDesigner 16.1. Dengan
membuat diagram-diagram tersebut dapat diketahui aliran data dari supplier hingga ke konsumen.
Untuk mencapai sistem yang diinginkan, pekerjaan yang dilakukan tidak hanya meliputi
pekerjaan yang telah disebutkan diatas. Pekerjaan selanjutnya yaitu meliputi object oriented
modeling yang terdiri dari class diagram, use case, state chart, dan sequence diagram.Software
yang digunakan untuk pembuatan sistem ini adalah Eclipse untuk kodingan yang dikhususkan
untuk sistem mobile sedangkan untuk PC digunakan emulator, lalu untuk desain
interfacedigunakan Balsamiq Mockup.
C. Structure System
DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan
proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses. DFD
dapat juga disebut sebagai alat pembuatan model yangmemungkinkan profesional sistem untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satusama lain
dengan alur data, baik secara manual maupunkomputerisasi.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan
model yang seringdigunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagianyang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasioleh sistem.DFD ini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi padaalur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
untukpenggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudahdikomunikasikan oleh profesional
sistem kepada pemakai maupunpembuat program.
DFD yang dibuat pada sistem terdiri dari DFD level 0, DFD level 1 dan DFD level 2.Pada
DFD level 0 proses yang menjadi tujuan utama sistem ini adalah menentukan jalur terpendek
distribusi bunga mawar potong. Proses ini merupakan cerminan dari sistem yang ada pada hirarki
perusahaan. Di level ini nantinya akan dihasilkan database hasil perhitungan shortestpath. Untuk
menghasilkan database tersebut perlu dilakukan beberapa entitas dan aliran data. Entitas yang
dilakukan pada level ini merupakan subsistem sesuai dengan yang telah dibuat di hirarki sistem.
Entitas yang ada yaitu pasokan bahan bunga mawar, persiapan dan proses, distribusi, permintaan
pasar, jalur distribusi terpendek dan return produk sebagai feedback. Dari entitas tersebut akan
dihasilkan data-data yang akan mengalir menuju proses sehingga menghasilkan database.Data yang
mengalir dalam DFD level 0 adalah data pasokan bunga mawar, data jumlah produksi, data
pendistribusian barang, data pesanan konsumen, data pengembalian barang, data pengiriman, data
alternatif jalur terpendek dan data terakhir yang menuju database adalah data perhitungan jalur
distribusi terpendek.
Selanjutnya adalah pembuatan DFD level 1. DFD level 1 menunjukkan entitas atau
subsistem yang ada di DFD level 0 akan dijadikan proses baru pada level 1. Tujuannya adalah untuk
memperjelas entitas-entitas yang ada di level 0. Sehingga pada level 1 terdapat beberapa proses baru
yang memiliki entitas dan aliran data. Entitas yang terdapat pada DFD level ini sama seperti modul
yang ada pada hirarki sistem. Proses menerima bahan baku bunga mawar mempunyai entitas harga
bahan baku dan perhitungan jumlah bunga yang akan menghasilkan data harga bahan baku dan data
jumlah bunga. Pada proses ini akan dihasilkan database akumulasi jumlah pasokan bunga. Proses
yang kedua adalah melaksanakan persiapan dan proses distribusi. Entitas yang terdapat pada proses
ini adalah penyortiran bunga, pengepakan produk bunga, pengemasan bunga, pengawetan bunga,
pendistribusian produk ke konsumen dan pengangkutan produk bunga. Semua entitas menghasilkan
data yang mengalir kepada proses. Setelah semua data terkumpul di proses maka akan dihasilkan data
klasifikasi bunga dan data mutu produk. Dari data klasifikasi bunga diperoleh database jumlah produk
tiap mutu yang didistribusikan. Sementara data mutu produk akan menghasilkan data jumlah produk
kemudian data tersebut akan mengalir ke proses menganalisis permintaan pasar.
Pada proses menganalisis permintaan pasar terdapat beberapa entitas yaitu penyesuaian
jumlah pesanan dengan bahan baku, penetapan harga produk dan penerapan range permintaan pasar.
Entitas tersebut menghasilkan data yang akan diolah menjadi database data pesanan dan hasil
penjualan. Selain itu terdapat data list pesanan yang dihasilkan oleh proses mendistribusikan bunga
mawar yang akan ditambahkan ke proses menganalisis permintaan pasar. Proses terakhir pada DFD
level 1 ini adalah mendistribusikan bunga mawar. Pada proses ini terdapat beberapa entitas
pendukung yaitu penentuan shortestpath, perhitungan waktu dan perhitungan biaya. Setiap entitas
menghasilkan data yang akan diolah didalam proses. Data tersebut akan menghasilkan database data
hasil perhitungan jalur distribusi. Entitas lain yang dapat dihasilkan dari proses mendistribusikan
bunga mawar adalah data hasil perhitungan jalur distribusi.
DFD yang terakhir adalah DFD level 2. DFD level 2 berisi proses-proses untuk memperjelas
setiap entitas yang ada di DFD level 1. Berdasarkan tabel indikator keberhasilan sistem, data
terpenting yang akan mempengaruhi sistem adalah data dsitribusi. Oleh karena itu DFD level 2 ini
akan menjelaskan proses mendistribusikan bunga potong dari DFD level 1 untuk kebutuhan sistem
kedepannya. Proses yang terdapat pada DFD level 2 ini adalah menentukan shortestpath,
memperhitungkan waktu dan menghitung biaya. Pada proses menentukan shortestpath terdapat
beberapa entitas yaitu perhitungan jarak, pemilihan jalur dan penentuan lokasi. Setiap entitas
menghasilkan data yang akan mengalir menuju proses. Setelah data diolah maka proses tersebut akan
menghasilkan data analisis perhitungan yang disimpan di database. Database tersebut bernama hasil
perhitungan jalur terpendek. Proses selanjutnya adalah memperhitungkan waktu. Pada proses ini
terdapat beberapa entitas yaitu penentuan waktu pengiriman dan penentuan kecepatan. Database yang
akan dihasilkan dari proses ini adalah database hasil perhitungan waktu. Proses terakhir yaitu
menghitung biaya perusahaan. Pada proses ini terdapat entitas pengeluaran produk, pemeliharaan
kendaraan dan penggajian staff distribusi. Setiap entitas menghasilkan data yang mengalir ke proses.
Setelah data diolah maka akan dihasilkan data biaya yang digunakan kemudian disimpan dalam
database perhitungan biaya yang dikeluarkan.
D. Workflow System
Menentukan Judul
Mengumpulkan data
Menentukan referensi sistem
Membuat dan menentukan sistem arsitektur
Membuat definisi sistem
Membuat resources analysis
Menyusun DFD
Membuat BPMN 2.0
Membuat model kuantitatif kebutuhan bahan baku berdasarkan output yang diinginkan
Membuat basic coding rapid software
Formulasi model matematika pelaporan
Menyelesaikan koding program sistem informasi yang dibuat
Sinkronisasi database dengan interface program yang telah disusun
Penyelesaian akhir sistem informasi
BAB III
ANALISIS PEMODELAN PROSES BISNIS
UML (Unified Modelling Language) merupakan sebuah bahasa yang menggunakan grafik
atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan sebuah
sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML memberikan standar penulisan
sebuah sitem blue print, yang di dalamnya terdiri dari konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas
dalam bahasa program yang lebih spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang
diperlukan dalam sistem software.
UML juga sama seperti bahasa pemrograman yang lain. UML tersebut mendefinisikan notasi
dan syntax atau semantik.Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan
berbagai diagram perangkat lunak (software). Setiap bentuk notasi yang ditulis mempunyai makna
terentu. UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan.Notasi
UML diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya : Grady Booch - Object-Oriented Design
(OOD), Jim Rumbaugh - Object Modeling Technique (OMT), dan Ivar Jacobson - Object-Oriented
Software Engineering (OOSE). Didalam UML terdapat Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence
Diagram, Collaboration Diagram, dan Deployment Diagram.
A. Use Case Chart
Use case adalah suatu rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan
membentuk siatem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case
digunakan untuk membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh
sebuah collaboration. Use case menjelaskan interaksi yang berhubungan antara aktor - inisiator
dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada. Sebuah Use Case direpresentasikan
dengan urutan langkah yang sederhana. Umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips
dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari actors,
relationship, system boundary boxes (optional), dan packages (optional).
Use-case diagram digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem.
Selain itu use case dapat digunakan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama
tahap desain, use-case diagram berperan untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat
diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram.
Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa yang harus disediakan oleh sistem
kemudian didokumentasikan pada model use-case yang menggambarkan fungsi sistem yang
diharapkan (use-case), dan yang mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use-
case (use-case diagram) itu sendiri.
Komponen use case terdiri dari actor, use case dan relasi dalam use case. Actor sangat
diperlukan dapat terciptanya suatu use-case diagram Actor tersebut mempresentasikan seseorang atau
sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi dengan sistem. Actor mungkin hanya
memberikan informasi inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya
menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use-case, tetapi tidak
memiliki kontrol atas use-case. Actor digambarkan dengan stick man. Actor dapat digambarkan secara
secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita dapat menggunakan relationship. Use-
case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, penggu na sistem paham dan mengerti
mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
Use-case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut
(user), sehingga pembuatan use-case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem,
bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.Ada beberapa relasi yang terdapat pada use-case diagram
seperti association yang menghubungkan link antar elemen, generalization disebut juga inheritance
(pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan spesialisasi dari elemen lainnya, dependency termasuk
sebuah element yang bergantung dalam beberapa cara ke elemen lainnya, dan aggregation yang
menjadi bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
staff lapangan
staff penerimaan
melaporkan data jumlah kiriman dan harga bahan baku
melaporkan data kesesuaian jumlah
kiriman bunga
staff quality control
staff pengawetan
staff penyimpanan
melaporkan jumlah bunga
berdasarkan grade
melaporkan data larutan
pulsing
melaporkan data jumlah bunga yang disimpan
staff penggudangan
melaporkan data jumlah bunga
yang akan didistribusikan
staff marketting dan administrasi
menerima data pesanan
bunga
data base report
login sistem 3
mengecek report masing-masing staff
manager perusahaan
mamasukkan jumlah pesananmengecek input
data pemesanandatabase pesanan
staff distribusi
meberikan laporan jumlah bunga yang
didistribusikan
login sistem 1
konsumenlogin sistem 4
login sistem 2
Gambar 1. Diagram Use Case
Pada diagram use case diatas dijelaskan bahwa terdapat hubungan keterkaitan antar aktor
yang terlibat dalam sebuah sistem. Aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem distribusi bunga mawar
potong yaitu staff lapangan, staff penerimaan, staff quality control, staff pengawetan, staff
penyimpanan, staff penggudangan, staff distribusi, konsumen, staff marketing dan administrasi, serta
manager. Masing-masing actor diatas memberikan pelaporan yang berbeda-beda.Staff lapangan
memberikan laporan data jumlah kiriman bunga dari supplier dan menetapkan harga pasokan bunga
kepada supplier.Staff penerimaan memberikan laporan tentang kesesuaian data jumlah pesanan bunga
yang diterima dengan jumlah pasokan bunga yang dikirimkan oleh supplier.
Kemudian staff quality control memberikan laporan mengenai data jumlah bunga
yang telah disesuaikan dengan grade AA, A, B dan C. Staff pengawetan memberikan laporan data
jumlah larutan pulsing yang digunakan untuk mengawetkan bunga. Staff penyimpanan memberikan
laporan mengenai data jumlah bunga dalam kemasan yang akan di simpan di dalam gudang. Staff
penggudangan memberikan laporan mengenai data jumlah bunga yang akan didistribusikan sesuai
dengan pesanan konsumen. Staff distribusi memberikan laporan tentang data bunga yang
didistribusikan berdasarkan jumlah pesanan dari konsumen. Selanjutnya konsumen melakukan login
dan memasukkan data jumlah bunga yang akan dipesan. Data pemesanan akan disimpan di dalam
database pesanan yang selanjutnya terhubung dengan staff marketing dan distribusi untuk dapat dicek
jumlah pemesanan bunga yang telah dilakukan oleh konsumen. Staff marketing dan distribusi
memberikan data laporan jumlah pesanan bunga dari konsumen untuk selanjutnya digunakan sebagai
acuan oleh staff distribusi mengenai jumlah bunga yang dikirim dan lokasi pengiriman. Keseluruhan
data yang diberikan oleh masing-masing staff akan masuk pada sistem database perusahaan.
Data-data yang telah dimasukkan ke dalam sistem database tersebut dapat dicek oleh
manager perusahaan dalam bentuk report untuk masing-masing aktor dalam divisi terkait.Prosesnya
yaitu manager produksi melakukan login ke dalam sistem terlebih dahulu. Kemudian manager
memasukkan password, username, dan divisi yang akan dicek. Setelah itu data yang diinginkan akan
ditampilkan oleh sistem dalam bentuk report. Masing-masing staff atau actor yang terlibat dalam
sistem tidak melakukan login ke dalam sistem, staff tersebut hanya memberikan laporan berupa data
yang dimasukkan ke dalam database yang selanjutnya dapat diakses oleh manager perusahaan. Untuk
staff marketting dan administrasi serta staff distribusi pada dasarnya melakukan login juga. Namun
pada realisasi sistem android yang dibuat lebih difokuskan login antara konsumen dan manager
perusahaan.
B. Bussiness Process Modelling (BPMN)
BPMN yang dirancang dalam sistem distribusi bunga mawar potong ini mencakup
keseluruhan sistem dan sub sistem yang terlibat didalamnya. Masing-masing sub sistem dijelaskan
secara detail kedalam aliran proses dan data yang saling berkaitan antar tahapan proses. Setiap tahap
dijalankan oleh aktor yang menjalankan perannya dengan tugas yang spesifik.Pada BPMN yang
ditampilkan dibawah ini, terdapat empat sub sistem umum dari sistem distribusi bunga mawar potong,
yaitu raw material receiving, persiapan dan proses, permintaan pasar, serta distribusi dan managerial.
Keempat sub sistem ini yang pada akhirnya membangun keseluruhan sistem distribusi mulai dari
penerimaan pasokan bunga dari supplier hingga pendistribusian ke konsumen.
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[bunga yang tersisihkan]
Raw Material Receiving
[Data bunga yang tidak masuk kriteria
penjualan]
[Data bunga yang dikirim]
[Data jumlah bunga yang akan dikirim]
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[bunga yang tersisihkan]
[bunga yang tersisihkan]
Staff lapangan
Staff penerimaanPermintaan bunga
potong
Menetapkan data pengiriman dan
menjual bunga grade C
Menerima bunga
Menghitung jumlah bunga
Data penerimaan bunga
Mengirim bunga
Menerima bahan baku grade C
kesalahan data & perhitungan
kegagalan panen
penentuan harga panen yang gagal
EndEvent_2
EndEvent_3
EndEvent_4
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[bunga yang tersisihkan]
Gambar 2.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Raw Material Receiving
Penerimaan bunga dilakukan secara spesifik oleh staff lapangan dan staff penerimaan.Staff
lapangan menerima bunga yang dikirimkan oleh supplier dan menerima data pengiriman berupa
jumlah bunga dan kondisi bunga yang dikirimkan.Selanjutnya staff lapangan mengirimkan bunga ke
staff penerimaan untuk dilakukan perhitungan jumlah bunga.Selain itu staff penerimaan juga
melakukan pengecekan kesesuaian data pengiriman yang diberikan oleh supplier dengan jumlah
bunga sebenarnya.Setelah melakukan perhitungan dan pengecekan, staff penerimaan mengirimkan
report jumlah bunga yang diterima untuk dimasukkan dalam database perusahaan.
Persiapan dan Proses
[Data yang menglami proses selanjutnya]
[Data bunga grade C]
[Data bunga klasifikasi]
[Bunga terawetkan]
[bunga yang terawetkan]
[Data keputusan]
[Bunga siap jual][Bunga siap jual]
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[Data jumlah bunga yang dikirim]
[bunga yang tersisihkan]
[bunga yang tersisihkan]
Staff Quality Control
Staff Pengawetan
Staff Penyimpanan
Mengklasifikasikan mutu bunga sesuai grade dan SNI
Keputusan
Data bunga grade A,AA,B
Menerima bunga dari QC
Memasukan bunga kedalam plastik
Memberikan larutan pulsing
Memindahkan bunga ke tempat penggudangan
Menyesuaikan ruangan dengan produk
Data bunga yang tersimpan
Menerima bahan baku
Bunga grade AA,A,B
Bunga grade C
Melakukan pengepakan
Gambar 3.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Persiapan dan Proses
Bunga kemudian dilanjutkan ke staff quality control.Disini bunga diklasifikasikan
berdasarkan grade mutu SNI. Bunga diklasifikasikan menjadi bunga grade AA, A, B, dan C. Bunga
yang akan dilanjutkan ke proses berikutnya adalah hanya bunga dengan grade AA, A dan B.
Sedangkan bunga grade C dikembalikan untuk dijual dengan harga murah oleh staff lapangan.
Proses selanjutnya adalah pengawetan bunga. Proses ini dijalankan oleh staff pengawetan
dengan memanfaatkan larutan pulsing untuk mengawetkan bunga. Sebelumnya bunga ditempatkan
dalam plastik-plastik dan kemudian diisikan larutan pulsing sebagai bahan pengawetnya. Bunga yang
telah dikemas dalam plastik dengan larutan pulsing didalamnya ini kemudian dihitung untuk
dilaporkan sebagai report yang akan menjadi database perusahaan. Report yang dilakukan terkait
dengan jumlah bunga yang diawetkan, serta jumlah larutan pulsing yang digunakan.
Selanjutnya bunga dikirimkan ke staff penyimpanan. Plastik-plastik yang telah berisi bunga
harus mengalami pengepakan terlebih dahulu sebelum disimpan ke dalam gudang untuk
mempermudah proses penyimpanan serta pengangkutan. Setelah pengepakan selesai dilakukan,
kemudian tugas staff penyimpanan adalah mengangkut kardus-kardus ke dalam gudang untuk
disimpan sebelum proses penditribusian berlangsung.
Permintaan pasar
[Data diterima]
Kondisi penerimaan barang
Menolak produk
Menerima produk
EndEvent_1
StartEvent_2
mengginput data pemesanan
login sistem 1
Konsumen
Distribusi dan managerial
Staff Penggudangan
Memindahkan box produk ke mobil
Menyesuaikan kondisi mobil box dengan
produk
Staff Distribusi
Menyiapkan kondisi mobil
Mendistribusikan barang ke konsumen
Data distribusi
Staff Marketing dan administrasi
Menerima daftar pemesanan
StartEvent_3
login sistem 2
Menentukan jalur terpendek,
kecepatan, dan biaya
StartEvent_4
Login sistem 4
Mengirimkan data konsumen ke staff
distribusi
Manager
Login
Login manager
mengecheck database
Evaluasi kinerja
mengumpulkan data diweb manajer
[Data keputusan]
Menginput data konsumen dan
menerima produk yang dikembalikan
Menerima barang
Gambar 4.Bussiness Process Modelling Sub Sistem Permintaan Pasar serta Distribusi dan Managerial
Berikutnya akan terlibat sub sistem permintaan pasar dimana terdapat dua aktor yang terlibat,
yaitu konsumen dan staff marketing dan administrasi. Konsumen pada awalnya melakukan login user
untuk masuk ke halaman pemesanan. Setelah itu konsumen menginput data pemesanan yang
kemudian akan menjadi database pemesanan untuk diakses oleh staff marketing dan administrasi.
Sama seperti konsumen, staff marketing dan administrasi juga dapat login ke halaman android untuk
melakukan pengecekan data pemesanan dan melanjutkan data tersebut ke staff distribusi.
Setelah terjadi aliran data pemesanan dari konsumen dan akhirnya diterima oleh staff
distribusi, bunga yang dipesan akan diangkut oleh staff penggudangan menuju mobil box yang akan
digunakan untuk mengantar pesanan bunga. Sebelumnya staff distribusi mengecek kondisi mobil
terlebih dahulu dan melakukan penyesuain dengan kebutuhan bunga pada saat proses transportasi
berlangsung. Setelah semua siap didistribusikan, staff distribusi dapat menentukan jalur alternatif
terpendek agar dapat mengefisienkan perjalanan distribusi.Selanjutnya distribusi dapat dilakukan
hingga konsumen menerima pesanan bunga sesuai dengan permintaan. Ketika bunga telah sampai
ditangan konsumen, akan terjadi tahap decisional dimana konsumen dapat melakukan pilihan
penerimaan atau penolakan atas produk yang dikirim berdasarkan kesesuaian produk yang dikirim
dengan permintaan pesanan yang telah dilakukan.
Dalam sub sistem distribusi dan managerial ini juga terlibat manager sebagai aktor yang
melakukan perannya sebagai controller keberlangsungan proses dari masing-masing staff.
Managermelakukan pengontrolan melalui pengamatan terhadap report yang dikirimkan setiap staff
dari semua divisi yang terdapat dalam perusahaan. Pengontrolan ini dilakukan untuk mengevaluasi
kinerja yang terjadi dalam perusahaan.
BAB IV
DESAIN ANTAR MUKA SISTEM
A. Mock up
Mock up merupakan suatu software yang dapat digunakan untuk merancang suatu
interfacedari android atau smartphone. Penggunaan mock up bertujuan untuk mempermudah pemakai
dalam merancang dan menganalisis keadaan yang harus ditampilkan didalam android tersebut. Dalam
software ini terdapat beberapa fitur yang menunjukan komponen komponen yang harus digunakan
dalam merancang bentuk dari android tersebut, seperti button, text,project, layout mark up, yang
mempunyai fitur fitur yang akan membantu dalam menggunakan mock up. Dalam sistem yang kita
bangun,interface yang digunakan ada beberapa keadaan, interface yang dibuat secar garis besar
terbagi menjadi dua bagian yaitu interface bagi manager dan interface untuk konsumen. Login
manager mempunyai fungsi untukmemeriksa data dari setiap staff yang memasukkan data kedalam
sistem android perusahaan.
Gambar 5. Desain Android dalam Mock Up
Dalam interface yang kami buat telah secara terperinci dijelaskan diatas, pada login
manager terdapat 4 menu yang tersedia yaitu login, statistic, news dan report. Pada menu login
terlihat disana bahwa terdapat username dan password yang harus diisikan sebelum manager
mengakses sistem yang dibuat. Setelah manager menginput id nya maka manager sudah dapat
mengakses web atau browsernya. Pada menu selanjutnya terdapat fitur news yang berisikan berita
berita dan info mengenai perusahaan dan mengenai situasi yang berkembang didalam dunia bisnis
dan sospol.Dari fitur new manager dapat menjelajahi dunia dan mengetahui info terupdate
didalam web tersebut. Kemudian fitur berikutnya yaitu statistik yang memperlihatkan data
statistik, grafik dari hasil penjualan yang didapatkan oleh perusahaan, dan diterjemahkan dalam
bentuk grafik, grafik ini akan terupdate setiap minggu, sehingga manager dapat menganalisis
keadaan yang sdang terjadi didalam perusahaan tersebut, sehingga manager dapat cepat
mengambil keputusan yang harus diprioritaskan. Kemudian menu berikutnya adalah report,
didalam report terdapat empat staff yang terlihat dan mengisikan input data yang diperlukan.
Didalam setiap staff terdapat sebuah database yang berisi keadaan yang menunjukan data yang
dimasukkan.
Kemudian interface yang kedua yaitu untuk interface konsumen. Interface ini membantu
konsumen dalam mengakses home rumah mawar, sehingga dapat memesan bunga dan dapat
masuk kedalam web perusahaan. Pada menu fitur pertama pelanggan login dan menjadimember
dalam sistem kami, pelanggan sebenarnya dibagi menjadi dua yaitu pelanggan tetap atau member
dan pelanggan tidak tetap. Keuntungan menjadi pelanggan tetap yaitu mendapatkan discount
untuk pemesanan.
Gambar 6.Interface Login Member
Pada interface awal, apabila pemesan menginginkan menjadi member, maka pemesan
melakukan registrasi terlebih dahulu. Kemudian setelah berhasil registrasi, maka langsung login
dan masuk kedalam android dan dapat mengaksesnya.
Gambar 7.Interface Order Konsumen
Kemudian muncul home dari sistem android kami yang berisikan beberapa menu yang
dapat diakses seperti product, order, contact us, about dan help. Product menampilkanfitur yang
berisikan bunga yang disajikan dan jenis jenis yang ada. Selanjutkan fitur orderyang
menampilkan dan mengakses pelanggan untuk membeli bunga.Contact usmenampilkan kontak
yang dapat dihubungai dan dapat dijelajah oleh pelanggan.
B. Android
Sistem android yang kami design hanya terfokus pada konsumen yang merupakan aspek
paling urgen dan penting dalam sistem kami.
Gambar 14. Interface home pada android
Pada saat pelanggan membuka web kami pertama kali akan muncul interface pembuka
seperti pada gambar tersebut yang mempunyai tujuh fitur yang mempunyai fungsi masing
masing. Menu tersebut seperti Product, order, big deals, contact us, about, login dan regrister.
Gambar 15. Menu Product
Menu product menampilkan produk produk yang tersedia didalam perusahaan yang kami
kembangkan dan kami dirikan. Terdapat tiga produk yang kami tawarkan yaitu produk AA, A
dan B. Didalam menu ini juga dijelaskan profil singkat dari produk yang kami jual.
Gambar 16. Regristrasi pemesan
Pada saat pembeli atau pemesan ingin membeli produk kami dan ingin menjadi member ,
maka jarus melakukan regristrasi terlebih dahulu, sehingga dapat menjadi member dan
mendapatkan discount dalam pembelian produk kami.
Gambar 17. Login
Setelah melakukan regristrasi maka pembeli dapat memasuki web kami sebagai member dan
dapat mengakses dan membeli produk kami dengan keistimewaan sebagai member seperti yang
sudah kami jelaskan.
Gambar 18. Tampilan order
Pada menu order terlihat face yang menampilkan pelayanan bunga sesuai dengan grade dan
banyaknya bunga yabg akan dipesan. Sehingga dengan adanya pilihan tersebut, pelanggan dapat
memilih bunga kesukaannya.
Gambar 19. Deliver to
Setelah menentukan banyaknya dan grade bunga yang dipilih, serta pelanggan mengetahui
harga yang telah ditetapkan, maka pelanggan harus mengisi nama, alamat dan kota pelanggan,
sehingga dapat diketahui asalnya.
Gambar 20. Persetujuan
Pada fitur persetujuan, pelanggan melakukan persetujuan dengan pihak perusahaan, dengan
mencheclis fitur tersebut.
Gambar 21. Payment
Fitur ini menampilkan kemana pelanggan harus membayar bunga atau pesanan bunga yang
dipesan, sehingga terjadi keterjelasan penjualan, dan menghindari penipuan baik untuk pihak
pelanggan maupun pihak perusahaan.
Gambar 22. Thank you
Setelah melakukan beberapa step dalam pembelian, menu terakhir terdapat dua button yaitu
home apabila pelanggan menginginkan kembali ke menu tersebut, atau order again untuk
memebeli kembali atau melakukan transaksi kembali.
Gambar 23. Menu about
Menu ini menampilkan segala sesuatu tentang rumah mawar atau perusahaan kami secara
umum, sehingga pelanggan dapat melihat secara luas sejarah maupun keseluruhan tentang
perusahan kami.
Gambar 24. Big Deals
Big deals meruapakan fitur informasi tentang discount ataupun segala macam penawaran
yang perusahaan kami sediakan.
Gambar 25. Contact Us
Contact Us merupakan fitur yang menampilkan kontak atau informasi kontak yang dapat
diakses oleh pelanggan.
BAB V
DESAIN DETAIL SISTEM
A. State Chart
State chart merupakan bagian dari model dinamis yang digunakan untuk memperlihatkan
proses yang terjadi dalam sistem pada waktu tertentu dengan menekankan pada aktor terkait dengan
sistem tersebut. Dalam state chart ini terlihat tahapan proses yang detail dan menggambarkan aliran
data yang mengalir antar aktor. maupun yang terhubung ke database sistem.
Staff Administrasi
Staff Distribusi Konsumen
manajer
[username, password]
[username, password]
[username, password]
[username, password]
[username, password]
[username, password]
[username, password]
[data pemesanan dan lokasi]
[username, password]
[username, password]
login sistem 1
entry / identifikasi
verifikasi input data pemesanan konsumen
do / verifikasi
mengirim data pemesanan ke staff distribusi
do / send
log in sistem 2
entry / identifikasi
cek data pemesanan
do / check
log in sistem 3
entry / identifikasi
input data pemesanan dan lokasi
do / input
cek harga bunga
do / check
log in sistem 4
entry / identifikasi
cek report staff
do / check
Gambar 8. Gambar state chart sistem
Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa sistem login diakses oleh empat aktor yang
terlibat dalam sistem distribusi bunga potong yang dijalankan, yaitu staff marketing dan administrasi,
staff distribusi, manager perusahaan, serta konsumen yang melakukan pemesanan. Sistem login yang
dilakukan adalah dengan memasukkan data username dan password sehingga aktor-aktor tersebut
dapat mengakses sistem android yang telah dibuat. Dengan melakukan identifikasi data login, sistem
akan mengizinkan akses bagi data yang mampu dikenali oleh database sistem tersebut.
Staff marketing dan administrasi masuk ke dalam sistem untuk melihat input data pemesanan
yang telah dikirimkan dari konsumen. Selanjutnya data pemesanan ini dikirimkan ke staff distribusi
untuk digunakan sebagai data pengiriman untuk melakukan distribusi bunga mawar. Sebelumnya, data
pemesanan ini diinputkan oleh konsumen setelah konsumen dapat melakukan akses ke dalam sistem,
atau dengan kata lain user yang dimasukkan telah sesuai dengan database sistem setelah melalui
tahap verifikasi user. Konsumen kemudian dapat memasukkan data berupa biodata diri, alamat
pemesanan, serta jumlah pesanan bunga yang diinginkan. Setelah melakukan penginputan, sistem
akan bekerja untuk menentukan harga pemesanan berdasarkan data yang telah diterima sehingga
konsumen dapat langsung mengetahui jumlah pembayaran yang harus dilakukan.
Data pemesanan inilah yang diteruskan ke staff administrasi sehingga dapat digunakan untuk
melakukan proses ditribusi. Keseluruhan data ini pada akhirnya dapat diakses oleh manager
perusahaan sebagai report yang diterima dari seluruh pegawai atau staff di setiap divisi
perusahaan.Managermelakukan cek report berdasarkan data pelaporan hasil kerja yang telah
dilakukan oleh masing-masing staff. Report ini telah disimpan dalam database perusahaan sehingga
aliran data antara manager dengan staff perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpa memerlukan
report melalui tatap muka secara langsung.
B. Sequence Diagram
Sequence diagram menunjukkan bagaimana interaksi antar aktor dalam sistem yang
melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan aliran data (message). Interaksi ini akan
menunjukkan tahapan proses yang saling berkaitan antar aktor sehingga proses dapat berlangsung
sesuai dengan tujuan sistem yang ingin dicapai. Dalam sistem yang dijalankan, empat faktor utama
yang terlibat dalam mengakses sistem login yang telah dibuat adalah staff administrasi, staff
distribusi, managerperusahaan, dan konsumen. Setelah melakukan login dan melewati tahap verifikasi
kebenaran dan validasi user yang login, maka setiap aktor tersebut akan dapat mengakses sistem
android yang telah dibuat. Tahapan proses yang dilakukan oleh empat aktor utama yang terlibat dalam
sistem dan interaksi yang terjadi antar aktor akan digambarkan dalam sequence diagram seperti
dibawah ini.
report hasil akses data
report data pemesanan dan kuesioner
mengisi lembar kuesioner kepuasan konsumen
menginput data diri dan pemesanan
log in
konsumen Staff Administrasi
database pemesanan bunga
report hasil akses data
report data pemesanan dan kuesioner
mengisi lembar kuesioner kepuasan konsumen
menginput data diri dan pemesanan
log in
Gambar 9. Interaksi konsumen dan staff administrasi dalam sequence diagram
report hasil perhitungan dan akses data
menentukan jalur terpendek, biaya minimum, dan waktu distribusi
report data pemesanan
mengirim data pemesanan
log in
staff administrasi staff distribusi
database pemesanan konsumen
report hasil perhitungan dan akses data
menentukan jalur terpendek, biaya minimum, dan waktu distribusi
report data pemesanan
mengirim data pemesanan
log in
Gambar 10. Interaksi antara staff administrasi dengan staff distribusi dalam sequence diagram
Staff administrasi berinteraksi dengan konsumen melalui aliran data pemesanan yang diinput
oleh konsumen ketika melakukan pemesanan dalam sistem order android yang telah dibuat. Data diri,
jumlah pesanan, serta alamat pemesanan menjadi database pemesanan bunga yang kemudian diterima
oleh staff administrasi untuk di cek dan diteruskan ke staff distribusi, sehingga akan terbentu interaksi
lainnya antara staff administrasi dengan staff distribusi. Aliran data pemesanan ini dapat diakses oleh
staff distribusi setelah melakukan login ke halaman database pemesanan, dan kemudian menerima
data pemesanan untuk melakukan proses penditribusian. Selain itu, staff distribusi juga melakukan
penentuan mengenai jalur terpendek, biaya minimum, serta waktu distribusi sebelum pendistribusian
dapat dilakukan.Selanjutnya juga terbentuk interaksi yang terjadi antara konsumen dengan staff
distribusi mengenai pengiriman yang dilakukan oleh staff distribusi serta bunga yang diterima oleh
konsumen sesuai dengan data pemesanan bunga.
menerima bunga yang telah dipesan
mengirim pesanan bunga
Staff Distribusi Konsumen
Database pemesanan bunga
menerima bunga yang telah dipesan
mengirim pesanan bunga
Gambar 11. Interaksi antara konsumen dan staff distribusi dalam sequence diagram
evalusi hasil kerja
report hasil distribusi
mengirim data hasil distribusi
log in
Staff distribusi manajer
database hasil distribusi
evalusi hasil kerja
report hasil distribusi
mengirim data hasil distribusi
log in
Gambar 12. Interaksi antara staff distribusi dan manager dalam sequence diagram
evaluasi hasil kerja
report hasil penjualan
mengirim data hasil penjualan
log in
Staff administrasi Manajer
database hasil penjualan
evaluasi hasil kerja
report hasil penjualan
mengirim data hasil penjualan
log in
Gambar 13. Interaksi antara staff administrasi dan manager dalam sequence diagram
Selanjutnya, juga akan terbentuk interaksi antara manager perusahaan dengan masing-
masing staff dimana manager menerima report hasil kerja dari masing-masing divisi sebagai dasar
dalam melakukan pengawasan kerja dari tiap bagian proses. Managermemiliki sistem user sendiri
sehingga dapat masuk ke halaman sistem android dan melakukan pilihan pengecekan untuk masing-
masing staff yang ada dalam perusahaan. Setelah melakukan pilihan, manager dapat melihat
pelaporan hasil proses kerja dari setiap bagian atau divisi di perusahaan.
Interaksi ini akan selalu terbentuk antara setiap aktor dimana setiap ada aliran data atau
informasi, maupun ada keterkaitan kerja pada setiap staff maka hubungan ini akan terus berlanjut
secara kontinyu. Hal inilah yang digambarkan dalam sequence diagram sehingga dapat diketahui
keterkaitan antar proses yang saling mempengaruhi dalam membangun sistem distribusi bunga mawar
potong yang telah dirancang.
C. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam
system.Class diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka.Biasanya,
dibuat beberapa class diagram untuk system tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari
kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk
mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun.
Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut
membantu pengembang mendapatkan struktur system sebelum kode ditulis, dan membantu untuk
memastikan bahwa system adalah desain terbaik.
Kelas
Kelas adalah sesuatu yang membungkus informasi dan perilaku. Secara tradisional,
system dibangun dengan ide dasar bahwa akan menyimpan informasi pada sisi baris data dan data
perilaku pengolahnya pada sisi aplikasi. Salah satu perbedaan terstruktur dengan pendekatan
berorientasi obyek adalah pada berorientasi obyek menggabungkan informasi dan perilaku
pengolah informasi dan menyembunyikan semua kedalam sesuatu yang disebut kelas. Dalam
UML, kelas ditunjukkan menggunakan notasi sebagai berikut.
Gambar 14. Notasi class
Bagian paling atas pada notasi Class digunakan sebagai nama kelas, dan secara opsional
juga digunakan stereotype-nya. Bagian tengah digunakan untuk menyimpan atribut, dan bagian
paling bawah digunakan menyimpan operasi.
Menentukan kelas
Cara yang baik untuk menemukan kelas-kelas adalah mulai dari memperhatikan aliran
kejadian (flow of event) dari suatu use case. Perhatikan kata benda didalam aliran kejadian,
mungkin merupakan salah satu dari empat hal berikut.
1. Actor
2. Kelas
3. Atribut dari kelas
4. Ekspresi, bukan actor, bukan kelas, dan bukan atribut.
Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran kejadian, dapat ditemukan kelas-
kelas dalam system.Alternative lainnya, dapat di uji obyek-obyek dalam sequence diagram dan
collaboration diagram.
Ada dua cara yang biasa dilakukan berkaitan dengan urutan pendefinisian antar kelas-
kelas dalam class diagram dan sequence diagram atau collaboration diagram. Yang pertama,
dengan membuat sequence diagram atau collaboration diagram lebih dulu.Kemudian
melanjutkannya dengan membuat class diagram.Sebaliknya, yang kedua, yaitu dengan
menemukan kelas-kelas dan membuat class diagram terlebih dahulu, kemudian menggunakan
kelas-kelas terebut sebagai “Kamus” obyek-obyek dan relasinya untuk membuat sequence
diagram atau collaboration diagram.
- Stereotype pada kelas
Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkategorikan kelas-
kelas.Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih dulu, kemudian menentukan kelas-kelas
dilangkah selanjutnya.Fitur ini membantu untuk lebih memahami tanggung jawab terhadap
masing-masing kelas dalam model.Kelas-kelas dengan stereotype ‘form’ bertanggung jawab
menampilkan dan menerima informasi dari pemakai.
Stereotype juga membantu dalam proses pembangkitan kode. Ketika proses
pembangkitan kode, stereotype kelas menentukan tipe kelas yang akan diabawa kebahasa
pemrograman.
Beberapa Stereotype dapat digunakan sejak pada tahap proses analisis, pada saat belum
ditentukan bahasa pemrograman teretentu untuk membangkitkan kode. Stereotype juga dapat
tergantung pada bahasa pemrograman yang dipilih dan digunakan pada tahap proses desain.
Ketika analisis, kelas-kelas dapat dikategorikan menurut fungsi yang mereka lakukan.
Ada 3 tipe Stereotype kelas dalam UML yang digunakan pada analisis, yaitu : pembatas
(boundry), entitas(entity) dan control.
a. Kelas-kelas pembatas
Kelas-kelas pembatas adalah kelas-kelas yang terletak antara system dengan dunia
sekililingnya. Semua form, laporan-laporan, antarmuka(interface) keperangkat lunak seperti
Printer atau scanner, dan antar muka (interface) ke system lainnya adalah termasuk dalam
kategori ini. UML mempresentasikan
kelas pembatas sebagai berikut.
Untuk menemukan dan mengidentifikasi kelas-kelas pembatas dapat dilakukan dengan
menguji diagram use case. Minimal harus ada satu kelas pembatas untuk setiapa interaksi antara
actor - use case. Kelas pembatas adalah apa saja yang memungkinkan actor berinteraksi dengan
system.
Tidak perlu membuat kelas pembatas untuk setiap pasangan actor- use case. Sebagai
contoh, bila mempunyai dua actor yang sama-sama menginisialisasi use case yang sama untuk
berkomunikasi dengan system.
b. Kelas-kelas entitas
Kelas-kelas entitas menangani informasi yang disimpan dalam penyimpanan tetap. Kelas
entitas biasanya ditemukan dalam aliran kejadian (flow of event) pada diagram interaksi. Mereka
adalah kelas-kelas yang sebagian besar bermakna terhadap pemakai dan secara tipikal diberikan
nama menggunakan teknologi domain bisnisnya.
Perhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Beberapa kata benda akan menjadi kelas entitas
dalam system. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan struktur basis data.Jika rancangan
basis data telah dibuat, perhatikan nama-nama table. Tabel-tabel menangani beberapa record
informasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani informasi didalam memori
computer saat computer sedang dihidupkan. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan
sebagai berikut.
Dari rancangan basis data, dapat di telusuri balik beberapa field pada basis data
kebutuhan system. Kebutuhan system menentukan aliran kejadian(flow of event), dan aliran
kejadian menentukan obyek-obyek, kelas-kelas, dan attribut-attribut dalam kelas. Masing-masing
attribut dalam kelas entitas mungkin akan menjadi field dalam basis data.
c. Kelas-kelas Kontrol
Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap
kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas Kontrol ini digunakan, maka secara
tropical satu kelas control untuk satu use case tersebut. Ada kelas-kelas control yang digunakan
bersama oleh beberapa use case. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut.
- Penamaan kelas
Masing-masing kelas harus mempunyai nama yang unik. Sebagian besar organisasi
mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk menamakan kelas-kelas yang dibuatnya.Umumnya
kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal.
Nama kelas tidak menggunkan spasi.Ini dilakukan karena alasan praktis, dimana
beberapa bahasa pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan adalah bahwa nama kelas hendaknya pendek, cukup untuk menjelaskan apa yang
akan kelas lakukan.
Jadi penamaan kelas sangat tergantung pada organisasi kita.Jika kita mempunyai kelas
yang digunakan dalam organisasi yang bersangkutan, tetapi yang jelas bahwa hal tersebut harus
konsisten digunakan untuk keseluruhan kelas-kelas yang dibuatnya.
- Visibilitas kelas
Pilihan visibilitas menentukan dapat tidaknya sebuah kelas dilihat dari luar paket. Ada 3
pilihan visibilitas untuk sebuah kelas yaitu :
1. Public
2. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas lainnya dalam
system.
3. Protected atau private
4. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas majemuk(nested),
friends, atau dari kelas itu sendiri.
5. Package atau implementation.
6. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam
paket yang sama.
0..1
0..*
Lapangan
--
Data HargaData bunga grade C
: int: char
++
Membuat keputusan harga ()Menerima bunga grade C ()
: int: int
Penerimaan
---
data pasokan bunga dari supplierdata asal bungaData pasokan
: int: int: int
++
menerima bunga dari staff lapangan ()menginput data ()
: int: int
Quality control
---
Data mutu bungaData bunga grade CData bunga grade AA,A,B
: String: int: int
++++
mengkalsifikasikan bunga ()menentukan greade bunga AA,A,B ()Menentukan grade C ()menginput data ()
: int: int: int: int
Pengawetan
---
Data larutan pulsingData kemasanData bunga grade AA,A,B
: double: int: int
+++
Melakukan pengawetan bunga ()Melakuakan pengepakan ()menginput data ()
: int: int: int
Penyimpanan
---
Data boxData suhu kamarData kelembapan
: int: double: double
+++
menetukan jumlah box ()menetukan suhu kamar ()menerka kelembapan ()
: int: int: int
permintaan pasar
---
Data produkData jumlah bunga yang akan dipesanData persyaratan pemesanan
: int: String: int
+++
Membeli bunga ()memberi saran ()Menolak bunga ()
: int: int: int
Marketting dan Administrasi
---
Data input pemesananData pengembalian produkData penjualan bunga
: int: char: char
+++
Menginput data konsumen ()menginput data dari setiap staff ()melakukan perhitungan dan pembuatan grafik ()
: int: int: int
Penggudangan
--
Data suhu mobilData kelembapan mobil
: double: double
++
Menentukan suhu mobil ()Menetukan kelembapan mobil ()
: int: int
Distribusi
---
Data konsumenDataasal pemesanData jumlah bunga
: char: int: int
+++
Mendistribusikan bunga ()Menginput data ()Mengakses bunga ke konsumen ()
: int: int: int
Class_10
Manajer
---
Data report staffData grafikDatakelengkapan karyawan
: int: int: int
++
+
Mengambil keputusan ()Menentukan jumlah dan kebutuhan perusahaan ()
Menentukan kapabil itas perusahaan ()
: int: int
: int
Gambar14.Class diagram keseluruhan sistem
Data yang kami sajikan merupakan data yang berhubungan dengan data sequential, dan
use case yang saling terkait, sehingga hanya terdapat sedikit perbedaan pada setiap step, yang
membedakan hanya dalam penampilan dan pengimplitasiannya. Secara garis besar atribut dan
operasi menunujukan informasi dan apa yang dilakuakan oleh actor. Pada staff lapangan yang
dibutuhkan seperti data harga, data grade bunga C yang nantinyaakan dijual sehingga staff
lapangan dapat melakuakan keputusan harga dan menjual grade bunga C. Staff penerimaan data
yang dibutuhkan seperti data asal bunga, data pasokan, data bunga supplier sehingga dapat
menerima dari staff lapangan dan menginput data kedalam database. Staff QC memiliki data
mutu bunga grade AA,A,B dan grade C dan dapat mengklasifikasikan bunga, dan menginput
data. Seterusnya sampai kedalam manager. Staff pengawetan merencanakan bunga dan larutan
untuk dikemas sedemikian rupa sehingga, bunga dapat terawetkan, selama perjalanan maupun
penyimpanan bunga masih dalam keadaan fresh atau masih layak , dalam hal ini staff pengawet
memerlukan data larutan pulsing, data plastik. Setelah melakukan dan mendapatkan data yang
dibutuhkan, maka staff pengawetan dapat menginput dalam database. Staff berikutnya yaitu staff
penyimpanan, staff ini bertujuan menyimpan bunga didalam gudang atau ruang penyimpanan,
staff ini memerlukan data suhu yang baik dimana bunga mawar bisa bertahan hidup dan dapat
disimpan, sehingga staff penyimpanan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan dapat
melaporkan hasilnya didalam database yang telah disediakan. Kemudian staff distribusi yang
bertugas untuk mendistribusikan bunga mawar kepada konsumen. Staff ini memerlukan data
konsumen, memerlukan data asal usul dan jalur yang ditempuh sehingga dalam pelaksanaan
tugasnya staff ini tidak melakukan kesalahan. Dalam penginputan semua data dilakukan oleh staff
administrasi dan staff marketing, staff ini yang mengolah semua data yang masuk kedalam web
perusahaan sebagai arsip dan penilaian, serta dapat dijadikan informasi dalam menentukan
keadaan yang harus dilakukan setelahnya, data ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup
perusahaan. Pada class manager, manager dapat melihat dan mengontrol segala fluktuasi
kejadian yang terjadi dan mengambil keputusan apa yang dilakukan selanjutnya. Manager
membutuhkan segala hal yang dibutuhkan perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkat
kesejahteraanny dan dapat bertahan, sehingga data yang akurat akan membantu manager dalam
menganalisis pengambilan keputusannya.
BAB VII
IMPLEMENTASI SISTEM
A. RencanaImplementasi
Sistem ini digunakan untuk melakukan analisis dan desain DBE pada distribusi bunga
potong. Sistem yang dibuat juga digunakan sebagai system informasi yang digunakan antar user
yang terdiri dari staff lapangan, staff penerimaan, staff quality control, staff pengawetan, staff
penyimpanan, staff penggudangan, staffdistribusi, konsumen, staff marketing dana dministras
idan manager perusahaan selama proses berlangsung. Namun pada realisasi pembuatan sistem
aplikasi android, hanyaadaduauser yang difokuskan untuk dapat menggunakan aplikasi tersebut
yaitu konsumen sebagai pemesan bunga dan manager perusahaan sebagai controller keseluruhan
staff pada setiap subsistem dalam perusahaan.
Dengan adanya sistem ini diharapkan semua data yang ada dalam database dapat digunakan
sebagai sumber informasi bagi semua user untuk menunjang keseluruhan proses distribusi bunga
mawar potong ke end user secara maksimal. Proses yang berlangsung dimulai dari pasokan
bahan baku yang diterima dari supplier hingga pemesanan bunga yang dilakukan oleh konsumen.
Selain itu manager perusahaan juga dapat melakukan controlling terhadap data masing-masing
user melalui sistem. Sehingga terwujud keterkaitan antar user dalam suatu sistem proses
distribusi bunga potong yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pesanan konsumen.
Penggunaan operating system berbasis android merupakan open source yang dapat diakses oleh
setiap user secara fleksibel. Sistem ini akan memudahkan setiap user untuk mengakses data
secara cepat dan praktis pada setiap waktu.
B. KelebihandanKekuranganSistem
Sistem aplikasi berbasis android yang digunakan mempunyai beberapa kelebihan. Sistem ini
bersifat portebel karena dapat diakses oleh setiap user yang terlibat dalam sistem kapanpun dan
dimanapun user berada. Sistem yang dibuat mengikuti perkembangan jaman sekarang dimana
telah banyak digunakan teknologi berbasis android di berbagai kalangan yang dapat memudahkan
konsumen dalam hal pemesanan bunga. User untuk memasukkan data dan manager perusahaan
untuk melakukan controlling. Aplikasi yang digunakan dalam sistem mempunyai user interface
yang cukup menarik sehingga user tidak terkesan bosan ketika sedang mengakses atau menginput
data dalam sistem.
Selain itu tingkat keamanan dan kerahasiaan data-data perusahaan terkait proses distribusi
bunga mawar potong terjamin karena tidak ada yang dapat mengasesnyakecuali manager
perusahaan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini yaitu tidak dapat digunakan oleh semua user
artinya hanya user yang mempunyai smartphoneberbasis android saja yang dapat mengakses data
dalam sistem dengan menggunakan username dan password masing-masing. Tidak semua user
yang melakukan login dalam sistem dibuat aplikasi androidnyasehingga setiap user tidakdapat
memasukkan data ke database melalui aplikasi android tersebut.
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Hasil Pengembangan Sistem
Program yang telah dibuat sesuai dengan sistem dan analisis desain DBE pada distribusi
bunga potong. Program ini merupakan analisis dan desain sistem pengambilan keputusan berbasis
DBE yang dijalankan menggunakan android. Android digunakan karena dapat bersifat open
source yang dapat digunakan oleh pengguna dimanapun berada. Sistem ini dibuat untuk
mengatasi permasalahan pendistribusian bunga potong di daerah jabodetabek dengan cara
menentukan jalur distribusi terpendek. Topik permasalahan dijabarkan menggunakan Unified
Modelling Language (UML) sebagai bahasa permodelan grafis. UML yang digunakan dalam
analisa permasalahan ini diatas adalah Use Case Diagram, State Chart Diagram, Sequence
Diagram dan Class Diagram. Use Case Diagram menerangkan aktor yang terlibat dalam kasus
permasalahan. Aktor yang terlibat adalah staff lapangan, staff penggudangan, staff penerimaan,
quality control, staff pengawetan, staff penyimpanan, staff distribusi, staff marketing dan
administrasi, konsumen dan manager. Setiap aktor terlibat dalam masalah (case) dimana masing-
masing case dijabarkan dalam Sequence Diagram. Urutan kejadian serta message antar objek
diterangkan dalam Sequence Diagram. State Chart memiliki atribut dan proses yang kemudian
dijadikan sebagai behaviour serta struktur dalam Class Diagram. BPMN 2.0 digunakan untuk
membuat dan merancang proses dan sistem android yang akan diaplikasikan.
Seluruh UML dan BPMN 2.0 tersebut disusun menjadi suatu program yang dapat
menyelesaikan masalah distribusi antara konsumen, produsen dan supplier. Keputusan yang dapat
diambil dari program ini adalah keputusan jumlah yang dapat dipesan oleh konsumen dan
keputusan pemilihan jalur terpendek untuk distribusi. Program ini mempunyai kelebihan yaitu
bersifat portebel yang dapat diakses oleh user setiap waktu untuk memasukkan data, user
interface yang menarik, tingkat keamanan data karena hanya manager yang dapat mengakses
keseluruhan data. Sedangkan kekurangan dari sistem yaitu hanya bisa digunakan oleh user yang
mempunyai smartphone dan tidak semua user yang melakukan login dalam sistem dibuat aplikasi
androidnya.
B. Saran
Pengaplikasian software (android) yang digunakan seharusnya dilakuakna pelatihan dan
pembelajaran terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kesalahan, dan semua mahasiswa mengerti
tentang pongkodingan dalam android. Pembuatan dan penggunaan software harusnya dipelajari
lebih dalam lagi sehingga mahasiswa dapat menguasai sistem android dengan baik.