laporan praktikum uji penerimaan (hedonik & mutu hedonik).docx

25
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Rabu / 5 April 2010 Analisis Organoleptik Dosen : Dewi Sarastani, Ir., Msi UJI PENERIMAAN UJI HEDONIK DAN UJI MUTU HEDONIK SJMP / B / P2 / 3 Dyanika M. Br. Karo Sekali J3E109036 Firenda J3E109010 Tri Purwanti J3E109049 SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010  

Upload: nennende

Post on 09-Oct-2015

2.174 views

Category:

Documents


258 download

TRANSCRIPT

Laporan PraktikumHari/Tanggal: Rabu / 5 April 2010Analisis OrganoleptikDosen : Dewi Sarastani, Ir., Msi

UJI PENERIMAANUJI HEDONIK DAN UJI MUTU HEDONIK

SJMP / B / P2 / 3Dyanika M. Br. Karo SekaliJ3E109036FirendaJ3E109010Tri PurwantiJ3E109049

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGANDIREKTORAT PROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR2010

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangUji Penerimaan (Acceptance Test, Preference Test) adalah uji sensori dimana panelis mengungkapkan tanggapan pribadi yaitu kesan yang berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan senang tidaknya sifat sensori dari produk yang dinilai. Karena sifatnya yang sangat subyektif tersebut, maka panelis yang ekstrim senang atau ekstrim benci terhadap suatu komoditi yang dinilai, tidak dapat digunakan dalam uji penerimaan ini.Panelis yang digunakan pada uji penerimaan adalah panelis yang belum berpengalaman pada uji ini tidak ada contoh uji pembanding atau tidak ada contoh baku yang mesti diingat lebih dulu oleh panlis seperti pada uji pembedaan. Pada uji ini justru panelis dilarang mengingat atau membandingkan dengan contoh yang diuji sebelumnya. Tanggapan harus diberikan segera dan spontan. Tanggapan yang sudah diberikan tidak boleh ditarik kembali meskipun kemudian timbul keragu-raguan. Tujuan uji penerimaan adalah untuk mengetahui apakah suatu komoditi atau sifat sensorik tertentu dapat diterima oleh masyrakat. Oleh karena itu, tanggapan senang atau suka harus pula diperoleh dari sekelompok orang yang dapat mewakili suatu populasi suatu masyarakat tertentu.Yang termasuk uji penerimaan ysang dibahas dalam praktikum kali ini adalah Uji Hedonik dan Uji Mutu Hedonik. 1. Uji HedonikDalam uji hedonik, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaannya terhadap komoditi yang dinilai. Penilaian kesukaan-ketidaksukaan dinyatakan dalam bentuk skala hedonik : Amat sangat suka[8] Sangat suka[7] Suka[6] Agak suka[5] Agak tidak suka [4] Tidak suka[3] Sangat tidakSuka[2] Amat sangattidak suka[1]Analisis respon uji hedonik yaitu setelah di lakukan uji data yang didapat dengan skala hedonik di bandingkan dengan sekala numeriknya setelah itu dilakukan uji statistik. Sifat indrawi yang dapat dinilai yaitu sifat indrawi umum (rasa, aroma, penampakan, warna).2. Uji Mutu hedonikPada uji mutu hedonik, kesan mutu hedonik lebih spesifik, yaitu tidak sekedar suka atau tidak suka tapi bersifat kesan spesifik dari sifat khas produk, misal kesan sepet atau tidaknya teh, pulen keras nasi, empuk keras daging. Sedangkan cara analisis dari uji mutu hedonik sama seperti analisis uji hedonik.

B. TujuanTujuan praktikum kali ini yaitu untuk memperkenalkan dan sekaligus ajang berlatih bagi mahasiswa tentang tata cara penyelenggaraan uji penerimaan dan analisis respon ujinya serta sebagai ajang latihan terus menerus mengenal sifat inderawi berbagai contoh uji roti dan teh.

BAB IIMETODOLOGIA. Bahan dan AlatBahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah roti tawar dengan tiga jenis merk yaitu merk Michelle Bakery, Holand Bakery, dan Jumbo Bakery. Serbuk kasar teh dari tiga jenis merk yaitu merk teh Gopek, teh Tjatoer, dan teh Cap Botol dan satu gallon air minum. Alat yang digunakan adalah dua lusin gelas sloki, satu lusin gelas besar, sendok kecil, dispenser, tujuh gelas volume, tiga pengaduk panjang, penyaring teh dan dua lusin piring melamin.

B. Prosedur Kerja1. Uji Hedonik

456123789

Keterangan :Kode 123: Roti Michelle BakeryKode 456: Roti Holand BakeryKode 789: Roti Jumbo Bakery2. Uji Mutu Hedonik

750 ml321654987Masak air 750ml Tuangkan ke dalam 3 gelas

250 ml air panas +2 sendok makan (Teh Cap Botol)250 ml air panas + 2 sendok makan (Teh Tjatoer)250 ml air panas +2 sendok makan (Teh Gopek)

Keterangan:Kode 321: Teh GopekKode 654: Teh TjatoetKode 987: Teh Cap Botol

C. Penyajian Contoh Uji

1. Uji HedonikPenyiapan contoh uji dilakukan dengan memotong-motong roti tawar dari tiga merke dengan ukuran seragam yang berbentuk kotak. Kemudian potongan-potongan roti dari tiga merek tersebut diletakkan pada piring melamin terpisah dan diberi kode. Contoh uji siap disajikan.

Berkode

2. Uji Mutu Hedonik

BerkodeMinuman teh disiapkan dengan cara menyeduh dua sendok makan serbuk teh ke dalam 250 ml air minum panas, dibiarkan terendam selama sepuluh sampai lima belas menit. Setiap contoh minuman teh disajikan dengan gelas sloki berbeda, sehingga dalam uji mutu hedonik ini panelis menghadapi tiga gelas sloki miniman teh dari tiga merk berbeda, dan masing-masing disajikan bersama secara acak.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANA. HasilPercobaan dilakukan dengan menguji aroma, penampakan, dan rasa contoh uji yang dari beberapa merek roti dan teh dengan hasil pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel rekapitulasi data uji hedonik roti dan uji mutu hedonik tehNoPanelisUji HedonikUji Mutu Hedonik

AromaRasaPenampakanRasa Sepet

123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)321(Gopek)654(Tjatoet)987(Teh Botol)

1Astari S.736746736212

2Aulia P.444644644333

3Cahya655666655324

4Desi Ria 756766765213

5Dewi A756756756526

6Dewi P.644624444516

7Dhea Y.765765742111

8Dina Y.254463425112

9Dyanika756756756231

10Feni N.767767656121

11Fenny S.646647647112

12Firenda654456357546

13Hayun 766766766467

14Indira J.566566566421

15Khusnul 746746736152

16Laela T.666755766222

17M. Fajar766766666223

18Nova M.746634736212

19Novia 756756756213

20Novia T.324324324111

21Novita 754675567634

22Oki Dwi 653563653111

23Putri E.364366365612

24Rizka S.654735735213

25Sohail734657726211

26Tri P.744665565221

27Wulan 756746746216

28Yulia H.256356436111

Jumlah166134144166138152163124152715377

Dari data-data pada Tabel 1 diperoleh jumlah nilai per panelis, nilai per sampel, nilai dari keseluruhan data, dan rata-rata nilai tiap sampel pada parameter mutu aroma ketiga merek roti tawar yang disajikan dalam tabel berikut.Tabel 2. Tabulasi uji skala terhadap tingkat aroma tiga jenis roti tawarNoPanelisAroma

123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)

1Astari S.73616

2Aulia P.44412

3Cahya Nur65516

4Desi Ria S.75618

5Dewi A.75618

6Dewi P.64414

7Dhea Y.76518

8Dina Y.25411

9Dyanika75618

10Feni N.76720

11Fenny S.64616

12Firenda65415

13Hayun S.76619

14Indira J.56617

15Khusnul H.74617

16Laela T.66618

17M. Fajar76619

18Nova M.74617

19Novia A.75618

20Novia T.3249

21Novita A.75416

22Oki Dwi L.65314

23Putri Era L.36413

24Rizka S.65415

25Sohail A.73414

26Tri P.74415

27Wulan A.75618

28Yulia Haqqu25613

Jumlah166134144444

Rata-rata5,934,795,14-

Dari data-data pada Tabel 2 kemudian dilakukan analisis sidik ragam untuk mengetahui nyata atau tidaknya perbedaan antar perlakuan yang dijelaskan pada perhitungan berikut.FK JK Total = ) FK= 2496 2346,86 = 149,14JK Sampel= = 2366 2346,86= 19,14JK Panelis= = 2409,33 2346,86= 62,48JK Galat= JK Total JK Sampel JK Panelis= 149,14 19,14 62,48= 67,52*FK : Faktor Koreksi JK : Jumlah KuadratTabel 3. Daftar analisis sidik ragam uji skala tingkat aroma roti tawarSKdbJKKTF HitungF Tabel

5%1%

Sampel219,149,577,65**3,154,98

Panelis2762,482,311,85*1,592,03

Galat5467,521,25---

Total83149,14----

**) sangat berbeda nyata*) berbeda nyataDari analisis sidik ragam nampak bahwa sampel (tiga merek roti tawar) berbeda sangat nyata pada tingkat aroma roti tawar untuk tingkat beda nyata 1%. Pehitunganan parameter SE (Standar Error rata-rata)SE= = = 0,21Nilai rata-rata sampel diurutkan dari terbesar sampai yang terkecil. Dari Lampiran 6 pada range tingkat nyata 5% dengan db galat = 54~60 diperoleh range dan LSR (range X SE) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.Perlakuan Teh A Teh BTeh C

Rata-rata5,935,144,79

RangeP3,763,92

LSRP0,790,82

A -B= 0,79= 0,79A = BA -C= 1,14> 0,82A CPerlakuan Teh BTeh C

Rata-rata5,144,79

RangeP3,76

LSRP0,79

B -C= 0,36< 0,79B = CKesimpulanTeh A Teh B Teh C

Selanjutnya dari data-data pada Tabel 1 diperoleh pula jumlah nilai per panelis, nilai per sampel, nilai dari keseluruhan data, dan rata-rata nilai tiap sampel pada parameter mutu rasa ketiga merek roti tawar yang disajikan dalam tabel berikut.Tabel 4. Tabulasi uji skala terhadap tingkat rasa tiga merek roti tawarNoPanelisRasa

123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)

1Astari S.74617

2Aulia P.64414

3Cahya Nur66618

4Desi Ria S.76619

5Dewi A.75618

6Dewi P.62412

7Dhea Y.76518

8Dina Y.46313

9Dyanika75618

10Feni N.76720

11Fenny S.64717

12Firenda45615

13Hayun S.76619

14Indira J.56617

15Khusnul H.74617

16Laela T.75517

17M. Fajar76619

18Nova M.63413

19Novia A.75618

20Novia T.3249

21Novita A.67518

22Oki Dwi L.56314

23Putri Era L.36615

24Rizka S.73515

25Sohail A.65718

26Tri P.66517

27Wulan A.74617

28Yulia Haqqu35614

Jumlah166138152456

Rata-rata5,934,935,43-

Dari data-data pada Tabel 4 kemudian dilakukan analisis sidik ragam untuk mengetahui nyata atau tidaknya perbedaan antar perlakuan yang dijelaskan pada perhitungan berikut.FKJK Total = ) FK= 2618 2475,43 = 142,57JK Sampel= = 2489,43 2475,43= 14,00JK Panelis= = 2533,33 2475,43= 57,90JK Galat= JK Total JK Sampel JK Panelis= 142,57 14,00 57,90 = 70,67Tabel 5. Daftar analisis sidik ragam uji skala tingkat rasa roti tawarSumber KeragamandbJKKTF hitF tabel

5%1%

Sampel214,007,005,35**3,154,98

Panelis2757,902,141,64*1,592,03

Galat5470,671,31---

Total83142,57----

**) sangat berbeda nyata*) berbeda nyataDari analisis sidik ragam nampak bahwa sampel (tiga merek roti tawar) berbeda sangat nyata pada tingkat rasa roti tawar untuk tingkat beda nyata 1%. Untuk mengetahui mana saja yang berbeda satu dengan lainnya, maka dilakukan uji Duncan sebagai berikut.Pehitunganan parameter SE (Standar Error rata-rata)SE= = = 0,22Nilai rata-rata sampel diurutkan dari terbesar sampai yang terkecil. Dari Lampiran 6 pada range tingkat nyata 5% dengan db galat = 54~60 diperoleh range dan LSR (range X SE) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

Perlakuan Teh A Teh BTeh C

Rata-rata5,935,434,93

RangeP3,763,92

LSRP0,820,86

A-B =0,50 < 0,82A = BA-C =1,00 > 0,86A CPerlakuanTeh BTeh C

Rata-rata5,434,93

RangeP3,76

LSRP0,82

B-C =0,50 < 0,82B = CKesimpulan teh A teh B teh C

Selanjutnya dari data-data pada Tabel 1 diperoleh pula jumlah nilai per panelis, nilai per sampel, nilai dari keseluruhan data, dan rata-rata nilai tiap sampel pada parameter mutu penampakan ketiga merek roti tawar yang disajikan dalam tabel berikut.Tabel 6. Tabulasi uji terhadap tingkat penampakan tiga merek roti tawarNoPanelisPenampakan

123(Michelle)456(Holland)789(Jumbo)

1Astari S.73616

2Aulia P.64414

3Cahya Nur65516

4Desi Ria S.76518

5Dewi A.75618

6Dewi P.44412

7Dhea Y.74213

8Dina Y.42511

9Dyanika75618

10Feni N.65617

11Fenny S.64717

12Firenda35715

13Hayun S.76619

14Indira J.56617

15Khusnul H.73616

16Laela T.76619

17M. Fajar66618

18Nova M.73616

19Novia A.75618

20Novia T.3249

21Novita A.56718

22Oki Dwi L.65314

23Putri Era L.36514

24Rizka S.73515

25Sohail A.72615

26Tri P.56516

27Wulan A.74617

28Yulia Haqqu43613

Jumlah163124152439

Rata-rata5,824,435,43-

Dari data-data pada Tabel 6 kemudian dilakukan analisis sidik ragam untuk mengetahui nyata atau tidaknya perbedaan antar perlakuan yang dijelaskan pada perhitungan berikut.FKJK Total = ) FK= 2465 2294,30 = 170,70JK Sampel= = 2323,18 2294,30= 28,88JK Panelis= = 2349,67 2294,30= 55,37JK Galat= JK Total JK Sampel JK Panelis= 170,70 28,88 55,37 = 86,45Tabel 7. Daftar analisis sidik ragam uji skala tingkat penampakan roti tawarSumber KeragamandbJKKTF hitF tabel

5%1%

Sampel228,8814,449,02**3,154,98

Panelis2755,372,051,281,592,03

Galat5486,451,60---

Total83170,70----

**) sangat berbeda nyataDari analisis sidik ragam nampak bahwa sampel (tiga merek roti tawar) berbeda sangat nyata pada tingkat rasa roti tawar untuk tingkat beda nyata 1%. Untuk mengetahui mana saja yang berbeda satu dengan lainnya, maka dilakukan uji Duncan sebagai berikut.Pehitunganan parameter SE (Standar Error rata-rata)SE= = = 0,24Nilai rata-rata sampel diurutkan dari terbesar sampai yang terkecil. Dari Lampiran 6 pada range tingkat nyata 5% dengan db galat = 54~60 diperoleh range dan LSR (range X SE) sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.PerlakuanTeh ATeh BTeh C

Rata-rata5,825,434,43

RangeP3,763,92

LSRP0,900,94

A-B =0,39 < 0,90A = BA-C =1,39 > 0,94A CPerlakuanTeh BTeh C

Rata-rata5,434,43

RangeP3,76

LSRP0,90

B-C =1,00 > 0,90B CKesimpulan teh A teh B teh C

Kemudian data-data pada Tabel 1 diperoleh jumlah nilai per panelis, nilai per sampel, nilai dari keseluruhan data, dan rata-rata nilai tiap sampel pada parameter kesepatan dari ketiga merek teh pada uji mutu hedonik yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 8. Tabulasi uji skala terhadap tingkat rasa sepet tiga merek tehNoPanelisUji Mutu Hedonik

321(Gopek)654(Tjatoet)987(Teh Botol)

1Astari S.2125

2Aulia P.3339

3Cahya Nur3249

4Desi Ria S.2136

5Dewi A.52613

6Dewi P.51612

7Dhea Y.1113

8Dina Y.1124

9Dyanika2316

10Feni N.1214

11Fenny S.1124

12Firenda54615

13Hayun S.46717

14Indira J.4217

15Khusnul H.1528

16Laela T.2226

17M. Fajar2237

18Nova M.2125

19Novia A.2136

20Novia T.1113

21Novita A.63413

22Oki Dwi L.1113

23Putri Era L.6129

24Rizka S.2136

25Sohail A.2114

26Tri P.2215

27Wulan A.2169

28Yulia Haqqu1113

Jumlah715377201

Rata-rata2,541,892,75-

Dari data-data pada Tabel 8 kemudian dilakukan analisis sidik ragam untuk mengetahui nyata atau tidaknya perbedaan antar perlakuan yang dijelaskan pada perhitungan berikut.FKJK Total = ) FK= 703 480,96 = 222,04JK Sampel= = 492,11 480,96= 11,15JK Panelis= = 612,33 480,96= 131,37JK Galat= JK Total JK Sampel JK Panelis= 222,04 11,15 131,37 = 79,53Tabel 9. Daftar analisis sidik ragam uji skala tingkat rasa sepet tehSumber KeragamandbJKKTF hitF tabel

5%1%

Sampel211,145,573,78*3,154,98

Panelis27131,374,873,30**1,592,03

Galat5479,531,47---

Total83222,04----

Dari analisis sidik ragam nampak bahwa sampel (tiga merek teh) berbeda nyata pada tingkat rasa roti tawar untuk tingkat beda nyata 5% karena F hitung sampel lebih besar dari F tabel 5% namun lebih kecil dari Ftabel 1% sehingga tidak diperlu dilakukan uji Duncan.

B. PembahasanUji hedonik dengan 28 panelis kali ini dilakukan pada tiga jenis roti tawar dengan tiga merek yang berbeda yaitu roti Michelle bakery dengan kode 123, roti Holland bakery dengan kode 456 dan roti Jumbo bakery dengan kode 789. Pada uji hedonik panelis diminta merespon tentang tingkat kesukaan dan tidak kesukaan pada parameter mutu aroma, rasa, dan penampakan dari ketiga merek roti tawar tersebut. Sedangkan pada uji mutu hedonik dilakukan pada produk teh dengan merespon tingkat kesukaan dan ketidaksukaan pada parameter rasa sepet.

1. Uji Hedonika. Roti tawar dengan parameter mutu aromaUji hedonik dengan atribut aroma, panelis lebih menyukai roti tawar yang bermerk Michelle Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 166 dengan rata-rata 5,93, dibanding dengan roti tawar yang bermerk Jumbo Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 144 dengan rata-rata 4,79. Sementara roti tawar yang bermerk Holland Bakery memiliki jumlah nilai kesukaan paling kecil yaitu 134 dengan rata-rata 5,14. Hasil tersebut menunjukan bahwa dari segi parameter mutu aroma roti Michelle lebih disukai dibanding roti Holland dan roti Jumbo. Hal ini dikarenakan roti michelle mempunyai aroma yang khas sehingga lebih disukai panelis. Setelah mengetahui jumlah respon, didapatkan skala numerik analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga jenis roti tawar dari 28 panelis. untuk skala hedoniknya yaitu sebesar 444 dengan faktor koreksi 2346,86 serta jumlah kuadrat total 149,14; jumlah kuadrat sampel 19,14; jumlah kuadrat panelis 62,48; dan jumlah kuadrat galat 65,52. Hasil penilaian 28 panelis pada Tabel 3 untuk analisis sidik ragam pada aroma roti tawar Fhitung sampel memiliki nilai 7,65. Jika dibandingkan dengan Ftabel , maka Fhitung sampel mempunyai bintang 2 (**) karena melewati Ftabel 1% yaitu 4,98, sedangkan untuk Fhitung panelis memiliki nilai 1,85. Jika dibandingkan dengan Ftabel 5 maka Fhitung sampel mempunyai satu bintang (*) karena Fhitung berada diantara Ftabel 5% yaitu 1,59 dan Ftabel 1% yaitu 2,03. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga roti tersebut berbeda sangat nyata.Dari analisa sidik ragam belum diketahui produk mana yang paling berbeda nyata sehingga harus diuji lebih lanjut dengan Duncan test. Dari Uji Duncan didapat hasil bahwa urutan nilai rata-rata dari yang tertinggi ke terendah yaitu roti A (Michelle) sebesar 5,93, selanjutnya roti B (Jumbo) sebesar 5,14 dan terakhir roti C (Holland) 4,79. Setelah dibandingkan jumlah galat 54 dengan tabel harga terendah untuk uji kurun ganda duncan serta roti A (Michelle) sebagai pembanding, diperoleh data bahwa pada tingkat 1% didapat nilai rp roti B (Jumbo) sebesar 3,76 dengan nilai LSR sebesar 0,79 sedangkan roti C (Holland) sebesar 3,92 dengan nilai LSR sebesar 0,82. Dari hasil perhitungan ketiga roti dapat disimpulkan bahwa aroma roti Michelle tidak berbeda dengan aroma roti Jumbo, tetapi aroma roti Michelle berbeda nyata dengan aroma roti Holland, serta aroma roti Jumbo tidak berbeda nyata dengan aroma roti Holland.

b. Parameter Mutu RasaUji hedonic roti untuk parameter mutu rasa, panelis lebih menyukai roti tawar yang bermerk Michelle Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 166 dengan rata-rata 5,93, dibanding dengan roti tawar yang bermerk Jumbo Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 152 dengan rata-rata 5,43. Sementara roti tawar dengan merek Holland Bakery hanya mempunyai jumlah keseluruhan respon 138 dengan rata-rata 4,93. Hasil tersebut menunjukan bahwa dari segi parameter mutu rasa roti Michelle lebih disukai dibanding roti Holland dan roti Jumbo. Hal ini dikarenakan roti michelle mempunyai rasa yang khas sehingga lebih disukai panelis.Dalam uji penerimaan setelah mengetahui jumlah respon didapatkan skala numerik analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga jenis roti. Besarnya jumlah kuadrat skala hedonik yaitu sebesar 456 dengan faktor koreksi 2475,43 serta jumlah kuadrat total 142,57; jumlah kuadrat sampel 14,00; jumlah kuadrat panelis 57,90; dan jumlah kuadrat galat 70,67. Hasil penilaian 28 panelis pada Tabel 5 untuk analisis sidik ragam pada rasa roti tawar Fhitung sampel memiliki nilai 5,35. Jika dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung sampel diberi tanda bintang dua (**) karena melewati Ftabel 1% yaitu 4,98. Sedangkan Fhitung panelis memiliki nilai 1,64. Dimana jika dibandingkan dengan Ftabel 5% maka Fhitung sampel diberi tanda satu bintang (*) karena Fhitung berada diantara Ftabel 5% yaitu 1,59 dan Ftabel 1% yaitu 2,03. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa ketiga roti tersebut berbeda sangat nyata.Dari analisa sidik ragam belum diketahui produk mana yang paling berbeda nyata sehingga harus diuji lebih lanjut dengan Duncan test. Dari uji duncan didapat hasil sebagai berikut rata-rata dari yang tertinggi kerendah yaitu roti A (Michelle Bakery) sebesar 5,93, selanjutnya roti B (Holland Bakery) sebesar 5,43 dan terakhir roti C (Jumbo Bakery) sebesar 4,93. Setelah dibandingkan jumlah db galat 54 dengan tabel harga terendah untuk uji kurun ganda duncan serta roti A (Michelle) sebagai pembanding, diperoleh data bahwa pada tingkat 1% didapat nilai rp roti B (Jumbo) sebesar 3,76 dengan nilai LSR sebesar 0,82. Sedangkan roti C (Holland) sebesar 3,92 dengan nilai LSR sebesar 0,86. Dari hasil perhitungan ketiga roti dapat disimpulkan bahwa rasa roti Michelle tidak berbeda dengan roti Jumbo, tetapi rasa roti Michelle berbeda nyata dengan rasa roti Holland, serta rasa roti Jumbo tidak berbeda nyata dengan rasa Holland.

c. Parameter Mutu PenampakanUji hedonik roti untuk parameter mutu penampakan, panelis lebih menyukai roti tawar yang bermerk Michelle Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 163 dengan rata-rata 5,82, dibanding dengan roti tawar yang bermerk Jumbo Bakery dengan jumlah nilai kesukaan 152 dengan rata-rata 5,43. Sementara roti tawar dengan merek Holland Bakery hanya mempunyai jumlah keseluruhan respon 124 dengan rata-rata 4,43. Hasil tersebut menunjukan bahwa dari segi parameter mutu penampakan roti Michelle lebih disukai dibanding roti Holland dan roti Jumbo. Hal ini dikarenakan roti michelle mempunyai tekstur yang lembut dan pori-pori permukaan yang kecil dan seragam sehingga lebih disukai panelis.Dalam uji penerimaan setelah mengetahui jumlah respon didapatkan skala numerik analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga jenis roti. Besarnya jumlah kuadrat skala hedonik yaitu sebesar 439 dengan faktor koreksi 2294,30 serta jumlah kuadrat total 170,70; jumlah kuadrat sampel 28,88; jumlah kuadrat panelis 55,37; dan jumlah kuadrat galat 86,45. Hasil penilaian 28 panelis pada Tabel 7 untuk analisis sidik ragam pada penampakan roti tawar Fhitung sampel memiliki nilai 9,02. Jika dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung sampel diberi tanda bintang dua (**) karena melewati Ftabel 1% yaitu 4,98. Sedangkan Fhitung panelis memiliki nilai 1,28. Dimana jika dibandingkan dengan Ftabel 5% maka Fhitung tidak mendapatkan tanda bintang (*) karena Fhitung berada dibawah Ftabel 5% maupun 1%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga merek roti tawar berbeda sangat nyata.Dari analisa sidik ragam belum diketahui produk mana yang paling berbeda nyata sehingga harus diuji lebih lanjut dengan Duncan test. Dari uji duncan didapat hasil sebagai berikut rata-rata dari yang tertinggi kerendah yaitu roti A (Michelle) sebesar 5,82, selanjutnya roti B (Holland Bakery) sebesar 5,43 dan terakhir roti C (Jumbo Bakery) sebesar 4,43. Setelah dibandingkan jumlah db galat 54 dengan tabel harga terendah untuk uji kurun ganda duncan serta roti A (Michelle) sebagai pembanding, diperoleh data bahwa pada tingkat 1% didapat nilai rp roti B (Jumbo) sebesar 3,76 dengan nilai LSR sebesar 0,90. Sedangkan roti C (Holland) sebesar 3,94 dengan nilai LSR sebesar 3,92. Dari hasil perhitungan uji duncan ketiga roti dapat disimpulkan bahwa penampakan roti Michelle tidak berbeda dengan roti Jumbo, tetapi penampakan roti Michelle berbeda nyata dengan roti Holland dan roti Jumbo.

2. Uji Mutu HedonikUji mutu hedonik teh untuk parameter rasa sepet, panelis lebih menyukai teh yang bermerk Teh Botol dengan jumlah nilai kesukaan 77 dengan rata-rata 2,75, dibanding dengan teh yang bermerk Gopek dengan jumlah nilai kesukaan 71 dengan rata-rata 2,54. Sementara teh dengan merek Tjatoet hanya mempunyai jumlah keseluruhan respon 53 dengan rata-rata 1,90. Hasil tersebut menunjukan bahwa dari segi parameter rasa sepet teh merek Teh Botol lebih disukai dibanding teh Golek dan teh Tjatoet. Sebenarnya dalam uji rasa sepat ini panelis lebih merasakan rasa pahit dari teh tersebut, sehingga banyak panelis tidak suka.Dalam uji penerimaan setelah mengetahui jumlah respon didapatkan skala numerik analisis sidik ragam dengan jumlah data ketiga jenis teh. Besarnya jumlah kuadrat skala hedonik yaitu sebesar 201 dengan faktor koreksi 280,90 serta jumlah kuadrat total 220,04; jumlah kuadrat sampel 11,15; jumlah kuadrat panelis 131,37; dan jumlah kuadrat galat 79,53. Hasil penilaian 28 panelis pada Tabel 9 untuk analisis sidik ragam pada penampakan roti tawar Fhitung sampel memiliki nilai 3,78. Jika dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung sampel diberi tanda satu bintang (*) karena melewati Ftabel 5% yaitu 3,15 namun kurang dari 1% yaitu 4,98. Sedangkan Fhitung panelis memiliki nilai 3,30, dimana jika dibandingkan dengan Ftabel maka Fhitung mendapatkan tanda dua bintang (**) karena Fhitung berada diatas Ftabel 5% maupun 1%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga merek teh berbeda nyata pada tingkat rasa sepet sehingga tidak diperlukan uji lanjutan Duncan Test karena Fhitung sampel hanya mendapat satu bintang (*).

BAB IVKESIMPULANPada uji hedonik dapat disimpulkan bahwa roti Michelle merupakan roti yang paling disukai dibanding roti yang lain, pada parameter mutu aroma, rasa, dan penampakan. Roti Michelle memiliki aroma dan rasa yang sama dengan roti Jumbo, dan roti Jumbo memiliki aroma dan rasa yang sama dengan roti Holland. Roti Michelle memiliki penampakan yang sama dengan roti Jumbo. Pada uji mutu hedonik, Teh Botol merupakan teh yang paling disukai tingkat rasa sepet dibanding teh Tjatoet dan teh Golek.

DAFTAR PUSTAKASarastani, Dewi. 2008. Modul Praktikum Analisis Organoleptik. Bogor: Supervisor Jaminan Mutu Pangan. Direktorat Program Diploma IPB.Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.Rahayu, P. 2001. Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor: Institut Pertanian Bogor.FTP Unisri. 2008. Uji Sensoris. http://ftpunisri.blogspot.com/2008/07/uji-sensoris.html [08 April 2010]