laporan pendahuluan (dhf).docx

6
LAPORAN PENDAHULUAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) 1. Pengertian 1.1 Dengue Hemoragic Fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh karena virus dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Dimana penyakit ini sering di kenal dengan sebutkan Demam Berdarah Dengue (DBD). 1.2 Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri- ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (DEPKES. RI, 1992). 1.3 Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty betina (Seoparman , 1990). 2. Klasifikasi DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi 4 derajat (Menurut WHO, 1986) : 2.1 Derajat I

Upload: agustriati-muniz

Post on 07-Sep-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)

1. Pengertian

1.1 Dengue Hemoragic Fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh karena virus

dengue yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Dimana penyakit ini sering di kenal dengan sebutkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

1.2 Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh

virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (DEPKES.RI, 1992).

1.3 Dengue Haemorhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam. DHF sejenis virus yang tergolong arbo virus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty betina (Seoparman , 1990).

2. Klasifikasi

DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi 4 derajat (Menurut WHO, 1986) :

2.1 Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.

2.2 Derajat II

Manifestasi klinik pada derajat I dengan manifestasi perdarahan spontan di bawah kulit seperti peteki, hematoma dan perdarahan dari lain tempat.

2.3 Derajat III

Manifestasi klinik pada derajat II ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan system sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi dengan kulit yang lembab, dingin dan penderita gelisah.

2.4 Derajat IV

Manifestasi klinik pada penderita derajat III ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi tak terukur dan nadi tak teraba.

3. Etiologi

DHF disebabkan oleh virus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dimana virus dengue sejenisarbovirusyang di tularkan melalui gigitan nyamukAedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti berbentuk batang, stabil pada suhu 37 0C. Adapun ciri-ciri nyamuk penyebar demam berdarah adalah :

1. Badan kecil,warna hitam dengan bintik-bintik putih

2. Hidup didalam dan sekitar rumah

3. Menggigit dan menghisap darah pada waktu siang hari

4. Senang hinggap pada pakaian yang bergantung didalam kamar

5. Bersarang dan bertelur digenangan air jernih didalam dan sekitar rumah seperti bak mandi, tempayan vas bunga.

4. Tanda dan Gejala

4.1 Demam tinggi yang timbul secara mendadak tanpa sebab yang jelas disertai dengann keluhan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala menyerupai influenza biasa. Ini berlangsung selama 2-7 hari.

4.2 Hari ke 2 dan 3, timbul demam. Uji tourniquet positip karena terjadi perdarahan di bawah kulit (peteki, ekimosis) dan di tempat lain seperti epistaksis, perdarahan gusi, hematemisis akibat perdarahan dalam lambung, melena dan juga hematuria massif.

4.3 Antara hari ke 3 dan ke 7 syok terjadi saat demam menurun. Terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung jari tangan dan kaki, nadi cepat dan lemah sampai tak teraba, tekanan nadi menyempit tak terukur, anak sangat gelisah.

4.4 Hepatomegali pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi dari yang hanya sekdar diraba sampai 2-4 cm dibawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri tekan pada hepar tampak jelas pada anak besar, ini menandakan telah terjadi perdarahan.

5. Patofisiologi

Virus dengue masuk pertama kali ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, terinfeksi oleh virus dengue untuk pertama kalinya atau mendapat infeksi berulang virus dengue lainnya. Saat virus masuk kedalam peredaran darah melalui gigitan nyamuk, terjadi infeksi virus dengue yang akan merangsang endotoxin,selanjutnya merangsang zat pyrogen dan endogen, mengakibatkan interleukin 1, menggeser set point dari titik normal, sehingga terjadi menggigil, demam, dan terjadi hipertermia mendadak. Dari hipertermi akan meningkatkan stress, merangsang keluarnya histamine, menyebabkan peningkatan HCI, mengiritasi lambung, terjadi mual dan penurunan nafsu makan, masukan yang tidak adekuat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi yaitu kurang dari kebutuhan tubuh.

6. Pathway

(Infeksi Virus Dengue)

(Thrombositoposis destruksi thrombosit dalam darah naik) (Virus mengeluarkan toksin ) (Reaksi imunologis)

(Agregasi Thombosit ) (Permeabilitas vaskuler meningkat) (Pelepasan pirogen ke dalam darah )

(Agregasi Thombosit meningkat) (Ekstraksi cairan intra vaskuler ke Extravaskuler) (Menatimulasi pusat temoregulasi (hipotalamus))

(PK Trombo sitopenia) (Mengirim impuls ke pusat Vasomotor)

(thombositopenia) (Kebocoran plasma HemokosentrasiHipoproteinuriaPleura Acites )

(Faktor koagulasi menurun) (Peningkatan suhu tubuh (hipertermia))

(Manfentasi pendarahan ringan-berat) (Mukosa mulut/lidah Kotor/tidak nyaman) (Kesalahan Interprestasi )

(Hipovolemia (akibat kehilangan plasma ))

(Resiko terhadap cedera pendarahan lebih lanjut) (mual Anorexsia)

(Hipotensi ) (Kurang pengetahuan ) (Hospitalisasi )

(Intake nutrisi tidak ade kuat ) (Kecemasan )

(PK pendarahan ) (Vaskositas darah menurun ) (Vasodilatasi atrerial)

(Perubahan nutrisi) (Daya tahan tubuh )

(Penumpukan asam Laktat di otak dan sendi) (Kulit menjadi panas )

(Penguapan cairan permukaan tubuh meningkat) (Resiko infeksi )

(Nyeri akut ) (Kondisi tubuh yang lemah/kelemahan fisik)

(Defisit volume cairan ) (Intoleransi aktivitas )

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Selemba Medika.

Hidayat, A. Aziz. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Selemba Medika.

M. Nurs, Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan pada bayi dan anak. Jakarta: Salemba Medika

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Herdman, T. Heather. 2009. Diagnosa Keperawatan Nanda Internasional. Jakarta: EGC

Perry, Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Agustiani, Nurlinda. 2008. Karya Tulis Ilmiah DHF. Samarinda