laporan penelitian hibah kompetisi poltekkes …

65
1 LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES BHAKTI MULIA UJI EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN ILER (ColeusatropurpureusL. Benth) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT PENGUSUL Anom Parmadi, S.Si, Apt, M.Kes (Ketua) NIDN. 0608097604 Bangkit Ary Pratama, SKM, M.Kes (Anggota) NIDN. 0620058901 POLTEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO 2020

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

1

LAPORAN PENELITIAN

HIBAH KOMPETISI

POLTEKKES BHAKTI MULIA

UJI EFEKTIVITAS KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN ILER

(ColeusatropurpureusL. Benth) TERHADAP

PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT

PENGUSUL

Anom Parmadi, S.Si, Apt, M.Kes (Ketua) NIDN. 0608097604

Bangkit Ary Pratama, SKM, M.Kes (Anggota) NIDN. 0620058901

POLTEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO

2020

Page 2: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

ii

Page 3: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Uji Efektivitas Krim Ekstrak Etanol Daun Iler (Coleus

atropurpureus L Benth) Terhadap Penyembuhan Luka pada Mencit”.

Penyusunan penelitian ini dapat diselesaikan atas bantuan dari berbagai

pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. dr. Sri Dayaningsih, MM, selaku Direktur Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo,

yang memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di

Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.

2. Sri Saptuti W, S.Si, Apt.,M.Kes, selaku Kaprodi DIII Farmasi Poltekkes Bhakti

Mulia Sukoharjo, yang memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan

penelitian di Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.

3. Puji Lestari, A.md Farm sebagai laboran DIII Farmasi Poltekkes Bhakti Mulia

Sukoharjo yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis untuk

praktikum di laboratorium.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

mendukung dalam penyusunan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil

penelitian ini bermanfaat.

Sukoharjo, Nopember 2020

Penulis

Page 4: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

i

RINGKASAN

Daun Iler dalam bahasa lain disebut juga dengan Coleusatropurpureus L.

Benth. Tanaman iler (Coleus atropurpureus L. Bent) merupakan tanaman hias yang

tumbuh subur didaerah tropis dan berasal dari pasifik bagian Barat daya. Tanaman

ini dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas krim ekstrak daun iler

terhadap penyembuhan luka pada mencit dan untuk mengetahui pada dosis

berapakah ekstrak etanol daun iler yang paling efektifterhadap penyembuhan luka

pada mencit.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan post

test-only control group design. Sampel mengunakan 25 mencit dibagi menjadi 5

kelompok yaitu kontrol (+), kontrol (-), konsentrasi 10%, 15% dan 30%.

Pengamatan dilakukan selama tujuh hari pada luka sayatan yang sebelumnya telah

diolesi dengan krim. Data diolah secara statistik dengan metode uji ANOVA

(Analysis Of Variant), LSD dan Homogenitas dengan menggunakan SPSS 17.0 for

windows dengan taraf kepercayaan 95%,α- 0.05.

Dari hasil penelitian analisis statistik bahwa krim ekstrak etanol daun iler

memiliki efektivitas penyembuhan luka sayatan pada mencit dan terdapat

perbedaan setiap konsentrasi. Krim ekstrak etanol daun iler Coleusatropurpureus

L. Benthmemberikan efek terapeutik terhadap penyembuhan luka pada mencit

dimana 15% menghasilkan % DPL 2,466, konsentrasi 15% % DPL 6,5 dan

kosentrasi 30% % DPL 10,982 dan krim ekstrak etanol daun iler

(Coleusatropurpureus L. Benth) pada konsentrasi 10%, 15% dan 30% yang paling

efektif memberikan hasil penyembuhan luka sayatan adalah kontrol positif

(gentamisin krim) dan konsentrasi 30%.

Kata Kunci : Iler (Coleusatropurpureus L. Benth), Krim, Penyembuhan luka

Page 5: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

RINGKASAN ................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ........................................................................... 2

B. Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Iler (Coleus atropurpureus L. Benth ) ............................ 4

B. Luka................................................................................................ 6

C. Penyarian Simplisia ........................................................................ 9

D. Krim .............................................................................................. 10

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 12

B. Tahap Penelitian ............................................................................. 15

C. Analisis Data .................................................................................. 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 22

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ..................................................................................... 37

B. Saran ............................................................................................... ` 37

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 38

LAMPIRAN .................................................................................................... 43

Page 6: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Skema Terjadinya Luka ................................................................. 8

Gambar 3. Alur Penelitian .............................................................................. 15

Gambar 4.Presentasi Daya Penyembuhan Luka ............................................. 31

Gambar 5. Grafik Panjang Luka Sayatan pada Mencit .................................. 35

Page 7: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil uji evaluasi organoleptis sediaan krim ekstrak etanol

daun iler ............................................................................................ 23

Tabel 2. Hasil uji evaluasi homogenitas sediaan krim ekstrak etanol

daun iler……………………………………………………………... 23

Tabel 3. Hasil uji evaluasi pH sediaan krim ekstrak etanol daun iler .............. ..24

Tabel 4. Hasil uji daya sebar krim ekstrak etanol daun iler ............................. ..24

Tabel 5. Hasil uji daya lekat krim ekstrak etanol daun iler ......................... 25

Tabel 6. Hasil uji daya proteksi krim ekstrak etanol daun iler ......................... 25

Tabel 7. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap

kontrol positif (Gentamisin krim) ...................................................... 26

Tabel 8. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap

kontrol negatif (Basis krim) ............................................................... 27

Tabel 9. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap

sediaan krim dengan konsentrasi 10%. ............................................ 27

Tabel 10. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap

sediaan krim dengan konsentrasi 15%. ............................................. 28

Tabel 11. Hasil pengamatan luka sayata pada hewan uji terhadap sediaan

krim dengan konsentrasi 30% ........................................................... 28

Tabel 12. Hasil uji normalitas panjang luka sayatan terhadap mencit .............. 29

Tabel 13. Hasil uji homogenitas panjang luka sayatan terhadap mencit ........... 29

Tabel 14. Hasil uji One Way ANOVA panjang luka sayatan terhadap

mencit ................................................................................................ 29

Tabel 15. Hasil analisa Post Hoc Test dengan uji LSD panjang luka sayatan

pada mencit ........................................................................................ 30

Tabe 16. Hasil Rerata Presentase Daya Penyembuhan Luka dan Rerata

AUC (Area Under Curve) Antar Kelompok Perlakuan .................... 31

Page 8: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja Maserasi .......................................................................... 43

Lampiran 2. Skema Kerja Pembuatan Krim ............................................................. 44

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Rendemen Ekstrak Daun Iler .................................. 45

Lampiran 4. Perhitungan dan Penimbangan Bahan Sediaan Krim .......................... 46

Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar ............................................................................ 48

Lampiran 6. Hasil Uji Daya Lekat ............................................................................ 50

Lampiran 7. Hasil Uji Daya Proteksi ........................................................................ 51

Lampiran 8. Hasil Grafik Panjang Luka Sayatan pada Mencit ........................ 52

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik ....................................................................... 53

Lampiran10. Perhitungan AUC ...................................................................... 56

Lampiran 11. GambarSimplisia Daun Iler ( Coleus atropurpureus L. benth) 61

Lampiran 12. Gambar Hasil Penguapan ........................................................ 62

Lampiran 13. Gambar Hasil Sediaan Krim Konsentrasi 10%, 15% dan 30% 63

Page 9: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman yang memiliki khasiat

sebagai obat, diantaranya buah-buahan sayur-sayuran tanaman pangan

rempah-rempah maupun tumbuhan liar di sekitar kita. Salah satu tanaman

obat yang berkhasiat obat, dan digunakan masyarakat yaitu tumbuhan iler.

Daun iler ini mempunyai khasiat untuk meredakan rasa nyeri, sebagai

antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, dan dapat mempercepat

penyembuhan luka (Dirjen , 2001).

Pengalaman empiris menunjukkan tumbuhan iler dapat digunakan

sebagai obat luka dengan cara membubuhkan ulekan daun iler pada luka

tersebut. Berdasarkan penelitian sebelumnya telas dilakukan analisis

fitokimia terhadap ekstrak daun iler, hasil analisis menunjukkan kandungan

kimia daun iler seperti minyak atsiri, flavonoid, tanin, dan zat aktif lainnya.

Kandungan kimia tersebut diduga dapat mempercepat penyembuhan luka

(Sarigih, 2011)

Penyembuhan luka merupakan proses kompleks dan sistematis yang

dibagi dalam tiga fase penyembuhan, yaitu inflamasi, proliferasi dan

remodeling. Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi

organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon

yang berurutan dimana sel bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan

berfungsi secara normal (Ansel, 1985).

Page 10: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

2

Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh (Rudianto Tari, 2013)

mengenai ekstrak daun iler terhadap penyembuan luka insisi pada kelinci.

Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas

ekstrak etanol daun iler terhadap luka sayatan pada mencit.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apakah krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth)

mempunyai efek terapeutik terhadap penyembuhan luka pada mencit ?

2. Pada dosis berapakah ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L.

Benth) yang paling efektifterhadap penyembuhan luka pada mencit ?

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui efektivitas krim ekstrak daun iler terhadap penyembuhan

luka pada mencit.

2. Untuk mengetahui pada dosis berapakah ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureusL.Benth) yang paling efektifterhadap penyembuhan luka

pada mencit .

Page 11: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

3

B. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu terutama dalam bidang

kesehatan, motivasi untuk meningkatkan belajar, serta menambah

wawasan.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai masukan dalam mengembangkan keilmuan khususnya yang

terkait dengan penyembuhan luka ekstrak daun iler. Hasil penelitian ini

bisa sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi tentang potensi

ekstrak daun iler sebagai penyembuhan luka yang telah digunakan secara

luas oleh masyarakat.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Iler (Coleus atropurpureus L. Benth)

Menurut taksonominya, daun iler diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Solanales

Suku : Lamiaceae

Marga : Coleus

Jenis : Coleus atropurpureus Benth

(Dirjen POM, 2011)

Nama umum dari tumbuhan ini adalah iler. Tumbuhan ini dikenal

masyarakat Indonesia dengan nama daerah yaitu: si gresing (Batak), adang-

adang (Palembang), miana, plado (Sumbar), jawer kotok (Sunda), iler,

kentangan (Jawa), ati-ati, saru-saru (Bugis), majana (Madura). (Dalimartha,

2008).Tumbuhn iler tumbuh subur didaerah dataran rendah sampai

ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut dan merupakan tanaman

semusim. Umumnya tanaman ini ditemukan ditempat lembab dan terbuka

seperti pematang sawah, tepi jalan pedasaan di kebun-kebun sebagai

tanaman liar. (Dirjen POM. 2011)

Tumbuhan iler memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada

pangkalnya dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm, dan termasuk kategori

Page 13: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

5

tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. Daun tunggal, helaian daun

berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk menyerupai benuk jantung

dan setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang bersambungan dan

didukung tangkai daun dengan panjang tangkai 3-4 cm yang memiliki warna

beraneka ragam dan ujung meruncing dan tulang daun menyirip berupa alur.

Batang bersegi empat dengan alur yang agak dalam pada masing-masing

sisinya, berambut, percabangan banyak, berwarna ungu kemerahan.

Permukaan daun agak mengkilap dan berambut halus panjang dengan

panjang 7-11 cm, lebar 3-6 cm berwarna ungu kecoklatan sampai ungu

kehitaman. Bunga berbentuk untaian bunga bersusun, muncul pada pucuk

tangkai batang berwarna putih, merah dan ungu.

Tumbuhan iler memiliki aroma bau yang khas dan rasa yang agak

pahit, sifatnya dingin. Buah keras berbentuk telur dan licin. Jika seluruh

bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum. Untuk memperbanyak

tanaman ini dilakukan dengan cara setek batang dan biji (Ajizah.A, 2008).

Herba tumbuhan iler yang memiliki sifat kimiawi harum, berasa

agak pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan

batang mengandung minyak atsiri, fenol, tannin, lemak, phytosterol,

kalsium oksalat, dan peptik substances. Komposisi kandungan kimia yang

bermanfaat antara lain juga alkaloid, etil salisilat, metal eugenol, timol

karvakrol, mineral (Dalimartha, 2008).

Tumbuhan iler bermanfaat untuk menyembuhkan hepatitis dan

menurunkan demam, batuk dan influenza. Selain itu daun tumbuhan iler ini

Page 14: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

6

juga berkhasiat untuk penetralisir racun (antitoksik), menghambat

pertumbuhan bakteri (antiseptik), mempercepat pematangan bisul,

pembunuh cacing (vermisida), wasir, peluruh haid (emenagog),

membuyarkan gumpalan darah, gangguan pencernaan makanan (despepsi),

radang paru, gigitan ular berbisa dan serangga (Dalimartha, 2008).

Istilah flavonoida diberikan pada suatu golongan besar senyawa

yang berasal dari kelompok senyawa yang paling umum, yaitu senyawa

flavon; suatu jembatan oksigen terdapat diantara cincin A dalam kedudukan

orto, dan atom karbon benzil yang terletak disebelah cincin B. Senyawa

heterosoklik ini, pada tingkat oksidasi yang berbeda terdapat dalam

kebanyakan tumbuhan. Flavon adalah bentuk yang mempunyai cincin C

dengan tingkat oksidasi paling rendah dan dianggap sebagai struktur induk

dalam nomenklatur kelompok senyawa-senyawa ini. Sifat struktur yaitu

cincin A biasanya memiliki tiga gugus oksigen yang berselang seling,

sedangkan cincin B kebanyakan mempunyai gugus fungsional oksigen

berkedudukan para dua oksigen, berkedudukan para atau meta terhadap C3

(Sarigih, 2011).

B. Luka

Luka adalah dimana kulit atau jaringan selaput lendir rusak. Bentuk

luka yang paling sering muncul adalah luka laserasi yang terjadi pada

permukaan kulit.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

7

Adapun jenis-jenis luka diantaranya :

a. Luka robek, juga dapat dalam akan tetepi mempunyai dinding-dinding

luka yang tidak rata

b. Luka tusuk, luka yang biasaanya sangat dalam yang mengakibatkan

banyak jaringan-jaringan yang ada di dalamnya rusak, mempunyai

dinding-dinding yang rata.

c. Luka penetrasi, terjadi jika benda tajam masuk menyayat tubuh, lukanya

biasanya tidak rata.

d. Luka bakar, terdapat keadaan seperti halnya luka amputasi

dandekubitus.

e. Luka sayatan, jenis luka yang disebabkan karena sayatan benda tajam,

bisa kayu, logam maunpun kayu dan sebagainya (steven, 1999).

Penyembuhan luka didasari dari pembuluh-pembuluh darah di

daerah yang terluka akan menyebar dan mengangkut sel-sel yang mati dan

rusak. Di daerah luka akan terbentuk dari jaringan serat-serat protein

(fibrin). Jaringan ini akan membentuk suatu lapisan yang keras yang dapat

melindungi luka tersebut. Pada saat yang bersamaan akan tumbuh pada tepi-

tepi luka suatu jaringan granulasi. Kemudian akan terbentuk bekas luka

tertutup oleh lapisan kulit yang tipis. Tanda bekas luka akan mengerut dan

memudar. Masalah yang dapat timbul dari penyembuhan luka diantaranya

timbulnya pendarahan, dan adanya infeksi pada luka itu sendiri.

Page 16: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

8

Gambar 1. Skema terjadinya luka

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah :

a. Usia

Pada anak-anak sembuh lebih cepat karena metabolisme tubuh

mereka sangat cepat dan memiliki sirkulasi darah yang lebih baik. Orang

dewasa atau lansia penyembuhannya lambat karena gangguan sirkulasi

darah yang sedang dialami mereka.

b. Nutrisi

Ketidakcukupan vitamin C dan protein bisa memperlambat

penyembuhan luka.

c. Infeksi

Infeksi luka menghambat penyembuhan bakteri sebagai

sumberinfeksi

menjadi

Vit. K dan ion Ca2+

mengeluarkan

n

Luka

Trombosit pecah Trombokinase

e

Protombin Trombokinase

e

Fibrinogen Fibrin

Luka tertutup

Page 17: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

9

d. Diabetes

Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan

gula darah, nutrisi tidak akan masuk ke dalam sel (Steven, 1999)

C. Penyarian Simplisia

a. Definisi Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang

belum mengalami pengolahan apapun kecuali pengeringan. Ada tiga

macam simplisia yaitu simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia

mineral (Anonim,2000).

b. Deskripsi Maserasi

Maserasi berasal dari bahasa latin macerare yang artinya merendam.

Maserasi adalah proses pengekstraksi simplisia dengan menggunakan

pelarut dengan beberapa kali pengocokan pada temperatur ruangan (kamar).

Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan

penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam

rongga sel yang mengandung zat aktif. Karena adanya perbedaan

konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dengan diluar sel, maka

larutan yang terpekat akan didesak ke luar. Peristiwa ini sehingga terjadi

keseimbangan konsentrasi larutan di dalam sel dengan di luar sel (Ansel,

1985).

Page 18: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

10

D. Krim

Krim adalah bentuk sediaan bentuk sediaan setengah padat

mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan

dasar yang sesuai (Anonim,1995).

Ada dua tipe krim, yaitu :

a. Krim m/a (vanishing cream) yang digunakan melalui kulit akan hilang

tanpa bekas. Pembuatan krim m/a sering menggunakan zat pengemulsi

campuran dari surfaktan (jenis lemak yang ampifil) yang umumnya

merupakan rantai panjang alcohol walaupun untuk beberapa sediaan

kosmetik pemakain asam lemak lebih populer. Contoh : vanishing cream

Vanishing cream adalah kosmetika yang digunakan untuk maksud

membersihkan, melembabkan, dan sebagai pelembab (moisturizing)

meninggalkan lapisan berminyak/film pada kulit.

b. Tipe a/m atau w/o, yaitu minyak terdispersi dalam air. Krim berminyak

mengandung zat pengemulsi a/m yang spesifik seperti adeps lanae, wool

alcohol atau ester asam lemak dengan atau garam dari asam lemak

dengan logam bervalensi 2 contoh : cold cream.

Kelebihan dari sediaan krim, yaitu :

a. Mudah menyebar rata

b. Praktis

c. Mudah dibersihkan atau dicuci

d. Tidak lengket terutama m/a

e. Memberikan rasa dingin (cold cream)

Page 19: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

11

Kekurangan sediaan krim, yaitu :

a. Susah dalam pembuatannya karena pembuatan craem harus dalam

keadaan panas

b. Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas

c. Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu

sistem campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan

perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara

erlebihan (Anonim, 1995).

Page 20: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

14

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di Laboratorium Farmakognosi Politeknik Kesehatan

Bhakti Mulia Sukoharjo. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret -

November 2020.

B. Tahap Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan

post test - only control group design. Perlakuan dengan pemberian krim ekstrak

etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth) terhadap luka sayatan pada

mencit.

1. Alat penelitian :

Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi : becker glass (pyrex),

gelas ukur (pyrex), cawan porselin (lokal), batang pengaduk (lokal), mortir

(lokal), pot krim (lokal), kain flanel (lokal), timbangan analitik (sonic), blender

(maspion), waterbath (lokal), pipet tetes (lokal),cawan porselin (lokal).

2. Bahan penelitian :

Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi : daun iler (C.

atropurpureus L. Benth) etanol 96% (teknik), nipagin (teknik), parfum

(teknik), asam stearat (teknik), trietanolamin (teknik), lemak bulu (teknik),

parafin cair (teknik), air suling (teknik).

Page 21: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

15

3. Prosedur Penelitian

Gambar 2. Alur Penelitian

Ekstrak etanol daun iler

Uji evaluasi krim

Krim

Krim ekstrak etanol daun iler

10%,15% dan 30% Kontrol negatif

(Basis krim)

Kontrol positif (gentamisin salep)

Luka sayatan pada mencit

Pengamatan pada luka sayatan mencit kemudian mengukur panjang luka

Diamati lama waktu sampai luka sembuh

Page 22: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

16

a.Pengambilan sampel daun iler

Sampel yang diambil dari daerah Nguter Sukoharjo Jawa Tengah pada

bulan Maret 2020 yaitu daun Iler (C. atropurpureus L. Benth) yang segar, utuh,

tidak cacat, kemudian dikeringkan.

b. Penanganan sampel daun iler

Daun iler yang akan digunakan disortasi, diangin-anginkan lalu dioven

pada suhu 500C sampai kering. Kemudian dihaluskan dengan cara diblender

hingga berbentuk serbuk.

c. Cara pembuatan ekstrak

Pembuatan ekstrak daun iler dalam penelitian ini menggunakan metode

maserasi dengan pelarut etanol 96%.

a) Ditimbang 200 gram daun iler yang telah diserbuk, dimasukkan dalam

bekker glass.

b) Ditambahkan etanol 96% dengan perbandingan (1:5).

c) Kemudian dimasukkan ke bekker glass dan ditutup, biarkan selama 5 hari

yang terlindung dari sinar matahari langsung dengan sesekali pengadukan.

d) Setelah 2 hari kemudian diserkai dengan kain flanel, ditampung dalam

bekker glass.

e) Dituang kedalam cawan porselin yang telah ditara, (jika masih ada

endapan tambah sedikit cairan) lalu tuang ke cawan.

f) Diuapkan diatas penangas air sampai ekstrak kental.

Page 23: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

17

d. Pembuatan Krim Daun Iler

1). Formula

Resep standar basis cleansing cream (Sec FOI hal 17)

R/ Asam Stearat 145

Trietanolamin 15

Adeps lanae 30

Paraffin cair 250

Aquadest 550

2). Cara pembuatan krim

1) Menyiapkan alat dan bahan.

2) Menimbang ekstrak etanol daun iler.

3) Melebur asam stearat, adeps lanae, dan paraffin cair diatas penangas

air.

4) Trietanolamin dan nipagin dilarutkan dalam aqua panas.

5) Bahan 3 dan 4 dicampur lalu diaduk diatas penangas air.

6) Menyiapakan mortir panas, kemudian ekstrak etanol daun iler

ditambahkan basis krim yang telah dilebur, diaduk sampai homogen.

7) Dalam keadaan hangat parfum ditambahkan aduk sampai homogen.

R/ Ekstrak etanol daun iler 10 %, 15% dan 30%

Parfum 1%

Nipagin 0,1 %

Basis krim ad 100 %

m.f krim ad 10 gram

Mf. Cremores ad10 gram

Page 24: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

18

c. Prosedur Uji Evaluasi Sediaan Krim

1) Organoleptis

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara visual penampilan

fisik dari sediaan krim yang dibuat. Pengujian organoleptik dilakukan

dengan mengamati sediaan krim dari bentuk, bau, dan warna sediaan

(Anief, 1997)

2) Homogenitas

Menentukan sediaan krim pada objek glass, kemudian melihat

bagian tepi yang sudah mengering lalu mengamati adakah partikel yang

tidak homogen (Ansel, 1989)

3) Uji pH

Menguji pH menggunakan pH universal dengan cara

memasukkan pH universal kedalam sediaan krim kemudian mengamati

warna yang tertera pada pH universal, lalu dicocokkan pada indikator

(Dirjen POM, 1995)

4) Daya sebar

Penyebaran diartikan sebagai kemampuan penyebarannya pada

kulit. Penentuannnya dilakukan dengan Exstensiometer. Sebuah sampel

krim dengan volume tertentu diletakkan dipusat antara dua lempeng

gelas, dimana lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu

dibebani dengan meletakkan anak timbangan diatasnya. Permukaan

penyebaran yang dihasilkan dengan meningkatnya beban, merupakan

karakteristik daya sebarnya. Informasi detail akan diperoleh jika beban

Page 25: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

19

(g) terhadap penyebaran (mm2) digambarkan secara spesifik dalam

sebuah sistem koordinat (Voigt R, 1994)

5) Daya lekat

a) krim diletakkan di atas obyek glass yang telah ditentukan luasnya

b) Obyek glass lain diletakkan di atas krim

c) beban 500 g diletakkan selama 5 menit

d) beban 80 g pada ujung alat disentil bersamaan dengan beban 500 g

diangkat

e) waktu ketika kedua obyek glass tersebut saling lepas dicatat

f) dilakukan replikasi tiga kali dan dirata-rata waktunya (Voigt R, 1994).

6) Daya proteksi

a) kertas saring (10 cm x 10 cm) dibuat area (2,5 cm x 2,5 cm), dibasahi

dengan indikator PP 1%, kemudian kertas saring dikeringkan dengan

cara diangin-anginkan.

b) area yang sudah dibuat diolesi dengan krim (tipis dan merata)

c) kertas saring lain dibuat pola (2,5 cm x 2,5 cm) pada bagian tepi area

diolesi dengan paraffin

d) kedua kertas saring ditempelkan, kemudian tetesi dengan larutan NaOH

atau KOH 0,1 N

e) kertas saring yang dibasahi indikator PP diamati pada t : 15’, 30’, 45’,

60’, 3 dan 5 menit

f) replikasi dilakukan tiga kali (Anonim, 1995)

Page 26: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

20

7) Tipe krim

Beberapa tetes larutan bahan pewarna dalam air (Methylen Blue)

dicampurkan kedalam contoh krim. Jika seluruh krim berwarna seragam,

maka krim yang diuji bertipe M/A, oleh karena air adalah fase luar. Sampel

sebaliknya dapat diuji dengan bahan pewarna larut lipoid, misalnya

dengan beberapa tetes larutan sudan III dalam minyak. Pewarnaan

homogen hanya akan terjadi pada krim A/M, oleh karena bahan pewarnaan

larut lipoid hanya mampu mewarnai fase minyak (Syamsuni, 2007 Hal

120)

5. Pengujian krim pada hewan mencit

Sebelum perlakuan mencit dianetesi lokal dengan kloretil atau

penghilang rasa sakit, setelah itu pada bagian punggung mencit dibuat luka

sayatan 2cm kemudian pada luka sayatan tersebut diolesi krim ekstrak

etanol daun iler 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dan diukur

menggunakan penggaris dilihat perkembangannya selama 7 hari.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

21

C. Analisis Data

Data yang dihasilkan berupa pengamatan efektifitas dilihat dari

pengukuran panjang luka selama tujuh hari. Panjang luka dihitung dari selisih

panjang luka setelah dan sebelum pengujian luka.

Data panjang penyembuhan luka sayat tersebut kemudian dicari nilai

AUC (Area Under Curve) yaitu luas daerah dibawah kurva antara rata-rata

panjang luka terhadap waktu pengamatan. AUC dihitung rata-rata panjang luka

hari ke-1 sampai hari ke-7. Perhitungan nilai AUC dengan metode trapezoid.

Rumus :

AUCtn= Ptn-1 + Ptn tn-1 2

Keterangan :

Ptn : Panjang penyembuhan luka rata-rata pada tn-1

Ptn : Panjang penyembuhan luka rata- rata pada tn

Proses daya penyembuhan luka dihitung dengan rumus :

% DPL = 𝐴𝑈𝐶 𝑘 −𝐴𝑈𝐶 𝑝

𝐴𝑈𝐶 𝑘 X 100 %

Keterangan :

% DPL : Proses Daya Penyembuhan Luka

AUCk : AUC kurva panjang penyembuhan luka rata-rata terhadap waktu

untuk kelompok

AUCp : AUC kurva panjang penyembuhan luka waktu untuk kelompok

perlakuan pada tiap individu (Haryoto et al., 2010)

(tn - tn-1)

Page 28: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

22

Teknik Analisis Statistik

Hasil uji statistik dengan metode uji ANOVA(analysis of variant)

menggunakan aplikasi SPSS 17.0 for windows, dengan hipotesis data dimana

Ho tidak ada perbedaan efektifitas panjang luka sayatan pada mencit dan Hi

adanya perbedaan panjang luka sayatan pada mencit dengan taraf kepercayaan

95%, α = 0,05.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan pengolahan data dari hasil

penelitian Uji Efektivitas Krim Ekstrak Etanol Daun Iler (Coleus atropurpureus

L. Benth) Terhadap Penyembuhan Luka Pada Mencit diperoleh data sebagai

berikut :

1. Hasil Maserasi Daun Iler

a. Organoleptis Maserasi

Bentuk : ekstrak kental

Warna : hijau kehitaman

Bau : khas daun iler

b. Hasil rendemen

Rendemen = Hasi Maserasi (gram)

Berat Simplisia (gram) X 100

= 8,45

200 X 100%

= 4, 225% 𝑏 𝑏⁄

Page 29: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

23

2. Hasil sediaan krim

Uji evaluasi sediaan krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L.

Benth) :

Tabel 1. Hasil uji evaluasi organoleptis sediaan krim ekstrak etanol daun iler

(C. atropurpureus L. Benth).

Uji Evaluasi Hasil

Organoleptis

a. Warna

Kpnsentrasi 10%

Konsentrasi 15%

Konsentrasi 30%

Hijau muda

Hijau tua

Hijau kehitaman

b. Bau Melati

c. Rasa -

d. Bentuk Krim (semi padat)

Uji organoleptis sedian krim ekstrak etanol daun iler menunjukkan

sediaan krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth). Dari hasil

pengujian diatas menunjukkan pada konsentrasi 10%, 15% dan 30%

memiliki bentuk semi padat, dan bau aromatis melati. Krim ekstrak etanol

daun iler (C. atropurpureus L. Benth) dari masing-masing konsentrasi

memiliki warna berbeda, pada konsentrasi 10% berwarna hijau muda,

konsentrasi 15% berwarna hijau tua dan konsentrasi 30% berwarna hijau

kehitaman.

Tabel 2. Hasil uji evaluasi homogenitas sediaan krim ekstrak etanol daun

iler (C. atropurpureus L. Benth).

Krim Homogemitas

Konsentrasi 10% homogen

Konsentrasi 15% homogen

Konsentrasi 30% homogen

Hasil pengujian homogen sedian krim ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureus L. Benth) 10%, 15% dan 30% ditunjukkan pada tabel 2.

Page 30: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

24

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui homogenitas sedian krim. Dari

masing-masing konsentrasi menunjukkan sediaan yang homogen.

Tabel 3. Hasil uji evaluasi pH sediaan krim ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureus L. Benth).

Krim pH

Konsentrasi 10% 6

Konsentrasi 15% 6

Konsentrasi 30% 6

Hasil pengujian homogenitas sedian krim ekstrak etanol daun iler

(C. atropurpureus L. Benth) pada konsentrasi10%, 15% dan 30%

menunjukkan nilai pH 6. Dari masing-masing konsentrasi tersebut

menunjukkan pH sedian krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L.

Benth) sesuai dengan pH kulit manusia yaitu 4,5-6,5.

c. Uji daya sebar krim

Tabel 4Hasil uji daya sebar krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus

L. Benth)

Krim Tanpa

beban Beban 50 g

Beban 100

g

Konsentrasi 10 % 6,05 cm2 6,77 cm2 8,21 cm2

Konsentrasi 15 % 7,09 cm2 7,57 cm2 8,58 cm2

Konsentrasi 30 % 7,64 cm2 9,26cm2 11,14 cm2

Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui daya

penyembaran krim pada kulit. Dari masing-masing konsentrasi memiliki

daya lekat yang berbeda dan pada konsentrasi 30% daya sebar krim semakin

besar.

Page 31: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

25

d. Uji daya lekat krim

Tabel 5.Hasil uji daya lekat krim ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureus L. Benth).

Krim Waktu (detik)

Konsentrasi 10 % 1,01

Konsentrasi 15% 1,15

Konsentrasi 30 % 1,39

Hasil pengujian daya lekat sediaan krim ekstrak etanol daun iler

konsentrasi 10%, 15% dan 30% ditunjukkan pada tabel 4.3. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetehui kemampuan krim melekat pada kulit. Seiring

meningkatnya konsentrasi krim maka daya lekat akan semakin meningkat.

Hasil rata-rata daya lekat dari masing-masing konsentrasi yaitu : konsentrasi

15% mempunyai daya lekat lebih kecil dan konsentasi 30% daya lekat

paling besar.

e. Uji daya proteksi krim

Tabel 6.Hasil uji daya lekat krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus

L. Benth).

Krim 5” 10” 15” 20” 25” 30” 40” 60” 3’ 5’

Konsentrasi 10% - - - - - - - - - -

Konsentrasi 15 % - - - - - - - - - -

Konsentrasi 30 % - - - - - - - - - -

Keterangan :

√ : Memberikan warna merah / merah muda

- : Tidak memberikan warna merah/ merah muda

Page 32: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

26

Hasil pengujian daya proteksi sediaan krim ekstrak etanol daun iler

konsentrasi 10%, 15% dan 30% menunjukkan bahwa krim memberikan

proteksi terhadap larutan basa NaOH karena diuji proteksi tersebut krim

tidak memberikan warna merah muda, hal ini menunjukkan bahwa sediaan

krim memberikan proteksi.

3.Hasil Penelitian Terhadap Hewan Uji

Tabel 7.Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap kontrol

positif (Gentamisin krim).

Kelompok

kontrol (+)

gentamisin

krim

Pajang luka sayatan sampai hari ke tujuh

1 2 3 4 5 6 7

Mencit 1 2 cm 1,9 cm 1,7 cm 1,6 cm 1,3 cm 1,2 cm 0,8 cm

Mencit 2 2 cm 1,8 cm 1,7 cm 1,6 cm 1,4 cm 1 cm 0,6 cm

Mencit 3 2 cm 1,7 cm 1,6 cm 1,5 cm 1,3 cm 1 cm 0,5 cm

Mencit 4 2 cm 1,9 cm 1,7 cm 1,5 cm 1,3 cm 1 cm 0,3 cm

Mencit 5 2 cm 1,9 cm 1,7 cm 1,5 cm 1,3 cm 1cm 0,3 cm

Pada penelitan ini menggunakan gentamisin krim sebagai kontrol

positif, hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji selama tujuh hari

ditunjukkan pada tabel 7.

Page 33: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

27

Tabel 8.Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap kontrol negatif

(Basis krim).

Kelompok

kontrol (-)

basis krim

Panjang luka sayatan sampai hari ke tujuh

1 2 3 4 5 6 7

Mencit 1 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,9 cm

Mencit 2 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,7 cm

Mencit 3 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,9 cm 1,8 cm 1,6 cm

Mencit 4 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm

Mencit 5 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1.5 cm 1,6 cm

Pada penelitian ini menggunakan basis krim sebagai kontrol negatif,

hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji selama tujuh hari ditunjukkan

pada tabel 8.

Tabel 9.Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap sediaan krim

dengan konsentrasi 10%.

Kelompok

perlakuan

konsentrasi 10%

Panjang luka sayatan sampai hari ke tujuh

1 2 3 4 5 6 7

Mencit 1 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,6 cm 1,5 cm

Mencit 2 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,5 cm

Mencit 3 2 cm 2 cm 2cm 2 cm 1,9 cm 1,8 cm 1,6 cm

Mencit 4 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,6cm 1,5 cm

Mencit 5 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,7 cm 1,6 cm

Page 34: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

28

Tabel 10. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap sediaan krim

dengan konsentrasi 15%.

Kelompok

perlakuan

konsentrasi 15%

Panjang luka sayatan sampai hari ke tujuh

1 2 3 4 5 6 7

Mencit 1 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,6 cm 1,4 cm

Mencit 2 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,5 cm 1,4 cm

Mencit 3 2 cm 2 cn 2 cm 2 cm 1,7 cm 1,5 cm 1,3 cm

Mencit 4 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,7 cm 1, cm 1,4 cm

Mencit 5 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,6 cm 1,5 cm 1,4 cm

Tabel 11. Hasil pengamatan luka sayatan pada hewan uji terhadap sediaan krim

dengan konsentrasi 30%.

Kelompok

perlakuan

konsentrasi

30%

Panjang luka sayatan sampai hari ke tujuh

1 2 3 4 5 6 7

Mencit 1 2 cm 2 cm 2 cm 2 cm 1,6cm 1,4 cm 1,3 cm

Mencit 2 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,6 cm 1,4 cm 1,3 cm

Mencit 3 2 cm 2 cm 2 cm 1,9 cm 1,6 cm 1,4 cm 1,3 cm

Mencit 4 2 cm 2 cm 2 cm 1,7 cm 1,5 cm 1,3 cm 1,2 cm

Mencit 5 2 cm 2 cm 2 cm 1,8 cm 1,6 cm 1,4 cm 1,2 cm

Pada penelitian ini menggunakan krim daun iler sebagai sediaan uji

pengamatan luka sayatan pada konsentrasi 10% ditunjukkan pada tabel 9.,

sedangkan pada konsentrasi 15% ditunjukkan pada tabel 10. dan pada

konsentrasi 30% ditunjukkan pada tabel 11.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

29

4. Hasil Perhitungan Statistik

Hasil perhitungan dari Stistical Product and service Solution (SPSS) for

window 17.0 bahwa data mengenai rata-rata panjang luka sayatan pada mencit

selama 7 hari dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Post Hoc Test.

a. Uji Normalitas

Tabel 12. Hasil uji normalitas panjang luka sayatan terhadap mencit.

One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed) .620

Hasil uji normalitas data didapat nilai p = 0,620 nilai signifikan > 0,05

maka data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Tabel 13. Hasil uji homogenitas panjang luka sayatan terhadap mencit.

Test of Homogeneity of Variances

area under curve

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.944 3 16 .163

Hasil uji homogenitas didapat nilai p = 0,163 maka data homogen

c. Uji One Way ANOVA

Tabel 14. Hasil uji One Way ANOVA panjang luka sayatan terhadap mencit.

ANOVA

area under curve

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1146.359 3 382.120 95.544 .000

Within Groups 63.990 16 3.999

Total 1210.349 19

Page 36: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

30

Hasil uji One Way ANOVA didapat nilai p = 0,000 yang berarti p <

dari 0,05 maka Ho ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan pada tiap

perlakuan dan pengujian data.

d. Post HocTest dengan uji LSD

Tabel 15. Hasil analisa Post Hoc Test dengan uji LSD panjang luka sayatan pada

mencit.

Perlakuan Signifikan Keterangan

Kontrol (+) dengan konsentrasi 10% 0,000 Signifikan, ada perbedaan

Kontrol (+) dengan konsentrasi 15% 0,000 Signifikan, ada perbedaan

Kontrol (+) dengan konsentrasi 30% 0,000 Signifikan, ada perbedaan

Konsentrasi 10% dengan konsentrasi 15% 0,006 Signifikan, ada perbedaan

Konsentrasi 10% dengan konsentrasi 30% 0,000 Signifikan, ada perbedaan

Konsentrasi 15% dengan konsentrasi 30% 0,003 Signifikan, ada perbedaan

Analisis Post Hoc Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan pada

setiap perlakuan. Hasil pengujian data LSD yang didapat dari kontrol (+)

konsentrasi 10%, konsentrasi 15 %, konsentrasi 30%, didapat nilai p < 0,05 maka

Ho ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan. Perbandingan konsentrasi

10% dengan konsentrasi 15% didapat nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga

ada perbedaan yang signifikan, konsentrasi 10% dengan konsentrasi 30%

didapat nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan

dan konsentrasi 15% dengan 30% didapat nilai p < 0,05 maka Ho ditolak

sehingga ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa krim

ekstrak etanol daun iler dengan konsentrasi 10%, 15% dan 30% efektif terhadap

penutupan luka sayat namun yang paling efektif terhadap penutupan luka sayat

yaitu krim ekstrak etanol dengan konsentrasi 30% yang berarti semakin tinggi

Page 37: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

31

konsentrasi ekstrak maka akan dapat mempercepat penutupan luka sayat pada

mencit.

5.Hasil Rerata Presentase Daya Penyembuhan Luka dan Rerata AUC (Area

Under Curve) Antar Kelompok Perlakuan

Tabel 16.Hasil Rerata Presentase Daya Penyembuhan Luka dan Rerata AUC (Area

Under Curve) Antar Kelompok Perlakuan

No Sediaan Uji Rerata % DPL Rerata AUC

1) Kontrol negatif (basis krim) 0 0

2) Kontrol positif (genaltan) 22,96 1,471

3) Krim ekstrak etanol daun iler 10% 2,466 1,9088

4) Krim ekstrak etanol daun iler 15% 6,5 1,8283

5) Krim ekstrak etanol daun iler 30% 10,982 1,7416

Gambar 3. Presentasi Daya Penyembuhan Luka

AUC (Area Under Curve) digunakan untuk menentukan presentase

daya penyembuhan luka dari beberapa perlakuan kemudian dibandingkan pada

antar perlakuan. Hasil presentase daya penyembuhan luka antar kelompok

perlakuan ditunjukkan pada gambar 3. Dengan hasil kelompok perlakuan kontrol

22,96 %

2,466 %

6,5 %

10,982 %

0

5

10

15

20

25

kontrol positif krimkonsentrasi

10%

krimkonsentrasi

15%

krimkonsentrasi

30%

% D

aya

Pe

nye

mb

uh

an L

uka

Kelompok Perlakuan

Page 38: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

32

positif sebesar 22,96%, konsentrasi ekstrak 10% sebesar 2,466%, konsentrasi

ekstrak 15% sebesar 6,6%, konsentrasi ekstrak 30% sebesar 10,982% dan

kontrol negatif sebesar 0%.

B. PEMBAHASAN

Krim adalah bentuk sediaan bentuk sediaan setengah padat

mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan

dasar yang sesuai. Tipe yang digunakan dalam pembuatan krim daun iler

menggunakan tipe hidrofilik yaitu krim yang suka air atau kuat menarik air,

biasanya disebut M/A karena krim ini dimaksudkan untuk memperpanjang

kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai penutup luka.

Pembuatan krim dari ekstrak daun iler bertujuan untuk mempermudah

penggunaanya sehingga lebih praktis sebagai obat luka. Daun iler (C.

atropurpureus L. Benth) memiliki kandungan flavonoid, tanin, triterpenoid,

steroid dan minyak atsiri yang mampu berkhasiat sebagai antibakteri.

Dimasyarakat biasanya lebih sering dimanfaatkan sebagai obat luka dan obat

luka borok.

Pemilihan simplisia yang digunakan untuk pembuatan krim ekstrak

etanol daun iler dipetik di daerah Nguter, Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah daun yang memiliki batang herba, tegak atau berbaring pada

pangkalnya dan merayap tinggi berkisar 30-150 cm. Daun tunggal, helaian daun

berbentuk hati, pangkal membulat atau melekuk menyerupai benuk jantung dan

setiap tepiannya dihiasi oleh lekuk-lekuk tipis yang bersambungan.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

33

Maserasi merupakan metode penyarian yang memiliki keuntungan

berupa cara pengerjaan dan alat yang digunakan sederhana serta mudah

digunakan. Metode ini digunakan karena senyawa yang terkandung di dalam

daun iler dapat larut dalam etanol. Hasil yang didapatkan dari isolasi daun iler

berupa ekstrak berwarna hijau kehitaman, bau khas simplisia daun iler dengan

rendemen 4, 225% 𝑏 𝑏⁄ .

Luka sayatan merupakan jenis luka yang disebabkan karena sayatan

dari benda tajam bisa logam maupun kayu. Pada penelitian ini panjang luka

sayatan diukur menggunakan penggaris, sebelum perlakuan mencit dianastesi

lokal dengan kloretil dan diolesi basis krim sebagai kontrol negatif, gentamisin

krim sebagai kontrol positif dan krim ekstrak etanol daun iler selama 7 hari.

Uji organoleptis sedian krim ekstrak etanol daun iler menunjukkan

sediaan krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth). Dari hasil

pengujian diatas menunjukkan pada konsentrasi 10%, 15% dan 30% memiliki

bentuk semi padat, dan bau aromatis melati. Krim ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureus L. Benth) dari masing-masing konsentrasi memiliki warna

berbeda, pada konsentrasi 10% berwarna hijau muda, konsentrasi 15% berwarna

hijau tua dan konsentrasi 30% berwarna hijau kehitaman. Hasil pengujian

homogenitas sedian krim ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth)

10%, 15% dan 30% dari masing-masing konsentrasi menunjukkan sediaan yang

homogen.

Hasil pengujian pH sediaan krim ekstrak etanol daun iler (C.

atropurpureus L. Benth) pada konsentrasi10%, 15% dan 30% menunjukkan nilai

Page 40: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

34

pH 6. Dari masing-masing konsentrasi tersebut menunjukkan pH sedian krim

ekstrak etanol daun iler (C. atropurpureus L. Benth) sesuai dengan pH kulit

manusia yaitu 4,5-6,5. Dari masing-masing konsentrasi memiliki daya lekat

yang berbeda dan pada konsentrasi 30% daya sebar krim semakin besar.

Hasil rata-rata daya lekat dari masing-masing konsentrasi yaitu :

konsentrasi 15% mempunyai daya lekat lebih kecil dan konsentasi 30% daya

lekat paling besar. Hasil pengujian daya proteksi sediaan krim ekstrak etanol

daun iler konsentrasi 10%, 15% dan 30% menunjukaan bahwa krim memberikan

proteksi terhadap larutan basa NaOH karena diuji proteksi tersebut krim tidak

memberikan warna merah muda, hal ini menunjukkan bahwa sediaan krim

memberikan proteksi.

Pengukuran panjang luka dari semua kelompok perlakuan dari hasil ke-

1 sampai hari ke-7 dimana panjang luka berangsur-angsur sembuh hingga hari

ke-7. Perolehan data yang sangat signifikan ditunjukkan pada kelompok

perlakuan gentamin krim (kontrol positif) dengan krim ekstrak etanol daun iler

konsentrasi 30% dibandingkan perlakuan dasar krim itu artinya krim ekstrak

etanol daun iler yang pada dasarnya mengandung zat saponin dan flavonoid

bekerja dengan baik sehingga darah mengalir kedaerah terjadinya luka dan

menyembuhkan luka. Kontrol positif menggunakan gentamisin krim karena

mengandung bahan aktif yang mampu menyembuhkan infeksi luka yang

disebabkan oleh bakteri.

Page 41: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

35

Gambar 4. Grafik Panjang Luka Sayatan Pada Mencit

Berdasarkan gambar 4. Dapat diketahui bahwa panjang luka sayatan

berangsur mulai menutup. Perolehan data yang sangat signifikan ditunjukkan

pada kelompok perlakuan genalten (kontrol positif) dan krim ekstrak etanol daun

iler dengan konsentrasi 30% dibandingkan dengan perlakuan basis krim (kontrol

negatif). Hal ini menunjukkan bahwa krim yang mengandung ekstrak daun iler

tersebut efektif untuk mempercepat penutupan luka.

Hasil presentase daya penyembuhan luka sayat antar kelompok

perlakuan diperoleh hasil krim ekstrak etanol daun iler konsentrasi 10% sebesar

2,466%, konsentrasi ekstrak 15% sebesar 6,6%, konsentrasi ekstrak 30% sebesar

10,982% dan kontrol positif sebesar 22,96% yaitu berarti krim ekstrak etanol

daun iler memberikan hasil positif terhadap penyembuhan luka sayatan pada

mencit.

Hasil uji One Way ANOVA mengenai rata-rata panjang luka sayatan

pada mencit selama tujuh hari didapat nilai signifikan 0,000 (sig < 0,05) yang

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

replikasi 1 replikasi 2 replikasi 3 replikasi 4 replikasi 5

Pa

nja

ng

lu

ka

sa

ya

tan

pa

da

ha

ri k

e

tuju

h (

cm)

kontrol positif

kontrol negatif

konsentrasi 10%

konsentrasi 15%

konsentrasi 30%

Page 42: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

36

berarti ada perbedaan yang signifikan antara keenam perlakuan. Selanjutnya

dilakukan uji LSD (Least Significant Different) digunakan untuk melihat apakah

setiap perlakuan memiliki perbedaan yang bermakna atau uji LSD ini untuk

melihat perlakuan mana yang efektif untuk mempercepat penutupan luka sayat.

Dari enam perlakuan tersebut sama-sama bisa menyembuhkan luka sayatan pada

mencit dengan (nilai sig < 0,05) dan hasil yang didapat dari setiap perlakuan

masing-masing memberikan perbedaan hal ini menunjukkan bahwa krim ekstrak

etanol daun iler dengan konsentrasi 10%, 15% dan 30% efektif terhadap

penutupan luka sayat namun yang paling efektif terhadap penutupan luka sayat

yaitu krim ekstrak etanol dengan konsentrasi 30% yang berarti semakin tinggi

konsentrasi ekstrak maka akan dapat mempercepat penutupan luka sayat pada

mencit.

Penelitian relevan menurut Prataya N. S Marpaung Dkk (2014), tentang

Uji Efektifitas Salep Ekstrak Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth.)

untuk Pengobatan Luka yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureusPada

Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Pembuatan salep ekstrak daun Miana yang telah

memenuhi syarat dan diujikan pada hewan uji kelinci sebanyak 5 ekor dengan

perlakuan, dasar salep berlemak (kontrol negatif), Gentamicin salep (kontrol

positif), salep daun Miana 20%, 40% dan 80%. Luka sayat yang dioleskan salep

ekstrak daun Miana mengalami penyempitan luka, membentuk keropeng dan

menutup luka mulai hari ke-3 (tiga).

Page 43: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

37

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan ini

adalah :

1. Krim ekstrak etanol daun Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) memberikan

hasil positif terhadap penyembuhan luka pada mencit dimana pada

konsentrasi 10% menghasilkan % DPL 2,466, konsentrasi 15% % DPL

6,5 dan konsentrasi 30% % DPL 10,982.

2. Krim ekstrak etanol daun Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) 30%yang

paling efektif memberikan hasil penyembuhan luka sayatan pada mencit

dan mendekati nilai kontrol positif

B. SARAN

1. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini perlu dilakukan penelitian

lebih lanjut tentang kandungan senyawa yang terdapat pada daun iler untuk

lebih mengetehui senyawa yang berpotensi terhadap penyembuhan luka.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemurnian ektrak etanol

daun iler terhadap sedian yang lebih kompetibel.

Page 44: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

38

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 1997. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anonim.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarata: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Anonim.1985.Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Anonim. 2000. Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarata: Departemen Kesehatan

Repunlik Indonesia.

Ansel, Howard C. 1985. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi keempat.

Jakarta.(UI-Press)

Ansel, C.H, 1989. Pengantar BentukSediaan Farmasi Edisi keempat.

Universitas Indonesia, Jakarta.

Ajizah A. 2004.Sensitivitas Salmonella Typhimurium Terhadap Ekstrak Daun

Psidium guajava L. Bioscientiae.

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.2011. Inventaris Tanaman

Obat.Jakarta: Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial Republik

Indonesia.

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. 1995.Cara Pembuatan

Simplisia.Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Invertaris Tanaman Obat

Indonesia (1) Jilid II. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Dalimartha S. 2008.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus

Agriwidya

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan. Bandung: ITB

Haryoto., Yuliati, K. S., Wahyuningtyas, N. 2010. Efek Antiinflamasi Ekstrak

Etanol Kulit Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.) Pada Tikus Putih

Jantan Galur Swiss yang Diinduksi Karagenin. JFI Pharmacon

Pharmaceutical JurnaL of Indonesia. 11 (1) : 7-12

Page 45: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

39

Prataya N. S. Marpaung, Adeanne C. Wullur, Paulina V.Y. Yamlean. 2014. Uji

Efektifitas Salep Ekstrak Daun Miana (Coleus scutellarioides [L] Benth.)

untuk Pengobatan Luka yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus

aureusPada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). JFI Pharmacon

Pharmaceutical JurnaL of Indonesia. Vol. 3. No. 3.

Rudianto T. Uji Efek Daun Iler (Coleus atropurpureus L. Benth) Terhadap

Penyembuhan Luka Insisi Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) [Skripsi].

Sam Ratulangi: Fakultas Kedokteran Farmakologi dan Terapi, Universitas

Sam Ratulangi.

Sirait, Prof. dr. Midain. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: ITB

Syamsuni. 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Saragih RM. Isolasi Senyawa Flavonoida dari Daun Tumbuhan Iler (Coleus

atropurpureus Benth.) [Skripsi]. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara

Voigt.R. 1994.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi.Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press.

Page 46: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

43

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja Maserasi

Memetik daun iler yang masih segar dan tidak cacat, kemudian daun

dipotong-potong dan dioven selama 3 hari. Setelah kering simplisia diblender

halus dan ditimbang 200g dimasukkan dalam bekker glass dan ditambahkan

etanol 96% sebanyak 1000ml. Endapan direndam selama 2 hari sambil

sesekali diaduk.

Serkai dengan kain flanel kedalam becker glass

Hasil yang telah diserkai diuapkan diatas waterbath hingga

didapat ekstrak kental

Hasil ditimbang

Page 47: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

44

Lampiran 2. Skema Kerja Pembuatan Krim

Menyiapkan alat dan bahan

Menimbang ekstrak etanol daun iler

Melebur asam stearat, adeps lanae, dan parafin cair diatas

penangas air

Trietanolamin dan nipagin dilarutkan dalam aqua panas

Menyiapkan mortir panas, kemudian ekstrak etanol daun

iler ditambahkan basis krim yang telah dilebur, diaduk ad

homogen

Dalam keadaan hangat parfum ditambahkan aduk ad

homogen

Page 48: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

45

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Rendemen Ekstrak Daun Iler

- Cawan kosong = 52.66 gram

- Cawan + hasil = 61,11 gram

- Hasil maserasi = 8, 45 gram

Rendemen = bobot hasil

bobot simplisia x 100 %

=8,45 g

200 gx 100 %

= 4, 225 % b/b

Page 49: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

46

Lampiran 4. Perhitungan dan Penimbangan Bahan Sediaan Krim

a. Formulasi krim ekstrak etanol daun iler 10%

ekstrak daun iler 10% = 1 g

nipagin 0,1% x 10 = 0.1 g

parfum 0,1% 100 = 0,1 g

» perhitungan basis krim

= 10 gram – (1 g + 0,1 g)

= 10 gram – 1,1 gram

= 8,9 gram

8,9 gram + (20% x 8,9) = 10,68 gram

Asam stearat 145 = 1,56 gram

Tri etanolamin 15 = 0,16 gram

Adeps lanae 30 X 10,68 = 0,32 gram

Parafin cair 250 990 = 2,69 gram

Aquadest 550 = 5,93 gram

b. Formulasi krim ekstrak etanol daun iler 15%

ekstrak daun iler 15% = 1,5 g

nipagin 0,1% x 10 = 0.1 g

parfum 0,1% 100 = 0,1 g

» perhitungan basis krim

= 10 gram – (1,5 g + 0,1 g)

= 10 gram – 1,6 gram

= 8,4 gram

Page 50: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

47

8,4 gram + (20% x 8,4) = 10,08 gram

Asam stearat 145 = 1,47 gram

Tri etanolamin 15 = 0,15 gram

Adeps lanae 30 X 10,08 = 0,30 gram

Parafin cair 250 990 = 2,54 gram

Aquadest 550 = 5,60 gram

c. Formulasi krim ekstrak etanol daun iler 30%

ekstrak daun iler 30% = 3 g

nipagin 0,1% x 10 = 0.1 g

parfum 0,1% 100 = 0,1 g

» perhitungan basis krim

= 10 gram – (3 g + 0,1 g)

= 10 gram – 3,1 gram

= 6,9 gram

6,9 gram + (20% x 6,9) = 8,28 gram

Asam stearat 145 = 1,21 gram

Tri etanolamin 15 = 0,12 gram

Adeps lanae 30 X 8,28 = 0,25 gram

Parafin cair 250 990 = 2,09 gram

Aquadest 550 = 4,59 gram

Page 51: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

48

Lampiran 5. Hasil Uji Daya Sebar

a. Formulasi 10%

Replikasi Tanpa Beban (cm2) Beban 50 gram (cm2) Beban 100 gram (cm2)

D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2

I 2,5 = 3,14x (1,25)2

= 4,90

2,8 = 3,14x (1,4)2

= 6,15

3 = 3,14x (1,5)2

= 7.06

II 2,7 = 3,14x (1,35)2

= 5,72

2,8 = 3,14x (1,4)2

= 6,15

2,9 = 3,14x (1,45)2

= 6,60

III 3,1 = 3,14x (1,55)2

= 7,54

3,2 = 3,14x (1,6)2

= 8,03

3,4 = 3,14x (1,7)2

= 9,07

Rata-rata

4,90 + 5,72 + 7,54

3

= 6,05 cm2

6,15 + 6,15 + 8,03

3

= 6,77 cm2

7,54 + 8,03 + 9,07

3

= 8,21 cm2

b. Formulasi 15%

Replikasi Tanpa Beban (cm2) Beban 50 gram (cm2) Beban 100 gram (cm2)

D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2

I 2,8 = 3,14x (1,4)2

= 6,15

2,9 = 3,14x (1,45)2

= 6,60

3,1 = 3,14x (1,55)2

= 7.54

II 2,9 = 3,14x (1,45)2

= 6,60

3 = 3,14x (1,5)2

= 7,06

2,9 = 3,14x (1,6)2

= 8,03

III 3,3 = 3,14x (1,65)2

= 8,54

3,5 = 3,14x (1,7)2

= 9,07

3,4 = 3,14x (1,8)2

= 10,17

Rata-rata

6,15 + 6,60 + 8,54

3

= 7,09 cm2

6,60 + 7,06 + 9,07

3

= 7,57 cm2

7,54 + 8,03 + 10,17

3

= 8,58 cm2

Page 52: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

49

c. Formulasi 30%

Replikasi Tanpa Beban (cm2) Beban 50 gram (cm2) Beban 100 gram (cm2)

D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2 D 𝐿 = 𝜋𝑟2

I 3 = 3,14x (1,5)2

= 6,60

3,3 = 3,14x (1,65)2

= 8,54

3,6 = 3,14x (1,8)2

= 10.17

II 3,2 = 3,14x (1,6)2

= 8,03

3,5 = 3,14x (1,7)2

= 9,07

3,8 = 3,14x (1,9)2

= 11,33

III 3,2 = 3,14x (1,6)2

= 8,03

3,6 = 3,14x (1,8)2

= 10,17

3,9 = 3,14x (1,95)2

= 11,93

Rata-rata

6,60 + 8,03 + 8,03

3

= 7,64 cm2

8,54 + 9,07 + 10,17

3

= 9,26cm2

10,17 + 11,33 + 11,93

3

= 11,14 cm2

Page 53: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

50

Lampiran 6. Hasil Uji Daya Lekat

Krim Replikasi Detik Rata-rata

(detik)

Konsentrasi

10%

1 0,82 1,01

2 0,97

3 1,25

Konsentrasi

15%

1 1,05 1,15

2 1,15

3 1,27

Konsentrasi

30%

1 1,17 1,39

2 1,35

2 1,65

Keterangan :

Cara menghitung rata-rata : Replikasi 1 + replikasi 2 + replikasi 3

3

Page 54: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

51

Lampiran 7. Hasil Uji Daya Proteksi

Formulasi 10% Detik Menit

Replikasi 5” 10” 15” 20” 25” 30” 40” 60” 3’ 5’

I - - - - - - - - - -

II - - - - - - - - - -

III - - - - - - - - - -

Formulasi 15% Detik Menit

Replikasi 5” 10” 15” 20” 25” 30” 40” 60” 3’ 5’

I - - - - - - - - - -

II - - - - - - - - - -

III - - - - - - - - - -

Formulasi 30% Detik Menit

Replikasi 5” 10” 15” 20” 25” 30” 40” 60” 3’ 5’

I - - - - - - - - - -

II - - - - - - - - - -

III - - - - - - - - - -

Keterangan :

√ : Memberikan warna merah / merah muda

- : Tidak memberikan warna merah/ merah muda

» Krim memberikan proteksi terhadap larutan basa NaOH karena krim tersebut

tidak memberikan warna merah atau merah muda

Page 55: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

52

Lampiran 8. Hasil Grafik Panjang Luka Sayatan pada Mencit

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2

replikasi 1 replikasi 2 replikasi 3 replikasi 4 replikasi 5

Pan

jan

g l

uk

a s

ay

ata

n p

ad

a h

ari

ke

tuju

h (

cm)

kontrol positip

kontrol negatif

konsentrasi 10%

konsentrasi 15%

konsentrasi 30%

Page 56: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

53

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik

a. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

area under curve

N 20

Normal Parametersa,,b Mean 10.6595

Std. Deviation 7.98139

Most Extreme Differences Absolute .169

Positive .169

Negative -.128

Kolmogorov-Smirnov Z .754

Asymp. Sig. (2-tailed) .620

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

area under curve

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.944 3 16 .163

Page 57: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

54

c. Uji ANOVA

ANOVA

area under curve

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1146.359 3 382.120 95.544 .000

Within Groups 63.990 16 3.999

Total 1210.349 19

d. Uji Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

area under curve

LSD

(I)

perlakua

n

(J)

perlakua

n

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

positif 10% 20.22400* 1.26482 .000 17.5427 22.9053

15% 16.19000* 1.26482 .000 13.5087 18.8713

30% 11.70800* 1.26482 .000 9.0267 14.3893

10% positif -20.22400* 1.26482 .000 -22.9053 -17.5427

15% -4.03400* 1.26482 .006 -6.7153 -1.3527

30% -8.51600* 1.26482 .000 -11.1973 -5.8347

15% positif -16.19000* 1.26482 .000 -18.8713 -13.5087

10% 4.03400* 1.26482 .006 1.3527 6.7153

30% -4.48200* 1.26482 .003 -7.1633 -1.8007

30% positif -11.70800* 1.26482 .000 -14.3893 -9.0267

10% 8.51600* 1.26482 .000 5.8347 11.1973

15% 4.48200* 1.26482 .003 1.8007 7.1633

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 58: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

56

LAMPIRAN 10. Perhitungan AUC

Hari Panjang Luka Kering (cm) Sisa Luka (cm) AUC (%) Rerata

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2 2 2 2 2

1 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 0 0,2 0,3 0,1 0,1 1,9 1,8 1,7 1,9 1,9 1,95 1,9 1,85 1,95 1,95 1,92

3 0,1 0,3 0,4 0,3 0,3 1,7 1,7 1,6 1,7 1,7 1,8 1,75 1,65 1,8 1,8 1,76

4 0,3 0,4 0,5 0,5 0,5 1,6 1,6 1,5 1,5 1,5 1,65 1,65 1,55 1,6 1,6 1,61

5 0,4 0,6 0,7 0,7 0,7 1,3 1,4 1,3 1,3 1,3 1,45 1,5 1,4 1,4 1,4 1,43

6 0,7 1 1 1 1 1,2 1 1 1 1 1,25 1,2 1,15 1,15 1,15 1,18

7 0,8 1,4 1,5 1,5 1,5 2 0,6 0,5 0,5 0,5 1,6 0,8 0,75 0,75 0,75 0,93

Jumlah

AUC 9,7 8,8 8,35 8,65 8,65

Rerata

AUC 8,83

Jumlah

rerata 8,83

% daya penyembuhan 19,18 21,84 25,84 23,97 23,97

rerata%DPL 22,96

SD % DPL 2,5434

SEM % DPL 1,1374

SD Rerata AUC 0,3697

Rerata%DPL ± SEM

22,96 ± 1,1374

SEM Rerata

AUC 0,1509

a. PERLAKUAN KONTROL POSITIF

Page 59: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

57

b. PERLAKUAN KONTROL NEGATIF

Hari Panjang Luka Kering (cm) Sisa Luka (cm) AUC (%) Rerata

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2 2 2 2 2

1 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2

2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 0 0 0,1 0 0 2 2 1,9 2 2 2 2 1,95 2 2 1,99

6 0 0,2 0,2 0 0,1 2 1,8 1,8 2 1,9 2 1,9 1,85 2 1,95 1,94

7 0,1 0,3 0,4 0,2 0,4 1,9 1,7 1,6 1,8 1,6 1,95 1,75 1,7 1,9 1,75 1,81

Jumlah AUC 11,95 11,65 11,5 11,9 11,7

Rerata AUC 11,74 Jumlah

rerata 11,74

Page 60: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

58

c. PERLAKUAN KONSENTARSI 10%

Hari Panjang Luka Kering (cm) Sisa Luka (cm) AUC (%) Rerata

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2 2 2 2 2

1 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2

2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 0 0 0,1 0 0 2 2 1,9 2 2 2 2 1,95 2 2 1,99

6 0,4 0,2 0,2 0,4 0,3 1,6 1,8 1,8 1,6 1,7 1,8 1,9 1,85 1,8 1,85 1,84

7 0,5 0,5 0,4 0,5 0,4 1,5 1,5 1,6 1,5 1,6 1,55 1,65 1,7 1,55 1,65 1,62

Jumlah

AUC 11,35 11,55 11,5 11,35 11,5

Rerata AUC 11,45 Jumlah rerata 11,45

% daya penyembuhan luka 3,32 1,61 2,04 3,32 2,04

rerata%DPL 2,466

SD % DPL 0,799 SD Rerata AUC 0,1547

SEM % DPL 0,357

SEM Rerata

AUC 0,0631

Rerata%DPL ± SEM

2,466 ± 0,357

Page 61: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

59

d. PERLAKUAN KONSENTRASI 15%

Hari Panjang Luka Kering (cm) Sisa Luka (cm) AUC (%) Rerata

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2 2 2 2 2

1 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2

2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

5 0 0,2 0,3 0,3 0,4 2 1,8 1,7 1,7 1,6 2 1,9 1,85 1,85 1,8 1,88

6 0,4 0,5 0,5 0,5 0,5 1,6 1,5 1,5 1,5 1,5 1,8 1,65 1,6 1,6 1,55 1,64

7 0,6 0,6 0,7 0,6 0,6 1,4 1,4 1,3 1,4 1,4 1,5 1,45 1,4 1,45 1,45 1,45

Jumlah

AUC 11,3 11 10,85 10,9 10,8

Rerata

AUC 10,97 Jumlah

rerata 10,97

% daya penyembuhan luka 3,74 6,03 7,58 7,15 8

rerata%DPL 6,5

SD % DPL 1,7086 SD Rerata AUC 0,2322

SEM % DPL 0,7641 SEM Rerata AUC 0,0948

Rerata%DPL ± SEM

1,7086 ± 0,7641

Page 62: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

60

e. PERLAKUAN KONSENTRASI 30%

Hari Panjang Luka Kering (cm) Sisa Luka (cm) AUC (%) Rerata

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2 2 2 2 2

1 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2

2 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

4 0 0,2 0,1 0,3 0,2 2 1,8 1,9 1,7 1,8 2 1,9 1,95 1,85 1,9 1,92

5 0,4 0,4 0,4 0,5 0,4 1,6 1,6 1,6 1,5 1,6 1,8 1,7 1,75 1,6 1,7 1,71

6 0,6 0,6 0,5 0,7 0,6 1,4 1,4 1,5 1,3 1,4 1,5 1,5 1,55 1,4 1,5 1,49

7 0,7 0,7 0,7 0,8 0,8 1,3 1,3 1,3 1,2 1,2 1,35 1,35 1,4 1,25 1,3 1,33

Jumlah

AUC 10,65 10,45 10,65 10,1 10,4

Rerata

AUC 10,45 Jumlah

rerata 10,45

% daya penyembuhan luka 9,28 10,98 9,28 13,96 11,41

rerata%DPL 10,982

SD % DPL 1,9264 SD Rerata AUC 0,2825

SEM % DPL 0,8615 SEM Rerata AUC 0,1153

Rerata%DPL ± SEM 1,9264 ± 0,8615

Page 63: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

61

Lampiran 11. GambarSimplisia Daun Iler (Coleus atropurpureus L. Benth)

Page 64: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

62

Lampiran 12. Gambar Hasil Penguapan

Page 65: LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETISI POLTEKKES …

63

Lampiran 13. Gambar Hasil Sediaan Krim Konsentrasi 10%, 15% dan 30%