laporan caving

30
LAPORAN KEGIATAN MASA BIMBINGAN CAVING Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh MAPALA STTG Disusun oleh Rifki Muhamad Ramdan AM. 004 Windu Anoraga

Upload: rifki-ramdan

Post on 14-Feb-2017

385 views

Category:

Travel


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan caving

LAPORAN KEGIATAN

MASA BIMBINGAN CAVING

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh

MAPALA STTG

Disusun oleh

Rifki Muhamad Ramdan

AM. 004 Windu Anoraga

MAHASISWA PECINTA ALAM

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

2014

Page 2: Laporan caving

LEMBAR PENGESAHAN

MASA BIMBINGAN PANJAT TEBING

Telah disahkan laporan pertanggung jawaban mabim penelusuran gua yang dilaksanakan

di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten tasikmalaya pada hari Jum’at 21 februari

2014 sampai dengan minggu 23 Februari 2014

Disahkan pada :

_________________

Div. Pendidikan

Sopian Sumardi

NIA. M. 047 BC

Pembimbing Lapangan

Ade Muhamad Marjanudin

NIA. M. 046 BC

Mengetahui,

Ketua

MAPALA STTG

Ade Muhammad Marjanudin ,

NIA. M. 046 BC

Ketua

Divisi Pengembangan Organisasi

Ulfah Fauziah

NIA. M. 045 BC

Page 3: Laporan caving

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya saya

diberi kesehatan walafiat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kegitan untuk masa

bimbingan penelusuran gua yang menjadi tugas saya sebagai Angkatan Muda di MAPALA

STTG. Selesainya laporan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari

pembingbing atau teman-teman yang turut serta membantu terselesaikannya laporan ini.

Saya mengucapkan banyak terima kasih karena mereka semualah saya punya motivasi

dalam merampungkan tugas laporan ini. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan

ini.Sekian dari saya,saya ucapkan terima kasih.

Garut, 10 Juni 2014

Penyusun

i

Page 4: Laporan caving

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar belakang....................................................................................................................1

1.2 Tujuan Kegiatan.................................................................................................................1

1.3 Batasan masalah.................................................................................................................1

1.4 Dasar Hukum.....................................................................................................................1

1.5 Waktu danTempat Kegiatan..............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................................................3

2.1 Definisi Penelusuran Gua..................................................................................................3

2.2 Pemetaan Gua....................................................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................10

3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua.....................................................................10

3.2 Deskripsi Kegiatan...........................................................................................................12

3.3 Pemateri dan Pembimbing...............................................................................................12

3.4 CurriculumVitae Pemateri...............................................................................................13

3.5 Manajemen Perjalanan.....................................................................................................13

3.6 Metode dan Sistem Pemetaan..........................................................................................14

3.7 Dokumentasi....................................................................................................................14

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................15

5.1 Kesimpulan......................................................................................................................15

LAMPIRAN..................................................................................................................................16

ii

Page 5: Laporan caving

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kegiatan ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang sudah diberikan di kelas, maka

dari itu dilakukan langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan lebih tahu tentang teori yang

telah diberikan.

Kawasan gua perlu dilindungi dan dilestarikan, karena kawasan ini merupakan salah satu

sumber keaneka ragaman hayati yang bernilai tinggi. Selain itu,kawasan gua juga merupakan

habitat dari flora dan fauna yang endemik dan bernilai penting bagi kajian ilmu pengetahuan.

Dalam upaya turut menjaga dan melestarikan kawasan gua.

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan masa bimbingan penelusuran gua yaitu:

a. Sebagai salah satu syarat menjadi anggota penuh di MAPALA STTG;

b. Memahami dasar-dasar penelusuran gua;

c. Melatih mental;

d. Melatih kemampuan pemetaan gua;

e. Melakukan pemetaan gua.

1.3 Batasan masalah

Pada penulisan laporan ini, akan di bahasa berdasarkan batasan-batasan berikut:

a. Pengenalan;

b. Jenis-jenis penelusuran gua;

c. Perlengkapan standar penelusuran gua;

d. Teknik penggunaan perlengkapan penelusuran gua;

e. Pemetaan Gua;

f. Laporan Kegiatan.

1.4 Dasar Hukum

Dasar hukum kegiatan masa bimbingan penelusuran gua adalah:

a. Anggaraan rumah tangga MAPALA STTG BAB III Mengenai keanggotaan,pasal

8ayat 1C;

1

Page 6: Laporan caving

b. Anggaran rumah tangga MAPALA STTG BAB IV pasal 10, mengenai kewajiban

anggota biasa ayat 1 C;

c. Program Kerja Pengurus MAPALA STTG periode 2013/ 2014.

1.5 Waktu danTempat Kegiatan

Waktu dan tempat kegiatam masa bimbingan penelusuran gua dilaksanakan di Gua Saliang

Ratu, Gua Paseban dan Gua Sarikaya pada hari Jum’at 21 februari 2014 sampai dengan hari

Minggu 23 Februari 2014 di Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.

2

Page 7: Laporan caving

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Definisi Penelusuran Gua

Susur gua atau jelajah gua (Inggris caving) adalah olah raga rekreasi menjelajahi gua.

Tantangan dari olah raga ini tergantung dari gua yang dikunjungi, tapi seringkali termasuk

negosiasi lubang, kelebaran, dan air. Pemanjatan atau perangkakan sering dilakukan dan tali juga

diguanakan di banyak tempat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014) [1]

Caving kadangkala dilakukan hanya untuk kenikmatan melakukan aktivitas tersebut atau

untuk latihan fisik, tetap awal penjelajahan, atau ilmu fisik dan biologi juga memegang peranan

penting. Sistem gua yang belum dijelajahi terdiri dari beberapa daerah di bumi dan banyak usaha

dilakukan untuk mencari dan menjelajahi mereka. Di wilayah yang telah dijelajahi (seperti

banyak negara dunia pertama), kebanyakan gua telah dijelajahi, dan menemukan gua baru

seringkali memerlukan penggalian gua atau penyelaman gua.

Gua telah dijelajahi karena kebutuhan manusia untuk beberapa ribu tahun, namun hanya

dalam beberapa abad terakhir aktivitas ini menjadi sebuah olah raga. Dalam dekade terakhir

caving telah berubah karena adanya peralatan dan baju perlindungan modern. Banyak keahlian

dalam caving dapat digunakan di olah raga lain seperti penjelajahan tambang dan penjelajah

perkotaan.

2.2 Pemetaan Gua

Definisi Pemetaan Gua adalah gambaran perspektif gua yang diproyeksikan keatas bidang

datar yang bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan secara visual dan matematis

dengan menggunakan skala tertentu. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-

mapping-pemetaan-gua.html,2014) [2]

2.2.1 Manfaat Pemetaan Gua

Adapun manfaat dari pemetaan gua sendiri yaitu sebagai berikut :

1. Merupakan bukti otentik bagi penelusur gua, sebagai penulusuran yang

pertama kali menelusuri goa tersebut.

2. Membantu para ahli dalam mempelajari Biospeologi, Hidrologi,

Arkeologi ataupun ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan Speleologi.

3

Page 8: Laporan caving

3. Untuk mencari korelasi dengan goa-goa disekitarnya atau System Perguaan

yang ada disekitarnya

4. Untuk memudahkan dalam usaha pertolongan apabila terjadi kecelakaan

didalam gua/Cave Rescue.

5. Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan Nasional ( HANKAMNAS ).

6. Sebagai data rekaman keadaan gua saat itu ( biasanya dilampiri foto ).

7. Untuk memudahkan / menentukan dalam pengembangan obyek wisata gua

di bidang pariwisata.

8. Sebagai sumber informasi dalam mendukung kegiatan penelitian ilmiah

dan keperluan pelajaran penelusuran gua.

2.2.2 Peralatan Pemetaan Gua

Adapun Jenis-jenis peralatan gua yang di sesuaikan dengan jenis guanya sendiri yaitu

seperti berikut:

2.2.2.1 Peralatan Gua Horizontal

1. Peralatan pribadi

a. Helm

b. Caving Sling

c. Cover All

d. Caving pack sack

e. Head Lamp

f. Sepatu Boot

2. Peralatan tim

a. Kamera (jika dianggap perlu)

b. Kompas

c. Topofil

2.2.2.2 Peralatan Gua Vertical

1. Peralatan Pribadi

Dalam penelususran gua vertical peralatan pribadi yang wajib dibawa

oleh seorang caver pada garis besarnya yaitu peralatan untuk naik,peralatan

untuk turun dan peralatan penunjang.

4

Page 9: Laporan caving

Peralatan pribadi yang wajib dipakai dalam penelusuran gua vertical yaitu

seperti berikut:

a. Peralatan Naik (ascender)

1. Foot Loop Jammer

2. Chest Jammer

b. Peralatan Turun (Descender)

1. Figure Of Eight

2. Bobin Descender

3. Rack

4. Auto Stop Descender

c. Peralatan Penunjang

Alat penunjang Merupakan peralatan yang juga harus dikenakan

ketika melakukan SRT, yang digambarkan disini adalah prinsip-

prinsipnya, bisa digunakan benda lain dengan prinsip sama.

1. Sit Harness

2. Linking Maillon

3. Foot Loop

4. Security Link

5. Chest Harness

6. Main Attachment

7. Cow’s tail

8. Karabiner

9. Helmet

5

Page 10: Laporan caving

2. Perlengkapan Tim

a. Tali

Tali yang dipakai dalam penelusuran gua vertikal, harus

mempunyai karakteristik Kuat, memiliki daya tahan terhadap gesekan,

daya lentur kecil dan dapat menyerap kejut. Speleo rope memenuhi syarat

ini. Biasanya, spleleo rope yang dipakai berdiameter9,5 mm sampai 11

mm.Untuk memperpanjang umur tali, jauhkan dari asam (acid), alkali,

hindarkan dari kemungkinan gesekan dengan batu, atau gunakan “rope

pad” (alas tali). Cucilah tali setelah digunakan tanpa memakai sabun,

pakailah sikat halus.Jemur tali di tempat teduh da berangin, jangan sekali-

kali menjemur di bawah panas matahari.

b. Webbing

Disebut juga tape (pita) terbuat dari nilon. Digunakan untuk

membuat harness, anchor, dan lain-lain.

3. Perlengkapan lainnya

Perlengkapan lain yang diperlukan yaitu sebagai berikut:

a. Tas

untuk membawa tali (rucksack, tackle bag), juga untuk membawa

perlengkapan lainnya.

b. Alat penerangan

Head lamp, lampu karbit, atau lainnya. Sebaiknya membawa batre

atau karbit cadangan.

c. Tali temali

1. Bowline

Digunakan untuk membuat anchor karena sifatnya yang

semakin mengikat apabila mendapat beban. Bowline juga

digunakan dalam teknik rescue.Waktu membuat simpul ini, ujung

tali harus overhand knot.

6

Page 11: Laporan caving

2. Tapeknot

Simpul ini digunakan untuk menyambung webbing dengan

menggabungkan kedua ujungnya. Tidak ada simpul lain untuk

keperluan tersebut.

3. Butterfly knot

Berfungsi untuk mengikat tali yang patah sehingga tidak

terbeban.Simpul ini untuk tali dengan beban vertikal.

4. Prusik knot

Untuk prusikking (naik tali dengan bantuan prusik). Atau bisa

juga disebut sebagai pengganti dari ascender/discander.

5. Anchor System

Anchor merupakan sebuah “titik keamanan”. Anchor yang

baik, menjamin keselamatan penelusur gua, saat menuruni sumuran

(potholing) maupun pada saat kembali naik. Dalam verticalCaving

dikenal sistim “back up” dengan menggunakan beberapa titik

(point).Selain untuk keamanan juga agar tali tergantung bebas

(hangbelay), guna menghindari gesekan batu.Kegunaan lain anchor

adalah, untuk membelay dan untuk keperluan tertentu, seperti

hauling, lowering, rescue dll.Ada dua macam sistim anchor, yaitu:

6. Anchor Alam (Natural Anchor)

Natural Anchor relatif sangat kuat, dengan memanfaatkan

batu, pohon dan lain-lain. Caranya dengan melingkarkan sling pada

batu atau pohon. Dapat juga langsung menggunakan tali, dengan

simpul bowline.

2.2.3 GradePemetaanGua

Grade adalah tingkat keakuratan peta. Adapun tipe-tipenya adalah sebagai berikut:

a. Grade 1

Peta dibuat diluar gua dan digambar tanpa skala dan berdasarkan ingatan/

perkiraan.

7

Page 12: Laporan caving

b. Grade 2

Hampir sama dengan Grade 1, tapi peta dibuat di dalam gua, tanpa skala dan

berdasarkan ingatan/perkiraan.

c. Grade 3

Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino

(clino).

d. Grade 4

Pengukuran telah menggunakan kompas serta meteran, lebih akurat

dibandingkan dengan Grade 3.

e. Grade 5

Pengukuran dengan menggunakan kompas, klinometer dan pita ukur.Lebih

akurat dan kesalahan kurang dari 10cm.

f. Grade 6

Pada dasarnya sama dengan Grade 5 akan tetapi pada Grade ini kompas dan

klinometernya menggunakan tripod jadi pada pengukuran posisi alat tidak

bergerak.

g. Grade X

Pengukuran dengan menggunakan totallaser dan tanpa kelas.

2.2.4 Pelaku-Pelaku Pemetaan Gua

Dalam kegiatan pemetaan gua idealnya ada 5 orang dalam tim pemetaan dan masing-

masing mempunyai tugas sendiri, yaitu:

a. Leader

Yaitu orang yang menentukan titik-titik stasiun.

b. Shotter

Yaitu orang yang membaca alat ukur. Seperti kompas, klinometer, dan meteran.

c. Stasioner

Yaitu orang yang menjadi target bidikan shotter dan diharuskan mempunyai tinggi

badan yang sama dengan shotter.

d. Notulen

Yaitu orang yang mencatat data-data pengukuran.

e. Desckriptor

Yaitu orang yang membuat gambar sketsa gua (tampak atas, samping dan depan).8

Page 13: Laporan caving

2.2.5 Kode EtikPenelusuran Gua

Penelusuran gua dilarang:

Mengambil sesuatu – kecuali mengambil foto.

Meningkatan sesuatu – keculai meningkatan jejak kaki.

Membunuh sesuatu – kecuali membunuh waktu.

Kode etik ini pertama kali dicetuskan oleh National Speleological Society (Amerika

Serikat). Karena mudah dipahami setiap penelusuran gua, maka kode etik ini diterima secara

internasional dan menjadi pegangan bagi semua penelusuran gua. Setiap penelusuran gua

dilarang mengeluarkan atau memindahkan sesuatu dari bahan gua tanpa tujuan jelas. Bila

dilakukan untuk tujuan ilmiah maka tindakan itu harus selektif dan dilaksanakan oleh yang

berwenang. Mengambil binatang dalam gua untuk tujuan identifikasi (taksonomi) misalnya,

harus disertai kesadaran bahwa jumlah binatang unik itu mungkin sangat terbatas. Dengan

demikian, jumlahnya harus dievaluasi terlebih dahulu dan hanya diambil satu atau dua spesimen

untuk penelitian. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-

himpunan.html) [3]

9

Page 14: Laporan caving

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peserta Masa Bimbingan Penelusuran Gua

a. Nama : Tintin Kartini

TTL : Garut, 24April 1993

No. Anggota : AM. 02 WA

Alamat : Kp. Bongkor, RT/ RW 03/ 08, Ds. Cintarakyat, Kec. Samarang,Kab.

Garut.

Jurusan : Teknik Sipil 2011

No. Hp : 08992789833

b. Nama : Fahmy Khalid Ibrahim

TTL : Garut, 29April 1992

No. Anggota : AM. 03 WA

Alamat : Jl. Bratayuda, Kp. Pasantren Sukadana, RT/ RW 02/ 21, Ds. Kota

Kulon, Kec. Garut Kota,Kab. Garut

Jurusan : Teknik Industri 2012

No. Hp : 089604487291

c. Nama : Rifki Muhamad Ramdan

TTL : Garut, 1 Februari 1994

No. Anggota : AM. 04WA

Alamat : Kp. Cimareme, RT/ RW 03/ 01, Ds. Cimareme, Kec. Banyuresmi,

Kab. Garut.

Jurusan : Teknik Sipil 2011

No. Hp : 08992789833

d. Nama : Aziman Fathurahman

TTL : Garut,

No. Anggota : AM. 05WA

Alamat :

10

Page 15: Laporan caving

Jurusan : Teknik Industri 2012

No. Hp :

e. Nama : Abdul Jawad

TTL : Garut,

No. Anggota : AM. 06WA

Alamat : Kp. Cibangban

Jurusan : Teknik Industri 2012

No. Hp :

f. Nama : Dede Syaban Almutaqin

TTL : Garut, 4Januari 1995

No. Anggota : AM. 07WA

Alamat : Kp. Talaga Hilir, RT/ RW 03/ 06, Ds. Talaga, Kec. Pasirwangi,Kab.

Garut.

Jurusan : Teknik Industri 2012

No. Hp : 087718326642

g. Nama : Lendra Permana

TTL : Garut,

No. Anggota : AM. 08WA

Alamat : Kp.

Jurusan : Teknik Industri 2013

No. Hp :

11

Page 16: Laporan caving

3.2 Deskripsi Kegiatan

Sebelum kegiatan masa bimbingan ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan materi

kelas sebagai bekal dasar pengetahuan penelusuran gua, kemudian di bentuk kepanitiaan

manajemen perjalanan oleh peserta mabim yaitu anggota muda. Anggota MAPALA yang lain

melakukan survei tempat/ lapangan untuk mengetahui situasi dan kondisi tempat masa

bimbingan, hingga kemudian pemberangkatan ke lokasi/ lapangan pada hari Jum’at 21 Februari

2014 sampai dengan 23 Februari 2014.

Kegiatan Masa Bimbingan Penelusuran Gua diikuti oleh 7 (tujuh) orang Anggota muda, 2

(dua) orang Pemateri sekaligus Pembimbing teknis, dan 5 (lima) orang Anggota MAPALA

STTG yang lain. Gradepemetaan gua pada Masa Bimbingan Penelusuran gua ini adalah Grade 3,

karena Sketsa gua dibuat didalam gua dengan menggunakan bantuan kompas dan klino (clino).

Pada hari pertama, Anggota Muda dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok A dan

Kelompok B. Kelompok A memasuki Gua Saliang Ratu dan kelompok B memasuki Gua Sedong,

kemudian melakukan pemetaan pada masing-masing kelompok hingga bertemu pada titik temu

pemetaan (bertemunya kelompok A dan B), maka pemetaan dinyatakan selesai.

Pada Hari kedua, Anggota Muda memasuki Gua Sarikaya, dan melakukan pemetaan (sesuai

kelompok). Jika pemetaan di gua Sarikaya sudah selesai, maka pindah ke gua Paseban, setelah

melihat kondisi gua paseban, terlihat bahwa ruang gua yang sedikit, dan hanya bisa dimasuki

mulut guanya saja karena sangat sempit, sehingga tidak dilakukan pemetaan.

Pada hari ke tiga, semua yang mengikuti Masa Bimbingan Penelusuran Gua beristirahat dan

Packing untuk persiapan pulang.

3.3 Pemateri dan Pembimbing

Pemateri dalam Masa Bimbingan Penelusuran Gua ini adalah Roni Kadar Ginanjar yang

merupakan anggota MAPALA STTG dengan nomor anggota M. 016 BG dan Ade Muhammad

Marjanudin dengan nomor anggota M. 046 WA, serta beberapa anggota lain (Senior) yang

mengikuti kegiatan ini yang ikut serta memberikan bimbingan.

12

Page 17: Laporan caving

3.4 CurriculumVitae Pemateri

(Terlampir)

3.5 Manajemen Perjalanan

3.5.1 Pra Pelaksanaan

a. Susunan Kepanitian

1. Koordinator Lapangan : Rifki Muhammad Ramdan (AM. 04 WA)

Tugas : Bertanggung jawab terhadapat tim

2. Sekretaris : Dede Syaban Almutaqin (AM. 07 WA)

Tugas : mengurusi segala kebutuhan administrasi

3. Bendahara : Tintin Kartini (AM. 02 WA)

Tugas : Membuat rincian kebutuhan dan Pengalokasian

dana kegiatan.

4. Div. Peralatan : Aziman Fathurrahman (AM. 05 WA)

Lendra Permana (AM. 08 WA)

Tugas : Membuat rincian peralatan yang dibutuhkan

dan menginventarisirnya.

5. Div. Konsumsi : Abdul Jawad (AM. 06 WA)

Tugas : Merinci semua kebutuhan makanan .

6. Div. Humas : Fahmy Khalid Ibrahim (AM. 03 WA)

Tugas :Mengurusi semua keperluan dengan masyarakat

maupun pemerintahan.

b. RencanaOperasional Kegiatan

(Terlampir)

c. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

(Terlampir)

d. Daftar Alat Yang di Butuhkan

(Terlampir)

13

Page 18: Laporan caving

3.5.2 Pelaksanaan

a. Tim Pemetaan

1. Leader Lapangan: Fahmy Khalid Ibrahim

Tugas : Menentukan jalur pemetaan, menentukan titik statsiun

untuk stasioner, dan bertanggung jawab terhadap tim.

2. Stasioner : Abdul Jawad

Tugas : Sebagai titik bidikan dari shooter.

3. Shooter : Rifki Muhamad Ramdan

Tugas :Membaca alat ukur kemudian melaporkan hasil pembacaan

kepada Descriptor.

4. Descriptor : Dede Syaban Almutaqin

Tugas : Pencatat data pengukuran (meng-input data),

danmenggambar sketsa gua selama pemetaan

b. Operasional Kegiatan Terlaksana

(Terlampir)

c. Data Mentah Pemetaan

(Terlampir)

d. Hasil pemetaan

(Terlampir)

3.6 Metode dan Sistem Pemetaan

Metode Pemetaan Gua yang digunakan pada pemetaan ini adalah metode Forwardmethod,

dimana surveyor dan pencatat berjalan secara berurutan (depan belakang) terus menerus konstan

sampai stasiun terakhir. Adapun sistem yang digunakan pada pemetaan ini adalah sistem

Surveytoptobottom yaitu arah pengambilan data yang diawali dari luar ke dalam.

3.7 Dokumentasi

(Terlampir)

14

Page 19: Laporan caving

BAB IVPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam melakukan kegiatan di alam kita sebagai pelaku kegiatan harus mengetahui

tentang apa yang kita lakukan, khususnya dalam kegiatan penelusuran gua kita harus

mengetahui bahaya yang mengancam khususnya bagi para pemula harus mengetahui

peralatan dasar dan cara menggunakannya sehingga dalam kegiatan penelusuran gua bisa

berjalan dengan lancar.

Pemetaan gua,Seperti halnya penelususran gua dalam pemetaan gua kita harus

mengetahui fungsi dan kegunaan alat yang dipakai sehingga dalam proses pemetaan tidak

terhambat akibat kurang tahunya fungsi alat yang digunakan.

15

Page 20: Laporan caving

LAMPIRAN1. Curiculum vitae pemateri

2. Rencana operasional kegiatan

3. Rencana anggaran biaya

4. Daftar alat

5. Daftar operasional terlaksana

6. Data mentah pemetaan

7. Dokumentasi

16

Page 21: Laporan caving

DAFTAR PUSTAKA1. (http://id.wikipedia.org/wiki/Susur_gua, 2014)

Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.00 WIB

2. (http://mapala-gms-artikel.blogspot.com/2012/03/cave-mapping-pemetaan-

gua.html,2014)

Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.15 WIB

3. (http://zenithsca1999.blogspot.com/2012/01/kode-etik-penelusuran-gua-himpunan.html)

Diambil pada: 10 Juni 2014 pukul 19.20 WIB

17