laporan mixing.pdf

Upload: candita

Post on 27-Feb-2018

871 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    1/26

    BAB II

    LIQUIDLIQUID MIXING

    I.

    TUJUAN

    Tujuan dari percobaan ini adalah :

    1.

    Mengetahui jenis arah aliran setelah 30 detik running dari proses mixing.

    2. Menghitung nilai bilangan reynold dari operasi pengadukan campuran

    tersebut setelah 30 detik running.

    3. Menentukan mixing timedari campuran

    II. DASAR TEORI

    Proses pengadukan (agitation) menunjukan usaha yang menghasilkangerakan materi menurut cara tertentu (dengan arah atau pola tertentu) pada

    suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai

    semacam pola sirkulasi. Sedangkan proses pencampuran (mixing) merupakan

    peristiwa menyebarnya bahan bahan secara acak, dimana bahan yang satu

    menyebar ke bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan bahan itu

    sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih. (Christie J. Geankoplis,

    Transport Process and Unit Operation, hal. 140)

    Tujuan pengadukan antara lain adalah :

    1. Membuat partikel padat tersuspensi.

    2. Mencampurkan liquid yang saling larut (miscible), contohnya metil

    alkohol dan air.

    3. Mendispersikan gas ke dalam liquid dalam bentuk gelembunggelembung

    kecil.

    4. Mendispersikan liquid yang kedua, yang tidak bercampur dengan liquid

    yang pertama, sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran

    halus.

    5. Mempercepat perpindahhan panas antara zat cair dengan coilatau jacket.

    (McCabe, hal. 236)

    Biasanya zat cair diaduk di dalam tangki atau bejana berbentuk silinder

    yang dapat tertutup maupun terbuka. Tinggi zat cair yang diigunakan adalah

    2/3 dari tinggi tangki. Ada dua macam jenis impeller, yaitu yang

    menghasilkan arus sejajar (axial) dengan sumbu poros impeller dan yang

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    2/26

    menghasilkan arus dalam arah tangensial (radial). Terdapat tiga jenis utama

    dari impeller yaitu propeller, paddle, dan turbin. (McCabe, hal. 236237)

    1.

    Propeller

    Merupakan contoh impeller aliran aksial, dengan kecepatan tinggi

    untuk cairan viskositas rendah. Propeller berukuran kecil berputar pada

    kecepatan penuh, baik 1150 atau 1750 r/min. Sedangkan propeller yang

    berukuran besar berputar pada 400 hingga 800 r/min.

    2. Paddles

    Untuk masalah sederhana agitator yang efektif digunakan adalah

    paddles datar yang berputar pada poros vertikal. Paddle yang umum

    adalah paddle dengan dua bilah dan empat bilah. Paddle berputar dengan

    kecepatan lambat di tengah vessel mendorong cairan secara radial dan

    tangensial dengan hampir tidak ada gerak vertikal di impeller. Dalam

    industri paddle berputar pada kecepatan antara 20 dan 150 r/min.

    Pengaduk padel menimbulkan aliran arah radial dan tangensial dan

    hamper tanpa gerak vertikal sama sekali. Arus yang bergerak ke arah

    horisontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke atas atau ke

    bawah. Bila digunakan pada kecepatan tinggi akan terjadi pusaran saja

    tanpa terjadi agitasi.

    (Anonim, 2013)

    3. Turbine

    Bentuknya menyerupai paddle bilah banyak dengan pisau pendek,

    yang berputar pada kecepatan tinggi di poros pusat vessel. Diameter

    impeller lebih kecil dari paddle, mulai 30 sampai 50 persen dari diameter

    vessel. (McCabe, hal. 237238)Istilah turbine ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk

    tanpa memandang rancangan, arah discharge ataupun karakteristik aliran.

    Turbine merupakan pengaduk dengan sudut tegak datar dan bersudut

    konstan. Pengaduk jenis ini digunakan pada viskositas fluida rendah

    seperti halnya pengaduk jenis propeller [Uhl & Gray, 1966]. Pengaduk

    turbin menimbulkan aliran arah radial dan tangensial.

    (Anonim, 2013)

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    3/26

    Gambar 2.1 JenisjenisImpeller(a) three-blade marine propeller; (b) open

    straight-blade turbine; (c) bladed disk turbine; (d) vertical curved-blade

    turbine; (e)pitched-blade turbine.

    (McCabe, hal. 238)

    Dalam desain agitator vessel, faktor yang penting adalah daya yang

    diperlukan untuk menggerakan impeller. Karena daya yang diperlukan untuk

    sistem tertentu tidak dapat diprediksi secara teoritis, dapat dikorelasikan

    dengan impellerbilangan Reynolds (NRe).

    ............................................ (1)

    Dalam tangki aliran laminar untuk NRe < 10 dan aliran turbulen untuk NRe >

    104. (Christie J. Geankoplis, hal. 144)

    Mixing time merupakan salah satu parameter yang paling penting dalam

    liquid-liquid mixing yang dibutuhkan untuk memperoleh homogenitas di

    seluruh vessel. Mixing time adalah waktu pengadukan, dimana parameter

    viskositas dan densitas menunjukkan angka yang konstan. Selain itu

    parameter seperti desain impeller, diameter impeller, diameter vessel jugamempengaruhi waktu pencampuran atau mixing time.

    (Reza Afshar Ghotli, 2013)

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    4/26

    III.ALAT DAN BAHAN

    1. Alat

    a.

    Beaker glass 500 mL

    dan 2000 mL

    b. Spatula

    c.

    Viskometer Ostwald

    d.

    Piknometer

    e.

    Neraca analitis

    f. Termometer

    g.

    Stopwatch

    2. Bahan

    a. Air 3200 mL

    b.

    Susu Kental Manis 300 mL

    c. Glitter

    3.

    Gambar Alat dan Bahan

    Gambar 3.4

    Piknometer Gambar 3.6TermometerGambar 3.5

    Neraca Analitik

    Gambar 3.7

    Stopwatch

    Gambar 3.3

    Viskometer Ostwald

    Gambar 3.2

    Spatula

    Gambar 3.1

    Beaker Glass 0.5 & 2 L

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    5/26

    Gambar 3.8 Rangkaian Alat Praktikum Liquid-Liquid Mixing

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    6/26

    IV. SKEMA KERJA

    Air 1600 mL + Susu Kental 150 mL

    Diukur viskositas

    Dimasukkan dalam beaker glass 2000 mL

    Di Mixing

    Diukur densitas

    Hipotesis jenis arah, pola aliran,

    mengukur bilangan Reynold

    Di Mixing

    Gambar 4.1 Skema Kerja Liquid - Liquid Mixing

    Selama 30 detik dengan kecepatan 35 rpm

    Setiap 10 menit diukur densitas dan

    viskositas hingga konstan

    Posisi impeller diatur 1/7 tinggi larutan

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    7/26

    V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    A. ANALISA DATA

    - Variabel Impeller Turbin

    1.

    Penentuan Densitas Campuran ()

    Tabel 5.1 Penentuan Densitas Campuran ()

    Waktu

    (menit)

    Berat

    piknometer

    kosong (gr)

    Berat

    piknometer +

    larutan (gr)

    Berat

    larutan

    (gr)

    Volume

    piknometer

    (ml)

    Densitas ()gr/ml

    10 14,56 19 4,44 5 0.888

    20 14,56 19,15 4,59 5 0,918

    30 14,56 19,44 4,88 5 0,976

    40 14,56 19,68 5,12 5 1,02450 14,56 19,56 5 5 1

    60 14,56 19,70 5,14 5 1,028

    70 14,56 19,75 5,19 5 1,038

    80 14,56 19,75 5,19 5 1,038

    2. Penentuan Viskositas Ostwald Campuran ()

    Tabel 5.2 Penentuan Viskositas Ostwald Campuran ()

    Waktu

    (menit)

    campuran

    (gr/cm3)

    tcampuran

    (sekon)

    air

    (Ns/m2)tair (sekon)

    campuran(Ns/m2)

    10 0,888 8 0,00089 8,76 8,127.10-4

    20 0,918 10 0,00089 8,76 1,016.10-3

    30 0,976 10,08 0,00089 8,76 1,024.10-3

    40 1,024 10,17 0,00089 8,76 1,033.10-3

    50 1 10,41 0,00089 8,76 1,057.10-3

    60 1,028 10,28 0,00089 8,76 1,044.10-3

    70 1,038 10,25 0,00089 8,76 1,041.10-3

    80 1,038 10,24 0,00089 8,76 1,040.10-3

    3. Penentuan Waktu Pengadukan (mixing time)

    Tabel 5.3 Penentuan Waktu Pengadukan (mixing time)

    Waktu (menit) Densitas () gr/cm3 Viskositas () (Ns/m2)

    10 0,888 8,127.10-4

    20 0,918 1,016.10-3

    30 0,976 1,024.10-3

    40 1,024 1,033.10-3

    50 1 1,057.10-3

    60 1,028 1,044.10-3

    70 1,038 1,041.10-3

    80 1,038 1,040.10-3

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    8/26

    - Variabel Impeller Paddle

    1. Penentuan Densitas Campuran ()

    Tabel 5.4 Penentuan Densitas Campuran ()

    Waktu

    (menit)

    Berat

    piknometer

    kosong (gr)

    Berat

    piknometer +

    larutan (gr)

    Berat

    larutan

    (gr)

    Volume

    piknometer

    (ml)

    Densitas ()gr/ml

    10 14,56 20,00 5,44 5 1,088

    20 14,56 19,83 5,27 5 1,054

    30 14,56 20,06 5,50 5 1,100

    40 14,56 20,14 5,58 5 1,116

    50 14,56 20,17 5,61 5 1,122

    60 14,56 20,12 5,56 5 1,11270 14,56 20,13 5,57 5 1,114

    80 14,56 20,13 5,57 5 1,114

    2. Penentuan Viskositas Ostwald Campuran ()

    Tabel 5.5 Penentuan Viskositas Ostwald Campuran ()

    Waktu

    (menit)

    campuran

    (gr/cm3)

    tcampuran

    (sekon)

    air

    (Ns/m2)tair (sekon)

    campuran(Ns/m2)

    10 1,088 10,01 0,00089 8,76 1,017.10-3

    20 1,054 10,58 0,00089 8,76 1,074.10-3

    30 1,100 10,85 0,00089 8,76 1,102.10-3

    40 1,116 10,81 0,00089 8,76 1,098.10-3

    50 1,122 10,90 0,00089 8,76 1,107.10-3

    60 1,112 10,93 0,00089 8,76 1,110.10-3

    70 1,114 10,93 0,00089 8,76 1,110.10-3

    80 1,114 10,92 0,00089 8,76 1,109.10-3

    3. Penentuan Waktu Pengadukan (mixing time)

    Tabel 5.6 Penentuan Waktu Pengadukan (mixing time)

    Waktu (menit) Densitas () gr/cm3 Viskositas () (Ns/m2)

    10 1,088 1,017.10-3

    20 1,054 1,074.10-3

    30 1,100 1,102.10-3

    40 1,116 1,098.10-3

    50 1,122 1,107.10-3

    60 1,112 1,110.10-3

    70 1,114 1,110.10-3

    80 1,114 1,109.10-3

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    9/26

    B. PEMBAHASAN

    Pada eksperimen liquid-liquid mixing ini, digunakan bahan susu kental

    manis sebanyak 300 mL (1 kaleng) yang digunakan untuk dua kali prosesmixing. Variabel bebas dalam praktikum ini adalah jenis impeller yang

    digunakan, yaitu turbine impellerdanpaddle impeller. Pengaduk dalam tangki

    memiliki fungsi sebagai pompa yang menghasilkan laju volumetrik tertentu

    pada tiap kecepatan putaran dan input daya. Input daya dipengaruhi oleh

    geometri peralatan dan fluida yang digunakan. Rancangan pengaduk sangat

    dipengaruhi oleh jenis aliran, laminar atau turbulen. Aliran laminar biasanya

    membutuhkan pengaduk yang ukurannya hampir sebesar tangki itu sendiri. Hal

    ini disebabkan karena aliran laminar tidak memindahkan momentum sebaik

    aliran turbulen (Walas, 1988).

    Proses mixing menggunakan vessel berupa beaker glass 2000 ml tanpa

    baffledengan jenis pengaduk yang peratama yaitu turbin. Langkah praktikum

    pertama yaitu memasukkan air sebanyak 1600 mL dan susu kental sebanyak

    150 mL ke dalam beaker glass 2000 mL. Pengaduk diposisikan 1/7 dari

    ketinggian larutan, yaitu 1,98 cm dari alas beaker glass. Pada eksperimen ini

    kecepatan impeller di set pada 35 rpm, kemudian setelah 30 detik diamati pola

    alirannya, namun tidak terlihat. Hal ini disebabkan karena susu tidak memiliki

    sifat transparansi.

    Gambar 6.1Mixing30 detik pertama dengan turbine impeller

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    10/26

    Selanjutnya, tiap 10 menit, larutan campuran diambil untuk diukur

    densitas dan viskositasnya menggunakan piknometer dan viskometer Ostwald.

    Pada 10 menit pertama running, didapatkan densitas sebesar 1,088 gr/mL dan

    viskositasnya yaitu sebesar 8,127.10-4Ns/m2. Pengukuran densitas dan viskositas

    ini dilakukan hingga konstan untuk mengetahui apakah larutan tersebut sudah

    homogen atau belum. Densitas dan viskositas telah konstan setelah pengambilan

    sampel larutan campuran pada menit ke-80, dengan densitas sebesar 1,038 gr/mL

    dan viskositas sebesar 1,040.10-3Ns/m2.

    Selanjutnya yaitu menggunakan variabel paddle impeller. Beaker glass diisi

    dengan air sebanyak 1600 mL dan susu kental sebanyak 150 mL. Pengaduk

    paddle yang digunakan, diatur 1/7 dari ketinggian larutan, yaitu sebesar 1,98 cm

    dari alas beaker glass. Skala kecepatan pengaduk paddle ini yaitu sebesar 35 rpm.

    Setelah 30 detik pertama, diamati arah aliran yang terjadi pada tangki

    berpengaduk, namun tidak terlihat. Tidak terlihatnya arah aliran disebabkan

    karena susu tidak memiliki sifat transparansi. Berdasarkan literatur yang

    diperoleh, proses mixing dengan menggunakan turbine impeller mempunyai arah

    aliran radial yaitu aliran yang akan menimbulkan aliran yang berarah tangensial

    dan radial terhadap bidang rotasi pengaduk.

    Gambar VI.2Mixing30 detik pertama dengan paddle impeller

    Pada eksperimen ini, target yang harus diperoleh diantaranya yaitu jenis arah

    aliran, nilai bilangan Reynold, mixing time dan pola aliran hasil eksperimen.

    Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, jenis arah aliran yang terjadi

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    11/26

    tidak terlihat. Namun, berdasarkan literatur, jenis pengaduk turbinememiliki arah

    aliran radial, yaitu aliran yang akan menimbulkan aliran yang berarah tangensial

    dan radial terhadap bidang rotasi pengaduk. Bilangan Reynold (NRe) pada

    praktikum mixing dengan turbine impeller ini setelah 30 detik running sebesar

    203,759. Menurut Broadkey, 1988 dalam Panduan Pelaksanaan Laboratorium

    Instruksional I/II Departemen Teknik Kimia ITB, rejim aliran laminar terjadi pada

    bilangan Reynold 10, sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 104. Hal

    ini menunjukkan bahwa hasil dari eksperimen yaitu terjadi pola alirannya adalah

    laminer. Sedangkan, pada praktikum mixing menggunakan paddle impeller,

    bilangan Reynoldnya yaitu sebesar 284,778 yang berarti bahwa pola alirannya

    adalah laminer.Mixing timeatau waktu pencampuran pada eksperimen ini dapat

    dihitung secara manual maupun secara matematis. Secara manual, yaitu dengan

    cara mengukur/menghitung densitas dan viskositasnya setiap 10 menit, hingga

    kedua parameter tersebut menunjukkan angka yang konstan. Namun,

    kelemahannya pada eksperimen ini hasil dari data penentuan mixing time antara

    densitas dan viskositas memiliki hasil yang naik turun dan belum bisa dipastikan

    jika eksperimen tersebut dapat menghasilkan angka yang konstan. Mixing time

    yang diperoleh pada praktikum ini adalah 80 menit. Oleh karena itu, berdasarkan

    eksperimen yang dilakukan ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi mixing

    time, antara lain pada saat pengambilan sampel tiap menitnya, mengambilnya

    dengan menyedot memakai suntikan, yang kemungkinan viskositas atau

    densitasnya berbeda karena ada yang mengambilnya di bagian tengah-tengah,

    permukaan, maupun di bagian dalam.

    Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti saat pengambilan

    larutan, semakin dalam larutan yang diambil maka tinggi kerapatan (densitasnya),karena partikel bagian dasar vessel (beaker glass) tidak teraduk secara merata.

    Berbeda dengan larutan bagian atas yang lebih homogen, sehingga mempunyai

    kerapatan yang berbeda pula.

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    12/26

    VI. SIMPULAN DAN SARAN

    A. SIMPULAN

    Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, kami dapat

    menyimpulkan bahwa:

    1. Jenis arah aliran pada praktikum mixing ini tidak terlihat. Namun

    berdasarkan literatur, aliran yang dibentuk paddle impeller dan

    turbine impeller adalah radial.

    2. Nilai bilangan Reynold setelah 30 detik running pertama untuk

    turbine impeller adalah 203,759, sedangkan bilangan Reynold

    paddle impeller adalah 284,778.

    3.

    Mixing timeyang diperoleh adalah 80 menit.

    B. SARAN

    1. Dalam praktikum liquid-liquid mixing, sebaiknya bahan yang

    digunakan jangan memakai susu kental, karena sulit untuk melihat

    arah alirannya karena tidak tembus pandang.

    2. Cek kembali perbandingan massa, variabel, maupun alat-alat yang

    digunakan.

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    13/26

    DAFTAR PUSTAKA

    Agi Iqbal Velayas, Marifatunnisa Iffa, dkk. 2013. Pencampuran danPengadukan. Program Studi Diploma III Teknik Kimia Jurusan Teknik

    Kimia Politeknik Negeri Bandung.

    Anonym. 2013. Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II: Tangki

    Berpengaduk. Departemen Teknik Kimia ITB.

    Christie J. Geankoplis.Transport Processes and Unit Operations Third

    Edition.Prentice-Hall International, Inc..

    Warren L. McCabe.Unit Operation of Chemical Engineering Fifth Edition.

    McGraw-Hill International Editions Chemical and Petroleum Engineering

    Series.

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    14/26

    APPENDIX

    1. PERHITUNGAN

    1.

    Penentuan Nilai Bilangan Reynold (Re)a. Variabel turbine impeller

    Nilai bilangan Reynold dihitung setelah 30 detik runningcampuran.

    Diketahui : = 1,038 gr/cm3

    D = 8,5.10-2m

    N = 35 rpm

    camp= 1,040.10-3Ns/m2

    Ditanya : NRe?

    Jawab :

    Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang menyatakan

    perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos. Untuk sistem dengan

    pengadukan:

    dengan = densitas fluida(gr/cm3)

    = viskositas fluida (Ns/m2)

    D = diameter pengaduk (cm)

    N = kecepatan putaran pengaduk (rpm)

    Sehingga, = ,8

    (,85) 5

    1,040.103 Ns/m2

    NRe = 203,759 (aliran laminer)

    b. Variabel peddle impeller

    Nilai bilangan Reynold dihitung setelah 30 detik runningcampuran.

    Diketahui : = 1,114 gr/cm3

    D = 8,5.10-2m

    N = 35 rpm

    camp= 1,109.10-3Ns/m2

    Ditanya : NRe?

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    15/26

    Jawab :

    Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang menyatakan

    perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos. Untuk sistem dengan

    pengadukan:

    dengan = densitas fluida(gr/cm3)

    = viskositas fluida(Ns/m2)

    D = diameter pengaduk (m)

    N = kecepatan putaran pengaduk (rpm)

    Sehingga, = ,

    (,85) 5

    1,109.103 Ns/m2

    NRe = 284,778 (aliran laminer)

    2. Penentuan mixing time

    Penentuan mixing time dilihat dengan tabel yaitu, waktu dimana angka

    pada parameter viskositas dan densitas sudah konstan. Mixing time yang

    kami peroleh yaitu 80 menit.

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    16/26

    II. Referensi

    1. McCabe, Unit Operation of Chemical Engineering, 1993

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    17/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    18/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    19/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    20/26

    2. Christie Geankoplis, Transport Process and Unit Operation

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    21/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    22/26

    Agi Iqbal Velayas, Pencampuran dan Pengadukan, 2013

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    23/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    24/26

    Anonym. 2013. Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II: Tangki

    Berpengaduk. Departemen Teknik Kimia ITB.

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    25/26

  • 7/25/2019 Laporan mixing.pdf

    26/26