laporan labtek

Upload: ahmad-yasier-hanif-setyawan

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 laporan labtek

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LatarBelakang

    Perkembangan zaman diikuti oleh perkembangan teknologi yang semakin

    maju. Perkembangan teknologi ini membutuhkan dukungan dari faktor – 

    faktor lainnya, seperti SDM, pengetahuan, dan tentu material pendukungnya.

    Perlu disadari, semakin banyak teknologi yang membutuhkan material yang

    sifatnya bertentangan, seperti kuat, tapi ringan. Pada material yang sudah

    dikenal sejak lama seperti logam, terdapat batasan – batasan yang

    mengakibatkan sifat seperti itu tidak bias dipenuhi.

    Atas dasar inilah orang mempelajari dan kemudian menciptakan material

    yang bernama komposit. etapi, material ini tidaklah sesempurna itu.

    erdapat beberapa faktor yang berpengaruh kepada sifatnya.

    .

    B. Tujuan

    !. Mempelajari proses pembuatan komposit, khususnya dengan teknik "et

    hand lay up dan compression molding.

    #. Mempelajari teknik$teknik karakterisasi komposit, khususnya

    karakterisasi sifat mekanik dengan ujitarik dan pengujian fraksi %olume.

    &. Mempelajari pengaruh metode manufaktur dan pengaruh fraksi %olume

    material penyusun terhadap sifat mekanik komposit.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    2/27

    BAB II

    TEORI DASAR 

    Material komposit merupakan gabungan secara makroskopis dari dua jenis

    material atau lebih. 'abungan secara mikroskopik tidak dapat dikatakan komposit

    karena istilahnya adalah senya"a ataupun paduan. (omposit dibentuk dari

     penguat )reinforced* dan pengikat )matri+*. Material komposit dapat dibagi

     berdasarkan jenis penguat dan jenis matriksnya. erdasarkan jenis penguatnya,

    komposit dibedakan menjadi  Particle-reinforced Composite, Fiber-reinforced 

    Composite, dan Structural-reinforced Composite. Sedangkan berdasarkan jenis

    matriksnya, kompositdibedakan menjadi  Polymer Matrix Composite (PMC),

     Metal Matrix Composite (MMC), dan Ceramic Matrix Composite (CMC). Dari

    semua jenis pembagian tersebut PM- yang diperkuat fiber menjadi jenis komposit

    yang paling sering digunakan. al ini disebabkan PM- memiliki keunggulan

    dalam kemudahan proses produksinya dan sifat mekanik spesifik yang tinggi

    dibandingkan jenis komposit yang lain.

    PM- dapat dibagi berdasarkan jenis matriksnya yaitu polimer thermoset dan

    termoplast. Pembagian ini akan berpengaruh pada beberapa factor antara lain

     proses manufaktur )tekanan, temperature, dan "aktu* dan sifat yang akan

    dihasilkan. erikut adalah perbandingan proses manufaktur thermoset dengan

    termoplast/

    0enisMatriks )temperature* P )tekanan* "aktu

    ermosetermoplastik 

     1amun,secara lebih komprehensif berikut perbandingan semua properties

    dari polimer thermoset dan termoplastik/

    Material Properties

    Ter!osets Ter!oplasti"s

    Stiffness 2 $

  • 8/16/2019 laporan labtek

    3/27

    Strength 2 $

    oughness $ 23atigue life 2 $

    -reep resistance 2 $

    hermal e+pansion 2 $

    -hemical resistance $ 2

    emperature tolerance 2 $

    Manu#a"turing$Pro"essa%ilit&

    Ter!osets Ter!oplasti"s

    Simplicity of chemistry $ 2

    4o" %iscosity 2 $

    Processing temperature 2 $

    Processing pressure 2 $

    Processing time $ 2

    Processing en%ironment $ 2

    5eformability $ 2

    5ecycling $ 2

    Pada percobaan kali ini, ada juga istilah berupa  preform.  Preform  adalah

     pembentuk komposit, terbuat dari serat dengan susunan arsitektur tertentu )dengan

    atau tanpa polimer* untuk mempermudah proses manufaktur dan atau

    memperoleh sifat komposit yang diinginkan. Preform sendiri terbagi menjadi dua,

    yaitu dry preform dan wet preform. Prepreg )pre impregnation* merupakan salah

    satu dari "et preform. Prepreg ini merupakan serat yang sudah diimpregnasikan

    oleh suatu polimer tetapi masih belum curing.

    Sifat mekanik dari suatu komposit bisa dipengaruhi oleh beberapa macam

    faktor, yakni /

    !. 0enis serat)penguat* dan polimer )matriks*

    0enis serat dan matriks yang digunakan akan mempengaruhi sifat mekanik 

    kompositnya karena serat dan polimernya mempunyai kekuatan dan kekakuan

    yang berbeda$beda. 5entang kekakuan dan kekuatan komposit bisanyanya berada

    diantara serat dan polimernya.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    4/27

    #. 3raksi 6olum

    0umlah %olume serat atau matriks per jumlah %olume komposit dari suatu

    komposit akan mempengaruhi sifat mekanik serat pula. Semakin besar fraksi

    %olume seratnya, semakin baik pula sifat mekaniknya.

    &. Arah orientasi serat

    Arah pembebanan suatu komposit akan dipengaruhi arah orientasi serat. iasanya

    komposit akan memiliki sifat mekanik yang lebih baik jika diberikan tengangan

    sesuai dengan arah seratnya )longitudinal* dibanding arah tegak lurus seratnya

    )trans%ersal*.

    7. 8katan antar muka )8nterface*

    8katan antara serat dan matriks akan mempengaruhi sifat mekanik dari komposit

     juga. 0ika interface baik, sifat mekaniknya baik pula. 0ika interface buruk, sifat

    mekaniknya juga akan buruk pula. 3aktor interface ini sulit untuk dihitung atau

    diperhitungkan. iasanya dalam aplikasinya, interface diasumsikan sudah bagus

    karena memprediksikannya yang relatif sulit. Padahal, faktor ini sangatlah

    mempengaruhi sifat mekanik komposit. Sedikit saja ada cacat pada interface, akan

    menurunkan sifat mekanin secara signifikan khususnya di kekuatan komposit.

    9. 0enis Preform

    Preform mempunyai macam$macam jenis. ermacam$macam jenis preform

    tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda$beda. 0adi, jenis

     preform juga akan mempengaruhi sifat mekanik komposit.

    Padapercobaan kali ini digunakan jenis PM- yang matriksnya adalah

     polimer thermoset dan proses manufaktur yang akan dilakukan adalah wet and 

    lay-up dan compression molding . Proses manufaktur lainnya adalah  spray-up,

    !"#$, dan Pultrution.

    :et and 4ay$;p

    Pada proses "et hand lay$up, dry reinforcement dan resin )2 katalis*

    ditaruh pada permukaan cetakan. 5esin ditekan dengan menggunakan rol untuk 

    diimpregnasi. eberapa lapisan dapat ditambahkan secara bertahap sesuai

    kebutuhan. Setelah diimpregnasi komposit akan mengalami curing dan mengeras.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    5/27

    Metode ini diaplikasikan dalam pembuatan tangki penyimpanan air, badan perahu,

    dan bath$up.

    'ambar proses manufaktur dengan metode "et hand lay$up.

    -ompression Molding

    Pada compression molding, preform serat diletakkan pada cetakan.(etika

     panas dan tekanan diberikan oleh cetakan, preform mengalir sesuai bentuk 

    komponen yang diinginkan. (emudian terjadi curing dan setelah terjadi

     pengerasan yang cukup, didapat komposit yang diinginkan. -ompression molding

    memerlukan pemanasan dan tekanan yang tinggi. Metode ini digunakan untuk 

     pembuatan pintu mobil.

      'ambar proses manufaktur dengan metode compression molding

    Spray$;p

    Spray up adalah metode manufaktur dengan menggunakan serat

    diskontinu )pendek* dicampur polimer dan katalisnya yang digabungkan pada

  • 8/16/2019 laporan labtek

    6/27

    suatu alat spray kemudian disemprotkan ke cetakan yang sudah dirancang sesuai

    dengan rancangan komposit yang ingin dibuat.

    6A58 )6acuum Assisted 5esin 8njection*

    6A58 dilakukan pada kondisi %akum dan tekanan yang relati%e konstan

    dan tidak terlampau besar sehingga jumlah udara yang terjebak di dalam komposit

     bias diminimalisir yang berimplikasi pada jumlah %oid yang bias diminimalisir 

     juga. Semakin kecil fraksi %olume %oid maka impregnasi akan semakin baik dan

    gaya antarmuka antara matriks dan serat dapat terjadi dengan baik. 8mplikasinya

     pada sifat mekanik adalah kekuatan yang dihasilkan serta kekakuannya. Sifat

    mekanik yang dihasilkan dari proses 6A58 akan paling tinggi karena pada proses

    manufakturnya. -ara kerja 6A58 ini adalah dengan mengadakan lapisan ruang

    %akum untuk men$impregnasi menggunakan dri%ing force resin ke serat )penguat*

    dengan prinsip dasar adanya perbedaan tekanan di bagian runag %akum dan di

    udara luarnya. 5uang %akum memiliki tekanan yang lebih besar dibanding udara

     bagian luar.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    7/27

    'ambar manufaktur degan metode 6A58

    Pultrusion

    'ambar proses manufaktur dengan metode pultrusion

    Dalam pultrution ini ada istilah yang disebut com-lin%. -om$link adalah

     polimer thermoplast yang dibuat menjadi seperti serat dan manufakturnya

    kemudian menjadi bersamaan dengan seratnya agar terdispersi secara sempurna.

    8ni dilakukan agar difusinya sedekat mungkin.

    Selain proses manufaktur, karakterisasi komposit juga penting dilakukan

    untuk keperluan desain dan control kulaitas. (arakterisasi komposit mencakup

    sifat fisik, mekanik, hingga termal. ;ntuk karakterisasi sifat mekanik komposit,

    dapat dilakukan pengujian tarik dengan menggunakan mesin uji uni%ersal. asil

     pengujian tarik dapat diperoleh kekuatan tarik komposit, modulus elastisitas, dan

    regangan maksimum komposit. Sedangkan, karakterisasi sifat fisik dapat

    dilakukan dengan metode uji fraksi %olum. Dengan metode ini dapat diperoleh

    fraksi %olum untuk tiap komponen penyusun komposit maupun jumlah %oidnya.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    8/27

    3raksi%olum juga dapat digunakan untuk memperkirakan kekakuan

    maupun kekuatan tarik komposit. Metode ini disebu t #ule of Mixture.

    Persamaan #ule of Mixture tersebut/

    m + )!$6f *

    Dimana m adalah modulus elastisitas matriks, dan 6f adalah

    fraksi %olum serat.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    9/27

    BAB III

    DATA PER'OBAAN DAN PEN(OLAHAN DAT

    Uji T arik ) o!posit

    Dari data yang didapat pada saat percobaan, data tersebut dikon%ersi sehingga

    didapat engineering stress dan engineering strain.

    σ = F 

     Aoε=

    ∆ l

    lo

    (emudian engineering stress dan engineering strain di plot dalam grafik, didapat

    gradien kur%a menunjukkan kekakuan?modulus elastisitas )>*.

    0enis Mesin / arnogrocki

    (ecepatan arik / # mm?menit

    0umlah Spesimen / 7 uah

    4oad -ell / #@@.@@@

  • 8/16/2019 laporan labtek

    10/27

    BAB I*

    ANALISIS DATA

    Pada praktikum kali ini di lakukan proses pembuatan polimer melalui dua

    cara yaitu "et hand lay up dan compression molding. -ara "et hand lay up lebih

    mudah di lakukan daripada compression molding namun hasil yang di dapat akan

    lebih bagus apabila menggunakan compression molding. 8ni dapat dilihat dari

    hasil yang di dapat saat praktikum dimana komposit yang menggunakan proses

    compression molding terlihat lebih halus dan rata permukaannya namun karena

    kesalahan dalam pembebanan maka komposit menjadi bending. Sedangkan hasil

    dari proses "et hand lay up terlihat lebih rata namun permukaannya banyak yang

     bolong$ bolong

    dan ada bagian

    dimana matriks

     belum terimpregnasi secara maksimal. al ini dikarenakan saat proses "et hand

    lay up dibutuhkan tangan yang ahli dan berpengalaman sedangkan praktikan

    sendiri baru pertama kali mencoba dengan metode tersebut. Pada proses

    compression molding tekanan dan impregnasi matriks lebih merata daripada

    menggunakan metode "et hand lay up ini dikarenakan pada compression molding

    digunakan alat penekan sedangkan metode "et hand lay up hanya menggunakan

    roll yang di tekan oleh tangan.

    Pengujian arik Spesimen

     Pada spesimen komposit yang telah di buat dengan metode "et hand lay

    up dan compression molding di potong dengan ukuran #9 cm + #.9 cm. pada

     pengujian tarik ini digunakan ! spesimen "et hand lay up dan ! spesimen

    compression molding. Dari pengujian tarik yang telah di lakukan di dapatkan data

    sebagi berikut /

    Spesimen

    > percobaan

    )'Pa*

    < composite )percobaan*

    )MPa*

    ; ! !.&&7@ #&@.9BB#

    -M ! !.@@#B! #@!.@B!@B#&

  • 8/16/2019 laporan labtek

    11/27

    erdasarkan literatur, kekuatan tarik serat gelas adalah &79$&C MPa dan matriks

     polyester adalah 9@$9 MPa. Dari data yang di dapat setelah uji tarik nilai tarik 

    komposit berada di ba"ah niali tarik serat gelas dan di atas nilai tarik polyester.

    Data yang di dapatkan hampir mendekati teori dimana kekuatan tarik komposit

    akan berada di antara nilai kekuatan tarik matriks dan penguatnya. 1amun jika di

    lihat dari data yang di dapat, nilai kekuatan tarik spesimen yang di dapatkan

    menggunakan metode "et hand lay up lebih tinggi daripada kekuatan tarik dari

    compression molding. al ini dapat terjadi di karenakan spesimen yang di uji

    tarik dari compression molding mengalami patah pada bagian pinggir yang di grip

    atau di jepit saat uji tarik. Patah ini disebabkan karena spesimen mengalami

     bending dan ketebalan yang tidak merata terutama pada bagian yang di grip.

    Selain itu pada bagian spesimen yang di grip sebelumnya telah mengalami sedikit

    keruasakan yang dapat mengakibatkan adanya konsentrasi tegangan pada bagian

    tesebut. Sebenarnya nilai kekuatan tarik dari spesimen compression molding

    masih bisa naik, namun karena gagal pada bagian yang di grip menyebabkan

    spesimen tersebut mempunyai kekuatan tarik lebih rendah daripada yang

    seharusnya. Di lihat dari bentuk patahannya sesuai dengan ASM D &@&C dapat

    disimpulkan bah"a pada spesimen "et hand lay up mengalami patah D'M atau

    S'M. Patah yang terjadi berupa edge delamination yang terjadi pada gage length

    dan menjalar dari tengah samapai ujung gage length. Sedangkan pada spesimen

    compression molding berupa '8 dimana patah terjadi di bagian dalam grip

     bagian atas saat di uji tarik.

    Spesimen

    > percobaan

    )'Pa*

    < composite )percobaan*

    )MPa*

    ; ! !.&&7@ #&@.9BB#

    -M ! !.@@#B! #@!.@B!@B#&

  • 8/16/2019 laporan labtek

    12/27

    Dari data di atas juga dapat dilihat nilai dari modulus elastisitas kedua spesimen

    dimana nilai > untuk "et hand lay up lebih besar dari pada nilai compression

    molding. hal ini terjadi juga karena spesimen yang gagal pada bagian grip

    sehingga nilai modulus elastisitas dan kekuatan tariknya tidak sesuai dengan teori.

    ;ji 3raksi 6olume

    Pada pengujian kali ini di lakukan dengan menggunakan & spesimen "et hand lay

    up dan & spesimen compression molding dengan ukuran masing$masing #.9cm +

    #.9 cm. dari pengujjian fraksi %olume di dapatkan data yang seedikit aneh dimana

    nilai fraksi %oidnya minus.

    +et an, "o!pression

    spesimen ! # & ! # &

    massa kering )gram* &. &. &.B &.7 &. &.&

    massa terendam

    )gram*

    #.# #.& #.# !.C #.! #

    %olume komposit

    )cm&*

    !.9 !.& !. !.9 !.9 !.&

    massa jenis komposit)g?cm&*

    #.7 #. #.& #.# #.7 #.9&

    fraksi %olume serat @.9B @. @.99 @.9B @.9B @.

    fraksi %olume matriks @.9 @.B! @. @.9C @.@ @.#

    fraksi %olume %oid $@.&7 [email protected] $@.&! $@.!B $@.#C $@.&@

    al ini dapat terjadi karena ukuran spesimen yang digunakan untuk percobaan

    tidak murni #.9 cm + #.9 cm sehingga akan mempengaruhi nilai dari fraksi

    %olume material tersebut. Menurut teori semakin sediki fraksi %oidnya dan

    semakin tinggi fraksi fibernya maka kekuatan spesifik dari komposit tersebut akan

    semakin tinggi. dari data yang di dapat susah untuk di analisis dari nilai fraksinya

    di karenakan nilai fraksi %oidnya bernilai negati%e. Dilihat dari nilai fraksi

    fibernya komposit compression molding lebih tinggi daripada "et hand lay up.

     1amun hal ini tidak dapat menyimpulkan bah"a nilai kekuatan spesifik 

    compression molding lebih tinggi daripada "et hand lay up. al ini dikarenakan

    nilai fraksi %oid yang bernilai ngatif.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    13/27

    Selain itu dari uji fraksi %olume kita juga dapat menghitung nilai kekuatan tarik 

    dari komposit dan nilai modulus elastisitas dari composite.

    Spesimen

    E komposit(GPa)

    Epercobaan(GPa)

    σ composite(MPa)

    σ composite(percobaan)(MPa)

    ; ! !.&&7@ 79.79&@& ##@7.#C!B@B #&@.9BB#

    ; # !.@@#B! 79.B!9@9 ##7C.@B7 #@!.@B!@B#&

    0ika dibandingkan antara hasil perhitungan kekuatan dan modulus elastisitas

    dengan uji tarik dan dengan uji fraksi %olum memiliki nilai yang cukup jauh

     berbeda. 1ilai kekuatan dan modulus elastisitas dari hasil percobaan uji tarik jauh

    lebih kecil dari hasil perhitungan fraksi %olum. Seharusnya hasil percobaan dan

     perhitungan tidak jauh berbeda. al ini dikarenakan proses manufakturnya yang

    kurang baik. (emungkinan inilah yang membuat hasil tidak presisi?akurat.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    14/27

    BAB *

    )ESIMPULAN DAN SARAN

    A. )esi!pulan

    !. (ekuatan tarik dan modulus elastisitas komposit poliester berpenguat serat

    gelas dengan metode :et and 4ay ;p dan -ompression Molding adalah

    #. Dari uji fraksi %olume di dapatkan

    +et an, "o!pression

    spesimen ! # & ! # &

    massa kering )gram* &. &. &.B &.7 &. &.&

    massa terendam

    )gram*

    #.# #.& #.# !.C #.! #

    %olume komposit !.9 !.& !. !.9 !.9 !.&

    massa jenis komposit #.7 #. #.& #.# #.7 #.9&

    fraksi %olume serat @.9B @. @.99 @.9B @.9B @.

    fraksi %olume matriks @.9 @.B! @. @.9C @.@ @.#

    fraksi %olume %oid $@.&7 [email protected] $@.&! $@.!B $@.#C $@.&@

    Spesimen

    E komposit(GPa)

    Epercobaan(GPa)

    σ composite(MPa)

    σ composite(percobaan)(MPa)

    ; ! !.&&7@ 79.79&@& ##@7.#C!B@B #&@.9BB#

    ; # !.@@#B! 79.B!9@9 ##7C.@B7 #@!.@B!@B#&

    B. Saran

    Spesimen> percobaan

    )'Pa*< composite )percobaan*

    )MPa*

    ; ! !.&&7@ #&@.9BB#

    -M ! !.@@#B! #@!.@B!@B#&

  • 8/16/2019 laporan labtek

    15/27

    Sebaiknya saat pemotongan lebih diperhatikan presisi ukuran spesimen

    agar tidak terjadi koreksi saat perhitungan.

    BAB *I

  • 8/16/2019 laporan labtek

    16/27

    DA-TAR PUSTA)A

    Astrom, . ., E Manufacturing of Polymer CompositesF, !st  ed., -hapman and

    all, 4ondon, !CC.

    0uda"isastra, . Slide (uliah E Material &omposit F re%. @7. 8. andung. #@!7

    ASM D @C# – @@

    ASM D &@&C – @@

    LAMPIRAN

  • 8/16/2019 laporan labtek

    17/27

    Tugas setela Praktiku!

    !. erdasarkan literatur, jelaskan perbedaan sifat fisik dan mekanik komposit

    matri+ termoset yang diperoleh dari metode berikut / "et hand lay up,

    compression molding, dan 6A58G

    Sifat mekanik yang dihasilkan dengan metode 6A58 akan memiliki sifat

    mekanik yang paling tinggi dibandingkan dengan compression molding dan

    "et hand lay$up. 8ni dikarenakan proses manufaktur pada 6A58 dilakukan

     pada kondisi %akum dan tekanan yang relatif konstan juga tidak terlampau

     besar sehingga jumlah udara yang terjebak di dalam komposit bisa

    diminimalisir yang berimplikasi pada jumlah %oid yang bisa diminimalisir 

     juga. Semakin kecil fraksi %olume %oid akan membuat sifat mekanik dari

    komposit semakin baik pula dan interface antara serat dan matriks terjadi

    dengan baik. Dengan adanya perbedaan tekanan di ruang %akum dan udara

    luar juga akan memberikan tekanan yang merata pada cetakan sehingga proses

    manufaktur dengan metode 6A58 akan lebih merata dan rapih. Sedangkan

    compression molding memiliki sifat mekanik yang lebih baik daripada "et

    hand lay$up sesuai dengan percobaan yang telah kita lakukan.

    #. 0elaskan faktor$faktor yang menentukan sifat mekanik kompositG

    a. 0enis serat)penguat* dan polimer )matriks*

    0enis serat dan matriks yang digunakan akan mempengaruhi sifat mekanik 

    kompositnya karena serat dan polimernya mempunyai kekuatan dan

    kekakuan yang berbeda$beda. 5entang kekakuan dan kekuatan komposit bisanyanya berada diantara serat dan polimernya.

     b. 3raksi 6olum

    0umlah %olume serat atau matriks per jumlah %olume komposit dari suatu

    komposit akan mempengaruhi sifat mekanik serat pula. Semakin besar 

    fraksi %olume seratnya, semakin baik pula sifat mekaniknya.

    c. Arah orientasi serat

  • 8/16/2019 laporan labtek

    18/27

    Arah pembebanan suatu komposit akan dipengaruhi arah orientasi serat.

    iasanya komposit akan memiliki sifat mekanik yang lebih baik jika

    diberikan tengangan sesuai dengan arah seratnya )longitudinal* dibanding

    arah tegak lurus seratnya )trans%ersal*.

    d. 8katan antar muka )8nterface*

    8katan antara serat dan matriks akan mempengaruhi sifat mekanik dari

    komposit juga. 0ika interface baik, sifat mekaniknya baik pula. 0ika

    interface buruk, sifat mekaniknya juga akan buruk pula. 3aktor interface

    ini sulit untuk dihitung atau diperhitungkan. iasanya dalam aplikasinya,

    interface diasumsikan sudah bagus karena memprediksikannya yang relatif 

    sulit. Padahal, faktor ini sangatlah mempengaruhi sifat mekanik komposit.

    Sedikit saja ada cacat pada interface, akan menurunkan sifat mekanin

    secara signifikan khususnya di kekuatan komposit.

    e. 0enis Preform

    Preform mempunyai macam$macam jenis. ermacam$macam jenis

     preform tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda$

     beda. 0adi, jenis preform juga akan mempengaruhi sifat mekanik 

    komposit.

    Rangku!an Praktiku!

    Material komposit merupakan gabungan secara makroskopis dari dua jenis

    material atau lebih. 'abungan secara mikroskopik tidak dapat dikatakan komposit

    karena istilahnya adalah senya"a ataupun paduan. (omposit dibentuk dari

     penguat )reinforced* dan pengikat )matri+*. Material komposit dapat dibagi

     berdasarkan jenis penguat dan jenis matriksnya. erdasarkan jenis penguatnya,

    komposit dibedakan menjadi  Particle-reinforced Composite, Fiber-reinforced 

    Composite, dan Structural-reinforced Composite. Sedangkan berdasarkan jenis

    matriksnya, kompositdibedakan menjadi  Polymer Matrix Composite (PMC),

     Metal Matrix Composite (MMC), dan Ceramic Matrix Composite (CMC). Dari

    semua jenis pembagian tersebut PM- yang diperkuat fiber menjadi jenis komposit

  • 8/16/2019 laporan labtek

    19/27

    yang paling sering digunakan. al ini disebabkan PM- memiliki keunggulan

    dalam kemudahan proses produksinya dan sifat mekanik spesifik yang tinggi.

    PM- dapat dibagi berdasarkan jenis matriksnya yaitu polimer thermoset dan

    termoplast. Polimer thermoset bila dipanaskan tidak berubah bentuk. 8katan pada

    thermoset berupa cross$linking. hermoset tidak mempunyai g dan tidak bias di

    recycle. ermoplast merupakan polimer yang berupa ikatan sekunder. hermoset

    mempunyai g dan m serta dapat di recycle. Pembagian ini akan berpengaruh

     pada beberapa factor antara lain proses manufaktur )tekanan, temperature, dan

    "aktu* dan sifat yang akan dihasilkan. erikut adalah perbandingan proses

    manufaktur thermoset dengan termoplast/

    0enisMatriks )temperature* P )tekanan* "aktu

    ermoset

    ermoplastik 

     1amun,secara lebih komprehensif berikut perbandingan semua properties

    dari polimer thermoset dan termoplastik/

    Material Properties

    Ter!osets Ter!oplasti"s

    Stiffness 2 $

    Strength 2 $

    oughness $ 2

    3atigue life 2 $

    -reep resistance 2 $

    hermal e+pansion 2 $

    -hemical resistance $ 2

    emperature tolerance 2 $

    Manu#a"turing$Pro"essa%ilit&

    Ter!osets Ter!oplasti"s

    Simplicity of chemistry $ 2

    4o" %iscosity 2 $

    Processing temperature 2 $

  • 8/16/2019 laporan labtek

    20/27

    Processing pressure 2 $

    Processing time $ 2

    Processing en%ironment $ 2

    5eformability $ 2

    5ecycling $ 2

    :et and 4ay$;p

    Pada proses "et hand lay$up, dry reinforcement dan resin )2 katalis*

    ditaruh pada permukaan cetakan. 5esin ditekan dengan menggunakan rol untuk 

    diimpregnasi. eberapa lapisan dapat ditambahkan secara bertahap sesuai

    kebutuhan. Setelah diimpregnasi komposit akan mengalami curing dan mengeras.

    Metode ini diaplikasikan dalam pembuatan tangki penyimpanan air, badan perahu,

    dan bath$up.

    'ambar proses manufaktur dengan metode "et hand lay$up.

    -ompression Molding

    Pada compression molding, preform serat diletakkan pada cetakan.(etika

     panas dan tekanan diberikan oleh cetakan, preform mengalir sesuai bentuk 

    komponen yang diinginkan. (emudian terjadi curing dan setelah terjadi

     pengerasan yang cukup, didapat komposit yang diinginkan. -ompression molding

    memerlukan pemanasan dan tekanan yang tinggi. Metode ini digunakan untuk 

     pembuatan pintu mobil.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    21/27

      'ambar proses manufaktur 

    dengan metode compression molding

    Spray$;p

    Spray up adalah metode manufaktur dengan menggunakan serat

    diskontinu )pendek* dicampur polimer dan katalisnya yang digabungkan pada

    suatu alat spray kemudian disemprotkan ke cetakan yang sudah dirancang sesuai

    dengan rancangan komposit yang ingin dibuat.

    6A58 )6acuum Assisted 5esin 8njection*

    6A58 dilakukan pada kondisi %akum dan tekanan yang relati%e konstan

    dan tidak terlampau besar sehingga jumlah udara yang terjebak di dalam komposit

     bias diminimalisir yang berimplikasi pada jumlah %oid yang bias diminimalisir 

     juga. Semakin kecil fraksi %olume %oid maka impregnasi akan semakin baik dan

  • 8/16/2019 laporan labtek

    22/27

    gaya antarmuka antara matriks dan serat dapat terjadi dengan baik. 8mplikasinya

     pada sifat mekanik adalah kekuatan yang dihasilkan serta kekakuannya. Sifat

    mekanik yang dihasilkan dari proses 6A58 akan paling tinggi karena pada proses

    manufakturnya. -ara kerja 6A58 ini adalah dengan mengadakan lapisan ruang

    %akum untuk men$impregnasi menggunakan dri%ing force resin ke serat )penguat*

    dengan prinsip dasar adanya perbedaan tekanan di bagian runag %akum dan di

    udara luarnya. 5uang %akum memiliki tekanan yang lebih besar dibanding udara

     bagian luar.

    'ambar manufaktur degan metode 6A58

    Pultrusion

    'ambar proses manufaktur dengan metode pultrusion

    Dalam pultrution ini ada istilah yang disebut com-lin%. -om$link adalah polimer 

    thermoplast yang dibuat menjadi seperti serat dan manufakturnya kemudian

    menjadi bersamaan dengan seratnya agar terdispersi secara sempurna. 8ni

    dilakukan agar difusinya sedekat mungkin.

  • 8/16/2019 laporan labtek

    23/27

    Selain proses manufaktur, karakterisasi komposit juga penting dilakukan

    untuk keperluan desain dan control kulaitas. (arakterisasi komposit mencakup

    sifat fisik, mekanik, hingga termal. ;ntuk karakterisasi sifat mekanik komposit,

    dapat dilakukan pengujian tarik dengan menggunakan mesin uji uni%ersal. asil

     pengujian tarik dapat diperoleh kekuatan tarik komposit, modulus elastisitas, dan

    regangan maksimum komposit. Sedangkan, karakterisasi sifat fisik dapat

    dilakukan dengan metode uji fraksi %olum. Dengan metode ini dapat diperoleh

    fraksi %olum untuk tiap komponen penyusun komposit maupun jumlah %oidnya.

    3raksi%olum juga dapat digunakan untuk memperkirakan kekakuan

    maupun kekuatan tarik komposit. Metode ini disebu t #ule of Mixture.

    Persamaan #ule of Mixture tersebut/

    m + )!$6f *

    Dimana m adalah modulus elastisitas matriks, dan 6f adalah

    fraksi %olum serat.

    ;ji fraksi %olume dapat dihitung dengan menghitung/

    6olume komposit / 6c = )Mck$ Ms*?Hair 

    Densitas kompsit / Hc = Mk ?6c

    3raksi %olume serat   ν f  = ) A pI Ak  I 1*?Hserat gelasI 6c

    3raksi %olume matri+ ν m = )Mk  – )A pIAk I1**?H poliester I 6c

    3raksi%oid / ν % = ! –ν

    f  –ν

    m

    Dimana A p adalah areal density yang didapat dari perbandingan berat komposit

    )"et hand lay$upJ compression molding* dengan luas komposit )!9 + &@ cm #*. Ak 

    adalah luas area komposit yang akan di uji. Mk  adalah massa kering komposit dan

    Ms adalah massa komposit ketika terendam air dan 1 adalah jumlah lapisan.

    Tugas Ta!%aan

    !. -ontoh Metal Matri+ -omposite G

  • 8/16/2019 laporan labtek

    24/27

    cylinder slee%es in engines )tribology*, piston$recess "alls )tribology*,

     brake pad backing plates )"eight*, bearings )thermal e+pansion*, brake

    discs )tribology*, sporting goods or heat$sinks in electronics.

    #. 'ambar pemrosesan composite dengan matri+ polimer thermoset dan

    termoplast masing$masing 7.

    Ter!oset

    :et hand lay up

    Spray up

    Prepeg lay up

  • 8/16/2019 laporan labtek

    25/27

    -ompression molding

    Te!oplast

    -ompression Molding

    8njection Molding

  • 8/16/2019 laporan labtek

    26/27

    Pultrusion

    5olling

  • 8/16/2019 laporan labtek

    27/27