laporan kelompok wisma cempaka

Upload: septian-hidayat

Post on 14-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

str

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    1/26

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA

    DI WISMA MAWAR DIRUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA

    WREDHA BUDHI DAYA TELUK JAMBE

    KARAWANG

    Laporan ini Disusun guna memenuhi salah satutugas Mata ajaran Keperawatan

    gerontik pada Semester VII

    Disusunoleh :

    MAHASISWA STIKes KHARISMA KARAWANG

    TINGKAT IV PRODI S1 KEPERAWATAN ANGKATAN III

    TAHUN AKADEMIK 2013/2014

    STIKes KHARISMA KARAWANG

    JalanPangkalPerjuangan Km. 1 By Pass, Karawang (41316)

    Januari 2014

    1. Asep Sudrajat 4331314201100082.

    Endan Permana 433131420110014

    3. Fitri Susanti 4331314201100174. Septian Hidayat 433131420110027

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    2/26

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmatNya kami

    dapat melakukan praktek Mata Ajaran Keperawatan Gerontik di Panti Sosial Tresna

    Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang sejak tanggal 20-24 Januari 2014 dengan

    baik. Sebagai akhir dari praktek keperawatan lansia di Panti Sosial Tresna Wredha

    Budhi Daya Telukjambe Karawang, kami telah menyusun laporan akhir asuhan

    keperawatan kelompok lanjut usia di wisma Mawar dalam bentuk makalah.Terima

    kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada :

    1. Ibu Yulis Erlinawati selaku Koordinator Mata Ajaran Keperawatan Gerontik

    yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama kami berada di Panti SosialTresna Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang.

    2. Kepala Panti Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang yang

    telah memberikan kesempatan untuk memberikan asuhan keperawatan lansia di

    wisma-wisma Panti Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang.

    3. Para dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya selama kami di

    Panti Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang.

    4. Para petugas panti yang telah membantu kami selama di Panti Sosial Tresna

    Wredha Budhi Daya Telukjambe Karawang.

    5. Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan semangat, kasih sayang dan

    dukungan morilnya yang sangat berarti bagi kami.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu

    kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

    Karawang, 22 Januari 2014

    Kelompok Wisma Mawar

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    3/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun keatas (UU No. 13 Tahun

    1998). Sejalan dengan program keluarga berencana yang telah dicanangkan dan

    dilaksanakan oleh pemerintah, pada tahun 2000 jumlah lansia berdasarkan sensus

    penduduk adalah sekitar 7,5% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 15,9

    juta orang berusia diatas 60 tahun (BPS dan SUPAS 1995 dan 2000). Didalam

    kehidupan nasional, usia lanjut dapat merupakan sumber daya yang bernilai

    karena pengetahuan, pengalaman hidup serta kasrifan yang dimiliki yang dapatdimanfaatkan unutk upaya peningkatan mutu kehidupan keluarga dan masyarakat.

    Seorang yang menua akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik,

    mental, sosial dan spiritual. Perubahan ini akan mempengaruhi setiap aspek

    kehidupan termasuk kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dimana lansia

    merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga karena kepekaan dan

    kerentanannya yang tinggi terhadap gangguan kesehatan. Oleh karena itu asuhan

    keperawatan yang komprehensif perlu dilakukan untuk mempertahankan dan

    maninggikan derajat kesehatan lansia sehinngga tetap mejadi produktif sesuai

    kemampuan.

    Berdasarkan hasil pengkajian kelompok khususnya di Wisma Mawar

    didapatkan data yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia, yaitu

    sebanyak 60% lansia dengan masalah kesehatan rematik, 20% lansia dengan

    katarak, dan 20% lansia dengan gastritis.

    B. Tujuan

    1. Tujuan Umum

    Memberikan pengkayaan tentang perubahan-peruabahan yang terjadi

    pada lansia yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    4/26

    2. Tujuan Khusus

    a. Mampu mengidentifikasi perubahan-peruabahan fisik, mental, dan

    spiritual yang terjadi pada lansia khususnya di Wisma Mawar Rumah

    Perlindungan Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Karawang.

    b. Mampu mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi akibat

    perubahan-perubahan pada lansia di Wisma Mawar Rumah Perlindungan

    Sosial Tresna Wredha Budhi Daya Karawang.

    c. Mampu melakukan asuhan keperawatan terkait dengan masalah

    kesehatan yang telah teridentifikasi.

    d. Mampu melaporkan keberhasilan asuhan keperawatan yang telah

    dilakukan selama praktek di Wisma Mawar Rumah Perlindungan SosialTresna Wredha Budhi Daya Karawang.

    C. Metode Telaahan

    Penulisan laporan asuhan keperawatan kelompok gerontik ini menggunakan

    metode deskriktif yaitu metode yang menggambarkan keadaan yang lebih nyata,

    menganalisa dan menguraikannya dengan pendekatan studi kasus, dimana

    kelompok mengambil satu kasus kelolaan kemudian kelompok memberikan

    asuhan keperawatan sesuai dengan permasalahan yang ada. Adapaun tehnik-

    tehnik yang dipergunakan dalam mengumpulkan data diantaranya :

    1. Observasi / Pengamatan

    2. Wawancara

    3. Studi Kepustakaan

    4. Pemeriksaan Fisik

    5. Dokumentasi Keperawatan, dan

    6. Asuhan Keperawatan Langsung

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    5/26

    D. Sistematika Penulisan

    Studi analisa situasi ini terdiri dari empat BAB yang tersusun dengan sistematika

    sebagai berikut :

    BABI :Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan

    dan sistematika penulisan

    BAB II : Tinjauan teoritis meliputi konsep penuaan

    BAB III : Tinjauan kasus dan pembahasan

    BAB IV : Penutup meliputi kesimpulan dan saran

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    6/26

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kelompok Khusus2.1.1 Definisi Kelompok

    Kelompok merupakan himpunan satu kesatuan manusia yang hidup bersama,

    yang dilandasi oleh kriteria tertentu seperti : usia, jenis kelamin, latar belakang

    pendidikan, pekerjaan, kepentingan tertentu, kebutuhan yang sama, hubungan timbal

    balik dan saling mempengaruhi, serta saling tolong menolong untuk mencapai tujuan

    yanh diinginkan.

    2.1.2 Proses Pembentukan Kelompok

    Menurut Solita Sarwono (1993), prose pembentukan kelompok mengikuti

    tahap berikut ini :

    1. Tahap PembentukanKelompok mengatur dan menentukan kedudukan tiap anggotanya, sehingga

    setelah mapan mereka akan menjadi saling dekat, mengenal, akrab, dan terbuka.

    2. Tahap PerpecahanKeakraban akan mengundang konflik dan menimbulkan masalah, sehingga akan

    mengundang perpecahan karena ada yang tidak setuju dengan pendapat orang

    lain.

    3. Tahap PenyesuaianPerpecahan yang terjadi berlangsung sementara, makin akrab hubungan anggota

    kelompok, maka makin mudah untuk menyesuaikan diri dengan sifat, kehendak,

    gaya, dan kepribadian masing-masing anggota, sehingga perpecahan dan

    pertentangan dapat dibatasi atau dihindari. Pada tahap ini kelompok dapat

    berfungsi secara efektif untuk saling membantu dan bekerja sama demi

    kepentingan kelompok.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    7/26

    4. Tahap PerubahanTerjadi perubahan fisik, posisi, dan aktivitas kelompok sehingga berdampak pada

    perubahan kelompok. Hal ini berdampak pada timbulnya masalah kelompok

    yang memerlukan pengaturan kembali berkaitan dengan struktur organisasi,

    prosedur kerja, kegiatan, hubungan antar anggota, dan sebagainya.

    2.1.3 Persyaratan Kelompok

    Menurut Soerjono Soekanto (1982), persyaratan dalam kelompok sosial antara

    lain sebagai berikut :

    1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian darikelompok yang bersangkutan

    2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok, sehingga

    hubungan diantara mereka bertambah erat. Faktor tersebut adalah nasib yang

    sama; kepentingan yang sama; tujuan yang sama; serta berstruktur, berkaidah, dan

    mempunyai pola perilaku.

    2.1.4 Kriteria Kelompok

    Berikut ini adalah klasifikasi kriteria/ukuran kelompok sosial dalam

    masyarakat :

    1. Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial2. Derajat interaksi dalam kelompok sosial tersebut3. Kepentingan dan wilayah4. Berlangsungnya suatu kepentingan5. Derajat organisasi6. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus2.2.1 Definisi Kelompok Khusus

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    8/26

    Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu yang

    karena keadaan fisik, mental, sosial budaya, dan ekonominya perlu mendapatkan

    bantuan, bimbingan, pelayanan kesehatan, serta asuhan keperawatan karena

    ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan terhaddap

    dirinya.

    2.2.2 Perawatan Kelompok Khusus

    Perawatan kelompok khusus merupakan suatu upaya di bidang keperawatan

    kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada sekelompok individu yang mempunyai

    kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan kesehatan, dan rawan terhadap masalah

    kesehatan. Perawatan kelompok khusus ini dilaksanakan secara terorganisir dengantujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya.

    Perawatan ini lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak

    melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang tinggal

    di panti serta kepada kelompok-kelompok yang ada di masyarakat yang diberikan

    oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses

    keperawatan.

    2.2.3 Tujuan Kelompok Khusus

    1. Tujuan UmumMeningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat

    menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu bergantung pada orang lain.

    2. Tujuan KhususAgar kelompok khusus mampu :

    a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai

    dengan macam, jenis, dan tipe kelompok;

    b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan yang mereka hadapi berdasarkan

    permasalahan yang terdapat pada kelompok;

    c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi

    berdasarkan permasalahan yang terdapat pada kelompok;

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    9/26

    d. meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam memelihara kesehatan

    mereka sendiri;

    e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam

    pemeliharaan dan perawatan diri sendiri;

    f. Meningkatkan produktivitas kelompuk khusus untuk lebih banyak berbuat dalam

    rangka meningkatkan kemampuan diri mereka sendiri;

    g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam menunjang

    fungsi puskesmas dalam rangka pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat

    2.2.4 Sasaran Kelompok Khusus

    Ada dua sasaran pembinaan, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Melalui institusi-institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap

    kelompok khusus

    2. Pelayanan kelompok khusus yang ada di masyarakat yang telah diorganisirsecara baik atau melalui posyandu, atau kelompok-kelompok khusus dengan ciri

    khas tertentu, misalnya kelompok lansia, kelompok penderita kusta, dan lain

    sebagainya.

    2.2.5 Proses Keperawatan Kelompok Khusus

    1. PengkajianPengumpulan Data

    a. Identitas kelompokData yang biasanya diperlukan dalam pengumpulan data identitas kelompok

    adalah besar kecilnya kelompok, latar belakang pendidikan, tingkat sosial

    ekonomi, kebiasaan, adat istiadat, pekerjaan, agama yang dianut, kepercayaan,

    dan lokasi tempat tinggal.

    b. Masalah kesehatanHal yang dikaji adalah masalah kesehatan yang sering terjadi, besarnya anggota

    kelompok yang mempunyai masalah, keadaan kesehatan anggota kelompok

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    10/26

    umumnya, serta sifat masalah pada kelompokapakah mengancam kesehatan atau

    telah mengancam kehidupan.

    c. Pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam pemerikasaan kesehatanPuskesmas, posyandu, polindes, pos obat desa.

    d. Keikutsertaan dalam upaya kesehatanMengkaji apakah klien sering ikut serta dalam kegiatan dalam upaya kesehatan

    masyarakat.

    e. Status kesehatan kelompokPenyakit yang pernah diderita (akut, subakut, kronis, atau menular), keadaan

    umum gizi kelompok, imunisasi, keadaan personal hygiene anggota kelompok.

    f.

    Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal anggota kelompokPerumahan (permanen, semipermanen, sementara, ventilasi, penerangan, dan

    kebersihannya), sumber air minum, pembuangan air limbah, pembuangan

    sampah, dan tempat pembuangan tinja.

    Analisis Data

    Analisis data dilakukan untuk melihat kesenjangan yang terjadi dalam

    kelompok dikaitkan dengan konsep, prinsip, dan teori yang relevan. Sehingga dapat

    ditarik kesimpulan apa saja permasalahan yang dialami kelompok serta kebutuhan

    kelompok akan pelayanan kesehatan dan keperawatan.

    Perumusan Masalah dan Prioritas Masalah

    Perumusan masalah didapatkan dari analisis data, setelah itu diprioritaskan

    dengan mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

    a. Sifat masalah yang dihadapi kelompokb. Tingkat bahaya yang mengancam kelompokc. Kemungknan masalah untuk dapat diatasid. Berat ringannya masalah yang dihadapi kelompoke. Sumber daya yang tersedia dalam kelompok

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    11/26

    2. Diagnosis Keperawatan KelompokBerikut ini dasar penetapan diagnosis keperawatan kelompok :

    a. Masalah kesehatan yang dijumpai pada kelompok dengan mempertimbangkanfaktor risiko dan potensial terjadinya masalah/penyakit

    b. Kemampuan kelompok dalam memecahkan masalah dilihat dari segi sumberdaya kelompok yang berkaitan dengan kemampuan finansial, pengetahuan,

    dukungan keluarga masing-masing anggota kelompok, dan sebagainya.

    3. Perencanaan Asuhan KeperawatanDibuat berdasarkan diagnosis keperawatan dengan melibatkan anggota kelompok

    yang bersangkutan. Rencana keperawatan kelompok mencakup tujuan keperawatanyang ingin dicapai, rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, dan

    kriteria keberhasilan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana

    keperawatan diantaranya adalah sebagai berikut :

    a. Keterlibatan pengurus dan anggota kelompok dalam menyusun perencanaankeperawatan

    b. Keterpaduan dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik tenaga, biaya, sarana,maupun, waktu

    c. Kerja sama lintas program dan lintas sektoral, sehingga program pelayanan yangdiberikan bersifat menyeluruh.

    4. PelaksanaanBerikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan asuhan

    keperawatan gerontik :

    1. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh tenaga keperawatan,petugas/pengurus panti atau kader kesehatan sesuai dengan kewenangan yang

    diberikan

    2. Dilakukan dalam rangka alih teknologi dan keterampilan keperawatan3. Di institusi lebih ditekankan kepada penghunu panti, pengelola/pengurus panti,

    dan lingkungan panti

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    12/26

    4. Di masyarakat lebih ditekankan kepada anggota kelompok, kader kesehatan,pengurus kelompok, dan keluarga

    5. Bila ada masalah yang tak tertanggulangi dilakukan rujukan medis dan rujukankesehatan

    6. Adanya keterpaduan pelayanan dengan sektor lain7. Dicatat dalam catatan keperawatan yang telah ditetapkan

    5. EvaluasiEvaluasi dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dalam

    perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan

    dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan menilai efektifitas proseskeperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan pelaksanaan.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    13/26

    BAB III

    PEMBAHASAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK

    DI WISMA MAWAR PANTI SOSIAL TERSNA WREDA

    BUDHI DAYA TELUK JAMBE KARAWANG

    Nama Kelompok : Kelompok III

    Tingkat : IV

    Lahan Praktik : Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wreda Budhi Daya

    Teluk Jambe KarawangTanggal Pengkajian : 21 Januari 2014

    Nama Wisma : Mawar

    Pimpinan Panti : Drs. Turnaeni

    Dikelola Oleh : Departemen Sosial RI

    A. PENGKAJIAN

    1. Karakteristik Penghuni

    a. Berdasarkan umur

    Karakteristik umur Perempuan Laki-laki Jumlah Prosentase

    < 60

    6070

    7190

    > 90

    1

    1

    3

    -

    -

    -

    -

    -

    1

    1

    3

    -

    20 %

    20 %

    60 %

    -

    Jumlah 5 0 5 100 %

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    14/26

    b. Berdasarkan pendidikan

    Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase

    Tidak sekolah

    Tidak tamat SD

    Tamat SD/sederajat

    Tamat SMP/sederajat

    Tamat SMA

    D3

    1

    3

    1

    -

    -

    -

    20 %

    60 %

    20%

    -

    -

    -

    Jumlah 5 100 %

    c. Berdasarkan agamaAgama Jumlah Prosentase

    Muslim

    Non Muslim

    5

    -

    100 %

    -

    Jumlah 5 100 %

    2. Data khusus

    a. Biologis

    1) Keadaan kesehatan

    5 Besar Keluhan Lansia Jumlah Prosentase

    Nyeri persendian

    Gangguan fungsi pencernaan

    Penglihatan kabur

    Tidak senang berinteraksi

    Lainlain

    3

    1

    1

    -

    -

    60 %

    20 %

    20 %

    -

    -

    Jumlah 5 100 %

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    15/26

    Dari hasil pengkajian didapatkan sekolompok lansia di wisma mawar yaitu

    sekitar 3 orang mengeluh (persendian) pegal dan nyeri pada daerah pinggang,

    tangan dan kaki. 1 orang mengeluh sakit maag (gastritis), 1 orang mengeluh

    penglihatan kabur (katarak). 3 orang lansia merasa pegal dan nyeri pada saat

    istirahat (tidur), sebagian lansia mengatakan pegal dan nyeri tersebut saat atau

    setelah melakukan aktivitas.

    2) Pola makan dan minum

    Frekuensi makan 3 x sehari. Para lansia biasa makan di dalam kamar. Semua

    orang lansia yang makan dikamar mereka masing-masing dengan alasan lebih

    nyaman makan dikamar. Menu makanan pagi hari nasi, sayur, tempe. Makansiang terdiri dari nasi, sayur, tempe dan telur. Menu makan sore sama dengan

    dengan menu makan siang. Para lansia kadang-kadang membeli makanan sendiri

    di luar seperti roti, dan lain-lain setiap sore atau pagi, kadang-kadang para lansia

    mendapat makanan tambahan (snack) seperti bubur kacang, roti, gorengan, buah-

    buahan.

    4 orang lansia minum sebanyak 56 gelas kecil dalam sehari (1 gelas kecil =

    200 ml). 1 orang lansia yang memakai gelas besar dan dalam sehari mereka

    minum 5 6 gelas (1 gelas besar = 600 ml). Hasil observasi kelompok di dapat

    mukosa bibir dan kulit lansia lembab.

    3) Pola tidur

    Para lansia masuk kamar tidur sekitar pukul 20.00 WIB setelah menonton

    acara TV. Namun ada sebagian lansia ada yang langsung masuk kamar setelah

    melaksanakan sholat Isya sekitar pukul 19.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan

    sebelum tidur diantaranya menonton TV, radio, mengaji. Semua orang lansia

    bangun jam 03.00 WIB pagi untuk bersiap-siap melaksanakan sholat shubuh

    berjamaah. Jika dijumlahkan, jumlah jam tidur lansia adalah 6 8 jam dalam

    sehari.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    16/26

    4) Kebersihan diri

    Penampilan sebagian besar penghuni wisma Mawar tampak bersih dan rapih.

    Setiap lansia mandi dan gosok gigi 23 kali dalam satu hari dilakukan terutama

    jika mereka akan melaksanakan sholat. Tercium bau mulut saat berkomunikasi

    dengan beberapa lansia terdapat kotoran pada rangkaian gigi dan warna gigi yang

    menguning. 4 orang lansia keramas 2 -3 kali setiap minggu dengan menggunakan

    shampoo, baju klien ganti 2 hari sekali. Namun 1 orang lansia jarang mengganti

    pakaian bila tidak di suruh.

    b. Psikologis dan sosial

    1)

    Kebiasaan buruk kelompok5 lansia mempunyai kebiasaan buruk seperti melanggar pantrangan yang

    seharusnya tidak boleh dimakan seperti jeroan ayam, kangkung, bayam, dan

    sering telat makan.

    2) Keadaan emosi

    Ada satu lansia yang bila disuruh ganti pakaian tidak mau, kadang-kadang

    bila disuruh ganti pakaian malah balik marah

    3) Pengambilan keputusan

    Di wisma Mawar tidak ada lansia yang berperan sebagai pengambil

    keputusan. Masing masing berhak menentukan yang terbaik bagi dirinya.

    Bila ada anggota wisma yang sakit, maka lansia yang lain hanya melaporkan

    kepada petugas wisma.

    4) Rekreasi

    Kegiatan rekreasi yang dilakukan anggota wisma Mawar antara lain

    menonton TV, mendengarkan radio atau bercakap cakap di ruang tengah.

    Pengurus panti mengadakan program rekreasi dalam setahun sekali dan

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    17/26

    diikuti oleh seluruh lansia di Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wredha

    Budhi Daya Karawang.

    5) Perilaku mencari pelayanan kesehatan

    Lansia yang sakit hanya minum obat yang di berikan oleh petugas

    puskesmas yang datang ke panti setiap hari kamis pagi. Jika obatnya habis

    para lansia tidak mencari obat warung karena keadaan ekonomi para lansia

    yang kurang, kecuali ada satu lansia yang suka membeli obat warung.

    6) Ketergantungan obat

    2 orang lansia mempunyai kebiasaan mengkonsumsi obat warung seperti

    obat sakit kepala dan sakit perut. Mereka merasa keluhannya berkurang tetapitidak mengetahui akibat kebiasaan ini pada kesehatannya. 3 orang lansia tidak

    mempunyai kebiasaan mengkonsumsi obat warung namun setiap lansia sering

    memeriksakan kesehatannya di panti.

    7) Kecacatan

    Di wisma Mawar tidak ada lansia yang mengalami kecacatan.

    8) Keadaan ekonomi

    Semua lansia di wisma Mawar tidak ada yang mempunyai tunjangan

    pensiun, mereka hanya mendapatkan uang santunan dari panti sebesar Rp

    3.000.- / minggu. Namun ada satu lansia yang berdagang di wisma mawar

    berpenghasilan rata-rata Rp. 15.000/hari.

    9) Kegiatan organisasi sosial

    3 orang lansia mengikuti pengajian dan senam lansia yang diadakan di

    panti. Pengajian setiap hari Senin dan Rabu serta senam setiap hari Selasa dan

    Jumat. 2 orang lansia tidak mengikuti pengajian dan senam karena tidak

    memungkinkan dengan kondisinya

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    18/26

    10) Hubungan antara anggota kelompok

    Sebagian besar lansia di dalam kelompok mementingkan kepentingan

    pribadi masing masing dan cenderung membiarkan dan tidak perduli satu

    sama lain. Lansia lansia sering berkomunikasi dan terlibat dalam interaksi

    kelompok.

    11) Hubungan di luar kelompok

    Sebagian besar lansia menyatakan jarang berkunjung dan berhubungan

    dengan lansia yang tinggal di wisma yang lain, hubungan dengan lansia di

    wisma lain dilakukan melalui kegiatan pengajian dan senam/olah raga.

    12) Hubungan dengan anggota keluarga

    Tidak ada waktu khusus untuk kunjungan keluarga. Keluarga bisa

    mengunjungi lansia kapan saja sesuai kebutuhan keluarga. Tetapi sebagian

    lansia tidak pernah lagi di kunjungi oleh keluarga karena sanak keluarganya

    sudah tidak ada.

    c. Spiritual

    1) Ketaatan beribadah

    Semua lansia di wisma Mawar beragama Islam dan taat menjalankan

    ibadah ( shalat lima waktu ) dan 3 orang lansia selalu mengikuti pengajian

    yang diadakan oleh panti. Semua lansia percaya akan tibanya kematian dan

    lansia pasrah bila kematian menjemput mereka.

    2) Keyakinan tentang kesehatan

    Lansia percaya bahwa sakit dan sehat adalah hal yang wajar terjadi pada

    manusia. 3 orang lansia sering mengeluh pegal dan nyeri, biasanya jika hal itu

    terjadi mereka biasanya menggunakan minyak kayu putih atau balsem pada

    daerah yang terasa sakit. Cara tersebut cukup mengurangi rasa sakit. 1 orang

    lansia sering mengeluh sakit maag (gastritis).

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    19/26

    d. Kultural

    1) Adat yang mempengaruhi kesehatan

    Lansia di wisma Mawar sebagian berasal dari pulau jawa, sunda, tidak

    ada adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan.

    2) Tabutabu

    Tidak ada pantrangan budaya yang dianut oleh lansia di wisma Mawar.

    e. Keadaan lingkungan dalam

    1) Penerangan

    Semua kamar umumnya mendapatkan penerangan yang cukup baikmasingmasing kamar diberi lampu 10 watt. Penerangan di ruang tengah dan

    di pintu menuju kamar mandi menggunakan 10 watt pada malam hari

    sebagian lampu dimatikan.

    2) Kebersihan dan kerapihan

    Secara umum kondisi kamar kamar cukup bersih dan rapi, juga ruang

    tamu, kamar mandi dan wc. Setiap hari wisma Mawar dibersihkan oleh para

    lansia dan kamarkamar lansia di bersihkan oleh para lansia yang menempati

    kamar tersebut. Namun lantai di wisma Mawar agak licin, terutama di depan

    kamar mandi. Di kamar mandi tidak terdapat pegangan pengaman.

    3) Sirkulasi udara

    Sirkulasi udara secara umum cukup baik karena di wisma Mawar

    terdapat cukup jendela termasuk disetiap kamar lansia yang selalu dibuka

    setiap pagi selain itu dikamarkamar lansia terdapat cukup ventilasi.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    20/26

    f. Keadaan lingkungan dan halaman

    1) Pemanfaatan halaman

    Halaman wisma Mawar dimanfaatkan untuk penghijauan, terdapat

    beberapa pohon yang tunbuh di depan halaman.

    2) Pembuangan air limbah

    Semua limbah dari kamar mandi dan WC dialirkan melalui saluran

    tertutup dan di teruskan ke sungai Citarum.

    3) Pembuangan sampah

    Kebanyakan sampah di wisma Mawar adalah sampah organik, sampahtersebut ditampung menggunakan tempat sampah dan setiap pagi diangkut ke

    penampungan sampah.

    4) Sumber pencemaran

    Letak wisma Mawar yang berdekatan dengan jalan raya utama merupakan

    penyebab pencemaran udara dan sumber kebisingan.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    21/26

    B. Analisa Data

    Data Diagnosa Keperawatan

    Data Subjektif3 orang lansia mengeluh pegal dan nyeri pada

    pinggang, tangan dan kaki.

    Mereka mengatakan belum tahu cara yang tepatuntuk mengatasi pegal dan nyeri.

    Mereka mengatakan pegal dan nyeri yangdirasakan muncul pada saat istirahat (tidur)

    sebagian lansia mengatakan pegal dan nyeri

    tersebut saat atau setelah melakukan aktivitas.

    Jika timbul nyeri mereka menggunakan minyakkayu putih atau balsem pada daerah yang pegal

    atau nyeri. Cara tersebut cukup mengurangi rasa

    sakit atau pegal yang dialami.

    Data Objektif

    3 orang dari 5 orang lansia di Wisma Mawar

    RPSTW Budhi Daya menderita rematik atau 60%.

    Gangguan rasa nyaman : nyeri

    sendi pada kelompok lansia di

    wisma Mawar RPSTW Budhi

    Daya berhubungan dengan

    kurangnya pengetahuan tentang

    proses degenerasi/penurunan

    fungsi muskuluskeletal, yang

    dimanifestasikan dengan 60%

    lansia mengeluh nyeri dan

    pegal pada daerah pinggang

    dan ekstremitas

    Data Subjektif

    1 orang lansia mengeluh penglihatannya kaburatau sekitar 10%,

    Data Objektif

    Di kamar mandi tidak terdapat peganganpengaman.

    Lantai di wisma Mawar agak licin.

    Resiko cedera pada kelompok

    lansia khususnya Ny. K di

    wisma Mawar RPSTW Budhi

    Daya Telukjambe Karawang

    berhubungan dengan kurang

    pengetahuan tentang gangguan

    penglihatan (penglihatan

    kabur) dan cara perawatannya

    dengan dimanifestasikan 10%

    lansia mengalami penglihatan

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    22/26

    C. DAFTAR MASALAH

    Dari keluhankeluhan diatas didapatkan maslah keperawatan

    1.Gangguan rasa nyaman : nyeri sendi pada kelompok lansia di wisma MawarRPSTW Budhi Daya berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang

    proses degenerasi/penurunan fungsi muskuluskeletal, yang dimanifestasikan

    dengan 60% lansia mengeluh nyeri dan pegal pada daerah pinggang dan

    ekstremitas

    2.Resiko cedera pada kelompok lansia khususnya Ny. K di wisma Mawar RPSTWBudhi Daya Telukjambe Karawang berhubungan dengan kurang pengetahuan

    tentang gangguan penglihatan (penglihatan kabur) dan cara perawatannya

    dengan dimanifestasikan 10% lansia mengalami penglihatan kabur.

    3.Gangguan rasa nyaman nyeri : pada abdomen pada lansia khususnya Ny. R diwisma Mawar RPSTW Budhi Daya Telukjambe Karawang berhubungan

    dengan pola makan yang tidak baik.

    kabur.

    Data Subjektif

    1 orang lansia di wisma Mawar RPSTW BudhiDaya mengeluh sakit maag (gastritis), sekitar

    10 %.

    Data Objektif

    ada pemeriksaan fisik didapatkan data adanya lansia

    yang mengalami gangguan pencernaan.

    Gangguan rasa nyaman nyeri :

    pada abdomen pada lansia

    khususnya Ny. R di wisma

    Mawar RPSTW Budhi Daya

    Telukjambe Karawang

    berhubungan dengan pola

    makan yang tidak baik.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    23/26

    INTERVENSI KEPERAWATAN

    TglDiagnosa

    Keperawatan

    Rencana Tindakan

    RasionalTujuan Kriteria

    Hasil

    Intervensi

    21

    anua

    ri

    2014

    Gangguan rasa

    nyaman : nyeri

    sendi pada

    kelompok

    lansia di wisma

    Mawar

    RPSTW Budhi

    Daya

    berhubungan

    dengan

    kurangnya

    pengetahuan

    tentang proses

    degenerasi/pen

    urunan fungsi

    muskuluskeleta

    l, yang

    dimanifestasika

    n dengan 60%

    lansia

    mengeluh nyeri

    dan pegal pada

    daerah

    pinggang dan

    ekstremitas

    Tupan:

    Nyeri berkuarang

    dan proses

    inflamasi dapat

    diatasi dengan

    ROM

    Tupen :

    Rasa Nyeri dan

    ngilu berkurang/

    teratasi sekala 0-1

    dengan kriteria

    hasil

    Setelah

    dilakukan

    intervensi

    hasil yang

    diharapkan:

    -klien

    melaporkan

    rasa nyeri

    dan ngilu

    berkurang

    -klien dapat

    beraktifitas

    tanpa rasa

    ngilu dan

    nyeri.

    -kaji

    keluhan

    yang

    dirasakan

    klien, catat

    faktor yang

    mempercepa

    t dan tanda-

    kaji keluhan yangdirasakan klien, catat

    faktor yang

    mempercepat dan

    tanda-tanda rasa sakit

    non verbal.

    anjurkan klien untukmandi air hangat,

    kompres sendi- sendi

    yang sakit dengan

    kompres hangat

    berikan masase yanglembut.

    ajarkan teknikrelaksasi dan

    distraksi tarik nafas

    dalam.

    ajarkan cara ROM.

    Membantu dalammenentukan

    kebutuhan

    manajemen nyeri

    dan keefektifan

    program

    Panasmeningkatkan

    relaksasi otot dan

    mobilitas

    menurunkan rasasakit.

    Meningkatkanrelaksasi/

    mengurangi

    tegangan otot

    memberikanrasakontrol dan

    mungkin

    meningkatkan

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    24/26

    tanda rasa

    sakit non

    verbal. Meningk

    atkan

    relaksasi.

    pemberianpelatihan senam

    sesuai indikasi

    yang diberikan

    kemampuan

    koping.

    Memudahkanuntuk ikut serta

    dalam terapi dan

    mengurangi

    tegangan otot /

    spasme.

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    25/26

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun keatas (UU No. 13 Tahun

    1998). Sejalan dengan program keluarga berencana yang telah dicanangkan dan

    dilaksanakan oleh pemerintah, pada tahun 2000 jumlah lansia berdasarkan sensus

    penduduk adalah sekitar 7,5% dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 15,9

    juta orang berusia diatas 60 tahun (BPS dan SUPAS 1995 dan 2000). Didalam

    kehidupan nasional, usia lanjut dapat merupakan sumber daya yang bernilaikarena pengetahuan, pengalaman hidup serta kasrifan yang dimiliki yang dapat

    dimanfaatkan unutk upaya peningkatan mutu kehidupan keluarga dan

    masyarakat.

    Seorang yang menua akan mengalami perubahan-perubahan baik fisik,

    mental, sosial dan spiritual. Perubahan ini akan mempengaruhi setiap aspek

    kehidupan termasuk kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dimana lansia

    merupakan salah satu kelompok rawan dalam keluarga karena kepekaan dan

    kerentanannya yang tinggi terhadap gangguan kesehatan. Oleh karena itu asuhan

    keperawatan yang komprehensif perlu dilakukan untuk mempertahankan dan

    maninggikan derajat kesehatan lansia sehinngga tetap mejadi produktif sesuai

    kemampuan.

    Hasil pengamatan kami selama praktek keperawatan gerontik di RPSTW

    Budhi Daya Karawang, masalah keperawatan yang sering timbul pada penghuni

    wisma (lansia) adalah gangguan rasa nyaman; nyeri berhubungan dengan proses

    degenerasi (rheumatik) dan resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi

    penglihatan (katarak). Dan untuk mengobati masalah tersebut di usahakan tidak

    dengan pengobatan medis tapi dengan pengobatan tradisional karena masalah

    tersebut hubungannya dengan proses penuaan (kecuali parah).

  • 5/24/2018 Laporan Kelompok Wisma Cempaka

    26/26

    B. Rekomendasi

    Dalam penanganan masalah pada lansia di panti umumnya sudah baik,

    namun demi tercapainya kesehatan dan kesejahteraan para penghuni kelompok

    ingin menyampaikan beberapa masukan, antara lain :

    1. Agar pihak panti memfasilitasi para lansia untuk menanam bahan-bahanpengobatan alternatif.

    2. Memperhatikan keselamatan para lansia, terutama di dalam wisma. Membuanpegangan lansia untuk berjalan, terutama menuju dan dalam kamar mandi.

    3. Tidak membiarkan para lansia keluar sendiri, karena posisi panti dekat denganjalan raya.

    4. Tidak mencampurkan penghuni lansia laki-laki dan perempuan dalam satuwisma

    Demikian masukan yang dapat kelompok berikan yang sekiranya dapat

    dijadikan pertimbangan bagi panti untuk terus meningkatkan kesehatan,

    keselamatan dan kesejahteraan para lansia penghuni panti.