laporan tetap praktikum fisika

6
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKA TITIK BEKU (PENURUNAN TITIK BEKU) Dosen Pembimbing : Ir. Aida Syarif., M.T Disusun oleh : (061440411725) (061440411726) (061440411727) (061340411510) (061340411513) Lusiana Apridayani (061340411516) Reda Ayu Lestari (061340411519) Vidia Wati (061340411522) Kelas : 1 Eg.A

Upload: angel-moela

Post on 18-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

laporan fisika

TRANSCRIPT

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM FISIKATITIK BEKU(PENURUNAN TITIK BEKU)

DosenPembimbing:Ir.AidaSyarif., M.TDisusunoleh: (061440411725) (061440411726) (061440411727) (061340411510) (061340411513) LusianaApridayani(061340411516) RedaAyuLestari(061340411519) VidiaWati(061340411522)

Kelas:1Eg.A

JURUSAN TEKNIK ENERGI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYATAHUN AJARAN 2013-2014

TITIK BEKU(PENURUNAN TITIK BEKU)I. TUJUANSetelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu: DapatmenentukanKbsuatupelarut Dapatmenghitungberatmolekulsuatuzatyangtidakmudahmenguapdenganmetodetitikbeku.

II.ALATDANBAHANYANGDIGUNAKAN1.Alat-alatyangdigunakana. Termosfatb.Pengadukc.Termometer0-1000d.Alumuniumfoile.Pipetukur10ml,25mlf.Bolakaretg.KacaArlojih.GelasKimia

2.Bahanyangdigunakana.Larutanasamasetatglasialb.Larutan standar naftalenc.ZatXyangdicariberatmolekulnyad.Garamdapure.Esbatu

III.DASARTEORI

Bila suatu zat yang sukar meng Uap dilarutkan dalam zat pelarut, akanterjadi suatu peristiwapenurunan tekanan uap. Akhirnya pada suhu tertentu tekanan uap zat pelarut dalam larutan akantergantung dari keadaan murninya. Besarnya tekanan uap ini akan tergantung dari banyaknya zatyang dilarutkan. Perubahan tekanan menyebabkan adanya gangguan keseimbangan dinamis dari larutan.

P1 P2

Murni Larutan

P1: tekananuap murniP2: tekanan uap larutan Semakin besar penambahan mol zat terlarut maka semakin banyak penurunan tekanan uap.Untuk larutan yang sangat encer maka tekanan uap zat terlarut dapat diabaikan. Menurut hukum Roult:P =X1-P0X1 =P/ P0

Dimana:P : Tekanan uap pelarutP0: Tekanan uap pelarut murniX1: Mol fraksi padatan murni =1, makapersamaan diatas dapat disederhanakan terlarut.

Dari persamaan diatas di dapat ln, sehingga persamaan menjadi:Ln P/ P0= ln X1X1+X2=1Ln P/ P0=ln (1- X2)

Menurut Hukum Clausius Clapeyron:Ln P/ P0= -Hf/R(1/T0-1/T)

Dimana:T0= tb murniT=tblarutan

In

Karena T0 dan T hampir sama T0T T02

In =

Menurut persamaan Roult maka In P/P0 = In (1 X2), sehingga terjadi persamaan di bawah ini :In (1 X2) = /RT02Untuk larutan yang sangat encermaka In (1 X2) =X2X2 =

=

=

=

= Kb

M2 =

Dimana:G1 = berat pelarutG2 = berat zat terlarut = penentuan titik bekuKb = penurunan titik bekumolal yaitu merupakan sifat khusus pelarut menunjukkanpelarutmenunjukkan penurunan titik beku apabila 1 mol zat terlarut dilarutkan dalam 100 gram pelarut

IV.KESELAMATANKERJA

Untuk menjaga keselamatan dlam melakukan percobaan gunakanlah jas lab dan kacamatapelindung.

V.LANGKAHKERJA

1. Menentukan berat jenis asam asetat glasial dengan menggunakan piknometer atau aerometer2. Mengambil 50 ml pelarut dimasukkan dalam alat sambil didinginkan, dicatat suhunya untuk setiap 30 detik, hingga suhu konstan, kemudian dilihat sudah membeku atau belum.3. Mencairkan pelarut kembali, kemudian ditambahkan zat yang sudah diketahui berat molekulnya(naftalena) 2 gr, didinginkan lagi dan dicatat suhunya setiap 30 detik hingga suhu tetap sampai membeku. 4. mencatat selisih titik beku dari percobaan 2 dan 3.5. Mengulangi percobaan 2 dan 3 dengan mengambil zat terlarut yang akan dicari berat molekulnya (zat x)

VI. DATA PENGAMATAN

Waktu (s)Suhu (oC)

123456789

Asam asetat glasialSuhu272119181716161616

NaftalenaSuhu

262119171615151515

Zat XSuhu2119171615151515