laporan praktikum anorganik ii
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
1/17
PEMBUATAN NATRIUM TIOSULFAT
PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II
Oleh
Nama : Novita Sari Simamora
Nim : F1C111049
Kelompok : 4( Shift 2 )
Nama kelompok : 1. Rosalena fransiska
2. Uchrowiya
3. Carolin fitriyani
4. Diyah tri utami
5. Edwin vanosi
6. Sigit susilo
KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2013
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
2/17
I. Tujuan : Mempelajari pembuatan garam natrium tiosulfat dan sifat-sifatkimianya
II. TeoriAsam tiosulfat kurang stabil pada temperatur kamar. Asam ini dapat
dipisahkan pada temperatur -78oC dari persamaan reaksi
SO3+ H2S H2S2O3
Atau dari reaksi
HO3SCl + H2S H2S2O3+ HCl
Molekul gas sulfurtrioksida, SO3, memiliki struktur segitiga datar yang dapat
mengalami resonansi dengan melibatkan ikatan pp dari SO.
Adanya orbital p untuk ikatan dari orbital d kosong dari atom S menyebabkan
panjang ikatan SO sangat pendek yaitu 1,43oA.
Ion tiosulfat dapat diperoleh secara tepat dengan cara mendidihkan belerang
dengan ion sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit sesuai dengan
persamaan reaksi :
S3+ 8SO3- 8S2O3
-
Dan
2S2O4-
+ H2O S2O3-
+ 2HSO3
Ion tiosulfat memiliki struktur [S-SO3]-dengan panjang ikatan S-S dan S-O
menunjukkan bahwa dalam ikatan S-S juga terlibat adanya ikatan phi.
Garam alkali tiosulfat banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan bidang
fotografi, dimana garam ini digunakan untuk melarutkan perak bromida yang
tidak bereaksi dalam suatu emolsi. Ion tiosulfat dengan ion perak dapat
membentuk kompleks Ag(S2O3-) dan Ag(S2O3)2
3-. Ion tiosulfat juga dapat
membentuk kompleks dengan ion-ion logam yang lain.Struktur molekul sulfur ada dua jenis, yaitu bentuk rombik dan monoklin.
Pada temperatur dibawah 96oC stabil pada bentuk rombik dan diatas temperatur
stabil dalam bentuk monoklin. Dalam dua struktur tersebut molekul sulfur
membentuk cincin yang mengandung 8 atom. Agar dapat bereaksi, maka harus
dilakukan pemutusan cincin yang ada terlebih dahulu. Oleh karena itu mekanisme
reaksi yang melibatkan sulfur sangat rumit.
( Tim Kimia Anorganik. 2013 : 6-7 )
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
3/17
Ion tiosulfat mirip dengan ion sulfat kecuali bahwa salah satu oksigen diganti
dengan atom belerang (tio-merupakan awalan yang berarti belerang). Kedua atom
belerang ini mempunyai lingkungan yang sama sekali berbeda tambahan atom
belerang bertindak mirip sebagai ion sulfida. Tingkat oksidasi bagi atom belerang
pusat adalah +5, Sedangkan bagi atom belerang tambahan adalah -1. Natrium
tiosulfat pentahidrat dapat diprepasi dengan mudah dengan mendidihkan belerang
dalam larutan sulfit menurut persamaan reaksi:
S2O32-
(aq) SO32-
(aq)+ S(s)
Ion tio sulfat tidak stabil oleh pemanasan disproporsionasi menjadi tiga
spesies dengan tingkat oksidasi belerang yang berbeda-beda yaitu
sulfat,sulfida,dan belerang menurut persamaan reaksi :
3Na2SO4(s) + 4S(s) 4Na2S2O3(s)
Tiosulfat bereaksi dengan asam membentuk endapan kuning belerang dan gas
belerang dioksidasi menurut persamaan reaksi :
H2S2O3(aq) + 2H2O(e) S2O32-(aq)+ 2H3O
+
H2O(l)+ S(s)+ S2(g) H2S2O3(aq)
Natrium tio sulfat dalam laboratorium berguna untuk titrasi redoks, misalnya
pada iodometri, yaitu untuk menentukan kadar iodin dalam suatu larutan.
(Sugiarto, 2004 : 82-83 )
Natrium tiosulfat merupakan garam berhidrat dengan rumus kimia
Na2S2O3.5H2O, padatan kristal tak berwarna, larut dalam air, dan dapat berfungsi
sebagai zat pereduksi. Digunakan untuk pembuat larutan baku sekunder, sebagai
anti klor (untuk mengganti sisa klor yang dapat merusak sisa tekstil), dan dalam
fotografi/ penyeblonan larutan garam ini dikenal dengan hipo sebagai fiksir (untukmelarutkan senyawa perak halida).
(Mulyono, 2005 : 51 )
Natrium tiosulfat monokristal dalam bentuk prisma yang besarbesar dan
transparan dengan lima molekul air. Metode yang terpenting untuk membuat
natrium tiosulfat yaitu dari natrium sulfit (Na2SO3) dan belerang bebas (S) yang
reaksinya :
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
4/17
8Na2SO3+ S8 8Na2S2O3
Cara yang didapat kemudian dikristalisasi. Kristal yang terjadi (Na2S2O3 .
5H2O) langsung dikemas untuk terjadinya off flouroscence.
Metode lainnya yaitu natrium sulfida. Sulfur dioksida direaksikan ke dalam
larutan natrium sulfida dan natrium karbonat berkonsentrasi rendah (masing
masing tidak lebih dari 10%).
Reaksinya sebagai berikut :
Na2CO3+ 2Na2S + 4 SO2- 3 Na2S2O3
( Cotton, 1992 : 113-114)
III. Prosedur Percobaan3.1 Alat dan Bahan
Alat-alat yang diperlukana) 1 set alat refluks
b) 1 buah batang pengadukc) 5 buah tabung reaksid) 1 set pembakar Bunsene) 1 set timbanganf) 1 buah cawan penguapan
Bahan yang dibutuhkana) Natrium sulfit anhydrous
b) Serbuk belerangc) Natrium sulfatd) Larutan iodium dalam kalium iodidae) Larutan asam klorida encerf) Barium klorida
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
5/17
3.2 Skema KerjaA. Pembuatan natrium tiosulfat-5-hidrat
Disiapkan
Dimasukkan 100 gr natrium sulfit kedalam labu refluks
Ditambahkan 50 ml akuades dan 1,5 gr serbuk belerang
Direfluks selama 1-2 jam
Didinginkan
Disaring
Dipindahkan filtrat kedalam cawan penguap
Diuapkan sampai volume larutan menjadi 10 ml
Dibiarkan larutan menjadi dingin
Dikeringkan kristal yang terbentuk dengan menekan
kristal diantara dua kertas saring
Ditimbang kristal
B. Mempelajari sifat-sifat kimia natrium tiosulfat1. Pengaruh pemanasan
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dipanaskan
Dilakukan hal yang sama pada kristal natrium
sulfat-10-hidrat
Dibandingkan stabilitas termal kedua kristal
Alat Refluks
Larutan
Hasil Pen amatan
Kristal natrium tiosulfat-5-hidrat
Hasil Pengamatan
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
6/17
2. Reaksi dengan iod
Dilarutkan dalam 20 ml air
Direaksikan 2-3 ml larutan iod dengan larutan
natrium tiosulfat berlebih
3. Reaksi dengan klor
Direaksikan dengan air klor berlebihan
Diamati reaksi yang terjadi
Ditambahkan asam klorida encer
Ditambahkan larutan barium klorida
4. Pengaruh asam encer
Direaksikan dengan 3 ml asam klorida encer
Diamati isi tabung reaksi dan bau yang
ditimbulkan setelah beberapa menit
2 gr kristal natrium
tiosulfat
Hasil pengamatan
2-3 ml larutan natrium tiosulfat
Hasil Pengamatan
3 ml larutan natrium tiosulfat
Hasil Pen amatan
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
7/17
IV. Hasil dan Pembahasan4.1Data Pengamatan
A. Pembuatan natrium tiosulfat-5-hidratPerlakuan Hasil Pengamatan
20 gram natrium sulfit + 10 ml
aquades + 3 gram serbuk belerang
direfluks
5 menitPada dinding labu terdapat uap-uap
air dan sedikit menimbulkan bau
serta mulai terlihat gas yang timbul
15 menitMenimbulkan bau yang lebih
menyengat
Larutan dalam labu refluks
dimasukkan pada gelas kimia + 5 ml
aquades dan dipanaskan secara
manual
Menimbulkan bau yang menyengat
dan terdapat gelembung gas yang
banyak
Disaring menggunakan kertas saring
dan pompa vakum untuk
mendapatkan filtrat
Setelah filtrate didapat yang tertinggal
pada kertas saring belerang dan
natrium sulfit tampak tidak menyatu
Filtrat diuapkan dengan pemanasan
manual hingga terbentuk Kristal dan
ditimbang Kristal yang diperoleh
Didapatkan massa
Gelas kimia = 37,2 gram
Gelas kimia + Kristal = 38.7 gram
Massa Kristal = 1,5 gram
B. Mempelajari sifat-sifat kimia natrium tiosulfat1. Pengaruh pemanasan
Perlakuan Hasil Pengamatan
1 gram kristal natrium tiosulfat-5-hidrat dipanaskan
1 gram kristal natrium sulfat-10-hidrat dipanaskan
Kristal natrium tiosulfat-5-
hidrat lebih cepat bereaksi
dari pada kristal natrium
sulfat-10-hidrat ketika
dipanaskan
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
8/17
2. Reaksi dengan iod
Perlakuan Hasil Pengamatan
1 gram kristal natrium tiosulfat
+ 10 ml aquades + 3 ml larutan
iod
Ketika ditambahkan larutan
iod larutan yang semula
bening menjadi sedikit keruh
3. Reaksi dengan klor
Perlakuan Hasil Pengamatan
2 ml larutan natrium tiosulfat
+ 3 ml air klor berlebih + HCl
encer 2 ml
Larutan menjadi sedikit
berminyak dan ketika
ditambahkan HCl tidak ada
perubahan yang terjadi dan
warna larutan tetap bening.
Campuran larutan diatas +
Barium klorida 2 ml
Terbentuk 2 lapisan pada
bagian bawah larutan bening
dan pada bagian atas larutan
keruh
4. Pengaruh asam encer
Perlakuan Hasil Pengamatan
3 ml larutan natrium tiosulfat +
3 ml HCl encer
Larutan awalnya berwarna
bening setelah beberapa menit
menjadi keruh.
Tercium bau seperti bau
terbakar (sedikit menyengat)
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
9/17
4.2 PerhitunganDari proses refluks yang dilakukan diperoleh massa dari Na2S2O3
sehingga dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan persen rendemen yang
diperoleh yaitu sebagai berikut :
Diketahui : Gelas kimia = 37,2 gram
Gelas kimia + kristal = 38,7 gram
Massa kristal ( Na2S2O3) = 1,5 gram
Na2SO3 = 20 gram
S8 = 3 gram
Mr Na2SO3 = 126 g/mol
Mr S8 = 256 g/mol
V H2O = 10 ml
Mr H2O = 18 g/mol
Ditanya : % rendamen =.?
Penyelesaian :
8 Na2SO3 + S8 + 5 H2O 8 Na2S2O3. 5 H2O
Mol Na2SO3 = gram / Mr
= 20 gr / 126 g/mol
= 0,15 mol
Mol S8 = gram / Mr
= 3 gr/ 256 g/mol
= 0,011 mol
Mol H2O = Massa / Mr
= (1 g/ml x 10 ml) / 18 g/mol
= 0,55 mol
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
10/17
Mol Na2S2O3.5H2O = 8/1 x mol S8
= 8 x 0,011 mol
= 0,088 mol
Mol Na2SO3yang bereaksi = 8 x mol S8
= 8 x 0,01 mol
= 0,088 mol
Mol H2O yang bereaksi = 5 x mol S8
= 5 x 0,01 mol
= 0,055 mol
Reaksinya yaitu :
8 Na2SO3 + S8 + 5 H2O 8 Na2S2O3. 5 H2O
Mula-mula : 0,15 mol 0,011mol 0,55 mol -
Bereaksi : 0,088 mol 0,011mol 0,055 mol 0,088 mol
Sisa : 0,062 mol - 0,495 mol 0,088 mol
Berat teori Na2S2O3. 5 H2O = mol sisa x Mr
= 0,088 mol x 248 g/mol
= 21,824 gram
% Rendemen = Berat praktek x 100 %
Berat teori
= 1,5 gram
x 100 %
21,824 gram
= 6,87 %
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
11/17
4.3PembahasanA. Pembuatan natrium tiosulfat-5-hidrat
Natrium Tiosulfat (Na2S2O3) adalah salah satu jenis dari garam
terhidrat. Garam terhidrat adalah garam yang terbentuk dari senyawa-senyawa
kimia yang dapat mengikat molekul-molekul air pada suhu kamar. Ion tiosulfat
dapat diperoleh secara cepat dengan cara mendidihkan belerang dengan non
sulfit atau dengan cara mendekomposisi ion ditionit. Garam alkali tiosulfat
banyak diproduksi terutama untuk kebutuhan dibidang fotografi, dimana garam
ini digunakan untuk melarutkan perak bromida yang tidak bereaksi dalam suatu
emulsi. ion tiosulfat dapat membentuk kompleks Ag(S2O3)- dan Ag(S2O3)23-Ion
tiosulfat dapat juga membentuk kompleks dengan ion-ion logam lain.
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan garam natrium
tiosulfat dan sifat-sifat kimianya. Didalam percobaan ini, dilakukan proses
pembuatan natrium tiosulfat-5-hidrat dengan cara mereaksikan 20 gram natrium
sulfit dengan air dan 3 gram serbuk belerang (sulfur) yang kemudian di refluks.
Proses refluks dilakukan pada percobaan ini agar struktur molekul sulfur yang
membentuk cincin yang mengandung 8 atom (S8) dapat diputuskan, sehingga
dapat bereaksi dengan natrium sulfit. Agar pemutusan cincin S8 ini berlangsung
dengan sempurna, maka proses refluks dilakukan selama 1-2 jam.
Pada saat dilakukan proses refluks, saat waktu 5 menit pada dinding
labu terdapat uap-uap air dan sedikit menimbulkan bau serta mulai terlihat gas
yang timbul. Kemudian ketika waktu mencapai 15 menit bau yang ditimbulkan
semakin menyengat, dan proses refluks hanya sebatas 15 menit saja. Hal ini
dikarenakan terjadi masalah pada alat refluks yang digunakan yaitu pada penutup
labu bundar yang tidak bisa rapat sehingga airnya cepat menguap dan membuatlarutan menjadi cepat kering. Oleh karena itu proses refluks hanya dilakukan
selama 15 menit saja. Kemudian, dilakukan pemanasan secara manual dengan
ditambahkan 5 ml aquades. Pemanasan ini hanya dilakukan sebentar lalu larutan
disaring dengan bantuan pompa vakum untuk mendapatkan filtratnya.
Setelah filtrat didapatkan maka dilakukan penguapan untuk
menghilangkan molekul air yang bukan pentahidrat. Proses penguapan dilakukan
dengan cara pemanasan hingga terbentuk kristal. Lalu ditimbang untuk
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
12/17
mengetahui massa dari kristal natrium tiosulfat. Adapun kristal yang diperoleh
adalah kristal yang berwarna putih (bening) sesuai dengan warna kristal Na2S2O3
yang sebenarnya. Setelah ditimbang, massa kristal Na2S2O3yang diperoleh adalah
1,5 gram dan dengan rendemen 6,87%. Persen rendemen yang diperoleh ini
menunjukkan bahwa banyaknya natrium tiosulfat yang diperoleh pada percobaan
ini adalah sebanyak 6,87% dari berat mula-mulanya. Nilai rendemen yang
diperoleh kecil, hal ini kemungkinan terjadi karena kurang hati-hati dalam
melakukan praktikum sehingga pada saat akan memanaskan filtrate yang
diperoleh secara tidak sengaja tempat filtrat terjatuh dan mengakibatkan filtrat
tumpah sebagian sehingga hanya sedikit kristal yang diperoleh.
Adapun reaksi yang berlangsung pada pembuatan Na2S2O3ini adalah :
8Na2SO3+ S8+ 5 H2O 8 Na2S2O3+ 5 H2O
B. Mempelajari sifat-sifat kimia natrium tiosulfat1. Pengaruh pemanasan
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui salah satu sifat kimia
dari natrium tiosulfat yaitu mengetahui pengaruh pemanasan terhadap natrium
tiosulfat-5-hidrat. Dalam hal ini dilakukan 2 percobaan yaitu dengan memanaskan
kristal natrium tiosulfat-5-hidrat sebanyak 1 gram dan memanaskan kristal
natrium sulfat-10-hidrat sebanyak 1 gram juga sehingga dapat dibandingkan hal
yang terjadi pada keduanya. Dalam percobaan ini kami memperoleh bahwa kristal
natrium tiosulfat-5-hidrat lebih cepat meleleh dibandingkan dengan natrium sulfat
-10-hidrat yang tidak meleleh, hal ini dikarenakan natrium sulfat-10-hidrat lebih
banyak mengandung air. Maka dapat disimpulkan bahwa Tiosulfat disini bersifathidroskopis. Selain itu, dapat dikatakan Kristal natrium tiosulfat-5- hidrat lebih
cepat bereaksi dari pada kristal natrium sulfat-10-hidrat ketika dipanaskan.
Adapun reaksi yang dihasilkan yaitu :
Na2S2O3 + 5H2O Na2S2O3 . 5 H2O Na2S2O3 + 10 H2O Na2S2O3. 10 H2O
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
13/17
2. Reaksi dengan IodPada percobaan ini 1 gram Kristal natrium tiosulfat dilarutkan
dengan 10 ml air. Pencampuran ini, menghasilkan larutan yang bening kemudianditambahkan dengan larutan Iod berlebih sebanyak 3 ml menghasilkan larutan
yang bening tetapi setelah beberapa menit menjadi sedikit keruh. Dalam
percobaan ini, seharusnya larutan iod berlebih menghasilkan larutan berwarna
bening, terbentuk seperti lapisan minyak dibagian bawah atau dasar gelas kimia
serta berbau. Akan tetapi kami mendapatkan hasil yang berbeda kemungkinan
karena kurang ketelitian sehingga gelas kimia yang kami gunakan kurang bersih
dan hal ini yang membuat hasil yang kami peroleh berbeda.
Dalam percobaan ini, proses reaksi yang terjadi merupakan reaksi
Redoks (Reduksi Oksidasi). Reaksinya sebagai berikut :
Reduksi : I2 + 2e 2I-
Oksidasi : 2S2O32- S4O6
2- + 2e
2S2O32- + I2 S4O6
2- + 2I-
Jadi : 2 Na2S2O3+ I2 2 NaI + Na2S4O6
Pada persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa natrium tiosulfat mereduksi iod.
Iod sendiri mengalami reduksi dari I2 menjadi I-. Hal ini terjadi karena produk
reaksi antara iod dengan natrium tiosianat menghasilkan tetratiosianat (S4O62-)
yang tidak berwarna. Warna bening yang dihasilkan adalah tanda bahwa
terbentuknya senyawa NaI.
3. Reaksi dengan klor
Dalam percobaan ini dilakukan dengan cara mereaksikan 2 ml
natrium tiosulfat dengan air klor berlebih sebanyak 3 ml. Ketika dilakukan
pencampuran larutan berubah menjadi seperti berminyak. Lalu kami
menambahkan 2 ml HCl encer dan 2 ml larutan BaCl. Saat ditambahkan BaCl
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
14/17
terbentuk 2 lapisan pada bagian bawah larutan bening dan pada bagian atas
larutan keruh.
Dalam percobaan ini, Persamaan reaksi yang terjadi adalah :
Na2S2O3+ 2 HCl 2NaCl + H2S2O3
H2S2O3+ BaCl2 BaS2O3+ 2HCl
Pada penambahan dengan HCl terbentuk garam NaCl dengan asam tiosulfit, dan
setelah penambahan dengan BaCl2terbentuk barium tiosulfat dan asam terbentuk
kembali asam klorida. Larutan yang terbentuk berwarna putih keruh karena
barium tiosulfat kurang kelarutannya, karena barium merupakan unsur golongan
IIA dan oksidanya bersifat basa dan mempunyai kelarutan yang rendah dalam air
dan asam encer. Selain itu, logam golongan IIA seperti Barium merupakan logam
yang lebih keras, lebih rapat dan melebur pada temperatur yang lebih tinggi. Maka
dari itu pada saat dicampurkan dengan BaCl2 larutan yang terbentuk keruh,
berwarna putih bahkan kadang dapat terbentuk endapan.
4. Pengaruh asam encerPada percobaan ini larutan Natrium tiosulfat direaksikan dengan
HCl encer menggunakan volume yang sama yaitu 3 ml. Pada awalnya larutan
berwarna bening setelah didiamkan beberapa saat menghasilkan larutan berwarna
keruh juga berbau sedikit menyengat seperti bau terbakar. Adapun reaksi yang
terjadi adalah :
Na2S2O3+ 2 HCl H2S2O3+ 2 NaCl
H2S2O3 SO2+ S + H2O
Didalam percobaan ini, Asam klorida berfungsi untuk
menguapkan sulfur dioksida dan mengendapkan sulfur. Itulah sebabnya pada
reaksinya menimbulkan bau menyengat yang merupakan gas SO2
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
15/17
V. Kesimpulan dan Saran5.1Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Natrium tiosulfat pentahidrat dapat dibuat dengan cara mereaksikannatrium sulfit dan belerang dengan air dengan cara direfluks,
disaring, diuapkan dan dikeringkan sampai terbentuk endapan. Massa
natrium tiosulfat yang diperoleh yaitu 1,5 gram dengan rendemen
sebesar 6,87 %.
2. Sifatsifat natrium tiosulfat adalah sebagai berikut :- Natrium tiosulfat bersifat hidrokopis. Bila kristal natrium
tiosulfat dipanaskan akan melepaskan uap air yang
dikandungnya, dimana kristal yang lebih banyak mengandung
molekul air akan lebih lambat mencair dari pada yang sedikit
mengandung molekul air.
- Ion tiosulfat dapat mereduksi iod membentuk ion tetrationat .-
Sulfur dapat dibebaskan dengan penambahan HCl encer padanatrium tiosulfat.
5.2SaranUntuk praktikum berikutnya sebaiknya praktikan harus lebih berhati-hati
dalam melakukan praktikum dan lebih teliti dalam memperhatikan kebersihan
alat yang digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik.
5.3Pertanyaan pasca praktek1) Apakah ion tiosulfat berfungsi sebagai oksidator, reduktor atau
oksidator dan reduktor ? jelaskan jawaban saudara !
Jawaban :
ion tiosulfat berfungsi sebagai pengoksidator , dimana ion ini
merupakan pengoksidator yang kuat sehingga dapat mereduksi I2
menjadi I-. Dengan reaksi sebagai berikut :
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
16/17
Reduksi : I2 + 2e 2I-
Oksidasi : 2S2O32- S4O6
2- + 2e
2S2O32- + I2 S4O6
2- + 2I-
Jadi : 2 Na2S2O3+ I2 2 NaI + Na2S4O6
2) Bandingkan kestabilan termal antara ion tiosulfat dan ion sulfat !Tuliskan reaksinya !
Jawaban :
Ion tiosulfat memiliki kestabilan termal yang tinggi karena memiliki
kekuatan pengoksidator yang besar dibandingkan ion sulfit. Dan ion
tiosulfat juga memiliki daya melarut yang tinggi dalam air. Stabilitas
termal natrium tiosulfat-5-hidrat lebih tinggi daripada natrium sulfat-
10-hidrat. Dengan persamaan reaksi yang terjadi :
Na2S2O3 + 5H2O Na2S2O3 . 5 H2ONa2S2O3 + 10 H2O Na2S2O3. 10 H2O
3) Tuliskan reaksi yang terjadi pada B.2, B.3, dan B.4 !Jawaban :
Reaksi yang terjadi pada B.2 sebagai berikut :Reduksi : I2 + 2e 2I
-
Oksidasi : 2S2O32- S4O6
2- + 2e
2S2O32- + I2 S4O6
2- + 2I-
Jadi : 2 Na2S2O3+ I2 2 NaI + Na2S4O6
Reaksi yang terjadi pada B.3 sebagai berikut :
Na2S2O3+ 2 HCl 2NaCl + H2S2O3
H2S2O3+ BaCl2 BaS2O3+ 2HCl
Reaksi yang terjadi pada B.4 sebagai berikut :Na2S2O3+ 2 HCl H2S2O3+ 2 NaCl
H2S2O3 SO2+ S + H2O
-
8/13/2019 Laporan Praktikum Anorganik II
17/17
Daftar Pustaka
Cotton dan Wilkinson. 1992.Kimia Anorganik Dasar. Jakarta :Universitas Indonesia Press
Kristian sugiarto, 2004.Kimia anorganik I. Yogyakarta : JurusanPendidikan Kimia FMIDA UNY.
Mulyono, 2005.Kamus Kimia. Bandung : Bumi Aksara Tim Kimia Anorganik. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik II.
Jambi : Universitas Jambi