laporan field lab

Upload: dewi-nareswari

Post on 08-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FK UNS 2012

TRANSCRIPT

PENUTUP

A. KESIMPULAN Kegiatan field lab untuk pemantaun status gizi balita dan anemia ibu hamil pada tanggal 13 dan 20 November 2012 di Puskesmas Plupuh 1 Kecamatan Sragen sebagai lokasi Posyandu, berjalan dengan lancar dan tidak terjadi gangguan teknis yang berarti. Kegiatan ini berjalan sesuai dengan tujuan yang terdapat pada buku panduan field lab. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh puskesmas untuk memfasilitasi program posyandu di daerah Sragen cukup baik. Pelaksanaan kegiatan Field Lab dengan topik Keterampilan Pemantauan Status Gizi di Puskesmas Plupuh 1 Sragen sudah berlangsung baik dan edukatif. Mahasiswa dapat mencapai seluruh kompetensi dalam tujuan pembelajaran. Mahasiswa juga tidak menemui permasalahan yang rumit di lapangan serta mahasiswa melakukan secara langsung pengukuran antropometri, sehingga mahasiswa telah memiliki sedikit pengalaman sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat dalam tahapan selanjutnya. Status gizi bayi dan balita berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian dikategorikan sebagai gizi baik, tidak ditemukan adanya bayi atau balita yang dikategorikan status gizi buruk. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat mengenai asupan gizi dan penyuluhan terhadap warga telah berjalan dengan baik. Demikian pula dengan ibu hamil. Dari hasil pengukuran tidak ditemukan adanya ibu hamil yang memiliki lingkar lengan atas < 23.5 cm sehingga para ibu hamil tidak beresiko untuk melahirkan jika terus menjaga asupan gizi nya. Dengan demikian, dari kegiatan yang sudah dilakukan dapat ditarik kesimpulan :1.Pemantauan Status Gizi Balita dan Ibu Hamil dapat dilakukan dengan metode Antropometri2.Indeks yang digunakan dalam pemantauan status gizi balita yaitu : BB/U,BB/TB,TB/U3.Pengisian KMS sangat penting untuk dapat melihat pertumbuhan bayi sehingga dengan KMS tenaga kesehatan dapat memantau dan mengontrol kesehatan dan pertumbuhan dari si bayi

B. SARAN a. Mengembalikan fungsi posyandu dan meningkatkan kembali partisipasi masyarakat dan keluarga dalam memantau tumbuh kembang balita, mengenali dan menanggulangi secara dini balita yang mengalami gangguan pertumbuhan melalui revitalisasi Posyandu.

b. Mengadakan penanggualangan secara langsung untuk masalah gizi yang terjadi pada kelompok rawan melalui pemberian intervensi gizi, seperti vitamin A, MP-ASI dan makanan tambahan

c. Terus berusaha mewujudkaan keluarga sdar gizi melalui promosi gizi, advokasi, dan sosialisasi mengenai makanan sehat dan bergizi seimbang dan pola hidup bersih dan sehat.

d. Menggalang kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha dan masyarakat untuk mobilisasi sumber daya dalam rangka meningkatkan daya beli keluarga untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi seimbang.

e. Lebih mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) melalui revitalisasi SKPG dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKDN) Gizi Buruk.

Saran untuk ibu yang merawat balitanya: 1) Bagi yang asupan gizinya tidak seimbang diberi tambahan makanan dan suplemen seperti vitamin dan susu formula

2) Bagi yang mengalami gizi buruk karena adanya infeksi dilakukan pemeriksaan SPA dan perawatan dirumah sakit/ puskesmas.

3) Bagi yang kesediaan pangan rumah tangganya tidak memadai perlu mendapat bantuan pemberdayaan ekonomi keluarga

4) Bagi yang salah pola asuhannya perlu mendapat kunjungan rumah, konseling gizi dari puskesmas, dan penyuluhan gizi.

Saran untuk ibu hamil: 1) Melalui empat strategi utama MPS : a) Meningkatkan akses dan cakupan pekayanan kesehatan yang berkualitas dan cost efectif. b) Membangun kemitraan. c) Mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga. d) Mendorong ketertiban masyarakat dalam manjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan. 2) Melakuakn pemantauan status gizi ibu hamil melalui tindakan standar pelayanan antenatal minimal 5T, yaitu : a) Menimbang berat dan mengukur tinggi badan, b) Mengukur tekanan darah, c) Memberikan imunisasi TT lengkap, d) Mengukur tinggi fundus uteri, dan e) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan