laporan kerja beton
DESCRIPTION
Bengkel BetonTRANSCRIPT
1
CONCRETEPadang State Polytechnic
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi
beton pun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat
dan sering digunakan sebagai struktur bangunan teknik sipil
antara lain seperti bangunan gedung bertingkat, bendungan,
irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya.
Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur
bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan
mempunyai nilai kuat tekan relatif tinggi dibandingkan
dengan kut tariknya.
Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle )
sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan
mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi dibandingkan dengan
kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan
untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban
yang bekerja.
Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja
disebut beton bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk
memperkuat daerah tekan penampang beton dan mengurangi
lendutan pada jangka waktu panjang yang diakibatkan oleh
beban-beban yang besar.
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-
batuan yang direkatkan oleh bahan ikat.Beton dibentuk dari
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
2
CONCRETEPadang State Polytechnic
agregat campuran(halus dan kasar)dan ditambah dengan
pasta semen.Pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan
aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya).Rongga
diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.
Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan
tulangan-tulangan yangdibuat sedemikian rupa sehingga
kedua bahan dapat saling bekerja sama memikul
beban.Dalam pekerjaan sipil,pekerjaan beton adalah
pekerjaan yang sangat penting baik untuk gedung,jalan
maupun jembatan.
Keuntungan dari beton bertulang adalah:
Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas.
Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi
serta mempunyai sifat tahan terhadap perkaratan atau
pembusukkan oleh kondisi lingkungan.
Beton tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya
perwatan rendah.
Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beton tak
bertulang atau pasangan batu.
Kuat tekan beton tinggi dikombinasikan dengan baja
tulangan yang kuat tariknya tinggi dapat dibuat untuk
struktur berat.
Mampu menyerap (mengisolir)suara
Kejelekan Beton Bertulang :
a. Mutu Beton tergantungdari pelaksanaannya.
b. Tak dapat dibongkar p[asang atau dipindahkan.
c. Bongkaran Tidak dapat dipakai lagi kecuali ada
teknologi daur ulang.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
3
CONCRETEPadang State Polytechnic
d. Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan
konstruksi baja.
Sifat dasar dari beton adalah lebih kuat menahan beban
tekan daripada beban tarik.Untuk mengimbangi kuat tekan tarik
tersebut maka pada beton diperlukan tulangan sehingga dapat
membentuk sebuah beton bertulang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat beton:
1. Penakaran bahan beton
- Cara lapangan yaitu dengan sistem volume
- Cara Laboratorium yaitu dengan sistem berat
2. Pengandukan Beton
- Pengadukan secara manual
- Pengadukan dengan menggunakan mesin
3. Pengangkutan
Pengangkuatan dapat dilakukan dengan:
Ember
Gerobak
Kereta dorong
4. Pengecoran
Dalam pengecoran,yang mungkin terjadi adalah degredasi
intern untuk menghindari terjadinya degredasi pada kolom:
Dengan menggunakan pipa.
Dilakukan secara bertahap.
Membuat pintu-pintu dengan jarak 1.25-1.50 cm.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
4
CONCRETEPadang State Polytechnic
5. Pemadatan
Pemadatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1. Manual
Pada pemadatan secara manual ini delakukan dengan
menggunakan palu atau besi dengan cara memukul-
mukul cetakan.
2. Mekanik
Pemadatan secara mekanik dapat dilakukan dengan:
Menggunakan Vibrator.
Vibrator ekstern atau tempel.
Vibrator permukaan.
B. Tujuan Pratek
1. Tujuan Umum
Setelah pratek diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengetahui sifat-sifat kekuatan beton,bahan pembentuk
dan peraturan-peraturan beton.
b. Membuat berbagai macam konstruksi yang
menggunakan beton.
c. Mengetahui keuntungan dan kerugian beton.
2. Tujuan Khusus
Setelah akhir praktek diharapkan mahasiswa dapat:
a. Mengenal dan menggunakan peralatan kerja beton.
b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton.
c. Merancang beton sesuai dengan jenis pekerjaan
betonnya.
C. Ruang Lingkup Praktek
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
5
CONCRETEPadang State Polytechnic
Dari sekian banyaknya pekerjaan beton dilapangan,pada
praktek kali ini hanya melakukan beberapa pelaksanaan kerja
beton disebabkan keterbatasan waktu.Pekerjaan itu antara
lain:
Job I Membuat beton deking.
JobII Mengecor bekisting kolom
Job III Membuat plat kebun
Job IV Membuat kait dan bengkokan pada tulangan
D. SistematiKa Laporan
Bab I :Pendahuluan
Menguraikan latar belakang,tujuan,ruang lingkup dan
sistematika penulisan.
Bab II :Pengenalan Alat dan Bahan
Memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan
pada pelaksanaan praktek bengkel kerja beton.
Bab III :Pelaksanaan Praktek Kerja Beton
Merupakan uraian dari job-job yang telah
dilaksanakan pada praktek beton dibengkel.
Bab IV :Penutup
Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran dari
penulis untuk praktek selanjutnya.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
6
CONCRETEPadang State Polytechnic
BAB II
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
A. Peralatan yang digunakan pada praktek kerja beton
Alat potong besi tulangan
a.Jenis-jenis Alat potong
Untuk memotong tulangan baja digunakan alat-alat gergaji
baja,gunting potong,dan gunting potong ayun.Gergaji baja
ada 2 macam yaitu gergaji baja tangkai lurus dan tangkai
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
7
CONCRETEPadang State Polytechnic
bengkok,alat ini digunakan untuk pekerjaan volume
kecil.Mata gergajinya apabila sudah tumpul dapat mudah
diganti.
-Gergaji potong
Gunting potong ini lebih menguntungkan untuk
pekerjaan dengan volume besar dan untuk mencegah
aus pada waktu memotong pisaunya diolesi dena oli.
- Gergaji ayun
Untuk batang baja yang lebih besar dan volume
pekerjaan yang besar,lebih menguntungkan
menggunakan gunting ayun.Mata pisau ayun diasah
dan apabila rusak diganti,untuk mencegah agar tidak
mudah rusak maka pada saat menggunting olesi
gunting dengan minyak oli pada mata pisaunya.
b.Cara Penggunaan
Tulangan yang akan dipotong diberi tanda
goresan,kemudian baru dipotong.Untuk menentukan
panjang pemotongan,kita harus memperhatikan syarat-
syarat pemotongan tulangan,dan batang tulangan tidak
boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara-cara
yang merusak tulangan.
Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh
perencana.Apabila tidak ditetapkan oleh perencana pada
pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan
toleransi-toleransi yang ditetapkan dalam peraturan.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
8
CONCRETEPadang State Polytechnic
Alat Pembengkok Besi Tulangan
1. Jenis-jenis alat pembengkok
Untuk keperluan membuat kait bulat,kait serong,dan
pembengkokkan tulangan,maka tulangan perlu
dibengkokkan.Untuk pembengkokkan diperlukan alat
pembengkok untuk membengkokkan tulangan Ø 12 – 14
dengan Ø besar dari 14 mm dianjurkan untuk
menggunakan alat pembengkok mesin.
2. Cara penggunaan alat pembengkok
Untuk membengkokkan tulangan,hal-hal yang perlu
dipersiapkan :
a. Tulangan sudah dipotong dan diberi tanda atau goresan
pada titik-titik bengkok
b. Siapkan bantalan pembengkok
c. Siapkan kuci pembengkok
3. Pembuatan bantalan pembengkok
Bantalan dibuat untuk landasan membuat kait penuh,kait
miring,dan pembengkokkan tulangan:
Bantalan pembengkokan dari pelat baja,dimana bantalan
pembengkok ini dibuat dari pen-pen yang dilas pada
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
9
CONCRETEPadang State Polytechnic
pelat baja.Kemudian pelat baja dipakukan pada balok
kayu.
Bantalan pembengkok dari balok kayu untuk tulangan
diameter kecil,dapat dipakai jenis bantalan pembengkok
dari balok kayu dan potongan besi bulat yang
dipakukan.
Alat Aduk Beton
Sebelum pengadukan beton dimulai maka ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan,antara lain:
Mutu bahan yang akan diaduk sudah sesuai dengan
syarat mutu.
Perbandingan campuran sudah ditetapkan dengan
satuan perbandingan berat atau volume sesuai dengan
yang diinginkan.
Alat-alat pengaduk dan penakar harus sudah
dipersiapkan.
Alat-alat angkut bahan adukan ke tempat pengecoran
harus sudah disiapkan demikian pula jalan lewat alat
angkit adukan ke tempat penuangan sudah
dipersiapkan.
Bila diisyaratkan untuk menentukan jumlah air yang
diperlukan,maka alat uji penentuan nilai slump juga
disiapkan.
1. Jenis Alat Adukan
a. Pengadukan beton dengan tangan
Alat-alat aduk tangan adalah cangkul dan
sekopsedangkan untuk takaran volume digunakan
kotak-kotak takaran atau ember/keranjang dengan
ukuran tetap.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
10
CONCRETEPadang State Polytechnic
Sekop Cangkul
Sendok Spesi adalah alat yang tertentu dalam
pekerjaan dalam kontruksi batu, karena alat ini berguna
untuk mengambil dan meletakan mortar dalam pasangan.
Sendok spesi terbuat dari plat baja yang tipis dengan
tangkai dari kayu. Daun sendok ini berbentuk segitiga dan
isinya sama panjang dengan bata.
Ruskam terbuat dari kayu tipis atau papan yang keras
dan diberi tegangan, gunanya untuk meratakan plesteran
dinding. Ada juga yang terbuat dari besi yang berguna
untuk menghaluskan permukaan plesteran.
Sendok Spesi Ruskam
b. Alat untuk mesin (molen)
Fungsi molen adalah memudahkan pengadukandan
hasil adukan biasanya lebih merata dibanding
mengaduk dengan tangan.Takaran volume biasanya
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
11
CONCRETEPadang State Polytechnic
digunakan kotak-kotak takaran atau ember/keranjang
dengan ukuran tetap.
Molen
2. Cara Penggunaan
Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan
diatas bak campuran dengan dasar lantai dari papan atau
dari pasangan yang diplestersupaya kotoran tanah tidak
mudah mencampuri beton dan air pencampuran tidak
mudah merembes atau bocor keluar.
Pengadukan beton dengan jumlah besarsebaiknya
dilakukan dibawah atap supaya dapat terlindung terhadap
panas matahari dan hujan.Pengadukan cara ini biasanya
selalu dengan perbandingan volume.Supaya adukan
baik,harus dibuat kotak-kotak takaran yang sama
volumenya atau ember-ember dan keranjang yang harus
sama volumenya.
Pasir yang sudah ditakar dituangkan dahulu diatas
dasar bak campuran semen dan pasir,diaduk dengan
cangkul atau sekop kemudian dituangkan air menurut
takaran perbandingan dan diaduk-aduk lagi hingga menjadi
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
12
CONCRETEPadang State Polytechnic
suatu adukan beton hemat waktu pengadukan pada
volume yang besar.
Peralatan lain yang digunakan
Meteran
Meteran ada yang terbuat dari pelat baja tipis dan digulung
dalam satu kotak sebagai pelindungnya juga ada yang
terbuat dari kayu dan disebut meteran lipat. Pada meteran
ini tercantum garis-garis ukuran dalam inchi, cm, dam mm.
Kegunaannya adalah untuk mengukur ketebalan, lebar
panjang dan tinggi dari suatu benda kerja.
Gerobak Dorong
Salah satu jenis pekerjaan yang menghabiskan waktu
dalam pekerjaan adalah pembawaan tanah atau bahan,
dari tmpat penyimpanan ke tempat pekerjaan.
Mengunakan gerobak dorong adalah suatu hal yang
sangat efektif dalam pengangkutan bahan ke lokasi
pekerjaan. Umpamanya untuk mengangkut semen, kapur
dan juga mortar.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
14
CONCRETEPadang State Polytechnic
B. Bahan-bahan yang digunakan pada Kerja Beton
1. Semen (bahan pengikat)
Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir aggregat
agar terjadi suatu massa yang kompak/padat.Selain itu juga
untuk mengisi rongga-rongga diantara aggregat.Menurut PUBI
– 1982 semen portland adalah semen yang dihasilkan dengan
menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium
yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan.
Penyimpanan Semen :
1). Semen harus disimpan dalam gudang yang
rapat air dan angin.
2). Pengangkutan seman ke tempat penyimpanan
harus dijaga agar semen tidak menjadi lembab dan
rusak.
3)Penyimpanan semen terlalu lama tidak diperbolehkan
karena dapat mengurangi mutu semen.
4). Penumpukan seman harus teratur dengan
pemisahan tumpukan seman berdasarkan jenis,
berat, dan lama penyimpanan.
5). Penimbunan seman dalam gudang maksimum
2 m, agar tidak terjadi pecahnya kantong semen
pada tumpukan bagian bawah.
6).Timbunan semen dalam gudang berjarak bebas +
50 cm dari dinding dan diberi alas setinggi 30 cm.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
15
Maks. 2 m
50 cm Lapisan Plastik
30 cm
CONCRETEPadang State Polytechnic
Gambar : Cara Penyimpanan Semen
2. Agregat (Bahan Pengisi)
Agregat adalah butiran-butiran mineral yang berfungsi
sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau
beton.Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 70% volume
mortar atau beton.Dalam praktek,agregat umumnya
digolongkan menjadi 3 kelompok,yaitu:
Batu,untuk besar butiran lebih dari 40 mm.
Kerikil (Agregat kasar) untuk butiran antara 5 mm dan 40
mm.
Pasir (Agregat halus) untuk butiran antara 0,15 mm dan 5
mm.
a. Agregat halus
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam
sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau
berupa pasir batuan yang dihasilkan oleh alat-alat
pemecah batu.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
16
CONCRETEPadang State Polytechnic
Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk
berbagai mutu beton,maka agregat halus memenuhi syarat
sebagai berikut:
Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan
keras.Butir-butir agregat halus bersifat kekal,artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
5% (ditentukan terhadap berat kering).
Aggregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan
organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan
percobaan warna Abrams-Herder (dengan larutan NaOH).
b. Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil
disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari pemecahan batu.
Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk
berbagai mutu beton,maka agregat kasar harus memenuhi
syarat yaitu:
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak
berpori.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari
1% (ditentukan terhadap berat kering).
Agregat tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat
merusak beton,seperti zat-zat reaktif alkali.
Kekerasan dari butir-butir agregat diperiksa dengan bejana
penguji dari rudolf dengan beban penguji 20 ton.
Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka
ragam besarnya.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
17
Agregat yg beda jenis butiran diberi pemisah
CONCRETEPadang State Polytechnic
Penyimpanan Agregat :
Penyimpanan agregat biasanya tidak ditempatkan dalam
gudang, tetapi dibiarkan di tempat terbuka. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyimpanan agregat yaitu :
1. Pengawasan agregat harus dilakukan sejak datang ke
penimbunan sampai dengan pengambilan kembali.
2. Penimbunan agregat sebaiknya dilakukan diatas bak
atau lantai (Plesteran), agar tanah tidak terbawa ketika
mengambil bahan.
3. Penimbunan agregat halus, harus berjauhan dengan
pasir pasang.
4. Apabila agregat kasar terdiri dari beberapa jenis butiran,
maka penyimpanan harus dipisah.
Gambar : Cara Penyimpanan Agregat
3. Besi tulangan dan kawat ikat
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
Material yg berbeda dipisah
Lantai Semen
18
CONCRETEPadang State Polytechnic
¤ Besi tulangan
Pada konstruksi beton bertulang kombinasi dari beton dan
tulangan akan menghasilkan keunggulan,dimana beton
mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban
tekan,sedangkan besi tulangan mempunyai kemampuan
yang tinggi memikul beban tarik.
Menurut bentuknya besi tulangan pada konstruksi beton
bertulang dibagi dua kelompok,yaitu:
Batang polos
Batang polos adalah batang prismatis berpenampang
bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai
permukaan lilin.Dalam pelaksanaan konstruksinya
beton bertulang di Indonesia paling banyak terdapat
didalam perdagangan dan cara mengerjakan sangat
murah.
Batang diprofilkan
Batang yang diprofilkan adalah batang prismatic atau
punter.Yang permukaannya diberi rusuk-rusak
terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu
batang dengan rusuk antara rusuk-rusuk tidak lebih
dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Tujuan dari
pemberatan batang yang diprofilkan yaitu untuk
mendapatkan pelekatan lebih antara dan baja.
Penyimpanan Baja Tulangan :
Penyimpanan baja tulangan biasanya ditempat tertutup
atau ditempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyimpanan baja tulangan yaitu :
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
19
Baja beda ukuran dipisahkan
Ada jarak dengan lantai
CONCRETEPadang State Polytechnic
1). Baja tulangan dalam penimbunannya tidak boleh
langsung berhubungan dengan tanah.
2). Baja tulangan yang jenis dan ukuran yang berbeda
harus dipisahkan penimbunannya.
Gambar: Cara Penyimpanan Baja Tulangan
¤ Kawat pengikat
Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar
tetap pada tempatnya,tidak berubah jaraknya,dan
sesuainya dengan konstruksi yang dikehendaki.Kawat
pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan
tidak bersepuh seng.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
20
CONCRETEPadang State Polytechnic
BAB III
JOB I
MEMBUAT BETON DEKING
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal :Senin,14Januari 2013
Jam : 08.00 WIB- selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang
B. Tujuan Pelaksanaan
a. Tujuan Umum
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
21
2,5cm
5cm
5cm
CONCRETEPadang State Polytechnic
Agar mahasiswa dapat membuat beton deking untuk
pekerjaan beton.
b.Tujuan Khusus :
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan
pembuatan beton deking.
2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang
dipakai secara benar,sesuai dengan fungsinya.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari beton
deking.
C. Dasar Teori
Beton deking merupakan sebuah balok beton kecil
dengan/tanpa kawat yang berfungsi sebagai pengatur jarak
agar penutup (selimut beton).Tebal beton deking disesuaikan
dengan tebal selimut beton rencana karena selimut beton
bertujuan untuk:
melindungi tulangan teroksidasi karena pengaruh dari
luar,seperti air hujan,gas/uapagresif,lingkungan dan
sebagainya yang dapat membentuk karat.
Melindungi tulangan terhadap kebakaran.
Tebal penutup (selimut) beton perlu diperhatikan apabila
terlalu tipis atau kurang rapatdapat menyebabkan tulangan
akan berkarat sehingga akan melemahkan tulangan,selain itu
beton dapat mengelupas.Dan apabila terlalu tebal juga tidak
baik karena bahaya peretakan makin besar.
Berikut dimensi beton deking seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
22
A
A
Balok
Beton deking
Beton deking
Ikatan kawat
kawat pengikat
CONCRETEPadang State Polytechnic
Gambar I.1 Dimensi beton deking (5x5x2,5) cm2 pada umumnya.
Penempatan beton deking khususnya di bagian bawah tulangan, seperti yang terlihat pada gambar I.2 di bawah ini.
(a)
(b)
Gambar I.2 (a)Penempatan beton deking pada konstruksi balok tampak memanjang.(b)Potongan melintang A-A, menunjukan beton deking sebagai penyangga dan pembentuk selimut beton.
Beton deking disertai dengan kawat pengikat untuk mengikatkannya pada tulangan beton seperti yang terlihat pada gambar I.3 di bawah ini.
(a) (b)
Gambar I.3 (a)bentuk pemasangan kawat pada beton deking (b)bentuk ikatan pada tulangan.
Umumnya standar ketebalan selimut beton adalah sebagai
berikut:
Untuk plat tebalnya 1,5 cm
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
23
CONCRETEPadang State Polytechnic
Untuk dinding tebalnya 2 cm
Untuk balok tebalnya 2,5 cm
Untuk kolom tebalnya 3 cm
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Sekop - Gunting kawat
- Pacul - Rol meter
- Kayu pemadat - Ember
- Palu - Scraper
- Ruskam
2. Bahan
- Semen
- Pasir
- Air
- Plastik/kertas semen
- Kawat pengikat Ø 1 mm panjang 20-25 cm
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja
dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran
pada pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja lengkap.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
24
CONCRETEPadang State Polytechnic
F. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Buat bekesting dengan ukuran 60 x 60 cm dan beri tanda
pada bekesting sesuai ukuran beton deking.
3. Letakkan bekesting diatas plastic/kertas semen.
4. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran yang
sudah ditentukan dan bentuk kawat tersebut dengan
memutir kedua ujung kawat.
5. Aduk bahan hingga merata pencampurannya.
6. Sebelum adukan dituang kedalam bekesting,terlebih
dahulu bekesting diolesi oli.
7. Tuangkan adukan kedalam bekesting dan padatkan
8. Ratakan permukaan beton
9. Biarkan beberapa menit hingga genangan air
dipermukaan adukan menjadi sedikit.
10. Masukkan kawat kedalam adukan (± ¾ tebal beton
deking).
11. Rawat benda uji hingga genangan air tidak tampak diatas
permukaan adukan.
12. Potong adukan berdasarkan tanda yang sudah diberi
sebelumnya.
13. Biarkan adukan mengeras(± 1 hari).
14. Buka bekesting dan pisahkan beton deking tersebut.
Petunjuk :
Beton Deking yang akan di buat,mempunyai ukuran
penampang :
5 x 5 cm dan ketebalan 2,5 cm.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
26
CONCRETEPadang State Polytechnic
JOB II
MEMBUAT PLAT KEBUN
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Selasa / 15Januari 2013
Jam : 08.00 WIB – selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang
B. Tujuan Pelaksanaan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat membuat plat kebun.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur
pelaksanaan membuat plat kebun.
2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan
baik dan sesuai dengan fungsinya.
3. Agar mahasiswa dapat mengaduk beton secara manual.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
27
tulangan pokok
tulangan bagi
CONCRETEPadang State Polytechnic
4. Agar mahasiswa dapat membuat jaringan tulangan
sederhana.
C. Dasar Teori
Pembuatan pelat kebun merupakan sebuah pelat beton
ukuran kecil dengan jaringan tulangan sederhana.Mutu beton
dari pelat kebun dapat dibuat setara campuran beton 1 : 2 : 3
(1 pc : 2pasir : 3 kerikil) dan air secukupnya.Pelat kebun dapat
berfungsi sebagai trotoar.Bentuknya yang kecil dapat
dijadikan sebagai pijakan untuk jalan kaki di taman atau
kebun.Adakalanya pelat kebun juga dipakai sebagai alas
untuk dudukan mesin atau benda berat.
Fungsi dari pelat kebun adalah :
Sebagai jembatan pendek untuk penyeberangan
Penutup saluran drainase
Untuk pembuatan tangga jepit
Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking
yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor.
Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking
yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor
Bentuk tulangan plat kebun dapat dilihat pada gambar I.1 di
bawah ini.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
28
Cetakan
selimut beton
bagian bawah diberi sokongan
CONCRETEPadang State Polytechnic
a. Tampak atas b. Proyeksi miring
Gambar I.1 Bentuk susunan tulangan plat kebun.
Dari gambar I.1 dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis
tulangan yaitu tulangan pokok dan tulangan bagi yang secara
umum memiliki diameter yang berbeda, tulangan pokok
memiliki diameter lebih besar dari tulangan bagi atau
minimal berdiameter sama.
Bentuk susunan tulangan pada gambar di atas, pada
ujungnya harus memiliki jarak terhadap cetakannya
(dikurangi dengan selimut beton) seperti pada gambar di
bawah ini.
a. tampak atas b. tampak samping
Gambar I.2 Penulangan plat kebun.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
pembuatan plat kebun, antara lain:
1. Meletakkan cetakan di tempat yang datar dan dialas
dengan plastik saat penuangan adukan beton.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
29
CONCRETEPadang State Polytechnic
2. Mengetarkan adukan setelah dituangkan ke dalam cetakan.
Hal ini bertujuan agar adukan dapat mengisi seluruh bagian
cetakan secara merata.
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Palu / martil - Sendok spesi
- Sekop - Jidar
- Ember - Kayu pemadat
- Kakak tua - Sapu lidi
- Pacul - Ruskam
- Pemotong tulangan - siku-siku
- Meteran - Landasan besi
pembengkok
- Gergaji
2. Bahan
- Semen
- Pasir
- Kerikil
- Air
- Papan
- Kertas semen/Plastik
- Baja tulangan Ø 10 mm
- Beton deking
- Kawat pengikat (bendrat) Ø 1 mm panjang 35 cm
- Paku
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
30
CONCRETEPadang State Polytechnic
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja
dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran
pada pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja lengkap
F. Langkah Kerja
1. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.
2. Periksa keadaan dan ukuran bekesting serta beri tanda
bekesting sesuai dengan ukuran beton deking.
3. Letakkan bekesting diatas kertas semen/plastik.
4. Buatlah jaringan tulangan sederhana menurut gambar.
5. Letakkan jaringan tulangan pada bekesting dan ikatan
beton deking dibagian bawah jaringan tulangan.
6. Takarlah bahan yang akan digunakan dengan
perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR.
7. Aduk beton hingga merata (homogen) pencampuran
bahannya,dapat dilihat dari warna adukan yang sama.
8. Sebelum adukan dituangkan kedalam bekesting,terlebih
dahulu bekesting diolesi oli.
9. Tuangkan adukan beton kedalam bekesting dan padatkan.
10. Ratakan permukaan beton dengan jidar,kemudian
baru diratakan dengan ruskam.
11. Setelah agak kering, sapu permukaan beton
menggunakan sapu lidi diatas permukaan beton.
12. Bekesting dapat dibongkar setelah pengecoran
berumur 36 jam.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
32
CONCRETEPadang State Polytechnic
H. Perhitungan Bahan
Adukan Beton
Volume = 0.50 x 0.70 x 0.07 = 0.0245 m3 x 11 buah =
0,2695 m3
Diminta : Kebutuhan bahan adukan untuk 11 plat
tearsebut
Penyelesaian :
Untuk membuat 1 m3 adukan dengan perbandingan 1 : 2 :
3, maka :
a. Semen = 1 / 6 x 0,2695 m3 = 0,045 m3
b. Pasir = 2 / 6 x 0,2695 m3 = 0,090 m3
c. Kerikil = 3 / 6 x 0,2695 m3 = 0,135 m3
d. Air = 0,50 x 0,015 m3 = 0,008 m3
Kebutuhan semen =1250 x 0 ,045
50=1 ,125 sack
Volume tong =0 ,15 x 0 ,30 x 0 ,45=0 ,02025m3
Kebutuhan pasir = 0 ,09
0 ,02025=4 ,44 t ong
Kebutuhan kerikil = 0 ,135
0 ,02025=6 ,67 t ong
Tulangan
Selimut beton 2,5 cm, d = 10 mm
Arah y
Tulangan yang dibutuhkan :
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
33
CONCRETEPadang State Polytechnic
L = (50 – (5 x 2)) + (5d x 2) = 50 cm
Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm
Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm
Arah x
Tulangan yang dibutuhkan :
L = (50 – (5 x 2)) + (5d x 2) = 50 cm
Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm
Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm
Jadi, panjang seluruh besi yang dibutuhkan
= 750 + 750 = 1500 / 1200 = 1,25 batang ~ 2 batang.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
34
CONCRETEPadang State Polytechnic
JOBIII
MEMBUAT KAIT DAN BENGKOKKAN
PADA TULANGAN
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu / 16Januari 2013
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik
Negeri Padang
B. Tujan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat membuat kait dan membengkokkan
tulangan.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur
pelaksanaan membuat kait dan membengkokkan
tulangan.
b. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan
benar dan sesuai fungsinya.
c. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan
tulangan.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
35
CONCRETEPadang State Polytechnic
C. Dasar Teori
Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan
akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai
kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,oleh karena
besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima
gaya tekan.
Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton
bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos
Batang polos adalah batang prismatik berpenampang
bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai
permukaan lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di
Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja
bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara
mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis
tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm.
b. Batang diprofilkan
Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir
yang permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak
lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk –
rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.
Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah
pekerjaanya adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar pembengkokkan
2. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-
bagian karat yang lepas
3. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan
pada daftar pembengkokkan
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
36
CONCRETEPadang State Polytechnic
Syarat-syarat pembengkokkan tulangan
1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan
dengan cara yang merusak tulangan.
2. Batang tulangan yang diprofilkan,setelah bengkok
dan diluruskan kembali tidak boleh bengkok lagi dalam jarat
60 cm dari bengkokkan sebelum.
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam
beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan
dilapangan,kecuali apabila ditentukan didalam gambar-
gambar rencana atau disetujui oleh perencana.
4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan
harus dilakukan dalam keadaan dingin,kecuali apabila
pemanasan diizinkan perencana.
5. Apabila pemanasan diizinkan,batang tulangan dari
baja lunak(polos atau diprofilkan)dapat dipanaskan sampai
kelihatan merah padam,tetapi tidak boleh mencapai suhu
lebih dari 850º C.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang
mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata
mengalami pemanasan diatas 100º C yang bukan pada
waktu dilas,maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai
kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang
tidak mengalami pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh
dipanaskan,kecuali apabila diizinkan oleh perencana.
8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan
pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram
dengan air.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
37
CONCRETEPadang State Polytechnic
9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh
dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengenal)
batang setiap bagian dari bengkokkan.
>5d
2 ½ d >5d
>5d
Baja Polos Baja Deform
>4d >4d
2 ½ d
>5d
Baja Polos
Baja Deform
>5d
>5d
>5d
Baja Polos Baja Deform
Gambar 2.3.Bentuk – bentuk kait
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
38
CONCRETEPadang State Polytechnic
Adapun syarat kait tulangan adalah sebagai berikut:
1. Kait harus berupa kali penuh.
2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang
melingkari batang-batang sudut dan mempunyai bagian
lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan minimal 5
cm.
3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern
sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp.
D. Peralatan dan Bahan
a. Peralatan
1. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)
2. Rol meter
3. Besi pembengkok tulangan
4. Kakak tua
5. Meja pembengkok
6. Landasan besi pembengkok
b. Bahan-bahan
- Besi tulangan Ø 8 mm
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah
kerja dengan teratur atau sesuai dengan petunjuk
instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran
pada pekerjaan.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
39
CONCRETEPadang State Polytechnic
4. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan
digunakan.
2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah
ditentukan.
3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah
ditentukan.
4. Bentuklah batang baja tulangan dengan
membengkokkannya menurut gambar pada gambar kerja.
G. Perhitungan Bahan
Sengkang 10 x 15 cm, d = 6 mm
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
40
CONCRETEPadang State Polytechnic
15
10
L = 2 ( 15 + 10 ) + ( 2 x 2 ) = 54 cm
Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;
54 x 50 buah = 2700 cm
1 batang = 12 m
Maka, besi yang dibutuhkan :
27001200
=2 ,25batang
Sengkang 8 x 8 cm, d = 8 mm
8
8
L = (8 – 4 ½ d) x 4 + (2 x 5d) + (1/4.π.d) x 4
= 37,10 cm
Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;
37,10 x 50 buah = 1855 cm
1 batang = 12 m
Maka, besi yang dibutuhkan :
18551200
=1 ,55batang ~ 2 batang
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
41
CONCRETEPadang State Polytechnic
Sengkang 8 x 12 cm, d = 8 mm
12
8
L = (8 – 4 ½ d) x 2 + (12 – 4 ½ d) x 2 + (2 x 5d) + (1/4 .π.d) x 4
= 44,11 cm
Untuk 25 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ;
44,11 x 25 buah = 1102,75 cm
1 batang = 12 m
Maka, besi yang dibutuhkan :
2205 ,51200
=0 ,92batang ~ 1
batang
Jadi kebutuhan besi Ø8 mm adalah 3 batang.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
42
CONCRETEPadang State Polytechnic
JOB IV
MEMOTONG,MEMBENGKOKKAN,DAN MERANGKAI
TULANGAN UNTUK KOLOM
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu , 16Januari 2013
Jam : 08.00 WIB - selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang
B. Tujuan Pelaksanaan
a. Tujuan Pelaksanaan
Agar mahasiswa dapat memotong,membengkokkan,dan
merangkai tulangan untuk sloof dan kolom.
b. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan
memotong,membengkokkan,dan merangakai tulangan
untuk sloof dan kolom.
2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang
digunakan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya.
3. Agar mahasiswa dapat membuat kait dan bengkokkan
tulangan dengan benar.
4. Agar mahasiswa dapat menyetel tulangan sloof dan
kolom.
C. Dasar Teori
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
43
CONCRETEPadang State Polytechnic
Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan
akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai
kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,oleh karena
besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima
gaya tekan.
Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton
bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos
Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat
persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai permukaan
lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di
Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja
bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara
mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis
tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm.
b. Batang diprofilkan
Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang
permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau
miring terhadap sumbu batang dengan rusuk –rusuk tidak
lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.
Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah pekerjaanya
adalah sebagai berikut:
1.Membuat daftar pembengkokkan.
2.Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian
karat yang lepas.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
44
CONCRETEPadang State Polytechnic
3.Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada
daftar pembengkokkan.
Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan
harus dilakukan seakurat mungkin sesuai dengan gambar
rencanaagar sebelum dan sesaat pengecorantulangan tidak
bergeser.
Penganyaman tulangan sloof didalam bekesting umumnya
dikerjakan sebagai berikut:
Sengkang diletakkan tegak pada ujung sloof didalam
bekesting.
Letakkan batang-batang diatas tiga blok beton kecil
yang terletak diatas papan bekesting bagian bawah.
Tandai dengan kapur tulis jarak-jarak sengkang pada
sebuah batang sudut bawah dan bagikan sengkang-
sengakang dari ujung ke pertengahan.
Sengkang tengah ditumpukan diatas kelos
perletakkan.Sengkang tengah diikatkan dengan batang
sudut bawah dengan ikatan yang kuat.
Selanjutnya hubungkan bagian-bagian batang disudut atas
dan ikat sekerasnya.
Lakukan untuk sengakang-sengkangyang bersebelahan
seperti sebelumnya.
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Alat pemotong tulangan
- Rol meter
- Besi pembengkok tulangan
- Landasan besi pembengkok
- Siku
2. Bahan
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
45
CONCRETEPadang State Polytechnic
- Besi tulangan ukuranØ 8,Ø10,
- Kawat pengikat tulangan
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan.
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja
dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran
pada pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya.
5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang
akan digunakan.
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan.
3. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan
menurut gambar pada gambar kerja.
4. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi
horizontal (pada penyangga tulangan).
5. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut.
6. Beri tanda pada tulangan utama tersebutsebagai
perletakkan sengkang.
7. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya.
8. Ikat sengkang pada tulangan utama.
9. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan,maka
dilanjutkan dengan yang lainnya.Kemudian kedua jaringan
tulangan tersebut saling dihubungkan dengan tulangan
stek (tulangan yang berbentuk sudut 90º)
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
46
CONCRETEPadang State Polytechnic
G.Gambar Kerja
H. Pengolahan Data
= 15 cm
Diketahui : Panjang Tulangan kolom = 3 m
Ukuran begel = 20 x 20 cm
Jarak antar begel = 15 cm
Ø besi untuk begel = Ø8
Ø besi untuk tulangan pokok = Ø10
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
3 m
47
CONCRETEPadang State Polytechnic
Ditanya : Banyak besi yang diperlukan ?
Kebutuhan banyak begel dalam 1 kolom =300
15=20buah
Panjang unt 1 begel = (4 x 20) + (5 x d) = 90 cm
Panjang besi Ø8 untuk begel dalam 1 kolom = 90 x 20 =
18 m
Panjang besi Ø10 untuk 1 kolom = 3 x 4 = 12 m
JOB V
PENGECORAN KOLOM
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Kamis / 17Januari 2013
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
48
CONCRETEPadang State Polytechnic
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat membuat kolom beton dengan baik
dan benar.
2. Tujuan Khusus
1.Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan
membuat kolom.
2.Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan
baik dan sesuai fungsinya
3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan
nantinya.
C. Dasar Teori
Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial
terfaktor yang bekerja padasemua lantai atau atap dan
momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada
satubentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau.
Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum
dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan.
Kolom biasanya berbentuk empat persegi panjang atau empat
sama sisi.
Kolom terbagi atas 2 macam, yaitu :
1. Kolom struktur
Kolom utama penahan beban yang mana dalam
pelaksanaannya kolom struktur dibuat terlebih dahulu baru
dipasang dinding.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
49
CONCRETEPadang State Polytechnic
2. Kolom praktis
Kolom yang digunakan sebagai pengaku dinding, yang
mana dalam pelaksanaannya kolom praktis dibuat setelah
dinding dipasangan sehingga pada saat pengerjaan hanya
disisakan bagian untuk kolom praktis dan baru dicor
( minimal besi Ø 8 mm )
Secara umum sebelum pekerjaan pengecoran
dilakukan ,checklist sebagai berikut :
a) Apakah tulangan telah selesai
b) Apakah bekesting /cetaka telah di beri oli
c) Kecukupan adanya perancah,tangga dan papan
untuk dijalani
d) Cukup personil/tenaga kerja
e) Ketersediaan bahan untuk pengecoran
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
- Cangkul
- Sekop
- Alat slump test
- Ember
- Palu
- Molen
- Keranjang
- Gerobak
- Sendok spesi
2. Bahan – bahan
- Semen
- Pasir
- Kerikil
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
50
CONCRETEPadang State Polytechnic
- Oli
- Air
E. Keselamatan Kerja
1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan
teratur apabila belum diperlukan
2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah
kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran
pada pekerjaan.
4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya
5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
F. Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang,berat)
yang akan digunakan
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan
digunakan
3. Periksa kedudukan bekesting kolom
4. Hidupkan molen(alat pengaduk beton)
5.Masukkan air kedalam molen dan steh itu pasir serta
semen,lalu masukan kerikil, aduk hingga rata.
6.Masukan adukan beton kedalam cetakan,dan tusuk-tusuk
dengan menggunakan besi tulangan.
7.Periksa bekesting seteh pengecoran dilakukan.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
51
CONCRETEPadang State Polytechnic
G. Gambar Kerja
Gambar. Bekisting Kolom dan Kolom yang sudah dicor
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
52
CONCRETEPadang State Polytechnic
Gambar. Tampak atas dan tampak depan Bekisting Kolom
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
54
CONCRETEPadang State Polytechnic
H. Perhitungan Bahan
Perhitungan jumlah pemakaian bahan pada pengecoran 4
buah kolom dengan ukuran sepeti gambar kerja.
Volume 1 buah kolom = 3,66 x 0,25 x 0,25 = 0,23 m
Analisis
1 m³ campuran 1 : 2 : 3 ------ volume object 0,23 m³
6,8 zak semen x 0,23 = 1,56 zak semen
0,54 m³ pasir x 0,23 = 0,12 m³ pasir
0,82 kerikil x 0,23 = 0,18 m³ kerikil
Volume ember
Ket : L = ᵑr²
t = 18 cm ᵑ = 3,14
D2 = 16,5 cm
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
D1 = 23 cm
55
CONCRETEPadang State Polytechnic
V = 3,14 (11,5)² + 3,14 (8,25) x 18
2
V = 415,265 + 213,716 x 18 = 5660,83 cm³
2
V = 5660,83 cm³ = 0,0056 = 0,006 m³
Kebutuhan dalam ember :
Semen = 1,56 zak
Pasir = 0,12 m³ = 20 ember
0,006 m³
Kerikil = 0,18 m³ = 30 ember
0,006 m³
Air = 0,158 m³ x 0,23 = 6,05 = 7 ember
0,006
Keterangan :
Jadi untuk membuat 1 buah kolom di butuhkan
Semen = 1,56 zak
Pasir = 20 ember
Kerikil = 30 ember
Air = 7 ember / secukupnya
Nb : dikalikan 4 untuk pengecoran 4 buah kolom dengan ukuran
sama.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
56
CONCRETEPadang State Polytechnic
JOB VI
MEMBUATAN TULANGAN PADA BALOK
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Kamis / 17 Januari 2013
Jam : 08.00 WIB – Selesai
Tempat : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri
Padang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
57
q
M
CONCRETEPadang State Polytechnic
Dapat merancang dan membuat tulangan balok dengan
baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan
dengan baik dan benar serta sesuai dengan
fungsinya.
b. Dapat menentukan jumlah kebutuhan bahan
untuk membuat tulangan balok.
c. Dapat menentukan kapasitas tulangan dalam
menahan beban.
C. Dasar Teori
Balok adalah beton struktural yang posisinya horizontal
dalam sebuah konstruksi yang bertumpu pada kolom.
Balok sangat lemah terhadap gaya tarik. Pada umumnya
balok lebih dominan memikul beban momen yaitu momen
tarik dan tekan.
Gambar I.1 Momen yang terjadi pada balok sederhana.
Pada gambar I.1 dapat dilihat bahwa terjadi momen yang
ditimbulkan oleh berat sendiri balok (beban merata).Hal
ini mengakibatkan terjadinya pelendutan pada balok yang
menekan serat atas balok dan menarik serat bawah
balok.
Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan
akan menghasilkan keunggulan, dimana beton
mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
58
CONCRETEPadang State Polytechnic
oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah
tekan menerima gaya tekan.
Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi
beton bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos
Batang polos adalah batang prismatik
berpenampang bulat persegi, lonjong, dan lain-lain yang
mempunyai permukaan lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di
Indonesia, paling banyak digunakan bentuk bulat, karena
baja bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan
cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai
ukuran garis
tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm.
b. Batang diprofilkan
Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau
dipuntir yang permukaannya diberi rusuk-rusuk
terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu
batang dengan rusuk –rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis
tengah pengenalnya.
Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah
pekerjaanya adalah sebagai berikut:
4. Membuat daftar pembengkokkan
5. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-
bagian karat yang lepas
6. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan
pada daftar pembengkokkan
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
59
CONCRETEPadang State Polytechnic
Syarat-syarat pembengkokkan tulangan
1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau
diluruskan dengan cara yang merusak tulangan.
2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah bengkok
dan diluruskan kembali tidak boleh bengkok lagi
dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum.
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam
beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan
dilapangan, kecuali apabila ditentukan didalam
gambar-gambar rencana atau disetujui oleh
perencana.
4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan
harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali
apabila pemanasan diizinkan perencana.
5. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari
baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan
sampai kelihatan merah padam, tetapi tidak boleh
mencapai suhu lebih dari 850º C.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang
mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan
ternyata mengalami pemanasan diatas 100º C yang
bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitungan-
perhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil
kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami
pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh
dipanaskan, kecuali apabila diizinkan oleh
perencana.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
60
1
2
A
A
CONCRETEPadang State Polytechnic
8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan
pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan
disiram dengan air.
9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh
dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter
pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.
Perencanaan tulangan pada balok sangat tergantung
pada momen atau gaya yang dipikul balok tersebut. Ada
dua jenis gaya yang berpengaruh terhadap balok, yaitu:
a. Gaya lintang atau geser dipikul oleh tulangan
geser (begel)
b. Momen dipikul tulangan tarik atau tekan
(a) (b)
Gambar I.2 (a) susunan tulangan pada balok (b) Potongan
melintang (A-A).
Pada tulangan balok, terdapat pembengkokan atau kait di
ujung tulangan, berikut syarat atau ketentuan kait
tulangan yaitu:
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
61
CONCRETEPadang State Polytechnic
1. Kait harus berupa kali penuh.
2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring
yang melingkari batang-batang sudut dan
mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali
diameter batang dengan minimal 5 cm.
3. Bengkokkan harus mempunyai diameter
intern sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp.
D. Peralatan dan Bahan
a. Peralatan
- Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)
- Rol meter
- Besi pembengkok tulangan
- Kakak tua (geget)
- Meja pembengkok
- Landasan besi pembengkok
b. Bahan-bahan
- Besi tulangan Ø 12 mm
- Besi tulangan Ø 10 mm
- Kawat
E. Keselamatan Kerja
a. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan
dengan baik dan teratur apabila belum
diperlukan.
b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-
langkah kerja dengan teratur atau sesuai
dengan petunjuk instruktur.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
62
CONCRETEPadang State Polytechnic
c. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan
perhatian/pikiran pada pekerjaan.
d. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.
e. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Prosedur Pelaksanaan
a. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran)
yang akan digunakan.
b. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang
telah ditentukan.
c. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang
telah ditentukan, yaitu terdapat 4 buah batang lurus
dan satu batang yang dibengkokkan yang digunakan
untuk batang pada kolom.
d. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak
pembengkokan adalah pada batas antara daerah
tumpuan dan daerah lapangan dengan besar
pembengkokan 45o.
e. Buat begel dengan cara dibengkokkan sebanyak 49
buah. Ukuran 21 x 25 cm.
f. Letakkan batang yang panjang diatas tumpuan,
pasang begel dengan jarak 15 cm pada daerah
lapangan dan jarak 10 cm pada daerah tumpuan.
G. Gambar Kerja
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
63
25
30
162,5cm 162,5cm205cm
Ø8 - 100 -- Ø8 - 100 --Ø8 - 150 --
CONCRETEPadang State Polytechnic
BAB IV
H. Pengolahan Data
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
64
CONCRETEPadang State Polytechnic
Dimensi balok = 30 x 25 (cm)
Dimensi kolom = 25 x 25 (cm)
Jarak antara as kolom = 410 cm
a. Tulangan balok
Panjang balok = 405 + (62,5 x 2) = 535 cm
Diameter tulangan (d) = 12 mm
Panjang tulangan pokok (lurus panjang) = 530 + (5d x
2) – (2,5 x 2) = 535 cm
Panjang tulangan geser (bengkok) = 565 cm
Panjang untuk 2 buah balok = [(535 x 4) + (565)] x 2
= 54,1 m
b. Begel
Ukuran begel = 25 x 22 (cm)
Diameter tulangan (d) = 8 mm
Jumlah begel untuk 1 balok =
Daerah lapangan = 205/15 + 1 = 15 buah
Daerah tumpuan = 325/10 + 1 = 34 buah
Jumlah = 49 buah
Panjang 1 begel = (22 x 2) + (25 x 2) + 10 = 104 cm
Panjang begel untuk 2 buah balok = 104 x 49 x 2 =
101,92 m
Kebutuhan bahan
Besi diameter 12 = 54,1 / 12 = 5 batang
Besi diameter 8 = 101,92 / 12 = 8 batang
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
65
CONCRETEPadang State Polytechnic
JOB VII
MEMBUATAN TULANGAN PLAT LANTAI
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : jumat/ 26Januari 2013.
Waktu : 08.00 – selesai.
Lokasi : Bengkel Sipil Politeknik Negri
Padang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menghitung kebutuhan bahan dan merangkai
tulangan pada plat beton.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan
merangkai tulangan balok.
b. Dapat menggunakan peralatan dengan baik
dan sesuai dengan fungsinya.
c. Dapat memasang tulangan plat pada bekisting.
C. Dasar Teori
Plat lantai adalah konstruksi struktural dari sebuah
bangunan yang bertumpu pada balok sebagai
perletakannya. Plat lantai dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu:
1. Plat satu arah
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
66
2m
4m
4/2 = 2m
CONCRETEPadang State Polytechnic
Yaitu plat yang mempunyai tulangan pokok hanya pada
satu arah dan apabila terletak hanya pada dua tumpuan
(panjang panel plat/ lebar panel plat >1).
a.
b.
Gambar I.1 Contoh plat lantai satu arah (a) tampak
atas (b) tampak samping.
2. Plat lantai dua arah
Yaitu plat lantai yang memiliki tulangan pokok dua arah
serta dikelilingi oleh tumpuan atau perletakan (panjang/
lebar ≤ 1)
Gambar I.2 Contoh plat lantai dua arah.
Prinsip tulangan pada plat lantai hampir sama
dengan balok hanya saja pada plat tidak memiliki
tulangan geser (begel). Pada plat lantai juga memiliki
daerah tumpuan dan daerah lapangan. Daerah tumpuan
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
67
½ L
1/4 L
1/4 L
1/4 L1/4 L ½ L
Tumpuan
Lapangan
CONCRETEPadang State Polytechnic
diambil dari ¼ dari panjang atau lebar panel plat
sementara daerah lapangan diambil dari ½ panjang atau
lebar panel plat.
D. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
a. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter)
b. Rol meter
c. Besi pembengkok tulangan
d. Kakak tua (geget)
e. Meja pembengkok
f. Landasan besi pembengkok
2. Bahan-bahan
a. Besi tulangan Ø 8 mm
b. Kawat
E. Keselamatan Kerja
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
68
CONCRETEPadang State Polytechnic
f. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan
dengan baik dan teratur apabila belum
diperlukan.
g. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-
langkah kerja dengan teratur atau sesuai
dengan petunjuk instruktur.
h. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan
perhatian/pikiran pada pekerjaan.
i. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.
j. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Prosedur Pelaksanaan
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran)
yang akan digunakan.
2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang
telah ditentukan.
3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang
telah ditentukan, yaitu terdapat 3 macam bentuk
tulangan yaitu tulangan lurus panjang, lurus pendek
dan panjang yang dibengkokkan.
4. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak
pembengkokan adalah pada batas antara daerah
tumpuan dan daerah lapangan dengan besar
pembengkokan 45o.
5. Pemasangan langsung dilakukan diatas bekisting
plat lantai yang sudah dipasang tulangan baloknya.
6. Cara pemasangan dapat dilihat pada gambar kerja.
G. Pengolahan Data
Panjang tulangan (arah x)
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
69
CONCRETEPadang State Polytechnic
a. Pendek = (60,5 + 104,25 + 10) =
174,75 cm
b. Panjang (bawah) = (538 – 5 + 10) =
543 cm
c. Panjang (atas) = (538 – 5 + 10) =
543 cm
d. = [202 + (9,2 x 2) + (161,5 x 2) ] – 5 + 10
= 548,4 cm
Banyak tulangan
a. Pendek (jarak 20) = [ (204/20) x 2 ]
+ 2 = 24 buah
b. Panjang (bawah jarak 20) = (532,5/20)
+ 1 =28 buah
c. Panjang (atas jarak 10) = (328,5/10)
+ 1 = 34 buah
d. = (204/20) + 1 = 11 buah
Kebutuhan bahan
a. Pendek = 1,7475 x 24 = 41,94 / 12 =
4 batang
b. Panjang (bawah) = 5,43 m x 28 bh
( 1 batang besi = 12 m sehingga untuk 1
batang didapat 2 batang panjang) = 14 batang
c. Panjang (atas) = 5,43 m x 34 bh (1
batang besi = 12 m sehingga
untuk 1 batang didapat 2 batang panjang)
= 17 batang
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
70
60,5cm
104,25cm
208,5cm
104,25cm
60,5cm
538cm
CONCRETEPadang State Polytechnic
d. = 5,484 m x 11 buah (1 batang
besi = 12 m sehingga untuk 1
batang didapat 2 batang panjang) = 6 batang
Jadi jumlah tulangan yang diperlukan yaitu
tulangan ø 8 sebanyak 41 batang.
H. Gambar Kerja
a.
b. Potongan melintang
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
71
10cm
20cm
20cm
20cm10cm
CONCRETEPadang State Polytechnic
c. Tinjauan 1m daerah tumpuan
d. Tinjauan 1m lapangan
e. Perspektif
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
72
CONCRETEPadang State Polytechnic
BAB IV
P E N U T U P
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktek kerja beton, maka mahasiswa
dapat :
1. Membuat begel dan merangkainya untuk balok dan
kolom sesuai dengan jarak yang telah ditetapkan.
2. Membuat dak beton yang digunakan untuk selimut
beton pada permbuatan kolom, balok, dan plat.
3. Membuat plat kebun dengan tulangan sederhana.
4. Membuat acuan dan mendirikan bekisting kolom
dengan kedudukan tegak, kokoh dan kuat.
5. Membuat acuan dan perancah balok lantai yang di
rangkaikan dengan kolom – kolom penyangganya.
4.2 Saran
ALFIN REMON1101022020II A REGULER
73
CONCRETEPadang State Polytechnic
1. Dalam pembuatan campuranbeton sesuaidengan
prosedur yang benar, maka akan menghasilkan beton
yang baik dan rata permukaannya.
2. Perhatikan keselamatan kerja berikut ini, antara lain :
Tempatkan alat – alat kerja pada tempatnya.
Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja
dan helm.
Konsentrasi pada waktu kerja.
Tempatkan bahan – bahan sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan
berlangsung.
Ikuti petunjuk instruktur.
Persiapkan bahan – bahan dan alat – alat yang
dibutuhkan.
Gunakan waktu seefektif mungkin.
ALFIN REMON1101022020II A REGULER