laporan praktikum transpor membrane

14
Judul : Transport Membran Tujuan : Untuk mengetahui macam-macam transport membran Untuk mengetahui proses difusi, osmosis, plasmolisis, deplaasmolisis dan krenasi Untuk mengetahui perbedaan proses difusi, dan osmosis. Untuk mengetahui perbedan prose plasmolisis dengan deplasmolisis. Dasar Teori : Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran (dinding yang sangat tipis). Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah. Sedangkan Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi merupakan transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkosentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi rendah. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi dipermudah dengan saluran protein substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein dimana protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.

Upload: norberta-siuli-hemas-saraswati

Post on 05-Aug-2015

1.794 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Judul :

Transport Membran

Tujuan :

Untuk mengetahui macam-macam transport membran Untuk mengetahui proses difusi, osmosis, plasmolisis, deplaasmolisis dan krenasi Untuk mengetahui perbedaan proses difusi, dan osmosis.

Untuk mengetahui perbedan prose plasmolisis dengan deplasmolisis.

Dasar Teori :

Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran (dinding yang sangat tipis). Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah.

Sedangkan Difusi berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi merupakan transport menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkosentrasi tinggi ke daerah yang berkosentrasi rendah. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis.

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi dipermudah dengan saluran protein substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein dimana protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.

Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%).

Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk.Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel seperti ini disebut layu. Kehilangan air lebih banyak lagi menyebabkan terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana sitoplasma mengerut dan menjauhi dinding sel. Sehingga dapat terjadi cytorrhysis – runtuhnya dinding sel.

Page 2: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik.

Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.

Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Krenasi terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel), osmosis (difusi air) menyebabkan pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya sel akan mengecil dan mengerut.

Alat dan Bahan :

Bahan

± 1 liter sirup berwarna

1 Kentang mentah utuh

10 cm usus ayam mentah

Setetes darah manusia

Daun Rhoeo discolor

Air

Larutan Gula

Larutan Garam

Alat

2 Gelas Beker 100 ml

2 Gelas Beker 250 ml

Pipet tetes

Osmometer

Kertas membrane

Kaca objek

Kaca penutup

Mikroskop

Karet Gelang

Benang

Silet

Page 3: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Cara Kerja :

Percobaan I (Sirup berwarna dan Air)

1. Menyiapkan Gelas Beker 100 ml dan mengisinya dengan air sebanyak 90 ml2. Menyiapkan sirup berwarna sebanyak 10 ml dan menuangkannya ke dalam Gelas

Beker berisi 90 ml air.3. Menunggu 15 menit, dan mencatat apa yang terjadi.

Percobaan II (Osmometer)

1. Menyiapkan Osmometer, Karet Gelang, Kertas Menbran, dan Gleas Beker 250 ml.2. Menutup ujung kecil Osmometer dengan jari, dan menuangkan sirup berwarna lewat

ujung yang lebar hingga Osmometer penuh.3. Setelah penuh menutup ujung Osmometer yang lebar dengan kertas membrane, dan

di ikat dengan karet gelang. Memastikan tidak ada gelembung udara pada Osmometer yang telah tertutup.

4. Membalik dan mencelupkan Osmometer ke dalam Gelas Beker yang telah di isi air ±125 ml sehingga ujung yang terendam air adalah ujung yang besar. Memastikan ujung yang terendam tidak menempel pada dasar gelas beker.

5. Menunggu 15 menit, mengamati dan mencatat yang terjadi setelah 15 menit.

Percobaan III (Kentang mentah)

1. Memotong kentang mentah menjadi kubus dengan ukuran 3x3x3 cm.2. Memberi lubang ±1/2 panjang kentang pada salah satu sisi kentang.3. Memberi sirup berwarna 20 tetes ke dalam lubang kentang dengan pipet.4. Setelah itu memasukan kentang ke dalam gelas beker 100 ml yang berisi air ±1/3

gelas beker.5. Menunggu 15 menit. Mengamati, dan mencatat apa yang terjadi setelah 15 menit.

Percobaan IV (Usus ayam mentah)

1. Menyiapkan 10 cm usus ayam mentah, dan mengikat salah satu ujung usus dengan benang.

2. Meneteskan sirup berwarna ke dalam usus sebanyak 20 tetes.3. Mengikat ujung usus yang masih terbuka dengan benang.4. Merendam usus ke dalam gelas beker 100 ml.5. Menunggu 15 menit. Setelah 15 menit mengambil usus dari gelas beker,

mengamatinya dan mencatat apa yang terjadi.

Percobaan V (Darah manusia)

1. Menyiapkan kaca objek, kaca penutup, dan mikroskop.2. Mengambil setetes darah manusia dari salah satu jari, menaruhnya pada kaca objek,

dan menutup kaca objek dengan kaca penutup.3. Meletakan kaca objek pada meja mikroskop dan mengatur mikroskop menjadi

perbesaran 10x40. Menggambar apa yang terlihat pada mikroskop.

Page 4: Laporan Praktikum Transpor Membrane

4. Mengamati dan memberi larutan gula pada kaca objek (darah) dalam waktu yang bersamaan.

5. Mengamati apa yang terjadi pada darah setelah di beri larutan gula dan menggambarkannya.

Percobaan VI (Epidermis daun Rhoeo discolor )

1. Menyiapkan daun Rhoeo discolor, mikroskop, kaca objek, kaca penutup, dan silet.2. Mengambil epidermis daun Rhoeo discolor pada bagian yang berwarna ungu setipis

mungkin dengan silet. 3. Meletakannya pada kaca objek, dan menutupnya dengan kaca penutup.4. Meletakan kaca objek pada meja mikroskop, mengamatinya dengan perbesaran

10x10, dan menggambarkan yang terlihat pada mikroskop.5. Pada waktu yang bersamaan mengamati dan memberi larutan garam pada kaca objek

(epidermis).6. Mengamati dan menggambarkan apa yang terjadi kepada epidermis.7. Setelah itu memberikan air pada kaca objek (epidermis) dan menggambarkan apa

yang terjadi pada epidermis.

Data Pengamatan :

Percobaan I

Pada saat awal di tuangkan ke dalam gelas beker berair, sirup berwarna berkumpul pada dasar gelas beker. Setelah 15 menit Sirup berwarna tetap terkumpul pada dasar gelas beker yang berisi air tetapi ada sedikit dari sirup berwarna yang terlarut dengan air.

Percobaan II

Saat awal ujung Osmometer yang lebar di rendamkan ke dalam gelas beker berisi air, sirup berwarna yang penuh dalam Osmometer turun ke bawah.

Setelah di tunggu 15 menit kemudian sirup berwarna naik dari keadaan awal ± 7 cm.

Sebelum 15 menit Sesudah 15 menit

Page 5: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Percobaan III

Pertama, kentang diteteskan 20 tetes sirup berwarna dan di rendam dalam gelas beker berair.

Setelah 15 menit tetes sirup dalam kentang bertambah menjadi 28 tetes sirup.

Setelah 15 menit

Percobaan IV

Usus ayam 10 cm yang telah diteteskan 20 tetes sirup berwarna dan di ikat kedua ujungnya di rendam dalam gelas beker berisi air. Setelah 15 menit usus ayam pun membengkak dan sirup telihat bertambah karena adanya air yang masuk ke dalam usus.

Setelah 15 menit

Percobaan V

Sebelum diteteskan larutan gula sel darah besar dan terlihat berair.

Setelah diteteskan larutan gula sel darah berubah menjadi berkerut/ mengecil dan

tampak kehilangan air.

Sebelum diberi larutan gula Sesudah diberi larutan gula

Percobaan VI

Sebelum ditetesi air Sesudah ditetesi Larutan garam Sesudah ditetesi air

Perbesaran 10x40 pada Mikroskop

Page 6: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Perbesaran 10x10 pada Mikroskop

Sebelum diberi larutan garam epidermis terlihat berwarna ungu dengan dinding sel, dan bercak-bercak titik.

Sesudah diberi larutan garam, epidermis daun Rhoeo discolor yang awalnya terlihat berwarna ungu kehilangan warnanya, dan terlihat transparan.

Saat epidermis daun Rhoeo discolor yang terlihat transparan diteteskan air warna awalnya, yaitu ungun kembali terlihat seperti semula.

Analisa Data :

Percobaan I (Difusi)

Sirup berwarna 10 ml yang dituangkan ke dalam gelas beker berisi air 90 ml pada awalnya tidak tercampur dan hanya mengendap di dasar gelas beker. Setelah 15 menit didiamkan sirup berwarna masih mengendap di dasar gelas beker. Akan tetapi sebagian kecil dari sirup berwarna tersebut telah terlarut dengan air.

Dalam percobaan ini terjadi proses difusi dikarenakan terjadi pelarutan antara sirup berwarna dengan air. Terlihat bahwa Sirup berwarna yang awalnya mengendap setelah 15 menit terlihat warnanya yang awalnya hanya 10 ml menjadi 13 ml. Ini membuktikan bahwa terjadi proses difusi yaitu, perpindahan larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer atau dari konsentrasi tinggi (sirup) ke konsentrasi rendah (air).

Proses pelarutan antara sirup berwarna dengan air akan lebih cepat bila dibantu dengan pengadukan.

Percobaan II (Osmosis)

Osmometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur osmosis/tinggi konsentrasi antara satu zat dengan yang lainnya.

Kertas membrane adalah alat yang serupa dengan membrane sel. Alat ini memiliki sifat dan kegunaan yang sama dengan membrane pada sel yaitu, dalam proses pertukaran zat dari dalam sel dengan zat yang berada di luar sel.

Page 7: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Awalnya Osmometer penuh dengan sirup berwarna yang telah dibalik dan direndam menunjukan larutan sirup yang turun. Setelah 15 menit direndam ternyata sirup berwarna naik 7 cm. Hal ini menunjukan proses Osmosis yaitu, perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Dalam percobaan ini air memiliki konsentrasi yang lebih rendah daripada sirup berwarna. Disini air yang konsentrasinya lebih rendah masuk kedalam osmometer dan menambah larutan sirup berwarna lewat kertas membrane sehingga sirup berwarna pada osmometer terlihat bertambah/naik dari keadaan semula.

Percobaan III (Osmosis)

Kentang mentah yang telah dilubangi dan diberi 20 tetes sirup berwarna di rendam dalam gelas beker 250 ml berisi air. Setelah 15 menit kentang mentah diambil dari dalam gelas beker larutan sirup berwarna pun dihitung kembali dengan pipet tetes. Dari yang awalnya 20 tetes akhirnya menjadi 28 tetes. Kejadian ini berarti adanya penambahan air ke sirup berwarna. Yang terjadi dalam percobaan ini adalah proses Osmosis. Karena air yang berkonsentrasi lebih rendah dan juga lebih encer daripada Sirup berwarna yang berkonsentrasi lebih tinggi dan lebih pekat.

Percobaan IV (Osmosis)

Usus ayam mentah berisi 20 tetes sirup direndam ke dalam gelas beker 100 ml dan didiamkan selama 15 menit. Setelah 15 menit usus ayam diangkat dan terlihat bengkak dan berisisi larutan sirup yang lebih banyak. Hal ini menunjukan proses Osmosis. Air yang berkonsentrasi rendah masuk ke dalam usus ayam saat direndam. Selain masuk ke dalam usus dan menambah sirup berwarna, air juga saat, berpindah ke dalam usus, teresap oleh usus. Oleh karena itu tidak hanya sirup berwarna yang terlihat banyak akan tetapi usus pun juga ikut membangkak karena menyerap air.

Percobaan V (Krenasi)

Saat diamati sebelum diberi larutan gula, sel darah terlihat besar dan berair. Setelah diberi tetesan larutan gula sel darah terlihat mengkerut, terpisah-pisah, dan kehilangan air. Kejadian ini disebut juga Krenasi yaitu, kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis.

Sel darah mengkerut dikarena diteteskan larutan hipertonik yaitu, larutan gula. Kehilngannya air dalam sel darah yang telah diteteskan larutan gulaa karena adanya proses osmosis. Terpisahnya sel darah dikarenakan dari awalnya yang besar dan menempel menjadi kerut dan mengecil membuat rongga satu antara yang lain.

Percobaan VI (Plasmolisis dan Deplasmolisis)

Kejadian kehilangannya warna ungu dari epidermis dinamakan Plasmolisis yaitu lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Karena konsentrasi garam (hipertonik) yang tinggi menyebabkan warna ungu hilang dan kehilangan air serta tekanan turgor yang dapat menyebabkan kelayuan pada tumbuhan.

Page 8: Laporan Praktikum Transpor Membrane

Setelah diberi larutan garam epidermis diberikan air dan menyebabkan warna ungu epidermis kembali. Hal ini disebut dengan Demplasmolisis yaitu keterbalikannya dengan Plasmolisis. Konsentrasi garam yang tinggi saat bertemu dengan air menjadi berkurang sehingga konsetrasinya dapat dikatakan kembali seperti semula sehingga warna ungu epidermis kembali.

Kesimpulan :

Macam-macam Transport Membran :1. Difusi2. Osmosis3. Krenasi4. Plamolisis5. Deplasmolisis

Perbedaan Difusi dan Osmosis :1. Osmosis perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang

lebih encer ke bagian yang lebih pekat.

Perpindahan zat/larutan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi

2. Difusi Perpindahan dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Perpindahan larutan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Perbedaan Plasmolisis dengan Deplasmolisis1. Plamolisis peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma

dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik

(larutan garam lebih dari 1%).

2. Deplasmolisis menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari

dinding sel.

Pengertian Krenasi kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar

pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air

melalui osmosis.

Surakarta, 2 September 2012

Praktikan

Siuli Hemas Saraswati/XI-IA 1/23

Page 9: Laporan Praktikum Transpor Membrane

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI(BU. VERO)

OLEH

SIULI HEMAS SARASWATI

XI-IA 1/23

SMA REGINA PACIS

SURAKARTA

2011/2012

Page 10: Laporan Praktikum Transpor Membrane