laporan kkp
TRANSCRIPT
ANALISA JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)
PLAZA INFORMASI
YOGYAKARTA
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi mata kuliah KKP pada Program Diploma III (D.III)
1. SAIKUN ( 13071580 )
2. TEGUH APIT RIYANTO ( 13071584 )
3. SUCI NUR ENDAH ( 13071588 )
Jurusan Teknik Komputer
Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Bina Sarana Informatika
PURWOKERTO
2010
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN LAPORAN KULIAH
KERJA PRAKTEK
Kuliah kerja Praktek ini telah disetujui dan disahkan serta diizinkan untuk
dinilai pada periode : Tahun Akademik 2009/2010 di semester Lima
DOSEN PENASEHAT AKADEMIK
Kelas 13.5A.21
CORIE MEI HELLYANA, ST
NIP. 200903242
PENILAI LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK
Kuliah Kerja Praktek ini telah dinilai pada tanggal .....................................
PENILAI
(..............................................)
Saran – saran dari penilai :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kuliah
Kerja Praktek dengan Judul :” Analisa Jaringan Komputer di Plaza Informasi
Yogyakarta” ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala.
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah
untuk melengkapi Persyaratan Pengajuan Tugas Akhir (TA) tahun anggaran
2009/2010 Akademi Manajemen Informatika dan Komputer “Bina Sarana
Informatika” Purwokerto.
Adapun penyusunan Laporan Praktik Industri ini berdasarkan data-data
yang Praktikan peroleh selama melakukan Praktik Industri, buku-buku pedoman,
serta data-data dan keterangan dari pembimbing maupun staff.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek
ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ibnu Dwi Lesmono, selaku Direktur Akademi Manajemen
Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika yang telah memberikan
izin dan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Kuliah kerja Praktek
di Plaza Informasi Yogyakarta
2. Bapak Drs.Wijang Subekti Kepala Plaza Informasi UPTD Dinas
Perhubungan Kominfo, yang memberikan tempat, kesempatan, dan fasilitas
Praktek.
3. Bapak Suryo Sutejo, SE selaku Kepala Staff Kepegawaian Plaza Informasi
Yogyakarta. yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Plaza Informasi Yogyakarta.
4. Ibu Dra.Andari Murwani Putri selaku Pembimbing lapangan Kuliah Kerja
Praktek di Plaza Informasi Yogyakarta yang telah setia menemani dan
membimbing kami
5. Seluruh staff dan karyawan Plaza Informasi Yogyakarta yang telah
membantu dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek di Plaza Informasi
Yogyakarta.
6. Ibu Corie Mei hellyana, ST, selaku Dosen Teknik Komputer atas segala
nasihatnya.
7. Kedua orang tua dan saudara kami yang telah mendukung dan memberikan
doa restu.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas bantuan dan
doa restu yang berhubungan dengan kegiatan Kuliah Kerja praktek.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.
Demikian kata pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat
khususnya bagi Penyusun dan bagi pembaca pada umumnya
Purwokerto, Januari
2010
Penyusun
Saikun
DAFTAR SIMBOL
a. Simbol Data Flow Diagram
EXTERNAL ENTITY
Digunakan untuk menggambarkan suatu sumber atau tujuan
pada arus.
DATA FLOW
Digunakan untuk menggambarkan suatu arus data
PROCESS
Digunakan untuk menggambarkan suatu proses yang
sedang berlangsung
DATA STORE
Digunakan untuk menggambarkan suatu tempat untuk
menyimpan atau mengambil data yang diperlukan
b. Simbol Konfigurasi Komputer
DISPLAY
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan menampilkan
data melalui CRT (Cathode Ray Tube) atau monitor
MANUAL INPUT
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan memasukan
data dengan menggunakan terminal (keyboard)
LINE PRINTER
Digunakan untuk menggambarkan pengeluaran data pada
mesin cetak
FLOPPY DISK DRIVE
Digunakan untuk menggambarkan proses pembacaan data
dengan media disket
HARD DISK DRIVE
Digunakan untuk menggambarkan prosespembacaan data
dengan media hard disk
c. Simbol Flowchart
TERMINAL
Digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu
kegiatan
DECISION
Digunakan untuk menggambarkan proses pengujian suatu
proses yang ada
PREPARATION
Digunakan untuk menggambarkan persiapan harga awal,
dari proses yang akan dilakukan
FLOW LINE
Digunakan untuk menggambarkan hubungan proses dari
satu proses ke proses lainnya
INPUT/OUTPUT
Digunakan untuk menggambarkan proses memasukan data
yang berupa pembacaan data dan sekaligus proses keluaran
yang berupa pencetakan data
SUBROUTINE
Digunakan untuk menggambarkan proses pemanggilan sub
program dari main program (recursivitas).
d. Simbol Komponen Elektronika
Resistor
Kapasitor
Dioda
Kristal
Transistor
Coil
Trafo
MOSFET
Switch/ Saklar
Loud Speaker
Dioda LED
Motor Listrik
AND Gate
Inverter
e. Simbol Jaringan Konputer
Server
Mainframe
Modem
Communication Link
Router
HUB
Switch
Bridge
Wireless Access Point
Printer
Ethernet
Telephone
Personal Computer
Laptop
User
Scanner
Ring Network
Firewall
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
peralatan lainnya yang terhubung dalam satu jaringan. Informasi dan data
bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang.terhubung dengan jaringan disebut node. Bila”
dirumah anda memliki dua atau lebih komputer sebaiknya dihubungkan
dalam sebuah jaringan komputer sehingga dalam pemanfaatan internet,
printer dan lainnya akan lebih efisien.
1.2 Pengertian Kuliah Kerja Praktek
Kuliah Kerja Praktek adalah Bentuk kegiatan yang di lakukan
mahasiswa secara mandiri maupun kelompok pada suatu
Instansi/Perusahaan/Industri untuk menerapkan dan mengembangkan teori
dan Pengetahuan yang telah di terimanya di dalam kelas serta memperluas
wawasan pada kegiatan nyata di bidang studi masing-masing.
Laporan Kuliah Kerja Praktek adalah Salah satu bukti tentang suatu
kegiatan atau event yang telah dilakukannya pada suatu
Instansi/Perusahaan/Industri. Laporan tersebut meliputi berbagai hal dari
jenis kegiatan Kuliah Kerja Praktek yang dilakukan, waktu kegiatan,
tinjauan pustaka yang digunakan serta kegiatan yang dilakukan dilapangan.
1.3. Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Praktek
Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu upaya mencapai
maksud dan tujuan yaitu :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
2. Memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan ( link and match ) antara
kampus dengan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
1.4. Metode Penelitian
Dalam penyusunanlaporan Kuliah Kerja Praktek ini, penyusun
menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk melengkapi data –
data yang dibutuhkan antara lain:
1. Metode Interview
Yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau tanya
jawab secara langsung kepada pembimbing Kuliah Kerja Praktek atau
semua pihak yang terkait di tempat Praktek.
2. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan
pengamatan langsung terhadap obyek yang telah diambil.
3. Metode Praktek Langsung
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan praktek
secara langsung agar mengetahui cara kerja, perawatan, perbaikan dan
lain – lain, sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.
4. Metode Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca dan
mempelajari buku – buku secara literatur yang ada hubungannya dengan
masalah yang dihadapi dan menyusunnya menjadi sebuah laporan.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Kuliah kerja Praktek adalah
mencangkup jaringan sistem informasi dan jaringan pada Plaza Inforamasi
Daerah Yogyakarta.
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran
isi dari laporan ini. Dalam hal ini penulis membagi laporan menjadi empat
bab, yaitu:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai Latar Belakang, Pengertian
Kuliah Kerja Praktek, Tujuan Kuliah Kerja Praktek, Metode Penelitian,
Ruang Lingkup serta Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai Sejarah, Profil Instansi, Pola
Pelayanan yang ada, Tugas dan Fungsi Staff Plaza Informasi serta teori
pendukung
BAB III. ALAT YANG DIANALISA
Pada bab ini membahas tentang alat yang dianalisa, isinya berupa umum,
alat yang dianalisa, blok diagram rangkaian, gambar rangkaian, hasil
analisa, permasalahan pokok(*), serta alternatif pemecahan masalah (*).
BAB IV. PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa dan saran.
LAMPIRAN
Berupa data yang didapatkan pada saat melaksanakan Kuliah kerja
Praktek diPlaza Informasi Yogyakarta.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 UMUM
Birokrasi pemerintah dihadapkan pada perkembangan yang sangat
cepat dan komplek baik karena perubahan-perubahan ekologis maupun
berkembangnya paradigma dan tuntutan baru yang harus diakomodasi dan
diadopsi oleh birokrasi. Good governance telah menjadi wacana publuk dan
suatu keniscayaan untuk diimplementasikan. Untuk mewujudkan good
governance antara lain menuntut adanya participation transparacy,
responsivennes, consensus, oriental, dan accountability.
Partisipasi penting dalam membangun legitimasi terhadap kebijakan
public yang dibuat pemerintah. Partisipasi dibangun atas dasar kebebasan
berbicara serta berpartisipasi secara kolektif. Transsparasi dibangun atas dasar
kebebasan arus informasi. Proses-proses, lembaga-lembaga dan informasi
secara langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi
harus dapat dipahami dan dapat dimonitori. Responsivennes, consensus,
oriental penting dikembangkan untuk menemukan pilihan terbaik bagi
kepentingan yang lebih luas dalam hal kebijakan atau prosedur-prosedur.
Accountability menuntut birokrasi untuk bertanggungjawab kepad public dan
lembaga-lembaga atau stakeholders.
Saat ini, perkembangan ekonomi suatu daerah tergantung pada
penciptaan, perolehan, penyebaran, dan pemanfaatan informasi dan
pengetahuan. Informasi pengetahuan dan teknoogi secara signifikan menjadi
kunci utama perkembangan ekonomi disuatu wilayah.
Berdasarkan hal tersebut diatas, untuk mewujudkan masyarakat yang
kompetetif berbasis pengetahuan maka pemerintah propinsi DIY
mengembangkan PLAZA INFORMASI, yaitu sebuah sarana pelayanan
informasi terpadu dan terintegrasi yang bertujuan antara lain untuk
memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk bias mendapatkan informasi
yang seluas-luasnya sehingga nantinya akan terbentuk masyarakat yang sadar
informasi.
PLAZA INFORMASI sebagai sebuah lembaga pelayanan Informasi
Terpadu (one stop information services)milik pemerintah propinsi Diy, adalah
merupakan wujud kepedulian pemerintah propinsi DIY terhadap
perkembangan arus informasi. Plaza Informasi memberikan kemudahan bagi
berbagai kalangan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Idealnya,semua informasi dan pengetahuan public yang diperlukan
olehmasyarakat tersedia dan mudah diakses diPlaza Informasi, sehingga
masyarakat tidak perlu lagi “keluar masuk” kantor-kantor pemerintahan untuk
mendapatkan data/informasi/pengetahuan publik dari pemerintah propinsi
DIY.
2.1.1 Sejarah Plaza Informasi Yogyakarta
Plaza Informasi yang berkedudukan di Jl.Brigjen Katamso,
Komplek THR, Yogyakarta merupakan subbagian dari Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD yaitu Unit organisasi di
Lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang
melaksanakan tugas teknis penunjang dan/atau tugas teknis
operasional.
Berdirinya Plaza Informasi ditetapkan berdasarkan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 48 tahun 2008 bagian
kesepuluh Pasal 51 tentang plaza Informasi. Menurut pasal 51 tersebut
tugas dan fungsi dari Plaza Informasi antara lain :
a.Penyusunan program Plaza Informasi
b. Penyelenggaran ketatausahaan
c.Penyelenggaraan pelayanan kepustakaan publikasi pemerintahan
d. Penyelenggaraan layanan informasi terpadu
e.Penyelenggaraan layanan call center
f. Penyelenggaraan layanan presentasi massal
g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
Program plaza Informasi
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
2.1.2 Struktur Organisasi Plaza informasi
Struktur Otganisasi Plaza Informasi, terdiri dari :
a. Kepala
b. Subbagian Tata Usaha
c. Seksi Pelayanan
d. Seksi Penyiapan Informasi
e. Kelompok Jabatan Fungsional
1. Subbagian Tata Usaha, mempunyai tugas melaksanakan Kearsipan,
Keuangan, Kepegawaian, Pengelolaan barang, Kerumah tanggaan,
Kehumasan, Kepustakaan serta Penyusunan program dan latihan
kerja.
Untuk melaksanakan tugas tersebut subbagian Tata Usaha
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program subbagian tata usaha
b. Penyusunan program Plaza Informasi
c. Pengelolaan kearsipan
d. Pengelolaan keuangan
e. Penyelenggaraan kepegawaian
f. Penyelenggaraan kegiatan kerumah tanggaan
g. Penyelenggaraan kehumasan
h. Pengelolaan barang
i. Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Plaza
Informasi
j. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
subbagian tata usaha.
2. Seksi Pelayanan, mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
informasi kepada masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Pelayanan mempunyai
fungsi :
a. Menyusun program seksi pelayanan
b. Melaksanakan layanan perpustakaan publikasi
pemerintahan
c. Melaksanakan layanan informasi
d. Melaksanakan layanan informasi online
e. Melaksanakan layanan call center
f. Melaksanakan layanan presentasi massal
g. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan
pelaksanaan program seksi Pelayanan.
3. Seksi Penyiapan Informasi, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan materi data dan layanan informasi.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Seksi Penyiapan Informasi
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Seksi Penyiapan Informasi;
b. Pengumpulan serta pengolahan data dan informasi terpadu;
c. Pengembangan dan pengelolaan basis data bahan layanan
informasi terpadu;
d. Penyiapan layanan data dan informasi terpadu;
e. Pengelolaan konten terpadu pada layanan informasi online Plaza
Informasi;
f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
program Seksi Penyiapan Informasi.
4. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-masing;
a. Kelompok Jabatan Fungsional dapat
dibagi-bagi dalam subkelompok sesuai dengan kebutuhan dan
keahliannya masing-masing dan dikoordinasikan oleh seorang
tenaga fungsional senior;
b. Pejabat Fungsional dalam
melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada
Kepala Badan;
c. Kebutuhan jabatan fungsional
ditentukan berdasarkan sifat, jenis, dan beban kerja;
d. Pembinaan terhadap tenaga fungsional
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.1.3 Konsep Pengembangan Plaza Informasi
Plaza Informasi merupakan lembaga/instansi milik pemerintah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang bertugas memberikan
layanan informasi kepada masyarakat secara terpadu.
Dalam pelaksanaannya Plaza Informasi dikembangkan untuk
memberikan layanan kepada masyarakat dalam dua kelompok besar
yaitu masyarakat yang sudah maju dan berkembang atau masyarakat
yang sudah lebih kompetetif dan masyarakat yang belum kompetetif.
Untuk masyarakat yang lebih kompetetif, Plaza Informasi
memfasilitasi informasi dan komunikasi dengan menyediakan layanan-
layanan dengan memanfaatkan teknologi informasi sedangkan untuk
masyarakat yang belum kompetetif dilakukan pemberdayaan agar
nantinya bisa berkembang menjadi masyarakat yang lebih kompetetif.
Implementasinya dilakukan dengan melakukan koordinasi lintas
fungsi dengan instansi-instansi terkait untuk memnerikan layanan
informasi dan komunikasi kepada masyarakat.
Pengembangan Plaza Informasi
INSTANSITERKAIT
INSTANSITERKAIT
INSTANSITERKAIT
INSTANSITERKAIT
BID
Antara lain:Fasiitasi Informasi & Komunikasi antara Perguruan Tinggi
Antara lain:Pemberdayaan kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pelayanan Informasi”Satu Atap” (Plaza Informasi & Portal website)
MasyarakatDIY&
luar DIY
Gambar II.1 Pengembangan Plaza Informasi
2.1.4 Prinsip Pengembangan Plaza Informasi
1. Cross Function
Pengembanan Plaza Informasi dilakukan dengan bekerja sama
dengan instansi terkait baik dengan instansi-instansi pemerintahan
ditingkat propinsi maupun kabupaten kota. Dalam prinsip cross
function ini masing-masing pihak terkait bekerja sesuai dengan
fungsi dan ketugasan masing-masing dan berkoordinasi sehingga
tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya dan bisa
terintegrasidalam sebuah system yang terpadu.
2. Costumer-Oriented
Layanan Plaza Informasi ditunjukan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan sehingga tercipta layanan prima yang
terintegrasi dalam satu atap. Segmentasi pengguna layanan informasi
dijadikan dasar dalam pengembangan materi layanan yang
disediakan.
3. Pemisahan “Front Office” dan “back Office”
Dalam memberikan pelayanan, kelompok front office bertugas
untuk memberikan layanan langsung kepada masyarakat.sedangkan
kelompok back office bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan
layanan yang ditentukan oleh masyarakat sehingga diharapkan bahan
dan jenis pelayanan bisa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
masyarakat pengguna layanan informasi di Plaza Informasi
4. IT-Based
Sejauh memungkinkan, maka pelayanan di Plaza Informasi
menggunakan dasar teknologi informasi sesuai dengan kondisi yang
ada, baik kondisi SDM maupun pembiayaannya.
5. Gradual and Continous
Bentuk dan jenis layanan serta bahan-bahan layanan selalu
ditingkatkan secara “Gradual” dan kontinyu, sehingga nantinya
didapatkan hasil yang ideal sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.1.5 Pelayanan di Plaza Informasi
Plaza Informasi menyediakan layanan informasi dengan berbagai macam
metode. Jenis-jenis pelayanan yang ada di Plaza Informasi antara lain :
1. Perpustakaan Publikasi Pemerintahan
Perpustakaan ini menyediakan berbagai macam informasi
mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah, peraturan perundangan-
undangan serta data dan informasi dari berbagai instansi. Data dalam
perpustakaan ini disediakan dalam berbagai bentuk antara lain :
dokumentasi dan publikasi berupa rekaman audio visual, CD
interaktif serta berbagai macam materi informasi yang berbentuk
cetakan.untuk memudahkan masyarakat yang ingin memanfaatkan
fasilitas ini, maka juga disediakan sistim informasi”Multi Media
Library” yang menyediakan suatu basis data yang berisi berbagai
macam informasi publikasi pemerintahan yang disajikan dalam
bentuk gambar (foto), rekaman suara, hasil rekaman gambar dsb.
2. Penyediaan Ruang Pameran
Disamping memberikan informai kepada masyarakat, di
Plaza Informasi juga tersedia fasilitas tempat dan ruangan yang bisa
dipakai untuk pemberian informasi yang dikemas dalam bentuk
pameran dengan tema-tema tertentu. Informasi bisa ditampilkan
dalam bentuk leaflet, brosur, poster, dan iklan layanan masyarakat,
foto tentang peristiwa tertentu dsb. Pameran dapat dikemas dalam
dua bentuk yaitu :
a. Pameran Khusus, informasi dikemas dalam bentuk pameran
terkait dengan event-event tertentu missal tentang Pilkada,
Penerimaan siswa baru dsb.
b. Pameran promosi daerah, yaitu informasi yang dikemas dalam
bentuk pameran terkait dengan promosi produk komersial
tertentu, misal hasil pengrajinan, hasil produksi UMKM, hasil
produksi industri kecil lainnya.
3. Layanan Call Center
Adalah merupakan layanan informasi yang dilakukan dengan
memanfaatkan sambungan telepon. Layanan ini memberikan
berbagai macam informasi secara cepat dan mudah dengan didukung
database secara on-line dan siap saji. Dengan layanan ini, masyarakat
akan mudah mendapatkan informasi terbaru, terkait dengan isu-isu
actual, kebijakan baru dari pemerintah dsb.
Dengan layanan ini, masyarakat yang membutuhkan
informasi todak harus dating di Plaza Informasi melainkan bisa
memanfaatkan fasilitas telepon.
a. Layanan Informasi On-line
Layanan ini memberikan kemudahan bagi public untuk
mengakses informasi secara on-line dari berbagai tempat yang
menggunakan fasilitas internet. Informasi ini dikemas dalam
sebuah website yang unsure friendly serta merupakan sebuah
portal yang memberikan kemudahan akses ke berbagai lembaga
terkait.
b. Layanan Internet Café
Di Plaza Informasi juga tersedia Internet café. Fasilitas ini
bisa dimanfaatkan oleh pengunjung Plaza Informasi secara gratis.
Dengan fasilitas ini, pengunjung plaza informasi bisa
memanfaatkan untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
Sehingga diharapkan nantinya akan terbentuk masyarakat yang
sadar informasi. Saat ini diinternet café yang ada di plaza
informasi,menyediakan 15 buah computer yang bisa
dimanfaatkan secara gratis oleh pengguna.
c. Layanan Presentasi
Untuk keperluan presentasi, meeting, press conference dsb,
Plaza Informasi menyediakan fasilitas ruangan yang bisa
dimanfaatkan. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan berbagai
peralatan modern untuk keperluan presentasi.
2.1.6 Pengguna Layanan Informasi
Layanan informasi yang tersedia di Plaza Informasi ternyata banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam pelaksanaannya, pengunjung Plaza
Informasi dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Pelajar, adanya Plaza Informasi ini akan memudahkan para pelajar
untuk mendapatkan informasidalam berbagai hal, selain itu informasi
mengenai pendidikan tinggi adalah merupakan informasi yang sering
dicari oleh kalangan pelajar. Selain itu informasi mengenai obyek
wisata juga merupakan informasi yang banyak dibutuhkan oleh
kalangan pelajar.
2. Mahasiswa dan Peneliti, pengguna layanan pada kelompok ini
memanfaatkan plaza informasi untuk mendapatkan data informasi
yang berkaitan dengan penyelesaian studi mereka yaitu untuk
keperluan penulisan skripsi,tesis dsb.
3. Masyarakat Umum, kalangan masyarakat yang memanfaatkan
fasilitas Plaza Informasi untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan kegiatan mereka sehari-hari atau untuk mendukung
ketugasan mereka. Para calon investor juga merupakan pengguna
Plaza Informasi yang memanfaatkan data-data yang ada sebagai
bahan pertimbangan untuk melakukan investasi.
Dari hasil statistik yang dilakukan selama melaksanakan kuliah
kerja praktek, rata-rata pengunjung Plaza Informasi adalah 60-80 orang
perhari. 75% adalah merupakan pelajar atau mahasiswa sedang sisanya
adalah masyarakat umum. Dari seluruh pengunjung tersebut, hamper
65%nya menggunakan layanan Internet Café.
Sedangkan masyarakat yang menggunaka fasilitas call center dan
layanan on-line melalui internet, rata-rata perhari adalah 150 orang.
Sebagian dari mereka memanfaatkan fasilitas dan data yang ada di Plaza
Informasi untuk keperluan pelaksanaan tugas dan memperoleh gambaran
tentang kondisi dan potensi wilayah. Pada saat liburan, sebagian besar
pengunjung adlah merupakan wilayah dari luar jogja yang sedang
berkunjung dan memanfaatkan Plaa Informasi untuk memperoleh
informasi tentang failitas-fasilitas pariwisata yang ada.
2.2 TEORI PENDUKUNG
2.2.1. TOPOLOGI
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu
dengan computer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang
saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer
network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan
kelebihan dan kekurangannya sendiri.
a. Topologi Start
Pada topologi start masing – masing workstation dihubungkan
secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe
ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk workstation
ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel
akan semakin melebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja
secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan disuatu jalur
kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server jaringan secara
keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi
ini adalah kebutuhan kabel yeng lebih besar dibandingkan dengan
topologi lainnya.
Gambar II.2 Topologi Start Keuntungan :
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan
tidak mengganggu bagian jaringan lain.
3. Kontrol terpusat
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/ kerusakan
pengelolaan jaringan.
Kelemahan :
1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
b. Topologi BUS
Pada topologi ini digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat
dimana seluruk workstation dan server dihubungkan.
Gambar II.3 Topologi Bus
Keuntungan :
1. Hemat biaya
2. Loyout kabel sederhana
3. Pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa
mengganggu workstation lain.
Kerugian :
1. Deteksi dan isolasi esalahan sangat kecil
2. Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
3. Kelemahan dari topologi ini adalah bila
terdapat gangguan disepanjang kabel pusat maka keseluruhan
jaringan akan mengalami gangguan.
4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh
c. Topologi RING
Topologi ini semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin, tiap workstation
ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu
komputer ke komputer lain, bila alamat – alamat yang dimaksud
sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan
dilewatkan.
Gambar II.4 Topologi Ring
Keuntungan topologi ini adalah tidak terjadinya collision atau
tabrakan pengiriman data seperti pada topologo bus, karena hanya
satu node dapat mengirimkan data pada satu saat.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan
akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam
jaringan, sehingga bila terdapat gangguan disuatu node maka
seluruh jaringan akan terganggu.
2.2.2 PROTOKOL JARINGAN
Protokol adalah alat yang bertugas adalah alat yang bertugas
mengatur lalu lintas pengalihan data dalam sebuah jaringan, terdapat
berbagai jenis protokol yang dapat kita gunakan dalam membangun
sebuah jaringan, antara lain :
a. Ethernet
Pada awalnya Ethernet didesain untuk dijalankan diatas
kabel koaksial pada kecepatan maksimum 10MBps, sekarang
Ethernet beroperasi pada kabel koaksial thinwide (10base2) dan
unshielded twisted-pair(UTP) telephone wiring (10baseT). Device
pada network PC, workstation, printer, server, dan lain – lain
secara fisik terhubung kekabel tunggal yang dikenal sebagai bus.
Pada perkembangan berikutnya, muncul teknologi Switch Ethernet,
utuk menghindari problem tabrakan paket. Sebuah Switch Ethernet
menggantikan pengkabelan Hub. Berikutnya adalah Fast Ethernet,
yang membesarkan bandwidth LAN dari 10MBps menjadi
100MBps. Ia menggunakan dua standar yaitu Gigabit 100BaseT
(IEEE 802.3u) dan Gigabit 100VG-AnyLAN (IEEE 803.12).
Bila upgrade ke switch Ethernet dilakukan tanpa perlu NIC
baru dan pengkabelan, Fast Ethernet memerlukan NIC baru dan
mungkin juga pengkabelan baru. Standar 100Base-T
menggabungkan dua skema signaling yang dikenal sebagi
100Base-4T dan 100 Base-TX
100Base-T mempunyai option protokol half-duplex yang
beroperasi diatas kabel 4 pasang (kategori 3, 4, atau 5 UTP), yang
juga digunakan untuk 10Base-T, shielded Twisted-pair (STP) dan
fiber. Tiga pasang digunakan untuk transmisi data untuk masing-
masing arah, sedangkan pasangan keempat untuk perlindungan
kolisi.
b. Token Bus
Secara fisik token bus adalah kabel linear atau tree shaped
yang digunakan untuk menghubungkan terminal – terminal. Secara
logis terminal – terminal tersebut diorganisasikan kedalam suatu
bentuk ring, dimana setiap terminal mengetahui alamat terminal
dikanan kirinya.
Metode token bus ini dapat dipakai pada banyak teknologi
seperti Ring, Bus, Star, prinsip kerja dari metode ini adalah sebagai
berikut :
1. Token sebagai tanda hak pengiriman (hanya
satu)
2. pemegang token dapat mengirim frame
3. Setelah selesai melakukan pengiriman frame,
token akan diberikan keterminal selanjutnya.
c. Token Ring
Dalam suatu token ring, suatu pola bit khusus yang disebut
token bergerak mengelilingi terminal – terminal kapan saja
walaupun terminal dalam keadaan diam.
Ketika satu terminal ingin mentransmisikan suatu frame,
terminal tersebut harus meraih token itu. Oleh karena itu hanya
Ada satu token, maka hanya satu terminal saja yang dapat
melakuan transmisi pada satu saat yang sama. Dengan metode
token ring maka tidak terjadi tumbukan dalam pengiriman data.
Pada metode ini, suatu terminal harus menunggu giliran
dalam waktu yang relatif lebih lama bila akan mengirimkan data.
Sebuah paket kontrol, yang dikenal sebagai kontrol token
juga dilewatkan dalam ring. Device yang ingin mentransmit data
akan mengambil token, megisinya dengan data dan dikembalikan
ke ring. Device penerima akan mengambil token tersebut, lalu
mengosongkan isinya dan dikembalika ke ring. Protokol ini
mencegah terjadinya koalisi data dan menghasilkan performansi
yang lebih baik pada penggunaan high level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari token ring dasar : full
duplex, switched dan 100VG-AnyLAN.
Token ring full duplex menggandakan bandwidth yang
tersedia bagi device pada network. Switched token ring
menggunakan switch yang mentransmisikan data antara segmen
LAN, tidak antara device LAN tunggal. Standar 100VG-AnyLAN
mendukung format Ethernet dan Token ring pada keceparan
100MBps.
d. Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Adalah standar komunikasi data menggunakan fiber optik
pada LAN dengan panjang sampai 200 km. Protokol FDDI
berbasis pada protokol Token Ring. FDDI terdiri dari dua Token
Ring, satu ring berfungsi sebagai ring backup jika seandainya ada
ring yang putus. Sebuah ring FDDI memiliki kecepatan 100Mbps.
e. Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM beroperasi mulai dari 25MBps sampai 622MBps.
ATM adalah suatu bentuk teknologi paket switching yang
mengguanakn sel data dengan panjang tetap (53 byte) oada sirkuit
virtual.
f. TCP/ IP
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses
pengiriman data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk
dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat
khusus, yang dikenal sebagai network interface (interface
jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam,
bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer
data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa
masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dapat
dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya, dan data
harus dalam keadaan utuh tanpa kerusakan (terjadinya kerusakan
data dapat terjadi jika ada interferensi sinyal dari luar atau
komputer tujuan berada jauh secara jaringan). Karenanya perlu ada
mekanisme yang mencegah rusaknya data ini, dan dibuatlah
beberapa aturan yang saling bekerja sama satu sama
lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman
data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini
diimplementasikan dalam bentuk program
komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan
komunikasi lainnya.TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang
didesain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data tersebut.
Cara kerja TCP/IP
Untuk mengetahui cara kerja TCP/IP, marilah kita tinjau
pengiriman sebuah email.Dalam pengiriman email ada beberapa
prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal
umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email
tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar
email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat
mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg
memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak
pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada
pembagian tugas masing-masing.
1. TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa
kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus
melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data
( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga
bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut
sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error
ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk
dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu
datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa
datagram.
2. IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung,
tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network.
IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian
datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut
tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki
informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan
mengirimkan pesan kesalahan (error message) kembali ke
sumber data.
Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui
mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah
untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal
inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali
ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya sudah
dimodifikasi)
Keunggulan – Keunggulan TCP/IP
Berikut ini keunggulan – keunggulan yang di miliki oleh
TCP/IP sehingga di gunakan dalam jaringan global hingga saat ini,
antara lain :
a.Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol
terbuka, sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa
mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi
menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian
TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi
pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi
jaringan.
b. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi
jaringan tertentu, sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan
bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-
up line, X-25 net dan lain lain.
c.Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global,
memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik
komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun
jaringannya sebesar jaringan worldwideInternet. Setiap
komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet)
akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
d. TCP/IP memiliki fasilitas routing, TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan layanan – layanan lainnya sehingga memungkinkan
di terapkan pada jaringan internetworking.
Dalam dunia komputer atau telekomunikasi interprenter identik
dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani
masalah standarisasi ISO (International Standaritation Organitation)
membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI
(Open System Interconection ) dengan demikian diharapkan semua
vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model
referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan
fisik sampai dengan aplikasi, model referensi ini tidak hanya berguna
untuk produk – produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan
internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antar model referensi
OSI dengan protokol internet bias dilihat dalam table.1 berikut.
Tabel II.1 : Hubungan antara model OSI dengan Protokol
Internet
NoModel OSI
TCP/ IPPROTOKOL TCP/ IP
Lapisan Nama Protokol Kegunaan
7 Aplikasi Aplikasi DHCP (Dynamic Host
Configuration
Protocol)
Protokol untuk
distribusi IP pada
jaringan IP yang
terbatas
DNS (Domain Name
Server)
Data base nama
domain mesin dan
nomor IP
FTP (File Trensfer
Protocol )
Protokol untuk
transfer file
MIME (Multipurpose
Intrnet Mil Extention)
Protokol untuk
mengirim file binery
dalam bentuk teks
NNTP (Network News
Transfer Protocol)
Protokl untuk
menerima dan
mengirimnews group
POP ( POST Office
Protocol)
Protokol untuk
mengambil mail dari
server
SMB ( Server Massage
Block)
Protokol untuk
transfer berbagai
server file DOS dan
win
6 Presentasi SMTP (Simple Mail
Transfer Protocol)
Protokol untuk
pertukaran mail
SNMP (Simple
Network Management
Protocol)
Protokol untuk
management jaringan
Telnet Protokol untuk akses
jarak jauh
FTP (Trival FTP) Protokol untuk
transfer file
5 Sessi NETBIOS (Nerwork
Basic Input Output
System)
BIOS jaringan
standar
RPC (Remote
Procrdure Call)
Prosedur
pemanggilan jarak
jauh
SOCKET Input Output untuk
network jenis BSD,
UNIX
4 Transport Transport TCP (Transformasion
Control Protocol)
Protocol pertukaran
data berorientasi
UDP ( User Datagram
Protocol )
Protokol pertukaran
data non-orientasi
(Connection)
3 Network Internet IP ( Internet Protocol ) Protocol untuk
menetapkan routing
RIP (Routing
Information Protocol)
Protocol untuk
memilih routing
2 Data Link
LCC
Network
Interface
PPP (Point to Point
Protocol)
Protokol untuk point
ke point
Data Link
MAC
SLIP (Serial Line
Internet Protocol)
Protocol yang
menggunakan
sambungan serial
1 Fisik Ethernet, FDII, ATM
2.2.3 IP ADDRESS
IP Address adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/ IP.
IP Address terdiri atas 32 bit angak biner yang dapat dituliskan sebagai
empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik.
Pada komputer IP Address adalah ppengenal yang unik yang
membedakan antara satu komputer yang satu dengan yang lainnya
dalam jaringan . Setiap IP address dibutuhkan untuk setiap komputer
dan komponen jaringan seperti router, komunikasinya menggunakan
TCP/IP.
IP Address terdiri dari atas dua bagian yaitu : Network ID
menentukan alamat jaringan komputer (biasa disebut dengan network)
and netmask, netmask merupakan penyaring (masker) yang
menunjukan bagian network dari sebuah alamat, sedangkan Host ID
menentuakn alamat jaringan (Komputer, Router, Switch). Oleh sebab
itu IP Address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat
jaringan dimana host itu berada.
Format alamat IP adalah 32 bit (4 oktet; octet adalah system
bilangan 8 biner ), minimal : 00.00.00.00 dan maksimal :
255.255.255.255.
1. Kelas – Kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai. IP Address dibagi dalam tiga kelas, seperti dalam tabel
dibawah ini.
Tabel II.2 Pembagian Kelas IP Address berdasarkan Oktet Pertama
Class Range Network ID Host IDNumber Of
Network
Number Of
Host per
Network
A 1 - 126 w. 0. 0. 0 x.y.z 126 16.777.214
B 128 - 191 w. x. 0. 0 y.z 16.384 65.534
C 192 - 233 w. x. y. 0 z 2.097.152 254
Tabel II.3 Range Network ID
Address Class Beginning Range Ending Range
Class A 1. 0. 0. 0 126. 0. 0. 0
Class B 128. 0. 0. 0 191. 255. 0. 0
Class C 192. 0. 0. 0 233. 255. 255. 0
Alamat Khusus :
a. Identifikasi jaringan
b. Alamat broadcast
c. Loopback (127.0.0.1) : alamat yang menyatakan diri
sendiri (“aku”)
d. Private Network : alamat – alamat tertentu yang boleh
digunakan secara bebas, tetapi tidak ada di internet.
2. Aturan Dasar pemilihan Network ID denagn Host ID :
a. Network ID tidak boleh bernilai 127. Karena network
ID 127 digunakan sebagai alamat loopback yaitu alamat yang
digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri atau untuk
test LAN card.
b. Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya
bernilai 255 (seluruh bit diset 1). Network ID atau Host ID ayng
seluruhnay bernilai 255 adalah alamat broadcast jaringan tersebut.
Apabila dikirimkan pesan kepada alamat broadcast, maka seluruh
host pada jaringan tersebut akan menerima pesan itu.
c. Network ID dan Host ID tidak boleh seluruhnya
bernilai 0 (seluruh bit diset 0). Alamat IP dengan Host ID semua
bernilai 0 diartikan sebagai alamat network yang menunjukan ke
jaringan bukan ke host.
d. Host ID harus unik dalam satu network
2.2.4 Perangkat Jaringan
Yang dibutuhkan untuk proses transformasi data didalam
jaringan adalah :
a. File Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk
penyimpanan data atau system operasi berbasis network
(Network Operating System), berisikan daftar user yang
diperbolehkanmasuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer
server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis
seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu
masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh
jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau
kerusakan pada server.
b. Workstation/ Client
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan
untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain
atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan
tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan
sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer
workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk
dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan
komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
c. NIC ( Network Interface Card)
Sebuah perangkat yang menghubungkan sebuah titik
koneksi jaringan seperti sebuah kompuetr atau sebuah printer
jaringan ke sebuah kabel transmisi jaringan dinamakan Network
Interface Units (NIU) atau Network Interface Card (NIC), sebuah
NIU untuk sebuah komputer tunggal biasanya sebuah papan
sirkuit tercetak, atau kartu terhubung secara langsung atau
dimasukkan didalam sebuah slot dalam sistem bus. Sebuah
perangkat drive sistem operasi mengontrol NIU dan
menunjukkan aksi hardware yang memindahkan paket antara
NIU dan penyimpanan utama. Sebuah NIU untuk sebuah
perangkat pendukung seperti sebuah printer lebih kompleks
karena tidak bisa meneruskan pada proses dan sumber
penyimpanan dari sistem komputer secara lengkap dalam sebuah
network bus, NIU memeriksa tujuan dari alamat dari semua
paket dan mengindahkan yang tak teralamatkan.
Ketika teralamatkan secara benar paket diterima, NIU
menyimpan paket dalam sebuah buffer dan membuat sebuah
interupt dalam bus sistem. NIU juga mengimplementasikan
fungsi protokol Media Access Control, termasuk mendengarkan
untuk aktivitas transmisi, mendekati collisions dan mengirim
d. Switch / Hub
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi
kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan
berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk
berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation
dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat
pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing
masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch
mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu
indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa
komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada
gangguan pada komputer workstation tersebut.
Switch memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah
paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum
diteruskan ke segmen tujuannya sehingga pembagian jalur tidak
sama istilah populernya dedicated hub
Gambar II.4 Hub
e. Repeater
Repeater adalah piranti yang berfungsi untuk memperbaiki dan
memperkuat sinyal atau isyarat yang melewatinya, Dua sub
jaringan yang dilewatkan pada repeater memiliki protokol yang
sama untuk semua lapisan. Repeater juga berfungsi untuk
memperbesar batasan panjang satu segmen. Sehingga dapat
digunakan untuk memperpanjang jangkauan jaringan.
f. Bridges
Bridge adalah jenis perangkat yang diperlukan jika dua buah
jaringan bertipe sama (ataupun bertopologi berbeda) tetapi
dikehendaki agar lalu lintas lokal masing-masing jaringan tidak
saling mempengaruhi jaringan yang lainnya.Bridge memiliki sifat
yang tidak mengubah isi maupun bentuk frame yang diterimanya,
disamping itu bridge memiliki buffer yang cukup untuk
menghadapi ketidaksesuaian kecepatan pengiriman dan
penerimaan data.
Fungsi Bridge pada jaringan
Adapun alasan menggunakan bridge adalah sebagai berikut :
Keterbatasan jaringan, hal ini terkait erat dengan jumlah
maksimum stasiun, panjang maksimum segmen, dan bentang
jaringan
Kehandalan dan keamanan lalu lintas data, bridge dapat menyaring
lalu lintas data antar dua segmen jaringan
Semakin besar jaringan, performa atau unjuk kerja semakin
menurun
Bila dua sistem pada tempat yang berjauhan disambungkan,
penggunaan bridge dengan saluran komunikasi jarak jauh jauh
lebih masuk akal dibandingkan dengan menghubungkan langsung
dua sistem tersebut
g. Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan
paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya,
melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing
terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol)
dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan
untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung
beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
h. Media Penghubung
Kabel
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,
menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain dengan
menggunakan kabel. Seiring dengan perkembangan teknologi,
penghubung antar komputerpun mengalami perubahan
serupa.Teknologi jaringan komputer bisa menggunakan
teknologi kabel coaxial seperti 10BASE2 hingga fiber optik.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang
berbeda, ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum yaitu,
twisted pair (UTP), coaxial kabel, dan Fiber Optik. sedangkan
yang banyak digunakan di KPPTI untuk membuat jaringan
adalah UTP kabel (khususnya CAT 5) serta fiber optik.
1. Twisted Pair
Twisted pair merupakan kabel yang di susun secara
berpasangan (twist) di mana bertujuan untuk menghilangkan
efek crosstalk, banyak di gunakan untuk jaringan LAN
karena mampu mengirim bandwidth dalam jumlah besar.
Kabel twisted pair terbagi menjadi dua jenis yaitu,
UTP(Unshielded Twisted Pair) dan STP(Shielded Twisted
Pair). Namun dari kedua jenis kabel twisted pair tersebut
yang paling sering dan umum di gunakan dalam membangun
jaringan adalah kabel UTP. Sesuai dengan namanya kabel
UTP tidak memiliki pelindung(Unshielded). UTP terdiri dari
4 pasang (twist). Kabel UTP yang umum di gunakan di
dalam jaringan adalah UTP CAT 5 yang mampu melewatkan
data dengan bandwidth 100 Mbps
Kategori untuk twisted pair, yaitu :
Straight Cable
Kabel Straight
Ujung Pertama Ujung Kedua
No.Kabel Warna NoKabel Warna
1 Putih Orange
1 PutihOrange
2 Orange 2 Orange
3 Putih Hijau 3 Putih Hijau
4 Biru 4 Biru
5 Putih Biru 5 Putih Biru
6 Hijau 6 Hijau
7 Putih Coklat 7 Putih Coklat
8 Coklat 8 Coklat
Susunan kabel UTP staright biasanya digunakan untuk
menghubungkan antara PC ke Swicth.
CrossOver Cable
Kabel Crossover
Ujung Pertama Ujung Kedua
No.Kabel Warna No.Kabel Warna
1 PutihOrange 1 Putih Hijau
2 Orange 2 Hijau
3 Putih Hijau
3 Putih Orange
4 Biru 4 Biru
5 Putih Biru 5 Putih Biru
6 Hijau 6 Orange
7 Putih Coklat
7 PutihCoklat
8 Coklat 8 Coklat
Susunan kabel crossover biasanya digunakan untuk
hubungan peer to peer (menghubungkan antara PC ke PC).
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori
spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untukjack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas
pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan”
(twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk
menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel
tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek
induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).Perlu
diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah
dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau
electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan
untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps
2. Kabel Coaxial
Jenis kabel coaxial seperti yang biasa kita gunakan untuk
menyambung televisi ke antena dapat juga digunakan untuk
membangun LAN. Beberapa karakteristik utama yang dapat
kita perhatikan dalam sarana fisik coaxial ini antara lain :
Paling populer digunakan pada LAN yang sangat
kecil sekitar lima komputer. Hub tidak perlu digunakan jika
kita menggunakan kabel coacxial untuk membangun LAN.
Pembangunan LAN tanpa Hub sangat menekan invertasi,
akan tetapi lebih sulit untuk dipelihara jika ada kerusakan
dibandingkan menggunakan Hub.
Memiliki bandwitch yang lebar, sehingga bisa
digunakan untuk komunikasi broadband (multiple channel).
Ada bermacam – macam jenis kabel Coaxial, yaitu Thick
Cocxial Cable ( mempunyai diameter lumayan besar) dan Thin
Coaxial Cable ( mempunyai diameter lebih kecil).
a. Thick Coaxial Cable
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan
standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi
warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernetatau thick Ethernet, atau hanya
disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut
sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan
mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-
ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah
dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm
1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan
yang lumayan lebar).
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung
(attached devices) atau berupa populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan
(external transceiver).
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat
jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau
sekitar 1500 meter).
Setiap segment harus diberi ground.
Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel
utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5
meter).
Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5
meter).
b. Thin Coaxial Cable
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan
radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus
memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter
rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau
warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device)
dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini
juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.Kabel
coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan T-
Connector danterminator dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter)
per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30
perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup
menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu
tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain
(populated segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu
ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet
(0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah
1,818 feet (555 meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat
terkoneksi.
3. Kabel Fiber Optik
Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang
dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan
dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu
dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan
digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa
sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Bagian-bagian fiber optik
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari
fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang
berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam
inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi
fiber dari kerusakan
Cara Kerja Fiber Optik
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara
memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal
reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap
sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian
kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal
tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang
sinyal.
Gambar II.5 Kabel Fiber Optik
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 UMUM
Pada tahun 1940 di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin
memanfatkan sebuah alat penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah alat
komputer secara bersama – sama. Di tahun 1950-an ketika jenis komputer
mulai membesar sampai terciptanya super komputer. Karena mahalnya
harga perangkat kopmuter maka ada tuntutan sebuah komputermesti
melayani beberapa terminal. Dari sinilah muncul sebuah konsep distribusi
proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing
System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan
pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri kesebuah host
komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi pemroses distribusi
(Distributed Procesing). Dalam proses ini beberapa host dapat mengerjakan
sebuah besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang
tersambung secara seri disetiap host komputer.
Selanjutnya ketika harga – harga komputer kecil sudah mulai
menurun dan konsep proses distribusi sudah matang. Maka penggunaan
komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani
proses bersama maupun komunikasi antar komputer (peer to peer system)
saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang
teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan istilah LAN. Demikian pula
ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri mulai perkembangannya dan terbentuklah jaringan raksasa tingkat
dunia yang disebut dengan isitilah WAN (Word Area Netwotk).
Jaringan komputer merupakan jaringan antar komputer yang
menghubungkan satu komputer dengan jaringan lainnya. untuk menyusun
jaringan ini, diperlukan perencanaan dari jaringan yang dibangun yang
disebut dengan topologi. Jenis jaringan itu sendiri dibagi menjadi tiga,
yaitu LAN, WAN, dan MAN. Perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung
jaringan diantaranya NIC.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang
saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi
sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau
memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer
yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel,
saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.
3.2 Spesifikasi Alat
1. Serverr
Komponen server yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai
berikut :
a. Sistem Operasi : Windows 2003Server
b. Processor : Intel Pentium IV
c. Harddisk : SeaGate 80 Gb
d. Memori : 512 MB
e. Ethernet Card : 3 COM 905 C-TXM N
f. Modem : D-Link 56 Kbps
g. VGA Card : S3 TRIO 64 V / 2DX, 2Mhz
h. CD Rom : 52 X
i. Floopy Drive : 1,44 MB (3,5”)
j. Monitor : S VGA, TTVM 14”
k. Mouse : PS / 2 Compatible Mouse Port
l. Keyboard : Standart PS/2 Keyboard
Komputer Server ini ditempatkan dalam ruangan bagian teknik.
Dalam hal ini kepala bagian teknik berlaku sebagai supervisior jaringan.
Supervisior jaringan mempunyai hak akses yang lebih tinggi
dibandingkan dengan user. Dengan hak akses yang lebih tinggi tersebut,
maka kontrol supervisior terhadap jaringan secara keseluruhan sama
berarti dalam rangka kendali jaringan (pengguna, wilayah kerja jaringan,
kerja pengguna)
2. Workststion
Selain komputer server juga dibutuhkan komputer untuk pengguna
jaringan atau yang lebih dikenal dengan nama workstation (Client).
Spesifikasi komputer client memiliki persyaratan lebihdware rendah
dari pada komputer server, akan tetapi bila spesifikasi hardware samaa
pun tidak masalah karena semakin tinggi kemampuan komputer semakin
cepat kemampuan prosesnya.
Berikut ini spesifikasi dari komputer cilent yang digunakan pada Plaza
Informasi Yogyakatra adalah sebagai berikut :
Prosessor PIV
Memory 256 MB
Harddisk seagate 40Gb
Mainboard
VGA card 32 sampai 128Mbyte
Monitor
Sistem operasi windows XP Profesional
3. System Operasi
Sistem operasi yang digunakan untuk server adalah Windows
2003Server dengan pertimbangan applikasinya mudah dipahami dan
tidak banyak menimbulkan masalah terhadap jaringan. Sedangkan untuk
client dengan spesifikasi Pentium IV menggunakan sistem operasi
windows XP Professional
4. Topologi yang digunakan
Topologi Start, Pada topologi start masing – masing workstation
dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari
topologi tipe ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk
workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi
dalam kabel akan semakin melebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan disuatu jalur
kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server jaringan secara
keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi ini
adalah kebutuhan kabel yeng lebih besar dibandingkan dengan topologi
lainnya.
Gambar III.1 Topologi Start
Keuntungan :
1. Paling fleksibel
2. Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain.
3. Kontrol terpusat
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/ kerusakan
pengelolaan jaringan.
Kelemahan :
1. Boros kabel
2. Perlu penanganan khusus
Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
5. switch/ hub
Switch D-Link, Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan
untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada
melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port
dimana ia dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi
traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang
dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan
kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC
address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada
sebuah router. Perbedaan utama antara Hub dan Switch adalah Hub tidak
memiliki fasilitas routing, sehingga semua informasi yang datang akan
dikirimkan ke semuakomputer (broadcast). Sementara Switch memiliki
fasilitas routing sehingga informasi yang diterima hanya dikirimkan ke
komputer tujuan.
6. Printer
Printer yang diguanakan pada Plaza Informasi hanya digunakan sebagai
alat Bantu input output tambahan dalam melaksanakan pekerjaan. Printer
yang digunakan adalah prinler laserjet
7. Modem
Modem dan saluran telephon adalah alat bantu dalam jaringan
komunikasi data yang berfungsi untuk mengkonversi digital dari stasiun
ke sinyal analog, tetapi pada plaza informasi modem hanya digunakan
untuk koneksi ke jaringan internet
8. Media penghubung
3.3 Blog Diagram Rangkaian
3.4 Gambar Rangkaian
3.5 Hasil Analisa
3.6 Permasalahan Pokok
3.7 Alternatif Pemecahan Masalah
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil KKP yang dimulai tanggal 18 Agustus sampai dengan
tanggal 18 September 2009 mengenal jaringan LAN Plaza Informasi penulis
menyimpulkan bahwa :
4.2 Saran
Kartu inventaris ruangan :
Propinsi : daerah istimewa yogyakarta, satuan kerja : badan informasi daerah,
ruangan : warnet plaza informasi, no, kode lokasi : 11.1200.21.01.00.01
Troubleshooting pada monitor :
Monitor tidak mau menyala saat pertama kali dihidupkan
Analisaa permasalahan :
Periksa apakah pada monitor terdapat lampu indikator
Pastikan bahwa kabel antara PC dan CPU telah terhubung denagn baik
Jika sudah terpasang tapi monitor tidak mau menyala, coba lakukan percobaan
pengaturan warna brightnees sampai batas maksimal apakah layar akan tampak
putih jika ya berarti monitor tidak rusak.
IP Address PC Pd Warnet :
PC 1 : 192.168.12.101
PC 2 : 192.168.12.102
PC 3 : 192.168.12.103
PC 4 : 192.168.12.104
PC 5 : 192.168.12.105
PC 6 : 192.168.12.106
PC 7 : 192.168.12.207
PC 8 : 192.168.12.62
PC 9 : 192.168.12.61
PC 10: 192.168.12.60
PC 11: 192.168.12.111
PC 12 : 192.168.12.112
PC 13: 192.168.12.123
PC 14 : 192.168.12.214
PC 15: 192.168.12.117
* : 192.168.12.103
Touch barat : 192.168.12.215
Subnet mask : 255.255.255.0
DNS Server : 202.169.224.3
Server timer badan informasi daerah (BID) yogyakarta
No IP Status Mulai Selesai Durasi
1 192.168.12.101 Tertutup 08:10:00 08:10:00 00:00:00
2 192.168.12.102 Terbuka 08:10:00 09:10:00 00.35.23
Kererangan :
X : mematikan, log off, reset
Remote administrator : unruk mengatasi atau mengontrol penggunaan internet,
mematikan atau menghidupkan pc dari jarak jauh untuk melihat pembukaan web/ situs.
Cek wireles : start – run – ketik devmgmt.msc
Analisis jaringan pada plaza informasi :
1. jenis topologi start
2. kabel yang digunakan UTP dan konektor RJ 45
3. main server
untuk warbet : dari telkom
untuk histpot : dari telkom (Speedy) dan plaza informasi sendiri
4. ada 2 lantai yang keduanya bisa koneksi ke internet
5. permasalahan
semua komputer tidak bisa koneksi ke internet
hostpot tidak bisa koneksi
6. sstem kerja karyawan
7. peraturan yang ada
8. alat dan bahan yang dikoneksi ke internet
9. sharing data.
Peralatan yang ada pada komputer media center
1. perangkat PC ”Accer ” : 7 buah
2. broandband VPN router ”D-Link” : 1 buah
3. kabel UTP dab RJ 45 : 8 buah
4. printer (HP laserjet P2050 series PCL6) : 1 buah
5. scanner (HP scanjet G4050 ) : 1 buah
6. liebert PSA UPS : 7 buah
7. modem DFM-562E
dalam program pengadaan penguatan media center 2009 badan informasi publik
departemen komunikasi dan indormatika RI.
Permasalahan :
Merestart dan mensetting ulang router hostpot (trendnet)
1. melepas kabel jaringan pada router
2. melepas omni
3. melepas kabel adaptor router diturunkan dan pasang kembali kabel.
4. tekan tombol reset dibagian belakang.
Langkah berikutnya mensetting konfugurasi router :
1. masuk ke control panel pilih network connection
2. connect to network : lihat apakah sinyal hostpot sudah diterima apa belum
3. masuk ke sinyal hostpot tersebut lihat IP address
4. bula explorer di URL ketik IP address hostpot tersebut
5. masuk ke pengaturan router yang perlu diatur
DNS server dan alternative
Static
Password
Ubah nama hostpot
Setting wirelles
IP wireles trendnet : 192.168.1.189
Gateway router : 192.168.1.1
Banyak variasi didalam penyusunan pola serat kabel dan salah satu skema yang sering digunakan oleh banyak implementator jaringan adalah sebagaimana tampak pada gambar berikut :
Anda bebas memilih menggunakan pola yang mana asal kedua ujung kabel haruslah mempunyai pola sama.
Penomoran IP (Internet Protokol