laporan tahunan 2015 annual report · • laporan tahunan 2015 annual report csr program ......

108
PT Arita Prima Indonesia Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Report 15 YEARS OF GROWTH TOGETHER WITH YOU Laporan Tahunan 2015 Annual Report PT Arita Prima Indonesia Tbk Kompleks Ruko Sunter Permai Jl. Danau Sunter Utara Blok C No. 9, Sunter, Jakarta Utara 14350 - Indonesia 15 years of Growth together with you

Upload: vunhu

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT Arita Prima Indonesia TbkLaporan Tahunan 2015 Annual Report

15 Y

EA

RS

OF

GR

OW

TH

TO

GE

TH

ER

WIT

H Y

OU

Lap

ora

n T

ahu

nan

20

15 A

nn

ual

Re

po

rt

PT Arita Prima Indonesia Tbk

Kompleks Ruko Sunter PermaiJl. Danau Sunter Utara Blok C No. 9,Sunter, Jakarta Utara 14350 - Indonesia 15 years of

Growthtogether with you

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

DAFTAR ISI Table of Contents

KILAS KINERJA 20152015 Highlights

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

2

4

6

VISI DAN MISI PERSEROANCorporate Vision and Mission

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

Profile Perusahaan

Company Profile

Sejarah Singkat Perseroan

Brief Overview of the Company

Struktur Organisasi

Organizational Structure

IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Highlight

Informasi Ikhtisar Keuangan Konsolidasi

Consolidated Financial Highlights

Informasi Saham 2015

2015 Share Information

9

11

12

14

17

20

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Analysis and Discussion

Prospek Usaha 2016

2016 Business Prospect

Strategi Usaha

Business Strategy

Aspek Pemasaran

Marketing Aspect

Sumber Daya Manusia

Human Resources

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Organ Pendukung Dewan Komisaris

Board of Commissioners Supporting Organs

Direksi

Board of Directors

Organ Pendukung Direksi

Board of Directors Supporting Organs

Manajemen Risiko

Risk Management

Etika dan Budaya Kerja

Work Ethics and Culture

Tanggung Jawab Sosial Perseroan

Corporate Social Responsibility

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Report

TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN 2015Management Accountability for the 2015

Annual Report and Financial Report

31

32

35

38

40

42

44

45

23

26

27

27

27

49

47

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Memasuki tahun ke-15 dalam

perjalanannya, PT Arita Prima

Indonesia Tbk (“Arita” atau “Perseroan”)

telah membuktikan eksistensinya

dalam industri perdagangan valve

di Indonesia. Dengan dukungan

dari Unimech Group Berhad, kerja

keras seluruh jajaran manajemen

dan karyawan, serta kepercayaan

para pemegang saham, Arita berhasil

melakukan terobosan demi terobosan

dalam mengembangkan bisnis.

Tidak hanya berhasil menjadi satu-

satunya perusahaan perdagangan

valve yang pertama kali mencatatkan

sahamnya di papan bursa pada

tahun 2013 lalu, Arita juga kini telah

menjangkau setidaknya 30 kota di

Indonesia dengan sistem layanan yang

lebih profesional dan kualitas produk

yang bermutu sebagai solusi terbaik

bagi pelanggan.

Kami yakin bahwa komitmen, inovasi,

dan usaha berkelanjutan dari segenap

pemangku kepentingan dapat

membawa Arita menjadi pelopor

industri yang menyediakan produk,

layanan, dan solusi terbaik untuk

menciptakan masa depan yang lebih

baik lagi bagi masyarakat.

Entering the 15th year of its journey, PT

Arita Prima Indonesia Tbk (“Arita” or the

“Company”) has proven its existence in

the valve trading industry in Indonesia.

With the support of Unimech Group

Berhad, the hard work of the entire

management and all employees, and

the trust of the shareholders, Arita

has successfully made breakthrough

after breakthrough in its business

development.

Not only successful in becoming

the first valve trading company to

list its stock in the stock exchange

in 2013, Arita has also reached at

least 30 Indonesian cities with more

professional service system and

products with higher quality as the best

solution for the customers.

We believe that the commitment,

innovation, and continuous efforts of

all stakeholders will bring Arita to be

an industry pioneer that provides the

best products, services, and solution

to create a better future for the

community.

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Arita School

Arita membuka program

Arita School sebagai wadah

pengembangan diri

para karyawan.

Arita launched the Arita School

program as a medium

for self-development

for the employees.

Indowater Exhibition

Arita berpartisipasi dalam

Indowater Exhibition di Jakarta

Convention Center yang

diikuti oleh 500 exhibitor

dari 30 negara.

Arita participated in the

Indowater Exhibition in Jakarta

Convention Center participated

by 500 exhibitors

from 30 countries.

RUPS & Public Expose Tahunan

Arita menyelenggarakan

RUPS & Public Expose

Tahunan di Hotel Harris,

Kelapa Gading, Jakarta.

Arita held its Annual GMS &

Public Expose at Harris Hotel,

Kelapa Gading, Jakarta.

JANUARY 2015

MAY 2015

JUNE 2015

2

IKHTISAR 20152015 Highlights

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

CSR Program

Arita mengadakan CSR

bersama anak yatim dari

Yayasan Nurul Qulub

yang berlangsung di area

perkantoran Arita.

Arita held a CSR with

orphans from The Nurul

Qulub Foundation at

Arita’s office area.

Coorporate AnnualMeeting

Arita mengadakan Annual

Corporate Meeting di Hotel

Seruni, Cisarua Bogor

yang dihadiri oleh seluruh

manajemen Arita.

Arita held an Annual Corporate

Meeting at Seruni Hotel,

Cisarua Bogor, attended by the

entire management of Arita.

Penjajakan Kontrak Bersama

Perwakilan Arita mengunjungi

Cina dalam rangka penjajakan

kontrak kerjasama dalam

bidang marketing dan technical

support dengan perusahaan

pompa di Cina yaitu

Dayuan Pump.

Arita representatives visited

China for the assessment

of cooperation contract in

marketing and technical

support with a pump company

in China, Dayuan Pump.

K-Palm Oil Expo 2015

Arita berpartisipasi dalam

K-Palm Oil Expo 2015 yang

diselenggarakan di Kalimantan

yang merupakan pusat sawit

terbesar di Indonesia.

Arita participated in the

K-Palm Oil Expo 2015 held

in Kalimantan, which is the

biggest palm oil center

in Indonesia.

JULY 2015

NOVEMBER 2015

DECEMBER 2015

AGUSTUS 2015

3

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

DATO’ LIM CHEAH CHOOIKomisaris UtamaPresident Commissioner

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

yang Terhormat,

Mewakili segenap jajaran Komisaris Perseroan, saya

persembahkan Laporan Tahunan 2015 ini sebagai wujud

tanggung jawab Perseroan terhadap para pemangku

kepentingan yang telah dengan setia memberikan

kontribusi dalam pertumbuhan Arita hingga memasuki usia

yang ke 15 tahun.

Tahun 2015 dipenuhi berbagai tantangan ekonomi dan

politik, baik di dalam negeri maupun secara global. Kondisi

ekonomi makro di dunia masih terus bergejolak seiring

dengan penurunan ekonomi Amerika Serikat, Eropa,

dan Cina. Hal ini tentunya mempengaruhi sektor-sektor

ekonomi dalam negeri yang diperburuk oleh ketidakstabilan

nilai tukar rupiah yang sempat jatuh ke angka Rp14.050

terhadap Dolar AS.

Di tengah berbagai tantangan ini, Dewan Komisaris menilai

bahwa kinerja Direksi dan Perseroan secara keseluruhan

sudah cukup baik. Perseroan berhasil mencatatkan laba

bruto sebesar Rp121.610.839.949, meskipun sedikit

menurun sebesar 1,2% dari tahun 2014. Dengan berbagai

Esteemed Shareholders and Stakeholders,

On behalf of the entire Board of Commissioners of the

Company, I present the 2015 Annual Report as a form of

the Company’s accountability to the stakeholders, who

have been loyal in contributing to the growth of Arita until

its 15th year.

The year 2015 is full of various economic and political

challenges, both domestically and globally. The global

macro economic condition continues to fluctuate as the

United States’, Europe’s, and China’s economy continues to

decline. This certainly affects domestic economic sectors,

exacerbated by the instability of the rupiah exchange value

that dropped to IDR14,050 per US Dollar.

In the midst of these challenges, the Board of Commissioners

view that the overall performance of the Board of Directors

and the Company is relatively satisfactory. The Company

has recorded a net profit of IDR121,610,839,949, despite

a slight decline by 1.2% from 2014. Amidst the various

4

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

DATO’ LIM CHEAH CHOOIKomisaris Utama

President Commissioner

Jakarta, Maret 2016Jakarta, March, 2016

permasalahan ekonomi dan industri yang dihadapi

Perseroan, keberhasilan pertumbuhan ini merupakan

hasil dari kerja keras seluruh jajaran Arita untuk terus

mengembangkan Perseroan melalui berbagai upaya

efisiensi dan pengembangan.

Secara eksternal, Arita telah melakukan ekspansi usaha

melalui diversifikasi produk dan pemasaran. Secara internal,

upaya-upaya efisiensi terus dilakukan melalui peningkatan

kualitas, pemeliharaan hubungan dengan pelanggan, dan

peningkatan kompetensi karyawan secara terus menerus.

Seluruh jajaran Arita terus berkomitmen untuk melaksanakan

usaha sebaik-baiknya berdasarkan prinsip tata kelola yang

baik. Hal ini dilakukan melalui pelaksanaan fungsi Dewan

Komisaris sebagai pengawas, Direksi sebagai pelaksana,

sistem pengambilan keputusan yang efektif, dan kendali

operasional untuk memastikan pelaksanaan usaha yang

sehat dan berkelanjutan. Dewan Komisaris menilai bahwa

tata kelola Perseroan telah dilaksanakan dengan baik

sepanjang tahun 2015 oleh semua pihak terkait, termasuk

komite-komite dengan fungsi tata kelola yang ada.

Kondisi ekonomi di tahun 2016 diharapkan akan meningkat

secara global dan nasional. Rupiah yang telah mulai

stabil di akhir tahun 2015 diprediksi akan meningkat di

tahun mendatang. Berbagai stimulus investasi yang telah

dicanangkan oleh pemerintah yang baru juga diharapkan

akan membantu pertumbuhan usaha Arita di tahun

mendatang.

Dewan Komisaris mengapresiasi kinerja segenap Direksi

dan karyawan Arita atas semua kerja keras dan kontribusinya

bagi pertumbuhan Perseroan di tahun 2015. Kami juga

ingin mengucapkan terima kasih kepada Para Pemegang

Saham dan Pemangku Kepentingan atas dukungannya

bagi kemajuan Perseroan. Kami yakin dengan peningkatan

inovasi dan strategi usaha terus menerus, serta komitmen

semua pihak, maka Perseroan akan semakin berkembang

lebih baik bagi kesejahteraan kita semua dan masyarakat

sekitar. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati langkah

kita selalu.

economic and industry challenges faced by the Company,

the successful growth is the result of the hard work of all

Arita staffs to continue to develop the Company through

various efficiency and development efforts.

Externally, Arita has carried out business expansion through

product diversification and marketing. Internally, efficiency

efforts are continued to be made through continuous

quality improvement, customer relationship building, and

employee competency development.

The entire staff of Arita is committed to carrying out business

excellently based on the principles of good corporate

governance. This is done through the implementation of the

function of the Board of Commissioners as the supervisor,

the Board of Directors as the implementer, effective

decision making system, and operational control to ensure

the healthy and sustainable business implementation.

The Board of Commissioners views that the Company’s

governance has been implemented well throughout 2015

by all relevant parties, including the available committees

carrying out the governance function.

The economic condition in 2016 is expected to improve

globally and nationally. Rupiah was growing in stability by

the end of 2015 and is predicted to improve in the coming

year. Various investment stimulus planned by the new

government are also expected to support the business

growth of Arita in the coming year.

The Board of Commissioners appreciates the performance

of the entire Board of Directors and staffs of Arita for their

hard work and contribution to the Company’s growth

in 2015. We also wish to express our gratitude to the

Shareholders and the Stakeholders for their support for the

Company’s improvement. We believe that the continuous

improvement of innovation and business strategy, as

well as the commitment of all parties will help develop

the Company for the better for the our prosperity and

the welfare of the surrounding community. May the God

Almighty bless us in every step we take.

5

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

LOW YEW LEANDirektur UtamaPresident Director

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan

yang Terhormat,

Memasuki usianya yang ke 15, tantangan demi tantangan

dihadapi oleh Arita sepanjang tahun 2015 ini. Iklim ekonomi

dunia yang masih belum stabil mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi nasional yang ditutup di tingkat 2,4%. Selain itu

penurunan harga berbagai komoditas khususnya di industri

pertambangan juga menjadi tantangan tersendiri.

Di samping itu, pemerintahan Indonesia yang baru

memasuki tahap awal sehingga banyak program kerja yang

masih dalam tahap perencaaan dan belum menunjukkan

dampaknya. Berbagai faktor ini membuat tahun 2015 tahun

yang penuh tantangan, khususnya bagi Perseroan.

Sebagai akibatnya, kinerja keuangan Perseroan di tahun

2015 mengalami sedikit penurunan. Pendapatan bersih

Perseroan tercatat di angka Rp202.115.388.442, menurun

sebesar 21% dari tahun 2014.

Perseroan juga telah melaksanakan berbagai langkah-

langkah pengembangan usaha untuk menjawab

tantangan-tantangan ekonomi dan industri yang dihadapi.

Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Entering its 15th year, challenges after challenges have

been faced by Arita throughout 2015. The global economic

climate is yet to stabilize, affecting the national economic

growth, which was closed at 2.4%. In addition, the price

decline of various commodities, especially in the mining

industry, poses its own challenge.

Moreover, the new Indonesian government has just entered

its initial stage so that many of their work programs are still

in the planning stage and have not shown any result. These

factors made the 2015 full of challenges, especially for the

Company.

As a result, the Company’s financial performance in 2015 is

experiencing a slight decline. The Company’s net revenue

is recorded at IDR202,115,388,442, declining by 21%

from 2014.

The Company has also taken many business development

steps in response to economic and industry challenges

faced. In 2015, Arita has carried out business expansion

6

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

LOW YEW LEANDirektur Utama

President Director

Jakarta, Maret 2016Jakarta, March, 2016

Di tahun 2015, Arita telah melakukan ekspansi usaha melalui

diversifikasi produk, pembangunan pabrik manufaktur,

dan efisiensi operasi. Sementara itu, berbagai upaya

peningkatan kualitas dan efektivitas Perseroan juga terus

dilakukan melalui peningkatan aktivitas pemasaran dan

pengembangan strategi penjualan, pemeliharaan kualitas

produk, pemeliharaan hubungan dengan pelanggan

dan pemasok, serta peningkatan kompetensi SDM

berkelanjutan.

Berbagai hal ini telah berhasil dilakukan sehingga Arita

dapat melalui tahun 2015 dengan baik, meskipun ada

beberapa penurunan. Akan tetapi, semua langkah-langkah

pengembangan dan efisiensi kinerja terus dilakukan agar

Perseroan dapat terus bertumbuh di tengah berbagai

tantangan yang ada.

Menyongsong tahun 2016, ada banyak potensi peningkatan

dan perkembangan bagi Perseroan. Iklim ekonomi dunia

dan Indonesia diprediksi akan membaik ke tingkat 5-6%.

Sementara itu, berbagai program stimulus yang telah

dicanangkan oleh Pemerintah akan mulai diterapkan. Pasar

Indonesia juga akan terus berkembang, terutama dengan

pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun 2016.

Semua hal ini merupakan kesempatan yang tidak boleh

dilewati oleh Perseroan dalam proses pertumbuhan

usahanya. Tentunya ada banyak juga tantangan yang harus

dicermati oleh Perseroan. Dengan kerja keras seluruh jajaran

Perseroan dan dukungan semua pemangku kepentingan,

kami yakin bahwa Arita akan dapat melewatinya dengan

baik.

Dengan ini Direksi ingin menyampaikan terima kasih

kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan Arita

untuk dedikasi dan kerja keras mereka selama tahun 2015.

Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami kepada para

Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Perusahaan atas

dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama

ini. Kami percaya bahwa dengan dukungan dan kerja

keras mereka, Perseroan akan terus bertumbuh sebagai

perusahaan valve terdepan di tahun-tahun mendatang.

through product diversification, manufacturing factory

construction, and operation efficiency. Meanwhile, various

quality and effectiveness improvement efforts of the

Company also continue to be done through the increase

of marketing activities and sales strategy development,

product quality maintenance, relationship building with

customers and suppliers, as well as sustainable human

resources competency improvement.

These activities have been carried out so that Arita can

close 2015 well, despite a slight decline. However, all

development and performance efficiency improvement

efforts continue to be carried out so that the Company can

grow amidst the challenges.

Approaching the year 2016, there are a lot of potential

for improvement and development for the Company.

The global and Indonesian economic climate is predicted

to improve to 5-6%. Meanwhile, various stimulus

programs planned by the Government have began to be

implemented. The Indonesian market will also continue to

expand, especially with the implementation of the ASEAN

Economic Community in 2016.

All of these are opportunities that must be leveraged by the

Company in the process of its business growth. Obviously,

there are also many challenges to be considered by the

Company. With the hard work of the entire Company and

the support of all stakeholders, we believe that Arita will be

able to overcome them.

The Board of Directors hereby wishes to express its

gratitude the entire management and all employees of Arita

for their dedication and hard work throughout 2015. We

also wish to express our appreciation to the Shareholders

and the Board of Commissioners of the Company for the

support and trust given. We believe that with their support

and hard work, the Company will continue to grow as the

leading valve company in the coming years.

7

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

VISI DAN MISIVision and Mission

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

VISI DAN MISI PERSEROANCorporate Vision and Mission

Visi

Menjadi pelopor industri yang menyediakan produk, layanan, dan, solusi terbaik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.

Vision

To be a pioneer in the industry, providing the best products, services and solutions to create a better future for the society.

Misi

• Berkomitmen membangun hubungan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan antara pemilik saham dan pemangku kepentingan.

• Menyediakan produk kualitas terbaik dengan merek yang terpercaya, layanan kelas atas, dan solusi inovatif untuk pelanggan.

• Menyediakan produk kualitas terbaik dengan merek yang terpercaya, layanan kelas atas, dan solusi inovatif untuk pelanggan.

Mission

• Committed to build long-term mutually beneficial relationships between the shareholders and stakeholders.

• To provide highest quality products under trusted brands, first-class services, and innovative solutions to the customers.

• To be a highly productive and effective organization that is able to continuously adapt to the dynamic environment.

9

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

IDENTITAS PERUSAHAANCOMPANY IDENTITY

Identitas Perusahaan / Corporate Identity PT Arita Prima Indonesia Tbk

Berkedudukan di Jakarta /Headquartered in Jakarta

Alamat / Address Komplek Rukan Sunter Permai Blok C No. 9 Jalan Danau Sunter UtaraJakarta 14350 - Indonesia Telepon : (021) 651-9188 Faksimili : (021) 651-6107 http://www.arita.co.id

Pembentukan Usaha / Company Establishment 05 Oktober 2000 / 05 October 2000

Modal Dasar / Authorized Capital Rp180,000,000,000.-

Modal Ditempatkan / Disetor / Paid-Up Capital Rp107,576,000,000.-

Bidang Usaha / Business Line Perdagangan dan Industri / Trade and Industry

Cabang dan Kantor Penjualan /Branch and Sales Offices

30 Cabang dan Kantor Penjualan / 30 Branch and Sales Offices

10 Divisi Penjualan / 10 Sales Divisions

Anak Usaha / Subsidiary PT Arita Prima Kalbar

11

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

SEJARAH SINGKAT PERSEROANBrief Overview of the Company

SEJARAH SINGKAT PERSEROAN

PT Arita Prima Indonesia Tbk (“Perseroan”) didirikan di

Jakarta pada tanggal 5 Oktober 2000 berdasarkan Akta

No. -1-, tanggal 5 Oktober 2000 yang dibuat di hadapan

Notaris Triphosa Lily Ekadewi, S.H., Notaris di Jakarta dalam

rangka Penanaman Modal Asing dengan Surat Persetujuan

Penanaman Modal Asing No. 882/I/PMA/2000 tanggal 3

Oktober 2000.

Pada tahun 2013, komposisi pemegang saham Perseroan

berubah secara signifikan dengan masuknya PT Arita Global

sebagai pemegang saham pengendali yang menguasai

Perseroan sebanyak 77,78% melalui perubahan akta AD/ART

No. 484, tanggal 21 Februari 2013 yang dibuat dihadapan

Rudy Siswanto, S.H., Notaris di Jakarta.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir kali diubah sebagaimana

tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.

05 tanggal 06 Februari 2015, dibuat di hadapan Rudy

Siswanto, S.H., notaris di Jakarta Utara sehubungan

dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan

sebagai penyesuaian dengan Peraturan OJK No. 32/

POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan

Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan

No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris

Emiten atau Perusahaan Publik. Anggaran Dasar tersebut

telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0013962 tanggal

05 Maret 2015.

Pada tanggal 17 Oktober 2013 Perseroan memperoleh

pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar

Modal atas nama Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-307/D.04/2013.

Terhitung sejak tanggal 29 Oktober 2013, Perseroan efektif

mencatatkan keseluruhan sahamnya yaitu 1.075.000.000

saham di Bursa Efek Jakarta dimana sejumlah 275.000.000

atau sebesar 25,6% saham yang berasal dari saham baru

yang dikeluarkan dari portepel dan sejumlah 800.000.000

atau sebesar 74,4% saham yang merupakan saham lama

yang telah disetor sebelum Penawaran Umum Perdana.

BRIEF OVERVIEW OF THE COMPANY

PT Arita Prima Indonesia Tbk (the “Company”) was

established in Jakarta on October, 2000 under Deed No.

-1-, dated October 5, 2000 made before Notary Triphosa

Lily Ekadewi, S.H., Notary in Jakarta for Foreign Capital

Investment under Foreign Capital Investment Approval

Letter No. 882/I/PMA/2000 dated October 3, 2000.

In 2013, the shareholders composition of the Company had

a significant change with the inclusion of PT Arita Global

as a controlling shareholder with a share of 77.78% under

the amendment to the Deed of Association No. 484, dated

February 21, 2013 made before Rudy Siswanto, S.H., Notary

in Jakarta.

The Company’s Articles of Association was last amended

in the Deed of Meeting Resolution Statement No. 05 dated

February 06, 2015, made before Rudy Siswanto, S.H.,

notary in North Jakarta in relation to the amendment to

the Company’s Articles of Association as adjustment to the

Regulation of OJK No. 32/POJK.04/2014 on the Plan and

Organization of the General Meeting of Shareholders of

Listed Companies and No. 33/POJK.04/2014 on the Board

of Directors and the Board of Commissioners of Listed or

Public Companies. The Articles of Association has obtained

the approval of the Indonesian Minister of Law and Human

Rights No. AHU-AH.01.03-0013962 dated March 05, 2015.

On October 17, 2013, the Company obtained the effective

statement of the Chairman of the Capital Market Monitoring

Executive on behalf of the Board of Commissioners of the

Financial Services Authority (OJK) under the Decision Letter

No. S-307/D.04/2013.

As of October 29, 2013, the Company effectively listed

its stocks, in the amount of 1,075,000,000 shares in the

Jakarta Stock Exchange, 275,000,000 or 25.6% of which

are new shares issued from treasury and 800,000,000 or

74.4% of which are old shares issued prior to the Initial

Public Offering.

12

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Sampai dengan akhir tahun 2015 Perseroan memiliki 1

(satu) Anak Perseroan, yaitu PT Arita Prima Kalbar (dengan

kepemilikan sebesar 99%), yang bergerak di bidang

perdagangan valve, fitting, instrumen dan produk terkait

lainnya beralamat di Jl. Arteri Supadio RT01 RW013 Desa

Parit Baru Kubu Raya, Kalimantan Barat.

PRODUK DAN JASA

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan

Perseroan adalah melaksanakan usaha dalam bidang

industri dan perdagangan. Perseroan memulai kegiatan

operasional komersil pada tahun 2000 dengan kegiatan

usaha perdagangan ekspor dan impor barang-barang logam

dengan merek Arita (Malaysia), Ari-Armaturen (Jerman),

RK Marine (Tiongkok), dan KVC (Jepang) yang mencakup

valve, fitting, produk Schneider, dan AS Schneider.

LEMBAGA PENUNJANG USAHA

Until the end of 2015, the Company has 1 (one) Subsidiary,

PT Arita Prima Kalbar (under an ownership of 99%), carrying

out business in valve, fitting, instrument, and other relevant

products trading, domiciled in Jl. Arteri Supadio RT01

RW013 Desa Parit Baru Kubu Raya, West Kalimantan.

PRODUCTS AND SERVICES

Under Article 3 of the Articles of Association, the

Company’s objective is to carry out business in the field of

manufacturing and trading. The Company commenced its

commercial operation in 2000 with the business activity of

export and import trading of metal goods under the Arita

(Malaysia), Ari-Armaturen (German), RK Marine (China), and

KVC (Japan) brands, which include valve, fitting, Schneider

product, and AS Schneider.

BUSSINESS SUPPORT INSTITUTIONS

JasaServices

NamaName

AlamatAddress

Biro Administrasi EfekCustodian

PT Datindo EntrycomPuri Datindo - Wisma Sudirman

Jl. Jendral Sudirman Kav. 34

Akuntan PublikPublic Accountant

KAP S. Mannan, Ardiansyahdan Rekan.

Alamanda Tower Lt. 2-GJl. T.B Simatupang Kav. 23-24

Cilandak Barat, Jakarta Selatan.

NotarisNotary

Notaris Rudy Siswanto, S.H. Ruko Kelapa Cengkir Raya

Jl. Gading Elok Timur I Blok BK-1 No. 23 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

13

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure

RUPSGMS

DEWANKOMISARIS

Board of Commissioners

CORPORATESECRETARY

FINANCE

ACCOUNTING FINANCE

14

DIREKTURUTAMA

President Director

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

BISNISBusiness

CABANGBranch

KADIVDiv. Head

REGIONALMANAGER

IT

HRD

LEGAL

PPIC

GA

PURCHASING

INTERNAL AUDIT

15

KOMITE AUDIT

Audit Committee

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Highlight

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

KINERJA PERSEROAN 20152015 Company Perfomance

2015 2014 2013

Laporan Laba Rugi

Komprehensif Konsolidasian

Consolidated Statements

of Comprehensive Income

Pendapatan Bersih 202,115,388,442 256,881,565,791 184,161,222,868 Net Revenues

Beban Pokok Pendapatan 80,504,548,493 133,681,942,114 85,435,866,938 Cost of Sales

Laba Kotor 121,610,839,949 123,199,623,677 98,725,355,930 Gross Profit

Bagian Laba (Rugi) Bersih

Tahun Berjalan (Induk)16,535,359,422 30,080,923,082 24,204,658,864

Net Income (Loss)

for the Year

(Parent Company)

Bagian Laba (Rugi) Bersih

Tahun Berjalan (Anak) (3,966,649) (2,560,122) (4,786,797)

Net Income (Loss)

for the Year (Subsidiary)

Jumlah Laba (Rugi)

Komprehensif Tahun Berjalan16,531,392,774 30,078,362,961 24,199,872,067

Total Comprehensive Income

(Loss) for the Year

Ebitda 57,604,634,275 62,140,262,649 56,804,704,541 Ebitda

Laba (Rugi) Bersih

per Saham Dasar 15 30 29 Earning (Loss) Per Share

Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian

Consolidated Statements

of Financial Position

Kas dan Setara Kas 37,776,487,891 77,161,440,666 45,446,121,513 Cash & Cash Equivalent

Piutang Bersih 59,565,901,580 77,925,322,395 43,396,003,121 Net Accounts Receivables

Persediaan 159,792,913,619 128,912,575,300 119,772,921,592 Inventories

Jumlah Aset Lancar 257,135,303,090 283,999,338,361 208,615,046,226 Total Current Asset

Jumlah Aset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,724 87,456,831,212 Total Fixed Asset

JUMLAH ASET 421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438 TOTAL ASSET

Jumlah Utang Jangka Pendek 177,093,362,706 206,129,979,036 91,804,172,056 Current Liabilities

Jumlah Utang Jangka Panjang 24,168,630,111 23,435,788,145 23,968,691,809 Non Current Liabilities

Jumlah Ekuitas 220,610,754,297 210,322,630,906 180,299,013,573 Total Equity

JUMLAH UTANG DAN EKUITAS

421,872,747,114 439.888.398.086 296,071,877,438 TOTAL PAYABLESAND EQUITY

INFORMASI IKHTISAR KEUANGAN KONSOLIDASICONSOLIDATED FINANCIAL REPORT SUMMARY

17

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

0 0

0 0

10

10 100

20

20 200

30

30 300

40

40 400

50

50 500

50

100

150

200

250

300

180,299

29,00 296,071

24,199

210,323≠

30,00

439,888

30,078

220,610

15,00

421,872

16,531

2013

2013 2013

20132014

2014 2014

20142015

2015 2015

2015

Laba per Saham Earning per Share

Jumlah EkuitasTotal Equity

Jumlah AsetTotal Assets

Dalam miliar RupiahIn billion IDR

Laba BersihNet Income

19

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

INFORMASI SAHAM 2015

Hingga 2015, Modal Dasar Perseroan berupa 1.800.000.000

saham telah dikeluarkan sejumlah 1.075.760.000 saham

dan sisanya sebanyak 724.240.000 saham masih dalam

portepel.

Sesuai dengan propektus Perseroan yang telah diterbitkan

sebelumnya, Perseroan akan menerbitkan saham baru

dalam bentuk MESOP (Management and Employee Stock

Option Program). MESOP tahap I sebesar 43 juta lembar

saham telah didistribusikan di tahun 2014, dan MESOP

tahap II sebesar 64,5 juta lembar saham telah didistribusikan

mulai tahun 2015.

2015 SHARE INFORMATION

Until 2015, the Company’s Authorized Capital in the amount

of 1,800,000,000 shares has been issued in the amount

of 1,075,760,000 shares and the remaining 742,240,000

shares are still in the portfolio.

Pursuant to the prospectus of the Company that has been

issued previously, the Company will issue new shares in the

form of MESOP (Management and Employee Stock Option

Program). Stage I of MESOP in the amount of 43 million

shares were distributed in 2014, and stage II of MESOP

in the amount of 64.5 million shares has been issued

as of 2015.

Informasi Pemegang SahamShareholder Information

PT Arita Global

58%

23%

14%

6%

Arita EngineeringSdn. Bhd

Masyarakat /Public

Low Yew Lean

20

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Pemegang Saham

Shareholder

Jumlah Saham

Number of Shares

Jumlah Nominal

Nominal Amount

Persentase

Percentage

PT Arita Global 622,214,760 62,221,476,000 58%

Arita Engineering Sdn. Bhd 151,125,260 15,112,526,000 14%

Low Yew Lean 60,146,480 6,146,480,000 6%

Masyarakat / Public 243,273,520 22,422,753,520 23%

Total Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Total Issued and Paid Up Capital1,075,760,000 107,576,000,000 100%

Total saham masih dalam Portepel

Total shares in Portfolio724,240,000 72,424,000,000

Periode

Period

Harga Saham

Stock PriceVolume

Perdagangan

Volume

of Trade

Jumlah Saham

yang Beredar

Issued Stock

Kapitalisasi Pasar

Market

CapitalizationTertinggi

Highest

Terendah

Lowest

Penutupan

Closing

Januari 2015

January 2015430 420 430 30,000 1,075,000,000 462,250,000,000

Februari 2015

February 2015430 380 380 240,800 1,075,000,000 408,500,000,000

Maret 2015

March 2015430 315 380 2,690,900 1,075,000,000 408,500,000,000

April 2015

April 2015395 300 300 556,200 1,075,000,000 322,500,000,000

Mei 2015

May 2015305 300 305 138,900 1,075,760,000 328,106,000,000

Juni 2015

June 2015305 300 300 25,500 1,075,760,000 322,728,000,000

Juli 2015

July 2015300 300 300 400 1,075,760,000 322,728,000,000

Agustus 2015

August 2015300 300 300 200 1,075,760,000 322,728,000,000

September 2015

September 2015270 270 270 10,000 1,075,760,000 290,455,200,000

Oktober 2015

October 2015280 187 222 73,700 1,075,760,000 238,818,720,000

November 2015

November 2015222 222 222 26,500 1,075,760,000 238,818,720,000

Desember 2015

December 20150 0 222 0 1,075,760,000 238,818,720,000

Informasi Perdagangan Saham 20152015 Share Trading Information

21

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Discussion

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Analysis and Discussion

TINJAUAN KEUANGAN DAN HASIL USAHA

Laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Ardiansyah & Rekan

dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan

keuangan Perseroan merupakan laporan konsolidasi

keuangan Perseroan dengan entitas anak, yaitu PT Arita

Prima Kalbar dengan kepemilikan saham 99%.

Laba Rugi

Pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang

berakhir tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat

pendapatan bersih sebesar Rp202.115.388.442, menurun

sebesar Rp54.766.177.349 atau 21% dibandingkan tahun

2014 sebesar Rp256.881.565.791. Penurunan laba tersebut

terutama disebabkan adanya krisis ekonomi global yang

berdampak pada perekonomian Indonesia yang tentunya

mempengaruhi kinerja Perseroan.

Karena penurunan laba bersih tersebut, laba bruto Perseroan

di tahun 2015 tercatat sebesar Rp121.610.839.949,

menurun sebesar Rp1.588.783.728 atau 1,2% dibandingkan

tahun 2014 sebesar Rp123.199.623.677. Selain itu, laba yang

dapat diatribusikan kepada Pemilik Perseroan di tahun 2015

adalah sebesar Rp16.535.359.422, juga menurun dari tahun

2014 sebesar Rp13.545.563.660 yang disebabkan oleh

turunnya pendapatan bersih Perseroan.

Berikut ikhtisar Laba Rugi Perseroan di tahun 2014:

FINANCIAL REVIEW AND OPERATIONAL OUTPUT

The Company’s consolidated financial report for the

financial year ending on December 31, 2015 is audited

by the Public Accounting Firm, S. Mannan, Ardiansyah &

Partners with the opinion of Reasonable without Exception.

The Company’s financial report is a consolidated financial

report of the Company and its subsidiary, PT Arita Prima

Kalbar under 99% share ownership.

Profit and Loss

In the Consolidated Financial Report of the Company

that ends on December 31, 2015, the Company recorded

a net profit of IDR202,115,388,442, decreasing by

IDR54,766,177,348 or 21% from IDR256,881,565,791 in

2014. The decreasing profit is mainly the result of the global

economic crisis, which affected Indonesian economy and

in turn, affected the Company’s performance.

Due to such decrease in the net profit, the gross

profit of the Company in 2015 is recorded at

IDR121,610,839,949, decreasing by IDR1,588,783,728 or

1.2% from IDR123,199,623,677 in 2014. In addition, the

profit attributed to the Company Owner in 2015 is in the

amount of IDR16,535,359,422, also decreasing from 2014

at IDR13,545,563,660 due to the decreasing net revenue of

the Company.

Below is the summary of the Company’s 2014 Profit and Loss:

Laporan Laba Rugi

Komprehensif Konsolidasian2015 2014 2013

Consolidated Statements of

Comprehensive Income

Pendapatan Bersih 202,115,388,442 256,881,565,791 184,161,222,868 Net Revenues

Beban Pokok Pendapatan 80,504,548,493 133,681,942,114 85,435,866,938 Cost of Sales

Laba Kotor 121,610,839,949 123,199,623,677 98,725,355,930 Gross Profit

Bagian Laba (Rugi) Bersih

Tahun Berjalan (Induk) 16,535,359,422 30,080,923,082 24,204,658,864

Net Income (Loss)

for the Year Subsidiary

Bagian Laba (Rugi) Bersih

Tahun berjalan (Anak) (3,966,649) (2,560,122) 4,786,797

Net Income (Loss) for the

Year (Parent Company)

23

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Jumlah Laba (Rugi)

Komprehensif Tahun Berjalan16,531,392,774 30,078,362,961 24,199,872,067

Total Comprehensif Income

(Loss)

Ebitda 57,604,634,275 62,140,262,649 56,804,704,541 Ebitda

Laba (Rugi) Bersih

per Saham Dasar 15 30 29 Earning Per Share (EPS)

Posisi Keuangan

Per 31 Desember 2015, total aset Perseroan menurun

sebesar Rp18.015.650.973 atau 4% ke tingkat

Rp421.872.747.114 dibandingkan tahun 2014 dengan total

aset sebesar Rp439.888.398.087. Penurunan ini disebabkan

adanya penurunan aset lancar sebesar 9%.

Sementara itu, total kewajiban Perseroan di tahun 2015

tercatat sebesar Rp201.261.992.817, menurun 12%

dibandingkan tahun 2014 karena sebagian fasilitas utang

bank jangka pendek Perseroan diangsur.

Jumlah ekuitas Perseroan tercatat sebesar

Rp220.610.754.297, meningkat 5% dibandingkan tahun

2014 sejalan dengan kenaikan laba usaha pada tahun 2015.

Sedangkan liabilitas jangka pendek Perseroan menurun

sebesar 43% dibandingkan tahun 2014, disebabkan karena

pelunasan sebagian utang bank jangka pendek. Peningkatan

liabilitas jangka panjang sebesar 5% dibandingkan tahun

2014 disebabkan karena kenaikan liabilitas imbalan kerja.

Berikut ikhtisar Posisi Keuangan Perseroan di tahun 2014:

Financial Position

As of December 31, 2015, the total assets of the Company

declined by IDR18,015,650,973 or 4% to IDR421,872,747,114

from a total assets of IDR439,888,398,087 in 2014. The

decline is due to the decline in current asset by 9%.

Meanwhile, the total liabilities of the Company in 2015 is

recorded at IDR201,261,992,817, declining by 12% from

2014 since a part of the Company’s short-term bank loan is

paid in installment.

The total equities of the Company is recorded at

IDR220,610,754,297, increasing by 5% from 2014, in line

with the increase of operating profit in 2015. Meanwhile,

the short-term liabilities of the Company declined by 43%

from 2014 due to the settlement of a part of the short-term

bank loan. The increase of long-term liability by 5% from

2014 is due to the increase of work remuneration liability.

Below is a summary of the Company’s Financial Position for 2014:

Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian2015 2014 2013

Consolidated Statements

of Financial Position

Kas dan Setara Kas 37,776,487,891 77,161,440,666 45,446,121,513 Cash & Cash Equivalents

Piutang Bersih 59,565,901,580 77,925,322,395 43,396,003,121 Net Receivables

Persediaan 159,792,913,619 128,912,575,300 119,772,921,592 Inventories

Jumlah Aset Lancar 257,135,303,090 283,999,338,361 208,615,046,226 Total Current Asset

Jumlah Asset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,724 87,456,831,212 Total Non Current Asset

JUMLAH ASET 421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438 TOTAL ASSET

Jumlah Utang Jangka Pendek 177,093,362,706 206,129,979,036 91,804,172,056 Total Short-term Payables

Jumlah Utang Jangka Panjang 24,168,630,111 23,435,788,145 23,968,691,809 Total Long-term Payables

Jumlah Ekuitas 220,610,754,297 210,322,630,906 180,299,013,573 Total Equity

JUMLAH UTANG

DAN EKUITAS421,872,747,114 439,888,398,086 296,071,877,438

TOTAL PAYABLES

AND EQUITY

24

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Arus Kas

Pada 31 Desember 2015, Perseroan membukukan jumlah

arus kas dan setara kas bersih sebesar Rp10.900.871.794.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 karena

Perseroan mencicil utang bank jangka pendeknya.

Utang dan Struktur Modal

Dalam pengelolaan hutang dan struktur modal, Perseroan

memiliki kebijakan yang moderat. Tercatat sepanjang

tahun 2015 kemampuan Perseroan membayar utang

lancar dijamin oleh aset lancar sebesar 1,45 kali dengan

tingkat kolektabilitas piutang Perseroan sebanyak 124 hari.

Dalam mempertahankan struktur permodalan yang sehat,

Perseroan mengamankan akses terhadap pendanaan pada

biaya yang wajar antara lain dengan memonitor permodalan

menggunakan rasio debt to equity dan gearing rasio.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan hasil keputusan RUPS Tahunan Perseroan

tanggal 17 Juni 2015, Arita telah melakukan pembagian

dividen tunai kepada para pemegang saham yang berasal

dari laba Perseroan tahun buku 2014. Setiap 1 lembar saham

bernilai Rp5,94143 dari total saham sebanyak 1.075.760.000

lembar. Jumlah dana yang telah didistribusikan kepada

para pemegang saham adalah sebesar Rp5.880.128.464,35

setelah pajak.

INFORMASI PRODUK

Sebagai perusahaan valve terdepan, sejak terbentuknya

Perseroan terus berkomitmen untuk memberikan produk-

produk terbaik bagi para pelanggannya. Menyelenggarakan

usaha di bidang perdagangan, ekspor-impor, distribusi, dan

suku cadang mechanical equipment dengan valve atau

keran sebagai produk utamanya serta beberapa produk

pendukung seperti fitting dan instrument, Perseroan

merupakan distributor dan pemasok beberapa merek

mechanical equipment internasional terbaik di Indonesia.

Produk-produk utama yang ditawarkan oleh Perseroan

ialah sebagai berikut:

ARITA (Malaysia)

Arita merupakan distributor eksklusif produk valve dari Arita

yang diproduksi oleh Unimech Group, grup perusahaan

multinasional berbasis di Malaysia yang bergerak di

bidang jasa konstruksi dan produksi valve. Ditujukan untuk

pemakaian pada tekanan rendah hingga menengah, produk

valve Arita dan produk pendukungnya umumnya dipakai di

industri umum dan bangunan atau kantor.

Cash Flow

By December 31, 2015, the Company’s cash flow and net

cash equivalent are recorded at IDR10,900,871,794. It is a

decline from 2014 since the Company is making payment

for the installment of its short-term bank loan.

Debt and Capital Structure

In the management of debt and capital structure, the

Company has adopted a moderate policy. Throughout

2015, the Company’s ability to settle its current debt is

covered by the current asset at 1.45 with a collectability

of receivables at 124 days. In maintaining times a healthy

capital structure, the Company secures access to funding

under a reasonable cost including by monitoring the capital

structure, including with debt to equity ratio and gearing

ratio.

DIVIDEND POLICY

Based on the resolution of the Company’s Annual GMS

on June 17, 2015, Arita has distributed cash dividend to

the shareholders from the Company’s profit for the 2014

financial year. Every 1 share makes up for IDR5.94143 of

the total 1,075,760,000 shares. The total fund that has been

distributed to the shareholders is IDR5,880,128,464.35

after tax.

PRODUCT INFORMATION

As the leading valve company, since its establishment

the Company has been committed to providing the best

products to its customers. Carrying out business in the trade,

export-import, distribution, and spare parts of mechanical

equipment with valve as its main product and several

supporting products such as fittings and instruments, the

Company is the distributor and supplier of a few of the best

international mechanical equipment brands in Indonesia.

The main products offered by the Company are as follows:

ARITA (Malaysia)

Arita is the exclusive distributor of the valve products of

Arita, manufactured by the Unimech Group, a multinational

company group based in Malaysia, carrying out business

in the construction and production of valve. Designed for

low-to-medium pressure, the valve products of Arita and

its supporting products are generally used in the general

industry and buildings or offices.

25

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Ari-Armaturen (Jerman)

Produk valve Ari-Armaturen dari Jerman dirancang untuk

penggunaan dengan tekanan menengah hingga tinggi,

sehingga utamanya digunakan oleh industri manufaktur

atau pabrik skala menengah. Perseroan mulai memasarkan

produk Ari-Armaturen pada tahun 2008, dan menjadi

distributor resminya di Indonesia pada tahun 2013.

RK Marine (Tiongkok)

Pada tahun 2010, Perseroan mulai memasarkan produk

valve RK Marine yang berbasis di Tiongkok dengan

spesifikasi khusus untuk industri pelayaran/perkapalan.

Lini dan spesifikasi produk yang ada juga diperluas untuk

mengakomodasi industri pengolahan minyak sawit.

KVC (Jepang)

Dari tahun 2012, Perseroan juga merupakan distributor

eksklusif produk valve dari KVC yang berbasis di Jepang,

yang dirancang untuk industri pengolahan air.

AS-Schneider (Jerman)

Pada tahun 2014, Perseroan memperkenalkan produk baru

dari AS-Schneider, perusahaan instrumentation valve asal

Jerman. Produk yang ditawarkan mencakup diaphragm

valve, PVC valve, control valve, dan berbagai produk lainnya.

Selain produk-produk tersebut, Perseroan juga memasarkan

produk valve dan pendukungnya dari produsen-produsen

berikut:

• KMarine

• Clorius

• NCK

• Aricona

• Bells

• Chaoda

• Kitz

• Finetek

• PVC

• Q-flex

• SCHuh

• Thermo

PROSPEK USAHA 2016

Di tahun 2016 Perseroan melihat beberapa potensi bisnis

yang mampu meningkatkan keuntungan dan perluasan

usaha. Berbagai proyek pemerintah di segmen industri,

serta minyak dan gas serta properti tentunya akan membuka

berbagai kesempatan baru bagi Perusahaan.

Ari-Armaturen (Germany)

The valve products of Ari-Armaturen from Germany are

designed for medium-to-high pressure, so that they are

mainly used by the manufacturing industry or mid-scale

factories. The Company began to market Ari-Armaturen

products in 2008, and became its official distributor in

Indonesia in 2013.

RK Marine (China)

In 2010, the Company began distributing the valve

products of RK Marine, which is based in China and has

the special specifications for the shipping industry. The

existing product lines and specifications are also expanded

to accommodate the palm oil industry.

KVC (Japan)

Since 2012, the Company is also the exclusive distributor

of the valve products of KVC, based in Japan, which are

designed for the waterworks industry.

AS-Schneider (Germany)

In 2014, the Company introduced new products from

AS-Schneider, a valve instrumentation company from

Germany. The products offered include diaphragm valve,

PVC valve, control valve, and several other products.

Other than those products, the Company also market valve

products and their supporting products from the following

manufacturers:

• KMarine

• Clorius

• NCK

• Aricona

• Bells

• Chaoda

• Kitz

• Finetek

• PVC

• Q-flex

• SCHuh

• Thermo

2016 BUSINESS PROSPECT

In 2016, the Company observes several business potentials

for profit improvement and business expansion. Various

government projects in the power plant and oil and gas

industri, as well as property will open up various new

opportunities for the Company.

26

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Selain itu, Perseroan berencana memperluas jaringan

dengan menjalin kontrak-kontrak baru dengan para mitra

bisnis internasional.

Prediksi perbaikan ekonomi global dan nasional di tahun

2016 juga akan mendukung kinerja usaha yang lebih baik

di masa mendatang.

STRATEGI USAHA

Perseroan terus melakukan berbagai inisiatif untuk

merealisasikan pertumbuhan usaha yang signifikan dari

tahun ke tahun. Strategi usaha Perseroan meliputi:

1. Ekspansi usaha melalui diversifikasi produk,

pembangunan pabrik manufaktur dan efisiensi operasi.

2. Peningkatan aktivitas pemasaran dan

pengembangan strategi penjualan.

3. Pemeliharaan kualitas produk dengan harga yang

kompetitif.

4. Pemeliharaan hubungan yang harmonis

dengan pelanggan dan pemasok.

5. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia

yang berkelanjutan dan berdasarkan prinsip tata kelola

perusahaan yang baik.

ASPEK PEMASARAN

Aspek pemasaran merupakan faktor strategis kunci dari

keberhasilan Perseroan. Permintaan atas produk atau jasa

yang diberikan merupakan dasar dari pertumbuhan usaha

terkait semua kegiatan Perseroan.

Program pemasaran Arita diterapkan melalui peningkatan kualitas produk yang terus menerus, penyediaan jasa purna jual yang profesional, serta distribusi dan promosi produk

secara inovatif dan efisien.

SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam mencapai visinya untuk menjadi pelopor industri,

Arita menyadari pentingnya pengembangan sumber daya

manusia yang berkelanjutan untuk memastikan kompetensi

sumber daya manusia yang ada untuk mendukung

pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan terus

mendukung setiap karyawannya dalam melaksanan tugas

dan mengembangkan kompetensi mereka masing-masing.

Dalam realisasinya, Perseroan memberikan berbagai

fasilitas penunjang kegiatan operasional karyawan seperti

seragam, motor, dan mobil, serta sejumlah tunjangan dan

fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan

kerja dan produktivitas karyawan Perseroan dan

Anak Perusahaan.

Moreover, the Company is planning to expand network

by entering into new contracts with international business

partners.

Prediction of global and national economic improvement

in 2016 will also improve business performance in the

coming years.

BUSINESS STRATEGY

The Company continues to take various initiatives to realize

significant business growth every year. The Company’s

business strategy includes:

1. Business expansion through product diversification,

manufacture factory construction, and operational

efficiency.

2. The increase of marketing activities and sales strategy

development.

3. Product quality maintenance with competitive prices.

4. Relationship building with customers and suppliers.

5. Sustainable improvement of Human Resources

competency based on the principles of good corporate

governance.

MARKETING ASPECT

The marketing aspect is a key strategic factor of the

Company’s success. Demand for the products or services

offered is the foundation of business growth in relation to

all Company’s activities.

Arita’s marketing program is implemented through

continuous product quality improvement, provision of

professional after sales services, and innovative and efficient

product distribution and promotion.

HUMAN RESOURCES

In realizing its vision to be an industry pioneer, Arita

realizes the importance of continuous human resources

development to ensure the competency of available

human resources to support Company growth. As such,

the Company always supports each of its employees in

carrying out their duties and developing their respective

competencies.

In its implementation, the Company provides various

facilities to support employees’ operational activities such

as uniforms, motorcycles, and cars, as well as a number

of benefits and facilities that are hoped to boost work

performance and productivity of the Company’s and

Subsidiary’s employees.

27

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Komposisi Karyawan 2015

Karyawan kantor pusat : 180 orang

Karyawan kantor cabang : 161 orang

Karyawan anak perusahaan : 10 orang

Total karyawan : 351 orang

Komposisi karyawan berdasarkanlevel organisasi:

Direktur : 2 orang

Manager : 58 orang

Supervisor : 27 orang

Staf : 264 orang

Total karyawan : 351 orang

Komposisi karyawan berdasarkantingkat pendidikan:

SD : 5 orang

SMP : 27 orang

SMA/SMK : 162 orang

D3 : 47 orang

S1 : 116 orang

S2 : 2 orang

Total karyawan : 351 orang

Pengembangan Kompetensi Karyawan di Tahun 2015

Arita berpegang teguh pada prinsip pengembangan

menyeluruh Perseroan yang mencakup sumber daya

manusia yang ada. Oleh karena itu, Perseroan melakukan

berbagai kegiatan program pengembangan kompetensi

karyawan yang terdiri dari pelatihan, sosialisasi, dan

lokakarya.

Program pengembangan kompetensi karyawan yang telah

dilakukan sepanjang tahun 2015 ialah sebagai berikut:

2015 Employee Composition

Head office employees : 180 people

Branch office employees : 161 people

Subsidiary employees : 10 people

Total employees : 351 people

Employees composition based on organizational level:

Director : 2 people

Manager : 58 people

Supervisor : 27 people

Staff : 264 people

Total employees : 351 people

Employees composition based on education:

Elementary School : 5 people

Junior High School : 27 people

High/Vocational School : 162 people

Diploma : 47 people

Undergraduate : 116 people

Graduate : 2 people

Total employees : 351 people

Employees Competency Development in 2015

Arita strongly upholds the Company’s principle of integrated

development that covers the existing human resources.

As such, the Company implements various employee

competency development programs, including trainings,

socialization, and workshop.

The employee competency development programs that

have been carried out throughout 2015 are as follows:

Tanggal

Date

Pelatihan

Training

Peserta

Participants

7 Maret 2015

March 7, 2015Performance Motivation & Achievement 13

14 Maret 2015

March 14, 2015Sales - Market Development - Motivasi (Reg. Jabar-Jateng) 6

23 Maret 2015

March 23, 2015Performance Management System (KPI) 26

7 April 2015

April 7, 2015Streamline #1 34

8 April 2015

April 8, 2015Communication Skill 25

24 April 2015

April 24, 2015Launching Budaya Arita 28

28

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

25 April 2015

April 24, 2015Budaya Arita #1 37

27 April 2015

April 27, 2015Budaya Arita #2 28

28 April 2015

April 28, 2015Budaya Arita #3 23

29 April 2015

April 29, 2015Budaya Arita #4 22

30 April 2015

April 30, 2015Budaya Arita #5 30

2 Mei 2015

May 2, 2015Budaya Arita #6 20

2 Mei 2015

May 2, 2015Budaya Arita #7 50

7 Mei 2015

May 7, 2015Budaya Arita #8 8

9 Mei 2015

May 9, 2015Streamline #2 39

22-23 Mei 2015

May 22-23, 2015Pembekalan Kepala Cabang Reg. Sumatera 3

25-26 Mei 2015

May 25-26, 2015Product Knowledge Valve 27

30 Mei 2015

May 30, 2015Tendering & Getting Project 23

17 September 2015

September 17, 2015Assessment & Personality Analysis (DISC) 6

29 September 2015

September 29, 2015Assessment & Personality Analysis (DISC) 18

29

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance

Untuk memastikan pelaksanaan usaha yang baik dan

berkelanjutan, Perseroan terus berusaha memastikan

keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, dan kewajaran

dalam kegiatan usahanya dengan melaksanakan tata kelola

perusahaan. Dalam penerapannya, tata kelola perusahaan

di Arita didasari oleh kebijakan-kebijakan berikut:

• KeterpisahanperandantanggungjawabDewan

Komisaris dan Direksi.

• KepatutanKegiatanUsaha.

• Asasketerbukaandankeadilandengan

pemangku kepentingan.

• Perlindunganhak-hakpemegangsahamminoritas.

• Manajemenrisikodanantisipasirisiko.

• Peningkatanpengawasandankendalioperasional

melalui Komite Audit dan Divisi Internal Audit.

• Sistempengambilankeputusanyangefektif.

• Pengumumandanpenyebarluasaninformasi

bagi pemangku kepentingan secara tepat waktu

dan akurat.

• Tanggungjawabterhadapisu-isusosial,

lingkungan, dan pembangunan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki

kewenangan khusus yang tidak dimiliki oleh organ

lain di dalam Perseroan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar

Perseroan. Melalui RUPS sebagai pembuat keputusan

tertinggi di Perseroan, para Pemegang Saham dapat

mengarahkan dan mengendalikan Perseroan, tanpa

melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang

Dewan Komisaris dan Direksi.

RUPS terdiri dari:

1. RUPS Tahunan yang diadakan paling lambat 6 (enam)

bulan setelah tahun buku berakhir dengan agenda

pembicaraan laporan tahunan, perhitungan tahunan

serta rencana kerja dan anggaran Perseroan.

2. RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu

berdasarkan kebutuhan dengan merujuk pada Pasal 79

Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007.

To ensure the effective and sustainable conduct of

business, the Company continues to ensure transparency,

accountability, responsibility, and fairness in its business

activities by implementing good corporate governance. In

its implementation, corporate governance in Arita is based

on the following policies:

• Separationofrolesandresponsibilitiesbetweenthe

Board of Commissioners and the Board of Directors.

• Healthybusinessactivities.

• Relationshipwiththestakeholdersbasedonthe

principles of transparency and fairness.

• Protectionoftherightsofminorityshareholders.

• Riskmanagementandriskanticipation.

• Improvementofoperationalmonitoringandcontrol

through the Audit Committee and Internal Audit

Division.

• Effectivedecision-makingsystem.

• Timelyandaccurateannouncementanddissemination

of information to stakeholders.

• Responsibilityforsocial,environmental,and

development issues.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

The General Meeting of Shareholders (GMS) has special

authorities compared to other organs in the Company under

the prevailing laws and regulations and the Company’s

Articles of Association. Through the GMS as the highest

decision maker in the Company, the Shareholders may

direct and control the Company without any intervention

on the duties, functions, and authorities of the Board of

Commissioners and the Board of Directors.

The GMS consists of:

1. Annual GMS held at the latest 6 (six) months after the

end of the fiscal year with the discussions on financial

report, annual calculation, as well as the Company’s

work plan and budget in the agenda.

2. Extraordinary GMS held at any time necessary pursuant

to Article 79 of the Law on Limited Liability Company

No. 40/2007.

31

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

PELAKSANAAN RUPS 2015

Pada tanggal 17 Juni 2015, Perseroan telah

menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,

bertempat di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta. Kehadiran

para Pemegang Saham diwakili sebanyak 805.741.330

saham atau 74,90% dari total 1.075.710.000 saham.

RUPS Tahunan tersebut menghasilkan keputusan sebagai

berikut:

1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan 2014

Perseroan.

2. Menyetujui serta mengesahkan Laporan Keuangan

Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014 dan membebaskan anggota Direksi

dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab

dan segala tanggungan.

3. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk

kegiatan operasional dan keuangan, serta memberikan

kuasa kepada Direksi Perseroan untuk pembagian

dividen tunai sebesar Rp6.391.553.339,29.

4. Menyetujui untuk memberikan wewenang kepada

Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan

Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan

Publik Independen Perseroan guna mengaudit buku

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015, serta memberikan kuasa

penuh kepada Direksi untuk menetapkan honorarium

serta persyaratan lain terkait penunjukkan tersebut.

5. Menyetujui pemberian gaji dan tunjangan untuk

anggota Dewan Komisaris untuk periode 2015-2018.

6. Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa

kepada Dewan Komisaris terkait penyesuaian modal

ditempatkan dan disetor Perseroan dalam rangka

program MESOP Perseroan.

7. Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan.

8. Menerima hasil laporan pelaksanaan program MESOP

tahap 1.

Suatu RUPS Luar Biasa juga telah diadakan pada tanggal 17

Juni 2015 yang hasilnya menyetujui rencana pelaksanaan

program MESOP Perseroan tahap 2.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris bertugas dan berkewajiban untuk

mengawasi dan memberikan saran kepada Direksi

berkenaan dengan kebijakan Perseroan.

Dewan Komisaris secara terus menerus memantau

efektifitas dari kebijakan Perseroan dan proses pengambilan

2015 GMS IMPLEMENTATION

On June 17, 2015, the Company convened an Annual

GMS and an Extraordinary GMS at Hotel Harris, Kelapa

Gading, Jakarta. The attendance of the Shareholders was

represented by 805.741.330 shares or 74.90% of the total

1.075.710.000 shares.

The Annual GMS issued the following resolutions:

1. Accepting and approving the Company’s 2014 Annual

Report.

2. Approving and ratifying the Annual Financial Report for

the fiscal year that ends on December 31, 2014 and

releasing the members of the Board of Directors and

the Board of Commissioners of the Company from all

responsibilities and liabilities.

3. Approving the utilization of the Company’s net profit

for operational and financial activities, as well as

granting authority to the Company’s Board of Directors

for the distribution of cash dividend in the amount of

IDR6,391,553,339.29.

4. Approving to authorize the Company’s Board of

Directors with the approval of the Company’s Board

of Commissioners to appoint an Independent

Public Accounting Firm for the Company to audit

the Company’s statement for the fiscal year that

ends on December 31, 2015, as well as granting full

authority to the Board of Directors to determine the

honorarium and other requirements in relation to such

appointment.

5. Approving the salary and allowance for the members

of the Board of Commissioners for the period of

2015-2018.

6. Approving the authorization and granting of power

to the Board of Commissioners in relation to the

adjustment of the issued and paid-up capital of the

Company for the Company’s MESOP program.

7. Approving the restructuring of the Company’s Board

of Directors.

8. Approving the report on the stage-1 implementation

of the MESOP program.

An Extraordinary GMS was also convened on June 17,

2015, approving the stage-2 implementation plan of the

Company’s MESOP program.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners has the duty and function to

monitor and advise the Board of Directors based on the

Company’s policy.

The Board of Commissioners continuously monitors the

effectiveness of the Company’s policy and the decision-

32

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi

untuk memenuhi harapan pemegang saham.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan,

tugas dan tanggung jawab pokok dari Dewan Komisaris

adalah:

• Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi

mengenai laporan keuangan tahunan, rencana

pengembangan Perseroan dan hal-hal penting lainnya.

• Mengikutiperkembangandanmelakukanpengawasan

atas kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan

menunjukan gejala kemunduran, segera memberi

saran mengenai langkah perbaikan yang harus

ditempuh.

• Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi

mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap

penting bagi pengelolaan Perseroan.

Komposisi Dewan Komisaris

KomisarisComissioner

Komisaris Utama President Comissioner

Komisaris IndependenIndependent Comissioner

Sim Yee Fuan Dato’ Lim Cheah Chooi Ida Bagus Oka Nila

making process of the Board of Directors, including strategy

implementation to meet the shareholders’ expectation.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

As stipulated in the Articles of Association, the main duties

and responsibilities of the Board of Commissioners are:

• To provide recommendation and advice to the

Board of Directors on the annual financial statement,

Company’s development plan, and other material

matters.

• To monitor the development and supervise the

activities of the Company and, in the event the

Company’s showing indications of a decline, to

immediately advise on the recovery steps to be taken.

• To provide recommendation and advice to the

Board of Directors on every other matter as deemed

important for the Company’s management.

Board of Commissioners Composition

33

The Board of Commissioners composition in 2015 consists

of Dato’ Lim Cheah Chooi as the President Commissioner,

Sim Yee Fuan as Commissioner, and Ida Bagus Oka Nila as

the Independent Commissioner pursuant the Regulation

of the Financial Service Authority NO 33/POJK.04/2014

that 30% of the Board of Commissioners must be an

Independent Commissioner.

Komposisi Dewan Komisaris sepanjang tahun 2015 terdiri

dari Dato’ Lim Cheah Chooi sebagai Komisaris Utama,

Bapak Sim Yee Fuan sebagai Komisaris, dan Bapak Ida Bagus

Oka Nila sebagai Komisaris Independen, sesuai dengan

peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014

bahwa 30% dari Dewan Komisaris perseroan haruslah

merupakan Komisaris Independen.

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Dato’ Lim Cheah Chooi

Komisaris Utama

Lahir di Pulau Pinang, 12 Juni 1949. Menjabat sebagai

Komisaris Utama di Perseroan sejak tahun 2000 sampai

saat ini. Beliau juga masih menjabat sebagai Managing

Director/Chief Executive Officer di Unimech Group Berhad,

suatu perseroan terbuka di Bursa Efek Malaysia.

Sim Yee Fuan

Komisaris

Lahir di Kedah, 29 September 1966. Kewarganegaraan

Malaysia dan menjabat sebagai Komisaris Perseroan

sejak tahun 2009 sampai saat ini. Mendapat gelar sarjana

di bidang Akuntansi dari University Malaya di Malaysia

pada tahun 1991 dan mendapat gelar Master of Business

Administration dari Nothern University of Malaysia pada

tahun 1999.

Sejak tahun 2006 sampai saat ini, menjabat sebagai

Direktur Keuangan dan Korporasi dan Group General

Manager Unimech Group Berhad di Malaysia, menjabat

sebagai Direktur Independen Sinaria Corporation Berhad di

Malaysia (2009-sekarang), menjabat sebagai Ketua Komite

Audit dan Direktur Independen Eurospan Holdings Berhad

Malaysia (2013-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain

sebagai staf Bank Negara Malaysia di Malaysia (1992-1995),

Direktur Pelaksana dan Manajer Keuangan Grup Eurospan

Holdings Berhad (1995-2002), Pengawas Keuangan AE

Multi Holdings Berhad (2002-2006).

Ida Bagus Oka Nila

Komisaris Independen

Lahir di Denpasar, 11 Mei 1956. Kewarganegaraan Indonesia

dan menjabat di Perseroan sejak tahun 2013 sampai saat ini.

Memperoleh gelar sarjana di bidang manajemen dari

Universitas Pancasila pada tahun 1988. Menjabat sebagai

Komisaris Independen Perseroan sejak Maret 2013.

Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen

di PT Trada Maritime Tbk (Juni 2012-sekarang) dan

Komisaris Independen PT Cowell Development Tbk (Juni

2012-sekarang).

Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Kepala Subbagian

Emisi Produksi Barang Non-pabrikan II Badan Pengawas

Pasar Modal di Jakarta (1993-1997), Kepala Bagian

Teknologi Informasi Badan Usaha Industri Dasar & Kimia

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(Bapepam-LK) di Jakarta (2001-2006), dan Kepala Bagian

Penilaian Perseroan Pabrikan Bapepam-LK di Jakarta

(2006-Mei 2012).

Dato’ Lim Cheah Chooi

President Commissioner

Born in Pulau Pinang, June 12, 1949. He has been serving as

the President Commissioner of the Company since 2000.

He is also serving as the Managing Director/Chief Executive

Officer of Unimech Group Berhad, a listed company in the

Malaysian Stock Exchange.

Sim Yee Fuan

Commissioner

Born in Kedah, September 29, 1966. A citizen of Malaysia

who has been serving as the Company’s Commissioner

since 2009. Obtained his Bachelor’s Degree in Accounting

from University Malaya in Malaysia in 1991 and obtained a

Master of Business Administration from North University of

Malaysia in 1999.

Since 2006, he has been serving as the Financial and Corporate

Director and the Group General Manager of Unimech Group

Berhad in Malaysia, serving as the Independent Director

of Sinaria Corporation Berhad in Malaysia (2009-present),

serving as the Head of the Audit Committee and the

Independent Director of Eurospan Holdings Berhad Malaysia

(2013-present). His previous positions include a staff of Bank

Negara Malaysia in Malaysia (1992-1995), Implementing

Director and Group Financial Manager of Eurospan Holdings

Berhad (1995-2002), and Financial Supervisor of AE Multi

Holdings Berhad (2002-2006).

Ida Bagus Oka Nila

Independent Commissioner

Born in Denpasar, May 11, 1956. An Indonesian citizen who

has been serving in the Company since 2013.

Obtained his bachelor’s degree in management from

Universitas Pancasila in 1988. He has been serving as the

Independent Commissioner of the Company since March

2013.

He is also currently serving as an Independent Commissioner

at PT Trada Maritime Tbk (June 2012-present) and

Independent Commissioner of PT Cowell Development

Tbk (June 2012-present).

His previous posts include the Head of the Non-factory

Goods Production Emission Subdivision II of the Capital

Market and Financial Agency Supervisory Body (Bapepam-

LK) in Jakarta (1993-1997), Head of the Information

Technology Division of the Basic & Chemistry Industry of

the Bapepam-LK in Jakarta (2001-2006), and the Head of

the Factory Assessment Division of Bapepam-LK in Jakarta

(2006-May 2012).

34

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

No. 34/POJK.04/2014 yang mengatur tentang Komite

Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris, Perseroan

saat ini sedang dalam proses pembentukan komite tersebut,

yang nantinya akan bertanggung jawab kepada Dewan

Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan

tugas Dewan Komisaris terkait nominasi dan remunerasi

bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Informasi Rapat Dewan Komisaris

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah mengadakan

rapat sebanyak 5 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai

berikut:

NamaName

Kehadiran RapatMeeting Attendance

PersentasePercentage

Dato’ Lim Cheah Chooi 5 100%

Sim Yee Fuan 5 100%

Ida Bagus Oka Nila 5 100%

Board of Commissioners Remunerationand Nomination

Pursuant to the Regulation of the Financial Services

Authority (OJK) No. 34/POJK.04/2014 concerning the

Remuneration and Nomination Committee, the Company

is currently in the process of such committee establishment,

which will answer to the Board of Commissioners in

assisting the implementation of the functions and duties of

the Board of Commissioners in relation to the nomination

and remuneration of the Board of Directors and the Board

of Commissioners.

Information on the Board of Commissioners Meeting

Throughout 2015, the Board of Commissioners has held 5

meetings, with the following attendance:

Agenda Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan sepanjang

tahun 2015 di antaranya membahas tentang:

1. Strategi Perseroan di tahun 2015.

2. Pembahasan kinerja keuangan dan operasional

Perseroan.

3. Pembahasan agenda-agenda RUPS.

ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS

Komite Audit

Dalam rangka menunjang Good Corporate Governance

(GCG), Perseroan membentuk Komite Audit melalui Surat

Keputusan Dewan Komisaris No. 001/DK-API/III/2014

tanggal 14 Maret 2014.

Komite ini beranggotakan Komisaris Independen sebagai

Ketua dan dua orang lainnya sebagai anggota. Sesuai

peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, ketiga

anggota berasal dari lingkungan luar Perseroan.

Berdasarkan Piagam Komite Audit Perseroan, tugas dan

tanggung jawab Komite Audit adalah memberikan pendapat

The agenda of the Board of Commissioners’ meeting

throughout 2015 includes:

1. Company’s 2015 strategy.

2. Discussion on the Company’s financial and operational

performance.

3. Discussion on the GMS agenda.

BOARD OF COMMISSIONERS SUPPORTING ORGANS

Audit Committee

To support Good Corporate Governance (GCG), the

Company has established the Audit Committee under the

Decision Letter of the Board of Commissioners No. 001/

DK-API/III/2014 dated March 14, 2014.

The Committee members include the Independent

Commissioner as the Chairman and two others as

members. Pursuant to the regulation of Bapepam-LK No.

IX.I.5 on the Establishment and Implementation Guidelines

of the Audit Committee, the three members are sourced

from outside of the Company.

Under the Company’s Audit Committee Charter, the duties

and responsibilities of the Audit Committee are to provide

35

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal

yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,

mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang

berkaitan dengan fungsi Dewan Komisaris, antara lain:

1. Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan

Perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan

informasi keuangan lainnya;

2. Menelaah ketaatan Perseroan terhadap peraturan

Otoritas Jasa Keuangan, peraturan Bursa Efek

Indonesia, dan peraturan perundang-undangan di

bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-

undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

Perseroan;

3. Mengkaji pelaksanaan pemeriksaaan oleh Unit Audit

Internal;

4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko

yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen

risiko oleh Direksi;

5. Mengkaji dan melaporkan kepada Dewan Komisaris

pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; dan

6. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas

Komisaris lainnya.

Kewenangan Komite Audit yaitu mengakomodasi

pelaksanaan fungsi pengawasan Perseroan oleh Dewan

Komisaris dengan lebih efektif, sehingga diharapkan

memberikan kontribusi terhadap perkembangan

Perseroan. Dengan demikian, Komite Audit berwenang

untuk mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan

tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan,

dan informasi lain yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugasnya serta berkomunikasi langsung dengan karyawan,

termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit

internal, manajemen risiko, dan akuntansi terkait tugas dan

tanggung jawab Komite Audit.

Komposisi Komite Audit

Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen, dan

anggotanya dapat terdiri dari Komisaris dan/atau pelaku

profesi dari luar Perseroan. Salah seorang anggota Komite

Audit harus memiliki latar belakang dan kemampuan

akuntansi atau keuangan.

Ida Bagus Oka Nila

Ketua

Ketua Komite Audit dijabat oleh Komisaris Independen

Perseroan, yang saat ini dijabat oleh Ida Bagus Oka Nila

yang mempunyai pengalaman kerja di Bapepam-LK.

Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan

sejak bulan Maret 2013 hingga saat ini. Beliau juga menjabat

recommendation to the Board of Commissioners regarding

reports or matters delivered by the Board of Directors to the

Board of Commissioners, to identify matters that require

the attention of the Board of Commissioners, and to carry

out other duties in relation to the functions of the Board of

Commissioners, including:

1. To analyze financial information to be published by

the Company, such as financial report, projection, and

other financial information.

2. To analyze the Company’s compliance with the

regulations of the Financial Services Authority,

regulations of the Indonesian Stock Exchange, and the

laws and regulations on Capital Market and other laws

and regulations in relation to the Company’s activities;

3. To review audit implementation by the Internal Audit

Unit;

4. To report to the Board of Commissioners the various

risks of the Company and the implementation of risk

management by the Board of Directors;

5. To review and report to the Board of Commissioners

any complaints related to the Company; and

6. To identify the matters that require the attention of

the Board of Commissioners and other duties of the

Commissioners.

The authority of the Audit Committee is to accommodate

the monitoring function of the Board of Commissioners

more effectively, as it is expected to contribute to

the development of the Company. As such, the Audit

Committee is authorized to access Company’s documents,

data, and information on employees, funds, assets as

well as Company’s resources, and other information in

relation to its duties and to directly communicate with

the employees, including the Board of Directors, and the

parties implementing the functions of internal audit, risk

management, and accounting in relation to the duties and

responsibilities of the Audit Committee.

Audit Committee Composition

The Audit Committee is chaired by the Independent

Commissioner and the members may consist of the

Commissioners and/or professionals from outside of the

Company. One of the Audit Committee members must

have accounting or financial background and expertise.

Ida Bagus Oka Nila

Chairman

The Chairman of the Audit Committee is the Company’s

Independent Commissioner, currently Ida Bagus Oka Nila,

who has the experience of working for the Bapepam-LK.

He has been the Independent Commissioner of the

Company since March 2013. He is also serving as the

36

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

AnggotaMember

Anggota Member

KetuaChairman

Basa Sidabutar, S.H, M.H Ida Bagus Oka NilaDrs. Djunggu H. Sitorus, Akt, M.Si

sebagai Komisaris Independen PT Trada Maritime Tbk (Juni

2012-sekarang) dan Komisaris Independen PT Cowell

Development Tbk (Juni 2012-sekarang).

Drs. Djunggu H. Sitorus, Akt, M.Si

Anggota

Menjabat sebagai anggota Komite Audit tahun 2014, dan

pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Penilaian Perseroan

Non-pabrikan pada Biro Penilaian Keuangan Perseroan

Sektor Riil (PKPSR) dan Komisaris Independen PT Indo Setu

Bara Tbk (d/h Cipendawa Tbk) (2010-2013), Komisaris PT

Asia Natural Resources Tbk (2009-2014), dan Komisaris PT

Pratama Capital Asset Management (2012-sekarang).

Basa Sidabutar, S.H, M.HAnggota

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan

pada tahun 2014, dan menjabat sebagai Komite Audit

PT Indo Straits Tbk (2010-sekarang) dan PT ATPK Tbk

(2012-sekarang). Juga mengajar di STAN dan STIE BI

sampai saat ini.

Informasi Rapat Komite Audit

Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan

Rapat sebanyak 5 kali, dengan tingkat kehadiran sebagai

berikut:

Independent Commissioner of PT Trada Maritime Tbk

(June 2012-present) and the Independent Commissioner

of PT Cowell Development Tbk (June 2012-present).

Drs. Djunggu H. Sitorus, Akt. M.Si

Member

Serving as a member of the Audit Committee in 2014, and

previously served as the Non-factory Company Valuation

Head of the Financial Assessment Bureau for the Real Sector

Company (PKPSR) and the Independent Commissioner of

PT Indo Setu Bara Tbk (perviously Cipendawa Tbk) (2010-

2013), the Commissioner of PT Asia Natural Resources Tbk

(2009-2014), and the Commissioner of PT Pratama Capital

Asset Management (2012-present).

Basa Sidabutar, S.H, M.H

Member

Serving as a member of the Company’s Audit Committee

in 2014, and serving as a member of the Audit Committee

of PT Indo Straits Tbk (2010-present), and PT ATPK Tbk

(2012-present). He is also teaching at STAN and STIE BI.

Audit Committee Meeting Information

Throughout 2015, the Audit Committee has held 5

meetings, with the following attendance:

37

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

NamaName

Kehadiran RapatMeeting Attendance

PersentasePercentage

Ida Bagus Oka Nila 5 100%

Djunggu H. Sitorus 5 100%

Basa Sidabutar 5 100%

Agenda Rapat Komite Audit yang dilakukan sepanjang

tahun 2015 antara lain membahas tentang:

1. Evaluasi Laporan Tahunan Perseroan.

2. Evaluasi agenda RUPS Perseroan.

3. Pemantauan dan evaluasi terhadap pembagian Dividen

tunai Perseroan.

4. Evaluasi atas pelaksanaan pengendalian internal

Perseroan.

DIREKSI

Direksi bertugas mengelola Perseroan secara hati-hati,

sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kepentingan

dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Direksi bertanggung

jawab untuk mempertimbangkan seluruh aspek dalam

menjalankan tugas mereka dan menghindari benturan

kepentingan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Tugas dan tanggung jawab Direksi sebagaimana ditetapkan

dalam Anggaran Dasar Perseroan ialah sebagai berikut:

• Menentukan kebijakan Perseroan sesuai dengan

prinsip-prinsip tata kelola dan manajemen Perseroan.

• Menetapkan strategi dan rencana anggaran secara

berkala, serta mengukur kinerja dengan mengacu

pada tujuan, strategi, dan rencana tersebut.

• Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan, termasuk

kebijakan pengangkatan dan pemberhentian, gaji,

pensiun, dan manfaat lainnya.

• Mewakili Perseroan dalam segenap kegiatan Direksi

dengan pihak internal dan kesepakatan bisnis dengan

pihak eksternal.

• Menjalankan aktivitas lainnya dengan mengindahkan

Anggaran Dasar atau petunjuk Rapat Dewan Komisaris

maupun RUPS.

The agenda of the Audit Committee Meetings throughout

2015 includes:

1. Evaluation of the Company’s Financial Statement.

2. Evaluation of the Company’s GMS agenda.

3. Monitoring and evaluation of the Company’s cash

dividend distribution.

4. Evaluation of the Company’s internal control

implementation.

BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors is fully responsible to manage the

Company prudently, pursuant to the prevailing regulations,

for the interest and in line with the Company’s objectives.

The Board of Directors is responsible to consider all aspects

in carrying out its duties and avoid any conflict of interest.

Duties and Responsibilities of the Boardof Directors

The duties and responsibilities of the Board of Directors as

stipulated in the Company’s Articles of Association are as

follows:

• To determine the Company’s policy under the

governance and management principles of the

Company.

• Tostipulatebudgetstrategyandplanperiodically,and

measure performance pursuant to such objectives,

strategies, and plans.

• Implement employment policies, including policies

on appointment and termination, salary, pension, and

other benefits.

• To represent the Company in all activities of the

Board of Directors with internal parties and business

agreement with external parties.

• To carry out other activities in observance of the

Articles of Association or the direction of the Board of

Commissioners Meeting as well as the GMS.

38

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Direktur Independen Independent Director

Direktur UtamaPresident Director

Sadrakh Manafe Low Yew Lean

Komposisi Direksi

Sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan yang diadakan

pada tanggal 17 Juni 2015, komposisi Direksi Perseroan

pada tahun 2015 terdiri dari Bapak Low Yew Lean sebagai

Direktur Utama dan Bapak Sadrakh Manafe sebagai Direktur

Independen.

Low Yew Lean

Direktur Utama

Bapak Low Yew Lean lahir di Kedah, 7 Oktober 1966. Beliau

menjabat di Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun

2000 sampai saat ini. Berkewarganegaraan Malaysia, beliau

lulus dari Sekolah Menengah Atas KULIM di Kedah, Malaysia

pada tahun 1979. Pernah menjabat Direktur di Arita

Engineering Sdn. Bhd. pada tahun 1992 sampai dengan

tahun 2000.

Selaku Direktur Utama, Low Yew Lean bertugas, berfungsi,

dan bertanggung jawab untuk memimpin pelaksanaan

operasional keseluruhan lini Perseroan.

Sadrakh Manafe

Direktur Independen

Bapak Sadrakh Manafe bergabung dengan Direksi Perseroan

pada tahun 2015 sebagai Direktur Keuangan. Sebelumnya

menjabat sebagai Senior Accounting & Finance Manager di

PT Arita Prima Indonesia Tbk pada tahun 2013-2015. Beliau

berkewarganegaraan Indonesia, lahir di Palembang, pada

tanggal 2 Mei 1979. Kariernya mencakup peran sebagai

GM Accounting & Finance - Direktur Tidak Terafiliasi pada

Board of Directors Composition

Under the resolution of the Annual GMS held on June

17, 2015, the Board of Directors Composition in 2015

comprises Low Yew Lean as the President Director and

Sadrakh Manafe as the Independent Director.

Low Yew Lean

President Director

Born in Kedah, October 7, 1966. He has been the President

Director of the Company since 2000. A Malaysian citizen, he

graduated from the KULIM High School in Kedah, Malaysia

in 1979. He served as a Director of Arita Engineering Sdn.

Bhd. between 1992 and 2000.

As the President Director, Low Yew Lean has has the duty,

function, and responsibility to lead the operation of all parts

of the Company.

Sadrakh Manafe

Independent Director

Sadrakh Manafe joined the Board of Directors of the

Company in 2015 as the Director of Finance. Previously

serving as the Senior Accounting & Finance Manager

of PT Arita Prima Indonesia Tbk in 2013-2015. He is an

Indonesian citizen, born in Palembang, on May 2, 1979. His

career includes serving as the GM Accounting & Finance -

Unaffiliated Director in 2008-2013 of PT Matsukou Jaya,

39

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

tahun 2008-2013 untuk PT Matsukou Jaya, dan Corporate

Accounting Manager - Direktur Tidak Terafiliasi pada tahun

2006-2008 di PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.

Sebagai Direktur Keuangan, Sadrakh Manafe memiliki fungsi,

tugas, dan kewajiban utama untuk menyelenggarakan dan

mengendalikan pembukuan, keuangan, dan akuntansi

secara keseluruhan di Perseroan.

Informasi Rapat Direksi

Sepanjang tahun 2015, Direksi telah mengadakan rapat,

dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

NamaName

Kehadiran RapatMeeting Attendance

PersentasePercentage

Low Yew Lean 20 100%

Sadrakh Manafe 20 100%

Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris

Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

No. 34/POJK.04/2014 yang mengatur tentang Komite

Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris, Perseroan

saat ini sedang berupaya memproses pembentukan

tersebut dimana nantinya komite yang akan dibentuk

akan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam

membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris

terkait nominasi dan remunerasi terhadap anggota Direksi

dan anggota Dewan Komisaris.

ORGAN PENDUKUNG DIREKSI

Direksi melaksanakan fungsinya dengan dukungan organ-

organ Perseroan yang terdiri dari Sekretaris Perseroan dan

Unit Audit Internal.

Sekretaris Perseroan

Merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.

35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten

atau Perusahaan Publik, Perseroan telah mengangkat Sdr.

Adventius Barlian Bukit sebagai Sekretaris Perusahaan per

tanggal 29 April 2015 melalui Surat Keputusan Direksi No.

006/SK/DIR/API/IV/2015 tentang pengangkatan Sekretaris

Perusahaan. Tugas Sekretaris Perusahaan ialah sebagai

berikut:

1. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi

untukmembangun citra korporat;

2. Bertindak selaku wakil Perseroan dalam

and Corporate Accounting Manager - Unaffiliated Director

in 2006-2008 of PT Aneka Kemasindo Utama Tbk.

As the Finance Director, Sadrakh Manafe has the main

function, duty, and responsibility to carry out and control

the overall bookkeeping, finance, and accounting of the

Company.

Board of Directors Meeting

Throughout 2015, the Board of Directors has held meeting

with the following attendance:

Board of Directors Remuneration and Nomination

Pursuant to the Regulation of the Financial Services

Authority (OJK) No. 34/POJK.04/2014 concerning the

Remuneration and Nomination Committee, the Company

is currently in the process of such committee establishment,

which will answer to the Board of Commissioners in

assisting the implementation of the functions and duties of

the Board of Commissioners in relation to the nomination

and remuneration of the Board of Directors and the Board

of Commissioners.

BOARD OF DIRECTORS SUPPORTING ORGAN

In the carrying out of its functions, the Board of Directors

is supported by several Company organs, namely the

Corporate Secretary and the Internal Audit Unit.

Corporate Secretary

Referring to the Regulation of the Financial Services

Authority (OJK) No. 35/POJK.04/2014 on Emitter’s or

Public Company’s Corporate Secretary, the Company

has appointed Adventius Barlian Bukit as the Corporate

Secretary per April 29, 2015 under the Decision Letter of

the Board of Directors No. 006/SK/DIR/API/IV/2015 on the

appointment of the Corporate Secretary. The duties of the

Corporate Secretary are as follows:

1. To control communication strategy management to

improve the corporate image;

2. To act as the Company’s representative in

40

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

mengkomunikasikan kegiatan perseroan secara

akurat dan tepat waktu kepada seluruh pemangku

kepentingan;

3. Mengendalikan penyampaian informasi kinerja

Perseroan dan corporate action kepada otoritas bursa,

investor, analis, dan para pelaku pasar lainnya;

4. Mengendalikan pelaksanaan pengelolaan mekanisme

dalam pengungkapan informasi secara eksternal

sesuai dengan kepentingan Perseroan dan kebutuhan

pemegang saham serta pihak-pihak lain yang

berhubungan dengan Perseroan;

5. Menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan dan

Laporan Keuangan berkala kepada otoritas Pasar

Modal dan otoritas bursa;

6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat Direksi,

rapat Direksi dengan Komisaris, rapat kinerja Perseroan,

dan RUPS, serta mengendalikan protokol Direksi dan

administrasi kesekretariatan Direksi;

7. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya

peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar

Modal dan peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan kegiatan usaha Perseroan;

8. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk

mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal

No. 8 Tahun 1995 dan peraturan pelaksanaannya serta

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

kegiatan usaha Perseroan.

Unit Audit Internal

Untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

56 /POJK.04/2015 Perseroan telah menetapkan suatu

Piagam Unit Audit Internal yang telah disetujui oleh Dewan

Komisaris.

Sesuai dengan Piagam Unit Audit Internal, fungsi dari Unit

Audit Internal adalah:

1. Menjadi penilai independen yang berperan membantu

Direksi dalam mengamankan investasi dan aset

Perseroan secara efektif dari sisi akuntansi dan audit;

2. Melakukan analisis dan evaluasi efektivitas sistem dan

prosedur pada semua kegiatan Perseroan dan fungsi-

fungsi pendukungnya;

3. Melakukan koordinasi dengan Komite Audit dan

auditor eksternal agar kelancaran proses audit dapat

tercapai.

Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal ini adalah

sebagai berikut:

communicating the company’s activities in an accurate

and timely manner to all stakeholders;

3. To control the delivery of the Company’s performance

information and corporate action to the stock

exchange authority, investors, analysts, and other

market players;

4. To control the carrying out of the external information

disclosure mechanism management pursuant to the

Company’s interest and the need of the shareholders

and other parties in relation to the Company;

5. To submit the Company’s Annual Report and periodical

Financial Report to the Capital Market authority and

stock exchange authority;

6. To coordinate the meeting of the Board of Directors,

the meeting between the Board of Directors and the

Board of Commissioners, the Company performance

meeting, and the GMS, as well as to control the

protocol of the Board of Directors and the secretarial

administration of the Board of Directors;

7. To follow the development of the Capital Market,

especially the regulations applicable in the Capital

Market and the laws and regulations in relation to the

Company’s business activities;

8. To advise the Board of Directors of the Company

to comply with the Law on Capital Market No. 8 of

1995 and its implementing regulations and the laws

and regulations in relation to the Company’s business

activities.

Internal Audit Unit

To comply with the Regulation of the Financial Services

Authority (OJK) No. 56 /POJK.04/2015, the Company has

stipulated an Internal Audit Unit Charter that has been

approved by the Board of Commissioners.

In line with the Internal Audit Unit Charter, the functions of

the Internal Audit Unit are:

1. To act as an independent assessor assisting the Board

of Directors in securing the Company’s investment and

asset effectively with regard to accounting and audit;

2. To analyze and evaluate the effectiveness of the

system and procedure in all Company’s activities and

its supporting functions;

3. To coordinate with the Audit Committee and external

auditor for the smoothness of the audit process

Duties and Responsibilities of the Internal Audit Unit

The duties and responsibilities of the Internal Audit Unit are

as follows:

41

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

1. Mengakses seluruh informasi yang relevan, melakukan

komunikasi secara langsung dengan Direksi dan Dewan

Komisaris, serta Komite Audit dengan sepengetahuan

Dewan Komisaris;

2. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan

Direksi, Dewan Komisaris, serta Komite Audit;

3. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan

auditor eksternal;

4. Menyusun usulan perubahan dan melaksanakan

Piagam Audit Internal;

5. Melakukan verifikasi dan uji keandalan terhadap

informasi yang diperoleh, dalam kaitannya dengan

penilaian efektivitas sistem audit;

6. Menilai dan menganalisis aktivitas Perseroan, namun

tidak mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan dan

tanggung jawab atas aktivitas yang ditelaah/diaudit;

Kepala Audit Internal dapat mengalokasikan sumber daya,

fokus, ruang lingkup, jadwal auditor, dan penerapan teknik

audit untuk mencapai tujuan audit, mengklarifikasi dan

membicarakan hasil audit, meminta tanggapan lisan/tertulis

dari audit, memberikan saran dan rekomendasi.

Komposisi Unit Audit Internal

Unit Audit Internal beranggotakan 5 orang, dikepalai oleh

Suseno Agung Rusdiantoro.

Kepala Unit Audit Internal

Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1982, Suseno Agung

Rusdiantoro sejak tahun 2014 menduduki posisi Kepala

Audit Internal di Arita. Beliau mendapatkan gelar sarjananya

di bidang Akuntansi dari STIE - IBEK dan gelar master dari

UTIRA - IBEK.

Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Manajer

Internal Audit di PT Mitra Waralaba Sukses dari tahun 2010

sampai 2014, di mana beliau bergabung pada tahun 2007

sebagai staf Audit Internal dan pernah menduduki posisi

Finance & Accounting Supervisor dan Finance Manager.

Beliau mengawali kariernya sebagai staf Finance di PT

Metro Batavia.

MANAJEMEN RISIKO

Untuk memastikan pertumbuhan usaha yang sehat dan

berkelanjutan, Perseroan menyadari pentingnya sistem

manajemen risiko yang menyeluruh dan andal. Sistem

manajemen risiko Arita dirancang untuk mengantisipasi

dan meminimalisir risiko-risiko usaha yang dihadapi oleh

Perseroan.

1. To access all relevant information, directly

communicate with the Board of Directors and

the Board of Commissioners as well as the Audit

Committee with the acknowledgement of the Board

of Commissioners;

2. To conduct meetings periodically and incidentally with

the Board of Directors, the Board of Commissioners,

as well as the Audit Committee;

3. To coordinate its activities with the activities of the

external auditor;

4. To compile proposal for the amendment and

implement the Internal Audit Charter;

5. To verify and test the information gathered in relation

to the assessment of the audit system’s effectiveness;

6. To assess and analyze the Company’s activities, without

any authority in the implementation and responsibility

for the activities assessed/audited;

The Chairman of the Internal Audit may allocate

resources, focus, scope, auditor schedule, and audit

technique implementation for the achievement of audit

objectives, clarify and discuss audit results, ask for written/

verbal responses from auditees, provide advice and

recommendation.

Composition of the Internal Audit Unit

The Internal Audit Unit consists of 5 members, led by

Suseno Agung Rusdiantoro.

Head of the Internal Audit Unit

Born in Jakarta on June 24, 1982, Suseno Agung Rusdiantoro

has held the Internal Audit position in Arita since 2014. He

obtained his Bachelor’s Degree in Accounting from STIE -

IBEK and a master degree from UTIRA - IBEK.

Previously, he was the Internal Audit Manager of PT Mitra

Waralaba Sukses between 2010 and 2014, which he joined

in 2007 as an Internal Audit staff and was subsequently

promoted to Finance & Accounting Supervisor and Finance

Manager. He began his career as a Finance Staff at PT Metro

Batavia.

RISK MANAGEMENT

To ensure the healthy and sustainable business growth,

the Company understands the importance of a thorough

and dependable risk management system. Arita’s risk

management system is designed to anticipate and mitigate

the business risks faced by the Company.

42

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Beberapa risiko utama yang mempengaruhi kegiatan usaha

Perseroan ialah sebagai berikut:

1. Risiko Finansial

a. Risiko Kredit

Dalam melaksanakan penjualan, Perseroan

menghadapi peluang adanya tindakan fraud. Untuk

mencegah atau meminimalisir risiko tersebut,

Perseroan melaksanakan kebijakan Manajemen

Risiko dengan menerapkan sistem credit limit yang

terintegrasi dan termonitor melalui program SAP,

menerapkan sistem filterisasi calon pelanggan,

menerapkan sistem dan prosedur pengelolaan

piutang pelanggan, serta melaksanakan kegiatan

konfirmasi piutang kepada pelanggan langsung

secara berkala.

b. Risiko Tingkat Suku Bunga

Perubahan tingkat suku bunga di pasar akan

berakibat pada fluktuasi nilai wajar arus kas

Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa

mengawasi pergerakan tingkat suku bunga pasar,

dan mengelola ketersediaan arus kas untuk

pelunasan pinjaman dan modal kerja.

c. Risiko Mata Uang Asing

Perubahan kurs pertukaran mata uang asing

akan berpengaruh pada nilai wajar arus kas.

Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan senantiasa

meminimalisir pembelian persediaan dalam mata

uang asing.

d. Risiko Likuiditas

Perseroan berusaha memitigasi risiko likuiditas

yang dihadapinya dari penempatan dana dari

kelebihan penerimaan kas setelah dikurangi

penggunaan kas untuk mendukung kegiatan usaha

Perseroan, dengan terus menjaga kecukupan

arus kas dan fasilitas bank. Proyeksi arus kas

dan ketersediaan dana juga senantiasa diawasi,

dengan menempatkan kelebihan dana kas dalam

instrumen keuangan dengan tingkat risiko rendah

dan imbal hasil yang memadai. Perseroan juga

selalu memperhatikan reputasi dan kredibilitas

lembaga keuangan.

2. Risiko Hukum dan Regulasi

Dengan semakin meningkatnya kegiatan operasional,

Perseroan dihadapkan dengan berbagai peraturan

hukum dan regulasi yang dapat menimbulkan risiko.

Oleh karena itu, Divisi Hukum Perseroan terus

menerus melakukan pemantauan dan penyesuaian

terhadap perubahan peraturan hukum dan regulasi

yang berlaku. Sistem check & balance atas kegiatan

perdagangan yang dijalankan Perseroan didasarkan

pada prinsip hukum yang berlaku, yang tertuang

dalam perjanjian-perjanjian kerjasama yang sifatnya

melindungi kepentingan para pihak. Dengan demikian,

Perseroan dapat terhindarkan dari akibat hukum yang

Several main risks that affect the business activities of the

Company are as follows:

1. Financial Risk

a. Credit Risk

In its sales activities, the Company faces the

risk of fraud. To prevent or mitigate such risk,

the Company implements a Risk Management

policy with the implementation of a credit limit

system integrated and monitored through the

SAP program, implement the potential customer

filtering system, implement the customer

receivables management system and procedure,

and confirm receivables directly to the customers

periodically.

b. Interest Rate Risk

The fluctuation of interest rate in the market will

cause a fluctuation in the Company’s reasonable

cash flow value fluctuation. Therefore, the

Company continuously monitors the fluctuation

of the market’s interest rate, and manages the

availability of cash flow for the settlement of loan

and work capital.

c. Foreign Currency Risk

The risk of foreign currency exchange rate

fluctuation will affect the reasonable cash

flow value. To mitigate this risk, the Company

continuously minimizes the purchase of foreign

currency reserve.

d. Liquidity Risk

The Company tries to mitigate the liquidity risk by

placing the fund from the excess cash revenue

after the deduction of cash expense to support

the Company’s business activities, by maintaining

the sufficiency of cash flow and bank facilities.

The cash flow projection and fund availability are

continuously monitored by placing the excess of

cash fund in financial instruments with low risk

rate and reasonable yield. The Company also

monitors the reputation and credibility of the

financial institution.

2. Law and Regulation Risk

With the increase of operational activities, the Company

must comply with various laws and regulations that may

pose risk. As such, the Legal Division of the Company

continuously monitors and adjusts to the amendments

of the prevailing laws and regulations. The check &

balance system of the trade activities carried out by the

Company is based on the prevailing legal principles,

stipulated in the cooperation agreements that protect

the interest of all parties. As such, the Company is

protected from any adverse legal effects.

43

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

merugikan.

3. Risiko Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan aset utama

dalam kegiatan organisasi. Perseroan berupaya

untuk selalu mengembangkan kemampuan seluruh

karyawan melalui program-program pelatihan dan

pengembangan potensi diri baik yang sifatnya internal

maupun eksternal. Untuk menghindari risiko keluarnya

karyawan yang kompeten, Perseroan melakukan

promosi kenaikan jabatan dan menyediakan fasilitas

pendukung kegiatan operasional yang diharapkan

dapat memacu produktivitas kerja yang lebih baik lagi

bagi kemajuan Perseroan.

4. Risiko Stok Barang

Berdasarkan kepercayaan bahwa Perseroan harus siap

memenuhi kebutuhan pelanggan kapan pun, maka

Perseroan harus memiliki persediaan barang yang

memadai. Oleh karena itu, risiko kurangnya stok selalu

ada bagi Perseroan. Untuk memitigasi risiko tersebut,

Perseroan menerapkan beberapa kebijakan, termasuk

melaksanakan prosedur penanganan order pembelian,

penyimpanan dan pendistribusian stok, identifikasi dan

peletakan barang atau stok secara baik dan benar, serta

pelaksanaan stock opname secara berkala dan dengan

pengawasan.

ETIKA DAN BUDAYA KERJA

Dalam rangka menjalankan kegiatan bisnis untuk mencapai

visi, misi serta sasaran strategis sebagai fondasi dasar,

Perseroan juga memiliki moralitas dan etika bisnis yang

tercantum dalam nilai-nilai etika utama Perseroan.

Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan apa

yang benar secara profesional dengan mengedepankan

kejujuran, perilaku etis, dan pencegahan terjadinya tindakan

pelanggaran dalam menjalankan suatu kegiatan bisnis.

Lima nilai etika dan budaya Perseroan ialah:

Achievement, bahwa setiap karyawan Perseroan harus

membuat visi dan target bagi dirinya, memiliki rencana

yang jelas untuk meraihnya, dan mengerjakan rencana itu

dengan sepenuh hati dan kesadaran.

Responsiveness, bahwa setiap karyawan perseroan

harus selalu mengagendakan tindakan perbaikan yang

terus-menerus, berpikir dan berlaku inovatif - kreatif agar

mampu selalu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Integrity, bahwa setiap karyawan Perseroan harus

menjunjung tinggi kejujuran, berani bertanggung jawab

atas tugasnya, dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

Perseroan.

3. Human Resources Risk

Human Resources are the main assets in the activities of

the organization. The Company strives to continuously

develop the competency of all employees through

trainings and competency development programs,

both internal and external. To avoid the risk of

resignation by competent employees, the Company

has established a career development program and

provides operational activity supporting facilities that

are expected to boost productivity for the growth of

the Company.

4. Stock Risk

Believing that the Company has to be prepared to meet

the customers’ demand at all times, the Company has

to have sufficient stock. As such, shortage of goods is

a looming risk for the Company. To mitigate such risk,

the Company implements various policies, including

purchase order handling, stock distribution and

storage, good and proper identification and placement

of goods or stock, as well as the implementation of

periodical stock opname under monitoring.

WORK ETHICS AND CULTURE

In carrying out business activities to achieve the vision,

mission and strategic targets as the basic foundation, the

Company also has business morality and ethics stipulated

in the Company’s main codes of ethics.

The Company is committed to taking the right action

professionally by emphasizing on honesty, ethical conduct,

and prevention of offensive action in carrying out business

activities.

The five ethical and cultural values of the Company are:

Achievement, that every Compan’sy employee must

determine a vision and target for himself, a clear plan to

achieve them, and carry out the plan wholeheartedly and

deliberately.

Responsiveness, that every Company’s employee must

always plan continuous improvement actions, think and

act innovatively and creatively to be able to adapt with the

changes in the environment.

Integrity, that every Company’s employee must uphold

honesty, responsibility to his duties, and great loyalty to the

Company.

44

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Teamwork, bahwa setiap karyawan Perseroan harus mau

mendengar saran dan kritik untuk kemajuan dirinya, tidak

ragu untuk melayani, membantu, dan mendukung rekan

kerja yang membutuhkannya.

Accountable, bahwa setiap karyawan Perseroan harus

memiliki komitmen dan konsisten dalam melaksanakan

aturan, membiasakan diri untuk rapi dalam dokumentasi,

dan selalu siap untuk diaudit hasil kerja dan tanggung

jawabnya.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN

Sebagai bagian dari masyarakat di sekitarnya, Perseroan

memandang perlu untuk berperan dalam pembangunan

masyarakat sebagai faktor pendukung pelaksanaan usaha.

Oleh karena itu, Arita senantiasa berusaha untuk memberikan

kontribusi nyata kepada pembangunan masyarakat sejalan

dengan pertumbuhan usaha. Hal ini dilakukan melalui

program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(CSR) yang difokuskan kepada pengembangan sosial dan

kemasyarakatan.

Program CSR 2015

Pada tanggal 10 Juli 2015, Arita telah menyelenggarakan

buka puasa bersama anak yatim piatu dari Yayasan Nurul

Qulub. Kegiatan ini dilaksanakan di area perkantoran Rukan

Sunter Permai dan diikuti oleh 80 anak yatim piatu, seluruh

jajaran karyawan Arita, dan para penghuni lain di sekitar

Rukan Sunter Permai.

Teamwork, that every Company’s employee must be

willing to take advice and critics for self development, not

hesitating to serve, help, and support any colleagues who

need them.

Accountable, that every Company’s employee must be

committed and consistent in implementing rules, getting

accustomed to orderliness in documentation. and be

prepared for performance and responsibility audit.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

As a part of the community around it, the Company believes

that it is important to play a role in community development as

a supporting factor in business implementation. Therefore,

Arita continuously strives to give real contribution in line

with business growth. This is done through the Company’s

Corporate Social Responsibility (CSR) programs that are

focused on social and community development.

2015 CSR Program

On July 10, 2015, Arita held a break fasting event with foster

children from the Nurul Qulub Foundation. The activity

was held in the office area of Rukan Sunter Permai and was

participated by 80 foster children, all employees of Arita,

and other residents around Rukan Sunter Permai.

45

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Management Accountability for the 2015 Annual Report and Financial Report

LAPORAN KEUANGAN 2015ATAS LAPORAN TAHUNAN DANTANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

Arita Prima Indonesia Tbk. • Laporan Tahunan 2015 Annual Report

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIConsolidated Financial Report

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK /

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2015

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015

AND INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT

Halaman/

Page

Daftar Isi / Table of contents

Surat Pernyataan Direksi /

Director'sStatement Letter

Laporan Auditor Independen /

Independent Auditors' Report 1

1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian /

Consolidated Statements of Financial Position 2 - 3

2. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain /

Statements of Income and Other Comprehensive Income 4

3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian /

Consolidated Statements of Changes in Equity 5

4.

Consolidated Statements of Cash Flows 6

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 7 - 53

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /

DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS

Laporan Arus Kas Konsolidasian /

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

ASET 2015 Notes 2014 ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 10,900,871,794 2e,4 58,127,153,781 Cash and cash equivalents

Piutang Usaha 5 Trade Receivables, net

Pihak Berelasi 20,688,821 1,894,417,593 Related Parties

Pihak Ketiga Third Parties

(Setelah Dikurangi Cadangan Kerugian (Net of Allowance of impairment losses of

Penurunan Nilai Rp. 1.594.263.980 Rp. 1.343.712.533

dan Rp 845.259.738 per 31 Desember 2015 and Rp1.627.025.603 in December 31, 2015

dan 2014 58,345,150,362 74,455,818,156 dan 2014

Piutang Lain-lain-Bersih 1,200,062,397 6 1,575,086,646 Other Receivables, net

Persediaan 159,792,913,619 2g,8 128,912,575,300 Inventories, net

Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 26,875,616,097 9 19,034,286,884 advances and prepaid expenses

JUMLAH ASET LANCAR 257,135,303,091 283,999,338,361 Total Current Assets

-

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS

Aset Pajak Tangguhan 1,149,158,505 13c 1,043,632,799 Deffered Tax Assets

Aset Tetap 2h,10 Property, Plant and Equipment

(Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan (net of accumulation depreciation of

Rp 19.893.538.680 dan Rp 13.487.128.824 Rp12.741.586.595 and Rp7.776.245.541

per 31 Desember 2015 dan 2014 163,588,285,518 154,845,426,928 in December 31, 2015 and 2014

Jumlah Aset Tidak Lancar 164,737,444,023 155,889,059,727 Total Non-Current Assets

TOTAL ASET 421,872,747,114 439,888,398,087 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of the

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.

2

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

LIABILITAS DAN EKUITAS 2015 Notes 2014 LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK SHORT-TERM LIABILITIES

Utang Bank Jangka Pendek 25,635,045,989 11 49,126,526,588 Short-term bank loans

Utang Usaha 12 Trade Payable

Pihak Berelasi 3,030,257,341 5,345,287,657 Affiliated Payable

Pihak Ketiga 19,024,952,634 12,483,841,554 Third parties

Utang Lain-lain 13 Other Payable

Pihak Berelasi 4,091,276,121 4,556,908,593 Related parties

Pihak Ketiga 477,097,500 1,018,044,552 Third parties

Hutang Pajak 1,139,204,984 14a 2,446,590,671 Other Payable

Biaya Yang Masih Harus Dibayar 607,497,617 15 27,075,751 Accrued expenses

Uang Muka Pelanggan 3,556,188,949 16 3,158,991,725 Advances from customers

Utang Jangan Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Current portion of long-term payable

Utang Bank 118,467,259,804 10 126,329,117,762 Bank loans

Utang Pembiayaan Konsumen 1,064,581,767 17 1,637,594,183 Customers liabilities payable

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 177,093,362,706 206,129,979,036 Total Short-Term Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES

Utang Jangka Panjang, Setelah Dikurangi Bagian yang Long-term payables - net of current portion:

yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun

Utang Bank 14,805,219,565 10 14,907,934,179 Bank loans

Utang Sewa Pembiayaan 489,548,839 17 1,468,842,613 Lease liabilities payable

Liabilitas Imbalan Kerja 8,873,861,707 2l,18 7,059,011,353 Post-employment benefits obligation

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 24,168,630,111 23,435,788,145 Total Long-Term Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 201,261,992,817 229,565,767,181 Total Liabilities

EKUITAS Share capital :

MODAL SAHAM 19 CAPITAL STOCK

Modal Saham-nilai nominal Rp 100 dan Rp.100 Capital stock Rp 100 and Rp 100 par value

per saham pada 31 Desember 2015 dan 2014 per share December 31, 2015 and 2014

Modal Dasar 1.800.000.000 saham dan 1.800.000.000 Saham Authorized 1.800.000.000 and 1.800.000.000 shares

pada 31 Desember 2015 dan 2014 December 31, 2015 and 2014

Modal Disetor 1.075.760.000 saham dan 1.075.000.000 Paid-up Capital 1.075.760.000 and 1.075.000.000 shares

pada 31 Desember 2015 dan 2014 107,576,000,000 107,500,000,000 December 31, 2015 dan 2014

Tambahan Modal disetor 33,503,984,326 33,427,734,326 Additional paid-in capital

Selisih transaksi dengan kepentingan

nonpengendali (134,482,608) (134,482,608)

Difference in value of equity transaction with

non-controlling interest

Saldo Laba 79,641,973,216 69,502,133,176 Retained earnings

Jumlah Ekuitas Yang Diatribusikan kepada

Pemilik Entitas Induk 220,587,474,934 210,295,384,894

Total equity attributable to owners of the

Company

Kepentingan Nonpengendali 23,279,363 27,246,012 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 220,610,754,297 210,322,630,906 Total Equities

JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 421,872,747,114 439,888,398,087 TOTAL LIABILITIES & EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of the

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.

3

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN STATEMENTS OF INCOME AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

2015 Notes 2014

PENJUALAN NETO 202,115,388,442 2k,20 256,881,565,791 NET INCOME

BEBAN POKOK PENJUALAN (80,504,548,493) 2k,21 (133,681,942,114) COST OF SALES

LABA BRUTO 121,610,839,949 123,199,623,677 Gross Profit (Loss)

Beban Usaha General expenses

Beban Penjualan (35,160,474,535) 2k, 22 (34,838,023,930) Selling expenses

Beban Administrasi Dan Umum (39,823,905,580) 2k, 23 (37,041,585,559) General and administrative expenses

Penghasilan Lain-lain 3,278,554,745 7,698,146,002 Other income

Jumlah Beban Usaha (71,705,825,370) (64,181,463,487) Total expenses

LABA USAHA 49,905,014,578 59,018,160,190 OPERATING INCOME (LOSS)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Penghasilan Bunga 1,127,276,506 1,400,660,658 Interest income

Beban Keuangan (24,823,205,948) (16,239,049,516) Finance cost

Pendapatan (Beban) Lain-lain (23,695,929,442) (14,838,388,858) Other Income (Expenses)LABA SEBELUM BEBAN PAJAK

PENGHASILAN 26,209,085,137 44,179,771,332 INCOME (LOSS) BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan,Neto (7,765,510,591) 14b (11,056,996,093) Tax Expense - Net

Laba/(Rugi) Periode Berjalan 18,443,574,546 33,122,775,238 Income (Loss) For The Year

PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN (1,912,181,772) (3,044,412,278) OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN 16,531,392,774 30,078,362,960

TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE

YEAR

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada: Net income (loss) attributable to:

Pemilik entitas Induk 16,535,359,423 30,080,923,082 Owners of the Company

Kepentingan Non Pengendali (3,966,649) (2,560,122) Non-controlling interests

Jumlah 16,531,392,774 30,078,362,960 Total

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Yang Dapat

Diatribusikan Kepada:

Comprehensive income (loss) attributable to:

Pemilik Entitas Induk 16,535,359,423 30,080,923,082 Owners of the Company

Kepentingan Non Pengendali (3,966,649) (2,560,122) Non-controlling interests

Jumlah Laba Rugi Komprehensif 16,531,392,774 30,078,362,960 Total comprehensive income (loss)

Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Basic Earnings (Loss) Per Share Attributable

Kepada Pemilik Entitas Induk 15 2m 28 To Owners Of The Company

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.

4

PT

AR

ITA

PR

IMA

IN

DO

NE

SIA

Tb

k D

AN

EN

TIT

AS

AN

AK

PT

AR

ITA

PR

IMA

IN

DO

NE

SIA

Tb

k A

ND

IT

S S

UB

SID

IAR

IES

LA

PO

RA

N P

ER

UB

AH

AN

EK

UIT

AS

KO

NS

OL

IDA

SIA

NC

ON

SO

LID

AT

ED

ST

AT

EM

EN

TS

OF

CH

AN

GE

S I

N E

QU

ITY

Un

tuk

Tah

un

-tah

un

yan

g B

erak

hir

31

Des

emb

er 2

015

dan

201

4F

or

the

Yea

rs E

nd

ed D

ecem

ber

31,

201

5 an

d 2

014

(Dis

ajik

an d

alam

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

(Exp

ress

ed in

Rup

iah,

unl

ess

othe

rwis

e st

ated

)

Agi

oT

elah

dite

ntuk

anB

elum

dite

ntuk

anK

epen

tinga

n

Mod

al s

aham

Sah

amP

engg

unaa

nya

Pen

ggun

aany

aJu

mla

hN

onpe

ngen

dali

Jum

lah

Eku

itas

Sal

do P

er 3

1 D

esem

ber

2013

107,

500,

000,

000

33,4

27,7

34,3

26

(134

,482

,608

)

16,0

00,0

00,0

00

23

,423

,770

,215

18

0,21

7,02

1,93

3

-

180,

217,

021,

933

Bal

ance

in D

ecem

ber

31, 2

013

Tra

nsak

si D

enga

n K

epen

tinga

n N

onpe

ngen

dali

-

-

-

-

-

-

27,2

46,0

12

27

,246

,012

Tra

nsac

tions

with

non

-con

trol

ling

inte

rest

s

Div

iden

Tun

ai-

-

-

-

-

-

-

D

ivid

end

Pen

amba

han

Mod

al D

iset

or-

-

Pro

ceed

s of

pai

d-in

cap

ital

Efe

k N

eto

Pel

epas

an In

vest

asi S

aham

Pad

a E

ntita

s A

nak

-

-

T

he r

elea

se o

f N

et I

nves

tmen

t Sec

uriti

es S

hare

s In

Sub

sidi

ary

Sel

isih

Nila

i Tra

nsak

si R

estr

uktu

risas

i Ent

itas

Sep

enge

ndal

i-

-

Diff

eren

ce in

val

ue o

f re

stru

ctur

ing

tran

sact

ions

am

ong

entit

ies

unde

r co

mm

on c

ontr

ol

Pem

bent

ukan

Cad

anga

n U

mum

-

-

-

G

ener

al A

llow

ance

Jum

lah

Laba

(R

ugi)

Kom

preh

ensi

f T

ahun

Ber

jala

n30

,078

,362

,960

30

,078

,362

,960

30

,078

,362

,960

T

otal

com

preh

ensi

ve lo

ss f

or t

he y

ear

Sal

do P

er 3

1 D

esem

ber

2014

107,

500,

000,

000

33,4

27,7

34,3

26

(134

,482

,608

)

16,0

00,0

00,0

00

53

,502

,133

,176

21

0,29

5,38

4,89

4

27

,246

,012

210,

322,

630,

906

Bal

ance

as

of D

ecem

ber

31, 2

014

Tra

nsak

si D

enga

n K

epen

tinga

n N

onpe

ngen

dali

-

-

-

-

-

(3,9

66,6

49)

(3,9

66,6

49)

Tra

nsac

tions

with

non

-con

trol

ling

inte

rest

s

Div

iden

Tun

ai-

-

(6

,391

,552

,734

)

(6,3

91,5

52,7

34)

(6,3

91,5

52,7

34)

D

ivid

end

Pen

amba

han

Mod

al D

iset

or76

,000

,000

76

,250

,000

15

2,25

0,00

0

15

2,25

0,00

0

Pro

ceed

s of

pai

d-in

cap

ital

Efe

k N

eto

Pel

epas

an In

vest

asi S

aham

Pad

a E

ntita

s A

nak

-

-

T

he r

elea

se o

f N

et I

nves

tmen

t Sec

uriti

es S

hare

s In

Sub

sidi

ary

Sel

isih

Nila

i Tra

nsak

si R

estr

uktu

risas

i Ent

itas

Sep

enge

ndal

i-

-

Diff

eren

ce in

val

ue o

f re

stru

ctur

ing

tran

sact

ions

am

ong

entit

ies

unde

r co

mm

on c

ontr

ol

Pem

bent

ukan

Cad

anga

n U

mum

-

-

-

-

G

ener

al A

llow

ance

Jum

lah

Laba

(R

ugi)

Kom

preh

ensi

f T

ahun

Ber

jala

n16

,531

,392

,774

16

,531

,392

,774

16

,531

,392

,774

T

otal

com

preh

ensi

ve lo

ss f

or t

he y

ear

Sal

do

Per

31

Des

emb

er 2

015

107,

576,

000,

000

33,5

03,9

84,3

26

(134

,482

,608

)

16,0

00,0

00,0

00

63

,641

,973

,216

22

0,58

7,47

4,93

4

23

,279

,363

220,

610,

754,

297

Bal

ance

as

of

Dec

emb

er 3

1, 2

015

Cat

atan

ata

s la

pora

n ke

uang

an k

onso

lidas

ian

terla

mpi

r-

T

he a

ccom

pany

ing

note

s to

the

con

solid

ated

fina

ncia

l

mer

upak

an b

agia

n ya

ng t

idak

ter

pisa

hkan

dar

i lap

oran

-

stat

emen

ts f

orm

an

inte

gral

par

t of

the

keua

ngan

kon

solid

asia

n se

cara

kes

elur

uhan

.co

nsol

idat

ed fi

nanc

ial s

tate

men

ts.

Sel

isih

Tra

nsak

si

deng

an K

epen

tinga

n

Non

peng

enda

li

sald

o la

ba

5

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan Kas dari Pelanggan 220,099,785,008 221,306,720,847 Cash receipts from customers

Pembayaran Kas untuk: Cash payments to:

Pemasok (107,158,806,050) (139,953,718,819) Suppliers

Karyawan (390,385,800) (125,595,085) Employees

Beban Usaha (67,667,467,507) (65,517,280,696) General expenses

Penerimaan Bunga 1,127,295,682 1,400,660,658 Interest income

Pembayaran Pajak (8,694,319,922) (10,730,460,826) Income tax paid

Pembayaran Beban Keuangan (24,823,205,948) (15,481,731,953) Financial expenses paid

Penerimaan (Pembayaran) Lainnya - 166,541,311 Other proceeds (payments)

Arus Kas Neto diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 12,492,895,463 (8,934,864,561)

Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating

Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pembelian Aset Tetap (19,878,180,285) (68,921,290,495) Purchases of fixed assets

Penjualan Aset Tetap 441,000,000 65,000,000 Proceeds from sale of property, plant and equipment

Penambahan Uang Jaminan - - Penambahan Uang Jaminan

Arus Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (19,437,180,285) (68,856,290,495) Net Cash Flows Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan Modal Disetor 152,250,000 - Proceeds of paid-in capital

Utang Bank - - Bank loans

Penerimaan 215,123,684,778 Proceeds

Pembayaran (31,456,053,171) (100,176,647,916) Payments

Utang Lain-lain Other payables

Penerimaan - 4,909,850,716 Proceeds

Pembayaran (1,006,579,524) (318,576,107) Payments

Pembayaran Dividen Tunai (5,978,714,330) Dividends

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (1,992,900,140) (2,296,938,552) Payments of lease payables

Arus Kas Neto diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan (40,281,997,165) 117,241,372,920

Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing

Activities

Kenaikan (Penurunan) Neto dari Kas dan Setara Kas (47,226,281,987) 39,450,217,863 Increase (decrease) in cash and cash equivalents-net

Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 58,127,153,781 18,676,935,918

Cash nnd Cash Equivalents at The Beginning of The

Year

Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 10,900,871,794 58,127,153,781 Cash and Cash Equivalents at The End of The Year

Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun terdiri dari:

Cash And Cash Equivalents At The End Of The Year

consists of:

Kas 239,008,969 2,394,789,079 Cash

Bank 10,661,862,825 55,732,364,702 Bank

Jumlah 10,900,871,794 58,127,153,781 Total

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan statements form an integral part of these

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. consolidated financial statements.

6

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of Shares

PT Arita Prima Indonesia Tbk ("Perusahaan") didirikan dalam

rangka Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang-undang

No.1 Tahun 1967 sebagaimana diubah dengan Undang-

undang No.11 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Triphosa

Lily Ekadewi,S.H., No.1 tanggal 5 Oktober 2000. Akta

pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat

keputusan No. C-7935.HT.01.01.TH.2001 tanggal 31 Mei 2001

dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

No.31 Tambahan No.3727 tanggal 16 April 2002. Anggaran

dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

terakhir dengan akta notaris Rudy Siswanto,S.H., No.258

tanggal 12 April 2013, Perubahan tersebut telah disahkan oleh

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dalam surat keputusan No.AHU-233043.AH.01.02. Tanggal 30

April 2015.

Pada tanggal 17 Oktober 2013 Perusahaan memperoleh

pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar

Modal atas nama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) berdasarkan Surat Keputusan No.S-307/D.04/2013.

Perusahaan menjalankan usaha perdagangan ekspor dan

impor barang-barang logam yang mencakup valve, fitting dan

produk terkait lainnya Perusahaan berdomisili di Jakarta dan

Kantor pusatnya beralamat di Komplek Rukan Sunter Permai

Blok C Kav.9, Jalan Danau Sunter Utara, Sunter Agung,

Jakarta Utara. Perusahaan memiliki 29 Kantor cabang yang

tersebar di beberapa wilayah di Indonesia pada tahun 2015.

Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada

tahun 2001.

PT Arita Prima Indonesia Tbk ("the Company") was established in

Foreign Capital Investment based on the Law of Indonesia no.1 in

1967 and had been changed to Law no.11 in 1970 by Notarial deed

no.1 Oct 5, 2000 of Triphosa Lily Ekadewi, S.H. The deed of

establishment and its amendment were approved by the Ministry of

Justice of the Republic of Indonesia (currently the Ministry of Law

and Human Rights of the Republic of Indonesia) in its Decision

Letter No. C-7935t.HT.01.01.TH.2001 on May 31, 2001 and had been

published in State Gazette of the Republic of Indonesia no.31 addition

no.3717 dated April 16, 2002. The Company's basic budgeting has

been into several revisions, with the last quoted in the notarial deed od

Rudy Siswanto,S.H, No.258 on April 12, 2013 which already been

approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic

Indonesia in its Decision Letter No.AHU-233043.AH.01.02 dated April

30, 2015.

The business fields which the company is enrolling are valve, fitting,

and many related products in the importing and exporting fields. The

company is located in Jakarta with its head office in Komplek Ruko

Sunter Permai Blok C Kav.9, Jalan Danau Sunter Utara, Sunter

Agung, North Jakarta. The company runs 25 branches spreaded in

several locations in Indonesia by the year of 2013 (19 branches in

2012). The company has started it's commercial activities since 2001.

Unimech Grup Berhad is the last parental entity from the Company

and branches entity.

On October 17, 2013, the Company received an effective statement

from the Head Executive of the Capital Market Supervisory by the

name of Commissioners Board in OJK based on its decision letter

No.S-307/D.04/2013.

On December 17, 2013, according to the letter no; P-

00960/BEI.PPJ/10-2013 PT Bursa Efek Indonesia approved the

security offering made by PT. Arita Prima Indonesia Tbk with amount

of 275.000.000 common stock in the currency of IDR 220 each.

Unimech Grup Berhad merupakan entitas induk terakhir dari

Perusahaan dan Entitas Anak.

Pada tanggal 17 Desember 2013 sesuai surat nomor : P-

00960/BEI.PPJ/10-2013 PT Bursa Efek Indonesia menyetujui

penawaran efek PT Arita Prima Indonesia Tbk di Bursa Efek

Indonesia kepada masyarakat atas 275.000.000 saham biasa

dengan nilai nominal Rp 220 per saham.

7

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) b. Public Offering of Shares (Continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak c. Corporate Structure and Subsidiaries

Persentase Jumlah Aset

Tahun Operasi Kepemilikan / (Sebelum Eliminasi)/

Komersial/ Percentage of Total Assets

Start of Ownership Interest (Before Elimination)

Domisili/ Commercial 31 Desember/ 31 Desember/

Domicile Operations December 31, December 31,

Jakarta 2011 99%

Jakarta 2011 99%

PT Arita Prima Kalbar ("APK") PT Arita Prima Kalbar ("APK")

2015

On December 31, 2013, all of the Company's stock amount of

275.500.000 had been listed in Bursa Efek Indonesia.

The consolidated financial statements include the accounts of the

Company and the following Subsidiaries in which the Company has

ownership of more than 50%:

On September 2, 2009, the Company established APK that enrolls in

the valve, instrument, and other related products. The Deed of

Incorporation of APK was approved by the Ministry of Law and Human

Rights Republic of Indonesia with the number of No.AHU-

45607.AH.01.01 year of 2009, on September 15, 2009.

Perdagangan

Valve, fitting, dan

produk terkait

Perdagangan

Valve, fitting, dan

produk terkait

2014

Pada tanggal 2 September 2009, Perusahaan mendirikan APK

yang bergerak di bidang perdagangan valve. Instrumen, dan

produk terkait lainnya. Akta pendirian APK telah mendapat

pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik

Indonesia No.AHU-45607.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15

September 2009.

From the stock amount that offered in the public offering, for about

10% or 27.500.000 common stock by new names was enrolled to the

Company's employees by the Employee Stock Allocation (ESA).

Jenis Usaha/

Nature of

Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum

kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atau sebanyak

27.500.000 saham biasa atas nama baru dijalankan kepada

karyawan perusahaan melalui program penjatahan saham

untuk pegawai Perusahaan (employee Stock Allocation/ESA).

Pada tanggal 31 Desember 2013 seluruh saham Perusahaan

sebanyak 275.500.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek

Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun

Perusahaan dan Entitas Anak berikut ini di mana Perusahaan

mempunyai kepemilikan lebih dari 50%:

Entitas

Anak/

Subsidiaries

2,374,342,063

3,212,899,961 PT Arita

Prima

Kalbar

PT Arita

Prima

Kalbar

8

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

c. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (Lanjutan) c. Corporate Structure and Subsidiaries (Continued)

PT Arita Prima Kalbar ("APK") PT Arita Prima Kalbar ("APK")

d. d.

2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama Lim Cheah Chool Lim Cheah Chool Independent Commissioner

Komisaris Sim Yee Fuan Sim Yee Fuan Commissioner

Komisaris Independen Ida Bagus Oka Nila Ida Bagus Oka Nila Independent Commissioner

Direksi Board of Directors

Direktur Utama Low Yew Lean Low Yew Lean President Director

Direktur Sadrakh Manafe Sadrakh Manafe Director

Direktur Taufan Tenardhi Director

Komite Audit Audit Committee

Ketua Komite Audit Ida Bagus Oka Nila Ida Bagus Oka Nila Chairman

Anggota Djunggu Sitorus Djunggu Sitorus Member

Anggota Basa Sidabutar Basa Sidabutar Member

The investment of 70% shareholding in APK is IDR 702.4550.000.

Based on the notarial deed Adiaty Hadi, S.H, No.17 dated December

14, 2012, the shareholders in APK had approved splits from IDR

50.000 each into IDR 50.000 each, and the convertion of 29& of the

shareholding or as much as 58.203 APK equivalent IDR 425.497.608

stock from the non-controlling interests to the Company. The surplus

deviation between the fair value of payment and adjustment amount to

the non-controlling interests by the amount of IDR 134.482.608

(425.497.608 - 291.015.000) is stated as "Transaction deviation with

the non-controlling interests" in the Equity section of the consolidated

financial statement.

Boards of commissioners and directors, audit committee, and

employees

2014

The members of the Company’s board of commissioners, board of

directors and audit committee for 2015 and 2014 are as follows:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its

Subsidiaries have a total of 467 and 467 permanent combined

employees, respectively (unaudited).

Dewan komisaris , Dewan direksi, komite audit, dan karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan

Entitas Anak mempunyai karyawan tetap masing-masing

sebanyak 467 karyawan dan 467 karyawan (tidak diaudit).

Susunan dewan komisaris, direksi perusahaan dan komite

audit untuk 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Investasi untuk 70% kepemilikan saham pada APK berjumlah

Rp 702.450.000. Berdasarkan akta notaris Adiaty Hadi,S.H.,

No.17 tanggal 14 Desember 2012 para pemegang saham

APK menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari Rp

50.000 per saham menjadi Rp 5.000 per saham, dan

pengalihan 29% kepemilikan saham atau sebanyak 58.203

saham APK ekuivalen Rp 425.497.608 dari kepentingan non

pengendali kepada Perusahaan. Selisih lebih antara nilai

wajar pembayaran atas jumlah penyesuaian terhadap

kepentingan non pengendali sejumlah Rp 134.482.608

(425.497.608 - 291.015.000) diakui sebagai "Selisih transaksi

dengan kepentingan non pengendali" pada bagian Ekuitas di

Laporan posisi keuangan konsolidasian.

9

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

a. a.

Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Standards effective in the current year

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICES

Basis of preparation of The consolidated financial statements, except

for cash flow statement is an accrual basis. The measurements were

prepared under the historical cost, except for certain accounts which is

based on the recognition of the accounting policies as described in

each of those accounts.

Presented below are the significant accounting policies adopted in

preparing the financial statements of the Company.

Basis of Consolidated Financial Statements Presentations

The consolidated financial statements have been prepared and

presented in accordance with Financial Accounting Standards, which

include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and

the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by

the Financial Accounting Standards Board Accounting Association

Indonesia and Bapepam-Financial Institution Regulation No. VIII.G.7,

"Presentation of Financial Statements Public Company" contained in

the annex to the Chairman of Bapepam-LK. KEP-347/BL/2012 dated

June 25, 2012.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan

laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi

(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK)

Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan

standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh Dewan

Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia

yang diwajibkan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai

pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan standar ini tidak

berdampak terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas serta

pengungkapan terkait, tetapi terdapat kemungkinan akan

mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan

pengaturan di masa yang akan datang :

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan

arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Application of New Accounting Standards and Revised (SFAS)

and the Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS)

Berikut ini kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan Perusahaan.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yang mencakup

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan

Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam dan Lembaga

Keuangan No. VIII.G.7 tentang "Penyajian dan Pengungkapan

Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik" yang

terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan

Lembaga Keuangan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni

2012.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali

untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Pengukurannya

disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun

tertentu yang disusun berdasarkan pengakuan sebagaimana

diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun

tersebut.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

In the current period, the Company has applied the following new and

revised standards issued by the Financial Accounting Standards

Board of the Indonesian Institute of Accountants are required to be

effective for accounting periods beginning on January 1, 2013. The

application of this standard had no impact on the carrying value of

assets and liabilities and related disclosures, but there are likely to

affect the accounting and disclosure of transactions and arrangements

in the future.

The consolidated statements of cash flows are prepared using direct

method and classified cash flows into operating, investing, and

financing activities.

The reporting currency in preparing these financial statements is

Rupiah.

10

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

a. a.

- -

- -

- PSAK 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan" - PSAK 1 (Revised 2013), "Presentation of Financial Statements"

- PSAK 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" - PSAK 4 (Revised 2013), "Separate Financial Statements".

- -

- PSAK 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian" - PSAK 65 "Consolidated Financial Statements"

- PSAK 66 "Pengaturan Bersama" - PSAK 66 "Joint arrangements"

- -

- PSAK 68 "Pengukuran Nilai Wajar" - PSAK 68 "Fair Value Measurement"

b. b. Transactions and Balances in Foreign Currency

Valuta Asing Foreign Currency

2015 2014

Dolar Amerika Serikat (US$1) 13,795.00 12,440.00 United State Dollar (US$1)

Euro (€1) 15,069.68 15,133.27 Euro (€1)

Dolar Singapura (S$1) 9,751.19 9,422.11 Singapura Dollar (S$1)

Ringgit Malaysia 3,209.65 3,561.93 Ringgit Malaysia

CNY 2,124.40 2,033.01 CNY

c. c.

PSAK 15 (Revised 2013), "Investments in Associates and Joint

Venture"

Transaction with Related Parties

The Company adopted SFAS No.7 (Revised 2010) "Disclosures of

Related Party". SFAS requires disclosure of relationships,

transactions and balances related parties, including commitments in

the financial statements. There is no significant impact from the

adoption of the revised FRS financial statements.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Effective for periods beginning on or after January 1, 2015 :

The books of accounts are maintained in Rupiah. Transactions during

the year involving foreign currencies are recorded at the exchange

rates prevailing at the transaction date. At the reporting date,

monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are

adjusted to reflect the exchange rates prevailing at that date. Gains or

losses are credited or charged to the statement of comprehensive

income for the year.

Basis of Financial Statements Presentations - Continued

PSAK 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas

Sepengendali

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Penyesuaian PSAK 60, Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

SFAS 38 (Revised 2012), Business Combinations Entities

Adjustments SFAS 60, Financial Instruments: Disclosures

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 januari

2015 adalah :

Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang

Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam

mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat

terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan

liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk

mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau

dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang

bersangkutan.

PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi Pada Entitas Asosiasi

dan ventura Bersama"

PSAK 67 "Disclosure of Interests in Other Entities"

On December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used are as

follows:

Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010)

"Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi". PSAK ini

mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo

pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan

keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan

PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan - Lanjutan

Transaksi dengan Pihak yang Berelasi

Pada tanggal 31 Desember 2015, dan 2014 kurs yang

digunakan adalah sebagai berikut :

PSAK 67 "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"

11

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

c. c.

a) a)

b) suatu pihak yang berelasi dengan perusahaan; b) a related party to the company;

c) c) a party is a joint venture in which the company as a venture.

d) d)

e) e)

f) f )

g) g)

d. Instrumen Keuangan d. Financial Instruments

Aset Keuangan Financial Assets

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: Financial assets are classified as follows:

- Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) - Fair value through profit or loss (FVTPL)

- Dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) - Held to maturity (HTM)

- Tersedia untuk dijual (AFS) - Available-for-sale (AFS)

- Pinjaman yang diberikan dan piutang - Loans and receivables

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

A party is considered related to the company if:

Material transactions and balances with related parties are disclosed

in the notes to the financial statements.

directly or indirectly through one or more intermediaries, the party

(i) controls or is controlled by, or are under common control with

the company, (ii) has an interest in a company that gives

significant influence over the company, or (iii) has joint control

over the company;

a party is a member of the key management personnel of the

Company.

Transaksi dengan Pihak yang Berelasi - Lanjutan Transaction with Related Parties - Continued

suatu pihak yang adalah entitas yang dikendalikan,

dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh

atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa

entitas, langsung maupun tidak langsung, individu

seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e);

suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan

individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

Suatu pihak dianggap berelasi dengan perusahaan jika :

a party is a post-employment benefit plan for the benefit of

employees of the Company or any other entity related to the

Company.

a party is a close family member with the individual described in

clause (a) or (d);

the party is an entity that is controlled, jointly controlled or

significantly influenced by or for which significant voting rights in

several entities, directly or indirectly, individuals such as described

in (d) or €,

Seluruh transaksi dan saldo material dengan pihak-pihak

berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja

untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas lain

yang terkait dengan Perusahaan.

langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih

perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau

dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian

bersama dengan perusahaan; (ii) memiliki kepentingan

dalam perusahaan yang memberikan pengaruh

signifikan atas perusahaan; atau (iii) memiliki

pengendalian bersama atas perusahaan;

suatu pihak adalah ventura bersama dimana

perusahaan sebagai ventura.

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen

kunci Perusahaan.

Seluruh aset keuangan perusahaan diakui dan dihentikan

pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana

pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak

yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang

ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya

diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali

untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba

rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets is recognized and derecognised on trade date

where the purchase or sale of a financial asset under a contract

whose terms require delivery of assets within the time frame

established by the market concerned, and are initially measured at fair

value plus transaction costs, except for financial assets at fair value

through profit or loss, which are initially measured at fair value.

12

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Aset Keuangan - Lanjutan Financial Assets - Continued

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang

ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak

diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain.

Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu

yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk

memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi

ekonomi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia

untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya

transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa

yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan

nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan

sebagai AFS diukur pada biaya perolehan dikurangi

penurunan nilai.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual

diukur pada nilai wajar, dengan keuntungan atau kerugian

yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam

pendapatan komprehensif lainnya - "Penyesuaian nilai wajar

efek tersedia untuk dijual", kecuali untuk kerugian penurunan

nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif

dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada

laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas

atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi

yang sebelumnya diakumulasi pada penyesuaian perubahan

nilai wajar efek tersedia untuk dijual, direklas ke laporan laba

rugi komprehensif.

Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset

keuangan dan ditetapkan pada saat pengukuran awal. Pada

tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013

perusahaan memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

The classification depends on the nature and purpose of financial

assets and designated upon initial recognition. On December 31,

2014 and December 31, 2013 the company has financial assets

classified as loans and receivables.

After initial measurement, available-for-sale financial assets are

measured at fair value, with gains or losses arising from changes in

fair value recognized in other comprehensive income - "Fair value

adjustment on securities available for sale", except for impairment

losses, interest calculated by effective interest method and foreign

exchange income over monetary assets recognized in the statement

of comprehensive income. If a financial asset is removed or impaired,

the cumulative gain or loss previously accumulated in the fair value

adjustments to changes in available for sale securities, reclassified to

the statement of comprehensive income.

Investments in equity securities listed on exchanges that do not have

quoted market prices in an active market and their fair value can not

be measured reliably classified as AFS are measured at cost less

impairment.

Financial assets available for sale (AFS)

Other financial assets belonging to the company with fixed or

determinable payments and have no koutasi in an active market are

classified as "loans and receivables", which are measured at

amortized cost using the effective interest method less impairment.

Interest is recognized using the effective interest method, except for

short-term receivables when the recognition of interest would be

immaterial.

Financial assets available for sale are assets that are designated as

available-for-sale or are not classified in any other category of

financial instruments. They are purchased and held for an indefinite

period and may be sold in response to liquidity requirements or

changes in market conditions. At the time of initial recognition,

available-for-sale financial assets are measured at fair value plus

transaction costs that are directly attributable.

Aset keuangan lainnya milik perusahaan dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai koutasi di

pasar aktif diklasifikasikan sebagai "pinjaman yang diberikan

dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi

penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode

suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana

pengakuan bunga tidak material.

13

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Pinjaman yang diberikan dan piutang - Lanjutan Loans and receivables - Continued

Metode suku bunga efektif The effective interest method

Financial assets, other than financial assets FVTPL, are assessed for

indicators of impairment at each reporting date. Financial assets is

impaired when there is objective evidence, as a result of one or more

events that occurred after the initial recognition of the financial asset,

and that loss event has an impact on the estimated future cash flows

of the financial asset that can be estimated reliably.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi

terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal

pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat

bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa

yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan

peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi

arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat

diestimasi secara andal.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan pinjaman yang

diberikan dan piutang diukur pada nilai wajar ditambah dengan

biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku

bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material,

maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau

kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika

aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau

mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Kelompok aset keuangan ini meliputi kas dan bank, piutang

usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, uang jaminan

dan rekening yang dibatasi penggunaannya.

Metode suku bunga efektif adalah metode perolehan yang

digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan

pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga

efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan

estimasi penerimaan kas dimasa datang (mencakup seluruh

komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para

pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan

premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur

instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode

yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari

aset keuangan pada saat pengakuan awal.

The effective interest method is a method of selection used for

calculating the amortized cost of a financial instrument and of

allocating interest income over the relevant period. The effective

interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash

receipts (including all fees and points paid or received between parties

to the contract that are an integral part of the effective interest rate,

transaction costs and other premiums or discounts) through the

expected life of the financial instrument or, when appropriate, a

shorter period to the net carrying amount of financial assets at initial

recognition.

Impairment of financial assets

At the time of initial recognition, financial assets as loans and

receivables are measured at fair value plus transaction costs that are

directly attributable. After initial recognition, financial assets are

recorded at amortized cost using the effective interest method, unless

the impact of the discount is not material, it is stated at cost. Gains or

losses are recognized in profit or loss when the financial asset is

derecognized or impaired, and through the amortization process.

The group's financial assets include cash and bank, accounts

receivable, other receivables, receivables from related parties,

guarantees and restricted accounts.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

14

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan Impairment of financial assets - Continued

- -

- -

- -

Untuk aset keuangan lainnya. Bukti obyektif penurunan nilai

termasuk sebagai berikut:

The carrying amount of the financial asset is reduced by the

impairment loss directly for financial assets, except for receivables

where the carrying amount is reduced through use of an allowance

account. Later recovery of amounts previously written off are credited

to have the allowance account. Changes in the carrying amount of an

allowance account are recognized in the statement of comprehensive

income.

The Company first assesses whether objective evidence of

impairment exists individually for financial assets that are individually

significant, or collectively for financial assets that are not individually

significant.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di

bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada

nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehan

dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti

objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan

yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk

aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau

pihak peminjam; atau

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjaman akan

dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan

kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi

melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Pemulihan

kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan

dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat

akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi

For financial assets measured at amortized cost, the amount of the

impairment is the difference between the asset's carrying amount and

the present value of estimated future cash flows, discounted at the

original effective interest rate of financial assets.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang

diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan

selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari

estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan

menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset

keuangan.

For other financial assets. Objective evidence of impairment could

include the following:

For AFS equity investments are listed and not listed on the stock

exchange, or a significant reduction in the long-term fair value of an

equity investment below cost is considered as objective evidence of

impairment.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Significant financial difficulty of the issuer or obligor; or

Breach of contract, such as a default or delinquency in interest or

principal payments, or

There is a possibility that the loan will enter bankruptcy or financial

reorganization.

15

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Penurunan nilai aset keuangan - Lanjutan Impairment of financial assets - Continued

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode

berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan

dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang

terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian

penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui

laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi

pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya

perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian

penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang

sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak

boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar

setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan

komprehensif lainnya.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya,

keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah

diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi

komprehensif dalam periode yang bersangkutan sebagai

penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut

belum ditentukan pengakuannya.

Individual assessment is performed over significant financial assets

that have objective evidence of impairment. Significant financial

assets not included in the group of financial assets with similar credit

risk characteristics and collectively assessed.

In evaluating the collective impairment, the company uses a statistical

model of historical trends or the probability of default, recovery time

and the amount of the loss, which is adjustable with management

judgment as to whether current economic conditions and credit such

that it could result in the actual loss amount will be greater or less than

the amount determined by the historical models. The rate of default,

loss rates and the expected time for recovery in future be regularly

compared against actual outcomes to ensure these estimates are still

inadequate.

Exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the

amount of the impairment decreases and the decrease can be related

objectively to an event occurring after the impairment was recognized,

the impairment loss previously recognized is reversed through profit or

loss to the carrying amount of the investment in impairment reversal

date does not exceed the amortized cost prior to the recognition of

impairment losses is done.

In the case of AFS equity securities, impairment losses previously

recognized in the income statement are not reversed through profit or

loss. Any increase in fair value after impairment are recognized

directly in other comprehensive income.

If an AFS financial asset is considered to decline in value, the

cumulative gain or loss previously recognized in equity are reclassified

to the income statement in the period in question as a reclassification

adjustment even though the financial asset has not been determined

confession.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif,

perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis

atau probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan

jumlah kerugian yang terjadi, yang diseuaikan dengan

pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi

dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat

mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih

besar atau lebih kecil dari pada jumlah yang ditentukan oleh

model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan

waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan

diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk

memastikan estimasi tersebut masih memadai.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang

signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset

keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok

aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang

sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.

16

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Nilai wajar aset keuangan Fair value of financial assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika

dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal

dari aset berakhir, atau perusahaan mentransfer aset

keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko

dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika

perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara

substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta

masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka perusahaan

mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer

dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus

dibayar. Jika perusahaan memiliki secara substansial seluruh

risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,

Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga

mangakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

diterima.

Company terminates the recognition of financial assets, if and only if,

the contractual rights to receive cash flows from the asset expire, or

transfer the company's financial assets and transferred substantially

all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If

the company does not transfer nor retain substantially all the risks and

rewards of ownership and continues to control the transferred asset,

the company recognizes its retained interest in the asset and an

associated liability for amounts which may be paid. If the company has

substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred

financial asset, the Company recognizes a financial asset and also

mangakui collateralised borrowing for the proceeds received.

Perusahaan tidak diperkenankan untuk melakukan

reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset

keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan

pinjaman yang diberikan dan piutang. Perusahaan hanya

dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari

kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga

jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam

kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam

jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa

investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus

direklasifikasi menjadi investasi dalam kelompok tersedia

untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari

klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual,

maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan

selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada

ekuitas.

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan

suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara

pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk

melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction).

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

The company is not allowed to reclassify financial assets from or to a

group of financial assets at fair value through profit or loss and loans

and receivables. The company can only do the reclassification of

financial assets from the available-for-sale to held-to-maturity (or vice

versa). For financial assets classified as held to maturity, the amount

of the reclassification of more than an insignificant amount of the

remaining investments in held-to-maturity investments must be

reclassified as available for sale (tainting rule). If there is a

reclassification from held-to-maturity classification to the available for

sale, the asset will be calculated at fair value and the difference

between the fair value and the carrying amount should be recorded in

equity.

The fair value is the value that is used to exchange an asset or a

liability to settle between the parties, willing to trade fairly (arm's length

transaction).

17

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Penghentian pengakuan aset keuangan - Lanjutan Derecognition of financial assets - Continued

Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:

- -

- -

- -

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Financial Liabilities and Equity Instruments

Instrumen ekuitas Equity instruments

Fair value hierarchy has the following levels :

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari

input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat

1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik

secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak

langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari

teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau

liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat

diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 1 fair value measurements are derived from kuotasian

prices (not adjusted) in active markets for identical assets or

liabilities.

Pembelian kembali instrumen ekuitas milik Perusahaan diakui

dan dikurangi langsung ke ekuitas. Keuntungan atau kerugian

tidak diakui pada laba rugi atas pembelian, penjualan,

penerbitan atau pembatalan ekuitas milik Perusahaan.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari

harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk

aset atau liabilitas yang identik.

Repurchase of the Company's equity instruments is recognized and

deducted directly in equity. Gains or losses are not recognized in profit

or loss on the purchase, sale, issuance or cancellation of the

Company's equity.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Financial liabilities measured at amortized cost

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur

pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya.

Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat

diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas

keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku

bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat

pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka

pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

At the time of initial recognition, financial liabilities are measured at

amortized cost, are recognized at fair value. The fair value less

transaction costs that are directly attributable to the issuance of these

financial liabilities. Measurement are subsequently measured at

amortized cost using the effective interest method, where interest

expense is recognized based on the effective rate of return, except for

short-term liabilities are not material where the recognition of interest.

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan

oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi

perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan

instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak

residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan

seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil

penerimaan bersih setelah dikurangi biaya emisi langsung.

Level 3 fair value measurements are derived from valuation

techniques that include inputs for the asset or liability that are not

based on observable market data (unobservable inputs).

Level 2 fair value measurements are derived from inputs other

than kuotasian prices included in Level 1 that are observable for

the asset or liability, either directly (ie prices) or indirectly (ie

deviation of the price).

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are

classified according to the substance of the contractual arrangements

entered into and the definitions of a financial liability and an equity

instrument.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest

in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity

instruments are recorded at the proceeds received, net of direct

issuance costs.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

18

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

d. Instrumen Keuangan - Lanjutan d. Financial Instruments - Continued

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Derecognition of financial liabilities

- -

- -

e. Setara Kas e. Cash Equivalents

Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk saling

melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui

tersebut; dan

Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk

merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya

secara simultan.

It currently has a legally enforceable right to offset each other over

the recognized amounts, and

Intention to settle on a net basis or to realize the asset and settle

the liability simultaneously.

Setara kas meliputi Investasi yang jatuh tempo dalam waktu

tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak

dijaminkan.

Cash equivalents included all unrestricted invesments with maturities

of three months or less from the date of placement and are not used

as collateral.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika

dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan,

dibatalkan atau kadaluarsa.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi)

dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama

jangka waktu pinjaman.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi -

Lanjutan

Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi utang bank, utang

usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang-

utang pihak berelasi.

The difference between the proceeds (net of transaction costs) and

the settlement or redemption of borrowings is recognized over the

term of the loan.

The Company's financial liabilities include bank loans, accounts

payable, accrued expenses, other payables and related party debt.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Financial liabilities measured at amortized cost - Continued

Metode suku bunga efektif adalah metode untuk menghitung

biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan

mengalokasikan beban bunga selama periode yang relevan.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat

mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang

selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih

tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh

nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat

pengakuan awal.

The effective interest method is a method of calculating the amortized

cost of a financial liability and allocating interest expense over the

relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly

discounts estimated future cash payments through the expected life of

the financial liability, or, if more appropriate, a shorter period to the net

carrying amount of financial liabilities at initial recognition.

Company terminates recognition financial liabilities when, and only

when, the Company's obligations are discharged, canceled or expired.

Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Offsetting Financial Assets and Liabilities between Financial

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan

nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika

dan hanya jika:

The Company's financial assets and liabilities are offset and the net

amount presented in the statement of financial position, if and only if:

19

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

f. f.

g. Persediaan g. Inventories

h. Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment

Account receivable are stated at their nominal value, net of allowance

for impairment losses. Allowance for impairment losses is estimated

based on the policies as described in note 2d for impairment of

financial assets.

Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi

dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai penyisihan

penurunan nilai diestimasi berdasarkan kebijakan yang

dijabarkan di catatan 2d untuk penurunan nilai aset keuangan.

Accounts Receivable and Allowance for Impairment Losses

Aset tetap setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan

dengan menggunakan model biaya. Aset tetap dinyatakan

sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian

bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi

kriteria pengakuan. Selanjutnya pada saat inspeksi yang

signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah

tercatat ("carrying amount") aset tetap sebagai suatu

penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya

pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria

pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada

saat terjadinya.

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value.

Cost is determined under "first in frist out (FIFO)" method.

Net realizable value is the estimate of the selling price in the ordinary

course of business, less the estimate costs of completion and selling

expenses.

Allowance for inventory obsolescence is determined on the basis of an

estimated amount to be realized through future usage or sales of

individual inventory items.

The Company adopted SFAS No.16 (Revised 2011), "Property, Plant

and Equipment", which replaces SFAS No.16 (Revised 2007),

"Property, Plant and Equipment", which have an impact on the

recognition of the assets, the determination of the carrying amounts

and the depreciation charges and impairment losses to be recognized

in relation to assets.

Property, plant and equipment after initial recognition, accounted for

using the cost model. Property, plant and equipment are stated at cost

less accumulated depreciation. Such cost includes the cost of

replacing part of the plant and equipment when that cost is incurred, if

the recognition criteria. Furthermore, during the major inspection

done, the cost of inspection is recognized in the carrying amount

("carrying amount") of property, plant and equipment as a replacement

if the recognition criteria. All costs of maintenance and repairs that do

not meet the recognition criteria are recognized in statement of

comprehensive income as incurred.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam

kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian

dan biaya penjualan.

Piutang dan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antara

biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan

ditentukan dengan metode "masuk pertama, keluar pertama".

Penyisihan persediaan barang usang ditentukan berdasarkan

estimasi jumlah yang mungkin direalisasi melalui penggunaan

atau penjualan dimasa depan dari masing-masing jenis

persediaan.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), "Aset

Tetap', yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), "Aset

Tetap", yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan

jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas

penurunan nilai harus diakui dalam kaitannya dengan aset

tersebut.

20

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

h. Aset Tetap - Lanjutan h. Property, Plant and Equipment - Continued

1. Pemilikan Langsung 1. Direct Acquisition

Bangunan Building

Kendaraan Vehicles

Peralatan dan Perabotan Kantor Office Equipment

Tahun/Year

20

4-8

Aset tetap tertentu yang digunakan dalam kegiatan usaha

telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang

dilakukan oleh penilai independen pada tanggal 1 November

2000 sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Harga perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan,

penggantian, pemugaran, peningkatan daya guna Aset tetap

yang jumlahnya signifikan, serta selisih kurs tertentu atas

kewajiban yang timbul untuk perolehan Aset tetap.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan

dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya

diperoleh akan dipindahkan ke akun aset tetap yang

bersangkutan pada saat telah dan siap untuk digunakan.

Penyusutan Aset tetap dihitung dengan metode garis lurus

berdasarkan taksiran masa manfaat Aset yang bersangkutan

sebagai berikut:

Specific property, plant and equipment used in operation have been

revaluated base on valuation by independent appraisal on November

1, 2000 in accordance with government regulation. Cost of property,

plant and equipment include cost of repairment, replacement, and

overhaul, resulting increase in capacity with significant amount, and

exchange rate on liabilities for aquisition of property, plant and

equipment.

Construction in progress is stated at cost and is presented as part

of the property, plant and equipment. The accumulated cost of

acquired will be transferred to the appropriate property, plant and

equipment account at the time was and ready for use.

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah

terendah antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah

dikurangi biaya penjualan aset tersebut dan disajikan pada

aset lain-lain dalam laporan posisi keuangan, kecuali untuk

aset yang diharapkan akan dijual dalam masa satu tahun

disajikan sebagai aset lainnya.

Property, plant and equipment that are not used are stated at the

lower of the carrying amount or fair value less cost of sale of such

assets and are presented in other assets in the statement of

financial position, except for assets that are expected to be sold

within one year are presented as other assets.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan normal dibebankan dalam

perhitungan laba/(rugi) tahun berjalan. Biaya pemugaran,

perluasan, renovasi, dan lain-lain yang menambah masa

manfaat dan kemampuan ekonomis aset dikapitalisasi. Aset

tetap yang lama tidak dimanfaatkan atau dijual, dikeluarkan

dan dihapuskan dalam pembukuan, dan laba / (rugi) yang

timbul dibebankan / (dikreditkan) dalam perhitungan laba/(rugi)

tahun berjalan.

Depreciation of property, plant and equipment is calculated using

straight line methode over their expected useful lives as follow:

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan

metode penyusutan di-review dan jika sesuai keadaan

disesuaikan secara prospektif.

At the end of each financial year, residual values, useful lives and

methods of depreciation are reviewed and if appropriate

circumstances prospectively is adjustable.

The cost of maintenance and repairs is charged to current

operations as incurred; significant renewals and improvement are

capitalized. When assets are retired or otherwise disposed, their

carrying values and related accumulated depreciation are

removed from the accounts and any resulting gain or losses is

reflected in the current operations.

4-8

21

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

h. Aset Tetap - Lanjutan h. Property, Plant and Equipment - Continued

2. Aset dalam Pembangunan 2. Construction in Progress

i. Penurunan Nilai Aset i. Impairment of Assets

j. Beban Pinjaman j. Borrowing Costs

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban k. Revenue and Expense Recognition

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Aset dalam pembangunan meliputi bangunan dan prasarana

lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan,

biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dan biaya-biaya

pinjaman uang digunakan selama masa pembangunan.

Akumulasi biaya Aset dalam pembangunan akan

direklasifikasi ke Aset tetap yang bersangkutan pada saat

pembangunan selesai dan Aset tersebut siap untuk

digunakan.

Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai Aset apabila

taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari suatu Aset

lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca,

Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan

apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai.

Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode

terjadinya pemulihan.

Pendapatan dari transaksi penjualan diakui pada saat barang

diserahkan dan pendapatan dari transaksi penjualan jasa

diakui pada saat jasa dilaksanakan sesuai prestasi. Beban

diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

Construction in progress including buildings and infrastuctures are

stated at cost including direct labor, indirect labor, and borrowing cost

during construction. Accumulated cost in construction in progress is

transferred to respective property, plant and equipment account, when

the assets completed and ready to use.

The Company recorded loss from impairment of assets when

estimated recoverable amount is lower than its carrying amount. On

the balance sheet date, Company evaluate if there is indication of

recovery in impairment of assets. The recovery of impairment assets

is recorded as income at the period incurred.

Borrowing costs in financing of acqusition or installation of assets are

capitalized. Borrowing costs include interest expenses, foreign

exchanges, and other borrowing cost. Borrowing costs is capitalized

until assets completed and ready for use.

The Company adopted SFAS No. 23 (Revised 2010), "Revenue".

SFAS No. 23 (Revised 2010) This identifies the fulfillment of criteria

for the recognition of revenue, so that revenue can be recognized, and

prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain

transactions and events, as well as practical guidance on the

application of criteria on revenue confession.

Revenue from sales transactions are recognized when goods are

delivered and the revenue from the sale of services is recognized

when services are performed in accordance achievement. Expenses

are recognized when incurred (accrual basis)

Beban atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai

pembangunan atau pemasangan Aset dalam pembangunan

dikapitalisasi. Beban keuangan ini mencakup beban bunga,

selisih kurs, dan biaya pinjaman lainnya. Kapitalisasi biaya-

biaya pinjaman ini dihentikan pada saat pembangunan Aset

selesai dan siap untuk digunakan.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010),

"Pendapatan". PSAK No. 23 (Revisi 2010) ini mengidentifikasi

terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga

pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi

atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian

tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan

kriteria mengenai pangakuan pendapatan.

22

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

l. Imbalan Kerja l. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-term Employee Benefits

Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits

Pesangon Termination Benefits

- -

RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED

Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah

memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar

jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek

yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji,

bonus dan insentif.

Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang

penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-

Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Grup mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada

tanggal yang lebih awal di antara:

When the Group can no longer withdraw the offer of those

benefits; and

The Group account not only for its legal obligation under the formal

terms of a defined benefit plan, but also for any constructive obligation

that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau

kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas

(aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, any past service cost and gain or loss on

settlement and net interest on the net defined benefit liabilities

(assets) are recognized in profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto

yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil

atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas

aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets)

comprise actuarial gain and losses, return on plan assets, and any

change in effect of the asset ceiling recognized in other

comprehensive income.

Grup mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar

nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan

dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris

independen dengan menggunakan metode Projected Unit

Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan

dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

Ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan

tersebut; dan

Grup mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan

persyaratan formal program imbalan pasti, tetapi juga

kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik informal entitas.

Shor-term employee benefits are recognized when an employee has

rendered service during accounting period, at the undiscounted

amount of short-term employee benefits expected to be paid in

exchange for that service.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus

and incentive.

Post-employment benefits such as retirement, severance and service

payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law

13/2003”).

The Group recognizes the amount of the net defined benefit liability at

the present value of the defined benefit obligation at the end of the

reporting period less the fair value of plan assets which calculated by

independent actuaries using the Projected Unit Credit

method. Present value benefit obligation determine by discounting the

benefit.

The Group recognizes a liability and expense for termination benefits

at the earlier of the following dates:

23

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. 2.

l. Imbalan Kerja lanjutan l. Employee Benefits Continued

- -

m. Laba per saham m. Earnings per Shares

n. Penggunaan Estimasi n. Used of Estimation

o. Perpajakan o. Taxation

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUEDRINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING -

LANJUTAN

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat Aset dan

kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai

pajak tangguhan dengan metode kewajiban. Pajak tangguhan

diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Generally accepted accounting principles requires management to

make estimations and assumptions that affect the reported amounts of

assets and liabilities and disclosures of contingent assets and

liabilities at the date of financial statements and the reported amounts

of revenues and expenses during the reporting period. Actual results

could differ from estimations.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat ketetapan

pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat

keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

When the Group recognizes costs for a restructuring that is within

the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination

benefits.

Grup mengukur pesangon pada saat pengakuan awal, dan

mengukur dan mengakui perubahan selanjutnya, sesuai

dengan sifat imbalan kerja.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai Aset

pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah

laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk

dikompensasi.

Deferred tax is applied using the liabilities method, for all temporary

differences arising between tax basis of assets and liabilities and their

carrying values for financial reporting purposes. Currently enacted tax

rate are used to determine deferred tax.

To the extend that it is probable, deferred tax assets are the carry

forward tax losses, which is recognized and compensated to the future

taxable profit.

Laba/(rugi) dari usaha dan laba/(rugi) bersih per saham

dihitung dengan membagi masing-masing laba/(rugi) dari

usaha dan laba/(rugi) bersih dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham yang beredar.

Ketika Group mengakui biaya untuk restrukturisasi yang

berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan

pembayaran pesangon.

Income/(loss) from operations and net income/(loss) per share are

computed by dividing income/(loss) from operations and net

income/(loss), respectively, by the weighted average number of

outstanding shares.

The Group measures termination benefits on initial recognition, and

measures and recognizes subsequent changes, in accordance with

the nature of the employee benefits.

Dalam penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen

membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah

Aset dan kewajiban dan pengungkapan Aset dan kewajiban

kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah

pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang

sebenarnya mungkin berbeda dari hasil jumlah yang

diestimasi.

Adjustment to taxation are recorded when an assessment is received

or when the result of the appeal is determined.

24

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

Pertimbangan Manajemen Management Judgment

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Assets and Financial Liabilities

Sumber Estimasi Ketidakpastian Source Of Estimation Uncertainty

Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam

mempersiapkan laporan keuangan ditelaah secara berkala

berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,

termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian dimasa depan

yang mungkin terjadi, Namun, hasil aktual dapat berbeda

dengan jumlah yang diestimasi. Ketidakpastian atas asumsi

serta estimasi tersebut dapat menimbulkan hasil yang

memerlukan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat

aset atau liabilitas yang terpengaruh dimasa depan.

Judgments and estimates used in preparing the financial statements

are reviewed periodically based on historical experience and other

factors, including expectations of future events that may occur,

however, actual results may differ from these estimates. Uncertainty

on assumptions and estimates may lead to outcomes that require a

material adjustment to the carrying amount of the asset or liability

affected in the future

PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI

KETIDAKPASTIAN

MANAGEMENT JUDGMENTS AND SOURCES OF UNCERTAINTY

ESTIMATES

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan, yang memiliki

risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian yang

material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilita dalam

periode pelaporan berikutnya diungkapkan dibawah ini.

Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada acuan

yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Situasi

saat ini dan asumsi mengenai perkembangan dimasa depan

mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi lain

yang berada diliar kendali perusahaan. perubahan tersebut

dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and the main sources of

estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk

of resulting in a material adjustment to the carrying amounts of assets

and liabilita in the next reporting period is disclosed below. The

Company bases its estimates on assumptions and references

available at the time the financial statements are prepared. The

current situation and assumptions regarding future developments may

change due to changes in market or other circumstances which are

diliar control of the company. The changes are reflected in the related

assumptions as incurred.

The Company establishes the classification of certain assets and

liabilities as financial assets and financial liabilities by considering if

the definitions established SFAS N0. 55 (Revised 2011) are met.

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi, manajemen

membuat berbagai pertimbangan yang secara signifikan dapat

mempengaruhi jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan

keuangan pertimbangan yang memiliki dampak signifikan

terhadap laporan keuangan tersebut adalah :

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas

tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan

dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan

PSAK N0. 55 (Revisi 2011) dipenuhi.

The preparation of financial statements requires management to make

judgments, estimates and assumptions that affect the amounts of

revenues, expenses, assets and liabilities are reported as well as the

disclosure of contingent liabilities, at the end of each financial

reporting period.

In the process of applying the accounting policies, management

makes various judgments that could significantly affect the amounts

recognized in the financial statements consideration has a significant

impact on the financial statements are:

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen

untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan

mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan

liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas

kontijensi, pada tiap-tiap akhir periode laporan keuangan.

25

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. 3.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefit

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset tetap Estimated useful lives of property, plant and equipment

The Company recorded certain financial assets and liabilities on the

terms of fair value on initial recognition, which requires the use of

accounting estimates. While significant components of fair value

measurements determined using verifiable objective evidence, the

amount of change in fair value may differ when companies use

different valuation methodologies. Changes in the fair value of

financial assets and liabilities that can directly affect the profit or loss

of the Company.

PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI

KETIDAKPASTIAN - LANJUTAN

The present value of post employment benefit depends on several

factors which are determined by actuarial basis based on several

assumptions. Assumptions used to determine post-employment

benefits liabilities covered discount rate and salary increament rate.

The changes of these assumption might affect carrying value of post

employment benefit.

Masa manfaat setiap aset Perusahaan ditentukan berdasarkan

kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut.

Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal

dan pengalaman atas aset sejenis. Masa Manfaat setiap aset

direview secara periodik dan disesuaikan apabila perkiraan

berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan,

keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan

lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan

bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi

secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode

pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor

yang disebutkan diatas.

The useful life of each asset is determined based on the Company's

expected utility of the use of the asset. These estimates are

determined based on internal technical evaluation and experience on

similar assets. Benefit Period of each asset are reviewed periodically

and adjusted if estimates differ from previous estimates due to wear

and tear, technical obsolescence and commercial, legal or other

limitations on the use of the asset. But there is a possibility that the

future results of operations may be affected significantly by changes in

the amount and period of recording costs resulting from changes in

the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi

jumlah biaya peyusutan yang diakui dan penurunan nilai

tercatat aset tetap.

The changes useful lives of property, plant and equipment may affect

the amount recognized peyusutan costs and decrease the carrying

value of property, plant and equipment.

Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu

berdasarakan nilai wajar pada pengakuan awal, yang

mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara

komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan

menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah

perubahan nilai wajar dapat berbeda bila perusahaan

menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan

nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat

mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.

MANAGEMENT JUDGMENTS AND SOURCES OF UNCERTAINTY

ESTIMATES - CONTINUED

Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor

yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan

beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan

liabilitas imbalan pasca kerja pensiun neto mencakup tingkat

diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan

mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.

26

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Saldo kas dan setara kas terdiri dari : Cash and cash equivalents consist of:

2015 2014

Rp. Rp.

Kas 239,008,969 2,394,789,079 Cash

Bank : Bank :

PT Bank Central Asia Tbk 1,667,843,354 816,432,829 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri 2,351,259,501 828,406,146 PT Bank Mandiri

PT Bank DBS Indonesia 5,744,000 8,616,000 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank OCBC NISP Tbk 30,776,763 31,436,477 PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank UOB Indonesia 33,095,864 477,898 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk 18,509,012 33,106,911 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Permata Syariah 988,040 53,320 PT Bank Permata Syariah

PT Bank Negara Indonesia Tbk 27,664,509 1,475,000 PT Bank Negara Indonesia Tbk

PT Bank Panin Indonesia Tbk 73,548,815 10,884,331 PT Bank Panin Indonesia Tbk

PT Bank QNB Indonesia Tbk 4,432,169 61,011,523 PT Bank QNB Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 66,291,157 - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Commonwealth - - PT Bank Commonwealth

PT Bank Syariah Mandiri 1,234,111 1,946,748 PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank Permata Tbk - 47,300,661 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Index - 142,010,936 PT Bank Index

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Central Asia Tbk 828,727,590 74,935,077 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank UOB Indonesia 4,982,892 81,385,217 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank Permata, Tbk - 5,511,791 PT Bank Permata, Tbk

PT Bank Panin Indonesia 109,615,898 - PT Bank Panin Indonesia

PT Bank QNB Kesawan Tbk 126,146,170 213,185,275 PT Bank QNB Kesawan Tbk

Dolar Singapura Dolar Singapura

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 5,787,916 391,270,549 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

PT Bank UOB Indonesia 230,215,065 395,410,341 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank Permata Tbk - 7,952,449 PT Bank Permata Tbk

Euro Euro

PT Bank Permata Tbk - 535,040,393 PT Bank Permata Tbk

Investasi Jangka Pendek Investasi Jangka Pendek

5,000,000,000 35,000,000,000 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

Surat - Surat Berharga Lainnya - 17,044,514,830 Other Securities

75,000,000 - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Jumlah kas dan setara kas 10,900,871,794 58,127,153,781 Total cash and cash equivalents

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

27

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNT RECEIVABLES

Saldo piutang usaha terdiri dari : Account Receivable consists of :

2015 2014

Rp. Rp.

Pihak Berelasi Related parties

2,329,902 1,894,417,593 - Ringit Malaysia Arita System Sdn.Bhs

18,358,920 - Unimech Engineering (kl) Sdn Bhd

20,688,821 1,894,417,593 Total other receivable of related parties

Rupiah Rupiah

- Piutang Usaha - Account Receivable

- Jawa 34,674,276,650 51,928,504,171 - Java

- Sumatera 11,411,798,935 11,772,520,016 - Sumatran

- Kalimantan 12,237,631,380 10,510,995,492 - Kalimantan

- Lain-lain 1,615,707,377 1,089,058,215 - Other

Jumlah Pihak ke tiga 59,939,414,342 75,301,077,894 Total third parties

(1,594,263,980) (845,259,738) Allowance for impairment losses

58,345,150,361 74,455,818,156

Jumlah 58,365,839,183 76,350,235,749 Total

Age analysys if trade receivables as follows

2015 2014

Rp. Rp.

Belum Jatuh Tempo 15,739,527,080 19,541,204,170 Not yet due

Telah Jatuh Tempo Has matured

1-30 hari 18,077,971,104 23,860,015,522 1-30 days

31-60 hari 19,043,328,765 24,999,638,719 31-60 days

61-90 hari 4,766,828,201 5,969,665,916 61-90 days

Lebih dari 90 hari 2,332,448,013 2,824,971,160 More than 90 days

Jumlah Piutang Usaha 59,960,103,163 77,195,495,487 Total trade receivables

(1,594,263,980) (845,259,738) Allowance for impairment losses

Jumlah Piutang usaha bersih 58,365,839,183 76,350,235,749 Total trade receivables-net

2015 2014

Rp. Rp.

Saldo awal tahun (845,259,738) (1,627,025,603) Beginning Balancing

Penyisihan selama tahun berjalan (1,594,263,980) (845,259,738) Doubtfull as a years

Penghapusan selama tahun berjalan 845,259,738 1,627,025,603 Written off for the year

Saldo akhir tahun (1,594,263,980) (845,259,738) Final Balancing

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Piutang Lainnya pihak Berelasi

- Unimech Engineering (kl) Sdn Bhd

- Ringgit Malaysia Arita System

Analisis Umur Piutang Usaha adalah

Allowance for impairmen losses movement are as follows: Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai usaha adalah sebagai

berikut:

28

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. PIUTANG USAHA - LANJUTAN 5. ACCOUNT RECEIVABLES - CONTINUED

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

2015 2014

Rp. Rp.

a. Pihak Berelasi: Related parties:

PT Arita Global 17,500,000 17,500,000 PT Arita Global

PT. Arita Prima Kalbar - PT. Arita Prima Kalbar

b. Pihak ketiga : Third parties :

Rupiah Rupiahs

PT Ragam Teknik ("RT") 1,153,662 1,153,662 PT Ragam Teknik ("RT")

PT. Arita Prima Teknindo ("APT") 37,681,483 37,681,483 PT. Arita Prima Teknindo ("APT")

PT. Arita Prima Gemilang ("APG") 59,482,097 59,482,097 PT. Arita Prima Gemilang ("APG")

Piutang Karyawan 1,084,245,155 1,459,269,404 Employee receivable

Jumlah piutang lain-lain 1,200,062,397 1,575,086,646 Total other receivables

Dikurangi : Less :

Cadangan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Jumlah piutang lain-lain, bersih 1,200,062,397 1,575,086,646 Total other receivables, net

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 7.

Kewajiban jangka pendek-Utang Usaha Short-term liabilities - Account payables

1,701,848,654 1,344,655,287 0.59%

1,328,408,687 3,956,248,072 1.74%

- - Hebel Arita Valve Industries Co.Ltd

- 41,296,819 0.02%

- 3,087,480 0.00%

3,030,257,341 5,345,287,658 2.35% Total

2015 2014

0.85%

Jumlah

Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd.

Arita Valve Mfg. (Tianjian) Co.Ltd.

Mengacu kepada kebijakan manajemen yang tidak melakukan

penyisihan piutang ragu-ragu per 31 Desember 2015 karena

menerbitkan kebijakan apabila akun Piutang Usaha kurang atau

sama dengan 75 hari terdapat permintaan dari konsumen tersebut

akan ditolak oleh perusahaan sesuai dengan kebijakan internal

perusahaan nomor : 044/SK-DIR/API/I/2015 tanggal 30 Januari

2015 .

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap masing-masing akun

piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan

bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat tertagih sehingga

tidak membentuk penyisihan penurunan nilai atas piutang lain-

Hebel Arita Valve Industries Co.Ltd

Jumlah/ Total

Persentase (%)

Terhadap Total

Liabilitas

Persentase (%)

Terhadap Total

Liabilitas

-

0.66%

Referring to the management policies that are not doing allowance for

doubtful accounts per December 31, 2015 due to issue a policy if

Accounts Receivable less than or equal to 75 days of a demand from

consumers will be denied by the company in accordance with the

firm's internal policy number: 044 / SK-DIR / API / I / 2015 dated

January 30, 2015.

On December 31, 2015 and 2014, trade receivables are not used as

collateral for loans obtained by the Company and Subsidiaries.

Based on the results of the individual account other receivables at end-

end, management believes that a whole receivables are collectible so

doubtful that do not provide an allowance for impairment losses for

other receivables.

CONSIST AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha tidak

dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh

Perusahaan dan Entitas Anak.

Arita System -

1.51%

Unimech Engineering (M) Sdn. Bhd

-

Jumlah/ Total

Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd.

Arita System Sdn. Bhd

Unimech Engineering (M) Sdn. Bhd

Arita Valve Mfg. (Tianjian) Co.Ltd.

29

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. 7.

Kewajiban jangka panjang-Utang lain-lain Long-term liabilities - other payables

4,022,422,786 4,500,998,893 1.98%PT Arita Global

4,022,422,786 4,500,998,893 1.98% Total

Net sales

19,341,986 971,047,779 0.40%Arita System Sdn.Bhd.

Unimech Engineering (M) Sdn.Bhd 16,689,927

36,031,912 971,047,779 0.40%

Pembelian Neto

1,033,834,765 1,901,029,537 0.84%

5,196,282,787 6,419,531,359 2.82%

Hebel Arita Valve Industries Co.., Ltd 257,218,668 0.11%

19,719,949 5,980,607 0.00%

6,249,837,501 8,583,760,171 3.77% Total

Pinjaman Unimech Group Berhad

Pinjaman Arita Engineering Sdn.Ltd

Pinjaman Arita Global

Pembelian Arita System Sdn.Bhd

Low Yew Lean Director and member of ShareholderDirektur dan salah satu Pemegang Saham

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan

syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang

mungkin tidak sama dengan transaksi yang dilakukan dengan

pihak-pihak tidak berelasi.

0.02%

Arita Valve Mfg.

Pihak Berelasi/

Related Parties Sifat Hubungan/ Character of Related

Entitas Induk (langsung)

2.63%

Arita

Arita Valve Entitas sepengendali

Entitas sepengendali

Hebel Arita Entitas sepengendali

Unimech Entitas sepengendali

Hebel Arita

Entitas Induk (langsung)

Low Yew Lean

Unimech

Transactions with related parties are carried out in accordance with

the terms and conditions agreed by both parties that may not be the

same as the transactions carried out with unrelated parties.

Arita Global

CONSIST AND TRANSACTION WITH RELATED PARTIES -

CONTINUED

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI -

LANJUTAN

2015 2014

Jumlah/ Total

Persentase (%)

Terhadap Total

Liabilitas Jumlah/ Total

Persentase (%)

Terhadap Total

Liabilitas

0.52%

Net Purchase

0.01%

Penjualan Neto

Arita System Sdn.Bhd.

Ikhtisar sifat hubungan dan Jenis transaksi antara Perusahaan

dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut

PT Arita Global 2.00%

Jumlah

0.01%

0.01%

2.00%

Overview of the relationship and the type of transactions between the

Company and related parties are as follows:

Arita Valve

Unimech Group Entitas Induk (tidak langsung)

Arita Valve

Pembelian Barang Dagangan

Pembelian Barang Dagangan

Pembelian Barang Dagangan

Jenis Transaksi/ Kind of Transaction

Arita System Sdn.Bhd.

Pembelian Barang Dagangan Arita Valve

Arita Valve

Hebel Arita

Unimech

Jumlah 3.17%

Unimech Engineering (M) Sdn.Bhd

Arita Valve Mfg (M) Sdn.Bhd.

Arita Valve (Tianjin) Co.Ltd.

Entitas sepengendali

30

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2015 2014

Rp. Rp.

117,217,689,716 96,903,703,089 Valve

20,223,939,401 14,807,340,701 Fitting

20,140,974,787 15,668,579,728 Instrumen

2,210,309,715 1,532,951,782 Other

Jumlah 159,792,913,619 128,912,575,300 Total

9. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9. ADVANCE AND PREPAID EXPENSES

Uang Muka 2015 2014 Advance

Rp. Rp.

Uang Muka Pembelian Barang Dagangan 14,976,818,600 11,372,860,216

7,575,454,558 2,976,572,732

- 483,968,456

Sub Total 22,552,273,158 14,833,401,404 Sub Total

Biaya Sewa 1,671,717,358 2,009,716,740 Rental Expense

Biaya Asuransi 220,182,011 323,922,398 Insurance Expense

Biaya Iklan - 16,180,250 Promotion Expense

Biaya Maintenance - 165,489,730 Maintenance Expense

Beban dibayar dimuka 18,000,000 - Prepaid Expense

Uang Muka Jaminan 600,000 - Guaranted Advance

Jaminan Sewa Rumah 12,000,000 - Guarantes of House Rental

Biaya Lain-lain 2,400,843,570 1,685,576,362 Others Expense

Sub Total 4,323,342,939 4,200,885,480 Sub Total

Jumlah 26,875,616,097 19,034,286,884 TotalJumlah

10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

31 Desember 2014

Harga Perolehan : Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct Owners

Tanah 109,345,261,346 8,655,836,818 - 118,001,098,164 Land

Bangunan 30,425,118,589 5,594,030,678 - 36,019,149,267 Building

Kendaraan 8,229,966,984 2,987,155,045 - 11,217,122,029 Vehicles

12,256,777,481 711,600,362 - 12,968,377,843

Sub Jumlah 160,257,124,399 17,948,622,903 - 178,205,747,302 Subtotal

Instrumen

Penambahan/

Addition

Pengurangan/

Decrease

Reklasifikasi/

Reclacification

Saldo Akhir/ Final

Balance

31 Desember 2015

Peralatan dan

Perlengkapan

Lain-Lain

Per 31 Desember 2015

Uang Muka Pembelian Bangunan

Fitting

Saldo Awal/ Beginning

Balance,

Uang Muka Pembelian Kendaraan dan

Office

Equipment and

Advance Purchase Building

Advance Purchase Merchandise

Advances for Purchase of Vehicles

Valve

-

31

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED

31 Desember 2014

Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset

Kendaraan 8,075,431,353 718,456,818 5,276,076,897 Vehicles

Sub Jumlah 8,075,431,353 718,456,818 - 5,276,076,897 Subtotal

168,332,555,752 18,667,079,721 - 183,481,824,199

Akumulasi Penyusutan : Depreciation Accumulation

Pemilikan Langsung: Direct owners:

3,837,523,657 1,678,868,289 5,516,391,946 Building

3,232,549,339 1,859,675,465 5,092,224,804 Vehicles

4,971,162,297 2,617,073,143 7,588,235,440

12,041,235,293 6,155,616,898 18,196,852,191 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset

1,445,893,531 836,814,007 1,696,686,490 Vehicles

1,445,893,531 836,814,007 1,696,686,490 Subtotal

13,487,128,824 6,992,430,905 19,893,538,681

Nilai Buku 154,845,426,928 163,588,285,518 Book value

31 December 2013

Harga Perolehan : Acquisition Cost

Pemilikan Langsung: Direct Owners

39,195,137,330 70,150,124,016 - 109,345,261,346 Land

36,558,192,355 2,775,613,349 - 30,425,118,589 Building

6,931,423,591 1,298,543,393 - 8,229,966,984 Vehicles

6,349,725,606 5,932,063,450 - 12,256,777,481

89,034,478,882 80,156,344,207 - 160,257,124,399 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset

3,190,592,212 4,884,839,141 - 8,075,431,353 Leased Asset

3,190,592,212 4,884,839,141 - 8,075,431,353 Subtotal

586,021,048

Sub Jumlah

Saldo Awal/ Beginning

Balance,

3,517,811,274

85,041,183,348

Bangunan

Kendaraan

Peralatan dan

Office

Equipment and

-

Pengurangan/

Decrease

Reklasifikasi/

Reclacification

Saldo Akhir/ Final

Balance

31 Desember 2015

Tanah

Penambahan/

Addition

Per 31 Desember 2015

Saldo Awal/ Beginning

Balance,

Per 31 Desember 2014

Bangunan 8,908,687,115

Kendaraan -

25,011,575

Jumlah Harga

Jumlah

Sub Jumlah

Kendaraan

-

-

Penambahan/

Addition

depreciation

the amount of

Pengurangan/

Decrease

Reklasifikasi/

Reclacification

Saldo Akhir/ Final

Balancing, 31

December 2014

Sub Jumlah 8,933,698,690

Kendaraan

Sub Jumlah

Peralatan dan

Perlengkapan

3,517,811,274

Office tools

32

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED

31 December 2013

Aset dalam Pengerjaan Assets in Progress

Bangunan 2,301,355,022 - - - Building

Sub Jumlah 2,301,355,022 - - Subtotal

Jumlah Harga Perolehan 94,526,426,116 85,041,183,348 168,332,555,752 168,332,555,752

Akumulasi Penyusutan : Depreciation Accumulation

Pemilik Langsung: Direct owners:

2,296,198,540 1,541,325,117 3,837,523,657 Building

2,172,275,081 1,060,274,258 3,232,549,339 Vehicles

2,707,634,504 2,263,527,793 4,971,162,297

7,176,108,125 4,865,127,168 12,041,235,293 Subtotal

Aset Sewa Pembiayaan Leased Asset

600,137,417 845,756,114 1,445,893,531 Vehicles

600,137,417 845,756,114 1,445,893,531 Subtotal

7,776,245,542 5,710,883,282 13,487,128,824

Nilai Buku 86,750,180,574 154,845,426,928 Book value

2015 2014

Rp. Rp.

2,798,776,645 2,314,405,702 Sales Expenses

Beban umum dan administrasi 4,193,654,259 3,396,477,580 Administration and General Expense

Jumlah 6,992,430,905 5,710,883,282 Total

Per 31 Desember 2014

Saldo Awal/ Beginning

Balance, Penambahan/

Addition

Pengurangan/

Decrease

Reklasifikasi/

Reclacification

Sub Jumlah

Peralatan dan

Perlengkapan

Kendaraan

Sub Jumlah

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian dialokasikan sebagai berikut:

11,235,053,712

Laba / rugi penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari

"Penghasilan Lain-lain" dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian.

the amount of

2,301,355,022

2,301,355,022

Hak atas tanah Perusahaan adalah dalam bentuk Hak Guna

Bangunan ("HGB") dengan sisa umur hak yang berakhir antara

tahun 2022 sampai dengan tahun 2032. Manajemen berpendapat

bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang

pada saat jatuh tempo.

Bangunan

Beban Penjualan

Pada tanggal 31 Desember 2015, tanah dan bangunan dijadikan

jaminan untuk pinjaman, yang diperoleh Perusahaan . Disamping

itu, kendaraan tertentu yang diperoleh melalui fasilitas utang bank

jangka panjang, utang sewa pembiayaan, dan utang pembiayaan

konsumen dijadikan jaminan untuk masing-masing fasilitas yang

terkait.

Kendaraan

Saldo Akhir/ Final

Balancing, 31

December 2014

Depreciation is charged to the consolidated statement of

comprehensive income is allocated as follows:

On December 31, 2015, land and buildings are pledged as collateral for

loans obtained by the Company. In addition, certain vehicles acquired

through long-term bank debt facilities, debt financing leases, consumer

financing and are pledged as collateral for each of the relevant facility.

Profit / Loss on sale of property, plant and equipment is presented as part

of "Other Income" in the consolidated statement of comprehensive income.

The right to land the Company is in the form of Building Use Rights

("HGB") with the remaining life of the rights which expire between 2022

until the year 2032. Management believes that land rights can be renewed

/ extended on maturity.

Office tools

and

Jumlah Akum. Depreciation

33

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. ASET TETAP - LANJUTAN 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - CONTINUED

11. HUTANG BANK 11. BANK LOANS

2015 2014

Rp. Rp.

Hutang Bank Jangka Pendek Short-term debt

Ambank (M) Berhad 19,313,000,000 18,038,000,000 Ambank (M) Berhad

PT Bank UOB Indonesia 6,322,045,989 31,088,526,588 PT Bank UOB Indonesia

Sub Jumlah 25,635,045,989 49,126,526,588 SubTotal

Hutang Jangka Panjang: Long-term debt

PT Bank CIMB Niaga Tbk - 216,609,945 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Permata Tbk 1,378,822,110 1,478,551,294 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Panin 1,871,237,854 2,624,210,541 PT Bank Panin

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk 124,572,419,405 136,917,680,161 PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia 5,450,000,000 - PT Bank Rakyat Indonesia

Jumlah 133,272,479,369 141,237,051,941 Total

118,467,259,804 126,329,117,762 Less: portion due within one year

Bagian Jangka Panjang 14,805,219,565 14,907,934,179 Long-term porion

Ambank (M) Berhad Ambank (M) Berhad

PT Bank UOB Indonesia ("UOB") PT Bank UOB Indonesia ("UOB")

Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap dapat

dipulihkan seluruhnya, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai

aset tetap.

Perusahaan Memperoleh fasilitas Revolving Kredit dari UOB

dengan jumlah fasilitas kredit maksimum US$ 3,000,000 yang

dapat ditarik dalam mata uang Dolar Amerika serikat maupun

Rupiah. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan jaminan

korporasi dari Unimech group Berhad dan dibebani bunga

sebesar 6,75% pertahun untuk pinjaman dalam mata uang

Dolar Amerika Serikat dan 12% Pertahun untuk pinjaman

dalam mata uang Rupiah, Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo

pada tanggal 31 Desember 2014 Saldo pinjaman yang berasal

dari penarikan fasilitas kredit ini Berjumlah US$ 458,285.32

atau setara dengan Rp 6.322.045.989 Pada tanggal 31

Desember 2015.

Perusahaan Memperoleh Fasilitas Revolving Kredit dari

Ambank dengan jumlah fasilitas kredit maksimum US

2.000.000. fasilitas Kredit Tersebut dijamin dengan Jaminan

Korporasi dari Unimech Group Berhad (Pihak Berelasi) dan

dibebani bunga sebesar 2,5% diatas USD cost of fund

Ambank. Saldo pinjaman yang berasal dari penarikan fasilitas

kredit ini berjumlah US 1,400,000 atau Setara dengan Rp

19.313.000.000 tanggal 31 Desember 2015.

Company Obtaining Revolving Credit Facility from Bank with

maximum credit facility amount of US 2,000,000. Such credit facilities

are guaranteed by the Guarantee Corporation of UNIMECH Group

Berhad (Related Parties) and bears interest at 2.5% above USD cost

of funds WIIFM. Loan balances are derived from the withdrawal of this

credit facility amounted to US $ 1,400,000 or Equal to IDR

19.313.000.000 dated December 31, 2015.

Company Obtaining Revolving Credit facility from UOB credit facility

with maximum amount of US $ 3,000,000 to be withdrawn in the

United States Dollar and the Indonesian Rupiah. The credit facility is

secured by a corporate guarantee from UNIMECH Group Berhad and

bears interest at 6.75% per annum for loans denominated in dollars

the United States and 12% Annually for loans denominated in Rupiah,

this credit facility will mature on December 31, 2014 the balance of

loans arising from the withdrawal of this credit facility Totaling US $

458,285.32 or equivalent to IDR 6.322.045.989 on December 31,

2015.

Management believes that the carrying value of property, plant and

equipment can be fully recovered, so it is not necessary for impairment of

property, plant and equipment.

34

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. HUTANG BANK - LANJUTAN 11. BANK LOANS - CONTINUED

PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB") PT Bank CIMB Niaga Tbk ("CIMB")

PT Bank Panin PT Bank Panin

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Company obtained a credit facility in IDR from PT Bank Permata

consisting of facilities Over Draft facility Revolving loan, Facility Term

loan 1, Facility Term loan 2, Facility Term loan 3, Facility Term loan 4,

the facility Term loan 5 Amenities Term Mortgage loan SME 6, 7 and

8. and this portion of the Credit Facility has ditake Over By PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk, stayed one (1) Facilities that are still in the

process of take-Over, which term loan facility of IDR 1.378.822.110.

the balance as at December 31, 2015.

The Company obtained a credit facility in Rupiah from PT Bank

Permata consisting of facilities Over the draft Company obtained a

credit facility in Rupiah from PT Bank Mandiri which consist of facilities

KMK Revolving, fasilita KMK Non Revolving, amenities KMK

Revolving Underlying amenities Investment loans 1, 2 and 3, Bank

guarantee Facility, amenities Reasury Line, the credit facility bears an

annual interest rate ranging from 12% per tahun. Credit facility is

secured by, As Below: Inventory, receivables, land and building

companies balance IDR 124.572.419.405 as of December 31, 2015.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam mata uang

Rupiah dari PT Bank Permata yang terdiri atas fasilitas-

fasilitas Over draf Perusahaan memperoleh fasilitas kredit

dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Mandiri yang terdiri

atas fasilitas KMK Revolving, Fasilitas KMK Non Revolving,

Fasilitas KMK Revolving Underlying, Fasilitas Kredit Investasi

1, 2 dan 3 , Fasilitas Bank Garansi, Fasilitas Reasury Line,

Fasilitas kredit tersebut dibebani tingkat suku bunga tahunan

yang berkisar antara 12% per tahun.Fasilitas Kredit ini dijamin

dengan, Sebagai Berikut : Inventory, Piutang ,Tanah dan

bangunan perusahaan yang bersaldo Rp. 124.572.419.405

per tanggal 31 Desember 2015.

The Company obtained several credit facilities purchase of cars and

office buildings (office) from PT Bank Panin with Total Initial Financing

for Car USD 1.1921 billion and Rp 1.5 billion office building with car

financing period for three (3) years and office buildings over the past

ten (10) years. The credit facility bears interest rate ranging between

7.5% s / d 11% Annually. The loan balance of the credit facility for the

Car IDR 875,963,903 and IDR 722.868.512 office buildings as of

December 31, 2015.

The Company obtained several credit facilities from CIMB car

purchase with a total principal amount of the initial financing IDR

556.010.000 financing period for three (3) years, the credit facility

bears flat rate of 5% per year. The loan balance of the credit facility

amounted to nil as at December 31, 2015.

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam mata uang

Rupiah dari PT Bank Permata yang terdiri atas fasilitas-

fasilitas Over draf fasilitas Revolving loan, Fasilitas Term loan

1, Fasilitas Term loan 2, Fasilitas Term loan 3, Fasilitas Term

loan 4, fasilitas Term loan 5 Fasilitas Term loan 6 SME

Mortgage, 7 dan 8. Dan Fasilitas Kredit ini sebagian Besar

telah ditake Over Oleh PT. Bank Mandiri ( Persero) Tbk,

tinggal satu (1) Fasilitas yang masih dalam proses take Over

yaitu fasilitas term loan 8. yang bersaldo Rp 1.378.822.110

per tanggal 31 Desember 2015

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit pembelian

mobil dari CIMB dengan total pokok pembiayaan awal Rp

556.010.000 jangka waktu pembiayaan selama tiga (3) tahun,

Fasilitas kredit tersebut dibebani bunga flat sebesar 5% per

tahun. Saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini berjumlah nihil

per tanggal 31 Desember 2015.

Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit pembelian

mobil dan bangunan Kantor ( Ruko ) dari PT. Bank Panin

dengan Total Pembiayaan Awal untuk Mobil Rp 1.192.100.000

dan bangunan kantor Rp 1.500.000.000 dengan jangka waktu

pembiayaan mobil selama tiga (3) tahun dan bangunan kantor

selama sepuluh (10) tahun. Fasilitas kredit tersebut dibebani

bunga berkisar antara 7.5% s/d 11% Pertahun. Saldo

pinjaman dari fasilitas kredit ini untuk Mobil Rp 722.868.512

dan bangunan kantor Rp 1.148.369.330 per tanggal 31

Desember 2015.

35

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11. HUTANG BANK - LANJUTAN 11. BANK LOANS - CONTINUED

PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Tbk

Berikut Rincian dari fasilitas kredit utang bank: Detail of Bank Loan Facilities, as follow:

Tanggal Jatuh Tempo/

Fasilitas/ Facilities Due Date 2015 2014

Jangka Pendek

Sep 2016 6,322,045,989 31,088,526,588

Sep 2016 19,313,000,000 18,038,000,000

Total 25,635,045,989 49,126,526,588 Total

Jangka Panjang Long-term

TL-08 ( Permata ) Apr 2023 1,378,822,110 1,478,551,294 TL-08 ( Permata )

TL-01 ( CIMB ) Januari 2016 - 216,609,945 TL-01 ( CIMB )

TL-01 ( Panin ) Agustus 2023 1,871,237,854 2,624,210,541 TL-01 ( Panin )

KMK Revolving ( Mandiri ) Oktober 2015 65,500,000,000 69,500,000,000

KMK Non Revolving ( Mandiri ) Oktober 2015 45,000,000,000 45,000,000,000

KMK Transaksi ( Mandiri ) Oktober 2015 2,750,000,000 7,800,000,000

Kredit Investasi 1 ( Mandiri ) September 2018 714,115,781 973,794,245

Kredit Investasi 2 ( Mandiri ) Maret 2018 454,274,379 656,174,091

Kredit Investasi 3 ( Mandiri ) September 2019 10,154,029,245 12,987,711,825

Kredit Investasi ( BRI ) Desember 2018 5,450,000,000 -

Total 133,272,479,369 141,237,051,941 Total

Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 118,467,259,804 126,329,117,764

Bagian Jangka Panjang 14,805,219,565 14,907,934,177

12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLE

2015 2014

Rp. Rp.

Pihak Berelasi Related parties

Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd 1,701,848,654 1,344,655,287 Arita Valve Mfg. (M) Sdn.Bhd

Arita Valve Mfg. (Tianjin) Co. Ltd 1,328,408,687 3,956,248,071 Arita Valve Mfg. (Tianjin) Co.Ltd

Unimech Engineering Sdn.Bhd - 41,296,819 Unimech Engineering Sdn.Bhd

Arita System Sdn.Bhd - 3,087,480 Arita System Sdn.Bhd

Sub Jumlah 3,030,257,341 5,345,287,657 Subtotal

Pihak Ketiga Third parties

Rupiah 19,024,952,634 12,483,841,554

Sub Jumlah 19,024,952,634 12,483,841,554 Subtotal

Jumlah 22,055,209,975 17,829,129,211 Total

Loan Facilities

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi untuk

pembelian Bangunan Gudang di Surabaya dengan saldo awal

Sebesar Rp 6.050.000.000, dibebani suku bunga 12,50% per

tahun, Saldo Fasilitas Kredit ini Rp 5,450.000.000 Per 31

Desember 2015, jatuh tempo pada Desember 2018.

The Company obtained investment credit facility for the purchase

Warehouse Building disurabaya with an initial balance of IDR

6.050.000.000, bears interest rate from 12.50% per year , this Credit

Facility balance of IDR 5,450.000.000. December 31, 2015, due

dated December, 2018.

RCF (UOB)

14,277,707,424

740,298,971

Less: portion

due within one

year

45,000,000,000

1,081,993,605

45,000,000,000

65,500,000,000

2,314,920,264

KMK Non

556,010,000

$ 2.000.000

KMK

RCF (UOB)

Short-term

RCF (Ambank)

KMK

3,755,674,273

1,600,000,000

Kredit

Kredit

Kredit

Kredit

$ 3.000.000

Saldo/ Balance

RCF (Ambank)

36

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. UTANG USAHA - LANJUTAN 12. TRADE PAYABLE - CONTINUED

Belum Jatuh Tempo 10,807,052,888 9,271,147,190 Not yet due

Telah Jatuh tempo Has matured

1-30 hari 3,528,833,596 2,674,369,382 1-30 days

31-60 hari 2,655,447,281 2,139,495,505 31-60 days

61-90 hari 1,190,981,339 891,456,461 61-90 days

Lebih dari 90 hari 3,872,894,872 2,852,660,674 More than 90 days

Sub jumlah 22,055,209,975 17,829,129,211 Subtotal

13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLE

2015 2014

Rp. Rp.

Pihak Berelasi Related parties

PT Arita Global 4,091,276,121 4,556,908,593 PT Arita Global

Sub Jumlah 4,091,276,121 4,556,908,593 Subtotal

Pihak Ketiga Third parties

Rupiah 477,097,500 1,018,044,552 IDRRupiah

Sub Jumlah 477,097,500 1,018,044,552 Subtotal

Jumlah 4,568,373,621 5,574,953,145 Total

Belum Jatuh Tempo - Not yet due

Telah Jatuh tempo - Has matured

1-30 hari - - 1-30 days

31-60 hari - - 31-60 days

61-90 hari - - 61-90 days

Lebih dari 90 hari 4,568,373,621 5,574,953,145 More than 90 days

Sub jumlah 4,568,373,621 5,574,953,145 Subtotal

Analisis Umur utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan

2014 sebagai berikut;

Analisis Umur utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2015

dan 2014 sebagai berikut;

Expected Life Other Payable on December 31, 2015 and 2014 as follow;

Expected Life Account Payable on December 31, 2015 and 2014 as follow;

37

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. PERPAJAKAN 14. TAX

2015 2014

Rp. Rp.

a. Utang Pajak TAX PAYABLE a.

Pajak Penghasilan Income ax

Pasal 21 242,470,047 600,215,482 Article 21

Pasal 23 1,599,086 5,486,159 Article 23

Pasal 4 Ayat 2 488,941 16,666,719 Article 4 Act 2

Pasal 25 - 608,490,125 Article 25

Pasal 26 - 20,267,500 Article 26

Pasal 29 1,257,003 777,705,746 Article 29

Pajak Pertambahan Nilai 893,389,907 417,758,940 Value Added Tax

Sub jumlah 1,139,204,984 2,446,590,671 Subtotal

b. Pajak Penghasilan Badan b. Corporate Income Tax

2015 2014

Rp. Rp.

Kini (7,866,665,250) (11,416,722,509) Now

Tangguhan 101,154,659 359,726,416 Deferred

Neto (7,765,510,591) (11,056,996,093) Netto

2015 2014

Rp. Rp.

26,209,085,136 44,327,707,207

Ditambah (dikurangi): Add (less):

- -

(498,367,343) (200,121,385)

26,707,452,479 44,527,828,592

Beda Temporer: Temporary Difference:

Penyisihan Imbalan kerja Karyawan Allowance for employee benefits

1,594,263,980 1,537,234,551

Penyusutan 872,037,491 1,180,575,216 Depreciation

Pembayaran sewa pembiayaan (2,017,415,954) (2,415,517,752) Lease payments

Laba sebelum beban pajak menurut

laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian

Rincian beban pajak penghasilan-neto yang dilaporkan pada

laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai

berikut:

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan

menurut laporan laba rugi dengan taksiran rugi fiskal adalah

sebagai berikut :

Laba Perusahaan sebelum beban

pajak penghasilan

Laba Entitas Anak sebelum beban

pajak penghasilan

Penyisihan penurunan nilai piutang

Elimination of gain on sale of

entities that are consolidated

Provision for impairment of trade

Corporate Profit before income

tax expense

Income before tax expense

according to the consolidated

statement of comprehensive

income

Eliminasi laba penjualan antar entitas

yang dikonsolidasi

Details of the net-income tax expense reported in the statement of

comprehensive income are as follows:

Tax Reconciliatioan between income before tax againts tax regulation

as follow :

Subsidiaries Income before

income tax expense

38

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. PERPAJAKAN - LANJUTAN 14. TAX - CONTINUED

Beda Tetap: Fixed Difference:

Kerugian penghapusan persediaan The elimination of inventory lossesFixed Difference:

Representasi 2,296,329,430 546,679,781 Representation

Pajak 1,217,975,576 - Taxes

Sumbangan 55,702,715 65,888,500 Donation

Pengobatan 43,374,048 22,118,551 Treatment

Rugi pelepasan investasi saham pada entitas anak 727,344,893 Loss on disposal of shares in subsidiaries

(1,127,276,506) (1,400,660,658) Interest income already subjected to final tax

Lain-lain 1,875,516,982 875,398,759 Others

Penghasilan Kena Pajak 31,517,960,242 45,666,890,433 Taxable income

Dibulatkan 31,466,661,000 45,666,890,000 Be rounded

Beban Pajak Kini Present Tax Expenses

Perusahaan 7,866,665,250 11,416,722,500 Company

Total beban pajak penghasilan-kini 7,866,665,250 11,416,722,500 Total of Present Tax Expenses

Pajak penghasilan dibayar di muka Income taxes paid in advance

Perusahaan Company

Pasal 22 1,740,105,355 3,559,952,319 Income tax 22

Pasal 23 120,000 - IIncome tax 23

Pasal 25 6,125,182,892 7,079,064,435 Income tax 25

7,865,408,247 10,639,016,754

Sub jumlah Subtotal

Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 1,257,003 777,705,746 Income Tax Payable Article 29

c. Aset Pajak Tangguhan c. Deferred Tax Assets

c

Perusahaan Company

863,850,165 - - 863,850,165

130,544,626 101,154,659 - 231,699,285

994,394,791 101,154,659 - 1,095,549,450

49,238,008 4,371,047 - 53,609,055

1,043,632,799 105,525,706 - 1,149,158,505 Total

Penghasilan bunga yang telah

Aset pajak

tangguhan

Entitas Anak

Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer

yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah

sebagai berikut:

2015Pajak

Tangguhan

Subsidiaries

Deferred tax

assets

Liabilitas

Efek Neto Pelepasan Investasi

Saham pada Entitas Anak/ Net

Efect Relaesing of Stock

Invesment at Certain

Subsidiaries

Saldo Awal/ Beginning

Balance

Dibeban pada

Laporan Laba Rugi/

Load on Cash Flow

Statement

Liabilities

Deferred tax is derived from the effects of significant temporary

differences between financial and tax reporting are as follows:

Total

Saldo Akhir/ Final

Balance

Aset Tetap

Total Aset Pajak

Property, Plant

and Equipment

Total Deferred

Tax Assets

Company

39

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. PERPAJAKAN - LANJUTAN 14. TAX - CONTINUED

Perusahaan Company

863,850,165 - - 863,850,165

(248,326,589) 378,871,215 - 130,544,626

615,523,576 378,871,215 - 994,394,791

68,382,808 (19,144,800) - 49,238,008

683,906,384 359,726,415 - 1,043,632,799 Total

d. Administrasi d. Administration

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DI BAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

2015 2014

Rp. Rp.

Bunga 27,373,001 - Interest

Biaya Listrik, Air & Telp 32,632,109 27,075,751 Cost of Electricity, Water & Tel

Lain-lain 547,492,507 - Others

Jumlah 607,497,617 27,075,751 Total

16. UANG MUKA PELANGGAN 16. CONSUMER ADVANCES

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia. Perusahaan

melaporkan pajak terhutang berdasarkan perhitungan sendiri

(self assessment). Otoritas pajak dapat menetapkan dan

mengubah liabilitas pajak dalam jangka waktu sepuluh tahun

sejak tanggal terutangnya pajak atau sampai dengan akhir

tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang di

berlakunya mulai tahun pajak 2008 menyatakan bahwa

otoritas pajak dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak

dalam waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.

Dibeban pada

Laporan Laba Rugi/

Load on Cash Flow

Statement

Aset pajak

tangguhan

Entitas Anak

Under the taxation laws of Indonesia. The Company reported a

tax payable is based on the calculation itself (self-assessment).

The tax authorities may assess or amend taxes within ten years

from the date the tax becomes due or until the end of 2013,

whichever is earlier. New provisions in the tax coming into effect

starting in 2008 states that the tax authorities may assess or

amend taxes within five year since the time the tax.

Total

Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan

pihak ketiga sebesar Rp 3.556.188.948 dan Rp 3.158.991.725

pada tahun 2015 dan 2014.

Liabilitas

Aset Tetap

Total Aset Pajak

Subsidiaries

Deferred tax

assets

2014

Saldo Awal/ Beginning

Balance

Saldo Akhir/ Final

Balance

Liabilities

Efek Neto Pelepasan Investasi

Saham pada Entitas Anak/ Net

Efect Relaesing of Stock

Invesment at Certain

Subsidiaries

This account represents advances received from third-party customers

amounted to IDR 3.556.188.948 and IDR 3.158.991.725 in 2015 and 2014.

Property, Plant

and Equipment

Total Deferred

Tax Assets

Company

40

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 17. OTHER DEBT LONG TERM

a. Utang Sewa Pembiayaan a. Rental Debt Financing

2015 2014

Rp. Rp.

Tidak lebih dari 1 tahun 1,064,581,767 1,637,594,183 No more than 1 year

Lebih dari 1 tahun 489,548,839 1,468,842,616 More than 1 year

Jumlah 1,554,130,606 3,106,436,799 Total

b. Utang Sewa Pembiayaan b. Obligation Under Financial Leases

2015 2014

Rp. Rp.

PT Dipo Star Finance 661,777,515 1,708,057,711 PT Dipo Star Finance

PT Toyota Astra Financial Serv 57,080,711 143,675,370 PT Toyota Astra Financial Serv

PT Astra Credit Company 170,323,015 31,749,481 PT Astra Credit Company

PT Toyota Finance - 27,097,301 PT Toyota Finance

PT Mandiri Tunas Finance 105,957,538 170,251,275 PT Mandiri Tunas Finance

PT Astrido Pacific Finance - 41,275,049 PT Astrido Pacific Finance

PT Srikandi Diamond Motors - 22,821,113 PT Srikandi Diamond Motors

PT Orix Multi Artha 300,982,804 399,001,423 PT Orix MultiArtha

PT Tunas Ridean Tbk 91,693,137 161,178,448 PT Tunas Ridean Tbk

PT Sun Motor Surabaya 89,122,504 137,362,795 PT Sun Motor Surabaya

PT Astra Sedaya Finance 7,181,586 95,297,202 PT Astra Sedaya Finance

PT Oto Multi Artha 70,011,795 124,418,703 PT Oto Multi Artha

PT Gemilang Berlian Indah - 44,250,928 PT Gemilang Berlian Indah

Jumlah 1,554,130,606 3,106,436,799 Total

1,064,581,767 1,637,594,183

Bagian jangka panjang 489,548,839 1,468,842,616 Long-term portion

Rincian nilai utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 berdasarkan saat jatuh tempo adalah sebagai

berikut:

Dikurangi: bagian yang jatuh tempo Less: portion

Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki perjanjian sewa

pembiayaan dengan PT Dipo Star Finance dan PT Orix Indonesia

Finance untuk membiayai perolehan kendaraan dengan jangka

waktu sewa selama tiga (3) tahun. Pada akhir masa sewa,

Perusahaan dan Entitas Anak yang bersangkutan memiliki opsi

untuk membeli kendaraan tersebut pada harga opsi. Bunga yang

dibebankan atas sewa pembiayaan tersebut berkisar antara 8%

sampai dengan 15% per tahun.

Rekonsiliasi antara jumlah pembayaran angsuran minimum di

masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa

pembiayaan dan nilai kini utang sewa pembiayaan pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the minimum number of payments in the future

based on finance lease agreements and the present value of finance lease

debt on December 31, 2015 and 2014 were as follows:

Details of the value of debt finance leases as of December 31, 2015 and

2014 based on the maturity date is as follows:

The Company and certain Subsidiaries have a finance lease agreement

with PT Dipo Star Finance and PT Orix Indonesia Finance to finance the

acquisition of vehicles with a lease term of three (3) years. At the end of the

lease, the Company and Subsidiaries concerned has the option to

purchase the vehicle at the option price. The interest charged on the

finance leases ranges from 8% to 15% per year.

41

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG - LANJUTAN 17. OTHER DEBT LONG TERM - CONTINUED

c. Utang lain-lain Pihak Berelasi c. Other payables by Related Parties

2015 2014

Rp. Rp.

Pihak berelasi Related parties

PT Arita Global 4,091,276,121 4,556,908,593 PT Arita Global

Jumlah 4,091,276,121 4,556,908,593 Total

- -

Bagian jangka panjang 4,091,276,121 4,556,908,593 Long-term portion

18. IMBALAN KERJA KARYAWAN 18. EMPLOYEE BENEFITS

2015 2014

Rp. Rp.

7,059,011,353 4,646,477,943

1,106,058,192 1,187,342,169

Biaya Bunga 516,343,756 341,682,183 Interest Expense

(1,040,713,896) (610,996,500)

(Keuntungan)/Kerugian Aktuaria dari : 1,233,162,302 1,494,505,558 (Gains) / Losses Actuarial

Neto 8,873,861,707 7,059,011,353 Net

2015 2014

Rp. Rp.

Biaya jasa kini 1,101,715,823 1,175,290,042 Current service cost

Biaya bunga 504,084,272 330,904,433 Interest Cost

Total 1,605,800,095 1,506,194,475 Total

Dikurangi: bagian yang jatuh tempo

Rincian liabilitas Imbalan kerja karyawan pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Ekspektasi Pembayaran Manfaat

Liabilities Present Value of Initial

PeriodNilai Kini Kewajiban Awal Periode

Less: portion

Current Service Cost

Expectations Benefit Payments

Biaya Jasa Kini

Details of employee benefits liability at the reporting date are as follows:

The company has the consumer financing agreement with PT Toyota Astra

Finance Services, PT Astrido Pacific Finance, PT Astra Sedaya Finance,

PT Mandiri Tunas Finance to finance vehicle. The financing facility is valid

for a period of three (3) years and bears an effective interest rate ranging

between 11% to 18% per year. The financing facility is secured by fixed

assets concerned.

Details of employee benefits liability at the reporting date are as follows:

Rincian liabilitas Imbalan kerja karyawan pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Perusahaan memiliki perjanjian pembiayaan konsumen dengan

PT Toyota Astra Finance Services, PT Astrido Pacific Finance, PT

Astra Sedaya Finance, PT Mandiri Tunas Finance untuk

membiayai perolehan kendaraan. Fasilitas pembiayaan tersebut

berlaku untuk jangka waktu tiga (3) tahun dan dibebani tingkat

bunga efektif yang berkisar antara 11% sampai dengan 18% per

tahun. Fasilitas pembiayaan tersebut dijamin dengan aset tetap

yang bersangkutan.

42

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. IMBALAN KERJA KARYAWAN - LANJUTAN 18. EMPLOYEE BENEFITS - CONTINUED

2015 2014

Rp. Rp.

Penyesuaian pengalaman aset program 7,059,011,353 4,520,304,336 Adjustment of assets experience program

1,622,401,948 1,506,194,475 The cost of the current year

1,355,753,991 1,499,771,905

(1,163,305,585) (610,996,500) Payment of Benefits

Total 8,873,861,707 6,915,274,216 Total

2015 2014 2013

Rp. Rp. Rp.

8,873,861,707 6,915,274,216 4,520,304,336

- - -

Defisit 8,873,861,707 6,915,274,216 4,520,304,336 Deficit

2015 2013

(8,873,861,707) (4,520,304,336)

Aset program Program Assets

2015 2014

Rp. Rp.

Tingkat diskonto 9.203% 0.08581 Discount Rate

Tingkat kenaikan gaji per tahun 10.00% 0.1 Salary increase per year

Tabel mortalita TMI - 2011 TMI-2011 Mortality table

Usia pensiun normal 60 Tahun 60 Tahun Normal retirement age

Tingkat kecacatan 5% dari TMI-11 5% dari TMI-11 The level of disability

Entitas Anak Subsidiaries Entity

Tingkat diskonto 9.21% 0.0853 Discount Rate

Tingkat kenaikan gaji per tahun 10.00% 0.1 Salary increase per year

Tabel mortalita TMI-2011 TMI-2011 Mortality table

Usia pensiun normal 60 Tahun 60 Tahun Normal retirement age

Tingkat kecacatan 5% dari TMI-11 5% dari TMI-11 The level of disability

(6,915,274,216)

Jumlah penyesuaian pengalaman liabilitas imbalan kerja

karyawan dan aset program untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015 dan dua (2) tahun sebelumnya adalah

sebagai berikut:

2014

Total liabilities experience adjustments for employee benefits and plan

assets for the year ended December 31, 2014 and two (2) previous

years are as follows:

Employee Benefits Liabilities

The present

Nilai wajar aset program

Nilai kini liabilitas

Beban diakui di Pendapatan Expenses are recognized in Other

Pembayaran Manfaat

The fair value

Jumlah Nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program, dan defisit

pada tanggal 31 Desember 2015 dan tiga (3) tahun sebelumnya

adalah sebagai berikut:

Liabilitas

Provision for employee benefits for the year ended December 31,

2014 and 2013 was calculated by PT Prima Bhaksana Lestari, an

independent actuary, based on the actuarial report No. 082 / PBL / KE

/ II / 2015 dated February 23, 2015 using the "Projected Unit Of Credit

"the main assumptions used in the actuarial calculations are as

follows:

Penyisihan imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014 dan 2013 dihitung oleh PT Prima Bhaksana

Lestari, aktuaris independen, berdasarkan laporan aktuaris No

082/PBL/KE/II/2015 tanggal 23 Februari 2015. dengan

menggunakan metode "Projected Unit Of Credit", Asumsi utama

yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah

sebagai berikut:

Mutasi Liabilitas Imbalan Kerja selama tahun berjalan adalah

sebagai berikut:

Total present value of liabilities, the fair value of plan assets and the deficit

as of December 31, 2015 and three (3) previous years are as follows:

Movement of Employee Benefits of years is as follow:

Beban biaya tahun berjalan

43

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. IMBALAN KERJA KARYAWAN - LANJUTAN 18. EMPLOYEE BENEFITS - CONTINUED

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Pemegang Saham Shareholders

1. PT. Arita Global 151,125,260 62,221,476,000 PT. Arita Global 1.

2. Arita Engineering Sdn. Bhd. 26,659,980 15,112,526,000 Arita Engineering Sdn. Bhd. 2.

3. Low Yew Lean 622,214,760 2,665,998,000 Low Yew Lean 3.

4. Masyarakat 275,760,000 27,576,000,000 Public 4.

Jumlah 1,075,760,000 107,576,000,000 Total

Tambahan Modal Disetor Proceeds of paid-in capital

Kepentingan Non-Pengendali Non-controlling interests

Pengelolaan Modal Capital management

Perusahaan dan entitas Anak mengelola struktur permodalan dan

melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan

kondisi ekonomi, Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur

permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran

dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada

pemegang saham atau menerbitkan saham baru. September

2015 Perseroan memberikan deviden kepada pemegang saham

dari laba Tahun 2014 sebesar Rp 6.391.552.734,-

On December 31, 2015 and 2014, this account represents the difference

between the actual amount of capital injection equivalent in foreign

currency are assessed at the exchange rates prevailing at the date of

receipt of the capital injection and the total nominal value in the amount of

shares issued.

Jumlah/ Total

Jumlah Saham

Ditempakan Dan

Disetor Penuh/ Total

of Paid-in Stock

25.58%

100.00%

The Company and Subsidiaries entity manages its capital structure and

make adjustments, if necessary, based on changes in economic

conditions, to maintain and adjust the capital structure, the Company may

adjust the dividend payment to shareholders, in return capital to

shareholders or issue new shares. September 2015 The Company

provides a dividend to shareholders from the profit of 2014 amounted to

IDR 6.391.552.734,-

Manajemen berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas Imbalan kerja

tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.

In 2015 and 2014, the non-controlling interests ("NCI" is derived from APK

The primary objective of capital management of the Company and

Subsidiaries is to ensure the maintenance of healthy capital ratios to

support the business and maximize the rewards for shareholders. While

the Company's policy is to maintain a healthy capital structure to maintain

access to sources of funding at a reasonable cost.

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan Entitas Anak

adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat

untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi

pemegang saham. Sedangkan kebijakan Perusahaan adalah

mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk

memelihara akses terhadap sumber pendanaan pada biaya yang

wajar.

Persentase

Pemilikan/ Share

Company's

Percent

14.06%

2.48%

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan

selisih antara setara Rupiah aktual setoran modal dalam mata

uang asing yang dinilai pada kurs yang berlaku pada tanggal

penerimaan setoran modal tersebut dan total nilai nominal dalam

Rupiah dari saham yang diterbitkan.

57.88%

Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2015 dan 2014, kepentingan non pengendali ("KNP"

berasal dari APK)

Management believes that the estimated liabilities Employee benefits are

adequate to meet the applicable provisions.

Details of the Company's share ownership on December 31, 2015 and

2014 were as follows:

44

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. MODAL SAHAM - LANJUTAN 19. SHARE CAPITAL - CONTINUED

20. PENJUALAN NETO 20. NET SALES

2015 2014

Rp. Rp.

Valve 159,060,768,396 209,358,476,120 Valve

Fitting 21,828,461,952 22,862,459,355 Fitting

Instrumen 18,998,846,514 22,605,577,790 Instrument

lain-lain 2,227,311,581 2,055,052,526 Others

Jumlah 202,115,388,442 256,881,565,791 Total

21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD

Rincian Harga Pokok Penjualan adalah sebagai berikut: Detail of Cost of Goods Sold is follow:

2015 2014

Rp. Rp.

Persedian Awal 128,912,575,300 119,772,921,592 Beginning Inventories

Beban Angkut Pembelian - - Purchases Transportation Expenses

COGS Variace - - COGS Variace

Pembelian Neto 111,384,886,812 142,821,595,822 Net Purchases

Persediaan Tersedia untuk Dijual 240,297,462,112 262,594,517,414 Inventory Available for Sale

Kerugian penghapusan persediaan - - The elimination of inventory losses

- -

Persediaan Akhir Tahun (159,792,913,619) (128,912,575,300) Inventories at End of Year

Beban Pokok Penjualan 80,504,548,493 133,681,942,114 Cost of goods sold

The Company and Subsidiaries' policy is to maintain a healthy capital

structure to secure access to finance at reasonable cost, among other

things, monitor capital using debt to equity ratio and gearing ratio.

There are no sales to customers with a sales value exceeding 10% of

consolidated net sales for the year ended December 31, 2015 and 2014.

There were no purchases from suppliers with a purchase value exceeding

10% of consolidated net sales for the year ended December 31, 2015 and

2014.

Efek Neto pelepasan Investasi Saham

Tidak terdapat penjualan kepada pelanggan dengan nilai

penjualannya melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan

2014.

Net effect the release of Stock

Kebijakan Perusahaan dan Entitas Anak adalah mempertahankan

struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan akses

terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan

memonitor permodalan menggunakan rasio debt to equity dan

rasio gearing.

Tidak terdapat pembelian dari pemasok dengan nilai pembelian

melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian untuk tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

45

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. BEBAN PENJUALAN 22. SELLING EXPENSES

2015 2014

Rp. Rp.

20,159,088,680 16,444,953,586

Jasa pihak ketiga 760,770,331 48,125,000 Third Party Services Expenses

Perbaikan dan pemeliharaan 671,008,588 1,200,639,293 Repairs and Maintenance Expenses

Penyusutan 2,798,776,645 2,314,405,702 Depreciation

Perjalananan dinas 918,624,352 1,158,001,442 Official Travel Expenses

Promosi 230,911,266 303,822,659 Promotion Expenses

Perlengkapan 988,960,051 363,824,830 Equipment Expenses

Kendaraan 1,342,325,224 1,301,767,002 Vehicle load

Pos dan telekomunikasi 770,369,638 520,660,240

Sewa 1,209,716,891 1,354,371,456 Rental expenses

2,725,543,827 2,272,050,688

Perpajakan 13,397,126 52,383,058 Tax Expenses

Listrik dan air 331,144,980 226,815,230 Electricity & Water Expenses

Asuransi 229,538,036 162,970,077 Insurance Expenses

Donasi dan sumbangan 222,643,781 381,690,472 Donations Expenses

Komisi 1,536,850,888 5,962,779,133 Commission Expense

Lain-lain 250,804,231 768,764,064 Other Expenses

Jumlah Beban Penjualan 35,160,474,535 34,838,023,930 Total Selling Expenses

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. ADMINISTRATION ANG GENERAL EXPENSES

2015 2014

Rp. Rp.

20,392,245,391 18,411,064,056

483,870,063 1,187,874,419

Perpajakan 1,204,578,450 540,861,950 Tax Expenses

Perbaikan dan Pemeliharaan 763,676,154 1,825,115,223 Repairs and Maintenance Expenses

Penyusutan 4,193,654,259 3,396,477,580 Depreciation Expenses

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang 1,594,263,980 845,259,738 Allowance of Impairment Expenses

Jasa Pihak Ketiga 1,511,942,393 1,461,303,822 Third Party Services Expenses

Perjalanan Dinas 1,309,385,999 1,553,836,876 Official Travel Expenses

Promosi 803,804,077 1,271,272,866 Promotion Expenses

1,534,294,122 1,611,446,494

868,637,382 734,050,069

Kendaraan 991,059,628 994,764,421 Vehicle Expenses

Asuransi 1,726,655,072 911,222,899 Insurance Expenses

Sewa 1,039,134,814 426,169,283 Rental expenses

Perijinan 249,321,603 323,792,748 Legality Expenses

Listrik dan Air 537,513,328 765,646,573 Electricity & Water Expenses

Donasi dan sumbangan 146,717,131 112,979,072 Donations Expenses

lain - Lain 473,151,733 668,447,470 Other Expenses

39,823,905,580 37,041,585,559 Jumlah Beban Umum dan Administrasi

Pos dan Telekomunikasi

Salaries, Wages and Employee

BenefitsGaji, tunjangan dan insentif karyawan

Total Administration And General

Expenses

Perlengkapan dan peralatan habis pakai

Supplies and Equipment

Consumables Expenses

Ongkos kirim dan penanganan

persediaan

Shipping and Handling Supplies

Expenses

Gaji, tunjangan dan insentif karyawan

Salaries, Wages and Employee

Benefits

Expenses of Posts and

Telecommunications

Shipping and Handling Supplies

Expenses

Expenses of Posts and

Telecommunications

Ongkos kirim dan penanganan

persediaan

46

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24. INFORMASI SEGMEN 24. SEGMENT INFORMATION

Informasi Segmen Usaha Segment Information

Valve Fitting Lain-lain Total

Penjualan Neto 159,060,768,396 21,828,461,952 2,227,311,581 202,115,388,442 Net sales

63,355,469,573 8,694,491,237 887,160,124 80,504,548,493 Cost of goods sold

Hasil Segmen 95,705,298,823 13,133,970,714 1,340,151,456 121,610,839,949 Segment results

Valve Fitting Lain-lain Total

Penjualan Neto 199,707,178,557 21,031,526,117 12,357,755,893 256,881,565,791 Net sales

102,742,074,006 12,679,972,459 7,280,245,284 133,681,942,114 Cost of goods sold

Hasil Segmen 96,965,104,551 8,351,553,658 5,077,510,609 123,199,623,677 Segment results

Informasi Segmen Geografis Geographical Segment Information

2015 2014

Rp. Rp.

Penjualan neto Net sales

Domestik Domestic

Jawa 118,924,694,559 151,729,814,037 Java

Sumatera 38,523,193,037 45,024,978,671 Sumatran

Kalimantan 40,443,289,227 48,580,043,895 Kalimantan

Lain-lain 4,224,211,618 11,546,729,188 Others

Jumlah 202,115,388,442 256,881,565,791 Total

25. 25. MONETARY ASSETS AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES

2015 2014

Aset Valas Rp. Rp. Assets

Kas dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents

77,526 1,069,472,550 375,017,360 US Dollar

24,202 236,002,981 1,007,818,614 SG Dollar

- - 535,040,393 Euro

Jumlah Aset (dipindahkan) 1,305,475,530 1,917,876,367 Total assets (BF)

30,146.09

106,963.16

35,355.24

Beban Pokok

Detail of Monetary assets and liability in foreign currencies as follow:

Euro

Dolar Singapura

Dolar Amerika

18,998,846,514

The business activities of the Company net grouped into four (4) main

business segments, namely valve fittings, instruments and others. This

segment is used as the basis for reporting of business segment

information. Imposition of prices between segments, if any, are based on

the cost of the segment (at cost). segment information is as follows:

Instrumen

ASET DAN LIABILITIS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Kegiatan usaha neto Perusahaan dikelompokan dalam empat (4)

segmen usaha utama, yaitu valve fitting, instrumen dan lain-lain.

Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi

segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada,

didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). informasi segmen

Perusahaan adalah sebagai berikut:

Beban Pokok

12,805,454,859

Valas

7,567,427,558

11,431,418,956

2014

2015

Instrumen

Informasi segmen usaha Perusahaan berdasarkan wilayah

geografis adalah sebagai berikut:

The Company's business segment information by geographic area are

as follows:

Rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing

sebagai berikut:

10,979,650,365

23,785,105,224

47

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. 25.

2015 2014

Valas Rp. Rp.

Jumlah Aset (pindahan) 1,305,475,530 1,917,876,367 Total assets (CF)

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka pendek Short-term bank debt

1,858,285.32 25,635,045,989 49,126,526,588

Utang Usaha Accounts payable

402,295 5,549,664,629 11,982,194,565

Euro 30,474 459,236,290 927,879,198 Euro

Ringgit Malaysia 66,528 213,531,274 365,899,972 Malaysian Ringgit

CNY 100,514 213,531,274 - CNY

Jumlah Liabilitas 32,071,009,457 62,402,500,323 Total Liabilities

Liabilitas Neto (30,765,533,926) (60,484,623,956) Net liabilities

26. 26. OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risk of Foreign Currency Exchange Rate

61,314

Risiko nilai tukar mata uang asing merupakan risiko bahwa nilai

wajar arus kas masa depan dari suatu instrumen akan berfluktuasi

akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan dan

Entitas Anak memiliki risiko mata uang terutama dari transaksi

pembelian impor dan perolehan pinjaman dalam mata uang selain

Rupiah. Manajemen berkeyakinan bahwa risiko perubahan nilai

tukar mata uang asing tersebut dapat dikendalikan karena

manajemen senantiasa melakukan penelaahan secara periodik

terhadap proporsi pembiayaan dalam mata uang asing tersebut

agar tetap terkendali karena manajemen senantiasa melakukan

penelaahan secara periodik terhadap proporsi pembiayaan dalam

mata uang asing tersebut agar tetap terkendali dan senantiasa

menelaah nilai mata uang asing tersebut atas posisi aset dan

liabilitas moneter dalam mata uang asing. Sehingga manajemen

berpendapat bahwa risiko perubahan nilai tukar mata uang asing

tidak akan berdampak signifikan terhadap kegiatan usaha

Perusahaan. Rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang

asing disajikan.

Valas

US Dollar

MONETARY ASSETS AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES -

CONTINUED

ASET DAN LIABILITIS MONETER DALAM MATA UANG ASING

- LANJUTAN

Dolar Amerika

Serikat US Dollar

963,199

102,725

3,949,078

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas

Anak adalah risiko nilai tukar mata uang, risiko suku bunga, risiko

kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui

kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko sebagaimana

diuraikan dibawah ini:

Dolar Amerika

Serikat

Management believes that the risk of net liabilities denominated in foreign

currencies are not significantly impact the results of operations of the

Company and its Subsidiaries, however, management will continuously

evaluate the composition of monetary assets and liabilities denominated in

foreign currencies.

TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN

The major risk of financial instruments The Company and Subsidiaries is

the currency exchange rate risk, interest rate risk, credit risk and liquidity

risk. The Board of Directors reviews and approves policies for them to face

their own risk as described below:

Risks of foreign currency exchange rate is the risk that the fair value of

future cash flows of an instrument will fluctuate due to changes in foreign

currency exchange rates. The Company and Subsidiaries have a currency

risk mainly from the purchase of imports and borrowing in currencies other

than Rupiah. Management believes that the risk of changes in exchange

rates of foreign currencies can be controlled as management continues to

do the review periodically the proportion of financing in foreign currencies

in order to stay in control as management continues to do the review

periodically the proportion of financing in foreign currencies in order to stay

in control and always examine the value of the foreign currency on the

position of monetary assets and liabilities denominated in foreign

currencies. So that management believes that the risk of changes in

foreign currency exchange rates will not significantly impact on the

Company's business activities.Rincian monetary assets and liabilities

denominated in foreign currencies are presented.

Manajemen berpendapat bahwa risiko dari liabilitas neto dalam

mata uang asing tersebut tidak berdampak signifikan terhadap

hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak, namun demikian

manajemen akan mengevaluasi secara terus menerus komposisi

aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

48

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. 26.

Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk

Bank dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents

Utang bank jangka pendek 25,635,045,989 25,635,045,989 Short-term bank loans

- - Long-term debt maturing within

Utang bank 118,467,259,804 118,467,259,804 Bank loansLong-term debt maturing within

Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer

Utang Sewa pembiayaan 1,064,581,767 1,064,581,767 Finance lease debt

-

dalam waktu satu tahun - in a year

Utang bank - 14,805,219,565 Bank loans

Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer

Utang Sewa pembiayaan - 489,548,839 Finance lease debt

Utang lain-lain-Pihak berelasi 4,091,276,121 4,091,276,121 Other payables-related parties

Utang lain-lain-Pihak ketiga 477,097,500 - Other payables third-party

Neto 149,735,261,181 164,552,932,085 Neto

Bank dan Setara Kas Bank and Cash Equivalents

Utang bank jangka pendek 49,126,526,588 49,126,526,588 Short-term bank loans

- Long-term debt maturing within

Utang bank 126,329,117,762 126,329,117,762 Bank loans

Utang pembiayaan konsumen - - Debt financing consumer

Utang Sewa pembiayaan 1,637,594,183 1,637,594,183 Finance lease debt

- Long-term debt, net of fallen

dalam waktu satu tahun in a year

Long-term debt, net of fallen

2015

Kurang dari Satu

Tahun/ Less a year

Utang jangka panjang, setelah dikurangi

Lebih dari Satu

Tahun/ more than

a year

Nilai Tercatat/

Record Value

Risiko suku bunga merupakan risiko bahwa nilai wajar arus kas

masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi

akibat perubahan suku bunga di pasar. Risiko suku bunga

Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan

investasi. Pinjaman dengan suku bunga mengambang

menimbulkan risiko suku bunga tersebut, Perusahaan melakukan

penelaahan berkala atas dampak perubahan suku bunga

terhadap laba rugi, dan memelihara komposisi pendanaan agar

sesuai dengan kebutuhan. Tabel berikut ini menyajikan nilai

tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan yang

terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan saat 14%

14,805,219,565

-

489,548,839

-

15,294,768,404

2014

Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo

Utang jangka panjang, setelah dikurangi

Utang Jangka Panjang yang jatuh tempo

Lebih dari Satu

Tahun

Nilai

Tercatat

TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -

LANJUTAN

OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY -

CONTINUED

Interest rate risk is the risk that the fair value of future cash flows of a

financial instrument will fluctuate because of changes in market interest

rates. The Company's interest rate risk mainly arises from loans for working

capital and investment. Loans with floating interest rates lead to interest

rate risk, the Company conducts a regular review of the impact of interest

rate changes on profit and loss, and maintain the funding mix to fit the

needs. The following table presents the carrying value of financial

instruments held by the Company are affected by interest rate risk based

on 14%.

Kurang dari Satu

Tahun

49

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. 26.

Bank dan Setara Kas (lanjutan) Bank and Cash Equivalents(continued)

Utang bank - 14,907,934,179 Bank loans

Utang Sewa pembiayaan - 1,468,842,613 Finance lease debt

Utang lain-lain-Pihak berelasi - 4,556,908,593 Other payables-related parties

Utang lain-lain-Pihak ketiga - 1,018,044,552 Other payables third-party

Neto 177,093,240,547 199,044,968,470 Neto

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

2014

Kurang dari Satu

Tahun

Lebih dari Satu

Tahun

Nilai

Tercatat

14,907,934,179

1,468,842,613

4,556,908,593

1,018,044,552

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati mensyaratkan

tersedianya kas dan setara kas yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan modal operasional, belanja modal, dan memenuhi

liabilitas keuangan pada saat jatuh tempo. Dalam menjalankan

kegiatan usahanya, Perusahaan memelihara fleksibilitas melalui

tingkat saldo kas dan setara kas yang memadai serta

ketersediaan dana yang dapat ditarik dari fasilitas kredit yang

telah disetujui.Manajemen mengelola risiko likuiditas dengan

melakukan evaluasi berkala terhadap infromasi arus kas proyeksi

dan aktual, dan senantiasa memantau kondisi pasar keuangan

untuk mengindentifikasi peluang untuk memperoleh sumber-

sumber pendanaan.

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang dialami

Perusahaan jika pelanggan atau pihak lain yang terkait dengan

instrumen keuangan gagal memenuhi liabilitasnya. Perusahaan

memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya

dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan yang

memiliki sejarah kredit yang baik. Semua penjualan kredit

dilakukan melalui prosedur verifikasi kredit. Saldo piutang

dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko tidak

tertagihnya piutang. Perusahaan akan menghubungi pelanggan

untuk menindaklanjuti pelunasan piutang yang telah jatuh tempo.

Penyisihan yang spesifik dibuat jika Perusahaan menyimpulkan

bahwa piutang tidak dapat tertagih. Untuk menekan risiko kredit,

Perusahaan menghentikan penjualan produk kepada pelanggan

yang telah gagal bayar.

21,951,729,937

Instrumen keuangan Perusahaan yang tidak dicantumkan pada

tabel di atas adalah instrumen keuangan yang tidak dikenakan

bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga.

TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -

LANJUTAN

OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY-

CONTINUED

The Company's financial instruments that are not listed in the above table

are financial instruments that are not subject to interest so not affected the

interest rate risk.

Credit risk is the risk of financial loss to the Company if a customer or other

parties associated with the financial instrument fails to meet its liabilities.

The Company has a policy to ensure the sale of products only made to

customers who are trustworthy and who have a good credit history. All

credit sales made through credit verification procedures. The outstanding

receivables are monitored continuously to reduce the risk of uncollectible

receivables. The company will contact the customer to follow the settlement

of receivables that are due. Specific allowance is made if the Company

concludes that the receivables are not collectible. To reduce the risk of

credit, the Company closed the sale of products to customers who have

defaulted.

Liquidity risk management requires careful availability of cash and cash

equivalents are sufficient to meet the needs of operating capital, capital

expenditures, and satisfy financial liabilities as they fall due. In carrying out

its business activities, the Company maintains flexibility through the level of

cash and cash equivalent balances were adequate and the availability of

funds that can be drawn from the approved credit facility. Management

manages liquidity risk by conducting periodic evaluation of the Opera-

projections and actual cash flows, and constantly monitor the condition

financial markets to identify opportunities to obtain funding sources.

50

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. 26.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Finance Instrument

2015 2014

Rp. Rp.

Aset Keuangan Financial assets

Kas dan Setara Kas 10,900,871,794 58,127,153,781 Cash and cash equivalents

Piutang Usaha 58,365,839,184 76,350,235,749 Accounts receivable

Piutang Lain-lain 1,200,062,397 1,575,086,646 Receivables

Jumlah 70,466,773,375 136,052,476,176 Total

Liabilitas Keuangan Financial liabilities

Utang bank jangka pendek 25,635,045,989 49,126,526,588 Short-term bank debt

Utang usaha 22,055,209,975 17,829,129,211 Accounts payable

Utang lain-lain-pihak ketiga 477,097,500 1,018,044,552 Other payables third-party

8,873,861,707 7,059,011,353

Biaya masih harus dibayar 607,497,617 27,075,751 Accrued expenses

118,467,259,804 126,329,117,762

Utang bank jangka panjang 14,805,219,565 14,907,934,177 Long-term bank debt

1,064,581,767 1,637,594,183

489,548,839 1,468,842,613

Utang lain-lain-pihak berelasi - 4,556,908,593 Other payables-related parties

Hutang Pajak 1,139,204,984 2,446,590,671 Tax debt

Jumlah 193,614,527,747 226,406,775,454 Total

long term Debt financing

consumer

Utang pembiayaan konsumen jangka

pendek

Utang pembiayaan konsumen jangka

panjang

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan

berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat diperlukan

dalam transaksi terkini antara pihak-pihak yang berkeinginan

(willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan

atau likuidasi.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi

keuangan konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan

dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang

lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat

diukur secara handal. Metode dan asumsi berikut ini digunakan

untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen

keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut.

Bank debt due within a year

Short-term employee benefits

liabilities

Utang bank jatuh tempo dalam setahun

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Tabel Berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang

dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta

utang dan pinjaman:

The following table presents an analysis of financial instruments

classified as loans and receivables, as well as debts and loans:

short term Debt financing

consumer

Nilai tercatat kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,

utang bank jangka pendek, utang usaha lain-lain, liabilitas

imbalan kerja jangka pendek dan biaya masih harus dibayar serta

bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu

tahun mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek.

The carrying values of cash and cash equivalents, accounts receivable,

other receivables, short term bank loans, debt-others, short-term employee

benefits liabilities and accrued expenses as well as part of long-term debt

maturing within one year is approaching the value fair because the short-

term nature.

financial instruments presented in the consolidated statement of financial

position at fair value, or served in the carrying amount either because the

amount is approximately equal to fair value or because its fair value can

not be measured reliably. The following methods assumptions were used

to estimate the fair value for each class of financial instrument that is

practicable to estimate that value.

TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN -

LANJUTAN

OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICY -

CONTINUED

The fair value of financial assets and financial liabilities are determined

based on the amount by which the instrument could be needed in a current

transaction between willing parties and is not a forced sale or liquidation.

51

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. 26.

27. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 27. ADDITIONAL INFORMATION OF CASH FLOW

2015 2014

Rp. Rp.

475,638,636 4,909,850,716

28. PERJANJIAN DAN KOMITMEN 28. AGREEMENT AND COMMITMENT

a. a.

b. b.

c. c.

Reklasifikasi aset tetap dalam pengerjaan

ke aset tetap

Perusahaan ditunjuk sebagai distributor resmi oleh Ari-

Armaturen Sdn, Bhd., Malaysia ("Ari"), untuk mempromosikan,

memasarkan dan menjual produk Ari di Indonesia.

Penunjukkan ini berlaku untuk periode sejak tanggal 1 Januari

2013.

Nilai tercatat utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun mendekati nilai wajarnya

karena dibebankan tingkat bunga mengambang yang ditelaah

ulang secara berkala.

Perusahaan ditunjuk sebagai distributor eksklusif oleh Ari-

Armaturen Sdn. Bhd.,Malaysia ("Ari"), untuk mempromosikan,

memasarkan dan menjual produk Ari di Indonesia.

Penunjukan ini berlaku untuk periode sejak tanggal 1 Januari

2013.

Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan

dengan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah

sebagai berikut:

Support Informasion of cash flow concolidation statement due to activities

not influence to cah flow is follow:

Company was appointed as the exclusive distributor by Ari-Armaturen

Sdn. Bhd., Malaysia ("Ari"), to promote, market and sell products in

Indonesia Ari. This designation is applied for the period from January

1, 2013.

Reclacification of property, plant and

equipment to processing property,

plant and equipment

Reclacification of Advance Purchase

to property, plant and equipment

OBJECTIVES AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICIES -

CONTINUED

Reklasifikasi Uang Muka Pembelian Aset

Tetap ke Aset Tetap

Perolehan aset tetap melalui fasilitas

pembiayaan konsumen

Perolehan aset tetap melalui fasilitas

sewa pembiayaan

Perusahaan ditunjuk sebagai distributor ekslusif oleh Unimech

Group Berhard, Malaysia ("Unimech".pihak berelasi), untuk

mempromosikan, memasarkan dan menjual produk Unimech

dengan merk "Arita" di Indonesia. Penunjukan ini berlaku

untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2012.

Company was appointed as the exclusive distributor by UNIMECH

Group Berhad, Malaysia ("UNIMECH" .pihak related), to promote,

market and sell products with the brand UNIMECH "Arita" in

Indonesia. This designation applies to the period from January 1,

2012.

TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO KEUNGAN -

LANJUTAN

The carrying values of long-term debt net of current maturities within one

year approximate their fair values due to the floating interest rate charged

to be reviewed periodically.

Company was appointed as the official distributor by Ari-Armaturen

Sdn, Bhd., Malausia ("Ari"), to promote, market and sell products in

Indonesia Ari. The appointment is valid for the period from January 1,

2013.

Acquisition of property, plant and

equipment by consumers leasing

Acquisition of property, plant and

equipment by rental leasing

52

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 For the Years Ended December 31, 2015 and 2014(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 29. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS

Sebelum disajikan Sesudah disajikankembali kembali

Laporan Posisi Keuangan Statement Of Financial Position

Aset Pajak Tangguhan 879,064,644 1,043,632,799 Deffered Tax Assets

Utang Lain-lain Other Payable Pihak Berelasi 4,500,998,893 4,556,908,593 Related parties Pihak Ketiga 1,073,954,252 1,018,044,552 Third parties

Liabilitas Imbalan Kerja 4,963,853,953 7,059,011,353 Post-employment benefits

MODAL SAHAM CAPITAL STOCKSaldo Laba 71,432,642,335 69,502,133,176 Retained earnings

- Entitas Induk 212,225,894,054 210,295,384,894 Owners of the CompanyKepentingan non pengendali 27,326,094 27,246,012 Non-controlling interest

Laporan laba Rugi dan Penghasilan komprehensif lain Statetements of income and other comprehensive income

37,990,840,444 37,041,585,559Penghasilan Lain-lain 7,421,642,577 7,698,146,002 Other Income (Expenses)Beban Keuangan 16,014,731,599 16,239,049,516 Finance cost

30 282

Perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 ataspenerapan PSAK yang berlaku pada Tahun 2015. Berikut iniadalah rincian akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahunyang berakhir 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah disajikankembali :

2014

Penyesuaian

(164,568,155)

(55,909,700)

(224,317,917)

949,254,885 (276,503,425)

-

55,909,700

(2,095,157,400)

Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

1,930,509,159

- 1,930,509,160

80,082

Basic Earnings (Loss) Per Share Attributable To Owners Of The

Company

Total equity attributable to owners of the Company

Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik

General and administrative expensesBeban Administrasi dan Umum

The Company has restated its financial statements for the year endedDecember 31, 2014 on the application of PSAK prevailing in 2015. Thefollowing are the details of the accounts in the financial statements for theyear ended December 31, 2014 before and after restatement :

53