laporan kkn akhir

Upload: arsyl-cobes

Post on 04-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

contoh laporan kkn

TRANSCRIPT

15

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDesa Mayang merupakan salah satu desa yang berada di Kabupten Jember dengan pesona dan potensi khas. Desa ini terletak tepat setelah kecamatan pakusari dan berbatasan langsung dengan Desa Tegalwaru di sebelah timur, Desa Seputih di sebelah selatan, dan desa Mrawan di sebelah barat. Desa mayang memiliki luas wilayah 554414 hektar (Profil Desa ; 2014), Desa ini memliki 3 dusun yang masing masing terkonsentarsi pada luas dan mata pencaharian penduduk yang berbeda. Sesuai dengan fokus kegiatan pemberdayaan posdaya ekonomi kreatif di Desa Mayang, kelompok 37 A Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember yang bertempat di Desa Mayang memilih dusun Tegalgusi sebagai lokasi pusat posdaya dengan penyebaran beberapa bidang kerja di Dusun Klayu dan Dusun Krajan. Hal ini di dasari oleh adanya bukti otentik yang menyatakan bahwa posdaya peternak bebek petelur terletak di dusun tegalgusi dengan anggota saat ini berjumlah 12 orang. Di samping itu ketua masing masing bidang pemberdayaan seperti bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang lingkungan , dan bidang kesehatan juga telah terbentuk, jadi dapat dikatakan bahwa posdaya ini telah memiliki susunan organisasi yang lengkap.Dusun Tegalgusi memiliki potensi kewirausahaan yang mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga di dusun Tegalgusi. Potensi kewirausahaan di Dusun Tegalgusi adalah peternakan bebek petelur yang sesuai dengan kondisi lingkungan persawahan guna menunjang pemeliharaan bebek petelur. Dusun Tegalgusi juga memiliki komposisi penduduk pra sejahtera terbanyak di banding 2 Dusun lainnya. Hal ini dapat diamati dari mata pencaharian utama penduduk yang mayoritas adalah buruh tani, namun dalam kesehariannya, masyarakat juga beternak bebek sebagai mata pencaharian tambahan. Terdapat 12 kepala keluarga yang menjadi peternak bebek petelur dengan kisaran kepemilikan bebek sejumlah 50 sampai 800 ekor bebek petelur. Dari peternakan bebek inilah dapat dihasilkan telur yang siap untuk dijual, sehingga masyarakat mampu memanfaatkan hasil penjualan telur ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat membantu menutupi kekurangan saat masa paceklik pertanian. Sesuai panduan yang terdapat pada program Kuliah Kerja Nyata tematik posdaya, maka kelompok 37 A KKN Universitas Jember melakukan pengumpulan data terkait masalah posdaya yang sudah ada. Dari hasil pengumpulan data tersebut ternyata terdapat posdaya yang telah terbentuk, yakni posdaya GATRA. Gerakan tegalgusi sejahtera. Posdaya sendiri merupakan sebuah pos pemberdayaan keluarga yang diharapkan dapat menjadi sebuah wadah aspirasi warga dalam berbagai bidang, khususnya bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang lingkungan dan bidang kesehatan. Dari aspirasi aspirasi inilah diharapkan para anggota posdaya dapat saling mengevaluasi dan melengkapi kekurangan yang ada guna menggapai kesejahteraan bersama yang lebih mapan. Selang waktu satu tahun setelah terbentuknya posdaya di dusun tegalgusi, Kelompok 37 A menjumpai beberapa permasalahan yang ada, diantaranya kurangnya anakan unggul guna menambah kapasitas produksi baik dalam hasil telur ataupun bebek potong yang sudah cukup untuk dijual dan dipotong. Perlu diketahui bahwa di Dusun Tegalgusi ini sudah mempunyai kandang bebek lebih namun hanya di tempati bebek seadanya sehingga hasil produksi dari para peternak kurang maksimal. Untuk memaksimalkan produksi peternak diperlukan anakan yang lebih banyak dan pakan yang menunjang sehingga bisa mengatasi permasalahan yang ada di dusun Tegalgusi.Keadaan berbeda ditunjukkan oleh situasi di dusun klayu yang sangat memerlukan perhatian lebih dibidang lingkungan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada minggu pertama penerjunan mahasiswa KKN Unej gelombang satu kelompok 37 A di desa mayang, kami menjumpai 2 Musholla yang memerlukan renovasi, keinginan masyarakat untuk pemenuhan Air Bersih melalui pembangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus), dan pemusnahan rumput pada taman makam pahlawan dengan menggunakan pestisida. Pada dusun krajan, kelompok 37 A juga menemui beberapa kelemahan, diantaranya banyaknya sekolah mandiri (swasta) dengan murid yang cukup memadai namun pada kosentrasi guru sangat kurang. Dilihat dari kondisi seperti ini, maka diperlukan adanya posdaya yang mampu untuk menanggulangi permasalahan permasalahan tersebut berasaskan kekeluargaan dengan merangkup bidang pendidikan, bidang lingkungan, bidang ekonomi, dan bidang kesehatan.

1.2 PermasalahanAdapun permasalahan dari latar bekang diatas sebagai berikut :1. Bagaimana meratakan program kerja posdaya yang dapat dirasakan oleh semua masyarakat Desa Mayang?2. Bagaimana cara membentuk posdaya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberi alternatif inovasi dalam bentuk ekonomi kreatif?3. Bagaimana cara memadukan antara instansi terkait dengan warga sekitar berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat melalui pelaksanaan empat pilar posdaya?

1.3 Tujuan dan Manfaat1.3.1 Tujuan A. Tujuan UmumSetiap program yang akan dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi serta mampu melestarikan kebudayaan sekitar. Sehingga masyarkat Desa Mayang dapat menggapai kemakmuran untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.

B. Tujuan KhususAdapun tujuan khusus dari pelaksanaan program kerja posdaya Kuliah kerja Nyata ini adalah:1. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat dan atau pemerintah melalui kegiatan posdaya.2. Memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah ataupun masyarakat.3. Memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari kampus.4. Membantu masyarakat dan atau pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi melalui kegiatan praktis yang berbasis ilmu pengetahuan

1.3.2 ManfaatProposal Kuliah Kerja Nyata ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi semua pihak, diantaranya:1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah khususnya masyarakat.2. Meningkatkan kedewasaan, kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional guna memberikan sumbangsi dan solusi serta menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.3. Sebagai umpan balik pengintegrasian mahasiswa di tengah-tengah masyarakat dan pemerintah dengan berbagai permasalahan untuk menyempurnakan kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan WaktuPelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember Kelompok 37 A Gelombang I Tahun Ajaran 2014/2015 yang bekerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat bertempat di Desa Mayang, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan selama 40 hari, terhitung mulai tanggal 5 Januari 2015 sampai dengan 13 Februari 2015.

2.2 Khalayak dan SasaranKegiatan KKN ini bertujuan untuk membantu proses pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) masyarakat di Desa Mayang Kecamatan Mayang Kabupaten Jember melalui program Posdaya. Berdasarkan hasil observasi, potensi di Desa Mayang khususnya di Dusun Tegalgusi yaitu banyak masyarakat yang membudidayakan bebek petelur. Terdentifikasi sejumlah 15 kepala keluarga yang membudidayakan bebek petelur. Setiap kepala keluarga memiliki bebek petelur dari kisaran 50 ekor sampai 200 ekor.Identifikasi lapangan diketahui bahwa masyarakat Dusun Tegalgusi mayoritas menengah ke bawah. Hal ini disebabkan banyak penduduk menjual lahan pertaniannya karena biaya pengolahan lahan tidak sebanding dengan hasil panen yang didapatkan sehingga para petani enggan menggarap lahan pertaniannya sendiri. Dari kondisi seperti ini beberapa petani Dusun Tegalgusi memilih alternatif untuk membudidayakan ternak bebek petelur sebagai usaha sampingan. Hasil peternakan yang berupa telur tersebut langsung dijual ke distributor dikarenakan tuntutan hidup yang mengharuskan mereka memperoleh penghasilan dengan cara cepat. Di Dusun Tegalgusi sudah terbentuk Posdaya yang bisa mewadahi kegiatan para peternak bebek petelur. Oleh karena itu kelompok 37 A berencana meneruskan Posdaya yang dapat membantu pengembangan potensi Desa yang sudah ada dan memberikan keterampilan pada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mayang khususnya Dusun Tegalgusi. Sasaran program Posdaya KKN LPM Universitas Jember adalah seluruh warga Desa Mayang khususnya Dusun Tegalgusi yang sebagaian besar membudidayakan bebek petelur. Kelompok 37 A akan melakukan pedekatan penyuluhan, dan pelatihan untuk membekali keterampilan dalam mengolah telur bebek menjadi sesuatu yang inovatif dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

2.3 Jenis Kegiatan dan MetodeJenis kegiatan yang telah dilaksanakan di Desa Mayang Kecamatan Mayang di dasarkan atas kebutuhan, keinginan, dan kemampuan masyarakat serta mahasiswa Kuliah kerja nyata baik dari segi pendanaan ataupun dari segi ketenagakerjaaan dengan metode penyuluhan dan pelatihan dengan cara persuasif serta bantuan mandiri berupa tanaman dan anakan bebek petelur.

2.4 Kendala dan Pemecahan2.4.1 KendalaDalam pelaksanaan berbagai program Kulish Kerja Nyata di Desa Mayang yang mencakup 3 dusun yakni dusun Tegalgusi, dusun Krajan dan dusun Klayu, kelompok 37 A menemui beberapa kendala, adapun kendala tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:1. BahasaKendala di bidang bahasa sangat berpengaruh terhadap kelancaran program kerja karena bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting antara mahasiswa KKN dengan masyarakat desa untuk menyalurkan materi dan aspirasi. Mayoritas bahasa yang digunakan masyarakat setempat adalah bahasa Madura, sementara tidak semua anggota kelompok KKN dapat memahami bahasa tersebut, sehingga dalam pemahaman akan kegiatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat setempat perlu kita amati dan pahami lebih lanjut.2. Pola pikir masyarakatMasyarakat desa sebagian besar masih mempunyai pola pikir yang sederhana dan tingkat pendidikan yang relatif rendah sehingga mahasiswa harus menyesuaikan dengan tingkat pemikiran serta kemampuan dari masyarakat setempat.

3. Waktu KegiatanPelaksanaan kegiatan sebagian mempunyai kendala keterbatasan waktu karena hampir bersamaan dengan kegiatan di Desa ataupun karena kesibukan dari peserta KKN sehingga memerlukan pembagian waktu secara efektif dan efisien.4. Keterbatasan Sumber Daya ManusiaTerbatasnya jumlah mahasiswa KKN Universitas Jember di setiap Desa yang ada di Jember membuat kelompok 37 A kesulitan dalam merangkup semua program kerja yang terbagi di 3 (tiga) Dusun Desa Mayang. 5. Dana Program KerjaAnggaran dana minimum yang telah dihimpun dan dimiliki oleh mahasiswa KKN kelompok 37 A Universitas Jember dari berbagai sumber pemasukan mengakibatkan program kerja yang telah dirancang kurang berjalan dengan baik dan sesuai dengan ekspektasi kelompok.

2.4.2 Pemecahan Dari berbagai kendala yang dijelaskan di atas, kendala-kendala tersebut dapat dipecahkan sebagai berikut:1. Mahasiswa KKN berusaha menyampaikan materi dengan bahasa Indonesia agar komunikasi yang terjalin antara masyarakat Desa Mayang dengan mahasiswa kelompok 37 A KKN Universitas Jember dapat terjalin dengan baik dan berkesinambungan. 2. Memberikan program penyuluhan dan sosialisasi dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami oleh masyarakat setempat.3. Mengatur jadwal kegiatan kelompok dan individu seefektif dan seefisien mungkin sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.4. Melaksanakan program kerja dengan partisipasi penuh dari 5 (lima) mahasiswa KKN Universitas Jember dengan metode satu hari satu kegiatan program kerja.5. Partisipasi dana secara mandiri oleh masing-masing anggota kelompok 37A KKN Universitas Jember.

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN1. 2. 3. 3.1 3.2 3.3 2.5.1 Rencana BiayaNo.Jenis KegiatanRealisasi Anggaran

1.Operasional Kegiatan Kelompok

KesekretariatanRp 668.600

Sub TotalRp 668.600

2.Bidang Pendidikan

Kegiatan Penyuluhan dan SosialisasiRp 50.000,-

Sub TotalRp 50.000,-

3.Bidang Kesehatan

Kegiatan Penyuluhan dan sosialisasiRp 50.000,-

Sub TotalRp 50.000,-

4.Bidang Lingkungan

Kegiatan Penyuluhan dan sosialisasiRp 200.000,-

Sub TotalRp 150.000,-

5.Bidang Ekonomi

Kegiatan Penyuluhan dan sosialisasiRp 50.000,-

Sub TotalRp 50.000,-

JumlahRp 600.000,-

2.5.2 Rencana Biaya KegiatanNo.NamaAnggaran Biaya

I.Kesekretariatan

1Paku,kawat,lampu,kabel,so klin lantaiRp.41.500,-

2.CD+DVDRp.10.500,-

3.Cindera mataRp. 40.000,-

4.Banner poskoRp.35.000,-

5.Amplop Rp. 2.500,-

6.Stop map 2 buah @Rp. 500,00Rp. 1.000,-

7.Jilid proposal dan LPJ Rp. 50.000,-

8.Fotocopy jilid ATKRp. 10.300,-

II.Bidang Lingkungan

1.Pembelian bibit Jahe MerahRp. 25.000,-

2.Pembelian bibit Cabe RawitRp. 25.000,-

3.Sumbangan Renovasi MusholaRp. 150.000,-

III.Bidang Ekonomi

1.Pembelian anakan bebek petelurRp. 250.000,-

2.Pembelian pakan bebekRp. 16.000,-

3.Pembelian konsumsi penyuluhan posdaya GATRA @kopi,rokokRp. 58.000,-

4.Pembelian konsumsi + uang transport penyuluhan dari Dinas PeternakanRp. 132.000,-

Kegiatan Tambahan

1.Senam Sehat -

2.Pendistribusian raskin-

3.Jumat Bersih-

4.Biaya tak terdugaRp. 40.500

JUMLAHRp. 1.510.200,-

Tabel 2.5.2 Rencana biaya kegiatan

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil KegiatanA. Bidang Pendidikan Berdasarkan profil Desa Mayang 2014, dapat dikatakan bahwa dusun krajan memiliki taraf hidup yang lebih layak di bandingkan dengan Dusun Tegalgusi dan Dusun Klayu. Selain itu tingkat pendidikan yang di tempuh oleh mayoritas penduduk dusun krajan juga lebih baik meskipun masih terdapat beberapa elemen masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan minimum. Setelah kelompok 37 A meninjau langsung di dusun krajan pada minggu pertama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata terkait penyesuaian masyarakat serta penyelarasan antara profil desa dengan keadaan aktual , kelompok 37 A dapat mengidentifikasi bahwa Dusun Krajan lebih selaras untuk di programkan pada bidang pendidikan, diantaranya pada Pondok Pesantren Al-Qohiriyah dan PAUD Tulip 1 Desa Mayang. Hal ini kita dasarkan atas keadaan nyata di Pondok Pesantren Al Qohiriyah yang memiliki Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang memiliki siswa serta guru yang terbatas. Di Pondok Pesantren Al Qohiriyah ini hanya terdapat 40 siswa keseluruhan yang menempuh pendidikan MI dan MTs tersebut. Pada PAUD tulip 1 desa mayang yang berlokasi di balai desa Mayang, kelompok 37 A mengidentifikasi bahwa PAUD tersebut memiliki murid yang banyak sedangkan jumlah guru sangat terbatas.Atas dasar itulah kelompok 37 A menetapkan kegiatan pendidikan di dusun krajan dengan koordinasi dan bimbingan langsung dari kepala Desa Mayang. Adapun kegiatan yang kita rancang dan kita implementasikan adalah sebagai berikut:1. MI dan MTs Al Qohiriyah Pemberian materi ajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran keagamaan. Pengenalan laptop dan perangkat komputer saat perpisahan mahasiswa KKN di pondok pesantren Al Qohiriyah.2. PAUD tulip 1 Desa Mayang Pemberian materi ajar lingkup anak usia dini.Kegiatan bidang pendidikan ini dilaksanakan selama 3 minggu mulai tanggal 12 Januari 2015 sampai 29 Januari 2015.

B. Bidang EkonomiDari identifikasi lapangan diketahui bahwa masyarakat Dusun Tegalgusi mayoritas berekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut disebabkan banyak penduduk menjual lahan pertaniannya karena biaya pengelolahan lahan tidak sebanding dengan hasil panen yang didapatkan sehingga para petani enggan menggarap lahan pertaniannya sendiri. Dari kondisi seperti ini beberapa petani Dusun Tegalgusi memilih alternatif untuk membudidayakan ternak bebek petelur sebagai usaha sampingan. Meninjau dari segi ekonomi pada pusat posdaya GATRA di Dusun Tegalgusi, kita mengevaluasi bahwa para peternak itik memerlukan anakan itik unggul dan sosialisasi dari dinas peternakan guna mendorong produktivitas peternakan, baik berupa itik potong dalam usia matang dan telur itik. Oleh karena itu, kita memfokuskan dalam bentuk pengajuan proposal pada Dinas Peternakan guna memperoleh sosialisasi ilmu peternakan dan bibit anakan yang berkualitas. Dalam bidang ekonomi kita juga menyertakan program beras miskin (raskin) yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui masing-masing desa. Dalam hal ini adalah Desa Mayang.Beberapa kegiatan bidang ekonomi di Dusun Tegalgusi:1. Sosialisasi penyuluhan dari dinas peternakan terkait perubahan pola pikir cara beternak itik petelur bagi kelompok peternak bebek GATRA di Dusun Tegalgusi.2. Bantuan anakan bebek secara mandiri sebagai buah tangan dari mahasiswa KKN UNEJ kelompok 37 A.

Sasaran: Peternak bebek petelur di Dusun Tegalgusi Desa Mayang Penanggung jawab : Kiki Afiarto

C. Bidang Kesehatan1. Posyandu BalitaPosyandu merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga Berencana Kesehatan di tingkat desa terutama di Desa Mayang. Kegiatan kesehatan ini akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peningkatan status kesehatan dan gizi bagi ibu dan anak balitanya. posyandu ini dilaksanakan tiap satu bulan sekali tepatnya di Balai Desa Mayang. Beberapa kegiatan posyandu di Desa Mayang diantaranya: 1) Kesehatan Ibu dan Anak Melakukan penimbangan terhadap bayi dan balita Melakukan tensi darah dan penimbangan berat badan pada ibu hamil dan pemeriksaan kandungan Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak balita dan anak prasekolah Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan vitamin dan mineral Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimilasinya2) Keluarga Berencana Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya3) Immunisasi Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan campak 1x pada bayi.4) Peningkatan gizi Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun

Sasaran: bayi,balita,dan ibu hamil di Desa MayangPenanggung jawab: koordinator bidang kesehatan (Mery Hadiyah Wati)

D. Bidang LingkunganSetelah survey pada minggu pertama di Dusun Klayu, dilihat dari segi lingkungan diperoleh informasi yang menyatakan bahwa ada beberapa persoalan di Dusun tersebut diantaranya mengenai pembenahan 2 mushola dan pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus). Namun dalam pembangunan MCK ini lebih diserahkan kepada pihak desa karena keterbatasan sumber daya manusia serta anggaran. Selain itu di lingkungan pemukimaman warga Dusun Klayu terdapat banyak pekarangan yang tidak dimanfaatkan atau dibiarkan kosong. Setelah berdiskusi dengan Kepala Desa Mayang dan Kepala Dusun Klayu diputuskan untuk memanfaatkan pekarangan warga dengan menanam tanaman bermanfaat seperti tanaman buah dan tanaman obat. Untuk mendapatkan bibit tanaman tersebut diajukan proposal ke Dinas Pertanian untuk permintaan bibit tanaman buah dan obat yang nantinya akan ditanam di setiap pekarangan kosong yang ada di Dusun Klayu. Dari Dinas Pertanian ternyata tidak bisa memberikan bibit yang diajukan karena bibit sedang kosong sehingga mahasiswa kkn berinisiatif untuk memberikan sumbangan bibit obat yaitu jahe merah dan juga beberapa bibit cabai rawit kepada warga Dusun Klayu dengan biaya pribadi.Beberapa kegiatan Bidang Lingkungan di Dusun Klayu:1. Renovasi 2 mushola yang dilakukan secara gotong royong antara mahasiswa KKN, warga dan para santri. Biaya diperoleh dari sumbangan warga, santri, dan mahasiswa KKN.2. Penanaman cabai rawit dan jahe merah di pekarangan warga didampingi oleh kepala dusun klayu.

Sasaran: Warga Dusun KlayuPenanggung jawab: Anton Cahyono

IV. PENUTUP

4.1 KesimpulanProgram kerja posdaya pada kuliah Kerja Nyata periode ini lebih bersifat menyelaraskan dan mengembangkan, namun kelompok KKN 37 A melakukan beberapa modifikasi di beberapa bidang yakni bidang pendidikan dan bidang lingkungan. Pada bidang lingkungan kta fokuskan di dusun klayu, sedangkan bidang pendidikan kita pusatkan pada dusun krajan. Hal ini didasari oleh keadaan Desa Mayang serta masyarakat setempat yang menginginkan kesamarataan program KKN Universitas Jember.

4.2 SaranDiperlukan adanya inovasi yang bersifat terbaru dan terbarukan guna mempertahankan eksistensi Posdaya GATRA serta kerjasama dari berbagai pihak guna mewujudkan kesamarataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Mayang.

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Jember. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: Jember University Press.LPM Universitas Jember. 2013. Buku pedoman Pelaksanaan KKN Posdaya. Jember. LPM Universitas Jember. 2013. Sistematika Laporan KKN. Jember.2014. Data Demografi Desa Mayang Kecamatan Mayang. Jember.2014. Profil Desa Mayang Kecamatan Mayang. Jember.Kelompok 50. 2014. Peningkatan Potensi Peternak Bebek Melalui Penjualan Produk Telur yang Inovatif Berupa Telur Asin Asap Desa Mayang Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Jember: LPM Universitas Jember.