laporan pendahuluan akut limfoblastik leukemia
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
1/28
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
2/28
LL& lebih sering ditemukan pada anak-anak (+2%) daripada umur
de*asa (+%). nsiden LL& akan menapai punaknya pada umur 3-
tahun. 'anpa pengobatan sebagian anak-anak akan hidup 2-3 bulan
setelah terdiagnosis terutama diakibatkan oleh kegagalan dari
sumsum tulang. (gambar . hapusan sumsum tulang dengan
pe*arnaan giemsa perbesaran 0004).
ambar . Leukemia Limfositik &kut
b. Leukemia 6ielositik &kut (L6&)
L6& merupakan leukemia yang mengenai sel stem hematopoetik
yang akan berdiferensiasi ke semua sel mieloid. L6& merupakan
leukemia nonlimfositik yang paling sering ter"adi. L6& atau
Leukemia 7onlimfositik &kut (L7L&) lebih sering ditemukan pada
orang de*asa (+5%) dibandingkan anak-anak (5%). 8ermulaannya
mendadak dan progresif dalam masa sampai 3 bulan dengan durasi
ge"ala yang singkat. 9ika tidak diobati, L7L& fatal dalam 3 sampai /
bulan. (gambar 2. hapusan sumsum tulang dengan pe*arnaan giemsa
perbesaran 0004).
ambar 2. Leukemia 6ielositik &kut
2. Leukemia :ronik
Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi
neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau ter"adi karena
keganasan hematologi. ;ibagi men"adi
a. Leukemia Limfositik :ronis (LL:)
LL: adalah suatu keganasan klonal limfosit ("arang pada limfosit
'). 8er"alanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
3/28
progresif yang ber"alan lambat dari limfosit keil yang berumur
pan"ang. LL: enderung dikenal sebagai kelainan ringan yang
menyerang indi#idu yang berusia 50 sampai 0 tahun dengan
perbandingan 2 untuk laki-laki. (gambar 3. a dan b. hapusan
sumsum tulang dengan pe*arnaan giemsa perbesaran 0004).
a
b
ambar 3. Leukemia Limfositik :ronik
b. Leukemia ranulositik6ielositik :ronik (L:L6:)
L:L6: adalah gangguan mieloproliferatif yang ditandai
dengan produksi berlebihan sel mieloid (seri granulosit) yang relatif
matang. L:L6: menakup 20% leukemia dan paling sering
di"umpai pada orang de*asa usia pertengahan (0-50 tahun).
&bnormalitas genetik yang dinamakan kromosom philadelphia
ditemukan pada 0-5% penderita L:L6:.
ebagian besar penderita L:L6: akan meninggal setelah
memasuki fase akhir yang disebut fase krisis blastik yaitu produksi
berlebihan sel muda leukosit, biasanya berupa mieloblaspromielosit,
disertai produksi neutrofil, trombosit dan sel darah merah yang amat
kurang. (gambar . hapusan sumsum tulang dengan pe*arnaan
giemsa a. perbesaran 2004, b. perbesaran 0004).
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
4/28
a b
ambar . Leukemia ranulositik6ielositik :ronik
3. Leukemia Limfoblastik &kut (LL&)
!& ( French-American-British) dibuat klasifikasi LL& berdasarkan
morfologik untuk lebih memudahkan pemakaiannya dalam klinik, antara
lain sebagai berikut
a. L- terdiri dari sel-sel limfoblas keil serupa dengan kromatin
homogen, nuleus umumnya tidak tampak dan sitoplasma sempit
b. L-2 pada "enis ini sel limfoblas lebih besar tapi ukurannya ber#ariasi,
kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti
. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogeny dengan kromatin
berbeak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik dan ber#akuolisasi.
C. ETIOLOGI
8enyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi
yang menyebabkan ter"adinya leukemia yaitu
. keturunan
a. &danya 8enyimpangan :romosom
nsidensi leukemia meningkat pada penderita kelainan kongenital,
diantaranya pada sindroma ;o*n, sindroma loom, Fanconi’s
Anemia, sindroma re#eld,
sindroma :leinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma #on
$ekinghausen, dan neurofibromatosis. :elainan-kelainan kongenital
ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada
kromosom 2 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak
stabil, seperti pada aneuploidy.
b. audara kandung
;ilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-kasus leukemia akut ter"adi pada tahun pertama
kelahiran. ?al ini berlaku "uga pada keluarga dengan insidensi
leukemia yang sangat tinggi
2. !aktor Lingkungan
eberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan
kromosom dapatan, misal radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang
dihubungkan dengan insiden yang meningkat pada leukemia akut,
khususnya &LL ,
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
5/28
3. @irus
;alam banyak perobaan telah didapatkan fakta bah*a $7& #irus
menyebabkan leukemia pada he*an termasuk primata. 8enelitian pada
manusia menemukan adanya RNA dependent DNA polimerase pada sel-sel
leukemia tapi tidak ditemukan pada sel-sel normal dan enAim ini berasal
dari #irus tipe > yang merupakan #irus $7& yang menyebabkan leukemia
pada he*an. (
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
6/28
digunakan termasuk golongan imunosupresif selain menyebabkan dapat
menyebabkan kerusakan ;7& .
D. MORFOLOGI DAN FUNGSI NORMAL SEL DARAH PUTIH
Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh23,
yaitu berfungsi mela*an infeksi dan penyakit lainnya. atas normal "umlah
sel darah putih berkisar dari .000 sampai 0.000mm. erdasarkan "enis
granula dalam sitoplasma dan bentuk intinya, sel darah putih digolongkan
men"adi 2 yaitu granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit
(leukosit mononuklear).
1. Grau!"si#
ranulosit merupakan leukosit yang memiliki granula sitoplasma.
erdasarkan *arna granula sitoplasma saat dilakukan pe*arnaan terdapat
3 "enis granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
a. Neu#r"$i!
7eutrofil adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap in#asi
oleh bakteri, sangat fagositik dan sangat aktif. el-sel ini sampai di
"aringan terinfeksi untuk menyerang dan menghanurkan bakteri,
#irus atau agen penyebab infeksi lainnya.
7eutrofil mempunyai inti sel yang berangkai dan kadang-
kadang seperti terpisah- pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik
halus (granula). ranula neutrofil mempunyai afinitas sedikit
terhadap Aat *arna basa dan memberi *arna biru atau merah muda
puat yang dikelilingi oleh sitoplasma yang ber*arna merah muda.
7eutrofil merupakan leukosit granular yang paling banyak,
menapai /0% dari "umlah sel darah putih. 7eutrofil merupakan sel
berumur pendek dengan *aktu paruh dalam darah /- "am dan
"angka hidup antara - hari dalam "aringan ikat, setelah itu neutrofilmati.
%. E"si"$i!
=osinofil merupakan fagositik yang lemah. 9umlahnya akan
meningkat saat ter"adi alergi atau penyakit parasit. =osinofil
memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar. el granulanya
ber*arna merah sampai merah "ingga.
=osinofil memasuki darah dari sumsum tulang dan beredar
hanya /-0 "am sebelum bermigrasi ke dalam "aringan ikat, tempat
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
7/28
eosinofil menghabiskan sisa +-2 hari dari "angka hidupnya. ;alam
darah normal, eosinofil "auh lebih sedikit dari neutrofil, hanya 2-%
dari "umlah sel darah putih.
c. Bas"$i!asofil adalah "enis leukosit yang paling sedikit "umlahnya yaitu
kurang dari % dari "umlah sel darah putih. asofil memiliki
se"umlah granula sitoplasma yang bentuknya tidak beraturan dan
ber*arna keunguan sampai hitam.
asofil memiliki fungsi menyerupai sel mast, mengandung
histamin untuk meningkatkan aliran darah ke "aringan yang edera
dan heparin untuk membantu menegah pembekuan darah
intra#askular.
&. A'rau!"si#
&granulosit merupakan leukosit tanpa granula sitoplasma. &granulosit
terdiri dari limfosit dan monosit.
a. Lim$"si#
Limfosit adalah golongan leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil,
berkisar 20-35% dari sel darah putih, memiliki fungsi dalam reaksi
imunitas. Limfosit memiliki inti yang bulat atau o#al yang dikelilingi
oleh pinggiran sitoplasma yang sempit ber*arna biru. 'erdapat dua
"enis limfosit yaitu limfosit ' dan limfosit . Limfosit ' bergantung
timus, berumur pan"ang, dibentuk dalam timus. Limfosit tidak
bergantung timus, tersebar dalam folikel-folikel kelen"ar getah
bening. Limfosit ' bertanggung "a*ab atas respons kekebalan selular
melalui pembentukan sel yang reaktif antigen sedangkan limfosit ,
"ika dirangsang dengan semestinya, berdiferesiansi men"adi sel-sel
plasma yang menghasilkan imunoglobulin, sel-sel ini bertanggung
"a*ab atas respons kekebalan hormonal.
%. M""si#
6onosit merupakan leukosit terbesar. 6onosit menapai 3-+% dari
sel darah putih, memiliki *aktu paruh 2-00 "am di dalam darah.
ntinya terlipat atau berlekuk dan terlihat berlobus, protoplasmanya
melebar, *arna biru keabuan yang mempunyai bintik-bintik sedikit
kemerahan.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
8/28
6onosit memiliki fungsi fagositik dan sangat aktif, membuang sel-
sel edera dan mati, fragmen-fragmen sel, dan mikroorganisme.
E. PATOFISIOLOGI
:omponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah ($>)
dan leukosit atau sel darah putih () serta trombosit atau platelet. eluruh
sel darah normal diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh
sumsum tulang. el batang dapat dibagi ke dalam lymphpoid dan sel batang
darah (myeloid), dimana pada kebalikannya men"adi ikal bakal sel yang
terbagi sepan"ang "alur tunggal khusus. 8roses ini dikenal sebagai
hematopoiesis dan ter"adi di dalam sumsum tulang tengkorak, tulang
belakang., panggul, tulang dada, dan pada pro4imal epifisis pada tulang-
tulang yang pan"ang.
&LL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan
lemah dan pengumpulan sel-sel penyebab kerusakan di dalam sumsum
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
9/28
tulang. iasanya di"umpai tingkat pengembangan lymphoid yang berbeda
dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir men"adi
sel normal. ;era"at kementahannya merupakan petun"uk untuk
menentukanmeramalkan kelan"utannya. 8ada pemeriksaan darah tepi
ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis, kadang-kadang
leukopenia (25%). 9umlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula
kadar hemoglobin dan trombosit. ?asil pemeriksaan sumsum tulang biasanya
menun"ukkan sel-sel blas yang dominan. 8ematangan limfosit dimulai dari
sel stem pluripoten, kemudian sel stem limfoid, pre pre-, early , sel
intermedia, sel matang, sel plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit ' "uga
berasal dari sel stem pluripoten, berkembang men"adi sel stem limfoid, sel
timosit imatur, immom thymosit, timosit matur, dan men"adi sel limfosit '
helper dan limfosit ' supresor.
8eningkatan prosuksi leukosit "uga melibatkan tempat-tempat
ekstramedular sehingga anak-anak menderita pembesaran kelen"ar limfe dan
hepatosplenomegali. akit tulang "uga sering di"umpai. 9uga timbul serangan
pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah-muntah, DseiAuresE dan
gangguan penglihatan.
el kanker menghasilkan leukosit yang imatur abnormal dalam "umlah
yang berlebihan. Leukosit imatur ini menyusup ke berbagai organ, termasuk
sumsum tulang dan menggantikan unsur-unsur sel yang normal. Limfosit
imatur berproliferasi dalam sumsum tulang dan "aringan perifer sehingga
mengganggu perkembangan sel normal. ?al ini menyebabkan haemopoesis
normal terhambat, akibatnya ter"adi penurunan "umlah leuosit, sel darah
merah dan trombosit. nfiltrasi sel kanker ke berbagai organ menyebabkan pembersaran hati, limpa, limfodenopati, sakit kepala, muntah, dan nyeri
tulang serta persendian. 8enurunan "umlah eritrosit menimbulkan anemia,
penurunan "umlah trombosit mempermudah ter"adinya perdarahan
(ehimosis, perdarahan gusi, epistaksis dll.). &danya sel kanker "uga
mempengaruhi sistem retikuloendotelial yang dapat menyebabkan gangguan
sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah mengalami infeksi. &danya sel
kaker "uga mengganggu metabolisme sehingga sel kekurangan makanan.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
10/28
(7gastiyah, F meltAer G are, 2002F uriadi dan $ita Huliani, 200,
etA G o*den, 2002).
PATH(A)
F. MANIFESTASI KLINIS
Leukemia limfositik akut menyerupai leukemia granulositik akut dengan
tanda dan ge"ala dikaitkan dengan penekanan unsur sumsum tulang normal
(kegagalan sumsum tulang) atau keterlibatan ekstramedular oleh sel
leukemia. &kumulasi sel-sel limfoblas ganas di sumsumtulang menyebabkan
berkurangnya sel-sel normal di darah perifer dengan manifestasi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
11/28
utama berupa infeksi, perdarahan, dan anemia. e"ala lain yang dapat
ditemukan yaitu
. &nemia mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada
2. &noreksia, kehilangan berat badan, malaise
3. 7yeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel
leukemia), biasanya ter"adi pada anak
. ;emam, banyak berkeringat pada malam hari (hipermetabolisme)
5. nfeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis. 8enyebab tersering
adalah gramnegatif usus
/. stafilokokus, streptokokus, serta "amur
. 8erdarahan kulit, gusi, otak, saluran erna, hematuria
+. ?epatomegali, splenomegali, limfadenopati
. 6assa di mediastinum ('-&LL)
0. Leukemia 8 (Leukemia erebral)F nyeri kepala, tekanan intrakranial
naik, muntah,kelumpuhan saraf otak (@ dan @), kelainan neurologik
fokal, dan perubahan statusmental.
G. PEMERIKSAN PENUN*ANG8emeriksaan penun"ang mengenai leukemia adalah
. ?itung darah lengkap menun"ukkan normositik, anemia normositik.
2. ?emoglobin dapat kurang dari 0 g00 ml
3. $etikulosit "umlah biasanya rendah
. 9umlah trombosit mungkin sangat rendah (150.000mm)
5. ;8 mungkin lebih dari 50.000m dengan peningkatan ;8 yang
imatur (mungkin menyimpang ke kiri). 6ungkin ada sel blast leukemia.
/. 8'8'' meman"ang
. L;? mungkin meningkat
+. &sam urat serumurine mungkin meningkat
. 6uramidase serum (lisoAim) penigkatabn pada leukimia monositik akut
dan mielomonositik.
0. >opper serum meningkat
. Iin serum meningkat menurun
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
12/28
2. iopsi sumsum tulang ;6 abnormal biasanya lebih dari 50 % atau
lebih dari ;8 pada sumsum tulang. ering /0% - 0% dari blast, dengan
prekusor eritroid, sel matur, dan megakariositis menurun.
3. !oto dada dan biopsi nodus limfe dapat mengindikasikan dera"at
keterlibatan
H. KOMPLIKASI
1. 8erdarahan
&kibat defisiensi trombosit (trombositopenia). &ngka trombosit yang
rendah ditandai dengan
a. 6emar (ekimosis) b. 8etekia (bintik perdarahan kemerahan atau keabuan sebesar u"ung
"arum dipermukaan kulit)
8erdarahan berat "ika angka trombosit 1 20.000 mm3 darah. ;emam dan
infeksi dapat memperberat perdarahan
&. nfeksi
&kibat kekurangan granulosit matur dan normal. 6eningkat sesuai dera"at
netropenia dan disfungsi imun.
+. 8embentukan batu gin"al dan kolik gin"al.&kibat penghanuran sel besar-besaran saat kemoterapi meningkatkan
kadar asam urat sehingga perlu asupan airan yang tinggi.
,. &nemia
-. 6asalah gastrointestinal.
a. 6ual
b. 6untah
. &noreksia
d. ;iare
e. Lesi mukosa mulut
. 'er"adi akibat infiltrasi lekosit abnormal ke organ abdominal, selain akibatkemoterapi.
I. PENATALAKSANAAN MEDIS
Leukemia Limfoblastik &kut
'u"uan pengobatan adalah menapai kesembuhan total dengan
menghanurkan sel-sel leukemik sehingga sel noramal bisa tumbuh kembali
di dalam sumsum tulang. 8enderita yang men"alani kemoterapi perlu dira*at
di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung
kepada respon yang ditun"ukkan oleh sumsum tulang.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
13/28
ebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin
memerlukan transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia, transfusi
trombosit untuk mengatasi perdarahan, antibiotik untuk mengatasi infeksi.
eberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan dosisnya
diulang selama beberapa hari atau beberapa minggu. uatu kombinasi terdiri
dari prednison per-oral (ditelan) dan dosis mingguan dari #inkristin dengan
antrasiklin atau asparaginase intra#ena. Jntuk mengatasi sel leukemik di
otak, biasanya diberikan suntikan metotreksat langsung ke dalam airan
spinal dan terapi penyinaran ke otak. eberapa minggu atau beberapa bulan
setelah pengobatan a*al yang intensif untuk menghanurkan sel leukemik,
diberikan pengobatan tambahan (kemoterapi konsolidasi) untuk
menghanurkan sisa-sisa sel leukemik. 8engobatan bisa berlangsung selama
2-3 tahun. el-sel leukemik bisa kembali munul, seringkali di sumsum
tulang, otak atau buah Aakar. 8emunulan kembali sel leukemik di sumsum
tulang merupakan masalah yang sangat serius. 8enderita harus kembali
men"alani kemoterapi. 8enangkokan sumsum tulang men"an"ikan
kesempatan untuk sembuh pada penderita ini. 9ika sel leukemik kembali
munul di otak, maka obat kemoterapi disuntikkan ke dalam airan spinal
sebanyak -2 kaliminggu. 8emunulan kembali sel leukemik di buah Aakar,
biasanya diatasi dengan kemoterapi dan terapi penyinaran.
Pea#a!aksaaa !ai/
. 8elaksanaan kemoterapi
ebagian besar pasien leukemia men"alani kemoterapi. 9enis
pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel
leukemia. 'ergantung pada "enis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu
"enis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
8asien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai ara
;engan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intra#ena)
6elalui kateter (tabung keil yang fleksibel) yang ditempatkan di
dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas -
pera*at akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari
suntikan yang berulang kali. >ara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman
danatau edera pada pembuluh darah balikkulit.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
14/28
;engan suntikan langsung ke airan erebrospinal C "ika ahli patologi
menemukan sel-sel leukemia dalam airan yang mengisi ruang di otak
dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi
intratekal. ;okter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam airan
erebrospinal. 6etode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui
suntikan @ atau diminum seringkali tidak menapai sel-sel di otak dan
sumsum tulang belakang.
8engobatan umumnya ter"adi seara bertahap, meskipun tidak semua
fase yang digunakan untuk semua orang.
a. 'ahap (terapi induksi)
'u"uan dari tahap pertama pengobatan adalah untuk membunuhsebagian besar sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang.
'erapi induksi kemoterapi biasanya memerlukan pera*atan di rumah
sakit yang pan"ang karena obat menghanurkan banyak sel darah
normal dalam proses membunuh sel leukemia. 8ada tahap ini dengan
memberikan kemoterapi kombinasi yaitu daunorubisin, #inristin,
prednison dan asparaginase.
b. 'ahap 2 (terapi konsolidasi intensifikasi)
etelah menapai remisi komplit, segera dilakukan terapi intensifikasi
yang bertu"uan untuk mengeliminasi sel leukemia residual untuk
menegah relaps dan "uga timbulnya sel yang resisten terhadap obat.
'erapi ini dilakukan setelah / bulan kemudian.
. 'ahap 3 ( profilaksis 8)
8rofilaksis 8 diberikan untuk menegah kekambuhan pada 8.
8era*atan yang digunakan dalam tahap ini sering diberikan pada
dosis yang lebih rendah. 8ada tahap ini menggunakan obat kemoterapi
yang berbeda, kadang-kadang dikombinasikan dengan terapi radiasi,
untuk menegah leukemia memasuki otak dan sistem saraf pusat.
d. 'ahap (pemeliharaan "angka pan"ang)
8ada tahap ini dimaksudkan untuk mempertahankan masa remisi.
'ahap ini biasanya memerlukan *aktu 2-3 tahun. &ngka harapan
hidup yang membaik dengan pengobatan sangat dramatis. 'idak
hanya 5% anak dapat menapai remisi penuh, tetapi /0% men"adi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
15/28
sembuh. ekitar +0% orang de*asa menapai remisi lengkap dan
sepertiganya mengalami harapan hidup "angka pan"ang, yang diapai
dengan kemoterapi agresif yang diarahkan pada sumsum tulang dan
8.
2. 'erapi iologi
Brang dengan "enis penyakit leukemia tertentu men"alani terapi biologi
untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. 'erapi ini
diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik. agi pasien
dengan leukemia limfositik kronis, "enis terapi biologi yang digunakan
adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel
leukemia. 'erapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh
sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. agi penderita
dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah
bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-
sel leukemia.
3. 'erapi $adiasi
'erapi $adiasi ("uga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar
berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. agi sebagian besar
pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa,
otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia
ini. eberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh
tubuh. (radiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi
sumsum tulang.)
. 'ransplantasi el nduk (tem >ell)
eberapa pasien leukemia men"alani transplantasi sel induk (stem ell).
'ransplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis obat
yang tinggi, radiasi, atau keduanya. ;osis tinggi ini akan menghanurkansel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang.
:emudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem ell) yang sehat
melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di
daerah dada atau leher. el-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel
induk (stem ell) hasil transplantasi ini. etelah transplantasi sel induk
(stem ell), pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama
beberapa minggu. 'im kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
16/28
sampai sel-sel induk (stem ell) hasil transplantasi mulai menghasilkan
sel-sel darah putih dalam "umlah yang memadai.
5. 'ransfusi darah
iasanya diberikan bila kadar ?b kurang dari / g%. 8ada trombositopenia
yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan transfusi trombosit dan
bila terdapat tanda-tanda ;> dapat diberikan heparin.
/. :ortikosteroid (prednison, kortison, deksametason dan sebagainya).
etelah diapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya
dihentikan.
. itostatika. elain sitostatika yang lama (/-merkaptopurin atau /-mp,
metotreksat atau 6'K) pada *aktu ini dipakai pula yang baru dan lebih
poten seperti #inkristin (ono#in), rubidomisin (daunorubyine), sitosin,arabinosid, L-asparaginase, siklofosfamid atau >8&, adriamisin dan
sebagainya. Jmumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi
bersama-sama dengan prednison. 8ada pemberian obat-obatan ini sering
terdapat akibat samping berupa alopesia, stomatitis, leukopenia, infeksi
sekunder atau kandidiagis. ?endaknya lebih berhAiti-hati bila "umiah
leukosit kurang dari 2.000mm3.
+. nfeksi sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam
kamar yang sui hama).
. munoterapi, merupakan ara pengobatan yang terbaru. etelah terapai
remisi dan "umlah sel leukemia ukup rendah (05 - 0/), imunoterapi
mulai diberikan. 8engobatan yang aspesifik dilakukan dengan pemberian
imunisasi > atau dengan >orynae baterium dan dimaksudkan agar
terbentuk antibodi yang dapat memperkuat daya tahan tubuh. 8engobatan
spesifik diker"akan dengan penyuntikan sel leukemia yang telah diradiasi.
;engan ara ini diharapkan akan terbentuk antibodi yang spesifik terhadap sel leukemia, sehingga semua sel patologis akan dihanurkan
sehingga diharapkan penderita leukemia dapat sembuh sempurna.
0. >ara pengobatan.
etiap klinik mempunyai ara tersendiri bergantung pada pengalamannya.
Jmumnya pengobatan ditu"ukan terhadap penegahan kambuh dan
mendapatkan masa remisi yang lebih lama. Jntuk menapai keadaan
tersebut, pada prinsipnya dipakai pola dasar pengobatan sebagai berikut
a. nduksi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
17/28
;imaksudkan untuk menapai remisi, yaitu dengan pemberian berba-
gai obat tersebut di atas, baik seara sistemik maupun intratekal sam-
pai sel blast dalam sumsum tulang kurang dari 5%.
b. :onsolidasiHaitu agar sel yang tersisa tidak epat memperbanyak diri lagi.
. $umat 'maintenance(
Jntuk mempertahankan masa remisi, sedapat-dapatnya suatu masa
remisi yang lama. iasanya dilakukan dengan pemberian sitostatika
separuh dosis biasa.
d. $einduksi
;imaksudkan untuk menegah relaps. $einduksi biasanya dilakukan
setiap 3-/ bulan dengan pemberian obat-obat seperti pada induksi se-
lama 0- hari.e. 6enegah ter"adinya leukemia susunan saraf pusat.
Jntuk hal ini diberikan 6'K intratekal pada *aktu induksi untuk
menegah leukemia meningeal dan radiasi kranial sebanyak 2.00-
2.500 rad. untuk menegah leukemia meningeal dan leukemia sereb-
ral. $adiasi ini tidak diulang pada reinduksi.
f. 8engobatan imunologik
;iharapkan semua sel leukemia dalam tubuh akan hilang sama sekali
dan dengan demikian diharapkan penderita dapat sembuh sempurna.
(utarni 7ani, 2003).
KONSEP KEPERA(ATAN
A. PENGKA*IAN KEPERA(ATAN
a. dentitas
&ute lymphoblasti leukemia sering terdapat pada anak-anak usia di
ba*ah 5 tahun (+5%) , punaknya berada pada usia 2 C tahun. $asio
lebih sering ter"adi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
%. $i*ayat :esehatan) :eluhan Jtama 8ada anak keluhan yang sering munul tiba-tiba
adalah demam, lesu dan malas makan atau nafsu makan berkurang,
puat (anemia) dan keenderungan ter"adi perdarahan.
2) $i*ayat kesehatan masa lalu 8ada penderita &LL sering ditemukan
ri*ayat keluarga yang erpapar oleh hemial to4ins (benAene dan
arsen), infeksi #irus (epstein barr, ?'L@-), kelainan kromosom dan
penggunaan obat-obatan seperti phenylbutaAone dan
khlorampheniol, terapi radiasi maupun kemoterapi.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
18/28
3) 8ola 8ersepsi - mempertahankan kesehatan 'idak spesifik dan
berhubungan dengan kebiasaan buruk dalam mempertahankan
kondisi kesehatan dan kebersihan diri. :adang ditemukan laporan
tentang ri*ayat terpapar bahan-bahan kimia dari orangtua.
) 8ola 7urisi &nak sering mengalami penurunan nafsu makan,
anore4ia, muntah, perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan
dan gangguan menelan, serta pharingitis. ;ari pemerksaan fisik
ditemukan adanya distensi abdomen, penurunan bo*el sounds,
pembesaran limfa, pembesaran hepar akibat in#asi sel-sel darah
putih yang berproliferasi seara abnormal, ikterus, stomatitis,
ulserasi oal, dan adanya pmbesaran gusi (bisa men"adi indikasiterhadap aute monolyti leukemia)
5) 8ola =liminasi &nak kadang mengalami diare, penegangan pada
perianal, nyeri abdomen, dan ditemukan darah segar dan faees
ber*arna ter, darah dalam urin, serta penurunan urin output. 8ada
inspeksi didapatkan adanya abses perianal, serta adanya hematuria.
/) 8ola 'idur dan strahat &nak memperlihatkan penurunan aktifitas
dan lebih banyak *aktu yang dihabiskan untuk tidur istrahat karena
mudah mengalami kelelahan.) 8ola :ognitif dan 8ersepsi &nak penderita &LL sering ditemukan
mengalami penurunan kesadaran (somnolene) , iritabilits otot dan
DseiAure ati#ityE, adanya keluhan sakit kepala, disorientasi, karena
sel darah putih yang abnormal berinfiltrasi ke susunan saraf pusat.
+) 8ola 6ekanisme :oping dan tress &nak berada dalam kondisi
yang lemah dengan pertahan tubuh yang sangat "elek. ;alam
pengka"ian dapat ditemukan adanya depresi, *ithdra*al, emas,
takut, marah, dan iritabilitas. 9uga ditemukan peerubahan suasana
hati, dan bingung.
) 8ola eksual 8ada pasien anak-anak pola seksual belum dapat
dika"i
0) 8ola ?ubungan 8eran 8asien anak-anak biasanya merasa
kehilangan kesempatan bermain dan berkumpul bersama teman-
teman serta bela"ar.
) 8ola :eyakinan dan 7ilai &nak pra sekolah mengalami kelemahan
umum dan ketidakberdayaan melakukan ibadah.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
19/28
2) 8engka"ian tumbuh kembang anak.
B. DIAGNOSA KEPERA(ATAN
. $esiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
2. ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
3. $esiko terhadap edera perdarahan berhubungan dengan penurunan
"umlah trombosit
. $esiko tinggi kekurangan #olume airan berhubungan dengan mual dan
muntah
5. 8erubahan membran mukosa mulut stomatitis berhubungan dengan efek
samping , agen kemoterapi
/. 8erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau
stomatitis
. 7yeri berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
+. :erusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
20/28
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
21/28
C. RENCANA KEPERA(ATAN
D. NO E. DIAGNOSA KEPERA(ATAN
H. I. $esiko infeksi
*. ;efinisi 8eningkatan resiko masuknya organisme patogen
K. !aktor-faktor resiko
L. - 8rosedur nfasif
M. - :etidakukupan pengetahuan untuk menghindari paparan patogen
N. - 'rauma
O. - :erusakan "aringan dan peningkatan paparan lingkunganP. - $uptur membran amnion
0. - &gen farmasi (imunosupresan)
R. - 6alnutrisi
S. - 8eningkatan paparan lingkungan patogen
T. - monusupresi
U. - :etidakadekuatan imum buatan
. - 'idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan ?b, Leukopenia, penekanan respon inflamasi)
(. - 'idak adekuat pertahanan tubuh primer (kulit tidak utuh, trauma "aringan, penurunan ker"a silia, airan tubuh statis, perubahan
2. - 8enyakit kronikhiperplasia dinding bronkus, alergi "alan nafas, asma.
). - Bbstruksi "alan nafas spasme "alan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya "alan nafas buatan, sekresi bronkus, ada
3.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
22/28
BS.2 BT. ntoleransi akti#itas bd fatigueBU.;efinisi :etidakukupan energu seara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta
B.
B(. atasan karakteristik
B2.a. melaporkan seara #erbal adanya kelelahan atau kelemahan.
B). b. $espon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas
B3. . 8erubahan =: yang menun"ukkan aritmia atau iskemia
CA.d. &danya dyspneu atau ketidaknyamanan saat berakti#itas.
CB.
CC.!aktor fator yang berhubungan
CD.• 'irah aring atau imobilisasi
CE.• :elemahan menyeluruh
CF. • :etidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
CG.• aya hidup yang dipertahankan.
DK. 3 DL.$esiko terhadap ederaperdarahan yang berhubungan dengan penurunan "umlah trombosit
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
23/28
DU. D. ;efisit @olume >airan
D(. ;efinisi 8enurunan airan intra#askuler, interstisial, danatau intrasellular. ni mengarah ke dehidrasi, kehilangan airan dengan
D2.
D).atasan :arakteristik D3. - :elemahan
EA. - ?aus
EB. - 8enurunan turgor kulitlidah
EC. - 6embran mukosakulit kering
ED. - 8eningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan #olumetekanan nadi
EE. - 8engisian #ena menurun
EF. - 8erubahan status mental
EG.- :onsentrasi urine meningkat
EH.- 'emperatur tubuh meningkat
EI. - ?ematokrit meninggi
E*. - :ehilangan berat badan seketika (keuali pada third spaing)
EK.
EL. !aktor-faktor yang berhubungan
EM. - :ehilangan #olume airan seara aktif
EN. -
:egagalan mekanisme pengaturanEO.
EP.
FU. 5 F. 8erubahan membran mukosa mulut stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
24/28
GI./ G*. :etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd pembatasan airan, diit, dan hilangnya protein
GK. ;efinisi ntake nutrisi tidak ukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
GL.atasan karakteristik
GM. - erat badan 20 % atau lebih di ba*ah ideal
GN.- ;ilaporkan adanya intake makanan yang kurang dari $;& ($eomended ;aily &llo*ane)
GO. - 6embran mukosa dan kon"ungti#a puat
GP. - :elemahan otot yang digunakan untuk menelanmengunyah
G0. - Luka, inflamasi pada rongga mulut
GR.- 6udah merasa kenyang, sesaat setelah mengunyah makanan
GS. - ;ilaporkan atau fakta adanya kekurangan makanan
GT.- ;ilaporkan adanya perubahan sensasi rasa
GU.- 8erasaan ketidakmampuan untuk mengunyah makanan
G.- 6iskonsepsi
G(. - :ehilangan dengan makanan ukup
G2.- :eengganan untuk makan
G).- :ram pada abdomen
G3.- 'onus otot "elek
HA.- 7yeri abdominal dengan atau tanpa patologi
HB.- :urang berminat terhadap makanan
HC.- 8embuluh darah kapiler mulai rapuh
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
25/28
HD.- ;iare dan atau steatorrhea
HE.- :ehilangan rambut yang ukup banyak (rontok)
HF. - uara usus hiperaktif
HG. - :urangnya informasi, misinformasi
HH.
HI. !aktor-faktor yang berhubungan
H*. :etidakmampuan pemasukan atau menerna makanan atau mengabsorpsi Aat-Aat giAi berhubungan dengan faktor biologis, psikolo
I3. *A. 7yeri
*B. ;efinisi
*C. ensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang munul seara aktual atau potensial kerusakan "aringan atau me
nternasional) serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dap
*D. atasan karakteristik
*E. - Laporan seara #erbal atau non #erbal
*F. - !akta dari obser#asi
*G. - 8osisi antalgi untuk menghindari nyeri
*H. - erakan melindungi
*I. - 'ingkah laku berhati-hati
**. - 6uka topeng*K. - angguan tidur (mata sayu, tampak apek, sulit atau gerakan kaau, menyeringai)
*L. - 'erfokus pada diri sendiri
*M.- !okus menyempit (penurunan persepsi *aktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
*N. - 'ingkah laku distraksi, ontoh "alan-"alan, menemui orang lain danatau akti#itas, akti#itas berulang-ulang)
*O. - $espon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)
*P. - 8erubahan autonomi dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
*0. - 'ingkah laku ekspresif (ontoh gelisah, merintih, menangis, *aspada, iritabel, nafas pan"angberkeluh kesah)
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
26/28
*R. - 8erubahan dalam nafsu makan dan minum
*S.
*T. !aktor yang berhubungan
*U. &gen in"uri (biologi, kimia, fisik, psikologis)
*.
LN. + LO.:erusakan intergritas kulit bd edema dan menurunnya tingkat akti#itas
LP. ;efinisi 8erubahan pada epidermis dan dermis
L0.
LR.atasan karakteristik
LS. - angguan pada bagian tubuh
LT. - :erusakan lapisa kulit (dermis)
LU. - angguan permukaan kulit (epidermis)
L. !aktor yang berhubungan
L(.=ksternal
L2. - ?ipertermia atau hipotermiaL). - ubstansi kimia
L3. - :elembaban udara
MA. - !aktor mekanik (misalnya alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)
MB. - mmobilitas fisik
MC. - $adiasi
MD. - Jsia yang ekstrim
ME. - :elembaban kulit
MF.- Bbat-obatan
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
27/28
MG.
MH. nternal
MI. - 8erubahan status metabolik
M*.- 'ulang menon"ol
MK. - ;efisit imunologi
ML. - !aktor yang berhubungan dengan perkembangan
MM. - 8erubahan sensasi
MN. - 8erubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan)
MO. -
8erubahan status airanMP.- 8erubahan pigmentasi
M0. - 8erubahan sirkulasi
MR. - 8erubahan turgor (elastisitas kulit)
MS.
NM.
-
8/18/2019 Laporan Pendahuluan Akut Limfoblastik Leukemia
28/28
NN. DAFTAR PUSTAKA
NO.meltAer uAanne >. uku &"ar :epera*atan 6edikal edah runner G
uddarth. &lih bahasa &gung F 200.2. 'ukeNP. >arpenito, Lynda 9uall. (2000.). Buu &au Diagnosa "epera)atan. *disi +.
(ter"emahan). 8enerbit buku :edokteran =>. 9akarta.
N0.$ibera 96, Briol &. &ute lymphoblasti leukemia in adolesents and
young adults. ?ematol Bnol >lin 7orth &m. Bt 200F23(5)033-2.2.
NR.6argolin 9!, teuber >8, 8oplak ;. &ute lymphoblasti leukemia. n
8iAAo 8&8oplak ;, eds. 8riniples and 8ratie of 8ediatri Bnology.
5th ed. 200/53+-0.3.
NS. Landier hildrens Bnologyroup Late =ffets >ommittee and 7ursing ;isipline.
9 >lin Bnol. ;e 5200F22(2)-0.
NT.&ster, 9on.200.istem ?ematopoietik dan Limfoid dalam uku &"ar
8atologi =disi . 9akarta8enerbit uku :edokteran =>
NU.&tul, 6ehta dan &. @itor ?offbrand. 200/.&t a lane ?ematologi.=disi 2.
9akarta =rlangga
N. aldy, >atherine 6.200/.:omposisi ;arah dan istem 6akrofag-6onosit
dalam 8atofisiologi :onsep :linis 8roses-proses 8enyakit. 9akarta8enerbit
uku :edokteran =>
N(. 8rie, yl#ia &nderson. 8athophysiology >linial >onepts Bf ;isease
8roesses. &lih ahasa 8eter &nugrah. =d.9akarta =>F 5.
N2.$ee#es, >harlene 9 et al. 6edial-urgial 7ursing. &lih ahasa 9oko
etyono. =d. . 9akarta alemba 6edikaF 200.
N).6arion 9ohnson, dkk, 2000, Nursing ,utcome Classi#ications
'N,C( 6osby Hear-ook, t. Louis
NZ. 6ar"ory ordon, dkk, 200, Nursing Diagnoses De#inition /
Classi#ication 0112-0110 7&7;&