laporan kerja beton

91
1 CONCRETE Padang State Polytechnic BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton pun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat, bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya. Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif tinggi dibandingkan dengan kut tariknya. Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle ) sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban yang bekerja. ALFIN REMON 1101022020 II A REGULER

Upload: muhammad-harris-suharto

Post on 22-Oct-2015

271 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Bengkel Beton

TRANSCRIPT

1

CONCRETEPadang State Polytechnic

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi

beton pun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat

dan sering digunakan sebagai struktur bangunan teknik sipil

antara lain seperti bangunan gedung bertingkat, bendungan,

irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya.

Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur

bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan

mempunyai nilai kuat tekan relatif tinggi dibandingkan

dengan kut tariknya.

Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle )

sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan

mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi dibandingkan dengan

kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan

untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban

yang bekerja.

Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja

disebut beton bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk

memperkuat daerah tekan penampang beton dan mengurangi

lendutan pada jangka waktu panjang yang diakibatkan oleh

beban-beban yang besar.

Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-

batuan yang direkatkan oleh bahan ikat.Beton dibentuk dari

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

2

CONCRETEPadang State Polytechnic

agregat campuran(halus dan kasar)dan ditambah dengan

pasta semen.Pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan

aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya).Rongga

diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.

Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan

tulangan-tulangan yangdibuat sedemikian rupa sehingga

kedua bahan dapat saling bekerja sama memikul

beban.Dalam pekerjaan sipil,pekerjaan beton adalah

pekerjaan yang sangat penting baik untuk gedung,jalan

maupun jembatan.

Keuntungan dari beton bertulang adalah:

Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas.

Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi

serta mempunyai sifat tahan terhadap perkaratan atau

pembusukkan oleh kondisi lingkungan.

Beton tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya

perwatan rendah.

Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beton tak

bertulang atau pasangan batu.

Kuat tekan beton tinggi dikombinasikan dengan baja

tulangan yang kuat tariknya tinggi dapat dibuat untuk

struktur berat.

Mampu menyerap (mengisolir)suara

Kejelekan Beton Bertulang :

a. Mutu Beton tergantungdari pelaksanaannya.

b. Tak dapat dibongkar p[asang atau dipindahkan.

c. Bongkaran Tidak dapat dipakai lagi kecuali ada

teknologi daur ulang.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

3

CONCRETEPadang State Polytechnic

d. Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan

konstruksi baja.

Sifat dasar dari beton adalah lebih kuat menahan beban

tekan daripada beban tarik.Untuk mengimbangi kuat tekan tarik

tersebut maka pada beton diperlukan tulangan sehingga dapat

membentuk sebuah beton bertulang.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat beton:

1. Penakaran bahan beton

- Cara lapangan yaitu dengan sistem volume

- Cara Laboratorium yaitu dengan sistem berat

2. Pengandukan Beton

- Pengadukan secara manual

- Pengadukan dengan menggunakan mesin

3. Pengangkutan

Pengangkuatan dapat dilakukan dengan:

Ember

Gerobak

Kereta dorong

4. Pengecoran

Dalam pengecoran,yang mungkin terjadi adalah degredasi

intern untuk menghindari terjadinya degredasi pada kolom:

Dengan menggunakan pipa.

Dilakukan secara bertahap.

Membuat pintu-pintu dengan jarak 1.25-1.50 cm.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

4

CONCRETEPadang State Polytechnic

5. Pemadatan

Pemadatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Manual

Pada pemadatan secara manual ini delakukan dengan

menggunakan palu atau besi dengan cara memukul-

mukul cetakan.

2. Mekanik

Pemadatan secara mekanik dapat dilakukan dengan:

Menggunakan Vibrator.

Vibrator ekstern atau tempel.

Vibrator permukaan.

B. Tujuan Pratek

1. Tujuan Umum

Setelah pratek diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mengetahui sifat-sifat kekuatan beton,bahan pembentuk

dan peraturan-peraturan beton.

b. Membuat berbagai macam konstruksi yang

menggunakan beton.

c. Mengetahui keuntungan dan kerugian beton.

2. Tujuan Khusus

Setelah akhir praktek diharapkan mahasiswa dapat:

a. Mengenal dan menggunakan peralatan kerja beton.

b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton.

c. Merancang beton sesuai dengan jenis pekerjaan

betonnya.

C. Ruang Lingkup Praktek

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

5

CONCRETEPadang State Polytechnic

Dari sekian banyaknya pekerjaan beton dilapangan,pada

praktek kali ini hanya melakukan beberapa pelaksanaan kerja

beton disebabkan keterbatasan waktu.Pekerjaan itu antara

lain:

Job I Membuat beton deking.

JobII Mengecor bekisting kolom

Job III Membuat plat kebun

Job IV Membuat kait dan bengkokan pada tulangan

D. SistematiKa Laporan

Bab I :Pendahuluan

Menguraikan latar belakang,tujuan,ruang lingkup dan

sistematika penulisan.

Bab II :Pengenalan Alat dan Bahan

Memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan

pada pelaksanaan praktek bengkel kerja beton.

Bab III :Pelaksanaan Praktek Kerja Beton

Merupakan uraian dari job-job yang telah

dilaksanakan pada praktek beton dibengkel.

Bab IV :Penutup

Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran dari

penulis untuk praktek selanjutnya.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

6

CONCRETEPadang State Polytechnic

BAB II

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

A. Peralatan yang digunakan pada praktek kerja beton

Alat potong besi tulangan

a.Jenis-jenis Alat potong

Untuk memotong tulangan baja digunakan alat-alat gergaji

baja,gunting potong,dan gunting potong ayun.Gergaji baja

ada 2 macam yaitu gergaji baja tangkai lurus dan tangkai

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

7

CONCRETEPadang State Polytechnic

bengkok,alat ini digunakan untuk pekerjaan volume

kecil.Mata gergajinya apabila sudah tumpul dapat mudah

diganti.

-Gergaji potong

Gunting potong ini lebih menguntungkan untuk

pekerjaan dengan volume besar dan untuk mencegah

aus pada waktu memotong pisaunya diolesi dena oli.

- Gergaji ayun

Untuk batang baja yang lebih besar dan volume

pekerjaan yang besar,lebih menguntungkan

menggunakan gunting ayun.Mata pisau ayun diasah

dan apabila rusak diganti,untuk mencegah agar tidak

mudah rusak maka pada saat menggunting olesi

gunting dengan minyak oli pada mata pisaunya.

b.Cara Penggunaan

Tulangan yang akan dipotong diberi tanda

goresan,kemudian baru dipotong.Untuk menentukan

panjang pemotongan,kita harus memperhatikan syarat-

syarat pemotongan tulangan,dan batang tulangan tidak

boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara-cara

yang merusak tulangan.

Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan

sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar

rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh

perencana.Apabila tidak ditetapkan oleh perencana pada

pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan

toleransi-toleransi yang ditetapkan dalam peraturan.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

8

CONCRETEPadang State Polytechnic

Alat Pembengkok Besi Tulangan

1. Jenis-jenis alat pembengkok

Untuk keperluan membuat kait bulat,kait serong,dan

pembengkokkan tulangan,maka tulangan perlu

dibengkokkan.Untuk pembengkokkan diperlukan alat

pembengkok untuk membengkokkan tulangan Ø 12 – 14

dengan Ø besar dari 14 mm dianjurkan untuk

menggunakan alat pembengkok mesin.

2. Cara penggunaan alat pembengkok

Untuk membengkokkan tulangan,hal-hal yang perlu

dipersiapkan :

a. Tulangan sudah dipotong dan diberi tanda atau goresan

pada titik-titik bengkok

b. Siapkan bantalan pembengkok

c. Siapkan kuci pembengkok

3. Pembuatan bantalan pembengkok

Bantalan dibuat untuk landasan membuat kait penuh,kait

miring,dan pembengkokkan tulangan:

Bantalan pembengkokan dari pelat baja,dimana bantalan

pembengkok ini dibuat dari pen-pen yang dilas pada

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

9

CONCRETEPadang State Polytechnic

pelat baja.Kemudian pelat baja dipakukan pada balok

kayu.

Bantalan pembengkok dari balok kayu untuk tulangan

diameter kecil,dapat dipakai jenis bantalan pembengkok

dari balok kayu dan potongan besi bulat yang

dipakukan.

Alat Aduk Beton

Sebelum pengadukan beton dimulai maka ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan,antara lain:

Mutu bahan yang akan diaduk sudah sesuai dengan

syarat mutu.

Perbandingan campuran sudah ditetapkan dengan

satuan perbandingan berat atau volume sesuai dengan

yang diinginkan.

Alat-alat pengaduk dan penakar harus sudah

dipersiapkan.

Alat-alat angkut bahan adukan ke tempat pengecoran

harus sudah disiapkan demikian pula jalan lewat alat

angkit adukan ke tempat penuangan sudah

dipersiapkan.

Bila diisyaratkan untuk menentukan jumlah air yang

diperlukan,maka alat uji penentuan nilai slump juga

disiapkan.

1. Jenis Alat Adukan

a. Pengadukan beton dengan tangan

Alat-alat aduk tangan adalah cangkul dan

sekopsedangkan untuk takaran volume digunakan

kotak-kotak takaran atau ember/keranjang dengan

ukuran tetap.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

10

CONCRETEPadang State Polytechnic

Sekop Cangkul

Sendok Spesi adalah alat yang tertentu dalam

pekerjaan dalam kontruksi batu, karena alat ini berguna

untuk mengambil dan meletakan mortar dalam pasangan.

Sendok spesi terbuat dari plat baja yang tipis dengan

tangkai dari kayu. Daun sendok ini berbentuk segitiga dan

isinya sama panjang dengan bata.

Ruskam terbuat dari kayu tipis atau papan yang keras

dan diberi tegangan, gunanya untuk meratakan plesteran

dinding. Ada juga yang terbuat dari besi yang berguna

untuk menghaluskan permukaan plesteran.

Sendok Spesi Ruskam

b. Alat untuk mesin (molen)

Fungsi molen adalah memudahkan pengadukandan

hasil adukan biasanya lebih merata dibanding

mengaduk dengan tangan.Takaran volume biasanya

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

11

CONCRETEPadang State Polytechnic

digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang

dengan ukuran tetap.

Molen

2. Cara Penggunaan

Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan

diatas bak campuran dengan dasar lantai dari papan atau

dari pasangan yang diplestersupaya kotoran tanah tidak

mudah mencampuri beton dan air pencampuran tidak

mudah merembes atau bocor keluar.

Pengadukan beton dengan jumlah besarsebaiknya

dilakukan dibawah atap supaya dapat terlindung terhadap

panas matahari dan hujan.Pengadukan cara ini biasanya

selalu dengan perbandingan volume.Supaya adukan

baik,harus dibuat kotak-kotak takaran yang sama

volumenya atau ember-ember dan keranjang yang harus

sama volumenya.

Pasir yang sudah ditakar dituangkan dahulu diatas

dasar bak campuran semen dan pasir,diaduk dengan

cangkul atau sekop kemudian dituangkan air menurut

takaran perbandingan dan diaduk-aduk lagi hingga menjadi

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

12

CONCRETEPadang State Polytechnic

suatu adukan beton hemat waktu pengadukan pada

volume yang besar.

Peralatan lain yang digunakan

Meteran

Meteran ada yang terbuat dari pelat baja tipis dan digulung

dalam satu kotak sebagai pelindungnya juga ada yang

terbuat dari kayu dan disebut meteran lipat. Pada meteran

ini tercantum garis-garis ukuran dalam inchi, cm, dam mm.

Kegunaannya adalah untuk mengukur ketebalan, lebar

panjang dan tinggi dari suatu benda kerja.

Gerobak Dorong

Salah satu jenis pekerjaan yang menghabiskan waktu

dalam pekerjaan adalah pembawaan tanah atau bahan,

dari tmpat penyimpanan ke tempat pekerjaan.

Mengunakan gerobak dorong adalah suatu hal yang

sangat efektif dalam pengangkutan bahan ke lokasi

pekerjaan. Umpamanya untuk mengangkut semen, kapur

dan juga mortar.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

13

CONCRETEPadang State Polytechnic

Tang

Geget

Ember

Palu

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

14

CONCRETEPadang State Polytechnic

B. Bahan-bahan yang digunakan pada Kerja Beton

1. Semen (bahan pengikat)

Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir aggregat

agar terjadi suatu massa yang kompak/padat.Selain itu juga

untuk mengisi rongga-rongga diantara aggregat.Menurut PUBI

– 1982 semen portland adalah semen yang dihasilkan dengan

menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium

yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan.

Penyimpanan Semen :

1). Semen harus disimpan dalam gudang yang

rapat air dan angin.

2). Pengangkutan seman ke tempat penyimpanan

harus dijaga agar semen tidak menjadi lembab dan

rusak.

3)Penyimpanan semen terlalu lama tidak diperbolehkan

karena dapat mengurangi mutu semen.

4). Penumpukan seman harus teratur dengan

pemisahan tumpukan seman berdasarkan jenis,

berat, dan lama penyimpanan.

5). Penimbunan seman dalam gudang maksimum

2 m, agar tidak terjadi pecahnya kantong semen

pada tumpukan bagian bawah.

6).Timbunan semen dalam gudang berjarak bebas +

50 cm dari dinding dan diberi alas setinggi 30 cm.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

15

Maks. 2 m

50 cm Lapisan Plastik

30 cm

CONCRETEPadang State Polytechnic

Gambar : Cara Penyimpanan Semen

2. Agregat (Bahan Pengisi)

Agregat adalah butiran-butiran mineral yang berfungsi

sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau

beton.Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 70% volume

mortar atau beton.Dalam praktek,agregat umumnya

digolongkan menjadi 3 kelompok,yaitu:

Batu,untuk besar butiran lebih dari 40 mm.

Kerikil (Agregat kasar) untuk butiran antara 5 mm dan 40

mm.

Pasir (Agregat halus) untuk butiran antara 0,15 mm dan 5

mm.

a. Agregat halus

Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam

sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau

berupa pasir batuan yang dihasilkan oleh alat-alat

pemecah batu.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

16

CONCRETEPadang State Polytechnic

Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk

berbagai mutu beton,maka agregat halus memenuhi syarat

sebagai berikut:

Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan

keras.Butir-butir agregat halus bersifat kekal,artinya tidak

pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.

Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari

5% (ditentukan terhadap berat kering).

Aggregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan

organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan

percobaan warna Abrams-Herder (dengan larutan NaOH).

b. Agregat Kasar

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil

disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah

yang diperoleh dari pemecahan batu.

Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk

berbagai mutu beton,maka agregat kasar harus memenuhi

syarat yaitu:

Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak

berpori.

Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari

1% (ditentukan terhadap berat kering).

Agregat tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat

merusak beton,seperti zat-zat reaktif alkali.

Kekerasan dari butir-butir agregat diperiksa dengan bejana

penguji dari rudolf dengan beban penguji 20 ton.

Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka

ragam besarnya.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

17

Agregat yg beda jenis butiran diberi pemisah

CONCRETEPadang State Polytechnic

Penyimpanan Agregat :

Penyimpanan agregat biasanya tidak ditempatkan dalam

gudang, tetapi dibiarkan di tempat terbuka. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penyimpanan agregat yaitu :

1. Pengawasan agregat harus dilakukan sejak datang ke

penimbunan sampai dengan pengambilan kembali.

2. Penimbunan agregat sebaiknya dilakukan diatas bak

atau lantai (Plesteran), agar tanah tidak terbawa ketika

mengambil bahan.

3. Penimbunan agregat halus, harus berjauhan dengan

pasir pasang.

4. Apabila agregat kasar terdiri dari beberapa jenis butiran,

maka penyimpanan harus dipisah.

Gambar : Cara Penyimpanan Agregat

3. Besi tulangan dan kawat ikat

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

Material yg berbeda dipisah

Lantai Semen

18

CONCRETEPadang State Polytechnic

¤ Besi tulangan

Pada konstruksi beton bertulang kombinasi dari beton dan

tulangan akan menghasilkan keunggulan,dimana beton

mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban

tekan,sedangkan besi tulangan mempunyai kemampuan

yang tinggi memikul beban tarik.

Menurut bentuknya besi tulangan pada konstruksi beton

bertulang dibagi dua kelompok,yaitu:

Batang polos

Batang polos adalah batang prismatis berpenampang

bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai

permukaan lilin.Dalam pelaksanaan konstruksinya

beton bertulang di Indonesia paling banyak terdapat

didalam perdagangan dan cara mengerjakan sangat

murah.

Batang diprofilkan

Batang yang diprofilkan adalah batang prismatic atau

punter.Yang permukaannya diberi rusuk-rusak

terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu

batang dengan rusuk antara rusuk-rusuk tidak lebih

dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Tujuan dari

pemberatan batang yang diprofilkan yaitu untuk

mendapatkan pelekatan lebih antara dan baja.

Penyimpanan Baja Tulangan :

Penyimpanan baja tulangan biasanya ditempat tertutup

atau ditempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam penyimpanan baja tulangan yaitu :

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

19

Baja beda ukuran dipisahkan

Ada jarak dengan lantai

CONCRETEPadang State Polytechnic

1). Baja tulangan dalam penimbunannya tidak boleh

langsung berhubungan dengan tanah.

2). Baja tulangan yang jenis dan ukuran yang berbeda

harus dipisahkan penimbunannya.

Gambar: Cara Penyimpanan Baja Tulangan

¤ Kawat pengikat

Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar

tetap pada tempatnya,tidak berubah jaraknya,dan

sesuainya dengan konstruksi yang dikehendaki.Kawat

pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter

minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan

tidak bersepuh seng.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

20

CONCRETEPadang State Polytechnic

BAB III

JOB I

MEMBUAT BETON DEKING

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal :Senin,14Januari 2013

Jam : 08.00 WIB- selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri

Padang

B. Tujuan Pelaksanaan

a. Tujuan Umum

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

21

2,5cm

5cm

5cm

CONCRETEPadang State Polytechnic

Agar mahasiswa dapat membuat beton deking untuk

pekerjaan beton.

b.Tujuan Khusus :

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan

pembuatan beton deking.

2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang

dipakai secara benar,sesuai dengan fungsinya.

3. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari beton

deking.

C. Dasar Teori

Beton deking merupakan sebuah balok beton kecil

dengan/tanpa kawat yang berfungsi sebagai pengatur jarak

agar penutup (selimut beton).Tebal beton deking disesuaikan

dengan tebal selimut beton rencana karena selimut beton

bertujuan untuk:

melindungi tulangan teroksidasi karena pengaruh dari

luar,seperti air hujan,gas/uapagresif,lingkungan dan

sebagainya yang dapat membentuk karat.

Melindungi tulangan terhadap kebakaran.

Tebal penutup (selimut) beton perlu diperhatikan apabila

terlalu tipis atau kurang rapatdapat menyebabkan tulangan

akan berkarat sehingga akan melemahkan tulangan,selain itu

beton dapat mengelupas.Dan apabila terlalu tebal juga tidak

baik karena bahaya peretakan makin besar.

Berikut dimensi beton deking seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

22

A

A

Balok

Beton deking

Beton deking

Ikatan kawat

kawat pengikat

CONCRETEPadang State Polytechnic

Gambar I.1 Dimensi beton deking (5x5x2,5) cm2 pada umumnya.

Penempatan beton deking khususnya di bagian bawah tulangan, seperti yang terlihat pada gambar I.2 di bawah ini.

(a)

(b)

Gambar I.2 (a)Penempatan beton deking pada konstruksi balok tampak memanjang.(b)Potongan melintang A-A, menunjukan beton deking sebagai penyangga dan pembentuk selimut beton.

Beton deking disertai dengan kawat pengikat untuk mengikatkannya pada tulangan beton seperti yang terlihat pada gambar I.3 di bawah ini.

(a) (b)

Gambar I.3 (a)bentuk pemasangan kawat pada beton deking (b)bentuk ikatan pada tulangan.

Umumnya standar ketebalan selimut beton adalah sebagai

berikut:

Untuk plat tebalnya 1,5 cm

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

23

CONCRETEPadang State Polytechnic

Untuk dinding tebalnya 2 cm

Untuk balok tebalnya 2,5 cm

Untuk kolom tebalnya 3 cm

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Sekop - Gunting kawat

- Pacul - Rol meter

- Kayu pemadat - Ember

- Palu - Scraper

- Ruskam

2. Bahan

- Semen

- Pasir

- Air

- Plastik/kertas semen

- Kawat pengikat Ø 1 mm panjang 20-25 cm

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan.

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja

dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran

pada pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja lengkap.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

24

CONCRETEPadang State Polytechnic

F. Langkah Kerja

1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

2. Buat bekesting dengan ukuran 60 x 60 cm dan beri tanda

pada bekesting sesuai ukuran beton deking.

3. Letakkan bekesting diatas plastic/kertas semen.

4. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran yang

sudah ditentukan dan bentuk kawat tersebut dengan

memutir kedua ujung kawat.

5. Aduk bahan hingga merata pencampurannya.

6. Sebelum adukan dituang kedalam bekesting,terlebih

dahulu bekesting diolesi oli.

7. Tuangkan adukan kedalam bekesting dan padatkan

8. Ratakan permukaan beton

9. Biarkan beberapa menit hingga genangan air

dipermukaan adukan menjadi sedikit.

10. Masukkan kawat kedalam adukan (± ¾ tebal beton

deking).

11. Rawat benda uji hingga genangan air tidak tampak diatas

permukaan adukan.

12. Potong adukan berdasarkan tanda yang sudah diberi

sebelumnya.

13. Biarkan adukan mengeras(± 1 hari).

14. Buka bekesting dan pisahkan beton deking tersebut.

Petunjuk :

Beton Deking yang akan di buat,mempunyai ukuran

penampang :

5 x 5 cm dan ketebalan 2,5 cm.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

25

CONCRETEPadang State Polytechnic

G. Gambar kerja

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

26

CONCRETEPadang State Polytechnic

JOB II

MEMBUAT PLAT KEBUN

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Selasa / 15Januari 2013

Jam : 08.00 WIB – selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri

Padang

B. Tujuan Pelaksanaan

a. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat membuat plat kebun.

b. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur

pelaksanaan membuat plat kebun.

2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan

baik dan sesuai dengan fungsinya.

3. Agar mahasiswa dapat mengaduk beton secara manual.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

27

tulangan pokok

tulangan bagi

CONCRETEPadang State Polytechnic

4. Agar mahasiswa dapat membuat jaringan tulangan

sederhana.

C. Dasar Teori

Pembuatan pelat kebun merupakan sebuah pelat beton

ukuran kecil dengan jaringan tulangan sederhana.Mutu beton

dari pelat kebun dapat dibuat setara campuran beton 1 : 2 : 3

(1 pc : 2pasir : 3 kerikil) dan air secukupnya.Pelat kebun dapat

berfungsi sebagai trotoar.Bentuknya yang kecil dapat

dijadikan sebagai pijakan untuk jalan kaki di taman atau

kebun.Adakalanya pelat kebun juga dipakai sebagai alas

untuk dudukan mesin atau benda berat.

Fungsi dari pelat kebun adalah :

Sebagai jembatan pendek untuk penyeberangan

Penutup saluran drainase

Untuk pembuatan tangga jepit

Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking

yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor.

Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking

yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor

Bentuk tulangan plat kebun dapat dilihat pada gambar I.1 di

bawah ini.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

28

Cetakan

selimut beton

bagian bawah diberi sokongan

CONCRETEPadang State Polytechnic

a. Tampak atas b. Proyeksi miring

Gambar I.1 Bentuk susunan tulangan plat kebun.

Dari gambar I.1 dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis

tulangan yaitu tulangan pokok dan tulangan bagi yang secara

umum memiliki diameter yang berbeda, tulangan pokok

memiliki diameter lebih besar dari tulangan bagi atau

minimal berdiameter sama.

Bentuk susunan tulangan pada gambar di atas, pada

ujungnya harus memiliki jarak terhadap cetakannya

(dikurangi dengan selimut beton) seperti pada gambar di

bawah ini.

a. tampak atas b. tampak samping

Gambar I.2 Penulangan plat kebun.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat

pembuatan plat kebun, antara lain:

1. Meletakkan cetakan di tempat yang datar dan dialas

dengan plastik saat penuangan adukan beton.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

29

CONCRETEPadang State Polytechnic

2. Mengetarkan adukan setelah dituangkan ke dalam cetakan.

Hal ini bertujuan agar adukan dapat mengisi seluruh bagian

cetakan secara merata.

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Palu / martil - Sendok spesi

- Sekop - Jidar

- Ember - Kayu pemadat

- Kakak tua - Sapu lidi

- Pacul - Ruskam

- Pemotong tulangan - siku-siku

- Meteran - Landasan besi

pembengkok

- Gergaji

2. Bahan

- Semen

- Pasir

- Kerikil

- Air

- Papan

- Kertas semen/Plastik

- Baja tulangan Ø 10 mm

- Beton deking

- Kawat pengikat (bendrat) Ø 1 mm panjang 35 cm

- Paku

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

30

CONCRETEPadang State Polytechnic

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja

dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran

pada pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja lengkap

F. Langkah Kerja

1. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.

2. Periksa keadaan dan ukuran bekesting serta beri tanda

bekesting sesuai dengan ukuran beton deking.

3. Letakkan bekesting diatas kertas semen/plastik.

4. Buatlah jaringan tulangan sederhana menurut gambar.

5. Letakkan jaringan tulangan pada bekesting dan ikatan

beton deking dibagian bawah jaringan tulangan.

6. Takarlah bahan yang akan digunakan dengan

perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR.

7. Aduk beton hingga merata (homogen) pencampuran

bahannya,dapat dilihat dari warna adukan yang sama.

8. Sebelum adukan dituangkan kedalam bekesting,terlebih

dahulu bekesting diolesi oli.

9. Tuangkan adukan beton kedalam bekesting dan padatkan.

10. Ratakan permukaan beton dengan jidar,kemudian

baru diratakan dengan ruskam.

11. Setelah agak kering, sapu permukaan beton

menggunakan sapu lidi diatas permukaan beton.

12. Bekesting dapat dibongkar setelah pengecoran

berumur 36 jam.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

31

CONCRETEPadang State Polytechnic

G. GambarKerja

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

32

CONCRETEPadang State Polytechnic

H. Perhitungan Bahan

Adukan Beton

Volume = 0.50 x 0.70 x 0.07 = 0.0245 m3 x 11 buah =

0,2695 m3

Diminta : Kebutuhan bahan adukan untuk 11 plat

tearsebut

Penyelesaian :

Untuk membuat 1 m3 adukan dengan perbandingan 1 : 2 :

3, maka :

a. Semen = 1 / 6 x 0,2695 m3 = 0,045 m3

b. Pasir = 2 / 6 x 0,2695 m3 = 0,090 m3

c. Kerikil = 3 / 6 x 0,2695 m3 = 0,135 m3

d. Air = 0,50 x 0,015 m3 = 0,008 m3

Kebutuhan semen =1250 x 0 ,045

50=1 ,125 sack

Volume tong =0 ,15 x 0 ,30 x 0 ,45=0 ,02025m3

Kebutuhan pasir = 0 ,09

0 ,02025=4 ,44 t ong

Kebutuhan kerikil = 0 ,135

0 ,02025=6 ,67 t ong

Tulangan

Selimut beton 2,5 cm, d = 10 mm

Arah y

Tulangan yang dibutuhkan :

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

33

CONCRETEPadang State Polytechnic

L = (50 – (5 x 2)) + (5d x 2) = 50 cm

Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm

Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm

Arah x

Tulangan yang dibutuhkan :

L = (50 – (5 x 2)) + (5d x 2) = 50 cm

Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm

Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm

Jadi, panjang seluruh besi yang dibutuhkan

= 750 + 750 = 1500 / 1200 = 1,25 batang ~ 2 batang.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

34

CONCRETEPadang State Polytechnic

JOBIII

MEMBUAT KAIT DAN BENGKOKKAN

PADA TULANGAN

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Rabu / 16Januari 2013

Jam : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik

Negeri Padang

B. Tujan Pelaksanaan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat membuat kait dan membengkokkan

tulangan.

2. Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur

pelaksanaan membuat kait dan membengkokkan

tulangan.

b. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan

benar dan sesuai fungsinya.

c. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan

tulangan.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

35

CONCRETEPadang State Polytechnic

C. Dasar Teori

Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan

akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai

kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,oleh karena

besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima

gaya tekan.

Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton

bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Batang polos

Batang polos adalah batang prismatik berpenampang

bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai

permukaan lilin.

Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di

Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja

bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara

mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis

tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm.

b. Batang diprofilkan

Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir

yang permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak

lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk –

rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.

Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah

pekerjaanya adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar pembengkokkan

2. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-

bagian karat yang lepas

3. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan

pada daftar pembengkokkan

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

36

CONCRETEPadang State Polytechnic

Syarat-syarat pembengkokkan tulangan

1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan

dengan cara yang merusak tulangan.

2. Batang tulangan yang diprofilkan,setelah bengkok

dan diluruskan kembali tidak boleh bengkok lagi dalam jarat

60 cm dari bengkokkan sebelum.

3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam

beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan

dilapangan,kecuali apabila ditentukan didalam gambar-

gambar rencana atau disetujui oleh perencana.

4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan

harus dilakukan dalam keadaan dingin,kecuali apabila

pemanasan diizinkan perencana.

5. Apabila pemanasan diizinkan,batang tulangan dari

baja lunak(polos atau diprofilkan)dapat dipanaskan sampai

kelihatan merah padam,tetapi tidak boleh mencapai suhu

lebih dari 850º C.

6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang

mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata

mengalami pemanasan diatas 100º C yang bukan pada

waktu dilas,maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai

kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang

tidak mengalami pengerjaan dingin.

7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh

dipanaskan,kecuali apabila diizinkan oleh perencana.

8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan

pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram

dengan air.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

37

CONCRETEPadang State Polytechnic

9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh

dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengenal)

batang setiap bagian dari bengkokkan.

>5d

2 ½ d >5d

>5d

Baja Polos Baja Deform

>4d >4d

2 ½ d

>5d

Baja Polos

Baja Deform

>5d

>5d

>5d

Baja Polos Baja Deform

Gambar 2.3.Bentuk – bentuk kait

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

38

CONCRETEPadang State Polytechnic

Adapun syarat kait tulangan adalah sebagai berikut:

1. Kait harus berupa kali penuh.

2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang

melingkari batang-batang sudut dan mempunyai bagian

lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan minimal 5

cm.

3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern

sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp.

D. Peralatan dan Bahan

a. Peralatan

1. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)

2. Rol meter

3. Besi pembengkok tulangan

4. Kakak tua

5. Meja pembengkok

6. Landasan besi pembengkok

b. Bahan-bahan

- Besi tulangan Ø 8 mm

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan.

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah

kerja dengan teratur atau sesuai dengan petunjuk

instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran

pada pekerjaan.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

39

CONCRETEPadang State Polytechnic

4. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja lengkap.

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan

digunakan.

2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah

ditentukan.

3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah

ditentukan.

4. Bentuklah batang baja tulangan dengan

membengkokkannya menurut gambar pada gambar kerja.

G. Perhitungan Bahan

Sengkang 10 x 15 cm, d = 6 mm

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

40

CONCRETEPadang State Polytechnic

15

10

L = 2 ( 15 + 10 ) + ( 2 x 2 ) = 54 cm

Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;

54 x 50 buah = 2700 cm

1 batang = 12 m

Maka, besi yang dibutuhkan :

27001200

=2 ,25batang

Sengkang 8 x 8 cm, d = 8 mm

8

8

L = (8 – 4 ½ d) x 4 + (2 x 5d) + (1/4.π.d) x 4

= 37,10 cm

Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;

37,10 x 50 buah = 1855 cm

1 batang = 12 m

Maka, besi yang dibutuhkan :

18551200

=1 ,55batang ~ 2 batang

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

41

CONCRETEPadang State Polytechnic

Sengkang 8 x 12 cm, d = 8 mm

12

8

L = (8 – 4 ½ d) x 2 + (12 – 4 ½ d) x 2 + (2 x 5d) + (1/4 .π.d) x 4

= 44,11 cm

Untuk 25 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;

44,11 x 25 buah = 1102,75 cm

1 batang = 12 m

Maka, besi yang dibutuhkan :

2205 ,51200

=0 ,92batang ~ 1

batang

Jadi kebutuhan besi Ø8 mm adalah 3 batang.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

42

CONCRETEPadang State Polytechnic

JOB IV

MEMOTONG,MEMBENGKOKKAN,DAN MERANGKAI

TULANGAN UNTUK KOLOM

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Rabu , 16Januari 2013

Jam : 08.00 WIB - selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri

Padang

B. Tujuan Pelaksanaan

a. Tujuan Pelaksanaan

Agar mahasiswa dapat memotong,membengkokkan,dan

merangkai tulangan untuk sloof dan kolom.

b. Tujuan Khusus

1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan

memotong,membengkokkan,dan merangakai tulangan

untuk sloof dan kolom.

2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang

digunakan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.

3. Agar mahasiswa dapat membuat kait dan bengkokkan

tulangan dengan benar.

4. Agar mahasiswa dapat menyetel tulangan sloof dan

kolom.

C. Dasar Teori

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

43

CONCRETEPadang State Polytechnic

Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan

akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai

kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,oleh karena

besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima

gaya tekan.

Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton

bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Batang polos

Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat

persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai permukaan

lilin.

Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di

Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja

bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara

mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis

tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm.

b. Batang diprofilkan

Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang

permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau

miring terhadap sumbu batang dengan rusuk –rusuk tidak

lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.

Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah pekerjaanya

adalah sebagai berikut:

1.Membuat daftar pembengkokkan.

2.Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian

karat yang lepas.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

44

CONCRETEPadang State Polytechnic

3.Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada

daftar pembengkokkan.

Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan

harus dilakukan seakurat mungkin sesuai dengan gambar

rencanaagar sebelum dan sesaat pengecorantulangan tidak

bergeser.

Penganyaman tulangan sloof didalam bekesting umumnya

dikerjakan sebagai berikut:

Sengkang diletakkan tegak pada ujung sloof didalam

bekesting.

Letakkan batang-batang diatas tiga blok beton kecil

yang terletak diatas papan bekesting bagian bawah.

Tandai dengan kapur tulis jarak-jarak sengkang pada

sebuah batang sudut bawah dan bagikan sengkang-

sengakang dari ujung ke pertengahan.

Sengkang tengah ditumpukan diatas kelos

perletakkan.Sengkang tengah diikatkan dengan batang

sudut bawah dengan ikatan yang kuat.

Selanjutnya hubungkan bagian-bagian batang disudut atas

dan ikat sekerasnya.

Lakukan untuk sengakang-sengkangyang bersebelahan

seperti sebelumnya.

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Alat pemotong tulangan

- Rol meter

- Besi pembengkok tulangan

- Landasan besi pembengkok

- Siku

2. Bahan

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

45

CONCRETEPadang State Polytechnic

- Besi tulangan ukuranØ 8,Ø10,

- Kawat pengikat tulangan

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan.

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja

dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran

pada pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.

5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang

akan digunakan.

2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.

3. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan

menurut gambar pada gambar kerja.

4. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi

horizontal (pada penyangga tulangan).

5. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut.

6. Beri tanda pada tulangan utama tersebutsebagai

perletakkan sengkang.

7. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya.

8. Ikat sengkang pada tulangan utama.

9. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan,maka

dilanjutkan dengan yang lainnya.Kemudian kedua jaringan

tulangan tersebut saling dihubungkan dengan tulangan

stek (tulangan yang berbentuk sudut 90º)

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

46

CONCRETEPadang State Polytechnic

G.Gambar Kerja

H. Pengolahan Data

= 15 cm

Diketahui : Panjang Tulangan kolom = 3 m

Ukuran begel = 20 x 20 cm

Jarak antar begel = 15 cm

Ø besi untuk begel = Ø8

Ø besi untuk tulangan pokok = Ø10

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

3 m

47

CONCRETEPadang State Polytechnic

Ditanya : Banyak besi yang diperlukan ?

Kebutuhan banyak begel dalam 1 kolom =300

15=20buah

Panjang unt 1 begel = (4 x 20) + (5 x d) = 90 cm

Panjang besi Ø8 untuk begel dalam 1 kolom = 90 x 20 =

18 m

Panjang besi Ø10 untuk 1 kolom = 3 x 4 = 12 m

JOB V

PENGECORAN KOLOM

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Kamis / 17Januari 2013

Jam : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri

Padang

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

48

CONCRETEPadang State Polytechnic

B. Tujuan Pelaksanaan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa dapat membuat kolom beton dengan baik

dan benar.

2. Tujuan Khusus

1.Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan

membuat kolom.

2.Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan

baik dan sesuai fungsinya

3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan

nantinya.

C. Dasar Teori

Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial

terfaktor yang bekerja padasemua lantai atau atap dan

momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada

satubentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau.

Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum

dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.

Kolom biasanya berbentuk empat persegi panjang atau empat

sama sisi.

Kolom terbagi atas 2 macam, yaitu :

1. Kolom struktur

Kolom utama penahan beban yang mana dalam

pelaksanaannya kolom struktur dibuat terlebih dahulu baru

dipasang dinding.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

49

CONCRETEPadang State Polytechnic

2. Kolom praktis

Kolom yang digunakan sebagai pengaku dinding, yang

mana dalam pelaksanaannya kolom praktis dibuat setelah

dinding dipasangan sehingga pada saat pengerjaan hanya

disisakan bagian untuk kolom praktis dan baru dicor

( minimal besi Ø 8 mm )

Secara umum sebelum pekerjaan pengecoran

dilakukan ,checklist sebagai berikut :

a) Apakah tulangan telah selesai

b) Apakah bekesting /cetaka telah di beri oli

c) Kecukupan adanya perancah,tangga dan papan

untuk dijalani

d) Cukup personil/tenaga kerja

e) Ketersediaan bahan untuk pengecoran

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

- Cangkul

- Sekop

- Alat slump test

- Ember

- Palu

- Molen

- Keranjang

- Gerobak

- Sendok spesi

2. Bahan – bahan

- Semen

- Pasir

- Kerikil

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

50

CONCRETEPadang State Polytechnic

- Oli

- Air

E. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah

kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran

pada pekerjaan.

4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya

5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap

F. Langkah Kerja

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang,berat)

yang akan digunakan

2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan

digunakan

3. Periksa kedudukan bekesting kolom

4. Hidupkan molen(alat pengaduk beton)

5.Masukkan air kedalam molen dan steh itu pasir serta

semen,lalu masukan kerikil, aduk hingga rata.

6.Masukan adukan beton kedalam cetakan,dan tusuk-tusuk

dengan menggunakan besi tulangan.

7.Periksa bekesting seteh pengecoran dilakukan.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

51

CONCRETEPadang State Polytechnic

G. Gambar Kerja

Gambar. Bekisting Kolom dan Kolom yang sudah dicor

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

52

CONCRETEPadang State Polytechnic

Gambar. Tampak atas dan tampak depan Bekisting Kolom

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

53

CONCRETEPadang State Polytechnic

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

54

CONCRETEPadang State Polytechnic

H. Perhitungan Bahan

Perhitungan jumlah pemakaian bahan pada pengecoran 4

buah kolom dengan ukuran sepeti gambar kerja.

Volume 1 buah kolom = 3,66 x 0,25 x 0,25 = 0,23 m

Analisis

1 m³ campuran 1 : 2 : 3 ------ volume object 0,23 m³

6,8 zak semen x 0,23 = 1,56 zak semen

0,54 m³ pasir x 0,23 = 0,12 m³ pasir

0,82 kerikil x 0,23 = 0,18 m³ kerikil

Volume ember

Ket : L = ᵑr²

t = 18 cm ᵑ = 3,14

D2 = 16,5 cm

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

D1 = 23 cm

55

CONCRETEPadang State Polytechnic

V = 3,14 (11,5)² + 3,14 (8,25) x 18

2

V = 415,265 + 213,716 x 18 = 5660,83 cm³

2

V = 5660,83 cm³ = 0,0056 = 0,006 m³

Kebutuhan dalam ember :

Semen = 1,56 zak

Pasir = 0,12 m³ = 20 ember

0,006 m³

Kerikil = 0,18 m³ = 30 ember

0,006 m³

Air = 0,158 m³ x 0,23 = 6,05 = 7 ember

0,006

Keterangan :

Jadi untuk membuat 1 buah kolom di butuhkan

Semen = 1,56 zak

Pasir = 20 ember

Kerikil = 30 ember

Air = 7 ember / secukupnya

Nb : dikalikan 4 untuk pengecoran 4 buah kolom dengan ukuran

sama.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

56

CONCRETEPadang State Polytechnic

JOB VI

MEMBUATAN TULANGAN PADA BALOK

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Kamis / 17 Januari 2013

Jam : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri

Padang

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

57

q

M

CONCRETEPadang State Polytechnic

Dapat merancang dan membuat tulangan balok dengan

baik dan benar.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan

dengan baik dan benar serta sesuai dengan

fungsinya.

b. Dapat menentukan jumlah kebutuhan bahan

untuk membuat tulangan balok.

c. Dapat menentukan kapasitas tulangan dalam

menahan beban.

C. Dasar Teori

Balok adalah beton struktural yang posisinya horizontal

dalam sebuah konstruksi yang bertumpu pada kolom.

Balok sangat lemah terhadap gaya tarik. Pada umumnya

balok lebih dominan memikul beban momen yaitu momen

tarik dan tekan.

Gambar I.1 Momen yang terjadi pada balok sederhana.

Pada gambar I.1 dapat dilihat bahwa terjadi momen yang

ditimbulkan oleh berat sendiri balok (beban merata).Hal

ini mengakibatkan terjadinya pelendutan pada balok yang

menekan serat atas balok dan menarik serat bawah

balok.

Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan

akan menghasilkan keunggulan, dimana beton

mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

58

CONCRETEPadang State Polytechnic

oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah

tekan menerima gaya tekan.

Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi

beton bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

a. Batang polos

Batang polos adalah batang prismatik

berpenampang bulat persegi, lonjong, dan lain-lain yang

mempunyai permukaan lilin.

Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di

Indonesia, paling banyak digunakan bentuk bulat, karena

baja bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan

cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai

ukuran garis

tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.

b. Batang diprofilkan

Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau

dipuntir yang permukaannya diberi rusuk-rusuk

terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu

batang dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis

tengah pengenalnya.

Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah

pekerjaanya adalah sebagai berikut:

4. Membuat daftar pembengkokkan

5. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-

bagian karat yang lepas

6. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan

pada daftar pembengkokkan

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

59

CONCRETEPadang State Polytechnic

Syarat-syarat pembengkokkan tulangan

1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau

diluruskan dengan cara yang merusak tulangan.

2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah bengkok

dan diluruskan kembali tidak boleh bengkok lagi

dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum.

3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam

beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan

dilapangan, kecuali apabila ditentukan didalam

gambar-gambar rencana atau disetujui oleh

perencana.

4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan

harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali

apabila pemanasan diizinkan perencana.

5. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari

baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan

sampai kelihatan merah padam, tetapi tidak boleh

mencapai suhu lebih dari 850º C.

6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang

mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan

ternyata mengalami pemanasan diatas 100º C yang

bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-

perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil

kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami

pengerjaan dingin.

7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh

dipanaskan, kecuali apabila diizinkan oleh

perencana.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

60

1

2

A

A

CONCRETEPadang State Polytechnic

8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan

pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan

disiram dengan air.

9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh

dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter

pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.

Perencanaan tulangan pada balok sangat tergantung

pada momen atau gaya yang dipikul balok tersebut. Ada

dua jenis gaya yang berpengaruh terhadap balok, yaitu:

a. Gaya lintang atau geser dipikul oleh tulangan

geser (begel)

b. Momen dipikul tulangan tarik atau tekan

(a) (b)

Gambar I.2 (a) susunan tulangan pada balok (b) Potongan

melintang (A-A).

Pada tulangan balok, terdapat pembengkokan atau kait di

ujung tulangan, berikut syarat atau ketentuan kait

tulangan yaitu:

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

61

CONCRETEPadang State Polytechnic

1. Kait harus berupa kali penuh.

2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring

yang melingkari batang-batang sudut dan

mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali

diameter batang dengan minimal 5 cm.

3. Bengkokkan harus mempunyai diameter

intern sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp.

D. Peralatan dan Bahan

a. Peralatan

- Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)

- Rol meter

- Besi pembengkok tulangan

- Kakak tua (geget)

- Meja pembengkok

- Landasan besi pembengkok

b. Bahan-bahan

- Besi tulangan Ø 12 mm

- Besi tulangan Ø 10 mm

- Kawat

E. Keselamatan Kerja

a. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan

dengan baik dan teratur apabila belum

diperlukan.

b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-

langkah kerja dengan teratur atau sesuai

dengan petunjuk instruktur.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

62

CONCRETEPadang State Polytechnic

c. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan

perhatian/pikiran pada pekerjaan.

d. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.

e. Pakailah pakaian kerja lengkap.

F. Prosedur Pelaksanaan

a. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran)

yang akan digunakan.

b. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang

telah ditentukan.

c. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang

telah ditentukan, yaitu terdapat 4 buah batang lurus

dan satu batang yang dibengkokkan yang digunakan

untuk batang pada kolom.

d. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak

pembengkokan adalah pada batas antara daerah

tumpuan dan daerah lapangan dengan besar

pembengkokan 45o.

e. Buat begel dengan cara dibengkokkan sebanyak 49

buah. Ukuran 21 x 25 cm.

f. Letakkan batang yang panjang diatas tumpuan,

pasang begel dengan jarak 15 cm pada daerah

lapangan dan jarak 10 cm pada daerah tumpuan.

G. Gambar Kerja

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

63

25

30

162,5cm 162,5cm205cm

Ø8 - 100 -- Ø8 - 100 --Ø8 - 150 --

CONCRETEPadang State Polytechnic

BAB IV

H. Pengolahan Data

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

64

CONCRETEPadang State Polytechnic

Dimensi balok = 30 x 25 (cm)

Dimensi kolom = 25 x 25 (cm)

Jarak antara as kolom = 410 cm

a. Tulangan balok

Panjang balok = 405 + (62,5 x 2) = 535 cm

Diameter tulangan (d) = 12 mm

Panjang tulangan pokok (lurus panjang) = 530 + (5d x

2) – (2,5 x 2) = 535 cm

Panjang tulangan geser (bengkok) = 565 cm

Panjang untuk 2 buah balok = [(535 x 4) + (565)] x 2

= 54,1 m

b. Begel

Ukuran begel = 25 x 22 (cm)

Diameter tulangan (d) = 8 mm

Jumlah begel untuk 1 balok =

Daerah lapangan = 205/15 + 1 = 15 buah

Daerah tumpuan = 325/10 + 1 = 34 buah

Jumlah = 49 buah

Panjang 1 begel = (22 x 2) + (25 x 2) + 10 = 104 cm

Panjang begel untuk 2 buah balok = 104 x 49 x 2 =

101,92 m

Kebutuhan bahan

Besi diameter 12 = 54,1 / 12 = 5 batang

Besi diameter 8 = 101,92 / 12 = 8 batang

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

65

CONCRETEPadang State Polytechnic

JOB VII

MEMBUATAN TULANGAN PLAT LANTAI

A. Jadwal Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : jumat/ 26Januari 2013.

Waktu : 08.00 – selesai.

Lokasi : Bengkel Sipil Politeknik Negri

Padang.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat menghitung kebutuhan bahan dan merangkai

tulangan pada plat beton.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan

merangkai tulangan balok.

b. Dapat menggunakan peralatan dengan baik

dan sesuai dengan fungsinya.

c. Dapat memasang tulangan plat pada bekisting.

C. Dasar Teori

Plat lantai adalah konstruksi struktural dari sebuah

bangunan yang bertumpu pada balok sebagai

perletakannya. Plat lantai dapat dibedakan menjadi dua

jenis yaitu:

1. Plat satu arah

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

66

2m

4m

4/2 = 2m

CONCRETEPadang State Polytechnic

Yaitu plat yang mempunyai tulangan pokok hanya pada

satu arah dan apabila terletak hanya pada dua tumpuan

(panjang panel plat/ lebar panel plat >1).

a.

b.

Gambar I.1 Contoh plat lantai satu arah (a) tampak

atas (b) tampak samping.

2. Plat lantai dua arah

Yaitu plat lantai yang memiliki tulangan pokok dua arah

serta dikelilingi oleh tumpuan atau perletakan (panjang/

lebar ≤ 1)

Gambar I.2 Contoh plat lantai dua arah.

Prinsip tulangan pada plat lantai hampir sama

dengan balok hanya saja pada plat tidak memiliki

tulangan geser (begel). Pada plat lantai juga memiliki

daerah tumpuan dan daerah lapangan. Daerah tumpuan

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

67

½ L

1/4 L

1/4 L

1/4 L1/4 L ½ L

Tumpuan

Lapangan

CONCRETEPadang State Polytechnic

diambil dari ¼ dari panjang atau lebar panel plat

sementara daerah lapangan diambil dari ½ panjang atau

lebar panel plat.

D. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)

b. Rol meter

c. Besi pembengkok tulangan

d. Kakak tua (geget)

e. Meja pembengkok

f. Landasan besi pembengkok

2. Bahan-bahan

a. Besi tulangan Ø 8 mm

b. Kawat

E. Keselamatan Kerja

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

68

CONCRETEPadang State Polytechnic

f. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan

dengan baik dan teratur apabila belum

diperlukan.

g. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-

langkah kerja dengan teratur atau sesuai

dengan petunjuk instruktur.

h. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan

perhatian/pikiran pada pekerjaan.

i. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.

j. Pakailah pakaian kerja lengkap.

F. Prosedur Pelaksanaan

1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran)

yang akan digunakan.

2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang

telah ditentukan.

3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang

telah ditentukan, yaitu terdapat 3 macam bentuk

tulangan yaitu tulangan lurus panjang, lurus pendek

dan panjang yang dibengkokkan.

4. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak

pembengkokan adalah pada batas antara daerah

tumpuan dan daerah lapangan dengan besar

pembengkokan 45o.

5. Pemasangan langsung dilakukan diatas bekisting

plat lantai yang sudah dipasang tulangan baloknya.

6. Cara pemasangan dapat dilihat pada gambar kerja.

G. Pengolahan Data

Panjang tulangan (arah x)

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

69

CONCRETEPadang State Polytechnic

a. Pendek = (60,5 + 104,25 + 10) =

174,75 cm

b. Panjang (bawah) = (538 – 5 + 10) =

543 cm

c. Panjang (atas) = (538 – 5 + 10) =

543 cm

d. = [202 + (9,2 x 2) + (161,5 x 2) ] – 5 + 10

= 548,4 cm

Banyak tulangan

a. Pendek (jarak 20) = [ (204/20) x 2 ]

+ 2 = 24 buah

b. Panjang (bawah jarak 20) = (532,5/20)

+ 1 =28 buah

c. Panjang (atas jarak 10) = (328,5/10)

+ 1 = 34 buah

d. = (204/20) + 1 = 11 buah

Kebutuhan bahan

a. Pendek = 1,7475 x 24 = 41,94 / 12 =

4 batang

b. Panjang (bawah) = 5,43 m x 28 bh

( 1 batang besi = 12 m sehingga untuk 1

batang didapat 2 batang panjang) = 14 batang

c. Panjang (atas) = 5,43 m x 34 bh (1

batang besi = 12 m sehingga

untuk 1 batang didapat 2 batang panjang)

= 17 batang

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

70

60,5cm

104,25cm

208,5cm

104,25cm

60,5cm

538cm

CONCRETEPadang State Polytechnic

d. = 5,484 m x 11 buah (1 batang

besi = 12 m sehingga untuk 1

batang didapat 2 batang panjang) = 6 batang

Jadi jumlah tulangan yang diperlukan yaitu

tulangan ø 8 sebanyak 41 batang.

H. Gambar Kerja

a.

b. Potongan melintang

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

71

10cm

20cm

20cm

20cm10cm

CONCRETEPadang State Polytechnic

c. Tinjauan 1m daerah tumpuan

d. Tinjauan 1m lapangan

e. Perspektif

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

72

CONCRETEPadang State Polytechnic

BAB IV

P E N U T U P

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktek kerja beton, maka mahasiswa

dapat :

1. Membuat begel dan merangkainya untuk balok dan

kolom sesuai dengan jarak yang telah ditetapkan.

2. Membuat dak beton yang digunakan untuk selimut

beton pada permbuatan kolom, balok, dan plat.

3. Membuat plat kebun dengan tulangan sederhana.

4. Membuat acuan dan mendirikan bekisting kolom

dengan kedudukan tegak, kokoh dan kuat.

5. Membuat acuan dan perancah balok lantai yang di

rangkaikan dengan kolom – kolom penyangganya.

4.2 Saran

ALFIN REMON1101022020II A REGULER

73

CONCRETEPadang State Polytechnic

1. Dalam pembuatan campuranbeton sesuaidengan

prosedur yang benar, maka akan menghasilkan beton

yang baik dan rata permukaannya.

2. Perhatikan keselamatan kerja berikut ini, antara lain :

Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya.

Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja

dan helm.

Konsentrasi pada waktu kerja.

Tempatkan bahan – bahan sedemikian rupa

sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan

berlangsung.

Ikuti petunjuk instruktur.

Persiapkan bahan – bahan dan alat – alat yang

dibutuhkan.

Gunakan waktu seefektif mungkin.

ALFIN REMON1101022020II A REGULER