laporan resmi praktikum fisiologi tes kehamilan

18
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI TES KEHAMILAN Penentuan hCG Secara Kualitatif Nama : Clara Sita Rahmi Sekundarini NIM : 41100084 Hari/Tanggal : Selasa, 22 Mei 2012 Pembimbing : dr. Yanti Ivana, M. Sc FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

Upload: clara-sita

Post on 30-Nov-2015

2.113 views

Category:

Documents


87 download

DESCRIPTION

tantang tes hcg urin

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI

TES KEHAMILAN

Penentuan hCG Secara Kualitatif

Nama : Clara Sita Rahmi Sekundarini

NIM : 41100084

Hari/Tanggal : Selasa, 22 Mei 2012

Pembimbing : dr. Yanti Ivana, M. Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis

kehamilan tidak dapat diabaikan. Dalam kehidupan wanita, hanya sedikit diagnosis yang

lebih penting daripada diagnosis kehamilan. Banyak manivestasi dari adaptasi fisiologis

terhadap kehamilan yang mudah dikenali dan merupakan petunjuk penting bagi diagnosis

dan evaluasi kemajuan kehamilan. Sebagian dari perubahan-perubahan selama kehamilan

dapat diperkirakan waktunya secara relatif tepat sehingga merupakan patokan penting

untuk memperkirakan usia gestasi janin.

Diagnosis kehamilan biasanya sangat mudah ditegakkan, tetapi sayangnya hal ini

tidak selalu terjadi. Proses farmakologis atau patofisiologis kadang-kadang memicu

perubahan-perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan, sehingga

membingungkan wanita, dan kadang-kadang juga seorang dokter. Dengan demikian,

kadang-kadang diagnosis kehamilan tidak mudah ditegakkan, tetapi kehamilan jarang

tidak terdiagnosis apabila telah dilakukan pemeriksaan klinis dan laboratorium yang

benar. Perubahan endokrinologis, fisiologis, dan anatomis yang menyertai kehamilan

menimbulkan gejala dan tanda yang memberikan bukti adanya kehamilan.

Pada praktikum ini kita akan melakukan pemeriksaan-pemeiksaan untuk lebih

memahami tentang diagnosis kehamilan. Dengan melakukan praktikum ini , diharapkan

kita menjadi paham dan mengerti benar tentang tes kehamilan sehingga dapat

menerapkannya dalam dunia kedokteran dan dapat berguna bagi masyarakat di sekitar

kita.

B. TUJUAN

Menentukan keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin

dengan mempergunakan teknik imunologik untuk tes kehamilan.

1

Page 3: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan yaitu peristiwa dibuahinya ovum oleh sel sperma yang akhirnya

berkembang sampai menjadi fetus yang aterm. (Guyton & Hall, 1997 : 1305)

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis

kehamilan tidak dapat diabaikan. Dalam kehidupan wanita, hanya sedikit diagnosis

yang lebih penting daripada diagnosis kehamilan. Hanya sedikit pengalaman hidup

yang dapat memicu emosi, baik berupa kebahagiaan luar biasa atau sebaliknya

kesedihan mendalam. (F.Gary Cunningham, 2006 : 23)

2. Proses Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri

dari : ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi,

terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang

hasil konsepsi sampai aterm. (Ida Bagus Gde Manuaba, 2000 : 95)

3. Untuk mengetahui kehamilan dapat dilakukan beberapa tes, salah satunya adalah tes

Human chorionic gonadotropin( hCG)

Human chorionic gonodotropin (hCG) dapat diukur dengan radio imunoesai

dan dideteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode

menstruasi terakhir (LMT = Last menstrual periode). Keberadaan hormon ini dalam

urine pada awal kehamilan merupakan dasar berbagai tes kehamilan di laboratorium

dan kadang-kadang dapat dideteksi di dalam urine 14 hari setelah konsepsi.

Spesimen urine yang pertama kali dikeluarkan di pagi hari( urine yang

didiamkan minimal selama 6 jam) mengandung kadar hCG yang kira-kira sama dengan

kadar hCG di dalam serum. Kadar hCG di dalam serum meningkat secara eksponensial

antara hari ke-21 dan ke-70 (dihitung hari pertama LMP). Sampel urine yang diambil

secara acak biasanya memiliki kadar yang lebih rendah. Kemampuan untuk mengenali

sub unit -hCG merupakan inovasi terbaru evolusi tes endokrin untuk mendeteksi

kehamilan. (Irene M. Bobak, et. Al, 2003 : 104-105)

2

Page 4: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN

Alat :

Pipet

Wadah penampung urin

Test pack

Bahan :

Sample urin dari 2 ibu hamil

Urin dari naracoba (praktikan)

B. CARA KERJA

Memilih 1 orang mahasiswa perempuan untuk dijadikan naracoba dari tiap kelompok.

Meminta naracoba untuk miksi dan menampung urinnya dalam wadah, ambil urin dengan

pipet.

Mengambil urin 2 ibu hamil yang telah disediakan dengan menggunakan 2 pipet lain yang

berbeda.

Meneteskan masing-masing 3 tetes urin kedalam 3 test pack yang berbeda, melakukannya

secara bersama-sama.

Mencatat hasilnya, bagi hasil positif (+) dihitung usia kehamilannya.

3

Page 5: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB IV

ANALISIS

A. HASIL

1. Urin naracoba = muncul 1 garis negatif (-)

2. Urin ibu hamil 1 = muncul 2 garis positif (+)

HPMT : 1 April 2012

Ovulasi : 15 April 2012

Umur kehamilan : 1 April 2012 s/d 30 April 2012 = 4 minggu 2 hari

1 Mei 2012 s/d 22 Mei 2012 = 3 minggu 1 hari

+

7 minggu 3 hari

Umur Janin : 15 April 2012 s/d 30 April 2012 = 2 minggu 2 hari

1 Mei 2012 s/d 22 Mei 2012 = 3 minggu 1 hari

+

5 minggu 3 hari

atau : umur kehamilan – 2 minggu

= 7 minggu 3 hari – 2 minggu = 5 minggu 3 hari

4

Page 6: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

3. Urin ibu hamil 2 = muncul 2 garis positif (+)

HPMT : 20 Oktober 2011

Ovulasi : 3 November 2011

Umur kehamilan : 20 Oktober 2011 s/d 31 Oktober 2011 = 1 minggu 4 hari

1 Nov 2011 s/d 30 Nov 2011 = 4 minggu 2 hari

1 Des 2011 s/d 31 Des 2011 = 4 minggu 3 hari

1 Januari 2012 s/d 31 Januari 2012 = 4 minggu 3 hari

1 Februari 2012 s/d 29 Februari 2012 = 4 minggu 1 hari

1 Maret 2012 s/d 31 Maret 2012 = 4 minggu 3 hari

1 April 2012 s/d 30 April 2012 = 4 minggu 2 hari

1 Mei 2012 s/d 22 Mei 2012 = 3 minggu 1 hari

+

30 minggu 5 hari

Umur Janin : 3 Nov 2011 s/d 30 Nov 2011 = 4 minggu

1 Des 2011 s/d 31 Des 2011 = 4 minggu 3 hari

1 Januari 2012 s/d 31 Januari 2012 = 4 minggu 3 hari

1 Februari 2012 s/d 29 Februari 2012 = 4 minggu 1 hari

1 Maret 2012 s/d 31 Maret 2012 = 4 minggu 3 hari

1 April 2012 s/d 30 April 2012 = 4 minggu 2 hari

1 Mei 2012 s/d 22 Mei 2012 = 3 minggu 1 hari

+

28 minggu 6

hari

atau : umur kehamilan – 2 minggu

= 30 minggu 5 hari – 2 minggu = 28 minggu 5 hari

28 minggu 6 hari

*HPMT = Hari Pertama Menstruasi Terakhir

5

Page 7: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

B. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini dilakukan tes kehamilan menggunakan test pack di mana urin

probandus dimasukkan kedalam tempat urin di test pack sebanyak 3 tetes (disesuaikan

dengan aturan tiap test pack).

Pada naracoba dari praktikan didapatkan gambaran 1 garis pada test pack. Satu garis

tersebut menyatakan hasil negatif (-) yang secara normal dan secara bahasa awam

menyatakan bahwa praktikan tidak hamil. Pada sample urin ibu hamil yang ke-1 dan ke-2

didapatkan gambaran 2 garis pada test pack yang menyatakan menyatakan hasil positif

(+) yang secara normal dan secara bahasa awam menyatakan bahwa kedua ibu tersebut

hamil.

Jika ditinjau dari segi keilmuan dan segi medis, metode test pack ini akan bereaksi

jika di dalam urin wanita hamil terdapat hormon hCG (human choroionic gonadotropin

hormon), dan tanda + pada uji ini adalah menunjukkan 2 garis. hCG adalah hormon yang

ada pada trimester pertama kehamilan. hCG diproduksi oleh syncytiotrophoblast (bagian

dari plasenta) dan berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadi involusi korpus luteum.

Hormon ini dapat dideteksi di darah 6 hari seteah konsepsi. hCG dalam urin digunakan

sebagai dasar pemeriksaan kehamilan dan dapat diukur 14 hari setelah konsepsi. kadar

hCG tinggi di minggu ke-8 sampai minggu ke-14 dan mencapai puncaknya pada minggu

ke-10, lalu kadarnya akan mengalami penurunan sampai ke tingkat yang rendah dan akan

terus dipertahankan dalam kadar yang rendah tersebut sampai pada waktunya melahirkan.

Oleh karena itu pada umur kehamilan selanjutnya, jika dilakukan pemeriksaan hCG maka

hormon ini bisa saja tidak ditemukan atau pun ditemukan dengan kadar yang sangat

rendah.

Selain pada saat-saat memuncaknya hCG karena kehamilan, yaitu antar

minggu ke-8 sampai dengan minggu ke-14 kehamilan, hCG juga bisa ditemukan tinggi

pada kasus hamil anggur (molahidatidosa) dan ditemukannya tumor pada alat reproduksi.

Selain itu, kehamilan kembar menyebabkan kadar hCG yang lebih tinggi daripada

kehamilan normal karena dibutuhkan lebih banyak lagi progesteron yang dihasilkan oleh

korpus luteum untuk mempertahankan kehamilan kembar.

6

Page 8: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

Penderita mola hidatidosa (MH) biasanya memiliki kadar -hCG yang lebih tinggi

dari normal dan penurunannya memang berangsur-angsur. Karena itu, setelah dilakukan

kuretase terhadap mola dalam rahim penting untuk dilakukan pemeriksaan -hCG serial,

yaitu dalam 48 jam pertama setelah dikuret, kemudian setiap 2 minggu, hingga kadarnya

mencapai angka normal. Jika kadarnya mencapai angka normal, masih perlu dilakukan

pemeriksaan setiap bulan selama satu tahun. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi

dini kemungkinan berkembangnya mola menjadi keganasan. Pada kebanyakan kasus,

mola tidak berkembang menjadi keganasan rahim, hanya sekitar 20% kasus yang dapat

berkembang menjadi ganas dan disebut sebagai koriokarsinoma. Mola dicurigai akan

berkembang menjadi keganasan jika kadar -hCG setelah beberapa kali pemeriksaan

tidak menurun, bahkan cenderung meningkat. Karena itulah, dokter anda mengharapkan

agar hasil pemeriksaan -hCG anda rendah  atau mendekati normal. Kejadian hamil

anggur (Mola hidatidosa) dapat terjadi berulang pada seorang wanita. Kemungkinan

terjadinya hamil anggur berulang dapat terjadi pada 1 dari 1000 wanita. Namun angka

kekambuhan ini akan meningkat menjadi lebih tinggi, yaitu sekitar 10-15%, jika

kehamilan berikutnya terjadi dalam interval kurang dari satu tahun setelah terjadinya

hamil anggur.

Pada tes kehamilan, terkhusus untuk wanita hami, hCG akan berinteraksi dengan

reseptor ChCG yang terkandung di dalam test pack sehingga akan dinyatakan dengan

gambaran 2 garis pada test pack. Garis pertama mengisyaratkan bahwa tes dilakukan

dengan benar, dapat pula disebut garis kontrol. Garis kontrol akan tampak jika test pack

cuku mendapat air seni untuk diuji. Garis kedua menunjukkan hasil tes, yang merupakan

bagian alat yang memiliki antibodi dengan hCG dan dapat berubah warna bila hormon ini

terdeteksi.

Namun kadar sensitivitas dan spesivisitas suatu alat berbeda-beda. Test pack yang

memiliki sensitivitas tinggi akan semakin mudah bereaksi dengan hCG hanya dengan

sedikit kandungan hCG di urin. Hal inilah yang dapat menjadi salah satu pemicu

didapatnya hasil positif palsu. Sedangkan test pack yang memiliki spesivisitas tinggi akan

semakin sulit bereaksi dengan hCG karena alat tersebut hanya akan bereaksi dengan hCG

dengan kadar yang sangat spesifik (misalnya : test pack hanya bereaksi pada kadar hCG

sebanyak 30 IU/L, jika kadar hCG kurang atau pun lebih dari 30 IU/L maka test pack

7

Page 9: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

tidak akan menyatakan hasil +). Hal inilah yang dapat menjadi salah satu pemicu

didapatnya hasil negatif palsu.

Hasil hCG positif palsu adalah hasil yang menyatakan + terdapat hCG tetapi ternyata

tidak didapati adanya kehamilan. Selain karena alat test pack yang terlalu sensitif hal ini

bisa juga disebabkan oleh kesalahan-kesalahan lain dalam teknis/ pemeriksaan/ alat,

penggunaan obat atau bahan kimia (penggunaan -hCG untuk terapi kesuburan dan diet),

obat diuretik dan antiparkinson, vitamin C dosis tinggi, ataupun penyakit keganasan yang

dapat meningkatkan produksi hCG.

Hasil hCG negatif palsu adalah hasil yang menyatakan - terdapat hCG tetapi ternyata

didapati adanya kehamilan. Selain karena alat test pack yang terlalu spesifik hal ini bisa

juga disebabkan oleh karena tes kehamilan yang dilakukan terlalu dini, saat hormon -

hCG masih rendah .

Pada ibu hamil ke-1, didapatkan data HPMT-nya (hari pertama menstrusi terakhir)

adalah tanggal 1 April 2012. Cara menghitung umur kehamilan adalah menjumlahkan

bulan dan hari yang dihitung dari HPMT sampai dengan hari pemeriksaan, yaitu pada

tanggal 22 Mei 2012, dengan begitu didapatkan umur kehamilan ibu ke-1 adalah 7

minggu 3 hari. Sedangkan ovulasi terjadi 14 hari sebelum menstuasi. Dengan begitu,

ovulasi pada ibu ke-1 jatuh pada tanggal 15 April 2012, yaitu 14 hari sebelum tangal 29

April 2012 (perkiraan menstruasi berikutnya, 28 hari setelah menstruasi terakhir). Dengan

diketahui ovulasi sang ibu ke-1 maka dapat ditentukan umur janin, yang dihitung dari

tanggal ovulasi sampai tanggal pemeriksaan, atau pun dapat dihitung dengan cara mudah

yaitu umur kehamilan dikurangi 2 minggu. Dengan begitu didapatkan umur janin adalah

5 minggu 3 hari.

Pada ibu hamil ke-2, didapatkan data HPMT-nya (hari pertama menstrusi terakhir)

adalah tanggal 20 Oktober 2011. Cara menghitung umur kehamilan adalah menjumlahkan

bulan dan hari yang dihitung dari HPMT sampai dengan hari pemeriksaan, yaitu pada

tanggal 22 Mei 2012, dengan begitu didapatkan umur kehamilan ibu ke-2 adalah 30

minggu 5 hari. Sedangkan ovulasi terjadi 14 hari sebelum menstuasi. Dengan begitu,

ovulasi pada ibu ke-2 jatuh pada tanggal 3 November 2011, yaitu 14 hari sebelum tangal

20 Oktober 2011 (perkiraan menstruasi berikutnya, 28 hari setelah menstruasi terakhir).

8

Page 10: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

Dengan diketahui ovulasi sang ibu ke-2 maka dapat ditentukan umur janin, yang dihitung

dari tanggal ovulasi sampai tanggal pemeriksaan, atau pun dapat dihitung dengan cara

mudah yaitu umur kehamilan dikurangi 2 minggu. Dengan begitu didapatkan umur janin

adalah 28 minggu 6 hari 28 minggu 5 hari.

HPL (Hari perkiraan lahir) pun dapat dihitung dengan menggunakan rumus Neagle

dengan cara mengetahui terlebih dahulu HPMT lalu menambahkan 7 pada hari HPMT

lalu mengurangi 3 pada bulan HPMT dan menyesuaikan tahunnya. Pada ibu hamil ke-1

yang memiliki HPMT 1 April 2012 maka HPL-nya adalah 8 Januari 2013, sedangkan

pada ibu hamil ke-2 yang memiliki HPMT 20 Oktober 2011 maka HPL-nya adalah 27

Juli 2012.

9

Page 11: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB V

KESIMPULAN

Pada naracoba praktikan tidak didapatkan adanya hCG yang menyatakan

naracoba tidak mengalami kehamilan, pada ibu hamil ke-1 didapatkan adanya hCG

yang menyatakan ibu ke-1 hamil dengan usia kehamilan 7 minggu 3 hari, usia janin

5 minggu 3 hari dan HPL tanggal 8 Januari 2013, pada ibu hamil ke-2 didapatkan

adanya hCG yang menyatakan ibu ke-1 hamil dengan usia kehamilan 30 minggu 5

hari, usia janin 28 minggu 5 hari dan HPL tanggal 27 Juli 2012.

10

Page 12: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M. 2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Cunningham, F. Gary. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.

Hall & Guyton. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana. Jakarta : EGC.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC.

11

Page 13: Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Tes Kehamilan

12