laporan penyuluhan phbs

8
LAPORAN PENYULUHAN Nama Peserta dr. Erwina Putri Nama Pendamping dr. Norsikawaty Haya Nama Wahana Puskesmas Bontang Utara II Loktuan Tema Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Tujuan Penyuluhan Secara umum - Memperdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Secara khusus - Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. - Meningkatkan peran

Upload: erwinaputrinasser

Post on 15-Sep-2015

642 views

Category:

Documents


52 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

LAPORAN PENYULUHANNama Peserta dr. Erwina Putri

Nama Pendamping dr. Norsikawaty Haya

Nama WahanaPuskesmas Bontang Utara II Loktuan

Tema Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Tujuan PenyuluhanSecara umum

Memperdayakan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.Secara khusus

Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS di sekolah. Memandirikan setiap siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS.

Tanggal 04 Desember 2014.

Waktu 09.00 11.00 WITA

Tempat SLB Yayasan Pupuk Kaltim

LAPORAN

PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

DI SEKOLAHLATAR BELAKANG Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing (Depkes RI, 2002).PHBS di sekolah adalah upaya untuk memperdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat juga merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya , serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes RI, 2007).Jumlah anak di indonesia rata-rata 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 237.556.363 orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tindakan. Jika tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan saja maka ada 5 juta kader kesehatan yang dapat membantu terlaksananya dua strategi utama Departemen Kesehatan yaitu:Menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat serta Surveilans, monitoring dan informasi kesehatanPERMASALAHAN DI MASYARAKAT Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit. Data penyakit yang di derita oleh anak sekolah (SD) Terkait Perilaku. Jenis penyakit Jumlah Kasus Sumber Data

Kecacingan 40-60% Profil Dep Kes Tahun 2005

Anemia 23,2 % Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007

Karies & Periodental 74,4 % SKRT Tahun 2001 Kasus Diare Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization Setiap tahun 100.000 anak Indonesia meninggal akibat diare.Data Departemen Kesehatan :Diantara 1000 penduduk terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun. Sumber: Majalah Interaksi 2007.

Kasus Merokok Data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)Tahun 2004 menyebutkan sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari 10 tahun Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun). Hal ini berarti bahaya rokok pada masyarakat yang rentan yakni anak-anak dan berdampak pada masa remaja. Kasus TB Paru Data Dinas Kesehatan DKI JakartaDinas kesehatan DKI Jakarta menemukan setidaknya ada 1.872 anak yang menderita TB dari 10.273 penderita TB di DKI. Data Departemen KesehatanTahun 2006 penderita TB anak masih 397 (Hr. Rakyat Merdeka 8/9/07). Data departemen kesehatan menunjukan kasus TB pada anak di seluruh Indonesia tahun 2007 sebanyak 3.990.Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pedekatan usaha kesehatan Sekolah (UKS).PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Direncanakan untuk mengunjungi SLB Yayasan Pupuk Kaltim. Metode intervensi yang dipakai berupa penyuluhan . Penyuluhan dilakukan tanggal 04 Desember 2014 pada pukul 09.00 11.00 WITA. Metode intervensi yang dipilih berupa penyuluhan dan praktek langsung PHBS di sekolah.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah mempunyai tujuan yakni:Tujuan Umum:Memperdayakan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tau, mau, dan mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan dengan menerapkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.Tujuan Khusus:a. Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah.b. Meningkatkan peran serta aktif setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS di sekolah.c. Memandirikan setiap siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah ber PHBS.PELAKSANAANPenyuluhan diadakan pada hari Kamis, 04 Desember 2014 pukul 09.00-11.00 WITA di SLB Yayasan Pupuk Kaltim. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan dan praktek langsung PHBS seperti cara mencuci tangan yang baik dan benar, membuang sampah pada tempatnya dan makan makanan yang di bawa dari rumah atau dari kantin sekolah.Materi yang dipaparkan secara garis besar berupa hal-hal penting dalam berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, yaitu :

1. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

2. Tidak merokok di sekolah

3. Memberantas jentik nyamuk

4. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

5. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

6. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

7. Membuang sampah pada tempatnya

8. Olahraga yang teratur dan terukur.

MONITORING DAN EVALUASISelama proses penyuluhan tentang PHBS, semua siswa dan guru memperhatikan dengan seksama. Setelah selesai penyampaian materi, dilanjutkan dengan praktek langsung mencuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya. Para siswa dengan antusias dan semangat secara bergantian melakukan praktek mencuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya. Mereka berusaha dan semangat untuk melakukan semua kegiatan tersebut secara baik dan benar walau terkendala keterbatasan mereka. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang baik dan benar kepada siswa dan guru mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Sehingga dapat tercipta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta bebas dari penyebaran penyakit.

Diharapkan dengan adanya praktek langsung, siswa dapat mengingat dan mengerti cara mencuci tangan yang baik dan benar serta membuang sampah pada tempatnya. Sehingga mereka bisa berbagi informasi tersebut ke keluarga mereka.Komentar / umpan balik dari dokter pendamping

1. Komunikasi :

2. Kepribadian dan profesionalisme :

PemateriPendampingdr. Erwina Putri

dr. Norsikawaty Haya

NIP. 19850721 201001 2005