laporan hasil percobaan fisika

Upload: meigha-chee-phiphitembemm

Post on 17-Jul-2015

155 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PERCOBAAN FISIKAUFO AIR

OLEH : 1. 2. 3. 4. Dimas Purnama A Mega Mustika Rizky Andriyanti Syahri Alqurni (10) (17) (28) (32)

SMA N 1 NGADIROJO TAHUN AJARAN 2011/2012 Ds. Hadiluwih-Kec. Ngadirojo

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4. 5. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Variabel

BAB II. LANDASAN TEORI BAB III. HASIL PERCOBAAN BAB IV. PEMBAHASAN BAB V. PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar BelakangDalam kurikulum pembelajaran SMA N 1 Ngadirojo Pacitan pada materi pembelajaran fisika. Upaya untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam penyelenggaraan pendidikan atau kegiatan belajar mengajar , diantaranya dengan diadakan materi praktek alat peraga fisika untuk pengembangan dan peningkatan mutu pembelajaran sekolah. Untuk memenuhi tuntutan hal tersebut di atas lembaga pendidikan SMA N1 Ngadirojo Pacitan telah mengajukan usulan materi praktek fisika yang berhubungan dengan alat peraga fisika tentang prinsip kerja ufo air. Dan alhamdulillah pengajuan laporan tersebut telah terkabulkan dan selesai. Bahwa dalam uji coba alat peraga fisika yaitu ufo air untuk meningkatkan kreatifitas siswa , di mana percobaan tersebut diperuntukkan untuk pengadaan media pembelajaran, maka dalam kesempatan ini perlu kami laporkan bahwa pengadaan uji coba praktek alat peraga fisika telah mencapai kurang lebih 100%. Untuk itu perlu kami laporkan pelaksanaan kegiatan uji coba untuk pembelajaran ilmu fisika di sekolah kami selama ini. 2. Rumusan Masalah Apa saja yang di perhatikan dalam uji coba alat peraga fisika ? Mengapa perlu diadakannya praktek uji coba alat peraga fisika ? Bagaimanakah cara pembuatan alat peraga tersebut ? Membawa dampak apa sajakah pembuatan alat peraga fisika bagi siswa ? Kesimpulan apakah yang dapat di ambil dari percobaan tersebut ?

3. Tujuan Membuktikan hukum archimedes. Memahami prinsip kerja kapal laut dengan ufo air sedrhana. Mampu menganalisis prinsip kerja kapal laut sesuai dengan hukum archimedes. 4. Manfaat Siswa dapat lebih mengerti tentang prinsip kerja kapal laut. Siswa dapat lebih mendalami hukum archimedes. Siswa dapat meningkatkan kreatifitasnya tentang pembuatan alat peraga fisika.

5. Variabel

BAB II LANDASAN TEORI

Mengapa kapal dari baja bisa mengapung? Baja lebih rapat dari air, dan kapal dari baja adalah benda yang sangat berat. Mengapa kapal tersebut bisa mengapung? Jawabannya adalah bahwa kapal tersebut tidak seluruh bagiannya terbuat dari sekotak baja solid. Ada ruang terbuka yang diisi udara dan bahan lain di dalamnya. Baja solid akan cepat tenggelam, tetapi jika massa jenis rata-rata kapal lebih kecil daripada berat air yang dipindahkan, sebuah kapal baja tentu akan terapung. Karena ada ruang udara dan bahan lainnya, massa jenis rata-rata kapal akan menjadi lebih kecil daripada baja. Menurut prinsip Archimedes, gaya apung yang bekerja di kapal harus sama dengan berat air yang dipindahkan oleh lambung perahu. Untuk perahu berada dalam ekuilibrium (dengan gaya total nol), gaya apung harus sama dengan berat kapal. Saat kita memuat perahu dengan kargo, berat total kapal meningkat. Begitu juga, gaya apung harus meningkat. Jumlah air yang dipindahkan oleh lambung meningkat, sehingga perahu itu tenggelam dalam air yang lebih rendah. Ada batas untuk berapa banyak berat dapat ditambahkan ke perahu (sering dinyatakan sebagai tonase). Kapal tanker minyak penuh muatan akan lebih rendah dalam air daripada kapal tangker kosong muatan.

Pertimbangan penting lainnya dalam merancang perahu adalah bentuk lambung dan bagaimana beban perahu akan dimuat. Jika pusat gravitasi kapal terlalu tinggi atau jika muatan kapal tersebut tidak merata, ada bahaya bahwa perahu akan terjungkal. Gelombang laut dan angin menambah bahaya ini, sehingga faktor keselamatan harus disertakan dalam desain. Setelah air masuk ke perahu, berat keseluruhan dari perahu dan meningkatkan massa jenis rata-rata. Ketika massa rata-rata kapal menjadi lebih besar dari massa jenis rata-rata air, perahu akan tenggelam.

Hukum Archimedes Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya. wu = mg Ketika dalam air, benda dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan: ws = wu - Fa Keterangan: ws berat semu (N) wu berat sesungguhnya (N) Fa gaya angkat ke atas (N) Gaya angkat ke atas ini disebut juga gaya apung. Definisi gaya apung: Gaya yang dikerjakan fluida pada benda yang timbul karena selisih gaya hidrostatik yang dikerjakan fluida antara permukaan bawah dengan permukaan atas. Bila tekanan fluida pada sisi atas dan sisi bawah benda yang mengapung masing-masing p1 dan p2, maka gaya yang dikerjakan pada balok pada sisi atas dan bawah adalah: F1 = p1A F2 = p2A Gaya ke atas yang bekerja pada balok merupakan resultan gaya F1 dan F2. Fa = F Fa = F2 - F1 Fa = p2A - p1A Fa = (p2A - p1)A Fa = (h2 - h1)gA Keterangan: massa jenis fluida V volume air di dasar balok (m3) gV mg berat air (N) Fa berat zat cair yang dipindahkan oleh benda Dari persamaan di atas, untuk mencari massa jenis fluida maka rumus tersebut menjadi: = Fa / gV Langkah Kerja: Fa = gv

Alat dan Bahan : Piringan kaset CD Kotak makanan bundar Dinamo Baterai Kabel Lem Sakelar on/off Lakban